ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf ·...

104
ii MOTTO ALLAH ITU DEKAT.

Transcript of ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf ·...

Page 1: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

ii

MOTTO

ALLAH ITU DEKAT.

Page 2: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

iii

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul : Pengaruh Cause-Related Marketing terhadap Persepsi

Konsumen dan Dampaknya pada Citra Merek (Survei pada

Mahasiswa/i Universitas Brawijaya Konsumen Produk Air

Minum Dalam Kemasan Merek Aqua)

Disusun oleh : Wiyadindi Novian Zahra

NIM : 135030200111148

Fakultas : Ilmu Administrasi

Jurusan : Administrasi Bisnis

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Malang, 13 Juli 2017

Komisi Pembimbing

Ketua

Supriono, S.Sos., M.AB

Page 3: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

iv

TANDA PENGESAHAN

Page 4: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

v

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang

pengetahuan saya di dalam makalah skripsi ini tidak terlibat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip

dalam naskah ini dan disebut dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah ini dapat dibuktikan terdapat unsur-

unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah

saya peroleh (S-1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Malang, 19 Juli 2017

Page 5: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

vi

RINGKASAN

Wiyadindi Novian Zahra, 2017, Pengaruh Cause-Related Marketing

Terhadap Persepsi Konsumen dan Dampaknya pada Citra Merek (Survei pada

Mahasiswa/i Universitas Brawijaya Konsumen Produk Air Minum Dalam

Kemasan Merek Aqua), Pembimbing: Supriono, S.Sos., M.AB.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh Cause-Related

Marketing terhadap Persepsi Konsumen; (2) pengaruh Cause-Related Marketing

terhadap Citra Merek; dan (3) pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Citra

Merek.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory

research) dengan pendekatan kuantitatif. Sampel sebanyak 116 orang responden

yang merupakan mahasiswa/i aktif program Strata-1 Universitas Brawijaya

konsumen produk air minum dalam kemasan merek Aqua. Teknik pengambilan

sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menyebar kuesioner penelitian. Analisis

data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis jalur (path analysis).

Hasil penelitian ini diketahui bahwa: (1) variabel cause-related marketing

berpengaruh signifikan terhadap variabel persepsi konsumen dengan koefisien

jalur beta sebesar 0,636; (2) variabel cause-related marketing berpengaruh

signifikan terhadap variabel citra merek dengan koefisien jalur beta sebesar 0,235;

(3) variabel persepsi konsumen berpengaruh signifikan terhadap variabel citra

merek dengan koefisien jalur beta sebesar 0,551.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan pemasar dapat

mengembangkan program cause-related marketing karena cause-related

marketing dapat mempengaruhi persepsi konsumen dan memberikan citra yang

positif bagi produk. Selain itu diharapkan pula agar perusahaan memberikan

informasi yang jelas mengenai kegiatan program cause-related marketing kepada

konsumen agar persepsi konsumen terhadap kegiatan cause-related marketing

menjadi positif dan dapat meningkatkan citra merek bagi produk.

Kata Kunci: Cause-Related Marketing, Persepsi Konsumen dan Citra Merek.

Page 6: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

vii

SUMMARY

Wiyadindi Novian Zahra, 2017, The Influence of Cause-Related

Marketing towards Consumers Perception and Its Impact on the Brand Image

(Survey of undergraduate students of Brawijaya University who are consumers of

Aqua products), Supervisor: Supriono, S.Sos., M.AB.

This research aims to: (1) investigate the influence of cause-related

marketing on consumer perceptions; (2) investigate the influence cause-related

marketing on brand image; and (3) investigate the influence of consumer

perceptionson brand image.

The research method used in this study is explanatory research with

quantitative approach. The samples are 116 respondents that are undergraduate

students of Brawijaya University who are consumers of Aqua products. The

sampling technique used is purposive sampling with questionnaires as the

instrument for collecting data. Analysis of the data in this research uses

descriptive analysis and path analysis.

The result of this research shows that: (1) cause-related marketing has a

significant influence on consumers perception with a path coefficient (β) of 0,636;

(2) cause-related marketing has a significant influence on brand image with a path

coefficient (β) of 0,235; (3) consumer perceptions has a significant influence on

brand image with a path coefficient (β) of 0.551.

Based on this research, marketers are suggested to be able to develop

cause-related marketing programs because cause-related marketing affects the

customers‟ perception and gives a positive image to the product. In addition, it is

expected that the company provides clear information about the activities of

cause-related marketing programs to consumers so that consumer will have a

positive perceptions of the cause-related marketing activities, thus improving the

brand image of the product.

Keywords: Cause-Related Marketing, Consumer Perceptions and Brand

Image.

Page 7: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Pengaruh Cause-Related Marketing terhadap Persepsi

Konsumen dan Dampaknya pada Citra Merek.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam menempuh ujian Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya.

2. Prof. Dr. Dra. Endang Siti Astuti, M.Si selaku Ketua Jurusan

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

3. Bapak Mohammad Iqbal, S.Sos,M.Si,DBA selaku Sekretaris Jurusan

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Malang.

4. Bapak Dr. Drs. Wilopo. M.AB selaku Ketua Program Studi

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Malang.

Page 8: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

ix

5. Bapak Mukhamad Kholid Mawardi, M.AB., Ph.D selaku Sekretaris

Prodi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya Malang.

6. Supriono, S.Sos., M.AB selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, pikiran, tenaga dan kasih sayang berupa arahan,

bimbingan dan semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

hingga selesai.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Program Studi S1 Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

8. Bapak Yadi Suharyadi dan Mama Dwi Pertiwi yang telah memberikan

dukungan penuh doa, semangat, dan materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan perkuliahan termasuk skripsi ini hingga meraih gelar

sarjana.

9. Adik Sudwiyadikri Setiawan Saleh dan Widiana Tri Ramadhani yang

memberikan semangat hingga terselesaikannya skripsi ini.

10. Sepupu terkasih yang telah menghibur dan menyemangati penulis

dalam proses penyusunan skripsi; Syifa Azmi, Niady Zahra, Ratih

Pramesti, Farah Syakira, Eldi, Landi, Ibnu, Rayhan, Farhan, Nurul,

Sari, Destin, Tyas, Dodon, Farah, Sarah, Nazwa, Nisa, Khalis, Dian,

Firman, Lulu, Didik, Ratna, Afri dan Icha.

11. Teman-teman FIA Bisnis Angkatan 2013 yang telah menemani

penulis dari awal perkuliahan hingga saat ini, angkatan 2012 dan 2011

Page 9: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

x

serta teman-teman konsentrasi Manajemen Pemasaran yang telah

mendukung dan memberikan banyak masukan.

12. Keluarga Besar Laboratorium Kewirausahaan dan Inovasi FIA

Universitas Brawijaya yang telah memberikan pengetahuan dan

pengalaman berarti bagi penulis dan dukungan atas penulisan skripsi

ini; Mas Satrio, Mas Ndut, Mas Hendy, Mas Haris, Mba Nona, Mba

Sella, Mba Gaby, Selvy, Syta, Klara, Tias, Irvan, Gagas, Harits, Harisa,

Amel, Miftha, Ekan, Deszla, Clara, Faathir, Geraldo, Nur, Aan, Galang

dan Sahid. Terima kasih atas kerjasamanya, senang bisa bertemu

dengan orang-orang hebat seperti kalian.

13. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis

FIA Universitas Brawijaya yang telah memberikan banyak pengalaman

selama masa perkuliahan saya; Ka Zaim, Ka Shabrina, Ka Ayu, Ka

Randy, Ka Yoshi, Ka Lasma, Ka Sutan, Ko Kevin, Ka Erick, Ka Rizqi,

Ka Imam, Ka Dilla, Ka Fieka, Ka Itak, Ka Keke, Ka Iin, Ka Vivid,

Yoga, Sarah, Rani, Rico, Andri, Dimas, Bonsai, Leony, Anik, Chris,

Bryan, Dayat, Bram, Faza dan Faris. Terima kasih atas kerjasama dan

segala kenangan bersama.

14. Keluarga Besar Paskibra SMAN 13 Jakarta khususnya angkatan 23;

Mentor kami Fariz Kurnia. Chalid dan Freddy yang selalu menemani

dalam kondisi apapun selama penulis menempuh kuliah di kota

Malang. Alamanda, Mega, Lia, Sobrina, Mia, Tiwi, Harry, Andhika,

Page 10: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

xi

Gayuh dan Faqih. Terima kasih atas pelajaran hidup dan kebersamaan

selama 7 tahun terakhir, sukses selalu untuk kita semua.

15. Keluarga Kos Kesumba 13 atas semua kenangan indah selama penulis

menjadi perantau di kota Malang. Terima kasih buat bapak dan ibu

Yanto yang telah menjadi orang tua kedua di kota Malang. Ka Komet,

Ka Bintan, Ka Cita, Ka Dei, Nuvi, Bian, Sari, Era, Galuh, Dea, Indri,

Yuni. Beti, Ita. Semoga selalu kompak dengan penghuni kos

selanjutnya.

16. Orang-orang terdekat yang saya sayangi Dea Lintang Poppy Rendi

Rahma, Fahmi, Andre, Kahfi, Arya, Didin, Dyta, Gati, Yudo, Wahyu,

Wawan, Bayu, Litha, Putri, Rafi, Ilham, Mutia, Kiky, Weny, Aini,

Dhimas, Togar, Ato, Wira, Eryan, Bewok, Diqi, Chichi, Lulu, Anis,

Iwang, Rahman, Anang, Hanum, Yaya, Mas Dwi. Terima kasih atas

segalanya dan semoga selalu terjaga silaturahmi antara kita.

17. Serta seluruh pihak yang telah mendukung baik secara langsung

maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,

hingga terselesaikannya skripsi ini.

Demi kesempurnaan skripsi ini, kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Malang, 19 Juli 2017

Wiyadindi Novian Zahra

Page 11: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

MOTTO .......................................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. v

RINGKASAN ................................................................................................. vi

SUMMARY .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Kontribusi Penelitian ............................................................................ 9

E. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 12

A. Kajian Empirik ..................................................................................... 12

B. Kajian Teoritik ..................................................................................... 19

1. Pemasaran ...................................................................................... 19

2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan............................................... 20

a. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...................... 20

b. Jenis-jenis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ....................... 21

c. Manfaat Tanggung Jawab Sosial terhadap Perusahaan ........... 22

3. Cause-Related Marketing............................................................... 23

a. Pengertian Cause-Related Marketing ...................................... 23

b. Sejarah Cause-Related Marketing............................................ 24

c. Elemen Cause-Related Marketing ........................................... 24

d. Manfaat Cause-Related Marketing .......................................... 25

4. Persepsi Konsumen ........................................................................ 26

a. Pengertian Persepsi Konsumen ................................................ 26

b. Proses Persepsi Konsumen ....................................................... 30

c. Stimulus Persepsi Konsumen ................................................... 31

Page 12: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

xiii

d. Manfaat Persepsi ...................................................................... 35

5. Citra Merek .................................................................................... 35

a. Pengertian Citra Merek ............................................................ 35

b. Komponen Citra Merek............................................................ 37

c. Indikator Citra Merek ............................................................... 38

d. Manfaat Citra Merek ................................................................ 38

C. Hubungan Antar Variabel .................................................................... 39

1. Hubungan Cause-Related Marketing dengan Persepsi Konsumen

........................................................................................................ 39

2. Hubungan Cause-Related Marketing dengan Citra Merek ............

........................................................................................................ 40

3. Hubungan Persepsi Konsumen dengan Citra Merek ..................... 40

D. Model Hipotesis dan Rumusan Hipotesis ............................................ 41

1. Model Hipotesis ............................................................................. 41

2. Rumusan Hipotesis ........................................................................ 42

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 43

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 43

B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 44

C. Variabel dan Skala Pengukuran ........................................................... 44

1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel .................................. 44

a. Variabel .................................................................................... 44

b. Definisi Operasional Variabel .................................................. 45

2. Skala Pengukuran ........................................................................... 49

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 50

1. Populasi .......................................................................................... 50

2. Sampel ............................................................................................ 50

3. Teknik Pnegambilan Sampel.......................................................... 52

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 53

1. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 53

2. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 53

3. Instrumen Penelitian....................................................................... 54

F. Pengujian Instrumen............................................................................. 54

1. Uji Validitas ................................................................................... 54

2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 56

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 57

1. Analisis Deskriptif ......................................................................... 57

2. Analisis Jalur .................................................................................. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 59

A. Gambaran Umum Produk dalam Penelitian ......................................... 59

Page 13: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

xiv

B. Gambaran Umum Responden .............................................................. 60

1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ........................................ 61

2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 62

3. Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas .................................. 62

4. Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan .................... 64

C. Analisis Deskriptif Variabel yang Diteliti............................................ 65

1. Variabel Cause-Related Marketing ................................................ 65

2. Variabel Persepsi Konsumen ......................................................... 68

3. Variabel Citra Merek...................................................................... 71

D. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................. 73

1. Uji Validitas ................................................................................... 73

1. Uji Reliabilitas ............................................................................... 75

E. Hasil Uji Analisis Jalur ........................................................................ 75

1. Koefisien Jalur Persepsi Konsumen ............................................... 75

2. Koefisien Jalur Citra Merek ........................................................... 77

3. Rekapitulasi Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan

Pengaruh Total ............................................................................... 80

4. Diagram Analisis Jalur ................................................................... 80

5. Ketepatan Model ............................................................................ 81

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 82

A. Kesimpulan .......................................................................................... 82

B. Saran ..................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 84

LAMPIRAN ..................................................................................................... 87

Page 14: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Maping Penelitian Terdahulu ...................................................... 15

Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Item Penelitian ..................................... 48

Tabel 3.2 Pernyataan Skala Likert .............................................................. 50

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ..................................... 61

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 62

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas............................... 63

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan ................. 64

Tabel 4.5 Distribusi Responden Variabel Cause-Related Marketing ......... 65

Tabel 4.6 Distribusi Responden Variabel Persepsi Konsumen ................... 68

Tabel 4.7 Distribusi Responden Variabel Citra Merek ............................... 71

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel ................................................................. 74

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel.............................................................. 75

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Jalur Persepsi Konsumen .......................... 75

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Jalur Citra Merek ...................................... 75

Tabel 4.12 Rekapitulasi Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan

Pengaruh Total ......................................................................... 80

Page 15: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Proses Informasi Konsumen ........................................ 29

Gambar 2.2 Model Hipotesis Penelitian ..................................................... 42

Gambar 4.1 Diagram Model Jalur Variabel Cause-Related Marketing,

Persepsi Konsumen dan Citra Merek ....................................... 80

Page 16: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Hasil Perhitungan Sampel ............................................................... 87

2 Kuesioner Penelitian ....................................................................... 89

3 Hasil Kuesioner Penelitian .............................................................. 93

4 Data Responden Penelitian ............................................................. 98

5 Hasil Rekapitulasi Responden......................................................... 106

6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Responden .............................. 108

7 Hasil Distribusi Frekuensi ............................................................... 111

8 Hasil Analisis Jalur ......................................................................... 116

Page 17: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

PENGARUH CAUSE-RELATED MARKETING

TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN DAN

DAMPAKNYA PADA CITRA MEREK

(Survei pada Mahasiswa/i Universitas Brawijaya Konsumen Produk Air

Minum Dalam Kemasan Merek Aqua)

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh Gelar Sarjana

pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

WIYADINDI NOVIAN ZAHRA

NIM. 135030200111148

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN

MALANG

2017

Page 18: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

119

CURRICULUM VITAE

Nama : Wiyadindi Novian Zahra

Nomor Induk Mahasiswa : 135030200111148

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 22 November 1995

E-mail : [email protected]

Latar Belakang Pendidikan :

2007 Tamat dari SDSN Rawa Badak Utara 01 Pagi, Jakarta Utara

2010 Tamat dari SPMN 30, Jakarta Utara

2013 Tamat dari SMAN 13, Jakarta Utara

2017 Tamat dari Universitas Brawijaya, Malang

Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan :

2014 Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (Himabis)

2015 Forum Mahasiswa Peduli Inklusi (Formapi)

2015 Laboratorium Kewirausahaan dan Inovasi (LKI)

2016 Entrepreneurship and Innovation Laboratory (Ei Lab)

Pengalaman Kerja :

2016 Magang di PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Jakarta Utara.

Page 19: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi merupakan proses yang mendorong umat manusia

beranjak dari cara hidup dengan wawasan nasional menuju ke cara hidup dengan

wawasan global (Buchori, 1995:140) sehingga era globalisasi membentuk pola

pikir masyarakat yang berkembang luas dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

Ditunjang dengan adanya perkembangan teknologi yang menjadi cara baru dalam

melakukan berbagai macam aktivitas dan memberikan banyak kemudahan,

membuat masyarakat beralih dalam era yang praktis dan serba instan. Adanya

perkembangan teknologi membuat pencarian informasi tentang seluruh dunia kini

menjadi lebih mudah dan cepat. Di dalam dunia bisnis, era globalisasi dan

pesatnya perkembangan teknologi membuat persaingan menjadi semakin ketat.

