All about ICT in Indonesia ajalah - majalahict.com · dan berjalan dengan chip 1.2GHz quad-core...

Sosialita TI yang Cinta Batik Shinta Dhanuwardoyo MAJALAH ICT All about ICT in Indonesia No. 10 • 20 Mei —02 Juni 2013 E-Magazine|Free www.majalahict.com Cyber Crime Siaga I Ponsel Illegal Marak, Gita Geram Situs Polisi & Kemenhan pun Tumbang

Transcript of All about ICT in Indonesia ajalah - majalahict.com · dan berjalan dengan chip 1.2GHz quad-core...

Sosialita TI yang Cinta BatikShinta Dhanuwardoyo

Majalah ICTAll about ICT in Indonesia

No. 10 • 20 Mei —02 Juni 2013

E-Magazine|Free www.majalahict.com

Cyber Crime Siaga I

Ponsel Illegal Marak, Gita Geram

Situs Polisi & Kemenhan pun

Tumbang

Banyak pencapaian yang telah kami peroleh hingga edisi 10 Majalah ICT Digital. Diantaranya adalah terlewatinya sejuta pengunjung pada pertengahan April, dan tentu saja itu menandakan bahwa kami telah mencuri perhatian pembaca dari kalangan pemerhati telekomunikasi.

Peringkat webnews www.majalahict.com juga sedikit demi sedikit merangkak naik di Alexa, meski masih jauh dari harapan, mengingat usia kami yang baru berusia 5 bulan.

Kami juga telah mendapatkan tempat dari sejumlah pembaca dan narasumber dari dalam dan luar negeri, dan dari kebanyakan masukan pembaca, rubrik profil, hot news, dan cyber life paling banyak pembacanya.

Kami juga senantiasa membuka diri bagi pembaca yang ingin menyumbang tulisan dengan mengirimkannya ke [email protected].

Akhirnya, kami mengucapkan selamat membaca.

DESAIN COVER: F. Tian

Daftar Isi:Kinerja Menurun, Salah Siapa?.8

Siapkah Indonesia Songsong era BYOD?.....................................10

REDAKSIPemimpin Redaksi Arif PitoyoAlamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-DepokEmail: [email protected]

IKLAN & PROMOSIEmail: [email protected]: 081511510000 (arif)Fax. 021- 7756782

Cover184 x 50 mm = Rp10,5 juta/edisi50 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi

Halaman belakangFull page = Rp10,5 juta/edisiHalf page = Rp8 juta/edisi

184 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi50 x 50 mm = Rp2 juta/edisi

Halaman dalamFull page = Rp8 juta/edisiHalf page =Rp5,5 juta/edisi184 x 50 mm = Rp3 juta/edisi50 x 50 mm = Rp1,5 juta/edisi

DARI REDAKSI

AXIS Hadirkan AXIS Live..........15

Saatnya Sharing Sumber Daya........................................15

TARIF IKLAN

2

Uang Digital Temukan Momentum.............................20

No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

FOTO COVER: Shinta Dhanuwardoyo

Arif PitoyoPemimpin Redaksi

ETALASE

BlackBerry terus merilis produk anyarnya, dan kali ini BlackBerry Q5. BlackBerry Q5 adalah ponsel low end berharga miring yang digarap perusahaan asal Kanada tersebut untuk menembak pasar kelas bawah.

Akan tetapi beberapa analis menilai bahwa peluncuran Q5 terkesan sia-sia dan tidak berguna. Pasalnya, BlackBerry juga mengumumkan bahwa layanan BlackBerry Messenger akan dapat diakses melalui perangkat Android dan iOS.

Hal ini merupakan langkah besar dan berat yang diambil oleh BlackBerry. Beberapa orang bahkan akan berpikiran bahwa membeli Android lebih mudah dan murah ketimbang membeli BlackBerry yang mahal.(ICT/02)

Smartphone Panasonic PertamaPanasonic telah merilis ponsel

pintarnya, dan produk perdananya ini disebut Panasonic P51. Seperti dikutip dari Uber gizmo, ponsel ini memiliki layar 5inci dengan desain yang tipis.

Layar 5inci tersebut didukung dengan resolusi 1.280x720piksel dan berjalan dengan chip 1.2GHz quad-core dari MediaTEK. P51 ini disemati RAM dengan kapasitas 1GB.

Untuk spesifikasi hardware

lainnya, Panasonic P51 ini memiliki kamera dengan sensor 8MP pada bagian belakang atau kamera utama yang mampu merekam video full HD. Sedangkan kamera depan memiliki sensor kamera 1,3MP.

