All about ICT in Indonesia ajalah - majalahict.com · UseeTV Hadirkan Tayangan Streaming Piala...

Edisi No. 25-Thn II • Juni 2014 M AJALAH All about ICT in Indonesia I T C Hidup Harus Berarti & Menginspirasi Teguh Anantawikrama Pro Kontra Kebijakan Registrasi Pengguna Prabayar Ada Kampanye Hitam di Sosial Media E-Magazine|Free www.majalahict.com

Transcript of All about ICT in Indonesia ajalah - majalahict.com · UseeTV Hadirkan Tayangan Streaming Piala...

Edisi No. 25-Thn II • Juni 2014Majalah

All about ICT in Indonesia I TC

Hidup Harus Berarti& Menginspirasi

Teguh Anantawikrama

Pro Kontra Kebijakan Registrasi Pengguna Prabayar

Ada Kampanye Hitam di Sosial Media

E-Magazine|Free www.majalahict.com

REDAKSIAlamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-DepokEmail: [email protected]

IKLAN & PROMOSIEmail: [email protected]: (021) 7750301, Fax. 021- 7756782

DARI REDAKSI

Cover184 x 50 mm = Rp2 juta/edisi50 x 50 mm = Rp1 juta/edisi

Halaman BelakangFull page = Rp750,000 /edisiHalf page = Rp500.000/edisi184 x 50 mm = Rp250.000/edisi50 x 50 mm = Rp100.000/edisi

Halaman DalamFull page = Rp750.000/edisiHalf page =Rp500.000/edisi184 x 50 mm = Rp250.000/edisi50 x 50 mm = Rp100.000/edisi

TARIF IKLAN

2No. 25• Juni 2014Majalah I TC

Pembaca Majalah ICT berbahagia.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia selalu menarik untuk diikuti. Tiap hari, ada saja hal-hal menarik untuk disajikan. Sehingga, bagi kami di Tim Redaksi, merupakan tantangan menghadirkan informasi harian, selain menghadirkan media bulanan Majalah ICT ini. Untuk itu, selain membaca majalah digital ini, jika Pembaca berminat mengikuti perkembangan ICT Indonesia tiap harinya silakan untuk mengunjungi situs kami di www.majalahict.com.

Dan untuk majalah digital ICT pertama di Indonesia yang terbit dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris, di edisi ini kami ketengahkan laporan utama mengenai Kebijakan Registrasi Prabayar, yang per 1 September mendatang akan kembali diterapkan pemerintah. Tentu ada pro dan kontra, sebab persoalan registrasi prabayar, yang merupakan mayoritas jumlah pengguna ponsel di Indonesia menggunakannya, bukan sekadar persoalan pemerintah dan operator saja, namun juga menyangkut nasib 270-an juta pengguna ponsel yang ada di Tanah Air.

Topik-topik menarik lainnya juga kami ulas di sini. Ada soal rencana BRTI mengurangi jumlah operator telekomunikasi menjadi 3 saja di 2025, pemanfaatan media sosial untuk kampanye hitam, hingga strategi operator dengan pemberian layanan khusus menjelang Piala Dunia Sepakbola 2014 di Brazil. Semua kami hadirkan untuk Pembaca sekalian.

Melalui forum ini, dapat pula kami sampaikan bahwa Majalah ICT kita tercinta juga baru saja berkolaborasi bersama DCD Converged menghadirkan Konferensi dan Pameran Data Center 2014 di Hotel JW Marriott, Jakarta. Kerja sama ini merupakan upaya kami untuk memberikan pemberdayaan bagi stakeholders mengenai isu-isu yang akan menjadi trend dan lahan bisnis baru ke depan. Kami selalu terbuka dan jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi kami, jika ada pihak-pihak yang ingin mengajak kami berpartisipasi akan satu kegiatan positif berbau ICT. Sesuai visi dan misi kami, menjadikan majalah ini sebagai bagian dari perkembangan ICT Indonesia dan juga penghubung semua pemangku kepentingan industri ini.

Selamat membaca

• Redaksi

FOTO COVER: Teguh Anantawikrama

DESAIN COVER: ISA

3 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

DAFTAR ISI

Perubahan Pola Registrasi. 9

ICS & FKI 2014 Kembali Digelar. ..............................13

Sambut Piala Dunia & Ramadhan, XL Berikan Layanan Khusus ............... 15

Telkomsel Siapkan Nonton Bareng Piala Dunia di 250 Titik .............................16

Teguh Anantawikrama, Hidup Harus Berarti & Menginspirasi .................... 21

Pro-Kontra Kebijakan Registrasi Prabayar ............ 4

Mata Rantai yang Kusut. ... 11

UseeTV Hadirkan Tayangan Streaming Piala Dunia Melalui Program UseeBrazil .........................17

BRTI akan Pangkas Jumlah Operator Telekomunikasi Jadi 5 di 2020, dan 3 di 2025 ............................................... 19

Digital TV Sebagai Early Warning System ................ 24

Indonesia Perlu Kedaulatan Konten & Aplikasi .............. 27

Ketika Samsung Memilih Vietnam daripada Indonesia ..........................29

Foxconn Kembali Tunda Rencana Bangun Pabrik ... 31

Geger Media Sosial untuk Kampanye Hitam .............. 33

Canon EOS 1200D, Kamera DSLR Berkualitas Bagi Pemula .............. 35

Polisi Bongkar Sindikat Pembuat Ponsel Rakitan .. 25

Kebijakan registrasi pengguna SIM Card prabayar yang sudah

lama dikeluarkan dan sementara waktu memasuki “zone nyaman”, tiba-tiba menyeruak kembali

ke permukaan. Adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sendiri yang menilai bahwa berdasar perkembangan situasi terkait pelaksanaan Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2005 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, khususnya pelanggan prabayar, penyelenggara

telekomunikasi telah melanggar ketentuan yang ada dalam peraturan menteri tersebut. Pelanggaran khususnya terjadi terhadap Pasal 2 dan 4 ketentuan tersebut.

Penilaian Kementerian

Kominfo itu disampaikan Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Ismail Cawidu. “Ditjen Penyeleng­garaan Pos dan Informatika

Kementerian Kominfo menemukan mekanisme registrasi pelanggan prabayar yang tidak sepenuhnya memenuhi ketentuan pasal-pasal dalam Peraturan Menteri,” tegas Ismail. Ditambahkannya, pelanggaran terjadi pada 2 dan 4 Permen No. 23/2005 tersebut.

Dijelaskan Ismail, dalam pasal 2 disebutkan “Pelanggan mempunyai hak menggunakan jasa telekomunikasi setelah memberikan identitasnya secara benar kepada penyelenggara telekomunikasi.”

“Di lapangan dijumpai beberapa indikasi yang nyata

HOT NEWS

34No. 25• Juni 2014Majalah I TC

Di lapangan dijumpai beberapa indikasi yang nyata bahwa registrasi

pelanggan dan aktivasi kartu perdana dengan data yang

benar belum berjalan seperti yang diharapkan.”

Pro-KontraKebijakan Registrasi Prabayar

5 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

HOT NEWS

bahwa registrasi pelanggan dan aktivasi kartu perdana dengan data yang benar belum berjalan seperti yang diharapkan,” katanya.

Disebutkannya, indikasi tersebut antara lain ribuan nomor pelanggan digunakan untuk SIM box yang merupakan perbuatan penyelenggaraan telekomunikasi yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan telekomunikasi. Ribuan SIM-card dibuang setiap hari karena blokir anti-SIM-box dan ribuan pula SIM-card-baru diaktivasi untuk meng gantikannya. Praktek ini melahir kan data jumlah pelanggan yang seolah tumbuh terus dan nilai ARPU (Average Revenue Per User) yang tidak valid.

Kemudian di gerai-gerai penyedia kartu perdana banyak dijumpai SIM card yang sudah diaktivasi. Kartu ini lalu dibeli masyarakat dalam jumlah amat banyak untuk mengirim SMS polling ke beberapa acara TV atau untuk beragam pemakaian lainnya. Penyerahan SIM card tanpa meminta kartu identitas calon pelanggan sehingga dapat dipastikan

penyelenggara telekomunikasi tidak memiliki data pelanggan yang terdapat pada kartu identitas tersebut, jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, dalam Pasal 4 ayat (1) dan (2) yang berbunyi “Penyelenggara jasa telekomunikasi wajib menerapkan registrasi untuk setiap pelanggan jasa telekomunikasi pra bayar dan memiliki identitas pelanggan dimaksud. Identitas pelanggan yang dibutuhkan untuk keperluan registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya terdiri atas: a. nomor telepon

jasa telekomunikasi prabayar yang digunakan; b. identitas yang terdapat pada Kartu Tanda Penduduk/ Surat Izin Mengemudi/ Pasport/ Kartu Pelajar, yaitu nomor, nama, tempat/ tanggal lahir dan alamat.

“Untuk dapat memiliki identitas pelanggan sebagaimana dimaksud, para penyelenggara telekomunikasi tentu harus meminta kartu identitas calon pelanggan. Sungguh tidak mungkin memiliki identitas pelanggan yang benar tanpa memeriksa kartu identitas asli pada saat registrasi calon pelanggan prabayar.

Di gerai-gerai penyedia kartu perdana banyak dijumpai SIM card yang sudah diaktivasi.”

