alat pemicu pada peledakan

24
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan peledakan merupakan bagian dari kegiatan penambangan yang bertujuan untuk melepaskan batuan dari massa batuan induknya dengan menggunakan bahan peledak. Suatu kegiatan peledakan batuan akan mencapai hasil yang optimal tentu saja ditunjang dengan perlengkapan dan peralatan peledakan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang di terapkan serta memperhatikan sifat dari batuan tersebut. Mengingat pentingnya kegiatan peledakan pada industri pertambangan maka perlu di dasari oleh pengetahuan mengenai peralatan dan perlengkapan peledakan yang tentu keduanya memiliki fungsi dan arti yang berbeda. Pengetahuan dasar tersebut cukup penting karena tanpa pengetahuan dasar tersebut tidak mungkin untuk menjalankan kegiatan peledakan yang nantinya malah menimbulkan resiko serta membahayakan para pekerja tambang tersebut. Kegiatan praktikum peledakan merupakan sarana yang baik untuk mengajarkan dan memberikan pemahaman yang mendasar tersebut, sehingga nantinya di harapkan sudah dapat memahami pengertian perlengkapan dan peralatan peledakan serta masing – masing fungsinya. 1

description

teknik peledakan

Transcript of alat pemicu pada peledakan

3

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangKegiatan peledakan merupakan bagian dari kegiatan penambangan yang bertujuan untuk melepaskan batuan dari massa batuan induknya dengan menggunakan bahan peledak. Suatu kegiatan peledakan batuan akan mencapai hasil yang optimal tentu saja ditunjang dengan perlengkapan dan peralatan peledakan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang di terapkan serta memperhatikan sifat dari batuan tersebut. Mengingat pentingnya kegiatan peledakan pada industri pertambangan maka perlu di dasari oleh pengetahuan mengenai peralatan dan perlengkapan peledakan yang tentu keduanya memiliki fungsi dan arti yang berbeda. Pengetahuan dasar tersebut cukup penting karena tanpa pengetahuan dasar tersebut tidak mungkin untuk menjalankan kegiatan peledakan yang nantinya malah menimbulkan resiko serta membahayakan para pekerja tambang tersebut. Kegiatan praktikum peledakan merupakan sarana yang baik untuk mengajarkan dan memberikan pemahaman yang mendasar tersebut, sehingga nantinya di harapkan sudah dapat memahami pengertian perlengkapan dan peralatan peledakan serta masing masing fungsinya.

1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1MaksudMaksud dari kegiatan praktikum peledakan yang berjudul Peralatan dan Perlengkapan Peledakan untuk dapat mempelajari dan memahami dasar mengenai peralatan dan perlengkapan peledakan serta fungsi fungsinya yang nantinya di harapkan dapat menunjang kegiatan peledakan.

1.2.2Tujuan Untuk dapat mempelajari dan memahaman definisi dari peralatan dan perlengkapan peledakan. Untuk dapat mempelajari dan memahami fungsi fungsi dari peralatan dan perlengkapan peledakan. Untuk dapat mempelajari dan memperhitungkan cara penentuan Hp pada kompresor dengan tekanan isothermal dan adiabatic.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1Definisi Peralatan PeledakanPeralatan peledakan adalah perangkat peledakan yang digunakan untuk menguji dan menyalakan rangkaian peledakan, sehingga nantinya alat tersebut dapat digunakan berulang kali. 2.1.1Alat Pemicu Peledakan Listrik ( Blasting Machine Electric )Alat pemicu peledakan merupakan sumber energi pengahantar arus listrik menuju detonator. Cara kerja blasting machine pada umumnya didasarkan atas penyimpanan arus pada suatu kapasitor dan arus tersebut dilepaskan seketika pada saat yang dikehendaki. Ada beberapa cara pengumpulan arus listrik yang dapat dihasilkan yaitu : Gerakan mekanis untuk tipe generator, yaitu dengan memutar handle untuk mengumpulkan arus listrik yang diperlukan untuk suatu kegiatan peledakan. Putaran handle tersebut dihentikan setelah indikator menyala dan menandakan arus sudah terkumpul maksimum dan siap dilepaskan. Baterai untuk tipe kapasitor, yaitu dengan mengontakkan kunci kearah starter dan setelah lampu indikator menyala yang menandakan arus sudah terkumpul maksimum dan arus listrik siap dilepaskan.Arus yang terkumpul pada blasting machine dan siap dilepaskan saat akan melakukan kegiatan peledakan harus mampu mengatasi tahanan listrik di dalam rangkaian peledakan. Untuk itu perlu diketahui benar kapasitas dan spesifikasi blasting machine yang akan digunakan, jangan samapai kapasitasnya lebih kecil dibandingkan tahanan listrik seluruhnya. Tahanan rangkaian listrik harus diukur atau dihitung terlebih dahulu dan harus dijaga jangan sampai terjadi suatu kebocoran arus karena terdapat suatu kawat terbuka yang berhubungan dengan tanah, air, dan material lain yang bersifat konduktor. Produsen blasting machine biasanya mencantumkan jumlah arus yang dapat ditampung serta diledakan untuk itu pentingnya memahami dan membaca spesifikasi blasting machine.

