An Ten a 17122011

download An Ten a 17122011

of 51

Transcript of An Ten a 17122011

ANTENA

PendahuluanAda dua kategori umum jalur transmisi:kabel Waveguide atau Bumbung gelombang.pada radar Waveguide adalah penghubung antara Transmiter dan Antena

antena yang bekerja pada band VLF, LF, HF, VHF dan UHF bawah, , jenis antena kawat (wire antenna) yang digunakan dimana dimensi fisiknya disesuaikan dengan (wire antenna) panjang gelombangnya. Semakin tinggi frekuensi kerja, maka semakin pendek panjang gelombangnya, sehingga semakin pendek panjang fisik suatu antena. Contoh antena dipole 1/2P, 1/2P antena monopole dengan ground plane, antena loop, antena Yagi-Uda array, antena Yagilog periodik dan sebagainya Untuk antena gelombang mikro (microwave), terutama SHF ke atas, penggunaan (microwave), antena luasan (aperture antena) seperti antena horn, antena parabola, akan lebih (aperture antena) efektif dibanding dengan antena kawat pada umumnya. Karena mempunyai sifat pengarahan yang baik untuk memancarkan gelombang elektromagnetik Pada frekuensi UHF dan Microwave menggunakan waveguide untuk mentransmisikan gelombnag elektromagnetik dengan refleksi secara berurutan dari dinding tabung waveguide

Pendahuluan Waveguide Parameter Antena

Pada antena terdapat transmitter yang membangkitkan daya RF untuk mendorong antena yang biasanya terletak pada jarak tertentu dari teminal antena. Sambungan antara keduanya disebut jalur transmisi RF. Tujuannya adalah membawa daya RF dari satu tempat ke tempat lain, dan melakukan ini seefisien mungkin Di sisi penerima, antena bertanggung jawab untuk menangkap sinyal radio di udara dan meneruskannya ke penerima dengan gangguan sesedikit mungkin, sehingga radio dapat men-dekode sinyal dengan baik. men-

WAVEGUIDEWaveguide sama halnya dengan saluran transmisi lain dimana gelombang elektromagnetik yang bergerak sepanjang waveguide mempunyai phasa velocity dan attenuasi Jika gelombang elektromagnetik telah mencapai ujung dari waveguide maka akan dipantulkan kecuali jika impedansi beban diatur untuk meyerap gelembang elektromagnetik tersebut dan juga Refleksi dapat dieleminasi dengan menempatkan impedansi matching seperti halnya dengan saluran transmisi lain

Yang membedakannya adalah terdapat nilai cut off pada frekuensi transmisi tergantung dari bentuk dan ukuran waveguide Panjang gelombang pada waveguide tidak sampai pada ujung guide tetapi direfleksikan kembali dan sama pada titik yang sama Ini memungkinkan waveguide hanya cocok pada frekuensi tinggi (UHF ke atas)

Parameter Antena Antena Monopole Antena penerima Reflektor

PENDAHULUANAntena adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel Karena merupakan perangkat perantara antara media kabel dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan media (match) kabel pencatunya. antena yang bekerja pada band VLF, LF, HF, VHF dan UHF bawah, dimensi fisiknya disesuaikan dengan panjang gelombangnya. Semakin tinggi frekuensi kerja, maka semakin pendek panjang gelombangnya, sehingga semakin pendek panjang fisik suatu antena. Contoh antena dipole 1/2P, 1/2P antena monopole dengan ground plane, antena loop, antena Yagi-Uda Yagiarray, antena log periodik dan sebagainya Untuk antena gelombang mikro (microwave), terutama SHF ke atas, (microwave), penggunaan antena luasan (aperture antena) seperti antena horn, antena (aperture antena) parabola, akan lebih efektif dibanding dengan antena kawat pada umumnya. Karena mempunyai sifat pengarahan yang baik untuk memancarkan gelombang elektromagnetik

PARAMETER ANTENABeberapa istilah/variabel yang erat kaitannya dalam pemilihan dan penggunaan sebuah antena : bentuk dan arah radiasi yang diinginkan Panjang antena Distribusi arus dan tegangan, Impedansi antena Polarisasi Penguatan (gain).

Panjang GelombangPanjang fisik antena dihitung berdasarkan panjang gelombang atau (Lamda) frekuensi kerja pesawat yang menggunakan antena tersebut. Panjang gelombang dihitung dalam satuan meter atau feet.