36No. 25• Juni 2014Majalah I TC

Maka, tata cara registrasi pelanggan dengan cara entry data dilakukan oleh calon pelanggan merupakan tata cara yang tidak dapat memenuhi ketentuan Pasal 4 di atas. Oleh karena itu, penyelenggara jasa telekomunikasi prabayar layanan bergerak seluler dan jaringan tetap dengan mobilitas terbatas perlu memperbaiki tata cara registrasi para calon pelanggannya," tandasnya.

Karena itu, tam­bah Ismail, para penyelenggara teleko­munikasi terkait diminta untuk segera melakukan upaya-upaya perbaikan mengingat registrasi yang longgar membuka peluang penggunaan nomor (SIM card) secara tidak bertanggung jawab bahkan digunakan untuk tindak kejahatan.

“Beberapa upaya teknis yang harus dilakukan adalah membuat mekanisme registrasi yang mewajibkan entry data calon pelanggan dilakukan oleh penyedia SIM card kartu perdana, bukan oleh calon pelanggan. Entry data calon pelanggan dilakukan dengan mengacu pada kartu identitas asli milik calon

pelanggan. Untuk itu, para penyelenggara telekomunikasi yang terkait perlu memberikan panduan yang mengikat kepada para mitra yang mendistribusikan SIM card. Kemudian, membangun sistem pendataan distribusi SIM card sedemikian rupa sehingga dapat ditelusuri setiap SIM card sampai ke tangan pelanggan

melalui mitra bisnis yang mana. Sistem informasi ini serupa dengan yang diterapkan pada rantai mitra bisnis yang mendistribusikan voucher isi ulang elektrik, dimana para penyelenggara telekomunikasi perlu memastikan agar tidak terjadi fraud dalam pengisian ulang deposit prabayar,” paparnya.

Daftar Ulang Mulai 1 September

Karena dinilai melanggar, maka Kementerian Kominfo meminta penyelenggara telekomunikasi untuk melakukan penertiban register pelanggan telepon seluler pra bayar, dan sekaligus upaya perbaikan, menyusul registrasi yang longgar membuka peluang penggunaan nomor (SIM Card), secara tidak bertanggungjawab bahkan digunakan untuk tindak kejahatan. Registrasi Prabayar diharuskan dimulai pada 1 September Mendatang.

Menurut Dirjen PPI Kemkominfo Kalamullah Ramli, upaya-upaya teknis yang dilakukan para penyelenggara Telekomunikasi, yaitu membuat mekanisme registrasi yang mewajibkan entry data

HOT NEWS

Para penyelenggara teleko munikasi terkait diminta untuk segera

melakukan upaya-upaya perbaikan

mengingat registrasi

yang longgar membuka peluang

penggunaan nomor (SIM card)

secara tidak bertanggung

jawab bahkan digunakan untuk tindak kejahatan.

7 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

calon pelanggan dilakukan oleh penyedia SIM Card kartu perdana, bukan oleh calon pelanggan, entry data calon pelanggan dilakukan dengan mengacu pada kartu identitas asli milik calon pelanggan.

“Untuk itu, para penyelenggara telekomunikasi yang terkait perlu memberikan panduan yang mengikat kepada para mitra yang mendistribusikan SIM card,” kata Kalamullah.

Diungkapkan Ketua BRTI ini, di lapangan dijumpai beberapa indikasi yang nyata bahwa registrasi pelanggan dan aktivitas kartu perdana dengan data yang benar belum berjalan seperti yang diharapkan. Menurutnya, ribuan nomor pelanggan digunakan untuk SIM box

yang merupakan perbuatan

penyelenggaraan telekomunikasi yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan telekomunikasi.

Selain itu, penyerahan SIM Card tanpa meminta kartu identitas calon pelanggan sehingga dapat dipastikan penyelenggara telekomunikasi tidak memiliki data pelanggan yang terdapat pada kartu identitas tersebut.

Pernyataan Kalamullah diperkuat oleh Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia Riant Nugroho yang menyatakan, sejak Mei-Agustus operator seluler sudah melakukan uji coba pendaftaran nomor kartu prabayar untuk pelanggan baru.

“Nanti yang bulan September bakal dibuka untuk pelanggan eksisting. Kami beri

waktu 1 tahun. Pada bulan itu, operator seluler akan kirimkan SMS broadcast ke pelanggannya,” harap Riant.

Ditegaskan Riant, pemerintah telah memberikan surat edaran kepada para operator seluler selaku pelaksana teknis dari aturan ini. “Sistem registrasi semua operator akan sama karena yang buat ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia),” katanya. Mekanismenya, kata Riant, pelanggan harus daftar ke outlet terdaftar operator dan tidak boleh ke outlet yang ada di pinggir-pinggir jalan.

Meski demikian, katanya memberi catatan, operator seluler harus membroadcast pesan tersebut dan memberi tenggat waktu 3-6 bulan. Sementara sanksi untuk operator yang

HOT NEWS

Pelanggan harus daftar ke outlet

terdaftar operator dan tidak boleh ke

outlet yang ada di pinggir-pinggir

jalan. ”

HOT NEWS

38No. 25• Juni 2014Majalah I TC

tidak mematuhi aturan registrasi prabayar, belum jelas benar. Meski beredar informasi bahwa operator yang tidak mengikuti aturan dan ketentuan registrasi prabayar akan dikenakan sanksi berupa tidak boleh ikut dalam seleksi dan lelang yang diadakan Kementerian Kominfo, seprti lelang spektrum frekuensi blok yang ditinggalkan XL dan AXIS.

Dari sisi operator sendiri, Ketua Umum Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Alexander Rusli mengungkapkan,

hal yang menjadi pokok masalah dalam implementasi tata ulang ini adalah pembelian dan registrasinya hanya bisa dilakukan di gerai atau toko yang telah diberikan otoritas oleh operator telekomunikasi. “Kami sudah bicara dengan distributor besar, mereka juga kewalahan jika harus mengawasi hingga tingkat outlet (pengecer). Ini harus dicari jalan keluarnya,” kata Alexander yang juga Presiden Direktur dan CEO Indosat.

Rencana kebijakan pemerintah, ditang­

gapi dengan kritis oleh Sekretaris Jenderal Indonesia Telecommunication Users Group, Muhammad Jumadi. Menurut Jumadi, kebijakan yang diambil harusnya memperhatikan kondisi di daerah-daerah dimana bagi pengguna agak sulit untuk ke outlet-outlet yang resmi. Jika pun mendapatkan outlet resmi, maka akan butuh waktu dan biaya. “Sebaiknya kebijakan yang dibuat jangan asal saja. Mana bisa orang di kampung ke outlet-outlet yang butuh waktu dan ongkos,” sergahnya.

Jumadi juga meng ingat­kan agar kebijakan yang diambil memperhatikan kondisi pengguna ponsel yang menggunakan layanan prabayar di desa-desa. “Mereka tidak akan sempat dan paham yang seperti ini,” sesal Jumadi yang tak habis pikir mengapa kebijakan ini diambil Kominfo.

Sebaiknya kebijakan yang dibuat jangan asal saja. Mana bisa orang di kampung ke outlet-outlet yang butuh waktu dan ongkos,” sergahnya.”

9 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

HOT NEWS

Apa yang sesungguhnya berubah dari kebijakan

registrasi prabayar yang akan diterapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika? Satu hal yang pasti adalah mekanisme registrasi.

Jika setelah Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2005 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi pengguna dapat membeli kartu prabayar dimanapun dan mekanisme registrasi adalah dengan mendaftar ke 4444, maka dengan

mekanisme baru, semua itu berubah. Pertama perubahan menyangkut tempat menjual dan pengguna dapat membeli kartu perdana. Tidak lagi semua pengecer akan dapat menjual kartu perdana, namun hanya outlet yang teregistrasi oleh operator sajalah yang akan diperbolehkan menjual.

Kemudian, jika selama ini pendaftaran kartu prabayar dilakukan pengguna melalui SMS ke 4444 dimana sistem tidak bisa memvalidasi data yang dikirimkan, maka ke

depan pendaftaran akan dilakukan di outlet-outlet resmi ketika pembeli membeli kartu perdana tersebut. Di gerai-gerai itulah data pengguna akan divalidasi secara langsung denga melihat identitas diri pengguna. Kondisi ini untuk menjawab kebocoran pendaftaran registrasi prabayar dimana banyak toko sebelum kartu digunakan sudah didaftarkan oleh penjual, dan pengguna ketika mendaftar melalui SMS ke 4444 data apapun bisa dimasukkan, sehingga cenderung data yang

Perubahan Pola Registrasi

310No. 25• Juni 2014Majalah I TC

HOT NEWS

dikirim menjadi tidak valid.Persoalan yang

muncul adalah soal tempat pembelian dan pendaftaran registrasi prabayar yang harus di gerai-gerai yang diakui dan mendapat otoritas dari operator untuk melalukan registrasi. Tak heran jika Sekjen Indonesia Telecommunication Users Group bersuara lantang mengenai hal ini. Sebab katanya, di daerah-daerah, gerai-gerai operator tidak mudah didapatkan. “Akan butuh waktu dan biaya jika mendaftar ke gerai resmi,” katanya. Jumadi melihat kerepotan gerai operator jika nanti semua pengguna akan kembali meregistrasi nomor ponselnya, dimana pengguna seluler Indonesia telah mencapai angka 270-an juta lebih.

