AMSAL BAKHTIAR-FUF.pdf
Transcript of AMSAL BAKHTIAR-FUF.pdf
LAPORAN PENELITIAN
STRATEGI DAN KENDALA PENERAPAN KURIKULUMTAHUN
1997
DI lAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh :
Dr. Amlal BlIkhdar. MA
Drs. SyalDSllli, MA
Dn. Iss Salam, MA.
Drs. Tiea RohmlltJn
Kasmllli
FAKULTAS USBULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYARIF BIDAYATULLAH
JAKARTA
1999
MrERf'\JST/'!'~A;lN lATN
.l,~ KA in ,A,
LEMBAR PENGESAHAN
Penelitian yang berjudul : "STRATEGI DAN KENDALA PENERAPAN
KURIKULUM TAHUN 1997 DI lAIN SYARIF mDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
Tim Peneliti FakuJtas Ushuluddin
Mengetahui :
Kepala Pusat Penelitian
KATA PENGANTAR
Albamdulillah, wa syukurillah, wa shalatu wa salamu 'ala Rasulillah Muhammad
ibn Abdillah, wa 'ala alihi wa shahbihi l.\ima'in arnma ba'd.
Segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Swt, serta shalawat dan salam
dimohonkan untuk Nabi dan Rasul terakhir Muhammad SAW, terima kasih yang tidak
terhingga kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah memberilam kesempatan
dan bantuan baik moril mll1lpun materil untuk terlaksananya penelitian ini.
Selanjutnya, kami menyampaikan laporan hasil penelitian kolektif dengan judol
"Strategi dan Kendala Penerapan Kurikulum Tahun 1997 di JAIN SyarifHidayatullah
Jakarta". Selain sebagai pertanggnng jawaban alas kepercayaan yangdiberikan, laporan
ini juga dimalamdkan sebagai bahan masnkan bagi JAIN SyarifHidayatullah Jakarta untuk
bahan pmimbangan dalam menetllpkan· kebijakan-kebijakan.
Disadari benar bahwa penelitian ini dapat beIjalan karenaberlcat bantuan dari
berbagai pihak, khusuanya kllrena kepercayaan JAIN SyarifHidayatullah Jakarta pada Tim
Penelitiini. Untuk itu taklupadihaturkanbanyak terimakasih,demikiaIl pula kepada
berbll8ai pihak Jainnya yang tidak dapat disebutkan salll persatu dalam Japoran ini tak
lupa dihaturkan terlma kasih.
Akhirnya, kami berharap Walll1lplUl penelitian ini diyakini masih mengandtmg
keku:ranagn dan kelemahan di sana-sini, tetllp ada manfuatnya, khusummya bagi JAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, nmunmya bagi kalangan civitas akademika.Saran dan kritik
membangun dan berbagai pihak diharapkan dapat menambah mutu penelitian ini.
Dr;-j~8t'Bakhtiar,MA1mn'.vt 502404&3
DATIAR lSI
KA.TA PENGANTAR
BABA I PENDAHULUAN
A. Law Belakang 1
B. Perumusllll Maslah 4
C. TujulIll Penelitian 4
D. Kegunann PenelitilUl 5
E. Metode Penelitian 5
F. Jadwal Penelitiall 6
G. Personalia Penelitian 6
D. Pembiayaan Penelitillll 7
BAB n KERANGKA TEORl 8
A. Tinjauan Pustaka 8
B. Spesifiknsi Angket dan Pedoman WaWllllcara 19
BAB ill BASil.. PENELITIAN 21
A. Deslaipsi dan InterpretllBi Data 21
B. Analisis Data 31
BAB IV PENUTUP 39
A Kesimpulan 39
B. Saran 40
DAFTAR PUSTAK.A.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum tahun 1997 merupakan perbaikan atas
kurikulum tahun 1995. Namun, perbaikan yang dilakukan
cukup mendasar, yaitu mengubah setiap mata kuliah yang
dulunya dua SKS (sistem kredit semester) menjadi rata-rata
tiga SKS. Hata kuliah yang bertingkat, seperti tafsir I,
II, III, dan IV dihilangkan dan dijadikan satu saja, yaitu
tafsir. Akibatnya jumlah mat a kuliah semakin sedikit.
Jumlah SKS yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dulunya
adalah sebanyak 160 SKS --SKS maksimum yang boleh diambil,
tetapi sekarang setiap mahasiswa cukup mengambil 144 SKS
--SKS minimum yang boleh diambil. Dengan demikian, rentang
waktu belajar mahasiswa semakin singkat dan mereka terdo
rong untuk cepat selesai. Salah satu alasan mahasiswa
dibolehkan mengambil 144 SKS adalah kalau jumlah tersebut
sudah memenuhi syarat kenapa tidak diambil yang termudah
dan tercepat tersebut.
Kurikulum baru ini tidak seperti kurikulum sebelum
nya --yang melampirkan silabi setiap mata kuliah, tetapi
1
hanya mencantumkan nama mat a kuliah saja, sedangkan isinya
diserahkan kepada lAIN masing-masing. Karena itu, Pembantu
Rektor lAIN Jakarta ketika memberikan pengarahan pada loka
karya kurikulum nasional dan lokal tanggal 25 Maret 1998
menyatakan bahwa setiap lAIN diberi kebebasan mengisi mat a
kuliah itu disesuaikan dengan sumber daya dan kemampuan
masing-masing lAIN. Jika sumber daya dosen lAIN Jakarta
lebih banyak daripada sumber daya lAIN di Aceh umpamanya,
maka bobot isi kurikulum dengan mata kuliah yang sama bisa
jadi tidak sama. Jadi, salah satu ukuran kualitas suatu
lAIN ditentukan oleh sumber daya dan kemampuannya dalam
memberikan yang terbaik kepada mahasiswa. Dengan demikian,
akan timbul persaingan sehat antara lAIN yang ada.
Di samping itu, mat a kuliah berbobot lokal diperba
nyak menjadi 40%, sedangkan yang berbobot nasional tinggal
60% saja lagi. Dengan keputusan ini, lAIN diharapkan mampu
lebih kreatif dan inovativ untuk mengembangkan bidang yang
merupakan ciri khas lAIN masing-masing, seperti lAIN
Jakarta ciri khasnya pembaharuan pemikiran Islam dan
Yogyakarta adalah pengembangan pemikiran ten tang perban
dingan agama, begitu juga lAIN lainnya.
Perubahan kurikulum ini didasari atas semangat
desentralisasi pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Otonomi yang lebih luas diberikan kepada setiap perguruan
tinggi. Persoalannya kemudian adalah mampukah masing-
masing lAIN merealisasikan harapan ideal tersebut. Jawa
bannya tergantung pada kemauan dan kemampuan mereka.
Peersoalan lebih lanjut dari perubahan itu tidak
saja dalam substansinya, tetapi lebih pada penerapannya.
Bagaimana masing-masing lAIN menyikapi perubahan yang
begitu mendasar dan mengatur jadwal yang sudah terbiasa
dengan sistem dua SKS. Semua komponen sivitas akademika
dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian.
lAIN Syarif Hidayatullah salah satu lAIN yang cukup
responsif dalam menyikapi hal itu. Terbukti di setiap
fakultas sudah dilakukan loka karya tentang kurikulum baru
tersebut. Begitu juga pihak institut telah mengadakan
seminar ten tang pembentukan silabi bagi tiap-tiap mata
kuliah tanggal 1 Mei 1998.
Strategi lAIN Syarif Hidayatullah cukup tepat,
tetapi apakah di lapangan sesuai dengan petunjuk yang
diseminarkan atau tidak. Atau apakah ada kendala yang
dihadapi di lapangan, baik dari segi administrasi maupun
dari segi akademis. Persoalan inilah yang ingin diteliti,
sehingga pelaksanaan untuk tahun-tahun yang akan datang
lebih baik dan sesuai dengan semangat kurikulum baru itu,
yaitu memberikan kesempatan masing-masing lAIN otonomi
dalam mengembangkan bidang keilmuan yang diminati, sesuai
dengan sumber daya dan kemampuan lAIN tersebut.
Untuk melihat kesiapan dan pelaksanaan harapan
3
tersebut perlu penelitian yang mendalam,
perangkat-perangkat. yang ada baik dari
maupun dari aspek pengelola.
yaitu meneliti
aspek kebijakan
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneli
tian ini memfokuskan pada bagaimana strategi lAIN Syarif
Hidayatullah dalam menyikapi kurikulum tahun 1997 dan
kendala apa yang didapati di lapangan, baik dalam bidang
administrasi dan akademis. Untuk mengetahui strategi yang
dilakukan lAIN akan diteliti berbagai kebijakan institut
dan fakultas tentang kurikulum tersebut. Apakah ada sink
ronisasi dengan semangat kurikulum baru tersebut atau
tidak. Setelah itu diteliti juga pelaksanaannya di lapan
gan, dengan menyebarkan angket, baik kepada pihak dosen,
mahasiswa maupun pengelola administrasi. Angkat ini akan
mengungkapkan kendala apa yang dihadapi oleh dosen di
lapangan.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Strategi apa yang dilakukan oleh lAIN Syarif Hidayatul
lah dalam menyikapi kurikulum tahun 1997.
2. Apakah strategi yang dilakukan lAIN Syarif Hidayatullah
sudah sesuai dengan semangat desentralisasi kurikulum
4
tersebut atau belum.