Rumusan sebelumnya diperoleh dari kecepatan rambat gelombang radio diruang bebas yaitu 299,793,097 meter dan dibulatkan menjadi 300 meter per detik, atau 983,573, 087 feet per detik, yang dihitung jarak antar cycle atau periode. Perhitungan panjang antena setengah panjang gelombang dapat juga langsung menggunakan rumus

Sehubungan adanya perbedaan kecepatan rambat gelombang radio diudara dengan disuatu penghantar (conductor) maka dalam menghitung panjang fisik antena pada umumnya masih harus dikurangi faktor kependekan , sebesar 5% Contoh : Carima HF bekerja pada frekwensi : 10 MHZ. Bila ingin dibuat antena dengan panjang setengah panjang gelombang :

Panjang fisik antena menjadi 15 meter.

(5%.15) = 14,25

Distribusi tegangan dan arussebuah antena dicatukan energi RF, maka pada panjang antena tersebut terjadi arus dan tegangan.

Arus dan tegangan mengalami nilai maksimum dan minimum. Pada antena dengan setengah panjang gelombang (half wave lenght) sebagaimana gambar diatas, nilai maksimum dan minimum arus dan tegangan akan terjadi pada setiap panjang kelipatan setengah panjang gelombang.

Arus dan tegangan mengalami nilai maksimum dan minimum. Pada antena dengan setengah panjang gelombang (half wave lenght) sebagaimana gambar diatas, nilai maksimum dan minimum arus dan tegangan akan terjadi pada setiap panjang kelipatan setengah panjang gelombang.

Impedansi AntenaImpedansi antena diperoleh dari adanya harga dan tegangan sepanjang antena

harga arus dan tegangan yang tidak sama disepanjang konduktor, maka nilai impedansi antena yang diperoleh tidak sama disepanjang antena Pada ujung antena dengan panjang setengah lamda terdapat impedansi maksimum, sedangkan di titik tengah (center) antena tersebut terdapat impedansi minimum.

Harga impedansi antena perlu dikenali dalam rangka penyesuaian impedansi (impedansi matching) terhadap saluran transmisi yang digunakan. bila energi RF dari radio pemancar disalurkan melalui saluran transmisi dengan impedansi karakteristik 75 ohm maka titik catu pada antena dicari pada impedansi yang mendekati 75 ohm.

Impedansi input suatu antena adalah impedansi pada terminalnya. Impedansi input akan dipengaruhi oleh antena-antena lain atau obyekantenaobyekobyek yang dekat dengannya. Untuk mempermudah dalam pembahasan diasumsikan antena terisolasi. Impedansi antena terdiri dari bagain riil dan imajiner, yang dapat dinyatakan denganZin = Rin + j Xin

Resistansi input (Rin) menyatakan tahanan (Rin) disipasi. Daya dapat terdisipasi melalui dua cara, yaitu karena panas pada srtuktur antena yang berkaitan dengan perangkat keras dan daya yang meninggalkan antena dan tidak kembali (teradiasi). Reaktansi input (Xin) menyatakan (Xin) daya yang tersimpan pada medan dekat dari antena. Disipasi daya rata-rata pada antena ratadapat dinyatakan sebagai berikut :Pin = R | Iin |2

Untuk memaksimumkan perpindahan daya dari antena ke penerima, maka impedansi antena haruslah conjugate match (besarnya resistansi dan reaktansi sama tetap berlawanan tanda). Jika hal ini tidak terpenuhi maka akan terjadi pemanulan energi yang dipancarkan atau diterima, sesaui dengan persamaan sebagai berikut :K=

e1 Z1 Z m ! Z1 Z m e1ZL = impedansi beban Zin = impedansi input

Dengan : e-L = tegangan pantul e+L = tegangan datang

Sedangkan Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), (VSWR), dinyatakan sebagai berikut :S ! 1 K 1 KDalam prakteknya VSWR harus bernilai lebih kecil dari 2 (dua).

