alat berat 2E

18
Index Viskositas Adalah bilangan yang menunjukkan laju perubahan viskositas pada range temperatur tertentu. Minyak/oli dengan index viskositas yang rendah, akan mempunyai perubahan viskositas yang besar bila terjadi perubahan suhu. Foaming Adalah timulnya gelembung-gelembung udara pada minyak, karena adanya kebocoran pada bagian isap. Minyak hidrolis yang baik harus mampu melarutkan udara yang tersimpan/masuk. Film Strength Kemampuan minyak membentuk lapisan (film) yang mampu mendukung beban dan mencegah terjadinya kontak langsung pada permukaan yang bergesekan. Demulsibilitas Kemampuan minyak untuk memisahkan diri dari air yang tercampur di dalamnya. Ketahanan terhadap oksidasi Minyak harus mempunyai kemampuan untuk tidak teroksidasi pada suhu operasi yang relatif tinggi. 127

description

2e

Transcript of alat berat 2E

Index Viskositas

Index Viskositas

Adalah bilangan yang menunjukkan laju perubahan viskositas pada range temperatur tertentu. Minyak/oli dengan index viskositas yang rendah, akan mempunyai perubahan viskositas yang besar bila terjadi perubahan suhu.

Foaming

Adalah timulnya gelembung-gelembung udara pada minyak, karena adanya kebocoran pada bagian isap. Minyak hidrolis yang baik harus mampu melarutkan udara yang tersimpan/masuk.

Film Strength

Kemampuan minyak membentuk lapisan (film) yang mampu mendukung beban dan mencegah terjadinya kontak langsung pada permukaan yang bergesekan.

Demulsibilitas

Kemampuan minyak untuk memisahkan diri dari air yang tercampur di dalamnya.

Ketahanan terhadap oksidasi

Minyak harus mempunyai kemampuan untuk tidak teroksidasi pada suhu operasi yang relatif tinggi.

Hydraulic Oil

Fluids yang umumnya dipakai didalam system hydraulic dapat dibagi dalam 2 type :

1. Petroleum fluid

2. Fire Resistance fluid.

Sebegitu jauh petroleum fluid tetap masih populer dipergunakan untuk fluids hydraulic. Dimana tentunya kwalitas khusus sudah diberikan kepada hydraulic fluid agar dapat dipakai dengan tujuan-tujuan sebagai berikut :

1. Untuk dipakai sebagai media transmisi tenaga.

2. Untuk melumas bagian-bagian part yang bergesekan.

3. Untuk memberi kekedapan antara part.

4. Untuk dapat menyerap panas, dan sebagainya.

Karakter-karakter khusus yang menjadi ciri kwalitas utama dari hydraulic fluid adalah sebagai berikut :

1. Viscositas.

Karakter ini menunjukkan ukuran dari tahanan fluids untuk mengalir. Satuan Viscositas ini diukur dalam Saybolt Universal Second, disingkat S.S.U. atau S.U.S. pada suhu 100oF.

2. Viscosity Index

Karakter ini menunjukkan berapa besar perubahan viscositas akibat perubahan viscositas akibat perubahan temperatur dalam system. Makin tinggi angka V.I. makin kecil perubahan viscositas mungkin terjadi akibat perubahan temperatur yang tinggi.

Sebagai contoh lihat tabel dibawah ini :

Angka V.I.0oF100oF210oF

50

9012.000 S.U.S

8.000 S.U.S150 S.U.S

150 S.U.S41 S.U.S

43 S.U.S

3. Pour Point.

Karakter ini menunjukkan suhu terendah dari fluids, dimana masih dimungikinkan dapat mengalir.

4. Lubricity.

Karakter yang menunjukkan kemampuan fluids sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergesekan didalam system.

5. Oxidation Resistance.

Karakter dari fluids tidnk mudah teroxidasi pada suhu yang relatif tinggi. Petroleum flulde seperti diketahui paling gampang teroxidir.

6. Demulsibility.

Salah satu karakter dari fluids yang dengan cepat dapat memisahkan dirinya dari air.

7. Foam Resistance.

Kemampuan fluids memisahknn diri secepatnya dari udara atau gas.

8. Harus stabil apabila terjadi

perubahan temperatur

perubahan kondisi kerja

Minyak tidak boleh mudah terbakar.

Viscosity Index (VI) is a Relative measure of Viscosity Change with Temperature Change

Mengingat pentingnya memakai hydraulic oil yang tepat, maka dengan ini dianjurkan mempergunakan hydraulic oil yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatan alat yang bersangkutan.

Filtrasi dalam sistem hydraulic

Tidak dapat disangkal bahwa kunci dari lifetime dari alat-alat hydraulic dari suatu system hydraulic ialah Keep The Oil Clean. Usahakan agar hydraulic oil yang akan dipakai maupun dalam system selalu bersih.

