alat laboratorium

47
Beranda Blog,s Ayie_4reVeR Kamis, 25 Agustus 2011 PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA MODUL I LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA

description

menajement safety lab

Transcript of alat laboratorium

Page 1: alat laboratorium

Beranda

Blog,s Ayie_4reVeR

Kamis, 25 Agustus 2011

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA

MODUL  ILAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI

LABORATORIUM KIMIA

Ayi Ruhiyat (1210705025)Smester/klas: 1/ IF-A

Tanggal Praktikum : 9 November 2010

Page 2: alat laboratorium

Dosen : Iis Fatmawati M.si

LABORATORIUM KIMIA DASARFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRISUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG2010

I.             Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

II.          Tujuan Praktikum

a.     Mengenal alat-alat dan bahan yang ada di laboratorium kimia.

b.     Untuk mengetahui fungsi dan bagaimana cara menggunakan alat-alat kimia yang

ada di laboratorium.

c.      Untuk melatih ketelitian kita dalam mengukur suatu zat atau unsur-unsur kimia.

III.      Teori

A.   Peralatan Dasar

1.  Gelas Kimia (beaker) : Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala

sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas

hingga suhu 200 . Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.

     Fungsi :

a.     Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitianYang

tinggi

b.     Menampung zat kimia

c.      Memanaskan cairan

d.     Media pemanasan cairan

Page 3: alat laboratorium

2.  Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil

dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

Fungsi :

a.     Untuk menyimpan dan memanaskan larutan

b.     Menampung filtrat hasil penyaringan

c.      Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi

3.  Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat

dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai

2 L.

Fungsi :

a.     Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang       

tinggi dalam jumlah tertentu

4.  Pipet : alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran   bebas.

Jenisnya :

a.   Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara

tepat, bagian tengahnya menggelembung.

b.  Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya.

Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara

tepat.

c.   Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung

bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil

cairan dalam skala tetesan kecil.

5.  Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya

mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL

dengan skala 0,05 mL.

Page 4: alat laboratorium

    Fungsi :

a.     Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk

titrasi.

6.  Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari

kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.

    Fungsi :

a.     Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

b.     Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

7.  Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.

    Fungsi :

a.     Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel

b.     Tempat saat menimbang bahan kimia

c.      Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

8.  Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti

gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara

menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.

   Fungsi :

a.     Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.

9.  Cawan : terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.

10.            Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat

digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.

11.            Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari

stainless steel atau alumunium.

Fungsi :

Page 5: alat laboratorium

a.     Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan

b.     Dipakai untuk mengaduk larutan

12.            Batang pengaduk : terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk

cairan di dalam gelas kimia.

13.            Kawat kasa : kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam

penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.

14.            Kaki tiga : besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat

kasa dalam pemanasan.

15.            Burner / pembakar spiritus : digunakan untuk memanaskan bahan kimia.

16.             Bola hisap : digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Terbuat

dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil

udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).

17.            Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.

B. Peralatan Pendukung

1.  Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari

kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai  dari 1

mL hingga 2 L.

    Fungsi :

a.     Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.

     Cara menggunakan :

Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan    dilarutkan.

Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok

kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya

dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.

2.  Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar,

ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 .Ukurannya mulai

dari 250 mL sampai 2000 mL.

Page 6: alat laboratorium

 Fungsi :

a.     Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.

3.     Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter

besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel

agar lebih cepat kering. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring

yang diameternya sama dengan diameter corong.

4.     Erlenmeyer Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin

mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa

vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm.

Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil

filtrasi.

          Cara menggunakannya :

Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang

tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.

5.     Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi

terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.

    Fungsi :

a.     Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda.

Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.

    Cara menggunakannya :

Campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam

keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan

dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik.

Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara

pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.

Page 7: alat laboratorium

6.     Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan

pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi

vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum

pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan

selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.

     Fungsi :

a.     Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air

b.     Mengeringkan padatan

    Cara menggunakannya :

1.     Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.

2.     Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.

     Keterangan :

Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel

sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu

105  sampai warnanya kembali biru.

7.     Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah.

Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang

dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.

8.     Botol semprot : berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi

sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan

badan botol sampai airnya keluar.

