09_Rangkaian Detektor AM

13
LAPORAN 09 PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM ELEKTRONIKA RANGKAIAN DETEKTOR AM Disusun oleh : ABDUL HARIS HERYANI 06502241010 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK

Transcript of 09_Rangkaian Detektor AM

Page 1: 09_Rangkaian Detektor AM

LAPORAN 09

PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM ELEKTRONIKA

RANGKAIAN DETEKTOR AM

Disusun oleh :

ABDUL HARIS HERYANI

06502241010

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2009

Page 2: 09_Rangkaian Detektor AM

A. Kompetensi

Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat:

Merancang Penguat detector AM

B. Sub Kompetensi

Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat:

1 Merancang rangkaian deteksi

2 Merancang kotrol volume

3 Merancang penguat driver

4 Merancang penguat dya

5 Mengevaluasi hasil rancangan

C. Dasar Teori

Pedoman rancangan Praktek:

Kondensator yang terpasang pada pada filter merupakan hubung singkat untuk fc dan

berimpedansi tinggi untuk fm

Indek modulasi m = Amplitudo fm

Amplitudo fc

Pengukuran Indek Modulasi dengan CRO

m = 2Vmax-2Vmin x 100%

2Vmax+2Vmin

D. Alat/Instrumen

E. Keselamatan Kerja

Perhatikan polaritas tegangan, aktif low / aktif high

Batas kerja arus Indikator

Sumber gelombang bermodulasi

Dioda detektor

Penguat Operasional

Bargraph display

CRO

Resistor

Page 3: 09_Rangkaian Detektor AM

F. Langkah Kerja

1. Rencanakan detektor AM dengan dioda dan perkuat hasil deteksinya sehingga mampu

menggerakkan bargraph display. Frekuensi pembawa 500 k Hz, frekuensi audio 5 k Hz,

m = 30%

2. Buatlah diagram pengamatan bentuk gelombang pada A, B (tanpa filter), C, D Dengan

menggunakan CRO

3. Bagai mana penunjukkan bargraph

G. Hasil dan Analisa

Rangkaian

SumberGelombang bermodulasi

Detektor Audio

Filter Penguat Operasi

(Dua tingkat)

BargraphA C DB

Sumber gelombang

Detector audio

Filter Penguat Operasi Bargraph

Filter

Pengontrol

Page 4: 09_Rangkaian Detektor AM

Analisa gelombang di tiap titik:

Di titik A

Bisa dilihat dari hasil gelombang diatas, maka terlihat bahwa gelombang yang dihasilkan

merupakan gelombang termodulasi AM. Hasil pembacaan nilai peride (T) adalah

T

f

Page 5: 09_Rangkaian Detektor AM

2.0074µs dan nilai frekuensi (f) adalah 498.1583KHz. nilai frekuensi tersebut bisa

dibuktikan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

f = 1/T = 1/2.0074x10-6 s

= 498158.3 Hz = 498.1583 KHz

Diketahui Vmax = 5.1998, Vmin = 2.59

Indeks modulasi = m = x 100% = x 100%

= x 100%

= x 100% = 0.3350 x 100% = 33.5%

Di titik B

Vmin

Vmax

Page 6: 09_Rangkaian Detektor AM

Terlihat bahwa gelombang yang dihasilkan sudah berubah menjadi gelombang AM, tetapi

gelombang tersebut belum halus, karena masih terdapat riple.

Setelah ditambahi sebuah kapasitor bernilai 4.7 nF, maka gambar terlihat lebih halus.

Filter

Page 7: 09_Rangkaian Detektor AM

Bisa dilihat bahwa hasil pembacaan nilai peride (T) adalah 197.2836µs dan nilai frekuensi

(f) adalah 5.0688KHz, nilai frekuensi tersebut bisa dibuktikan dengan menggunakan

perhitungan sebagai berikut:

f = 1/T = 1/197.2836x10-6 s = 5068.8 Hz = 5.0688KHz

Diketahui Vmax = 3.2877, Vmin = 1.6299

Indeks modulasi = m = x 100% =

x 100%

m = x 100% = x 100% = 0.3371 x 100% = 33.71%

Di titik C

T

f

Filter

Page 8: 09_Rangkaian Detektor AM

Bisa dilihat dari hasil gelombang diatas, gelombang yang dihasilkan merupakan gelombang

AM semakin halus dikarenakan pengaruh penggunaan filter berupa kapasitor bipolar senilai

10µF dan terdapat perbedaan benuk gelombang dari titik B dikarenakan terdapat

potensiometer yang mempengaruhi amplitudo gelombang.

