Analgesik
-
Upload
mindiya-jandi -
Category
Documents
-
view
998 -
download
1
Transcript of Analgesik
AnalgesikAnalgesik adalah obat penghilang rasa sakit atau nyeri, seperti sakit kepala atau sendi. Obat-
obatan analgesik mempunyai efek antipiretik, yakni mampu menstabilkan suhu tubuh dan
meredakan demam.
Kondisi inilah yang menyebabkan beberapa obat analgesik disebut sebagai analgesik-antiperitik,
seperti; aspirin, parasetamol, dan antalgin.Analgesik-antiperitik biasanya digunakan untuk
mengobati penyakit dengan gejala demam (suhu tubuh meningkat) dan nyeri, seperti influenza
dan salesma.
Karena mempunyai efek samping yang ringan, obat golongan analgesik-antiperitik dijual bebas di
pasaran. Saat dikonsumsi, obat analgesik ini bekerja di pusat pengatur suhu yang terletak pada
batang otak. Selain itu mampu melebarkan pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat
sehingga semakin banyak panas yang dibuang. Selain bekerja pada susunan syaraf pusat,
analgesik-antiperitik dapat mencegah pembentukan prostaglandin, yakni zat yang menimbulkan
rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh.
Beberapa obat analgesic di pasaran:
Salisilat di pasaran dikenal sebagai aspirin. Dalam dosis tinggi, aspirin mempunyai khasiat
antiradang sehingga sering digunakan untuk mengobati radang sendi (rematik). Obat ini juga
bersifat mengurangi daya ikat sel-sel pembeku darah sehingga penting untuk segera diberikan
pada penderita angina (serangan jantung), untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah
jantung karena penggumpalan/pembekuan darah. Aspirin dapat menimbulkan nyeri dan
perdarahan lambung, karena itu sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Dosis yang berlebihan
dapat menyebabkan telinga berdenging, tuli, penglihatan kabur, bahkan kematian.
Asetaminofen di pasaran dikenal sebagai parasetamol. Obat ini mempunyai khasiat antiradang
yang jauh lebih lemah dari aspirin sehingga tidak bisa digunakan untuk mengobati rematik.
Asetaminofen tidak merangsang lambung sehingga dapat digunakan oleh penderita sakit lambung
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur
sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan efek
berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik
yang mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.
Asam mefenamat merupakan obat analgesik yang amat populer digunakan untuk mengurangi rasa
sakit pada gigi. Produk terkenal yang bisa dijumpai di apotik antara lain Ponstan, Mefinal, Mefinter
dll. Obat ini tersedia dalam dua dosis yaitu 250 mg dan 500 mg; dengan dosis yang biasa dipakai
adalah 500 mg. Obat ini memiliki aturan pakai yang cukup unik yaitu untuk pertama kali minum
yaitu 2 x tablet 500 mg lalu yang berikutnya adalah 1x tablet 500 mg dan 1 x tablet 500 mg dalam
sehari itu. Sedangkan untuk hari kedua dst-nya tiap kali minum hanya 1 tablet. Apabila rasa nyeri
pada gigi sudah sirna maka pemberian obat ini dapatlah dihentikan. Jangan lupa untuk
mengkonsumsi obat ini setelah makan.[jaj]
Silakan baca di sini; Gigi dan Mulut: Analgesik
NAMA HARGA JUAL SATUAN KETERANGANPONDEX BOTOL ANALGESICPONSTAN SYR 60 ML 33.900 BOTOL ANALGESICPONDEX SYR 13.500 BOTOL ANALGESICPONSTAN FCT 500 2.561 BUTIR ANALGESICPONSTAN 250 MG 1.106 BUTIR ANALGESICPONSAMIC 500 MG 756 BUTIR ANALGESICPONSTELAX 500 MG 613 BUTIR ANALGESICPONDEX FORTE BUTIR ANALGESICKAKATUA MINYAK GIGI 8.000 BOTOL ANALGESICXYLOMYDON INJ 6.398 INJ ANALGESICMETANEURON 1.428 BUTIR ANALGESICANTALGIN 160 TAB ANALGESICANTALGIN INJ 711 INJ ANALGESICANTALGIN STRIP 2.400 BUTIR ANALGESICASAM MEFENAMAT 233 BUTIR ANALGESICTARMADOL 50 MG 469 BUTIR ANALGESICPRONALGES SUPP 13.063 SUPP ANALGESICPROFENID SUPP 10 MG 14.698 SUPP ANALGESICKALTOFEN SUPP 13.428 SUPP ANALGESICNEURALGIN 520 BUTIR ANALGESICANALSIK 1.283 BUTIR ANALGESICSUPRANAL 413 BUTIR ANALGESICSTANALIN DS 344 BUTIR ANALGESICMEFINTER 500 MG 1.650 BUTIR ANALGESICMEFINAL 500 MG 1.410 BUTIR ANALGESICPONDEX 500 MG 770 BUTIR ANALGESICGRAVADON 119 BUTIR ANALGESICCARANAL 1.100 BUTIR ANALGESICCAMISTAN 500 MG 963 BUTIR ANALGESICKAFLAM 50 MG 3.369 BUTIR ANTI INFLAMASI
KAFLAM 25 MG 2.063 BUTIR ANTI INFLAMASICATAFLAM 50 MG 4.895 BUTIR ANTI INFLAMASICATAFLAM 25 MG 2.565 BUTIR ANTI INFLAMASINONFLAMIN 4.208 BUTIR ANTI INFLAMASIZONAL 2.813 BUTIR ANTISPASMALPANADOL BIRU 5.400 STRIP DEMAMPANADOL ANAK 7.700 STRIP DEMAMPAMOL 1.700 STRIP DEMAMBODREXIN SYR 5.900 BOTOL DEMAMBODREXIN/DUS 3.100 BOTOL DEMAMHUFAGRIP TMP 9.000 BOTOL DEMAMTERMOREX DROP BOTOL DEMAMTERMOREX PLUS 60 ML 11.200 BOTOL DEMAMTERMOREX PLUS 30 ML 7.200 BOTOL DEMAMTERMOREX 60 ML 11.300 BOTOL DEMAMPARACETAMOL TAB 65 TAB DEMAMPARACETAMOL STRIP2 1.750 BUTIR DEMAMPARACETAMOL STRIP1 1.200 BUTIR DEMAMPARACETAMOL 100 BUTIR DEMAMIBUPROFEN 400 MG 249 BUTIR DEMAMPARACETAMOL SYR 2.500 BOTOL DEMAMSANMOL TAB 289 BUTIR DEMAMPAMOL TAB 275 BUTIR DEMAMPRORIS KAPL 619 BUTIR DEMAMDUMIN TAB 419 BUTIR DEMAMPANADOL 30 ML 14.879 BOTOL DEMAMIBUPROFEN SYR 8.000 BOTOL DEMAMRHELAFEN SYR 60 ML 18.500 BOTOL DEMAMPAMOL SYR 11.200 BOTOL DEMAMTEMPRA FORTE SYR 37.000 BOTOL DEMAMTEMPRA DROP 40.300 BOTOL DEMAMTEMPRA SYR 60 ML 33.700 BOTOL DEMAMSANMOL SYR 11.900 BOTOL DEMAMSANMOL DROP 16.500 BOTOL DEMAMPRORIS FORTE SYR 24.500 BOTOL DEMAMPRORIS SYR 19.200 BOTOL DEMAMPANADOL 60 ML 27.900 BOTOL DEMAMFENRIS SYR 19.900 BOTOL DEMAMDUMIN SYR 17.700 BOTOL DEMAMRELAFEN SYR 18.600 BOTOL DEMAM
Memilih analgesik yang pasti pas…..
