Alat - alat Berat
-
Upload
moamar-aprilian-ghadafi -
Category
Documents
-
view
549 -
download
21
description
Transcript of Alat - alat Berat
ALAT PENGANGKUTAN DALAM AKTIVITAS PENAMBANGAN
Pengangkutan (hauling) adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut
batuan/endapan bijih dari satu tempat (tambang) ke tempat yang lain (tempat penimbunan
atau pengolahan).
Macam-macam alat angkut (Gambar 2.1)antara lain :
1. Truck
2. Bulldozer
3. Conveyors
4. Cable Way transportation
5. Skip
6. Pipa dan pompa
7. Cage
8. Power scraper
9. Tongkang, kapal tunda, dan kapal bijih
10. Lori dan lokomotif
GAMBAR 2.1(1)
MACAM-MACAM ALAT ANGKUT
1. Power scraper
Alat ini dapat menggali muatannya sendiri, mengangkut tempat yang ditentukan,
lalu menyebar dan meratakan muatan tersebut. Dengan operator yang terlatih dan
berpengalaman juga merupakan suatu alat presisi karena dapat menggali tanah atau
menimbuni suatu tempat. Dapat pula memotong lereng tanggul atau atau lereng
bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya
atau lapangan terbang
Sedangkan effisiensinya tidak hanya tergantung dari kedalaman tanah yang digali,
jarak angkut dan macam material yang ditangani, tetapi juga angkut dan macam material
yang ditangani, tetapi juga dari keadaan mesin serta keterampilan dan pengalaman
operatornya.
Ditinjua dari segi penggeraknya ada 2 macam power scrapers, yaitu :
a) ”Scraper” yang ditarik oleh bulldozer (tractor down scraper” )
Alat ini adalah ”power scraper” yang kuno, yaitu scraper yang belum
memiliki mesin mengegrak (prima mover) sendiri, sehingga selalu ditarik oleh
sebuah bulldozer atau tractor. Alat ini tentu saja produksinya tak dapat tinggi
karena gerakan bulldozer sebagai penariknya sangat lambat. Sedang jarak
angkutnya yang ekonomis (67 m (200 ft)).
b) ”Scraper” yang memiliki mesin penggerak sendiri (self propelled
scrapers)
Alat ini (lihat gambar 11) adalah ”power scraper” yang modenr, yaitu
scraper yang memiliki mesin pengerak khusus, sehingga gerakannya gesit dan
lincah. Dengan sendirinya produksi alat ini dapat tinggi. Untuk pengankutan
jarak sedang (+ 5 m) sudah terbukti dapat menyaingi truk, baik dari produksi
maupun biay aper ton (m3) nya.
“Self Propelled power scraper” sekarang semakin berkembang sehingga ada
beberapa macam model, antara lain :
i. “Conventional (Standard) power scraper”
Alat ini hanya memiliki sebuah mesin penggerak yang ditempatkan
dibagian depan (tractor side ; lihat gambar 12). Mesin ini fungsinya hanya
untuk mengangkut dengan kecepatan tinggi. Tetapi pada saat pengisian mesin
ini tak memiliki tenaga tarik (pulling force) yang besar. Oleh sebab itu agar
waktu pengisiannya dapat lebih cepat, maka pada saat menggali dan mengisi
mautannya harus didorong oleh sebuah bulldozer. Cara pengisian demikian ini
disebut “pusher loading”. Dan dengan cara pengisian tersebut ternyata
“conventional power scrapers” menjadi mampu menangani material yang
lebih bervariasi keadaannya, misalnya saja mampu menangani material dari
tanah liat yang lunak, apsir berlempung sampai batu kerikil, batubara yang
lunak atau sudah pecah-pecah dan batuan hasil penggaruan (ripping)
Jarak angkutnya yang ekonomis berkisar antara 150 – 1700 m (500 –
5.000 ft). kapasitasnya berkisar antara 24 – 64 ton (20 – 54 cuyd) dengan
tenaga mesin antara 325 – 615 HP. Jumlah tahanan gulir (rolling resistance)
dan kemiringan jalan (grade resistance) yang dapat diatasi berkisar antara 3 –
10 %. Sedangkan ongkos pemilikan (ownership costs) dan ongkos operasinya
(operating costs) adalah yang termurah dari smeua modal “power scrapers”
yang dikenal pada saat ini.