Mengenai hal itu, Badan Regulasi Telekomuni­kasi Indonesia (BRTI) menegaskan bahwa yang menjadi prioritas

pembenahan adalah registrasi kartu perda­na. “Perlu dijelaskan bahwa prioritas pembenahan registrasi adalah registrasi kartu perdana, baru kemudian secara bertahap pembenahan data pelanggan

existing,” terang Nonot. Ditambahkan Nonot, bila dijumpai data yang aneh atau tidak lazim, barulah diminta registrasi ulang. “Jadi tidak akan terjadi antrian atau chaos seperti yang dikhawatirkan," yakinnya.

Dari informasi yang berhasil didapat Majalah ICT, nampaknya telah terjadi kesepakatan anta ra pemerintah dan operator mengenai apa yang dianggap sebagai gerai resmi. Menurut sumber, penjual lapak-lapak pun nanti akan diberi kewenangan untuk melakukan registrasi peng guna sepanjang itu mendapat kewenangan dari operator. “Sehingga tidak ada yang berubah,” katanya.

Dan operator nampaknya juga tidak akan mengeluarkan keringat yang berarti. Pasalnya, jalur distribusi SIM dari operator hanya berhenti ketika SIM card dilepas ke distributor. Jalur distribusi sepenuhnya dikendalikan oleh distributor, hingga ke lapak-lapak. Yang mungkin masih dalam pengawasan operator adalah gerai-gerai resmi yang membawa label operator. Namun, dalam pengecekan ke lapangan, ternyata gerai-gerai yang berlabel operator, operasional sehari-harinya juga sudah ditangani pihak ketiga alias outsource.

Menurut sumber, penjual lapak-lapak

pun nanti akan diberi kewenangan untuk melakukan

registrasi pengguna sepanjang

itu mendapat kewenangan dari

operator.

11 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

HOT NEWS

Indonesia baru menge­luarkan kewajiban peng gu na kartu prabayar untuk

melakukan regis tra­si setelah keluarnya Peraturan Menteri No. 23 Tahun 2005 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi yang ditandatangani Menteri Komunikasi dan Informa­

tika Sofyan Djalil pada 28 Oktober 2005. Kebijakan ini memiliki masa transisi hingga 28 April 2006. Kebijakan registrasi su dah diprediksi tidak akan sukses 100% ka re na memang begitu banyak mata rantai yang kusut.

Walaupun saat itu sudah begitu banyak nomor yang terpaksa dihanguskan, karena tidak mendaftar ulang,

yang dibuktikan bahwa tidak 100% pengguna eksisting mendaftar kembali, kemudian diperkenalkan pula pendaftaran melalui SMS ke 4444 untuk pengguna kartu prabayar yang baru. Pengguna diberikan waktu 2 minggu untuk mendaftar ke 4444, dan jika tidak maka nomor

akan terkena soft block dan tidak bisa dipakai selama sebulan. Dan per 27 September, semua nomor harus terdaftar dulu sebelum dapat digunakan.

Yang menarik, kebijakan yang diambil pemerintah dinilai sudah terlambat sejak awal. Ketika dilakukan resgitrasi, pengguna sudah mencapai 100 juta pengguna.

Dan kebijakan ini diambil setelah begitu banyak kejadian yang menggunakan ponsel, seperti teror dan penipuan, tanpa dapat diketahui siapa pengirim teror dan yang melakukan penipuan berdasar nomor ponsel yang diketahui. Ditambah lagi, saat itu Indonesia belum memiliki identitas tunggal seperti single identity number (SIN), kian memperumit pendaftaran pengguna. Harap maklum, hingga saat ini saja ketika kita bicara E-KTP belum sepenuhnya tuntas, apalagi sebelum E-KTP dimana orang bisa memiliki KTP hingga dua bahkan lebih. Masih ingat tentunya, passport pun ada yang memiliki lebih dari satu ketika kasus orang-orang yang sudah dicekal ke luar negeri, namun tetap dapat pergi melenggang ke luar negeri.

Jika membandingkan dengan beberapa negara seperti Australia maupun Singapura saja, metode yang dilakukan oleh Indonesia berbeda. Pertama, jelas sebelum menggunakan, kita harus

Mata Rantai yang Kusut

Jika membandingkan dengan beberapa negara seperti Australia maupun Singapura saja, metode

yang dilakukan oleh Indonesia berbeda.”

HOT NEWS

mendaftarkan diri lebih dulu dengan identitas resmi, kemudian dicatat, baru bisa menggunakan. Apakah harus di gerai resmi? Ternyata tidak juga. Lapak-lapak semacam toko-toko kecil juga bisa mendaftarkan pengguna, dengan tetap harus menyertakan identitas. Yang

agak berbeda, di tingkat penjual, tidak ada pembeli dapat meimilih nomor. Beda seperti di sini, dimana nomor bisa dipilih tergantung selera dan ‘kecantikan’ nomor.

Di Australia misalnya, setelah daftar, kita akan mendapat SMS bahwa nomor telah aktif dan diberitahukan nomor yang kita

dapat. Sehingga, ada efisiensi

nomor. Berbeda dengan Indonesia, karena operator harus men-drop 3-5 nomor ke pengecer untuk mendapatkan 1 pengguna. Dan lucunya, agar dinilai tidak mere pot ­kan pengguna yang akan beli, nomor didaftarkan ke 4444 oleh penjual toko kartu perdana.

Penjual salah? Jangan terlalu dini mengambil kesimpulan. Dari penjual yang ditemui, ternyata mereka melakukan hal tersebut didesak oleh operator yang menargetkan penjual untuk mendapatkan sekian pengguna baru dalam hitungan bulan. Dan jika tidak mendapatka pengguna sesuai target, maka jatah kartu berikutnya akan dikurangi atau bahkan dihentikan. Dan soal operator memberikan peringkat

tertentu bagi para distributor dan pengecer nya memang sudah bukan hal baru, dan hal itu akan terkait dengan privilege yang akan didapat sesuai dengan peringkatnya. Inilah yang juga membuat kusutnya mata rantai registrasi prabayar.

312No. 25• Juni 2014Majalah I TC

LIFESTYLE

Sejalan dengan optimistis pemerintah Indonesia,

Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) juga terus berupaya untuk memperkuat daya saing para pelaku industri ini di Indonesia. Salah satu program yang diusung ATSI setiap tahun untuk mensosialisasikan perkembangan teknologi dan layanan telekomunikasi adalah melalui pelaksanaan pameran (ICS), yang telah

memasuki tahun kesebelas pelaksanaannya.

ICS digelar selama 5 hari pada 4 ­ 8 Juni 2014 di Cendrawasih Hall & Main Lobby Jakarta Convention Center. Dengan tema “Welcome to Digital Lifestyle” ICS 2014 akan menghadirkan kurang lebih 26 exhibitor, terdiri dari 4 operator seluler, 16 vendor seluler, serta 6 perusahaan pendukung dan aksesoris. Bersamaan dengan pelaksanaan ICS, kembali digelar pula pameran Festival Komputer Indonesia (FKI).

Dyandra Promosindo, selaku penyelenggara FKI melaksanakan pameran ini di tiga kota besar Indonesia, yaitu Jakarta dan Makassar (4 ­ 8 Juni 2014), dan Yogyakarta (7 ­ 11 Juni 2014).

FKI juga dimeriahkan oleh berbagai program unggulan antara lain Digital Creative Weekend yaitu sebuah program seminar dan workshop mengenai pengembangan aplikasi untuk pelajar dan mahasiswa, Mobile

ICS & FKI 2014 Kembali Digelar

Ada Nuansa Sepak Bola Sambut Piala Dunia

13 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

LIFESTYLE

Photography adalah mini workshop tentang seni fotografi dengan meng­gunakan smartphone, serta Fun Science for Kids yang merupakan acara edukasi yang diperuntukkan kepada anak-anak megenai seputar teknologi saat ini. Selain itu, akan hadir seorang tamu istimewa yaitu Hugo Barra, Vice President Xiaomi yang juga mantan arsitek Google dalam salah satu acara talkshow di stage pameran.

Alexander Rusli, Ketua Umum ATSI menjelaskan bahwa ATSI terus berkomitmen untuk memajukan telekomunikasi nasional. “Kami juga akan terus memperkuat kerja sama antara pelaku industri ini, baik regulator maupun operator guna mewujudkan kualitas layanan yang semakin baik untuk masyarakat pengguna telekomunikasi. Hingga pada akhirnya juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Alex.

“Era digital saat ini memberikan peluang menjanjikan bagi tumbuhnya industri kreatif di Indonesia, oleh karena itu dengan mengusung tema Welcome to Digital Lifestyle, event ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat tentang perkembangan telekomunikasi di Indonesia, sehingga masyarakat juga menjadi konsumen yang cerdas,”

tambahnya. ICS 2014 yang

bertempat di lahan seluas 7.500m2 ini akan dimeriahkan pula dengan berbagai program pendukung unggulan seperti Opening Ceremony, Workshops, Conference/Seminar, Temu Pelanggan Seluler (TPS) 2014, Miss ICS 2014, Best Stand Award ICS 2014, serta Indonesia Cellular Award 2014 yang merupakan penghargaan bagi para pelaku industri telekomunikasi di Tanah Air. Selain itu, ada pula Diskusi panel dengan tema “Penyalahgunaan Penguat Sinyal Seluler” yang merupakan program diskusi yang diselenggarakan oleh ATSI dalam rangka memberikan informasi megenai penggunaan penguat sinyal tidak resmi dari operator dapat menimbulkan interfensi pada jaringan telekomunikasi milik penyelenggara lain.

