Ekonomi Peledakan
description
Transcript of Ekonomi Peledakan
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
DEFINISI BAHAN PELEDAKDEFINISI BAHAN PELEDAK“Bahan Peledak” adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia yang sangat cepat dengan hasil reaksi sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan yang sangat tinggi
PRODUCTION SAFETY
ENVIRONMENT
PARAMETER VOLUME PELEDAKANPARAMETER VOLUME PELEDAKAN
HSBVsolid
VWSF
HSBVloose
(Density rock)
Contoh PerhitunganContoh Perhitungan
• Telah dirancang suatu pola peledakan dengan diameter 89 mm, spasi 3,50 m, burden 2 m dan tinggi jenjang 12m. Setelah diledakan batuan terberai dengan faktor berai 82%. Bila telah dibuat 50 lubang dan densitas batuan padat 2,50 ton/m3 , hitunglah volume padat, lepas dan berat hasil peledakan seluruhnya.
• Jawaban: a.
b.Volume seluruhnya hasil peledakan (VS-total) = 50 x 84 = m3
c.
d. W = 420 x 2,5 = 1.050 ton
384125,32 mVs
HSBVs
(bank/ lubang)
)(20,51282,0
420 3 loosemSF
HSBVL
PERHITUNGAN GEOMETRI PELEDAKANPERHITUNGAN GEOMETRI PELEDAKAN Beberapa peneliti peledakan yang telah memperkenalkan
perhitungan geometri peledakan a.l: Anderson (1952),Pearse (1955), R.L.Ash (1963), Langefors(1978), Konya (1972), Foldesi (1980), Olofsson (1990), Rustan (1990) dan lainnya
Perhitungan didasarkan pada pertimbangan burden, diameter lubang ledak, kondisi batuan setempat, dan jenis bahan peledak
Disamping itu produsen bahan peledak memberikan cara coba – coba (rule of Thumb) untuk menghitung geometri peledakan, diantaranya ICI Explosive, Dyno Wesfarmer Explosive, Atlas Powder Company, Sasol SMX Explosive Engineers Field Guide, dan lain – lain.
Kesimpulan dapat diambil adalah: Diameter dan burden dan dijadikan referensi sebelum
menghitung parameter geometri peledakan lainnya Perhitungan parameter geometri peledakan lainnya
merupakan fungsi diameter atau burden yang mempunyai limitasi/batasan terendah dan tertinggi.
Batasan tersebut memberi peluang bagi perancang peledakan untuk melakukan uji coba sampai diperoleh standar ukuran parameter geometri yang sesuai dilokasi mereka
PERHITUNGAN GEOMETRI PERHITUNGAN GEOMETRI PELEDAKAN DARI C.J. KONYAPELEDAKAN DARI C.J. KONYA
315,3SGr
SGedeB (Burden, ft; de,
inci)
3
24
BHSBH
BSBH 24
Serentak tiap baris lubang ledak (Instantaneous single-row blastholes)
Stemming (T):Batuan Massif, T = BBatuan Berlapis T = 0,7B
Subdrilling (J) = 0,3B Tinggi Jenjang (H) dan Burden (B) Ditentukan oleh Ratio H/B (Stifness Ratio)
Berurutan dalam tiap baris lubang ledak (Sequenced single-row blastholes)
8
74
BHSBH
BSBH 4,14
POTENSI YANG TERJADI POTENSI YANG TERJADI AKIBAT VARIASI AKIBAT VARIASI
STIFFNESS RATIOSTIFFNESS RATIO (C.J. Konya, (C.J. Konya, 1972)1972)
Stiffness
Ratio
Fragmentasi
Ledakan
udara
Batu terba
ng
Getaran
tanah
Komentar
1 Buruk Besar Banyak
Besar Banyak muncul back-break di bagian toe. Jangan dilakukan dan rancang ulang
2 Sedang Sedang Sedang
Sedang Bila memungkinkan rancang ulang
3 Baik Kecil Sedikit Kecil Kontrol dan fragmentasi baik
