Amarullah Jiwa LBM 1

85
TINGKAH LAKU ANEH SGD 11 JIWA LBM 1 STEP 1 Waham o Suatu keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan dan tidak bisa diubah oleh orang lain. Halusinasi akustik o Halusinasi : gangguan persepsi tanpa ada rangsangan dari luar, persepsi indera tanpa diberi rangsangan. o Akustik melalui indera pendengaran, sering ada 2 bentuk akoasma(suara tidak jelas/kacau dan sulit dibedakan) dan phonema(suara jelas sehingga dapat didengar oleh penderita) Fungsi okupasi dan psikososial o Fungsi okupasi adalah fungsi dari tubuhnya bagaimana mengatur pergerakan secara normal. Lebih ke fisiologis tubuh, bagaimana mengatur tubuh secara sadar. o Psikososial adalah interaksi terhadap lingkungan, dapat menyesuaikan terhadap lingkungan. Bagaimana beradaptasi, berinteraksi terhadap lingkungan. Fungsi global o Untuk memeriksa fungsi global ada GAF(Global Assesment Functional), sistem penilaian kejiwaan dilakukan 3x(masuk rumah sakit, diterapi dan keluar rumah sakit) untuk menentukan tingkatan dari gangguan mentalnya. o Contoh fungsi global : peran seseorang dalam pekerjaan, masyarakat,sosial dan pribadi. STEP 2 1. Macam-macam fungsi global yang dapat dinilai? 2. Manifestasi dari fungsi okupasi? 3. Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 1,5 bulan?

description

eritakan lebih banyakMake it easier for other people to find your content by providing more information about it.eritakan lebih banyakMake it easier for other people to find your content by providing more information about it.eritakan lebih banyakMake it easier for other people to find your content by providing more information about it.eritakan lebih banyakMake it easier for other people to find your content by providing more information about it.eritakan lebih banyakMake it easier for other people to find your content by providing more information about it.eritakan lebih banyakMake it easier for other people to find your content by providing more information about it.

Transcript of Amarullah Jiwa LBM 1

Page 1: Amarullah Jiwa LBM 1

TINGKAH LAKU ANEH

SGD 11 JIWA LBM 1

STEP 1 Waham

o Suatu keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan dan tidak bisa diubah oleh orang lain

Halusinasi akustiko Halusinasi gangguan persepsi tanpa ada rangsangan dari luar persepsi indera

tanpa diberi rangsangano Akustik melalui indera pendengaran sering ada 2 bentuk akoasma(suara tidak

jelaskacau dan sulit dibedakan) dan phonema(suara jelas sehingga dapat didengar oleh penderita)

Fungsi okupasi dan psikososialo Fungsi okupasi adalah fungsi dari tubuhnya bagaimana mengatur pergerakan

secara normal Lebih ke fisiologis tubuh bagaimana mengatur tubuh secara sadaro Psikososial adalah interaksi terhadap lingkungan dapat menyesuaikan terhadap

lingkunganBagaimana beradaptasi berinteraksi terhadap lingkungan

Fungsi globalo Untuk memeriksa fungsi global ada GAF(Global Assesment Functional) sistem

penilaian kejiwaan dilakukan 3x(masuk rumah sakit diterapi dan keluar rumah sakit) untuk menentukan tingkatan dari gangguan mentalnya

o Contoh fungsi global peran seseorang dalam pekerjaan masyarakatsosial dan pribadi

STEP 21 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilai2 Manifestasi dari fungsi okupasi3 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 15

bulan4 Macam-macam waham5 Definisi gangguan jiwa6 Macam-macam gangguan jwa 7 Macam-macam halusinasi8 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien9 Jenis-jenis obat anti psikoaktif dan interaksinya10 Bagaimana proses terjadinya waham11 Jenis-jenis terapi psikososial

12 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsb14 Cara penilaian GAF

STEP 3

1 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa- Ciri sehat jiwa

o Bisa menjalankan fungsi secara fisik dan mentalo Merasa senang terhadap dirinyao Mampu mengatasi masalah2 dirinyao Puas dengan dirinyao Menilai secara realistiso Merasa nyaman berhubungan dengan orang laino Mampu merancang masa depan

- Fungsi jiwa o Berkaitan dengan proses berpikir normal dengan jalan mengkahyal sehingga bisa

menarik kesimpulan sehingga terjelma pikiran yang baruo Kesehatan jiwa kondisi memungkinan untuk berkembang dengan baik dari

intelektualemosional berjalan selarasnyao Persepsio Proses berpikiro Afektif dan emosionalo Tingkah laku dan sikap

2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 15 bulan- Marah-marah tanpa sebab

o Tidak ada stimulus peningkatan stimulasi dari berbgai zat yang memberi efek membuat ketidaknyamanan tubuh dan respon salah satu bisa marahdiam

o Tidak seimbang dari zat karena neurotransmitter slaah satunya dopamin yang meningkat Menyebabkan hiperaktif pada tubuh kemudian diungkapkan secara emosional

o Waham bizzare merasa orang lain mengetahui tentang yang pasien pikirkan tidak nyaman marah-marah

o tidak ada pemicu dari luar dan stressor dari dalam- berbicara kacau hubungan dengan fungsi okupasi dan tidak bisa mengontrol cara

bicaranya dengan baik- tubuh memiliki mekanisme pertahanan jiwa ada stressor mekanisme pertahanan

jiwanya dapat dikompensasitidak tidak dapat beradaptasi dengan stressor marah-marah dan bicara kacau

- setiap orang memiliki kepekaan terhadap sesuatu zat yang bisa mengkontrol emosi adalah serotonin tidak seimbang mengganggu komunikasi di limbic khususnya amigdala dan lobus frontalis

- menurun serotonin mengganggu sistem komunikasi - triptopan meningkatkan serotonin(5 THP)

3 Definisi gangguan jiwa- Gangguan isi pikir keyakinannya terhadap orang lain terganggu contohnya

berupa wahamobsesiphobiadll- Gangguan jiwa adalah terjadi suatu kesulitan pada seseorang karena suatu

sebab yang mempengaruhi sosialisasinya pada orang lain dan menjadi kesulitan karena ada persepsi yang berbeda(aneh) tentang kehidupan dan sikapnya sendiri

- Konsep gangguan jiwa gejala klinis sindrom psikologik- Membuat penderitaandistress dapat menimbulkan tidak nyaman tidak

tentram disabilitas aktivitas 4 Penyebab gangguan jiwa5 Macam-macam gangguan jiwa 6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilai7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial8 Bagaimana proses terjadinya waham

9 Macam-macam waham10 Macam-macam halusinasi11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsb14 Cara penilaian GAF15 Macam-macam stressor16 DD

-Skizofrenia - Klasifikasi katatonia paranoid

-Gangguan jiwa beratGangguan jiwa ada 2 ringan dan berat

- Ringan gejala ringan kecemasan Neurosis nonpsikotik secara kronis dan rekuren ditandai rasa kecemasan berlebihan seperti obsesiphobia

- Berat adanya hendaya berat dari fungsi mental dan kehidupan sehari-hari misal halusinasiwaham

Hendaya(ketidakmampuan) dilihat dari stressor(pekerjaannya)Di skenario hendaya sosial tidak bisa mengurus dirinya sendiri-psikotik -neurotik

STEP 4

STEP 7

STEP 51 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 15

bulan3 Definisi gangguan jiwa4 Penyebab gangguan jiwa5 Macam-macam gangguan jiwa 6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilai7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial8 Bagaimana proses terjadinya waham9 Macam-macam waham10 Macam-macam halusinasi11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsb14 Cara penilaian GAF15 Macam-macam stressor16 DD

Skizofrenia Gangguan afektif berat Gangguan Paranoid Psikosis Non Organik

lainnya

Delerium Dementia Sindroma Amnestik dan

halusinosis organic Sindroma waham organic Sindroma afektif organic Sindroma Kepribadian organik Intoksikasi dan Sindroma

Putus Zat

Gangguan jiwa fungsional

Gangguan jiwa

Gangguan jiwa ringan (neurosis)

Gangguan jiwa berat( psikotik)

Gangguan jiwa organik

-Skizofrenia -Gangguan jiwa berat-psikotik -neurotik

STEP 6(BELAJAR MANDIRI)

STEP 7

1 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa

Fungsi Jiwa1 Persepsi

Memiliki arti pengertian pemahaman dan tafsiran tentang suatu hal tertentu Merupakan hasil interaksi dua pihak yaitu satu pihak rangsang sensoris yang tertuju kepadanya dan di pihak lain faktor-faktor pengaruh (biologi sosial psikologi) yang mengatur atau mengolah rangsang itu secara intrapsikik

2 Proses BerpikirSuatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan dari berbagai fikiran dan faham dengan jalan membayangkan Mengkhayalkan memahami membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga terjadi fikiran dan faham baruYang diperhatikan

Bentuk Pikiran Progresi kelancaran arus pikiran Isi pikiran

3 Keadaan afektif dan reaksi emosionala Keadaan afektif atau suasana perasaan

Suatu corak perasaan yang sifatnya agak menetap (konstan) dan biasanya berlangsung untuk waktu yang lama Dalam keadaan afektif yang normal suatu corak perasaan orang selalu sesuai dengan suasana lingkungan

b Reaksi emosionilSuatu corak perasaan yang sifatnya dapat berkembang dan surut serta dapat terjadi dalam waktu yang relatif pendek Tak jarang corak perasaan ini dilahirkan dengan keras dan mengandung segi fisik disamping bersifat psikikKomponen fisik

Kenaikan tekdarah Keluar keringat berlebihan Bergeraknya otot-otot mimik dan otot-otot yang lain Peristaltik usus dan lambung meningkat Dilatasi pembuluh darah pada muka kepala (muka

merah)

Konstriksin pembuluh darah muka kepala (muka pucat)

4 Sikap dan tingkah lakuSikap (attitude) suatu keadaan yang statisjadi non dinamis dalam arti kata bahwa gerakan-gerakan badan pada umumnya agak terbatasTingkah laku (behavior) bercorak gerak gerik motorik dan aktivitas terutama kaki dan tangan pemcerita

(Psikiatri Simptomatologi II Fk Undip)

Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh Kesehatan jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang kesehatan jiwa sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain Selain dengan itu pakar lain mengemukakan bahwa kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental yang sejahtera (mental wellbeing) yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif httprepositoryusuacidbitstream123456789314804Chapter20IIpdf

Seseorang yang ldquosehat jiwardquo mempunyai ciri-ciri sebagai berikut1 Merasa senang terhadap dirinya sertao Mampu menghadapi situasio Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidupo Puas dengan kehidupannya sehari-hario Mempunyai harga diri yang wajaro Menilai dirinya secara realistis tidak berlebihan dan tidakpula merendahkan2 Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain sertao Mampu mencintai orang laino Mempunyai hubungan pribadi yang tetapo Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbedao Merasa bagian dari suatu kelompoko Tidak mengakali orang lain dan juga tidak membiarkan oranglain mengakah dirinya3 Mampu memenuhi tuntutan hidup sertao Menetapkan tujuan hidup yang realistiso Mampu mengambil keputusano Mampu menerima tanggungjawabo Mampu merancang masa depano Dapat menerima ide dan pengalaman baruo Puas dengan pekerjaannyahttpfapertaugmacidarticleskesehatan_jiwapdf

a Ibnu Sina (370-428 H980-1037 M)Ibnu Sina mendefinisikan ruh sama dengan jiwa (nafs) Menurutnya jiwa adalah kesempurnaan awal karena dengannya spesies menjadi sempurna sehingga menjadi manusia yang nyata Jiwa (ruh) merupakan kesempurnaan awal dalam

pengertian bahwa ia adalah prinsip pertama yang dengannya suatu spesies menjadi manusia yang bereksistensi secara nyatab Imam Ghazali (450-505 H1058-1111M)Ruh menurut al-Ghazali terbagi menjadi dua pertama yaitu di sebut ruh hewani yakni jauhar yang halus yang terdapat pada rongga hati jasmani dan merupakan sumber kehidupan perasaan gerak dan penglihatan yang dihubungkan dengan anggota tubuh seperti menghubungkan cahaya yang menerangi sebuah ruangan Kedua berarti nafs natiqah yakni memungkinkan manusia mengetahui segala hakekat yang ada Al-Ghazali berkesimpulan bahwa hubungan ruh dengan jasad merupakan hubungan yang saling mempengaruhiIa sebelum masuk dan berhubungan dengan tubuh disebut ruh sedangkan setelah masuk ke dealam tubuh dinamakan nafs yang mempunyai daya (al-aql) yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak c Ibn Taimiyah ( 661-728 H1263-1328 M)Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa nafs tidak tersusun dari substansi-substansi yang terpisah bukan pula dari materi dan forma Selain itu nafs bukan bersifat fisik dan bukan pula esensi yang merupakan sifat yang bergantung pada yang lain d Ibn Qayyim al-Jauziyah (691-751 H1292-1350 M)Ibn Qayyim al-Jauziyah Menggunakan istilah ruh dan nafs untuk pengertian yang sama Nafs (jiwa) adalah substansi yang bersifat nurani alawi khafif hayy mutaharrik atau jism yang mengandung nur berada di tempat yang tinggi lembut hidup dan bersifat dinamis

2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang

Bagian Limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di

amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur emosi

manusia dan memori emosi pada perkembangan selanjutnya

diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang mengatur

tingkah laku emosional dan dorongan motivasional

Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan

struktur berkaitan selain mengatur prilaku emosional juga

mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh

osmolalitas cairan tubuh dan dorongan untuk makan dan

minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara

bersama-sama disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan

erat pengaturannya dengan perilaku Bagaimana kerja

Hipotalamus dan sistem limbik dalam Guyton diterangkan

Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton

1997937)