Smartphone pertama Panasonic ini memiliki memori internal 4GB dan memberikan slot microSD. Untuk sistem operasinya, Panasonic memilih menggunakan jasa Android 4.2 Jelly Bean.(ICT/02)

Canon sebagai pemimpin teknologi printer melengkapi jajaran printer PIXMA inkjet all-in-one dengan menghadirkan PIXMA Ink Efficient E510. PIXMA Ink Efficient E510 juga dibekali teknologi yang membuat proses mencetak lebih cepat.

Pada PIXMA Ink Efficent E510 kecepatan cetak dokumen berwarna adalah 5 ipm (images per minute) dan 8,6 ipm untuk dokumen hitam-putih.

Sisi efisien dari kedua printer ini semakin diperkuat dengan konsep desain FastFront yang membuat peng guna cukup membuka panel printer bagian depan untuk memudahkan akses pengisian tinta dan kertas. (ICT/02)

3No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

BlackBerry Q5

Canon PIXMA E510

Sungguh mencengangkan, data yang disampaikan Menkominfo Tifatul Sembiring belum lama ini. Tifatul itu mengungkapkan setiap tahunnya, ratusan situs pemerintah

berhasil disusupi oleh hacker, dan aksi tersebut makin meningkat dalam dua tahun terakhir.

Bahkan Menkominfo mengungkapkan, aksi Wildan, salah seorang anggota Jember Hacker diketahui telah meretas lebih dari 50.000 situs, dan bukan hanya situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Serangan cyber crime akhir-akhir ini memang meningkat. Polisi Internet Indonesia, atau yang dikenal dengan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) mencatat terdapat lebih dari sejuta serangan cyber setiap harinya, sehingga membutuhkan peran serta operator dan penyelenggara jasa Internet (PJI) untuk ikut serta memblokir situs-situs tersebut.

Sangat wajar bila serangan dari dunia maya meningkat, mengingat teknologi dan infrastruktur cenderung kurang bisa mengikuti perkembangan Internet yang luar biasa, yang mana lalu lintas trafik meningkat dua kali lipat setiap tahunnya dan pengguna Internet juga bertambah 20.000 setiap tahun.

ID-SIRTII selalu kesulitan dalam menghalau

4

Arif Pitoyo

No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

HOT NEWS

Cyber Crime Siaga I

HOT NEWS

serangan cyber karena selalu berganti setiap harinya dan bisa langsung berganti nama setiap saat.

Kecenderungan ke depan, ancaman serangan cyber akan mengarah ke infrastruktur strategis seperti yang terjadi di negara lain, dan ada kaitannya dengan cyber terorism. Untuk itulah, kedaulatan bukan hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya.

Kementerian Pertahanan RI sebenarnya telah mengantisipasinya, yaitu dengan menyiapkan blue print

cyber defense di Indonesia termasuk rencana pembangunan satelit komunikasi Indonesia khusus untuk pertahanan negara.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan pihaknya akan fokus pada serangan cyber yang membahayakan kedaulatan negara, yaitu yang bersifat masif dan menyerang infrastruktur kritis, sedangkan yang hanya bersifat lokal dan kriminal ditangani kepolisian.

Polda Metro Jaya mencatat total kerugian masyarakat akibat kejahatan cyber berdasarkan laporan polisi yang masuk ke Polda Metro Jaya dari tahun 2011 hingga awal Maret 2013 mencapai miliaran rupiah.

Pada 2011 kerugian masyarakat mencapai Rp4 miliar dan USD178.876,50, tahun 2012 meningkat mencapai Rp5 miliar dan USD56.448. Sementara itu, di awal 2013 sampai dengan pertengahan Maret 2013 kerugian mencapai Rp800 juta.

Karena begitu massif dan seriusnya serangan cyber crime, maka perlu adanya dukungan dari semua pihak untuk menangkalnya.(ICT) Twitter: @arifpitoyo

5No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

” Total kerugian

masyarakat akibat kejahatan

cyber dari 2011 hingga awal Maret

2013 mencapai miliaran rupiah.

Serangan dedemit dunia maya makin menjadi-jadi. Serangannya mulai menyasar situs-situs penting pemerintah yang ada kaitannya dengan keamanan dan

pertahanan negara.Setelah situs Presiden SBY, giliran situs

Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan yang disatroni hacker.

Tak tanggung-tanggung, dua situs Polri sekaligus disatroni peretas yang menamakan dirinya Jember Hacker pada Kamis (16/5) selama kurang lebih 4,5 jam.

Jangan dilihat waktunya yang cuma sebentar, namun ini seperti sebuah pesan moral bawa sistem teknologi informasi Polri berarti masih bisa ditembus, bahkan sampai ke admin-nya.

