AM PZ 24G

7
a. Apa makna klinis dari nyeri menstruasi pada hari pertama yang menganggu aktivitas sehari-hari? Prizka, nova Nyeri haid disebabkan oleh reaksi peradangan akibat sekresi sitokin dalam rongga peritoneum, akibat pendarahan lokal pada sarang endometriosis dan oleh adanya infiltrasi endometriosis ke dalam syaraf pada rongga panggul. Nyeri haid mengalami peningkatan karena reaksi peradangannya semakin lama semakin meningkat pula. 1. Interpretasi Height= 153 cm: weight 58 kg; nova, prizka IMT Ny. Retno: 24,7 Klasifikasi IMT berdasarkan Depkes RI 2003 Kategori IMT Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0 Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4 Normal 18,5 – 25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0 Interpretasi: Normal a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal pada kasus? 1. Portio was firm nurul, prizka Normal atuh 1

description

m

Transcript of AM PZ 24G

a. Apa makna klinis dari nyeri menstruasi pada hari pertama yang menganggu aktivitas sehari-hari?

Prizka, nova

Nyeri haid disebabkan oleh reaksi peradangan akibat sekresi sitokin dalam rongga peritoneum,

akibat pendarahan lokal pada sarang endometriosis dan oleh adanya infiltrasi endometriosis ke

dalam syaraf pada rongga panggul. Nyeri haid mengalami peningkatan karena reaksi

peradangannya semakin lama semakin meningkat pula.

1. Interpretasi Height= 153 cm: weight 58 kg; nova, prizka

IMT Ny. Retno: 24,7

Klasifikasi IMT berdasarkan Depkes RI 2003

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Interpretasi: Normal

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal pada kasus?

1. Portio was firm nurul, prizka

Normal atuh

1

Mekanisme infertilitas dan nyeri menstruasi hari pertama

Infertilitas:2

Endometriosis paling banyak ditemukan pada usia reproduktif (usia 25 – 40 tahun) dan wanita remaja.

P0A0 menunjukkan bahwa Ibu Retno belum pernah hamil, endometriosis terbukti memiliki hubungan

dengan infertilitas. Mekanisme yang mungkin adalah gangguan anatomi atau fisiologis-hormonal,

perubahan kimia atau imunologi. Semua aspek reproduksi proses perkembangan oosit, proses ovulasi,

pembuahan, kualitas embrio dan implantasi telah dilaporkan terpengaruh oleh endometriosis.

Beberapa mekanisme yang diduga berkaitan dengan infertilitas pada wanita endometriosis adalah

sebagai berikut

 Distorsi struktur anatomi organ pelvis.

Terjadinya adesi pelvis berperan penting dalam infertilitas melalui mekanisme gangguan

pelepasan ovum, blokade transpor sperma ke cavum peritonei dan menghambat tubal pickup

oocyt, motilitas tuba dan patensi tuba.

 Perubahan Fungsi Peritoneal

Banyak penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan endometriosis memiliki peningkatan

volume cairan peritoneal, serta peningkatan konsentrasi prostaglandin, protease, dan sitokin

termasuk sitokin inflamasi seperti IL-1, IL-6, dan TNFa, dan sitokin angiogenik, seperti IL-8 dan

VEGF diproduksi oleh makrofag. Beberapa studi juga telah menunjukkan peningkatan

konsentrasi sitokin inflamasi dalam serum wanita dengan endometriosis, menyiratkan bahwa

endometriosis dapat menyebabkan peradangan sistemik. Adanya inhibitor penangkap ovum yang

mencegah interaksi cumulus fimbria telah dilaporkan dalam cairan peritoneal hamster yang

diinduksi endometriosis. Perubahan ini mungkin memiliki efek buruk pada oosit, sperma,

embrio, atau fungsi tuba fallopi.

 Perubahan fungsi hormonal dan cell-mediated

Antibodi IgG, IgA dan limfosit dapat meningkat pada endometrium wanita dengan

endometriosis. Kelainan ini dapat mengubah penerimaan endometrium atas implantasi embrio.

Autoantibodi terhadap antigen endometrium dilaporkan meningkat pada beberapa wanita dengan

endometriosis.

Kelainan endokrin dan ovulasi

Diduga terdapat perubahan hormonal dan fungsi ovarium pada wanita endometriosis yang

meliputi the luteinized unruptured follicle syndrome, luteal phase dysfunction dan abnormal

follicular growth. Namun dugaan ini tidak didukung dengan bukti yang valid. Banyak

kemungkinan yang dapat dimunculkan, mulai dari pengaruh folikulogenesis, disfungsi ovulasi,

hiperprolaktinemia, defek fase luteal, accelereratad ovum transport, spermphagocytosis, impaired

fertilization sampai embriotoksisitas pada saat awal perkembangan embrio.