1 Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya

mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan

tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti

timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan

berkelahi

2 Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya

bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan

menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang

3 Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler

yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga

(atau bila disertai dengan perangsangan pada area

kelabu dibagian tengah mesensefalon yang merupakan

kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya

berhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum

4 Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada

beberapa area hipotalamus Khususnya pada sebagian

besar bagian anterior dan posterion hipotalamus

Hipotalamus daerah pengatur utama untuk sistem

limbik berhubungan dengan semua tingkat limbik

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak

namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur

keluaran sistem limbik Sebagai contoh perangsangan

Kardiovaskular hipotalamus Perangsangan efek

neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan

tekanan arteri penurunan tekanan arteri peningkatan

atau penurunan frekuensi denyut jantung Pada

umumnya perangsangan bagian posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung sedangkan perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang berlawanan Pengaturan

gastrointestinal dimana perangsangan pada hipotalamik

lateral berhubungan dengan pusat lapar bila daerah ini

rusak maka pada percobaan binatang akan terjadi

kehilangan nafsu makan menyebabkan kematian karena

kelaparan (lethal starvation) Pusat kenyang terdapat di

nukneus ventromedial bila daerah ini dirangsang dengan

listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya

Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 2: Amarullah Jiwa LBM 1

12 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsb14 Cara penilaian GAF

STEP 3

1 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa- Ciri sehat jiwa

o Bisa menjalankan fungsi secara fisik dan mentalo Merasa senang terhadap dirinyao Mampu mengatasi masalah2 dirinyao Puas dengan dirinyao Menilai secara realistiso Merasa nyaman berhubungan dengan orang laino Mampu merancang masa depan

- Fungsi jiwa o Berkaitan dengan proses berpikir normal dengan jalan mengkahyal sehingga bisa

menarik kesimpulan sehingga terjelma pikiran yang baruo Kesehatan jiwa kondisi memungkinan untuk berkembang dengan baik dari

intelektualemosional berjalan selarasnyao Persepsio Proses berpikiro Afektif dan emosionalo Tingkah laku dan sikap

2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 15 bulan- Marah-marah tanpa sebab

o Tidak ada stimulus peningkatan stimulasi dari berbgai zat yang memberi efek membuat ketidaknyamanan tubuh dan respon salah satu bisa marahdiam

o Tidak seimbang dari zat karena neurotransmitter slaah satunya dopamin yang meningkat Menyebabkan hiperaktif pada tubuh kemudian diungkapkan secara emosional

o Waham bizzare merasa orang lain mengetahui tentang yang pasien pikirkan tidak nyaman marah-marah

o tidak ada pemicu dari luar dan stressor dari dalam- berbicara kacau hubungan dengan fungsi okupasi dan tidak bisa mengontrol cara

bicaranya dengan baik- tubuh memiliki mekanisme pertahanan jiwa ada stressor mekanisme pertahanan

jiwanya dapat dikompensasitidak tidak dapat beradaptasi dengan stressor marah-marah dan bicara kacau

- setiap orang memiliki kepekaan terhadap sesuatu zat yang bisa mengkontrol emosi adalah serotonin tidak seimbang mengganggu komunikasi di limbic khususnya amigdala dan lobus frontalis

- menurun serotonin mengganggu sistem komunikasi - triptopan meningkatkan serotonin(5 THP)

3 Definisi gangguan jiwa- Gangguan isi pikir keyakinannya terhadap orang lain terganggu contohnya

berupa wahamobsesiphobiadll- Gangguan jiwa adalah terjadi suatu kesulitan pada seseorang karena suatu

sebab yang mempengaruhi sosialisasinya pada orang lain dan menjadi kesulitan karena ada persepsi yang berbeda(aneh) tentang kehidupan dan sikapnya sendiri

- Konsep gangguan jiwa gejala klinis sindrom psikologik- Membuat penderitaandistress dapat menimbulkan tidak nyaman tidak

tentram disabilitas aktivitas 4 Penyebab gangguan jiwa5 Macam-macam gangguan jiwa 6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilai7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial8 Bagaimana proses terjadinya waham

9 Macam-macam waham10 Macam-macam halusinasi11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsb14 Cara penilaian GAF15 Macam-macam stressor16 DD

-Skizofrenia - Klasifikasi katatonia paranoid

-Gangguan jiwa beratGangguan jiwa ada 2 ringan dan berat

- Ringan gejala ringan kecemasan Neurosis nonpsikotik secara kronis dan rekuren ditandai rasa kecemasan berlebihan seperti obsesiphobia

- Berat adanya hendaya berat dari fungsi mental dan kehidupan sehari-hari misal halusinasiwaham

Hendaya(ketidakmampuan) dilihat dari stressor(pekerjaannya)Di skenario hendaya sosial tidak bisa mengurus dirinya sendiri-psikotik -neurotik

STEP 4

STEP 7

STEP 51 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 15

bulan3 Definisi gangguan jiwa4 Penyebab gangguan jiwa5 Macam-macam gangguan jiwa 6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilai7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial8 Bagaimana proses terjadinya waham9 Macam-macam waham10 Macam-macam halusinasi11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsb14 Cara penilaian GAF15 Macam-macam stressor16 DD

Skizofrenia Gangguan afektif berat Gangguan Paranoid Psikosis Non Organik

lainnya

Delerium Dementia Sindroma Amnestik dan

halusinosis organic Sindroma waham organic Sindroma afektif organic Sindroma Kepribadian organik Intoksikasi dan Sindroma

Putus Zat

Gangguan jiwa fungsional

Gangguan jiwa

Gangguan jiwa ringan (neurosis)

Gangguan jiwa berat( psikotik)

Gangguan jiwa organik

-Skizofrenia -Gangguan jiwa berat-psikotik -neurotik

STEP 6(BELAJAR MANDIRI)

STEP 7

1 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa

Fungsi Jiwa1 Persepsi

Memiliki arti pengertian pemahaman dan tafsiran tentang suatu hal tertentu Merupakan hasil interaksi dua pihak yaitu satu pihak rangsang sensoris yang tertuju kepadanya dan di pihak lain faktor-faktor pengaruh (biologi sosial psikologi) yang mengatur atau mengolah rangsang itu secara intrapsikik

2 Proses BerpikirSuatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan dari berbagai fikiran dan faham dengan jalan membayangkan Mengkhayalkan memahami membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga terjadi fikiran dan faham baruYang diperhatikan

Bentuk Pikiran Progresi kelancaran arus pikiran Isi pikiran

3 Keadaan afektif dan reaksi emosionala Keadaan afektif atau suasana perasaan

Suatu corak perasaan yang sifatnya agak menetap (konstan) dan biasanya berlangsung untuk waktu yang lama Dalam keadaan afektif yang normal suatu corak perasaan orang selalu sesuai dengan suasana lingkungan

b Reaksi emosionilSuatu corak perasaan yang sifatnya dapat berkembang dan surut serta dapat terjadi dalam waktu yang relatif pendek Tak jarang corak perasaan ini dilahirkan dengan keras dan mengandung segi fisik disamping bersifat psikikKomponen fisik

Kenaikan tekdarah Keluar keringat berlebihan Bergeraknya otot-otot mimik dan otot-otot yang lain Peristaltik usus dan lambung meningkat Dilatasi pembuluh darah pada muka kepala (muka

merah)

Konstriksin pembuluh darah muka kepala (muka pucat)

4 Sikap dan tingkah lakuSikap (attitude) suatu keadaan yang statisjadi non dinamis dalam arti kata bahwa gerakan-gerakan badan pada umumnya agak terbatasTingkah laku (behavior) bercorak gerak gerik motorik dan aktivitas terutama kaki dan tangan pemcerita

(Psikiatri Simptomatologi II Fk Undip)

Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh Kesehatan jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang kesehatan jiwa sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain Selain dengan itu pakar lain mengemukakan bahwa kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental yang sejahtera (mental wellbeing) yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif httprepositoryusuacidbitstream123456789314804Chapter20IIpdf

Seseorang yang ldquosehat jiwardquo mempunyai ciri-ciri sebagai berikut1 Merasa senang terhadap dirinya sertao Mampu menghadapi situasio Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidupo Puas dengan kehidupannya sehari-hario Mempunyai harga diri yang wajaro Menilai dirinya secara realistis tidak berlebihan dan tidakpula merendahkan2 Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain sertao Mampu mencintai orang laino Mempunyai hubungan pribadi yang tetapo Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbedao Merasa bagian dari suatu kelompoko Tidak mengakali orang lain dan juga tidak membiarkan oranglain mengakah dirinya3 Mampu memenuhi tuntutan hidup sertao Menetapkan tujuan hidup yang realistiso Mampu mengambil keputusano Mampu menerima tanggungjawabo Mampu merancang masa depano Dapat menerima ide dan pengalaman baruo Puas dengan pekerjaannyahttpfapertaugmacidarticleskesehatan_jiwapdf

a Ibnu Sina (370-428 H980-1037 M)Ibnu Sina mendefinisikan ruh sama dengan jiwa (nafs) Menurutnya jiwa adalah kesempurnaan awal karena dengannya spesies menjadi sempurna sehingga menjadi manusia yang nyata Jiwa (ruh) merupakan kesempurnaan awal dalam

pengertian bahwa ia adalah prinsip pertama yang dengannya suatu spesies menjadi manusia yang bereksistensi secara nyatab Imam Ghazali (450-505 H1058-1111M)Ruh menurut al-Ghazali terbagi menjadi dua pertama yaitu di sebut ruh hewani yakni jauhar yang halus yang terdapat pada rongga hati jasmani dan merupakan sumber kehidupan perasaan gerak dan penglihatan yang dihubungkan dengan anggota tubuh seperti menghubungkan cahaya yang menerangi sebuah ruangan Kedua berarti nafs natiqah yakni memungkinkan manusia mengetahui segala hakekat yang ada Al-Ghazali berkesimpulan bahwa hubungan ruh dengan jasad merupakan hubungan yang saling mempengaruhiIa sebelum masuk dan berhubungan dengan tubuh disebut ruh sedangkan setelah masuk ke dealam tubuh dinamakan nafs yang mempunyai daya (al-aql) yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak c Ibn Taimiyah ( 661-728 H1263-1328 M)Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa nafs tidak tersusun dari substansi-substansi yang terpisah bukan pula dari materi dan forma Selain itu nafs bukan bersifat fisik dan bukan pula esensi yang merupakan sifat yang bergantung pada yang lain d Ibn Qayyim al-Jauziyah (691-751 H1292-1350 M)Ibn Qayyim al-Jauziyah Menggunakan istilah ruh dan nafs untuk pengertian yang sama Nafs (jiwa) adalah substansi yang bersifat nurani alawi khafif hayy mutaharrik atau jism yang mengandung nur berada di tempat yang tinggi lembut hidup dan bersifat dinamis

2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang

Bagian Limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di

amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur emosi

manusia dan memori emosi pada perkembangan selanjutnya

diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang mengatur

tingkah laku emosional dan dorongan motivasional

Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan

struktur berkaitan selain mengatur prilaku emosional juga

mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh

osmolalitas cairan tubuh dan dorongan untuk makan dan

minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara

bersama-sama disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan

erat pengaturannya dengan perilaku Bagaimana kerja

Hipotalamus dan sistem limbik dalam Guyton diterangkan

Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton

1997937)

1 Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya

mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan

tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti

timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan

berkelahi

2 Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya

bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan

menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang

3 Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler

yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga

(atau bila disertai dengan perangsangan pada area

kelabu dibagian tengah mesensefalon yang merupakan

kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya

berhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum

4 Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada

beberapa area hipotalamus Khususnya pada sebagian

besar bagian anterior dan posterion hipotalamus

Hipotalamus daerah pengatur utama untuk sistem

limbik berhubungan dengan semua tingkat limbik

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak

namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur

keluaran sistem limbik Sebagai contoh perangsangan

Kardiovaskular hipotalamus Perangsangan efek

neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan

tekanan arteri penurunan tekanan arteri peningkatan

atau penurunan frekuensi denyut jantung Pada

umumnya perangsangan bagian posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung sedangkan perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang berlawanan Pengaturan

gastrointestinal dimana perangsangan pada hipotalamik

lateral berhubungan dengan pusat lapar bila daerah ini

rusak maka pada percobaan binatang akan terjadi

kehilangan nafsu makan menyebabkan kematian karena

kelaparan (lethal starvation) Pusat kenyang terdapat di

nukneus ventromedial bila daerah ini dirangsang dengan

listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya

Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 3: Amarullah Jiwa LBM 1

- menurun serotonin mengganggu sistem komunikasi - triptopan meningkatkan serotonin(5 THP)

3 Definisi gangguan jiwa- Gangguan isi pikir keyakinannya terhadap orang lain terganggu contohnya

berupa wahamobsesiphobiadll- Gangguan jiwa adalah terjadi suatu kesulitan pada seseorang karena suatu

sebab yang mempengaruhi sosialisasinya pada orang lain dan menjadi kesulitan karena ada persepsi yang berbeda(aneh) tentang kehidupan dan sikapnya sendiri

- Konsep gangguan jiwa gejala klinis sindrom psikologik- Membuat penderitaandistress dapat menimbulkan tidak nyaman tidak

tentram disabilitas aktivitas 4 Penyebab gangguan jiwa5 Macam-macam gangguan jiwa 6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilai7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial8 Bagaimana proses terjadinya waham

9 Macam-macam waham10 Macam-macam halusinasi11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsb14 Cara penilaian GAF15 Macam-macam stressor16 DD

-Skizofrenia - Klasifikasi katatonia paranoid

-Gangguan jiwa beratGangguan jiwa ada 2 ringan dan berat

- Ringan gejala ringan kecemasan Neurosis nonpsikotik secara kronis dan rekuren ditandai rasa kecemasan berlebihan seperti obsesiphobia

- Berat adanya hendaya berat dari fungsi mental dan kehidupan sehari-hari misal halusinasiwaham

Hendaya(ketidakmampuan) dilihat dari stressor(pekerjaannya)Di skenario hendaya sosial tidak bisa mengurus dirinya sendiri-psikotik -neurotik