PolarisasiPolarisasi adalah arah getaran komponen listrik (E) gelombang elektomagnetik yang bersangkutan terhadap bumi. Penerimaan antena akan lebih efektif bila dipasang sesuai polarisasi sinyal yang diterimanya

Gain Antenaperbedaan pengarahan antena timbul perbedaan intensitas penerimaan pada suatu titik. Gain antena menggambarkan seberapa baik suatu antena memancarkan energi RF nya dan seberapa kuat intenitas penerimaan pada suatu titik dari antena tersebut antena yang radiasinya terarah akan mempunyai faktor penguatan yang lebih baik dibanding yang omnidirectional.

G = Gain. K = efisiensi (power yang diradiasikan dibandingkan power input) antena P = rapat daya pada titik maksimum. P av = rata-rata rapat daya. rata-

Antena monopolePola Radiasi Antena Monopole : Omni-directional yaitu menyebar ke segala Omniarah hingga jarak tertentu, Antena ini mempunyai panjang gelombang antara 200m hingga 600m. Directivity : karena pola antenna ini omnidirectional dibandingkan dengan antenna yagi dan lainnya, antenna ini termasuk non-derectivity sehingga nonmencakup jangkauan yang cukup luas. Gain : Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, pancaran semacam ini dinamakan omniomni-directional. Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping kecil, pancaran semacam ini disebut bi-directional. Gain dinyatakan dengan decibel (dB). biPolarisasi : Antena dipole memiliki arah linear vertikal sedangkan monopole hanya pada satu arah. Namun untuk mengakalinya dapat menggunakan teknik ground plane sebagai konduktornya dan membuat bayangan monopole pada ground palne seperti dipole. Pada frekwensi ini polarisasi vertikal lebih sedikit kerugiannya pada LOS dibanding polarisasi horisontal.

Aplikasi antena MonopoleAM Band (500- 1500 Khz) (500Mobile communication

TugasTerdapat beberapa bentuk dari waveguide yakni Rectangular, bulat, elips, ridged, dan double ridged Tugasnya Sebutkan aplikasi dari tiap bentuk waveguide tersebut Model dan bentuk dari waveguide

RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKStruktur pemancaran gelombang elektromagnetik yang paling sederhana adalah radiasi gelombang yang ditimbulkan oleh sebuah elemen aus kecil yang berubah-ubah secara berubahharmonik. . Elemen arus terkecil yang dapat menimbulkan pancaran gelombang elektromagnetik itu disebut sebagai sumber elementer

Jika medan yang ditimbulkan oleh setiap sumber elementer di dalam suatu konduktor antena dapat dijumlahkan secara keseluruhan, maka sifat-sifat radiasi sifatdari sebuah antena tentu akan dapat diketahui Timbulnya radiasi karena adanya sumber yang berupa arus bolak-balik ini diketahui secara matematis dari bolakpenyelesaian gelombang Helmhotz. Persamaan Helmholtz tidak lain merupakan persamaan baru hasil penurunan lebih lanjut dari persamaan-persamaan persamaanMaxwell dengan memasukkan kondisi lorentz sebagai syarat batasnya.

Dari hasil penyelesaian persamaan differrensial Helmholtz dengan menggunakan dyrac Green s function, ditemukanlah bahwa potensial vektor pada suatu titik yang ditimbulkan oleh adanya arus yang mempunyai distribusi arus J adalah : Volume Sumber vAz !

je dv1 ! 4T R

jF R

je dv1 1 4T r r1 v

jF r r 1

R = r - r

P Titik pengamat

dimana : Az = vektor potensial pada arah z J = kerapatan arus b = bilangan gelombang (2T/P) (2T R = jarak titik pengamatan P dengan suber elementer v = sumber elementer.

POLA RADIASIPola radiasi (radiation pattern) suatu antena adalah pernyataan pattern) grafis yang menggambarkan sifat radiasi suatu antena pada medan jauh sebagai fungsi arah. Pola radiasi dapat disebut sebagai pola medan (field pattern) apabila yang digambarkan adalah kuat medan (field pattern) dan disebut pola daya (power pattern) apabila yang digambarkan (power pattern) poynting vektor Dalam koordinat bola, medan listrik E dan medan magnet H telah diketahui, keduanya memiliki komponen vetor q dan f. Sedangkan poynting vektornya dalam koordiant ini hanya mempunyai vektornya komponen radial saja. Besarnya komponen radial dari poynting vektor ini adalah :Pr =