Foto 2.1Blasting Machine Electric2.1.2Alat Pemicu Peledakan Non Listrik ( Blasting Machine Non Electric )Alat pemicu non elektrik dapat dikatagorikan menjadi dua kelompok yaitu penyulut sumbu api dan pemicu nonel ( Shorter non electric ). Alat pemicu nonel dinamakan shot firer. Suatu sumbu nonel mengandung bahan reaktif yaitu HMX yang akan terinisiasi oleh gelombang kejut akibat impact. Alat pemicu nonel dilengkapi dengan peluru disebut shot shell primer dengan ukuran tertentu. Shot shell primer diaktifkan oleh pemicu, yaitu pegas bertekanan tinggi yang terdapat di dalam alat pemicu nonel. Alat pemicu nonel ada yang menggunakan stiker yang disisipkan di bagian atas barrel, dan ada juga yang menggunakan hentakan kaki.

2.2Blasting Machine Nonel2.1.3Kawat Utama ( Lead Wire )Kawat utama termasuk ke dalam alat peledakan, karena dapat dipakai berulang kali. Berbeda dengan lead in line atau extendaline atau sumbu nonel utama pada saat proses berlangsungnya peledakan akan langsung rusak dan tidak boleh digunakan lagi karena HMX yang terdapat di dalamnya sudah bereaksi habis. Kawat utama berfungsi sebagai penghubung rangkaian peledakan listrik dengan alat blasting machine. Ukuran untuk peledakan pada keadaan normal adalah kawat tembaga ganda berukuran 23/0.076 yang diisolasi dengan plastik PVC dengan tahanan 5.8 6 ohms per 100 meter, atau dapat pula digunakan kawat tembaga ganda berukuran 24/0.20 mm dengan tahanan 4.6 5 ohms per 100 meter. Untuk kegiatan peledakan yang cukup berat biasanya menggunakan kawat tembaga berukuran 70/0.76 dengan tahanan sebesar 1.8 ohms per 100 meter.

Foto 2.3Lead Wire2.1.4Alat Pengukur TahananAlat pengukur tahanan atau Blastometer digunakan untuk keperluan peledakan dan tidak disarankan untuk penggunaan lain. Alat pengukur tahanan biasanya digunakan untuk mengukur tahanan pada kawat penyambung dan juga leg wire pada detonator listrik. a

Foto 2.4Blastometer2.1.5Alat Pengukur Kebocoran ArusKebocoran arus dapat disebabkan oleh adanya kawat yang tidak terisolasi secara baik, misalnya pada sambungan yang langsung kontak dengan air, tanah basah, atau bebatuan yang bersifat konduktor. Kontak tersebut dapat menghentikan arus menuju detonator sehingga detonator tidak dapat meledak dan terjadi miss fire. Alat ukur yang dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran arus adalah AECI Digital Earth Leakage Tester LT 02. Alat ini dapat mengukur tahanan antara 0 20 kohms dengan skala 10 ohms dan menggunakan tenaga baterai 9 V. LT 02 ini sangan berguna untuk mengontrol serta memeriksa kegiatan peledakan yang sangat luas dengan menggunakan banyak detonator. Terutama untuk memeriksa adanya gagal ledak pada peledakan massa batuan dan peledakan muti row pada tambang terbuka.

