Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1...

43
1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret 2017 Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan

Transcript of Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1...

Page 1: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

1

Disampaikan dalam Rapat Kerja

“Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN”

Batam, 16 Maret 2017

Amich Alhumami, Ph.D.

Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan

Page 2: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

POTRET & CAPAIAN

PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

TINGGI

Page 3: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

REPUBLIK INDONESI

A

3

8,4%

25,8%

22,8%

42,9%

Lulus SD/Sederajat atau kurang

Lulus SMA/Sederajat

Lulus SMP/Sederajat

Lulus PT

Mayoritas (65,7%) berpendidikan ≤ SMP/sederajat Hanya 8,4% saja

yang berpendidikan tinggi

62,9

20,1 22,6 18,0

13,3

38,2

1,2

23,7

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

K1 (termiskin) K5 (terkaya)

≤ SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat PT

Penduduk 15 tahun keatas menurut Ijazah yang Dimiliki dan Status Ekonomi, 2015

Tingkat pendidikan masyarakat di K5 (terkaya) jauh lebih tinggi daripada

mereka yang berada di K1 (termiskin)

Sumber: Susenas BPS Maret 2015

Proporsi Penduduk Indonesia yang

Berpendidikan Tinggi Masih Sedikit (1)

Page 4: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

REPUBLIK INDONESI

A

Sumber : Susenas, BPS Maret 2015

Tingkat partisipasi

masyarakat Kuintil 5 (49,7%) lebih tinggi dari

Kuintil 1 (11,9%) (2015)

4

Kesenjangan Partisipasi Pendidikan

Tinggi (2)

Terendah Tertinggi

Bangka Belitung Belitung Timur (7,7%)

& Pangkal Pinang (24,6%)

Maluku Maluku Barat Daya

(5,4%) & Ambon (71,6%)

Disparitas Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Usia 19-23 tahun menurut status sosial ekonomi keluarga

3,7

3,6 5,5

12

,1

14

,1

11

,9

5,8 6,7 8,2 1

2,9 17

,4

14

,0

9,2 10

,0 13

,0 16

,6 20

,1

18

,7

15

,3

16

,9

19

,6

22

,2 27

,5

27

,334

,2

35

,7

36

,9 40

,4 45

,5 49

,7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Kuintil 1 (termiskin) Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5 (terkaya)

APS penduduk usia 19-23 tahun antarprovinsi dan kab/kota, 2015

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

BA

BEL

SUM

SEL

KEP

.RIA

U

BA

NT

EN

KA

LTA

RA

JAB

AR

LAM

PU

NG

KA

LSEL

SULU

T

JATE

NG

SULB

AR

PA

PU

A

JAM

BI

KA

LTEN

G

JATI

M

DK

I

KA

LBA

R

SUM

UT

BA

LI

RIA

U

SULT

ENG

NTT

NTB

GO

RO

NTA

LO

BEN

GK

ULU

SULT

RA

KA

LTIM

SULS

EL

MA

LUK

U U

TAR

A

PA

PU

A B

AR

AT

AC

EH

SUM

BA

R

MA

LUK

U

Rata-rata tk Provinsi Angka Terendah tk Kab/Kota Angka Tertinggi tk Kab/Kota

DISPARITAS

Page 5: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

REPUBLIK INDONESI

A

5

Partisipasi Pendidikan Tinggi di

Negara-negara ASEAN

Sumber: diolah dari data worldbank (http://data.worldbank.org/indicator/SE.TER.ENRR/countries) dan data Kemdikbud antar tahun Ket:Angka Partisipasi PT Malaysia tahun 2013 merupakan angka perkiraan

Angka partisipasi

pendidikan tinggi

paling baik di

negara ASEAN

adalah Thailand yaitu sebesar 47,7%

tahun 2008 dan 51,23%

tahun 2013.

Pada tahun 2013,

partisipasi pendidikan

tinggi Indonesia

masih di bawah

Malaysia dan

Filipina, masing-

masing sebesar

29,15%, 38,7%, dan

33,84%. Namun, lebih

baik dibanding dengan

Vietnam, Brunei, dan

Laos, masing-masing

sebesar 24,6%, 25,36%,

dan 17,7%.

