Aliran Kebatinan
description
Transcript of Aliran Kebatinan
Mewaspadai Aliran Kebatinan Di Sekitar Kita
Muhammad Idrus Ramli (facebook)www.aswaja-nu.com
Secara kebahasaan, Batin bermakna bagian dalam, samar dan tersembunyi
Secara istilah, batiniyah bermakna kelompok yang mengaku bahwa zhawahir (makna-makna terang) al-Qur’an dan hadits memiliki makna batin (tersembunyi), tak obahnya kulit dengan sari patinya, yang dapat dipahami oleh orang-orang tertentu, bukan oleh orang-orang awam.
Definisi Kebatinan
Dalam sejarah, aliran kebatinan lahir pada masa-masa pemerintahan Khalifah al-Ma’mun (198-218 H/dan tersebar luas pada masa Khalifah al-Mu’tashim
Aliran kebatinan didirikan oleh beberapa orang, antara lain:
1. Maimun bin Daishan (al-Qaddah) 2. Muhammad bin al-Husain (Dandan) 3. Hamdan Qirmith
Lahirnya Aliran Kebatinan
Mengembalikan kejayaan agama Majusi Mengembalikan kejayaan Persia/Iran Menghancurkan Islam dari dalam Meraup keuntungan materi dari
pengikutnya Memenuhi kebutuhan biologis
Visi dan Misi Aliran Kebatinan
Aliran Syi’ah (Rafidhah) dengan propaganda membela Ahlul Bait yang telah dizhalimi oleh penguasa Bani Umayah dan Bani Abbasiyah serta mengembalikan kekuasaan politik ke tangan Ahlul Bait
Ajaran Tashawuf dengan paradigma bahwa orang yang telah mencapai tingkat ma’rifat dan kesucian tertentu tidak berkewajiban mengamalkan ajaran syari’at, tetapi cukup dengan mendalami ilmu hakikat
Kebatinan Masuk Dalam Islam melalui dua pintu
Pada masa-masa yang silam kaum Muslimin wilayah Nusantara mengikuti madzhab Imam al-Syafi’i dalam bidang amaliyah (fiqih), madzhab al-Asy’ari dalam ideologi (akidah) serta madzhab al-Imam al-Ghazali dan al-Imam Abu al-Hasan al-Syadzili dalam tashawuf.
Sejarah Umat Islam Nusantara
Pada tahun 1330 H merebaklah berbagai aliran dan golongan di wilayah nusantara seperti Wahhabi, Syiah, Kebatinan (Ibahiyyun atau libertinisme), inkarnasi dan manunggaling kawulo gusti.
Merebaknya Berbagai Aliran Di Nusantara
Di antara aliran yang berkembang sejak tahun 1330 H di Nusantara adalah Ibahiyyun (Libertinisme, Liberalisme dan serba boleh).
Menurut aliran ini, orang yang telah mencapai maqam mahabbab (cinta kepada Allah) dan mendapat kesucian hati, tidak perlu mengamalkan syari’at, tetapi cukup dengan hakikat.
Merebaknya Kebatinan di Indonesia
1. Mencintai Allah dengan sepenuh hati2. Mensucikan hati dari ghaflah (lalai kepada
Allah).3. Memilih iman dari pada kufur4. Apabila 3 kewajiban di atas telah dicapai, maka
ia tidak wajib melaksanakan perintah dan menjauhi larangan agama dan Allah tidak akan memasukkannya ke neraka sebab melakukan dosa besar.
