Alergi Inhalan

3

Click here to load reader

description

medical

Transcript of Alergi Inhalan

Page 1: Alergi Inhalan

ALERGI TERHADAP ALERGEN INHALAN

DEFINISI Reaksi imunologi karena interaksi Ab atau Limfosit spesifik dengan allergen

inhalan.

ETIOLOGI Tepung sari, jamur, spora, debu rumah, tungau serpihan bulu binatang.

PATOFISIOLOGI Reaksi imunologis

Tipe I Tersering, misal : Rinitis alergika, asma bronkial, urtikaria.

Tipe III Alergic bronkopulmonal, aspergillosis, farmer’s lung,

Bagassosis.\

Tipe IV Extrinsik alergic alveolitis

GEJALA KLINIK Pilek, hidung tersumbat, sesak nafas, demam, batuk dengan hemoptisis

DIAGNOSIS ANAMNESA

• Alergen inhalan yang dicurigai

• Riwayat atopi dalam keluarga

FISIK

• Sekret hidung meningkat dan encer

• Edema mukosa hidung

• Allergic shinner atau kebiruan pada kelopak mata.

• Allergic salute atau kemerahan sekitar hidung karena gatal, atau digosok.

Page 2: Alergi Inhalan

• Paru : wheezing pada kedua lapangan paru.

PENUNJANG

• Eosinofil meningkat > 250/ml

• Ig E meningkat dapat disertai Id G dan Ig M yang meningkat.

• Radiologi thorax berupa corakan bronkovesikuler, rontgen sinus berupa

sinus paranasalis.

TATALAKSANA

• Hindari kontak dengan alergen

• Terapi simtomatik :

Asma : aminofilin 3 dd 150 mg/hr atau agonis beta 2 terbutalin sulfat 3 dd

2,5 mg/hari

Rinitis : CTM 3 dd 4 mg/hari

• Imunoterapi :

Dilarutkan alergen penyebab 1 x 10-5 dosis awal 0,1 cc 2 x seminggu (sc

kemudian ditingkatkan perlahan-lahan)

Tanggal Dosis Timbul reaksi

atau tidak

0,1 cc

0,2 cc

0,3 cc

0,5 cc

0,7 cc

1,0 cc

Cara :

Disuntikan sc dalam sput 1 cc

Tunggu 5-10 menit reaksi akan timbul.

1-2 x / minggu

Page 3: Alergi Inhalan

reaksi berupa gatal ringan, pusing lalu terapi dengan Deladril 1 cc im.