21052009
Dear kawan,
Ada yang belum pernah merasakan nyeri ? Pasti semua orang sudah pernah merasakan nyeri. Bisa sakit kepala, nyeri haid, nyeri punggung, rematik, dan lain-lain, sampai nyeri yang berat, seperti nyeri kanker, nyeri pasca operasi, dll. Obat anti nyeri itu namanya analgesik. Analgesik apa yang biasanya Anda gunakan ketika nyeri? Parasetamol, aspirin, antalgin, asam mefenamat, piroksikam, meloksikam, ibuprofen, diklofenak, ketorolak, atau yang lain? Untuk nyeri ringan sampai sedang, kita bisa menggunakan obat-obat analgesik (pereda) nyeri tanpa resep. Untuk nyeri berat tentu memerlukan analgesik yang lebih kuat seperti analgesik golongan narkotik yang harus diperoleh dengan resep dokter. Obat analgesik mudah diperoleh di mana-mana, sampai ke warung-warung kecil di sekitar kita. Kelihatannya hanya obat sepele, tetapi jika pemilihan tidak tepat, bisa-bisa malah mendapat masalah yang tidak diinginkan.
Seorang mahasiwa pernah berkonsultasi tentang pengalamannya menggunakan obat anti nyeri natrium diklofenak setelah dia terkena cedera sehabis olahraga. Dia mengalami reaksi obat yang disebut Stevens-Johnson syndrome, yaitu reaksi alergi berat yang ditandai dengan melepuh dan membengkaknya selaput mukosa di rongga mulut, kulit kemerahan, demam, dan beberapa gejala lain. Ini memang reaksi alergi yang sulit diprediksi sebelumnya. Aku hanya menyarankan bahwa setelah tahu dia ternyata hipersensitif terhadap golongan obat ini, maka dia harus hati-hati untuk memilih obat analgesik, jangan menggunakan obat sejenis apapun merk-nya.
Apakah ada efek samping obat AINS yang bisa diprediksi atau lebih sering kejadiannya sehingga kita bisa menghindari penggunaannya?
Ya, ada. Obat-obat golongan anti inflamasi non-steroid (AINS) seperti yang disebut di atas umumnya memiliki efek samping pada lambung. Seorang sejawat menceritakan bahwa setelah menggunakan piroksikam, lambungnya terasa perih.
Mengapa obat AINS menyebabkan gangguan lambung?
Obat-obat AINS bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin sendiri adalah suatu senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dan radang/inflamasi. Ia terbentuk dari asam arakidonat pada sel-sel tubuh dengan bantuan enzim cyclooxygenase (COX). Dengan penghambatan pada enzim COX, maka prostaglandin tidak terbentuk, dan nyeri atau radang pun reda.
Tapi kawan,….. ternyata COX ini ada dua jenis, yaitu disebut COX-1 dan COX-2. COX-1 ini selalu ada dalam tubuh kita secara normal, untuk membentuk prostaglandin yang dibutuhkan untuk proses-proses normal tubuh, antara lain memberikan efek perlindungan terhadap mukosa
lambung. Sedangkan COX-2, adalah enzim yang terbentuk hanya pada saat terjadi peradangan/cedera, yang menghasilkan prostaglandin yang menjadi mediator nyeri/radang. Jadi, sebenarnya yang perlu dihambat hanyalah COX-2 saja yang berperan dalam peradangan, sedangkan COX-1 mestinya tetap dipertahankan. Tapi masalahnya, obat-obat AINS ini bekerja secaratidak selektif. Ia bisa menghambat COX-1 dan COX-2 sekaligus. Jadi ia bisa menghambat pembentukan prostaglandin pada peradangan, tetapi juga menghambat prostaglandin yang dibutuhkan untuk melindungi mukosa lambung. Akibatnya? Lambung jadi terganggu….
Bagaimana pengatasannya?
Untuk mengatasi efek obat AINS terhadap lambung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, sebaiknya digunakan setelah makan untuk mengurangi efeknya terhadap lambung. Kedua, obat golongan AINS umumnya dalam bentuk bersalut selaput yang bertujuan mengurangi efeknya pada lambung, maka JANGAN DIGERUS atau DIKUNYAH. Ketiga, jika memang menyebabkan lambung perih atau sudah ada riwayat maag atau gangguan lambung sebelumnya, bisa diiringi penggunaannya dengan obat-obat yang menjaga lambung seperti antasid, golongan H2 bloker seperti simetidin atau ranitidin, golongan penghambat pompa proton seperti omeprazol atau lansoprazol, atau dengan sukralfat.
