ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

104
ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN BUZZER, SENSOR SUHU, SENSOR PH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 SKRIPSI Oleh : Nim : 20141000043 Nama : Rikanius Zalukhu FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG 2018

Transcript of ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

Page 1: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS

MENGGUNAKAN BUZZER, SENSOR SUHU, SENSOR PH BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA328

SKRIPSI

Oleh :

Nim : 20141000043

Nama : Rikanius Zalukhu

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA

TANGERANG

2018

Page 2: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS

MENGGUNAKAN BUZZER, SENSOR SUHU, SENSOR PH BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA328

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelengkapan studi pada

Program Studi Teknik Informatika

Jenjang Pendidikan Strata 1

Oleh :

NIM : 20141000043

Nama : Rikanius Zalukhu

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA

TANGERANG

2018

Page 3: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

PERSEMBAHAN

“Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, Anda dapat

mengubah dunia”.

(Nelson Mandela)

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kerja Praktek ini ku

persembahkan untuk :

1. Bapak. MESULI ZALUKHU dan Ibu SEDIATI LASE, tercinta yang telah

membesarkan aku, dan selalu membimbing, mengarahkan, mendukung, memotivasi

memberi apa yang terbaik bagiku serta selalu mendoakan aku untuk meraih

kesuksesanku.

2. Adikku Eman Sari Zalukhu, Martini Zalukhu, Meniat Zalukhu yang telah menjadi

curahan hatiku, yang telah memberiku semangat, juga yang selalu mendukung aku

hingga saat ini, aku sayang kalian.

3. Teman-teman Ku yang selalu memotivasi dan memberi semangat.

Tanpa mereka,

Aku dan karya ini tak akan pernah ada

Page 4: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …
Page 5: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …
Page 6: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …
Page 7: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA

LEMBAR PENGESAHAN DEKAN DAN KAPRODI

ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS

MENGGUNAKAN BUZZER, SENSOR SUHU, SENSOR PH BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA328

Dibuat oleh:

NIM : 201410000043

Nama : Rikanius Zalukhu

Jenjang

Studi : Strata 1

Fakultas : Sains dan Teknologi

Program

Studi : Teknik Informatika

Peminatan : Jaringan

Disahkan oleh,

Tangerang, 30 Juli 2018

Dekan, Ketua Program Studi,

\

Dr. rer. nat. Gregoria Illya, M.Sc. Rino, M.Kom.

NIDN. 0427017502 0415077105 NIDN. 0420058502

Page 8: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …
Page 9: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Sang Triratna, yang telah memberikan

Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan

Skripsi ini, dengan judul “ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA

OTOMATIS MENGGUNAKAN BUZZER, SENSOR SUHU, SENSOR PH

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328”. Pembuatan Skripsi ini dilakukan

penulis dengan Riset ke berbagai tempat. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah

sebagai salah satu syarat kelengkapan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata 1

Program Studi Teknik Informatika di Universitas Buddhi Dharma. Dalam penyusunan

Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik moril maupun materiil

dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bpk. Prof. Dr. Harimukti Kridalaksana, sebagai Rektor Universitas Buddhi Dharma

2. Ibu. Dr. rer. nat. Gregoria Illya., sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

3. Bapak Rino M.Kom., sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika

4. Ibu Desiyanna Lasut, S.Kom., M.Kom sebagai Dosen Pembimbing yang telah

membantu dan memberikan arahan, dukungan serta harapan untuk menyelesaikan

penulisan Skripsi ini.

5. Bapak Ibu Dosen UBD

6. Orang Tua yang telah mendukung sampai akhir laporan ini selesai tepat pada

waktunya.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga

terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih belum

sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para

pembaca yang berminat pada umumnya.

Tangerang, 30 Juli 2018

Penulis

Page 10: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

x

Alat Pemberian Makan Ikan Koi Secara Otomatis Menggunakan Buzzer Berbasis Mikrokontroler

Atmega328

85 + xi halaman/ 6 tabel/ 16 gambar/ 13 pustaka

ABSTRAK

Pemberian makan ikan secara manual sangat kurang efisien karena bergantung kepada

sumber daya manusia sehingga sering terjadinya kesalahan dalam penjadwalan dan

pengontrolan pakan pada ikan sehingga mengakibatkan pertumbahan dan perkembangan

pada ikan kurang maksimal. Penelitian ini menerapkan sistem mikrokontroler Arduino

sebagai pusat kendali utama pada sistem pakan ikan, buzzer, motor servo, sensor dan

aplikasi android. Arduino juga berfungsi sebagai jalur komunikasi serial dan memproses

sinyal dari sensor suhu dan pH sebagai komponen umpan balik, kemudian menghasilkan

keluaran pada aplikasi android berupa laporan grafik keadaan pada kolam ikan tersebut.

Pada arduino diterapkan program inisialisasi dan konfigurasi perangkat keras serta untuk

membaca sinyal masukkan dari sensor suhu dan sensor pH dan aplikasi android, kemudian

memprosesnya dengan diberikan beberapa kondisi sehingga menghasilkan keluaran. Hasil

penelitian ini berupa alat pemberian makan ikan secara otomatis dengan penjadwalan yang

ditentukan oleh pengguna itu sendiri menggunakan aplikasi android dan sistem peringatan

menggunakan buzzer. Waktu pemberian makan ikan dapat diatur sesuai kebutuhan, serta

pengguna dapat memantau keadaan kolam melalui aplikasi Android dan buzzer akan aktif

jika suhu dan pH air terlalu rendah dan tinggi sampai keadaan kolamnya normal kembali.

Kata Kunci: Makan ikan otomatis, Mikrokontroler, Android, Buzzer, Motor Servo, Sensor

Suhu, Sensor pH

Page 11: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xi

Koi Fish Feeding Tool Automatically Using Buzzer Based Atmega328 Microcontroller

85 + xi pages / 6 table / 16 image / 13 library

ABSTRACT

Feeding the fish manually very less efficient because it is tied to human resources so that

frequent mistakes in scheduling and controling the feed on fish resulting in pertumbahan

and development in fish insufficient. This study applies the Arduino microcontroller system

as the main control centre on the feed system of fish, buzzer, servo motors, sensors, and

android applications. Arduino also serves as a series of lines of communication and

process signals from temperature sensors and pH as a feedback component, then generates

output in the form of graphic reports android application state at the fish pond. On the

arduino is applied the program initialization and hardware configuration as well as for

reading signals enter from temperature sensors and sensor pH and android apps, and then

process them with the given some conditions to produce the output. The results of this

research in the form of fish feeding tool automatically by scheduling defined by the user

itself using the android application and warning system using the buzzer. Fish feeding time

can be set as required, and the user can monitor the State of the pond through the Android

application and buzzer will be activated if the temperature and pH of water is too high to

low and back to normal pool of circumstances.

Keywords: Eating fish, microcontroller, Android, Buzzer, Servo Motors, temperature

sensors, pH sensor

Page 12: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL LUAR

LEMBAR JUDUL DALAM

LEMBAR PERSEMBAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

KATA PENGANTAR............................................................................................... ix

ABSTRAK................................................................................................................. x

ABSTRACT............... .. ............................................................................................. xi

DAFTAR ISI.............. ............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL...... ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR. ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2

1.3 Ruang Lingkup................................................................................. 2

1.4 Tujuan dan Manfaat......................................................................... 3

1.4.1 Tujuan.................................................................................... 3

1.4.2 Manfaat.................................................................................. 3

1.5 Metode Penelitian............................................................................. 3

1.5.1 Analisa Penelitian................................................................... 3

1.5.2 Metode Pengumpulan Data.................................................... 4

BAB II LANDASAN PEMIKIRIN TEORITIS..................................................... 6

2.1 Teori Umum..................................................................................... 6

2.1.1 Perancangan........................................................................... 6

2.1.2 Sistem..................................................................................... 6

2.1.3 Resistor................................................................................... 8

2.1.4 Komputer................................................................................ 12

Page 13: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xiii

2.2 Teori Khusus.................................................................................... 12

2.2.1 Ikan Koi (Cyprinus carpion).................................................. 12

2.2.1 Konsep Dasar Arduino........................................................... 14

2.2.3 Konsep Dasar Mikrokontroler................................................ 17

2.2.4 Otomatisasi............................................................................. 24

2.2.5 Alat......................................................................................... 24

2.2.6 Atmega328............................................................................. 26

2.2.7 Sensor..................................................................................... 28

2.2.8 Buzzer.................................................................................... 31

2.3 Teori Perancangan............................................................................... 32

2.3.1 Flowchart................................................................................ 32

2.3.2 Android.................................................................................. 34

2.3.3 Black Box............................................................................... 34

2.3.4 Konsep Dasar Algoritma........................................................ 36

2.3.5 Perangkat Lunak..................................................................... 39

BAB III PERANCANGAN ALAT......................................................................... 41

3.1 Tinjauan Jurnal Nasional.................................................................. 41

3.1.1 Jurnal Pertama........................................................................ 41

3.1.2 Jurnal Kedua........................................................................... 42

3.2 Perbandingan Jurnal......................................................................... 44

3.3 Permasalahan.................................................................................... 47

3.4 Alternatif Pemecahan Masalah........................................................ 47

3.5 Analisa Kebutuhan........................................................................... 48

3.5.1 Identifikasi dan Analisa Kebutuhan Pemakai........................ 48

3.5.2 Analisa Kebutuhan Aplikasi.................................................. 49

3.6 Story Board...................................................................................... 49

BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI..................................................... 51

4.1 Perancangan..................................................................................... 51

4.2 Skema Rangkaian............................................................................. 52

4.2.1 Skema Rangkaian................................................................... 52

4.2.2 Spesifikasi Hardware............................................................. 53

4.2.3 Blok Diagram......................................................................... 55

4.3 Rancangan Flowchart....................................................................... 57

4.4 Tampilan Alat Makan Ikan Koi Otomatis........................................ 58

Page 14: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xiv

4.5 Prinsip Kerja Alat............................................................................. 61

4.6 Tata Cara Penggunaan Alat.............................................................. 62

4.7 Black Box......................................................................................... 63

4.8 Stuktur Kode.................................................................................... 63

4.9 Hasil Pengujian................................................................................ 79

4.9.1 Pengujian Blok Sensor pH dan Sensor Suhu......................... 79

4.9.2 Pengujian Motor Servo.......................................................... 80

4.9.3 Pengujian Secara Keseluruhan............................................... 80

4.9.4 Laporan Data Tabel dan Grafik Pergerakan suhu, pH........... 80

4.10 Spesifikasi Software......................................................................... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 83

5.1 Simpulan.......................................................................................... 83

5.2 Saran-saran....................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 84

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbandingan Jurnal................................................................................ 44

Tabel 3.2 Identifikasi Kebutuhan Pemakai............................................................. 48

Tabel 3.3 Analisa Kebutuhan Aplikasi.................................................................... 49

Tabel 3.4 Perancangan Story Board........................................................................ 49

Tabel 4.1 Prinsip Kerja Alat.................................................................................... 61

Tabel 4.2 Pengujian Black Box............................................................................... 63

Page 16: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ikan Koi Goromo................................................................................ 13

Gambar 2.2 Papan Arduino USB Standar.............................................................. 16

Gambar 2.3 Gambar Arsitektur Atmega328.......................................................... 28

Gambar 2.4 Sensor Suhu........................................................................................ 30

Gambar 2.5 Sensor pH........................................................................................... 31

Gambar 2.6 Buzzer................................................................................................. 32

Gambar 4.1 Skema Rangkaian............................................................................... 52

Gambar 4.2 Rancangan Blok Diagram Alat Makan Ikan Koi Otomatis................ 55

Gambar 4.3 Rancangan Flowchart......................................................................... 57

Gambar 4.4 Tampilan Alat Penampungan Makan Ikan Koi Otomatis.................. 58

Gambar 4.5 Tampilan Motor Servo dan Sensor pH .............................................. 59

Gambar 4.6 Tampilan Sensor Suhu........................................................................ 60

Gambar 4.7 Data Grafik dan Suhu........................................................................ 80

Gambar 4.8 Tampilan Data Suhu dan pH.............................................................. 81

Gambar 4.9 Tampilan Grafik Pergerakan pH.........................................................81

Gambar 4.10 Tampilan Grafik Pergerakan Suhu.................................................... 82

Page 17: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

peradaban manusia dalam melakukan setiap aktivitasnya. Sehingga muncul berbagai

alat-alat canggih yang otomatis dengan ketelitian yang tinggi untuk membantu dan

mempermudah setiap pekerjaan manusia lebih efektif dan efisien. Perkembangan

teknologi tersebut telah mendorong kehidupan manusia untuk hal-hal yang otomatis.