9.     Krusibel : berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen

tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.

Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan

suhu mendadak menyebabkan krus pecah.

10.            Kaki tiga krus : terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat

akan dipanaskan langsung di atas api.

Page 8: alat laboratorium

11.            Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret,

corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.

12.            Klem manice : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk

memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya

dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.

13.            Klem bosshead : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk

menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.

14.            Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan

untuk titrasi.

15.            Pemegang corong : terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau

corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian

belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.

16.            Tang krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa

krusibel.

17.            Stirrer magnetic : magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.

18.            Sentrifuge : berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari

larutan.

19.            Chromatography chamber : terbuat dari kaca yang digunakan dalam proses

kromatografi kertas.

20.            Spectronic 20 : digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam

proses spektrofotometri.

C. Teknik Dasar di Laboratorium

1.     Cara memanaskan cairan

Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan

akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan menambahkan batu

didih ke dalam gelas kimia.

a.     Pemanasan cairan dalam tabung reaksi

Page 9: alat laboratorium

        Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri

sendiri maupun orang lain

        Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung

        Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali dikocok

        Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan

b.     Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu Erlenmeyer

Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya digoyangkan

perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.

2.     Cara membaca volume pada gelas ukur

Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala

yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut

adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah

garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi

zat cair dengan gelas ukur.

3.     Cara menggunakan buret

Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan.

Cara mengisinya :

Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong

gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata

kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari

corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di

bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi

buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar

tepat pada skala nol.

4.     Cara menggunakan neraca analitis

        Nolkan terlebih dulu neraca tersebut

        Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan

Page 10: alat laboratorium

        Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca

        Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

        Cara menghirup bau zat

Ingat : Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara langsung! Gunakan

tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke hidung.

IV.      Data Pengamatan

1.     Daftar Nama dan Fungsi Alat-Alat Laboratorium Kimia

No Nama Alat Fungsi Keterangan1 Gelas Ukur      Untuk mengukur volume larutan tidak

memerlukan tingkat ketelitian yang        tinggi

dalam jumlah tertentu

berupa gelas tinggi dengan skala

di sepanjang dindingnya.

Terbuat dari kaca atau plastik

yang tidak tahan panas

2 Batang Pengaduk        Digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.

terbuat dari kaca tahan panas

3 Labu Ukur        Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.

terbuat dari kaca dan tidak boleh

terkena panas karena dapat

memuai

4 Corong        Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.

terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek.

5 Labu Erlenmeyer        Untuk menyimpan dan   memanaskan larutan       Menampung filtrat hasil penyaringan       Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada

proses titrasi

berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya

6 Buret        Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya.

7 Tabung Reaksi        Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

       Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

berupa tabung yang kadang

dilengkapi dengan tutup.

Terbuat dari kaca borosilikat

tahan panas, terdiri dari

berbagai ukuran.

8 Pipet        Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.

Terbuat dari kaca atau karet.

Page 11: alat laboratorium

9 Akuades    Untuk menetralkan larutan atau sebagai penampung air

Terbuat dari plastik atau karet

10 Gelas piala        Untuk mengukur volume larutan atau cairan. Terbuat dari kaca

11 Neraca analitik digital        Untuk menimbang padatan kimia.

2.     Daftar Nama,Rumus,Dan Ciri Fisik Beberapa Zat Kimia Yang Umum

No Nama Senyawa Rumus Kimia Ciri Fisik Keterangan1 Garam NaCl Serbuk2 Air O Zat Cair

V.          Pembahasan

Pada peraktek pengenalan alat dan bahanyang ada dilaboraturium kimia yaitu,

pertama kita menyiapakan alat dan bahan yang akan kita guanakan untuk praktek.

Kemudian kita mengetahui dulu nama-nama alat dan bahan yang sudah tersedia d

meja praktikum beserta fungsi-fungsi semua alat tersebut.dalam peraktek ini kita

mempersiapkan alat-alatnya sebagai berikut:tabung reaksi, pipet

volume,buret,corong gelas,labu ukur, labu erlermeyer, gelas piala,dan gelas ukur.