3. Faktor-faktor apa yang menghambat penerapan kurikulum
tahun 1997 itu, baik dari aspek akademis maupun admin
istratif.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini akan bermanfaat atau berguna
bagi lAIN Jakarta, khususnya dan lAIN pada umumnya dalam
mengambil langkah-langkahyang diperlukan untuk penerapan
perubahan kurikulum dan hal-hal yang berkaitan dengan itu.
Di samping itu, kurikulum tahun 1997 baru dilaksanakan
selama satu tahun perlu segera dievaluasi agar penerapan
selanjutnya dapat berjalan lebih efisien dan efektif.
Hasil dari penelitian tersebut dapat juga dijadikan bahan
pertimbangan bagi lAIN lainnya.
E. Hetode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
penelusuran proses munculnya surat keputusan tentang
kurikulum tahun 1997 dan berbagai kebijakan mengenai hal
itu, baik di tingkat Departemen Agama maupun di tingkat
lAIN, terutama lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk
mengetahui kendala yang muncul di lapangan akan disebarkan
angket kepada para pengelola pendidikan dan mahasiswa.
Populasi dari penelitian ini adalah para dosen dan
mahasiwa dari lima fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah,
Ushuluddin, Syari'ah, Adab, dan Dakwah. Kemudian para
pengelola administrasi, terutama bidang akademik, baik di
tingkat institut maupun di tingkat fakultas. Sampel yang
diambil sekitar 10% dari pihak dosen dan adiministrasi,
sedangkan mahasiswa sebanyak lima persen, terutama yang
sudah mengalami kurikulum baru.
F. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan penelitian akan berlangsung
mulai dari bulan Desember 1998 sampai bulan Maret 1999,
yaitu selama 4 (empat) bulan, dengan pembagian waktu
sebagai berikut:
1. Waktu persiapan selama satu bulan
2. Waktu pelaksanaan selama dua bulan
3. Waktu penulisan laporan satu bulan (rincian jadwal
terlampir)
G. Personalia Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kolektif dosen
Fakultas Ushuluddin lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
anggaran 1998/1999, yang para peneliti adalah:
1. Ketua Dr. Amsal Bakhtiar
2. Sekretaris: Drs. Syamsuri, MA
3. Anggota
4.
5.
I. PeJilbiayaan
Drs. Isa Salam, Mag
Ora. Tien Rohmatin
Kasmini, BA
Penelitian ini dibebankan pada anggaran penelitian
DURK lAIN Jakarta tahun anggaran 1995/1999.
7
BAB n
KERANGKA TEOR!
A. Tinjanan Pustaka
1. Pengeman dan Fungsi Kurikulum
Setiap lembaga pendidikan yang akan menyelenggarakan suatu Ulmha
pendidikan perlu menmmskan tujuan yangjelas. Dengan bertitik tolak pOOa tujuan
tersebut kemudiWl direncWlakWl kegiatWl-kegiatWl YWl8 akWl dis!yikWl kepOOa
peserta didik (mahasiswa). Semua kegiatWl dan pengalaman be1!yar YWl8
direncanakan, diprogramkWl dan diselenggarakan oleh tenaga pendidik untuk
mahasiswa dengan maksud mencapai tujuan pendidikan dinamakWl kurikulum.
TUjUWl kurikulum yang akan dicapai, melalui kegiatWl akademik barns
dinyatakan secara jelas. Tujuan kegiatWl akOOemik ini merupakWl perumusan YWl8
jelas tentang perubahllD perubahllD pada kemampUllD pengetll1man, keterampilllD dllD
sikap mahasiswa YWl8 hendak dicapai sesudah ia menyelesaikllD pendidikan.
Dalam UndWlg-UndWl8 Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional disebutkllD bahwa kurikulum adalah seperWIgkat
rencllDR dllD pengatunm mengenai isi dan pe1!yarllD serta carn YWl8 digunakllD
sebagai pedomllD penyelenggllfll8ll kegiatllD bell\iar mengl\iar. 1
Selurnet, PoroG Be/ajar Mengajar Valam Slstem Krrrdit Sf?mester (SKS), BumiAkBarn, Jakarta, 1991.
2
.,
Dllri ungakapan di otas dapat dipahllUli bahwa kurilmlum itu adaIBh :
- Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan di 8uatu
Perguruan Tinggi yang hllT\lll dilaksanakan dari tahun ke tahWi.
- Suatu bahan tertulisyang dimaksudlmn untuk diperglIDokan oleh pora dosen dalam
melaksanakan pel18l\iaran untuk mahasiswa.
- Suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan cora-cora yang penting dllri 8uatu
rencana pendidikan dalam bentuk yang sedemikian rups, sehingga dapat
dilaksanakan oleh dosen di Perguruan Tinggi.
- Thjuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan
cora-cora penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan.
- Suatu progrnm pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai
tnjuan-tnjuan pendidikan tertentu.2
Dalam proses belajar mengajar, kedudukankurilmlum sangat penting, karena
dengan kurikulum mahasiswa sebagai individu yang berkembang akan mendapat
manfaat. Di samping itn kurilmlum juga berfimgsi bagi kepentingan-kepentingan
pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan.
- Fungsi kurilmIum sebagai alatljembatan dalam rangka mencapai tnjuan pendidikan.
Thjuan pendidikan dapat digambarlam dllri tnjuan tertinggi, yaitn tqjuan terakhir
yang akan dicapai yang disebut Thjuan Pendidikan Nasional, Thjuan Fungsional,
Tujuan Kurikuler, sampai tnjuan yang paling rendah, Tujuann Intruksional, yaitn
tnjuanyang akan dicapai setelah kegiatan belajar.
UU RINo. 2 Tah1ID 1998 tentang: Slstem Pend/dl1ran NasionaJ
Tujuan pendidilam tefllebut hllflJll dicapai seclll1l bertingkat. Tingkat paling baWllh
hllflJll mendukung unhJk tercapainya Tujuan Pendidikan Nasional.
- Fimglii kurikulwn bagi mahasiswa
Kurikulwn sebagai urgensi belajar dillll8Ull dan disiapkan W1tuk mahasiswa sebagai
salah satu konsekwensi pendidilam semester. Dengau kurikulwn diharapkan
mahasiswa akan mendapst sejwn1ah pengalaman besar yang kelak dapat
dikembangkan, guna melengkapi bekal hidup mereka.
- Fungsi kurikulwn bagi DosenlfenagaPelJ81Yar
Bagi plll1l dosen, kurikulwn berfungsi sebagai pedoman ketja dalam menyusun dan
mengorgmUsasi pengalaman belajar plll1l mahasiswa. Di samping ito, kurikulwn
juga berfimgsi sebagai pedoman IDltuk mengadakan evaluasi terhadap
perkembangan mahasiswa dalam rangka menyerap sejwn1ah pengalaman yang
diberi1rnn.
- Ftmgsi kurikulwn bagi Pimpinan Perguruan Tinggi (Rektor, Pembantu Rektor 1, atau
Dekan dan Pembantu Dekan 1).
Bagi plll1l pemimpin perguruan tinggi, kurikulwn berfimgsi sebagai pedoman dalam
mengadakan fimgsi BUpervisi (IDltuk memperbaiki situasi belajar, IDltuk menciptakan
situasi yang menWljang proses belajar mahasiWR ke arab yang lebih baik, unhJk
memberikan bantuan kepada plll1l dosen dalam mengajar). Selain itu bagi mereka,
kurikulwn juga berfimgsi sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulwn
Iebih lanjut, dan pedoman IDltuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mcn81Yar.
Uk
- Fungsi kurikulum bagi Orang Tua Mohasiswa
Bagi orang tua mahasiswa, kurikulum berfungsi Wltuk membuka peluanglkesempatan
pada mereka WJtuk turut serta membantu usaha perguruan tinggi dalam mem~ukan
putra-putri mereka, berupa konsu1tasi langmmg tentang masalah-masalah yang
dihadapi anale-anale mereka atau bel]>artisipasi dalam membimbing anak-anak
mereka agar berhasil mencapai tujuan pendidikan .
- Fungsi Kurikulum bagi LembagaPendidikan Tingkat di atasnya
Selain berfungsi b98i Perguruan Tinggi bersonglO1tan, kurikulum juga berfungai bOSi
lembaga pendidikan pada tingkat di atasnya, antara lain sebagai pemeliharaan
keseimbangan proses pendidikan, dan sebagai upaya penyiapan tenaga bam.
- Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat
Di antara fimgsi kurikulum bagi masyarakat adalah sebagai sar-ana ikut memberikan
bantuan guna memperlancar- pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan
keIjasama dengan pihale orang tuaI masyarakat, dan ikut memberikan kritik/saran
yang membangun dalam ranglea penyempumaan program pendidikan di Perguruan
Tinggi agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan pekerjaan.