Beberapa jam yang lalu, tampilan depan situs Divhum POLRI berganti rupa dengan gambar seseorang memakai topeng putih dengan background hitam. Selain itu, ada pula teks bergerak di bawahnya yang mengambil dua buah

HOT NEWS

6 No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

Majalah ICT

Situs Polisi & Kemenhan pun Tumbang

ayat dari Al-Quran dari Surat Al-Anaam 162-163. Tidak diketahui apa maksud dari penulisan ayat ini.

Walaupun belum diketahui apa maksud dari serangannya tersebut, namun peretas ini dengan ‘sukarela’ memberitahukan identitas mereka.

Tidak hanya satu situs saja, ternyata website Kepolisian Daerah Jawa Timur juga berhasil dibobol oleh peretas. Dalam serangan di situs ini, peretas tidak mengganti tampilan depannya, namun mengganti nama dan domain dari websitenya.

Semula situs Kepolisian Daerah Jawa Timur ini memiliki nama alamat www.jatim.polri.go.id dan kini telah berubah menjadi http://polda.masansoft.com. Meski tak ada perubahan tampilan, tapi ini menandakan bahwa penyusup bisa menembus celah keamanan sangat dalam hingga ke level admin.

Ajakan untuk meretas situs kepolisian RI secara massal (www.polri.go.id) ternyata dikampanyekan di Facebook oleh akun yang menamakan dirinya Pembela Tauhid. Tak hanya ajakan, akun tersebut juga memberikan petunjuknya pada pengguna Facebook awam sekalipun.

Tak hanya situs kepolisian, situs Kemenhan juga diserang dedemit maya alias hacker. Adapun situs yang diganti tampilannya (defacing) adalah situs Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan di www.pothan.kemhan.go.id.

Dalam website direktorat jenderal yang merupakan thing tank (tangki pemikir) Kementerian Pertahanan ini, tampilan berganti dengan warna hitam dan berisi tulisan “Oops Myanmar HackerWas Here”. Entah apakah ini dilakukan dari Myanmar langsung atau hanya sekadar menuliskan nama negara yang ketika adanya konflik di Rohingya, Indonesia mencoba membantu konflik di sana.

Selain tulisan tersebut, tulisan lainnya adalah “Hello Indonesia Goverment, You should be proud with uneducated Indo script kiddies. coz they believe (defacing/Ddosing) to the other country websites is the best solution for them. If you would sympathize the white programmers/developers of your country & how they are feeling. you can catch such script kiddies. coz CVT are ready to provide those skiddies Informations” tulis sang Hacker.

Pengganti situs ini sendiri memiliki nama inisial yaitu CVT, yang mungkin berarti Cyber Vampire Team, sebagaimana juga dicantumkan alamat akun Facebook dari mereka di http://facebook.com/cvtteam.

HOT NEWS

7No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

Tak hanya situs

kepolisian, situs

Kemenhan juga diserang dedemit maya alias hacker.

Kinerja operator mengalami penurunan pada kuartal I/2013. Sejumlah operator mengklaim turunnya kinerja tersebut karena rugi kurs dan ekonomi global yang

memang belum pulih, tapi tak sedikit juga yang menyalahkan kurangnya visi pemilik serta kurang kondusifnya regulasi.

Diantara operator tiga besar, hanya Telkom yang mencatat kinerja positif, sedangkan XL mengalami penurunan laba bersih, bahkan Indosat mengalami peningkatan rugi bersih. Di luar ketiga operator tersebut, sudah jadi rahasia umum kalau

mereka sudah lama tak meraup untung, bahkan sebagian berpendapat ekstrem, yaitu bahwa masih bisa hidup pun sudah bersyukur.

Sejumlah kalangan menilai pemerintah dan regulator disalahkan terhadap turunnya kinerja keuangan operator telekomunikasi yang tercermin dari

TELEKOMUNIKASI

Arif Pitoyo

No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT8

Kinerja Menurun,

Salah Siapa?

laporan keuangan perusahaan pada kuartal I/2013Suara tersebut datang dari Kamar Dagang

dan Industri (Kadin) Indonesia dan Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), bahwa regulatory charges berupa pungutan di daerah, biaya frekuensi, dan biaya lainnya sudah terlalu tinggi.

Pengusaha minta pemerintah seyogyanya selalu memberikan insentif pada operator telekomunikasi untuk membangun, dan bukannya disinsentif. Regulator juga seharusnya menciptakan iklim dimana operator tidak saling membunuh soal tarif.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono mengungkapkan penyebab turunnya kinerja operator karena tak siap dalam strategi penarifan seiring meningkatnya layanan data dari penyedia konten luar negeri dan menurunnya suara, bukannya regulasi.

