Alur Hidrogen Oksien Fix

20
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II KIMIA A 2013 VI. Cara Kerja 1. Hidrogen a. Cara kerja percobaan 1 b. Cara kerja percobaan 2 c. Cara kerja percobaan 3 Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya Beberapa potong Hasil Pengamatan Sesendok kecil -Dimasukkan ke cawan porselen -Disiram dengan air suling -Diamati dan diperiksa dengan kertas lakmus -Dimasukkan kedalam cawan porselen yang berisi sedikit air suling -Dipanaskan diatas nyala Bunsen Kapas kaca yang Hasil pengamatan -Dimasukkan dalam tabung reaksi +kapas kaca kering +serbuk Zn 0,02 gram +kapas kaca kering -ditutup dengan karet penutup -dijepit dengan penjepit kayu -dipanaskan bagian yang berisi seng diatas nyala Bunsen, sesekali pada Hasil pengamatan

description

Anorganik II

Transcript of Alur Hidrogen Oksien Fix

KIMIA A 2013

VI. Cara Kerja1. Hidrogen a. Cara kerja percobaan 1

Hasil Pengamatan-Dimasukkan ke cawan porselen-Disiram dengan air suling-Diamati dan diperiksa dengan kertas lakmusBeberapa potong kalsium

b. Cara kerja percobaan 2

Hasil pengamatan-Dimasukkan kedalam cawan porselen yang berisi sedikit air suling-Dipanaskan diatas nyala Bunsen kecil-Diperiksa dengan PPSesendok kecil serbuk Mg

c. Cara kerja percobaan 3

Hasil pengamatan-Dimasukkan dalam tabung reaksi+kapas kaca kering+serbuk Zn 0,02 gram+kapas kaca kering-ditutup dengan karet penutup-dijepit dengan penjepit kayu-dipanaskan bagian yang berisi seng diatas nyala Bunsen, sesekali pada kapas basah-diuji gas yang keluar dengan nyala apiKapas kaca yang basah

d. Cara kerja percobaan 4

Hasil pengamatan-dimasukkan dalam tabung reaksi-selang dihubungkan dengan penampang gelas ukur yang diletakkan terbalik dalam air+HCl 4 M secukupnya-ditutup dengan karet penutup -Gas yang terkumpul diuji dengan nyala Beberapa logam Zn

e. Cara kerja pecobaan 5

1ml KI + sedikit larutan amilum

Hasil pengamatan -Dimasukkan dalam tabung reaksi+beberapa tetes larutan H2O2 3%

2. Oksigena) Cara kerja percobaan 1

Hasil pengamatan-dimasukkan tabung reaksi setinggi 0,5 cm dari dasar tabung +sedikit serbuk batu kawi-dipanaskan dengan nyala api kecil-dipindahkan dalam air selama 10 menit untuk mengumpulkan gas-diuji dengan sebilah kayu berpijarKalium Klorat

b) Cara kerja percobaan 2

Hasil pengamatan-dimasukkan ke dalam tabung reaksi+ tetes demi tetes H2O2 4,5 %hati-hati-tabung ditutup dengan karet penutup yang dihubungkan dengan gelas ukur-dibiarkan selama 10 menit agar gas terkumpul -diuji dengan sebilah kayu berpijar-dibandingkan volume gas O2 yang didapatHasil pengamatan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK IIKIMIA A 2013

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

VII. Hasil PengamatanA. Tabel pengamatan percobaan 1No.Pengamatan PraktikumReaksiTeoriKesimpulan

SebelumSesudah

1a. Logam Ca = serbuk putihb. Air suling = tidak berwarnac. Lakmus merah dan birua. Serbuk Ca + air suling = larutan keruhb. Diuji dengan kertas lakmus:-Lakmus merah menjadi biru-Lakmus biru tetap biru

Ca (s) + 2H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

Potensial oksidasi yang lebih besar yang dimiliki oleh Ca menyebabkan Ca dapat mereduksi H untuk berikatan dengan OH- membentuk Ca(OH)2 dan terbentuk gas H2..Sifat gas hydrogen dan senyawanya adalah basa yang ditandai dengan perubahan warna kertas lakmus merah menjadi biru.