Kekuatan efek samping obat ini terhadap lambung berbeda-beda antar satu obat dengan yang lain, maka pilihlah yang efeknya terhadap lambung paling kecil. Adapun urutannya dari yang paling berisiko pada beberapa obat AINS terhadap lambung adalah sebagai berikut :
NSAID Relative risk of GI complications
Indomethacin 2.25Naproxen 1.83Diclofenac 1.73Piroxicam 1.66Tenoxicam 1.43Meloxicam 1.24Ibuprofen 1.19
Sumber : http://www.medscape.com/viewarticle/537837
Tapi sebaiknya, mereka yang sudah punya riwayat gangguan lambung menghindari penggunaan obat-obat AINS ini. Alternatif yang paling aman adalah parasetamol atauasetaminofen. Obat ini tersedia dalam berbagai merk.
Mengapa parasetamol relatif aman terhadap lambung?
Parasetamol termasuk obat lama yang bertahan lama sebagai analgesik, karena relatif aman terhadap lambung. Juga merupakan analgesik pilihan untuk anak-anak maupun ibu hamil/menyusui. Mengapa ia sedikit beda dengan teman-temannya sesama pereda nyeri?
Ya, parasetamol memiliki sedikit perbedaan dalam target aksi obatnya. Parasetamol tidak berefek sebagai anti radang, tetapi lebih sebagai analgesik dan anti piretik (obat turun panas). Ternyata, selain COX-1 dan COX-2, ada pula COX-3. Ada peneliti yang menyatakan bahwa COX-3 adalah varian dari COX-1, yang terdistribusi di sistem saraf pusat. Dengan penghambatan terhadap COX-3 di otak/sistem saraf pusat, maka efeknya lebih terpusat dan tidak menyebabkan gangguan pada lambung. Maka buat mereka yang punya gangguan lambung, parasetamol adalah pilihan yang aman.
Tapi bukan berarti parasetamol tidak punya efek samping loo….. Efek samping parasetamol larinya ke liver/hati. Ia bersifat toksik di hati jika digunakan dalam dosis besar. Karena itu, dosis maksimal penggunaan parasetamol adalah 4 gram/sehari atau 8 tablet @ 500 mg/sehari. Melebihi itu, akan berisiko terhadap hati.
Efek samping AINS terhadap asma
Selain berefek samping terhadap lambung, AINS juga sering disebut-sebut bisa memicu kekambuhan asma buat mereka yang sudah punya riwayat asma. Bahkan cukup banyak pula penderita asma yang sensitif terhadap aspirin, yang terpicu kekambuhan asmanya jika minum aspirin. Kok bisa ya? Tidak begitu pasti penyebabnya, tetapi diduga hal ini berkaitan dengan dampak dari penghambatan terhadap enzim COX. Penghambatan terhadap COX akan mengarahkan metabolisme asam arakidonat ke arah jalur lipoksigenase yang menghasilkan leukotrien.Leukotrien sendiri adalah suatu senyawa yang memicu penyempitan saluran nafas(bronkokonstriksi). Karena itu, penderita dengan riwayat asma juga harus hati-hati menggunakan obat-obat AINS. Alternatif paling aman ya kembali ke parasetamol.
Apa alternatif lainnya?
Setelah mengetahui bahwa enzim COX yang lebih berperan dalam peradangan adalah COX-2, bukan COX-1, maka para ahli berpikir untuk membuat obat yang khusus menghambat COX-2 saja. Maka muncullah obat-obat coxib, yaitu celecoxib, rofecoxib, valdecoxib, dll. Obat-obat ini sangat laris ketika pertama kali dimunculkan, karena memenuhi harapan sebagian besar pasien yang harus mengkonsumsi AINS dalam jangka waktu lama, tapi terhindar dari efek terhadap lambung.
Apakah obat ini bebas dari efek samping?
Hm…. ternyata tidak juga tuh. Beberapa tahun setelah diluncurkan di pasar, mulai ada laporan-laporan kejadian efek samping gangguan kardiovaskular pada penggunaan obat-obat ini, yaitu terjadinya gangguan jantung iskemi atau stroke iskemi. Mengapa bisa terjadi?
Ternyata penghambatan secara selektif terhadap COX-2 juga memunculkan masalah lain. Diketahui bahwa selain prostaglandin, COX-1 juga mengkatalisis pembentukantromboksan A2, suatu senyawa dalam tubuh yang berperan dalam pembekuan darah dan bersifat vasokonstriktor (menyebabkan penyempitan pembuluh darah). Ketika COX-1 dibiarkan tidak terhambat, maka pembentukan tromboksan jalan terus, dan ini ternyata dapat menyebabkan meningkatnya risiko terbentuknya gumpalan-gumpalan darah kecil (blood clots) yang dapat menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah. Jadilah gangguan kardiovaskuler seperti yang disebutkan di atas.
Karena itu, VIOXX (rofecoxib) yang sudah beredar di pasar, pada tahun 2004 ditarik lagi dari peredaran oleh produsennya. Sementara itu, celecoxib (Celebrex) tetap masih boleh beredar tetapi perlu ada pelabelan ulang pada kemasannya, di mana perlu dinyatakan bahwa obat ini harus digunakan secara hati-hati oleh mereka yang memiliki riwayat gangguan kardiovaskuler.
Begitulah….. ternyata walaupun “cuma” mencari obat penghilang sakit, juga perlu ada ilmunya. Dan perlu diingat, sebaiknya obat penghilang sakit ini digunakan hanya jika perlu saja, karena obat-obat ini sifatnya adalah simtomatik, atau menghilangkan gejala. Jika penyebab sakitnya sendiri belum hilang, maka nyeri masih mungkin akan muncul kembali. Jadi misalnya sakit kepala karena banyak hutang,… maka segeralah bayar hutangnya…… analgesik tidak bisa menyelesaikan masalah Anda.
Oke, demikianlah sekilas info.. Kalau masih bingung dalam memilih obat analgesik, belilah di Apotek, dan carilah Apotekernya untuk berkonsultasi…
Semoga bermanfaat…
Obat Analgetik12
Antalgin
Indikasi:
Karena risiko efek sampingnya, penggunaannya sebagai analgesik-antipiretik sangat dibatasi
yaitu:
- Nyeri akut hebat sesudah luka atau pembedahan.
- Nyeri karena tumor atau kolik.
- Nyeri hebat akut atau kronik bila analgesik lain tidak menolong.