18,32 19,1917,60 19,72

24,34

25,36

21,34 22,00

26,34 27,10 28,57 29,15

13,09

15,99 16,09 17,09 16,7317,70

33,7135,72

37,1335,97

37,2038,70

28,84 28,2029,45

30,95 31,48 33,84

47,73 48,6550,03

52,5851,40

51,23

18,719,9 22,4

24,424,6

24,6

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Angka Partisipasi Pendidikan Tinggi 2008-2013

Brunei Darussalam Indonesia Lao PDR Malaysia Philippines Thailand Vietnam

Page 6: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Kualitas Pendidikan Tinggi

3.201 PT Belum Terakreditasi

1.120 dari

4.321 PT terakreditasi

A 4% 49 PT

B 30% 338 PT

C 65% 733 PT

Sumber : Berdasarkan data BAN-PT, 11 Januari 2017

PT Indonesia yang masuk dalam ranking Internasional

Sumber: QS (2012), QS (2015)

Hanya 3 PT Indonesia yang

masuk dalam ranking 500 dunia dan ranking Asia

Status Akreditasi Institusi PT

74,1 %

25,9 %

1.120 PT Terakreditasi

Institusi QS 2012 QS 2015 QS 2016

Dunia Asia Dunia Asia Dunia Asia

UI 273 59 310 71 325 67

UGM 438 118 551 145 501 105

ITB 555 113 461 125 401 86

UNAIR - - - 127 - 190

Page 7: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan

Pendidikan Tinggi di dalam RPJMN 2015-2019

7

Peningkatan Pemerataan Akses

Peningkatan Kualitas

Pendidikan Tinggi

Peningkatan Relevansi Pendidikan

Tinggi

Peningkatan Daya

Saing

Pendidikan Tinggi

Peningkatan daya tampung, efektivitas affirmative

policy, penyediaan biaya operasional untuk

meningkatkan efektivitas penyelenggaraan PT.

Peningkatan kualitas dosen & peneliti, penyediaan anggaran

penelitian, peningkatan efektivitas proses akreditasi institusi

dan prodi, percepatan akreditasi prodi PT di luar Jawa, dan

reformasi LPTK.

Pengembangan jurusan-jurusan inovatif sesuai kebutuhan

pembangunan & industri, peningkatan keahlian dan

keterampilan lulusan perguruan tinggi yang bersertifikat,

penguatan kerjasama PT dan industri, perlindungan prodi

langka peminat. Perkuatan kelembagaan via otonomi PT (PTN-BH),

pengembangan pusat keunggulan sebagai perwujudan

differentiated mission, peninjauan ulang pendekatan

penganggaran (itemized budget), pengembangan kemitraan tiga

pihak, terutama untuk menggali sumber pembiayaan alternatif

untuk riset-riset inovatif, peningkatan publikasi internasional

dan sitasi.

Page 8: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TINGGI:

PHLN DALAM BLUE BOOK

Page 9: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah No. 10/2011 Tentang Tata Cara

Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan

Hibah.

Peraturan Menteri PPN No. 4/2011 Tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengajuan Usulan, Penilaian,

Pemantauan, dan Evaluasi Kegiatan yang Dibiayai dari

Pinjaman Luar Negeri dan Hibah.

Peraturan Presiden RI No. 2/2015 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-

2019.

9

16/03/2017

Page 10: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Penyusunan Blue Book

Blue Book adalah dokumen perencanaan pembiayaan untuk

semua sektor pembangunan sebagai rujukan untuk

mendapatkan sumber pendanaan melalui mitra

pembangunan dalam bentuk pijaman dan hibah luar negeri.

Mitra pembangunan adalah lembaga-lembaga keuangan

internasional (e.g. World Bank, IDB, ADB) dan negara-

negara sahabat (e.g. Jerman-KfW, Jepang-JICA), yang

menawarkan pendanaan pembangunan di Indonesia.

Melengkapi dokumen RPJMN 2015-2019, pada tahun 2015

telah disusun pula Daftar Rencana Kegiatan Pinjaman Luar

Negeri-Jangka Menengah (DRPLN-JM/Blue-Book) 2015-

2019.

10

16/03/2017

Page 11: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

KEBIJAKAN UMUM

DRPLN-JM/BLUE-BOOK 2015-2019

Kebijakan Umum:

1. Pinjaman LN diarahkan untuk mencapai prioritas RPJMN 2015-2019:

Mendukung pencapaian prioritas nasional dalam pembangunan sektor

unggulan (kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan ketenagalistrikan,

kemaritiman, serta pariwisata dan industri) dan dimensi pembangunan

manusia (pendidikan, kesehatan, dan perumahan).

Mendukung capaian tujuan pembangunan nasional dalam rangka: (1)

mendorong pertumbuhan perekonomian, (2) meningkatkan akses dan kualitas

pelayanan pada masyarakat, serta (3) mengurangi kesenjangan antarwilayah.

Memperhatikan prioritas pembangunan yang tercantum dalam Buku III

RPJMN 2015-2019 (kewilayahan).