ii. ‘Tandem (Dual Machine) Power Scrapes”
Jenis ini memiliki mesin ganda. Mesin pertama ditempatkan dibagian
depan seperti pada jenis “conventional” (standard) dan berfungsi sebagai
meisn penarik (pulling power unit). Sedangkan mesin kedua ditempatkan
dibagian belakang “bowl” (scraper siode ; lihat gambar 13) dan berfungsi
sebagai mesin pendorong (pushing power unit) pada saat mengisi muatannya.
Sehingga ala tini tak membutuhkan bulldozer lagi sebagai alat dorong.
Disamping itu karena alat ini memiliki mesin ganda, maka dapat bekerja di
daerah-daerah yang kodisinya lapangan relatif jelek.
Jarak angkutnya yang ekonomis berkisar antara 100 – 1.170 m (300 –
3.500 ft). kapasitasnya antara 24 – 52 ton (20 – 50 cyd) dengan tenaga mesin
antara 288 – 950 HP. Jumlah tahanan gulir dan kemiringan jalan yang dapat
dialami sekitar 10 %. Sedangkan ongko spemilikan dan ongkos operasinya
lebih tinggi dari yang “conventional (standard) power scraper”
iii. “Elevating Power Scrapers”
Alat jeni sini dilengkapi dengan “elevator” pada bagian depan “bowl”
tepat di atas pisaunya (cutting edge) yang berfungsi untuk membantu
menaikkan hasil galian kedalam bowl (lihat gambar 14) terutama apabila
menghadapi material-material yang sulit ditangani seperti pasir kering yang
kohesinya sangat rendah, sehingga bila tidak memakai “elevator” akan segera
meluncur keluar dari “bowl”.
Jenis power scraper ini ada yang bermesin tunggal (single engine) dan
ada pula yang bermesin ganda (tandem or dual engine). Untuk yang bermesin
tunggal jarak angkutnya yang ekonomis berkisar antara 13 – 38 ton (11 – 34
cuyd) dengan tenaga mesin antara 150 – 550 HP. Jumlah tahanan gulir dari
kemiringan jalan yang dapat dialami berkisar antara 3 – 7 %.
Sedangkan ongkos pemilikan dan ongkos operasinya termasuk tinggi.
Untuk yang bermesin ganda jarak angkutnya yang ekonomis berkisar antara
150 – 670 m (500 – 2.000 ft). Kapasitasnya dapat berkisr antara 19 – 38 ton
(16 – 34 cuyd) dengan tenaga mesin antara 280 – 700 HP. Jumlah tahanan
gulir dan kemiringan jalan yang dapat dialami lebih dari 10 %.
iv. “Push Pull Power Scrapers”
Merupakan dua unit power scraper yang pada saat penggalian dna
pengisian digabung menjadi satu unit (lihat gambar 15). Jenis power scraper
yang digabungkan adalah yang bermesin ganda (tandem or dual engine).
Disini power scraper yang berada di depan berfungsi sebagai penarik
(pulling unit). Sedangkan power scraper kedua yang berada di belakang
berfungsi sebagai pendorong (pushing unit) bagi alat pertama. Bentuk
“sambungan” kedua power scraper tersebut telah dirancang khusus sehingga
mudah mengaitkan dan melepaskannya (lihat gambar 16). Jadi selama
melakukan penggalian dan pengisian kedua unit power scraper itu memiliki
empat meisn yang merupakan gabungan mesin-mesin dari kedua alat
tersebut, sehingga gabungan alat tersebut memiliki tenaga penggalian dan
pengisian yang lebih besar.