4 Memuaskan
Sangat kecil
Sangat sedikit
Sangat kecil
Tidak akan menambah keuntungan bila Stiffness ratio diatas 4
ATURAN LIMA (ATURAN LIMA (RULE OF RULE OF FIVEFIVE))
Cara sederhana untuk mengestimasi diameter lubang (inci) yang dihubungkan dengan ketinggian jenjang (feet), yaitu tinggi jenjang “Lima” kali diameter lubang ledaknya
42 86 10 12
60
50
40
30
20
10
Diameter bahan peledak, inci
Tin
ggi je
nja
ng m
in,
feet
KURVA HUBUNGAN KURVA HUBUNGAN d d DENGAN DENGAN HH
J. Naapuri (Tamrock), 1988J. Naapuri (Tamrock), 1988
Tin
gg
i je
nja
ng
, m
Diameter Lubang Ledak, mm
TIDAK DISARANKAN
TIDAK DISARANKAN
DOMAIN YANG DISARANKAN
PERHITUNGAN GEOMETRI PERHITUNGAN GEOMETRI PELEDAKAN DARI “ICI EXPLOSIVES” PELEDAKAN DARI “ICI EXPLOSIVES”
(Rule of Tumb)(Rule of Tumb)
Tinggi jenjang (H) dan diameter lubang ledak (d)
Hmaks ditentukan berdasarkan kemampuan jangkauan alat muat dan peraturan pemerintah
Secara empiris H = 60d – 140d Burden (B) antar baris; B = 25d - 40d Spasi antar lubang ledak sepanjang baris (S)
= 1B – 1,5B Subgrade (J); J = 8d – 12d Stemming (T); T = 20d - 30d Powder Factor (PF) =
Berat bahan peledak Volume batuan
=(Berat/m) x (panjang isian) (B x S x H)
Perhitungan Jumlah Bahan Perhitungan Jumlah Bahan PeledakPeledak
Dimana: W = Berat Handak
PC = Panjang Kolom Isian
ρd = Loading Density
n = Jumlah Lubang
Whandak = PC x ρd
Wtotal handak = n x PC x ρd
PC
T
L
H
TABEL LOADING DENSITYTABEL LOADING DENSITYDiameter lubang
ledak Densitas bahan peledak, gr/cc
mm inchi 0.70 0.80 0.85 0.90 1.00 1.15 1.20 1.25 1.30
76 3.00 3.18 3.63 3.86 4.08 4.54 5.22 5.44 5.67 5.90
89 3.50 4.35 4.98 5.29 5.60 6.22 7.15 7.47 7.78 8.09
102 4.00 5.72 6.54 6.95 7.35 8.17 9.40 9.81 10.21 10.62
108 4.25 6.41 7.33 7.79 8.24 9.16 10.54 10.99 11.45 11.91
114 4.50 7.14 8.17 8.68 9.19 10.21 11.74 12.25 12.76 13.27
121 4.75 8.05 9.20 9.77 10.35 11.50 13.22 13.80 14.37 14.95
127 5.00 8.87 10.13 10.77 11.40 12.67 14.57 15.20 15.83 16.47
130 5.13 9.29 10.62 11.28 11.95 13.27 15.26 15.93 16.59 17.26
140 5.50 10.78 12.32 13.08 13.85 15.39 17.70 18.47 19.24 20.01
152 6.00 12.70 14.52 15.42 16.33 18.15 20.87 21.78 22.68 23.59
159 6.25 13.90 15.88 16.88 17.87 19.86 22.83 23.83 24.82 25.81
165 6.50 14.97 17.11 18.18 19.24 21.38 24.59 25.66 26.73 27.80
178 7.00 17.42 19.91 21.15 22.40 24.88 28.62 29.86 31.11 32.35
187 7.38 19.23 21.97 23.34 24.72 27.46 31.58 32.96 34.33 35.70
203 8.00 22.66 25.89 27.51 29.13 32.37 37.22 38.84 40.46 42.08
210 8.25 24.25 27.71 29.44 31.17 34.64 39.83 41.56 43.30 45.03
229 9.00 28.83 32.95 35.01 37.07 41.19 47.37 49.42 51.48 53.54
251 9.88 34.64 39.58 42.06 44.53 49.48 56.90 59.38 61.85 64.33
270 10.63 40.08 45.80 48.67 51.53 57.26 65.84 68.71 71.57 74.43
279 11.00 42.80 48.91 51.97 55.02 61.14 70.31 73.36 76.42 79.48
286 11.25 44.97 51.39 54.61 57.82 64.24 73.88 77.09 80.30 83.52
311 12.25 53.18 60.77 64.57 68.37 75.96 87.36 91.16 94.96 98.75
349 13.75 66.96 76.53 81.31 86.10 95.66 110.01 114.79 119.58 124.36.