2. Pinjaman LN dipilih berdasarkan kapasitas pelaksana dan kesiapan pelaksanaan:

Diutamakan pada instansi yang sudah pernah melaksanakan pinjaman

Kegiatan yang sudah memiliki indikasi pendanaan

Kegiatan yang dapat segera dilaksanakan dalam periode 2015-2019

16/03/2017 11

Page 12: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Kebijakan Pemanfaatan PLN untuk Bidang Pendidikan

Mendukung Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019:

1) Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun;

2) Meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan pelatihan

keterampilan;

3) Memperkuat jaminan kualitas (quality assurance) pelayanan pendidikan;

4) Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya;

5) Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel;

6) Meningkatkan pengelolaan dan penempatan guru;

7) Meningkatkan pemerataan akses pendidikan tinggi;

8) Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi;

9) Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi;

10) Meningkatkan tata kelola kelembagaan perguruan tinggi;

11) Meningkatkan iklim yang kondusif bagi inovasi.

16/03/2017 12

KEBIJAKAN DRPLN-JM/BLUE-BOOK 2015-2019

BIDANG PENDIDIKAN

Page 13: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

PERSYARATAN USULAN KEGIATAN

PINJAMAN LUAR NEGERI

A. Surat Usulan

Surat usulan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas yang ditandatangani

oleh Menteri atau Sekjen atas nama Menteri.

B. Kelengkapan Persyaratan Usulan

B.1. Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Pinjaman

Dokumen yang berisi ringkasan informasi untuk pengusulan kegiatan yang

dibiayai dari pinjaman luar negeri.

B.2. Dokumen Usulan Kegiatan (DUK) Pinjaman

Dokumen yang memuat latar belakang, tujuan, ruang lingkup, sumber daya

yang dibutuhkan, hasil yang diharapkan, termasuk rencana pelaksanaan.

DUK harus ditandatangani oleh Pejabat penanggung jawab usulan

(setingkat Eselon 1).

16/03/2017 13

Page 14: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

SURAT

USULAN:

16/03/2017 14

Kegiatan diusulkan terpisah,

dirinci kebutuhan

pendanaannya dalam tabel

Page 15: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

DAFTAR ISIAN PENGUSULAN KEGIATAN

(DIPK)

PINJAMAN LUAR NEGERI Informasi yang harus tercantum di dalam DIPK:

1. Judul Kegiatan

2. Durasi Pelaksanaan

3. Lokasi Pelaksanaan

4. Instansi Pengusul (nama K/L)

5. Instansi Pelaksana

6. Latar Belakang

7. Ruang lingkup kegiatan (dijabarkan dalam pointers)

8. Keluaran/Output (selaras dengan lingkup kegiatan)

9. Hasil/Outcome (selaras dengan output kegiatan dan dikaitkan dengan

indikator outcome pembangunan pendidikan, misal APK untuk akses)

10.Sasaran Pokok Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-2019

Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat

11.Indikasi Nilai Pembiayaan

16/03/2017 15

BAHASA INDONESIA &

BAHASA INGGRIS

Page 16: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

DOKUMEN USULAN KEGIATAN (DUK)

PINJAMAN LUAR NEGERI 1. Judul Kegiatan

2. Judul Program (nama program terkait di K/L )

3. Instansi Pengusul (nama K/L)

4. Instansi Pelaksana (implementing agency)

5. Latar Belakang

6. Tujuan Kegiatan

7. Ruang lingkup kegiatan

8. Lokasi (nama institusi/lembaga, provinsi, kab/kota)

9. Hasil yang diharapkan (output, outcome, dan keterkaitannya dengan Sasaran

Bidang dan Agenda Pembangunan Wilayah dalam RPJMN 2015-2019)

10.Rencana Pelaksanaan (durasi, perkiraan tahun pertama pelaksanaan, jadwal

rinci per komponen, alokasi sumber dana, manajemen dan organisasi

pelaksanaan kegiatan)

11.Pengalaman Instansi Pelaksana

12.Keterkaitan dengan Kegiatan yang Lain

13.Pembelajaran yang Diharapkan

14.Rencana Keberlangsungan Kegiatan

16/03/2017 16

BAHASA

INDONESIA

Page 17: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

KRITERIA PENILAIAN

1. Ada surat usulan formal dari Menteri/Sekjen a.n. Menteri

2. DIPK ada, diisi sesuai format secara benar dan tepat

3. DUK ada, diisi sesuai format secara benar dan tepat

16/03/2017 17

Penilaian Administrasi

Page 18: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

16/03/2017 18

Alur Dokumen Perencanaan Pinjaman Luar Negeri

(PP 10/2011 dan Permen PPN 4/2011)