B. Tabel Pengamatan Percobaan 2No.Pengamatan PraktikumReaksiTeoriKesimpulan

SebelumSesudah

2a. Serbuk Mg =silverb. Air suling = tidak berwarnac. indicator pp = tidak berwarnac. Serbuk Mg + air suling = tidak larutd. Setelah dipanaskan timbul gelembung gase. +pp = larutan merah mudaMg (s) + 2H2O (l) Mg(OH)2 (aq) + H2(g) Mg merupakan pereduksi yang lebih kuat daripada H. Mg memiliki potensial oksidasi +2,73 sedangkan H memiliki potensial oksidasi 0. Potensial oksidasi yang lebih besar inilah yang menyebabkan Mg dapat mereduksi H untuk berikatan dengan OH- membentuk Ca(OH)2 dan terbentuk gas H2. Sifat gas hydrogen dan senyawanya adalah basa ditandai dengan warna larutan menjadi merah muda setelah ditetesi indicator pp

C. Tabel Pengamatan Percobaan 3No.Pengamatan PraktikumReaksiTeoriKesimpulan

SebelumSesudah

3a. Kapas kaca = putih berbentuk serabutb. serbuk seng = serbuk berwarna hitamd. setelah di panaskan kapas kaca berwarna abu-abue. setelah di panaskan muncul gas H2 pada selangf.diuji nyala dengan nyala api = nyala api membesar dan berwarna kuning

Zn (s) + 2H2O (l) Zn(OH)2 (aq) + H2 (g)Serbuk seng akan bereaksi dengan uap H2O membentuk gas hydrogen. Gas hydrogen diidentifikasi dengan uji nyala yaitu api semakin besarGas hydrogen dapat dibuat dengan mereaksikan zn dengan air yang diidentifikasi dengan uji nyala api yang semakin besar.

D. Tabel Pengamatan Percobaan 4No.Pengamatan PraktikumReaksiTeoriKesimpulan

SebelumSesudah

4a. logam Zn = serbuk hitamb. HCl = tidak berwarnac. logam Zn + HCl = terdapat gelembung gasd. gas yang terbentuk dialirkan melalui selang = volume pada gelas ukur yang berisi air berkurange. diuji nyala = timbul letupanZn (s) + 2HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g)Reaksi Zn dengan HCl membentuk ZnCl2 dan gelembung gas hydrogen. Gas H2 diidentifikasi dengan uji nyala .Gas hydrogen dapat dibuat dengan mereaksikan zn dengan HCl yang diidentifikasi dengan uji nyala api : timbul letupan

E. Tabel Pengamatan percobaan 5No.Pengamatan PraktikumReaksiTeoriKesimpulan

SebelumSesudah

5a. H2O2 3% = tidak berwarnab. KI = tidak berwarnac. Amonium = tidak berwarna

a. KI + amonium = tidak berwarnab. KI + amonium + H2O2 = larutan berwarna ungu

2KI (aq) + H2O2 2KOH (aq) + H(g) + I2 (aq)Hidrogen pada H2O2 mengoksidasi I- menjadi I2 sehingga menimbulkan perubahan warna menjadi ungu.Senyawa hydrogen dapat mengoksidasi I- menjadi I2 yang ditandai dengan perubahan warna ungu

2.OKSIGENA. Tabel Pengamatan Pecobaan 1No.Pengamatan PraktikumReaksiTeoriKesimpulan

SebelumSesudah

5a. Kalium Klorat = Kristal putihb. Batu kawi = serbuk hitama. Kalium klorat + batu kawi = campuran heterogenb. Setelah di panaskan = terdapat gelembung gasc. Setelah dialirkan gas melalui selang ke gelas ukur : volume air berkurang. V air =100 ml d. diuji dengan kayu berpijar = api menyala dan ada sedikit percikan2KClO3(s) + MnO2 (s) 2KCl (aq) + 3O2 (g) + MnO2

Gas O2 terbentuk melalui penguraian kalium klorat dengan katalis MnO2.Pembuatan gas oksigen dapat dilakukan dengan mereaksikan KClO3 dengan bantuan katalis MnO2. Saat uji nyala dengan api gas oksigen dapat menyebabkan nyala api semakin besar.