- Demam tinggi yang tidak bisa diatasi antipiretik lain.
Kontra Indikasi:
Alergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten, defisiensi G6PD, payah jantung, bayi < 3 bulan,
hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung Antalgin 500 mg.
Dosis:
Oral
Dewasa: 500 – 1000 mg 3 – 4 kali sehari (maksimum 3 gram sehari).
Anak-anak: 250 – 500 mg 3 – 4 kali sehari (maksimum 1 gram untuk < 6 tahun dan 2 gram untuk 6
– 12 tahun).
Parental
500 – 1000 mg sekali suntik. Jangan lebih dari 1 gram karena dapat menimbulkan syok.
Perhatian:
Pengobatan harus segera dihentikan bila timbul gejala pertama turunnya jumlah sel darah atau
granulositopenia atau sakit tenggorokan atau tanda infeksi lain.
Hati-hati pada penderita yang pernah memiliki penyakit darah.
Jangan digunakan untuk kelainan yang ringan, masih ada obat lain yang lebih aman.
Efek Samping:
Infeksi lambung, hiperhidrosis.
Retensi cairan dan garam.
Reaksi elaergi cukup sering: reaksi kulit dan edema angioneurotik.
Efek samping yang berat: agranulositosis, pansitopenia dan nefrosis.
Interaksi Obat:
Bila digunakan bersama dengan klorpromazine, dapat menimbulkan hipotermia yang berat.
Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui:
Jangan diberikan pada wanita hamil karena potensi karsigonik dari metabolit nitrosamin.
Penggunaan pada anak:
Jangan diberikan pada bayi kurang dari 3 bulan (atau BB < 5 kg).
Jenis: Tablet
Produsen: PT Kimia Farma
Dexamethasone 0,5 mg
Indikasi:
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai
perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5
mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Kontra Indikasi:
- Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata;
tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.
- Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang
dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.
Komposisi:
Tiap tablet Dexamethasone Harsen mengandung:
a. Dexamethasone …………….. 0.5 mg.
b. Dexamethasone …………….. 0.75 mg.
Tiap ml injeksi Dexamethasone Harsen mengandung:
Dexamethasone Sodium phosphat ….. 5 mg.
Uraian dan Penggunaan:
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai
perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5
mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral conticoid dari cortisone dan
hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocotical tidak berguna.
Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya: untuk anti inflamasi, pengobatan rheumatik
arthritis dan penyakit colagen lainnya, alergi dermatitis dll, penyakit kulit, penyakit inflamasi pada
masa dan kondisi lain dimana terapi glukocorticoid berguna lebih menguntungkan seperti penyakit
leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolytica.
Efek Samping:
- Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan
protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak.
- Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan
beberapa glucocorticoid lainnya.
- Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.
Dosis:
Dewasa:
Oral: 0.5 mg – 10 mg per hari
(rata-rata 1.5 mg – 3 mg per hari)
Parenteral: 5 mg – 40 mg per hari
Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra muskular.
Anak-anak: 0.08 mg – 0.3 mg/kg berat badan/perhari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
Perhatian:
- Kekurangan adrenocotical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan
mengurangi dosis secara bertahap.
- Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan chirrhosis.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Jenis: Tablet
DIVOLTAR
Indikasi:
- Penyakit reumatik inflamatoar dan degeneratif: artritis reumatoid, termasuk bentuk juvenil,
ankilosing, osteoartritis, dan penyakit priai akut.
- Kelainan muskulo-skeletal akut: periatritis, tendinitis, tenosinovitis, bursitis, salah urat dan
dislokasi.
- Menghilangkan/mengurangi rasa nyeri dan inflamasi nonreumatik.
Kontra Indikasi:
- Ulkus peptikum atau perdarahan saluran cerna.
- Hipersensitivitas terhadap diklofenak.
- Penderita asma yang mengalami serangan asma, urtikaria atau rinitis akut bilamendapat asetosal
atau obat-obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
Komposisi:
Tiap tablet salut enterik mengandung:
Diklofenak natrium 25 mg atau 50 mg
Farmakologi:
DIVOLTAR adalah obat antiinflamasi nonsteroid dengan struktur kimia yang baru (suatu derivat
asam asetat). Obat ini mempunyai sifat antiinflamasi, analgesik dan antipiretik yang kuat. Seperti
obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, DIVOLTAR merupakan penghambat prostaglandinsintetase.
Sebagai tablet salut enterik, DIVOLTAR hancur dan melarut langsung dalam usus halus, dimana
diklofenak diabsorpsi dengan cepat. Dengan demikian, iritasi lambung dikurangi.
Diklofenakmengalami metabolisme lintasan pertama dalam hati. Kadar puncak dalam plasma akan
dicapai setelah 1 – 4 jam. Obat ini 99.7% terikat pada protein plasma dan waktu paruh
eliminasinya 1 – 2 jam. Diklofenak dimetabolisme hampir sempurna dalam hati, ekskresi obat yang
utuh melalui ginjal kurang dari 1%.
Peringatan dan Perhatian:
1. Gunakan dengan hati-hati pada:
- penderita dengan gangguan saluran cerna atau dengan riwayat ulkus peptikum.
- penderita dengan insufisiensi hati, jantung atau ginjal yang parah.
- penderita usia lanjut (lebih mudah mengalami efek samping obat-obat antiinflamasi nonsteroid).
2. Penderita dengan pengobatan jangka panjang dengan DIVOLTAR seperti halnya dengan obat-
obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, harus dimonitor sebagai tindakan berjaga-jaga(mis. fungsi
ginjal, hati dan hitung darah).
3. DIVOLTAR tidak boleh diberikan selama kehamilan, kecuali bila mutlak diperlukan.
4. DIVOLTAR dapat meningkatkan kadar plasma lithium atau digoksin.
Efek Samping:
Pada awal pengobatan, dapat terjadi nyeri epigastrum, sendawa, nausea dandiare, nyeri kepala
atau pusing. Efek samping ini biasanya ringan. Reaksi kulit, retensi cairan dan peningkatanserum
transaminase kadang-kadang terjadi.