Mulai tahun 2015, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara

membentuk kawasan integrasi ekonomi yang dikenal dengan Masyarakat

Ekonomi Asean (MEA) (www.crmsindonesia.org). MEA membuat arus

perdagangan antar negara-negara kawasan Asia Tenggara menjadi bebas

hambatan. Terlibatnya Indonesia dalam kawasan MEA secara tidak langsung

membuat persaingan bisnis di Indonesia menjadi semakin ketat. Kondisi ini

menuntut para pelaku bisnis untuk selalu berinovasi dalam mengembangkan

strategi perusahaan agar dapat bertahan ditengah arus persaingan. Konsumen yang

semakin selektif dalam memilih produk memaksa perusahaan agar menempatkan

Page 20: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

2

kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama dan diyakini bahwa kunci utama untuk

memenangkan persaingan adalah dengan memberikan nilai lebih kepada

pelanggan (Kotler&Keller, 2006:6).

Dewasa ini berkembang konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau

biasa dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR). Wibisono

(2007:8) mendefinisikan CSR sebagai tanggung jawab perusahaan kepada para

pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan

memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan

lingkungan (triple bottom line: profit, people, planet) dalam rangka mencapai

tujuan pembangunan berkelanjutan. Konsep CSR dianggap mampu memberikan

citra dan nilai positif di mata konsumen bagi perusahaan yang menerapkannya.

Namun dalam implementasinya, terdapat kontroversi karena konsep CSR bersifat

sukarela dan tidak sesuai dengan tujuan perusahaan yang mencari keuntungan

dalam menjalankan kegiatan bisnisnya (Fajar, 2010:43). Berdasarkan

permasalahan terkait konsep dari CSR, Kotler dan Lee (2005:22) mengemukakan

beberapa konsep program dari tanggung jawab sosial perusahaan yang dapat

dipilih, salah satunya adalah konsep Cause-Related Marketing. Cause-Related

Marketing (CRM) memiliki konsep bahwa perusahaan akan mengajak masyarakat

untuk membeli atau menggunakan produknya, baik itu barang atau jasa, dimana

sebagian dari keuntungan akan didonasikan untuk membantu mengatasi atau

mencegah masalah tertentu.

Manfaat dari CRM menurut Endacott (2004) adalah situasi yang saling

menguntungkan bagi perusahaan, penerima dan konsumen. Konsumen

Page 21: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

3

memperoleh kesempatan untuk dapat membantu penerima. Penerima dari

program CRM akan memberikan keuntungan berupa publisitas yang secara tidak

langsung dapat meningkatkan penjualan produk serta memberikan citra positif

bagi perusahaan. Menurut penelitian dari Sen dan Bhattacharya (2001)

menambahkan bahwa terdapat efek yang positif dari CRM yang akan berdampak

pada meningkatnya persepsi konsumen terhadap citra perusahaan.

Polonski dan Speed (2001) menyatakan banyak keuntungan yang bisa

diperoleh perusahaan dan atau mitranya dengan melakukan CRM. Keuntungan

pertama adalah menarik para konsumen baru, yaitu orang yang dari awal sudah

tertarik untuk berderma yang kemudian dipromosikan oleh perusahaan.

Keuntungan kedua adalah tersedianya dana untuk membiayai kegiatan sosial

tertentu. Keuntungan ketiga, kegiatan sosial bisa ditentukan oleh perusahaan, yang

melihat keterkaitan antara produknya dengan kegiatan sosial tertentu.

Perusahaan yang melakukan program CRM bisa mendapatkan ceruk

pasarnya dengan lebih tepat. CRM akan menghubungkan antara produk dengan

isu tertentu dan konsumen yang tertarik dengan isu tersebut akan mengetahui

asosiasi antara produk dengan isu yang menjadi perhatiannya. Keuntungan

keempat, hasil penjualan bisa meningkat karena tambahan konsumen serta ceruk

pasar, terbentuknya kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki kepedulian

yang sama. Keuntungan yang terakhir adalah perusahaan akan menikmati citra

merek yang positif.

Pokok permasalahan yang saat ini terjadi adalah hal apa yang

menyebabkan konsumen mempersepsikan tujuan sosial pada program CRM

Page 22: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

4

relevan atau tidak bagi mereka, yang akan mempengaruhi keputusan mereka

untuk turut berpartisipasi atau tidak di dalamnya (Folse dan Grau, 2007).

Bagaimanapun, konsumen tidak selalu mendukung setiap program CRM.

Beberapa konsumen menunjukkan bahwa mereka merasa ragu-ragu tentang

motivasi yang mendasari program tersebut, apakah untuk tujuan sosial atau

semata-mata untuk memperoleh laba yang diperoleh dari penjualan merek.

Keraguan konsumen bisa menjadi suatu rintangan utama untuk kesuksesan

program CRM.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan informasi dan

meyakinkan konsumen mengenai produk dan program CRM yang dilakukan

(Setiadi, 2006:33). Informasi yang diberikan perusahaan mengenai penggunaan

strategi program CRM pada produk yang mereka tawarkan akan mempengaruhi

persepsi konsumen. Perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi konsumen sehingga mereka berminat untuk berpartisipasi

dalam program CRM (Folse dan Grau, 2007).

Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,

mengorganisasi dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan

gambaran dunia yang memiliki arti (Kotler, 2007:228). Hawkins (2010:313)

menambahkan bahwa persepsi terbentuk melalui proses yang di mulai dengan

pengungkapan (exposure) yang terjadi ketika stimulus berada di sekitar alat indra

seseorang. Ketika rangsangan mengaktifkan satu atau lebih sensor penerima maka

akan terbentuk proses perhatian (attention) dan selanjutnya akan terbentuk

interpretasi (interpretation) dari kumpulan rangsangan yang diterima alat indra.

Page 23: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

5

Merek lebih dari sekedar nama dan lambang, tetapi lebih dari itu, merek

adalah elemen kunci dalam hubungan perusahaan dengan konsumen. Merek

mempresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atas sebuah produk dan

kinerjanya hingga semua hal tentang arti produk atau jasa kepada konsumen

(Kotler dan Armstrong, 1997:282). Kotler dan Keller (2007:346) mengatakan citra

merek merupakan “perceptions and beliefs held by consumers. As reflected in the

association held in consumer memory”, yaitu persepsi dan keyakinan konsumen,

seperti yang tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen

mengenai merek suatu produk yang dilihat, dipikirkan dan dibayangkan.

Menciptakan citra merek yang tepat untuk suatu produk akan sangat berguna bagi

pemasar, karena citra merek akan mempengaruhi penilaian konsumen atas

alternatif merek yang diharapkan. Bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan

konsumen, tetapi citra merek yang tepat dapat memberikan kepuasan konsumen.

Sciffman dan Kanuk (2000:141) menyatakan bahwa konsumen

senantiasa memilih merek berdasarkan citranya. Jika konsumen tidak mempunyai

pengalaman dengan suatu produk, maka mereka cenderung untuk mempercayai

merek yang disukai atau terkenal. Citra merek yang positif berkaitan dengan

kesetiaan konsumen, kepercayaan konsumen mengenai nilai merek yang positif

dan kesediaan untuk mencari merek tersebut. Semakin baik citra merek yang

melekat pada produk, maka konsumen akan lebih tertarik untuk membeli produk

tersebut.

Penelitian ini akan membahas tentang industri Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK). Seperti kita ketahui, air minum merupakan kebutuhan vital

Page 24: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

6

manusia. Gagasan untuk memasukkan air minum ke dalam kemasan sebetulnya

sudah dilakukan oleh bangsa Yunani kuno dan Romawi jauh sejak abad

permulaan. Bisnis AMDK di Indonesia mulai dikenal sejak dekade awal 1970-an.

Perintisnya adalah Tirto Utomo, pendiri produk AMDK merek Aqua. Sejak mulai

dijual dalam bentuk kemasan, bisnis AMDK pun terus tumbuh. Perkembangan

produksi AMDK di Indonesia memperlihatkan peningkatan yang cukup

signifikan.

Studi yang dilakukan oleh MARS Indonesia mengungkapkan bahwa

produksi AMDK di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 9,47 miliar liter. Pada

tahun 2009 meningkat menjadi 10,19 miliar liter dan terus meningkat pada tahun-

tahun berikutnya hingga menjadi 14,90 miliar liter pada tahun 2014. Selama

periode tersebut produksi AMDK di Indonesia telah meningkat rata-rata sebesar

7,9% per tahun. Meningkat pesatnya produksi AMDK di Indonesia selama kurun

waktu tersebut, selain didorong oleh permintaan di pasar domestik, juga didorong

oleh tingginya permintaan dari pasar ekspor. Dilihat dari bentuk kemasannya,

produksi AMDK di Tanah Air sampai saat ini masih didominasi oleh kemasan

galon, volumenya mencapai 8,54 miliar liter atau 57,3% dari total produksi

AMDK nasional yang tercatat sebesar 14,90 miliar liter. Kemasan berikutnya

adalah cup plastik yang komposisinya mencapai 20,8% dengan volume produksi

sebesar 3,10 miliar liter. Kemudian diikuti oleh AMDK kemasan botol plastik

sedang dengan prosentase 11,3% dan kemasan botol plastik besar yang mencapai

8,2%.

Page 25: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

7

Sampai saat ini Danone - Aqua Group masih tercatat sebagai produsen

AMDK terbesar di Indonesia. Pada tahun 2014, perusahaan yang memproduksi

merek Aqua dan Vit ini menyumbangkan 58,1% dari total produksi AMDK di

Indonesia (www.marsindonesia.com). PT. Tirta Investama adalah pelopor di

bidang industri AMDK di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara. Aqua memiliki

program CSR yang disebut Water Access, Sanitation, Hygiene Program (WASH)

yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan bagi masyarakat pra-sejahtera.

Melalui program WASH, Aqua berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan untuk

memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan

air bersih di Indonesia. Salah satu program WASH adalah program „Satu untuk

Sepuluh‟.

Program „1 Liter Aqua untuk 10 Liter Air Bersih‟ Aqua mengupayakan

pengadaan air bersih bagi masyarakat di daerah yang mengalami kesulitan air

bersih yaitu di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Setiap liter produk

Aqua berlabel khusus yang berhasil dijual, program ini berkomitmen untuk

memberikan 10 liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Aqua akan

mengupayakan memperpendek jarak sumber air ke kawasan penduduk melalui

titik-titik pengambilan air. Pembangunan infrastruktur seperti penempatan pipa-

pipa penyaluran air di tempat yang strategis agar mudah dijangkau oleh warga

sekitar.

Dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk

mengambil judul penelitian “Pengaruh Cause-Related Marketing terhadap

Persepsi Konsumen dan dampaknya pada Citra Merek”. Peneliti tertarik untuk

Page 26: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

8

memgambil judul penelitian ini karena iklan mengenai program „Satu untuk

Sepuluh‟ sudah tidak ada namun programnya masih berjalan sehingga peneliti

tertarik untuk meneliti apakah kampanye program „Satu untuk Sepuluh‟ masih

tertanam dalam benak konsumen dan membangun persepsi konsumen terhadap

citra merek Aqua.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Apakah cause-related marketing berpengaruh signifikan terhadap persepsi

konsumen?

2. Apakah cause-related marketing berpengaruh signifikan terhadap citra

merek?

3. Apakah persepsi konsumen berpengaruh signifikan terhadap citra merek?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh cause-related marketing terhadap

persepsi konsumen.

2. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh cause-related marketing terhadap

citra merek.

Page 27: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

9

3. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh persepsi konsumen terhadap citra

merek.

D. Kontribusi Penelitian

Penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan nilai, baik secara

akademis maupun secara praktis yang berkaitan dengan pengaruh cause-related

marketing terhadap persepsi konsumen dan dampaknya pada citra merek. Adapun

kontribusi penelitian yang ingin dicapai antara lain:

1. Teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan mengenai strategi pemasaran khususnya pada bahasan

cause-related marketing.

b) Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan atau salah satu

informasi bagi semua pihak yang ingin mengadakan penelitian serupa.

2. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan nantinya bermanfaat bagi pemasar dalam

rangka menetapkan strategi promosi tanggung jawab sosial perusahaan

berupa cause-related marketing untuk meningkatkan penjualan dalam

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan di masyarakat.

Page 28: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

10

E. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan diperlukan untuk membantu memperjelas dalam

memahami isi proposal skripsi ini, yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang uraian latar belakang

permasalahan, perumusan masalah yang berkaitan dengan

variabel yang di teliti, tujuan penelitian, kontribusi

penelitian dan sistematika pembahasan yang secara singkat

menguraikan isi dalam penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan tentang kajian empirik dan

kajian teoritik mendukung untuk dijadikan landasan ilmiah

yang berkaitan dengan judul dan seluruh permasalahan

yang di teliti. Penelitian ini berfokus pada cause-related

marketing, persepsi konsumen dan citra merek.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang metode-metode yang

digunakan dalam penelitian, serta secara berturut-turut di

bahas mengenai jenis penelitian, metode penelitian, sumber

data dan analisis data.

Page 29: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang gambaran umum produk penelitian,

gambaran umum responden, analisis variabel yang diteliti,

hasil analisis jalur, diagram analisis hasil analisis jalur,

pengaruh tidak langsung, pengaruh total, ketepatan model,

pembahasan hasil penelitian dan hasil pengujian hipotesis.

BAB V PENUTUP

Berisikan kesimpulan dan saran dari keseluruhan penelitian

mengenai pengaruh cause-related marketing terhadap

persepsi konsumen dan dampaknya pada citra merek.

Page 30: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Empirik

1. Moosmayer dan Alexandre (2010)

Penelitian ini berjudul “Consumer Perceptions of Cause-Related

Marketing Campaigns”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

dan menganalisis pengaruh jenis kelamin dan ukuran donasi pada persepsi

konsumen terhadap perilaku perusahaan, sikap konsumen terhadap produk,

itikad konsumen terhadap Cause-Related Marketing dan persepsi konsumen

terhadap keuntungan bagi perusahaan non-profit. Ukuran sampel yang dipilih

sebanyak 306 responden mahasiswa dari German University dengan rata-rata

umur 22 tahun. Kampanye Cause-Related Marketing yang ditunjukkan

kepada responden merupakan kampanye yang mendukung kegiatan amal

bagi anak-anak Jerman yang dibedakan berdasarkan ukuran donasinya. Uji

hipotesis dilakukan melalui survey online untuk mengetahui respon mereka

terhadap kampanye Cause-Related Marketing dengan teknik ANOVA.