Bambang Setiawan, Chief Operational Officer Dyandra Promosindo mengatakan bahwa dengan integrasi kedua pameran ini diharapkan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui perkembangan teknologi, informasi, dan telekomunikasi secara terintegrasi dan menyeluruh.

314No. 25• Juni 2014Majalah I TC

15 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

AGENDA

Menyambut hadirnya Piala Dunia 2014 di Brazil, XL berinisiatif

membuat layanan inovatif Gila Bola. Sebuah program berisi layanan-layanan informatif seputar sepakbola yang dapat dinikmati melalui ponsel. XL juga menyediakan hadiah spektakuler dengan total senilai 1 milyar untuk para pelanggan aktif.

Usai menyelenggarakan

Fase 1 dengan tema “Road To Brazil” pada periode 1 April ­ 31 Mei 2014, kini Gila Bola memasuki Fase 2 bertema “Gol 1 Milyar” untuk periode

1 Juni ­ 31 Juli 2014. Berbagai hadiah menarik senilai total 1 milyar akan diberikan pada pelanggan aktif. Untuk mendapatkan beragam hadiah tersebut, pelanggan harus sudah terdaftar di layanan CekSkor (m.cekskor.com), memanfaatkan layanan, bermain game dan menyebarluaskan layanan ini melalui social media untuk mendapatkan poin. Pelanggan dengan

jumlah poin terbanyak akan keluar sebagai pemenang.

Layanan yang dapat dinikmati antara lain seperti SMS Info Berita Bola, Cek Skor, RBT official World Cup, status RBT, Wallpaper, dan permainan Reka Hasil Pertandingan. Pelanggan cukup mengakses UMB *123*5#. Informasi lebih lanjut mengenai program Gila Bola dapat diakses melalui UMB *123*5#, atau di http://www.XL.co.id/id/gilabola.

Sementara itu, di ajang Indonesia Celullar Show 2014 XL akan menampilkan berbagai layanan inovatif dan berbagai pilihan paket bundling smartphone, ponsel, dan tablet yang dilengkapi dengan kartu perdana XL, dengan penawaran layanan data yang kompetitif.

Sambut Piala Dunia & Ramadhan, XL Berikan Layanan Khusus

316No. 25• Juni 2014Majalah I TC

AGENDA

Paket-paket bundling yang ditawarkan selama penyelenggaraan ICS 2014 diantaranya Samsung, BlackBerry, iPhone, Nokia, Advan, Sony, Lenovo, LG, Venera, dan Speed Up. Pem belian smartphone dengan cicilan bunga 0% dari bank-bank tertentu tersedia selama ICS.

Selama ICS 2014 XL juga menghadirkan layanan pelanggan (customer service) untuk membantu pelanggan memaksimalkan layanan XL yang mereka miliki. Layanan pelanggan ini juga dapat memberikan informasi mengenai berbagai produk dan layanan XL. Selain itu, berbagai program

unggulan XL, seperti program CSRXL Future Leaders, XL Youth, juga XL Asuransi bisa didapatkan di stand XL ini.

Selain menyambut Piala Dunia, menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, XL juga memberikan akses 14 hari gratis layanan MuslimKu, sebuah inovasi layanan yang membuat belajar Islam menjadi lebih seru. Pelanggan disajikan dengan konten-konten menarik seperti Film, Games, Komik Islami, Jadwal Shalat dan Panduan Ibadah lengkap serta informasi-informasi lain mengenai dunia Islam.

Dalam layanan MuslimKu

ini, pelanggan bisa mendapatkan beberapa film islami yang ekslusif hanya tersedia di XL. Termasuk komik tentang Nabi Muhammad SAW yang memang telah mendapat sertifikat dari MUI.

Dalam periode Ramadhan ­ Lebaran ini, layanan MuslimKu juga memberi peluang untuk memenangkan uang THR senilai total 1 Milliar yang akan diberikan kepada 100 pemenang.

Untuk menikmati layanan ini, pelanggan cukup dengan mudah mengakses UMB *123*595# atau WAP/WEB di http://www.muslimku.com.

Sambut Piala Dunia,Telkomsel Siapkan Nonton Bareng Piala Dunia di 250 TitikDi ulang tahunnya

yang ke-19, Telkomsel terus memimpin industri

telekomunikasi selular di tanah air yang sudah memasuki era digital. Mengambil tema perayaan ulang tahun ‘Wujudkan Masa Depan Penuh Warna’, Telkomsel akan senantiasa menghadirkan berbagai pengalaman menarik dan

baru bagi pelanggan di dalam menikmati layanan digital. Salah satunya adalah dengan digelarnya nonton barang Piala Dunia 2014 di 250 titik.

Dalam momentum Piala Dunia 2014, Telkomsel menjadi Official Mobile Broadcaster of The 2014 FIFA World Cup di Indonesia bekerja sama dengan PT. Inter

Sports Marketing selaku pemegang titel eksklusif dan juga konten World Cup di Indonesia. Telkomsel akan menghadirkan pengalaman yang seru dan berbeda kepada pelanggan dalam menikmati Piala Dunia 2014 lewat aplikasi digital. Selain itu Telkomsel juga akan menggelar aktivitas nonton bareng (nobar) Piala Dunia di

17 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

AGENDA

250 titik yang tersebar di seluruh Indonesia sekaligus melakukan aktivitas sales and event roadshow.

Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga mengatakan, “Sebagai perusahaan yang mempunyai visi untuk menjadi penyedia layanan digital kelas dunia, merupakan sebuah kehormatan bagi kami karena dapat ambil bagian di perhelatan sepakbola terbesar di dunia guna menghadirkan sebuah pengalaman baru menikmati Piala Dunia 2014 lewat ponsel dan tablet. Layanan ini khusus kami persembahkan kepada lebih dari 132 juta pelanggan di seluruh Indonesia. “

Dalam Piala Dunia kali ini, Telkomsel

menghadirkan aplikasi digital Piala Dunia 2014, yang dapat diperoleh dengan mengaktifkan data paket bulanan dan mingguan. Lewat Aplikasi ini pelanggan dapat melihat live match streaming, catch up streaming, video clip highlight pertandingan, berita Piala Dunia, serta

notifikasi untuk gol (goal alert) dan akan dimulainya pertandingan (match begin alert).

Selain itu pelanggan yang mengaktifkan data paket bulanan dan mingguan tersebut juga akan mendapatkan RBT (ring back tone) theme song World Cup.

UseeTV Hadirkan Tayangan Streaming Piala Dunia Melalui Program UseeBrazil

Menyambut gelaran Piala Dunia (World Cup) 2014, PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk (Telkom) sebagai salah satu penyedia jaringan broadband terbesar (mobile dan fixedline)

ikut serta meramaikan event sepakbola terbesar itu. Melalui anak perusahaannya, Telkomsel, ditunjuk sebagai Official Mobile Broadcaster” World Cup 2014 Brasil.

Selain Telkomsel, salah satu layanan video

streaming yang diusung Telkom untuk menyiarkan event World Cup 2014 adalah UseeTV (www.useetv.com), melalui program USeeBrazil. Pelanggan cukup mengakses melalui browser di URL www.useetv.com/

318No. 25• Juni 2014Majalah I TC

AGENDA

brazil atau melalui Mobile Apps USeeTV.

“Telkom sebagai penyedia layanan broadband internet dan konten di Indonesia, sangat bangga dapat menghadirkan Piala Dunia 2014 kepada masyarakat Indonesia dalam setiap kesempatan,” kata Indra Utoyo, Direktur Innovation and Strategic Planning Telkom pada peluncuran layanan UseeBrasil 2014, di Hard Rock Cafe Jakarta.

Dikatakan Indra, untuk menarik pecinta sepak bola, UseeTV menghadirkan program “UseeBrasil 2014” dengan beberapa kegiatan, antara lain, penyiaran pertandingan dan berita World Cup 2014, nonton bareng World Cup 2014, kuis di media social, undian untuk hadir menonton Piala Dunia di Brasil, serta undian berhadiah mobil. Khusus penyiaran konten Piala Dunia 2014, UseeTV menyajikan halaman khusus serta menghadirkan aplikasi UseeBrasil 2014 untuk smartphone dan tablet dengan berbagai menu.

Berbagai layanan dan kegiatan yang dihadirkan kepada masyarakat Indonesia tersebut, merupakan upaya Telkom memberikan suguhan

menarik dan lengkap untuk menikmati Piala Dunia 2014. “Pelanggan dapat selalu update informasi seputar Piala Dunia dimana saja dan kapan saja termasuk Live match atau siaran langsung seluruh pertandingan (64 pertandingan),” terang Indra Utoyo.

UseeTV merupakan layanan video streaming baik siaran TV, film dan video on demand (VoD) merupakan layanan streaming yang banyak dinikmati sebagai sumber untuk menonton TV dan film serta live show/konser. Khususnya siaran play back tujuh hari yang terlewat.

Selain dapat diakses melalui browser dan aplikasi smartphone dan tablet, UseeTV juga menghadirkan perangkat UseeTV Box untuk masyarakat agar dapat menikmati seluruh pertandingan dan berita Piala Dunia 2014 melalui televisi. Tentunya harus tersambung ke jaringan Internet Telkom.