2. Komponen KmikuJmn
Kurikulum adalah sauotu sistem yang mempunyai sekurang-kurangnya
empat kelllllIIlpuan pokok, yaitu:: tujuan, isi, organisasi, dan str:lteE~;- ..........•••".•.•"..•.~ .._
a.1. Tujuan
Sebagai sebuah program, Kurikulum dimaksudkan WJtuk mencapat
sejmnlah tujuan pendidikan. Tujuan tersebut menjadi arab atan llCUan segala
kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil tidalmya progrnm
pendidikan/peD8lYaran dapat diukur dari sebernpa jauh dan banyalmya
pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum lembaga
pendidikan, harns dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan/hendak
dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Secam umum lerdapat dna tujuan yang tercantum dalam setiap
kurikulum, yaitu ~uan secam keseluruhan dan tujuan setiap bidang studi atau
mala kulillh.
a.2. Tujuan setiap bidang studilmata kuliah
Tujuan ini merupakan penjabaran tujuann Institusional di atas, yang
meliputi tujuan kurikulum dan instruksional yang terdapat dalam setiap GBPP
(Garis-garis Besar Progrnm PeD8lYaran) liap bidang studi/mata kuliah. Baik
tujuan kurikulum maupun inlruksional mencakup aspek-aspek pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diharapkan dimiliki anak didik setalah
mempelajari liap bidang studi dan pokok bahasan dalam proses pengajaran.
b. lsi
Setiap progrnm kuriku1um bensi segala sesuatu yang diberikan kepada
anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. lsi
kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi/satuan
progrnm masing-masing bidang studi tersebut Jenis-jenis bidang studi ditentukan
berdasarkan tujuan institusional lembaga pendidikan dengan kriteri!L!!I!.lIkah,r~--""~->"-''-;''"'''~<'~-': ·t· 'f, -i~{
bidang-bidang studi itu menopang tujuan stan tidal<:. Dengan laiterill. tel1lebut,
bidang studi diberikan pada sualu perguruan linggi akan berbeda dengan bidang
sludi yang diberikan dengan perguruan tinggi yang lain. Misalnya bidang sludi
yang diberikan di IAIN akan berbeda dengan bidang sludi yang diberikan di IPB
atauIKIP.
lsi Program suatu bidang studi yang dilliarkan adalah isi kurikulum itu
sendiri yang disebut Silabus. Silabus ini selanjutnya dijabarklUl ke dalam bentuk
pokok-pokok bahnsan dan sub·sub pokok bahnsan serta nraian bahan pelsY lIrllIl
yang akan dijadikan dasar pengambilan bahan dalam setiap kegiatan beillisr
menglliar di bIas oleh pihak dosen. Penentuan pokok-pokok bahaslUl dan sub-sub
pokok bahaslUl harus mengacu pada tujulUl instruksional.
c. Organisasi
Yang dimaksud orgmllsasi kurikulum adalah struktur program kurikulum
berupa kerangka program-program penglliaran yang akan diberikan kepada
mahasiswailUlak didik. Organisasi kurikulum memiliki dna jenis, struktur
horizontal berhubuoglUl dengan masalah pengorganisasian kurikulum dalam
bentuk penyusuolUl bahlUl-bahlUl pengajllrllll yang akan disampaikan. Bentuk
penyusunan bahan-bahan penglYaran itu dapat secara terpisah (separate subjek),
kelompok-kelompok mata peilliaran (Ccralated), atau penyaluan sebuab
peilliaran (integrated).
Slruktur vertikal berhubuogan dengan masalah pelaksanaan kurikulum di
suatu perguruaun tinggi. Misalnya, apakah kurikulum dilaksanakan dengan sistem
kelas, tanpa kelas, atau gabUJJgllll kedullIlyll, dengan sistem tmit waktu semester
atau catur wulan, termasuk dalam hal ini adaIah pembagian tmtuk masing-masing
bidang studi, misalnya tmtuk bidang studi 2 SKS 100 menit /pertemuan, 3 SKS
150 menitlpertemuan kelas.
d. Strategi
Komponen strategi yang dimaksud adalah strategi pelaksanaan
kurilrnhnn di lamb8l!a nendidikan. Stratelli nelaksanaan kurikulum. beruPa ClJClIo
yang ditempuh dalam melaksanakan p~1lrllIl, penilaian, bimbingan dan
konseling, pengaturan kegiatau perkuliahan,a1at-a1at media p~aran, dan
sebagainya
3. Struktnr Program KurIkulmn
struktur Program Kurilrnlum mencakup isi, jenis, orgamsasl program,
a10kasi waktu dan bobot SKS setiap jenis program. Struktur program disusun
setelah tujuan inatitusional dirumuskan.
Dalam kurikulum inti di Perguruan Tinggi biasanya terdiri dari tiga
jenis/komponen, yaitu : Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar Keahlian
(MKDK), dan Mata Kuliah Keahlian (MKK).
Kelompok Mata KuIiah Umum (MKU)diaraban pada pembentukan
manusia terdidik, warga negara yang bertanggnngjawabatas bangsa dan negara dan
sarjanan dalam arti sesungguhnya. Jenis mata kuliah ini meliputi bidang Humanitas,
Kelompok Mata Kuliah D911llr Keahli911 (MKDK) diarahk911 kepada
pembenlukan sikap profesional dan rasional mengarnh suatu profesi yang
bersangkutan dibentuk secan kompeten.
Biasanya mota knliah-mota kuliah ini meliputi pengsntar dan konsep-kollBep
dasar yang menjadi llYarat mempellYari mota kuliah keahlian, sehingga dilYarkan
pada awal-awal program.
Kelompok Mota Kuliah Keahlian (MKK) diarahkan pada pembentukan
profil Iulusan yang kompeten di bidangnya (proftsional), yang berpengetahuan
mendalam, ahli dan sanggup mengadakan penelitian tentang dan dalam bidangnya.
Setiap mata knliah (MKK) berisi moteri-maleri yang sesuai dengan profesi
lulusannya
Dari struktur progrmn ternebut akan dapat diketahui jenis-jenis progrmn
yang dislYikan, perhandingan alokasi waktu yang diadakan (sesuai dengan bobot
SKS) untuk setiap mala knliah dari tiap semester; alur atau kerangica poor
pembentukan fungsi lulusan; dan bagaimana memberi bimbingan skademis kepada
mahasiswa pada sast regislrasi mala knliah.
4. Pengembangan KmikuIum
Pengembangan knrikuIum adaIah segala kegiatan untuk mengahasilkan
kuriknlum barn melalui langkah-Iangkah penyusunan, pelsksanaan dan
penyempWllaan knriknlum berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan terhadap
kurikulum sebelurnnya
Secara umum setidaknya terdapBt tiga faktor yang mendorong teljadinya
perubahan kurikulum pendidikan pada berbagai negara dewasa ini. Pertama,
bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dan terlrnssainya kawn kolonialis.
Kemerdekaan negara-negera di dunia menyadarkan mereka bahwa selama ini
mereka telah dibina dalam sualu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi
dengan cita-cita nssional mereka. Untuk itu mereka mulai melakukan perubahan
dalam kurikuhun dan sistem pendidikan yang ada Kedua, perkembangan ilmu
pengetlUmml aml teknllllllli YAnll Rsmaat peRat Verkemb_ AAlAm berbaeai sab_
ilmu pengetahuan, ada yang mengukuhkan teorl-teorl lama, ada pulayang melahirkan
teori-teori bam PerkembangWl tersebut mendorong diadakannya berbagai
perubahan dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum. Ketiga, pertambahan
penduduk yang sangat pesat di berbagai negara. Dengan bertambahnya penduduk,
maka bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan, sekaligus
bertambah pula bidang-bidang yang dibutuhkan. Hal ini juga mendorong diadakan
berbagai perubahWl terhadap sistem, cara, dan isi kurikuum pendidikWl yang ada
selama ini.
Landasan pengembangan kurikulum dapat menjadi titik tolak sekaligus titik
sampai. Titik tolak berarti pengembangan kurikuJum dapat didorong oleh
pembaharuan tertentu seperti penemuan teorl belaJar yang baru dan perubahan
tuntutan masyarakBt terhadap fimgsi pendidikan. Titik sampai berarti kurikulum
barns dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapBt merealisasi perkembangan
tertentu, seperti dampak ketlllYuan ilmu pengetahuan dan teknologi-teknologi
tuntutan st'jllfllh masa lalu, perbedllan latar belalrnng mahasiswa, nilai filsafat suatu
mllllYarakat, dan tuntutan kullur I budaya tetentu.
Ketika hendak mengembangkan kurikulum, suatu lembaga pendidikan dapat
menggunakan priDllip-priDllip yang telah berkembang di dalam kehidupan
sehari-hari atoo dapat pula menetapkan prinsip-priDllip bam Karena itu, bisa jadi
suatu kurikulwn mengguoalrnn prinsip-prinsip yang btlrlainan dtlngan yang
digunakan kurikulum lama
Di antara prinsip-prinsip yang umum dipakai dalam pengembangan kurikulum
adalah sebagai berikut:
- Prinsip orientasi pada tujuan
Segala usaha pengembangan kurikulwn dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan pendidikan yang telah dinnnuskan.
- Prisnip relevensi
Pengembangan kurikulum dimaksudkan agar mahasiswa yang telah menytlltlsaikan
pendidikan dengan kurikulum tersebut dapat memenuhi jenis dan mutu tenagakerja
yang dibutuhkan oleh mllll)'Brakat
- Prinsip efisiensi
Pengembangan kurikulum dimaksudkan agar segala kegiatan kurikulum dapat
dilaksanakan memakai waktu, tenaga, biaya, dan sumber-sumber lain
sehemat-hematnya dengan hasil memadai.
