All About Vektor

61
V V ektor ektor Src : Abdul Basyir Eo : Ahmad Zaman Huri

Transcript of All About Vektor

Page 1: All About Vektor

VVektorektor

Src : Abdul BasyirEo : Ahmad Zaman Huri

Page 2: All About Vektor

TopikTopikAritmatika VektorKonsep GeometrikTitik, Garis dan BidangPerkalian TitikPerpotongan garis dengan:

◦Garis◦Bidang◦Poligon

Page 3: All About Vektor

PengenalanPengenalanApa perlunya belajar vektor?

◦Kita butuh untuk mengetahui dimana objek diletakkan dalam dunia nyata.

◦Ukuran dan orientasi objek◦Seberapa jauh objek yang satu

dengan yang lainnya◦Bagaimana pantulan bekerja◦Bagaimana fisika bekerja◦Bagaimana sinar cahaya mengenai

objek

Page 4: All About Vektor

PengenalanPengenalan

Koordinat◦2D

◦Aturan tangan kiri 3D

Aturan tangan kanan 3D

y

x

y

x

zy

x

z

Kita akan gunakan yang ini

Page 5: All About Vektor

VektorVektorSebuah vektor mempunyai

panjang dan arahVektor dinyatakan dengan cara

yang sama dengan koordinat titik: ◦Point (5,10)◦Vector (5,10)

Tetapi bagaimana perbedaannya?

Page 6: All About Vektor

VektorVektor

P = (5,10)

v = (5,10)

Sebuah titik mempunyai lokasi

Sebuah vektor tidak mempunyai lokasi

Sebuah vektor adalah sebuah lintasan antara satu titik dengan titik yang lain

Page 7: All About Vektor

VektorVektor

Q = (8,1)

Vektor dapat ditentukan dengan pengurangan koordinat titik

v = Q – P

v = (8-1,1-10)

v = (7, -9)

Dengan kata lain , v mengatakan pada kita bagaimana untuk mendapatkan dari P ke Q

P = (1,10)

v

Page 8: All About Vektor

VektorVektor

Q = (8,1)

P = (1,10)

v

• Definisi– Perbedaan antara

dua titik adalah sebuah vektor

• v = Q-P

– Jumlah titik dan vektor adalah titik :

• Q = P + v

Page 9: All About Vektor

VektorVektor

Latihan.◦Tentukan vektor yang pergi dari P =

(9,10) ke Q = (15,7) ? v = (6, -3)

◦Tentukan titik yang dihasilkan dari penambahan vektor v = (9,-20) dengan titik P = (1,2) ? Q = (10, -18)

Page 10: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Ada dua operasi dasar vektor:◦skala 8v jika v = (1,2) maka 8v = (8,16)

◦tambah v + a v = (3,4), a = (8,1) maka v+a = (11,5)

Page 11: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Penskalaan vektor

v

2v

0.5v

-0.5v

Page 12: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Penambahan vektor

v

a

va

v+a

v

-a

v-a

Page 13: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Latihan.◦Diberikan vektor v = (10,20,5), tentukan:

2v, 0.5v dan -0.2v? 2v = (20,40,10) 0.5v = (5,10,2.5) -0.2v = (-2, -4, -1)

◦Diberikan vektor v = (1,1,1) dan a = (8,4,2), tentukan: v + a, v – a and a – v

v + a = (9,5,3) v – a = (-7, -3, -1) a – v = (7, 3, 2)

Page 14: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Kombinasi Linier ◦Penambahan vektor skala bersama-

sama 8v + 2a

Definisi◦Kombinasi linier dari m vektor v1, v2,

…,vm adalah vektor:

◦w = a1v1 + a2v2 + … + amvm

Page 15: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Kombinasi Linier ◦Contoh v = (1,2,3) dan a = (1,1,1) 2v + 3a = (2,4,6) + (3,3,3) = (5,7,9)

Page 16: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Kombinasi Linier ◦Kombinasi Affine Jumlah semua komponen adalah satua1 + a2 + … + am = 1

Contoh:. 3a + 2b – 4c (3+2-4=1) Penentuan kombinasi affine(1-t)a + (t)b

Page 17: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Pertanyaan◦Tentukan koefisien untuk transformasi affine: ia + jb + ?c Berapakah koefisien c?

i + j + ? = 1 ? = 1 – i – j maka ia + jb + (1-i-j)c

Page 18: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Kombinasi Linier◦Kombinasi Konvek Jumlah semua komponen satu … tetapi Semua koefisien harus diantara 0 dan

