Aliran aliran teori_pendidikan

11
1 BAB I PENDAHULUAN Manusia dimanapun dan kapanpun menyelenggarakan usaha pendidikan. Tidak hanya itu, manusia terutama para ahlinya juga memikirkan berbagai hal yang menyangkut usaha pendidikan itu sehingga terungkaplah pemikiran- pemikiran tentang factor-faktor yang mendasari perkembangan manusia (individu) dalam kaitannya dengan usaha pendidikan serta dasar-dasar penyelenggaraan pendidikan yang lebih praktis dan metodologis. Di Indonesia, penyelenggaraan dan pemikiran tentang pola pendidikan tertentu telah dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan, karenanya banyak teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran pendidikan. Adapun Aliran-aliran pendidikan itu terdiri dari aliran Konvensional dan Aliran baru yang kini sedang berkembang. Di Indonesia, penyelenggaraan dan pemiiran tentang pola pendidikan tertentu telah dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan. Penyelenggaraan dan pemikiran tentang pendidikan ini banyak yang secara langsung menerima pengaruh dari pemikiran-pemikiran tersebut diatas, khususnya pemikiran yang “baru: dan “maju” dari luar negeri. Setelah kemerdekaan, bangsa Indonesia terus menerus mengusahakan sistem pendidikan atas dasar Pancasila.

Transcript of Aliran aliran teori_pendidikan

Page 1: Aliran aliran teori_pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia dimanapun dan kapanpun menyelenggarakan usaha pendidikan.

Tidak hanya itu, manusia terutama para ahlinya juga memikirkan berbagai hal

yang menyangkut usaha pendidikan itu sehingga terungkaplah pemikiran-

pemikiran tentang factor-faktor yang mendasari perkembangan manusia

(individu) dalam kaitannya dengan usaha pendidikan serta dasar-dasar

penyelenggaraan pendidikan yang lebih praktis dan metodologis. Di Indonesia,

penyelenggaraan dan pemikiran tentang pola pendidikan tertentu telah

dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan, karenanya banyak teori yang

dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran

pendidikan. Adapun Aliran-aliran pendidikan itu terdiri dari aliran Konvensional

dan Aliran baru yang kini sedang berkembang.

Di Indonesia, penyelenggaraan dan pemiiran tentang pola pendidikan

tertentu telah dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan. Penyelenggaraan dan

pemikiran tentang pendidikan ini banyak yang secara langsung menerima

pengaruh dari pemikiran-pemikiran tersebut diatas, khususnya pemikiran yang

“baru: dan “maju” dari luar negeri. Setelah kemerdekaan, bangsa Indonesia terus

menerus mengusahakan sistem pendidikan atas dasar Pancasila.

Page 2: Aliran aliran teori_pendidikan

2

BAB II

ALIRAN ALIRAN TEORI PENDIDIKAN

Dalam sejarah pendidikan dapat dijumpai berbagai aliran yang didasarkan

pada konsepsi yang berbeda-beda, yaitu:

A. KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN

Aliran ini terdiri atas 4 pilar utama, yaitu :

1. Aliran Empirisme

Aliran ini berdasarkan atas konsepsi yang menyatakan bahwa perkembangan

individu bergantung pada pengalaman-pengalaman yang di peroleh individu

tersebut selama hidupnya. Tokoh aliran ini adalah John locke (1632-1704)

seorang filsuf inggris teorinya dikenal dengan Tabulae Rasae (meja ber;apis lilin),

yang menyebutkan bahwa anak yang baru lahir ke dunia seperti kertas kosong

yang putih bersih. Jhon locke berpendapat anak dilahirkan di dunia ini tanpa

pembawaan melainkan tabula rasa, artinya pengalaman yang akan dihadapinya

dapat mempengaruhinya untuk membentuk tingkah laku, sikap, serta watak

anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

2. Aliran Nativisme

Aliran ini bertolak belakang dengan konsepsi empirisme , yaitu perkembangan

individu ditentukan faktor bawaan sejak lahir. Tokoh aliran ini adalah

Schopenhaeur seorang fiolsof Jerman yang hidup pada tahun (1788-1880).

