ALYA MIDWIFE.doc

71
ALYA MIDWIFE To accomplish great things we not only act but also dream not ony plan but also believe. Senin, 09 Februari 2015 MAKALAH HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hipertensi merupakan penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas maternal dan janin atau neonatus. Penyakit hipertensi dalam kehamilanmerupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kahamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. Penyakit ini sering dijumpai dan masih merupakan salah satu kematian ibu. Di U.S.A misalnya 1/3 dari kematian ibu disebabkan penyakit ini. Laporan tiga tahunan mengenai kematian ibu di Inggris pada tahun 1997-1999 ( Lewis & Drife 2001 ) mengidentifikasi bahwa gangguan hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab tersering kedua kematian maternal dengan 5,2 kematian per satu juta ibu yang menderita pre-eklamsi dan 2,4 per satu juta ibu yang menderita eklamsi. Hipertensi merupakan penyakit medis yang paling sering terjadi pada kehamilan, terjadi pada kira-kira 10% dari seluruh kehamilan. Observasi yang cermat terhadap kondisi ini mengidentifikasi bahwa

Transcript of ALYA MIDWIFE.doc

Page 1: ALYA MIDWIFE.doc

ALYA MIDWIFE

To accomplish great things we not only act but also dream not ony plan but also believe.

Senin, 09 Februari 2015

MAKALAH HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Penyakit hipertensi merupakan penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas maternal

dan janin atau neonatus. Penyakit hipertensi dalam kehamilanmerupakan kelainan vaskuler yang

terjadi sebelum kahamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas.  Penyakit ini

sering dijumpai dan masih merupakan salah satu kematian ibu. Di U.S.A misalnya 1/3 dari

kematian ibu disebabkan penyakit ini. Laporan tiga tahunan mengenai kematian ibu di Inggris

pada tahun 1997-1999 ( Lewis & Drife 2001 ) mengidentifikasi bahwa gangguan hipertensi pada

kehamilan merupakan penyebab tersering kedua kematian maternal dengan 5,2 kematian per satu

juta ibu yang menderita pre-eklamsi dan 2,4 per satu juta ibu yang menderita eklamsi. Hipertensi

merupakan penyakit medis yang paling sering terjadi pada kehamilan, terjadi pada kira-kira 10%

dari seluruh kehamilan. Observasi yang cermat terhadap kondisi ini mengidentifikasi bahwa

insiden penyakit hipertensi bervariasi sesuai dengan lokasi geografis dan ras.

B. Rumusan masalah

a. Apa definisi hipertensi dalam kehamilan?

b. Bagaimana etiologi hipertensi dalam kehamilan?

c.   Bagaimana manifestasi klinis hipertensi dalam kehamilan?

d. Bagaimana klisikasi penyakit hipertensi?

e. Bagaimana pencegahan penyakit hipertensi dalam kehamilan?

f. Bagaimana penatalaksanaan dan pendidikan pasien ?

Page 2: ALYA MIDWIFE.doc

g.   Bagaimana peran bidan terhadap hipertensi dalam kehamilan?

C. Tujuan

a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang definisi Hipertensi dalam kehamilan.

b. Mahasiswa dapat mengetahui tentang etiologi hipertensi dalam kehamilan.

c. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis hipertensi dalam kehamilan.

d. Mahasiswa dapat mengetahui klasifiksi penyakit hipertensi.

e.Mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan penyakit hipertensi dalam kehamilan.

f. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penatalaksanaan dan pendidikan pasien dengan

hipertensi.

g. Mahasiswa dapat mengetahui peran bidan terhadap hipertensi dalam kehamilan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Definisi

Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90mmHg

yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang menyebabkan gangguan

serius pada kehamilan. (Sumber: SANFORD,MD tahun 2006).

Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas dan keseatan

secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah

menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga 

Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper artinya tekanan yang

berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi

medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang

lama) yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian. Seseorang dikatakan mendetita

tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik >140 mmHg dan

diastolik >90 mmHg. (sumber : FK UI 2006)

Page 3: ALYA MIDWIFE.doc

Hipertensi karena kehamilan yaitu : hipertensi yang terjadi karena atau pada saat

kehamilan dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri biasanya terjadi pada usia kehamilan

memasuki 20 minggu (sumber: kebidanan). (Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan Kebidanan 4 Patologi.

Hal: 167-168)

Hipertensi yaitu peningkatan tekanan sistolik sekurang- kurangnya 30 mmHg atau

peningkatan tekanan diastolik sekurang-kurangnya 15 mmHg, atau adanya tekanan sistolik

sekurang-kurangnya 140 mmHg dan tekanan diastolik sekurang-kurangnya 90 mmHg.

Hipertensi juga dapat ditentukan dengan tekanan arteri rata-rata 105 mm Hg atau lebihatau

dengan kenaikan 20 mmHg atau lebih nilai-nilai yang disebutkan diatas harus bermanifesti

sekurang-kurangnya dua kesempatan dengan perbedaan waktu 6 jam atau lebih dan harus

didasarkan pada nilai tekanan darah sebelumnya yang diketahui.

Hipertensi kehamilan berkembangnya hipertensi selama kehamilan atau 24 jam pertama

postpartum pada seseorang yang sebelumnya normotensi. Tak ada petunjuk-petunjuk lain dari

pre-eklamsia atau penyakit vaskuler hipertensi. Teknan darah kembali dalam batas normal dalm

sepuluh hari setelah persalinan. Beberapa pasien dengan hipertensi kehamilan sebenarnya

mungkin mengidap preeklamsia atau penyakit vaskuler hipertensi, tetapi mereka tidak

mempunyai criteria untuk diagnosis ini.

Proteinuria yaitu adanya protein dalam urine dalam jumlah lebih besar dari 0,3 g per liter

urine 24 jam atau dalam konsentrasi lebih besar dari 1 gram per liter (1+ sampai 2+ dengan

metode turbidimetrik standard) pada kumpulan urine sacara acak pada dua atau lebih kesempatan

sekurang-kurangnya dengan beda waktu 6 jam. Contoh urin harus bersih—sebaiknya urine

midstream atau yang diambil melalui kateter.

Edema yaitu akumulasi cairan yang menyeluruh dan berlebihan dalam jaringan

umumnya ditampakan dengan adanya pembengkakan ekstremitas dan bawah.

Pre-eklamsia yaitu berkembangnya hipertensi dengan pre-eklamsia atau edema atau

keduanya yang disebabkan oleh kehamilan atau dipengaruhi oleh kehamilan yang sekarang.

Biasanya keadaan ini timbul setelah usia kehamilan 20 minggu tetapi dapat pula berkembang

sebelum saat tersebut pada penyakkit trofoblastik. Pre-eklamsia merupakan gangguan yang

terutama terjadi pada primigravida.

Eklamsia yaitu terjadinya satu atau beberapa kejang yang bukan diakibatkan oleh

keadaan serebral lain seperti epilepsi, atau perdarahan otak pada pasien dengan pre-eklamsia. 

Page 4: ALYA MIDWIFE.doc

Pre-eklamsia atau eklamsia penyerta: berkembangnya pre-eklamsia atau eklamsia pada

pasien dengan penyakit vascular hipertensi kronik atau penyakit ginjal. Bila hipertensi

mendahului kehamilan , seperti yang diperlibatkan oleh catatan tekanan darah sebelumnya,

suatu peningkatan tekanan sistolik 30 mmHg atau peningkatan tekanan diastolic 15 mmHg dan

berkembangnya proteinuria, edema atau keduanya harus terjadi selama kehamilan untuk

menetapkan diagnostik. (Kapita Selekta, Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Hal : 236)

B.     Etiologi

Keturunan/genetik, obesitas, stress, rokok, pola makan yang salah, emosioal, wanita yang

mengandung bayi kembar, ketidak sesuaian RH, sakit ginjal, hiper/hypothyroid, koarktasi aorta,

gangguan kelenjar adrenal, gangguan kelenjar parathyroid. ( Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan

Kebidanan 4 Patologi. Hal : 168)

C.    Manifestasi klinis

Gejala yang biasanya timbul pada ibu yang mengalami hipertensi pada kehamilan harus

diwaspadai jika ibu megeluh : nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual, muntah

akibat peningkatan tekanan intrakranium, penglihatan kabur, ayunan langkah yang tidak mantap,

nokturia, oadema dependem dan pembengkakan.