Page 19: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

STRATEGI PENGUSULAN

Page 20: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

16/03/2017 20

Direktorat Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas menelaah

usulan PLN yang masuk berdasarkan kriteria, yang mencakup:

Usulan disampaikan oleh Menteri atau Sekjen a.n. Menteri

Ketersediaan dan kelayakan persyaratan administratif (DIPK dan DUK)

Proposal/Feasibility Study (justifikasi urgensi kegiatan yang diusulkan,

dikaitkan dengan substansi pembangunan pendidikan tinggi, kesesuaian

outcome-output dengan RPJMN 2015-2019, lingkup kegiatan, kewajaran

rencana pendanaan, rencana pelaksanaan, dll.)

Ketersediaan lahan, didukung dengan sertifikat

Berdasarkan hasil telaahan, telah dilakukan penyesuaian ruang lingkup

kegiatan dan alokasi pendanaannya. Usulan PLN diarahkan untuk:

(1) memperluas akses pendidikan tinggi melalui peningkatan daya tampung,

(2) meningkatkan kualitas layanan pendidikan tinggi melalui pengadaan peralatan dan

peningkatan kualitas sdm perguruan tinggi,

(3) meningkatkan kuantitas dan kualitas riset-inovasi dan publikasi ilmiah, dan

(4) meningkatkan efektivitas dan efisiensi tata kelola perguruan tinggi.

Review Usulan PLN untuk DRPLN-JM 2015-2019 (1)

Page 21: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

16/03/2017 21

Direktorat Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas akan

memperdalam usulan PLN yang telah tercantum ke dalam DRPLN-JM

(Blue-Book) 2015-2019 untuk dinilai kesiapannya dan diusulkan ke

dalam DRPPLN 2016. Untuk kegiatan yang belum siap, akan

diusulkan untuk DRPPLN selanjutnya.

Permen PPN 4/2011:

Instansi Pengusul Pinjaman melakukan peningkatan kesiapan kegiatan

untuk rencana kegiatan yang telah tercantum dalam DRPLN-JM.

Peningkatan tersebut berupa dokumen kriteria kesiapan (Readiness

Criteria) kegiatan yang meliputi:

o Rencana pelaksanaan kegiatan

o Indikator kinerja pemantauan dan evaluasi

o Organisasi dan manajemen pelaksanaan kegiatan

o Rencana pengadaan tanah dan/atau pemukiman kembali, dalam

hal kegiatan memerlukan lahan

Penyusunan DRPPLN (Green-Book) 2016 (1)

Page 22: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

RENCANA TINDAK LANJUT

MENYUSUN READINESS CRITERIA

Page 23: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

23

Menyusun Kriteria Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria) ke dalam DRPPLN/Green-Book 2017 (1)

Checklist Readiness Criteria

NO KRITERIA KESIAPAN DRPPLN

(Green Book) DAFTAR

KEGIATAN

1 Rencana Kegiatan Rinci: a. Latar belakang, maksud, dan tujuan kegiatan b. Lokasi kegiatan; c. Jangka waktu dan jadwal pelaksanaan kegiatan; d. Lingkup pekerjaan dan komponen kegiatan; e. Sasaran keluaran, hasil, dan dampak kegiatan; f. Penerima manfaat kegiatan; g. Pihak-pihak yang akan melaksanakan dan/atau terlibat dalam kegiatan h. Rencana operasi dan pemeliharaan kegiatan, apabila diperlukan; dan i. Analisis mengenai dampak lingkungan dalam hal kegaitan memerlukan

analisis mengenai dampak lingkungan.

√ √ √ √ √ √ √

√ √

2 Rencana Pendanaan Rinci: a. Kebutuhan pinjaman, dana pendamping, dan/atau dana pendukung; b. Rincian pendanaan untuk tiap-tiap lingkup pekerjaan dan/atau

komponen kegiatan; c. Alokasi pendanaan untuk tiap-tiap instansi pelaksana dalam hal kegiatan

dilaksanakan lebih dari satu instansi pelaksanan d. Penarikan pinjaman per tahun. e. penyediaan dana pendamping dan/atau dana pendukung

√ √ √ √

Page 24: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

24

Menyusun Kriteria Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria) ke dalam DRPPLN/Green-Book 2017 (2)

Checklist Readiness Criteria

NO KRITERIA KESIAPAN DRPPLN

(Green Book) DAFTAR

KEGIATAN

3 Indikator kinerja pemantauan dan evaluasi: a. Indikator masukan; dan b. Indikator keluaran untuk tiap-tiap lingkup pekerjaan dan/atau

komponen kegiatan

√ √

4 Organisasi dan manajemen pelaksanaan kegiatan: a. Struktur organisasi; b. Pembagian kerja dan tanggung jawab pelaksana kegiatan; dan c. Mekanisme kerjanya