1◦Contoh. a1 + a2 + … + am = 1 dan 1 >= ai >= 0 untuk semua 1,…,m

◦Contoh. .9v + .1w .25v + .75w

Page 19: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Kombinasi Linier◦Kombinasi Konvek Set semua kombinasi konvek dari

dua vektor v1 dan v2 adalah: v = (1-a)v1 + av2

Page 20: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Kombinasi Linier◦Kombinasi Konvek

◦ v = (1-a)v1 + av2 can dapat ditulis lagi: v = v1 + a(v2-v1)

Ini menunjukkan bahwa vektor v akan menjadi v1 ditambah beberapa versi skala dari penggabungan v1 dengan v2

v1

v2 v2 – v1

a(v2 – v1)v

Page 21: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Kombinasi Linier◦Kombinasi Konvek

◦ Diberikan 3 vektor v1, v2 dan v3 maka kombinasi akan menjadi:

◦ v = a1v1 + a2v2 + (1-a1-a2)v3

◦ v = 0.2v1 + 0.3v2 + 0.5v3

◦ v = 0.5v1 + 0.5v2 + 0v3

v1

v3

vv22

Semua nilai v akan

terletak di kawasan ini

0.2v0.2v11

0.3v0.3v22

0.5v0.5v33

Page 22: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Kombinasi Linier◦Kombinasi Konvek

Diberikan 3 vektor v1, v2 dan v3 maka kombinasi akan menjadi: ◦ v = a1v1 + a2v2 + (1-a1-a2)v3

◦ v = 0.2v1 + 0.3v2 + 0.5v3

◦ v = 0.5v1 + 0.5v2 + 0v3

v1

v3

vv22

Semua nilai v akan

terletak di kawasan ini

0.5v0.5v11

0.5v0.5v22

Page 23: All About Vektor

Operasi VektorOperasi VektorBesar

◦Adalah panjang vektor◦Ditentukan menggunakan teorema

Pitagoras ◦Masih ingatkan akan teorema ini?

Page 24: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Besar◦ Teorema Pitagoras:

bah22 a

b

h

Page 25: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Besar◦ Teorema Pitagoras:

yxv22||

vKoordinat y

Koordinat x

Page 26: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Besar◦Teorema Pitagoras:

Contoh: Berapakah besar v = (5,10)? |v| = sqrt(52+102) = sqrt(25+100) =

sqrt(125) 11.18

Page 27: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Latihan◦ Tentukan |v| untuk:◦ v=(1,-2,5), w=(10,3,1) dan t=(1,1,1)

|v| = 5.5677 |w| = 10.488 |t| = 1.732

Page 28: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Besar

Q = (8,1)

P = (1,10)

v

Page 29: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Besar◦Kadang kala sangat berguna untuk

menskala vektor menjadi vektor satuan sehingga panjangnya adalah satu.

◦Vektor normal disimbulkan dengan a topi: â.

◦Yaitu pembagian koordinat vektor dengan panjang vektor.

◦â = a/|a|

Page 30: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Besar◦Contoh: Berapakah vektor normal a =

(1,5,3) ? |a| = sqrt(12 + 52 + 32) = 5.916 â = (1/5.916, 5/5.916, 3/5.916) = (0.169, 0.845, 0.5)

Page 31: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Latihan◦Normalisasikan:

a = (2,4,6) g = (1,1,1) h = (0,5,1)

◦Jawab (dengan pembulatan) â = (0.26,0.53,0.8) ĝ = (0.6,0.6,0.6) ĥ = (0,1,0.2)

Page 32: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik◦Digunakan untuk menyelesaikan

masalah geometri dalam grafika komputer.

◦Berguna untuk menentukan perpotongan garis dengan vektor.

Page 33: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik◦ Dihitung dengan perkalian dan

penambahan nilai baris dengan nilai kolom..

◦ Definisi Perkalian titik dua vektor v٠w adalah:

n

iiiwv

1

Page 34: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik◦Jika diketahui v = (v1,v2) dan w = (w1,w2)◦Perkalian titik, v ٠ w akan menghasilkan:

(v1w1+v2w2)◦Contoh, v = (2,1) dan w = (3,5) maka v ٠

w akan menghasilkan : 2*3 + 1*5 = 11

◦Contoh, v = (2,2,2,2) dan w = (4,1,2,1.1), v ٠ w akan menghasilkan : 2*4 + 2*1 + 2*2 + 2 * 1.1 = 16.2

Page 35: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik◦ Operasi Properti

Simetri: v ٠ w = w ٠ v Linier: (v + t) ٠ w = v ٠ w + t ٠ w Homogen: (sv) ٠ w = s(v ٠ w) |v|2 = v ٠ v

Page 36: All About Vektor

Operasi VektorOperasi VektorPerkalian titik Sudut antara dua vektor.