REGULASI

Jumlah operator penyelenggara telekomunikasi, khususnya untuk

nirkabel, di Indonesia termasuk yang paling banyak di dunia. Saat ini, penyelenggara jaringan telekomunikasi bergerak seluler ada 7 operator, sementara untuk telepon tetap lokal baik kabel dan nirkabel (fixed wireless access) ada 5 operator.

Untuk penyelenggara FWA semua operator menggunakan teknologi CDMA, sementara untuk bergerak seluler merupakan campuran dimana ada yang menggunakan teknologi GSM dan ada pula CDMA. Selain itu, saat ini di 2,3 GHz juga ada pemain broadband wireless

access yang menurut pemerintah sudah diperbolehkan menggunakan teknologi LTE. Semuanya kini berperang memperebutkan pengguna layanan data pita lebar (broadband) yang mulai berderak.

Sayangnya tidak dari semua operator mendapat pendapatan yang cukup.

Bahkan, mayoritas operator dalam posisi merugi yang tidak sedikit, hingga triliunan rupiah.

Melihat hal itu, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) berniat akan memangkas total jumlah operator yang ada saat ini, yang jumlahnya cukup banyak. ditargetkan BRTI, jumlah operator

BRTI akan Pangkas Jumlah Operator TelekomunikasiJadi 5 di 2020, dan 3 di 2025

19 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

REGULASI

320No. 25• Juni 2014Majalah I TC

hanya akan menjadi 5 saja di 2020 dan dipangkas lag menjadi 3 di 2025.

Hal itu disampaikan Komisioner BRTI Riant Nugroho

saat di Kantor Kominfo, Jakarta. “Dalam policy paper yang disiapkan BRTI, pada 2020 jumlah operator akan menjadi lima dan pada 2025 kemudian menyusut jadi tiga operator,” ungkap Riant.

Menurut Riant, konsolidasi operator

ini bertujuan menyehatkan

industri

telekomunikasi yang mencapai tahap matang. “Untuk itu, BRTI terus mendorong konsolidasi bagi operator telekomunikasi yang masih ada. Kalau tidak ada konsolidasi bisa mati dan tidak sehat, ekonomi tidak jalan,” harap Riant.

Ditambahkannya, setelah mendorong konsolidasi XL Axiata - AXIS, proses konsolidasi selanjutnya yang menjadi target BRTI dan Kementerian Kominfo adalah konsolidasi pada operator CDMA. “Kami sudah simulasikan. Bahkan tiga operator sudah kami panggil masing-masing secara sendiri dimana kami ingin tahu maunya mereka bagaimana. Kajian konsolidasi CDMA, bulan ini disampaikan ke Menteri,” jelas Riant.

Penyelenggara Layanan Telekomunikasi di Indonesia:

(berdasar data 2013)

•JaringanTetapLokal (Fixedline+FWA) : 5•JaringanTetapSLJJ:2•JaringanTetapSLI:3•JaringanBergerakSeluler:8•JaringanTetapTertutup:58•NAP:49•ISP:220•ITKP:27•SisKomDat:11

Sumber: Kementerian KominfoCatatan: - Penyelenggara bergerak seluler menjadi 7 dengan akuisisi XL Axiata terhadap AXIS Telekom Indonesia- Penyelenggara BWA di 2,3 GHz kini telah dapat menggunakan teknologi netral ke arah LTE

Dalam policy paper yang disiapkanBRTI,pada2020

jumlah operator akan menjadi limadanpada2025kemudianmenyusut jadi tiga operator.

PROFIL

21 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

Energik dan aktif, begitulah dua kata yang menggambarkan sosok lelaki satu ini. Energik karena dirinya minimal berlari

sekitar 12 km sehari dan 5 kali dalam seminggu, serta aktif karena menjadi pengurus beberapa lembaga terkait teknologi informasi dan juga sosial, dari Masyarakat Telematika (Mastel), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) hingga Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Dialah Teguh Anantawikrama.

Karena aktivitasnya itulah, Teguh yang biasa dipanggil Tatong ini, dengan mudah dan mengalir, dapat berpindah membahas hal-hal terkini, dari soal telekomunikasi, penyiaran hingga urusan lari-berlari.

Ketika diajak mem bahas soal industri telekomunikasi terkini, Teguh mengatakan bahwa saat dirinya menjadi Wakil Ketua Komite Tetap Telekomunikasi, beberapa

Teguh Anantawikrama

Hidup Harus Berarti & Menginspirasi

PROFIL

322No. 25• Juni 2014Majalah I TC

tahun lalu, sudah mengingatkan pemerintah tentang perlunya mengatur keseimbangan kompetisi dengan menetapkan batas bawah tarif, agar tidak terjadi “saling bunuh”. “Dapat kita lihat saat ini bagaimana pendapatan operator tergerus terus dan mulai kehilangan kemampuannya membangun dan mengembangkan jaringan,” ucap mantan Wakil Sekjen Mastelmantan Wakil Sekjen Mastel ini. Karena itu, menurutnya, pemerintah sudah harus mulai memikirkan asymetric policy, untuk menjaga keseimbangan kompetisi.

“Mengingat begitu luasnya area Indonesia dan ketimpangan daya dukung ekonomi, seharusnyalah pembangunan infrastruktur telekomunikasi di-lead oleh pemerintah, sementara para operator berkonsentrasi pada penyediaan layanan saja,” tambahnya. Dan soal itu, Teguh menilai dalam 5 tahun kita telah gagal menyediakan telekomunikasi sebagai infrastruktur dasar.

Sementara untuk sektor penyiaran, lelaki yang sednag menyiapkan diri untuk ikut ultra marathon 100 KM ini melihat bahwa hal yang memprihatinkan adalah akibat dari perubahan-perubahan regulasi yang tidak memperhitungkan dampak ekonomis bagi para pelaku dunia penyiaran. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan rezim izin TV daerah yang beralih menjadi izin nasional saat RCTI mulai menjadi nasional, kemudian berubah kembali menjadi sistim siaran berjaringan, dan sekarang memasuki peralihan ke era TV digital.

“Padahal para pelaku belum lagi selesai dalam peralihan ke sistem siaran berjaringan. Cost akibat regulatory changes, harusnya dipikirkan bagaimana meng-covernya misalnya dengan memberikan keringan pajak-pajak yang terjadi akibat perubahan-perubahan tersebut, memberikan keringan regulatory charges dan lainnya. Jangan

lupa juga, seharusnya perubahan regulasi membantu industri tumbuh lebih sehat. Sebab dengan tumbuh sehat, maka akan memberikan layanan dengan lebih sempurna bagi masyarakat,” jelas anak pertama dari Prof. Edi Sedyawati, Guru Besar Arkeologi UI yang juga mantan Dirjen Kebudayaan ini.

Ketika ditanyakan apa yang menjadi tantangan sektor ICT ke depan, dengan

PROFIL

23 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

gamblang diungkapkan bahwa yang menjadi tantangan terbesar adalah bagaimana menyikapi konvergensi, perubahan landscape bisnis, tumbuhnya bisnis model baru, dan menghadirkan regulasi yang mampu menumbuhkan industri, bukan memberangusnya, tapi tetap melindungi rakyat Indonesia. Dan untuk itu, kata Teguh, key performance indicator (KPI) regulator seyogyaya diubah dari peningkatan PNBP (pendapatan negara bukan pajak) menjadi pertumbuhan sektor yang dibinanya.

Untuk itu, Sekjen ANIMA (Indonesian Animation Association) ini berpendapat bahwa Menteri Komunikasi dan Informatika ke depan harus mampu menjadi fasilitator tumbuhnya industri yang sehat yang memberikan layanan yang baik dan sehat pada masyarakat. “Bagi saya kata kuncinya adalah ICT harus dilihat sebagai infrastruktur dasar. Infrastructure for all, access for the people dan affordable service for the people adalah mimpi saya yang seyogyanya dapat dilakukan oleh Menkominfo Kabinet baru kelak,” harap Teguh.

Dalam menjalani hidup ini, Teguh mengedepankan filosofi “live to inspire”. “Hidup harus cukup berarti untuk menginspirasi orang lain,” ujarnya. Dicontohkannya, bahwa untuk membantu orang lain tidak harus menunggu berkelebihan, apapun yang dimiliki, apakah itu keahlian atau waktu, bisa digunakan untuk membantu sesama. “Semua itu sebisa mungkin menginspirasi

orang lain untuk melakukan hal yg sama,” jelas Ayah

dari Irsyad Agni Sudhirajat, Safiya Kanna Satyawadhini dan

Ryota Aparameya Pratapa ini.Selain disibuki pekerjaan dan organisasi,

suami dari Mayuko Haznam ini selalu menggunakan waktu senggangnya untuk berlari dan bersama keluarga. Maklum, saat ini dirinya masih menjadi Ketua Umum PASI Jaya. “Saya ingin mengajak orang untuk hidup sehat dimulai dengan cara sederhana, berlari,” ajaknya. Tidak sekadar lari santai, namun Teguh juga bahkan mengikuti berbagai event lomba lari di luar negeri. “Tidak saja untuk mencari tantangan baru, tetapi juga utk menginspurasi orang,bahwa banyak yangg bisa kita capai, jika kita punya keinginan kuat,” ucapnya yang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba Triathlon.

Untuk membantu orang lain tidak harus

menunggu berkelebihan, apapun yang dimiliki,

apakah itu keahlian atau waktu, bisa digunakan

untuk membantu sesama.