Gangguan implantasi

3

Beberapa peneltian sudah dilakukan untuk mempelajari kaitan endometriosis dengan implantasi.

Berkurangnya ekspresi αvβ integrin suatu molekul adesi selama implantasi terjadi pada beberapa

wanita endometriosis. Pada penelitian lainnnya, pada wanita infertil dengan endometriosis

terdapat penurunan kadar enzim yang terlibat dalam endometrial ligand untuk L- section (suatu

protein yang melapisi trofoblas pada permukaan blastocyst). Pada penelitian lain dikatakan

bahwa reseptivitas endometrial pada pasien endometriosis tidak ada gangguan, diduga

menurunnya angka implantasi berhubungan dengan kualitas oocyt dan embrio serta menurunkan

kualitas zona pellucida sehingga sehingga menghambat proses hatching.

 Kualitas oosit dan embrio

Infertilitas pada wanita dengan endometriosis mungkin berhubungan dengan perubahan dalam

folikel, kualitas oosit yang rendah dan selanjutnya embriogenesis, atau penurunan penerimaan

endometrium saat implantasi. Teori ini didukung oleh temuan perubahan konsentrasi progesteron

dan sitokin dalam cairan folikel dari wanita dengan endometriosis. Kelainan oosit dan kualitas

embrio telah digambarkan pada wanita dengan endometriosis. Embrio yang berasal dari wanita

dengan endometriosis berkembang lebih lambat dibandingkan embrio yang berasal dari wanita

dengan kelainan tuba. Juga, dalam donasi siklus oosit, wanita dengan endometriosis sedang

sampai berat yang menerima oosit dari perempuan bebas penyakit tampaknya terlihat

penerimaan endometrium yang normal dan angka terjadinya kehamilan. Sebaliknya, ketika oosit

dari wanita dengan endometriosis ditransfer ke wanita tanpa endometriosis, keberhasilan

implantasi lebih rendah dan kualitas embrio menurun. Lebih lanjut studi diperlukan untuk

menentukan apakah tingkat kehamilan lebih rendah pada penerima yang menerima oosit dari

donor dengan atau tanpa endometriosis.

Abnormal transportasi uterotubal

Telah dikemukakan bahwa wanita dengan endometriosis menunjukkan penurunan kapasitas

transportasi uterotubal fisiologis dibandingkan dengan subyek kontrol. Pada wanita dengan tuba

paten dan endometriosis, penyelidikan lebih lanjut menggunakan hysterosalpingoscintigraphy

(HSSG) menemukan transportasi yang abnormal (kontralateral ke folikel dominan atau

transportasi yang gagal total) pada 64% pasien dibandingkan dengan 32% dari pasien dalam

kelompok kontrol dengan diagnosis infertilitas laki- laki. Temuan ini harus dikonfirmasi oleh

peneliti lain.

Hipotesis : Mrs. Retno 30 tahun P0A0 mengalami nyeri menstruasi dan infertil akibat

4

Endometriosis

1. Apa definisi dari diagnosis ? windi, rikka

Jawab: Endometriosis adalah implan jaringan (sel-sel kelenjar dan stroma) abnormal mirip

endometrium (endometrium like tissue) yang tumbuh di sisi luar kavum uterus, dan memicu

reaksi peradangan menahun.

2. Apa saja faktor resiko dari diagnosis? Prizka, afif

Jawab : Faktor risiko termasuk usia, peningkatan jumlah lemak tubuh perifer, dan gangguan

haid (polimenore, menoragi, dan berkurangnya paritas). Kebiasaan merokok, olahraga, dan

penggunaan kontrasepsi oral dapat bersifat protektif. Faktor genetik berperan 6-9 kali lebih

banyak dengan riwayat keluarga terdekat menderita endometriosis.

3. Apa saja komplikasi dari diagnosis? Prizka, nova

Jawab: Bila implantasi terjadi di usus atau ureter dapat mengakibatkan obstruksi dan gangguan

fungsi ginjal. Distorsi pelvis mengakibatkan gangguan fertilitas, penggunaan kontrasepsi oral

berakibat troboembolisme dan efek hipoetrogen GnRH analog jangka panjang mengakibatkan

osteoporosis.

5