√ √

5 Rencana pengadaaan tanah dan/atau pemukiman kembali: a. Luas dan lokasi tanah yang diperlukan; b. Perkiraan jumlah penduduk yang akan dimukimkan kembali. c. Tata cara pengadaaan tanah dan/atau pemukiman kembali; d. Jangka waktu dan jadwal pelaksanaan pengadaan tanah dan/atau

pemukiman kembali; e. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat dalam proses

pengadaaan tanah dan/atau pemukiman kembali serta pembagian kewenangan antar para pihak; dan

f. Alokasi pembiayaan pengadaan tanah dan/atau pemukiman kembali

√ √

√ √ √ √ √

Page 25: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

16/03/2017 25

Penyusunan DRPPLN (Green-Book) 2016 (3)

Direktorat Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas akan

memperdalam usulan PLN yang telah tercantum ke dalam DRPLN-JM (Blue-

Book) 2015-2019 untuk dinilai kesiapannya dan diusulkan ke dalam DRPPLN

2016. Beberapa substansi pendidikan yang perlu dicantumkan dalam proposal

meliputi:

No Konten Masukan terhadap Penyempurnaan Proposal

1. Latar Belakang - Kondisi eksisting terkait kualifikasi pendidikan dosen/tenaga pengajar yang dirinci per Fakultas

- Kondisi eksisting terkait akreditasi prodi dan institusi

- Kondisi eksisting daya tampung pada setiap Prodi dan entrance rate (rasio jumlah pendaftar dengan daya tampung Prodi)

2. Tujuan Kegiatan - Rencana pengembangan Fakultas/Prodi baru setelah terlaksananya proyek PLN yang diusulkan

- Target peningkatan mutu PT setelah proyek PLN dilaksanakan dengan adanya peningkatan akreditasi prodi dan institusi ke depan

- Target peningkatan daya tampung di setiap Prodi

3. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

- Jadwal pelaksanaan kegiatan (project timeline) agar memperhitungkan jeda waktu secara rinci untuk masing-masing aktivitas seperti tahap persiapan/proses administrasi, lelang/pengadaan konsultan dan peralatan, hingga implementasi proyek/pekerjaan konstruksi dan tahap pemeliharaan gedung, serta turut memasukkan komponen Pengembangan Tenaga Akademik, SDM, dan Kurikulum.

Page 26: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

16/03/2017 26

No Konten Masukan terhadap Penyempurnaan Proposal

4. Lingkup Pekerjaan dan Komponen Kegiatan

- Rincian pembangunan konstruksi: Gedung, Fakultas, Prodi dan sarpras apa saja yang akan dibangun menggunakan PLN

- Pembangunan sarpras baru di lokasi baru perlu disesuaikan dengan pemanfaatan sarpras yang telah tersedia agar lebih efisien

- Terdapat beberapa proyek yang baru memasukkan komponen fisik dalam lingkup pekerjaan. Pengembangan sarpras harus disertai dengan soft komponen, yang meliputi pelatihan tenaga akademik dan staf dengan training degree maupun non-degree seperti pengembangan tenaga akademik melalui pendidikan pasca-sarjana (Program Magister dan Doktor), Pengembangan Kurikulum, serta Peningkatan Kapasitas SDM.

5. Outcome - Peningkatan akses Pendidikan Tinggi melalui peningkatan daya tampung mahasiswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan APK PT sesuai dengan RPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan

- Peningkatan kualitas dan relevansi melalui peningkatan sarpras, dukungan peningkatan SDM, dan penelitian

- Outcome agar diarahkan sesuai dengan kombinasi yang mengacu pada arah kebijakan dan strategi RPJMN 2015-2019 dan Renstra institusi pengusul

Penyusunan DRPPLN (Green-Book) 2016 (4)

Page 27: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

16/03/2017 27

Apabila Dokumen Readiness Criteria telah siap, Menteri/Sekjen

a.n. Menteri menyampaikan usulan kegiatan untuk dimasukkan

ke dalam DRPPLN 2016 dengan Dokumen Readiness Criteria

sebagai pendukung.

Perundingan dengan calon Pemberi Pinjaman Luar Negeri

dilakukan setelah kegiatan tercantum di dalam DRPPLN.

Lembaga donor yang potensial memberi pinjaman untuk

pendidikan tinggi masih terbuka – tidak terbatas atau

dikhususkan bagi donor tertentu. Pilihan lembaga donor bisa

bilateral (e.g. KfW, JICA) atau multilateral (e.g. WB, IDB).