PENYIARAN

Sebagai negeri “Ring of Fire” dimana Indonesia di kelilingi gunung berapi dan

patahan dunia, sehingga bencana gempa bumi dan gunung meletus akan kerap terjadi, diusulkan agar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dapat memaksimalkan kegunaan Digital TV sebagai Early Warning System atau sistem peringatan dini bencana alam.

Dengan demikian diharapkan Digital TV akan bersatu dengan sistem peringatan dini bencana yang teknologinya dirancang oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Seperti disampaikan Ahli Penyiaran, Lily Rustandi di acara Asia Media Summit Climate Change, ICTs and Disaster Risk Reduction

(CCIDRR), menurutnya Digital TV nantinya akan beradaptasi dengan sistem peringatan dini bencana.

“Teknologi itu mampu menyebarkan berbagai informasi terkait bencana alam. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui potensi-potensi bencana alam yang rawan terjadi di tanah air melalui media audio visual,” harapnya.

Meski demikian, bila nantinya Digital TV dimanfaatkan untuk memberitahukan potensi bencana, menurut Lily, pihak yang berwenang memberitahu potensi bencana itu tetap instansi Negara, supaya informasi didapat tidak menimbulkan kepanikan secara massal. “Hanya pihak yang mempunyai otoritas resmi yg bisa mengumumkan hal ini pada khalayak ramai. Pihak yang berwenang

yang mampu memberikan pengumuman bencana adalah BNPB dan BMKG,” katanya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI Boediono dalam sambutan pembuka­an mengatakan, Indonesia dapat memberikan edu kasi yang baik tentang pe­nanganan bencana kepada Negara-negara peserta Asia Media Summit Climate Change, ICTs and Disaster Risk Reduction

Media juga diminta saling bersinergi untuk memberikan efek positif dalam hal penanganan bencana serta informasi yang benar dan dilengkapi dengan fakta. “Dengan ada kerjasama tentang hal ini saya yakin kita bersama-sama dapat mampu meminimalisir dampak bencana yang ada”, kata Boediono.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengatakan media menjadi salah satu cara yang ampuh untuk memberitahu peringatan dini, agar suatu daerah yang terkena dampak bencana mampu mengevakuasi secara cepat.

Digital TV Sebagai Early Warning System

324No. 25• Juni 2014Majalah I TC

SOROTAN

Bagi masyarakat yang ingin membeli telepon seluler (ponsel) berhati-

hatilah. Saat ini banyak beredar ponsel rakitan yang dijual di banyak toko di seluruh Indonesia. Hal ini terungkap dari penggerebekan yang dilakukan pihak kepolisian dimana kemudian ditemukan adanya sindikat pembuatan dan penjualan ponsel rakitan.

Terbongkar

sindikat ponsel rekondisi didapat setelah Polres Jakarta Utara menggerebek sebuah rumah di Taman Grisenda, Blok C 1/7, Kapuk, Penjaringan Jakarta Utara. Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Muhammad Iqbal mengatakan, dari penggerebakan yang dilakukan, pihaknya menyita sebanyak 700 smartphone dari merek terkenal seperti, Samsung, Blackberry dan Iphone.

Barang-barang tersebut

merupakan barang bekas yang dirakit kembali untuk dijual lagi dengan harga baru. “Secara sekilas tidak beda dengan HP asli, karena hampir semuanya sama. Ponsel tersebut dengan harga baru sesuai pasaran,” ungkapnya.

Dari kejadian ini, Polisi telah menetapkan dua tersangka. “Kita sudah menetapkan 2 orang yang berinisial SU dan HE sebagai tersangka. Sedangkan dua lainnya, A

dan E

Polisi Bongkar Sindikat Pembuat Ponsel Rakitan

25 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

SOROTAN

saat ini sedang kita buru,” tegas Iqbal. Menurut Iqbal, para tersangka diduga melanggar pasal 24 ayat (1) No 5 Tahun 1984

tentang Perindustrian atau Pasal 62 ayat (1) UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau Pasal 52 jo Pasal

32 ayat (1) UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dengan ancaman maksimal penjara selama 5 tahun.

PihakKepolisianRIbaru saja membongkar

adanya sindikat penjualan ponsel rakitan atau ponsel rekondisi. Tentusaja,temuan

polisi ini mengkhawatir pengguna. Jangan-jangan, ponsel yang dibelinya selama ini adalah rakitan. Atau, bagi masyrakat yang ingin membeli ponsel dalam waktu dekat khawatir, jangan-jangan nanti mendapatkan ponselKWdanbukanponselasli.Tenangsaja,sebetulnya tidak sulit juga membedakan mana ponsel asli dan mana yang palsu.Berikutinitipsyang

mudah-mudahan manjur agar yang mau membeli ponsel tidak dikibuli oleh sindikat penjualan ponsel rakitan yang juga melibatkan penjual-penjual ponsel di mall maupun di lingkungan dekat perumahan:1.Pastikanketika

anda membeli ponsel mendapatkan layanan purna jual alias garansi dari distributor maupun vendor resmi ponsel.

Bilamanahanyamendapatkan garansi toko, apalagi tidak mendapatkan garansi atas produk sama sekali, baiknya dihindari karena dipastikan‘adaapa-apanya’denganproduktersebut. Dari pantauan MajalahICT,biasanyayang hanya memberikan garansi toko atau tidak sama sekali adalah produk ilegal yang beredar secara ‘blackmarket’maupunmemang ponsel rekondisi.2.Pastikandibalik

baterai produk, ada sertifikasiyangsudahdikeluarkanKementerianKomunikasidanInformatika.Bilasempat,cek apakah nomor stikersertifikasisesuaidengan jenis produk ke situs http://www.postel.go.id/sertifikasi/index.php?0301.Bilamanatidaksesuai, maka dipastikan produk adalah palsu.3.Ketikamembeli,

ceksemuaspesifikasiponsel, apakah sesuai dengan merk yang kita beli atau berbeda. Cek jugafitursistemponselapakah bekerja secara

normal atau tidak, seperti bluetooth, GPS, kamera, WiFi maupun layar yang tidak cacat. Ponsel rakitan biasanya dijual dengan harga agak miring, dan untuk‘memiringkan’kanhargaagarmurah,fiturponsel adalah yang paling sering diganti atau tidak dipasang. Cek juga IMEI di dalam sistem Ponsel dengan kartu garansi dan kardus ponsel.4.Sebelummembeli,

baiknya cek dulu harga ponsel yang dimaksud melalui situs-situs jual beli online. Produk yang selisih jualnya sangat tinggi, dimana dijual dengan banting harga, patut dicurigai karena biasanya selisih antar toko dalam menjual ponsel tidak lebih dari Rp200.000.Kecuali,penjualan dilakukan di masa promo, jual paket (bundling) atau tawaran khusus pengguna kartu kredit. Jadi kalau ada produk seharga di atas Rp5jutaan,dandijualRp2jutaan, waspadalah, pasti ada apa-apanya dengan produk tersebut.

Tips Membedakan Ponsel Asli dan KW

326No. 25• Juni 2014Majalah I TC

SOROTAN

Setidaknya 80% konten dan aplikasi yang ada di Indonesia ternyata

buatan asing. Ini dapat dilihat, misalnya, dari 10 besar layanan yang paling sering diakses pengguna Indonesia, 8 adalah aplikasi asing dan hanya 2 yang merupakan konten lokal. Karena itu, perlu adanya kedaulatan konten

dan aplikasi di Indonesia.Demikian disampaikan

Sekretaris Jenderal Indonesian Telecommunication Users Group (IDTUG), M. Jumadi. Menurut Jumadi, kedaulatan konten dan aplikasi perlu dikedepankan agar yang menikmati perkembangan konten hanya orang-orang luar negeri saja. “Kita

perlu mengedepankan kedaulatan konten dan aplikasi dalam negeri,” tandas Jumadi dalam Diskusi Publik bertema “Strategi Mengembangkan Konten dan Aplikasi Lokal” yang digelar Majalah ICT di Indo ICT Expo 2014, di JCC Jakarta.

Hal hampir senada diungkap juga oleh Gunawan Wibisono dari Universtas Indonesia. Menurut Gunawan, agar menjadi tuan rumah di negara sendiri, ekosistem konten dan aplikasi perlu dibangun. Sayangnya, kata Gunawan, saat ini masih ada ketidakadilan dalam pembagian pendapat konten.

“Penyedia konten rata-rata mendapat 30% saja, dimana 70% diambil oleh operator. Padahal di negara-negara lain, seperti Jepang, 70% itu hak dari penyedia konten, sementara operator hanya sekitar 30%,” ujar Gunawan.

Ditambahkannya, pembagian seperti itu, karena memang untuk membangun konten juga tidak mudah. Yang jika operator yang membangun sendiri, katanya, mungkin

Indonesia Perlu Kedaulatan Konten & Aplikasi

27 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

SOROTAN

biayanya akan lebih besar.Sementara itu,

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indoensia M. Ridwan Effendi mengungkapkan, Indonesia pernah mengalami satu fase yang tidak mengenakkan dalam pengembangan konten dan aplikasi, yaitu dimana terjadinya pengambilan pulsa tanpa hak yang kemudian oleh media disebut dengan Black October. Namun begitu, sejatinya industri konten dan aplikasi akan dikembangkan secara less regulated alias tidak akan banyak pengaturan.

