Perbandingan Data Perusahaan Dengan Relative Valuation_MEP IX
an Panas Relative Mikroorganisme 20 Maret 2010
-
Upload
fauziwitcky -
Category
Documents
-
view
222 -
download
2
description
Transcript of an Panas Relative Mikroorganisme 20 Maret 2010
KETAHANAN PANAS RELATIVE KETAHANAN PANAS RELATIVE MIKROORGANISMEMIKROORGANISME
Baiq Rien Handayani SP. MSi. Ph.D20 Maret 2010
Ketahanan panas relative Ketahanan panas relative mikroorganismemikroorganismeKetahanan panas berhubungan dengan
suhu pertumbuhan optimumPsikrofil paling sensitive, mesofil dan
termofilBakteri pembentuk spora>non
sporeformersTermofilik pembentuk spora lebihh tahan
panas dari mesofilik pembentu sporaGram positive>Gram negativeCocci>sporeforming rods
Ketahanan panas relative…………………Ketahanan panas relative…………………
Jamur dan khamir: sensitif terhadap panas, khamir penghasil ascospora>vegetative khamir
Ketahanan panas relative beberapa bakteri dan jamur Ketahanan panas relative beberapa bakteri dan jamur yang menyebabkan kebusukan pada makanan berasam yang menyebabkan kebusukan pada makanan berasam tinggitinggi
Organisme Substrate 0C D (Menit) Z
Neosartoriya fischeri
PO4 Buffer, pH 7.0
85 35,25 4,0
Neosartoriya fischeri
Apple juice 87.8 1,4 5,6
Talaromyces flavus
Blueberry fruit filling
91 2,5 - 5,4 9,7 – 16,6
Talaromyces flavus
Apple juice 90,6 2,2 5,2
Alicyclobacillus Berry juice 91,1 3,8 -
Alicyclobacillus Concord grape juice
85,0 76,0 6,6
Ketahanan SporaKetahanan Spora
Ketahanan panas spora yang sangat ekstrim menjadi perhatian dalam pengawetan pangan dengan proses termal.
Ketahanan panas bakteri pembentuk spora : masih tetap dipertanyakan
Ketahanan panas spora dikaitkan dengan hal-hal sbb:
Dehidrasi protoplast, mineralisasi, adaptasi termal.
Ketahanan panas spora……………..Ketahanan panas spora……………..
Komponen unik spora, dipicolinic acid (Calcium dipicolinic complex), diduga sebagai penyebab ketahanan spora
Protein larut asam berukuran kecil (SASP: small acid soluble protein: mencegah depuration DNA spora shg berkontribusi terhadap ketahanan panas spora.
Ketahanan panas spora……………..Ketahanan panas spora……………..
Endospora dari spesies tertentu yang ditumbuhkan pada suhu maksimum akan menghasilkan spesies yang lebih tahan panas terhadap mikroba
Thermal destruction of Thermal destruction of microorganismmicroorganism
Untuk memahami lebih mendalam tentang thermal destruction of mo relatif terhadap pengawetan dan pengalengan pangan,…maka harus dipahami beberapa konsep dasar berikut:a. Thermal death timeb. D valuec. Z value d. F value
Thermal Death Time TDT)Thermal Death Time TDT)
Waktu yang dibutuhkan untuk untuk mematikan sejumlah mikroorganisme pada suhu tertentu
Temperature/suhu : konstantWaktu : bervariasi/berubah
Death : ketidakmampuan organisme untuk membentuk koloni yang terlihat.
Menempatkan sejumlah sel atau spora ke dalam sebuah kontainer tertutup untuk menguji jumlah sel survive untuk setiap tahap uji.
DD value value
D value = decimal reduction timeWaktu yang dibutuhkan untuk membunuh
90 % mikroorganismeSebanding dengan jumlah menit yang
dibutuhkan oleh kurva survivor unuk turun 1 log
D diperhitungkan pd umumnya pada suhu 250 0F = Dr
Nilai D umumnya dinyatakan pada suhu standar : Do
bakteri mesofilik atau termofilik umumnya: 121oC
sel vegetatif, khamir, atau kapang: 80-100oCNilai D untuk bakteri patogen penyebab penyakit
tuberkulosis adalah 0.20-0.30 menit pada 150oFpenyebab kolera dan tifus adalah 0.20-1 menit
pada 150oFspora bakteri pembusuk Bacillus
stearothermophillus yang sangat tahan panas adalah 4-5 menit pada 250oF
Clostridium botulinum tipe A dan B memiliki nilai D= 0.1-0.2 menit pada 250oF.
Pengaruh pH terhadap nilai Pengaruh pH terhadap nilai DD C.botulinum C.botulinum yang yang disuspensikan ke dalam tiga jenis makanan pada suhu 240 disuspensikan ke dalam tiga jenis makanan pada suhu 240 00FF
pH D value
Spaghetti, saus tomat dan keju
Macaroni creole Spanish rice
4.0 0,128 0,127 0,117
4.4 0,163 0,170 0,149
4.8 0,226 0,261 0,256
5.0 0,260 0,306 0,266
6.0 0,491 0,535 0,469
7.0 0,515 0,568 0,550
Kurva laju destruksi. Spora dari strain F.S.7 dipanaskan Kurva laju destruksi. Spora dari strain F.S.7 dipanaskan
pada suhu 240 pada suhu 240 00F di dalam kaleng pea ber pH 6.2F di dalam kaleng pea ber pH 6.2
0
1
10
100
1000
252015105
D240 = 8
1250
65
19
4,5
1,3
Z Z valuevalue
Jumlah derajat perubahan dalam suhu yang dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan sebesar 1 log cycle
Z valueZ value0,01
0,10
1,00
10,00
100,0
220 240 260 280
Z = 18 0F
D230 F = 8.0 menitD252 F = 0,5 menitD272 F = 0,04 menit
FF value value
Waktu yang diperlukan pada kondisi tertentu (suhu 250 0F) untuk menghancurkan/membunuh spora atau sel vegetativ mikroorganisme
Fs atau F0
F0 = D (loga-log b) a = jumlah sel pada awal populasi b = jumlah sel pada populasi akhir
Konsep 12 DKonsep 12 D
Penting dalam industri pengalenganMenurunkan jumlah spora menjadi 1
spora/1012 kaleng = 10-12
Target adalah spora patogen yang paling tahan panas yaitu C.botulinum
Konsep 12 D adalah untuk makanan dengan pH>4.6 (spora tdk bergerminasi dan memproduksi toxin pada pH dibawah 4.6)