D.    Klasifikasi Hipertensi

Kelainan yang menyebabkan hipertensi yang timbul sebagian akibat kehamilan dan akan

menghilang pada masa nifas seperti: hipertensi tanpa protein urin atau oadema, preeklamsia

ringan atau berat, eklamsia, hipertensi kronis, kehamilan yang memperburuk hipertensi,

hipertensi sementara (transient hypertension). ( Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan Kebidanan 4

Patologi. Hal : 168).

E.     Pencegahan Penyakit Hipertensi

Pencegahan kejadian hipertensi secara umum agar menghindari tekanan darah tinggi

adalah dengan mengubah kearah hidup sehat, tidak terlalu banyak pikiran, mengatur diet/pola

makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah

dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok, perbanyak makan mentimun, belimbing

Page 5: ALYA MIDWIFE.doc

dan juga jus apel dan seledri setiap pagi. Bagi yang mempunyai keluarga riwayat penyumbatan

arteri dapat meminum jus yang dicampur dengan susu nonfat yang mengandung omega3 tinggi.

( Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Hal : 168)

Jika seseorang dicurigai hipertensi, maka dilakukan beberapa pemeriksaan yaitu

anamnesa adakah dalam keluarga yang menderita hipertensi. Dilakukan pemeriksaan fisik,

pemeriksaan laboratorium, pegobatan nonfarmakologik, mengurangi berat badan bila terdapat

kelebihan (IMT: >27), membatasi alkohol dan menghentikan rokok serta mengurangi makanan

berkolesterol/lemak jenuh. Menghentikan konsumsi kopi yang berlebih, berolahraga ringan,

mengurangi asupan natrium (400 mmd Na/64 NaCL/hari) mempertahankan asupan kalsium dan

magnesium adekuat, perbanyak unsure kalium (buah-buahan), tidak banyak pikiran, istirahat

yang cukup. ( Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Hal : 169)

PREEKLAMSIA

Data Subjektif :

Kenaikan berat badan yang timbul secara cepat dalam waktu yang singkat menunjukan

adanya retensi cairan dan dapat merupakan gejala paling dini dari preeklamsia. Pasien sadar

akan edema yang menyeluruh , terutama pembengkakan pada muka dan tangan. Keluhan yang

umum adalah sesaknya cin-cin pada jari-jarinya. Sebagai usaha untuk membedakan edema

kehamilan, proses yang jinak, dari preeklamsia, tekanan darah pasien harus diketahui.

Sakit kepala : meskipun sakit kepala merupakan gejala yang relative biasa selam

kehamilan, sakit kepala dapat juga menjadi gejala awal dari edema otak, sebagai

konsekuensinya, tekanan darah pasien harus ditentukan.

Gangguan penglihatan mungkin gejala dari preeklamsia berat dan dapat menunjukan

spasme arteriolar retina, iskema, edema, atau pada kasus-kasus yang jarang, pelepasan retina

Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas menunjukan pembengkakan hepar yang

berhubungan dengan preeklamsia berat atau menandakan rupture hematoma subkuler hepar.

Data Objektif :

Pemeriksaan umum : tekanan darah meningkat.

Page 6: ALYA MIDWIFE.doc

Edema menunjukan retensi cairan.edema yang dependen merupakan kejadian yang

normal selama kehamilan lanjut. Edema pada muka dan tangan tampaknya lebih menunjukan

retensi cairan yang patologik.

Kenaikan berat badan : kenaikan berat badan yang cepat merupakan suatu petunjuk dari

retensi cairan ekstravaskuler.

Pemeriksaan retina : spasme arteriolar dan kilauan retina dapat terlihat.

Pemeriksaan toraks: karena edema paru merupakan suatu komplikasi dari preeklamsia berat ,

paru-paru harus diperiksa secara teliti.

Reflek tendon profunda (lutut dan kaki): hiperefleksia dan klonus merupakan penunjuk dari

peningkatan irtabilitas susunan syaraf pusat dan mungkin meramalkan suatu kejang eklamsia

Pemeriksaan abdomen : rasa sakit daerah hepar merupakan suatu pertanda potensial yang

tidak menyenangkan dari preeklamsia berat dan dapat meramalkan rupture dari hepar

Pemeriksaan uterus penting untuk menilai usia kehamilan, adanya kontraksi uterus dan

presentasi janin.

Pemeriksaan pelvis : keadaan pelviks dan stasi dari bagian terbawah merupakan

pertimbangan yang penting dalam merencanakan kelahiran pervaginam atau per abdominan.

(Kapita Selekta, Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Hal : 237)

Tes Laboratorium :

Pemeriksaan Darah Lengkap dengan Apusan Darah : peningkatan hematokrit

dibandingkan nilai yang diketahui sebelumnya memberi kesan hemokonsentrasi, atau

menurunnya volume plasma. Jika hematokrit lebih rendah dari yang diperkirakan, kemungkinan

hemolisis intravaskuler akibat proses hemolisis mikroangiopatik perlu dipertimbangkan.

Analisa apusan darah tepi dapat mengungkapkan sel-sel darah merah yang mengalami distorsi

dan skitosit.

Urinalisis : proteinuria merupakan kelainan yang khas pada pasien dengan preeklamsia.

Jika contoh urin yang diambil secara acak mengandung protein 3+ atau 4+ atau urin 24 jam

mengandung 5 g protein atau lebih , preeklamsia dikatakan ‘berat’. (Kapita Selekta,

Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Hal : 238)

Page 7: ALYA MIDWIFE.doc

Keparahan Proses Penyakit :

Preeklamsia diklasifikasikan sebagai berat jika pasien mempunyai satu dari tanda-tanda /

gejala-gejala sebagai berikut :

1)    Tekanan darah sistolik 160 mmHg atau lebih, atau diastolic 110 mmHg atau lebih, pada

sekurang-kurangnya dua pemeriksaan dengan interval 6 jam, dan pasien dalam keadaan tirah

baring.

2)       Proteinuria 5 gram atau lebih dalam urin 24 jam (3+ atau 4+ pada pemeriksaan kualitatif

3)       Oliguria (500 ml atau kurang dari 24 jam).

4)       Gangguan otak atau visual.

5)       Nyeri epigastrum atau kuadran kanan atas.

6)       Edema paru atau sianosis

7)       Hemolisis

(Kapita Selekta, Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Hal : 238)

F.     Penatakaksanaan dan Pendidikan Pasien

Prinsip umum : preeklamsia menetap hingga kehamilan berakhir. Sebagai

konsekuensinya , kelahiran janin dan plasenta merupakan pengobatan satu-satunya . tujuan

penatalaksanaan adallah :

a.       Mencegah kejang dan komplikasi lainnya.

b.      Melahirkan bayi hidup.

c.       Melahirkan dengan trauma minimal terhadap ibu dan bayi.

d.      Mencegah keadaan patologik yang tersisa.

Pasien-pasien dengan tekanan darah yang meningkat diatas 140/90 mm Hg harus dirawat

inapkan untuk evaluasi. Perencanaan kelahiran tergantung pada :

a)         Umur kehamilan.

b)         Beratnya proses penyakit.

c)         Keadaan serviks.