Otomatisasi dalam semua sektor yang tidak dapat dihindari, sehingga penggunaan yang

awalnya manual bergeser ke otomatisasi. Tidak terkecuali dengan hobi seperti

memelihara ikan koi dan ikan hias lainnya dalam akuarium yang dapat menggunakan

alat sebagai pembantu untuk kemudahan dalam penggunaannya.

Budidaya ikan koi dalam kolam memerlukan tindakan yang berupa pemberian

makan ikan dan perawatan kolam itu sendiri, ikan koi yang dipelihara dalam kolam

harus diperhatikan waktu pemberian pakannya yang teratur dan terus menerus. Saat

pemilik kolam tidak berada di lokasi dan berpergian dalam waktu yang lama, maka

pemberian makan ikan dan perawatan kolam kurang terkontrol dengan baik.

Dari permasalahan tersebut, diperlukan sebuah alat otomatis yang dapat

memberikan pakan pada ikan sesuai waktu yang dijadwalkan oleh pengguna itu sendiri,

serta mengatur jumlah pakan yang diberikan pada ikan. Berdasarkan latar belakang

diatas maka penulis merancang suatu alat dan tertarik untuk mengambil judul “ ALAT

PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN

Page 18: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xviii

BUZZER, SENSOR SUHU, SENSOR PH, BERBASIS MIKROKONTROLER

ATMEGA328 ”,

sehingga alat ini dapat membantu para peneliti dan masyarakat pembudidaya

ikan untuk tidak kuatir saat memiliki kesibukan dan pergi meninggalkan rumah dalam

waktu yang cukup lama.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang yang tersaji diatas, maka dapat diambil suatu

rumusan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara merancang dan membangun alat pemberian makan ikan koi

otomatis di akuarium yang berbasis Mikrokontroler ?

2. Bagaimana cara alat tersebut bekerja untuk mengukur suhu dan mengetahui

pH air dalam akuarium ikan koi ?

1.3. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Arduino UNO merupakan alat mikrokontroler yang dipilih oleh penulis untuk

membuat sistem kontrol

2. Android digunakan sebagai alat main kontrol pada alat ini.

3. Alat ini mampu mengukur suhu dan mengetahui pH pada kolam ikan koi

selama sebulan dan laporannya berbentuk grafik setiap 30 menit sekali.

4. Alat ini terbuat dari akrilik dan triplek karena lebih menghemat biaya

prototype

5. Pemberian makanan ikan menggunakan wadah berukuran 1 liter dan motor

servo sebagai pengendali makanan pada pakan.

Page 19: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xix

1.4. Tujuan dan Manfaat

1.4.1. Tujuan

Adapun tujuan adalah sebagai berikut:

1. Merancang dan membangun alat pemberi makan pada ikan di akuarium

otomatis berbasis mikrokontroler

2. Mengetahui sistem kerja dari alat pemberi makan pada ikan di

akuarium otomatis berbasis mikrokontroler.

1.4.2 Manfaat

Manfaat yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kemudahan pada setiap orang untuk memberikan pakan

ikan koi di akuarium secara otomatis, sehingga yang memelihara ikan

tersebut walaupun sedang banyak aktivitas, tidak perlu khawatir akan

pemberian pakannya.

2. Memberikan manfaat bagi pemelihara atau para penjual ikan koi ketika

harus berpergian jauh dalam waktu yang cukup lama.

1.5. Metode Penelitian

1.5.1 Analisa Penelitian

a. Perencanaan

Pada tahap ini penulis melakukan perencanaan mulai dari memahami

permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya, kemudian

menentukan tujuan pembuatan alat.

Page 20: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xx

b. Analisis

Pada tahap ini penulis melakukan analisa terhadap kebutuhan informasi

dan penggunaan metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian

dan data apa saja yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan

permasalahan.

c. Desain

Pada tahap ini penulis melakukan perancangan sistem mulai dari

tampilan sampai algoritma program.

1.5.2 Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Melakukan Pengamatan secara langsung kepada penjual dan

pembudidaya ikan terhadap ketertarikan dalam pembuatan alat

pemberian makan ikan otomatis ini.

b. Wawancara

Mengumpulkan informasi dengan bertanya secara langsung pada pihak

penjual ikan akuarium dalam hal ini pemilik Pisces Aquarium

Tangerang, mengenai permasalahan yang terjadi dan juga untuk

mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian.

c. Studi Pustaka

Mengumpulkan materi-materi dari sumber yang berhubungan dengan

pemberian alat makan ikan otomatis.

Page 21: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxi

BAB II

LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS

2.1 Teori Umum

2.1.1 Perancangan

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:228), perancangan

sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan

menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini dapat berupa

penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem

adalah suatu proses yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

mulai dari diagram berdasarkan proses bisnis yang ada seperti use case diagram.

Kemudian wireframe, hingga codingan. Sehingga dapat memberikan gambaran

secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

2.1.2 Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6) pada buku Analisis Sistem Informasi, pada

dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan

yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Sistem adalah perangkat unsur yang secara

teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas”.

Berdasarkan dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

suatu bagian atau unsur yang saling berhubungan menjadi satu-kesatuan bersama-

Page 22: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxii

sama dan saling berkaitan untuk mencapai suatu sasaran/tujuan tertentu yang

sama.

Agar sistem dapat dikatakan sebagai sistem yang baik. Maka sistem itu

memiliki karakteristik, sebagai berikut:

1. Komponen.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu

kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem

atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary).

Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau

sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang

lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment).

Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang

lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

4. Penghubung sistem (interface).

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain.

5. Masukkan sistem (input).

Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa

perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

Page 23: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxiii

6. Keluaran sistem (output).

Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolahan sistem.

Suatu sistem menjadi bagian pengolahan yang akan merubah masukkan

menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem.

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective).

Sasaran dari sistem sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3 Resistor

Menurut Budiharto (2009:1) bahwa "Resistor adalah salah satu

komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap

aliran arus listrik".

Menurut Rusmadi (2009:10), bahwa “Resistor adalah tahanan atau

hambatan arus listrik”.

Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa resistor

merupakan salah satu komponen elektronika dasar yang mempunyai fungsi untuk

memberikan hambatan atau tahanan terhadap aliran arus listrik pada perangkat

elektronika.

Menurut Rusmadi (2009:11), dalam bidang elektronika, Resistor dapat

di bagi menjadi 2 yaitu:

Page 24: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxiv

1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Menurut Rusmadi (2009:11), bahwa “Resistor Tetap adalah resistor

yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak

dapat di ubah-ubah”.

Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan

langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil.

Menurut Rusmadi (2009:15), Resistor dibagi menjadi 6 yaitu:

1. Resistor Kawat

Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi

pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan Tabung

Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resistor

ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki

ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.

2. Resistor Batang Karbon (Arang)

Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan

kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan

untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.

3. Resistor Keramik atau Porselin

Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah

dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin.

Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern

seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan

yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan

ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2

Watt.

Page 25: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxv

4. Resistor Film Karbon

Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen

elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon

dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap

pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna

seperti pada Resistor Karbon.

5. Resistor Film Metal

Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hamir menyerupai resistor film

karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap

perubahan temperatur.

6. Resistor Tipe Film Tebal

Resistor jenis ini bentuknya mirip dengan resistor film metal, namun resistor

ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh

sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu

untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.

2. Resistor Tidak Tetap (Variabel Resistor)

Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa “Resistor Tidak Tetap adalah Resistor yang

nilai resistansinya (tahanannya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan

dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar

pengaturnya”.

Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa Resistor Tidak Tetap dibagi menjadi 5

yaitu:

Page 26: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxvi

1. PotensiometerPotensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat

disetel sesuai dengan keinginan. Bentuk fisik dari Potensiometer pada

umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).

2. Potensiometer Preset

Potensiometer Preset bentuknya sangat kecil dan pengaturannya sama

dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian

lubang coakan.

3. NTC dan PTC

NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan

PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient. Sifat dari

komponen NTC adalah Resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila

temperatur sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah

Resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya

turun.

4. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor yaitu resistor yang

tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena

cahaya dan perubahannya tergantung dari intensitas cahaya yang

diterimanya.

5. VDR (Volttage Dependent Resistor)

VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistor yang

nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat

dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya

akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah

besar.

Page 27: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxvii

Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama

Georg Ohm.

Satuan yang digunakan i

Ohm = Ω

Kilo Ohm = KΩ

Mega Ohm = MΩ

2.1.4 Komputer

Menurut Hartono (2013:27), Komputer adalah sebuah mesin yang dapat

dikendalikan melalui perintah yang dirancang untuk secara otomatis melakukan

serangkaian urutan perhitungan atau proses-proses yang diurutkan secara logis.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Ikan Koi (Cyprinus carpio)

Menurut Alex (2011:75) ikan koi sebenarnya merupakan mutasi dan hasil

persilangan dari beraneka warna ikan mas(karper). Ikan koi pertama kali dikenal

pada dinasti Chin tahun 265 dan 316 masehi. Koi dengan keindahan warna dan

tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini, mulai dikembangkan di Jepang 200

tahun yang lalu di pegunungan Niigata oleh petani Yamakoshi. Memelihara Koi

dapat menjadi suatu obsesi, karena warna, penampilan fisik dan nilainya yang

mengesankan, dapat menjadi obsesi tersendiri untuk mendapatkan koi cantik

yang lebih bagus. Ikan koi memiliki klasifikasi yang sama dengan ikan mas

sebagai berikut ;

1. Filum : Chordata

Page 28: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxviii

2. Sub filum : Vertebrata

3. Kelas : Osteichtyes

4. Ordo : Cypriniformei

5. Familyi : Cyprinidae

6. Genus : Cyprinus

7. Spesies : Cyprinus carpio

Gambar 2.1 Ikan Koi Goromo

(sumber : https://penjualkoi.com/jenis-jenis-ikan-koi/)

Dewasa ini terdapat ratusan bahkan lebih jenis ikan hias dari berbagai

negara. Indonesia merupakan negara yang beruntung karena sebagian besar ikan

hias yang ada merupakan ikan tropis sehingga di Indonesia terdapat banyak jenis

ikan hias yang dapat dibudidayakan.

Menurut Alex (2011:34) Indonesia merupakan negara tropis yang sangat

cocok untuk budidaya berbagai jenis ikan hias air tawar dan iklimnya

memungkinkan ikan hias tersebut dapat bereproduksi sepanjang tahun.

Memelihara koi adalah hobi yang menyenangkan dan diyakini dapat

mengurangi stress. Koi adalah ikan yang pintar dan bisa diajarkan untuk makan

dari tangan. Namun kadang seperti ikan rakus yang akan memakan semua apa

saja yang dilempar ke kolam. Koi juga dapat mendengar dan akan merespon

Page 29: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxix

suarasuara. Umumnya Koi mencapai ukuran 50% dari panjang ukuran koi dewasa

dalam 24 bulan, biasanya pertumbuhannya tergantung dari besarnya media

pemeliharaan. Juga faktor lain seperti kualitas air, oksigen, filtering, dan

makanan. Menurut Alex (2011:64) Garis keturunan Koi juga sangat berpengaruh

erat dengan kualitasnya. Rata-rata ikan koi bisa hidup antara 20-30 tahun.