STEP 4

STEP 7

STEP 51 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 15

bulan3 Definisi gangguan jiwa4 Penyebab gangguan jiwa5 Macam-macam gangguan jiwa 6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilai7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial8 Bagaimana proses terjadinya waham9 Macam-macam waham10 Macam-macam halusinasi11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsb14 Cara penilaian GAF15 Macam-macam stressor16 DD

Skizofrenia Gangguan afektif berat Gangguan Paranoid Psikosis Non Organik

lainnya

Delerium Dementia Sindroma Amnestik dan

halusinosis organic Sindroma waham organic Sindroma afektif organic Sindroma Kepribadian organik Intoksikasi dan Sindroma

Putus Zat

Gangguan jiwa fungsional

Gangguan jiwa

Gangguan jiwa ringan (neurosis)

Gangguan jiwa berat( psikotik)

Gangguan jiwa organik

-Skizofrenia -Gangguan jiwa berat-psikotik -neurotik

STEP 6(BELAJAR MANDIRI)

STEP 7

1 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa

Fungsi Jiwa1 Persepsi

Memiliki arti pengertian pemahaman dan tafsiran tentang suatu hal tertentu Merupakan hasil interaksi dua pihak yaitu satu pihak rangsang sensoris yang tertuju kepadanya dan di pihak lain faktor-faktor pengaruh (biologi sosial psikologi) yang mengatur atau mengolah rangsang itu secara intrapsikik

2 Proses BerpikirSuatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan dari berbagai fikiran dan faham dengan jalan membayangkan Mengkhayalkan memahami membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga terjadi fikiran dan faham baruYang diperhatikan

Bentuk Pikiran Progresi kelancaran arus pikiran Isi pikiran

3 Keadaan afektif dan reaksi emosionala Keadaan afektif atau suasana perasaan

Suatu corak perasaan yang sifatnya agak menetap (konstan) dan biasanya berlangsung untuk waktu yang lama Dalam keadaan afektif yang normal suatu corak perasaan orang selalu sesuai dengan suasana lingkungan

b Reaksi emosionilSuatu corak perasaan yang sifatnya dapat berkembang dan surut serta dapat terjadi dalam waktu yang relatif pendek Tak jarang corak perasaan ini dilahirkan dengan keras dan mengandung segi fisik disamping bersifat psikikKomponen fisik

Kenaikan tekdarah Keluar keringat berlebihan Bergeraknya otot-otot mimik dan otot-otot yang lain Peristaltik usus dan lambung meningkat Dilatasi pembuluh darah pada muka kepala (muka

merah)

Konstriksin pembuluh darah muka kepala (muka pucat)

4 Sikap dan tingkah lakuSikap (attitude) suatu keadaan yang statisjadi non dinamis dalam arti kata bahwa gerakan-gerakan badan pada umumnya agak terbatasTingkah laku (behavior) bercorak gerak gerik motorik dan aktivitas terutama kaki dan tangan pemcerita

(Psikiatri Simptomatologi II Fk Undip)

Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh Kesehatan jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang kesehatan jiwa sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain Selain dengan itu pakar lain mengemukakan bahwa kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental yang sejahtera (mental wellbeing) yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif httprepositoryusuacidbitstream123456789314804Chapter20IIpdf

Seseorang yang ldquosehat jiwardquo mempunyai ciri-ciri sebagai berikut1 Merasa senang terhadap dirinya sertao Mampu menghadapi situasio Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidupo Puas dengan kehidupannya sehari-hario Mempunyai harga diri yang wajaro Menilai dirinya secara realistis tidak berlebihan dan tidakpula merendahkan2 Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain sertao Mampu mencintai orang laino Mempunyai hubungan pribadi yang tetapo Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbedao Merasa bagian dari suatu kelompoko Tidak mengakali orang lain dan juga tidak membiarkan oranglain mengakah dirinya3 Mampu memenuhi tuntutan hidup sertao Menetapkan tujuan hidup yang realistiso Mampu mengambil keputusano Mampu menerima tanggungjawabo Mampu merancang masa depano Dapat menerima ide dan pengalaman baruo Puas dengan pekerjaannyahttpfapertaugmacidarticleskesehatan_jiwapdf

a Ibnu Sina (370-428 H980-1037 M)Ibnu Sina mendefinisikan ruh sama dengan jiwa (nafs) Menurutnya jiwa adalah kesempurnaan awal karena dengannya spesies menjadi sempurna sehingga menjadi manusia yang nyata Jiwa (ruh) merupakan kesempurnaan awal dalam

pengertian bahwa ia adalah prinsip pertama yang dengannya suatu spesies menjadi manusia yang bereksistensi secara nyatab Imam Ghazali (450-505 H1058-1111M)Ruh menurut al-Ghazali terbagi menjadi dua pertama yaitu di sebut ruh hewani yakni jauhar yang halus yang terdapat pada rongga hati jasmani dan merupakan sumber kehidupan perasaan gerak dan penglihatan yang dihubungkan dengan anggota tubuh seperti menghubungkan cahaya yang menerangi sebuah ruangan Kedua berarti nafs natiqah yakni memungkinkan manusia mengetahui segala hakekat yang ada Al-Ghazali berkesimpulan bahwa hubungan ruh dengan jasad merupakan hubungan yang saling mempengaruhiIa sebelum masuk dan berhubungan dengan tubuh disebut ruh sedangkan setelah masuk ke dealam tubuh dinamakan nafs yang mempunyai daya (al-aql) yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak c Ibn Taimiyah ( 661-728 H1263-1328 M)Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa nafs tidak tersusun dari substansi-substansi yang terpisah bukan pula dari materi dan forma Selain itu nafs bukan bersifat fisik dan bukan pula esensi yang merupakan sifat yang bergantung pada yang lain d Ibn Qayyim al-Jauziyah (691-751 H1292-1350 M)Ibn Qayyim al-Jauziyah Menggunakan istilah ruh dan nafs untuk pengertian yang sama Nafs (jiwa) adalah substansi yang bersifat nurani alawi khafif hayy mutaharrik atau jism yang mengandung nur berada di tempat yang tinggi lembut hidup dan bersifat dinamis

2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang

Bagian Limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di

amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur emosi

manusia dan memori emosi pada perkembangan selanjutnya

diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang mengatur

tingkah laku emosional dan dorongan motivasional

Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan

struktur berkaitan selain mengatur prilaku emosional juga

mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh

osmolalitas cairan tubuh dan dorongan untuk makan dan

minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara

bersama-sama disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan

erat pengaturannya dengan perilaku Bagaimana kerja

Hipotalamus dan sistem limbik dalam Guyton diterangkan

Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton

1997937)

1 Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya

mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan

tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti

timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan

berkelahi

2 Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya

bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan

menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang

3 Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler

yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga

(atau bila disertai dengan perangsangan pada area

kelabu dibagian tengah mesensefalon yang merupakan

kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya

berhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum

4 Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada

beberapa area hipotalamus Khususnya pada sebagian

besar bagian anterior dan posterion hipotalamus

Hipotalamus daerah pengatur utama untuk sistem

limbik berhubungan dengan semua tingkat limbik

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak

namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur

keluaran sistem limbik Sebagai contoh perangsangan

Kardiovaskular hipotalamus Perangsangan efek

neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan

tekanan arteri penurunan tekanan arteri peningkatan

atau penurunan frekuensi denyut jantung Pada

umumnya perangsangan bagian posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung sedangkan perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang berlawanan Pengaturan

gastrointestinal dimana perangsangan pada hipotalamik

lateral berhubungan dengan pusat lapar bila daerah ini

rusak maka pada percobaan binatang akan terjadi

kehilangan nafsu makan menyebabkan kematian karena

kelaparan (lethal starvation) Pusat kenyang terdapat di

nukneus ventromedial bila daerah ini dirangsang dengan

listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya

Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 4: Amarullah Jiwa LBM 1

STEP 4

STEP 7

STEP 51 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 15

bulan3 Definisi gangguan jiwa4 Penyebab gangguan jiwa5 Macam-macam gangguan jiwa 6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilai7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial8 Bagaimana proses terjadinya waham9 Macam-macam waham10 Macam-macam halusinasi11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsb14 Cara penilaian GAF15 Macam-macam stressor16 DD

Skizofrenia Gangguan afektif berat Gangguan Paranoid Psikosis Non Organik

lainnya

Delerium Dementia Sindroma Amnestik dan

halusinosis organic Sindroma waham organic Sindroma afektif organic Sindroma Kepribadian organik Intoksikasi dan Sindroma

Putus Zat

Gangguan jiwa fungsional

Gangguan jiwa

Gangguan jiwa ringan (neurosis)

Gangguan jiwa berat( psikotik)

Gangguan jiwa organik

-Skizofrenia -Gangguan jiwa berat-psikotik -neurotik

STEP 6(BELAJAR MANDIRI)

STEP 7

1 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa

Fungsi Jiwa1 Persepsi

Memiliki arti pengertian pemahaman dan tafsiran tentang suatu hal tertentu Merupakan hasil interaksi dua pihak yaitu satu pihak rangsang sensoris yang tertuju kepadanya dan di pihak lain faktor-faktor pengaruh (biologi sosial psikologi) yang mengatur atau mengolah rangsang itu secara intrapsikik

2 Proses BerpikirSuatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan dari berbagai fikiran dan faham dengan jalan membayangkan Mengkhayalkan memahami membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga terjadi fikiran dan faham baruYang diperhatikan

Bentuk Pikiran Progresi kelancaran arus pikiran Isi pikiran

3 Keadaan afektif dan reaksi emosionala Keadaan afektif atau suasana perasaan

Suatu corak perasaan yang sifatnya agak menetap (konstan) dan biasanya berlangsung untuk waktu yang lama Dalam keadaan afektif yang normal suatu corak perasaan orang selalu sesuai dengan suasana lingkungan

b Reaksi emosionilSuatu corak perasaan yang sifatnya dapat berkembang dan surut serta dapat terjadi dalam waktu yang relatif pendek Tak jarang corak perasaan ini dilahirkan dengan keras dan mengandung segi fisik disamping bersifat psikikKomponen fisik

Kenaikan tekdarah Keluar keringat berlebihan Bergeraknya otot-otot mimik dan otot-otot yang lain Peristaltik usus dan lambung meningkat Dilatasi pembuluh darah pada muka kepala (muka

merah)

Konstriksin pembuluh darah muka kepala (muka pucat)

4 Sikap dan tingkah lakuSikap (attitude) suatu keadaan yang statisjadi non dinamis dalam arti kata bahwa gerakan-gerakan badan pada umumnya agak terbatasTingkah laku (behavior) bercorak gerak gerik motorik dan aktivitas terutama kaki dan tangan pemcerita

(Psikiatri Simptomatologi II Fk Undip)

Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh Kesehatan jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang kesehatan jiwa sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain Selain dengan itu pakar lain mengemukakan bahwa kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental yang sejahtera (mental wellbeing) yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif httprepositoryusuacidbitstream123456789314804Chapter20IIpdf

Seseorang yang ldquosehat jiwardquo mempunyai ciri-ciri sebagai berikut1 Merasa senang terhadap dirinya sertao Mampu menghadapi situasio Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidupo Puas dengan kehidupannya sehari-hario Mempunyai harga diri yang wajaro Menilai dirinya secara realistis tidak berlebihan dan tidakpula merendahkan2 Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain sertao Mampu mencintai orang laino Mempunyai hubungan pribadi yang tetapo Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbedao Merasa bagian dari suatu kelompoko Tidak mengakali orang lain dan juga tidak membiarkan oranglain mengakah dirinya3 Mampu memenuhi tuntutan hidup sertao Menetapkan tujuan hidup yang realistiso Mampu mengambil keputusano Mampu menerima tanggungjawabo Mampu merancang masa depano Dapat menerima ide dan pengalaman baruo Puas dengan pekerjaannyahttpfapertaugmacidarticleskesehatan_jiwapdf

a Ibnu Sina (370-428 H980-1037 M)Ibnu Sina mendefinisikan ruh sama dengan jiwa (nafs) Menurutnya jiwa adalah kesempurnaan awal karena dengannya spesies menjadi sempurna sehingga menjadi manusia yang nyata Jiwa (ruh) merupakan kesempurnaan awal dalam

pengertian bahwa ia adalah prinsip pertama yang dengannya suatu spesies menjadi manusia yang bereksistensi secara nyatab Imam Ghazali (450-505 H1058-1111M)Ruh menurut al-Ghazali terbagi menjadi dua pertama yaitu di sebut ruh hewani yakni jauhar yang halus yang terdapat pada rongga hati jasmani dan merupakan sumber kehidupan perasaan gerak dan penglihatan yang dihubungkan dengan anggota tubuh seperti menghubungkan cahaya yang menerangi sebuah ruangan Kedua berarti nafs natiqah yakni memungkinkan manusia mengetahui segala hakekat yang ada Al-Ghazali berkesimpulan bahwa hubungan ruh dengan jasad merupakan hubungan yang saling mempengaruhiIa sebelum masuk dan berhubungan dengan tubuh disebut ruh sedangkan setelah masuk ke dealam tubuh dinamakan nafs yang mempunyai daya (al-aql) yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak c Ibn Taimiyah ( 661-728 H1263-1328 M)Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa nafs tidak tersusun dari substansi-substansi yang terpisah bukan pula dari materi dan forma Selain itu nafs bukan bersifat fisik dan bukan pula esensi yang merupakan sifat yang bergantung pada yang lain d Ibn Qayyim al-Jauziyah (691-751 H1292-1350 M)Ibn Qayyim al-Jauziyah Menggunakan istilah ruh dan nafs untuk pengertian yang sama Nafs (jiwa) adalah substansi yang bersifat nurani alawi khafif hayy mutaharrik atau jism yang mengandung nur berada di tempat yang tinggi lembut hidup dan bersifat dinamis