Preeklamsia Ringan : bila aterm, kelahiran dianjurkan untuk mencegah komplikasi ibu

dan janin. Sebelum aterm, tirah baring dirumah sakit biasanya dianjurkan sebagai usaha untuk

Page 8: ALYA MIDWIFE.doc

mempertahankan pasien dalam pengawasan yang cermat. Tekanan darah diperiksa 4x/ hari.

berat badan, protein urin dan keluaran urin diperiksa setiap hari. sebagai tambahan, jumlah

trombosit, pengeluaran estriol, nonstress test dan sonografi membantu evaluasi kesehatan ibu dan

janin.

Preeklamsia berat : pasien dirawat inapkan dengan posisi tidur miring (rateral combent

position) untuk meningkatkan filtrasi glomerulus. Ttekanan darah, berat badan, protein urin,

masukan dan keluaran dipantau dengan ketat. Tes-tes diagnostik dasar mengevaluasi beratnya

proses penyakit dan keadaan janin.

Terapi anti kejang : biasanya magnesium sulfat dinjurkan untuk mencegah kejang

terutama selama persalinan. Dosis awal 4 grm dilarutkan dalam 100 ml dekstrosa 5% dan

diberikan intravena dalam waktu 10 sampai 30 menit. Kemudian diikuti dengan 1 sampai 2 g

perjam dalam infuse intravena yang diencerkan. Efek terapi magnesium sulfat dapat diperiksa

secara klinis dengan aktifitas reflex patella. Reflex dan klonus kaki yang hiperaktif memberi

kesan kebutuhan pengobatan yang meningkat . tidak adanya reflex menunjukan bahwa

kecepatan infuse harus dilambatkan atau dihentikan, karena hilangnya reflek patella merupakan

tanda pertama dari keracunan magnesium. Aliran urin dan pernafasan harus dipantau secara

ketat. (Kapita Selekta, Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Hal : 239-240)

Komplikasi-komplikasi maternal meliputi eklamsia, solution plasenta, gagal ginjal,

nekrosis hepar, rupture hepar, DIK, anemia hemolitik mikroanglopatik, perdarahan otak, edema

paru dan pelepasan retina.

Komplikasi-komplikasi janin meliputi prematuritas, insufiensi utero-plasental, retardasi

pertumbuhan intrauterine dan kematian janin intrauterine.

A.    Peran Bidan Terhadap Hipertensi dalam Kehamilan

Hal – hal yang harus bidan lakukan dalam pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan yaitu:

a.       Memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan kehamilan, termasuk

pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar.

b.      Melakukan pemeriksaan pada setiap pagi hari.

c.       Ukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan posisi

yang sama pada tiap kali pengukuran ( Letakkan tensimeter di tempat yang datar  setinggi

jantung ibu hamil dan gunakan ukuran manset yang sesuai)

d.      Catat tekanan darah

Page 9: ALYA MIDWIFE.doc

e.       Jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastole 15 mmhg atau lebih

(sebelum 20 minggu),ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam.Bila tetap maka berarti ada

kenaikan tekanan darah.Periksa adanya edema terutama pada wajah atau pada tungkai baeah

/tulang kering atau daerah sacral.

f.       Bila ditemukan hipertensi pada kehamilan, lakukan pemeriksaan urin terhadap albumin pada

setiap kali kunjungan.

g.      Segera rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika : Tekanan darah sangat tinggi, kenaikan tekanan

darah  naik secara tiba- tiba,berkurangnya air seni( sedikit dan berwarna gelap),edema berat yang

timbul mendadak,khususnya pada wajah/daerah sacral

h.      Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema sedangkan doker tidak mudah dicapai maka

pantaulah tekanan darah, periksa protein urin terhadap protinuria dan denyut jantung janin

dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudah 6 jam istirahat.

i.        Jika tekanan darah tetep naik ,rujuk untuk pemeriksaan lanjutan walaupun tidak edema atau

proteinuria.

j.        Jika tekanan darah kembali normal atau kenaikannya kurang dari 15 mmhg:

a)       Beri informasi atau penjelasan pada ibu hamil ,suami atau keluarga tentang tanda-tanda

eklamsia yang mengancam ,khususnya sakit kepala ,pandangan kabur, nyeri ulu hati dan

pembengkakan pada kaki/punggung/wajah.

b)       Jika tanda-tanda diatas ditemukan segera rujuk ke rumah sakit

k.      Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarga.

l.        Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA.

G.    Peran Bidan Terhadap Hipertensi dalam Kehamilan

Hal – hal yang harus bidan lakukan dalam pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan yaitu:

a.       Memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan kehamilan, termasuk

pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar.

b.      Melakukan pemeriksaan pada setiap pagi hari.

c.       Ukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan posisi

yang sama pada tiap kali pengukuran ( Letakkan tensimeter di tempat yang datar  setinggi

jantung ibu hamil dan gunakan ukuran manset yang sesuai)

d.      Catat tekanan darah

Page 10: ALYA MIDWIFE.doc

e.       Jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastole 15 mmhg atau lebih

(sebelum 20 minggu),ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam.Bila tetap maka berarti ada

kenaikan tekanan darah.Periksa adanya edema terutama pada wajah atau pada tungkai baeah

/tulang kering atau daerah sacral.

f.       Bila ditemukan hipertensi pada kehamilan, lakukan pemeriksaan urin terhadap albumin pada

setiap kali kunjungan.

g.      Segera rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika : Tekanan darah sangat tinggi, kenaikan tekanan

darah  naik secara tiba- tiba,berkurangnya air seni( sedikit dan berwarna gelap),edema berat yang

timbul mendadak,khususnya pada wajah/daerah sacral

h.      Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema sedangkan doker tidak mudah dicapai maka

pantaulah tekanan darah, periksa protein urin terhadap protinuria dan denyut jantung janin

dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudah 6 jam istirahat.

i.        Jika tekanan darah tetep naik ,rujuk untuk pemeriksaan lanjutan walaupun tidak edema atau

proteinuria.

j.        Jika tekanan darah kembali normal atau kenaikannya kurang dari 15 mmhg:

a)       Beri informasi atau penjelasan pada ibu hamil ,suami atau keluarga tentang tanda-tanda

eklamsia yang mengancam ,khususnya sakit kepala ,pandangan kabur, nyeri ulu hati dan

pembengkakan pada kaki/punggung/wajah.

b)       Jika tanda-tanda diatas ditemukan segera rujuk ke rumah sakit

k.      Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarga.

l.        Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA.

BAB III

PENUTUP

A.        Kesimpulan

Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90mmHg

yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang menyebabkan gangguan

serius pada kehamilan. (Sumber: SANFORD,MD tahun 2006).

Page 11: ALYA MIDWIFE.doc

Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas dan keseatan

secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah

menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga 

B.        Saran

a.    Saran Untuk Tenaga Kesehatan :

Penyusun berharap hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami tentang

macam-macam penyakit yang terjadi pada ibu hamil terutama Hipertensi pada kehamilan. Serta

bagaiman tindakan kita untuk mengatasinya.

b.   Saran Untuk Institusi :

Penyusun berharap agar makalah tentang Hipertensi pada Kehamilan ini dapat dijadikan

referensi buku di perpustakaan Institusi STIKes Indramayu.

c.    Saran Untuk Mahasiswa :

Penyusun berharap agar mahasiswa prodi DIII Kebidanan lebih mengetahui tentang penyakit

yang terjadi pada ibu hamil. Serta dapat menerapkan saat praktek di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Ai Yeyeh Rukiyah.2010. Asuhan kebidanan 4 Patologi. Jakarta: Tim

Kapita Selekta. Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC

http://chiiviolet.blogspot.com/2013/12/makalah-kehamilan-dengan-hipertensi.html

http://chenalya2.blogspot.co.id/2015/02/makalah-hipertensi-dalam-kehamilan.html

Ilmu Kebidanan

KONSEP KEBIDANAN WIJI MURNI

Page 12: ALYA MIDWIFE.doc

Minggu, 06 Juli 2014

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN IV (PATOLOGI)

TENTANG KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

1.     Monalysa

2.     Murni

3.     Novelita

4.     Nova harneva

5.     Yanti Tressia

 

AKADEMI KEBIDANAN IMELDAMEDAN JALUR UMUM

PROGRAM REGULER ANGKATAN X

TA . 2013/2014

Page 13: ALYA MIDWIFE.doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya penyusun

diberi kesehatan sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan

hipertensi” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ASUHAN

KEBIDANAN PATOLOGI, dimana sumber materi disadur dari buku-buku yang relevan serta

pustaka internet guna menunjang keakuratan materi yang nantinya akan di sampaikan.

            Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepaada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun

DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

Page 14: ALYA MIDWIFE.doc

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

      1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2   Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Definisi hipertensi..............................................................................................3

2.2 Etiologi (penyebab hipertensi dalam kehamilan)...............................................3

2.3 Tanda dan Gejala.............................................................................................. 5

2.4.Klasifikasi Hipertensi dalam kehamilan............................................................5

2.5 Patofisiologi ......................................................................................................6

2.6 Komplikasi.........................................................................................................6

2.7 Prognosis............................................................................................................6

2.8. Peran bidan dalam kehamilan...........................................................................6

2.9 penatalaksanaan..................................................................................................8

BAB III PENUTUP................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah tekanan yang diakibatkan dari aliran darah yang

dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak dinding arteri pada

pembuluh darah. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika pada pemeriksaan, tekanan darah

diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik yang biasa ditulis 140/90 mmHg. Kelebihan

Page 15: ALYA MIDWIFE.doc

berat badan, sensitifitas garam, konsumsi alkohol, kebiasaan hidup tidak sehat dan faktor

keturunan adalah beberapa faktor penyebab munculnya masalah hipertensi.

Ada banyak kasus dimana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan sampai

dengan kelahiran dengan selamat. Dengan bantuan medis selama kehamilan, komplikasi selama

kehamilan dapat dicegah. Bagaimanapun juga, hipertensi selama kehamilan selalu dibutuhkan

perhatian khusus. Wanita hamil yang menderita hipertensi dimulai sebelum hamil, memiliki

kemungkinan komplikasi pada kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan wanita hamil

yang menderita hipertensi ketika sudah hamil. Karena beberapa wanita hamil memiliki

kemungkinan menderita hipertensi selama kehamilan karena beberapa faktor.

Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar hipertensi pada wanita

hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih serius, ibu bisa menderita

preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan sangat membahayakan baik baik ibu

maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke,

dan gagal jantung di kemudian hari. Preeclampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20,

sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin,

juga mempengaruhi otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa menyebabkan

berat badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur.

1.2  Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian dari Hipertensi dalam kehamilan ?

2. Apa sajakah jenis-jenis hipertensi dalam kehamilan ?

3. Bagaimana gejala timbulnya pada hipertensi dalam kehamilan ?

4. Bagaimana penanganan hipertensi dalam kehamilan ?

5. Apa saja dampak yang terjadi dalam kehamilan dengan hipertensi pada ibu dan janin?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari hipertensi dalam kehamilan

2. Untuk mengetahui jenis-jenis hipertensi dalam kehamilan

3. Untuk mengetahui gejala timbulnya pada hipertensi dalam kehamilan

Page 16: ALYA MIDWIFE.doc

4. Untuk mengetahui penanganan hipetensi dalamkehamilan

5. Untuk mengetahui dampak yang terjadi dalam kehamilan dengan hipertensi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi hipertensi

Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension.hiper artinya tekanan yang

berlebihan dan tension artinya tensi.hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi

medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang

lama) yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian seseorang dikatakan menderita

tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik lebih besar dari 140

mmHg dan diastoliknya lebih besar dari 120 mmHg.(Ai Yeye Rukiyah.2010)

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak pada tiga

kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap

diagnosa hipertensi harus bersifat spiesifik usia. Pada umumnya, tekanan yang dianggap optimal

adalah < 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHg untuk tekanan diastolik, sementara

tekanan yang dianggap hipertensif adalah > 140 mmHg untuk sistolik dan 90 mmHg untuk

diastolik.

2.2 Etiologi (penyebab hipertensi dalam kehamilan)

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 jenis :

1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya

(terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).

2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit

lain. Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada

Page 17: ALYA MIDWIFE.doc

jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan

darah. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.

Penyebab Hipertensi Karena Kehamilan

6.    Sering pada primigravida, patologi telah terjadi akibat implantasi sehingga timbul iksemia

plasenta yang diikuti sindrom inflamasi.

7.    Resiko meningkat pada :

         Masa placenta besar (pada gemeli, penyakit trofoglas)

         Diabetes militus

         Faktor herediter

         Masalah vaskuler

8.                  Hipertensi karena kehamilan

         Hipertensi protein atau edema

         Preeklamsia ringan

         Preeklamsia berat

         Eklamsia

9.    Hipertensi karena kehamilan dan preeklamsia ringan sering ditemukan tanpa gejala, kecuali

meningkatnya tekanan darah

10.              Preeklamsia berat diagnosis pada kasus dengan salah satu gejala berikut :

         Tekanan diastolik > 110 mmHg

         Protein urin ³ 2 +

         Oligo uria < 400 ml per 24 jam

         Edema paru: nafas pendek, siomosis, ronkhi

         Gangguan pengliharan : skotama atau penglihatan berkabut

         Nyeri kepala hebat tidak berkurang dengan analgesik biasa

11.              Eklamsia ditandai oleh gejala-gejala preeklamsia berat dan kejang

         Kejang terjadi tidak tergantung dari beratnya hipertensi

         Kome terjadi sesudah kejang dapat berlangsung lama (berjam-jam)

Page 18: ALYA MIDWIFE.doc

2.3 Tanda dan Gejala

Untuk Hipertensi berat dalam kehamilan antara lain:

1. Tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih

2 Nyeri kepala, gelisah, mudah lelah

3. Gangguan penglihatan

4. Nyeri abdomen atas, mual dan muntah

5. Oliguria

6. Kejang

7. Pertumbuhan janin terhambat

8. Perdarahan dari hidung

9. Wajah kemerahan

10. Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal

2.4. Klasifikasi Hipertensi dalam kehamilan

     Hipertensi dalam kehamilan sebagai komplikasi kehamilan

a.      Preklamsia.

Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan

proteinuria preklamsia juga terbagi yakni preklamsia ringan dan preklamsia berat.

b.      Eklamsia

Eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita preeklampsia, yang juga

dapat disertai koma.

     Hipertensi kronik

Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau

hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi

menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.

     Hipertensi dalam kehamilan sebagai akibat dari hipertensi menahun atau superimposed

preklamsia dan eklamsia.

     Gestasional hipertension

Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai

proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan

tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.

2.5 Patofisiologi

Page 19: ALYA MIDWIFE.doc

a.Peninggian tekanan darah merupakan satu – satunya gejala

b. Gejala baru muncul setelah terjadinya komplikasi pada ginjal , otak dan jantung

c. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala , marah, rasa berat ditengkuk, sukar

tidur, mata berkunang – kunang dan pusing

2.6 Komplikasi

1. Perdarahan otak

2. Solusio plasenta

3. Prematur

4. Mati dalam kandungan

2.7 Prognosis (Dampak yang terjadi)

1. Prognosis untuk ibu kurang baik.

Kematian pada ibu biasanya disebabkan oleh perdarahan otak (25 % ), payah jantung –

paru ( 50 % ) kegagalan ginjal ( 10 % ), infeksi ( 5 % ), kegagalan hepar ( 5 % ), dan lain-lain (5

%)

2. Prognosis bagi janin juga kurang baik,

karena adanya insufisiensi plasenta, solusio plasenta, janin tumbuh kurang sempurna,

prematuritas dan dismaturitas.