“Kenapa harus menduga-duga atau merajuk bahwa regulasi tidak mendukung, dijajah diam saja, maka tunggulah kebaikan hati penjajah seperti menunggu langit runtuh,” tuturnya.

Regulator menengarai munculnya fenomena gunting membuat kinerja operator telekomunikasi memburuk kuartal I/2013.Anggota BRTI Nonot Harsono mengatakan fenomena gunting artinya operator membiarkan saluran dilalui data tanpa charging.

Karena latah menganut faham Internet is free, data unlimited, atau tarif yang tak masuk akal seperti Rp5.000 untuk 6 bulan, nelpon gratis 7-hari 7-malam, sehingga mereka tinggal menikmati penderitaan di akhir kuartal I tahun ini.

Perubahan sumber uang yang bergeser dari pipa (network) ke konten dan applikasi, membuat operator terlena dan tidak memperbaiki strategi penarifan serta tidak membina aliansi strategis dengan penyedia aplikasi.

Terhadap BlackBerry dan aplikasi over the top (OTT) lainnya, operator memang tak punya bargaining position yang kuat, bukannya tidak unya sama sekali, tapi tidak mau, padahal Indonesia merupakan pasar telekomunikasi yang luar biasa dengan 240 juta penetrasi ponsel hingga saat ini. (ICT/02)

TELEKOMUNIKASI

9No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

TEKNOLOGI INFORMASI

Arif Pitoyo

Era digital atau cyber ternyata benar-benar membawa perubahan pada seluruh sektor kehidupan.

Selain orang menjadi melek Internet, perkembangan teknologi informasi ternyata juga membawa perubahan pada cara kerja dan budaya perusahaan.

Berkembangnya teknologi mobile dan cloud computing disertai tren pekerja profesional yang mulai membawa perangkat mereka sendiri untuk bekerja dan mengakses aplikasi kantor telah mendorong tren Bring Your Own Device (BYOD) di Indonesia.

Tak bisa dipungkiri, kondisi ini merupakan dampak dari meningkatnya tuntutan perusahaan yang tengah menghadapi kompetisi bisnis yang kian ketat, serta semakin meningkatnya kebutuhan untuk para

pekerja agar selalu aktif

dan

tetap terhubung. Fenomena BYOD sendiri

bukan hal yang baru di Indonesia, tren ini mulai menggeliat sejak

2009 lalu dan terus tumbuh hingga saat ini dimana karyawan dan perusahaan mulai merasakan keuntungan signifikan dengan memiliki akses ke email kantor dari perangkat pribadi mereka, seperti smartphone dan tablet PC.

Dalam studi terbaru IDC, ditemukan bahwa 40% perangkat yang digunakan untuk mengakses aplikasi bisnis merupakan perangkat milik pribadi.

Sementara laporan terbaru dari Gartner menyebutkan, 80% perusahaan akan mendukung karyawan untuk menggunakan tablet di 2013, dan

10 No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

Siapkah Indonesia Songsong era BYOD?

Arif Pitoyo

TEKNOLOGI INFORMASI

kalangan enterprise akan menawarkan dukungan fasilitas email dan kalender perusahaan sampai ke level perangkat. Angka ini diperkirakan akan mencapai 90% di 2014 mendatang.

Perusahaan riset pasar B2B International bersama Kaspersky Lab juga melansir bahwa 72% perusahaan yang telah disurvei

akan menerapkan konsep BYOD. Dan 50% dari perusahaan yang

disurvei itu akan mendorong karyawannya untuk menggunakan perangkat komputasi mereka sendiri untuk bekerja.

Dua tahun lagi diperkirakan, satu

pekerja akan memiliki lebih dari tiga perangkat

yang terhubung, meningkat cukup signifikan dari rata-rata

2,8 perangkat di 2013 ini. Di sisi lain, inisiatif mobilitas akan mengambil porsi 20% di tahun tersebut dibandingkan dengan 17% pada 2013, dimana peningkatan anggaran kemungkinan besar dialokasikan untuk kebijakan BYOD.

Konsep BYOD ini dibilang mampu untuk meningkatkan produktivitas, karena ruang bekerja kita tak terpaku hanya di kantor saja, sehingga memudahkan karyawan untuk tetap terhubung dengan jaringan perusahaan kapan dan dimana saja. Namun, dibalik kemudahan tersebut perlu diwaspadai ancaman terhadap keamanan jaringan perusahaan itu sendiri.

Pada akhir tahun 2012 sebanyak 38 persen Direktur Teknologi Informasi (CIO) di Amerika Serikat mendukung penggunaan BYOD, selanjutnya dari 82 persen perusahaan yang di survei bahwa pada tahun 2013 sebagian besar atau seluruh pekerjanya menggunakan perangkat sendiri untuk melakukan pekerjaan.