Perkalian titik dapat digunakan untuk mencari sudur antara dua vektor atau perpotongan garis.

Diberikan 2 vektor e dan c, sudut antara vektor ini dihitung sbb:. e = (|e|cos Өe,|e|sin Өe) c = (|c|cos Өc,|c|sin Өc)

Perkalian titik e ٠ c adalah |e||c|cos(Өc - Өe)

atau e ٠ c =|e||c|cos(Ө) Dengan Ө adalah sudut diantara 2 vektor

e

c

Өe

Өc

Ө

Page 37: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik ◦ e ٠ c =|e||c|cos(Ө) ◦ Kedua sisi dibagi dengan |e||c| :

(e ٠ c)/|e||c| =|e||c|cos(Ө)/|e||c| ĉ ٠ ê = cos(Ө )

◦ Jadi:: Sudut antara dua vektor adalah perkalian

titik antara dua vektor yang ternomalisasi

e

c

Өe

Өc

Ө

Page 38: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik Contoh: Cari sudut antara (5,6) dan (8,2)

cos(Ө ) = ĉ ٠ ê ĉ = c/|c| = (5,6) / sqrt(52+62) = (5,6) / 7.8 = (0.64,0.77) ê = e/|e| = (8,2) / sqrt(82+22) = (8,2) / 8.25 = (0.8,0.24) ĉ ٠ ê = 0.8248 Ө = cos-1(0.8248) = 34.43

c

Page 39: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik◦ Tegaklurus atau orthogonal atau normal.?

Dua vektor tegaklurus jika sudut yang dibentuk anatar vektor ini adalah 90 derajad.

jika e ٠ c > 0 sudut antara dua vektor kurang dari 90o

jika e ٠ c = 0 ; dua vektor tegaklurus

jika e ٠ c < 0 sudut antara dua vektor lebih dari 90o

ec

e

ce

c

Page 40: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik◦ Vektor-vektor yang berada pada sumbu

koordinat adalah tegak lurus:

(0,1,0)(1,0,0)

(0,0,1)

Cara penulisan:

vektor satuan

Page 41: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik◦ Sembarang vektor 3D dapat ditulis sebagai

kombinasi skalar dari 3 vektor satuan: ◦ (a,b,c) = ai + bj + ck◦ (3,2,-1) = 3(1,0,0) + 2(0,1,0) – 1(0,0,1)

j=(0,1,0)i=(1,0,0)

k=(0,0,1)

Page 42: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian titik1. Proyeksi sebuah vektor

ke vektor lain Proyeksi vektor c ke v Gambar garis dari C ke v

sehingga tegaklurus dengan v

Kv adalah proyeksi orthogonal c ke v

A

C

v

c

Kv

Page 43: All About Vektor

Operasi VektorOperasi VektorPerkalian Silang

◦Hasil perkalian silang dua vektor adalah sebuah vektor yang tegak lurus dengan dua vektor tersebut.

Page 44: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian Silang◦ Diberikan a = (ax,ay,az) dan e = (ex,ey,ez),

tentukan perkalian silang antara vektor ini dalam vektor satuan

◦ a x e = i(ayez-azey) + j(axez-azex) + k(axey-ayex) Atau dengan matrik yaitu penentuan determinan:

eeeaaakji

eazyx

zyx

Page 45: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian Silang◦ How do you use this to calculate the dot

product?◦ Take each item in the top row and multiply

by the difference of the products of the items in the other columns.

eeeaaakji

eazyx

zyx

Page 46: All About Vektor

Operasi VektorOperasi Vektor

Perkalian Silang◦ i(ayez-azey)

◦ j(axez-azex)

◦ k(axey-ayex)

eeeaaakji

eazyx

zyx

Now add them together:

a x e = i(ayez-azey) + j(axez-azex) + a x e = i(ayez-azey) + j(axez-azex) + k(axey-ayex)k(axey-ayex)

……. and you have the CROSS PRODUCT!!!. and you have the CROSS PRODUCT!!!