2.8 Peran bidan dalam kehamilan

Hal – hal yang harus bidan lakukan dalam pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan :

1. Memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan kehamilan, termasuk

pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar.

2. Melakukan pemeriksaan pada setiap pagi hari.

3. Ukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan posisi

yang sama pada tiap kali pengukuran ( Letakkan tensimeter di tempat yang datar  setinggi

jantung ibu hamil dan gunakan ukuran manset yang sesuai)

4. Catat tekanan darah

Page 20: ALYA MIDWIFE.doc

5. Jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastole 15 mmhg atau lebih

(sebelum 20 minggu),ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam.Bila tetap maka

berarti ada kenaikan tekanan darah.Periksa adanya edema terutama pada wajah atau pada

tungkai baeah /tulang kering atau daerah sacral.

6. Bila ditemukan hipertensi pada kehamilan, lakukan pemeriksaan urin terhadap albumin

pada setiap kali kunjungan.

7. Segera rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika : Tekanan darah sangat tinggi, kenaikan

tekanan darah  naik secara tiba- tiba,berkurangnya air seni( sedikit dan berwarna

gelap),edema berat yang timbul mendadak,khususnya pada wajah/daerah sacral

8. Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema sedangkan doker tidak mudah dicapai

maka pantaulah tekanan darah, periksa protein urin terhadap protinuria dan denyut

jantung janin dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudah 6 jam istirahat.

9. Jika tekanan darah tetep naik ,rujuk untuk pemeriksaan lanjutan walaupun tidak edema

atau proteinuria.

10. Jika tekanan darah kembali normal atau kenaikannya kurang dari 15 mmhg:

Beri informasi atau penjelasan pada ibu hamil ,suami atau keluarga tentang tanda-tanda

eklamsia yang mengancam ,khususnya sakit kepala ,pandangan kabur, nyeri ulu hati dan

pembengkakan pada kaki/punggung/wajah.

Jika tanda-tanda diatas ditemukan segera rujuk ke rumah sakit

11.  Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarga.

  12. Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA.

2.9 Penatalaksanaan

Page 21: ALYA MIDWIFE.doc

penatalaksanaan yang dilakukan

         Dianjurkan untuk mentaati peraturan pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu

dikonsultasikan kepada dokter ahli.

Perawatan antenatal ditujukan untuk pengendalian tekanan darah dan deteksi dini tanda – tanda

perawatan pre eklampsi.

         Ibu hamil harus diperiksa sedikitnya 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu dan

kemudian seminggu sekali sampai melahirkan a. Dianjurkan untuk cukup istirahat, tidak emosi

dan menghindari aktivitas yang terlalu berat

b.      Mencegah penambahan berat bdan yang agresif

         Dianjurkan untuk diet tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam

         Jika kejang, baringkan pada satu sisi tempat tidur, arah kepala ditinggikan sedikit untuk

mengurangi kemungkinan aspirasi sekret, muntahan atau darah. Bebaskan jalan nafas. Pasang

spatel lidah untuk menghindari tergigitnya lidah.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Hipertensi merupakan tekanan darah yang dipompa jantung, mengalir cepat sehingga menekan

dinding arteri dalam pembuluh darah. Umumnya hipertensi jika pada pemeriksaan: tekanan

darah diatas yang biasa ditulis 140/90 mmHg.

Page 22: ALYA MIDWIFE.doc

2. Komplikasi yang dapat terjadi

         Perdarahan otak

         Solusio plasenta

         Prematur

         Mati dalam kandungan

3. Tanda dan gejala Untuk Hipertensi berat dalam kehamilan antara lain:

         Nyeri kepala, gelisah, mudah lelah

          Nyeri abdomen atas, mual dan muntah

         Oliguria

         Wajah kemerahan

         Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal

4. penatalaksanaan yang dilakukan

         Dianjurkan untuk mentaati peraturan pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu

dikonsultasikan kepada dokter ahli.

Perawatan antenatal ditujukan untuk pengendalian tekanan darah dan deteksi dini tanda – tanda

perawatan pre eklampsi.

         Ibu hamil harus diperiksa sedikitnya 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu dan

kemudian seminggu sekali sampai melahirkan

         Dianjurkan untuk diet tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam

DAFTAR PUSTAKA

Prawiharjo, Sarwono.2009. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiharjo . Jakarta. PT Bina Pustaka

Sarwono Prawiharjo

Rukiyah, ali yeyeh dan Lia yulianti. 2010. Asuhan kebidanan IV (patologi kebidanan), Jakarta

timur : CV. TRANS Info media

http://abidinblog.blogspot.com/2009/06/hipertensi-tekanan-darah-tinggi-pada.html

http://www.kafebalita.com/content/articles/read/2009/05/bahaya-hipertensi-pada-kehamilan/

1168

http://www.permatacibubur.com/en/see.php?id=Mar3-2&lang=id

Page 23: ALYA MIDWIFE.doc

http://abidinblog.blogspot.com/2009/06/hipertensi-tekanan-darah-tinggi-pada.html

http://lusicaem.blogspot.com/2009/06/waspadai-kemunculan-hipertensi-pada.html

http://khanzima.wordpress.com/2012/05/07/hipertensi-dalam-kehamilan-makalah/

 http://ilmukebidanan92.blogspot.co.id/2014/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Ilmu Kebidanan & Kesehatan

Donderdag, 23 Mei 2013

Makalah hipertensi kronik dalam kehamilan

Page 24: ALYA MIDWIFE.doc

HIPERTENSI KRONIS DALAM KEHAMILAN

I. Pengertian Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan

Hipertensi kronik sendiri didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih atau sama

dengan 140 mmhg dan atau tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmhg yang

telah ada sebelum kehamilan, yang bertahan sampai lebih dari 20 minggu pasca partus 1 atau

setelah 12 minggu menurut kepustakaan yang lain. (Saifuddin, 2010 : 531).

Hipertensi kronik atau biasa disebut dengan hipertensi esensial adalah penyakit

hipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter, faktor emosi dan lingkungan. Wanita hamil

dengan hipertensi esensial memiliki tekanan darah sekitar 140/90 mmHg sampai 160/100

mmHg. Gejala-gejala lain seperti kelainan jantung, arteriosklerosis, perdarahan otak, dan

penyakit ginjal akan timbul setelah dalam waktu yang lama dan penyakit terus berlanjut.

Hipertensi esensial dalam kehamilan akan berlangsung normal sampai usia kehamilan aterm.

Sekitar 20% dari wanita hamil akan menunjukkan kenaikan tekanan darah.

Hipertensi kronis pada masa kehamilan didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah

sekurang-kurangnya sistolik 140 mm Hg dan dengan tekanan darah diastolik sekurang-

kurangnya 90 mm Hg pada masa sebelum kehamilan. Untuk wanita yang baru pertama kali

hamil hipertensi tersebut dimulai sekurang-kurangnya 20 minggu sebelum kehamilan.