Yang berpendapat: Bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan pembawaan

buruk, hasil akhir perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh

pembawaan yang sudah di bawa sejak lahir. Prinsipnya , pandangan Nativisme

adalah pengakuan tentang adanya daya hasil yang telah terbentuk sejak manusia

lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologisnya yang bersifat

Page 3: Aliran aliran teori_pendidikan

3

herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri

tiap individu.

3. Aliran Naturalisme

Aliran ini hampir bersamaan dengan aliran Nativisme , tokoh Aliran ini adalah J.J

Rousseau seorang filosof Prancis tahun (1712-1778) Rosseau berpendapat dalam

bukunya Email ”Semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari sang

pencipta, tetapi menjadi buruk ditangan manusia ”. Berbeda dengan

Schopenhaur, Rousseau berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir

mempunyai bawaaan yang baik, tidak seorangpun anak lahir dengan

pembawaan buruk. Namun akan rusak oleh tangan manusia. Rousseau ingin

menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-buat atau

bersifat “artificial”, sehingga kebaikan anak-anak yang dimiliki secara alamiah

sejak saat kelahirannya itu dapat berkembang secara spontan dan bebas.

Dengan demikian , aliran Naturalisme menitikberatkan pada strategi

pembelajaran yang bersifat paedosentris, artinya, factor kemampuan individu

anak didik menjadi pusat kegiatan proses belajar mengajar.

4. Aliran Konvergensi

Tokoh aliran ini adalah William stern (1871-1939) seorang tokoh pendidikan

Jerman. Aliran yang berdasarkan konsepsi konvergensi ingin mengawinkan dua

aliran yang 180 derajat berlawanan, yaitu aliran empirisme dan aliran nativisme.

Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik

dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh

lingkungan. Jadi faktor pembawaan dan lingkungan sangat penting.

Page 4: Aliran aliran teori_pendidikan

4

B. KONSEPSI DAN ALIRAN “BARU” DALAM PENDIDIKAN

Aliran “konvensional” dalam pendidikan membahas dan menetapkan faktor-

faktor dasar yang mempengaruhi perkembangan manusia ( individu) dan

menerapkan faktor-faktor dasar ini dalam kaitannya dengan berapa jauh usaha

pendidikan perlu dilakukan terhadap individu yang sedang berkembang itu.

Aliran “baru” dalam pendidikan tidak lagi mempersoalkan perlu atau tidak

perluya pendidikan bagi individu yang perlu dikembangkan adalah bagaimana

menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar bermanfaat secara maksimal

bagi individu yang sedang berkembang itu dan bagi lingkungan atau

masyarakatnya.

Disini kita akan membahas beberapa aliran “baru” dalm pendidikan bahan-

bahan dalam buku Agus Suyono (1958 dan 1980) dipakai sebagai bahan acuan

dalam tulisan ini.

1. Pengajaran Alam Sekitar

Konsep pengajaran alam sekitar diilhami oleh kata-kata yang dipetik dari

Emmanuel Kant: “Pengertian tanpa pengamatan adalah kosong dan pengamatan

tanpa pengertian adalah buta.” Hal ini berarti bahwa antara pengamatan dengan

dan pengertian harus terjalin hubungan yang saling menunjang dan saling

memperkuat. Artinya manusia hendaknya mampu memanfaatkan

lingkungannya.

Langkah-langkah pokok pengajaran ini ialah menetapkan tujuan, mengadakan

persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa yang diamati.

Keuntungan Pengajaran Alam Sekitar adalah

- Menentang verbalisme dan intelektualisme

Page 5: Aliran aliran teori_pendidikan

5

- Dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak -anak untuk

melakukan kegiatan dengan sepenuh hati.

- Anak-anak selalu didorong untuk aktif dan kreatif

- Bahan yang diajarkan dapat mempunyai nilai praktis bagi anak-anak

Salah seorang tokoh pengajaran alam sekitar ialah J. Ligthart (1859-

1916) seorang ahli pendidikan bangsa Belanda. Pengajaran alam sekitar

ini dinamakan “Pengajaran barang sesungguhnya”.

2. Pengajaran Pusat Perhatian

Pengajaran pusat perhatian didasarkan alam sekitar yang objek-objek

pengamatannya dititik-beratkan pada sesuatu pusat tertentu, yaitu hal-hal yang

menarik perhatian manusia dalam menjalani perkembangan hidupnya.