“Pengembangan jasa konten akan bersifat less regulated atau tidak akan banyak pengaturan,” tegas Ridwan. Meski begitu, katanya, tetap ada koridor-koridor yang perlu disepakati bersama, agar juga tidak merugikan pengguna.

“Pernah ada penyedia konten yang mengaku sebagai UKM. Namun, ketika ditanya DPR berapa pendapatannya per bulan, penyedian konten tersebut menyebut angka Rp5 miliar per bulan,” ungkap Ridwan. Yang disesalkan juga, banyak penyedia konten tersebut adalah asing. Sehingga, ketika kasus sedot pulsa menyeruak, maka yang menikmati sedot uang pulsa ya asing juga.

Ditambahkan Ridwan, untuk itu kemudian pemerintah melalui Kementerian Kominfo merevisi aturan mengenai jasa konten melalui Permen Kominfo No. 21 tahun 2013. “Penyelenggara yang tadinya bebas dan tidak berijin, kini harus berijin agar ada pertanggungjawaban pada masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Sulaeman Sembiring dari ICTL, menegaskan perlunya diperhatikan mengenai Ketentuan Hukum, Kebijakan dan Regulasi dalam pengembangan konten nasional.

Pembicara lain, Danny Ritonga dari Indonesia Mobile Multimedia Association, mengungkapkan mengenai prilaku pasar dalam hal konten dan aplikasi serta mengatakan bahwa saat ini masih banyak adanya ceruk untuk mengembangkan konten lokal. “Kesempatan mengembangkan konten masih ada meski beberapa anggota kami sudah

banyak yang berlaih bisnis sejak isu pencurian pulsa mengemuka. Dan tahun 2014 ini merupakan saat yang tepat untuk bersama-sama kembali mengembangkan konten lokal,” tandasnya.

William Kusuma dari iTrain melihat bahwa dari semua isu yang diangkat pembicara yang tidak kalah penting adalah bagaimana pengembangan konten dan aplikasi juga perlu diimbangi pengetahuan bagaimana membuat aplikasi sesuai dengan perkembangan, dengan hadirnya sistem operasi Android maupun iOS. “Kita akan berkontribusi bagaimana melatih SDM lokal agar dapat membuat dan mengembangkan lokal konten, khususnya dengan sistem operasi Android dan iOS dengan memberikan pelatihan-pelatihan,” ujarnya. Karena itu juga, iTrain menggandeng Indonesia ICT Insitute untuk dapat bersama melatih SDM-SDM Indonesia di bidang konten dan aplikasi.

Banyakpenyediakontenadalah asing, sehingga, ketika kasus sedot pulsa menyeruak,

maka yang menikmati sedot uang pulsa ya asing juga.”

328No. 25• Juni 2014Majalah I TC

TELEKOMUNIKASI

Meskipun jumlah pengguna ponsel di tanah air sangat banyak

hingga mencapai lebi dari 270 juta, dan dari data terakhir ponsel merk Samsung telah menjadi

ponsel sejuta umat, namun Samsung tidak melirik Indonesia sebagai tujuan untuk investasi pembangunan pabrik. Samsung lebih memilih tetangga di ASEAN, Vietnam, dibanding Indonesia.

Samsung diketahui tidak jadi investasi di Indonesia karena insentif pajak yang ditawarkan di negara itu lebih menggiurkan. Karena itu, Samsung memutuskan untuk memperbesar investasinya di Vietnam dengan membangun pabrik ponsel di sana.

Menurut Menteri

Ketika Samsung Memilih Vietnam daripada Indonesia

29 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

TELEKOMUNIKASI

Perdagangan, Muhammad Lutfi, Samsung memang batal berinvestasi di Indonesia diantaranya karena adanya ketidakharmonisan tarif antara barang jadi dengan komponen, dimana bea masuk untuk importasi bahan baku mencapai 5-7,5 persen. “Kita akan menyelesaikan permasalahan yang tumpang tindih dan tidak sinkronnya kebijakan tersebut, kita akan bereskan itu,” ungkap Lutfi.

Dan diakui, Samsung sudah memastikan pilihannya ke Vietnam sebagai tempat investasi untuk menjadi basis industri telepon seluler ketimbang Indonesia, khususnya di wilayah ASEAN. “Samsung sudah memilih Vietnam,” katanya.

Untuk itu, Lutfi mengungkapkan

rencana pemerintah untuk mengenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk telepon seluler. “Sejauh ini dari yang kita hitung, ternyata rencana penerapan PPnBM

belum bisa mendorong terciptanya investasi,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar, membesarkan hati agar Indonesia tidak patah arang dengan pilihan Samsung. Sebab sebenarnya, kata Mahendra, dari sisi pasar dan stabilitas ekonomi, Indonesia lebih unggul daripada Vietnam. Namun menurutnya memang ada insentif fiskal yang diminta, tidak bisa dipenuhi Indonesia.

“Kita punya keunggulan baik kalau kita bisa perbaiki pelayanan dengan baik kita lakukan. Namun kita nggak usah desperate kayak orang patah hati saja. Nggak perlu yang begitu,” katanya.

Meski bangun pabrik ponsel di Vietnam, diungkapkannya, Samsung akan melakukan ekspansi pabrik elektroniknya di Indonesia. “Kalau untuk smartphone sudah invest besar di Vietnam, tapi yang untuk elektronik akan perbesar terus di sini,” katanya.

Dijelaskannya, Samsung diketahui tidak jadi investasi di Indonesia karena insentif pajak yang ditawarkan di negara itu lebih menggiurkan. Hal yang menurutnya tidak bisa dipenuhi di Indonesia.

Samsung sudah memastikan pilihannya ke

Vietnam sebagai tempat investasi untuk menjadi basis industri

telepon seluler ketimbang Indonesia.

330No. 25• Juni 2014Majalah I TC

TELEKOMUNIKASI

Rencana Foxconn untuk berinvestasi di Indonesia masih tidak pasti.

Hingga kini tidak ada perkembangan berarti mengenai rencana tersebut, bahkan seakan investasi sulit terealisir karena Foxconn meminta lahan seluas 10 hektar. Selain lahan, Foxconn juga belum memiliki mitra lokal. Dan yang cukup krusial, Foxconn meminta tax holiday jika membangun pabrik di Indonesia. Diperkirakan Foxconn akan menunda investasi sampai terbentuknya pemerintahan baru.

Demikian

diungkap Menteri Perindustrian MS Hidayat. Menurut Hidayat, ketidakpastian investasi Foxconn masih sangat besar. “Ketidakpastian Foxconn

masih cukup besar. Kemarin mereka sudah membuat manuver baru dengan DKI tapi belum di follow up. Mungkin mereka menunggu pemerintahan yang baru,” ungkapnya.

Foxconn Kembali Tunda Rencana Bangun Pabrik

Apindo: Jangan Mau Dibohongi

31 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

TELEKOMUNIKASI

Dijelaskan Hidayat, saat ini Blackberry sudah menandatangani kerja sama dengan Foxconn. Blackberry memilih pasar Indonesia karena daya saing mereka sedang turun sehingga memilih menjaga pasar yang ada. Indonesia dianggap pasar besar yang sangat menguntungkan bagi Blackberry.

Rencana pabrikan ponsel Foxconn membangun pabrik di Indonesia, me­mang sudah 3 ta hun ber­lalu. Namun, realisasinya belum juga nampak. Hal itu yang juga membuat Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bertanya-tanya mengenai keseriusan perusahaan asal Taiwan ini.

Seperti disampaikan Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi,

permintaan Foxconn terlalu berbelit-belit untuk sebuah investasi. Misalnya saja, pemasok komponen Apple asal Taiwan meminta penyediaan lahan serta pusat penelitian dan pengembangan. “Jangan mau dibohongi Foxconn. Mereka lebih banyak investasi di China dan cuma main-mainin kita, minta fasilitas ini itu. Paling cuma taktik dagang,” kata Sofjan geram.

Karena itu, Sofjan pesimis dengan rencana Foxconn membangun pabrik ponsel di Jakarta tak kunjung terealisasi dengan berbagai alasan. “Katanya ingin investasi, tapi sudah 3 tahun berlalu nggak jadi-jadi. Cari yang lain, jangan mereka saja jadi satu-satunya,” lanjut Sofjan.

Jangan mau dibohongi Foxconn. Mereka lebih banyak investasi di China dan cuma main-mainin kita, minta fasilitas ini itu. Paling cuma taktik dagang,” kata Sofjan geram.

332No. 25• Juni 2014Majalah I TC

TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan teknologi informasi di Indonesia, jangan ditanya

lagi. Pengguna internet yang kian membengkak, membuat jejaring sosial maupun media sosial menjadi sasaran untuk berkomunikasi. Tak terkecuali di masa kampanye jelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli mendatang.

Lihat saja microblogging Twitter. Tiap saat berseliweran kicauan mengenai pencapresan. Namun, selain kicauan positif, yang mengedepankan visi misi dan strategi para pasangan capres memajukan Indonesia, yang mengkhawatirkan

adalah media ini dipakai untuk kampanye hitam atau black campaign.

Dalam penilaian Badan Intelijen Negara (BIN), kampanye hitam yang ada di media sosial berpotensi menjadi liar. Karena itu, BIN merasa perlu menatanya.

