Aliran-aliran Psikologi

15
BAB II PEMBAHASAN Memahami Berbagai Macam Aliran Dalam Psikologi A. ALIRAN FUNGSIONALISME (FUNCTIONAL PSYCHOLOGY) 1. William James William James dikenal sebagai tokoh pelopor psikologi di kawasan Amerika Serikat dan alirannya di kenal dengan nama Fungsionalisme. Sesuai dengan namanya, fungsionalisme mempelajari “fungsi” daripada tingkah laku dan proses mental, tidak hanya mempelajari strukturnya. Untuk mempelajari tingkah laku, kaum fungsionalis mengembangkan metode eksperimen dimana tidak hanya metode instropeksi yang dipakai, melainkan juga metode observasi tingkah laku (observation of behaviour). Metode instropeksi masih dipakai, tetapi dengan banyak kritik. Metode ini di anggap kurang baik karena sifatnya yang subyektif sehingga sukar untuk di sistematikkan sebagai suatu yang kuantitatif. Lain daripada itu, instropeksi juga banyak dipengaruhi oleh kemampuan atau daya khayal seseorang. Dengan demikian apa yang dikemukakan sebagai hasil instropeksi tidak selamanya jernih 1

Transcript of Aliran-aliran Psikologi

Page 1: Aliran-aliran Psikologi

BAB II

PEMBAHASAN

Memahami Berbagai Macam Aliran Dalam Psikologi

A. ALIRAN FUNGSIONALISME (FUNCTIONAL PSYCHOLOGY)

1. William James

William James dikenal sebagai tokoh pelopor psikologi di kawasan

Amerika Serikat dan alirannya di kenal dengan nama Fungsionalisme.

Sesuai dengan namanya, fungsionalisme mempelajari “fungsi” daripada

tingkah laku dan proses mental, tidak hanya mempelajari strukturnya.

Untuk mempelajari tingkah laku, kaum fungsionalis

mengembangkan metode eksperimen dimana tidak hanya metode

instropeksi yang dipakai, melainkan juga metode observasi tingkah laku

(observation of behaviour). Metode instropeksi masih dipakai, tetapi

dengan banyak kritik. Metode ini di anggap kurang baik karena sifatnya

yang subyektif sehingga sukar untuk di sistematikkan sebagai suatu yang

kuantitatif.

Lain daripada itu, instropeksi juga banyak dipengaruhi oleh

kemampuan atau daya khayal seseorang. Dengan demikian apa yang

dikemukakan sebagai hasil instropeksi tidak selamanya jernih atau murni

sebagaimana ketika pengalaman yang sesungguhnya berlangsung.

Metode observasi tingkah laku dikembangkan oleh aliran

fungsionalisme untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode

instropeksi. Metode ini terdiri dari dua macam yaitu:

a. Metode fisiologis adalah cara menganalisa gejala kejiwaan dengan

meneliti proses fisiologis yang terjadi dalam diri orang yang

bersangkutan.

b. Metode variasi kondisi yaitu suatu rangsangan di berikan beberapa

kali dalam situasi dan lingkungan yang berbeda.

Fungsionalisme tumbuh di Amerika Serikat, sesuai dengan

karakter orang Amerika yang serba praktis dan serba pragmatis. Mereka

1

Page 2: Aliran-aliran Psikologi

tidak cukup puas dengan mempersoalkan apa dan mengapa terjadi suatu

tingkah laku, tetapi mereka ingin mengetahui mengapa atau untuk apa

(fungsi) suatu tingkah laku itu terjadi.

2. Aliran Fungsionalisme Chicago

a. Tokoh utamanya adalah John Dewey

John Dewey (1859—1952) yang pada waktu itu menjadi

Guru Besar Filsafat di Universitas Chicago. Sebagai seorang

filsafat, pandangan-pandangan psikologinya banyak dipengaruhi

oleh filsafat.

Pandangan Filsafatnya dalah: “Manusia yang berpikir

selalu berpikir tentang perubahan”. Ia menentang pendapat bahwa

manusia sebaiknya pasif dan membiarkan segala sesuatu di

sekitarnya sebagaimana adanya. Perubahan adalah penting, karena

itu ia menjadi seorang pragmatis dan akhirnya menjadi

fungsionalis.