Definisi Strainer dan Filter

Micro atau micro-meter adalah satuan pengukuran untuk menentukan tingkat filtrasi dari strainer maupun filter.

1 micro-meter = 1 x 10-6 meter (0,00003937 inch)

Perbedaan antara strainer dan filter sebenarnya tidak begitu jelas karena fungsinya sama. Hanya filter memiliki element yang halus dan strainer memiliki element yang agak kasar. Umumnya strainer ditempatkan di inlet line dari pompa (bisa didalam tangki), sedang filter diletakkan/dipasang di instalasi system.

Strainer untuk petroleum hydraulic oil biasanya menggunakan wire mosh dengan 100 wire per inch atau tingkat filtrasi 150 micro-meter. Sedang filter dapat memiliki tingkat filtrasi antara 1 s/d 40 micro-meter.

Ada 2 macam type filter, yaitu :

1. T-Type filter.

2. In line filter.

T-Type filter dalam system hydraulic dapat diletakkan di Suction line atau di discharge line (untuk medium pressure), adakalanya juga dipasang di return line. Penggantian berkala atas filter element, akan mengurangi kesulitan-kesulitan dalam maintenance hydraulic system.

ANSI Graphic Symbol for a Filter or Strainer

BAB V

UNDERCARRIAGE

Undercarriage adalah bagian dari traktor/excavator yang berfungsi untuk melakukan gerak travel diatas permukaan tanah.

Perbandingan Crawler dengan Wheel

CrawlerWheel

1. Tenaga tarik besar

2. Kecepatan relatif keci

3. Ground contact besar

4. Dapat bekerja pada medan yang buruk

5. Kemungkinan slip kecil

6. Floating lebih baik

7. Mobilitas rendah

8. Jarak angkut dekat 1. Tenaga tarik lebih kecil

2. Kecepatan tinggi

3. Ground contact kecil

4. Kondisi medan harus baik

5. Lebih mudah slip

6. Beban roda terpusat

7. Mobilitas tinggi

8. Jarak angkut jauh

Roda rantai (Crawler/Track)

Bagian-bagian utama :

1. Track frame

2. Sprocket

3. Recoil spring

4. Idler

5. Track roller

6. Track shoe

7. Roll pendukung

Track frame (kerangka track)

Sebagai tempat untuk menempatkan idler, track, recoil spring, dan sebagainya

Sebagai penyangga kendaraan

Rantai Track

Tempat dimana sepatu track dipasangkan dengan baut

Digerakkan oleh sprocket

Banyaknya pitch dari rantai dihitung dengan persamaan :

C = Jarak sumbu (mm)

P = link pitch (mm)

L = panjang rantai dalam pitch

N = jumlah gigi sprocket

n = jumlah gigi idler

Sepatu Track

Ukuran disesuaikan dengan berat kendaraan dan kondisi permukaan tanah tempat beroperasi.

Grauser pada sepatu berfungsi untuk memperbesar gaya traksi dengan memperbesar koefisien gesek antara track dengan tanah.

Idler

Terletak di bagian ujung depan dari track frame

Berfungsi untuk menuntun gerak rantai agar tetap lurus pada lintasannya

Dilengkapi dengan dudukan yang terhubung dengan yoke, sehingga memungkinkan idler bergerak maju mundur pada track frame

Recoil Spring

Terletak antara idler dengan sprocket, berfungsi agar track tidak kendor

Untuk meredam kejutan/getaran yang terjadi pada idler saat kendaraan berjalan

Rol Track

Terletak pada bagian bawah track frame, berfungsi untuk mendistribusikan berat kendaraan secara merata pada track di bawahnya.

TRACK GROUP (D60, 65P-6)

RECOIL SPRING

1. Yoke

11. Coller

2. Rod

12. Bushing

3. Cylinder

13. Oil seal

4. Piston

14. Wear ring

5. Cover

15. Packing

6. Frot Pilot

16. Grease fitting

7. Recoil spring

17. Plug

8. Rear pilot

9. Nut

10. Cover

TRACK (D60, 65A-6)

STABILITAS

Alat berat yang berjalan/bekerja harus dijaga agar tidak terguling (stabil). Stabilitas meliputi :

1. Stabilitas ketika beban penuh

2. Stabilitas ketika tanpa beban

3. Stabilitas pada jalan miring

4. Stabilitas pada jalan menanjak

5. Paduan kondisi-kondisi diatas

Perhitungan stabilitas kendaraan /alat berat mempaertimbangkan banyak faktor. Secara sederhana, perhitungan stabilitas berdasarkan pada letak titik berat kendaraan tersebut.

FLUID POWER SYMBOLS

PAGE 138

_1092471896.unknown

_1092472223.unknown