2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang

Bagian Limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di

amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur emosi

manusia dan memori emosi pada perkembangan selanjutnya

diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang mengatur

tingkah laku emosional dan dorongan motivasional

Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan

struktur berkaitan selain mengatur prilaku emosional juga

mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh

osmolalitas cairan tubuh dan dorongan untuk makan dan

minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara

bersama-sama disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan

erat pengaturannya dengan perilaku Bagaimana kerja

Hipotalamus dan sistem limbik dalam Guyton diterangkan

Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton

1997937)

1 Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya

mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan

tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti

timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan

berkelahi

2 Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya

bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan

menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang

3 Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler

yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga

(atau bila disertai dengan perangsangan pada area

kelabu dibagian tengah mesensefalon yang merupakan

kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya

berhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum

4 Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada

beberapa area hipotalamus Khususnya pada sebagian

besar bagian anterior dan posterion hipotalamus

Hipotalamus daerah pengatur utama untuk sistem

limbik berhubungan dengan semua tingkat limbik

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak

namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur

keluaran sistem limbik Sebagai contoh perangsangan

Kardiovaskular hipotalamus Perangsangan efek

neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan

tekanan arteri penurunan tekanan arteri peningkatan

atau penurunan frekuensi denyut jantung Pada

umumnya perangsangan bagian posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung sedangkan perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang berlawanan Pengaturan

gastrointestinal dimana perangsangan pada hipotalamik

lateral berhubungan dengan pusat lapar bila daerah ini

rusak maka pada percobaan binatang akan terjadi

kehilangan nafsu makan menyebabkan kematian karena

kelaparan (lethal starvation) Pusat kenyang terdapat di

nukneus ventromedial bila daerah ini dirangsang dengan

listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya

Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 5: Amarullah Jiwa LBM 1

-Skizofrenia -Gangguan jiwa berat-psikotik -neurotik

STEP 6(BELAJAR MANDIRI)

STEP 7

1 Definisi dan fungsi jiwa dan bagaimana ciri-ciri sehat jiwa

Fungsi Jiwa1 Persepsi

Memiliki arti pengertian pemahaman dan tafsiran tentang suatu hal tertentu Merupakan hasil interaksi dua pihak yaitu satu pihak rangsang sensoris yang tertuju kepadanya dan di pihak lain faktor-faktor pengaruh (biologi sosial psikologi) yang mengatur atau mengolah rangsang itu secara intrapsikik

2 Proses BerpikirSuatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan dari berbagai fikiran dan faham dengan jalan membayangkan Mengkhayalkan memahami membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga terjadi fikiran dan faham baruYang diperhatikan

Bentuk Pikiran Progresi kelancaran arus pikiran Isi pikiran

3 Keadaan afektif dan reaksi emosionala Keadaan afektif atau suasana perasaan

Suatu corak perasaan yang sifatnya agak menetap (konstan) dan biasanya berlangsung untuk waktu yang lama Dalam keadaan afektif yang normal suatu corak perasaan orang selalu sesuai dengan suasana lingkungan

b Reaksi emosionilSuatu corak perasaan yang sifatnya dapat berkembang dan surut serta dapat terjadi dalam waktu yang relatif pendek Tak jarang corak perasaan ini dilahirkan dengan keras dan mengandung segi fisik disamping bersifat psikikKomponen fisik

Kenaikan tekdarah Keluar keringat berlebihan Bergeraknya otot-otot mimik dan otot-otot yang lain Peristaltik usus dan lambung meningkat Dilatasi pembuluh darah pada muka kepala (muka

merah)

Konstriksin pembuluh darah muka kepala (muka pucat)

4 Sikap dan tingkah lakuSikap (attitude) suatu keadaan yang statisjadi non dinamis dalam arti kata bahwa gerakan-gerakan badan pada umumnya agak terbatasTingkah laku (behavior) bercorak gerak gerik motorik dan aktivitas terutama kaki dan tangan pemcerita

(Psikiatri Simptomatologi II Fk Undip)

Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh Kesehatan jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang kesehatan jiwa sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain Selain dengan itu pakar lain mengemukakan bahwa kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental yang sejahtera (mental wellbeing) yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif httprepositoryusuacidbitstream123456789314804Chapter20IIpdf

Seseorang yang ldquosehat jiwardquo mempunyai ciri-ciri sebagai berikut1 Merasa senang terhadap dirinya sertao Mampu menghadapi situasio Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidupo Puas dengan kehidupannya sehari-hario Mempunyai harga diri yang wajaro Menilai dirinya secara realistis tidak berlebihan dan tidakpula merendahkan2 Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain sertao Mampu mencintai orang laino Mempunyai hubungan pribadi yang tetapo Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbedao Merasa bagian dari suatu kelompoko Tidak mengakali orang lain dan juga tidak membiarkan oranglain mengakah dirinya3 Mampu memenuhi tuntutan hidup sertao Menetapkan tujuan hidup yang realistiso Mampu mengambil keputusano Mampu menerima tanggungjawabo Mampu merancang masa depano Dapat menerima ide dan pengalaman baruo Puas dengan pekerjaannyahttpfapertaugmacidarticleskesehatan_jiwapdf

a Ibnu Sina (370-428 H980-1037 M)Ibnu Sina mendefinisikan ruh sama dengan jiwa (nafs) Menurutnya jiwa adalah kesempurnaan awal karena dengannya spesies menjadi sempurna sehingga menjadi manusia yang nyata Jiwa (ruh) merupakan kesempurnaan awal dalam

pengertian bahwa ia adalah prinsip pertama yang dengannya suatu spesies menjadi manusia yang bereksistensi secara nyatab Imam Ghazali (450-505 H1058-1111M)Ruh menurut al-Ghazali terbagi menjadi dua pertama yaitu di sebut ruh hewani yakni jauhar yang halus yang terdapat pada rongga hati jasmani dan merupakan sumber kehidupan perasaan gerak dan penglihatan yang dihubungkan dengan anggota tubuh seperti menghubungkan cahaya yang menerangi sebuah ruangan Kedua berarti nafs natiqah yakni memungkinkan manusia mengetahui segala hakekat yang ada Al-Ghazali berkesimpulan bahwa hubungan ruh dengan jasad merupakan hubungan yang saling mempengaruhiIa sebelum masuk dan berhubungan dengan tubuh disebut ruh sedangkan setelah masuk ke dealam tubuh dinamakan nafs yang mempunyai daya (al-aql) yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak c Ibn Taimiyah ( 661-728 H1263-1328 M)Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa nafs tidak tersusun dari substansi-substansi yang terpisah bukan pula dari materi dan forma Selain itu nafs bukan bersifat fisik dan bukan pula esensi yang merupakan sifat yang bergantung pada yang lain d Ibn Qayyim al-Jauziyah (691-751 H1292-1350 M)Ibn Qayyim al-Jauziyah Menggunakan istilah ruh dan nafs untuk pengertian yang sama Nafs (jiwa) adalah substansi yang bersifat nurani alawi khafif hayy mutaharrik atau jism yang mengandung nur berada di tempat yang tinggi lembut hidup dan bersifat dinamis

2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang

Bagian Limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di

amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur emosi

manusia dan memori emosi pada perkembangan selanjutnya

diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang mengatur

tingkah laku emosional dan dorongan motivasional

Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan

struktur berkaitan selain mengatur prilaku emosional juga

mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh

osmolalitas cairan tubuh dan dorongan untuk makan dan

minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara

bersama-sama disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan

erat pengaturannya dengan perilaku Bagaimana kerja

Hipotalamus dan sistem limbik dalam Guyton diterangkan

Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton

1997937)

1 Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya

mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan

tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti

timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan

berkelahi

2 Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya

bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan

menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang

3 Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler

yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga

(atau bila disertai dengan perangsangan pada area

kelabu dibagian tengah mesensefalon yang merupakan

kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya

berhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum

4 Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada

beberapa area hipotalamus Khususnya pada sebagian

besar bagian anterior dan posterion hipotalamus

Hipotalamus daerah pengatur utama untuk sistem

limbik berhubungan dengan semua tingkat limbik

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak

namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur

keluaran sistem limbik Sebagai contoh perangsangan

Kardiovaskular hipotalamus Perangsangan efek

neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan

tekanan arteri penurunan tekanan arteri peningkatan

atau penurunan frekuensi denyut jantung Pada

umumnya perangsangan bagian posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung sedangkan perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang berlawanan Pengaturan

gastrointestinal dimana perangsangan pada hipotalamik

lateral berhubungan dengan pusat lapar bila daerah ini

rusak maka pada percobaan binatang akan terjadi

kehilangan nafsu makan menyebabkan kematian karena

kelaparan (lethal starvation) Pusat kenyang terdapat di

nukneus ventromedial bila daerah ini dirangsang dengan

listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya

Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 6: Amarullah Jiwa LBM 1

Konstriksin pembuluh darah muka kepala (muka pucat)

4 Sikap dan tingkah lakuSikap (attitude) suatu keadaan yang statisjadi non dinamis dalam arti kata bahwa gerakan-gerakan badan pada umumnya agak terbatasTingkah laku (behavior) bercorak gerak gerik motorik dan aktivitas terutama kaki dan tangan pemcerita

(Psikiatri Simptomatologi II Fk Undip)

Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh Kesehatan jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang kesehatan jiwa sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain Selain dengan itu pakar lain mengemukakan bahwa kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental yang sejahtera (mental wellbeing) yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif httprepositoryusuacidbitstream123456789314804Chapter20IIpdf

Seseorang yang ldquosehat jiwardquo mempunyai ciri-ciri sebagai berikut1 Merasa senang terhadap dirinya sertao Mampu menghadapi situasio Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidupo Puas dengan kehidupannya sehari-hario Mempunyai harga diri yang wajaro Menilai dirinya secara realistis tidak berlebihan dan tidakpula merendahkan2 Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain sertao Mampu mencintai orang laino Mempunyai hubungan pribadi yang tetapo Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbedao Merasa bagian dari suatu kelompoko Tidak mengakali orang lain dan juga tidak membiarkan oranglain mengakah dirinya3 Mampu memenuhi tuntutan hidup sertao Menetapkan tujuan hidup yang realistiso Mampu mengambil keputusano Mampu menerima tanggungjawabo Mampu merancang masa depano Dapat menerima ide dan pengalaman baruo Puas dengan pekerjaannyahttpfapertaugmacidarticleskesehatan_jiwapdf

a Ibnu Sina (370-428 H980-1037 M)Ibnu Sina mendefinisikan ruh sama dengan jiwa (nafs) Menurutnya jiwa adalah kesempurnaan awal karena dengannya spesies menjadi sempurna sehingga menjadi manusia yang nyata Jiwa (ruh) merupakan kesempurnaan awal dalam

pengertian bahwa ia adalah prinsip pertama yang dengannya suatu spesies menjadi manusia yang bereksistensi secara nyatab Imam Ghazali (450-505 H1058-1111M)Ruh menurut al-Ghazali terbagi menjadi dua pertama yaitu di sebut ruh hewani yakni jauhar yang halus yang terdapat pada rongga hati jasmani dan merupakan sumber kehidupan perasaan gerak dan penglihatan yang dihubungkan dengan anggota tubuh seperti menghubungkan cahaya yang menerangi sebuah ruangan Kedua berarti nafs natiqah yakni memungkinkan manusia mengetahui segala hakekat yang ada Al-Ghazali berkesimpulan bahwa hubungan ruh dengan jasad merupakan hubungan yang saling mempengaruhiIa sebelum masuk dan berhubungan dengan tubuh disebut ruh sedangkan setelah masuk ke dealam tubuh dinamakan nafs yang mempunyai daya (al-aql) yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak c Ibn Taimiyah ( 661-728 H1263-1328 M)Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa nafs tidak tersusun dari substansi-substansi yang terpisah bukan pula dari materi dan forma Selain itu nafs bukan bersifat fisik dan bukan pula esensi yang merupakan sifat yang bergantung pada yang lain d Ibn Qayyim al-Jauziyah (691-751 H1292-1350 M)Ibn Qayyim al-Jauziyah Menggunakan istilah ruh dan nafs untuk pengertian yang sama Nafs (jiwa) adalah substansi yang bersifat nurani alawi khafif hayy mutaharrik atau jism yang mengandung nur berada di tempat yang tinggi lembut hidup dan bersifat dinamis

2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang

Bagian Limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di

amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur emosi

manusia dan memori emosi pada perkembangan selanjutnya

diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang mengatur

tingkah laku emosional dan dorongan motivasional

Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan

struktur berkaitan selain mengatur prilaku emosional juga

mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh

osmolalitas cairan tubuh dan dorongan untuk makan dan

minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara

bersama-sama disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan

erat pengaturannya dengan perilaku Bagaimana kerja

Hipotalamus dan sistem limbik dalam Guyton diterangkan

Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton

1997937)