Dalam bidang pendidikan, John Dewey terkenal dengan

teorinya “Learning by doing”, yaitu belajar sambil melakukan

sesuatu.

b. Tokoh lainnya adalah James Rowland Angell (1869-1949)

James Rowland Angell merupakan murid dari William

James. Ia menjelaskan tentang tiga macam pandangannya terhadap

fungsionalisme:

1. Fungsionalisme adalh psikologi tentang “mental operation”

sebagai lawan daripada psikologi tentang elemen-elemen

mental.

2. Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan-kegunaan

dasar daripada kesadaran.

3. Fungsionalisme adalah psikofisik, yaitu psikologi tentang

keseluruhan organisme yang terdiri dari jiwa dan badan.

2

Page 3: Aliran-aliran Psikologi

3. Aliran Fungsionalisme Columbia

Ciri aliran fungsionalisme Columbia ini adalah kebebasannya

dalam mempelajari tingkah laku, yaitu mereka lebih bebas

mempelajari tingkah laku karena organisme di anggap sebagai suatu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara badan dan jiwanya.

Kebebasan kedua adalah bahwa psikologi tidak perlu terlalu bersifat

deskriptif karena yang penting hanya mengetahui apa fungsi daripada

suatu tingkah laku.

a. James Mc Keen Cattell (1860-1944)

Ia lebih tertarik untuk mempelajari gejala-gejala psikis

yang dapat langsung diamati tanpa memerlukan intropeksi,

misalnya perbedaan individual dalam kecepatan reaksi. Secara

sembunyi-sembunyi ia melakukan percobaan-percobaan di

Leizpig, dan pada tahun 1890 ia menemukan “mental testing”

yaitu test yang digunakan untuk mengukur kemampuan mental

seseorang.

b. Edward Lee Thomdike

Ia terkenal dengan percobaan-percobaannya dengan hewan.

Thesisnya berjudul “Animal Intelligence”. Dalam thesisnya ia

mengemukakan doktrinnya yang terkenal yaitu Hukum Efek

(The Law of Effect). Dalam doktrin itu ia mengatakan bahwa

hewan mempelajari sesuatu dengan prinsip mencoba dan salah.

4. Tokoh-tokoh Fungsionalisme di Amerika

a. Claparede

Ia terkenal dengan pendapatnya bahwa gejala-gejala psikis

secara primer harus di lihat dari kegunaannya untuk hidup. Dengan

ini, semua gejala psikis berpangkal pada pertanyaan dasar, yaitu

apakh gunanya, ia juga banyak melakukan penyelidikan dan ia

3

Page 4: Aliran-aliran Psikologi

banyak tahu mengenai tehnik-tehnik pendidikan maupun

pengajaran.

b. Rubin

Penemuannya yang terkenal adalah tentang hubungan

antara bentuk dan latar belakangnya. Ia menyusun beberapa

gambar yang bermakna ganda. Tergantung dari cara kita melihat

gambar itu. Gambar di bawah ini merupakan salah satu contoh

gambar bermakna dua.

4

Page 5: Aliran-aliran Psikologi

B. ALIRAN STRUKTURALISME (STRUCTURALISM)

1. Wilhelm Wundt

Strukturalisme merupakan aliran yang pertama dalam psikologi,

karena ia pertama kali dikemukakan oleh Wilhelm Wundt (pendiri

psikologi) setelah ia melakukan eksperimen-eksperimennya di

laboratoriumnya di Leipzig. Menurut Wilhelm Wundt untuk

mempelajari gejala kejiwaan, kita harus mempelajari isi dan struktur

kejiwaan. Dalam hal ini Wilhelm Wundt menggunakan metode mawas

diri/instropeksi, yaitu orang di minta untuk menceritakan kembali

pengalaman-pengalamannya atau perasaan-perasaannya setelah ia

melakukan eksperimen. Karena metode intropeksinya ini,

struktualisme dapat juga di sebut sebagai psikologi intropeksi

(introspective psychology).

Sebagai tokoh yang pertama kali mempelajari psikologi sebagai

ilmu yang berdiri sendiri adalah wajar bila Wundt pada waktu itu ingin

mengetahui apakah sesungguhnya gejala kejiwaan itu? Dan bagaimana

strukturnya? Terdiri dari apa saja? Apakah elemen-elemen dari gejala

kejiwaan itu?

Dalam usahanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu,

Wundt sampai kepada struktualisme, karena ia percaya bahawa gejala-

gejala kejiwaan dapat dibagi-bagi ke dalam elemen-elemen dan

elemen-elemen mental itu dapat di bagi-bagi lagi ke dalam elemen-

elemen yang lebih kecil.