Prevalensi hipertensi kronis di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 3% dan terus meningkat dari

waktu ke waktu. Peningkatan prevalensi ini terutama disebabkan oleh peningkatan prevalensi

obesitas, yang merupakan faktor resiko utama hipertensi. Penundaan masa kehamilan sering

Page 25: ALYA MIDWIFE.doc

terjadi pada perempuan yang mengalami hipertensi kronis tersebut. Sehingga peningkatan

jumlah wanita hamil yang disertai dengan hipertensi memerlukan pemantauan khusus

kemungkinan terjadinya hipertensi kronis dan perlunya penyesuaian terapi antihipertensi

sebelum dan selama masa kehamilan

Umumnya wanita hamil yang disertai dengan hipertensi kronis akan memiliki kondisi

kehamilan yang baik, tetapi mengalami resiko peningkatan komplikasi kehamilan dibandingkan

dengan wanita hamil yang tanpa hipertensi. Resiko perburukan kehamilan meningkat seiring

peningkatan keparahan hipertensi. Selain itu beberapa agen antihipertensi beresiko pada

kehamilan dan harus dihentikan penggunaannya sebelum pembuahan (konsepsi). Mengingat

sebagian besar kehamilan adalah kehamilan yang tidak direncanakan, maka pada wanita usia

produktif yang mengalami hipertensi harus mendapatkan nasehat khusus sehubungan dengan

kehamilan dan upaya perawatan rutin.

Wanita hamil dengan hipertensi kronis memiliki resiko peningkatan preeklamsia sebesar

17-25% dibandingkan populasi umum yang hanya sebesar 3-5%, abrupsi plasenta, pembatasan

pertumbuhan janin, kelahiran prematur, dan operasi caesar. Resiko preeklamsia semakin

meningkat seiring lamanya masa hipertensi. Preeklamsia merupakan penyebab utama kelahiran

prematur dan persalinan dengan operasi caesar pada kelompok ini.

II. Etiologi

Etiologi hipertensi kronik dapat dibagi menjadi :

Page 26: ALYA MIDWIFE.doc

1. Primer (idiopatik) : 90 %

2. Sekunder : 10%, yang berhubungan dengan penyakit ginjal, penyakit endokrin (diabetes

melitus), penyakit hipertensi dan vascular

III. Diagnosis

Diagnosis pada hipertensi kronik bila ditemukan pada pengukuran tekanan darah ibu ≥

140/90 mmhg sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan mencapai 20 minggu serta

didasarkan atas faktor risiko yang dimiliki ibu, yaitu : pernah eklampsia, umur ibu > 40 tahun,

hipertensi > 4 tahun, adanya kelainan ginjal, adanya diabetes mellitus, kardiomiopati, riwayat

pemakaian obat anti hipertensi. Diperlukan juga adanya pemeriksaan tambahan berupa

pemeriksaan laboratorium ( darah lengkap, ureum, kreatinin, asam urat, SGOT, SGPT ), EKG,

Opthalmology, USG).

Dahulu direkomendasikan bahwa yang digunakan sebagai kriteria diagnosis adalah

peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 30 mmhg atau diastolik 15 mmhg, bahkan apabila

angka absolut dibawah 140/90 mmhg. Kriteria ini tidak lagi dianjurkan. Namun, wanita yang

mengalami peningkatan tekanan darah sistolik 30 mmhg atau diastolik 15 mmhg perlu diawasi

dengan ketat.

Page 27: ALYA MIDWIFE.doc

IV. Komplikasi pada ibu dan janin

Pada wanita hamil yang mengalami hipertensi kronik terjadi peningkatan angka kejadian

stroke. Selain itu komplikasi lain yang sangat mengkhwatirkan yaitu terjadinya superimposed

preeclampsia dimana hal ini dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi hepar, gagal ginjal, serta

tendensi timbulnya perdarahan yang meningkat dan perburukan kearah eclampsia.

Pada janin sendiri dapat terjadi bermacam – macam gangguan sampai kematian janin

dimana efek kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah wanita hamil akan merusak sistem

vaskularisasi darah, sehingga mengganggu pertukaran oksigen dan nutrisi melalui plasenta dari

ibu ke janin. Hal ini bisa menyebabkan prematuritas plasental dengan akibat pertumbuhan

janin yang lambat dalam rahim, bahkan kematian janin.

V. Penanganan Umum

a Istirahat cukup

b Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan

mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.

c. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk

segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi

VI. Penatalaksanaan

a. Risiko rendah hipertensi

- Ibu sehat dengan desakan diastolik menetap ³100 mmHg

Page 28: ALYA MIDWIFE.doc

- Dengan disfungsi organ dan desakan diastolik ³ 90 mmHg

b. Obat antihipertensi

Alasan utama untuk mengobati hipertensi pada kehamilan adalah untuk mengurangi

morbiditas ibu terkait hipertensi. Sebuah metaanalisis termasuk 28 uji acak membandingkan

pengobatan dengan antihipertensi baik dengan plasebo maupun tanpa pengobatan

menunjukan bahwa pengobatan dengan antihipertensi secara signifikan mengurangi hipertensi

berat. Namun pengobatan tidak mengurangi resiko preeklamsia berlapis, abrupsi plasenta atau

pembatasan pertumbuhan janin, juga tidak memberikan manfaat pada neonatus.

Obat-obat antihipertensi kronis yang dapat digunakan pada masa kehamilan yaitu:

1. Metildopa, sebuah agonis reseptor alfa yang bekerja sentral, dosis sebesar 250-1500 mg

dua kali perhari peroral. Metildopa sering digunakan sebagai terapi lini pertama, data

jangka panjang menunjukan keamananya pada keturunan.

2. Labetalol, yang merupakan kombinasi alfa dan beta bloker. Dosis 2x100-1200 mg

peroral. Sering menjadi terapi lini pertama. Obat ini dapat memperburuk asma.

Formulasi intravena tersedia untuk pengobatan darurat hipertensi.

3. Metoprolol, sebuah beta bloker dengan dosis 2x25-200 mg peroral. Obat ini dapat

memperburuk asma dan kemungkinan berhubungan dengan penghentian pertumbuhan

janin. Beta bloker lainnya misal: pindolol dan propranolol dapat dipakai secara aman.

Beberapa ahli merekomendasikan untuk menghindari penggunaan atenolol.

Page 29: ALYA MIDWIFE.doc

4. Nifedipin (kerja panjang), sebuah pemblok kanal kalsium. Dosis 30-120 mg perhari.

Nifedipin kerja cepat tidak direkomendasikan untuk terapi ini, mengingat kemungkinan

resiko hipotensi. Pemblok kanal kalsium lainnya dapat digunakan secara aman.

5. Hidralazin, merupakan sebuah vasodilator perifer. Dosis 50-300 mg perhari dalam dosis

terbagi 2 atau 4. Sediaan hidralazin intravena tersedia untuk terapi darurat hipertensi.

6. Hidroklorotiazid, sebuah diuretik dengan dosis 12,5-50 mg sekali perhari. Ada

kekhawatiran sehubungan penggunaan obat ini, namun tidak ada data studi yang

mendukung.

7. Metildopa, sebuah agonis reseptor alfa yang bekerja sentral, dosis sebesar 250-1500 mg

dua kali perhari peroral. Metildopa sering digunakan sebagai terapi lini pertama, data

jangka panjang menunjukan keamananya pada keturunan.

8. Labetalol, yang merupakan kombinasi alfa dan beta bloker. Dosis 2x100-1200 mg

peroral. Sering menjadi terapi lini pertama. Obat ini dapat memperburuk asma.

Formulasi intravena tersedia untuk pengobatan darurat hipertensi.

9. Metoprolol, sebuah beta bloker dengan dosis 2x25-200 mg peroral. Obat ini dapat

memperburuk asma dan kemungkinan berhubungan dengan penghentian pertumbuhan

janin. Beta bloker lainnya misal: pindolol dan propranolol dapat dipakai secara aman.

Beberapa ahli merekomendasikan untuk menghindari penggunaan atenolol.

Page 30: ALYA MIDWIFE.doc

10. Nifedipin (kerja panjang), sebuah pemblok kanal kalsium. Dosis 30-120 mg perhari.

Nifedipin kerja cepat tidak direkomendasikan untuk terapi ini, mengingat kemungkinan

resiko hipotensi. Pemblok kanal kalsium lainnya dapat digunakan secara aman.