Page 47: All About Vektor

Operasi VektorOperasi VektorPerkalian Silang

◦a x e adalah tegaklurus baik dengan a maupun e

◦panjang a x e sama dengan luas parallelogram yang dibatasi oleh a dan e

◦Gunakan aturan tangan kanan untuk menentukan arah a x e

a

e

a x e

Page 48: All About Vektor

Operasi VektorOperasi VektorPerkalian Silang

◦Penentuan Normal ke bidang Dengan tiga titik dapat ditentukan

normal ke bidang. P1, P2, P3 -> v = P2-P1, w = P3-P1

Tentukan v x w untuk menghitung normal n.

Perkalian vektor n dengan sembarang nilai skalar akan menghasilkan normal ke bidang juga.

Page 49: All About Vektor

Koordinat HomogenKoordinat Homogen

Beberapa sistem grafika dan OpenGL menyatakan titik dan vektor dalam koordinat homogen.

Ini berarti dalam koordinat 2D mempunyai 3 nilai (x, y, v)

Dan dalam 3D, 4 nilai (x, y, z, v)

Page 50: All About Vektor

Koordinat HomogenKoordinat Homogen

Untuk titik v = 1Untuk vektor v = 0Cth. Titik (2,4) menjadi (2,4,1).Cth. Vektor (3,5) menjadi (3,5,0).Cth. Titik (3,4,1) menjadi (3,4,1,1).Cth. Vektor (3,6,7) menjadi (3,6,7,0).

Page 51: All About Vektor

ContohContoh

Tweening antara bentuk-bentuk

Page 52: All About Vektor

Pencarian Perpotongan Pencarian Perpotongan GarisGarisMasalah: diberikan dua segmen

garis, apakah akan berpotongan??

A

B

CD

Page 53: All About Vektor

Pencarian Perpotongan Pencarian Perpotongan GarisGarisMasing-masing garis mempunyai

garis induk yang merupakan perpanjang ke tak berhingga segmen garis tersebut.

A

B

CD

Page 54: All About Vektor

Perpotongan Garis dengan Perpotongan Garis dengan BidangBidangDimana garis akan berpotongan

dengan bidang?◦ Asumsikan garis berpotongan dengan bidang

di titik P.◦ Berikan titik yang lain misalnya B pada

bidang, kita ketahui bahwa vektor (P-B) berada pada bidang.

◦Kita juga ketahui bahwa n . (P-B) = 0

A

B

Pc

n

Page 55: All About Vektor

Perpotongan Garis dengan Perpotongan Garis dengan BidangBidang

Dimana garis akan berpotongan dengan bidang?

Karena titik potong akan berada pada tenpat tertentu sepanjang vektor dimulai dari A dan pergi ke arah c, sehingga P dinyatakan sebagai :◦ P = A + cthit

◦ jadi,◦n . (A + cthit -B) = 0◦Solve for thit

◦thit = n . (B – A)/ (n . c)

A

B

Pc

n

Page 56: All About Vektor

Perpotongan Garis dengan Perpotongan Garis dengan BidangBidang

Dimana garis akan berpotongan dengan bidang?

Apakah garis ini akan berarah masuk atau keluar bidang?◦ jika n . c > 0 arahnya sama dengan normal

A

B

P

n

Page 57: All About Vektor

Perpotongan Garis dengan Perpotongan Garis dengan BidangBidangDimana garis akan berpotongan

dengan bidang? Apakah garis ini akan berarah

masuk atau keluar bidang?◦ jika n . c > 0 arahnya sama dengan normal◦ jika n . c < 0 arahnya berlawanan dengan normal

A

B

P

n

Page 58: All About Vektor

Perpotongan Garis dengan Perpotongan Garis dengan PoligonPoligonPerlu algoritma khusus

A

C

Page 59: All About Vektor

Perpotongan Garis dengan Perpotongan Garis dengan PoligonPoligon

A

C

n

Page 60: All About Vektor

Perpotongan Garis dengan Perpotongan Garis dengan PoligonPoligon

Jika n . (C – A) > 0 sinar keluarJika n . (C – A) < 0 sinar masuk

A

C

n

n

> 90o

< 90o

Page 61: All About Vektor

Perpotongan Garis dengan Perpotongan Garis dengan PoligonPoligonLihat algoritma Cyrus-Beck

Clipping

AC

nn

> 90o

< 90o