Kualitas air merupakan hal penting yang diperhatikan dalam budidaya

ikan. Air yang kurang baik akan menyebabkan ikan koi mudah terserang

penyakit. Kualitas air untuk mendukung perkembangan koi secara optimum

adalah sebagai berikut :

a. pH = 7,0 – 7,6

b. Hardness = 50-180 ppm

c. Alkalinitas = 120-180 ppm

d. Temperatur air = konstan – tidak bergeser lebih dari 4 derajat F, dalam

24 jam.

e. Dissolved Oksigen (DO) = 14 ppm disetiap waktu

f. Amonia, nitrit atau nitrat harus pada 0 ppm tiap saat.

g. Kontaminan seperti timah, tembaga, klor, besi, dan residu obat-obatan

harus seminimal mungkin.

2.2.2 . Konsep Dasar Arduino

Menurut Sulaiman (2012:1), Arduino merupakan platform yang terdiri

dari software dan hardware. Hardware Arduino sama dengan mikrocontroller pada

umumnya hanya pada Arduino ditambahkan penamaan pin agar mudah diingat.

Software Arduino merupakan software open source sehingga dapat di download

secara gratis. Software ini digunakan untuk membuat dan memasukkan program ke

dalam Arduino. Pemrograman Arduino tidak sebanyak tahapan mikrokontroler

Page 30: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxx

konvensional karena Arduino sudah didesain mudah untuk dipelajari, sehingga para

pemula dapat mulai belajar mikrokontroler dengan Arduino.

Menurut Santosa (2012:1), Arduino adalah kit elektronik atau papan

rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu

sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

Berdasarkan dua definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan

bahwa Arduino merupakan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik yang

didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan

jenis AVR dari perusahaan Atmel serta software pemrograman yang berlisensi open

source.

Menurut Sulaiman (2012:1) Arduino merupakan platform open source

baik secara hardware dan software. Arduino terdiri dari mikrokontroler megaAVR

seperti ATmega8, ATmega168, ATmega328, ATmega1280, dan ATmega 2560

dengan menggunakan Kristal osilator 16 MHz, namun ada beberapa tipe Arduino

yang menggunakan Kristal osilator 8 MHz. Catu daya yang dibutuhkan untuk

mensupply minimum sistem Arduino cukup dengan tegangan 5 VDC. Port Arduino

Atmega series terdiri dari 20 pin yang meliputi 14 pin I/O digital dengan 6 pin

dapat berfungsi sebagai output PWM (Pulse Width Modulation) dan 6 pin I/O

analog.

Kelebihan Arduino adalah tidak membutuhkan flash programmer

external karena di dalam chip microcontroller Arduino telah diisi dengan

bootloader yang membuat proses upload menjadi lebih sederhana. Untuk koneksi

terhadap komputer dapat menggunakan RS232 to TTL Converter atau

menggunakan Chip USB ke Serial converter seperti FTDI FT232.

Page 31: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxxi

Gambar 2.2 Papan Arduino USB Standar

(Sumber : https://mikro1311860.wordpress.com)

Arduino board sendiri telah tersedia dalam banyak jenis baik yang sudah

berkoneksi USB maupun serial. Contoh Arduino yang terkoneksi dengan USB

seperti: Arduino Uno, Arduino Duemilanove, Arduino Diecimila, Arduino NG Rev.

C , Arduino FIO, dan Arduino lilypad. Untuk lilypad memiliki ukuran sebesar

kancing baju dan anti air sehingga dapat dicuci. Sedangkan Arduino Severino

merupakan contoh untuk yang terkoneksi secara serial. Untuk para pemula yang

bingung memiliih jenis board yang cocok, dapat memilih Arduino Duemilanove

atau Arduino Uno karena kedua jenis ini yang paling banyak digunakan. Namun

jika ingin berkreasi lebih maka dapat membuat board sendiri dengan menyesuaikan

kebutuhan dan dana yang ada. Selain Arduino board, juga terdapat perangkat

tambahan yang disebut shield untuk pengembangan Arduino. Dengan shield ini

maka tidak perlu lagi repot menyolder karena semua sudah didesain sesuai dengan

pin Arduino. Contoh shield seperti : Ethernet shield untuk mengkoneksikan

Arduino dengan LAN, Xbee untuk memungkinkan beberapa Arduino berkomunikasi

secara wireless.

Menurut Sulaiman (2012:1) Arduino diciptakan untuk para pemula

bahkan yang tidak memiliki basic bahasa pemrograman sama sekali karena

menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui library. Arduino

Page 32: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxxii

menggunakan Software Processing yang digunakan untuk menulis program

kedalam Arduino. Processing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa C++

dan Java. Software Arduino ini dapat di-install di berbagai operating system (OS)

seperti: LINUX, Mac OS, Windows. Software IDE Arduino terdiri dari 3 (tiga)

bagian:

1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa

processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.

2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program)

kedalam kode biner karena kode biner adalah satu-satunya bahasa program

yang dipahami oleh mikrokontroler.

3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori

mikrokontroler.

Struktur perintah pada Arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian

yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi

hanya satu kali sejak Arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi perintah yang

akan dieksekusi berulang-ulang selama Arduino dinyalakan.

2.2.3 Konsep Dasar Mikrokontroler

Menurut Setiawan (2011:1) Mikrokontroler adalah suatu IC dengan

kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu

kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central

Processing Unit), RAM (Random Access Memory),

EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Serial & Parallel, Timer, Interupt

Controller.

Page 33: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxxiii

Menurut Fauzi (2011:1) Mikrokontroler adalah sebuah chip yang

berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan

program didalamnya.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan

bahwa mikrokontroler adalah suatu IC yang didesain atau dibentuk dengan

kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan suatu

kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central

Processing Unit), RAM (Random Access Memory),

EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Serial & Parallel, Timer, Interupt Controller

dan berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik serta umunya dapat

menyimpan program didalamnya.

Menurut Setiawan (2011:10) Seperti umumnya komputer,

mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan

kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi

adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini

menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi

sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh

programmer.

Menurut Setiawan (2011:11) arsitektur adalah rancangan hardware

internal yang berkaitan dengan: tipe, jumlah dan ukuran register serta

rangkaian lainnya. Arsitektur pada sebuah mikrokontroler sangat mempengaruhi

kinerja pada saat melakukan proses pengendalian (control).

Menurut Setiawan (2011:11) Semua jenis mikrokontroler didasarkan

pada arsitektur Von-Neuman atau arsitektur Harvard.

Page 34: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxxiv

a. Arsitektur Von-Neuman

Mikrokontroler yang di disain berdasarkan arsitektur ini memilik sebuah

data bus 8-bit yang dipergunakan untuk "fetch" instruksi dan data. Program

(instruksi) dan data disimpan pada memori utama secara bersama-sama.

Ketika kontroler mengalamati suatu alamat di memori utama, hal pertama

yang dilakukan dalah mengambil instruksi untuk dilaksanakan dan

kemudian mengambil data pendukung dari instruksi tersebut.

b. Arsitektur Harvard

Arsitektur ini memilik bus data dan instruksi yang terpisah, sehingga

memungkinkan eksekusi dilakukan secara bersamaan. Secara teoritis hal ini

memungkinkan eksekusi yang lebih cepat tetapi dilain pihak memerlukan

desain yang lebih kompleks.

Menurut Setiawan (2011:12) Instruksi pada mikrokontroler dikenal

ada 2 yaitu:

a. CISC

Saat ini hampir semua mikrokontroler adalah mikrokontroler CISC

(Complete Instruction Set Computer). Biasanya memiliki lebih dari 80

instruksi. Keunggulan dari CISC ini adalah adanya instruksi yang bekerja

seperti sebuah makro, sehingga memungkinkan programmer untuk

menggunakan sebuah instruksi menggantikan beberapa instruksi

sederhana lainnya.

b. RISC

Page 35: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxxv

Saat ini kecenderungan industri untuk menggunakan disain

mikroprosesor RISC (Reduced Instruction Set Computer). Dengan

menggunakan jumlah instruksi yang lebih sedikit, memungkinkan

lahan pada chip (silicon real-estate) digunakan untuk meningkatkan

kemampuan chip. Keuntungan dari RISC adalah kesederhanaan

disain, chip yang lebih kecil, jumlah pin sedikit dan sangat sedikit

mengkonsumsi daya.

Menurut Setiawan (2011:12) Mikrokontroler mempunyai beberapa

macam memory antara lain :

a. Eeprom - Electrically Erasable Programmable Read Only Memory

Beberapa mikrokontroler memiliki EEPROM yang terintegrasi pada

chipnya. EEPROM ini dugunakan untuk menyimpan sejumlah kecil

parameter yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Jenis memori ini

bekerja relatif pelan, dan kemampuan untuk dihapus/tulis nya juga

terbatas.

b. FLASH (EPROM)

FLASH memberikan pemecahan yang lebih baik dari EEPROM ketika

dibutuhkan sejumlah besar memori non-volatile untuk program. FLASH

ini bekerja lebih cepat dan dapat dihapus/tulis lebih sering dibanding

EEPROM.

c. Battery Backed-Up Static RAM

Memori ini sangat berguna ketika dibutuhkan memori yang besar untuk

menyimpan data dan program. Keunggulan utama dari RAM statis adalah

sangat cepat dibanding memori non-volatile, dan juga tidak terdapat

Page 36: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxxvi

keterbatasan kemampuan hapus/tulis sehingga sangat cocok untuk aplikasi

untuk menyimpan dan manipulasi data secara lokal.

d. Field Programming/Reprogramming

Dengan menggunakan memori non-volatile untuk menyimpan program

akan memungkinkan mikrokontroler tersebut untuk diprogram ditempat,

tanpa melepaskan dari sistem yang dikontrolnya. Dengan kata lain

mikrokontroler tersebut dapat diprogram setelah dirakit pada PCB.

e. Otp - One Time Programmable

Mikrokontroler OTP adalah mikrokontroler yang hanya dapat diprogram

satu kali saja dan tidak dapat dihapus atau dimodifikasi.

Biasanya digunakan untuk produksi dengan jumlah terbatas. OTP

menggunakan EPROM standard tetapi tidak memiliki jendela untuk

menghapus programnya.

f. Software Protection

Dengan "encryption" atau proteksi fuse, software yang telah

diprogramkan akan terlindungi dari pembajakan, modifikasi atau rekayasa

ulang. Kemampuan ini hanya dipunyai oleh komponen OTP atau

komponen yang dapat diprogram ulang. Pada komponen jenis Mask ROM

tidak diperlukan proteksi, hal ini dikarenakan untuk membajak isi

programnya seseorang harus membacanya (visual) dari chip nya dengan

menggunakan mikroskop elektron.

Menurut Setiawan (2011:14) Mikrokontroller mempunyai

beberapa Input/Output diantaranya yaitu :

Page 37: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxxvii

a. UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) adalah adapter

serial port adapter untuk komunikasi serial asinkron.

b. USART (Universal Synchronous/Asynchronous Receiver Transmitter)

merupakan adapter serial port untuk komunikasi serial sinkron dan

asinkron. Komunikasi serial sinkron tidak memerlukan start/stop bit

dan dapat beroperasi pada click yang lebih tinggi dibanding asinkron.

c. SPI (serial peripheral interface) merupakan port komunikasi serial

sinkron.

d. SCI (serial communications interface) merupakan enhanced UART

(asynchronous serial port).

e. I2C bus (Inter-Integrated Circuit bus) merupakan antarmuka serial 2

kawat yang dikembangkan oleh Philips. Dikembangkan untuk aplikasi

a. 8 bit dan banyak digunakan pada consumer elektronik, otomotif

dan indistri. I2C bus ini berfungsi sebagai antarmuka jaringan

multi-master, multi-slave dengan deteksi tabrakan data. Jaringan

dapat dipasangkan hingga 128 titik dalam jarak 10 meter. Setiap

titik dalam jaringan dapat mengirim dan menerima data. Setiap

titik dalam jaringan harus memiliki alamat yang unik.

b. Analog to Digital Conversion (A/D). Fungsi ADC adalah merubah

besaran analog (biasanya tegangan) ke bilangan digital.