Setelah kita sudah menyiapkan alat dan bahan serta sudah mengetahui nama

dan fungsinya,kemudian kita mulai dengan menimbang CaC sejumlah

1,25grm,kemudian di larutkan sejumlah 20 mL akuades dalam gelas piala,setelah

itu pindahkan sebanyak 10 mL filtrate dengan pipet ke dalam labu erlermeyer 100

mL.kemudian isilah buret ukuran 50 Ml dengan akuades sampai tanda batas terus

keluarkan akuades sebanyak 24,1 mL dan di tampung dengan labu Erlenmeyer 100

mL.sehingga kita dapat menghitung hasil dari percobaan itu dengan rumus mol atu

molaritas.

Dik :             = 20 Ml       Mr NaCl    =  (Ar Na)+(Ar Cl)                          =(23)+(35,5)=58,5       Massa Na   = 1,25 grm              n =  =  =0,02 mmol

Page 12: alat laboratorium

              m =  =  =0,001 M  

                 Atau dengan cara ini                                  M =                        =

VI.      Kesimpulan

Jadi setelah kita melaksanakan peraktek tentang pengenalan alat dan bahan di

laboratorium kimia kita kita dapat mengetahui nama-nama alat dan bahan serta

fungsinya.dan kita juga dapat melatih ketelitian kita dalam mengukur suatu zat

atau senyawa.Dan setelah melakukan percoban dapat di ambil kesimpulan dengan

mengitung hasil peraktikum yang kita lakukan dengan mengunakan rumus mol dan

molaritas.dan dari hasil penghitungan tersebut hasinya n = 0.01 mmol dan m =

0,002 M

VII.   Daftar Fustaka

Buku kimia kelas X dan X1

Buku  Panduan  Praktikum Kimia Dasar

www.google.com

http://mgmpkimiasumbar.wordpress.com/2008/08/31/alat-dan-bahan-kimia

Alat Gelas Laboratorium Kimia

Page 13: alat laboratorium

Dalam sebuah laboratorium, pada umumnya terdapat alat-alat praktikum seperti labu ukur, tabung reaksi, pipet tetes dan lain-lain. Alat praktikum diantaranya adalah terbuat dari bahan gelas (mudah pecah). Sebuah Pusat Laboratorium Terpadu atau biasa dikenal dengan sebutan PLT yang berlokasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berada di kampus 1 yang juga bersebelahan dengan Fakultas Sains dan Teknologi (SainTek) ini mempunyai berbagai macam alat kimia yang terbuat dari gelas. Diantaranya adalah sebagai berikut :

No Alat Fungsi

1.Erlenmeyer

Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

2.Labu destilasi

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang

sebagai tempat termometer.

3.Gelas Beaker

Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun

jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat cair.

4.Corong gelas

Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong

digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan

setelah diberi kertas saring pada bagian atas.

5.Buret

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut

volume suatu larutan.

Page 14: alat laboratorium

ROTARY EVAPORATOR DAN ULTRAVIOLET LAMP

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum

Pengenalan dan Pengoprasian Alat

Page 15: alat laboratorium

Oleh :

Ayu Pangestu J3L110085

Setyo Wuri Handayani J3L110132

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA

DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

ROTARY EVAPORATOR

A. Fungsi Alat

Page 16: alat laboratorium

Gambar 1. Rotary Evaporator

Rotary evaporator ialah alat yang biasa digunakan di laboratorium kimia untuk

mengefisienkan dan mempercepat pemisahan pelarut dari suatu larutan. Alat ini

menggunakan prinsip vakum destilasi, sehingga tekanan akan menurun dan pelarut akan

menguap dibawah titik didhnya. Rotary evaporator sering digunakan dibandingkan dengan

alat lain yang memiliki fungsi sama karena alat ini mampu menguapkan pelarut dibawah titik

didih sehingga zat yang terkandung di dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi.

B. Cara Kerja

Rotary evaporator bekerja seperti alat destilasi. Pemansan pada rotary evaporator

menggunakan penangas air yang dibantu dengan rotavapor akan memutar labu yang berisi

sampel oleh rotavapor sehingga pemanasan akan lebih merata. Selain itu, penurunan tekanan

diberikan ketika labu yang berisi sampel diputar menyebabkan penguapan lebih cepat.