- Prinsip efektivitas
Pengembangan kurikulwn ditujukan agar segala kegiatan kurikulum dapat meqiadi
tujuan pendidikan tanpa melakukan kegaiatan-kegiatan yang ktJn¥Jg·pasti~~ ....·_·~._.i h·'·"" ,."
- Prinsip fleksibiltas
Pengembangan kurikulum harns disesuaikan dengan situasidan kondisi setempat,
tanpa mengubah tujuan yang harns dicapai.
- Prinsip kontinuitas
Setiap kegiatan dalam pengembangan kurikulum merupakaan nmgkaian yang
kontinu dengan kegiatan-kegiatan lain secara berjenjang dan berkelaqjutan.
- Prinsip sinkronitas
Pengembangan kurikulum dalam rangka berusaha agar semnua kegiatan kurikulum
mempunai arab dan tujuan yang sarna, sehingga suatu kegiatan tidal<: bertentangan
atau mengharnbat kegiatan-kegiatan lainnya.
- Prinsip objektivitas
Pengembangan kurikulum hams berpedoman pada kebenaran ilmiah, tidal<:
terpengaruh oleh sikap-sikup emosional dan irasional.
- Prinsip demokrasi
Pengembangan dan pelaksaaan kurikulum dikelola secara demokrasi, tidak otoritas.
Selain prinsip-prinsip di alas, bagi lembaga-Iembaga pendidikan terbuka
kesempatan W1tuk menciptakan sendiri prinsip-prinsip barn bagi pengembangan
kurikulum dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
B. SpesifJkasi Angket dan Pedoman Wawancara
Proses pengumpulan data dallllll penelitian ini dilakukan dellgatl langkah-Iangkah
sebagai berikut:
a. Menyebarkan angket yang memuat pertanyaan dan pilihan jawaban serta isian yang
hams diisi oleh pam responden terpilih;
b. Memerilrna jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden dall11ll daftar isian
untuk semua angket yang diisi sesuai peb.mjuk;
c. Mentabulasikan jawaban-jawaban ke dallllll daftar yang telah dipersiapkan,
selanjutnya di olah ke dalam label distribusi frekuensi.
2. Identifikasi Data
a. Angket
Angket yang disebarkan betjumlah 50 buah, setelah diteliti yang kembali dan
sah hanya 29 buah, sisanya dengan berbagai alasan seperti hilang, blangko dan sarns
sekali tidak kembali 21 bush. Responden terdiri dari Dosen - Khusus pe~ar semester
I & ill dari lima fukultas, yaitu Tarbiyah, Ushuluddin, Adab, Syaria'ah, dan Dakwah.
Pertanyaan yang di~ukan kepada responden brisi 20 pertanyaan dengan rincian
sebagai berikut:
1. Identitas responden teridiri dari 5 pertanyaan, yaitu jenis kellllllin, status
kepegawaian, status kepangkatan, mata kuliah yang diasuh dan lamanya mengasuh
mata kuliah tersebul
2. Sosialisasi & penerapan kurikulum terdiri dari 14 pertanyaan yaitu pemaharnan
kurikulum, lama mengetahui, penilaian, perbandingan, keikutsertaan dallllll BeO,
penernpan kurikulum, perubahan bobot SKS,penambahan waktu, kendala ,
kecocokkan kurikulum dengan BCD, respon mahasiswa, usaha fakultas, pengurnngan
beban SICS, dan pemadatan mata kuliah berseri.
3. Harapan dan saran terdiri dad langkah-langkah/strategi dan kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan kurikulum 1995 yang disempumakan.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dalam upaya mendapatkan informasi yang rcfresentatif
mengenai strategi lAIN dan Fakultas-Fakultas (Tarbiyah, Ushuluddin, Adab, Syari'ah,
dan Dakwah) di dalam menggiatkan pelaksanaan kurikulum 1997 dan sekaligus untuk
mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor yang menghambat bagi terlaksananya
kurikulum 1997.
Para informan ini terdiri dad pengelola administrasi, terutama bidang
Akademik baik di tingkat Institut maupun di tingkat filkultas.
Pertanyaan yang diajukan terdiri dari 18 pertanyaan dengan uraian sebagai berikut :
1. Pertanyaan no. 1-14 mengenai langkah-langkah atau strategi IAIN dan lima fakultas
dalam penernpan Kurikulum 1997, yaitu kapan dimulainya penernpan. Bagaimana
sosialisasi dan sejauhmana evaluasinya
2. Pertanyaall no. 15 - 18 berkenaan dengan kendala atau hambatan di dalam
pelaksanaan Kurikulum 1997 di lapangan.
BAB ill
HASIL PENELlTIAN
A.. Deskripsi dan Interpretasi Data
Pengelompokkan ini berdasarkan cara yang ditempuh dalam mengambil data
Data yang didapati dari basil angket dijadikan satu kelompok setelah dibahas,
pentabulasian disusun secara sederhana Data yang ada disusun dalam bentuk tabel
dengan satu kolom tunggal. Dalam kolom tunggal yang tersusun Vertikal itu terdapat
frekwensi-frekwensi yang diperoleh, baik dalam bentuk angka mutlak dan dalam
bentuk persentase. Pentabuliasian ini dilakukan agar data dapat dibaca dengan mudah
dan maknanya dapat dipahami.
Sedangkan data yang didapati dari hasil wawancara disusun dalam
kelompok sendiri. Susunan isi hasil wawancara sesuai deDgllll urutan pertanyaan yang
terdapat pada pedoman wawancara Adapun penempatannya, perfakultas dan
per-responden yang diwawancara
Secarajelas, pengelompok data-data tersebut adalah sebagai berikut
TABEL I
NO. JENIS KELAMIN F % KETERANGAN
1 Laki-laki 24 82,8
2 Perempuan 5 17,2
JUMLAH 29 100
TABEL IV
NO. LAMA MENGASUH F % KETERANGAN
1 1 Semester 11 37,9
2 2 Semester 6 20,7
3 3 Semester 4 13,8
4 4 Semester 8 27,6
JUMLAH 29 100
Tabel IV berisi penjelsan tentang lama mengasuh masing-masing mata kuliah yang
diajarkan, yaitu sam sampai dna semester 58,6 %, sedangkantiga sampai empat semester
41,4%.
TABEL V
NO. PEMAHAMAN F % KETERANGAN
KURIKULUM,
1 Sangat paham 8 27,6
2 Faharn 16 55,2
3 Tidak fuharn 5 17,2
4 Sangat tidak faharn 0 0
JUMLAH 29 100
Dad tabel V dapal diketahui bahwa sebagian besar dosen yang mengajar dengan memakai
Kurikulum 1997 telab memabami kurikulum yang mereka pergunakan, yskui 82,8 %.
Sedangkan yang tidak pahmn hanya 17,2 %.
TABEL VIII
NO. PERBANDINGAN F % KETERANGAN1 Jauh lebih baik 0 0
2 Lebihh baik 5 17,2
3 Sarnasaja 11 37,9
4 Lebih buruk 9 31,1
5 Lain-lain 4 13,8 Kosong / tidak memilih
JUMLAH 29 100
Tabel VIII berisi pendapat tentang perbandingan antara kurikulwn 1997 dengan yang
sebelwnnya; 17,2 % menyatakan lebih bail<, 37,9 % menyatakan sarna, 31,1 % menyatakan
lebih buruk, sedangkan yang kosong 13,8 %.
TABEL IX
NO. KEIKUT SERTAAN F % KETERANGAN
DALAM BCO
1 Menyusun BCD & Seminar / 9 31,0Lokakarya
2 Menyusun BCD saja 4 13,8
3 1kut seminar / Lokakarya saja 8 27,6
4 Tidak dua-duanya 6 20,7
5 Lain-lain 2 6,9 Kosong I tidal< memilih
JUMLAH 29 100
Sebagian besar dosen terlibat dalam menangani Kuril.:1l1wn 1997, tabel IX menyatakan:
31,0 % ikut seminar dan ikut menyusun BCD, 13,8 % ikut menyusun BCD saja, 27,6 %
ikut SeminarlLokakarya saja Jika semna ini dijwnlahkan maka menjadi 72,4 %. Sedangkan
yang tidak iku120,7 %, belangko 6,9 %. jika disatukan menjadi 27,6 %.
TABEL X
NO. PENERAPAN F % KETERANGAN
KURlKULUM
1 Sudah, sejak awal diterbitkan 8 27,6(1997)
2 Sudah, sejak 1 taInm yang Ialu 7 24,1
3 Sudah, tapi barn semester ini 11 37,9
4 Sampai sast ini belum meng- 0 0gunakan Kurikulum Bmu
5 Lain-lain 3 10,3 Kosong / tidak memilih
JUMLAH 29 100
Tubel X tentang penernpan Kurikulum 1997; 27,6 % sudah menernpkan sejak awal
diterbitkan (1997), 24,1 % sejak setalnm yang lain, berarti sarna dengan sejak awal, 37,9
% mulai menerapkan semester ganjil tahun 1998/1999. Berarti 87 % telah
menernpkannya, yang belum menggunakannya 0 %. Sda 10,3 % yang belangko.