E L

2

Semua pola radiasi yang dibicarakan di atas adalah pola radiasi untuk kondisi medan jauh. Sedangkan pengukuran pola radiasi, faktor jarak adalah faktor yang amat penting guna memperoleh hasil pengukuran yang baik dan teliti. Semakin jauh jarak pengukuran pola radiasi yang digunakan tentu semakin baik hasil yang akan diperoleh. Namun untuk melakukan pengukuran pola radiasi pada jarak yang benar-benar tak terhingga adalah suatu hal benaryang tak mungkin. Untuk keperluan pengukuran ini, ada suatu daerah di mana medan yang diradiasikan oleh antena sudah dapat dianggap sebagai tempat medan jauh apabila jarak antara sumber radiasi dengan antena yang diukur memenuhi ketentuan berikut : 2D r >2

P

r >> D Dimana r D l

dan

r .>> l

: : jarak pengukuran : dimensi antena yang terpanjang : panjang gelombang yang dipancarkan sumber

Side Lobe LevelSuatu contoh pola daya antena digambarkan dengan koordinat polar. Lobe utama (main lobe) adalah lobe yang mempunyai arah dengan pola radiasi (main maksimum. Biasanya juga ada lobe-lobe yang lebih kecil dibandingkan lobedengan main lobe yang disebut dengan minor lobe. Lobe sisi (side lobe) lobe. (side lobe) adalah lobe-lobe selain yang dimaksud lobeSecara praktis disebut juga minor lobe. Side lobe dapat berharga positif lobe. ataupun negatif. Pada kenyataannya suatu pola mempunyai harga kompleks. Sehingga digunakan magnitudo dari pola medan | F(q) | atau F(q dB pola daya | P(q) | P(q Ukuran yang menyatakan seberapa besar daya yang terkonsentrasi pada side lobe dibanding dengan main lobe disebut Side Lobe Level (SLL), yang merupakan rasio dari besar puncak dari side lobe terbesar dengan harga maksiumum dari main lobe. Side Lobe Level (SLL) dinyatakan dalam decibel (dB), dan ditulis dengan rumus sebagai berikut :SLL = 20 log FSLL Fmaks

Dengan : F(SLL) : nilai puncak dari side lobe terbesar F(maks) : nilai maksimum dari main lobe Untuk normalisasi, F(maks) mempunyai harga = 1 (satu).

Half Power Beam Width (HPBWHPBW adalah sudut dari selisih titik-titik titikpada setengah pola daya dalam main lobe, lobe, yang dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikutHPBW left - q HPBW right | : HPBW = | qDengan q HPBW left dan q HPBW right : titik-titik pada kiri dan kanan dari main lobe dimana pola daya mempunyai harga

Seringkali dibutuhkan antena yang mempunyai pola radiasi broad side atau end fire. Suatu antena broad side adalah antena dimana pancaran utama maksimum dalam arah normal terhadap bidang dimana antena berada. Sedangkan antena end fire adalah antena yang pancaran utama maksimum dalam arah paralel terhadap bidang utama dimana antena berada. Namun demikian ada juga antena yang mempunyai pola radiasi di mana arah maksimum main lobe berada diantara bentuk broad side dan end fire yang disebut dengan intermediate. Antena yang mempnyai pola radiasi intermediate banyak dijumpai pada phased array antenna

a) BROAD SIDE b) INTERMEDI ATE

c) END FIRE

DIREKTIVITAS DAN GAINSatu gambaran penting dari suatu antena adalah seberapa besar antena mampu mengkonsentrasikan energi pada suatu arah yang diinginkan, dibandingkan dengan radiasi pada arah yang lain. Karakteristik dari antena tersebut dinamakan direktivitas (directivity) dan (directivity) power gain. Biasanya power gain dinyatakan gain. relatif terhadap suatu referensi tertentu, seperti sumber isotropis atau dipole l.