1 Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya

mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan

tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti

timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan

berkelahi

2 Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya

bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan

menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang

3 Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler

yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga

(atau bila disertai dengan perangsangan pada area

kelabu dibagian tengah mesensefalon yang merupakan

kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya

berhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum

4 Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada

beberapa area hipotalamus Khususnya pada sebagian

besar bagian anterior dan posterion hipotalamus

Hipotalamus daerah pengatur utama untuk sistem

limbik berhubungan dengan semua tingkat limbik

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak

namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur

keluaran sistem limbik Sebagai contoh perangsangan

Kardiovaskular hipotalamus Perangsangan efek

neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan

tekanan arteri penurunan tekanan arteri peningkatan

atau penurunan frekuensi denyut jantung Pada

umumnya perangsangan bagian posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung sedangkan perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang berlawanan Pengaturan

gastrointestinal dimana perangsangan pada hipotalamik

lateral berhubungan dengan pusat lapar bila daerah ini

rusak maka pada percobaan binatang akan terjadi

kehilangan nafsu makan menyebabkan kematian karena

kelaparan (lethal starvation) Pusat kenyang terdapat di

nukneus ventromedial bila daerah ini dirangsang dengan

listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya

Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 7: Amarullah Jiwa LBM 1

pengertian bahwa ia adalah prinsip pertama yang dengannya suatu spesies menjadi manusia yang bereksistensi secara nyatab Imam Ghazali (450-505 H1058-1111M)Ruh menurut al-Ghazali terbagi menjadi dua pertama yaitu di sebut ruh hewani yakni jauhar yang halus yang terdapat pada rongga hati jasmani dan merupakan sumber kehidupan perasaan gerak dan penglihatan yang dihubungkan dengan anggota tubuh seperti menghubungkan cahaya yang menerangi sebuah ruangan Kedua berarti nafs natiqah yakni memungkinkan manusia mengetahui segala hakekat yang ada Al-Ghazali berkesimpulan bahwa hubungan ruh dengan jasad merupakan hubungan yang saling mempengaruhiIa sebelum masuk dan berhubungan dengan tubuh disebut ruh sedangkan setelah masuk ke dealam tubuh dinamakan nafs yang mempunyai daya (al-aql) yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak c Ibn Taimiyah ( 661-728 H1263-1328 M)Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa nafs tidak tersusun dari substansi-substansi yang terpisah bukan pula dari materi dan forma Selain itu nafs bukan bersifat fisik dan bukan pula esensi yang merupakan sifat yang bergantung pada yang lain d Ibn Qayyim al-Jauziyah (691-751 H1292-1350 M)Ibn Qayyim al-Jauziyah Menggunakan istilah ruh dan nafs untuk pengertian yang sama Nafs (jiwa) adalah substansi yang bersifat nurani alawi khafif hayy mutaharrik atau jism yang mengandung nur berada di tempat yang tinggi lembut hidup dan bersifat dinamis

2 Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang

Bagian Limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di

amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur emosi

manusia dan memori emosi pada perkembangan selanjutnya

diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang mengatur

tingkah laku emosional dan dorongan motivasional

Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan

struktur berkaitan selain mengatur prilaku emosional juga

mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh

osmolalitas cairan tubuh dan dorongan untuk makan dan

minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara

bersama-sama disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan

erat pengaturannya dengan perilaku Bagaimana kerja

Hipotalamus dan sistem limbik dalam Guyton diterangkan

Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton

1997937)

1 Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya

mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan

tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti

timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan

berkelahi

2 Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya

bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan

menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang

3 Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler

yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga

(atau bila disertai dengan perangsangan pada area

kelabu dibagian tengah mesensefalon yang merupakan

kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya

berhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum

4 Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada

beberapa area hipotalamus Khususnya pada sebagian

besar bagian anterior dan posterion hipotalamus

Hipotalamus daerah pengatur utama untuk sistem

limbik berhubungan dengan semua tingkat limbik

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak

namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur

keluaran sistem limbik Sebagai contoh perangsangan

Kardiovaskular hipotalamus Perangsangan efek

neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan

tekanan arteri penurunan tekanan arteri peningkatan

atau penurunan frekuensi denyut jantung Pada

umumnya perangsangan bagian posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung sedangkan perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang berlawanan Pengaturan

gastrointestinal dimana perangsangan pada hipotalamik

lateral berhubungan dengan pusat lapar bila daerah ini

rusak maka pada percobaan binatang akan terjadi

kehilangan nafsu makan menyebabkan kematian karena

kelaparan (lethal starvation) Pusat kenyang terdapat di

nukneus ventromedial bila daerah ini dirangsang dengan

listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya

Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 8: Amarullah Jiwa LBM 1

Bagian Limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di

amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur emosi

manusia dan memori emosi pada perkembangan selanjutnya

diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang mengatur

tingkah laku emosional dan dorongan motivasional

Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan

struktur berkaitan selain mengatur prilaku emosional juga

mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh

osmolalitas cairan tubuh dan dorongan untuk makan dan

minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara

bersama-sama disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan

erat pengaturannya dengan perilaku Bagaimana kerja

Hipotalamus dan sistem limbik dalam Guyton diterangkan

Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton

1997937)

1 Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya

mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan

tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti

timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan

berkelahi

2 Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya

bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan

menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang

3 Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler

yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga

(atau bila disertai dengan perangsangan pada area

kelabu dibagian tengah mesensefalon yang merupakan

kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya

berhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum

4 Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada

beberapa area hipotalamus Khususnya pada sebagian

besar bagian anterior dan posterion hipotalamus

Hipotalamus daerah pengatur utama untuk sistem

limbik berhubungan dengan semua tingkat limbik

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak

namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur

keluaran sistem limbik Sebagai contoh perangsangan

Kardiovaskular hipotalamus Perangsangan efek

neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan

tekanan arteri penurunan tekanan arteri peningkatan

atau penurunan frekuensi denyut jantung Pada

umumnya perangsangan bagian posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung sedangkan perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang berlawanan Pengaturan

gastrointestinal dimana perangsangan pada hipotalamik

lateral berhubungan dengan pusat lapar bila daerah ini

rusak maka pada percobaan binatang akan terjadi

kehilangan nafsu makan menyebabkan kematian karena

kelaparan (lethal starvation) Pusat kenyang terdapat di

nukneus ventromedial bila daerah ini dirangsang dengan

listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya

Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 9: Amarullah Jiwa LBM 1

(atau bila disertai dengan perangsangan pada area

kelabu dibagian tengah mesensefalon yang merupakan

kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya

berhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum

4 Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada

beberapa area hipotalamus Khususnya pada sebagian

besar bagian anterior dan posterion hipotalamus

Hipotalamus daerah pengatur utama untuk sistem

limbik berhubungan dengan semua tingkat limbik

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak

namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur

keluaran sistem limbik Sebagai contoh perangsangan

Kardiovaskular hipotalamus Perangsangan efek

neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan

tekanan arteri penurunan tekanan arteri peningkatan

atau penurunan frekuensi denyut jantung Pada

umumnya perangsangan bagian posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung sedangkan perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang berlawanan Pengaturan

gastrointestinal dimana perangsangan pada hipotalamik

lateral berhubungan dengan pusat lapar bila daerah ini

rusak maka pada percobaan binatang akan terjadi

kehilangan nafsu makan menyebabkan kematian karena

kelaparan (lethal starvation) Pusat kenyang terdapat di

nukneus ventromedial bila daerah ini dirangsang dengan

listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya

Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 10: Amarullah Jiwa LBM 1

maka binatang tersebut jadi rakus dan terjadi

kegemukan yang hebat

Buku Fisiologi Guyton

Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat

respon fight and flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin

dan dopamin respon terhadap ancaman meliputi penyesuaian perpaduan

banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti otak sistem

kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan

dorongan bagi sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 11: Amarullah Jiwa LBM 1

terhadap rasa nyaman menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu

makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan

menyebabkan serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah

kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment di otak pada

hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-

ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton 1997954)

Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai

keadaan yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga

kemungkinan berikut(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf

di berbagai area pada lobus prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan

sinyal-sinyal (2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok

neuron yang mensekresi dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk

di lobus frontalis dan atau (3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian

penting pada pusat-pusat sistem pengatur tingkah laku limbik di

sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda ada yang meluap-

luap tapi ada pula yang biasa saja Penyebab orang mudah marah ini ternyata

dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak

Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu mengatur perilaku dalam otak Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 12: Amarullah Jiwa LBM 1

httpwwwsoloposcom20110916penyebab-orang-mudah-marah-115756

sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik terdapat respon fight and

flight dimana berperan hormon epinefrin norepinefrin dan dopamin respon terhadap

ancaman meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-

organ

vital seperti otak sistem kardiovaskular otot hati dan terlihat sedikit pada organ

kulit

gastrointestinal dan jaringan limfoid (Martin David 1987625)

Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi

sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman

menciptakan rasa bahagia rasa puas nafsu makan yang baik dorongan seksual yang

sesuai dan keseimbangan psikomotor tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan

serangan mania Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat

reward dan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima

sejumlah besar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin (Guyton

1997954) Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan

yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut

(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada lobus

prefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal

(2) perangsangan yang berlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi

dopamin dipusat-pusat perilaku otak termasuk di lobus frontalis dan atau

(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagian penting pada pusat-pusat sistem pengatur

tingkah laku limbik di sekeliling hipokampus otak (Guyton1997954)

Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat tempat diaturnya prosesberfikir berbahasa kesadaran emosi dan kepribadian secara garis besar otak terbagidalam 3 bagian besar yaitu neokortek atau kortex serebri system limbik dan batangotak yang berkerja secara simbiosis Bila neokortex berfungsi untuk berfikir berhitungmemori bahasa maka sistem limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memoriemosional dan batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantungaliran darah kemampuan gerak atau motorik Ketiganya bekerja bersama salingmendukung dalam waktu yang bersamaan tapi juga dapat bekerja secara terpisahOtak manusia mengatur dan mengkordinir gerakan perilaku dan fungsi tubuhhomeostasis seperti tekanan darah detak jantung suhu tubuh keseimbangan cairankeseimbangan hormonal mengatur emosi ingatan aktivitas motorik dan lain-lain Otak

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 13: Amarullah Jiwa LBM 1

terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron Glia berfungsi untuk menunjang danmelindungi neuron sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrikyang di kenal sebagai potensial aksi Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagaisinapsis Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap emosi dan perilaku seseorangyang ada antara lain Asetil kolin dopamin serotonin epinefrin norepinefrin Fungsi

masing masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini

NEUROTRANSMITER LOKASI DAN FUNGSI IMPLIKASI PADA PENYJIWA

KolinergikAsetil kolin

MonoaminNorepinefrin

Dopamin

Sistem saraf otonom simpatis dan parasimpatisterminal saraf presinapsis parasimpatik terminalpostsinapsisSistem saraf pusat korteks serebralhipokampus struktur limbik basal gangliaFungsi tidur bangun persepsi nyeri pergerakan memori

Sistem syaraf otonom terminal saraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat talamus sistem limbikhipokampus serebelum korteks serebriFungsi pernafasan pikiran persepsi dayapenggerak fungsi kardiovaskuler tidur danbangun

Frontal korteks sistem limbik basal gangliatalamus hipofisis posterior medula spinalisFungsi pergerakan dan koordinasi emosionalpenilaian pelepasan prolaktin

Meningkatkanderajat depresi

Menurunkanderajat penyakit alzeimer korea hutington penyakitparkinson

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat maniakeadaankecemasanskizofrenia

Menurunkanderajat penyakitparkinson dandepresi Meningkatkanderajat mania danskizofrenia

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 14: Amarullah Jiwa LBM 1

Serotonin

Histamin

Asam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid

Glisin

Glutamat danAspartat

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalin

Hipotalamus talamus sistem limbik korteksserebral serebelum medula spinalisFungsi tidur bangun libido nafsu makanperasaan agresi persepsi nyeri koordinasi danpenilaian

Hipotalamus

Hipotalamus hipocampus korteks serebelumbasal ganglia medula spinalis retina Fungsi kemunduran aktivitas tubuh

Medula spinalis batang otakFungsi menghambat motor neuron berulang

Sel-sel piramidkerucut dari korteks serebelumdan sistem sensori aferen primer hipocampustalamus hipotalamus medula spinalisFungsi menilai informasi sensori mengaturberbagai motor dan reflek spinal

Hipotalamus talamus struktur limbik danbatang otak enkedalin juga ditemukan padatraktus gastrointestinalFungsi modulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik (enkefalin

Menurunkanderajat depresiMeningkatkanderajat kecemasan

Menurunkanderajat depresi

Menurunkanderajat koreahuntington gangguan ansietasskizofrenia danberbagai jenisepilepsy

Derajattoksikkeracunanldquoglycineencephalopatyrdquo

Menurunkantingkat derajat yangberhubungandengan gerakanmotor spastic

Modulasi aktivitasdopamin oleh opiodpeptida dapatmenumpukkanberbagai ikatanterhadap gejalaskizofrenia

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 15: Amarullah Jiwa LBM 1

Substansi P

Somatostatin

Hipotalamus struktur limbik otak tengah batangotak talamus basal ganglia dan medulaspinalis juga ditemukan pada traktusgastrointestinal dan kelenjar salivaFungsi pengaturan nyeri

Korteks serebral hipokampus talamus basalganglia batang otak medula spinalisFungsi menghambat pelepasan norepinefrinmerangsang pelepasan serotonin dopamin danasetil kolin

Menurunkanderajat koreahutington

Menurunkanderajat penyakitalzeimerMeningkatkanderajat korea Hutington

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 16: Amarullah Jiwa LBM 1

Jika emosi timbul hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke korteks prefrontal Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress ( University of California San DiegoHealth Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam perbuatan tambahan hormon dan neutrontransmitter otak adrenalin dan noradrenalin dilepaskan yang akan memicu suatu kondisi rangsangan yang lebih lamaSumber Abla Bassat Goma 2006 Melejitkan Kepribadian Diri

3 Definisi gangguan jiwaSindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairmentdisability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia Sebagai tambahan disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku psikologik atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakatBuku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA hal 7

4 Penyebab gangguan jiwa

Etiologi

Townsend (1998 hal 158) menagatakan bahwa lsquohal-hal yang menyebabkan

gangguan isi pikir waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain panic

menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah kemungkinan

factor herediterrdquo

Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa teori

yaitu

a Factor Predisposisi

Menurut Townsend (1998 hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai

berikut

1 Teori Biologis

a Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan

suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua saudara kandung sanak saudara lain)