Hasil pembacaan nilai peride (T) adalah 199.4960µs dan nilai frekuensi (f) adalah

5.0126KHz. nilai frekuensi tersebut bisa dibuktikan dengan menggunakan perhitungan

sebagai berikut:

f = 1/T = 1/199.4960x10-6 s

= 5012.6 Hz = 5.0126 KHz

Diketahui Vmax = 1.5526, Vmin = 0.769

Indeks modulasi = m = x 100% =

x 100%

m = x 100% = x 100% = 0.3375 x 100% = 33.75%

Di titik D

T

f

Page 9: 09_Rangkaian Detektor AM

Bisa dilihat dari hasil gelombang diatas, gelombang yang dihasilkan merupakan gelombang

AM yang semakin halus dan terlihat terdapat perbedaan gelombang pada titik sebelumnya,

yaitu gelombang semakin tinggi (mengalami penguatan), dikarenakan adanya penguat dua

tingkat.

Hasil pembacaan nilai peride (T) adalah 200.2320µs dan nilai frekuensi (f) adalah

4.9942KHz. nilai frekuensi tersebut bisa dibuktikan dengan menggunakan perhitungan

sebagai berikut:

f = 1/T = 1/200.2320x10-6 s = 4994.2Hz = 4.9942KHz

Diketahui Vmax = 6.2102, Vmin = 3.08

Indeks modulasi = m = x 100% =

x 100%

m = x 100% = x 100% = 0.3369 x 100% = 33.69%

Vi adalah tegangan input,

yaitu tegangan pada titik C, senilai

T

f

Page 10: 09_Rangkaian Detektor AM

Vi = 1.5526 – 0.769 = 0.7836

Vo = Vi x (-Rf/Ri) x (-Rf/Ri)

= 0.7836 x (-10K/5K) x (-10K/5K)

= 0.7836 x (-2) x (-2) = 3.1344

Terlihat pada tabel nilai Vo = 3.1389

H. Kesimpulan

1. Kondensator yang terpasang pada pada filter merupakan hubung singkat untuk fc dan

berimpedansi tinggi untuk fm

Indek Modulasi dengan CRO

2. Hasil analisa gelombang pada tiap titik:

Hasil periode dan frekuensi yang terbaca saat praktek memiliki perbedaan yang

tidak signifikan dengan yang diharapkan (teori).

Hasil pembacaan tegangan, baik Vmaks maupun Vmin pada tiap titik mengalami

penurunan, tetapi setelah pada titik D yang sebelumnya diberikan rangkaian penguat

dua tingkat, maka tegangan yang terbaca pada titik D mengalami penguatan.

No. Objek

Prak

tek

Titik

Gelombang

Periode FrekuensiVmak

sVmin

Indeks modulasi

(m)

ATermodul

asi2.0074µs

498.1583KHz

5.1998

2.59 33.5%

B AM197.2836µ

s5.0688KHz

3.2877

1.6299 33.71%

C AM199.4960µ

s5.0126KHz

1.5526

0.769 33.75%

D AM200.2320µ

s4.9942KHz

6.2102

3.08 33.69%

Teori

Termodulasi

2 µs 500 KHz30%

AM 200 µs 5 KHz

Page 11: 09_Rangkaian Detektor AM

Hasil penghitungan indeks modulasi pada saat praktek memiliki perbedaan yang

tidak signifikan dengan indeks modulasi yang diharapkan (teori).

3. Rangkaian detektor AM digunakan untuk memisahkan dua buah gelombang yaitu

gelombang audio dan gelombang pembawanya (carrier)

4. Kapasitor bisa digunakan sebagai filter untuk membuat gelombang yang telah

dipisahkan tersebut menjadi lebih halus, tanpa cacat (ripple)

5. Potensiometer bisa digunakan untuk mengatur amplitudo yang bisa digunakan dalam

pengaturan volume

6. Penguat inverting dua tingkat, selain untuk penguatan sinyal juga akan membuat sinyal

output memiliki fase yang sama dengan sinyal input.