11. Hidralazin, merupakan sebuah vasodilator perifer. Dosis 50-300 mg perhari dalam dosis

terbagi 2 atau 4. Sediaan hidralazin intravena tersedia untuk terapi darurat hipertensi.

12. Hidroklorotiazid, sebuah diuretik dengan dosis 12,5-50 mg sekali perhari. Ada

kekhawatiran sehubungan penggunaan obat ini, namun tidak ada data studi yang

mendukung.

Metildopa merupakan agen antihipertensi yang paling banyak didukung dengan data

penelitian tentang khasiat dan keamanan penggunaannya pada wanita hamil. Obat ini telah

digunakan sejak tahun 1960-an. Dalam sebuah studi, metildopa tidal menimbulkan efek yang

merugikan pada anak-anak yang dilahirkan. Karenanya metildopa sering dijadikan sebagai

terapi lini pertama hipertensi pada wanita hamil. Namun, metildopa sering menyebabkan

kantuk yang membatasi tolerabilitasnya.

Page 31: ALYA MIDWIFE.doc

KASUS

Seorang ibu umur 25 tahun G1 Po Ao AHo umur kehamilan 28minggu datang ke BPM.

ERLI, Maguwoharjo pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 08.10 WIB dengan keluhan pusing. Ibu

mengatakan sebelum hamil sudah memiliki riwayat hipertensi hasil pemeriksaan

TD=150/100mmhg, tidak ada odema, protein urin negative.

Page 32: ALYA MIDWIFE.doc

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

DENGAN HIPERTENSI KRONIK

Ny “A” UMUR 25 TAHUN G1 P0 A0 UK 28 MINGGU

DI BPM. ERLI, MAGUWOHARJO

No Register : 052765

Masuk Rs Tanggal/Jam : 11-03-2013/ Jam 08.10 WIB

Di Riwat di Ruang : Pemeriksaan

I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS

IBU SUAMI

Nama : “A” “ L”

Umur : 25 tahun 28 tahun

Agama : Islam Islam

Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA STM

Pekerjaan : IRT Pegawai swasta

Page 33: ALYA MIDWIFE.doc

Alamat : Maguwoharjo Magowoharjo

No Telpon : 085312046565 021888

B. DATA SUBYEKTIF

1. Alasan kunjungan

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilanya

2. Keluhan utama

- Ibu mengatakan sering merasakan pusing

3. Riwayat menstruasi

Menarche : 13 tahu Siklus : 28 hari

Lama : 5-7 hari Teratur : Teratur

Sifat darah : cair Keluhan : Tidak ada

4. Riwayat Perkawinan

Status pernikahan : syah Menikah ke : 1

Lama : 1 tahun Usia menikah pertama kali : 24 tahun

5. Riwayat obstetrik : G1 P0 A0 AH0

Page 34: ALYA MIDWIFE.doc

no

Hamil

ke

Persalinan Anak Nifas

Tahun TempatUmur

kehamilanJenis penolong JK BB B Keadaan

1 Hamil

ini

Page 35: ALYA MIDWIFE.doc

6. Riwayat kontrasepsi yang digunaka

no

Jenis

kontrasepsi

Pasang Lepas

Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alasan

1 Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

7. Riwayat Kehamilan sekarang

a. HPM : 27-08-2012

HPL : 4-05-2013

b. ANC pertama kali umur kehamilan : 4+2 minggu

c. Kunjungan ANC

Trimester I

Frekuensi : 3 x, Tempat : BPS Oleh : Bidan

Keluhan : Mual muntah, pusing

Terapi : Asam folat , kalsium methyldopa

Page 36: ALYA MIDWIFE.doc

Trimester II

Frekuensi : 2 x, Tempat : BPS Oleh : Bidan

Keluhan : pusing

Terapi : Fe , kalsium , vit C, methyldopa

d. Imunisasi TT

TT1 : Juni 2012

TT2 : Pada umur kehamilan 4+4 Minggu

TT3: Pada umur kehamilan 8+4 Minggu

TT4:Belum dilakukan

e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)

Ibu mengatakan merasakan gerakan janin > 3X selam 2 jam setiap harinya

8. Riwayat kesehatan

a. Penyakit yang pernah / sedang diderita (menular, menurun, menahun)

Ibu mengatakan saat ini sedang menderita penyakit hipertensi

Ibu mengatakan tidak sedang / pernah menderita penyakit menular ( PMS, HIV/ AIDS, HEP B)

penyakit menahun( ASMA, Jantung. Ginjal)

b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga (menahun, menurun, menahun)

Page 37: ALYA MIDWIFE.doc

Ibu mengatakan ibu kandungnya menderita penyakit hipertensi

Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun keluarga suami tidak sedang menderita

penyakit menular seperti (PMS, TBS, HIV/AIDS, Hepatitis), Penyakit menurun ( DM, ASMA, ),

penyakit menahun seperti (Jantung , Ginjal, ASMA).

c. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun keluarga suami tidak mempunyai riwayat

keturunan kembar.

d. Riwayat Operasi

Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi apapun.

e. Riwayat alergi obat

Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi obat.

9. Pola pemenuhan kebutuhan

Sebelum hamil Saat hamil

a. Nutrisi

Makan

Frekuensi : 3 x/hari 4- 5 x/hari

Jenis : nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk

Page 38: ALYA MIDWIFE.doc

Porsi : 1 piring 1 piring

Pantangan : tidak ada tidak ada

Keluhan : tidak ada tidak ada

Minum

Frekuensi : 6-7 x/hari 7- 10 x/hari

Jenis : air putih,teh air putih,susu

Porsi : 1 gelas 1 gelas

Pantangan : tidak ada tidak ada

Keluhan : tidak ada tidak ada

b. Eliminasi

BAB

Frekuensi : 1 x/hari 1 x/hari

Warna : kuning kecoklatan kuning kecoklatan

Konsistensi : lembek lembek

Keluhan : tidak ada tidak ada

BAK

Page 39: ALYA MIDWIFE.doc

Frekuensi : 5 x/hari 6 x/hari

Warna : kuning jernih kuning jernih

Konsistensi : cair cair

Keluhan : tidak ada tidak ada

c. Istirahat

Tidur siang

Lama : 2 jam 2 jam

Keluhan : tidak ada tidak ada

Tidur malam

Lama : 8 jam 8 jam

Keluhan : tidak ada tidak ada

d. Personal Higiene

Mandi : 2 x/hari 2 x/hari

Ganti pakaian : 2 x/hari 3 x/hari

Gosok gigi : 2 x/hari 2 x/hari

Page 40: ALYA MIDWIFE.doc

Keramas : 3 x/minggu 3 x/minggu

e. Pola seksualitas

Frekuensi : 2 x/minggu 1 x/minggu

Keluhan : tidak ada tidak ada

f. Pola aktivitas

Ibu mengatakan aktivitas ibu sehari-sehari hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti:

mencuci, menyapu dan memasak.

10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan ( merokok, minum jamu, minuman beralkohol)

Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang menggangu kesehatan yaitu seperti

( merokok, minum jamu, minuman beralkohol).

11. Psikososiospiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga, perencanaan persalinan,

pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, Kegiatan social, dan persiapan keuangan ibu

dan keluarga)

- Ibu mengatakan ibu,suami maupun keluarga sangat senang atas kehamilan ini.

Page 41: ALYA MIDWIFE.doc

- Ibu mengatakan sudah mempersiapkan persalinan seperti : pendamping ibu pada saat

persalinan, Donor darah, kendaraan, tempat persalinan, penolong persalinan.

- Ibu mengatakan ingin memberikan ASI secara Esklusif pada bayinya.

- Ibu mengatakan ingin merawat bayinya sendiri.

- Ibu mengatakan taat dalam beribadah.

- Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan social dikampungnya.