Dengan adanya pemutaran labu maka penguapan pun menjadi lebih cepat terjadi. Pompa

vakum digunakan untuk menguapkan larutan agar naik ke kondensor yang selanjutnya akan

diubah kembali ke dalam bentuk cair.

Labu disimpan dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu

alas bulat yang digunakan, kemudian waterbath dipanaskan sesuai dengan suhu pelarut yang

digunakan. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang

menghubungkan dengan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa vakum dijalankan,

kemudian tombol rotar diputar dengan kecepatan yang diinginkan.

Page 17: alat laboratorium

C. Bagian-bagian Alat

Terdapat beberapa bagian alat rotary evaporator, diantaranya :

1. Pendingin

Pendingin berfungsi mendinginkan air yang akan dipompakan ke kondensor.

Gambar 2. Pendingin

2. Kondensor

Kondensor

berfungsi untuk mengubah uap menjadi bentuk cair kembali.

Page 18: alat laboratorium

Gambar 3. Kondenasor

3. Penangas Air/Watherbath

Digunakan untuk memanaskan sampel dengan suhu yang dapat diatur sesuai

kebutuhan.

Page 19: alat laboratorium

Gambar 4.

Watherbath

Keterangan :

A. Layar penampil suhu

B. Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu

C. Tombol untuk mengatur suhu

C

Page 20: alat laboratorium

4. Pompa Vakum

Pompa vakum digunakan untuk mengatur tekanan dalam labu, sehingga

mempermudah penguapan sampel.

Gambar 6. Pompa Vakum

D. Cara Penyimpanan

Rotary evaporator biasanya disimpan di laboratorium instrumen. Sebaiknya rotary

evaporator disimpan di meja atau tempat yang permanen untuk menghindari adanya

guncangan yang dapat merusak alat. Selain itu, rotary evaporator lebih baik disimpan di

tempat yang tidak terlalu panas atau tidak terlalu lembap.

E. Cara Perawatan

Perawatan rotary evaporator terdapat bermacam-macam. Perawatan pada pendingin

yaitu air yg digunakan air aquabides untuk mencegah kerusakan pendingin akibat terjadinya

Page 21: alat laboratorium

perkaratan pada bagian dalam alat. Aquabides tersebut juga harus diganti secara berkala,

misalnya jika sering digunakan diganti setiap 2 minggu sekali.

Perawatan pada alat gelas sama seperti peralatan gelas yang lain, yaitu disimpan

dalam keadaan yang bersih dan kering disimpan di tempat yang memiliki temperatur

ruangan. Penangas air dirawat dengan cara mengganti air secara berkala, misalnya jika sering

digunakan dua kali dlam seminggu. Selain itu, ada baiknya setiap alat yang memiliki saklar

tersendiri. Penangas air untuk saklar penangas air, pendingin untuk saklar pendingin, begitu

juga seterusnya.

F. Cara Menggunakan

Menghidupkan alat, semua kabel disambungkan ke dalam saklar masing-masing.

Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off

untuk vakum, ditunggu beberapa saat hingga temperatur menunjukkan temperatur standar

yaitu 25⁰C. Temperatur kemudian diatur dengan cara menekan tombol set kemudian

mengatur suhu sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan tombol Up/Down.

Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan labu destilat.

Untuk memudahkan dalam melepas labu dioleskan vaselin pada bagian penghubung kedua

benda, digunakan juga klip untuk memperkuat sambungan. Penangas air dinyalakan dengan

menekan tombol On/Off dan suhu diatur dengan menekan tombol set dan Up/Down untuk

mengatur suhunya sesuai dengan yang diinginkan. Rotavapor dinyalakan dengan menekan

tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan dengan memutar knop

pemutar. Kemudian, pompa vakum dinyalakan.