381 15.00 79.81 91.21 96.91 102.61 114.01 131.11 136.81 142.51 148.21
432 17.00 102.60 117.26 124.59 131.92 146.57 168.56 175.89 183.22 190.55
PERHITUNGAN PERHITUNGAN POWDER FACTORPOWDER FACTOR
Powder Factor adalah perbandingan jumlah bahan peledak yang dipakai dengan volume peledakan.
PF > Ukuran batu kecil, pemakaian handak besarPF< Ukuran batu bongkah harus diukur akibat harga tinggi
HSB
WPF handak
BIAYA PELEDAKANBIAYA PELEDAKAN
• Biaya / lubang terdiri dari;1. Biaya bahan peledak utama (misal; ANFO)2. Biaya primer3. Biaya detonator / S. ledak4. Biaya kabel + buruh
Total = XUSD/ lubang
• Biaya perkubik batuan= X USD/lubang
Volume batuan perlubang (m3)= YUSD/m3
• Total biaya handak pertahunZ m3/tahun x Y USD/m3
• Biaya investasi Blasting Machine / tahun1 buah dipakai 3 tahun = HUSD
Jumlah biaya peledakan pertahun( ZYUSD + HUSD) = KUSD
• Biaya peledakan / m3 = 3m
USDZ
K
Gudang HandakGudang Handak
Peka
Primer
Ramuan
Handak
Peka
Detonator
Security
Safety
HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN TAMBANG DALAM PERENCANAAN TAMBANG APABILA MENGGUNAKAN BAHAN APABILA MENGGUNAKAN BAHAN
PELEDAKPELEDAK
1. Lokasi Gudang Kebutuhan Handak
2. Kebutuhan Tenaga Kerja3. Peralatan Peledakan4. Perlengkapan Peledakan5. Jumlah Produksi:
Fragmentasi/ukuran6. Keamanan/Kesehatan
TIPE – TIPE ORGANISASITIPE – TIPE ORGANISASI
Di tinjau dari segi wewenang, tanggung
jawab, serta hubungan kerja, terdapat 4 macam
tipe organisasi, yaitu:
Organisasi Garis (Line Organization)
Organisasi Garis dan Staff (line & Staff
Organization)
Organisasi Panitia (Committee Organization)
Organisasi Fungsional (Fungsional
Organization)
BAGAN ORGANISASI GARISBAGAN ORGANISASI GARIS
MANAGER TAMBANG
SUPERVISOR PELEDAKAN
SUPERVISOR PRODUKSI
PEKERJA PEKERJA
CIRI – CIRI ORGANISASI GARIS
a. Tujuan organisasi masih sederhana
b. Organisasi kecil
c. Jumlah karyawan sedikit
d. Pimpinan dan karyawan saling kenal dan dapat berhubungan tiap hari
e. Hubungan pimpinan dan karyawan bersifat langsung
f. Tingkat specialisasi tidak begitu tinggi
g. Alat – alat yang digunakan tidak beraneka ragam
A. KEBAIKAN
1. Kesatuan pimpinan terjamin sepenuhnya
2. Garis pimpinan berjalan secara tegas
3. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
4. Kualitas karyawan dapat segera diketahui
5. Rasa solodaritas karyawan tinggi
B. KEBURUKAN
1. Seluruh organisasi terlalu tergantung pada satu orang
2. Kecenderungan pimpinan bertindak otokratis cukup besar
3. Kesempatan berkembang bagi karyawan terbatas
TARGET PRODUKSI
Powder Factor
KEBUTUHAN HANDAK
PeralatanPeledakan
Perlengkapan
Peledakan