Jarak angkut yang ekonomis berkisar antara 150 – 1.700 m (500 – 500
ft). sedangkan ongkos pemilikan dan ongko soperasinya hampir sama
dengan jenis “elevating scrapers” yang bermesin ganda.
Spesifikasi Scraper
Macam-Macam Scraper :
i. Scraper yang dilengkapi motor penggerak :
• Crawler Tractor Pulled Scaper
• Wheel Tractor Pulled Scraper
Keuntungan menggunakan “Crawler tractor pulled scraper “
• Diperoleh “traction“ yang tinggi
• Diperoleh “drawbar pul ” yang besar
• Dapat bekerja pada medan kerja yang jelek
• Sangat baik untuk jarak kerja yang pendek (short haul)
• Dalam pekerjaan “scraping“ tidak memerlukan bantuan “bulldozer“
• Kerugiannya :
- Tidak dapat berjalan dengan kecepatan tinggi
- Lamban kerjanya
ii. Scraper tanpa motor penggerak
(contohnya : Trailer Model)
Cara Kerja “Scraper” :
Scraper menggusur dan memuat material galian dengan cara :
Sewaktu scraper bergerak/berjalan, bowl diturunkan sampai cutting
edge menancap pada material yang digali dan appron dinaikkan
sehingga material hasil gusuran cutting edge dapat masuk kedalam
bowl.
Ejector ditarik sampai kesisi belakang bowl; untuk memberi ruang
keleluasaan material hasil gusuran masuk kedalam bowl.
Setelah bowl penuh (scraper tetap dalam keadaan berjalan); bowl
diangkat bersamaan dengan menutup slot/lubang pada cutting edge
dengan cara menurunkan appron.
Scraper penuh muatan hasil gusuran menuju ke suatu tempat yang
memerlukan penebaran/penumpahan hasil gusuran.
Pada tempat yang diinginkan, material hasil gusuran dikeluarkan atau
ditebarkan/ditumpahkan dengan cara bowl tetap terangkat, scraper
tetap berjalan , appron dinaikkan sehingga slot dibagian bawah/dasar
bowl terbuka dan ejector digerakkan dari sisi belakang bowl menuju
kedepan, sampai isi dalam bowl keluar habis.
2.
2. DUMP TRUCK
Banyak dipakai untuk mengangkut : tanah, batuan untuk bangunan, dll pada jarak
dekat dan sedang. Karena kecepatannya yang tinggi (kalau jalan baik), maka dump
truck memiliki kapasitas tinggi sehingga ongkos angkut per ton material rendah.
Kecuali itu juga flexible yaitu dapat digunakan untuk mengangkut bermacam-macam
barang dengan muatan yang berubah-ubah dan tidak terlalu tergantung pada jalur jalan
(bandingkan dengan lori atau belt conveyer).
Alat ini dapat digerakkan dengan motor bensin, disel, butane atau propane. Yang
besar-besar biasanya digerakkan oleh mesin diesel. Kemiringan jalan yang dapat
dilalui maksimum hingga 35 % (efektif 17 – 18 %).
Penggolongan Dump Truck
a. Berdasarkan tenaga penggerak “drive”
• Front wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan), lambat dan lekas
aus bannya.
• Rear wheel drive (tenaga penggerak pada roda belakang), merupakan tipe
yang paling umum digunakan.
• For wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan dan belakang).
• Double Rear wheel drive (tenaga penggerak pada dua pasang roda
belakang).
b. Berdasarkan cara dumping
• End-dump : mengosongkan muatan kebelakang.
• Side-dump : mengosongkan muatan kesamping
• Bottom-dump : mengosongkan muatan kebawah.
•
Bodynya terbuat dari baja yang kuat, berkapasitas anatara 5-40 ton, sekarang 150
ton.
Pemilihan tergantung dari keadaan tempat kerja, artinya tergantung dari keadaan
dan letak tempat pembuangan material (dump site).
Mengenai cara pemilihan ukuran dump truck memang agak sukar menentukannya.