Kementerian PPN/Bappenas yang akan melakukan pendekatan

kepada lembaga-lembaga donor potensial, untuk semua proposal

yang masuk dan telah disetujui sebagaimana tercantum di dalam

Blue Book & Green Book.

Penyusunan DRPPLN (Green-Book) 2016 (5)

Page 28: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

SURAT BERHARGA SUKUK NEGARA

(SBSN): PAINJAMAN DOMESTIK

Page 29: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Landasan Hukum SBSN

29

1. Undang-Undang Nomor 19/2008

tentang Surat Berharga Syariah Negara Pasal 4: “SBSN diterbitkan dengan tujuan untuk pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk pembiayaan pembangunan proyek.”

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56/2011

tentang Pembiayaan Proyek melalui Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara Pasal 5 (1): Proyek yang dapat dibiayai melalui penerbitan SBSN meliputi:

a. Proyek yang sebagian atau seluruh pembiayaannya diusulkan untuk dibiayai melalui penerbitan SBSN, baik Proyek yang akan dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan (Financing Project); dan

b. Proyek yang telah mendapatkan alokasi dalam APBN yang sumber pembiayaannya berasal dari rupiah murni, baik Proyek yang akan dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan. (Underlying/Refinancing Project).

Page 30: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Pemrakrasa Proyek Menteri Perencanaan Menteri Keuangan

Dewan Syariah Nasional (MUI)

Alur Perencanaan Proyek SBSN

30

Batas Maksimum Penerbitan BMP-

SBSN

Kriteria Kesesuaian Prinsip Syariah

Kesesuaian RPJMN

Daftar Prioritas Proyek

Mempertimbangkan: 1. RPJMN 2. BMP SBSN 3. Prinsip Syariah

Daftar Prioritas Proyek

Daftar Prioritas Proyek

Pengalokasian dalam APBN/P

Diusulkan oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga dng dilampiri: 1. Kerangka Acuan Kerja 2. Dokumen Studi Kelayakan

Dalam rangka: 1. Pembiayaan infrastruktur; 2. Penyediaan layanan umum; 3. Pemberdayaan industri Dalam Negeri;

dan/atau 4. Pembiayaan lain sesuai kebiajakan

pemerintah

Usulan Proyek Penilaian Kelayakan

Proyek

Page 31: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Peran Kementerian PPN/Bappenas

31

1. Kementerian PPN/Bappenas bertanggung jawab untuk melakukan penilaian atas kelayakan usulan proyek-proyek SBSN, dengan mempertimbangkan hal-hal berikut [amanat PP No. 56/2011 Pasal 12 ayat (2)] :

a) Kesiapan, kelayakan, serta kesesuaian Proyek dengan program RPJMN (TOR, RAB, FS, bukti aset tanah Sertipikat Hak Milik Kemenag).

b) Batas maksimum penerbitan SBSN.

c) Kesesuaian Proyek dengan prinsip syariah.

2. Kementerian PPN/Bappenas juga berperan dalam melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan mengenai kinerja pelaksanaan proyek SBSN [amanat PP No. 56/2011 Pasal 21 ayat (2)].

Page 32: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Pendanaan Melalui SBSN

Dasar hukum: PP No. 56 Tahun 2011 tentang Pembiayaan Proyek

melalui Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara

SBSN surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip

syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN,

baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.

Pemerintah dapat menerbitkan SBSN untuk membiayai proyek

(kegiatan yang merupakan bagian dari program yang dilaksanakan

oleh K/L).

Pasal 6:

1) Dalam rangka pembiayaan Proyek melalui penerbitan SBSN,

Menteri berkoordinasi dengan Menteri Perencanaan.

2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

penentuan jenis, nilai dan waktu pelaksanaan Proyek.

32

Page 33: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Pendanaan Melalui SBSN PP No. 56 Tahun 211

33

Cakupan Proyek

(Pasal 9)

a) pembangunan infrastruktur;

b) penyediaan pelayanan umum;

c) pemberdayaan industri dalam negeri; dan/atau

d) pembangunan lain sesuai dengan kebijakan strategis

pemerintah.

Syarat

(Pasal 10)

Harus sesuai dengan prinsip syariah (ditetapkan oleh

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia)

Ruang Lingkup

Proyek

(Pasal 11)

Penyelenggaraan Proyek, paling sedikit meliputi:

a) perencanaan dan pengusulan Proyek;

b) pelaksanaan Proyek;

c) pengawasan dan pemantauan atas pelaksanaan

Proyek; dan

d) pengelolaan obyek pembiayaan.