Userasi dan pendarahan saluran cerna, ikterus, hepatitis, gagal ginjal dan sindroma nefrotik juga
terjadi. Bila ini terjadi, DIVOLTAR harus dihentikan. Leukopenia, trombositopenia, dan anemia
aplastik dapat juga terjadi, tetapi sangat jarang.
Dosis:
Dewasa:
Dosis awal 75 – 150 mg sehari, dibagi dalam 2 – 3 dosis.
Untuk terapi jangka panjang, dosis biasanya 75 – 100 mg sehari.
Anak 1 tahun atau lebih
1 – 3 mg/kg sehari, dibagi dalam 2 – 3 dosis.
Tablet harus ditelan seluruhnya sewaktu makan atau setelah makan.
Penyimpanan:
Lindungi dari cahaya.
Simpan pada suhu kamar (di bawah 30 derajat Celsius).
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Jenis: Tablet
Produsen: PT Kalbe Farma
Natrium Diklofenak
Indikasi:
Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis.
Kontra Indikasi:
- Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria atau alergi
pada pemberian aspirin atau NSAIA lain.
- Penderita tukak lambung.
Komposisi:
Natrium Diklofenak 25 mg Tablet Salut Enterik
Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 25 mg.
Natrium Diklofenak 50 mg Tablet Salut Enterik
Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 50 mg.
Cara Kerja Obat:
Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik dan
antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga
pembentukan prostaglandin terhambat.
Efek Samping:
- Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit kepala, retensi cairan, diare,
nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji hati, indigesti, tukak lambung, pusing, ruam,
pruritus dan tinitus.
- Peninggian enzim-enzim aminotransferase (SGOT, SGPT) hepatitis.
- Dalam kasus terbatas gangguan hematologi (trombositopenia, leukopenia, anemia,
agranulositosis).
Peringatan dan Perhatian:
- Hati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena diklofenak
dapat menyebabkan retensi cairan dan edema.
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderita usia lanjut
dan penderita dengan luka atau perdarahan pada saluran pencernaan.
- Hindarkan penggunaan pada penderita porfiria hati.
- Hati-hati penggunaan selama kehamilan karena diklofenak dapat menembus plasenta.
- Diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan melalui ASI.
- Pada anak-anak efektivitas dan keamanannya belum diketahui dengan pasti.
Dosis dan Cara Pemakaian:
- Osteoartritis : 2 – 3 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg.
- Reumatoid artritis : 3 – 4 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg.
- Ankilosing spondilitis : 4 kali sehari 25 mg ditambah 25 mg saat akan tidur.
Tablet harus ditelan utuh dengan air, sebelum makan.
Interaksi Obat:
- Penggunaan bersama aspirin akan menurunkan konsentrasi plasma dan AUC diklofenak.
- Diklofenak meningkatkan konsentrasi plasma digoksin, metotreksat, siklosporin dan litium
sehingga meningkatkan toksisitasnya.
- Diklofenak menurunkan aktivitas obat-obatan diuretik.
Kemasan:
Natrium Diklofenak 25 mg Tablet Salut Enterik
Dus berisi 5 strip @ 10 tablet
Natrium Diklofenak 50 mg Tablet Salut Enterik
Dus berisi 5 strip @ 10 tablet
Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Jenis: Tablet
Sanmol
Indikasi:
Sanmol diindikasikan untuk meringankan raa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan
menurunkan demam
Kontra Indikasi:
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
- Hipersensitif terhadap paracetamol
Deskripsi:
N/A
Jenis: Tablet
Produsen: PT Sanbe Farma
Sanmol Syrup
Indikasi:
SANMOL diindikasikan untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi,
menurunkan demam yang menyertai influenza dan demam setelah imunisasi.
Kontra Indikasi:
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
- Hipersensitif terhadap paracetamol
Komposisi:
Tiap 5 ml mengandung Paracetamol 120mg.
Farmakologi:
SANMOL mengandung Paracetamol yang bekerja sebagai nalgesik, bekerja dengan meningkatkan
ambang rangsang rasa sakit dan sebagai antipiretik, diduga bekerja langsung pada pusat
penghantar panas di hipotalamus.
Efek Samping:
- Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
- Reaksi hipersensitivitas.
Perhatian:
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.
Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera
hubungi unit pelayanan kesehatan.
Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat mengakibatkan risiko
kerusakan fungsi hati.
Dosis:
1 – 2 tahun: 5 ml, 3 – 4 kali sehari.
2 – 6 tahun: 5 – 10 ml, 3 – 4 kali sehari.
6 – 9 tahun: 10 – 15 ml, 3 – 4 kali sehari.
9 – 12 tahun: 15 – 20 ml, 3 – 4 kali sehari.
Atau menurut petunuk dokter.
Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (25 – 30 derajat C), terlindung dari cahaya.
Jenis: Fls
Produsen: PT Sanbe Farma
SUMAGESIC
Indikasi:
SUMAGESIC ideal untuk menyembuhkan rasa sakit termasuk sakit kepala, sakit gigi, sakit pada
otot dan persendian, rheumatoid arthritis, osteoarthritis dan sakit karena trauma ringan dan
tindakan pembedahan. Juga ideal untuk menurunkan demam yang menyertai flu, masuk angin,
tonsilitis, tuberkulosis dan infeksi-infeksi lainnya.
Kontra Indikasi:
N/A
Komposisi:
Setiap tablet mengandung:
Asitominofen …………………………………… 600 mg
Sumagesik mengandung dosis optimum yang efektif dari 600 mg asetaminofen. Pada dosis ini,
asetaminofen menyembuhkan rasa sakit sebanding dengan penyembuhan oleh 600 mg asam
asetilsalisilat dan 60 mg kodeina tanpa efek samping dari obat-obat tersebut.
SUMAGESIC menyembuhkan rasa sakit dengan cara bekerja pada pusat rasa sakit dalam otak dan
mencegah timbulnya rangsangan rasa sakit pada tempat-tempat bersangkutan. SUMAGESIC juga
menurunkan demam dengan cara mempengaruhi pusat pengatur suhu dalam otak untuk
menurunkan panas dengan jalan mengeluarkan peluh. Khasiat antipiretiknya hampir dua puluh
lima kali lebih hebat daripada aspirin. SUMAGESIC lebih manjur dan bekerja lebih cepat daripada
asam asetilsalisilat sebagai antipiretik.