Akan tetapi sebagai pegangan dapat dikatakan bahwa kapasitas minimum dari dump
truck kira-kira 4 – 5 kali kapasitas alat penggalinya (power shovel atau dragline).
Kapasitas Truck, dinyatakan dalam: Tonage, dalam ton atau Struck volume, dalam
cu yd.
Kapasitas volume truck yang diisi “peres” dengan bagian teratas dari bak dan tidak
ada material yang munjung : Heaped volume, dalam cu yd
kapasitas volume truck dalam kondisi pengisian “munjung”, disesuaikan dengan
jenis material, misal:
- Earth atau sandy clay dapat dimuat dengan “kemunjungan” = 1:1
- Dry sand atau gravel dengan “kemunjungan” = 3:1
Untuk menentukan heaped capacity, harus diketahui:
- struck capacity
- dimensi panjang dan lebar bak truck
- sudut kemiringan (angle of repose) material
- kondisi jalan lintas (lurus, tikungan, mulus, berlubang, dll)
- Jenis material (material berat atau ringan)
Keuntungan memakai dump truck yang kecil kapasitasnya adalah :
1. Lebih mudah menggerakkan kekanan dan kekiri (Lebih fleksibel dalam
manuver, menguntungkan pada jarak angkut pendek ).
2. Lebih cepat dan ringan tak lekas merusak ban dan jalan.
3. Kalau macet satu, kemerosotan produksi kecil.
4. Lebih mudah menyesuaikan dengan kapasitas alat galinya.
5. Pengaruh penurunan produksi lebih kecil, jika ada unit yang rusak
6. Lebih mudah menyeimbangkan jumlah truck dengan alat muat, akan
mengurangi waktu tunggu (time lost)
Kerugiannnya adalah :
1. Sukar mengisinya karena kecil jadi lebih lama “spooting time” nya.
2. Lebih banyak pengemudi “maintenance”, “spare part” yang diperlukan
untk kapasitas yang sama.
3. Mesinnya sering memakai bahan baker yang mahal.
4. Alat gali muat lebih sulit memuatkan material ke dalam truck
5. Waktu penempatan truck (spotting time) untuk dimuati banyak yang
hilang, karena jumlah truck banyak
6. Kebutuhan operator (driver) lebih banyak
7. Karena jumlah truck banyak, maka investasi lebih besar, kondisi jalan lebih
cepat rusak dan resiko tabrakan lebih besar
8. Biaya perawatan, reparasi dan stock suku cadang lebih besar
3. BELT CONVEYOR
Conveyor merupakan salah satu alat angkut yang dapat bekerja secara
berkesinambungan (continous transportation) baik pada keadaan miring, tegak maupun
mendatar.
Dari berbagai ragam penggunaannya conveyor dapat terbuat dari karet atau
logam. Sedangkan macam-macam conveyor yang dikenal sekarang adalah :
1. Belt conveyor , ada yang memberikan istilah
Chain conveyor pemadam ban berjalan
”Shaking conveyor ”konveyor sabuk atau sabuk berjalan
2. Apron conveyor
3. Flight conveyor
4. V-bucket, pivoted bucket and swing tray conveyor
5. Overhead conveyor
6. Load propelling conveyor
7. Car or plaform conveyor
8. Bucket, arm and swing tray conveyor
9. Screw conveyor
10. Roller conveyor
11. Oscillating or vibrating or shaking conveyor
12. Pneumatic conveyor
13. Hydraulic conveyor
14. Hydraulic conveyor
Yang akan dibahas hanya belt conveyor saja
Belt conveyor dapat digunakan untuk mengengkut material baik yang berupa “unit
load” atau “bulk material” secara mendatar ataupun miring.
Ynag dimaksud dengan “unit load” adalah benda yang biasanya dapat dihitung
jumlahnya satu per satu, misalnya kotak, kantong, balok dll. Sedangkan Bulk Material
adalah material yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, misalnya pasir, semen dll.
Bagian – bagian terpenting Belt conveyor adalah :
a. Belt
Fungsinya adalah untuk membawa material yang diangkut.
b. Idler
Gunanya untuk menahan atau menyangga belt.