Foto 2.5AECI LT- 022.2Definisi Perlengkapan PeledakanPerlengkapan peledakan ( Blasting supplies ) adalah material yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakan sehingga isian bahan peledak dapat dinyalakan. Perlengkapan peledakan hanya bisa digunakan sekali saja atau dengan kata lain hanya untuk satu proses kegiatan peledakan, 2.2.1DetonatorDetonator merupakan alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk letupan sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer. Detonator disebut juga sebagai blasting capsule atau blasting cap. Berikut adalah beberapa jenis detonator yaitu : Detonator ListrikDetonator listrik akan selalu dilengkapi oleh dua buah kawat yaitu leg wire, ujung kedua kawat di dalam detonator listrik dihubungkan dengan kawat halus yang akan memijar setelah ada hantaran listrik. Nantinya kawat halus yang diselubungi oleh bahan peledak akan terbakar secara keseluruhan disebut fusehead.

Table 2.1Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Detonator ListrikKeuntungan Kerugian

Jumlah lubang ledak yang dapat diledakan sekaligus relatif lebih banyak,Tidak boleh digunakan pada cuaca mendung apalagi disertai klat, karena kilat dapat menhasilkan hantaran listrikm sehingga terjadi ledakan premature.

Dengan adanya elemen tunda dalam detonator, pola peledakan menjadi lebih bervariasi dan arah serta fregmentasi peledakan dapat diatur dan diperbaikiPengaruh gelombang radio dan arus listrik luar dari dalam bumi dapat pula mengaktifasi aliran listrik pada detonator

Penanganannya lebih mudah dan praktisMembutuhkan alat peledakan khusus yang eletrik yaitu sumber arus listrik, alat penguji tahanan, dan peralatan listrik lainnya yang tentu tidak murah

Detonator Non ElektrikDetonator non elektrik ini dibuat untuk mengatasi kelemahan yang ada pada detonator listrik yang dipengaruhi oleh arus listrik liar dan juga cuaca disekitar lokasi kegiatan peledakan. Prinsip kerja dari detonator nonel adalah dengan cara mentransmisikan gelombang energi rendah menuju detonator tanpa mempengaruhi bahan peledak yang diginakan. Ketika proses inisiasi dilakukan signal energi rendah tersebut bergerak sepanjang sumbu yang kecepatan propagasinya enam kali kecepatan suara. Komponen utama dari detonator nonel ini adalah sumbu nonel, lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. 2.2.2Sumbu ApiSumbu api adalah sumbu yang digunakan untuk dapat merambatkan api guna dapat meledakan bahan peledak. Sumbu api ini biasanya terdiri dari dua komponen yaitu inti sumbu api yang merupakan potassium nitrat black powder dan pembungkusnya biasanya berupa jute. Sedangkan sumbu api berdasarkan kecepatan rambatnya di kelompokkan menjadi dua yaitu : Sumbu api berkecepatan 120 second/yard. Sumbu api berkecepatan 90 second/yard.

Foto 2.6Sumbu Api2.2.3Sumbu LedakSumbu ledak ( detonating fuse ) adalah suatu sumbu yang berintikan initiating explosive yang dimasukan kedalam suatu pembungkus plastik. Fungsi sumbu ledak ialah untuk merambatkan gelombang detonasi sampai isian. Inti dari sumbu ledak adalah high explosive. Pada sumbu ledak ini ketika proses peledakan akan terjadi rambatan gelombang detonasi.

Gambar 2.1Sumbu Ledak2.2.4PenyambungPenyambung disini merupakan perlengkapan yang diperlukan untuk menghubungkan kawan listrik atau sumbu peledakan antar lubang ledak. Tujuannya antara lian : Sekedar menyambungkan leg wire antar lubang memakai kawat penyambung pada peledakan dengan detonator listrik. Menyambungkan sumbu nonel antar lubang dan sekaligus mengatur waktu delay Menyambung sumbu api antar lubang pada peledakan dengan detonator biasa.