Page 34: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Pendanaan Melalui SBSN

Prosedur Pengusulan dan Penilaian Kelayakan

– Pasal 12

1) Usulan Proyek yang akan dibiayai melalui penerbitan SBSN disampaikan oleh

Pemrakarsa Proyek kepada Menteri Perencanaan dengan dilampiri persyaratan

paling sedikit: (a) kerangka acuan kerja; dan (b) dokumen studi kelayakan

Proyek.

2) Menteri Perencanaan melakukan penilaian kelayakan Proyek dengan

mempertimbangkan:

a) kesiapan, kelayakan, serta kesesuaian Proyek dengan program Rencana

Pembangunan Jangka Menengah;

b) batas maksimum penerbitan SBSN dalam rangka pembiayaan Proyek yang

ditentukan oleh Menteri; dan

c) kesesuaian Proyek dengan prinsip syariah.

– Pasal 13

1) Hasil penilaian terhadap Proyek yang layak dibiayai melalui penerbitan SBSN

dituangkan dalam daftar prioritas Proyek yang ditetapkan oleh Menteri

Perencanaan.

2) Daftar prioritas Proyek disampaikan oleh Menteri Perencanaan kepada Menteri

Keuangan) dan Pemrakarsa Proyek. 34

Page 35: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Pendanaan Melalui SBSN

Pelaporan, Pemantauan, dan Evaluasi

– Pasal 20

1) Pemrakarsa Proyek menyampaikan laporan mengenai perkembangan

pelaksanaan Proyek kepada Menteri dan Menteri Perencanaan yang

mencakup paling sedikit: (a) perkembangan pencapaian pelaksanaan fisik

Proyek; dan (b) perkembangan realisasi penyerapan anggaran.

2) Laporan disampaikan pada setiap akhir triwulan, sampai dengan saat

berakhirnya pelaksanaan Proyek.

– Pasal 21

1) Menteri melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan mengenai realisasi

penyerapan serta aspek keuangan lainnya.

2) Menteri Perencanaan melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

mengenai kinerja pelaksanaan Proyek.

3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan realisasi penyerapan, serta aspek keuangan lainnya diatur dengan

Peraturan Menteri.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan kinerja pelaksanaan Proyek diatur dengan Peraturan Menteri

Perencanaan. 35

Page 36: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Penilaian Kelayakan & Kesiapan

Ruang Lingkup proyek

Kesesuaian RAB dengan output kriteria utama

Sasaran dari Proyek yang diusulkan

Indikator output, outcome dan impact yang diusulkan

Kesesuaian usulan Proyek dengan sasaran program dalam rencana tindak RPJMN

Kesesuaian usulan Proyek dengan prinsip Syariah

Keterkaitan Proyek dengan Proyek/Kegiatan lainnya

Kinerja pemrakarsa proyek berdasarkan pengelolaan proyek yang berjalan (apabila pernah mengelola proyek dari sumber pinjaman luar/dalam negeri/SBSN)

Kesiapan lahan kriteria utama

Kesiapan infrastruktur

Kesiapan SDM pelaksana

Masterplan/Rencana Induk Pengembangan

36

Page 37: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Untuk mendapat dana SBSN setiap PTN harus melengkapi:

Rencana induk pengembangan perguruan tinggi, yang dilengkapi dengan data-data pokok (keadaan sarpras, jumlah mahasiswa, dosen, dan program akademik).

Rencana induk pengembangan ini juga perlu disertai: Proyeksi perkembangan mahasiswa pada tahun-tahun mendatang, dengan melihat tren

pendaftar per tahun di masing-masing PTN.

Pengembangan program akademik: pembukaan program studi baru, pendirian pusat-pusat kajian yang relevan dengan PTN bersangkutan.

Perlu telaah lebih lanjut terkait nilai proyek agar tidak over-valued dan proyeksi peningkatan biaya operasional dan pemeliharaan sebagai dampak dari proyek SBSN;

Dalam tahapan persiapan kegiatan, perlu diberikan bimbingan teknis (start-up workshop) kepada unit pelaksana teknis di Kemenristekdikti dan PTN, untuk memastikan usulan kegiatan yang dibiayai SBSN dapat dilaksanakan dengan baik.