Yang jadi pertanyaan, siapkah masyarakat Indonesia untuk mengganti budaya kerja kantoran menjadi di rumah atau mobile, pasalnya kebanyakan keluarga di Indonesia menganggap kalau tidak bekerja di kantor berarti menganggur. Nah! (ICT) Twitter: @arifpitoyo

11No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

Boleh dibilang, Shinta Dhanuwardoyo atau lebih dikenal sebagai Shinta Bubu merupakan sosok sosialita di sektor teknologi informasi dan komunikasi.

Kiprahnya membangun e-commerce untuk dapat diterima di tengah masyarakat merupakan salah satu jasanya bagi industri ICT. Pengalamannya di Plasa.com hingga sekarang di bubu.com membuat Shinta tau betul bagaimana respon masyarakat terhadap online shop di Indonesia.

“Sekarang sebenarnya player dari luar pun sudah banyak yang masuk, ada Rakuten, IB dengan plasa.com –nya , pemain luar pun sudah melihat di Indonesia sudah ada perkembangan e-commerce sendiri, jadi ada kebutuhan. Karena kita tau market kita bagus dan besar. Tapi perkembangannya belum dibilang signifikan,” tambahnya.

Menurut dia, butuh waktu lagi untuk mengedukasi masyarakat, bagaimana membeli di internet, bayar lewat Internet, nggak semua orang biasa, jadi akan butuh waktu untuk masa edukasi ini.

Diwaktu luang, Shinta yang mengaku mencintai batik, selalu rajin mengkoleksi pakaian jenis itu, sampai-sampai dia memiliki blog namanya batikantik.com.

“Kemarin sempet ke Jepang untuk membantu mengurasi batik yang masuk ke beberapa department store di Jepang. Jadi saya yang supply

PROFIL

12 No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

Sosialita TI yang Cinta Batik

Shinta Dhanuwardoyo

batik ke Jepangnya,” kata ibu dengan dua putri tersebut.

Dengan motto hidup Learning by doing, Shinta berusaha membuat segala sesuatu itu menjadi mudah untuk dijalani karena kita belajar dari situ. “Menurut saya kalo kita mau melakukan satu ya udah kerjain aja, nanti kita pasti belajar dari situ. Ada hikmahnya, gak gampang.. semuanya harus belajar,” katanya.

Bagi Shinta, sukses berarti bisa seimbang antara kehidupan keluarga, kehidupan kerja, kehidupan sosial, kehidupan kita beragama, dengan bisnis juga, itu membuatnya merasa sudah sukses. “Cuma itu hal yang tersulit kayaknya ya.. membagi waktu untuk semuanya bisa balance,” tambah Shinta yang memiliki cita-cita agar Indonesia mempunyai sebuah perusahaan yang bisa dibilang world class.

Menurut dia, sebagai entrepreneur juga harus lebih kreatif, responsible karena punya anak buah, harus bisa membuat perusahaan jalan terus, jangan sampe mandek. (ICT)

PROFIL

Yang tersulit kayaknya ya..

membagi waktu untuk semuanya

bisa balance."

13No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

GALERI

14 No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

AXIS merilis penawaran mobile advertising—Layanan baru ini akan memungkinkan pelanggan AXIS untuk memeriksa sisa pulsa pada nomor AXIS-nya, menerima informasi penawaran terbaru dari AXIS, dan mendapatkan

rekomendasi paket data terbaik sesuai kebutuhan mereka. Semua dapat dilakukan saat pelanggan sedang mengakses situs favorit mereka kapanpun, di manapun. Layanan gratis ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang sesuai dengan pelanggan, bahkan saat pelanggan tidak sedang mengakses website dan portal AXIS.

Indosat hadirkan paket Indosat Mentari Aura—Indosat Mentari Aura merupakan solusi untuk para wanita Indonesia yang aktif bersosialisasi, sekaligus selalu ingin dekat dengan keluarga melalui layanan suara, SMS, akses data dan sosial media. Dengan paket Indosat Mentari Aura pelanggan mendapat Gratis telpon ke 4 nomor keluarga dan teman 24 Jam Nonstop, Gratis Unlimited akses Facebook dan Twitter dan Gratis Unlimited Akses ke website berlaku sampai dengan 30 hari. Semua kemudahan tersebut dapat diakses melalui *123*400#.