Wundt berpendapat bahwa obyek utama dalam psikologi adalah

kesadaran. Pengalaman-pengalaman kesadaran Wundt di bagi atas dua

bagian, yaitu penginderaan (sensation) dan perasaan (feeling).

Penginderaan ialah penangkapan terhadap rangsang-rangsang yang

datang dari luar dan dapat di analisa sampai elemen-elemen yang

terkecil. Wundt percaya bahwa elemen terkecil dari penginderaan

merupakan pula elemen terkecil dari pengalaman.

5

Page 6: Aliran-aliran Psikologi

Perasaan adalah sesuatu yang dimiliki dalam diri kita, yang tidak

terlalu di pengaruhi dan tidak merupakan reaksi langsungterhadap

rangsang-erangsang dari luar.

Hal lain yang dikemukakan oleh Wundt adalah emosi dan

kehendak. Emosi di kemukakannya sebagai pengalaman yang

kompleks terdiri dari perasaan dan penginderaan tubuh. Sedangkan

kehendak ialah pola emosi yang di tandai dengan adanya perubahan

perasaan pada saat melakukan tindakan.

Suatu doktrin yang di kemukakan oleh Wundt adalah Prinsip

Sinthesis Kreatif (Principle of Creative Synthesis) atau di sebut hukum

Resultan Psikis (The Law of Phychic Resultant). Doktrin itu berbunyi:

“Setiap gejala psikis yang kompleks selalu mempunyai karakteristik

dari elemen-elemennya”.

2. Edward Bradford Titchener

Titchener merupakan orang Inggris yang mewakili pandangan-

pandangan psikologi Jerman (Wundt) Amerika Serikat. Titchener di

lain pihak, menjadi lebih eksperimentil dan sebaga murid Wunt, ia

menterjemahkan beberapa buku Wundt ke dalam bahasa inggris. Ia

mengembangkan Strukturalisme di Amerika Serikat dari universitas

itu.

Titchener tidak pernah melupakan bagian dari psikologi Amerika

yang lebih banyak di pengaruhi oleh Fungsionalisme karena ia tetap

mau mempertahankan studinya tentang jiwa sebagaimana ia

mempelajarinya dari Wundt. Ia tidak setuju dengan cara-cara sarjana

psikologi di Amerika mempelajari gejala kejiwaan yaitu dengan

melakukan eksperimen-eksperimen terhadap binatang atau anak-anak.

Pengertian eksperimen buat Titchener adalah eksperimen sebagaimana

dilakukan Wundt.

6

Page 7: Aliran-aliran Psikologi

C. ALIRAN PSIKOANALISA

Aliran ini lebih banyak menyelidiki tentang gejala ketidaksadaran.

Aliran ini dipelopori oleh seorang sarjana berbangsa Jerman yang sangat

terkenal, bernama Sigmund Freud (1856-1939).

1. Sigmund Freud

Freud berpendapat bahwa kehidupan manusia di kuasai oleh alam

ketidaksadarannya. Berbagai kelainan tingkah laku dapat disebabkan

karena faktor-faktor yang terdapat dalam alam ketidaksadaran ini.

Karena itu untuk mempelajari jiwa seseorang, kita harus menganalisa

jiwa seseorang tersebut sampai kita dapat melihat keadaan dalam alam

ketidaksadarannya yang terletak jauh di dalam jiwa orang tersebut,

tertutup oleh alam kesadaran.

Karena sifatnya yang menganalisa dan melihat jauh ke dalam jiwa

seseorang itu, maka psikologi Freud disebut dengan Psikoanalisa atau

juga dikenal dengan Psikologi Dalam.

Sehubungan dengan eksperimen-eksperimen yang dilakukan Freud

dan teori-teori yang dikemukakan Freud, maka dalam psikoanalisa

dikenal adanya tiga aspek, yatiu Psikoanalisa sebagai teori

kepribadian, sebagai teknik evaluasi kepribadian, dan sebagai teknik

terapi.

a. Psikoanalisa sebagai teori kepribadian

Dalam usahanya untuk menjelaskan struktur kejiwaan

manusia, Freud mengumpamakan jiwa manusia itu dengan

sebuah gunung es di tengah laut. Makayang nampak dari

permukaan laut hanyalah bagian yang sangat kecil, yaitu

bagian puncaknya. Dalam jiwa seseorang maka yang nampak

dari luar hanya sebagian kecil saja, yaitu alam kesadaran.