Menurut letak dan fungsinya maka idler dibagi menjadi :
1. Idler atas yang digunakan untuk menahan belt yang bermuatan.
2. Idler penahan yaitu idler yang ditempatkan ditempat pemuatan.
3. Idler penengah yaitu yang dipakai untuk menjajaki agar belt tidak
bergeser dari jalur yang seharusnya.
4. Idler bawah Idler balik yaitu yang berguna untuk menahan belt kosong.
c. Centering Device
Untuk mencegah agar belt tidak meleset dari rollernya.
d. Unit Penggerak (drive units)
Pada Belt conveyor tenaga gerak dipindahkan ke belt oleh adanya
gesekan antara belt dengan “plulley” penggerak (drive pully), karena belt
melekat disekeliling pully yang diputar oleh motor.
e. Pemberat (take-ups or counter weight)
Yaitu komponen untuk mengatur tegangan belt dan untuk mencegah
terjadinya selip antara belt dengan pully penggerak, karena bertambah
panjangnya belt.
f. Bending the belt
Alat yang dipergunakan untuk melengkungkan belt adalah
- Pully terakhir atau pertengahan
- Susunan Roller-roller
- Beban dan adanya sifat kelenturan belt.
g. Pengumpan (feeder)
Adalah alat untuk pemuatan material keatas belt dengan kecepatan
teratur.
h. Trippers
Adalah alat untuk menumpahkan muatan disuatu tempat tertentu.
i. pembersih Belt (belt-cleaner)
Yaitu alat yang dipasang di bagian ujung bawah belt agar material tidak
melekat pada belt balik.
j. Skirts
Adalah semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt pada tempat
pemuatan (loading point) yang gterbuat dari logam atau kayun dan dapat
dipasang tegak atau miring yang gunanya untuk mencegah terjadinya ceceran.
k. Holdback
Adalah suatu alat untuk mencegah agar Belt conveyor yang membawa
muatan keatas tidak berputar kembali kebawah jika tenaga gerak tiba-tiba
rusak atau dihentikan.
l. Kerangka (frame)
Adalah konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan belt conveyor
dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya belt yang berada
diatasnya tidak terganggu.
m. Motor Penggerak
Biasanya dipergunakan motor listrik untuk menggerakkan drive pulley.
Tenaga (HP) dari motor harus disesuaikan dengan keperluan, yaitu :
Menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan-gesekan anatara idler
dengan komponen lain.
1. Menggerakkan muatan secara mendatar.
2. Mengankut muatan secara tegak (vertical).
3. Menggerakkan tripper dan perlengkapan lain.
4. Memberikan percepatan pada belt yang bermuatan bila sewaktu-waktu
diperlukan.
Produksi atau jumlah material yang dapat diangkut oleh belt conveyor
tergantung dari :
a. Lebar belt
b. Kecepatan belt (lihat tabel VI)
c. Sudut roller atau idler terhadap bidang datar (lihat gambar 48)
d. Angle of surcharge dari benda yang diangkut material (lihat Tabel III)
e. Kerapatan material (density)
f. Sudut kemiringan belt)
Tenaga dan tegangan Belt-Conveyor
Tenaga keseluruhan yang diperlukan untuk menggerakkan belt-conveyor
bermuatan adalah jumlah tenaga yang diperlukan untuk :
a. Menggerakkan belt-conveyor kosong diatas idler
b. Menggerakkan muatan secara mendatar
c. Mengangkat atau menurunkan muatan secara miring
d. Memutar ”palleys”
e. Mengatasi kehilangan tenaga dan hambatan apda transmisi.
f. Menggerakkan ”tripper”, jika dipergunakan ”tripper’.
5. TRACKLOADER DAN WHEELLOADER
Trackloader adalah alat gali-muat dengan menggunakan ban rantai sedangkan
wheel loader adalah alat gali-muat dengan menggunakan ban karet.