2. Yuke (2013)

Penelitian ini berjudul “Persepsi Konsumen terhadap Brand Image

KFC”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh baik

secara simultan maupun parsial dari persepsi konsumen terhadap komponen

Page 31: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

13

brand image KFC yaitu citra pembuat, citra pemakai dan citra produk.

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui salah satu dari ketiga variabel

yang memiliki pengaruh dominan terhadap persepsi konsumen. Penelitian ini

dilaksanakan di waralaba KFC (Kentucky Fried Chicken) Cabang Kawi,

Malang-Jawa Timur.

Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research)

dan data yang diperoleh berupa kuisioner dengan pemilihan responden

menggunakan metode accidental sampling sejumlah 100 orang. Alat analisis

data yang digunakan adalah uji instrumen, analisis faktor dan regresi linear

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan

secara simultan antara variabel citra merek terhadap persepsi konsumen.

3. Alia (2016)

Penelitian ini berjudul “The Role of Cause-Related Marketing on

Multinational Corporate Reputation, Brand Image and Purchase Intention in

Indonesia and Thailand”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi peran dari Cause-Related Marketing pada reputasi

perusahaan multinasional, citra merek dan intensitas pembelian di Indonesia

dan Thailand. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory

research) dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data yang

diperoleh adalah data primer berupa survei yang dilakukan dengan

menyebarkan kuisioner terhadap 113 responden di Indonesia dan Thailand.

Uji validitas dan reabilitas menggunakan SPSS versi 13.0. Pengujian

Page 32: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

14

hipotesis menggunakan analisis jalur dan menunjukkan bahwa Cause-Related

Marketing memiliki efek positif terhadap variabel reputasi perusahaan

multinasional, citra merek dan niat beli.

4. Rahajeng (2016)

Penelitian ini berjudul “Persepsi Konsumen terhadap Brand Image Roti

Bluder Cokro”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari

persepsi konsumen pada brand image. Jenis penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data primer.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan

kriteria konsumen yang pernah merasakan dan membeli roti Bluder Cokro.

Metode pengambilan data pada penelitian ini dengan wawancara ke

berbagai informan hingga menemukan data jenuh. Teknik analisis data

menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Metode keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel

brand image yaitu product attributes, consumer benefits dan brand

personality terhadap persepsi konsumen.

Page 33: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

15

Tabel 2.1 Maping Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian Tujuan Penelitian

Metodologi Hasil Penelitian

Variabel Sampel Analisis

1. Dirk C.

Moosmayer,

Alexandre

Fuljahn

(2010)

Consumer

Perceptions of

Cause-Related

Marketing

Campaigns

a. Untuk

mengidentifikasi

pengaruh jenis

kelamin dan ukuran

donasi terhadap

persepsi konsumen

pada perilaku

perusahaan.

a. Gender

b. Donation Size

c. Consumer

Perception

d. Cause-

Related

Marketing

360 orang

responden,

mahasiswa

dari German

University

Mengunakan

metode survey

online dan

dilakukan

analisis

menggunakan

ANOVA

a. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat

pengaruh berbeda

secara signifikan

terhadap persepsi

konsumen pada

perilaku perusahaan

berdasarkan jenis

kelamin.

b. Untuk

mengidentifikasi

pengaruh jenis

kelamin dan ukuran

donasi terhadap sikap

konsumen pada

produk.

b. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat

pengaruh berbeda

secara signifikan

terhadap sikap

konsumen pada produk

berdasarkan jenis

kelamin.

Page 34: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

16

Lanjutan Tabel 2.1

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian Tujuan Penelitian

Metodologi

Hasil Penelitian

Variabel Sampel Analisis

c. Untuk mengidentifikasi

pengaruh jenis kelamin

dan ukuran donasi

terhadap itikad

konsumen pada

kampanye cause-related

marketing.

c. Hasil penelitian terdapat

pengaruh berbeda secara

signifikan terhadap

itikad konsumen pada

kampanye cause-related

marketing berdasarkan

jenis kelamin.

d. Untuk mengidentifikasi

pengaruh jenis kelamin

dan ukuran donasi

terhadap persepsi

konsumen pada manfaat

bagi perusahaan non-

profit.

d. Hasil penelitian

menunjukkan ukuran

donasi berpengaruh

secara signifikan

terhadap persepsi

konsumen pada manfaat

bagi perusahaan non-

profit.

Page 35: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

17

Lanjutan Tabel 2.1

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian Tujuan Penelitian

Metodologi Hasil Penelitian

Variabel Sampel Analisis

2.

Sella Yuke

(2013)

Persepsi

Konsumen

terhadap Brand

Image KFC (Studi

pada KFC Cabang

Kawi Malang)

Untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh

persepsi konsumen

terhadap komponen

brand image

a. Persepsi

Konsumen

b. Citra

Pembuat

c. Citra

Pemakai

d. Citra

Produk

100 orang

responden

KFC cabang

Kawi Malang

dengan metode

accidental

sampling

Uji instrumen,

analisis faktor

dan regresi

linear

berganda

Citra pembuat, citra

pemakai dan citra produk

mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap

persepsi konsumen KFC

Cabang Kawi Malang.

3. Alanna Alia

(2016)

The Role of

Cause-Related

Marketing on

Multinational

Corporate

Reputation, Brand

Image and

Purchase

Intention in

Indonesia and

Thailand

Untuk

mengidentifikasi peran

dari Cause-Related

Marketing pada

reputasi perusahaan

multinasional, citra

merek dan intensitas

pembelian di

Indonesia dan

Thailand.

a. Cause-

Related

Marketing

b. Multinationa

l Corporate

Reputation

c. Brand Image

d. Purchase

Intention

113 orang

responden, 89

responden

Indonesia dan

24 responden

Tahiland yang

mengetahui

kampanye The

Body Shop

melawan

„Animal

Testing‟

Analisis

menggunakan

SPSS versi

13.0

Cause-Related Marketing

memiliki efek positif

terhadap variabel reputasi

perusahaan multinasional,

citra merek dan niat beli.

Page 36: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

18

Lanjutan Tabel 2.1

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian Tujuan Penelitian

Metodologi Hasil Penelitian

Variabel Sampel Analisis

4. Hestia

Rahajeng

(2016)

Persepsi

Konsumen

terhadap Brand

Image Roti

Bluder Cokro

Untuk menyelidiki

pengaruh persepsi

konsumen terhadap

Brand Image.

a. Product

Attributes

b. Consumer

Benefits

c. Brand

Personality

d. Persepsi

Konsumen

Wawancara

informan yang

pernah

merasakan dan

memberli

produk roti

Bluder Cokro

Reduksi data,

penyajian data

dan penarikan

kesimpulan

Adanya pengaruh antara

persepsi konsumen

terhadap komponen brand

image

5. Zahra,

Wiyadindi

Novian

(2017)

Cause-Related

Marketing

terhadap Persepsi

Konsumen

dampaknya pada

Citra Merek

Untuk menyelidiki

pengaruh cause-

related marketing

terhadap persepsi

konsumen dan

dampaknya pada

citra merek

a. Cause-

Related

Marketing

b. Persepsi

Konsumen

c. Citra Merek

Mengunakan

metode survey

online dan

dilakukan

analisis

menggunakan

analisis jalur

Page 37: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

19

B. Kajian Teoritik

1. Pemasaran

American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Kotler dan

Keller (2006:6) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:

“Marketing is an organizational function and a set of processes for

creating, communicating and delivering value to customers and for

managing customer relationships in ways that benefit the organization and

its stakeholders”

Dari definisi tersebut, pemasaran dapat diartikan sebagai suatu fungsi

organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan

dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan

pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku

kepentingannya. Kotler dan Keller (2006:6) menambahkan bahwa pemasaran

adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalam individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan

pihak lain. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang

sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena

dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja

bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar.

Sedangkan Swastha dan Irawan, (2005:10) mendefinisikan konsep

pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan

hidup perusahaan. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi

Page 38: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

20

sebenarnya berbeda. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik

konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan

konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan (Kotler dan Amstrong,

2003:7). Jadi dapat diartikan pemasaran sebagai rangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan dan

mendapatkan laba dengan memahami kebutuhan konsumen dan bertujuan

untuk mencapai kepuasan konsumen.

2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

a. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut Suhandari M. Putri dalam Hendrik Budi Untung (2008:1)

Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan

adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung

jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara

perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Di Indonesia

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan telah diatur dalam undang-undang

sejak 16 Agustus 2007 melalui Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas). Undang-Undang ini

mengikat semua jenis korporasi yang berbentuk Perseroan Terbatas baik itu

berstatus swasta maupun Milik Negara. Pengikat perusahaan berbadan BUMN

mengenai tanggung jawab sosial perusahaan telah diatur dalam UU tentang

BUMN pasal 2 juncto pasal 66 Ayat 1, UU Nomor 19 tahun 2003 pasal 8

keputusan Menteri Negara Nomor 236 tahun 2003.

Page 39: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

21

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tanggung

jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

disebut CSR adalah suatu tindakan baik bersifat sukarela maupun diatur dalam

undang-undang yang bertujuan untuk menunjukan kepedulian suatu

perusahaan terhadap karyawan, masyarakat sekitar perusahaan hingga

lingkungan secara luas sebagai komitmen tanggung jawab berkelanjutan

mengenai dampak dari kegiatan perusahaan yang telah dilakukan. Namun

dalam implementasinya, terdapat kontroversi karena konsep CSR bersifat

sukarela dan tidak sesuai dengan tujuan perusahaan yang mencari keuntungan

dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. (Mukti Fajar, 2010:43). Berdasarkan

permasalahan terkait konsep dari CSR, Kotler dan Lee dalam Wahyudi

(2008:56) memaparkan bahwa terdapat beberapa bentuk program dari

tanggung jawab sosial perusahaan yang dapat dipilih, salah satunya adalah

konsep Cause-Related Marketing.

b. Jenis-jenis tanggung jawab sosial perusahaan

Kotler dan Lee dalam Wahyudi (2008:56) memaparkan bahwa inisiatif

sosial perusahaan menunjukkan pemenuhan komitmen perusahaan terhadap

tanggung jawab sosial perusahaan. Mereka menjelaskan bahwa terdapat 6

pilihan inisiatif perusahaan, yaitu:

1) Cause Promotion, yaitu inisiatif perusahaan untuk mengalokasikan dan atau

bantuan dalam bentuk barang dan sumber daya lain untuk meningkatkan

kesadaran dan perhatian tentang masalah sosial tertentu atau dalam rangka

rekruitmen sukarelawan.

Page 40: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

22

2) Cause Related Marketing, yang berarti perusahaan berkomitmen untuk

mendonasikan sejumlah persentase tertentu dari pendapatan untuk hal

tertentu yang berkaitan dengan penjualan produk.

3) Corporate Social Marketing, yaitu upaya perusahaan memberi dukungan

pada pembangunan dan atau pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk

mengubah sikap dan perilaku dalam rangka memperbaiki kesehatan

masyarakat, pelestarian lingkungan dan lain-lain.

4) Corporate Philantrophy, berupa pemberian sumbangan sebagai kegiatan

amal (charity). Seringkali dalam bentuk hibah tunai, donasi dan atau dalam

bentuk barang.

5) Community Volunteering, dalam perwujudan dukungan dan dorongan

perusahaan kepada para karyawan, mitra pemasaran dan atau anggota

franchise untuk menyediakan dan mengabdikan waktu dan tenaga mereka

untuk membantu kegiatan organisasi sosial tertentu.

6) Socially Responsible Business Practice, yaitu adopsi praktik-praktik bisnis

yang bersifat diskresi serta berbagai investasi yang mendukung pemecahan

masalah sosial tertentu.

c. Manfaat Corporate Social Responsibility terhadap perusahaan.

Suhandari dalam Hendrik Budi (2008:6) mengemukakan beberapa

manfaat dari program CSR bagi perusahaan, antara lain:

1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek

perusahaan.

2) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.

3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan.

4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.

Page 41: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

23

5) Membuka peluang pasar yang lebih luas.

6) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah.

7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.

8) Memperbaiki hubungan dengan regulator.

9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.

10) Peluang mendapatkan perhagaan.

3. Cause-Related Marketing

a. Pengertian Cause-Related Merketing

Menurut Foundation Center, frase Cause Related Marketing pertama kali

digunakan oleh perusahaan kartu kredit American Express pada tahun 1983

untuk menjelaskan kampanye mereka ke publik guna mengumpulkan dana

untuk restorasi patung Liberty. American Express menyumbangkan 1 sen

untuk patung Liberty setiap kali seseorang menggunakan kartu kreditnya.

Hasilnya menunjukkan jumlah pemegang kartu yang baru kemudian tumbuh

sebesar 45% dan penggunaan kartu meningkat sebesar 28%. Business in the

Community dalam Adkins (2004:51) memberikan pemahaman mengenai Cause

Related Marketing (CRM) melalui definisi berikut :

“A commercial activity by which business and charities or good

causes form a partnership with each other to market image, product or

service for mutual benefit.”

Dari definisi tersebut, Cause Related Marketing atau yang selanjutnya

disebut CRM dapat diartikan sebagai suatu aktivitas komersial dimana suatu

bisnis dan badan amal saling bekerjasama untuk memasarkan citra, produk atau

jasa agar mencapai hubungan yang saling menguntungkan. Lebih lanjut,

Adkins (2004:52) menjelaskan bahwa untuk mencapai kesuksesan maka

kemitraan dalam CRM harus merupakan representatif dari nilai-nilai dan etika

Page 42: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

24

bisnis. Definisi lainnya dikemukakan oleh Kotler dan Lee (2005:38)

dimana mereka menyatakan bahwa dalam CRM, perusahaan akan mengajak

masyarakat untuk membeli atau menggunakan produknya, baik itu barang

maupun jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan

didonasikan untuk membantu suatu permasalahan tertentu.

b. Sejarah Cause-Related Merketing

Cause Related Marketing pertama kali berkembang pada tahun 1983,

ketika American Express melakukan kerja sama dengan pihak non-profit,

dimana sejumlah bagian dari penggunaan kartu Amex akan di sumbangkan

untuk pemugaran patung Liberty (Barnes dan Fitzgibbons, dalam Basil, 2002;

Miller, dalam Bhattacharya, 2001). Setelah peristiwa pemugaran patung

Liberty, cause-related marketing mulai popular di Amerika Serikat dan mulai

menyebar ke negara-negara lainnya seperti Norwegia di Eropa, Korea di Asia,

Australia dan Kanada (Lavack dan Kropp, dalam Bhattacharya, 2001).

c. Elemen Cause-Related Merketing

Elemen struktur Cause-Related Marketing menurut Landreth dalam Kotler

(2000:128) terdiri dari:

a. Manfaat sumbangan. Perusahaan harus mempertimbangkan manfaat apa

yang akan diberikan dan dirasakan oleh masyarakat. Perusahaan mengkaitkan

antara isu-isu yang sedang menjadi perhatian masyarakat kemudian

menghubungkannya dengan merek. Jika masyarakat memandang manfaat

sumbangan yang diberikan dekat dengan kehidupannya maka masyarakat akan

tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam cause-related marketing tersebut.

Page 43: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

25

Perusahaan juga harus menginformasikan kepada masyarakat bagaimana

penghitungan jumlah sumbangan yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan amal

(donasi), apakah berdasarkan keseluruhan persentase harga produk atau

keuntungan, atau jumlah tertentu dari sumbangan.

b. Jumlah sumbangan. Ukuran jumlah sumbangan yang diberikan dari

setiap harga produk, yaitu perbandingan dari jumlah harga yang disumbangkan

dengan harga produk. Bagaimana respon yang diberikan masyarakat pada

setiap harga yang disumbangkan dibandingkan dengan harga produk.

c. Penggunaan sumbangan oleh perusahaan. Kesuksesan dari cause-related

marketing yang dilakukan perusahaan bergantung pada sejauh mana

masyarakat mengetahui apakah kegiatan amal yang dijanjikan oleh perusahaan

akan benar-benar dilaksanakan, waktu penggunaan sumbangan dan

keterbukaan perusahaan (akuntabilitas) terhadap penggunaan sumbangan yang

telah diperoleh dari masyarakat.

d. Manfaat Cause-Related Merketing

Menurut Kotler (2000:228), ada beberapa keuntungan yang dapat

diperoleh perusahaan atau mitranya ketika melakukan cause-related marketing.