Cara mematikan alat harus berurutan sesuai prosedur. Pertama matikan pompa

vakum dengan menekan tombol On/Off. Setelah itu, matikan penangas air dengan perlahan-

lahan menurunkan suhu penangas air secara bertahap. Kedua matikan rotavapor dengan

menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti berputar. Terakhir, matikan pendingin

dengan mengenbalikan suhu pendingin kembali ke suhu standar kemudian matikan dengan

menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk pompa. Biarkan semua sampel yang

telah dipisahkan turun ke dalam labu destilat. Kemudian labu destilat dan labu yang berisi

sampel dilepaskan dari sambungan dengan kondensor. Sebelumnya lepaskan klipnya terlebih

dahulu.

Page 22: alat laboratorium

G. Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan rotary evaporator,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Selang air serta tekanan in out tidak boleh tertukar

2. Perhatikan petunjuk masing-masing alat, karena kemampuan alat pompa vakum berbeda-

beda. Jika tertara “matikan vakum setiap 30 menit (untuk menghindari panas berlebih

pada vakum)” atau “tekanan maksimal 30 Psi (perhatikan jarum pengatur tekanan, jangan

sampai melebihi ketentuan agar tehindar dari bahaya ledakan)”; pengurangan tekanan

pada jalan membuka cerat pengatur tekanan pada ujung kondensor atau pada pompa

vakum.

3. Urutan pemasangan dan pengoprasian juga pelepasan serta pengnonaktifan lat harus

tertib. Terutama saat akan melepas alas labu bulat. Jika labu alas bulat sulit dilepas,

kemungkinan masih tersisa tekanan dalam kondensor, bukalah kran pengatur dengan

seksama dengan waktu yang tidak boleh lama (cepat). Untuk membantu melepas labu

alas bulat, oleskan pada sambungan antara labu bulat dengan kondensor.

4. Suhu pada watherbath harus disesuaikan dengan pelarut yang digunakan. Misalnya, jika

pelarut yang digunakan adalah n-butanol yang memilki titik didih 75-78⁰C, maka suhu

yang digunakan berkisar 60-65⁰C pada tekanan 15-20 Psi.

ULTRAVIOLET LAMP

A. Fungsi Alat

Page 23: alat laboratorium

gambar 7. Lampu UV

Lampu UV banyak

dipakai dalam kehidupan sehari-

hari. Mulai dari pekerja bank

hingga seorang analis di laboratorium sering menggunakannya. Fungsi dari lampu

ultraviolet bermacam-macam, diantaranya ialah dalam kromatografi (menandai spot yang

tidak dapat dilihat melalui sinar tampak). Dalam dunia perbankan, lampu UV digunakan

untuk membedakan uang palsu dengan uang asli melalui gambar atau garis yang terlihat

pada panjang gelombang sinar ultraviolet.

Lampu ultraviolet juga digunakan sebagai alat untuk membunuh kuman dan

bakteri. Lampu UV memancarkan sinar Ultraviolet yang memilki kemampuan untuk

mempengaruhi fungsi sel makhluk hidup dengan mengubah materi inti sel atau DNA,

sehingga makhluk tersebut mati. Jenis lampu ultraviolet tersebut dengan panjang

gelombang 200-260 nm atau lebih dikenal dengan UV C.

B. Cara Kerja

Seperti halnya lampu jenis lain, lampu UV pun memilki cara kerja yang hampir

sama. Sinar ultraviolet dipancarkan dari lamou ultraviolet yang dilindungi oleh kaca

berwarna hitam. Kaca tersebut melindungi lampu ultraviolet dari kerusakan akibat kontak

dengan pelarut organik. Terdapat dua jenis lampu UV yang terdapat pada keseluruhan

perangkat UV. Pertama lampu yang memancarkan sinar pada gelombang dibawah 366

nm dan kedua pada panjang gelombang 254 nm. Jika sinar yang dibutuhkan untuk

Page 24: alat laboratorium

menyinari suatu alat berada pada panjang gelombang 300nm, maka lampu yang akan

menyala ialah lampu dengan panjang gelombang 366 nm. Begitu juga sebaliknya jika

sampel yang digunakan berada pada panjang gelombang di bawah 254 nm.

C. Spesifikasi Alat

1. CAMAG UV Lamps

Gambar 8. Lampu

CAMAG

Terdiri dari dua

macam panjang

gelombang yaitu 254 nm dan 366 nm dengan daya 2 x 8 watt dalam posisi berdiri.