B. Tabel Pengamatan Percobaan 2No.Pengamatan PraktikumReaksiTeoriKesimpulan

SebelumSesudah

5a. Permanganat = serbuk hitamb. H2O2 4,5% = tidak berwarnac. MnO4 + H2O2 = terdapat gelembung gasd. setelah dialirkan gas melalui selang ke gelas ukur. Vair berkurange. Diuji nyala dengan kayu berpijar : api semakin besar6MnO42- + 5 H2O2 + 6 H+ 2 Mn2+ + 8 H2O + 5 O2H2O2 dengan permanganate bereaksi membentuk gas O2. Oksigen dapat dibuat dengan mereaksikan permanganat dengan H2O2Oksigen bersifat mudah terbakar yang dapat diidentifikasi dengan uji kayu berpijar : nayala api semakin besarPerbandingan volume 1 lebih banyak dari volume 2

Jawaban PertanyaanA. Hidrogen1. Jelaskan apakah gas letupan itu dan apa kegunaannya ?2. Tulislah semua reaksi yang terjadi pada percobaan diatas!3. Mengapa hydrogen peroksida harus digunakan dalam larutan yang encer?Jawab:1. Gas letup adalah gas yang terbentuk dari reaksi antara gas H2 dan api. Biasanya pada skala laboraturium gas ini digunakan untuk mengidentifikasi adanya gas H2.2. Reaksi reaksi yang terjadi: Ca(s) + 2H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + H2 Mg (s) + H2O (l) Mg(OH)2 (aq) + H2 Zn (s) + H2O (g) H2 (g) + ZnO (s) 2Zn (s) + 2HCl(aq) 2ZnCl2 (aq) + H2 2KI (aq) + H2O2 (aq) + amilum 2 KOH (aq) + I2 (aq)

3. Karena H2O2 merupakan oksidator kuat yang bersifat korosif dan berbahaya jika terkena kulit. Jika menggunakan H2O2 dalam konsentrasi yang tinggi dikhawatirkan akan berbahaya bagi praktikan. Untuk meminimalisir dampak negative tersebut, maka digunakan H2O2 encer.

B. Oksigen 1. Hitunglah volume gas oksigen yang diperoleh bila KClO3 yang tersedia 1 gram?2. Tulislah rumus struktur lewis yang menunjukkan sebuah molekul O2 dengan 2 elektron valensi yang tidak berpasangan!3. Terangkan kejadian pada percobaan 1 dan 2?4. Tulislah persamaan reaksi pada percobaan 1 dan 2?Jawab:1. Diketahui : Mr KClO3 = 122,5 Ditanya : V gas O2?Jawab :mol KClO3 = massa/ Mr KClO3 = 1 / 122,5 = 0,0082 mol

M 0,0082 - -R 0,0082 0,0082 0,0123S - 0,0082 0,0123mol O2 = 0,0123 mol Sehingga volume O2 yang terbentuk = n x 22,4 L = 0,0123 x 22,4 L = 0,2755 L

2.

3. Percobaan 1 bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas oksigen dilaboraturium serta mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa. MnO2 berfungsi sebagai katalis. Untuk membuktikan adanya gas oksigen yang dihasilkan dari reaksi, maka pada tabung reaksi dipasang selang dan dihubungkan dengan gelas ukur yang diletakkan terbalik di didalam air serta dibiarkan 10 menit agar gas terkumpul. Belum mencapai sepuluh menit ( 5 menit) gas telah terkumpul. Ditandai dengan keluarnya air dari dalam gelas ukur karena terdorong oleh gas oksigen. Volume air yang tersisa dalam gelas ukur hanyalah 30 mL. Kemudian diuji nyala. Api di dekatkan pada gas oksigen maka nyala api akan semakin membara. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam gelas ukur memang terdapat gas oksigen.Percobaan 2 ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas oksigen dilaboraturium serta mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa. Pada percobaan ini kami menemukan sebuah masalah. Gas yang dialirkan menggunakan pipa kedalam gelas ukur yang berisi air tidak mampu mendorong air keluar. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain tidak sempurnanya reaksi yang terjadi karena reaktan yang digunakan dimungkinkan tidak lagi murni atau telah ada yang rusak sehingga reaksi tidak berjalan sempurna serta jumlah gas oksigen yang dihasilkan tidak cukup untuk mendorong dan menggantikan air dalam gelas ukur tersebut sehingga hasilnya tidak dapat diukur. Akhirnya kami melakukan uji nyala terhadap gas oksigen yang terbentuk langsung kedalam tabung reaksi pipa samping. Hasilnya bara api semakin membesar (seperti api) ketika dimasukkan kedalam tabung reaksi.

4.Percobaan 1 Percobaan 2