SUMAGESIC adalah analgetik-antipiretik pilihan utama bagi penderita yang peka terhadap asam
asetilsalisilat dan obat-obatan sejenis. SUMAGESIC dua kali lebih aman daripada asam
asetilsalisilat dan jauh lebih aman dibandingkan dengan obat-obat analgetik-antipiretik lainnya.
SUMAGESIC tidak menyebabkan iritasi lambung, karenanya dapat diberikan dengan aman kepada
penderita-penderita hiperasiditas (pengeluaran asam lambung yang berlebihan), tukak lambung
dan gastritis (radang pada lambung).
Aturan Pakai:
(3 – 4 kali sehari)
Anak-anak …………………………………………. 1/4 – 1/2 tablet
Dewasa ……………………………………………. 1 tablet
Atau menurut petunjuk dokter.
Penyimpanan:
Simpan pada suhu 25 – 30 derajat Celsius.
Jenis: Tablet
Produsen: PT Medifarma Lab
Thrombophop Gel
Indikasi:
Flebitis permukan, dengan atau tanpa pembentukan gumpalan-gumpalan. Penyumbatan pembuluh
balik yang berlebihan.gangguan-gangguan olah raga dan kecelakan-kecelakan seperti memar,
bengkak, keseleo, dan sebagainya.Tendovaginitis, tendosynovitis. Kejang betis, Furunculosis dan
bengkak-bengkak.
Kontra Indikasi:
N/A
Deskripsi:
Thrombophop gel adalah suatu bentuk baru dalam terapi heparin sodium untuk kulit. Heparin
dapat mencegah pembekuan darah dan membantu proses fibrinolisa. Mikrotrombi (butir-butir
bekuan darah) yang terdapat disekitar kulit dapat diserap lebih cepat. heparin juga berkhasiat
sebagai anti-radang, sehingga dapat menyembuhkan bengkak dan mehilangkan rasa nyeri. obat
ini menurunkan ketegangan otot-otot pembuluh darah, sehingga melancarkan peredaran darah.
Jenis: Tube
Produsen: PT Tunggal Idaman Abdi
VOLTADEX
Indikasi:
- Nyeri yang disebabkan oleh inflamasi non-rematik.
- Artritis rematik, osteoartritis, spondilitis ankilosa, spondiloartritis.
Kontra Indikasi:
- Ulkus peptikum
- Reaksi hipersensitif terhadap diclofenac
- Bila aspirin atau obat anti-inflamasi diketahui menimbulkan asma, urtikaria, atau rinitis, maka
VOLTADEX tidak boleh diberikan.
Komposisi:
VOLTADEX 25 mg
Tiap tablet salut enterik mengandung:
Diclofenac sodium 25 mg
VOLTADEX 50 mg
Tiap tablet salut enterik mengandung:
Diclofenac sodium 50 mg
Farmakologi:
VOLTADEX adalah turunan asam fenil asetat yang memiliki khasiat antirematik, anti-inflamasi,
antipiretik, dan analgetik.
Dosis:
25 mg – 50 mg, 3 kali sehari.
Untuk pengobatan jangka panjang cukup dengan dosis 75 – 100 mg sehari.
Dosis sehari jangan melebihi 150 mg.
Anak-anak umur 6 tahun atau lebih: 1 – 3 mg/kg berat badan sehari dalam dosis terbagi.
Tablet harud ditelan utuh pada waktu atau sesudah makan.
Efek Samping:
Pada umumnya VOLTADEX ditoleransi dengan baik dalam tubuh.
Efek samping yang paling sering terjadi adalah gangguan saluran cerna, selain itu dapat pula
timbul sakit kepala, mual, muntah, kembung, sukar tidur, ruam kulit, dan pruritus. Tetapi efek
samping tersebut akan hilang sendiri berangsur-angsur tanpa menghentikan penggunaan
VOLTADEX.
Peringatan dan Perhatian:
- Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan riwayat dekompensasi jantung atau hipertensi.
- Karena kegagalan ginjal akut mungkin dapat terjadi pada penderita yang sudah mempunyai
gangguan fungsi ginjal, maka pada penderita seperti ini, VOLTADEX harus diberikan dengan hati-
hati dan fungsi ginjal harus terus dimonitor.
- Hati-hati bila digunakan padawanita hamil atau menyusui (hanya bila sangat diperlukan).
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Jenis: Tablet
Produsen: PT Dexa Medica
Kalium Diklofenak
Indikasi:
Sebagai pengobatan jangka pendek untuk kondisi – kondisi akut sebagai berikut:
- Nyeri inflamasi setelah trauma, seperti karena terkilir.
- Nyeri dan inflamasi setelah operasi, seperti operasi tulang atau gigi.
- Sebagai ajuvan pada nyeri inflamasi yang berat dari infeksi telinga, hidung atau tenggorokan,
misalnya faringotonsilitis, otitis. Sesuai dengan prinsip pengobatan umum, penyakitnya sendiri
harus diobati dengan terapi dasar. Demam sendiri bukan suatu indikasi.
Kontra Indikasi:
- Tukak lambung
- Hipersensitif terhadap zat aktif]
- Seperti halnya dengan anti inflamasi non steroid lainnya, kalium diklofenak dikontraindikasikan
pada pasien dimana serangan asma, urtikaria atau rhinitis akut ditimbulkan oleh asam
asetilsalisilat atau obat-obat lain yang mempunyai aktivitas menghambat prostaglandin sintetase
Tablet Salut Enterik 25 mg & 50 mg
Komposisi:
Kalium Diklofenak 25 mg
Tiap tablet salut enterik mengandung Kalium Diklofenak 25 mg
Kalium Diklofenak 50 mg
Tiap tablet salut enterik mengandung Kalium Diklofenak 50 mg
Cara Kerja Obat:
Farmakodinamik
Kalium diklofenak adalah suatu zat anti inflamasi non steroid dan mengandung garam kalium dari
diklofenak. Pada kalium diklofenak, ion sodium dari sodium diklofenak diganti dengan ion kalium.