Dapat melihat objek dengan ketebalan sampai 2 mm dengan ukuran objek 20x20 cm.

Lampu dilindungi dengan perisai diketiga sisinya. Lampu mudah diangkat dan

diberdirikan sehingga memudahkan dalam melihat objek.

Fitur utama :

a. Dua panjang gelombang (254 dan 366 nm)

b. Dua tabung cahaya masing-masing 8 watt

c. Didukung dengan 12 AC V dari adaptor listrik yang disediakan atau 12 DC V

untuk kabel penghubung opsional

Page 25: alat laboratorium

d. Mati otomatis, sehingga mengurangi resiko terkena radiasi.

2. CAMAG Kabinet UV

Gambar 9. Lampu

UV Kabinet

Cabinet UV cocok digunakan dalam pemeriksaan kromatografi lapis tipis

dan objek lain diruangan gelap. Bagian depan kotak ditutup dengan roller shutter

yang dapat memutar ke kiri dan ke kanan, sebagai tempat memasukkan atau

menandai objek. Sebuah kaca filter dibagian luar berfungsi untuk melindungi mata

dari pantulan sinar UV. Cabinet UV telah didesain khusus untuk memudahkan

pengamatan serta keamanan dan kenyamanan pengamat karena jarak antara lampu

UV dan mata pengamat telah diperhitungkan secara akurat.

Fitur utama :

a. Terbuat dari plastik tahan goncangan

b. Sebuah kaca filter berguna untuk melindungi mata dari pantulan radiasi sinar UV

c. Compatible dengan semua seri lampu UV CAMAG 022.91XX

D. Bagian-bagian Lampu UV

A

Page 26: alat laboratorium

Gambar 10. Bagian-bagian Lampu UV

Keterangan :

A. Tombol set untuk pengatur panjang gelombang dan tombol On/Off

B. Bagian lampu

C. Roller Shutter

D. Bagian kaca untuk melihat objek

E. Cara Perawatan

Perawatan dilakukan secara berkala pada lampu UV yang sering digunakan.

Hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur alat dan memperbaiki sistem kerja alat.

Cara perawatan lampu UV adalah :

a. Box harus bersih dari bedu baik luar maupun dalam

b. Lampu UV harus disimpan di meja datar, stabil, dan tidak goyang (meja permanen)

c. Untuk mengamati spot pada kromatografi lapis tipis atau kromatografi kertas platnya

harus kering ketika dimasukan

F. Cara Menggunakan

1. Sambungkan kabel pada sumber arus listrik lebih baik jika menggunakan stabilizer

2. Tekan tombol On/Off

3. Panaskan selama 15 menit

4. Atur panjang gelombang sesuai dengan yang diinginkan

5. Masukkan sampel yang akan diamati

6. Amati warna yang berpendar

7. Setelah selesai tekan On/Off

B

C

D

Page 27: alat laboratorium

8. Cabut dari sumber arus listrik.

DAFTAR PUSTAKA

Page 28: alat laboratorium

Anomin , ______, terhubung berkala “http://ebookbrowse.com/pm-long-wave-uv-lamp-pdf-

d123036005”

Anomin,_____. Terhubung berkala “http://www.mrclab.com/Media/Uploads/RE2000A-OPR.pdf”

diCcKHa_bEcKry

Mengenai Saya

mahardhika dian

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger news

my blog

hii guys... THANKS FOR YOU OPEN MY BLOG.. DONT FORGET TO JOIN THIS SITE Okay?? ^^FIHGTING

MY PHOTOS ^^

Page 30: alat laboratorium

mutasi GENOM ^^ dna TEST Tes DNA BIOMOLEKULER Сухой РОССИИ Kecelakaan Sukhoi. COUPLES OF DIFFERENT RELIGIONS Apa yang akan terjadi kalau anda dan pasangan berb... Cowok Idaman Para Cewek Cewek : Mas kerja dimana? ... NGE'kEKK Properties of the Mangosteen fruit Khasiat Buah Manggis Regina - Indonesian Idol Regina - Indonesian Idol Sukhoi aircraft crashed Jatuhnya Pesawat Sukhoi SISTEM URGENETAL DIGESTION SYSTEM Pacaran Menurut Alkitab DESINFEKTAN dan ANTISEPTIK AUGMENTED REALITY AUTOCLAVE dan WATERBATH

Lencana Facebook

Dicckha Beckry

Buat Lencana Anda

Page 31: alat laboratorium

AUTOCLAVE dan WATERBATH Diposkan oleh mahardhika dian |

undefinedundefinedundefined

AUTOCLAVE

Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.

Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa autoklaf diuji dengan indicator biologi, contohnya Bacillus stearothermophilus.

Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity displacement, prevacuum atau high vacuum, dan steam-flush pressure-pulse. Perbedaan ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan dari dalam autoklaf selama proses sterilisasi.

1.          Gravity Displacement AutoclaveUdara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi. Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121-134 °C dengan waktu 10-30 menit.

2.          Prevacuum atau High Vacuum AutoclaveAutoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam autoklaf. Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan

Page 32: alat laboratorium

dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit.

3.          Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisasi.

Prinsip Cara Kerja Autoclave

Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoclave lama kelamaan akan mendidih. Uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoclave. Setelah udara dalam autoclave diganti dengan uap air, katup udara/uap ditutup sehingga tekanan udara

dalam autoclave naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai

menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga

mencapai suhu 0°.

Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf adalah :

Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim Paelarut organik, seperti fenol Buffer engan kandungan detergen, seperti SDS

WATERBATH

Waterbath adalah instrumen ilmiah yang digunakan untuk mengatur suhu zat mengalami panas. Waterbath sering digunakan di dalam laboratorium ilmu kimia yang berhubungan dengan temperature aplikasi. Aplikasi Waterbath 

Waterbath adalah contoh yang sangat baik dari kemampuan air untuk mempertahankan panas untuk waktu yang lama. Waterbath digunakan dalam berbagai situasi. Beberapa dari aplikasi mereka termasuk:

Pemanasan Reagen Penentuan coliform

Page 33: alat laboratorium

Contoh Pencairan Pemeriksaan bakteriologi Tes mikrobiologi

Waterbath digunakan di berbagai bidang untuk berbagai tujuan. Beberapa industri di mana mereka sering digunakan adalah:

Laboratorium Pendidikan Klinis Laboratorium Penelitian Laboratorium Laboratorium Teknologi Pangan Air Limbah Laboratorium

Waterbath Kontrol Waterbath memiliki fitur kontrol berbagai kontroler yang berhubungan dengan pengaturan suhu. Waterbath digunakan sebagai alat keamanan untuk mencegah pemanasan zat yang berlebihan.

Pengendalian Suhu di Bath Air: Semua sistem waterbath memiliki kontrol untuk mengatur suhu. Hal ini terkait dengan lampu indikator. Jika lampu menyala berarti waterbath pemanas. Ketika waterbath mencapai temperatur yang di-set, tombol on-off akan memelihara siklus agar temperatur tetap.

Pengendalian Keselamatan di Bath Air:  Seiring dengan kontrol suhu, kebanyakan waterbath memiliki kontrol keamanan. Kontrol keamanan digunakan untuk mengatur suhu maksimal waterbath. Biasanya sudah diatur tepat di atas kontrol suhu. Sebuah lampu indikator terpasang dengan kontrol keamanan.

Kontrol di Bath Air: Kontrol ini tersedia hanya dengan getaran waterbath. Mekanisme getaran dapat diaktifkan atau dinonaktifkan. Kecepatan getaran juga dapat diatur.

Fitur Waterbath Beberapa fitur umum dari waterbath laboratorium adalah:

Waterbath ditemukan dalam sistem kontrol analog serta dalam sistem kontrol digital. Beberapa waterbath menawarkan microprocessor controller suhu dengan mengatur suhu digital

dan pembacaan. Jaket pemanasan udara menghindari hot spot. Ruang kecil dalam pemanasan dapat mencegah kelelahan.

.Gambar Waterbath.

Page 34: alat laboratorium

Diposkan oleh mahardhika dian Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Beranda

Copyright 2011 diCcKHa_bEcKry.All rights reserved. Powered by BloggerLuggage, Live In Las Vegas, Las Vegas Recreation, Free SharePoint hosting.