37

Page 38: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

TERIMA KASIH

Page 39: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret
Page 40: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Kemenristekdikti No. Universitas Mitra Periode

1. The Development of Medical Research Center (UI) and Two University Hospital (UNS dan UNAND)

IDB, SFD 2011-2017

2. The Quality Improvement of Padjadjaran University (UNPAD) Bandung Project IDB 2011-2017

3. Development and Quality Improvement of the Semarang State University IDB 2011-2016

4. Development and Upgrading of the State University of Padang (UNP) IDB 2011-2017

5. The Development and Upgrading of Seven Universities in Improving the Quality and Relevance of Education in Indonesia (Unesa, UNY, UNG, Unsrat, Untan, Unlam, dan Unsyiah)

IDB, SFD 2014-2018

6. The Development of World Class University of UI JICA 2008-2018

7. Development of Bandung Institute of Technology (III) JICA 2009-2018

8. Hassanudin University Development Project JICA 2007-2019

9. Polytechnics Education Development Project ADB 2013-2017

No. Universitas Mitra Periode

1. The Development and Quality Improvement of IAIN Sunan Ampel Surabaya IDB 2011-2016

2. The Support to Quality Improvement of The Islamic Higher Education Project (4in1) (IAIN

Walisongo Semarang, IAIN Mataram, IAIN Raden Fatah Palembang, dan IAIN Sumatera Utara) IDB 2013-2017

Kemenag

Page 41: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret
Page 42: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Kemenristekdikti Proses No. Universitas Mitra Periode

On-going

1. The Development of Medical Research Center and Two University Hospital IDB, SFD 2011-2017

2. The Quality Improvement of Padjadjaran University (UNPAD) Bandung Project IDB 2011-2017

3. Development and Quality Improvement of the Semarang State University IDB 2011-2016

4. Development and Upgrading of the State University of Padang (UNP) IDB 2011-2017

5. The Development and Upgrading of Seven Universities in Improving the Quality and Relevance of Education in Indonesia (Unesa, UNY, UNG, Unsrat, Untan, Unlam, dan Unsyiah)

IDB, SFD 2014-2018

6. The Development of World Class University of UI JICA 2008-2018

7. Development of Bandung Institute of Technology (III) JICA 2009-2018

8. Hassanudin University Development Project JICA 2007-2019

9. Polytechnics Education Development Project ADB 2013-2017

Blue Book 2015-2019

1. Development of Sultan Ageng Tirtayasa University IDB 2016-2019

2. Development of State University of Malang as The Learning University IDB 2017-2019

3. Development and Upgrading Mulawarman University IDB 2016-2018

4. Improvement of The Capacity and Contribution of The University of Jember on Standardized and Excellent Tridharma Implementation in South East Asia Region

IDB 2017-2020

5. Hasanuddin University Hospital Development KfW 2017-2020

6. Establishment of University of Bengkulu’s Hospital JICA 2017-2020

7. University of Gadjah Mada Achieving World Class University with Socio-Entrepreneurial Spirit JICA 2016-2020

Blue Book 2015-2019

Revisi

1. The University of Malikussaleh Infrastructure Improvement Project to become Center of Excellence for Innovation and Technology in Agriculture

2018-2021

2. Development and Upgrading of University of Jambi 2017-2021

3. Development and Upgrading of the State University of Jakarta (Phase 2)

4. Higher Education Quality Improvement of The University of Riau 2017-2020

5. Integrated Multi Campus-University for Tomorrow’s Education in UPI 2017-2020

Page 43: Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek ... Paparan Dit PTIK Bappenas... · 1 Disampaikan dalam Rapat Kerja “Sosialisasi Pendanaan PHLN & SBSN” Batam, 16 Maret

Kementerian Agama Proses No. Universitas Mitra Periode

On-going

1. The Development and Quality Improvement of IAIN Sunan Ampel Surabaya IDB 2011-2016

2.

The Support to Quality Improvement of The Islamic Higher Education Project (4in1) (IAIN

Walisongo Semarang, IAIN Mataram, IAIN Raden Fatah Palembang, dan IAIN Sumatera

Utara)

IDB 2013-2017

Blue Book 2015-2019

1. Improvement and Optimalization of Sunan Ampel Surabaya State Islamic University IDB 2017-2020

2. Improvement of Access and Quality of State Islamic Institute Sultan Maulana Hasanuddin

Banten IDB 2017-2020

3. Development and Quality Improvement of Antasari State Islamic Institute, Banjarmasin IDB 2017-2020

4. Transformation of State Islamic Institute of Sultan Thaha Saifuddin Jambi to State Islamic

University IDB 2017-2020

5. Development and Institutional Transformation of State Islamic Institute Raden Intan Lampung IDB 2017-2020

6. Development of Imam Bonjol Padang State Islamic Institute Project IDB 2017-2020

Blue Book 2015-2019 Revisi

1. The Development of UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Phase II, East Java Project