TABEL XI
NO. PERUBAHAN MENJADI 3 F % KETERANGAN
SKS1 SangBt tepat 0 0
2 Tepat 10 34,5
3 Tidak tepat 12 41,4
4 Sangat tidak tepat 3 10,3
5 Lain-lain 4 13,8 Kosong / tidak memilih
JUMLAH 29 100
Tabel XI berisi pendapat tentnng perubllhan jumlllh SKS matakulillh dmi 2 SKS menjadi
3 SKS; yang menyatakan sangat tepat 0 %, tepat 34,5 % , yang menyatakan tidal< tepat
41,4 %, sangat tidal< tepat 10,3 %,jika digabung menjadi 51,7 %, yang bel8llgko 13,8 %.
Jadi jumlab yang memandang perubaban ini tidal< tepat, relatifbesar, yakni 51,7 %.
TABEL XII
NO. PENAMBAHAN WAKTU F % KETERANGAN
1 Sangat setljju 3 10,3
2 Setuju 14 48,3
3 Tidak setuju 7 24,1
4 Sangat tidak setuju 3 10,3
5 Lain-lain 2 6,9 Kosong / tidak memilih
JUMLAH 29 100
Tabel XlI berisi pendapat tentnng penambaban waktu tatap muka; yang berpendapat sangat
setuju 10,3 %, setuju 48,3 %, tidak setuju 24,1 %, sangat tidak setuju 10,3 %, 6,9 %
belangko. Jadi yang tidak setuju bila ditambllh dengan yang sangat tidak setuju menjadi
34,4 % masih relatifbesar.
TABEL XIII
NO. KENDALA F % KETERANGAN
1 Sangat banyak 4 13,8
2 Banyak 6 20,7
3 Tidal< banyak 14 48,3
4 Tidal< ada 2 6,9
5 Lain-lain 3 10,3 Kosong / tidak memilih
.nJMl,AH 29 100<'" .,
I rl~1~(
Tabel xv berisi pengamatan dosen terhadap respon mahasiswa berkenaan dengan
penerapan Kmikuhnn Barn 1997; yang menyatakan sangat setuju 0 %, yang menyatakan
setuju 69 %, tidal< setuju 13,8 %, sanga! tidak setuju 3,5 %, sedangkan yang belangko
13,8%.
TABEL XVI
NO. USAHAFAKULTAS F % KETERANGAN
1 Sanga! Maksimal 1 3,5
2 Maksimal 9 31
3 Tidak maksimal 18 62
4 Sanga! tidal< maksimal 1 3,5
5 Lain-lain 0 0 Kosong I tidal< memilih
JUMLAH 29 100
Tabel XVI berisi penilaian para dosen terhadap usaha Fakultas dan IAIN dalBIll
menarapkan Kurikulum 1997; yang menyatakan sangat maksimal 3,5 %, maksimal 31 %,
tidak maksimal 62 %, sanga! tidal< maksimal 3,5 %, yang belangko 0 %. Jadi sebagian
besar dosen menyatakan belum maksimal, yakni 65,5 %.
lABEL XVII
NO. PENGURANGAN SKS F % KETERANGAN
MENJADI144
1 Sangat setuju 5 17,2
2 Setuju 12 41,4
3 Tidak setuju 8 27,6
4 Sanga! tidak setuju 2 6,9
5 Lain-lain 2 6,9 Kosong I tidal< memilih
JUMLAH 29 100
Tabel XVII berisi pendapat dosen tentang penguranganjumlah 3K3 yang harus
diseleaikan oleh mahasiswa 31 dari 160 SKS menjadi 144 SKS; yang menyatakan
sangat setuju 17,2 %, setuju 41,4 %, tidak setuju 27,6 %, sangat tidak setuju 6,9 %,
belangko 6,9 %.
TABEL xvm
NO. PEMADATAN MATA F % KETERANGANKULIAH BERSER!
1 Sangat culmp 2 6,92 Cukup 10 34,5
3 Tidakcukup 11 37,9
4 Sangat tidak cukup 4 13,8
I5 Lain-lain 2 6,9 Kosong I tidak memilih
JUMLAH 29 100
Tabel XVlIl berisi pendapat dosen tentang pemadatan mata kuliah yang berseri L1L ill,
atau N menjadi satu atan dua mata kuliah dianggap efektif7cukup; yang menyatakan
sangat cukup 6,9 %, cukup 34,5 %, tidak cukup 37,9 %, dangat tidak cukup 13,8 %,
belangko 6,9 %.
Dari label ini dapat diketahui bahwa sebagian besar dosen menilai pemadatan
seperti yang teJjadi dalam Kurikulwn 1997 tidak cukup IUltuk mencapai sasaran atau tidak
efektip.
B. Analisis Data
Kurik'Uhuu SI lAlN tahun 1995 bam berjalan satu tahun lUltuk dua semester,
Departemen Agama mellgeluarkan SK Mellteri Agama No. 383 Tahun 1997 tentang
Kurikulum Nasional SllAlN dan STAIN. SK. No, 383 TahtUl 1997 tersebut dikeluarkan
(untuk) sebagai penyempumaan terhadap SK Menteri Agllma NO.27 Tahun 1995 yang
juga tenlang Kurikulum. Penyempumaan ini didorollg oleh keinginlln berkaitan dengan
keinginan untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, efisiensi dan kesesuaian dengan dunia
kerja
Selain itn, khusus terhadap kurikulum 1995 terlah muncul berbagai keluhan
tentang kelemahan-kelemahannya antara lain: terlalu kalal, terlalu banyak pencabangan
ihnu (propliperti) sehingga beban yang dipilml peserta didik terlalu berat dan terkesan
behnn memiliki daya penyesuaian yang mendasar dengan b"rbagai tantangan dan tuntutan
perubahan yang terjadi. J
Berkenaan dengan hal ini Departemen Agwna nJelllbentuk Tim PenyempllrnalJIl
Kurikulurn 1995 yang terdiri dari pihak-pihak terbit dan benninal, rnemiliki kepeduliml
!"rhadap upaya pembinaan dan pengembangan lAIN ,ebagal salah satn perguman tinggl
y~U1g tenllasuk Sistem Pendidikan Nasional. Tim tersebut (ini) bertngas menyusull
(krap- t1erap Kllrilmlurn Bam setelah menerima masukan-masukan dari berbagai L,lli"!
melalw proses pembahasan disk'Usi yang panjang; hingga tersusun derap-derap kurilmilim
yang akhimya dituangkan (tersusun dalam SK menteri Ag!UIJaNo. 383 Tahun 1997 tentang
Klirikulunl Yang Disempurnakan. Setelah SK tersebut turun, maka L'l.lN jakarta sebagai
salah satu lembaga pelaksna, menindak lanjuti hal-hal sebagai berikut :
A. Langkah-Iangkah Sebelum Penerapan
Berdasarkan data yang dikmnpulkan dari lapangan, terdapat dua kategori,
kebijakaanaan di IAIN Jakarta dalam mensikapilusaha melaksnakan kurikulum 1997
atan istilah kurikulum 1995 yang disempurnakan. Ada yang bersifat Institut, yaitu
kebijakaanaan (yang diambil) oleh pimpinan IAIN. .
yang masmg-maslOg
mencaknpilmeliputi seluruh fakultas dan ada kebijakaBllaan yang diambil
oIebJdilakukan pimpinan setiap fukultas , seperti yang akan diuraikan berikut ini.
1. Lanllkah-laIlllkah lnslilul
Langkah awal yang dilakukan oleh pllllpwan IAIN jakarta, yailu
menyebarkan atan menyampaikan SK Menteri Agama No. 383 tahun 1997 yang
berisi Derap-derap Kurikulum Nasional Program Sarjana (SI) IAIN yang
disempurnakan itu kepada seluruh fakllitas. Penyampaian kuri1:ulum ini diseliai
instruksi agar setiap fukultas segera menerapkannya bagi mahnsiswa barn tahun
1997/1998. Instruksi ini tertuang dalam SlD'at Pimpinan IAIN jakarta No.
PP.023.3N1l/1997, tertanggal 21 Juli 1997 yang ditllllda tangani Purek I dan
ditujukan kepada seluruh Dekan Fakultas yang ada diling111l1gan lAIN Jakrnia.
Selain itu, pimpinan IAlN jakmia mengadnkan rapal koordinasi dengull
para pimpinBll fakultas dlUl unit-unit kerja terkllJl, pHda minggu pertrnna buhUl
Agustus 1997, membicarakan hal-hal yang berkenan dengan langkah-Iangkah
berikutnya dalam melakslUlakan kurikullllll 19967.
Selmuutnya, Pimpinan I./I.1N Syarif Hidayalullah i"kmia melalui SK No. 68
'1'3111111 1997 membelllllk Tim PellyuSllll Kllrlok lAIN Syarif HidayatuJlah Jak;uia
VaI}Q terdiri J~]ri 'I'im PIJ!.~~lf/JJJ!~lifllt ibn 'r'illl !·\ll:lt'l~l"'" '!'jtll Pll":~lt npC{)I1<.-lli',Hl\·"
diambil dan terdiri dari pimpinan illilttut, baik akademik maupun administratif; dan
Dekan-Dekan Faku1tas. Sedangkan Tim Faku1tas terdiri dan Pudek 1, kelua-kelua
Jurusan dan Pimpinan Administratifyang terkait
Tugas Tim penyusun adalab menyiapkan bahan-bahan unluk keperluan
penyusunan kurikulwn; bertanggungjawab terhadap kelancaran proses penyusunan
Kurlok dan meyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Rektor.