Berdasarkan cara penggalian/pemuatannya baik trackloader ataupun wheel loader
tergolong frontshovel.
6. Alat Angkut dengan Sistem Kabel
Alat angkut dengan sistem kabel adalah alat angkut yang dalam penggunaanya
menggunakan kabel sebagai jalur atau lintasan ketika berjalan membawa barang atau
muatan.
Macam-macam alat angkut dengan menggunakan sistem kabel antara lain:
a. Cable Way Tranpotation
Umumnya digunakan untuk mengangkut orang atau barang ke wilayah suatu
pertambangan.
b. Cable Excavator
Digunakan untuk menggali atau mengeksploitasi suatu bahan galian yang terdapat
pada daerah perairan.
- Cable way
Cable way adalah sebuah alat angkut yang menyerupai kereta gantung tetapi
dalam penggunaanya berfungsi mengangkut bahan galian atau barang dan manusia
(Gamabar 3.1).
Cable way biasanya digunakan di operasikan pada tambang yang berada di daerah
pegunungan, seperti tambang grasberg (PT Freeport Indonesia).
GAMBAR 3.1(2)
CABLE WAY
Bagian-bagian Cable Way
Adapun bagian-bagian cable way (Gambar 3.2) adalah sebagai berikut:
GAMBAR 3.2(2)
BAGIAN-BAGIAN CABLE WAY
a. Seling baja, digunakan sebagai lintasan atau jalur jalannya alat tranportasi
atau bucket.
b. Tiang, berfungsi menyanggah seling baja agar tidak kendor akibat beban dari
seling baja dan muatan yang dibawa.
c. Penahan, berguna untuk menahan tiang apabila tiang kelebihan beban.
d. Gauging reel, berfungsi untuk menggulung kabel agar dapat bergerak naik
turun.
e. Current meter, tempat menempelnya bucket yang berfungsi untuk membawa
barang atau muatan.
- Cable Excavator
Cable excavator adalah alat gali dengan lintasan kerja bucket diantara
kepala tower (menara) dan angkur yang letaknya di seberang tempat yang di gali.
Sebagai tower kita dapat menggunakan rangka atau dapat juga
digunakan crawler crane,sedangkan angkur pada tempat yang disebrang
posisinya dapat digeser-geser, tergantung frekuensi penggalian (Gambar 3.3).
Jika angkur yang disebrang dipasang mati, penggalian akan berlangsung pada
lintasan yang tetap, hal ini akan menimbulkan alur galian sehingga tidak
efisien.Untuk mengatasi lebar penggalian dipasang dua angkur yang
dihubungkan dengan dua kabel, sehingga ujung kabel excavator dapat digeser-
geser diantara ujung angkur yang satu dengan ujung angkur yang lainnya.
GAMBAR 3.3(4)
CABLE EXCAVATOR
Cable excavator dengan usuran bucket sampai dengan 4 cu-yd biasa
digunakan untuk menggali pasir atau kerikil, yang letaknya di dalam air dengan
lokasi luas. Muatan dapat dibuang ke hopper atau hanya ditimbun saja sebagai
stockpile. Jika harus dibuang ke hopper, tinggi tower harus dientukan sedemikian
rupa sehingga waktu membuang, bucket tidak menyentuh dengan hopper.
Jangkauan penggalian cable excavator ini kira – kira 1000 ft (300 m), walaupun
sudah dipaksakan dengan membuat shifting device yang lebar.
Cara kerja ialah dengan meluncurkan bucket karena berat sendiri ke arah
ujung, tarck cable dikendurkan sehingga bucket menyentuh tanah, kemudian
bucket ditarik dengan load cable sehingga terisi tanah. Jika bucket terisi penuh
muatan, track cable dikencangkan, bucket terangkat dan ditarik ke arah tower
atau mast, kemudian muatan dibuang ke hopper atau hanya ditimbun saja. Seteah
isi bucket dibuang, bucket kembali diluncurkan ke tempat penggalian untuk
mulai menggali lagi seperti semula.