5. Ia tidak wajib melakukan ibadah-ibadah zhahir, tetapi cukup merenung (tafakkur) dan memperbaiki akhlaq hati.
Ajaran Kebatinan
Penyebaran isu bahwa dirinya seorang wali Allah yang telah mencapai ma’rifat
Melayani pengobatan alternatif Melayani konsultasi kesulitan ekonomi, sosial,
politik dan lain-lain Menyebarkan isu dan menampakkan bahwa
dirinya mengetahui perkara ghaib Menyebarkan isu memiliki karomah seperti
halnya para wali Allah Meremehkan para Kiai dan Ulama yang
konsisten dengan ajaran syari’at
Modus Penyebaran Kebatinan
1 Mengukur perbuatan seseorang dengan ajaran syara’ (melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya).
Kiat Agar Tidak Tertipu Ajaran Kebatinan
Apabila Anda melihat seseorang terbang di udara, berjalan di atas air dan mengetahui hal-hal yang ghaib, tetapi ia menyalahi syara’ dengan melakukan larangan dan meninggalkan kewajiban tanpa ada uzur, maka dia sebenarnya adalah syetan yang dibuat oleh Allah sebagai fitnah bagi orang-orang awam.
Kiat Agar Tidak Tertipu Ajaran Kebatinan
2 Mengetahui tanda-tanda wali Allah
Kiat Agar Tidak Tertipu Ajaran Kebatinan
@ Al-Imam al-Hafizh Abu Nu’aim al-Ashfihani berkata: “Sesungguhnya para wali Allah itu memilii sifat-sifat yang jelas dan tanda-tanda yang terang”. Hilyah al-Auliya’ wa Thabaqat al-Ashfiya’, juz 1 hal. 5.
1 Disukai dan ditaati oleh orang-orang yang berakal dan orang-orang shaleh.
Tanda-Tanda Wali Allah
Click icon to add picture
Rasulullah saw: “Sesungguhnya ada hamba-hamba Allah, sekelompok manusia, bukan nabi dan bukan syuhada’, tetapi derajat mereka di akhirat menjadi perhatian para nabi dan syuhada’”. Seorang laki-laki bertanya: “Siapa mereka dan apa amal mereka?”
2 Dapat membawa orang lain untuk mengingat Allah secara sempurna dan menjadi lebih baik.
Tanda-Tanda Wali Allah
Rasulullah saw ditanya: “Siapakah wali Allah itu?” Beliau menjawab: “Wali Allah adalah orang-orang, yang apabila orang lain melihat mereka, maka akan ingat kepada Allah SWT.”
s
Rasulullah saw telah menunjukkan sifat wali Allah, “Orang-orang apabila dilihat, maka orang yang melihat akan mengingat Allah SWT.” Maksudnya, apabila seorag Mukmin melihat wali Allah, maka orang tersebut akan mengagungkan Allah dan mengingat dosa-dosanya.
3 Pakaian dan makanannya sangat sederhana, tetapi doa-doanya selalu dikabulkan oleh Allah SWT
Tanda-Tanda Wali Allah
Seorang laki-laki berkata kepada al-Junaid al-Baghdadi, “Orang yang ma’rifat kepada Allah akan mencapai maqam tidak bergerak (tidak melaksanakan kewajiban) untk mendekatkan diri kepada Allah.” Al-Junaid menjawab: “Mencuri dan berzina masih lebih baik dari pada berkata seperti ini.”
Kebatinan Menurut Para Ulama
Al-Imam Abu Manshur al-Baghdadi berkata: “Kebatinan lebih berbahaya bagi umat Islam daripada golongan Yahudi, Nasrani dan Majusi, lebih berbahaya daripada ateisme dan seluruh golongan kafir lainnya, bahkan lebih berbahaya daripada Dajjal di akhir zaman.”
Kebatinan Menurut Para Ulama
Imam al-Ghazali dan Imam Ibnu al-Jauzi: “Aliran kebatinan itu, luarnya syiah (rafidhah), sedangkan isinya adalah kekafiran.”
Kebatinan Menurut Para Ulama
Imam al-Zabidi dalam Syarh Ihya’ dan KH. Hasyim Asy’ari, “Kebatinan itu adalah kekufuran, kezindiqan dan kesesatan.”
Kebatinan Menurut Para Ulama
بالصواب أعلم والله