Intensitas radiasi adalah daya yang diradiasikan pada suatu arah per unitsudut dan mempunyai satuan watt per steradian. Intensitas radiasi, dapat dinyatakan sebagai berikut : U(q,f) U(q,f) = Re (E x H*) r2 (1.15) = Pr r2

U(q,f) U(q,f) = Um | F(q,f) |2 F(q,f) (1.16) Dimana : Pr = kerapatan daya Um := intensitas maksimum | F(q,f) |2 F(q,f) = magnitudo pola medan normalisasi

Intensitas radiasi dari sumber isotropis adalah tetap untuk seluruh ruangan pada suatu harga U(q,f). Dan U(q,f). untuk sumber non isotropis, intensitas radiasinya tidak tetap pada seluruh ruangan tetapi suatu daya rata-rata rataper steradian, dapat dinyatakan sebagai berikut : Uave = : d ; = sin q dq df PT : kerapatan daya total (1.17)

Dengan

Gain AntenaKetika antena digunakan pada suatu sistem, biasanya lebih tertarik pada bagaimana efisien suatu antena untuk memindahkan daya yang terdapat pada terminal input menjadi daya radiasi. Untuk menyatakan ini, power gain (atau gain saja) didefinisikan sebagai 4p kali rasio dari 4p intensitas pada suatu arah dengan daya yang diterima antena, dinyatakan dengan :U .J U Pm

G(UJ)= 4T

Definisi ini tidak termasuk losses yang disebabkan oleh ketidaksesuaian impedansi (impedance missmatch ) atau (impedance polarisasi. Harga maksimum dari gain adalah harga maksimum dari intensitas radiasi atau harga maksimum dari persamaan (1.22), sehingga dapat dinyatakan kembaliG = 4T

Um Pm

IMPEDANSI ANTENAImpedansi input suatu antena adalah impedansi pada terminalnya. Impedansi input akan dipengaruhi oleh antena-antena lain atau obyekantenaobyekobyek yang dekat dengannya. Untuk mempermudah dalam pembahasan diasumsikan antena terisolasi. Impedansi antena terdiri dari bagain riil dan imajiner, yang dapat dinyatakan denganZin = Rin + j Xin

Resistansi input (Rin) menyatakan tahanan (Rin) disipasi. Daya dapat terdisipasi melalui dua cara, yaitu karena panas pada srtuktur antena yang berkaitan dengan perangkat keras dan daya yang meninggalkan antena dan tidak kembali (teradiasi). Reaktansi input (Xin) menyatakan (Xin) daya yang tersimpan pada medan dekat dari antena. Disipasi daya rata-rata pada antena ratadapat dinyatakan sebagai berikut :

Untuk memaksimumkan perpindahan daya dari antena ke penerima, maka impedansi antena haruslah conjugate match (besarnya resistansi dan reaktansi sama tetap berlawanan tanda). Jika hal ini tidak terpenuhi maka akan terjadi pemanulan energi yang dipancarkan atau diterima, sesaui dengan persamaan sebagai berikut :+L =

e 1 e 1

!

Z1 Z m Z1 Z m

Dengan : e-L = tegangan pantul e+L = tegangan datang

ZL = impedansi beban Zin = impedansi input

Sedangkan Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), (VSWR), dinyatakan sebagai berikut :1 + 1 +VSWR =

Dalam prakteknya VSWR harus bernilai lebih kecil dari 2 (dua).

Polarisasi antenaPolarisasi antena didefinisikan sebagai arah vektor medan listrik yang diradiasikan oleh antena pada arah propagasi. Jika jalur dari vektor medan listrik maju dan kembali pada suatu garis lurus dikatakan berpolarisasi linier. Jika vektor medan listik konstan dalam panjang tetapi berputar disekitar jalur lingkaran, dikatakan berpolarisasi berpolarisasi lingkaran. lingkaran. Jika vektornya berputar berlawanan arah jarum jam dinamakan polarisasi tangan kanan (right (right hand polarize) dan yang searah jarum jam dinamakan polarisasi tangan kiri (left hand polarize). (left polarize).

Gelombang yang menghasilkan polarisasi ellip adalah gelombang berjalan sepanjang sumbu z yang perputarannya dapat ke kiri dan ke kanan, dan vektor medan listrik sesaatnya e mempunyai arah komponen ex dan ey sepanjang sumbu x dan sumbu y. Harga puncak dari komponenkomponenkomponen tersebut adalah E1 dan E1. E1. Harga ralatif dari E1 dan E2, dapat dinyatakan sebagai berikut :