1) Menarik minat para konsumen baru, yaitu orang-orang yang pada

awalnya memiliki ketertarikan untuk melakukan kegiatan sosial tertentu

yang kemudian dipromosikan oleh perusahaan. Dengan membeli

produk perusahaan yang berkualitas, mereka juga sekaligus membantu

dengan ikut menyumbang.

2) Tersedianya dana untuk membiayai suatu kegiatan sosial. Kegiatan

sosial ini dapat ditentukan oleh perusahaan, dengan melihat hubungan

antara produknya dengan suatu kegiatan sosial.

3) Perusahaan yang melakukan cause-related marketing juga akan

memperoleh ceruk pasarnya lebih cepat. Karena cause-related

marketing menghubungkan suatu produk dengan isu-isu tertentu,

konsumen yang tertarik dengan isu-isu tersebut kemungkinan besar

Page 44: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

26

akan berminat dengan produk yang ditawarkan perusahaan ketika

promosi dilakukan.

4) Meningkatkan hasil penjualan karena tambahan konsumen dan ceruk

pasar.

5) Membentuk asosiasi dengan pihak-pihak yang memiliki kepedulian

sosial yang sama.

6) Merek produk yang dikeluarkan perusahaan akan mendapat identitas

merek positif dari konsumen.

4. Persepsi Konsumen

a. Pengertian Persepsi Konsumen

Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan bagaimana cara seseorang

melihat sesuatu , sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau penglihatan

bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Hakim, 2005:45).

Kata persepsi berasal dari “perception” yang berarti penglihatan, tanggapan,

daya memahami, atau menanggapai sesuatu (Echol dan Sadily, 2000: 424).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan persepsi sebagai

tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang dalam

mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya (Depdiknas:2003).

Para ahli banyak mengemukakan pendapat secara berbeda satu sama lain

mengenai makna dari kata persepsi. Menurut Kotler (2003:216) persepsi

merupakan suatu proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,

mengorganisasi, menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan

gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada

rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Sedangkan

menurut Schiffman dan Kanuk (2000:62) persepsi adalah proses seorang

Page 45: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

27

individu memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus menjadi

gambaran dunia yang bermakna dan berhubungan.

Dari berbagai pengertian yang telah dikemukakan maka dapat diartikan

persepsi sebagai suatu proses yang dilakukan individu dalam menafsirkan

stimulus dari lingkungan dan berusaha untuk memberikan makna bagi stimulus

yang diterimanya. Dua orang konsumen yang menerima dan memperhatikan

suatu stimulus yang sama, mungkin akan mengartikan stimulus tersebut

berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi bisa berada pada pihak

pelaku persepsi, target yang dipersepsikan, atau dalam konteks situasi dimana

persepsi itu dilakukan (Robbins, 2001:255) :

1) Pelaku persepsi

Faktor-faktor yang berasal dari pelaku persepsi adalah cara pandang

individu dalam mencoba menafsirkan dan dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi dari pelaku individu seperti sikap, motif, pengalaman, dan

pengharapan.

2) Objek persepsi

Karakteristik-karakteristik dari target yang akan diawali dapat

mempengaruhi apa yang dipersepsikan seperti objek baru, gerakan, bunyi,

ukuran, latar belakang, dan kedekatan.

3) Situasi

Unsur-unsur lingkungan mempengaruhi persepsi seseorang unsur-unsur itu

misalnya tempat, waktu, cahaya, panas dan keadaan sosial.

Page 46: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

28

Persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan

menginterpretasikan kesan sensorik mereka untuk memberi arti pada

lingkungan mereka. Apabila seseorang sudah memiliki motivasi, maka orang

tersebut sudah siap untuk bertindak. Tindakan yang diambil ini akan

dipengaruhi oleh persepsi pada situasi yang dihadapinya. Dua orang dengan

motivasi dan tujuan yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena

mereka berada dalam situasi yang berbeda (Kotler dan Armstrong, 2001:214).

Persepsi melibatkan stimulus dari dunia luar, maka sistem proses

informasi konsumen pun terlibat, yaitu alat indera, ingatan jangka pendek, dan

ingatan jangka panjang (Wilkie, 1990:116). Proses informasi konsumen adalah

suatu proses dimana konsumen dihadapi pada suatu informasi yang kemudian

konsumen terlibat kepada informasi tersebut, lalu konsumen memperhatikan,

memahami, menempatkannya kedalam ingatan, dan memanggilnya kembali di

kemudian hari. Dibawah ini adalah skema gambar yang menggambarkan

proses informasi konsumen (Mowen, 1998:132). Dalam gambar tersebut

terdapat faktor penting yang mempengaruhi proses informasi, yaitu: persepsi,

tingkat keterlibatan konsumen, dan ingatan.

Proses persepsi sendiri terdiri dari tiga tahap, tahap pertama adalah tahap

perkenalan dimana individu menerima informasi melalui indera mereka. Tahap

kedua adalah perhatian, yaitu individu menempatkan kapasitas proses menjadi

suatu stimulus. Adapun tahap yang ketiga adalah tahap pemahaman, yaitu

individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi menjadi teratur

Page 47: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

29

supaya memiliki arti. Jadi pemahaman adalah suatu proses merubah indera

stimulus agar dapat dipahami.

Gambar 2.1 : Model Proses Informasi Konsumen

Sumber: John C. Mowen “Consumer Behavior” 1998

Faktor kedua yang mempengaruhi proses informasi adalah faktor

keterlibatan konsumen, apakah konsumen akan pindah dari tahap perkenalan

ke tahap perhatian, dan akhirnya dari tahap pemahaman menjadi persepsi.

Selain itu keterlibatan konsumen konsumen mempengaruhi fungsi ingatan,

karena pemahaman dari keterlibatan merupakan pusat dari pemahaman proses

informasi dan persepsi. Faktor yang terakhir adalah fungsi ingatan yang

memegang peran penting dalam masing-masing tahap persepsi.

Ingatan membawa proses perkenalan dan perhatian dengan membiarkan

konsumen mengantisipasi stimulus yang mereka jumpai. Ingatan juga

membantu proses pemahaman konsumen dengan menyimpan pengetahuan

tentang lingkungannya. Pengetahuan ini kemudian dapat dipanggil kembali dan

digunakan untuk membantu konsumen dalam memahami suatu stimulus (Philip

Kotler, 2003:217).

Page 48: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

30

b. Proses Persepsi Konsumen

Seseorang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama

dan karena adanya empat proses persepsi : perhatian yang selektif, distorsi

selektif, ingatan selektif dan persepsi subliminal (Philip Kotler, 2007:228) :

1) Perhatian Selektif

Perhatian harus dibuat selektif agar dapat menarik konsumen karena

pesan yang disampaikan akan hilang, kecuali pesan yang cukup menonjol.

Artinya pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik perhatian

konsumen, tantangan yang sesungguhnya adalah rangsangan mana yang akan

diperhatikan orang. Berikut ini adalah beberapa temuan :

a. Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan

kebutuhannya saat ini.

b. Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi.

c. Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berdeviasi besar

terhadap ukuran rangsangan normal.

2) Distorsi Selektif

Menjelaskan kecenderungan orang untuk mengubah informasi yang

diantaranya sesuai dengan pengertiannya sendiri, karena pada dasarnya orang

cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang lebih mendukung daripada

menentang konsepsi-konsepsi yang telah dimilikinya. Dengan demikian

pemasar harus berupaya untuk memahami susunan pikiran konsumen dan

bagaimana dampak serta interpretasi iklan dan produk mereka. Distorsi selektif

Page 49: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

31

dapat berfungsi bagi keuntungan pemasar dengan merek yang kuat ketika

konsumen mengganggu informasi merek yang netral atau ambigu untuk

membuatnya lebih positif.

3) Ingatan Selektif

Mengingat yang selektif, berarti mereka akan mengingat apa yang

dikatakan sebagai keunggulan satu produk yang melupakan apa yang dikatakan

pesaing, konsumen akan mengingatnya pada saat pemilihan produk. Kita

cenderung mengingat hal-hal baik yang disebutkan tentang produk pesaing.

Ingatan selektif menjelaskan mengapa para pemasar menggunakan drama dan

pengulangan dalam mengirimkan pesan ke pasar sasaran mereka memastikan

bahwa pesan mereka tidak diremehkan.

4) Persepsi Subliminal

Mekanisme persepsi selektif menuntut keterlibatan dan pemikiran aktif

pihak konsumen. Sebuah topik yang telah mendorong pemasar kursi roda

untuk orang tua adalah persepsi subliminal. Argumennya adalah pemasar diam-

diam menanamkan pesan subliminal dalam iklan dan kemasan. Konsumen

tanpa sengaja menyadari pesan ini, tapi pesan-pesan ini mempengaruhi

perilaku mereka. Walaupun jelas banyak efek bawah sadar yang stabil biasa

saja ada pada pengolahan konsumen.

c. Stimulus Persepsi Konsumen

Stimulus merupakan hasil proses dari informasi dan kemudian

diinterpretasikan dan mempunyai arti disebut dengan persepsi (David O Sears,

et. al, 1994). Sedangkan stimulus sendiri adalah masukan-masukan informasi

Page 50: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

32

yang dapat berupa produk, kemasan, merek, atau iklan media cetak. Dengan

kata lain, persepsi berkaitan dengan bagaimana kita melihat dunia di sekitar

kita. Stimuli atau stimulus merupakan bentuk fisik, visual, atau komunikasi

verbal yang dapat mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari dua bentuk:

1) Stimuli Pemasaran

Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang

di desain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen-

komponen (seperti kemasan, isi, ciri fisik) adalah stimuli utama (primary

stimulus). Komunikasi yang di desain untuk mempengaruhi konsumen

adalah stimuli tambahan (secondary stimulis) yang mempresentasikan

produk seperti kata-kata, gambar, dan simbol atau melalui stimuli lain

yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, toko, tempat produk

dijual dan pengaruh sales.

Pemaparan yang konstan dari secondary stimulis terhadap konsumen

akan sangat dibutuhkan untuk tetap ikut dalam persaingan pasar. Iklan

yang ditayangkan secara terus-menerus bukan bertujuan untuk

memperoleh keuntungan secara langsung, melainkan untuk membujuk

agar konsumen bersedia untuk melakukan pembelian kembali. Oleh karena

itu penentu akhir pada tindakan konsumen di masa mendatang adalah

pengalaman dengan menggunakan produk ((primary stimulus).

Persyaratan kunci yang diperlukan dalam komunikasi stimuli sekunder

pada konsumen adalah pengembangan konsep produk yang dapat

Page 51: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

33

diarahkan pada kebutuhan yang didefinisikan pada kelompok konsumen

melalui pesan, simbol, dan citra.

2) Stimuli Lingkungan (Sosial dan Budaya)

Stimuli lingkungan adalah stimuli fisik yang didesain untuk

mempengaruhi keadaan lingkungan. Ada dua faktor utama yang

menentukan stimuli akan dirasakan dan bagaimana stimuli itu dipersepsi.

Dua faktor utama yang dimaksud antara lain;

a. Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi

Beberapa karakteristik iklan dan stimuli pemasaran lainnya akan

membuat pesan lebih dirasakan konsumen seperti yang diharapkan oleh

pemasar. Karakteristik itu dibagi dalam dua kelompok yaitu elemen

indrawi (cencory element) dan elemen strukturan (structural elemen).

b. Karakteristik konsumen yang mempengaruhi persepsi

Persepsi konsumen atas berbagai stimulus yang diterimanya

dipengaruhi oleh karakteristik yang dimilikinya. Ada lima karakteristik

konsumen yang mempengaruhi persepsi yaitu:

1. Membedakan Stimulus

Hal yang penting bagi pemasar adalah mengetahui bagaimana

konsumen bisa mengetahui dan membedakan merek berdasarkan rasa,

warna, bau atau yang lainnya. Pada kenyataannya banyak konsumen

yang membedakan merek berdasarkan rasa, tapi ada juga konsumen

yang merasa kesulitan membedakan merek berdasarkan rasa atau bau.

Page 52: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

34

Maka para pemasar sering menggunakan iklan agar konsumen mampu

membedakan merek.

2. Tingkat Ambang Batas

Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara,

cahaya, bau, atau stimuli lainnya yang ditentukan oleh tingkat ambang

batasnya (treshold level). Ada dua jenis treshold level yaitu absolute

threshold level dan differential threshold level. Absolute threshold level

adalah jumlah rangsangan minimun yang dapat dideteksi oleh indrawi.

Sedangkan differential threshold level adalah kemampuan sistem

indarawi untuk mendeteksi atau membedakan antara dua stimuli.

3. Persepsi Bawah Sadar

Para pemasar selalu berusaha dan menekankan pada penciptaan

iklan atau pesan yang dideteksi atau bisa disadari oleh konsumen.

Artinya para pemasar berusaha menciptakan pesan diatas tingkat

ambang batas kesadaran konsumen. Para peneliti menemukan bahwa

konsumen sebenarnya mampu memberikan respon atas informasi atau

pesan yang datang pada bawah sadarnya. Artinya pada saat konsumen

dirangsang oleh iklan atau pesan sebenarnya konsumen tidak menyadari

akan keberadaan iklan atau pesan tersebut.

4. Tingkat Adaptasi

Tingkat adaptasi ini merupakan salah satu konsep yang berkaitan

erat dengan ambang batas absolute, dimana konsumen sudah merasa

terbiasa dan tidak lagi mampu memperhatikan stimulus, maka itu pula

Page 53: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

35

absolute thresold berubah. Tingkat adaptasi terjadi ketika konsumen

tidak lagi memperhatikan stimulus yang berulang-ulang.

5. Generalisasi Stimulus

Proses yang terjadi pada konsumen sebenarnya tidak hanya

membedakan antara satu stimulus dengan stimulus lainnya tapi

konsumen juga berusaha menggeneralisasi stimulus. Konsumen yang

berusaha melihat kesamaan-kesamaan dari stimulus yang diterima

berarti konsumen sedang melakukan generalisasi. Jadi generalisasi

terjadi ketika konsumen melihat dari dua stimulus atau lebih

mempunyai kesamaan (mempunyai hubungan yang dekat) dan saling

mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

d. Manfaat Persepsi

Berdasarkan keterangan dan teori-teori diatas dapat diambil kesimpulan

fungsi dari persepsi antara lain yaitu :

1) Menanggapi objek yang di informasikan.

2) Memilih objek yang diterima.

3) Mengorganisasikan masukan informasi.

4) Menginterpretasikan masukan infomasi.

5. Citra Merek

a. Pengertian Citra Merek

Citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen,

seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen (Kotler

Keller, 2007:282). Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan

Page 54: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

36

persepsi terhadap merek yang dibentuk dari informasi dan pengalaman masa

lalu terhadap merek tersebut. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap

yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang

memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan

untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003:180).

American Marketing Association dalam Philip Kotler (1997:63)

mendefinisikan merek sebagai sebuah nama, istilah, tanda, simbol, atau

rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan

untuk membedakannya dari produk pesaing. Menurut Rangkuti (2004:34) citra

merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di

benak konsumen. Simamora (2002:26) menambahkan bahwa citra merek

adalah bagaimana merek dipersepsikan oleh konsumen berkenaan dengan

persepsi produk. Selain itu, Keller dalam Ferrinadewi (2008:165)

mengemukakan bahwa citra merek adalah persepsi tentang merek yang

merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.