Adapun pembiayaan yang diperlukan dalam kegiatan yang berkaitan dengan
Iugas ini dibebankan kepada anggaran IAlN Syarif Hidayatullab Jakarta tahun
1997/1998.
Perihal pengolahan kurikulmn dan pengembangannya serta penyusunan BCO,
Tnstitut hanya sebagai koordinator dan fasilitator, sedangkan yang berperan adalab
dosen-dosen atoo pakar-pakar dari smeua fakultas yang ditmUuk oleh
masing-rnasing fakultas. Kebijaksanaan ini dilakukan unluk mata kuliab yang
terhirnpun dalam kelompok MKU dan MKDK. Adapun IUltuk mata kuliah yang
termasuk MKK sepenulmya diserahkan kepada faku1tas dan jurusan masing-rnasing
yang membenluk panitia, menyernpurnakan dan menyusun BCO, IAlN menyediakan
dana dan pasilitas. Begilu juga Kurlok, sepenulmya diserahkan kepada faku1tas, baik
SKS, BCO-nya dan rnenenlukan isi rnasing-rnasing.4
Dalam pelaksanaan penerapannya di lapangan, Tnstitut menyerahkan
sepenuhnya kepada fakultas, namun Instilut tetap memantau malalui mekanisme
kerja yang telab ada, lebih-lebih lagi silabus ini belmn merupakan hasil final,
malab masih dalam tarap penyempurnaan. Berkenaan dengan hal ini, maka lntsilut
mengadakan orientasi kurikuhun pada tanggal 12 Desember 1998. Acara ini
diikuti oleh unit-lUlit terkait, baik dari institut atanplUl fakultas. Dalam acara tersebut
telah ditampilkan dua orang pakar tentang kurikulum yang menyampaikan
makalahnya Selain itu, yang lebih penting lagi, adalah laporan-laporan atan
masukan-masukan dari masing-masing fakultas berkenan dengan Kurikulum 1997
yang baru setahlUl dijalankan.
Selain orientasi kurikulum, pemantauan dilakukan melalui rapat-rapat
koordinasi tingkat institut yang dihadiri Purek I, Pudek-Pudek I, Kepala Biro
Akademik dan kemahasillWaWl dan Kasubbag Akademik dan KemahaiswaWl. Rapat
sempa ini flUdah sering dilakukan oleh instilut.
Berkaitan dengan peningkatan pelaksll8.<U1 kurikulum di lapangan illStitut
mellgadakan pellataran para dosen yang berkaitan dengan sertifikasi, yaitu
Workshop of High Education. Bagi tennga administrasi juga akan ada penataran .
sempa
2. Langkah-langkah Fakultas
Langkah-langkah yang diambil oleh Fakultas·Fakultas dilingkungan IAIN
Syarif Hidayatullah dalarn rmJgka melaksanakan Kurikulum 1997 dengan baik, pada
garis besarnya sarna dengn langkah-langkah yang dilakukan Institut. Masing-masing
fakultas membentuk tim penyusun kurikulum, penyusun BCO, dan panitia pelaksanan
workshop atau semiloka penyusunan kurlok. Umpamanya Fakultas Syari'ah
membentuk tim dan panitia penyusun kurlok melalui Surat Keputusan (SK) Dekan
Fakultas Syari'ah Nomor: 05 TahlUl 1997, tertanggal 7 Agustus 1997 dan Fakultas
Uillmluddin melalaui SK Dekan Fakultas Ushuluddin Nomor: 01 Tahoo 1998,
tertanggal 13 Februari 1998.
Lain halnya dengan Fakultas Adab. Di Fakultas Adab pimpinan tidak
mengeluarkan SK ootuk pembentukan Tim Penyusunan Kudok atan BCO, tetapi
mempooyai Tim Penyusoo Kurlok Institut yang berasal dari Fakultas Adab yang telah
mendapat SK dari Rektor IA1N SyarifHidayatullah Jakarta.
Tim-tim di fakultas ini, berada di bawah koordinator Pudek I dengan
anggota-anggotanya terdiri dari Ketua-ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan,
Dosen-Dosen pemegang mata kuliah tertentu dan Staf Administrasi, Kasubbag
Akademik dan Kemahsiswaan, Kasubbag Dmwn, dan kepala Bagian Tata Usaha
Namoo adajugayang tidak melibatkan StafAdministrasi, seperti Fakultas Adab dan
Tarbiyah.5
Tugas (utama) Tim adalah menyusun Deraft Kudok, menyugoo Silabus,
membuat BCO dan menyusun atau menempatkan mata kuliah persemster.
Selain dari langkah-Iangkah di atas, fakultas juga ada yang mengadakan
temu wicara dengan dosen-dosen dan dialog dengan mahasiswa berkenaan dengan
kurikuhnn, guna mendapat masukan-masukan dari mereka6
Langkah terakhir yang diambil adalah menyeleksi, menggodok dan
menyempumakan hasil-hasil kerja dan masukan-masukan yang didapati. Hal ini
5 Ketika Kasubbag Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas tersebut akandiwawancarai, mereka menolak dengan alasan tidak dilibatkan dalam mellanganiKlll'ikulum 1997.6 Lihat, wawancara delljl;an Kasubb!lP: Akademik Fakultas Svari'ah dan Plldek T
dilekukan fnkultas melalui Pudek 1, Ketua-Ketua Jmusan, dan Sekretaris-Sekretaris
Jurusan di bawah pemantauan Dekan.
B. Pelllksanaan Kmikulum 1997 di Masing-Masing Fakultas
I. Sosialisasi Kuikulum
Penyebaran Kurikulum 1997 di lingkungan lAIN Jakarta kepada para dosen
dan tenaga adminislrasi secara tidak langsung telah berjalanltetjadi melalui
pembentukan Tim PenyuSWl Kurlok dan BCO serta pembentukan Panitia Seminar,
Semiloka, Workshop; baik tingkat Institut atmJpun tingkat Fnkultas. Karena tim
tersbut melibatkan sejumlah besar dosen dan tenaga administrasi. Selain itu, lAIN
Jakarta membagi-bagikan BCO MKU, MKDK Kurnas dan Kurlok yang telah
tersuSWl rapi dalam bentuk buku, kepada para doseD.
Untuk tingkat filkultas, usaba sosilisasi dilakukan melalui rapat dosen atau
temu wicara dengan para dosen. Penyebaran informasi juga dilakukan melalui
surat, terntllma surat permilltaan kesediaan memberi kuliah pada awal setiap
semester. Sural tersebut dilarnpiri Silahus dan BC mata knliah yang bersangkntan.
Ada juga faknltas yang mengharuskan para dosen, sebelum mengajar agar
berkonsultasi dengan Pudek I atau Ketua-ketua Jurusan untuk minta bahan atan
petunjuk pelaksanaan BCO yang ada
Sedangkan pemberitahuan kepada mahasiswa melalui penawaran mata
knliah dan mengadakan dialog dengan mahasillWa berkenaan dengan prubahan
kurikulum.
1998 yang berisi perintah agar memberlllkukan BCO tersebut mulai taboo ;yaran
1998/1999.
Sehuboogan dengan beragamnya jumlah SKS per-mata kuliah, maka jumlah
alokasi wakIu tatap muka di kelaspoo berbeda Bagi mata kuliah yang 2 SKS, wakIu
lamanya tatap muka 100 meni!, sedangkan mata kuliah yang 3 SKS wakIu tatap
muka 150 meniI. Sebagia fakultas telah memberlakukan 150 menit wakIu tatap muka
bagi mata kuliah yang 3 SKS, sebagian lagi belum menerapkannya, dengan aJasan
keterbatasan lokal dan kesulitan menyusun jadwal, karena masih banyaknya
jumlah mahasiswal semester yang memakai kurikulum lama dengan 2 SKS per mata
kuliah.
Dalam penerapan Kurikulum 1995 yang disempurnakan, IAIN Jakarta secara
keseluruhan atau fakultas-fakultas belum menemukan atan menghadapi kendaJa
yang bera!. Hanya kesulitan dalanl menyusun jadwal kuliah. Penambahan wakIu
latap muka juga mel1lpakan tanlangan atau hallbatan, kW'ena dsoell dan mahasiswa
mengalami kejenhuhan. Selain itu sikap dosen yang lambat menyesuaikan diri
dengan perubahan kurikulum juga merupakan juga menjadi hambatan bagi
kelancaran penerapan kurikullUn barn tersebllt.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimplllan
Dari penelitian di atas dapat disimplllkan hal-hal sebagai bedkut :
1. Kllrikulllm 1995 yang disempurnakan sudab disosialisasikan oleh pihak Pimpimnan
IAIN namun masih ada dosell VlltlA belwu!>a!lanl benar materil\Vll.
2. Setiap fakultas lelab mengadakan lokakakrya lenlang kurikulmn yang barn lersebul
dan sudab menghasilkan Silabus.
3. Mengenai perubaban SKS bagi setiap mala kuliah menjadi rata-rata 3 SKS, tidal<
ada keseragaman dalam menelltukan jam tatap muka da fakultas yang memakai
150 menil dan ada yang masih lelap 100 menil untuk 3 SKS.
4. Dasar filosofi dari perubaban kurikulmn belum begitll dipabami oleh para dosen
dan beberapa karyawan yang menangani bidang akademis.