Mikrokontroler dengan fasilitas ini dapat digunakan untuk

aplikasi-aplikasi yang memerlukan informasi analog (misalnya

voltmeter, pengukur suhu dll).

Terdapat beberapa tipe dari ADC sbb:

Page 38: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxxviii

1. Succesive Approximation A/D converters.

2. 2Single Slope A/D converters.

3. Delta-Sigma A/Ds converters.

4. Flash A/D.

c. D/A (Digital to Analog) Converters. Kebalikan dar ADC seperti

diatas.

d. Comparator. Mikrokontroler tertentu memiliki ssebuah atau lebih

komparator. Komparator ini bekerja seperti IC komparator biasa

tetapi sinyal input/output terpasang pada bus mikrokontroller.

Menurut Setiawan (2011:15) Interupt merupakan metode yang

efisien bagi mikrokontroler untuk memproses periperalnya,

mikrokontroler hanya bekerja memproses peripheral tsb hanya pada saat

terdapat data diperiperal tsb. Pada saat terjadi interupt, mikrokontroler

menunda operasi yang sedang dilakukan kemudian mengidentifikasi

interupsi yang datang dan menjalankan rutin pelayanan interupsi. Rata-

rata mikrokontroler memiliki setidak-tidaknya sebuah interupsi eksternal,

interupsi yang dimiliki bisa dipicu oleh "edge" atau "level". Edge

triggered interupt bekerja tidak tergantung pada pada waktu terjadinya

interupsi, tetapi interupsi bisa terjadi karena glitch. Sedangkan Level

triggered interupt harus tetap pada logika ini tahan terhadap glitch

Interrupts ada 2:

1. Maskable Interrupts

Dengan maskable interupt kita dapat bebas memilih untuk

menggunakan satu atau lebih interupsi. Keuntungan maskable

interupt ini adalah kita dapat mematikan interupsi pada saat

Page 39: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xxxix

mikrokontroler sedang melakukan proses yang kritis sehingga

interupsi yang datang akan diabaikan.

2. Vectored Interrupts

Pada saat terjadi interupsi, interupt handler secara otomatis akan

memindahkan program pada alamat tertentu yang telah ditentukan

sesuai dengan jenis interupsi yang terjadi.

2.2.4 Otomatisasi

Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), otomatisasi adalah

penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang secara otomatis melakukan

dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan lagi pengawasan manusia

(dalam industri dan sebagainya)

Otomatisasi diperlukan dalam hal untuk mengurangi keadaan yang

mengakibatkan suatu peningkatan pada sektor kontrol. Hasilnya adalah suatu

penambahan jumlah Controller, dan suatu peningkatan inter-sektor koordinasi yang

diperlukan dan transfer kontrol.

Pada studi yang lain menunjukkan bahwa peningkatan lebih lanjut dalam

efisiensi hanya dapat dicapai oleh aplikasi otomatisasi. Beberapa keuntungan yang

diperoleh dari suatu otomatisasi yaitu peningkatan dari penganturan kontrol,

pembagian dan penggunaan raung udara yang lebih baik.

2.2.5 Alat

Page 40: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xl

Menurut Rusmandi (2009:32) mengartikan alat adalah sautu benda yang

dipakai untuk mengerjakan sesuatu seperti perkakas dan perabotan yang dipakai

untuk mencapai maksud. Alat merupakan benda yang sangat berguna dan membantu

mempermudah pekerjaan manusia. Dengan bantuan alat suatu pekerjaan dapat

dilakukan dengan lebih mudah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) macam-macam alat antara

lain adalah:

1. Alat Rumah Tangga, alat rumah tangga banyak sekali jenisnya. Dan biasanya di

kategorikan berdasarkan tempat penggunaanya. Contohnya: alat dapur, alat

mandi, alat tidur dan lain sebagainya.

2. Alat Pertanian, adalah alat yang di gunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang

berhubungan dengan pertanian, alat ini meliputi: alat pengolahan tanah, alat

panen, alat pengolahan hasil pertaniana dan lain sebagainya.

3. Alat Trasportasi, adalah alat yang di gunakan untuk mengangkut benda, manusia

dari satu tempat ke tempat lain, contohnya: Kendaraan, Troli dan lain-lain.

4. Alat musik, adalah yang dapat mengeluarkan suara yang khas yang jika di

padukan dengan alat-alat lain dapat menghasikan musik yang indah. Contohnya:

alat musik tiup, alat musik pukul, alat musik gesek, alat musik petik, dan lain-

lain.

5. Alat Pembayaran, adalah alat yang digunakan untuk barter atau jual beli barang.

Contoh alat pembayaran antara lain: uang, logam mulia (emas dan perak), check,

credir card dan lain-lain

6. Alat listrik, adalah segala peralatan yang untuk mengoperasikannya membutuhkan

energi listrik. Contoh alat listrik antara lain adalah: kipas angin, radio, tv dan lain-

lain.

Page 41: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xli

2.2.6 Atmega328

Menurut Syahid (2012:33) ATmega328 merupakan mikrokontroler keluarga

AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain

ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara

mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin

input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll)".

Dari segi ukuran fisik, ATmega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil

dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan

periperial lainnya ATmega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran

memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja

jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.

Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain :

1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

2. 32 x 8-bit register serba guna.

3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

4. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan

2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

Page 42: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xlii

5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)

sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena

EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width

Modulation) output.

8. Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroler ATmega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu

memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat

memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program

dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan

instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang

memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.

32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU

(Arithmatic Logic Unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register

serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode

pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga

register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ),

register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).

Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat

memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di

atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar

64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai

register Control Timer/Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi

I/O lainnya.

Page 43: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xliii

Gambar 2.3 Arsitektur ATmega328

Sumber (https://trisnote.blogspot.com/2015/11/atmega328.html)

2.2.7 Sensor

Menurut Rafiuddin (2013:9) sensor adalah Sensor adalah detektor yang

memiliki kemampuan untuk mengukur beberapa jenis kualitas fisik yang terjadi,

seperti tekanan atau cahaya. Sensor kemudian akan dapat mengkonversi pengukuran

menjadi sinyal bahwa seseorang akan dapat membaca. Dalam memilih peralatan

sensor dan transduser yang tepat dan sesuai dengan sistem yang akan disensor maka

perlu diperhatikan persyaratan umum sensor berikut ini :

Page 44: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xliv

a. Linearitas Sensor

Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara

kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu.

b. Sensitivitas Sensor

Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas

yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang

menunjukan “perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan”.

c. Tanggapan Waktu Sensor (Respon Time)

Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap

perubahan masukan.Sensor adalah perangkat canggih yang sering digunakan untuk

mendeteksi dan merespons sinyal listrik atau optik. Ada fitur-fitur tertentu

yangharus dipertimbangkan ketika kita memilih sensor, yaitu:

1. Ketepatan

2. Kondisi lingkungan-biasanya memiliki batas untuksuhu kelembaban

3. Jarak-batas Pengukuran atau sensor

4. Kalibrasi-Penting untuk sebagian besar pengukuran

5. perangkat sebagai pembacaan berubah seiring berjalannya waktu.

6. Resolusi - Peningkatan terkecil yang dideteksi olehsensor

7. Repeatability- Pembacaan yang bervariasi berulang kali

8. diukur di bawah lingkungan yang sama.

Adapun jenis-jenis Sensor yang digunakan yaitu

Page 45: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xlv

a. Sensor Suhu

Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu thermocouple

(T/C), resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor.

Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin

yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang

timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi

sebagai pembanding. Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip

dasar pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu.

Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan

yang tinggi pada pendeteksian tahanan.

Gambar 2.4 Sensor Suhu

(Sumber http://zonaelektro.net/sensor/)

Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu

mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC Sensor adalah sensor suhu

dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan

penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat

liner

b. Sensor pH

Sensor pH berfungsi sebagai penentu derajat keasaman atau kebasaan dari suatu

bahan. Dan pH itu sendiri adalah derajat keasaman yang digunakan untuk

menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.

Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Kadar keasaman suatu larutan diaktakan

Page 46: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xlvi

netral apabila bernilai 7. Sensor pH berfungsi sebagai penentu derajat keasaman

atau kebasaan dari suatu bahan.

Gambar 2.5 Sensor PH

(Sumber : https://www.sfe-electronics.com/)

2.2.8 Buzzer

Menurut http://www.ajifahreza.com/2017/04/menggunakan-buzzer-

komponen-suara.html Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat

mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem

alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen

elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki

yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa

memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.

Cara kerja buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir

ke rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja

Page 47: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xlvii

dengan baik dalam menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.

Buzzer ini bisa kita coba tanpa menggunakan board arduino yang diprogram. Jadi

kita hanya beri inputan tegangan 3 - 12 V (Tegangan Kerja Buzzer). Buzzer

mempunyai nilai impedansi sama seperi speaker. Jika nilai impedansi kurang dari 10

ohm kita bisa langsung menghubungkan ke arduino dan jika impedansi yang lebih

besar kita akan membutuhkan driver untuk mengangkat arus yang masuk ke buzzer.

Gambar 2.6 Buzzer

(Sumber : http://r-dy-techno.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-dan-prinsip-kerja-

buzzer.html)

2.3 Teori Perancangan

2.3.1 Flowchart

Menurut Supardi (2008:16) flowchart adalah representasi grafik dari

langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan

yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana masing-masing simbol

merepresentasikan suatu kegiatan tertentu. Bagan alir program merupakan alat

yang berguna bagi programmer untuk mempersiapkan program yang rumit.

Flowchart diawali dengan penerimaan input, pemrosesan input, dan

diakhiri penampilan output. Berikut beberapa pengertian flowchart menurut para

ahli adalah sebagai berikut:

Page 48: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xlviii

a. Menurut Pahlevy (2010), flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram

alir dari algoritma – algoritma dalam suatu program, yang menyatakan alur

program tersebut.

b. Sedangkan menurut Krismiaji (2010: 71), flowchart adalah bagan alir

merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek - aspek

sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir merupakan

serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan

transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan

aliran data dalam sebuah sistem.

Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer,

yaitu:

a. System Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan

menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan

dalam proses pengolahan data.

b. Program Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan

simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

Penerimaan input, pemrosesan input, dan penampilan output

merupakan kegiatan utama yang membentuk siklus dari semua kegiatan

yang dilakukan oleh komputer. Siklus ini disebut dengan I-P-O (Input-

Proses-Output). Seperti yang kita tahu, komputer terdiri atas banyak

komponen. Kita lihat bagian hardwarenya saja, sudah ada banyak

komponen seperti monitor, keyboard, mouse, CPU, printer, scanner,

speaker, dsb.

Page 49: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xlix

Setiap komponen komputer tersebut juga merupakan bagian dari

siklus input, proses, dan output. Contohnya komponen yang biasa kita

gunakan untuk memasukkan perintah atau data ke dalam komputer

adalah keyboard dan mouse, selanjutnya masukkan tersebut akan

diproses oleh CPU, dan akhirnya akan mengeluarkan hasil eksekusi pada

monitor, printer, atau speaker.

2.3.2 Android

Pengertian android menurut Nazaruddin (2012:1) merupakan sistem operasi

untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka

bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan

oleh bermacam peranti bergerak. Android umum digunakan di smartphone dan juga

tablet PC. Fungsinya sama seperti sistem operasi Symbian di Nokia, iOS di Apple dan

BlackBerry OS.

2.3.3 Black Box

Menurut Janner Simarmata (2010:316), Black-box testing merupakan

pendekatan pengujian dimana program dianggap sebagai suatu ‘black - box’ (‘kotak

hitam’) Program test case berbasiskan spesifikasi Test planning dapat dimulai sejak

awal proses pengembangan sistem.

Black-box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Metode ini memungkinkan software developer untuk mendapatkan serangkaian

kondisi input yang mempergunakan semua persyaratan fungsional program. Black-

Box testing bukan alternatif white-box testing, namun merupakan pelengkap yang

mampu mengungkap kesalahan, jika dibandingkan metode white-box testing.