Telkomsel tawarkan Telkomsel Poin Dining Experience—Menyambut Ulang Tahun Telkomsel ke-18, dan untuk memanjakan penggunanya, Telkomsel menawarkan program “Telkomsel Poin Dining Experience, 100% CashBack!”. Program ini berlaku untuk pembelian voucher kuliner melalui mekanisne tukar poin. Program ini berlangsung di 3 mall kota besar di Indonesia, yaitu Gandaria City Mall (Jakarta), Tunjungan Plaza 3 (Surabaya) dan Merdeka Walk (Medan). Progam ini berlangsung setiap hari hingga 31 Mei 2013, kecuali di Jakarta, berlaku pada hari Minggu - Jumat, pukul 16:00 WIB - 22:00 WIB. Namun, program ini tidak berlaku di hari Sabtu dan hari libur nasional.

Nokia merilis Nokia Lumia 925—Nokia Lumia yang disebut juga dengan versi “Catwalk” menampilkan bentuk yang berbeda karena tubuhnya dibuat dari alumunium untuk frame utama, meski di bagian belakang masih menggunakan polikarbonat.

GALERI

15No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

Lenovo-MTV CO—LAB umumkan pemenang dari Indonesia. Para juara itu adalah Fahmy Arsyad Said, Adhika Prastomo, Zefanya Dolorosa dan Rahmat Tri Basuki. Dipilih dari 351 proyek terdaftar, keempat pemenang akhir di tingkat nasional Indonesia merupakan telenta-talenta yang paling kreatif di Indonesia dalam empat kategori kreatif: DJ, Vokalis / instrumentalis, Pembuat Film, dan Seniman Motion Graphic.

AXIS menghadirkan AXIS Live—‘AXIS Live’ memberikan pengalaman terintegrasi secara menyeluruh dan pengelolaan berbagai multimedia pada perangkat Android, yang memungkinkan pelanggan AXIS untuk menemukan dan mengelola konten digital mereka

secara lebih mudah, serta dapat menikmati hiburan di mana pun. Aplikasi AXIS Live tersedia dan dapat diunduh secara GRATIS di http://axisworld.co.id/live

Asus Indonesia meluncurkan Asus Padfone 2. Asus mengumumkan ketersediaan seri Asus Padfone 2 di Indonesia yang ditandai dengan dimulainya pemesanan awal (pre-order) perangkat berlayar 4,7 inci ini lewat situs Erafone (www.erafone.com). Asus Padfone 2 merupakan penerus dari generasi Padfone sebelumnya. Disebut Padfone karena desain uniknya yang mengadopsi desain hibrida antara smartphone 4,7 inci dan tablet 10.1 inci.

Fujitsu umumkan Fujitsu Innovation Challenge—Inisiatif Fujitsu Innovation Challenge ini, merupakan sebuah kompetisi yang diadakan bagi para mahasiswa di Indonesia untuk menciptakan aplikasi inovatif dengan menggunakan teknologi otentikasi pembuluh darah terbaru dari Fujitsu, PalmSecure™.

Ponsel hasil selundupan, atau ponsel illegal, atau lebih keren disebut ponsel Black Market, ternyata sudah menjadi wabah di Indonesia. Boleh dibilang, ponsel yang belum

secara resmi diluncurkan vendor di Indonesia pun sudah bisa ditemukan di pasar BM.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengungkapkan, banyak perangkat telepon pintar dan tablet keluaran terbaru yang dijual di berbagai sentra penjualan gadget di Indonesia ternyata merupakan barang ilegal.

Tidak main-main, akibat dari hal itu negara dirugikan triliunan rupiah dari peredaran barang elektronik ilegal tersebut.

Saat melakukan inspeksi mendadak di pusat perbelanjaan elektronik ITC Roxy Mas Jakarta,

BEDAH GADGET

16 No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

Ponsel Illegal Marak, Gita Geram

Majalah ICT

Rabu (8/5/13), mendag bahkan langsung menemukan pelbagai perangkat telepon pintar seri terbaru tanpa dilengkapi kartu garansi, label izin dari Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi serta tanpa buku panduan berbahasa Indonesia.

Selain itu, Mendag juga menemukan beberapa produk yang dijual dengan kartu garansi palsu. Bahkan ada satu

gerai yang memproduksi kartu garansinya hasil jiplakan atau duplikat. Produk-produk elektronik yang masuk ke Indonesia secara ilegal dan tidak terdaftar secara resmi tidak diperbolehkan untuk dijual di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Asosiasi Pengusaha dan Importir Telepon Genggam (Aspiteg) membantah banyak beredar smartphone Black Market (BM) di Indonesia, karena yang ada hanyalah perbedaan antara garansi toko dan garansi ATPM (agen tunggal pemegang merek) handphone

Boni Angga Budiman, Sekjen Aspiteg, mengungkapkan antara garansi toko dan ATPM atau distributor resmi semuanya sama sudah memenuhi persyaratan dari perdagangan.