2.2.5Kawat Penyambung pada Peledakan ListrikTerdapat beberapa jenis kawat penyambung pada rangkaian peledakan listrik yang masing masing mempunyai fungsi yang berbeda diantaranya : Conneting wire yaitu kawat yang diperlukan untuk menyambung leg wire antar lubang. Pada kondisi lapangan yang normal dan kering digunakan kawat tembaga berukuran 20 AWG yang ditutupi plastik PVC. Bus wire adalah kawat tembaga tanpa penutup plastik atau terbuka berukuran 10, 12 atau 14 AWG yang diperlukan untuk hubungan pararel atau seri pararel di dalam peledakan terowongan. Kawat alumunium dilarang dipakai karena dikhawatirkan terjadi oksidasi yang dapat menimbulkan resistensi tinggi dalam rangkaian. Lead wire, berfungsi menghubungkan rangkaian peledakan listrik dengan alat pemicu ledakan listrik yang dinamakan blasting machine. 2.2.6Penyambung Sumbu ApiTerdapat beberapa tipe penyambung sumbu api dengan bentuk dan fungsi yang berbeda. Beberapa diantaranya adalah multiple fuse ignitor, plastic ignitor cord, bole hole connector, dan slotted connectors. Multiple Fuse IgnitorMulti Fuse Ignitor adalah alat bantu penyulut beberapa sumbu api berupa silinder terbuat dari tembaga atau alumunium dan di dalamnya terdapat ramuan pembakar. Diameter silinder dirancang sesuai dengan jumlah sumbuapi yang bisa dimasukan, umumnya sekitar delapan sumbu dan sebuah sumbu pokok. Sumbu pokok atau master fuse adalah sumbu yang menghantarkan rambatan api ke dalam silinder MFI.

Foto 2.7Multiple Fuse Ignitor

Plastic Ignitor CordPlastic Ignitor Cord adalah alat bantu penyulut beberapa sumbu api berbentuk panjang yang bagian luarnya diselubungi plastik. Terdapat dua jenis PIC, yaitu PIC cepat dan PIC lambat. PIC cepat mempunyai kecepatan nominal rambatan api 30 cm/detik, sedangkan PIC lambat hanya 3 cm/detik.A3 utas tali kertas terpilinblackpowderselubung plastikBselubung plastikblackpowdertali kertaskawat

Foto 2.8(A).PIC-cepat dan (B).PIC-lambat2.2.7 Bahan PeledakBahan peledak adalah suatu campuran bahan bahan kimia terbentuk padat ataupun campuran dari keduanya yang apabila terkena suatu aksi misalnya panas atapun gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat zat kimia lain sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas dan perubahannya berlangsung dalam waktu singkat.

Foto 2.9ANFO

BAB IIITUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1Tugas1.Terdapat suatu udara bebas sebesar 100 cuft, dimana setiap menitnya harus diberi tekanan dari 101.084 Pa 100 Psi. ( 1 atm = 14.7 Psi). Berapa Hp kompresor yang dibutuhkan secara isothermal dan adiabatic?2.Ada 8 buah jack hammer dengan ukuran torak = 3 digerakan dengan udara bertekanan 6.084 atm dan dipakai pada elevasi 2084 m diatas permukaan laut, Kompresor terletak pada elevasi yang sama. Berapa udara bebas yang diperlukan?3.Sebuah kompresor ditekan pada elevasi 2084 m, sedangkan jack hammer yang dipakai diletakan pada 1084 m. Tekanan udara yang dihasilkan dari jack hammer 80 Psi, dengan ukuran torak = 3. Berapa tekanan udara pada kompresor dan Hp yang diperlukan pada keadaan isothermal dan adiabatic?