5. Ada di beberapa fakultas yang tidak mengetablli tenlang mated kurikulmn yang
barn, lellllama karyawan bidang akademis.
B.SARAN
1. Dalam menentukan kurikulmn harns disesuaikan dengan visi.
2. Sebelmn diterapkan, kurikulmn barn harns disosialisasikan pada para dosen.
3. Sislem lama lebih baik, telapi dengan pendalaman kurikulmn bam
4. Methodologi pengajaran (proses belajar menBlYar) lebih dialogis.
5. SlIasana yang kondusif bagi penetrapan latihan penulisan karya ilmiab.
6. Kurikulum barn agar ditiqjmJ kembali dan hllfUll dicocokan dengan tujuan fakultas
. .masmg-masmg.
7. - Perlu persiapan lebih baik dall11ll menerapkan kurikulum barn dari reneana,
sosialisasi, pembahasan hingga pOOa perbaikan.
- KepOOa peneliti :
a Item-item perin diperkaya untuk mengungkap kendala
b. Dalam meneliti harns jelas juklakljulmis dan identitas peneliti dan penelitian itu
sendiri.
c. Untuk kelancaran pengisian kuis perlu ada surat pengantar.
8. Prosedur penyusunan kurikulum sebaiknya dimulai dari lapangan, bukan droping dari
atas.
9. Bobot SKS mntakuliahjangan dipatok dulu tetapi dilihat seberapa banyak matakuliah
tersebut diperlukan.
1O.Helldaknya dilakukan evaluasi setelah berjaalan 3-4 tahua
11.Apabila hasil evaluasi terdapat banyak kekurangan maim diOOakan perbaikan sesuai
dengan bidang masing-masing program studio
12.Disesuaikan dengan kondisi pasar.
13.Agar ditilU au lagi adanya tumpang tindih sub pokok bahasan.
14.Agar diadakan lokakaryaBCO dosen sejenis.
15.SKS tidak semnahlllus berbobot 3 SKS.
16.Mllta kuliah keahlian; SKS diperbanyak 3-4 SKS.
17.Kurikulum barn
diiapanganlIAIN.
harns direvisi dengan mempertimbangkllD aspek realitas
I8.Perlu koordinasi semua unsur terkait, perlu pematangan konsep dan juklak, perlu
direvisi dengan matu tim ahli.
"Sosialisasi kurikulum terutama untuk para dosen"
19.Hendaknyamatakuliah inti diberikan 70 % dari data yang ada.
20.Hendaknya konsorsium mata kuliah dapat diaktitkan agar profesionalisme semakin
nampak pada masing-masing mata kuliah.
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, M. Tatang, Henyusun Rencana Penelitian, Jakarta:CV Rajawali Pers, ~990.
Balai Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat lAINJakarta, Buku Pedoman Penelitian JAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: BP3M, 1996.
Babbie, E.R., Survvey Research Hethods, Belmont: WadworthPublisihing Company, 1973.
Davis, James, A., Elementary Survey Analysis, New Jersey:Prentice Hall, 1971.
Departemen Agama RI, "Topik Inti Kurikulum Nasional Institut Agama Islam Negeri," Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Tinggi Agama Islam Jakarta, 1995.
Hadi, Sutrisno, Hetodologi Research, Yogyakarta: YayasanPenerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1974.
Hamankonda, Towa P., Pedoman Penggunaan Perpustakaan,Salatiga: Perpustakaan Pusat Universitas IKIP Kristen Satya Wacana, 1972.
Rosenberg, Morris, The Logic of Survey Analysis, New York:Basic Books, 1968.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (ed.), Hetode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1985.
Soedjatmiko dkk., Hasalah Sosial Budsya Tahun 2eee, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1987.
------, Dassr dan Tehnik1978.
Research, Bandung: Tarsito,
1PlRAN LAMPlRAN
JADWAL PENELITIAN
No. Kegiatan Des Jan Feb Mar
1. Disain Operasional i x
2. Instrumen x x
3. Penyebaran Angket x x
4. Rapat Tim x x x x
5. Pengolahan Data x x
6. Anal isis Data x
7. Laporan Akhir x
PEDOMAN WAWANCARA
I. Strategi Penerapan Kurikulun:
1. Semenjak kapan kurikulum 1997 atau 1995 yang disemprnakan
diterapkan di fakultas atau lAIN Anda?
2. Apakah lAIN Jakarta menggunakan kurikulum 1997 untuk semua
semester semenjak awal penerapannya?
3. Kalau belum kenapa?
4. Apakah lAIN Jakarta mengadakan perubahan atau perbaikan
terhadap kurikulum 1997 sebelum diterapkan?
5. Kalau ia, bagian apa saja yang disempurnakan atau diubah?
6. Bagaimana tentang jumlah SKS yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa, apa ada penambahan atau pengurangan?
7. Bagaimana menyesuaikan mata kuliah yang berseri, seperti I,
II, III, dan IV?
8. Kurikulum kurlok yang jumlahnya 40% apakah diatur oleh fakul
tas atau lAIN?
9. BCD mata kuliah apakah diserahkan kepada tim lAIN atau tim
Fakultas?
II. Sosialisasi Kurikulun:
1. Apakah fakultas membentuk tim khusus untuk menyusnn dan
menginformasikan kurikulum barn?
2. Apa yang dilakukan fakultas dalam menyosialisasikan kurikulum
baru tersebut?
3. Apakah usaha yang dilakukan sudah optimal?
4. Menurut bapak, apakah para dosen danmlihsiswa telah memahami
visi dan misi dari kurikulum barn tersebut?
5. Apakah pihak fakultas pernah mengadakan lokakarya ata~ sminar
ten tang kurikulum baru?
6. Bagaimana penerapan kurikulum baru dengan bobot tiga SKS
setiap mata kuliah apakah ada perubahan waktu atau tidak?
7. Bagaimaan penerapan dalam perku 1iahan, apakah p ihak
fakultas/IAIN menetapkan aturan-aturan tertentu ataumenyerah
kan sepenuhnya kepada dosen.
III. Kendala Penerapan Kurikulum:
1. Semenjak penerapan kurikulum 1997 apakah pihak fakultas
pernah menerima keluhan dari para dosen atau mahsiswa. Dan
kalau ada yang terbanyak dalam bentuk apa?
2. Kendala apa yang dominan dalam penerapan kurikulum tersebut,
dana, administrasi, tenaga dosen/administrasi dan lain-lain.
3. Kalau ada, apa langkah yang diambil dalam menanggulangai
hambatan itu?
4. Bagaimana langkah fakultas ketika suatu mata kuliah tidak
terdapat dalam kurikulum baru, padahal mata kuliah itu sangat
penting bagi fakultas/jurusan?
5. Apakah dengan kurikulum baru otonomi lAIN dalam menentukan
silabus sdah cukup besar atau masih kurang?
P1WOMAN WA\V,ANCARA
SC'meujak k~~);Ul .':lnLlllnm 1995 ylk diieraplwn di Fukultas dan LA]]\;'"
,'\pakah lAIN J:d:·lIt:l m~llggunukan kurikuluIll 1997 llUtuk semU8 SI1l"'''~cr 'C'Ilp.-lljak :r: Ili
pt:'llt"rapa.nllya /
Kalan beluJl1 kenapa ?
ApakaJI LAIN JakfJl1u Illt'ugadakan pel1lbahfJll atan perbaikan terhadap kurikuJulll 1'"97,eb,'!llIll dikrapkan ','
!<aiall IlL bag:Hn Hpa >;,~ia yang disempnrnukrul atrul dirubah ?
Bagaimalla knlang jnmlah SKS y,U1g harus diselesaikrul olE-h mahasiswa apa adapc'llmnbahfJll alml peligurangfUJ ?BagainHUla pula tcniang jllmlah SKS per-mata ku!iah, apak811 diadak8Jl pfrubahan ?Bagajmalll1 dc'ngan mala killinh yaJlg pada kuriklllulIl YW1Q: Inlu (199," l)('r,,~ri: L Ii. ILl dqyang pnda kUl'ikuimLJ 1997 di~illtkHll?
I)ahun Uk-BaHf!::!!]! kurikultllll 1997, baik itu mengadnbul perbnikwL C'nlbahall at;JJ!p~uyuwn;lll I'" \ -'1,,1. ddakukan olt'j, tAIN alau diseralJkan bPWI:l 'lmsm::'ll~\},rli':
}:,'akllllas'?Kalau dilHkui<,iji ;':'LvL lAJ'N, (':ilfayang dil'~'jHpuh bagajillHna?
Kalnn pel p;;'nganilHnya dis~'rallk::;nk('pada nlH~illg-masing .Fakldta~. :::,:~hnUE~ ':: ii-
\Vf'\Venang ymlf' IkJlJ '?
.·\pak:ah Fakul.i.fH ili<;:I~'~~U;:,li, T:j~l K;;llSUS l.Uu:uk mdlYli~lUi 8C~), atnu di::;<;,r:dl1~dii j ,."".,1
lllB$ing·masillg c;;;; :~Jd:'1 kIJ!i:\h?
i\pa s~ia yrulg dJJW'rlhlll edt'll FakuJias dalam usaha mensosiaiisasikrul kurikllhuJl 1997.baik k8parla dos~>rL IW}!lL.<lS\VH atau karyawan ?