Menurut Kepala BIN Marciano Norman, black campaign di media sosial berpotensi menjadi bola liar apabila tidak dicegah. “Jika tidak dikelola dengan baik, maka berpotensi menjadi liar,” katanya.

Karena itu, ujarnya, BIN mengharapkan kedua kubu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2014, dapat menahan diri.

“Sekarang maraknya black campaig di

media sosial dirasakan masih mengganggu,” ucapnya. Dijelaskan black campaig akan dibalas oleh black campaig lagi. “Dan nanti yang ada pencitraan yang buruk terhadap dua calon itu. Sehingga nantinya masyarakat Indonesia bingung, kok dua calon buruk begini, kok dipilih,” tandasnya.

“Oleh karenanya, saya mengimbau seluruh pihak menggunakan media sosial secara bertanggung jawab, agar masyarakat tidak mendapatkan masukan yang salah, agar masyarakat mendapatkan capres yang dapat membawa negara ini lebih baik,” harapnya.

Karena itu, Marciano mengimbau pengguna media sosial agar

Geger Media Sosial untuk Kampanye Hitam

33 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

TEKNOLOGI INFORMASI

menggunakannya secara bertanggung jawab, agar masyarakat tidak mendapatkan masukan yang salah dan mendapatkan capres yang dapat membawa negara ini lebih baik.

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar rapat koordinasi terkait tahapan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri,

Komisi Pembe rantas­an Korupsi (KPK), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Kejaksaan Agung (Kejagung). Salah satu yang dibahas adalah maraknya kampanye hitam melalui sosial media.

Seperti disampaikan Komisioner KPU Juri Ardiantoro, dalam rapat tertutup itu, dibahas maraknya kampanye hitam lewat sosial media yang masuk ke ranah Kominfo. Kominfo pun didesak agar

bisa menindak akun-akun yang bersangkutan.

“Kita meminta Kominfo agar situs-situs yang mengandung unsur kampanye hitam diblokir saja, kemudian terhadap kampanye hitam yang bukan di media sosial itu ranahnya kepolisian yang menindak,” terangnya.

Diminta untuk mengungkap siapa di balik akun-akun penyebar kampanye hitam, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring lebih ingin masalah ini diatasi pihak kepolisian. “Kalau ada black campaig dilaporkan saja kepada kepolisian,” kata Tifatul seperti disampaikan melalui laman resmi Kementerian Kominfo.

Menurut Tifatul, Kementerian Kominfo tidak dalam kapasitasnya menangani kampanye gelap. “Silahkan dilaporkan ke polisi, akan ditangani secara hukum,” tambahnya.

Namun begitu, Tifatul tetap mengingatkan bahwa dukung-mendukung calon presiden yang terbaik memimpin Indonesia untuk 5 tahun ke depan sah-sah saja, tetapi tidak dengan cara kampanye hitam, harus tetap saling menghargai dan menjunjung kesantunan. ”Jangan melakukan black campaig, yang positive campaign sajalah,” tandasnya.

KitamemintaKominfoagar situs-situs yang mengandung unsur kampanye hitam diblokir saja, kemudian terhadap kampanye hitam yang bukan di media sosial itu ranahnya kepolisian yang menindak.”

334No. 25• Juni 2014Majalah I TC

35 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

BEDAH GADGET

Aktivitas memotret, kini sudah bukan lagi menjadi aktivitas

yang eksklusif milik fotografer profesional atau orang yang telah lama menggeluti dunia fotografi. Sejak diluncurkannya beragam jenis

kamera digital, semua orang kini bisa memotret dan menjadi fotografer. Bahkan bukan hanya menggunakan kamera saku atau kamera ponsel saja, namun juga dengan menggunakan kamera DSLR agar hasil foto yang didapat seindah aslinya. Kok bisa?

Kemudahan bagi pengguna

pemula ataupun

masyarakat awam untuk

menggunakan DSLR dapat terwujud setelah Canon meluncurkan produk terbarunya Canon EOS 1200D. Kamera ini di Indonesia dipasarkan dengan lensa kit EF-S18-55 IS II untuk memberikan pengalaman baru bagi penggiat fotografi pemula dan masyarakat umum yang mendambakan kualitas gambar tajam dan berkualitas tinggi, efek bokeh yang menawan, serta menu pengaturan foto yang mudah dipahami.

Beberapa fitur unggulan hadir di Canon EOS 1200D, seperti prosesor DIGIC 4 dengan sensor APS-C CMOS 18 megapiksel, serta kecepatan pengambilan foto dengan mode continuous-speed hingga 3 frame per second. Selain itu, pengaturan ISO kamera ini dapat dipilih mulai dari ISO 100

Yudhi Rakhman

Kamera DSLR Berkualitas Bagi Pemula

Canon EOS 1200D

336No. 25• Juni 2014Majalah I TC

BEDAH GADGET

hingga 6400 dan dapat ditingkatkan hingga ISO 12800. Hal ini sangat berguna untuk memotret maupun merekam video di lingkungan yang minim cahaya dengan kualitas gambar yang tetap tajam dan indah.

Canon EOS 1200D sudah dilengkapi dengan 9 titik Auto Fokus (AF) dengan

titik tengah berjenis cross-type untuk menyajikan keakuratan dan kecepatan dalam pencarian fokus baik saat kamera digunakan dalam posisi vertikal maupun horizontal. Tidak hanya itu, teknologi AI Servo AF membantu pengguna memprediksi pergerakan subjek foto sehingga ketika subjek

foto bergerak, fokus kamera tetap mengikuti posisi subjek tersebut.

Canon EOS 1200D juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, seperti Scene Intelligent Auto yang membantu pengguna menghasilkan foto indah di berbagai kondisi pemotretan berbeda, serta fitur Creative Filters yang bisa menjadikan hasil foto lebih menarik dengan efek-efek unik, seperti grainy black and white serta fish-eye effect.

Yang menarik, bodi kamera ini dirancang dengan lekuk yang ergonomis, nyaman dan kokoh dalam genggaman. Letak tombol menu dan fungsi lainnya dirancang pada posisi yang terjangkau oleh jari-jari tangan dengan mudah agar dapat dioperasikan dengan cepat saat memotret.

Kemudahan tersebut diakui Marcella, seorang karyawati yang tertarik untuk belajar fotografi. “Saya biasa menggunakan kamera ponsel atau kamera saku untuk mengambil foto. Saya pikir, meskipun hasilnya lebih bagus, kamera DSLR sulit penggunaannya. Namun ternyata setelah saya menggunakan Canon EOS 1200D, apa yang saya pikirkan salah. Untuk menghasilkan foto

Tipe Digitalsingle-lensreflexcameraSensor :CMOSAPS-C22.2x14.7 (1.6xfaktorkonvensi)ResolusiMaksimum :18.0megapiksel,5.184x3.456Lensa : Canon EF lens mount, Canon EF-S lens mountFlash :E-TTLIIautomaticbuilt-inpop-up, 13mISO100guidenumber,27mm (setaradenganformat35)Shutter :Focal-planeRentangKecepatanShutter :1/4000hingga30sdanBulbExposure :FullapertureTTL,63zoneiFCLMetering : SPCAreaFocus :9AFpointsModeFocus :AlFocus,One-shot,AlServo 3fpsfor69JPEGframesorfor6 RAWframesViewfinder :Eye-levelpentamirrorSLR,95% coverage,0.80xmagnificationASA/ISO : ISO100hingga6400Range Flash : yaBracketingWB :+3stopsdalam1-stopincrementBracketingRearLCD:3.0TFTLCD,460.000MonitorStorage :SecureDigitalCard, SecureDigitalHighCapacity, SecureDigitalExtendedCapacityBaterai :LPE-E10PaketBateraiDimensi :130mmx100mmx78mmBerat :480gram

SpesifikAsiCanon EOs 1200d

BEDAH GADGET

37 No. 25• Juni 2014Majalah I TC

yang seindah aslinya dengan kamera DSLR ternyata tidak sulit, jika menggunakan Canon EOS 1200D,” ungkapnya.

Namun bukan itu saja kelebihan Canon EOS 1200D, sebab ternyata selain menghasilkan foto yang indah, kamera ini juga dapat dipakai untuk mengambil video berkualitas tinggi. Seperti disampaikan Merry Harun, Canon Division Director dari PT Datascrip, yang merupakan distributor tunggal kamera digital Canon di Indonesia.

“Canon EOS 1200D tidak hanya menyajikan

hasil foto yang indah dan menawan, namun teknologi perekaman video kamera ini juga meng­usung video berkualitas Full HD,” ujar Merry.

Soal harga, saat peluncuran di akhir April lalu, Datascrip membanderol produk ini dengan harga Rp5.650.000. Namun kini, produk yang juga cocok untuk para profesional dengan anggaran terbatas, bisa didapatkan

dengan harga yang lebih murah. Seperti dijual di situs e-commerce Lazada.co.id. Peminat produk ini dapat menikmati kemudahan penggunaan kamera DSLR dengan harga Rp5.089.000 atau 10% lebih murah dari sebelumnya. Tidak hanya itu, disediakan pula fasilitas cicilan tiga kali bayar dengan bunga 0%. Tertarik?

Selain menghasilkan

foto yang indah, kamera ini juga dapat dipakai

untuk mengambil video berkualitas

tinggi.

Dapatkan Informasi Terkini Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di

MajalahAll about ICT in Indonesia I TC

www.majalahict.com

@indoict Majalah ICT