ANALI SIS PENYEBAB KERUSAKAN JALAN PADA …mtbb.tsipil.ugm.ac.id/tesis/01/Intan Yuniarti.pdf ·...

3
PADA T A Progr ANALI ANAH E (Stu ram Studi M ISIS PEN EKSPANS udi Kasus untuk me m Magister T Jurusan T 11 PROGR FA UNIVER NYEBAB SIF DAN Jalan Pad Tes menuhi seb mencapai d Teknik Sara Teknik Sip diajukan Intan Y 1/327665/P Kepa RAM PAS AKULTAS RSITAS G YOGYAK 201 KERUS N ALTERN dangan - B sis bagian per derajat S-2 ana Prasara il dan Ling n oleh: uniarti PTK/08041 ada SCA SARJ S TEKNIK GADJAH M KARTA 14 SAKAN J NATIF P Batas Ngaw rsyaratan ana dan Ba gkungan 1 JANA K MADA JALAN PENANGA wi) ahan Bangu ANANNY unan Y A

Transcript of ANALI SIS PENYEBAB KERUSAKAN JALAN PADA …mtbb.tsipil.ugm.ac.id/tesis/01/Intan Yuniarti.pdf ·...

PADA TA

Progr

ANALI

ANAH E

(Stu

ram Studi M

ISIS PEN

EKSPANS

udi Kasus

untuk mem

Magister TJurusan T

11

PROGRFA

UNIVER

NYEBAB

SIF DAN

Jalan Pad

Tesmenuhi seb

mencapai d

Teknik SaraTeknik Sip

diajukan

Intan Y

1/327665/P

KepaRAM PASAKULTASRSITAS GYOGYAK

201

KERUS

N ALTERN

dangan - B

sis bagian per

derajat S-2

ana Prasarail dan Ling

n oleh:

uniarti

PTK/08041

ada SCA SARJS TEKNIK

GADJAH MKARTA 14

SAKAN J

NATIF P

Batas Ngaw

rsyaratan

ana dan Bagkungan

1

JANA K MADA

JALAN

PENANGA

wi)

ahan Bangu

ANANNY

unan

YA

 

viii  

Kerusakan jalan yang terjadi secara continue pada ruas Jalan Padangan - Batas Ngawi belum ditemukan penyebabnya untuk menentukan penanganan yang tepat. Kemungkinan penyebab kerusakan diprediksikan akibat tingginya pengembangan tanah dasar ekspansif. Tanah dasar mempunyai peran penting terhadap struktur perkerasan jalan di atasnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penyebab kerusakan jalan pada perkerasan lentur Km 03+000 hingga Km 30+500 terkait dengan tebal perkerasan dan kondisi tanah dasar, menganalisis pengaruh potensi dan tekanan pengembangan tanah dasar di bawahnya, serta mengusulkan alternatif penanganan kerusakan jalan sesuai jenis dan penyebab kerusakannya. Analisis dilakukan berdasarkan data dari Ditjen Bina Marga Surabaya dan data survei ke lapangan. Penelitian meliputi pengambilan sampel tanah kemudian pengujian di laboratorium dan mengklasifikasikan tanah dasar berdasarkan sistem Unified dan AASHTO. Analisis potensi pengembangan digunakan metode pengukuran (direct method) menurut Seed (1962) dan metode pengklasifikasian (indirect method) menurut Chen (1975), sedangkan analisis tebal perkerasan lentur digunakan metode AASHTO (1993). Hasil penelitian menunjukkan kondisi existing jalan mengalami rusak berat pada tiga belas titik lokasi dengan jenis kerusakan berupa retak (longitudinal, edge, dan block cracking), upheaval, depression, potholes, dan bergelombang. Berdasarkan analisis AASHTO dan pengujian laboratorium, faktor utama penyebab kerusakan jalan adalah struktur perkerasan jalan yang tidak memenuhi persyaratan tebalnya, serta derajat ekspansif tanah dasarnya yang cukup kritis dan tekanan pengembangannya sangat tinggi. Rekomendasi penanganan kerusakan jalan meliputi perbaikan perkerasan maupun tanah dasarnya, sesuai jenis dan tingkat kerusakannya. Perbaikan perkerasan menurut AASHTO harus terlebih dulu dilakukan perbaikan tanah dasarnya, antara lain dengan penggunaan geomembran. Perbaikan drainase juga sebaiknya dilakukan. Analisis AASHTO menyarankan tebal overlay sebesar 15 cm. Alternatif jika tanpa overlay yaitu penanganan secara struktural untuk area yang kembang susutnya sangat tinggi dengan menggunakan konstruksi Cakar Ayam.

INTISARI

Kata kunci: penyebab kerusakan jalan, tanah ekspansif, tebal perkerasan, penanganan.

 

ix  

Road damage occurs continuously on the road from Padangan – Boundary of Ngawi has not found its possible causes to determine the right treatment. The possible cause of the damage was allegedly caused by expansive soil conditions. Sub grade has an important role to the pavement structure on it. This research was intended to analyze the damage to the flexible pavement from km 03+000 to Km 30+500 related to pavement thickness and subgrade conditions, to analyze the influence of expansive pressure and potential of sub grade soil, and recommend treatment alternative of road damage in accordance with its types and causes of damage. The analysis were based on data from Ditjen Bina Marga Surabaya and the result of direct survey on the field. The research consist of sampling the soil, laboratory testing, and soil classification was determined using Unified system and AASHTO. The analysis of swelling potential used measurement method (indirect method) by Seed (1962) and classification method (indirect method) by Chen (1975), while to analyze the pavement thickness was designed using AASHTO (1993). The research result shows that the the existing condition has thirteen locations with severely damage, with types of damage such as longitudinal cracking, edge cracking, block cracking, upheaval, depression, potholes, and swelling. Based on AASHTO and laboratory testing, main factor that causing road damage is pavement structure does not eligible the requirement of thickness, and expansive degree of its subgrade is critical and very high swelling pressure. Recommended treatment of its road damage such as pavement nor subgrade rehabilitation, appropriate with type and level of the damage. Pavement rehabilitation according to AASHTO must be first to do subgrade rehabilitation, for instance treatment by using geomembrane. Drainage improvement also should be done. AASHTO analysis advises overlay thickness is 15 centimetre. The alternative if without overlay is structural treatment using Cakar Ayam system for very high shrink - swell area.

Keywords: cause damage to the road, expansive soil, pavement thickness, treatment

ABSTRACT