Sudut kemiringan ellips t adalah sudut antara sumbu x dengan sudut utama ellips. d adalah fase, dimana komponen y mendahului komponen x. Jika komponennya sefase (d =0), maka vektor akan berpolarisasi berpolarisasi linier. Orientasi dari polarisasi linier tergantung tergantung harga relatif dari E1 dan E2,. E2,. ika : E1 = 0 maka terjadi polarisasi linier vertikal E2 = 0 maka terjadi polarisasi linier horisontal E1= E2 maka terjadi polarisasi linier membentuk sudut 450

Untuk memaksimumkan sinyal yang diterima, maka polarisasi antena penerima harus sama dengan polarisasi antena pemancar. Kadang terjadi antara antena penerima dan pemancar berpolarisasi berbeda. Hal tersebut akan mengurangi intensitas sinyal yang diterima. Sebuah antena dapat memancarkan energi dengan polarisasi yang tidak diinginkan (polarisasi silang /cross polarized) dan berakibati /cross mengurangi gain. gain.

Bandwidth antenaAntena dituntut bekerja dengan efektif agar dapat menerima atau memancarkan gelombang pada band frekuensi tertentu. Bekerja efektif artinya distribusi arus dan impedansi dari antena pada range frekuensi tersebut belum banyak mengalami perubahan dan belum keluar dari batas yang diijinkan. Daerah frekuensi kerja dimana antena dapat bekerja dengan baik dinamakan bandwidth antenna. Misal sebuah antena bekerja pada frekuensi sebesar fC, namun ia fC, juga masih dapat bekerja dengan baik pada frekuensi f1 < fC sampai dengan f2 > fC, maka lebar bandwidth dari antena tersebut fC, adalah (f1 f2). Apabila dinyatakan dalam prosen, maka bandwidth (f1 f2). antena tersebut adalah :

x 100 %

f 2 f1 fc

BW

=

Bandwidth yang dinyatakan dalam prosen digunakan untuk menyatakan bandwidth antena dengan band sempit (narrow band). Untuk band yang lebar (broad (narrow band). (broad band) band) digunakan definsi rasio antara batas frekuensi atas dengan frekuensi bawah. f2

BW

=

f1

Bandwidth yang dinyatakan dalam prosen digunakan untuk menyatakan bandwidth antena dengan band sempit (narrow band). Untuk band yang lebar (broad (narrow band). (broad band) band) digunakan definsi rasio antara batas frekuensi atas dengan frekuensi bawah.

Suatu antena digolongkan sebagai antena broad band apabila impedansi dan pola radiasi dari antena itu tidak mengalami perubahan yang berarti untuk f2 / f1 > 1. Batasan yang digunakan untuk mendapatkan f2 dan f1 1. adalah ditentukan oleh harga VSWR = 1. Bandwidth antena sangat dipengaruhi oleh luas penampang konduktor yang digunakan serta susunan fisiknya (bentuk geometrinya). Misalnya pada antena dipole, ia akan mempunyai bandwidth yang semakin lebar apabila penampang konduktor yang digunakannya semakin besar. Demikian pula pada antena yang mempunyai susunan fisik yang berubah secara smoth, biasanya iapun akan menghasilkan pola radiasi dan smoth, impedansi input yang berubah secara smoth terhadap perubahan frekuensi (misalnya pada antena biconical, log periodic, dan sebagainya). Selain biconical, sebagainya). daripada itu, pada jenis antena gelombang berjalan (tavelling wave) (tavelling wave) ternyata ditemukan lebih lebar range frekuensi kerjanya daripada antena resonan.

Antena monopolePola Radiasi Antena Monopole : Omni-directional yaitu menyebar ke segala Omniarah hingga jarak tertentu, Antena ini mempunyai panjang gelombang antara 200m hingga 600m. Directivity : karena pola antenna ini omnidirectional dibandingkan dengan antenna yagi dan lainnya, antenna ini termasuk non-derectivity sehingga nonmencakup jangkauan yang cukup luas. Gain : Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, pancaran semacam ini dinamakan omniomni-directional. Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping kecil, pancaran semacam ini disebut bi-directional. Gain dinyatakan dengan decibel (dB). biPolarisasi : Antena dipole memiliki arah linear vertikal sedangkan monopole hanya pada satu arah. Namun untuk mengakalinya dapat menggunakan teknik ground plane sebagai konduktornya dan membuat bayangan monopole pada ground palne seperti dipole. Pada frekwensi ini polarisasi vertikal lebih sedikit kerugiannya pada LOS dibanding polarisasi horisontal.