Zat aktifnya adalah sama dengan sodium diklofenak. Obat ini mempunyai efek analgesik dan
antiinflamasi. Tablet kalium diklofenak memiliki mula kerja yang cepat. Penghambatan biosintesa
prostaglandin, yang telah dibuktikan pada beberapa percobaan, mempunyai hubungan penting
dengan mekanisme kerja kalium diklofenak. Prostaglandin mempunyai peranan penting sebagai
penyebab dari inflamasi, nyeri dan demam. Pada percobaan-percobaan klinis Kalium Diklofenak
juga menunjukkan efek analgesik yang nyata pada nyeri sedang dan berat. Dengan adanya
inflamasi yang disebabkan oleh trauma atau setelah operasi, kalium diklofenak mengurangi nyeri
spontan dan nyeri pada waktu bergerak serta bengkak dan luka dengan edema. Kalium diklofenak
secara in vitro tidak menekan biosintesa proteoglikan di dalam tulang rawan pada konsentrasi
setara dengan konsentrasi yang dicapai pada manusia.
Dosis:
Dewasa:
- Umumnya takaran permulaan untuk dewasa 100-150 mg sehari.
- Pada kasus-kasus yang sedang, juga untuk anak-anak di atas usia 14 tahun 75-100 mg sehari
pada umumnya mencukupi.
Dosis harian harus diberikan dengan dosis terbagi 2-3 kali
Anak-anak:
Tablet kalium diklofenak tidak cocok untuk anak-anak.
Peringatan dan Perhatian:
Ketepatan diagnosa dan pengawasan yang ketat harus
dilakukan pada pasien-pasien dengan gejala gangguan
saluran pencernaan, pasien yang mempunyai riwayat tukak
lambung, dengan ulkus kolitis, atau pasien dengan penyakit
Crohn, juga pada pasien yang menderita gangguan hati yang
berat.
Umumnya perdarahan saluran pencernaan atau ulkus/
perforasi mempunyai konsekwensi yang lebih serius pada
orang tua. Hal ini dapat terjadi setiap waktu selama
pengobatan dengan atau tanpa gejala peringatan atau
riwayat sebelumnya.
Bila terjadi perdarahan saluran pencernaan atau ulkus
pada pasien yang menerima kalium diklofenak, obat ini harus
dihentikan.
Karena prostaglandin penting untuk mempertahankan
aliran darah pada ginjal, perhatian khusus harus diberikan
pada pasien dengan gangguan fungsi jantung atau ginjal,
pasien yag diobati dengan diuretik, dan pada pasien dengan
”extracellular volume depletion”dari berbagai
sebab,misalnya pada fase peri atau sesudah operasi dari
operasi bedah yang besar.
Pemantaun fungsi ginjal sebagai tindakan pencegahan
direkomendasikan jika digunakan pada kasus-kasus tertentu.
Penghentian pengobatan diikuti oleh penyembuhan seperti
keadaan sebelum pengobatan.
Walaupun jarang, apabila timbul tukak lambung atau
perdarahan lambung selama masa pengobatan dengan
kalium diklofenak , obat harus segera dihentikan.
Pada pasien dengan usia lanjut perhatian harus diberikan
sesuai dengan prinsip-prinsip pengobatan kedokteran.
Khususnya direkomendasikan untuk menggunakan dosis
efektif terendah pada pasien tua yang lemah atau dengan
berat badan rendah. Seperti halnya dengan antiinflamasi non
steroid lainnya, kenaikan satu atau lebih enzim hati mungkin
terjadi dengan kalium diklofenak.
Pemantauan fungsi hati diindikasikan sebagai tindakan
pencegahan. Jika test fungsi hati yang abnormal tetap atau
menjadi lebih buruk, dan jika tanda-tanda klinis atau gejala-
gejala tetap dengan berkembangnya penyakit hati atau jika
terjadi manifestasi lainnya (misalnya eosinofilia, ruam, dsb)
kalium diklofenak harus dihentikan. Hepatitis mungkin terjadi
tanpa gejala-gejala prodromal.
Perhatian harus diberikan jika menggunakan kalium
diklofenak pada pasien-pasien dengan porfiria hati, karena
obat ini mungkin menyebabkan serangan.
Pengobatan dengan kalium diklofenak untuk indikasi
seperti tersebut di atas biasanya hanya untuk beberapa hari.
Tetapi bila berlawanan dengan rekomendasi untuk
pemakaiannya dimana kalium diklofenak diberikan untuk
jangka waktu lama, sebaiknya seperti halnya obat-obat anti
inflamasi non steroid yang mempunyai aktivitas yang tinggi
lainnya, dilakukan hitung darah.
Seperti halnya dengan anti inflamasi non steroid lainnya,
reaksi alergi termasuk reaksi anafilaktik/anafilaktoid, dapat
juga terjadi walaupun tanpa pernah terpapar dengan obat ini
sebelumnya.
Mutagenisitas, karsinogenisitas dan studi toksisitas
reproduksi:
Diklofenak tidak menunjukkan efek mutagenik, karsinogenik
atau teratogenik pada studi yang dilakukan.
Pemakaian pada waktu kehamilan dan laktasi:
Pada masa kehamilan, kalium diklofenak hanya digunakan
pada keadaan yang sangat diperlukan dan dengan dosis
efektif yang terkecil Seperti halnya obat-obat penghambat
prostaglandin sintetase lainnya, hal ini terutama berlaku
pada 3 bulan terakhir dari masa kehamilan (karena
kemungkinan terjadinya inertia uterus dan atau penutupan
yang prematur dari ductus arteriosus). Sesudah pemberian
oral dosis 50 mg setiap 8 jam, zat aktif dari kalium diklofenak
dijumpai dalam air susu ibu, seperti obat-obat lainnya yang
diekskresikan ke dalam air susu ibu, kalium diklofenak tidak
dianjurkan untuk digunkan pada ibu yang menyusui.
Efek pada kemampuan mengemudi atau menggunakan
mesin:
Pasien yang mengalami pusing atau gangguan saraf pusat
lainnya harus dihindarkan dari mengemudi kendaraan atau
menjalankan mesin.
Jenis: Tablet
Produsen: PT Dexa Medica
RHEUMACYL pegel linu
Indikasi:
- Membantu meredakan pegel linu, sakit otot pinggang, dan encok.
- Membantu memelihara kesehatan tubuh.