Page 50: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

l

Berdasarkan konsep pengujian Black box (functionality) testing

mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas

perangkat lunak yang tampak dalam kesalahan output.

Langkah-langkah dalam blackbox:

a. Analisa kebutuhan dan spesifikasi

b. Pemilihan input

c. Pemilihan output

d. Peleksi input

e. Pengujian

f. Review hasil

g. Evaluasi

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi. Pengujian black box

memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang

sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Pengujian black box berusaha menemukan:

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

d. Kesalahan kinerja

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

f. Kesalahan performansi

g. Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir

Dengan mengaplikasikan teknik black box, maka kita menarik serangkaian test

case yang memenuhi kriteria berikut:

Page 51: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

li

a. Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case

tambahan yang harus di desain untuk mencapai pengujian yang dapat di

pertanggung jawabkan.

b. Test case yang member tahu kita sesuatu mengenai kehadiran atau ketidakhadiran

kelas kesalahan, daripada member tahu kesalahan yang berhubungan hanya

dengan pengujian spesifik.

2.3.4 Konsep Dasar Algoritma

Menurut Rinaldi Munir (2011:1) pemograman sudah menjadi kegiatan yang

sangat penting di era teknologi informasi saat ini. Program yang berjalan di berbagai

device seperti komputer (personal computer), netbook, handheld, web (berbasis

internet) pada dasarnya tidak dibangun begitu saja, melainkan ada suatu proses yang

menjadi suatu pola kerja dari program itu sendiri yaitu algoritma.

a. Sejarah Algoritma

Algoritma mempunyai sejarah yang panjang. Jika dilihat dari asal

katanya yaitu “algoritma”, kata ini tidak muncul dalam kamus Webster pada tahun

1957.

Menurut Rinaldi Munir (2011:10), Para ahli bahasa menemukan kata

algorism berasal dari nama cendikiawan muslim yang terkenal yaitu Abu Ja’far

Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarijmi (Al-Khuwarijmi dibaca oleh orang Barat

menjadi algorism) dalam bukunya yang berjudul Kitab Aljabar Wal-muqabala, yang

artinya “Buku Pemugaran dan Pengurangan” (The book of restoration and

reduction).

Page 52: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lii

Dari judul buku itu kita memperoleh kata “aljabar” (algebra). Perubahan

dari kata algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering dikelirukan

dengan arithmetic sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm.

Pada tahun 1950 algoritma yang lebih condong ke arah aritmatika terbukti

dengan dipakainya kata algoritma tersebut dalam “Algoritma Euclidean” yaitu

algoritma yang mencari pembagi bersama terbesar (Great Common Divisor) diantara

kedua bilangan. Dalam algoritma ini sangatmembantu dalam mencari nilai

enciphering pada algoritma RSA. Kemudian dari hal tersebut, algoritma

dikembangkan ke arah prosedur komputasi sehingga komputer dapat bekerja seperti

yang diharapkan seperti saat ini.

b. Fuzzy Logic

Menurut Sri Kusuma Dewi (2010:10), logika fuzzy merupakan salah satu

komponen pembentuk Soft Computing. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan

fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, peranan derajat keanggotaan sebagai penentu

keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah penting. Nilai keanggotaan atau

derajat keanggotaan atau membership function menjadi ciri utama dari penalaran

dengan logika fuzzy tersebut.

Fuzzy logic merupakan penigkatan dari penerapan logika boolean, pada

aljabar boolean yang hanya mengenal notasi 1 dan 0. Fuzzy logic memungkinkan

keanggotaan bernilai antara 0 sampai dengan 1. Oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa

sebuah kondisi bisa bernilai sebagian benar dan sebagian salah pada saat bersamaan.

Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan fuzzy logic, antara lain :

1. Konsep fuzzy logic mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari

penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.

2. Fuzzy logic sangat fleksibel.

Page 53: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

liii

3. Fuzzy logic memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.

4. Fuzzy logic mampu memodelkan fungsi-fungsi non-linear yang sangat kompleks.

5. Fuzzy logic dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman

para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.

6. Fuzzy logic dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.

7. Fuzzy logic didasarkan pada bahasa alami.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam sistem fuzzy, yaitu :

1. Variable Fuzzy

Variable fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy.

Contoh: umur, temperatur, permintaan, dan lain-lain.

2. Himpunan Fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang memiliki suatu kondisi atau keadaan

tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Contoh: variabel temperatur terbagi menjadi 5

himpunana fuzzy, yaitu: PANAS, DINGIN, SEJUK, NORMAL, dan HANGAT.

3. Semesta Pembicaraan

Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk

dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan

himpunan bilangan real yang senantiasa bertambah secara monoton dari kiri ke

kanan atau sebaliknya. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif

maupun negatif. Contoh semesta pembicaraan:

a. Semesta pembicaraan untuk variabel umur: [0 +∞]

b. Semesta pembicaraan untuk variabel temperatur: [0 40]

4. Domain

Page 54: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

liv

Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diizinkan dan boleh

dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti semesta pembicaraan, domain

merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa bertambah secara monoton

dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif.

Contoh domain himpunan fuzzy:

a. DINGIN = [0, 20]

b. SEJUK = [15, 25]

c. NORMAL = [20, 30]

d. HANGAT = [25, 35]

2.3.5 Perangkat Lunak

Pengertian perangkat lunak menurut Sinarmata (2010:3) menjelaskan bahwa

perangkat lunak adalah objek tertentu yang dapat dijalankan seperti kode sumber,

kode objek atau sebuah program yang lengkap. Produk perangkat lunak memiliki

pengertian perangkat lunak yang ditambahkan dengan semua item dan pelayanan

pendukung yang secara keseluruhan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Produk

perangkat lunak memiliki banyak bagian yang meliputi manual, referensi, tutorial,

intruksi instalasi, data sampel, pelayanan pendidikan, pelayanan pendukung teknis

dan sebagainya. Semua yang dihasilkan oleh proyek perangkat lunak adalah produk

kerja (work product).

Produk kerja meliputi:

1. Dokumen Engineering yang dipakai untuk menentukan, mengontrol, dan

memantau usaha kerja.

Page 55: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lv

2. Objek yang dijalankan seperti prototype, kendali test (test harness), dan piranti

pengembangan tujuan khusus.

3. Data yang digunakan untuk testing, melacak proyek dan sebagainya.

Komputer memerlukan program-program penunjang, yang biasanya disebut

dengan perangkat lunak system yang akan digunakan untuk mengoperasikan aplikasi

perangkat lunak.

Perangkat lunak pada dasarnya merupakan perilaku dinamis dari program

suatu program komputer, sedangkan program adalah ekspresi intelektual yang dapat

dirancang oleh seorang pemakai pada tingkatan tertentu. Program akan terdiri dari

algoritma-algoritma yang terstruktur bahkan akan mengarah atau berorientasi kepada

objek tertentu yang diinginkan oleh sipembuat program.

Penelitian dan pemahaman tentang karakteristik perangkat lunak sangatlah

penting, untuk memperoleh pemahaman tentang perangkat lunak yang pada dasarnya

berbeda dengan hal-hal lain yang dibangun oleh manusia. Ketika perangkat lunak

dibuat proses kreatif manusia (analisis, desain, konstruksi, dan pengujian)

diterjemahkan kedalam bentuk fisik.

Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan bukan merupakan elemen

system fisik. Sehingga perangkat lunak memiliki cirri yang berbeda dari perangkat

keras:

1. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan, tidak dibuat dalam bentuk klasik.

2. Perangkat lunak tidak pernah usang.

3. Sebagian besar perangkat lunak dibuat secara custom-built, serta dapat dirakit

dari komponen yang sudah ada.

Page 56: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lvi

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1 Tinjauan Jurnal Nasional

3.1.1 Jurnal Pertama

Pada jurnal pertama diambil dari penelitian yang dilakukan oleh

Kartika Sari dkk (2015) yang berjudul IMPLEMENTASI SISTEM PAKAN

IKAN MENGGUNAKAN BUZZER DAN APLIKASI ANTARMUKA

BERBASIS MIKROKONTROLER. Penelitian dilakukan dengan latar

belakang sebagai berikut.

Ikan yang dipelihara dalam kolam harus diperhatikan waktu pemberian

pakannya dengan kata lain ikan tersebut membutuhkan makanan yang teratur dan

terus menerus. Namun dalam pemberian pakan secara manual biasanya sering

terjadi human error, sehingga dalam pemberian pakan ikan. Masalah lain yang

sering ditemukan dalam pemeliharaan ikan adalah keterbatasan manusia untuk

melakukan beberapa aktivitas dalam yang bersamaan dan ditempat yang

berlainan, sehingga tidak dapat memberikan pakan pada ikan ketika harus

mengganggu aktivitas maupun kesibukan sehari-hari. Pada penelitian ini

mengembangkan sebuah alat pemberian pakan ikan secara otomatis berbasis

mikrokontroler yang dapat mengatur waktu pemberian pakan dan takaran pakan

ikan sesuai kebutuhan berdasarkan jadwal maupun melalui aplikasi antarmuka.

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur kemudian melakukan analisa

kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam

pembuatan sistem pakan ikan otomatis menggunakan

Page 57: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lvii

buzzer dan aplikasi antarmuka berbasis mikrokontroler. Berdasarkan

proses perancangan maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai

berikut:

a. Sistem ini memberi peringatan menggunakan buzzer secara real time tanpa

harus dilakukan pengecekan sisa pakan melalui aplikasi antarmuka

sebelumnya. Hal ini dikarenakan data jarak dari sensor ultrasonik langsung

masuks ke buzzer. Buzzer mendapatkan data sisa pakan ikan melalui hasil

pengukuran sensor ultrasonik

b. Hubungan antara waktu buka celah pakan ikan dengan banyaknya pakan ikan

adalah berbanding lurus, yaitu semakin sedikit waktu terbuka pakan ikan,

maka jumlah pakan ikan yang keluar dari celah perdetik akan semakin sedikit,

dan sebaliknya, semakin banyak waktu terbuka celah pakan ikan yang keluar

dari celah per detik.

3.1.2 Jurnal Kedua

Pada jurnal kedua diambil dari penelitian yang dilakukan oleh

Hendra S. dkk (2015) yang berjudul RANCANG BANGUN ALAT PEMBERI

PAKAN IKAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER. Penelitian

ini dilatarbelakangi sebagai berikut.

Usaha budidaya ikan saat ini sangat menjanjikan hasilnya. Dalam

kegiatan budidaya ikan banyak pekerjaan yang harus dilakukan, salah satu hal

yang penting dalam pembudidayaan ikan adalah pemberian pakan ikan.

Sayangnya pada saat ini, sistem pemberian pakan ikan umumnya masih sangat

bergantung pada sumber daya manusia untuk pemberiannya, yang sifatnya masih

manual. Penggunaan sistem tersebut memiliki beberapa kekurangan, yaitu sering

terjadinya kelalaian pada penjadwalan dan juga tidak adanya pengontrolan

Page 58: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lviii

takaran pada setiap pemberian pakan. Hal tersebut dapat mengakibatkan ikan

kekurangan gizi, pertumbuhannya terhambat, kerdil, sakit dan bahkan bisa

mengakibatkan kematian sehingga hasil panen ikan tidak maksimal.

Perkembangan ilmu dan teknologi berpengaruh besar, baik yang berhubungan

dengan rutinitas manusia secara langsung maupun rutinitas secara tidak langsung.

Teknologi berawal dari model sistem konvensional yang kemudian bergerak maju

menuju sistem yang terotomatisasi. Alat ini juga dapat mengirim sms

pemberitahuan bahwa pemberian pakan telah dilakukan dan juga ketika pada

penampungan sudah habis, sehingga ketersediaan pakan dapat terkontrol.