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 17: Amarullah Jiwa LBM 1

b Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan

skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak Pengamatan memperlihatkan

suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderoita skizoprenia

c Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dopamin neorotransmiter

yang dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas

yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya

diobservasi pada psikosis

2 Teori Psikososial

a Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan

perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi

keluarga Komflik diantara suami istri mempengaruhi anak Penanaman

hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus

pada ansietas dan suatu kondisi yang lebih stabil mengakibatkan

timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang

antara orang tua dan anak-anak Anak harus meninggalkan

ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa

dimana di masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas

perkembangan dewasanya

b Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan

kecemasan Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan

penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya

tehadap orang lain

c Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu

ego yang lemah Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan

saling mempengaruhi orang tua dan anak karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada waktu kecemasan

yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering

kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian

b Faktor Presipitasi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998 hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi

pikir waham kebesaran yaitu

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 18: Amarullah Jiwa LBM 1

1 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive

termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur

perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi rangsangan

2 Stress lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang

berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya

gangguan prilaku

3 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive

berhubungan denagn kesehatan lingkungan sikap dan prilaku individu

seperti gizi buruk kurang tidurinfeksi keletihan rasa bermusuhan atau

lingkunag yang penuh kritik masalah perumahan kelainan terhadap

penampilan stress agngguan dalam berhubungan interpersonal kesepian

tekanan pekerjaa kemiskinan keputusasaan dan sebaigainya

5 Macam-macam gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi- manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk dan disebabkan oleh gangguan biologis sosial psikologis genetik fisis atau kimiawi1 Gangguan jiwa psikotik ditandai hilangnya kemampuan menilai realitas ditandai waham (delusi) dan halusinasi misalnya schizophrenia2 Gangguan jiwa neurotik tanpa ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas terutama dilandasi konflik intrapsikis atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas) dengan gejala-gejala obsesi fobia dan kompulsif3 Gangguan jiwa fungsional tanpa kerusakan struktural atau kondisi biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk4 Gangguan jiwa organik ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatu penyebab spesifik yang membuahkan perubahan struktural di otak biasanya terkait dengan kinerja kognitif delirium atau demensia misalnya pada penyakit Pick Istilah ini tidak digunakan dalam DSM-IV-TR karena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak mengandung komponen biologis

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 19: Amarullah Jiwa LBM 1

5 Gangguan jiwa primer tanpa penyebab yang diketahui disebut pula idiopatik atau fungsional6 Gangguan jiwa sekunder diketahui sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatu gangguan sistemik medis atau serebral misalnya delirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otakhttppsikologioridmycontentsuploads201201pengertian-gangguan-jiwa1pdf

6 Macam-macam fungsi global yang dapat dinilaiFUNGSI GLOBALA FUNGSI PERANB HUBUNGAN SOSIALC PERAWATAN DIRID WAKTU LUANG

7 Manifestasi dari fungsi okupasi dan psikososial1 Terapi okupasi khusus untuk pasien mental jiwa

(a) Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya

(b) Membantu dalam melampiaskan gerakan-gerakan emosi secara wajar dan produktif

(c) Membantu menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

(d) Membantu dalam pengumpulan data guna penegakan diagnose dan penetapan terapi lainnya

2 Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik meningkatkan ruang gerak sendi kekuatan otot dan koordinasi gerakan

3 Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan berpakaian belajar menggunakan fasilitas umum (telpon televisi dan lain-lain) baik dengan maupun tanpa alat bantu mandi yang bersih dan lain-lain

4 Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya dan memberi saran penyederhanaan (simplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari

5 Meningkatkan toleransi kerja memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada

6 Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik kebiasaan kerja sosialisasi minat potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 20: Amarullah Jiwa LBM 1

7 Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna

8 Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluargaSumber Sujono Riyadi dan Teguh Purwanto Asuhan Keperawatan Jiwa Yogyakarta Graha Ilmu 2009

8 Bagaimana proses terjadinya waham1 Fase Lack of Human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan seseorang baik secara fisik maupun psikis Secar fisik seseorang dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas Biasanya klien sangat miskin dan menderita Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history )

2 Fase lack of self esteem Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya Misalnya saat lingkungan sudah banyak yang kaya menggunakan teknologi komunikasi yang canggih berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut Padahal self reality-nya sangat jauh Dari aspek pendidikan klien materi pengalaman pengaruh support system semuanya sangat rendah

3 Fase control internal external Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk diakui kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain

4 Fase environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 21: Amarullah Jiwa LBM 1

5 Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial )

6 Fase improving Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ) Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial

9 Macam-macam waham

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 22: Amarullah Jiwa LBM 1

10 Macam-macam halusinasi Halusinasi pendengaran

Akoasma suara2 yang kacau balau yang tak

dapat dibedakan secara tegas

Phonema suara2 yang berbentuk suara jelas

seperti yang berasal dari manusia sehingga

penderita menndengar kata2 atau kalimat2

tertentu

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas dijumpai pada

kelainan cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 23: Amarullah Jiwa LBM 1

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens

dan adiksi kokain

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhanbersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual)

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari

tubuhnya mengalami perubahan bentuk dan bergerak

sendiri

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya

Sumber Psikiatri II Simtomatologi UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur

biasanya dianggap tidak patologis

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia)

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood

congruent hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan

mood yang tertekan atau manic

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic

SumberSinopsis PsikiatriKaplan Dan SadockEdisi 7

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 24: Amarullah Jiwa LBM 1

11 Apa beda antara halusinasiilusi dan waham Halusinasi

Persepsi panca- indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indera

IlusiSuatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca-indera yang ditafsirkan salah

WahamSuatu usaha untuk memberikan suatu gambaran ( pernyataan ) dari berbagai problem pribadi ( kesukaran-kesukaran ) atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

Psikiatri II Simtomatologi FK UNDIP

12 Apa hubungan penggunaan zat psikoaktif terhadap gejala pada pasien

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 25: Amarullah Jiwa LBM 1

Zat psikoaktif ialah zat atau bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai zat adiktif) Walaupun zat psikoaktif tertentu bermanfaat bagi pengobatan tetapi apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan akan sangat merugikan yang menggunakan

Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opiodatanaman ganja dan kokainDalam Ilmu Kedokteran Forensik narkotika dan obat pada umumnya digolongkan sebagai racun sebab bila zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi biokimia yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian Penyakit atau kematian itu tentunya bergantung pada takaran (dosis) cara pemberian bentuk fisik dan struktur kimia zat serta kepekaan korban Kepekaan korban dipengaruhi pula pada usia penyakit terdahulu atau yang bersamaan kebiasaan keadaan hipersensitif tertentu dan sebagainya Narkotika masuk ke dalam tubuh koban dapat akibat unsur kesengajaan ataupun kebetulan Kesengajaan dapat akibat ulah orang lain (penganiayaaan atau pembunuhan) maupun akibat ulah diri sendiri (penyalahgunaan atau usaha bunuh diri) Sedang unsur kebetulan dapat terjadi akibat kecelakaan industri keteledoran dalam rumah tangga kesalahan pengobatan dan lain-lainGolongan opidia terdiri dari turunn opium dan zat sintetiknya seperti misalnya morpin diasetilmorfin atau diamorfin (dikenal sebagai heroin smack horse dope) metadon kodein oksikodon (percodan percocet) hidromorfin (dilaidid levodromoran) pentazosin (talwin) meferidin (demerol petidin) dan propoksipen (darvon) Turunan opium menjadi sangat beragam dan luas pemakaiannya karena penggunaan medik dan kemajuan ilmu farmakologi Jenis-jenis opidia yang digunakan dalam dunia kedokteran jarang sekali disalahgunakan karena ketatnya pengendalian dan pemantauan berdasarkan peraturan

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 26: Amarullah Jiwa LBM 1

legal Heroin adalah opidia yang paling sering disalahgunakan di dunia dengan penggunaan melalui suntikan

Beberapa istilah yang sebaiknya diketahui antara lain 1 Zat psikoaktif adalah obat bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran aktivitas mental emosional cara berfikir persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA NAPZA narkoba)2 Penyalahgunaan zat (sunstance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter) sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan sosial sekolah dan pekerjaan3 Ketergantungan zat (substance dependence) ialah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus zat4 Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya5 Sindroma putus zat (withdrawal) tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat yang sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu6 Intoksikasikeracunan kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya7 Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak untuk mendapatkan efek yang sama

Zat Adiktif juga diartikan sebagai zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya Reward Circuitatau jalur kesenangan dengan dopamine yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang perhatian kesadaran dan fungsi lainnyaSebagai kunci untuk hidup otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan mempelajarinya ingatan dan perasaan dari hatiZat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara bull Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik)bull Depressant (Membawa rasa relaksasi )bull Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata)Zat Adiktif bisa legal atau illegal yang tergolong legal bull Caffeine contohnya kopi teh soda dan minuman untuk olahraga dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur peningkatan denyut jantung sakit kepala gelisah dan mualbull Nikotin contohnya rokok cerutu potongan nikotin kopi dan nikotin merupakan stimulant yang meningkatkan dopamine dan adrenaline Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan mengarah ke tingginya gula darah

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 27: Amarullah Jiwa LBM 1

bull Alkohol contohnya Wine ( anggur) bir ( beer) Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi kantuk koma dan kematianbull Inhalants contohnya erosol solvents ( bahan untuk pembersih) gas nitrat produk ini mulai dari cat thinner hair spray ke tangki propane inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantungBeberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat bull Amphetamine contohnya speed crystal meth merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi tujuannya untuk pengobatan namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandubull Sedative-hypnotic atau obat-obat hipotik contohnya Benzodiazepines Xanax Valium barbiturates Seconol phenobarbital Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak Ini merupakan resep obat untuk insomnia gelisah dan serangan gejala bipolar dan depresi Bahkan sebagian keci dari obat tidur digunakan untuk obat mati rasa bisa menyebabkan koma gejala pernapasan atau kematianbull Opioids contohnya Heroin morfin oxycodone kodein dan obat bius lainnya nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit dan berbahaya bila disalahgunakan karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kitaBerikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal bull Cannabis contohnya Mariyuana ganja Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani dan halusinasi pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak sarafbull Cocain contohnya kokain crack-cocain membuat si pemakai merasa bahagia jasmani rohani meningkatkan kinerja tubuh sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia penggunaan bisa dengan dihisap dihirup dibakar dan disuntik Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak tubuh dan kecanduanbull Hallucinogens contohnya LSD Ecstasy zat ini bisa mengubah perasaan perubahaan waktu warna suara dan pikiran mereka sendiri dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak sistem saraf dan prilaku emosi yang tidak terkontrolbull Phencyclidine ( PCP) contohnya Angel dust ketamin zat ini menyebabkan mati rasa dan penggunaan hanya untuk hewan pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras pemarah bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang

httpchemistry35com201207zat-psikoaktif-zat-adiktifhtml Susilo Tri AtmojoSSi

13 Bagaimana cara mendiagnosis pasien tsbAnamnesis

I Data identifikasiII Keluhan utama

III Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus

IV Penyakit sebelumnya

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 28: Amarullah Jiwa LBM 1

Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain

V Riwayat pribadi Prenatal dan perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun) Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun) Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja) Masa dewasa

1 Riwayat pekerjaan2 Riwayat perkawinan dan hubungan3 Riwayat militer4 Riwayat pendidikan5 Keagamaan6 Aktivitas Sosial7 Situasi hidup sekarang8 Riwayat hukum

Riwayat psikososial Riwayat keluarga Mimpi khayalan nilai hidup

Teknik wawancara yang umum

1 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara2 Tentukan keluhan utama pasien3 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis

banding sementara4 Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik

dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

5 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan akuratnya jawaban

6 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan

7 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup8 Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien

rasakan sulit atau memalukan9 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri10Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan

pada akhir wawancara

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 29: Amarullah Jiwa LBM 1

11Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

(Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock)

Proses diagnosis gangguan jiwa1 Anamnesis

Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial keluarga pendidikan pekerjaan dll

2 Pemeriksaan Fisik diagnostik Status mentalis Laboratorium Radiologik Evaluasi Psikologik Lain-lain

3 Diagnosisa) Aksis I

- Gangguan Klinis (F00-09 F10-29 F20-29 F30-39 F40-48 F50-59 F62-68

F80-89 F90-98 F99)

- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b) Aksis II

- Gangguan Kepribadian (F60-61 gambaran kepribadian maladaptif

mekanisme defensi maladaptif)

- Retardasi Mental (F70-79)

c) Aksis III

- Kondisi Medik Umum

d) Aksis IV

- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga lingkungan sosial

pendidikan pekerjaan perumahan ekonomi akses pelayanan

kesehatan hukum psikososial)

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 30: Amarullah Jiwa LBM 1

e) Aksis V

- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF

Scale)

100-91 gejala tidak ada fungsi max tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 gejala min fungsi baik cukup puas tidak lebih dari masalh

harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan dalam

social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diriorang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

Tujuan diagnosis multiaksial

Informasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan

meramalkan outcome

Format mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan

mengkomunikasikan informasi klinis menangkap kompleksitas situasi

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 31: Amarullah Jiwa LBM 1

klinis dan menggambarkan heterogenitas individu dengan diagnosis

yang sama

Penggunaan model bio-psiko-sosial

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

Tergantung dari gambaran klinis ada tidaknya tanda dan gejala dan intensitasnya Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental Disorder)

I RinganTerdapat beberapa gejala jika ada yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala yang menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan

II SedangTerdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara ringan dan berat

III BeratTerdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat diagnosis atau beberapa gejala yang khususnya berat atau gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau pekerjaan

IV Dalam remisi parsialKriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang tertinggal

V Dalam remisi penuhTidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis masih relevan dengan gangguan yang dimaksud

(Sinopsis Psikiatri)

4 Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial Terapi okupasi

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 32: Amarullah Jiwa LBM 1

Lain-lain5 Tindak-lanjut

Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis Lain-lain

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III)

