Alkohol II (Repaired)

29
II. 2 Uraian Bahan 1. Alkohol NR : AETHANOLUM NL : Etanol, Alkohol Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar, dengan memberikan dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk jauh dari nyala api. Penggunaan : Zat tambahan. 2. Natrium Karbonat NR : NATRII CARBONAS NL : Natrium Karbonat

Transcript of Alkohol II (Repaired)

Page 1: Alkohol II (Repaired)

II. 2 Uraian Bahan

1. Alkohol

NR : AETHANOLUM

NL : Etanol, Alkohol

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah

bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar, dengan

memberikan dengan memberikan nyala biru yang tidak

berasap.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam

eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat

sejuk jauh dari nyala api.

Penggunaan : Zat tambahan.

2. Natrium Karbonat

NR : NATRII CARBONAS

NL : Natrium Karbonat

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih.

Penyimpanan : Dalam Wadah Tertutup Baik

Penggunaan : Zat tambahan, Keratolitikum

3. Natrium Subkarbonat

NR : NATRII SUBKARBONAS

Page 2: Alkohol II (Repaired)

NL : Natrium Subkarbonat, Natrium Bikarbonat

Pemerian : Serbuk putih atau hablur monoklin kecil, buram, tidak berbau,

rasa asin.

Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol

(95%) P.

Penyimpanan : Dalam Wadah Tertutup Baik.

Penggunaan : Antasidum.

4. Natrium Hidroksida

NR : NATRII HYDROXYDUM

NL : Natrium Hidroksida

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering,

keras, rapuh, sangat alkalis dan korosif segera menyerap

karbondioksida.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P.

Penyimpanan : Dalam Wadah Tertutup Baik.

Penggunaan : Zat tambahan.

5. Metanol

NR : METANOL

NL : Metanol

Kelarutan : Cairan tidak berwarna, jernih bau khas.

BJ : (15,5°) 0,796 – 0,798

Jarak Didih : Tidak kurang dari 95% tersuling pada suhu anatara 64,5° dan

65,5°.

RM : CH₃OH

6. Propanol

Page 3: Alkohol II (Repaired)

NR : ISOPROPANOL P

NL : Iso – Propilefer P, propan 2-ol

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, mudah terbakar.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan kloroform P dan eter P.

RM : CH₃CH₃CHOOH₃.

7. Butanol P

NR : N – BUTANOL P

NL : Butanol P, Butan – 1 – 01

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna

Kelarutan : Larut dalam bagian air pada suhu 15,5°

RM : CH₃ – CH₂ – CH₂ – CH₂ – ON

8. Aseton

NR : ASETON

NL : Aseton

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah menguap, bau khas,

mudah terbakar

Kelarutan : Dapat bercampur dengan etanol (95%) dengan eter P dan

dengan kloroform membentuk cairan jernih.

Page 4: Alkohol II (Repaired)

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat Yang Digunakan

1. Tabung Reaksi 6. Rak Tabung 11. Label

2. Gelas Kimia 7. Sikat Tabung 12. Kapas

3. Pipet Tetes 8. Bunsen

4. Pipet Skala 9. Kaki Tiga

5. Oven 10. Tissu

III.1.2 Bahan Yang Digunakan

1. Air Suling 8. Larutan Na₂CO₃ dan NaHCO₃

2. Metanol 9. Tersier Butanol

3. Etanol 10. Iso Butil Alkohol

4. Asam Asetat 11. Propanol - 2

5. Larutan Fenol 12. n- Heksan

6. Larutan Asam Kromat 13. Asetan

7. Larutan Ferri Klorida

III.2 Cara Kerja

I. Sifat Fisika dari Alkohol dan Fenol

a. Kelarutan dalam air dan n – heksan

Page 5: Alkohol II (Repaired)

1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label.

2. Tabung reaksi I diisi dengan 0,5 ml air suling dan tabung reaksi II

diisi dengan 0,5 ml n-heksan

3. Ke dalam tabung reaksi I dan II, tambahkan 1 tetes methanol

4. Dikocok dan perhatikan kelrutannya → Apakah larutan homogen ?

Catat pengamatan pada lembaran kerja.

5. Dikerjakan seperti poin I s/d 5 dengan menggunakan alcohol yang

lain.

b. Penentuan pH larutan sampel menggunakan alkohol yang lain

1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai

dengan nama sampel uji.