3.2Pembahasan1.Diketahui :Vt = 100 cuftP1 = 101084 Pa = 0.977 atm = 14.67 PsiP2 = 100 Psi = 100 Psi + 14.65 Psi = 114.65 PsiDitanyakan :Hp = ? Hp (pada keadaan isothermal dan adiabatic)Jawab : Isothermal (T = C)Hp1 = 0.1479 x 100 x log = 13.215 Hp Adiabatic (Q=C)Hp2 = ( ) x 0.0643 x 100 x ((1.406 1/1.406 1)) = 3.463 x 0.0643 x 100 x (( )) = 18.084 Hp2.DIketahui :n = 8 buah jack hammer = 3 = 3 inchi H = 2084 m = 6837.27 ftP1 (interpolasi) = 11.72 + (() x (11.28 11.72)) = 11.72 + (-0.368) = 11.352 PsiP2 = 6.084 atm = 89.41 Psi = 89.41 + 11.352 = 100.762 PsiFp (interpolasi) = 7.38 + (( x (7.20 7.38)) = 7.38 + (-0.15) = 7.23 V (interpolasi) = 126 + (( x (114 126)) = 126 + (-1.244) = 124.756Vt= 7.23 x 124.756 = 901.985 Ditanya ;Hp = ? Hp (keadaan isothermal dan adiabatic)Jawab : Isothermal (T = C)Hp1 = 0.1479 x 901.985 x log = 126.477 Hp Adiabatic (Q=C)Hp2 = ( ) x 0.0643 x 901.985 x ((1.406 1/1.406 1)) = 3.463 x 0.0643 x 901.985 x (( )) = 169.268 Hp3.A

B

Letak kompresorLetak jack hammer

Diketahui A) HA = 2084 m = 6837.27 ftP1A (interpolasi) = 11.72 + (() x (11.28 11.72)) = 11.72 + (-0.368) = 11.352 Psi B)n = 1 buah jack hammerHb= 1084 m = 3556.43 ftP1b= 26.26 PsiP2b= 80 Psi = 3 = 3 inchiV = 114Fp (interpolasi) = 1.14 + (( x (7.20 7.38)) = 11.72 + (-0.15) = 7.23 P1b (interpolasi) = 26.26 + (() x (25.76 26.26)) = 26.20 PsiVt = 114 x 1.17 = 127.338Ditanyakan :A) Tekanan udara pada kompresor = ? PsiB)Hp = ? Hp (keadaan isothermal dan adiabatic)Jawab :A)log PA = log P2B 0.0000157 h= log (80 + 26.20) 0.0000157 (3280.84)log PA= 2.026 0.052 = 1.974 PA = 94.188 PsiPA= P2A + P2A 94.188= P2A + 11.352P2A= 82.836 PsiB)1. Isothermal (T=C)Hp1 = 0.1479 x 127.338 x log = 17.306 Hp

2.Adiabatic (Q=C)Hp2 = ( ) x 0.0643 x 127.338 x ((1.406 1/1.406 1)) = 3.463 x 0.0643 x 127.338 x (( )) = 23.903 Hp