O. Declroy (1871-1932) seorang ahli pendidikan bangsa Belgia yang menjadi

tokoh pengajaran pusat perhatiahan mengaitkan kebutuhan anak dengan empat

instink pokok yang ada pada diri anak, yaitu instink untuk makan, untuk memiliki

dan mempertahankan, untuk melindungi diri dari bahaya dan untuk aktif.

3. Sekolah kerja ( pendidikan individual dan social)

Aliran ini memandang penting antara seorang individu dengan masyarakat dalam

menunjang proses pendidikan, dalam hal ini pendidikan harus seimbang yaitu

untuk kepentingan individu dan untuk kepentingan masyarakat, bagi seorang

individu harus di bina agar dirinya dapat berkembang secara penuh

menyumbangkan kepandaian, kecakapan dan kemampuannya untuk

kepentingan masyarakat, dan sebaliknya masyarakat harus rela menyediakan

sesuatu agar setiap warganya dapat mencapai tingkat perkembangan yang

setinggi- tingginya.

Page 6: Aliran aliran teori_pendidikan

6

4. Pengajaran Proyek

W.H Kalipatrik (1871) yang menyelenggarakan suatu system pengajaran proyek

prinsip dasarnya bahwa pengajaran itu harus aktif ilmiaj dan memasyarakat.

Proyek pada dasarnya adalah tugas yang harus dipecahkan melalui suatu rencana

dan penyelenggaraan kegiatan secara baik.

Langkah-langkah Pokok Pengajaran Proyek yaitu :

1. Persiapan

2. Kegiatan Belajar

3. Penilaian

C. ALIRAN “TRADISIONAL” DAN “MAJU DALAM PENDIDIKAN

Konsepsi pendidikan ada yang cenderung bersifat tradisioanal dan ada yang

bersifat bila ia lebih menekankan peranan pendidik dan hal-hal lain di luar anak

didik. Sebaliknya suatu konsepsi pendidikan bersifat maju apabila menempatkan

anak didik pada kedudukan sentral dalam keseluruhan upaya pendidikan.

Di Amerika Serikat berkembang pesat empat aliran filsafat yang masing-masing

memberikan penekanan yang berbeda yaitu lebih bersifat tradisional dan maju,

yaitu :

1. Aliran Progesivisme

Tokoh aliran ini adalah John Dewey. Aliran ini berpendapat bahwa

manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat

menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan ataupun

masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya. Konsepsi

progresivisme memandang bahwa perubahan, dan bukan keadaan tetap,

merupakan inti dari kenyataan

2. Aliran Esensialisme

Page 7: Aliran aliran teori_pendidikan

7

Aliran Esensial bersumber dari filsafat idealisme dan realisme.

Sumbangan yang diberikan keduanya besifat eklektic. Artinya dua aliran

tersebut Bertemu sebagai pendukung esensialisme yang berpendapat

bahwa pendidikan harus bersendikan nilai-nilai yang dapat

mendatangkan kestabilan, dapat disimpulkan aliran Esensialisme

menghendaki agar landasan pendidikan adalah nilai-nilai esensial, yaitu

yang teruji oleh waktu, bersifat menuntun, dan telah turun menurun dari

zaman ke zaman sejak zaman renaissance.

3. Aliran Perenialisme

Aliran ini mengajak kepada kita untuk setia terhadap prinsip-prinsip yang

sifatnya abadi, bagi pengikut konsep ini keadaan yang tetap adalah lebih

nyata dari pada perubahan , dan keadaan tetap itu lebih ideal daripada

terjadinya perubahan. Tokoh aliran ini adalah Plato, Aristoteles, dan

Thomas Aquino.

4. Aliran Konstruktivisme

Gagasan pokok aliran ini diawali oleh Giambatista Vico, seorang

epistemology Italia Ia berpendapat bahwa tuhan adalah pencipta alam

semesta dan manusia adalah tuan dari ciptaaan, hanya Tuhan yang dapat

mengetahui segala sesuatu karena Ia pencipta segala sesuatu itu. Aliran

ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil

konstruksi kognitif dalam diri seseorang melalui pengalaman yang

diterima lewat pancaindra. Dengan demikian aliran ini menolak adanya

transfer pengetahuan yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain,

dengan alasan pengetahuan bukan barang yang bias dipindahkan.