2. Diisi tabung reaksi : tabung reaksi I dengan 10 tetes metanol

tabung reaksi II dengan 10 tetes etanol

tabung reaksi III dengan 10 tetes propanol – 2

tabung reaksi IV dengan tersier butanol

tabung reaksi I – IV tambahkan 3 ml air suling

tabung reaksi V tambahkan 2 ml air suling

3. Dikocok keempat tabung reaksi tersebut dan cek pH-nya

II . Sifat kimia dari alkohol dan fenol

1. Di Hangatkan tabung reaksi padaTes lucas

Page 6: Alkohol II (Repaired)

a. Di Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi

label sesuai dengan nama sampel uji.

b. Kedalam masing- masing tabung reaksi ditambahkan kira-

kira 10 tetes methanol, etanol, propanol- 2, amil

alkohol,fenol, kemudian tambahkan 20 tetes reagen lucas.

c. Ditutup mulut tabung reaksi dengan sumbat gabus, campur isi

dengan pengocokan yang kuat selama beberapa detik.

d. Dilepaskan tutup dan simpan tabung selam 5 menit.

e. Diamati perubahan yang terjadi.

Apakah larutan sangat berkabut/gelap (cloudiness). Jika

larutan tidaka berkabut/ gelap selama 15 menit, hangat tabung

reaksi pada waterbath (60°c) selama 5 menit.

f. Dicatat semua pengamatan pada lembar kerja.

2. Tes kromat

a. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi

label sesuai dengan nama sampel uji.

b. Kedalam masing- masing tabung reaksi ditambahkan 5

tetes sampel uji, kemudian tambahkan 10 tetes aseton

dalam aseton dan 2 tetes asam kromat.

c. Ditempatkan ke 4 tabung reaksi keatas water bath (60°c)

selama 5 menit.

dicatat warna dari tiap larutan

Ingat ! perubahan dari warna mera- coklat menjadi

biru- hijau menunjukkan tes positif.

3. Tes iodoform

Page 7: Alkohol II (Repaired)

a. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi

label sesuai dengan nama sampel uji.

b. Kedalam masaing- masing tabung reaksi ditambahkan 5

tetes sampel uji dan ditambahkan tetes demi tetes NaOH 6

Mdengan pengocokan (25 tetes)

c. Ditempatkan ke4 tabung reaksi diatas water bath (60°c)

dan ditambahkan tetes demi tetes reagen solution lugoli

dengan pengocokan sampai larutan berwarna coklat (±30

tetes).

d. Ditambahkan lagi NaOH 6 N kedalam masing-masing

tabung reaksi sampai larutan menjadi tidak berwarna dan

tempatkan keeempat tabung reaksi diatas waterbath

selama 5 menit.

e. Diambil ke-4 tabung reaksi, biarkan dingin dan

perhatikan adanya endapan kuning terang.

4. Tes feri klorida

a. disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi

label sesuai dengan nama sampel uji.

b. Kedalam masaing- masing tabung reaksi diisi 20 tetes

sampel uji dan ditambahkan 5 tetes larutan ferri klorida.

c. dicatat tiap perubahan warna tiap larutan.

Ingat ! pembentukan warna ungu mengindasikan

adanya senyawa fenol.

5. Reaksi dengan Na₂CO₃ dan NaHCO₃

a. Disiapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi

label sesuai dengan nama sampel uji.

Page 8: Alkohol II (Repaired)

b. Tabung reaksi I diisi dengan amil alkohol, tabung reaksi

II diisi dengan fenol, tabung reaksi III diisi dengan asam

asetat ( sebagai pembanding) masing- sebanyak 1 ml.

c. Kedalam masing- masing tabung reaksi ditambahkan 0,5

Na₂CO₃. Kocok dan biarkan 3- 5 menit .

d. Dikerjakan poin 1 s/d 3 (ganti Na₂CO₃ dan NaHCO₃).

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

IV.1 Data Pengamatan

1. Sifat Fisika dari alcohol dan fenol

a. Kelarutan dalam Air dan n-heksan

No Nama Rumus pH Kelarutan dalan Ket

Page 9: Alkohol II (Repaired)

Senyawa Bangun air heksan

1 Metanol CH₃–OH 5 BercampurTdk

bercampur

2 Etanol C₂H₅–OH 5 Bercampur Bercampur

3 Propanol-2CH₃–CH–CH₃

OH

6 Bercampur Bercampur

4Amil

Alkohol

CH₃

CH₃ – C – OH

CH₃

6 Bercampur Bercampur

5 Fenol

OH 7

(air

suling)

Bercampur Bercampur

2. Sifat kimia dari alkohol dan fenol

a. Tes Lucas

Page 10: Alkohol II (Repaired)