14 Cara penilaian GAF

Penilaian Multiaksial

DSM-IV adalah suatu system multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variable dan

mempunyai 5 aksis

Aksis I mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan

pusat perhatian klinis

Aksis II mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental Penggunaan

mekanisme pertahanan yang menjadi kebiasaan dapat dituliskan dalma Aksis II

Aksis III menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang

ditemukan di samping gangguan mental Kondisi fisik mungkin merupakan kausatif

dari gangguan mental akibat dari gangguan mental atau gangguan medis yang tidak

berhubungan Jika suatu gangguan medis adalah sebagai penyebab atau secara

penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental gangguan mental karena

kondisi umum dituliskan pada Aksis I dan kondisi mental umum dituliskan pada

Aksis I maupun Aksis III

Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan

lingkungan yang secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi

gangguan sekarang

Aksis V skala penilaian global terhadap fungsi (GAF) dimana dokter

mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama periode waktu

tertentu Fungsional dimengerti sebagai kesatuan dari fungsi social fungsi pekerjaan

dan fungsi psikologis

Sumber Kaplan amp Sadock Sinopsis Psikiatri Ed 7 Jilid 1 hal 473-474

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 33: Amarullah Jiwa LBM 1

o Skala (PPDGJ III)

100- 91 tidak ada gejala berfungsi maksimal tidak ada masalah yang

tak tertanggulangi

90-81 gejala minimal berfungsi baik cukup puas tidak lebih dari

masalah harian yang biasa

80- 71 gejala sementara dan dapat diatasi diasabulitas ringan dalam

social pekerjaan sekolah dll

70- 61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam

fungsi secara umum masih baik

60-51 gejala sedang ( moderate) disabilitas sedang

50-41 gejala berat (serious) disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai tidak

mampu berfungsi hamper semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri orang lain disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 SEPERTI DIATAS persisten dan lebih serius

0 informasi tidak adekuat

(sumber buku saku diagnosis gangguan jiwa drrusdi maslim )

15 Macam-macam stressor

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 34: Amarullah Jiwa LBM 1

httpwwwlibraryupnvjacidpdf5FIKESS1KEPERAWATAN1010712004BAB20IIpdf

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 100

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 35: Amarullah Jiwa LBM 1

2 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 36: Amarullah Jiwa LBM 1

40 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

total

Jika total lebih dari 300 90 jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kuran 300 gangguan kesehatan serius

16 DD-Skizofrenia

SKIZOFRENIA

1 Definisia Terminology

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler dari bahasa Yunani skhizo atau split yang berarti terbelah dan phrenmind yang berarti pikiran Dengan kata lain skizofren adalah gangguan jiwa dengan gambaran terbelahnya atau terpisahnya emosi dan pikiran atau intelektual (people with schizophrenia are split off from reality and canrsquot distinguish what is real from what is not real)

b Berdasar PPDGJ IIISuatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan perjalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian

2 Epidemiologi Prevalensi penderita skizoprenia di dunia sekitar 02 ndash 2 populasi Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa jarang terjadi

pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Angka kejadian pada wanita sama dengan pria tetapi onset pada pria umumnya

lebih awal ( 15-24 th 25-35 th) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada wanita

Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah daripada tinggi Etiologi faktor genetik (abnormalitas fungsi otak) dan lingkungan Risiko kejadian pada populasi = 1 resiko pada keluarga dekat (firstdegree

relatives) = 10

3 EtiologiSecara umum belum jelas penyebab pastinya tetapi beberapa teori telah dikeluarkan untuk menjelaskan etiologi

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 37: Amarullah Jiwa LBM 1

a Benhard rudyanto sinaga FKUI1 Model diathesis stress

Terjadi intregasi dari faktor biologis psikososial dan lingkungan Faktor biologis terkait kromosom 1 3511 dan kromosom X

2 Model neurobiologistBergantung pada perkembangan saraf masa kehamilan Pada pasien ditemukan beberapa penurunan fungsi otak sehingga muncul beberapa gejala seperti Gejala negative akibat penurunan fungsi lobus frontal Gejala positif peningkatan aliran darah di temporo medial Penurunan atensi hipoaktivitas di korteks singulat anterior Retardasi motorik hipoaktivitas ganglia basalis Gg Bicara rendahnya metabolisme glukosa di area

broca Disorganisasi peningkatan aliran darah di singulat dan

striatum Halusinasi perubahan aliran darah di hipokampus

parahipokampus dan amigdala Waham peningkatan aliran darah di temporo medial

kirib Kaplan

Genetic Biokimia Psikososial Teori infeksius

4 Faktor risiko

Faktor pencetus (Kaplan)

a Emotional turbulent familiesb Stressful life eventc Diskriminasid Kemiskinan

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 38: Amarullah Jiwa LBM 1

5 KlasifikasiBerdasar PPDGJ III F200 Skizofrenia Paranoid

memenuhi kriteria umum dx skizofrenia tdpt halusinasi danwaham menonjol

a halusinasi auditorik (fonemaakoasma)b halusinasi pembauan pengecapan haptik taktildan visual tdk

menonjolc semua jenis wahamKhas waham

pengendalian(dikendalikandipengaruhitakberdaya) wahamkejarpersekutorik (ditipudiancamdisiksa)dan waham curiga

ggn afektif dorongan kehendak pembicaraan gejala kataton tdk menonjol

F201 Skizofrenia hebefrenik memenuhi kriteria umum skizofrenia onset remajadws muda 15-25 thn pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary) perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan

bull tdk bertanggung jawab tdk dpt diprediksi mannerisme hampa tujuan dan perasaan

Kode Istilah Contoh pada orang Contoh padaanakremaja

0 Tidak ditentukan Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

Tidak ada data atau tak dapat diterapkan

1 Tidak ada Tidak ada stressor psikososial yang berarti

Tidak ada stresor psikososial yang berarti

2 Sedikit Pinjaman uang sedikit pelanggaran lalu-lintas

Berlibur dengan keluarga ulangan rutin di sekolah

3 Ringan Pindah rumah pindah bekerja penggantian jam kerjapertengkaran dengan tetangga

Pengawasan orang tua yang kurang efektif ulangan umum memasuki tahun ajaran barn

4 Sedang Kematian kawan dekat kehamilan kesukaran seksual

Pindah rumah pindah sekolah pertengkaran orang tua saudara sakit orang tua menikah lagi mencari nafkah tambahan

5 Berat Menderita penyakit cedera berat pada diri sendiri atau anggota keluarga bangkrut pernikahan paksa ekonomi tidak cukup untuk ongkos sehari hari

Perceraian orang tua perawatan di RS kematian kawan dekat disiplin terlalu ketat anggota keluarga sakit berat putus sekolah

6 Sangat berat Kematian pasangan hidup perceraian kematian anak masuk penjara

Kematian orang tua atau saudara perkosaan

7 Mala petaka Bencana alam kematian beberapa anggota keluarga

Kematian beberapa anggota keluarga

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 39: Amarullah Jiwa LBM 1

bull afek dangkal tdk wajar senyum sendiri cekikikan(giggling) perasaan puas diri tinggi hati (lofty manner) mannerisme gurau hipokondriakal mengulang ungkapan

bull disorganisasi proses pikirpembicaran tdk menentu inkoherensi ggn proses pikir kehendak dan afektif menonjol waham dan halusinasi tdk

menonjol Khas perilaku tanpa tujuan tanpa maksud preokupasi tema agama filsafat dan tema abstrak lainnya

F202 Skizofrenia Katatonik memenuhi kriteria umum skizofrenia klinis didominasi 1gt perilaku sbb

stupor atau mutisme gaduh gelisah aktivitas meningkat tanpa tujuan posisi tubuh ttt tdk wajar aneh negativism rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan fleksibilas cereawaxy flexibility kepatuhan otomatis pengulangan katakalimat

Tdk tdpt penyakit otak ggn metabolik alkohol dan obat-obatan serta ggn afektif

F203 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) memenuhi dx umum skizofrenia tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid hebefrenik katatonik tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia

F204 Depresi pasca skizofrenia terdapat sbb

a gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis c gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 mgg

bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32) bila gejala jelas skizofrenia (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residuala gejala negatif menonjol

perlambatan psikomotoraktivitas menurun afek tumpul sikap pasif tanpa inisiatif miskin bicara kontak non verbal buruk (ekspresi muka mata suara posisi tubuh kinerja sosial dan perawatan diri)

b riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia sedikitnya telah melampaui 1 thn waham dan halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip

c tdk terdapat demensia penyakitggn otak organic lain dan deprersi kronis F206 Skizofrenia Simpleks

gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham

tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna hilang minat tanpa aktivitas tanpa tujuan hidup penarikan diri scr sosial

tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe skizofrenia F208 Skizofrenia Lainnya F209 Skizofrenia YTT

6 Patogenesis

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 40: Amarullah Jiwa LBM 1

Patogenesis skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik (more recently glutamat)

Hipotesisteori tentang patofisiologi skizoprenia Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab

thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai

peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik

bertanggungjawab terhadap gejala positif Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada

sistem mesocortik bertanggung-jawab terhadap gejala negativeKAPLAN amp SADOCK

Ada banyak gejala-gejala skizofrenia Gejala-gejala ini dirumuskan oleh berbagai sumber

Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder IV-TR gejala khas skizofrenia

berupa adanya

1 Waham atau Delusi (keyakinan yang salah dan tidak bisa dikoreksi yang tidak sesuai

dengan kenyataan maupun kepercayaan agama dan budaya pasien atau masyarakat

umum)

2 Halusinasi (persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar)

3 Pembicaraan kacau

4 Perilaku kacau

5 Gejala negatif (misalnya berkurangnya kemampuan mengekspresikan emosi kehilangan

minat penarikan diri dari pergaulan sosial)

Selain itu untuk menegakkan diagnosa skizofrenia menurut DSM IV-TR (2008) adalah

munculnya disfungsi sosial durasi gejala khas paling sedikit 6 bulan tidak termasuk

gangguan perasaan (mood) tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis

dan bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan perkembangan pervasive lainnya

diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan bila ditemui halusinasi dan delusi yang menonjol

selama paling tidak 1 bulan

Menurut Bleuler ada 2 kelompok gejala-gejala skizofrenia yaitu

1 Gejala Primer yang meliputi

a Gangguan proses pikiran (bentuk langkah dan isi pikiran) Pada skizofrenia inti

gangguan memang terdapat pada proses pikiran

b Gangguan afek dan emosi Gangguan ini pada skizofren berupa

1) Parathimi yaitu apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 41: Amarullah Jiwa LBM 1

pada penderita malah menimbulkan rasa sedih atau marah

2) Paramimi yaitu penderita merasa senang tetapi menangis

c Gangguan kemauan yaitu gangguan di mana banyak penderita skizofrenia memiliki

kelemahan kemauan Mereka tidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat

bertindak dalam sebuah situasi menekan Gangguan kemauan yang timbul antara

lain

1) Negativisme yaitu sikap atau perbuatan yang negatif atau berlawanan

terhadap suatu permintaan

2) Ambivalensi yaitu sikap yang menghendaki seseuatu yang berlawanan pada

waktu yang bersamaan

3) Otomatisme yaitu penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain

atau oleh tenaga dari luar sehingga dia melakukannya secara otomatis

d Gejala psikomotor disebut juga dengan gejala-gejala katatonik Sebetulnya gejala

katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan Bila gangguan hanya ringan

saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau agak kaku

2 Gejala Sekunder yang meliputi

a Waham

Pada penderita skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bizar

Tetapi penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya merupakan fakta

dan tidak dapat diubah oleh siapapun

b Halusinasi

Pada penderita skizfrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini

merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain

Menurut Bleuler seseorang didioagnosa menderita skizofrenia apabila terdapat

gangguan-gangguan primer dan disharmoni pada unsur-unsur kepribadian yang diperkuat

dengan adanya gejala-gejala sekunder

Menurut Kut Schneider terdapat 11 gejala skizofrenia yang terdiri dari 2 kelompok yaitu

sebagai berikut

1 Kelompok A halusinasi pendengaran yaitu

a Pikirannya dapat didengar sendiri

b Suara-suara yang sedang bertengkar

c Suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

2 Kelompok B gangguan batas ego yang meliputi

a Tubuh dan gerakan penderita dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 42: Amarullah Jiwa LBM 1

b Pikirannya diambil keluar

c Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain

d Pikirannya diketahui oleh orang lain

e Perasaannya dibuat oleh orang lain

f Kemauannya dipengaruhi orang lain

g Dorongannya dikuasai orang lain

h Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

Menurut Kut Schneider seseorang bisa didiagnosa penderita skizofrenia bila ada gejala

dari kelompok A dan Kelompok B dengan syarat kesadaran penderita tidak menurun

Gejala lain yang diungkap adalah

1 Gejala-Gejala Positif yaitu penambahan fungsi dari batas normal meliputi

a Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi

terhadap realitas Delusi memiliki bermacam-macam bentuk yaitu delusion of

grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya

delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannya

diperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu delusion of

erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang

lebih tinggi statusnya delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak

setia dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis

tertentu

b Halusinasi

Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat

didengar atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada)

2 Gejala-Gejala Negatif yaitu pengurangan fungsi dari batas normal meliputi

a Avolisi

Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-

kegiatan penting

b Alogia

Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan

c Anhedonia

Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan

beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik

d Afek Datar

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 43: Amarullah Jiwa LBM 1

Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi

3 Gejala Disorganisasi yaitu ketidakharmonisan fungsi meliputi

a Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech)

Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi

dan ketiadaan pola logika yang wajar

b Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi

Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya

Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 44: Amarullah Jiwa LBM 1

menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya Sebagai suatu sindrom pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai psikodinamik genetik farmakologi dan lain-lain

Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan sosial dan keluarga

Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi biasanya berat berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran persepsi serta emosi

Epidemioiogi

Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 15 persen dengan angka insidens 1 per 10000 orang per tahun Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 45: Amarullah Jiwa LBM 1

Beberapa penelitian menemukan bahwa 80 semua pasien skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50 nya tidak terdiagnosis Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia 50 penderita skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10 berhasil melakukannya Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi

Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kina 30 sampai 50 kanabis 15 sampal 25 dan kokain 5-10 Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan Hal yang biasa kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin dikatakan 3 kali populasi umum (75-90 vs 25-30) Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme Beberapa laporan mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia

Etiologi

Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia

a Faktor Biologi

1 Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

2 Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia

b Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2 dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 46: Amarullah Jiwa LBM 1

c Hipotesis Serotonin

Gaddum wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonisantagonis reseptor 5-HT Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2

d Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal ventrikel teilihat melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak setelah lahir

e GenetikaPara ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan 1 dari populasi umum tetapi 10 pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman bibi kakek nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum Kembar identik 40 sampai 65 berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12 Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40 satu orang tua 12

Faktor resiko penyakit ini termasuk

1 Riwayat skizofrenia dalam keluarga

2 Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan eksentrik penarikan diri danatau impulsivitas

3 Stress lingkungan

4 Kelahiran pada musim dingin Faktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil

5 Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Gambaran klinis

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 47: Amarullah Jiwa LBM 1

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal fase aktif dan fase residual

Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas Gejala tersebut meliputi hendaya fungsi pekerjaan fungsi sosial fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman mereka akan mengatakan ldquoorang ini tidak seperti yang dulurdquo Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya

Pada fase aktif gejala positif psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik inkoherensi waham halusinasi disertai gangguan afek Hampir semua individu datang berobat pada fase ini bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif psikotiknya sudah berkurang Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan mengurutkan peristiwa kewaspadaan dan eksekutif (atensi konsentrasi hubungan sosial)

Patofisiologi

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 48: Amarullah Jiwa LBM 1

Diagnosis

Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

Kraepelin menyatakan skizofrenia sebagai gangguan akibat kemunduran fungsi otak lebih awal yang disebut dementia precox (precocious dementia)

Eugen Bleuler schizophrenia berasal dari bahasa Yunani Schizein = terbelah dan phren = pikiran Maka skizofrenia adalah gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental pikiran dan emosi Sekarang diagnosa berdasar kriteria dari DSM-IV yaitu adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir

A Gejala dasar 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan

a) Delusi

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 49: Amarullah Jiwa LBM 1

b) Halusinasi

c) Bicara kacau

d) Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e) Gejala negative

B Fungsi sosialpekerjaan gangguan nyata dalam pekerjaan prestasi belajar hubungan interpersonal dan atau perawatan diri sendiri

C Durasi gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

a - ldquothought echordquo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda atau- ldquothought insertion or withdrawalrdquo = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan- ldquothought broadcastingrdquo= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

b - ldquodelusion of controlrdquo = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - ldquodelusion of passivitiyrdquo = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang rdquodirinyardquo = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh anggota gerak atau ke pikiran tindakan atau penginderaan khusus) - ldquodelusional perceptionrdquo = pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasnya bersifatmistik atau mukjizat

c Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang berbicara) atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh

d Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 50: Amarullah Jiwa LBM 1

a halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus

b arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

c perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negativisme mutisme dan stupor

d gejala-gejala ldquonegativerdquo seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial

PrognosisWalaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi Secara umum 25 individu sembuh sempurna 40 mengalami kekambuhan dan 35 mengalami perburukan Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan menjadi sembuh siapa yang tidak tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti usia tua faktor pencetus jelas onset akut riwayat sosial pekerjaan pramorbid baik gejala depresi menikah riwayat keluarga gangguan mood sistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik sedangkan onset muda tidak ada faktor pencetus onset tidak jelas riwayat sosial buruk autistik tidak menikahjandaduda riwayat keluarga skizofrenia sistem pendukung buruk gejala negatif riwayat trauma prenatal tidak remisi dalam 3 tahun sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang buruk

Terapi TatalaksanaI Psikofarmaka Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekivalen perbedaan utama pada efek sekunder ( efek samping sedasi otonomik ekstrapiramidal) Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat dapat diganti dengan obat antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekivalennya Apabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 51: Amarullah Jiwa LBM 1

pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal Begitu juga pasien-pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan kita adalah jenis atipikal Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll) APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik mesokortikal nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal tardive dyskinesia peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi defekasi dan hipotensi APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine fluphenazine haloperidol dan pimozide Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri hipoaktif waham dan halusinasi Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah hiperaktif dan sulit tidur APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine olanzapine quetiapine dan rispendon

Pengaturan Dosis

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan

o Onset efek primer (efek klinis) 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) 2-6 jam

o Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 xhr) o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil malam besar) sehingga tidak

mengganggu kualitas hidup penderita o Obat antipsikosis long acting fluphenazine decanoate 25 mgcc atau haloperidol

decanoas 50 mgcc IM untuk 2-4ininggu Berguna untuk pasien yang tidaksulitininum obat dan untuk terapi pemeliharaan

Cara Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda) dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu (stabilisasi) Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2hariminggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stopUntuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 25 sampai 5 kali) Pada

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 52: Amarullah Jiwa LBM 1

umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung mual muntah diare pusing dan gemetar Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 025 mg IM tablet trhexyphenidyl 3x2 mghari

II Terapi Psikososial

Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain

Psikoterapi individual o Terapi suportif o Sosial skill training o Terapi okupasi o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok Psikoterapi keluarga Manajemen kasus Assertive Community Treatment (ACT)

Klasifikasi Skizofrenia

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut F20X0 Berkelanjutan F20X1 Episodik dengan kemunduran progresif F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil F20X3 Episode berulang F20 X4 remisi tak sempurna F20X5 remisi sempurna F20X8 lainnya F20X9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun

F200 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia- Sebagai tambahan

Halusinasi dan waham arus menonjola) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling) mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas

Gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata tidak menonjol

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 53: Amarullah Jiwa LBM 1

Diagnosa Banding

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F228) - Paranoid (F220)

F201 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa

muda (onset biasanya 15-25 tahun)- Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas pemalu dan senang menyendiri (solitary)

namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan

o Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta manerisme ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan

o Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate) sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa menyerigai (grimaces) manneriwme mengibuli secara bersenda gurau (pranks) keluhan hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)

o Proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir biasanya menonjol halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of puspose) Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buar terhadap agama filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien

F202 Skizofrenia Katatonik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinis

o Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 54: Amarullah Jiwa LBM 1

o Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)

o Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)

o Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kea rah yang berlawanan)

o Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

o Fleksibilitas cerea rdquowax flexibilityrdquo (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan

o Gejala-gejala lain seperti ldquocommand automatismrdquo (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat

- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak gangguan metabolic atau alcohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

F203 Skizofrenia Tak Terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid hebefrenik katatonik- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca

skiszofrenia

F204 Depresi Pasca-Skizofrenia

Pedoman diagnostik

- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau

a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini

b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan

c) Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu memenuhi paling sedikit criteria untuk episode depresi(F32-) dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu

- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi Episode Depresif (F32-) Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F200-F203)

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 55: Amarullah Jiwa LBM 1

F205 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik

- Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan persyaratan berikut harus di penuhi semua

a) Gejala ldquoNegatifrdquo dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik aktifitas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka kontak mata modulasi suara dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia

d) Tidak terdapat dementia atau penyakitgangguan otak organik lainnya depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut

F206 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari

o gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (lihat F205 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan

o disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub tipe skisofrenia lainnya

F208 Skizofrenia Lainnya

F209 Skizofrenia YTT

Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul

1 Simtom positif Waham Kekacauan proses pikir Perilaku halusinasi Gaduh gelisah Wahamide kebesaran Kecurigaankejaran

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 56: Amarullah Jiwa LBM 1

Permusuhan2 Simtom negatif

Afek tumpul Penarikan emosional Kemiskinan rapport Penarikan diri dari hubungan sosial secara pasifapatis Kesulitan dalam pemikiran abstrak Kurangnya spontanitas dan arus percakapan Pemikiran stereotipik

3 Simtom psikopatologi umum Kekhawatiran somatis Ansietas Rasa bersalah Ketegangan (tension) Mannerisme dan sikap tubuh Depresi Retardasi motorik Ketidakkooperatifan Isi pikiran yang tidak biasa Disorientasi Perhatian buruk Kurangnya daya nilai dan daya tilikan Gangguan dorongan kehendak Pengendalian impuls yang buruk Preokupasi Penghindaran sosial secara aktif

Stahl membagi simtom skizofrenia atas 5 dimensi6

1 Simtom positif

2 Simtom negatif

3 Simtom kognitif

4 Simtom agresif

5 Ansietasdepresi

Subtipe skizofrenia

Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised (DSM-IV-TR) membagi skizofrenia atas subtipe secara klinik berdasarkan kumpulan simtom yang paling menonjol

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 57: Amarullah Jiwa LBM 1

Pembagian subtipe skizofrenia

1 Tipe katatonik

Yang menonjol simtom katatonik

2 Tipe disorganized

Adanya kekacauan dalam bicara dan perilaku dan afek yang tidak sesuai atau datar

3 Tipe paranoid

Simtom yang menonjol merupakan adanya preokupasi dengan waham atau halusinasi yang sering

4 Tipe tak terinci (undifferentiated)

Adanya gambaran simtom fase aktif tetapi tidak sesuai dengan criteria untuk skizofrenia katatonik disorganized atau paranoid Atau semua kriteria untuk skizofrenia katatonik disorganized dan paranoid terpenuhi

5 Tipe residual

Merupakan kelanjutan dari skizofrenia akan tetapi simtom fase aktif tidak lagi dijumpai

PERJALANAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia dapat dilihat sebagai suatu gangguan yang berkembang melalui

fase-fase

1 Fase premorbid

Pada fase ini fungsi-fungsi individu masih dalam keadaan normatif

2 Fase prodromal

Adanya perubahan dari fungsi-fungsi pada fase premorbid menuju saat muncul simtom psikotik yang nyata Fase ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan akan tetapi lamanya fase prodromal ini rerata antara 2 sampai 5 tahun

Pada fase ini individu mengalami kemunduran dalam fungsi-fungsi yang mendasar (pekerjaan sosial dan rekreasi) dan muncul simtom yang nonspesifik misal gangguan tidur ansietas iritabilitas mood depresi konsentrasi berkurang mudah lelah dan adanya defisit perilaku

misalnya kemunduran fungsi peran dan penarikan sosial Simtom positif seperti curiga mulai berkembang di akhir fase prodromal dan berarti sudah mendekati mulai menjadi psikosis

3 Fase psikotik

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 58: Amarullah Jiwa LBM 1

Berlangsung mulai dengan fase akut lalu adanya perbaikan memasuki fase stabilisasi dan kemudian fase stabil

bull Pada fase akut dijumpai gambaran psikotik yang jelas misalnya dijumpai adanya waham halusinasi gangguan proses pikir dan pikiran yang kacau Simtom negatif sering menjadi lebih parah dan individu biasanya tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri secara pantas

bull Fase stabilisasi berlangsung selama 6-18 bulan setelah dilakukan acute treatment

bull Pada fase stabil terlihat simtom negatif dan residual dari simtom positif Di mana simtom positif bisa masih ada dan biasanya sudah kurang parah dibandingkan pada fase akut Pada beberapa individu bisa dijumpai asimtomatis sedangkan individu lain mengalami

simtom nonpsikotik misalnya merasa tegang (tension) ansietas depresi atau insomnia

PEMAKAIAN ANTIPSIKOTIK

Skizofrenia adalah suatu gangguan yang berlangsung lama dan fase psikotiknya memiliki

bull Fase akut

bull Fase stabilisasi

bull Fase stabil

Penanggulangan memakai antipsikotik diindikasikan terhadap semua fase tersebut

Antipsikotik dibedakan atas

1 Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama) Klorpromazin Flufenazin Tioridazin Haloperidol dan lain-lain

2 Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua) Klozapin Olanzapin Risperidon Quetapin Aripiprazol dan lain-lain

Pemakaian antipsikotik dalam menanggulangi skizofrenia telah mengalami pergeseran Bila mulanya menggunakan antipsikotik tipikal kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal yang dinyatakan lebih superior dalam menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 59: Amarullah Jiwa LBM 1

Adanya perbedaan efek samping yang nyata antara antipsikotik atipikal dan antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal

Menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis Lebih besar kemungkinan dalam menimbulkan efek samping metabolik misalnya

pertambahan berat badan diabetes mellitus atau sindroma metabolikPenanggulangan memakai antipsikotik diusahakan sesegera mungkin bila memungkinkan secara klinik karena eksaserbasi psikotik akut melibatkan distres emosional perilaku individu membahayakan diri sendiri orang lain dan merusak sekitar

Individu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kondisi fisik vital signs dan pemeriksaan laboratorium dasar sebelum memperoleh antipsikotik

PENANGGULANGAN BERDASARKAN FASE

Penanggulangan skizofrenia memakai antipsikotik berdasarkan fase

1 Fase akut - Lama 4-8 minggu- Simtom psikotik akut halusinasi waham pembicaraan dan perilaku yang kacau- Target penanggulangan mengurangi simtom psikotik dan melindungi individu dari

perilaku psikotik yang berbahaya2 Fase stabilisasi

- Lama 2-6 bulan- Simtom mulai berkurang akan tetapi individu masih vulnerable untuk mendapat

serangan ulang bila dosis dikurangi atau adanya stressor psikososial serta memperhatikan adanya perbaikan dari fungsi-fungsi individu

- Target penanggulangan mengurangi simtom yang masih ada dan merencanakan pengobatan jangka panjang

3 Fase stabil - Lama tidak terbatas- Simtom positif sudah minimal atau tidak dijumpai lagi dan simtom negatif masih

dominan pada gambaran klinik individu- Target penanggulangan mencegah muncul kembali psikosis mengurangi simtom negatif

dan memfasilitasi individu untuk rehabilitasi sosial

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 60: Amarullah Jiwa LBM 1

MACAM-MACAM STRESSOR

a Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor

b Macam stresor

i Positif misalnya kenaikan jabatan

ii Negatif misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri Kaplan dan Sadock

Page 61: Amarullah Jiwa LBM 1