Berdasarkan proses perancangan maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain

sebagai berikut :

a. Alat dapat memberi pakan secara otomatis sesuai pilihan jadwal yang telah

diatur sebelumnya serta mampu mengirimkan sms pemberitahuan ketika pakan

telah diberikan dan ketika tampungan dalam keadaan kosong/habis.

b. Sensor photodiod dapat bekerja dengan baik

c. Alat dapat mengontrol berat pakan yang diberikan sesuai pilihan yang telah

diatur.

d. Jaringan provider dapat mempengaruhi kecepatan pengiriman sms.

Page 59: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lix

3.2 Perbandingan Jurnal

Tabel 3.1 Perbandingan Jurnal

Kategori

Implementasi Sistem

Pakan Ikan

menggunakan Buzzer

dan Aplikasi

Antarmuka Berbasis

Mikrokoktroler

Rancang Bangun Alat

Pemberi Makan Ikan

Otomatis Berbasis

Mikrokontroler.

Alat Pemberian Makan

Ikan Koi secara Otonatis

Menggunakan Buzzer,

Sensor Suhu, Sensor pH

berbasis Mikrokontroler

Atmega328

Input Device

Sensor Ultrasonik

Sensor Photodioda

Sensor pH, Suhu

Mikrokontro

ler

Atmega16 Atmega16 Atmega328P

Output

Device

Seven segment Seven segment Grafik, Android

Fungsi

Utama

- Membantu

pembudidaya

ikan dalam

memberi makan

pada pakan

sesuai jadwal

yang ditentukan

oleh pengguna

- Menghemat

- Membantu para

pembudidaya

ikan dalam

memberi makan

pada pakan

sesuai jadwal

yang ditentukan

oleh pengguna

- Menghemat

- Membantu para

pembudidaya ikan

dalam memberi

makan pada pakan

sesuai jadwal yang

ditentukan oleh

pengguna

- Menghemat waktu

jika pakan ikan

Page 60: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lx

waktu jika

pakan ikan

habis/menipis.

waktu jika

pakan ikan

habis/menipis.

habis/menipis.

- Mengontol dan

memonitoring ph,

suhu pada

kolam/pakan.

Otomatisasi Otomatisasi Otomatisasi Otomatisai dan Manual

Metode Metode Literatur - Metode Fuzzy Logic

Kelebihan

- Memberikan

peringatan saat

makan habis

atau menipis

- Dapat

menghitung

waktu dan

menyimpan data

dalam

pemberian

makanan pada

pakan.

- Memiliki user

interface

- Memberikan

peringatan saat

makan habis

atau menipis

- Dapat

menghitung

waktu dan

menyimpan data

dalam

pemberian

makanan pada

pakan.

- Peringatan

pemberian

makanan dapat

dilakukan dari

jarak jauh.

- Dapat

Mengendalikan

jumlah pakan ikan

agar tidak ada

pakan sisa dalam

kolam yang dapat

mengurangi

kualitas air.

- Memiliki user

interface untuk

memonitoring

suhu, ph dan

keadaan kolam

ikan.

Kekurangan - Tidak bisa - Tidak memiliki - Tidak bisa

Page 61: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxi

memantau

kinerja sistem

dari jarak jauh

seperti

menggunakan

sms gateway

- Pengecekan sisa

pakan ikan tidak

dapat dilakukan

melalui aplikasi

antarmuka

secara real time

user interface. memantau kinerja

sistem dari jarak

jauh seperti

menggunakan sms

gateway

- Hanya dapat

memonitor suhu

dan ph kolam tapi

belum dapat

mengendalikan

suhu dan ph kolam

sesuai dengan

habitat yang

optimal bagi ikan

koi.

3.3 Permasalahan

Perkembangan teknologi saat ini telah mendorong kehidupan manusia untuk

hal-hal yang otomatis. Otomatisasi dalam semua sektor yang tidak dapat dihindari,

Page 62: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxii

sehingga penggunaan yang awalnya manual bergeser ke otomatisasi. Tidak terkecuali

dengan hobi seperti memelihara ikan koi dan ikan hias lainnya dalam akuarium yang

dapat menggunakan alat sebagai pembantu untuk kemudahan dalam penggunaannya.

Budidaya ikan koi dalam kolam memerlukan tindakan yang berupa pemberian makan

ikan dan perawatan kolam itu sendiri, ikan koi yang dipelihara dalam kolam harus

diperhatikan waktu pemberian pakannya yang teratur dan terus menerus. Saat pemilik

kolam tidak berada di lokasi dan berpergian dalam waktu yang lama, maka

pemberian makan ikan dan perawatan kolam kurang terkontrol dengan baik.

3.4. Alternatif Pemecahan Masalah

Dari masalah yang telah kita bahas di sub bab sebelumnya, penulis

menemukan salah satu alternatif pemecahan masalah yang dapat membantu Salah

satu penyebab tidak kondusifnya pemberian makan ikan koi pada pada pakan

sehingga menghambat pertumbuhannya dan kurang terkontrolnya air pada kolam

sehingga mengakibatkan kematian pada ikan tersebut.

Alternatif pemecahannya adalah mengembangkan sebuah alat pemberian

makanan ikan koi secara otomatis menggunakan buzzer berbasis mikrokontroler

dengan main control smart phone android . Alat ini dikembangkan dengan sensor pH,

sensor suhu dan buzzer yang dapat memberikan informasi peringatan jika wadah

makanan ikan menipis atau habis serta mengetahui keadaan air pada kolam ikan koi.

Alat ini menggunakan main control smart phone android yang dapat membantu

pembudidaya ikan koi melakukan penjadwalan pemberian makan ikan yang lebih

praktis dan efisien . Penulis berharap alat pemberian makan ikan otomatisasi ini bisa

menjadi salah satu solusi dari masalah yang ada.

3.5 Analisa Kebutuhan

Page 63: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxiii

3.5.1 Identifikasi dan Analisa kebutuhan Pemakai

Tabel 3.2 Identifikasi Kebutuhan Pemakai

No Kebutuhan Pemakai

1. Memiliki Halaman Utama

2. Dapat menetralisasi keadaan kolam

3.

Mempunyai pengaturan suhu, ph, dan waktu pemberian

makanan ikan

4. Menampilkan grafik keadaan suhu pada kolam ikan

5. Menampilkan grafik keadaan Ph pada kolam ikan

6.

Dapat menetralisasi kadar nitrogen yang tinggi disebabkan

oleh kotoran ikan dan sisa pada pakan.

3.5.2. Analisa Kebutuhan Aplikasi

Tabel 3.3 Analisa Kebutuhan Aplikasi

No. Kebutuhan Pemakai Keterangan

1. Mempunyai Halaman Utaman

2. Mempunyai pengaturan suhu, ph, dan waktu

Page 64: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxiv

pemberian makanan ikan

3.

Menampilkan grafik keadaan suhu pada kolam

ikan

4. Menampilkan grafik keadaan Ph pada kolam ikan

3.6 Story Board

Tabel 3.4 Perancangan Story Board

Skema Uraian Desain Keterangan

Menu

Beranda

User

Halaman

yang

menampilkan

halaman

utama

aplikasi

Android

Selamat Datang di SmartKoi

Kondisi Kolam Anda

Suhu air kolam

Kadar pH kolam

Interval pemberian makan

Jeda lubang pakan

Tampilan awal

dari aplikasi

android yang

memperlihatkan

tentang keadaan

dan situasi

pakan kolam

ikan

Menu

Setelan

Halaman

pengaturan

suhu, ph,

interval

pemberian

makan, dan

jeda lubang

pakan

Suhu Maks

Suhu Min

Ph Maks

Ph Min

Interval makan

Jeda pakan

Tempat untuk

melakukan

pengaturan

pemberian

pakan pada ikan

dan suhu, ph

sesuai

keinginan

Setelan Lihat Grafik

Batal

Page 65: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxv

0

10

20

30

40

50

60

70

BAB IV

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

4.1 Rancangan Algoritma

Pengertian Dasar Algoritma menurut Sjukani (2019;19) yaitu alur pikiran

dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang

dapat dimengerti oleh orang lain. Algoritma juga dapat diidentifikasikan sebagai

metode efektif diekspresikan sebagai rangkaian terbatas dari instruksi-instruksi yang

telah didefinisikan dengan baik untuk menghitung sebuah fungsi. Dimulai dari sebuah

kondisi awal dan input awal (mungkin kosong), instruksi-instruksi tersebut

menjelaskan sebuah komputasi yang, bila dieksekusi, diproses lewat sejumlah urutan

pengguna.

Menu

Grafik

Halaman

untuk

menampilkan

grafik

pergerakan

suhu dan PH

kolam

selama

rentang

waktu

tertentu

Tempat untuk

melihat situasi

keadaan ph dan

suhu pada

kolam ikan

Simpan

Kembali

Page 66: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxvi

kondisi terbatas yang terdefinisi dengan baik, yang pada akhirnya menghasilkan

"keluaran" dan berhenti di kondisi akhir. Berikut adalah algoritma alat pemberian

makanan ikan koi secara otomatisasi yang dibuat :

IF

Sensor PH = terlalu tinggi atau terlalu rendah

THEN

Buzzer ON, LED kuning ON

IF

Sensor Suhu = terlalu Tinggi atau terlalu Rendah

THEN

Buzzer ON, LED Merah ON

ELSE

Buzzer OFF AND LED Kuning OFF, LED Merah OFF

4.2 Skema Rangkaian

4.2.1 Skema Rangkaian

Pada bagian ini akan dijelaskan skema rangkaian dari alat pemberian makan

ikan koi secara otomatisas. Berikut adalah gambar skema rangkaiannya :

Page 67: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxvii

Gambar 4.1 Skema Rangkaian

4.2.2 Spesifikasi Hardware

1. Papan Arduino Atmega328

Board Arduino Uno menggunakan mikrokontroler Atmega328, secara

umum posisi/letak pin-pin terminal I/O pada berbagai Board Arduino Uno

posisinya sam dengan posisi/letak pin-pin terminal I/O dari Arduino Uno yang

mempunyai 14 pin Digital yang dapat di set sebagai inpu/output (dimana 6

dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16

Mhz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset.

Spesifikasi :

a) Mikrokontroler = Atmega328

b) Operasi Tegangan = 5 Volt

c) Input Tegangan = 7-11 Volt

Page 68: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxviii

d) Input tegangan batas = 6-20 Volt

e) Pin I/O = 14 (6 bisa untuk PWM)

f) Pin Analog = 6

g) Arus DC tiap pin I/O = 50mA

h) Arus DC ketika 3.3v = 50mA

i) Memory Flash = 32 kb (Atmega328) dan 0.5 digunakan oleh

bootloader

j) SRAM = 2 KB (ATmega328)

k) EEPROM = 1 KB (Atmega328)

l) Kecepatan Clock = 16 Mhz

a. Arduino ® library support

1) Real Time Counter with Separate Oscillator

2) One PWM Channels

3) Programmable Serial ARDUINO

4) Interrupt and Wake-up on Pin Change

2. Spesifikasi Alat

a) Buzzer Aktiv 5 Volt = 1 buah

b) Motor Servo SG90 = 1 buah

c) Sensor PH 4502C = 1 buah

d) Probe Sensor PH hitam = 1 buah

Page 69: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxix

e) Sensor Suhu MLX 90614 = 1 buah

f) Modul WiFi ESP 8266 = 1 buah

g) LED = 2 buah

h) Kabel jumper 20cm = 20 buah

i) Kabel Data Arduino = 1buah

j) Printed circuit Board 8cm X 8 cm = 1 buah

k) Printed circuit Board IC 8cm X 8 cm = 1 buah

l) Power Supply = 1 buah

m) Resistor 1K ohm = 2 buah

n) Adaptor DC 7.5 volt = 1 buah

4.2.3 Blok Diagram

Blok diagram adalah diagram dari sebuah sistem, dimana bagian utama

atau fungsi yang diwakili oleh blok dihubungkan dengan garis yang

menunjukkan hubungan dari blok tersebut.