No Alkohol / Fenol Reagen Lucas Keterangan

1 Metanol Tdk berkabutSetelah

pemanasan

2 Etanol Tdk berkabutSetelah

pemanasan

3 Propanol- 2 Tdk berkabutSetelah

pemanasan

4 Tersier butanol Berkabut Tanpa pemanasan

5 Fenol Tdk berkabutSetelah

pemanasan

b. Tes Kromat

No Alkohol / Fenol Reagen Kromat Keterangan

1 Metanol Berwarna hijau-biru +

2 Etanol Berwarna hijau-biru +

3 Propanol – 2 Berwarna hijau +

4 Tersier Butanol Berwarna hijau-kuning +

5 Fenol Berwarna coklat

Page 11: Alkohol II (Repaired)

c. Tes Iodoform

No Alkohol / Fenol Reagen Iodoform Keterangan

1 Metanol Jernih

2 Etanol Jernih

3 Propanol – 2 ↓ Kuning Iodoform

4 Tersier Butanol Jernih

5 Fenol ↓ Ungu Muda

d. Tes feri klorida

No Alkohol / Fenol Reagen Lucas Keterangan

1 Metanol O kuning muda

2 Etanol O kuning muda

3 Propanol – 2 O kuning muda

4 Tersier Butanol O kuning muda

Page 12: Alkohol II (Repaired)

5 Fenol O ungu Fenol

e. Reaksi dengan Na₂CO₃ dan NaHCO₃

No Alkohol / FenolReagen

KetNa₂CO₃ NaHCO₃

1 Asam AsetatBening, bercampur,

ada gelembung gas

Ada

gelembung

2 Tersier ButanolBening, bercampur,

ada gelembung gas

Ada

gelembung

3 Fenol

Putih menjadi

bening dan tidak

ada gelembung gas

Tidak ada

gelembung

Page 13: Alkohol II (Repaired)

REAKSI KIMIA

1. Sifat Fisika

a. Kelarutan dalam air

Methanol : CH₃OH + H₂O → CH₃O¯ + H₃O

Etanol : CH₃(CH₂)₄ OH + H₂O CH3 – CH + 2H2O

O

O

Propanol-2 : CH3 – CH – CH3 + H2O CH3 - CH2 – C – H + 2H2O

OH

Terst Butanol : CH3

CH3 – C – OH + H2O

CH3

Page 14: Alkohol II (Repaired)

Fenol : OH O¯

+ H₂O + H₃O⁺

b. Kelarutan dalam n – heksan

Metanol : CH₃OH + C₆H₁₄ C₇H₁₆ + H₂O

Etanol : C2H5OH + C6H14 C8H18 + H2O

Propanol – 2 : CH3 – CH – CH3 + C6H14

OH

Tert. Butanol : CH3

CH3 – C – OH + C6H14

CH3

Fenol : OH

+ C₆H₁₄

2. Sifat Kimia

a. Tes Lucas

Metanol : CH3OH + HCL ZnCl3 CH3 – Cl + H2O

Page 15: Alkohol II (Repaired)

Etanol : C2H5OH + HCL ZnCl3 C2H5Cl + H2O (reaksi sangat

lambat)

Propanol – 2 : CH3 – CH – CH3 + HCL ZnCl3 CH3 – CH – CH3 + H₂O

OH Cl

Tert. Butanol : CH3 CH3

CH3 – C – OH + C6H14 ZnCl3 CH3 – C – Cl + H2O

CH3 CH3

Fenol : OH

+ HCl

a. Tes Kromat

Metanol : CH3OH + H2Cr2O4 CH3CrO4

Etanol : C₂H₅OH + H₂Cr₂O₄ CH₃CH₂CrO₄ + H₂O

Propanol – 2 : CH₃ – CH – CH₃ + H₂Cr₂O₄ CH₃ – C –CH₃

OH O

Tersier butanol : CH₃ CH₃

CH₃– C – OH + H₂Cr₂O₄ CH3 – C – ONa + H2O

CH3 CH3

Page 16: Alkohol II (Repaired)

Fenol : OH

+ H₂Cr₂O₄

b. Tes Iodoform

Metanol : CH3OH + NaOH CH3 – ONa +H2O

Etanol : C₂H₅OH + I₂

Propanol – 2 : CH₃ – CH – CH₃ CH₃ – C – CH₃ CHCl₃

OH O

Tersier butanol: CH₃

CH₃– C – OH + I₂

CH₃

Fenol : OH

+ I₂

c. Tes Ferri Klorida

Metanol : CH3 – OH + FeCl3 CH3 – Cl + OHFeCl2

Etanol : C₂H₅OH + FeCl₃

Propanol – 2 : CH₃ – CH – CH₃ + FeCl₃

OH

Page 17: Alkohol II (Repaired)