Paul dan Lee (2002:51) mengemukakan bahwa citra merek merupakan

keseluruhan dari persepsi konsumen mengenai merek tersebut, atau bagaimana

mereka memandangnya, yang mungkin tidak serupa dengan identitas merek.

Perusahaan harus bekerja keras terhadap pengalaman konsumen untuk

memastikan bahwa semua yang dirasakan konsumen adalah memang semua

yang mereka inginkan. Menurut Surachman (2008:275) citra merek adalah

suatu pandangan masyarakat terhadap merek suatu produk. Dari beberapa

Page 55: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

37

pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa citra merek merupakan sekumpulan

asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu dimana

konsumen yakin akan suatu produk yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Pentingnya merek di pasar dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam

memahami konsumen serta kemampuan perusahaan dalam memilih dan

menerapkan strategi pemasarannya.

b. Komponen Citra Merek

Sebuah biro riset (www.bencmarkresearch.co.uk) dalam Ferrinadewi

(2008:167) berpendapat bahwa konsep citra merek terdapat 3 komponen

penting yaitu brand association, brand values dan brand positioning.

Komponen tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut;

1) Brand Association

Tindakan konsumen untuk membuat asosiasi berdasarkan pengetahuan

mereka akan merek baik itu pengetahuan yang sifatnya faktual maupun

yang bersumber dari pengalaman dan emosi.

2) Brand Values

Tindakan konsumen dalam memilih merek. Seringkali tindakan konsumen

ini lebih karena persepsi mereka pada karakteristik merek dikaitkan

dengan nilai-nilai yang mereka yakini.

3) Brand Positioning

Merupakan persepsi konsumen akan kualitas merek yang nantinya persepsi

ini akan digunakan oleh konsumen dalam evaluasi alternatif merek yang

akan dipilih.

Page 56: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

38

c. Indikator Citra Merek

Menurut pendapat Ferrinadewi (2008:167) mengemukakan citra merek

terdiri atas tiga indikator yaitu:

1) Citra Perusahaan (corporate image)

2) Citra Toko (store image)

3) Citra Produk (product image)

d. Manfaat Citra Merek

Menurut Tandjung (2004:60) asosiasi merek dapat menciptakan nilai

terhadap produk atau jasa dalam empat cara berikut:

1) Membantu memberikan informasi

Dengan adanya asosiasi merek, maka terbentuk suatu citra merek dan

konsumen akan mengetahui fakta atau spesifikasi suatu produk.

2) Membedakan

Dengan asosiasi merek yang membentuk citra merek ini menjadi dasar

untuk membuat suatu perbedaan.

3) Alasan untuk membeli

Dengan asosiasi merek yang menonjolkan atribut produk atau manfaat

bagi pelanggan sehingga membentuk suatu citra merek dan akhirnya

konsumen terdorong membeli dan menggunakan merek produk tersebut.

4) Menciptakan sikap positif

Beberapa asosiasi merek dapat menciptakan suatu perasaan positif

terhadap merek tertentu, sehingga akan menciptakan citra merek yang

positif.

Page 57: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

39

C. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Cause Related Marketing dengan Persepsi Konsumen

Cause Related Marketing (CRM) merupakan bagian dari tanggung jawab

sosial perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dalam

konsep CRM perusahaan yang mengajak masyarakat untuk membeli atau

menggunakan produknya, baik itu barang maupun jasa, dimana sebagian dari

keuntungan yang didapat perusahaan akan didonasikan untuk membantu suatu

permasalahan tertentu (Kotler dan Lee, 2005:38). Menurut Polonski dan

Speed (2001), banyak keuntungan yang bisa diperoleh oleh perusahaan dan

atau mitranya dengan melakukan cause-related marketing.

Keuntungan pertama adalah menarik para konsumen baru, yaitu orang

yang sedari awal sudah tertarik untuk berderma yang kemudian dipromosikan

oleh perusahaan. Keuntungan kedua adalah tersedianya dana untuk membiayai

kegiatan sosial tertentu. Manfaat ketiga, kegiatan sosial bisa ditentukan oleh

perusahaan, yang melihat keterkaitan antara produknya dengan kegiatan sosial

tertentu. Keempat, hasil penjualan bisa meningkat karena tambahan konsumen

serta ceruk pasar, terbentuknya kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki

kepedulian yang sama. Keuntungan yang terakhir adalah perusahaan akan

menikmati citra merek yang positif. Sen dan Bhattacharya (2001)

menambahkan bahwa terdapat efek yang positif dari cause-related marketing

yang akan berdampak pada meningkatnya persepsi konsumen terhadap citra

perusahaan.

Page 58: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

40

2. Hubungan Cause Related Marketing dengan Citra Merek

Hubungan antara variabel ini berkaitan secara tidak langsung. Perusahaan

yang menjalankan kegiatan CRM untuk menarik perhatian konsumen agar

berbelanja sekaligus berderma menyelesaikan permasalahan tertentu

memberikan berbagai keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Salah satu

keuntungan yang didapat perusahaan dengan menjalankan kegiatan CRM

adalah perusahaan akan menikmati citra merek yang positif (Polonski dan

Speed, 2001). Jadi kegiatan Cause Related Marketing yang dijalankan

perusahaan dapat membentuk persepsi konsumen terhadap sebuah produk

tertentu yang selanjutnya akan membentuk citra yang positif terhadap merek

tersebut.

3. Hubungan Persepsi Konsumen dengan Citra Merek

Hubungan antar variabel ini menjelaskan keterkaitan teori dan konsep

peneliti yaitu antara persepsi konsumen dan citra merek. Dalam memenuhi

berbagai kebutuhannya, konsumen akan membeli produk dengan merek

tertentu. Sebelum konsumen melakukan pembelian, konsumen akan menerima

rangsangan dan mengembangkan suatu pengharapan akan merek suatu produk.

Konsumen cenderung memilih sebuah merek berdasarkan citra merek dari

suatu produk, terutama jika konsumen tersebut tidak memiliki pengalaman

dengan kategori produk tertentu yang tidak pernah mereka beli sebelumnya.

Konsumen akan cenderung percaya pada produk yang memiliki merek

terkenal.

Page 59: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

41

Persepsi konsumen akan sebuah produk berperan penting, karena

konsumen yang mempunyai persepsi atau pandangan yang baik terhadap suatu

merek akan terus melakukan pembelian terhadap merek tersebut meskipun

muncul merek pesaing lain dengan produk sejenis. Terlebih lagi jika konsumen

yang telah memiliki persepsi baik akan suatu merek akan merekomendasikan

merek tersebut kepada orang lain. Terbentuknya citra merek yang positif

dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap stimulus pemasaran.

Menurut Paul dan Lee (2002:51) citra merek merupakan keseluruhan dari

persepsi konsumen mengenai merek tersebut, atau bagaimana mereka

memandangnya yang mungkin tidak sesuai dengan identitas merek. Perusahaan

harus bekerja keras terhadap pengalaman konsumen untuk memastikan bahwa

semua yang dilihat dan didengar pelanggan adalah sesuai dengan yang

perusahaan inginkan. Citra merek suatu produk berperan penting dalam

membentuk persepsi konsumen terhadap suatu produk.

D. Model Hipotesis dan Rumusan Hipotesis

1. Model Hipotesis

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan istilah khusus untuk

menggambarkan secara tepat tentang fenomena yang akan ditelitinya. Melalui

konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya

dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan

antara satu dengan yang lainnya.

Page 60: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

42

Model hipotesis dapat dilihat pada Gambar 2.3

H1 H3

H2

Gambar 2.3 Model Hipotesis Penelitian

2. Rumusan Hipotesis

Menurut Sekaran (2007:135) hipotesis bisa didefinisikan sebagai

hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang

diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Berdasarkan rumusan

masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, hipotesis

yang dapat dirumuskan adalah:

Hipotesis 1: Cause-Related Marketing berpengaruh signifikan terhadap

Persepsi Konsumen

Hipotesis 2: Cause-Related Marketing berpengaruh signifikan terhadap Citra

Merek

Hipotesis 3: Persepsi Konsumen berpengaruh signifikan terhadap Citra Merek

Citra Merek

(𝐘𝟐)

Cause Related

Marketing (X)

Persepsi

Konsumen (𝐘𝟏)

Page 61: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan

(explanatory research). Misbahuddin dan Iqbal Hasan (2013:10) mengatakan

bahwa penelitian penjelasan (explanatory research) merupakan penelitian yang

menggunakan data yang sama, dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal

antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Berdasarkan hipotesa yang

telah dirumuskan, peneliti dapat mengetahui kontribusi variabel bebas terhadap

variabel terikat serta pengaruh yang terjadi. Penelitian ini akan memberikan

penjelasan tentang hubungan kausal antara variabel bebas yaitu cause-related

marketing dengan variabel terikat yaitu persepsi konsumen dan citra merek.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:7), metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Pada pendekatan kuantitif terjadi proses penyederhanaan data

dalam bentuk yang mudah diinterpretasikan dan lebih mudah dibaca.

Page 62: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

44

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Brawijaya yang beralamat di

Jalan Veteran, Malang, Jawa Timur. Pertimbangan dasar peneliti memilih

lokasi penelitian karena konsumen produk Aqua terbanyak adalah konsumen

dengan usia produktif sehingga tepat jika penelitian dilakukan di Universitas

Brawijaya Malang yang merupakan salah satu dari sepuluh universitas terbaik

di Indonesia. Mahasiswa yang berkuliah di Universitas Brawijaya berasal dari

berbagai macam daerah di Indonesia sehingga banyak perantau yang kegiatan

sehari-harinya mengkonsumsi produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

untuk memenuhi kebutuhan air minum.

C. Variabel dan Skala Pengukuran

1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

a. Variabel

Variabel adalah sesuatu yang memiliki variasi nilai dengan cara memilih

dimensi tertentu dan konsep yang memiliki variasi nilai (Singarimbun dan

Effendi, 2008:41). Menurut Sugiyono (2014:38) variabel penelitian pada

dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini

adalah variabel cause-related marketing, persepsi konsumen dan citra merek.

1) Variabel Eksogen (Exogenus Variable)

Menurut Sarwono (2012:10) variabel eksogen merupakan variabel yang

tidak ada penyebab-penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak

Page 63: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

45

panah yang menuju kearahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Cause-Related Marketing (X).

2) Variabel Endogen (Endogenus Variables)

Menurut Sarwono (2012:11) menyatakan bahwa variabel endogen

adalah variabel yang memiliki anak panah yang mengarah atau menuju kearah

variabel tersebut. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel terikat, yaitu

Persepsi Konsumen (𝑌1) dan Citra Merek (𝑌2).

b. Definisi Operasional Variabel

Sekaran (2006:4) menyatakan bahwa definisi operasional adalah suatu

konsep untuk membuatnya bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi

perilaku, aspek, atau sifat yang telah ditunjukkan oleh konsep.

1) Cause-Related Marketing (X)

Cause-Related Marketing adalah sebuah konsep pemasaran dimana

perusahaan akan memberikan sebagian keuntungan dari hasil penjualan untuk

membantu menyelesaikan permasalahan tertentu di masyarakat dan lingkungan

sekitar. Cause-Related Marketing merupakan variabel eksogen yang terdiri dari

empat indikator (Brink, et al, 2006:16) yaitu:

a) Kesesuaian (congruency) adalah kesesuaian antara perusahaan dan isu sosial

yang dapat diperoleh dari misi, produk, pasar, teknologi, atribut, konsep

merek, atau berbagai bentuk asosiasi lainnya.

Adapun item dari indikator ini adalah:

(1) Keterkaitan produk dengan isu sosial

Page 64: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

46

b) Durasi (duration), perusahaan harus menunjukkan suatu komitmen dalam

menjalankan konsep Cause-Related Marketing dan salah satu faktor yang

dapat mendemonstrasikan komitmen perusahaan adalah durasi dari

pelaksanaan program Cause-Related Marketing tersebut. Kampanye Cause-

Related Marketing dengan jangka waktu panjang memiliki potensi untuk

meningkatkan persepsi konsumen terhadap citra produk. Adapun item dari

indikator ini adalah:

(1) Durasi program CRM

c) Jumlah investasi sumberdaya (amount of resources invested), mengacu pada

komitmen perusahaan terhadap kampanye Cause-Related Marketing dapat

ditingkatkan dengan ikut mengajak relawan karyawan dan memberikan

sumbangan non-moneter lainnya. Adapun item dari indikator ini adalah:

(1) Jumlah investasi sumberdaya dalam program CRM

d) Keterlibatan manajemen puncak (senior management involvement)

menunjukkan bahwa keterlibatan yang transparan dan entusiasme tinggi dari

manajemen puncak dapat meningkatkan kredibilitas kampanye Cause-

Related Marketing. Adapun item dari indikator ini adalah:

(1) Tingkat keterlibatan manajemen puncak dalam program CRM

2) Persepsi Konsumen (Y1)

Persepsi adalah suatu proses yang dilakukan individu dalam

menafsirkan stimulus dari lingkungan dan berusaha untuk memberikan makna

bagi stimulus yang diterimanya. Dua orang konsumen yang menerima dan

memperhatikan suatu stimulus yang sama, mungkin akan mengartikan stimulus

Page 65: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

47

tersebut berbeda. Persepsi konsumen merupakan variabel endogen yang terdiri

dari tiga indikator (Tjiptono, 2003:141) yaitu:

a) Persepsi harga menunjukkan persepsi konsumen terhadap harga yang

diterapkan oleh produk. Adapun item dari indikator ini adalah:

(1) Harga sesuai dengan jaminan kualitas produk

(2) Harga bersaing dengan produk sejenis

b) Persepsi kualitas menunjukkan persepsi konsumen terhadap kualitas yang

dimiliki oleh produk dibandingkan dengan produk sejenis merek lain.

Adapun item dari indikator ini adalah:

(1) Jaminan kualitas produk

c) Persepsi nilai menunjukkan persepsi konsumen terhadap nilai yang

ditawarkan dari produk dibandingkan dengan produk sejenis merek lain.

Adapun item dari indikator ini adalah:

(1) Nilai yang ditawarkan produk

3) Citra Merek (Y2)

Citra merek (brand image) merupakan variabel endogenus kedua, yang

didefinisikan sebagai sudut pandang yang diciptakan oleh konsumen karena

alasan subyektif dan emosi pribadi terhadap suatu merek. Variabel citra merek

memiliki tiga indikator (Ferrinadewi, 2008:167) yaitu:

a) Citra perusahaan (corporate image), citra yang dibentuk sebagai kredibilitas

perusahaan agar dapat dipercaya oleh perusahaan lain dan konsumen.

Adapun item dari indikator ini adalah:

(1) Prestasi perusahaan

Page 66: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

48

(2) Kredibilitas perusahaan

b) Citra Toko (store image), citra yang dibentuk oleh sebuah toko terhadap

pelayanan dan tampilan di tempat penjualan. Adapun item dari indicator ini

adalah:

(1) Produk mudah dicari

(2) Display produk

c) Citra produk (product image), citra yang dibentuk untuk memberikan

karakteristik tersendiri terhadap produk agar lebih menarik. Adapun item

dari indikator ini adalah:

(1) Produk yang aman bagi kesehatan

(2) Kemasan produk

Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Item Penelitian

No Variabel Indikator Item

1. Cause

Related

Marketing

(X)

(Brink et al,

2006:18)

Kesesuaian(congruency) a. Keterkaitan produk dengan isu

sosial

Durasi (duration) a. Durasi program CRM

Jumlah investasi

sumberdaya (amount of

resources invested)

a. Jumlah investasi sumberdaya

dalam program CRM

Keterlibatan manajemen

puncak (senior

management involvement)

a. Tingkat keterlibatan manajemen

puncak dalam program CRM

2.