Apabila digunakan Crane sebagai pengganti tower maka angkur diujung
dapat digantikan taktor dengan crawler mounted.Hal ini digunakan agar
jangkauan operasi tidak terlalu besar.Perlu diketahui bahwa cara ini memerlukan
tenaga mesin crane 50% lebih besar dibanding tenaga crane untuk dragline.
Untuk meghitung produksi, kita dapat menghitung cycle time yang
diperlukan untuk setiap kali menggali dan membuang.Waktu yang diperlukan
antara lain :
1.Meluncurkan bucket ke tempat galian
2.Menggali tanah
3.Mengangkat dan menarik bucket
4.Membuang
7. Cage
Cage adalah salah satu jenis elevator yang digunakan sebagai alat angkut material
pada tambang bawah tanah yang memiliki ukuran dan kapasitas yang lebih besar dan
diangkut melalui shaft. Cage memiliki sistim kerja yang mirip dengan skip namun,
pengangkutan dengan skip lebih efisien karena menggunakan cicle time sedangkan
cage kurang efisien karena menggunakan banyak tenaga penggerak.
Cage kebanyakan digunakan sebagai alat angkut pada tambang batubara. Lori di
dorong ke dalam “cage”, selanjutnya diangkut ke atas dengan “hoisting system”.
Untuk kapasitas angkut yang lebih besar maka dapat digunakan cage yang multideck.
GAMBAR 1 (1)
CAGE
GAMBAR 4 (1)
SKETSA CAGE
Kerugian cage antara lain :
a. Bila belum ada lori yang berisi maka “cage” harus menunggu
b. Kadang terjadi lori berisi sudah siap menunggu, “cage” belum turun dari atas.
a. Lokomotif dan lori (lokomotive sand minecars)
Lokomotif dan lori merupakan salah satu alat angkut yang dapat dipakai
untuk membantu kegiatan pemindahan tanah. Pemilihan didasarkan pada
pertimbangan jalan yang relatif datar, yaitu dengan kemiringan maksimum 5 %
jarak angkut yang panjang, tonase yang akan diangkut relatif besar dan umur
pekerjaan panjang
Dengan menggunakan lokomotiv dan lori untuk sistem pengangkutan,
maka pemilihan terhadap macam dan ukuran lokomotif selalu dengan
memperhatikan kondisi pekerjaan yang dihadapi, jalan untuk mengangkut atau rel,
dan tenaga lokomotif harus mampu mengatasi gaya-gaya yang melawan geraknya
pada saat lokomotif menarik rangkaian lori, karena hal itu akan sangat
berpengaruh terhadap kemampuan tari dan kecepatan lokomotif itu sendiri.
1. Lokomotif
Lokomotif merupakan sumber tenaga yang digunakan untuk menarik
beban yang berada di dalam lori.Berdasarkan sumber tenaganya lokomotif
dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu :
1. Lokomotif uap (steam locomotives)
2. Lokomotif motor bakar (benzine / gasoline lokomotives)
3. Lokomotif diesel (diesel lokomotives)
4. Lokomotif udara bertekanan tinggi (Compressed air lokomotives)
5. Lokomotif listrik (electric trolley lokomotives)
6. Lokomotif batere (storage batter lokomotives)
(1). Lokomotif uap (steam lokomotives)
Tenaga yang digunakan oleh lokomotif jenis ini dari upa air panas
yang bertekana tinggi, dan tenaga uap inilah yang akan diubah menjadi
gerakan berputar pada roda-roda lori
Lokomotif ini pada waktu bekerja mengeluarkan gas-gas sisa
pembakaran dan uap air, sehingga tidak mungkin dipakai didalam tambang
bawah tanah (underground mine) kecuali bila keadaan ventilasinya sangat
baik. Dahulu sering dipergunakan untuk pengangkutan jarak jauh, tetapi
sekarang sudah terdesak oleh lokomoti-lokomotif jenis lain yang lebih
modern dan efesien. Berat lokomotif uap berkisar antara 6 – 270 ton.