Tersier butanol: CH₃

CH₃– C – OH + FeCl₃

CH₃

Fenol : OH O¯ 3¯

6 + FeCl₃ 6 Fe

d. Reaksi dengan Na₂CO₃ / NaHCO₃

Asam Asetat: CH3 – C – OH+NaHCO CH3 – C – ONa+H2O+ CO2

O

O 2H+

2CH3 + Na2CO3 2CH3COONa + H2CO3

OH CO3

H3C – CH – CH2 – CH2 – OH + Na2CO3

CH3

H3C – CH – CH2 – CH2 – OH + NaHCO3

CH3

OH ONa

2

+ Na2CO3 2 + H2CO

OH ONa

2 + NaHCO3 2 + H2CO3

Page 18: Alkohol II (Repaired)

BAB V

PEMBAHASAN

Untuk mengetahui sifat fisika maupun kimia dari alcohol atau fenol beserta

turunannya yaitu methanol, n-butanol, isobutyl, propanol dan etanol dalam pratikum

ini, digunakan pereaksi – pereaksi tertentu. Untuk mengetahui sifat fisika dari alcohol

dan fenol serta turunnya digunakan pereaksi berupa air dan n-heksan. Sedangkan

untuk mengetahui sifat – sifat kimia dari alkohol dan fenol digunakan tes lucas, tes

kromat, tes iodoform, tes ferri klorida, tes bromin, dan reaksi dengan Na₂CO₃ dan

NaHCO₃.

Dari data pengamatan ternyata alcohol lebih larut dalam air. Ini disebabkan

karena alkohol berbobot molekul lebih rendah dengan mudah dapat menggantikan

molekul air dalam jaringan ikatan hydrogen. Selain itu alkohol merupakan senyawa

yang bersifat polar sehingga mudah larut dalam air yang juga bersifat polar.

Untuk sifat – sifat kimia dari alkohol dan fenol digunakan :

a. Tes Lucas

Tes lucas digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier

berdasarkan kecepatan reaksi alkohol tersebut menjadi metil klorida yang

bersangkutan.

b. Tes Kromat

Pada tes kromat reaksinya didasarkan pada reaksi reduksi. Tes ini digunakan

untuk membedakan alcohol primer, sekunder, dan tersier. Untuk alkohol

primer, teroksidasi membentuk alcohol atau keton yang keduanya ditandai

Page 19: Alkohol II (Repaired)

dengan pembentukan larutan yang berwarna hijau (alcohol teroksidasi dengan

sempurna). Sedangkan fenol menghasilkan endapan coklat.

c. Tes Iodoform

Pada tes iodoform, etanol dan propanol-2 akan membentuk endapan kuning

dimana tes ini didasarkan pada oksidasi awal menjadi alkil. Metal keton yang

teroksidasi menjadi kloroform.

d. Tes Feri Klorida

Pada feri klorida, fenol bereaksi dengan FeCl₃ membentuk warna ungu.

e. Tes Na₂CO₃ dan NaHCO₃

Tes ini juga bertujuan untuk melihat sifat keasaman (fenol dan alkohol).

Dalam hal ini digunakan asam asetat sebagai pembanding karena fenol

merupakan asam lemah maka perandingannya juga asam lemah. Adanya

gelembung gas menunjukkan bahwa senyawa itu bersifat asam.

Page 20: Alkohol II (Repaired)

BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :

- Alkohol dan fenol dapat dibedakan menjadi melalui sifat fisika terhadap

kelarutan dalam air dan dan n-heksan.

- Senyawa alkohol :

a. Dapat bercampur dalam air

b. Tidak dapat larut dalam alkohol

- Senyawa fenol

a. Dapat larut dalam air

b. Tidak dapat larut dalam n-heksan

VI.2 Saran

a. Sebelum melakukan percobaan pastikan pipet tetes yang ingin digunakan,

dikeringkan dalam oven.

b. Setiap praktikan yang akan masuk dalam lemari asam diharapkan

menggunakan masker.

c. Dalam melakukan percobaan, harus lebih teliti dan sesuai petunjuk

percobaan agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Page 21: Alkohol II (Repaired)

DAFTAR PUSTAKA

1. Team Kimia Organik. 2011. Buku Penuntun Praktikum Kimia Organik.

Makassar : Poltekkes Jurusan Farmasi.

2. Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI.

3. www.google.com

4. file:///D:/images/poltekkes%2farmasi/farmasi/2011/kimor/Piska-Nizaria-

laporan-uji-Alkohol-Dan-Fenol.html