Persepsi

Konsumen

(Y1)

(Fandy

Persepsi harga

a. Harga sesuai dengan jaminan

kualitas produk

b. Harga bersaing dengan produk

sejenis

Persepsi kualitas a. Jaminan kualitas produk

Page 67: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

49

Tjiptono,

2003:141) Persepsi nilai

a. Nilai yang ditawarkan produk

3. Citra Merek

(Y2)

(Ferrinadewi,

2008:167)

Citra perusahaan

(corporate image) a. Prestasi perusahaan

b. Kredibilitas perusahaan

Citra toko (store image) a. Produk mudah dicari

b. Display produk

Citra produk

(product image)

a. Produk yang aman bagi

kesehatan

b. Produk memberikan kesan

positif

2. Skala Pengukuran

Sugiyono (2014:92) mengatakan bahwa skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala

pengukuran adalah skala untuk mengklasifikasi variabel yang akan diukur,

bertujuan supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan

langkah penelitian selanjutnya (Ridwan, 2008:81). Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan skala pengukuran yaitu skala Likert, menurut Iqbal Hasan

(2002:72) skala Likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur

variabel penelitian (fenomena sosial spesifik), seperti sikap, pendapat dan

persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang. Variabel penelitian yang

diukur dengan skala Likert ini, dijabarkan menjadi indikator variabel yang

kemudian dijadikan sebagai titik tolak penyusunan item-item instrumen, bisa

berbentuk pernyataan ataupun pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen ini

memiliki gradasi dari tertinggi sampai terendah.

Page 68: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

50

Jawaban setiap item dari tanggapan responden mempunyai urutan yang

“sangat setuju” sampai dengan “sangat tidak setuju”. Analisis kuantitatif yang

menggunakan skala Likert, setiap jawaban diberi skor untuk setiap item seperti

terlihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Pernyataan Skala Likert

No Kode Keterangan Skor

1. SS Sangat Setuju 5

2. S Setuju 4

3. RR Ragu-Ragu 3

4. TS Tidak Setuju 2

5. STS Sangat Tidak Setuju 1

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014:80). Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat

dijadikan sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

Mahasiswa dan Mahasiswi yang sedang menempuh kuliah program Strata-1 di

Universitas Brawijaya Malang.

2. Sampel

Iqbal Hasan (2002:58) menyatakan sampel adalah bagian dari populasi

yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik

Page 69: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

51

tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Sampel

dapat mewakili karakteristik populasinya yang ditunjukkan oleh tingkat akurasi

dan presisinya, tingkat akurasi merujuk pada pengertian sampai sejauh mana

sampel yang diambil itu terpengaruh oleh sifat bias peneliti (Sanusi, 2011:88).

Kriteria sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:

a. Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Brawijaya Malang.

b. Mengikuti iklan produk Aqua program 1 liter untuk 10 liter.

c. Pernah melakukan pembelian produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

merek Aqua.

Jumlah sampel dalam penelitian ini tidak diketahui, maka untuk

menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus Machin and

Chambell (1987). Rumus untuk menentukan sampel sebagai berikut:

1) Rumus interasi tahap pertama:

𝑈𝜌 =1

2𝐼𝑛

1 + 𝜌

1 − 𝜌

𝑛 = 𝑍1−𝛼 + 𝑍1−𝛽

2

𝑈𝜌 2+ 3

2) Rumus interasi tahap kedua dan ketiga:

𝑈𝜌 =1

2𝐼𝑛

1 + 𝜌

1 − 𝜌 +

𝜌

2 𝑛 − 1

𝑛 = 𝑍1−𝛼 + 𝑍1−𝛽

2

𝑈𝜌 2+ 3

Page 70: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

52

Keterangan:

𝑈𝜌 = Standar normal random variabel sesuai dengan nilai

tertentu dari koefisien korelasi 𝜌

𝑛 = Ukuran Sampel

𝑍1−𝛼 = Harga yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku

dengan alpha yang telah ditentukan

𝑍1−𝛽 = Harga yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku

dengan beta yang telah ditentukan

𝜌 = Koefisien korelasi terkecil yang diharapkan dapat

dideteksi secara signifikan

ln = Natural logaritma (log-e)

Berdasarkan rumusan tersebut, maka untuk mendapatkan jumlah sampel yang

akan digunakan adalah dengan menggunakan 𝜌 = 0,30; lalu dengan α = 0,05

(5%) dan β = 0,05 (5%) maka jumlah sampel yang digunakan berdasarkan

perhitungan adalah sebanyak 116 orang responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan cara yang digunakan dalam

pengambilan sampel penelitian (Iqbal Hasan, 2002:64). Penelitian ini

menggunakan teknik pengambilan sampel berupa non-probability sampling.

Singarimbun dalam Effendi (2008:157) menyatakan non-probability sampling

mempunyai maksud setiap unsur dari populasi tidak memiliki kesempatan yang

sama untuk dipilih sebagai sampel. Cara pengambilan sampel yang dipilih

adalah purposive sampling. Sugiyono (2012:126) menyatakan bahwa teknik

Page 71: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

53

purposive sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi

dengan pertimbangan tertentu.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer

adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang

yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya

(Iqbal Hasan, 2002:82). Malhotra (2005:120) menyatakan bahwa data primer

adalah data yang dibuat oleh peneliti dengan maksud khusus menyelesaikan

permasalahan yang sedang ditangani. Data primer dalam penelitian ini

didapatkan dari jawaban kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu

Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang konsumen Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK) merek Aqua.

2. Metode Pengumpulan Data

Iqbal Hasan (2002:83) menyatakan pengumpulan data adalah

pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau

karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan

menunjang atau mendukung penelitian. Ridwan (2008:24) menyatakan bahwa

metode pengumpulan data merupakan taktik atau cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data merupakan

bagian instrumen pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya

suatu penelitian.

Page 72: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

54

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner

dengan cara menyebarkan daftar pernyataan yang telah disusun secara

terstruktur. Daftar pertanyaan kemudian diberikan kepada responden untuk

memperoleh informasi tertulis. Hasil jawaban tersebut akan digunakan untuk

mengukur pengaruh antara cause-related marketing terhadap persepsi

konsumen dan dampaknya pada citra merek.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan tersebut lebih mudah

dan hasil penelitian dapat lebih baik atau hasil penelitian lebih cermat, lengkap

dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah (Arikunto, 2006:160).

Arikunto (2006:168) menambahkan bahwa instrumen penelitian merupakan

alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan

menentukan kualitas data yang terkumpul. Instrumen penelitian dalam

penelitian ini menggunakan pedoman kuesioner. Daftar kuesioner disusun

dalam bentuk skala Likert.

F. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Sastradipoera (2005:302) menyatakan bahwa validitas adalah tingkat

sejauh mana ketepatan, keabsahan atau kesahihan dan ketelitian suatu alat ukur

dalam mengukur gejala yang dihasilkan dari skor yang dilahirkan. Suatu

kuesioner dinyatakan valid apabila pernyataan didalamnya mampu

Page 73: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

55

mengungkapkan apa yang menjadi tujuan yang akan diukur dalam kuesioner.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang

rendah (Arikunto, 2006:168).

Uji validitas menunjukkan sejauh mana tingkat ketepatan penggunaan

alat ukur tersebut terhadap gejala yang ingin diukur. Sugiyono (2012:79)

mengatakan “kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan dalam suatu

angket atau kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh

kuesioner atau angket tersebut”. Validitas item pertanyaan ditentukan dengan

cara mengkorelasikan antara skor (nilai) yang diperoleh masing-masing butir

pertanyaan atau pernyataan dengan skor total menggunakan Korelasi Pearson

Product Moment atau membandingkan koefisien korelasi produk momen

(Rhitung ) dengan nilai kritisnya, dimana Rhitung dicapai dengan rumus sebagai

berikut (Arikunto, 2006:170):

𝑟 = 𝑛 Σ 𝑋𝑌 − Σ𝑋 . (Σ𝑌)

[(𝑛Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2][𝑛Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2]

Keterangan: r : Koefisien korelasi

n : Banyak Sampel

X: Skor item X

Y: Skor itemY

Perhitungan dilakukan dengan bantuan software SPSS untuk

menemukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu

dikonsultasikan dengan r product moment dengan kriteria penelitian uji

validitas adalah (Asnawi dan Masyhuri, 2011:169):

Page 74: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

56

a) Jika r hitung > r tabel (pada taraf α 5% / 0,05) maka instrument tersebut

valid.

b) Jika r hitung ≤ r tabel (pada taraf α 5% / 0,05) maka instrument tersebut

tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sastradiepoera (2005:306) Reliabilitas sangat berkaitan

dengan validitas. Reliabilitas merupakan tingkat keterpercayaan suatu hasil tes

yang didapat secara konsistensi setelah diadakan pengujian. Metode yang

digunakan adalah Alpha Cronbach. Rumus Alpha digunakan untuk mencari

reliabilitas item pertanyaan yang skornya bukan 1 dan 0 misalnya, angket atau

bentuk uraian (Arikunto, 2006:196) yaitu:

𝑟11 = 𝑘

𝑘 − 1 1 −

𝜎12

𝜎𝑡0𝑡2

Dimana:

𝑟11 : reliabilitas item pertanyaan

,m k : banyaknya item

∑𝜎2 : jumlah variabel item

𝜎2 : varians total

Ukuran yang dipakai jika nilai Alpha Cronbach di atas 0,6 dikatakan

reliabel, atau dengan kata lain apabila alpha berdasarkan hasil perhitungan

memiliki nilai di atas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner (item

dalam kuesioner tersebut) reliabel (Malhotra 2005:274).

Page 75: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

57

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif menurut pendapat Zikmund dan Babin (2009:298)

adalah transformasi data secara mendasar dengan mendeskripsikan

karakteristik-karakteristik dasar seperti tendensi sentral, distribusi, dan

variabilitas. Analisis data deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan alat tabulasi sederhana dengan menggunakan tabulasi

silang yang ditujukan untuk melihat gambaran data yang diperoleh melalui

penyebaran kuesioner. Arikunto (2013:176) menjelaskan bahwa distribusi

frekuensi pada masing-masing indikator diperoleh dari hasil tabulasi skor

jawaban responden.

2. Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

tiap jalur antar variabel yang diteliti. Analisis jalur (path analysis) merupakan

teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar

masing-masing variabel yang disusun berdasarkan urutan temporer dengan

menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan besaran

pengaruh variabel independent exogenous terhadap variabel dependen

endogenus (Sarwono, 2012:17). Hal ini diperkuat dengan pendapat Riduwan

dan Kuncoro (2012:115) bahwa teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam

menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien

jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal (sebab-akibat) antar

variabel. Dasar dari perhitungan koefisien jalur adalah analisis korelasi dan

Page 76: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

58

regresi. Perhitungan yang digunakan adalah software dengan program SPSS.

Menurut Sarwono (2007:71), langkah-langkah dalam analisis jalur adalah:

a. Membuat model yang dihipotesiskan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 : Variabel eksogen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

endogen;

H1 :Variabel eksogen berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen;

b. Menentukan model diagram jalurnya didasarkan hubungan antar variabel.

c. Membuat persamaan strukturalnya (sub struktur). Adapun sub struktur dari

penelitian ini adalah:

Y1 = pY1X + €1

Y2 = pY2X + pY2Y1 + €2

Keterangan:

p = Koefisien Path

X = Variabel Eksogen

Y1 = Variabel Endogen satu

Y2 = Variabel Endogen dua

€ = error

d. Membuat desain variabel, memasukkan data dan menganalisis

e. Melakukan perhitungan untuk substruktural

f. Penafsiran hasil hitung

g. Membuat kesimpulan.

Page 77: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Produk dalam Penelitian

Aqua adalah produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang di

produksi oleh PT. Golden Mississippi sebagai pelopor di Indonesia dengan pabrik

pertama didirikan di Bekasi, Jawa Barat pada tahun 1973. Aqua menjadi pabrik

air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari

pada tahun 1995 dimana pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan

secara bersamaan sehingga produksi menjadi lebih higienis. Pada 4 September

1998, Aqua dan Grup Danone sepakat untuk bergabung dan menempatkan Aqua

sebagai produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) terbesar di Indonesia.

Produk Aqua merupakan produk air minum yang berasal dari sumber mata

air terpilih dan dikemas secara higienis dalam berbagai kemasan antara lain

kemasan galon 19 liter dan kemasan plastik yang terbagi menjadi beberapa ukuran

seperti ukuran 240 ml, 330 ml, 600 ml, 750 ml hingga 1,5 liter. Aqua juga hadir

dalam bentuk Aqua Reflection yang dikemas dalam bentuk botol elegan dihias

pola batik modern yang merefleksikan gaya hidup sehat dalam kedinamisan

kehidupan modern. Saat ini Aqua juga meluncurkan produk minuman isotonik

bernama Mizone dengan 5 varian rasa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh

(www.aqua.com).

Page 78: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

60

Danone Aqua Grup menerapkan empat nilai yang menggambarkan visi

dan etika bisnis yang mencerminkan komitmen perusahaan dan berkembang

menjadi semangat kerja perusahaan. Empat nilai itu adalah kemanusiaan,

keterbukaan, kedekatan dan antusiasme. Aqua sebagai produsen Air Minum

Dalam Kemasan (AMDK) terbesar di Indonesia, memiliki komitmen untuk

meningkatkan kualitas produk, memberikan pelayanan prima serta berkontribusi

untuk melestarikan lingkungan. Proses berkelanjutan tersebut berhasil membuat

Aqua memenangkan banyak penghargaan antara lain pemenang Indonesian Best

Brand Award, Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

atas kontribusi Aqua dalam program penanaman 1 miliyar pohon hingga

pemenang Indonesian CSR Award untuk 16 program CSR Aqua serta individu

untuk 2 program manager dan 1 program officer CSR Aqua (www.aqua.com).

B. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 116 orang. Responden terdiri

dari mahasiswa dan mahasiswi yang terdaftar sedang menempuh kuliah program

Strata-1 di Universitas Brawijaya Malang. Mahasiswa dan mahasiswi yang

menjadi responden adalah yang pernah mengikuti iklan produk Aqua program 1

liter untuk 10 liter dan pernah melakukan pembelian produk Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK) merek Aqua. Hasil penyebaran kuesioner berdasarkan kriteria

diperoleh data berjumlah 116 responden, maka dapat diperoleh gambaran

karakteristik responden berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden,

Page 79: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

61

fakultas responden dan tahun angkatan responden. Gambaran karakteristik

responden secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, didapatkan responden berjumlah 116

orang rata-rata berusia 18 tahun sampai dengan 24 tahun, oleh karena itu tidak

ditentukan kelas interval dan panjang intervalnya. Data gambaran responden

berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Jumlah Responden (Orang) Persentase

1 18 2 1,70

2 19 3 2,60

3 20 17 14,70

4 21 40 34,50

5 22 40 34,50

6 23 8 6,90

7 24 6 5,20

Jumlah 116 100

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa responden yang berusia 18

tahun sebanyak 2 orang atau 1,70%, responden yang berusia 19 tahun sebanyak

3 orang atau 2,60%, yang berusia 20 tahun sebanyak 17 orang atau 14,70%,

yang berusia 21 tahun sebanyak 40 orang atau 34,50%, yang berusia 22 tahun

sebanyak 40 orang atau 34,50%, yang beerusia 23 tahun sebanyak 8 orang atau

6,90% dan responden yang berusia 24 tahun sebanyak 6 orang atau 5,20%.

Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang

Page 80: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

62

telah melakukan pembelian pada produk air minum dalam kemasan merek

Aqua terbanyak adalah pada usia 21 hingga 22 tahun.

2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel

4.2 berikut :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah

Responden

Persentase

( % )

1 Laki Laki 52 44,80

2 Perempuan 64 55,20

Jumlah 116 100

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa responden

berjenis kelamin laki laki berjumlah 52 orang atau 44,80% dan responden

perempuan berjumlah 64 orang atau 55,20%. Berdasarkan data tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa konsumen yang telah melakukan pembelian pada

produk air minum dalam kemasan merek Aqua terbanyak adalah perempuan.

3. Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas

Data karakteristik responden berdasarkan fakultas dapat dilihat pada tabel 4.3

berikut :

Page 81: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

63

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas

No. Fakultas Jumlah

Responden

Persentase

( % )

1 Ilmu Administrasi 58 50,00

2 Pertanian 15 12,90

3 Teknologi Pertanian 3 2,60

4 Hukum 3 2,60

5 Ilmu Komputer 7 6,00

6 Perikanan dan Ilmu

Kelautan 11 9,50

7 Ekonomi dan Bisnis 1 0,90

8 Teknik 4 3,40

9 Kedokteran 3 2,60

10 Peternakan 2 1,70

11 Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik 5 4,30

12 MIPA 2 1,70

13 Ilmu Budaya 1 0,90

14 Vokasi 1 0,90

Jumlah 116 100

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa responden dari

fakultas ilmu administrasi berjumlah 58 orang atau 50,00%, responden dari

fakultas pertanian berjumlah 15 orang atau 12,90%, responden dari fakultas

teknologi pertanian berjumlah 3 orang atau 2,60%, responden dari fakultas

hukum berjumlah 3 orang atau 2,60%, responden dari fakultas ilmu komputer

berjumlah 7 orang atau 6,00%, responden dari fakultas perikanan dan ilmu

kelautan berjumlah 11 orang atau 9,50%, responden dari fakultas ekonomi dan

bisnis berjumlah 1 orang atau 0,90%, responden dari fakultas teknik berjumlah

Page 82: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

64

4 orang atau 3,40%, responden dari fakultas kedokteran berjumlah 3 orang atau

2,60%, responden dari fakultas peternakan berjumlah 2 orang atau 1,70%,

responden dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik berjumlah 5 orang atau

4,30%, responden dari fakultas MIPA berjumlah 2 orang atau 1,70%,

responden dari fakultas ilmu budaya berjumlah 1 orang atau 0,90%, dan

responden dari fakultas vokasi berjumlah 1 orang atau 0,90%. Berdasarkan

data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa distribusi kuesioner sudah

tersebar dengan baik dan mewakili keseluruhan sampel.

4. Dsitribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan

Data karakteristik responden berdasarkan tahun angkatan dapat dilihat pada tabel

4.4 berikut :

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Angkatan

No. Tahun Angkatan Jumlah

Responden

Persentase

( % )

1 2010 1 0,90

2 2011 3 2,60

3 2012 5 4,30

4 2013 63 54,30

5 2014 31 26,70

6 2015 9 7,80

7 2016 4 3,40

Jumlah 116 100

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Page 83: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

65

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa responden angkatan

tahun 2010 berjumlah 1 orang atau 0,90%, responden angkatan tahun 2011

berjumlah 3 orang atau 2,60%, responden angkatan tahun 2012 berjumlah 5

orang atau 4,30%, responden angkatan tahun 2013 berjumlah 63 orang atau

54,30%, responden angkatan tahun 2014 berjumlah 31 orang atau 26,70%,

responden angkatan tahun 2015 berjumlah 9 orang atau 7,80% dan responden

angkatan tahun 2016 berjumlah 4 orang atau 3,40%. Berdasarkan data tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa distribusi kuesioner sudah tersebar dengan baik

dan mewakili keseluruhan sampel.

C. Analisis Deskriptif Variabel yang Diteliti

1. Variabel Cause-Relate Marketing (X)

Variabel Cause-Relate Marketing (X) terdapat delapan item pernyataan yang

diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban responden dapat dilihat

pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Variabel Cause-Relate Marketing(X1)

Item 5 4 3 2 1 Jumlah

Rata-rata

f % f % F % f % f % Jumlah %

X1 36 31.03 70 60.34 8 6.90 2 1.72 0 0.00 116 100 3.90

X2 43 37.07 61 52.59 11 9.48 1 0.86 0 0.00 116 100 3.95

X3 19 16.38 70 60.34 26 22.41 1 0.86 0 0.00 116 100 3.64

X4 29 25.00 56 48.28 28 24.14 3 2.59 0 0.00 116 100 3.67

Page 84: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

66

X5 22 18.97 72 62.07 20 17.24 2 1.72 0 0.00 116 100 3.70

X6 13 11.21 55 47.41 46 39.66 2 1.72 0 0.00 116 100 3.42

X7 19 16.38 67 57.76 27 23.28 3 2.59 0 0.00 116 100 3.60

X8 28 24.14 67 57.76 18 15.52 3 2.59 0 0.00 116 100 3.74

3.70

Sumber : Data diolah peneliti (2017)

Item pernyataan pertama mengenai kesesuaian kampanye program „1

untuk 10‟ menunjukkan bahwa Aqua fokus terhadap permasalahan sosial dan

sesuai dengan komitmen Aqua dalam memperhatikan lingkungan terdapat 36

responden atau 31,03% yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 70

responden atau 60,34% menyatakan setuju, sebanyak 8 responden atau 6,9%

menyatakan ragu–ragu, sebanyak 2 responden atau 1,72% menyatakan tidak

setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan kedua mengenai kesesuaian kampanye program „1 untuk

10‟ Aqua membantu penyediaan air bersih sesuai dengan masalah kesulitan air

bersih di pelosok Indonesia terdapat 43 responden atau 37,07% yang

menyatakan sangat setuju, sebanyak 61 responden atau 52,59% menyatakan

setuju, sebanyak 11 responden atau 9,48% menyatakan ragu-ragu, sebanyak 1

responden atau 0,86% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan ketiga mengenai durasi kampanye program „1 untuk 10‟

Aqua telah dilakukan cukup lama terdapat 19 responden atau 16,38% yang

menyatakan sangat setuju, sebanyak 70 responden atau 60,34% menyatakan

setuju, sebanyak 26 responden atau 22,41% menyatakan ragu-ragu, 1

Page 85: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

67

responden atau 0,86% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan keempat mengenai durasi program „1 untuk 10‟ Aqua

adalah program jangka panjang yang berkelanjutan terdapat 29 responden atau

25,00% yang menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 48,28%

menyatakan setuju, 28 responden atau 24,14% menyatakan ragu-ragu, 3

responden atau 2,59% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan kelima mengenai jumlah investasi sumberdaya Aqua

telah menginvestasikan sumberdaya (waktu, relawan, karyawan) dalam

program „1 untuk 10‟ terdapat 22 responden atau 18,97% yang menyatakan

sangat setuju, 72 responden atau 62,07% menyatakan setuju, 20 responden atau

17,24% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 1,72% menyatakan tidak

setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan keenam mengenai jumlah investasi sumberdaya Aqua

dalam program „1 untuk 10‟ telah sesuai dengan pelaksanaan program terdapat

13 responden atau 11,21% yang menyatakan sangat setuju, 55 responden atau

47,41% menyatakan setuju, 46 responden atau 39,66% menyatakan ragu-ragu,

2 responden atau 1,72% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan ketujuh mengenai pihak manajemen mengetahui

penerima program kampanye yang akan didukung oleh Aqua terdapat 19

responden atau 16,38% yang menyatakan sangat setuju, 67 responden atau

Page 86: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

68

57,76% menyatakan setuju, 27 responden atau 23,28% menyatakan ragu-ragu,

3 responden atau 2,59% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan kedelapan mengenai pihak manajemen memilih

penerima program kampanye dengan tepat terdapat 28 responden atau 24,14%

yang menyatakan sangat setuju, 67 responden atau 57,76% menyatakan setuju,

18 responden atau 15,52% menyatakan ragu-ragu, 3 responden atau 2,59%

menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju atau 0%.

Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari penilaian 116

responden pada variabel Cause-Related Marketing (X) sebesar 3,70. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan program „1 untuk 10‟ Aqua sudah

baik berdasarkan data responden.

2. Variabel Persepsi Konsumen (Y1)

Variabel Persepsi Konsumen (Y1) terdapat enam pernyataan yang diberikan

kepada responden untuk dijawab. Jawaban responden dapat dilihat pada

Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Konsumen (Y1)

Item

5 4 3 2 1 Jumlah

Rata-rata f % f % f % f % f % Jumlah %

Y1.1 31 26.72 69 59.48 11 9.48 4 3.45 1 0.86 116 100 3.78

Page 87: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

69

Y1.2 25 21.55 69 59.48 12 10.34 8 6.90 2 1.72 116 100 3.64

Y1.3 29 25.00 64 55.17 21 18.10 2 1.72 0 0.00 116 100 3.74

Y1.4 26 22.41 70 60.34 18 15.52 2 1.72 0 0.00 116 100 3.74

Y1.5 37 31.90 56 48.28 13 11.21 10 8.62 0 0.00 116 100 3.74

Y1.6 32 27.59 62 53.45 18 15.52 4 3.45 0 0.00 116 100 3.76

3.74

Sumber : Data diolah peneliti (2017)

Item pernyataan pertama mengenai harga produk Aqua sesuai dengan

kualitas produk yang ditawarkan terdapat 31 responden atau 26,72% yang

menyatakan sangat setuju, sebanyak 69 responden atau 59,48% menyatakan

setuju, sebanyak 11 responden atau 9,48% menyatakan ragu–ragu, sebanyak 4

responden atau 3,45% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,86%

yang menyatakan sangat tidak setuju.

Item pernyataan kedua mengenai harga produk Aqua bersaing dengan

produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sejenis terdapat 25 responden

atau 21,55% yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 69 responden atau

59,48% menyatakan setuju, sebanyak 12 responden atau 10,34% menyatakan

ragu–ragu, sebanyak 8 responden atau 6,90% menyatakan tidak setuju dan 2

responden atau 1,72% yang menyatakan sangat tidak setuju.

Item pernyataan ketiga mengenai produk Aqua berasal dari sumber air

terpilih yang berkualitas baik terdapat 29 responden atau 25,00% yang

menyatakan sangat setuju, sebanyak 64 responden atau 55,17% menyatakan

setuju, sebanyak 21 responden atau 18,10% menyatakan ragu–ragu, sebanyak

Page 88: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

70

2 responden atau 1,72% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan keempat mengenai produk Aqua diproses secara higienis

yang dapat memberikan kebaikan hidup terdapat 26 responden atau 22,41%

yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 70 responden atau 60,34%

menyatakan setuju, sebanyak 18 responden atau 15,52% menyatakan ragu–

ragu, sebanyak 2 responden atau 1,72% menyatakan tidak setuju dan tidak

ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan kelima mengenai Aqua memberikan nilai yang lebih

tinggi dibanding produk sejenis yang membuat konsumen berniat melakukan

pembelian terdapat 37 responden atau 31,90% yang menyatakan sangat

setuju, sebanyak 56 responden atau 48,28% menyatakan setuju, sebanyak 13

responden atau 11,21% menyatakan ragu–ragu, sebanyak 10 responden atau

8,62% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan

sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan keenam mengenai program „1 untuk 10‟ Aqua membuat

konsumen merasa menjadi bagian dari perbaikan daerah di Indonesia terdapat

32 responden atau 27,59% yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 62

responden atau 53,45% menyatakan setuju, sebanyak 18 responden atau

15,52% menyatakan ragu–ragu, sebanyak 4 responden atau 3,45%

menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju atau 0%.

Page 89: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

71

Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari penilaian 116

responden pada variabel Persepsi Konsumen (Y1) sebesar 3,74. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap produk Aqua sudah baik

berdasarkan data responden.

3. Variabel Citra Merek (Y2)

Variabel Citra Merek (Y2) terdapat enam item pernyataan yang diberikan

kepada responden untuk dijawab. Jawaban responden dapat dilihat pada

Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Variabel Citra Merek (Y2)

Item

5 4 3 2 1 Jumlah

Rata-rata f % f % f % f % f % Jumlah %

Y2.1 27 23.28 76 65.52 12 10.34 1 0.86 0 0.00 116 100 3.82

Y2.2 22 18.97 63 54.31 21 18.10 10 8.62 0 0.00 116 100 3.56

Y2.3 61 52.59 53 45.69 0 0.00 2 1.72 0 0.00 116 100 4.17

Y2.4 61 52.59 49 42.24 5 4.31 1 0.86 0 0.00 116 100 4.14

Y2.5 33 28.45 66 56.90 15 12.93 1 0.86 1 0.86 116 100 3.82

Y2.6 41 35.34 65 56.03 8 6.90 2 1.72 0 0.00 116 100 3.94

3.91

Sumber : Data diolah peneliti (2017)

Item pernyataan pertama mengenai Aqua mendapat banyak penghargaan

yang membuat konsumen percaya pada perusahaan terdapat 27 responden atau

23,28% yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 76 responden atau 65,52%

Page 90: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

72

menyatakan setuju, sebanyak 12 responden atau 10,34% menyatakan ragu–

ragu, sebanyak 1 responden atau 0,86% menyatakan tidak setuju dan tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan kedua mengenai tidak ada pemberitaan buruk tentang

Aqua memberikan kesan baik pada perusahaan terdapat 22 responden atau

18,97% yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 63 responden atau 54,31%

menyatakan setuju, sebanyak 21 responden atau 18,10% menyatakan ragu–

ragu, sebanyak 10 responden atau 8,62% menyatakan tidak setuju dan tidak

ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan ketiga mengenai produk Aqua mudah dicari di berbagai

macam toko terdapat 61 responden atau 52,59% yang menyatakan sangat

setuju, sebanyak 53 responden atau 45,69% menyatakan setuju, tidak ada

responden yang menyatakan ragu–ragu atau 0%, sebanyak 2 responden atau

1,72% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan

sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan keempat mengenai display produk Aqua mudah

dijumpai di dalam toko terdapat 61 responden atau 52,59% yang menyatakan

sangat setuju, sebanyak 49 responden atau 42,24% menyatakan setuju,

sebanyak 5 responden atau 4,31% menyatakan ragu–ragu, sebanyak 1

responden atau 0,86% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau 0%.

Item pernyataan kelima mengenai produk Aqua aman bagi kesehatan

membuat konsumen yakin untuk membeli terdapat 33 responden atau 28,45%

Page 91: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

73

yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 66 responden atau 56,90%

menyatakan setuju, sebanyak 15 responden atau 12,93% menyatakan ragu–

ragu, sebanyak 1 responden atau 0,86% menyatakan tidak setuju dan 1

responden atau 0,86% yang menyatakan sangat tidak setuju.

Item pernyataan keenam mengenai produk Aqua memberikan kesan

positif kepada konsumen terdapat 41 responden atau 35,34% yang menyatakan

sangat setuju, sebanyak 65 responden atau 56,03% menyatakan setuju,

sebanyak 8 responden atau 6,90% menyatakan ragu–ragu, sebanyak 2

responden atau 1,72% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau 0% .

Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari penilaian 116

responden pada variabel Citra Merek (Y2) sebesar 3,91. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa citra merek Aqua sudah baik berdasarkan data responden.

D. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Pengujian validitas yang dilakukan dengan melalui program SPSS versi

21.0 dengan mengggunakan korelasi product moment menghasilkan nilai masing-

masing item pernyataan dengan skor item pertanyaan secara keseluruhan dan

untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Page 92: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

74

Tabel 4.8

Uji Validitas Variabel

item r Hitung Sig. r Tabel Keterangan

X1 0.701 0.000 0.3 Valid

X2 0.719 0.000 0.3 Valid

X3 0.645 0.000 0.3 Valid

X4 0.732 0.000 0.3 Valid

X5 0.780 0.000 0.3 Valid

X6 0.746 0.000 0.3 Valid

X7 0.722 0.000 0.3 Valid

X8 0.723 0.000 0.3 Valid

Y1.1 0.728 0.000 0.3 Valid

Y1.2 0.662 0.000 0.3 Valid

Y1.3 0.786 0.000 0.3 Valid

Y1.4 0.749 0.000 0.3 Valid

Y1.5 0.801 0.000 0.3 Valid

Y1.6 0.613 0.000 0.3 Valid

Y2.1 0.741 0.000 0.3 Valid

Y2.2 0.728 0.000 0.3 Valid

Y2.3 0.683 0.000 0.3 Valid

Y2.4 0.704 0.000 0.3 Valid

Y2.5 0.796 0.000 0.3 Valid

Y2.6 0.708 0.000 0.3 Valid

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Page 93: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

75

Dari Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. r item pertanyaan lebih

kecil dari 0.05 (α = 0.05) yang berarti tiap-tiap item variabel adalah valid,

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut dapat digunakan untuk

mengukur variabel penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas menggunakan nilai koefisien reliabilitas alpha.