D. TAMAN SISWA DAN INS SEBAGAI AWAL PENDIDIKAN DI INDONESIA

Kedua pendidikan ini lahir sebelum masa kemerdekaan yang sama-sama

mengarahkan pada usaha-usaha menuju kemerdekaan bangsa

1. Perguruan kebangsaaan Taman Siswa

Page 8: Aliran aliran teori_pendidikan

8

Didirikan oleh Kihajar Dewantara pada tanggal 03 Juli 1922. Ki hajar Dewantara

adalah tokoh politik penentang penjajah Belanda yang mengutamakan

gerakannya di bidang pendidikan nasional.

Adapun asas-asas Taman siswa adalah :

- Menjadi hak seseorang untuk mengatur dirinya sendiri dengan mengingat

tertibnya persatuan.

- Pengajaran harus membimbing anak menjadi manusia yang merdeka.

- Pendidikan harus didasarkan atas kebudayaan bangsa sendiri tanpa

mengesampingkan kebudayaan bangsa-bangsa lain.

- Pedidika n harus merata untuk seluruh rakyat

- Taman siswa harus hidup dan berkembang dengan kekuatan sendiri.

- Pendidik harus berhamba pada anak atas dasara sikap tanpa pamrih

2. INS ( Indonesische Nederland School )

INS didirikan pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayutaman Sumatera

Barat oleh Moh. Syafei.

Adapun tujuan dari INS adalah :

- Mendidik rakyat kea rah kemerdekaan

- Memberi pendidika yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

- Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat

- Menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri dan berani bertanggung

jawab

- Berusaha untuk dapat berdiri sendiri dan tidak bersedia menerima

bantuan dari orang lain yang mengurangkan kebebasan.

Sebagai seorang pejuang Moh. Safeii menekankan bahwa Indonesia harus

memiliki watak yang merdeka, dengan memberikan alat yang akan

menyadarkannya. Dengan dasar konsepsi tersebut INS didirikan dengan

memakai system sekolah kerja yang kreatif, untuk ini sekolah menyediakan

sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya fasilitasnya pendidikan yang

Page 9: Aliran aliran teori_pendidikan

9

dapat menampung pengembangan bakat anak sesuai dengan kodrat lahir

dan batin.

Kegiatan pendidikan di INS meliputi bidang-bidang berikut :

1. Bidang pendidikan Keterampilan

2. Bidang Pertanian

3. Bidang Karya seni

4. Pendidikan manajemen

Page 10: Aliran aliran teori_pendidikan

10

BAB III

KESIMPULAN

Dalam sejarah pendidikan dapat dijumpai berbagai aliran pendidikan

yang didasarkan pada konsepsi yang berbeda-beda. Konsepsi dan aliran

ini di golongkan sebagai konvensional atau baru serta tradisional atau

maju. Di Indonesia menurut sejarahnya, ada beberapa konsensi

pendidikan yang memiliki cirri yang berbeda-beda , dan didasarkan atas

Sistem Pendidikan Nasional Pancasila.

1. Aliran konvensional dalam pendidikan , antara lain aliran Empirisme,

nativisme, naturalism, konvergensi, telah sejak lama tumbuh di

Eropa. Konsepsi aliran ini lebih menekankan pada factor-faktor yang

mendasari perkembangan anak dan factor-faktor inilah yang

dijadikan dasar pertimbangan perlu atau tidak perlunya usaha

pendidikan.

2. Aliran baru dalam pendidikan tidak lagi lagi mempersoalkan perlu

atau tidak perlunya pendidikan melainkan lebih mengutamakan

penyelenggaraaanusaha pendidikan untuk perkembangan anak

sebesar-besarnya. Di Eropa berkembang antara lain aliran pengajaran

alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, dan sekolah kerja

3. Berbagai aliran pendidikan yang berkembang di Amerika Serikat

seperti Perenialisme, progesivisme, esensialisme,

rekonstruksionalisme.

Page 11: Aliran aliran teori_pendidikan

11

4. Taman Siswa dan Ins adalah penyelenggaraan sistem pendidikan

yang berdasarkan semangat kemerdekaan kebangsaan di tanah air

sejak sebelum kemerdekaan.