Kontra Indikasi:
N/A
Komposisi:
Setiap kapsul mengandung ekstrak berkhasiat:
Zingiberis rhizoma 12,5 mg,
Recrofracti fructus 10 mg,
Zingiber aromaticum rhizoma 12,5 mg,
Myristicae semen 12,5 mg,
Curcuma domestica rhizoma 20 mg,
Panax gingseng 10 mg,
Bupleurum falcatum 25 mg,
Royall jelly 5 mg,
Menthae folia 5 mg.
Terbuat dari kombinasi tanaman berkhasiat. Mengandung Bupleurum Falcatum yang dikenal pada
pengobatan tradisional china untuk meredakan nyeri.
Aturan Pakai:
Dewasa dan anak diatas 12 tahun minum 1-2xsehari 2 kapsul.
Sebaiknya diminum sebelum tidur.
Anjuran:
Istirahat yang cukup
Jenis: Kapsul
Produsen: PT Tempo Scan Pasific
Thrombogel 10gr
Indikasi:
Trombosis permukaan, Tromboflebitis, Haematomata, mencegah dan mengobati radang pembuluh
balik setelah penyuntikan i.v.
Kontra Indikasi:
Hipersensitif terhadap komponen obat-obat.
Deskripsi:
Heparin adalah suatu antikoagulan yang dapat mencegah terbentuknya gumpalan-gumpalan
dalam darah dan membatu mencegah pembekuan darah yang telah terbentuk.
Jenis: Tube
Produsen: PT Tunggal Idaman Abdi
TRAMADOL
Indikasi:
TRAMADOL diindikasikan untuk mengobati dan mencegah nyeri yang sedang hingga berat, seperti
tersebut di bawah ini:
- Nyeri akut dan kronik yang berat.
- Nyeri pasca bedah.
Kontra Indikasi:
- Keracunan akut oleh alkohol, hipnotik, analgesik atau obat-obat yang mempengaruhi SSP lainnya.
- Penderita yang mendapat pengobatan penghambat monoamin oksidase (MAO).
- Penderita yang hipersensitif terhadap TRAMADOL.
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung:
Tramadol Hidroklorida……………………………….50 mg
Cara Kerja Obat:
TRAMADOL adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat.
TRAMADOL mengikat secara stereospsifik pada reseptor di sistem saraf pusat sehingga
menghentikan sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri. Di samping itu TRAMADOL menghambat
pelepasan neutrotransmiter dari saraf aferen yang bersifat sensitif terhadap rangsang, akibatnya
impuls nyeri terhambat.
Efek Samping:
- Sama seperti umumnya analgesik yang bekerja secara sentral, efek samping yang dapat terjadi:
mual, muntah, dispepsia, obstipasi, lelah, sedasi, pusing, pruritus, berkeringat, kulit kemerahan,
mulut kering dan sakit kepala.
- Meskipun TRAMADOL berinteraksi dengan reseptor apiat sampai sekarang terbukti insidens
ketergantungan setelah penggunaan TRAMADOL, ringan.
Perhatian:
- Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial,
gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat atau hipersekresi bronkus; karena dapat meningkatkan
resiko kejang atau syok.
- Dapat terjadi penurunan fungsi paru apabila penggunaan TRAMADOL dikombinasi dengan obat-
obat depresi SSP lainnya atau bila melebihi dosis yang dianjurkan.
- TRAMADOL tidak boleh digunakan pada penderita ketergantungan obat. Meskipun termasuk
agonis opiat, TRAMADOL tidak dapat menekan gejala putus obat, akibat pemberian morfin.
- TRAMADOL sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil, kecuali benar-benar diperlukan.
- 0,1% TRAMADOL diekskresikan melalui ASI (Air Susu Ibu).
- TRAMADOL dapat mengurangi kecepatan reaksi penderita, seperti kemampuan mengemudikan
kendaraan ataupun mengoperasikan mesin.
- Lama pengobatan
Pada pengobatan jangka panjang, kemungkinan terjadi ketergantungan, oleh karena itu dokter
harus menetapkan lamanya pengobatan. Tidak boleh diberikan lebih lama daripada yang
diperlukan.
Interaksi Obat:
- Penggunaan TRAMADOL bersama dengan obat-obat yang bekerja pada SSP (seperti: tranquillizer,
hipnotik), dapat meningkatkan efek sedasinya.
- Penggunaan TRAMADOL bersama dengan tranquillizer juga dapat meningkatkan efek
analgesiknya.
Dosis:
Seperti halnya obat-obat analgesik, dosis harus diatur sesuai dengan beratnya rasa sakit dan
respon klinis dari penderita.
Dosis untuk dewasa dan anak berumur di atas 14 tahun:
Dosis tunggal: 1 kapsul.
Dosis perhari: hingga 8 kapsul.
Apabila sakit masih terasa, dapat ditambahkan dosis tunggal kedua 1 kapsul TRAMADOL lagi,
setalah selang waktu 30 – 60 menit.
Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, perlu dilakukan penyesuaian dosis.
Kemasan:
Dus isi 5 strip @ 10 kapsul.
Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Jenis: Kapsul
Produsen: PT Sanbe Farma
Perlu di Baca ……….
Kami Mencantumkan Merk Bukan Bermaksud Beriklan…Kami Hanya Bermaksud Memudahkan
Pembaca Memahami dan Mengerti Apa Yang Kami Informasikan..Obat yang akan di gunakan
Sebaiknya terlebih dahulu di Konsultasikan dengan Dokter atau Apoteker Anda…Kami Hanya
Memberikan Informasi Hanya Untuk Ilmu Pengetahuan..Kami Tidak Bertanggung Jawab Jika Anda
Menggunakan Tanpa Konsultasi dengan Dokter Atau Apoteker ….terimaksih
info ini kami dapat dari : http://www.dechacare.com
DechaCare.com hanya memberikan informasi sesuai dengan informasi-informasi yang tertera pada
kemasan dan brosur obat. Informasi yang tersedia di DechaCare.com diambil dari berbagai sumber
dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada
dokter Anda. Kunjungi dokter Anda bila masalah kesehatan atau sakit Anda berlanjut.
DechaCare.com tidak bertanggung jawab atas segala dampak yang terjadi atas
penggunaan/penyalahgunaan informasi-informasi yang disajikan dalam situs ini.