Kriteria pengambilan keputusan apabila nilai dari koefisien reliabilitas alpha lebih

besar dari 0,6 maka variabel tersebut sudah reliabel/handal dan untuk lebih

jelasnya disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Variabel

No. Variabel Koefisien Reliabilitas Keterangan

1 Cause-Relate Marketing(X) 0.868 Reliabel

2 Persepsi Konsumen (Y1) 0.813 Reliabel

3 Citra Merek (Y2) 0.817 Reliabel

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Dari Tabel 4.9 diketahui bahwa nilai dari alpha cronbach untuk semua

variabel lebih besar dari 0,6. Dari ketentuan yang telah disebutkan sebelumnya

maka semua variabel yang digunakan untuk penelitian sudah reliabel/handal.

E. Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis)

1. Koefisien Jalur terhadap Persepsi Konsumen

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Jalur Cause-Related Marketing

terhadap Persepsi Konsumen

Page 94: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

76

Variabel bebas Koefisien Jalur (Beta) t hitung p-value Keterangan

X 0.636 8.807 0.000 Signifikan

Variabel terikat Y1

R square (R2) : 0,405

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Sub Struktur I : Y1 = 0,405 X

a. Pengujian Koefisien Jalur Cause-Related Marketing terhadap

Persepsi Konsumen

Hasil pengujian secara langsung pengaruh Cause-Related Marketing

terhadap Persepsi Konsumen dapat dilihat pada Tabel 4.10. Hipotesis penelitian

yang diuji sebagai berikut:

H1 : Cause-Related Marketing berpengaruh signifikan terhadap Persepsi

Konsumen.

Tabel 4.10 menunjukkan koefisien beta sebesar 0,636 menunjukkan bahwa

pengaruh Cause-Related Marketing terhadap Persepsi Konsumen, yang memiliki

arah positif artinya Cause-Related Marketing meningkat akan memberikan

peningkatan terhadap Persepsi Konsumen. Nilai thitung sebesar 8,807 dan

probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak, berarti

hipotesis yang menyatakan Cause-Related Marketing berpengaruh signifikan

terhadap Persepsi Konsumen diterima.

Nilai koefisien determinasi sebesar 0,405 atau 40,5%. Hasil ini menunjukkan

bahwa kontribusi Cause-Related Marketing terhadap Persepsi Konsumen sebesar

Page 95: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

77

40,5%, sedangkan kontribusi variabel-variabel lain di luar model penelitian ini

sebesar 59,5%.

2. Koefisien Jalur terhadap Citra Merek

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Jalur Citra Merek

Variabel bebas Koefisien Jalur (Beta) t hitung p-value Keterangan

X 0.235 2.799 0.006 Signifikan

Y1 0.551 6.548 0.000 Signifikan

Variabel terikat Y2

R square (R2) : 0,524

Sub Struktur II : Y2 = 0,235 X + 0,551Y1

b. Pengujian Koefisien Jalur Cause-Related Marketing terhadap Citra

Merek

Hasil pengujian pengaruh Cause-Related Marketing terhadap Citra Merek

dapat dilihat pada tabel 4.11. Hipotesis penelitian yang diuji sebagai berikut:

H2 : Cause-Related Marketing berpengaruh signifikan terhadap Citra

Merek

Tabel 4.11 menunjukkan koefisien beta sebesar 0,235 dengan arah yang

positif, menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya Cause-Related

Marketing akan memberikan peningkatan terhadap Citra Merek, dengan thitung

sebesar 2,799 dan probabilitas sebesar 0,006 (p<0,05), maka keputusannya adalah

H0 ditolak, berarti hipotesis yang menyatakan Cause-Related Marketing

berpengaruh signifikan terhadap Citra Merek diterima.

Page 96: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

78

c. Pengujian Koefisien Jalur Persepsi Konsumen terhadap Citra Merek

Hasil pengujian pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Citra Merek dapat

dilihat pada tabel 4.11. Hipotesis penelitian yang diuji sebagai berikut:

H3 : Persepsi Konsumen berpengaruh signifikan terhadap Citra Merek.

Tabel 4.11 menunjukkan koefisien beta sebesar 0,551 memiliki arah

hubungan positif, menunjukkan bahwa peningkatan Persepsi Konsumen akan

memberikan peningakatan terhadap Citra Merek, dengan thitung sebesar 6,548 dan

probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak, berarti

hipotesis yang menyatakan Persepsi Konsumen berpengaruh signifikan terhadap

Citra Merek diterima.

Nilai koefisien determinasi sebesar 0,524 atau 52,40%. Hasil ini

menunjukkan bahwa kontribusi Cause-Relate Marketing dan Persepsi Konsumen

terhadap Citra Merek sebesar 52,40%, sedangkan kontribusi variabel-variabel lain

di luar model penelitian ini sebesar 47,60%.

3. Pengujian Persepsi Konsumen sebagai Variabel Intervening dalam

Hubungan Cause-Related Marketing terhadap Citra Merek

Pada hubungan Cause-Related Marketing dengan Citra Merek terdapat

dugaan variabel Persepsi Konsumen sebagai variabel intervening. Hipotesis

penelitian yang diuji sebagai berikut:

H4 : Cause-Related Marketing mempengaruhi Citra Merek melalui Persepsi

Konsumen.

Page 97: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

79

Perhitungan besarnya pengaruh Persepsi Konsumen sebagai variabel

intervening adalah sebagai berikut:

Persamaan struktural:

Y = PY1X + (PY1X × PY1Y2)

Direct Effect (pengaruh langsung) Cause-Related Marketing terhadap Citra Merek

sebesar 0,235

Indirect Effect (IE) = PY1X × PY1Y2

= 0,636× 0,551

= 0,350

Total Efeect (TE) = PYX + (PZX × PYZ)

= 0,235 + 0,350

= 0,585

Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Persepsi Konsumen

terbukti sebagai variabel intervening dalam hubungan antara Cause-Related

Marketing dengan Citra Merek. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan

Indirect Effect yang bernilai 0,350. Total pengaruh (Total Effect) Cause-Related

Marketing terhadap Citra Merek melalui Persepsi Konsumen sebesar 0,585.

Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan total pengaruh

hubungan antar variabel telah disajikan dalam sebuah ringkasan hasil. Ringkasan

tersebut dalam dilihat pada Tabel 4.12.

Page 98: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

80

Tabel 4.12 Rekapitulasi Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Pengaruh

Total

Hubungan

Variabel

pengaruh

Langsung

Pengaruh

Tidak langsung

Total

Pengaruh Keterangan

X - Y1 0.636 - 0.636 Signifikan

X – Y2 0.235 - 0.235 Signifikan

Y1– Y2 0.551 - 0.551 Signifikan

X –Y1– Y2 - 0.350 0.585

4. Hubungan Antar Jalur

Dari keseluruhan perhitungan yang telah dilakukan, penelitian ini

menghasilkan koefisien jalur antar variabel. Gambar 4.1 menampilkan diagram

hasil analisis jalur secara keseluruhan. Koefisien variabel Cause-Related

Marketing terhadap Persepsi Konsumen sebesar 0,636. Koefisien variabel

Persepsi Konsumen terhadap Citra Merek sebesar 0,551. Koefisien variabel

Cause-Related Marketing terhadap Citra Merek sebesar 0,235.

Model diagram jalurnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1. Diagram Model Jalur Variabel Cause-Related Marketing,

Persepsi Konsumen, dan Citra Merek

Citra Merek

(𝐘𝟐)

Cause-Related

Marketing (X)

Persepsi

Konsumen (𝐘𝟏)

0,551 0,636

0,235

Page 99: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

81

Keterangan:

X sebagai variabel exogenous (bebas) Cause-Related Marketing

Y1 sebagai variabel mediator (antara) Persepsi Konsumen

Y2 sebagai vaiabel endogenous (terikat) Citra Merek

e merupakan variabel lain yang mempengaruhi diluar penelitian

Diagram hasil analisis jalur pada Gambar 4.1 mempunyai persamaan

sebagai berikut:

Sub Struktur I : Y1 = 0,636 X

Sub Struktur II : Y2 = 0,235 X + 0,551Y2

5. Ketepatan Model

Ketetapan model hipotesis dari data penelitian ini diukur dari hubungan

koefisien determinasi (R2) pada kedua persamaan. Hasil model sebagai berikut:

R2model = 1 – (1 – R

21) (1 – R

22)

= 1 – (1 – 0,405) (1 – 0,524)

= 1 – (0,595) (0,476)

= 1 – 0,2832

= 0,7168 atau 71,68%

Hasil perhitungan ketetapan model sebesar 71,68% menerangkan bahwa

kontribusi model untuk menjelaskan hubungan struktural dari ketiga variabel yang

diteliti adalah sebesar 71,68%. Sedangkan sisanya sebesar 28,32% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak terdapat dalam model penelitian ini.

Page 100: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, hasil analisis dan

pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dari

penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Cause-Related Marketing (X)

memiliki pengaruh secara langsung terhadap Persepsi Konsumen (Y1). karena

memiliki nilai probalitas (0,000) < 0,05 yang berarti ada pengaruh yang

signifikan.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Cause-Related Marketing (X)

berpengaruh positif terhadap Citra Merek (Y2) karena memiliki nilai

probalitas (0,002) < 0,05 yang berarti ada pengaruh yang signifikan.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Persepsi Konsumen (Y1)

berpengaruh positif terhadap Citra Merek (Y2) karena memiliki nilai

probalitas (0,000) < 0,05 yang berarti ada pengaruh yang signifikan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain.

Adapun saran yang diberikan, antara lain:

Page 101: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

83

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan

program Cause-Relatde Marketing, karena variabel Cause-Related

Marketing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Persepsi

Konsumen dan Citra Merek, diantaranya yaitu dengan memberikan

informasi yang jelas mengenai kegiatan program Cause-Related Marketing

kepada konsumen agar Persepsi Konsumen mengenai program Cause-

Related Marketing menjadi lebih yakin sehingga Citra Merek akan

meningkat.

2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat

penting dalam mempengaruhi Citra Merek, diharapkan hasil penelitian ini

dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk

mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-

variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah

masuk dalam penelitian ini.

Page 102: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

84

DAFTAR PUSTAKA

Adkins, Sue. 2004. Cause Related Marketing: Who Cares Win. Oxford:

Butterworth Heinemann.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Asnawi dan Mansyuri. 2011. Metode Riset Pemasaran. (Malang: UIN Maliki

PRESS)

Association of Southeast ASIAN Nations (2008). ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY BLUEPRINT. Jakarta: Asean Secretariat.

Brink, Van Den dkk. 2004. The Effect of Strategic and Tactical Cause Related

Marketing on Consumer‟s Brand Loyalty. The Journal of Consumer Marketing.

Volume 23.

Buchori, Mochtar. 1995. Transformasi Pendidikan. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan.

Echol, John M dan Hassan Sadily. 2000. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Endacott, R.W.J. (2004) "Consumers and CRM: a national and global

perspective", Journal of Consumer Marketing. Vol. 21 Iss: 3.

Fajar, Mukti. 2010. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Implikasi Pada Strategi

Pemasaran. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Folse, J. A. G., & Grau, S. L. 2007. Cause- Related Marketing. Journal of

Advertising. Armonk: Winter 2007. Vol. 36, Iss. 4; pg. 19, 15 pgs dalam

http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1424494311&sid=1&Fmt=3&client

Id=63928&RQT=309&VName=PQD (tanggal akses 16 Maret 2017).

Hakim, Buyung Lukman. 2005. Pengaruh Country of Origin Terhadap Persepsi

Konsumen Atas Produk Otomotif Roda Empat: Sebuah Studi Eksperimen Atas

Perbedaan Tipe Mobil. Jurnal.

Hawkins, Del I. and David L. Mothersbaugh. 2010. Consumer Behavior Building

Marketing Strategy. 11th ed. New York: McGraw-Hill.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Kotler, P. (2000). Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall

International, Inc.

Kotler, Philip dan Nancy Lee. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: PT.

Indeks.

Page 103: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

85

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas. Jakarta: PT.

Indeks.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Bahasa

Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi

Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT.

Indeks.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi

Kesembilan. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Machin, D & Chambell, MJ. 1989. Statistical Tables for The Design of Clinical

Trials. London: Blackwell Scienfic Publication. 89-93

Maholtra. 2005. Riset Pemasaran. Jilid 1. Edisi Empat. Jakarta: Indeks Kelompok

Gramedia.

Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Pokok-pokok materi metodologi penelitian

dan aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mowen, John C dan Michael Minor. 1998. Consumer Behavior. Fifth Edition.

New Jersey: Prenticehall.

Paul, T dan Lee KC. 2002. Hi-Tech Hi-Touch Branding. Alih Bahsa Anastasia.

Jakarta: Salemba Empat

Polonski, , M dan Speed, R, 2001. Linking sponsorship and cause-related

marketing. European Journal of Marketing, Vol. 35 No. 11/12.

Rangkuti, F. 2004. The power of Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ridwan. 2008. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan

Manajemen. Bandung: Dewa Ruci.

Robbins,S.P. (2001). Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, dan Aplikasi.

Jakarta: PT. Prenhallindo.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sarwono, J. 2012. Path Analysis dengan SPSS: Teori, Aplikasi, Prosedur Analisis

untuk Riset Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Alex Media Komputido.

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2000. Perilaku Konsumen. Alih

Bahasa: Zoelkifli Kasip. Edisi 7. Jakarta: PT. Indeks.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jilid 2. Alih Bahasa: Kwan

Men Yon. Jakarta: Salemba Empat

Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Business. Jilid 1. Alih Bahasa: Kwan

Men Yon. Jakarta: Salemba Empat

Sen, Shanker & Bhattachrya, CB., 2001, Journal of Marketing Research. 2001.

Consumer Reaction to Corporate Social Responsibility.

Page 104: ALLAH ITU DEKAT. - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/2325/1/WIDYADINDI NOVIAN ZAHRA.pdf · 2020. 6. 2. · undangan yang berlaku (UU No. 29 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

86

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana.

Setiadi, Nugroho J. 2006. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 2008. Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3ES

Simamora, B. 2002. Aura Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Surachman. 2008. Dasar-dasar Manajemen Merek. Malang: Bayumedia

Publishing.

Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua.

Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: Liberty Offset.

Tandjung, Jenu, Widjaja. 2004. Marketing Management: Pendekatan Pada Nilai-

Nilai Pelanggan. Cetakan Keempat. Malang: Bayumedia Publishing

Tjiptono, Fandy. 2003. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi

Offset.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar

Grafika.

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Diakses dari

laman http://eodb.ekon.go.id/?s=uu+40+2007 (tanggal 14 Maret 2017)

Wahyudi, Isa dan Busyra Azheri. 2008. Corporate Social Responsibility: Prinsip,

Pengaturan dan Implementasi. Malang: In-Trans Publishing

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Gresik: Fascho

Publishing.

Wilkie, W.L. 1990. Customer Behavior, Edisi Kedua. New York: John Wiley &

Sons, Inc.

Internet:

www.marsindonesia.com diakses pada 20 Desember 2016

www.aqua.com diakses pada 25 Desember 2016