Asosiasi itu mengklaim tidak ada ponsel BM, semuanya sudah mengikuti aturan, baik buku manual maupun kartu garansi. “Kalau disidak dan ditemukan penyimpangan, nanti kami akan cek bentuk kesalahannya,” tuturnya.

Handphone BM maksudnya adalah handphone yang beredar di pasar tanpa melalui distributor resmi atau melalui jalur penyelundupan.

Terkait banyaknya smartphone yang ada di pasar hanya dengan garansi toko, Boni berkilah kalau keran impor memang sudah dibuka.

Kalangan distributor resmi ponsel menyambut mengaku tidak tahu persentase ponsel BM di pasar meski dia mengakui ada banyak ponsel tipe baru tetapi BM di pasar.

Maraknya ponsel illegal itu membuat kerugian di pihak distributor karena harga BM tentunya lebih murah. Harga distributor tak bisa bersaing karena kita kan masuk resmi dengan bayar PPN. (ICT/03)

BEDAH GADGET

17No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

REGULASI

18 No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

Bisnis telekomunikasi di Indonesia, di satu sisi menampakan kemajuan penggunaan teknologi dan pertumbuhan pengguna

yang sangat signifikan, namun di sisi lain kompetisi menjadi demikian ketat. Jumlah pemain yang cukup banyak—baik itu untuk untuk lisensi fixed wireless access (FWA), seluler termasuk broadband wireless access (BWA), membuat tidak semua penyelenggara telekomunikasi mendapatkan pendapatan seperti yang diharapkan.

Seperti yang terjadi dengan PT Bakrie Telecom (BTEL) Tbk. Selain pengguna yang berkurang hingga 2 juta pengguna dibanding pada 2011, dalam laporan keuangan terakhir untuk 2012, BTEL menderita kerugian hingga

mencapai Rp3,13 triliun. Tidak jauh berbeda dengan BTEL, operator lain PT SmartFren—yang memiliki lisensi FWA dan Seluler, mengalami kondisi yang hampir sama. Sepanjang 2012, Smartfren merugi hingga Rp1,56 triliun.

Jumlah penyelenggara telekomunikasi yang saat ini mencapai 10 operator mengakibatkan persaingan amat ketat. Sementara itu, unsur utama untuk memenangkan persaingan atau hanya sekadar mempertahankan “hidup”, yaitu tarif dan kualitas, sudah sulit dilakukan. Tarif yang sudah sangat rendah sulit untuk dibuat rendah lagi. Sementara, frekuensi sebagai salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan telekomunikasi khususnya bergerak seluler sudah semakin terbatas.

Optimalisasi jaringan

Saatnya Sharing Sumber Daya

Heru Sutadi

REGULASI

Dari kondisi tersebut, walaupun akan berbeda untuk masing-masing operator, ini merupakan saat yang tepat untuk duduk bersama menyusun strategi bagaimana menyelamatkan industri telekomunikasi melalui konsolidasi.

Konsolidasi dapat dilakukan dengan dua metode utama, yaitu antaroperator melakukan penggabungan atau akuisisi, serta dengan menggunakan semua jaringan termasuk sumber daya frekuensinya secara bersama agar lebih optimal. Metode penggabungan atau akuisisi mungkin lebih sulit dilakukan mengingat masing-masing operator tetap ingin berusaha sendiri-sendiri serta khawatir akan dikaitkan dengan kepemilikan silang—meski UU telekomunikasi tidak melarang hal ini

Sehingga, pemanfaatan jaringan mau tidak mau harus dilakukan. Semisal di frekuensi 800 MHz, dengan masing-masing mendapat 5 MHz sesungguhnya

tidak memenuhi kebutuhan untuk bersaing dalam memberikan layanan data. Apalagi, teknologi-teknologi terbaru selalu bersifat bandwidth hunger, butuh frekuensi lebih besar.

Dan itu tidak hanya di 800 MHz atau untuk operator yang menghuni frekuensi tersebut saja, sebab dalam kenyataannya, alokasi frekuensi yang ada sekarang ini tidak imbang, kebutuhan jauh lebih besar dari alokasi frekuensi yang ada saat ini, termasuk bagi Telkomsel maupun XL Axiata yang baru saja mendapatkan blok k-3 3G, yang tambah lagi belum bisa dipakai karena penataan yang molor. Pemanfaatan jaringan

Dengan menggunakan jaringan bersama, maka jaringan akan lebih optimal. Frekuensi yang digabungkan antara satu operator dengan lainnya juga lebih optimal. Hanya saja, dalam implementasi harus tetap jelas kewajiban membayar BHP pita, dimana operator yang dialokasikan frekuensi lah yang membayar. Kemudian juga soal lisensi, penyelenggara jaringan seluler nasional bisa menggabungkan frekuensi dengan operator seluler lain yang bersifat nasional, sementara misalnya FWA bisa dengan pemegang lisensi FWA lain.