- Ibu mengatakan penopang perekonomian keluarga adalah suami dan ibu mertua.

12.Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan, persalinan dan laktasi)

- Ibu mengatakan sudah mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan.

- Ibu mengatakan belum mengetahui tanda-tanda persalinan.

- Ibu mengatakan sudah mengetahui menganai laktasi.

- Ibu mengatakan sudah mengetahui cara perawatan bayi.

13.Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)

- Ibu mengatakan daerah sekitar rumah bersih jauh dari polusi udara, limbah pabrik dan jauh

dari kandang hewan)

Page 42: ALYA MIDWIFE.doc

- Ibu menagatakan tidak mempunyai hewan peliharaan yaitu seperti: kucing, anjing, ayam, dan

burung.

C. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmetis

Status emosional : Stabil

Tanda vital sign

Tekanan darah : 150/100mMhg Nadi : 84x/menit

Pernafasan : 21x/menit Suhu :36,3oC

Berat badan : 54 kg Tinggi badan : 156 cm

2. Pemeriksaan fisik

Kepala : Mesocepal, tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa

Rambut : panjang, lurus, hitam , tidak ada massa

Muka : oval, ada strei gravidarum, tidak ada bekas luka,

Page 43: ALYA MIDWIFE.doc

tidak oedem

Mata : simetris, tidak ada tanda –tanda infeksi, konjung tiva merah

muda(tidak anemis), sclera tidak ikterik dan penglihatan

baik.

Telinga : simetris, bersih, trdapat lubang dan gendang telinga

pendengaran baik

Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada

polip, tidak secret

Mulut : simetris, tidak ada karies pada gigi, tidak ada gusi berdarah,

lidah bersih.

Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar parotis, tyroid, limfe dan

tidak ada pembesaran kelenjar vena jugu laris.

Dada : tidak ada bunyi wezzing, tidak ada bunyi retraksi dinding

dada.

Payudara : simetris, putting susu menonjol, hiperpigmentasi pada

areola mamae, dan Colostrums belum keluar.

Abdomen : TFU: 28 cm, tidak ada bekas luka operasi, terdapat linia

Page 44: ALYA MIDWIFE.doc

alba dan straigravidarium

Palpasi Loepold

Leopold I : bagian fundus teraba bulat, lunak, (bokong)

Leopold II : bagian kanan ibu teraba keras, memanjang, seperti papan

terdapattahanan ( punggung) dan bagian kiri ibu teraba bagian

kecil- kecil mudah digerakan( ekxtermitas)

Leopold III :bagian terendah janin teraba bulat, keras, tidakmelenting(kepala) Leopold

IV : kedua tangan pemeriksa masih bertemu(konvergen) bagian

terendah janin belum masuk panggul

Palpasi supra pubic : tidak dilakukan

Osborn test : tidak dilakukan

TFU menurut Mc. Donal : tidak dilakukan, TBJ : (28-12)x155= 1800 gram

Auskultasi Djj : 145x / Menit

Estremitas Atas : Tidak ada oedem, jari kuku tidak pucat

Ekstermitas Bawah : Tidak ada oedem, tidak ada varises, reflek patella kaki

kanan dan kiri positif

Genetalia : Tidak ada pembesaran kelenjar batolini, tidak ada varises.

Page 45: ALYA MIDWIFE.doc

Anus : Tidak ada hemoroid, dan tidak ada tanda-tanda infeksi

3. Pemeriksaan penunjang Tanggal,11-03-2013,jam 08.10 WIB

Protein urine(-)

4. Data Penunjang

Hb : 12gr/dl

II. INTERPRETASI DATA

A. Diangnosa kebidanan

Seorang ibu Ny ”A” umur 25 tahun G1 P 0 A 0 UK 28 minggu janin tunggal, hidup intra uterin,

PUKA, preskep dengan Hipertensi kronis.

Data dasar

Data subyektif :

- Ibu mengatakan umur 25 tahun

- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama

- Ibu mengatakan belum pernah keguguran

Page 46: ALYA MIDWIFE.doc

- Ibu mengatakan sebelum hamil mempunyai riwayat darah tinggi.

Data Obyektif :

Kesadaran : Composmetis

TTV : TD: 150/100mMhg R : 23/menit

N :84/menit S : 36,3oC

Djj : 145/menit

Palpasi Leopold I : Bokong

Palpasi Leopold II : Puka

Palpasi Leopold III :Perskep

Palpasi Leopold IV :Konvergen

B. Masalah

- ibu mengatakan bahwa ibu sedikit khawatir dengan keluhan yang dirasakan

Data dasar

Data subyektif

- Ibu mengatakan bahwa ibu sedikit khawatir dengan keluhan yang dirasakan

Data obyektif

Page 47: ALYA MIDWIFE.doc

- Ibu tampak khawatir dan gelisah

C. KEBUTUHAN KUSUS

- Beri diet protein dan banyak istirahat

- Beri konseling tentang hipertensi kronis dan pengaruh terhadap kehamilan

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

- Dari hipertensi menjadi preeklamsia ringan

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN Tanggal 11-03-2013, jam 08.20 WIB

o beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan

o beritahu ibu tentang keluhan yang dialami ibu

o anjurkan ibu untuk tidur miring kiri

o anjurkan ibu untuk istirahat

o anjurkan ibu diet

Page 48: ALYA MIDWIFE.doc

o beri KIE tanda bahaya yang mungkin timbul

o berikan ibu tablet fe dan asam folat

o anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang

VI. PELAKSANAAN Tanggal 11-03-2013jam 08.30 WIB

o Memberitahu kepada ibu tentang keadaan ibu yaitu:

TD: 150/100mmhg R : 23x/menit

N : 84x/menit S : 36,3oC

o Menjelaskan bahwa ibu mengalami Hipertensi Kronis dimana adanya penyakit hipertensi

yang telah terjadi sebelum hamil ataupun ditemukan pada usia kehamilan 20minggu atau

hipertensi yang menetap 6minggu pasca-persalinan, kondisi tekanan darah sekurang-kurangnya

sistolik 140 mm Hg dan dengan tekanan darah diastolik sekurang-kurangnya 90 mm Hg pada

masa sebelum kehamilan.

o Menganjurkan ibu untuk tidur miring kekiri dan satu kakinya agak ekstensi sedikit lalu

mengganjalnya dengan bantal

o Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, tidur siang minimal 2 jam, tidak boleb tidur

terlarut malam dan melakukan aktifitas yang melelahkan

Page 49: ALYA MIDWIFE.doc

o Menganjurkan ibu untuk melakukan diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang

mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.

o Memberitahu tentang tanda bahaya yang timbul yaitu perdarahan

pervaginam yang banyak, pandangan kabur, sakit kepala sampai ibu jatuh

pinsan, Tidak ada gerakan janin Odem pada wajah dan tangan jika

mengalaminya maka ibu harus segera datang ketenaga

kesehatan

o Memberikan ibu tablet fe 1x1/hari dan asam folat 1x1/hari methyldopa

1x1/hari

o Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 3minggu lagi atau jika ada keluhan

VII. EVALUASI Tanggal,11- 03-2013,jam 08.40WIB

o Ibu sudah mengetahui keadaannya dan ibu merasa senang mengetahui ibu dan janinya

dalam keadaan baik

o Ibu sudah paham dengan keluhan yang dialaminya ditandai ibu sudah tidah merasa cemas

o Ibu bersedia untuk tidur miring saat beristirahat

o Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup

Page 50: ALYA MIDWIFE.doc

o Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang sehat bagi ibu dan janinnya

o Ibu sudah diberi terapi obat dan bersedia untuk mengkonsumsinya secara teratur

o Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 3 minggu yang akan datang atau jika ada

keluhan

http://ayufatmawatianterior.blogspot.co.id/2013/05/makalh-hipertensi-kronik-dalam-

kehamilan.html