BAB IVANALISA

Kompresor pada kegiatan pemboran merupakan alat yang sangat menunjang kegiatan pemboran karena kompresor tersebut akan menghasilkan udara yang memiliki tekanan tinggi yang digunakan sebagai energi penggerak alat bor (jack hammer). Kapasitas tekanan yang dihasilkan alat bor tersebut dinyatakan dalam kubik feed per menit, yang merupakan udara bebas yang dihisap dan ditekan oleh kompresor merupakan udara pada kondisi 1 atmosfer yang berada pada batas permukaan air laut. Sehingga proses penekanan udara tersebut ada dua macam yaitu : Tekanan adiabatic : merupakan proses penekanan udara luar dimana tekanannya tetap, tekanan tetap tersebut didapat dari keadaan kesetimbang kalor yang dijaga agar kinerja mesin mekanis pada alat bor tidak overheat. Keadaan kesetimbangan kalor tersebut sangatlah perlu agar kinerja bor dapat bekerja dengan tenaga maksimal pada tekanan yang tetap dan mengurangi kerusakan komponen mesin mekanis pada alat bor. Tekanan isothermal : merupakan proses udara luar yang dihisap oleh kompresor dimana suhunya tetap, penjagaan suhu tetap tersebut dimaksudkan agar kinerja mata bor tidak cepat haus ketika melakukan pemboranTenaga yang dihasilkan alat bor dari tekanan yang diberikan secara isothermal dan adiabatic tentulah akan berbeda. Pemberian tekanan secara adiabatic tentu akan menghasilkan energi yang besar karena dengan menjaga kesetimbangan kalor dan pemberian tekanan yang tetap akan menjaga mesin dari overheat sehingga alat dapat bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan pada pemberian tekanan isothermal hanya menjaga mata bor dari efek kehausan saja. Dengan pengetahuan akan pemberian tekanan isothermal dan adiabatic adalah untuk dapat mengetahui besarnya horse power yang dapat dihasilkan oleh kompresor terhadap alat bor pada kondisi lapangan yang tentunya berbeda dari segi elevasinya yang berpengaruh pada tekanan atmosfer udara sekitar yang akan dihisap oleh kompresor yang nantinya akan didistribusikan pada alat bor sebagai sumber energinya dan juga akan dapat memperhitungkan penggunaan bahan bakar pada berbagai kondisi lapangan yang berbeda. Dengan memperhatikan serta memperhitungkan faktor faktor tersebut sehingga kegiatan pemboran dapat dilakukan dengan ekonomis dan efektif.

BAB VKESIMPULAN

Pemahaman akan definisi maupun fungsi dari peralatan dan perlengkapan peledakan merupakan hal yang sangat penting, mengingat keduanya memiliki definisi dan fungsinya yang berbeda. Pemahaman dasar tersebut harus dikuasai sebelum melakukan kegiatan peledakan agar dapat membedakan antara peralatan dan perlengkapan peledakan sehingga nantinya saat pembuatan primer yang ditunjang dengan peralatan dan perlengkapan dapat disesuaikan dengan fungsinya.Langkah tersebut dapat menghindari kesalahan dalam melakukan kegiatan peledakan yang dapat menyebabkan kecelakaan maupun penurunan target produksi yang tentunya sangat merugikan perusahaan tambang tersebut. Oleh sebab itu pemahaman dasar akan pengetahuan peralatan dan perlengkapan peledakan berserta fungsinya merupakan faktor dasar yang mendukung kegiatan peledakan yang aman serta dapat meningkatkan target produksi perusahaan tambang.Sementara itu dari hasil praktikum peledakan dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :1.Horse power pada keadaan isothermal 13.215 Hp dan pada keaadan adiabatic sebesar 18.084 Hp2.Horse power pada keadaan isothermal 126.477 Hp dan pada keaadan adiabatic sebesar 169.268 Hp. Besarnya volume total akan berbanding lurus dengan penggunaan jumlah alat sedangkan besarnya diameter mata bor akan berbanding lurus dengan tekanan yang dihasilkan oleh alat bor.3.Tekanan kompresor yang dihasilkan adalah 82.836 psi. Horse power pada keadaan isothermal 17.306 Hp dan pada keaadan adiabatic sebesar 23.903 Hp.Dapat disimpulkan juga bahwa besarnya volume total akan berbanding lurus dengan penggunaan jumlah alat sedangkan besarnya diameter mata bor akan berbanding lurus dengan tekanan yang dihasilkan oleh alat bor.

DAFTAR PUSTAKA

Panjah, Najib, Mei 2011, Peledakan Tambang .najibpanjah.com/2 011/05/pe ledakan-tambang.html. Diakses 30 Oktober 2014, jam 16.07 (online, word).Zaenal, November 2011, Makalah Peralatan dan Perlengkapan Peledakan bahangaliantambang.blogspot.com/2013/11/makalah-peralatan-peleda kan.html. Diakses 1 Oktober 2014, jam 18.29 (online, word).Anonim, 1987, Anzomex Primers, the new generation, ICI Australia Operation, Pty. Ltd. Explosive Division.Anonim,11 Januari 2011 Peralatan Perlengkapan Peledakan Tambang, id.forcures.org/stonesand/peralatan-perlengkapan-peledakan-tambang. html. Diakses 1 Oktober 2014, jam 20.22 (online, word).3