Dan menariknya, implementasi ini tidak memerlukan perubahan UU, cukup dengan persetujuan Menteri saja, yang tentunya dapat dituangkan dalam bentuk Permenkominfo mengenai pengaturan penggunaan frekuensi secara bersama sebagai turunan dari PP No. 53/2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit. Dan jika Menteri Kominfo concern untuk memenuhi beberapa target seperti MP3EI, WSIS termasuk ASEAN ICT Masterplan, serta mewujudkan broadband for all dan ikut membangun broadband economy, tidak ada alasan yang kuat untuk menolaknya.

19No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

CYBERLIFE

Kelahiran uang digital sebenarnya sudah lama,

yaitu sejak 2009, namun kiprahnya seperti hidup segan mati tak mau. Seperti juga layanan pesan singkat (SMS) saat awal-awal kehadirannya, juga sepertinya jauh dari ekspektasi seperti

perkembangannya saat ini.Wajar saja, di awal kedatangannya, pengguna

hanya bisa melakukan SMS antar sesama operator, sehingga gregetnya kurang. Namun, setelah layanan tersebut bisa diakses lintas operator, perkembangan SMS bak jamur di musim hujan.

Demikian halnya dengan uang digital, setelah ketiga operator sepakat bekerja sama bisa melakukan transfer uang lintas operator, maka perkembangannya diprediksi akan pesat, terutama bila mengutip ungkapan Menkominfo Tifatul Sembiring, bahwa ke depan, uang akan selalu dalam genggaman, yaitu dalam sebuah ponsel.

Tak tanggung-tanggung, Tifatul langsung memasang target jumlah pengguna uang digital di Indonesia sebanyak 50 juta orang pada akhir tahun ini seiring dengan adanya kerja sama transfer uang lintas operator.

Berdasarkan data Asosiasi Telekomunikasi Seluler

Arif Pitoyo

20 No. 10• 20 Mei—02 Juni 2013Majalah ICT

Uang Digital Temukan

Momentum

Indonesia (ATSI), jumlah pengguna uang digital di Indonesia hanya 2,6 juta orang meliputi Tcash 2 juta orang, sedangkan XL TUnai dan Dompetku Indosat masing-masing 330.000 orang dan 300.000 orang.

Awalnya, kemampuan operator dalam menjalankan bisnis yang biasanya dilakukan oleh perbankan menimbulkan kecemburuan dan kekhawatiran perbankan mendapatkan saingan. Namun, sebenarnya hal itu tidak harus terjadi. industri perbankan memiliki keunggulan layanan jasa keuangan tapi terkendala jangkauan geografis.

Jangkauan geografis dan jangkauan strata penghasilan menjadi keunggulan industri telekomunikasi dengan 120% penetrasi pengguna seluler dan mencakup 95% wilayah geografis.

Kolaborasi antara industri telekomunikasi dan bank diharapkan bisa mempercepat terwujudnya masyarakat nontunai yang sebenarnya sudah dimulai 2007 dengan dilincurkannya e-money dan pengiriman uang 2008 oleh 3 operator.

Dengan adanya layanan pengiriman uang elektronik lintas operator, seluruh pelanggan tiga operator yang berjumlah 230 juta pelanggan dapat melakukan transaksi pengiriman uang, contohnya pelanggan Tcash (Telkomsel) dapat melakukan transaksi transfer ke pelanggan XL Tunai (XL) maupun ke pelanggan Dompetku (Indosat) demikian juga sebaliknya.

Gubernur Bank Indonesia Darwin Nasution mengungkapkan ke depan, diharapkan semakin banyak operator seluler dan bank yang mengikuti jejak berinovasi sehingga memberikan nilai tambah

bagi kemajuan industri sistem pembayaran dan perbankan.

Bila operator sudah mampu melakukan aktivitas perbankan, maka bisa saja suatu saat operator memiliki anak usaha sebuah bank. Dan bila itu terjadi, pasti industri less cash money bisa makin bertumbuh.(ICT) Twitter: @arifpitoyo

CYBERLIFE

21No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT

Kolaborasi antara industri telekomunikasi

dan bank diharapkan bisa

mempercepat terwujudnya masyarakat nontunai.

Majalah ICTAll about ICT in Indonesia

Telah Hadir

Diterbitkan oleh:

Indonesia ICT Institute

ALAMAT REDAKSI & KOMERSIAL:

VILLA CEMARA NO. 22 JL. SAWANGAN RAYA-DEPOK

TELP: 021-7750301, FAX: 0217756782, HP:

081511510000EMAIL: [email protected]

WWW.MAJALAHICT.COM