Apakail u"aha·u;;alw )""g telalJ diiHkukruJ itu dirasukrul sudall optimal '?
Apakah menuillt Bapuk (pihuk Fakultas), para dosen dan mallasis\va SUdall bc,tul-l'd1l1lh'ng"naJ kUrilnlium 1997 tennasuk segala perbedaan dan kesamarumya dengml kmiku!utn:,;'b':'!lllHnya?
12.Di,,,,,,"wikan denglUl kondisi pnSlU·.
13.Agar dilil~.iau lagi adanya lump;mg tindih sub pokok bahasaJl.
14 .Agar diadakan lokakarya 13CO dosen sejenis.
1;;, SKS Ii dak semua hams berbobot 3 SKS.
16.Mata kuliah keahlian; SKS diperbanyak 3·4 SKS.
17.KIll·ilmllllll bam hams direvisi dengah mempertimbangkan aspek real itas
dilapangal1'lAIN.
IS.Periu koordinmd semua umllr terkait, p~r1u pemat,ulgfUl kOllsep dan juldak. perlu
direvisi dengan suatu tim ahli.
"Sosia.1isasi kurikululll temtama nntllk para dosen"
.19.Hendaknya mataknliah inti dibeJ'ikfUl 70 % dari datayang ada
20.Hendaknya kO!lsol'siulIl mata k1l1iah dapa! dialctiflmn agar prof.:siomdislJ1,· ;""nakin
nmnpak padd ma~:J!l~-IWl~Utg mata k111ialt
fl'I"f" DI"j"'I"'}" ',;",: \hT.l'.,.:'k' I ,'-.~'\. _ ~_'\._ ,"L\ 1.>-\../ J1
ST \ l!«;j DAN KENDAL\. PENERAPA;,
1"liI.(IK1JLUl\1 TAll LN 1997
; \\ \, -1, !,[ \i~ ,;\
I,) i I'. J i :
II. I i' .. i I,ll. I
[Al'! SYARIF HIDAYATULLAH
.JAKARTA
1998
lian tcntang : Penilntpan .KmilullmrJ 1995 yang di.s~mp\lr!1<1kandi lAIN SynrifHi da:';ltll[hlh ,1 "karta,
tll~ kdamil1 :,L Laki-Iaki.b. Pert"'mpuan.
~'IIHS ko::'pt·ga\-',,'a!(U!:
!:l. DOSf'"H tf'tapb. Dosen tidak tc:tap.
ep,Ulgkamn al:3lieml.s:golongana. fi/a b. llHJ C 11!J c d. mid
ama mala klll i all Smt SKS
b tllhamd. Sangat Il<1ak ti'hBlH
Ulla mBngaslih mala kuliah tersebut :a. 1 senll's(er b. 2 sem('sterc. .3 semester d. 4 semester
)al:aJI Bapak./lbll memaiUlmi adanya Knrilmlulll Barll (1997), yilllg mempakill1 perb"ikallJril·:ulul1l 1995 ?
a Sill1gal fahamc. Tidak t'lhnm
jak kapan Bapl!dbl! lU('Bgelahlli KurikllJullI Ball! (1997) tersebllt?a Sejnj{ aV·/Hi dit(·rbitkan.b. Slldah ,;alulaJlIlfJ yang jalu.c. Bam p:,ub ·,;.mc·s(c'r ini.d. Sill11pa.i fi'~ll mipull beh.HTI lahu.
gainu:ma pendnid.l!a. Sill1gat bail:c. Tidak ba'k
r';~jpak·lbl! kJ'had~ip l~i..l(lkllhmi B.'U1J (1997'll'~"'J"t'L;'jll
o. Bdikd. H.h! baik
ka dibandngkm1 dengan Kurikulum Lama (1995 mi':}llnya), melillfilt Bapak:ll'll, Kllfll(llill:li
fUll (1997) 1ers~but ?~L huh lebih ba.ik a, L~bih baikc Sruna S1\i3 d. Lebih blmlk
(",iatan pcrnbaha"an yang pernah BapaklIbu ikuli ?a. MenyuSlllJ Bee dan ::;';Jnimu' / Lokakarya.b. Iv1enVHSUtl B('(" !~8inJ _
c. Ikut Semirl'ar i L()kak'dr"!~l S'iljfi
d. Tidak dUCio,lli,u!',,:],
paknh BapakfJbn mdnh In811':'rnpkan Kuriklllllln BflI'll (1997) '?3. Sudah, sejak flwal diterbJtkan (J 997).b. Sudah, sej ak satu talumyang lalu.c. SU(lr~l, tapi baru pada. semesterini.d. Sampai saat iniplm belllll1 memakai Kllrikl1ltul1Baru (1997).
pakah pel1lbnhan/ralat-ralat setiap mata klliinh menjadi 3 SKS itu tepat?a. Sangat lepat b. Tepa!c. Tidak tepal d. Slillgat tidaktepat
imkah Bapak/1bu sduju s~tiap mura kuliall yang bobot 3 SKS perllJditamball waklullyaclljadi 150 meni! ?
a. S;iJJgat S8tUju b. Sd1liuc. Tidak seluju d.:)<Jllgat tidak St'IU.lU
)aknh Bapddlbu m',,!1:Imu!:an ki"HdaJa chdnm b'gialllil belajar menaj'1r mengg. nakanlrilmlum BanI (1 <)')7) '?
a. Srulgal bany'lk h. Bmlyakc. Tidak banyak d. Ti dak ad"
)Hkah Ben yn.n~ (hH!~~tlH
a. Sangal coco},;
c. Tidak cocol:
L/\J\: c0cok (k"ngmt Kurikulllrn Elaru ?
h C()('(\K
d. S:l1wallidak coco!:
:'j~'~';1Jjll
d. Smgat tidak settuu
!jengi::tnhtnn l~arl'W'ilnl! l'l~}'-)::I; rwma 1"(""')011 'T!' ~th0",('('\~''''''t ~.. ~ .•.. ,--. '- -' -,'. -... ", -'" ". 'J ). .".'.( .l •.,., u
1111 (1997) l~T:'eLiil
a. Sangat s~tujuc. Tidak setuju
tcrhad3p p';n~"'rapan L.Uf i h1111fn
,pakah usahaFakulias dalam menerapkan Kurikulurn Baru (1997) sHaah maksimaJ ':a. Sangat mnksiUl211 b. Maksimalc. Tidal< maks:inml ct, Sm\gat tidal< mak8imaJ
,pakah BapakiJbu ~ehliu dellgrul pellglU'fUlgrul jmnhiJl SKS ,hu-i 160 SKS melljadi j';, ',ra. Sangal setujll h. Setujuc. Tidak settUll d. SIUlgat tidak SC'!lUn
.pakab pemadatan mata kul iab yang berseri 1, II, TIl, IV dst menjadi satu atau dna seri ~aia
ilUlggap cnkup ?a. Sangat cukup b. Cukupc. Tidak cukup d. Sangat tidak cuImp
pa sftja haraplm alan sIn-an Bapak/lbn berkaitan d(,ngan penerapan Kurikululll Bru'u (1997)i D\.lN Sayri Hiday'alullrih Jakarta ini ?
a. ,
b ;, : .
c ; ,."., , .
d , .
Hasi! WaWmlCllra denganl'udek I Fakultas Ushuluddin
1. Kurikulum diblJat hlU118 b,'rangkafan da.ri kebufuhan pasar (masynrnk','l .u.: f](b1l!k)
dalam hal ini Ushuluddiningin kembalt kddcnlilas b U8buluddimm: d,m idcnliUn;
tersebl.ll hams It'rcemJin dallUl] kurilnllum yaitll n18/allii Ben, inpll'llyn rhri
lllahl~:;jBwa (bn.&an mCBQ~JdakalJ dialoQ, lerbuka anlara pimpinan falmlta" .. !\JiUmul tim,
mnl!w;:-iS\\'fL
PeUYW;;U113H diberikan kepada dosen·dosen senior yang profC~:;ional dCllgall nkl!lbl~ntuk
sebuah Tim penyU&'UI1lliJ.
2. K1U-iklllum Bam (1997) ini diharapkan lebihbaik, tentunya pembc.rdayaau ke
UshuluddinlUl sehingga dosen-dosen Utmtinyll aklllllebihtercurah .perhatimmya kepada
pergum8n linggi ini.
3 tlrunbatlUJ yangdihambahl1li tel1Jtmna adalah •tenaga closon, sebab ma"ih banyak
dosell·dc)!len s,;nior! lama denganlww.wjlnYllynng lnma perin dikaderisasi !tecnall bib
dosen··do,l;en fellior h'rsebut b::radant3si denunll h1Jrik1..dum lY97.j '-'
4. Pada In_nl~~ kui.iah tidak ada hal:n!}~l1an benuii, hanya ada sedikit pl ,bahan.
',)'. ,,\,,',·,1.·.,,·...(:\. I.-'i.",l,\II·, ""':"'1' ,1'1' "'llYl') '",nl'}'a l()(' 't 1 lei) . I I. .' .. .. ,\(::, d i ,:u a ':'.,d';'.} . m~'Jll (a.t} .)., lnenll P(>JW mJl,Uinya )aJ:ya
c. Bebml,;J::; 144; berlujnan llg8r mnhasiswa cepat selesai.