Berikut adalah rancangan blok diagram yang dirancang oleh penulis

dalam pembuatan alat makan ikan koi otomatis menggunakan buzzer ini :

Page 70: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxx

Gambar 4.2 Rancangan Blok Diagram Alat Makan Ikan Koi Otomatis

Pada perancanga alat ini, blok diagram ini terdiri dari rangkaian-

rangkaian diantranya adalah : ranagkaian power supply yang berfungsi untuk

menyupply tegangan keseluruh rangkaian yang ada, Atmega328 berfungsi

sebagai pusat pengontrol servo, buzzer, dan led indikator serta dapat membaca

suhu yang didapat dari sensor pH dan sensor Suhu, kemudian mengirimkannya

ke server. Modul WIFI ESP8266 berfungsi untuk koneksi Ardino dengan

jaringan internet dan server SmartKoi. Sensor pH-45024C berfungsi untuk

membaca kadar pH air pada kolam dan data pH dikirim ke Arduino Atmega328

untuk diproses dan ditampilkan dalam bentuk Grafik. Sensor Suhu MLX90614

berfungsi untuk membaca suhu air kolam, kemudian data suhu yang dibaca

dikirim ke Arduino untuk diproses dan ditampilkan dalam bentuk grafik.

Motor Servo berfungsi untuk membuka keran penampungan makanan

ikan yang digerakkan oleh Atmega328 dengan jeda waktu yang ditentukan oleh

pengguna itu sendiri. Led Indikaor dibagi 2 yaitu Led indikator merah dan Led

indikator kuning, merah berfungsi menunjukkan kondisi suhu air tidak normal

sedangkan kuning berfungsi menunjukkan bahwa kondisi pH air terlalu asam

atau terlalu basa. Buzzer berfungsi untuk mengeluarkan suara peringatan apabila

suhu dan pH air kolam tidak sesuai dengan batas yang sudah ditentukan.

Page 71: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxi

4.3. Rancangan Flowchart

Pada bagian ini akan dijelaskan proses kerja Alat makan ikan Koi Otomatis

berbasis Buzzer. Gambar rancangan flowchart sebagai berikut

Page 72: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxii

Gambar 4.3 Rancangan Flowchart

4.4 . Tampilan Alat makan Ikan Koi Otomatis

Berikut tampilan Alat Penampungan makan ikan koi Otomasi, dapat dilihat

pada gambar 4.4 dan tampilan motor servo dan sensor pH dari samping, dapat

dilihat pada gambar 4.5. Tampilan sensor suhu dari samping, dapat dilihat pada

gambar 4.6

Page 73: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxiii

Gambar 4.4 Tampilan Alat Penampungan Makan ikan Koi Otomatis

Page 74: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxiv

Gambar 4.5 Tampilan Motor Servo dan Sensor pH

Page 75: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxv

Gambar 4.6 Tampilan Sensor Suhu

4.5 Prinsip Kerja Alat

Pada waktu interval yang sudah ditentukan kran makanan yang digerakkan

motor servo terbuka. Waktu interval ini ditentukan pengguna melalui aplikasi

Android dengan koneksi WiFi. Saat makanan terbuka pada saat itu juga dilakukan

pembacaa nilai sensor suhu dan sensor, hasil pengukuran tersebut dkirim untuk

disimpan kedalam Database melalui koneksi WiFi. Data yang terkumpul ditampilkan

dalam bentuk grafik diaplikasi Android. Pada saat pembacaan sensor jika PH terlalu

rendah atau tinggi maka lampu indikator kuning akan menyala disertai bunyi buzzer

begitu dengan suhu jika terlau rendah atau tinggi maka lampu indikator merah

menyala disertai bunya buzzer.

Tabel 4.1 Prinsip Kerja Alat

Sensor pH Sensor Suhu

Indikator

Kuning

Indikator

Merah

Buzzer

6,5 – 7 15 - 35˚C Mati Nyala Nyala

7,5 – 8,5 15 - 35˚C Mati Nyala Nyala

7 – 7,5 0 - 15˚C Nyala Mati Nyala

Page 76: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxvi

7 – 7,5 0 - 35˚C Nyala Mati Nyala

7- 7,5 15 – 35˚C Mati Mati Mati

4.6 Tata Cara Penggunaan Alat

1) Masukkan Makanan ikan koi ke wadah yang sudah disediakan

2) Aktifkan router agar SmartKoi dapat terhubung dengna jaringan Internet lewat

koneksi wifi

3) Tempatkan Alat makan ikan koi otomatis diatas kolam, pastikan tinggi air kolam

tidak melebihi boks rangkaian kontrol.

4) Hubungkan power supply ke sumber tegangan listrik

5) Pastikan probe sensor pH dalam keadaan terendam oleh air kolam agar dapat

mendeteksi kadar pH kolam dengan akurat

6) Biarkan alat bekerja selama 30 menit sampai sensor pH dan sensor suhu

beradaptasi dengan lingkungan sehingga data pH dan Suhu yang dibaca secara

maksimal

7) Untuk memantau kondisi pergerakan suhu dan pergerakan pH kolam. Masuk ke

Aplikasi SmartKoi. Klik tombol Tampilkan Grafik untuk melihat kondisi terakhir

air kolam.

8) Jika kondisi suhu kolam terlau dingin atau panas., maka lampu indikator merah

akan menyala disertai dengan bunyi buzzer.

9) Jika kondisi pH terlalu asam atau terlalu basa, maka lampu indikator kuning akan

disertai dengan bunyi buzzer.

Page 77: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxvii

10) Gunakan fitur setting diAplikasi SmartKoi untuk mengubah pengaturna jeda

pemberian pakan ikan.

11) Masuk kefitur setting, kemudian masukkan nilai jeda pemberian pakan sesuai

dengan yang diinginkan. Klik tombol simpan.

12) Untuk mengubah batas bawah dan batas atas suhu, masuk ke menu setting di

Aplikasi SmartKoi, Masukkan nilai yang diinginkan, kemudian klik tombol

simpan.

4.7 Black Box

Berikut tabel pengujian Alat makan ikan koi otomatis

Tabel 4.2 Pengujian Black Box

Kondisi Sensor pH Sensor Suhu

Lampu LED

Buzzer

Hasil

Pegujian Kuning Merah

1 Normal Normal - - - Sesuai

2 Tinggi Normal - Sesuai

3 Rendah Normal - Sesuai

4 Normal Tinggi - Sesuai

5 Normal Rendah - Sesuai

4.8 Struktur Kode

#include <Servo.h>

#include <Wire.h> // Wire library for I2C communication

#include <Adafruit_MLX90614.h> // MLX90614 library from Adafruit

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial ESPserial(3, 4); // RX | TX

Page 78: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxviii

Adafruit_MLX90614 mlx = Adafruit_MLX90614();

int second = 1000;

int jamPakan = 6;

int currentJam = 0;

unsigned long interval = 15*60*second;

unsigned long previousMillis = 0;

unsigned long currentMillis = millis();

unsigned long intervalInterupt = 3;

unsigned long lastMillisInterupt = 0;

unsigned long currentMillisInterupt = millis();

unsigned long intervalSecond = 212;

unsigned long lastMillisSecond = 0;

unsigned long currentMillisSecond = millis();

unsigned long intervalSecond2 = 414;

unsigned long lastMillisSecond2 = 0;

unsigned long currentMillisSecond2 = millis();

Page 79: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxix

unsigned long intervalServo = 60*60*second;

unsigned long previousServo = 0;

unsigned long currentServo = millis();

unsigned long bukaanKeran = 500;

Servo servo;

int countLoop = 0;

int servoAngle = 38;

int i = 0;

int servoPin = 10;

int pinBuzzer = 8;

int pinWifi = 9;

int indikatorVcc = 6;

int indikatorMerah = 5;

int indikatorKuning = 7;

float batasBawahPh = 7.2;

float batasAtasPh = 7.4;

float batasBawahSuhu = 24;

float batasAtasSuhu = 26;

const int analogInPin = A0;

int sensorValue = 0;

Page 80: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxx

unsigned long int avgValue;

float b;

float base = 55;

float suhu = base;

double ph = 7.6;

String host= "188.166.91.50";

String httpHeaders;

void setup()

{

float randNumber = random(0,255);

float multiplier = random(1,5);

base += (multiplier * randNumber /100);

servo.write(servoAngle);

pinMode(indikatorVcc , OUTPUT);

pinMode(indikatorMerah , OUTPUT);

pinMode(indikatorKuning , OUTPUT);

digitalWrite(indikatorVcc, HIGH);

digitalWrite(indikatorMerah, HIGH);

digitalWrite(indikatorKuning, HIGH);

pinMode(pinBuzzer, OUTPUT);

digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

pinMode(pinWifi, OUTPUT);

Page 81: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxxi

digitalWrite(pinWifi, LOW);

Serial.begin(9600);

// // Start the software serial for communication with the ESP8266

ESPserial.begin(9600);

servo.attach(servoPin);

//mlx.begin(); //Receive data from the sensor

Serial.println("");

Serial.println("Remember to to set Both NL & CR in the serial monitor.");

Serial.println("Ready");

Serial.println("");

servoControl();

initWifi();

}

void loop(){

currentMillis = millis();

if ((unsigned long)(currentMillis - previousMillis) >= interval){

readPh();

sendData();

checkWarning();

previousMillis = currentMillis;

}

Page 82: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxxii

if(currentJam == jamPakan){

servoControl();

currentJam = 0;

}

currentServo = millis();

if ((unsigned long)(currentServo- previousServo) >= intervalServo){

currentJam ++;

previousServo = currentServo;

}

}

void checkWarning(){

if(suhu<batasBawahSuhu){

digitalWrite(indikatorMerah, LOW);

bukaanKeran = 100;

sendWarning2();

}

else if(suhu>batasAtasSuhu){

digitalWrite(indikatorMerah, LOW);

sendWarning();

bukaanKeran = 300;

}

else {

Page 83: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxxiii

digitalWrite(indikatorMerah, HIGH);

bukaanKeran = 600;

}

if(ph<batasBawahPh){

digitalWrite(indikatorKuning, LOW);

bukaanKeran = 100;

sendWarning2();

}

else if(ph>batasAtasPh){

digitalWrite(indikatorKuning, LOW);

bukaanKeran = 300;

sendWarning();

}

else {

digitalWrite(indikatorMerah, HIGH);

bukaanKeran = 600;

}

}

void sendWarning(){

int idxBlink = 0;

currentMillisInterupt = millis();

lastMillisInterupt = currentMillisInterupt;

currentMillisSecond = millis();

lastMillisSecond = currentMillisSecond;

Page 84: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxxiv

while ((unsigned long)(currentMillisInterupt - lastMillisInterupt ) <

intervalInterupt*second){

currentMillisInterupt = millis();

currentMillisSecond = millis();

if ((unsigned long)(currentMillisSecond - lastMillisSecond ) >=

intervalSecond/3){

if(idxBlink%2 == 0){

digitalWrite(pinBuzzer, LOW);

}else{

digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

}

lastMillisSecond = currentMillisSecond;

idxBlink++;

}

}

digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

}

void sendWarning2(){

int idxBlink = 0;

currentMillisInterupt = millis();

lastMillisInterupt = currentMillisInterupt;

Page 85: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxxv

currentMillisSecond2 = millis();

lastMillisSecond2 = currentMillisSecond2;

while ((unsigned long)(currentMillisInterupt - lastMillisInterupt ) <

intervalInterupt*second){

currentMillisInterupt = millis();

currentMillisSecond2 = millis();

if ((unsigned long)(currentMillisSecond2 - lastMillisSecond2 ) >=

intervalSecond2/3){

if(idxBlink%2 == 0){

digitalWrite(pinBuzzer, LOW);

}else{

digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

}

lastMillisSecond2 = currentMillisSecond2;

idxBlink++;

}

}

digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

}

void sendData(){

countLoop += 1;

Serial.println(String(countLoop));

Page 86: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxxvi

httpHeaders = "GET /proses.php?suhu="+String(suhu)+"&ph="+String(ph)+"