Bagian yang terbesar dari jiwa seseorang tidak dapat dilihat

dari luar dan ini merupakan alam ketidaksadaran. Antara

kesadaran dan ketidaksadaran terdapat suatu perbatasan yang

disebut prakesadaran.

7

Page 8: Aliran-aliran Psikologi

Freud juga mengatakan bahwa dalam diri seseorang

terdapat tiga sistem kepribadian yang di sebut Id atau Es, Ego

atau Ich, dan Super Ego atau Uber Ich.

1. Id atau Es

Id atau Es adalah sebuah reservoir atau wadah

dalam jiwa seseorang yang berisikan dorongan-

dorongan primitif yang di sebut primitive drives atau

inner forces. Dorongan-dorongan primitif ini

merupakan dorongan-dorongan yang menghendaki agar

segera dipenuhi atau dilaksanakan. Oleh karena adanya

dorongan-dorongan primitif ini maka Id selalu

mengikuti Pleasure Principle, yaitu bertugas secepatnya

melaksanakan dorongan primitif agar tercapai perasaan

senang, tanpa memperdulikan akibatnya.

2. Ego atau Ich

Ego bertugas melaksanakan dorongan-dorongan

dari Id. Dan ego harus menjaga benar bahwa

pelaksanaan dorongan-dorongan primitif ini ini tidak

bertentanagan dengan kenyataan dan tuntutan-tuntutan

dari Super Ego.

3. Super Ego

Super Ego adalah sistem kepribadian yang ketiga

dalam diri seseorang yang berisi kata hati. Kata hati ini

berhubungan dengan lingkungan sosial dan mempunyai

nilai-nilai moral sehingga merupakan kontrol atau

sensor terhadap dorongan-dorongan yang datang dari

Id.

b. Psikoanalisa sebagai tehnik evaluasi kepribadian

Dalam usaha untuk menilai atau mengevaluasi kepribadian

seseorang, psikoanalisa menggunakan tehnik menganalisa dan

8

Page 9: Aliran-aliran Psikologi

mengeluarkan faktor-faktor dalam alam bawah sadar

seseorang. Dalam hubungan ini psikoanalisa berpendapat

bahwa pengalaman-pengalaman masa lalu, sejak anak

dilahirkan, mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam

kepribadian individu yang bersangkutan masa kini, sekalipun

individu itu tidak menyadarinya.

c. Psikoanalisa sebagai tehnik terapi

Psikoanalisa dikenal juga sebagai tehnik terapi, yaitu tehnik

untu menyembuhkan penyakit-penyakit kejiwaan tertentu

(umumnya jenis neurose). Prinsip yang dipakai dalam tehnik

terapi menurut psikoanalisa adalah pertama-tama mencari

dahulu faktor-faktor yang menyebabkan neurose itu melalui

tehnik evaluasi kepribadian. Setelah itu, barulah diusahakan

untuk menghilangkan faktor-faktor itu dalam rangka untuk

menghilangkan gejala-gejala penyakit.

Tetapi tehnik terapi dengan psikoanalisa ini dianggap

kurang praktis karena bisa memakan waktu lama (sampai 2

atau 3 tahun) dan bisa memakan banyak biaya.

9

Page 10: Aliran-aliran Psikologi

DAFTAR PUSTAKA

Daulay, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam. Penerbit: Prenada Media. Jakarta.

Fadjar, Malik. 1999. Reorientasi Pendidikan Islam. Penerbit: Fajar Dunia.

Jakarta.

Muhaimin, dkk. 2002. Paradigma Pendidikan Islam. Penerbit: PT Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Priatna, Tedi. 2004. Paradigma Pendidikan Islam. Penerbit: Pustaka Bani

Quraisy. Jakarta.

Shofan, Moh. 2004. Pendidikan Berparadigma Profetik. Penerbit: IRCiSoD.

Jogjakarta.

SM, Ismail. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Penerbit: Pustaka Pelajar.

Semarang.

Heryahya, Andang. “Paradigma Pendidikan Islam”. Dalam

hhttp://www.yayasanmdf.org/home/index.php?

option=com_content&view=article&id=372:paradigma-pendidikan-

islam&catid=2:artikel&Itemid=6, diakses pada tanggal 01 Januari 2012.

10