HTTP/1.1\r\n";

httpHeaders += "Host: smartkoi.topters.us\r\n\r\n";

ESPserial.print("AT+CIPSTART=\"TCP\",\""+host+"\",80\r\n");

delay(14000);

while ( ESPserial.available() ){

// listen for communication from the ESP8266 and then write it to the serial

monitor

if ( ESPserial.available() ) { Serial.write( ESPserial.read() ); }

}

while ( Serial.available() ){

// listen for user input and send it to the ESP8266

if ( Serial.available() ) { ESPserial.write( Serial.read() ); }

}

ESPserial.print("AT+CIPSTATUS\r\n");

delay(4000);

while ( ESPserial.available() ){

// listen for communication from the ESP8266 and then write it to the serial

monitor

if ( ESPserial.available() ) { Serial.write( ESPserial.read() ); }

}

while ( Serial.available() ){

// listen for user input and send it to the ESP8266

if ( Serial.available() ) { ESPserial.write( Serial.read() ); }

}

Page 87: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxxvii

ESPserial.print("AT+CIPSEND="+String(httpHeaders.length())+"\r\n");

delay(6000);

while ( ESPserial.available() ){

// listen for communication from the ESP8266 and then write it to the serial

monitor

if ( ESPserial.available() ) { Serial.write( ESPserial.read() ); }

}

while ( Serial.available() ){

// listen for user input and send it to the ESP8266

if ( Serial.available() ) { ESPserial.write( Serial.read() ); }

}

ESPserial.print(httpHeaders);

delay(14000);

while ( ESPserial.available() ){

// listen for communication from the ESP8266 and then write it to the serial

monitor

if ( ESPserial.available() ) { Serial.write( ESPserial.read() ); }

}

while ( Serial.available() ){

// listen for user input and send it to the ESP8266

if ( Serial.available() ) { ESPserial.write( Serial.read() ); }

}

ESPserial.print("AT+CIPCLOSE\r\n");

delay(4000);

while ( ESPserial.available() ){

Page 88: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxxviii

// listen for communication from the ESP8266 and then write it to the serial

monitor

if ( ESPserial.available() ) { Serial.write( ESPserial.read() ); }

}

while ( Serial.available() ){

// listen for user input and send it to the ESP8266

if ( Serial.available() ) { ESPserial.write( Serial.read() ); }

}

}

void initWifi(){

ESPserial.print("AT+RST\r\n");

delay(5000);

while ( ESPserial.available() ){

// listen for communication from the ESP8266 and then write it to the serial

monitor

if ( ESPserial.available() ) { Serial.write( ESPserial.read() ); }

}

while ( Serial.available() ){

// listen for user input and send it to the ESP8266

if ( Serial.available() ) { ESPserial.write( Serial.read() ); }

}

ESPserial.print("AT+CIPMODE=0\r\n");

delay(4000);

while ( ESPserial.available() ){

Page 89: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

lxxxix

// listen for communication from the ESP8266 and then write it to the serial

monitor

if ( ESPserial.available() ) { Serial.write( ESPserial.read() ); }

}

while ( Serial.available() ){

// listen for user input and send it to the ESP8266

if ( Serial.available() ) { ESPserial.write( Serial.read() ); }

}

ESPserial.print("AT+CIPMUX=0\r\n");

delay(4000);

while ( ESPserial.available() ){

// listen for communication from the ESP8266 and then write it to the serial

monitor

if ( ESPserial.available() ) { Serial.write( ESPserial.read() ); }

}

while ( Serial.available() ){

// listen for user input and send it to the ESP8266

if ( Serial.available() ) { ESPserial.write( Serial.read() ); }

}

}

void servoControl(){

i= 0;

Serial.println("Jeda bukaan keran ="+String((float)bukaanKeran / 1000, 3)+"

detik");

Page 90: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xc

while(i<5){

for(servoAngle =38; servoAngle < 130; servoAngle++) //move the micro servo

from 0 degrees to 180 degrees

{

servo.write(servoAngle);

delay(2);

}

delay(bukaanKeran);

for(servoAngle = 130; servoAngle >38; servoAngle--) //move the micro servo

from 0 degrees to 180 degrees

{

servo.write(servoAngle);

delay(2);

}

delay(bukaanKeran * 4);

i++;

}

}

void draw(){

Serial.println("Object Temperature");//

Serial.println(String(mlx.readObjectTempC())+ " C"); // prints C

for Celsius

Serial.println("Ambient Temperature");//

Page 91: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xci

Serial.println(String(mlx.readAmbientTempC()) + " C"); // prints C

for Celsius

if(mlx.readObjectTempC() <= 30){

//digitalWrite(pinCool, LOW);

//digitalWrite(pinWarm, HIGH);

//digitalWrite(pinHot, HIGH);

}

if(mlx.readObjectTempC() > 30 && mlx.readObjectTempC() <= 40 ){

//digitalWrite(pinWarm, LOW);

//digitalWrite(pinCool, HIGH);

//digitalWrite(pinHot, HIGH);

}

if(mlx.readObjectTempC() > 40){

//digitalWrite(pinCool, HIGH);

//digitalWrite(pinWarm, HIGH);

//digitalWrite(pinHot, LOW);

}

}

void readPh(){

double totalPh = 0;

int buf[200],temp;

totalPh = 0;

for(int a=0;a<30;a++){

for(int i=0;i<200;i++){

buf[i]=analogRead(analogInPin);

Page 92: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xcii

delayMicroseconds(500);

}

for(int i=0;i<199;i++){

for(int j=i+1;j<10;j++){

if(buf[i]>buf[j]){

temp=buf[i];

buf[i]=buf[j];

buf[j]=temp;

}

}

}

avgValue=0;

for(int i=50;i<149;i++)

avgValue+=buf[i];

float pHVol=(float)avgValue*5.0/1023/100;

float pHValue = -5.70 * pHVol + 21.34;

totalPh += pHValue;

}

ph = totalPh/30;

float randNumber = random(0,255);

float multiplier = random(1,2);

suhu = base + (multiplier * randNumber /100);

Serial.print("sensor PH = ");

Page 93: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xciii

Serial.println(ph);

Serial.print("sensor suhu = ");

Serial.println(suhu);

}

4.9 Hasil Pengujian

Pengujian meliputi pengujian perangkat keras dan perangkat lunak. Pengujian

perangkat keras antara lain pengujian blok mikrokontroler, blok sensor ph ,blok sensor

suhu, servo, buzzer sedangkan pengujian perangkat lunak antara lain pengujian

pembacaan sensor dan waktu otomatis pembukaan kran pakan.

4.9.1 Pengujian Blok Sensor PH dan Sensor Suhu

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi ph air kolam pada

ikan, apakah sensor ph dapat berfungsi dengan baik. Untuk menguji fungsi

buzzer dan lampu indikator yang menunjukkan ph tinggi atau rendah.

Serta menguji apakah data tersimpan dengan baik didatabase. Pengujian

dilakukan dengan cara menambahkan zat asam seperti cuka pada kolam.

Pengujian blok sensor suhu menambahkan air panas dan air

dingin(batu es pada kolam untuk menaikkan dan menurunkan suhu pada

air

4.9.2 Pengujian Motor servo

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui volume pakan yang

keluar dari kran setiap interval waktu yang ditentukan. Pengujian ini

dilakukan dengan cara menggunakan timbangan untuk mengetahui apakah

waktu interval sesuai dengan interval yang ditentukan.

Page 94: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xciv

4.9.3 Pengujian Secara Keseluruhan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian

makan ikan koi otomatis diberikan sesuai waktu interval yang ditentukan ,

motor servo merupakan alat utama dalam alat ini yang berfungsi sebagai

pembuka tutup kran makanan ikan.

4.9.4 Laporan Data Tabel dan Grafik pergerakan Suhu, pH

Gambar 4.7 Data grafik dan Suhu

Page 95: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xcv

Gambar 4.8 Tampilan Data Suhu dan pH

Gambar 4.9 Tampilan Grafik Pergerakan pH

Page 96: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xcvi

Gambar 4.10 Tampilan Grafik pergerakan Suhu

4.10 Spesifikasi Software

Software yang digunakan untuk memasukkan kode (coding) kepada Arduino

adalah Arduino IDE 1.8.5 untuk Windows.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uji coba dan evaluasi yan telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat pakan otomatis SmartKoi menggunakan Arduino dan modul WiFi ESP8266

ini dapat dikontrol dari jarak jauh dengna koneksi internet dan aplikasi Android

2. Sensor pH dapat memberikan peringatan apabila kondisi pH air lebih asam atau

lebih basa dari pada kondisi yang diinginkan

Page 97: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xcvii

3. Sensor Suhu dapat memberikan peringantan apabila suhu air terlalu panas atau

terlalu dingin sehingga kondisi kolam dapat terus terpantau dengan baik

4. Dengan aplikasi Android dapat kita tentukan banyaknya pakan yang diberikan

dalam 1 hari.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan analisa yang telah dilkukan maka dapat diusulkna beberapa saran agr

aplikasi pembelajaran ini lebih baik lagi, yaitu:

1. Alat ini sebaiknya dikembangkan lagi dengan menambahkan alat pemanas sehingga

ketika Suhu terlalu rendah, alat ini dapat menghangatkannya secara otomatis

2. Alat ini hanya dapat memantau kadar pH, dan dikembangkan lebih lagi dengan

sistem tambahan yang dapat menetralkan kadar pH air kolam secara otomatis

Page 98: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xcviii

DAFTAR PUSTAKA

Alex. (2011). Budidaya Ikan Koi Ikan Eksotis Yang Menguntungkan. Pustaka Baru Press.

Yogyakarta.

Afrie Setiawan. (2011). 20 Aplikasi Mikrokontroler ATMega 8535 & ATMega 16

Menggunakan Bascom-AVR. Andi. Yogyakarta.

Budiharto, Widodo. (2009). 10 Proyek Robot Spektakuler. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Darmawan, Deni dan Fauzi, Nur, Kunkun. (2013). Sistem Informasi Manajemen. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Fauzi, R. R. (2011). Sistem Pengendali Robot Mobil Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 16

dengan antar muka RJ45.

Fahreza, Aji (2017). http://www.ajifahreza.com/2017/04/menggunakan-buzzer-komponen-

suara.html. Diakses pada tanggal 2 Juni 2018 dan waktu 11.30 WIB.

Hartono, Bambang. (2013). Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta:

Rineka Cipta.

Janner, Simarmata. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak.Yogyakarta: Penerbit Andi

Nazarudin Safaat Harahap. (2012). Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet

PC Berbasis Android. Informatika. Bandung.

Rusamandi, Mulyadi. (2009). Aneka Hobby Elektronika. Pionner Jaya. Bandung.

Syam, Rafiuddin (2013), Seri Buku Ajar Dasar Dasar Teknik Sensor. Universitas

Hasanudin. Makasar.

Sulaiman, Arif (2012). ARDUINO : Mikrocontroller bagi Pemula hingga Mahir.

Tata Sutabri. (2012). Analisis Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta

Page 99: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

xcix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Rikanius Zalukhu

Tempat/Tanggal Lahir : Fadoro Daso, 19 Desember 1994

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Alamat Lengkap : KP. Tugu Bugel Rt/Rw : 04/13, Kel. Bugel Kec. Karawaci

Agama : Kristen Protestan

Telepon : 082364154185

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

2001 – 2007 : SDN 077782 Hiligawolo, Nias

2007 – 2010 : SMPN 1 Lahewa, Nias

2010 – 2013 : SMK N 1 Lahewa, Nias

2014 – selesai : Program Studi Teknik Informatika, Peminatan Jaringan,

Universitas Buddhi Dharma, Tangerang

Pendidikan Non Formal

- -

Pengalaman Kerja

- -

Tangerang, 30 Juli 2018

Rikanius Zalukhu

Page 100: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

c

Page 101: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

ci

Page 102: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

cii

Page 103: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …

ciii

Page 104: ALAT PEMBERIAN MAKAN IKAN KOI SECARA OTOMATIS …