(2). Lokomotif motor bakar (benzine or gasoline lokomotives)
Lokomotif jenis ini memperoleh tenaganya dari motor-motor
dengan bahan bakar bensin. Lokomotif ini juga mengeluarkan gas-gas
sebagai sisa pembakaran, sehingga pemakaiannya terbatas untuk daerah-
daerah yang terbuka atau tambang-tambang bawah tanah yang
ventilasinya-sangat baik atau yang tidak mengandung gas-gas yang
berbahaya. Lokomotif jenis inipun sudah jarang dipakai lagi
(3). Lokomotif diesel (diesel lokomotives)
Lokomotif jenis ini memperoleh tenaganya dari mesin diesel yang
menggunakan bahan bakar solar yang tidak mudah menguap dan
harganyapun lebih murah dari bensin
Keuntungan dari lokomotif diesel adalah :
a. Biaya pengangkutan per ton-mil rendah
b. Dapat dipergunakan untuk unit pengangkutan berkapasitas kecil
c. Untuk yang berukuran kecil dapat mengatasi belokan dengan jari-jari
20 ft
Kerugiannya adalah :
a. Udara didalam tambang bawah tanah menjadi panas
b. Menghasilkan gas-gas sisa pembakaran yang berbahaya
(4). Lokomotif udara bertekanan tinggi (compressed air lokomotives)
Tenaga lokomotif ini diperoleh dari udara yang bertekanan tinggi
Komperesor-komperesor menekan udara bebas menjadi udara
bertekanan tinggi antara 800 psi sampai 1.000 psi yang kemudian
dikurangi menjadi 250 psi di dalam suatu silinder bertekanan tinggi.
Selanjutnya dialirkan ke atmospheric reheater dan akhirnya ke silinder
bertekanan rendah, yaitu yang bertekanan antara 1,5 psi sampai 2,0 psi.
Untuk operasinya lokomotif jenis ini memerlukan :
b. Komperesor untuk menyediakan udara bertekanan tinggi
c. Tangki-tangki persediaan udara bertekanan tinggi ditempatkan di dekat
komperesor
d. Stasiun-stasiun pengisian yang harus ditempatkan sedemikian rupa,
sehingga lokomotif selalu memperoleh kebutuhan udara bertekanan
tinggi pada saat yang tepat
Lokomotif jenis ini memberikan keuntungan-keuntungan sebagai
berikut :
a. Dapat membantu ventilasi karena mengeluarkan udara bersih, sehingga
dapat dipergunakan di tambang-tambang bawah tanah yang
ventilasinya kurang baik
b. Bebas dari kemungkinan terjadinya kebakaran karena tidak memakai
bahan bakar
c. Bagi operatornya lokomotif jenis ini terasa lebih menyenangkan
Kerugiannya adalah :
a. Perlu pembuatan stasiun-stasiun pengisian udara bertekanan tinggi,
komperesor dan pipa-pipa penyalur
b. Lokomotif harus berhenti untukpengisian udara bertekanan tinggi atau
mengganti tabung-tabungnya
c. Udara didalam tambang dapat berkabut, karena udara yang keluar dari
lokomotif lebih dingin
Kecepatan lokomotif ini biasanya antara 12 – 16 km per jam, dan
untuk mengganti bahan udara bertekanan tinggi memerlukan waktu antara
1,0 sampai 1,5 menit
(5). Lokomotif listrik (electric trolley locomotives)
Tenaga listrik searah yang diperlukan oleh motor-motor listrik
yang dipasang pada lokomotif diperoleh dari jaringan listrik yang
kemudian diubah menjadi tenaga mekanis dan dipergunakan untuk
menarik beban yang ada didalam lori-lori
Lokomotif listrik menggunakan arus searah karena arus searah
lebih ekonomis dan bahaya yang ditimbulkan lebih kecil bila dibandingkan
dengan arus bolak balik dengan tgangan listik yang sama. Pada umunya
tegangan yang digunakan adalah 250 volt tetapi ada juga yang cenderung
menggunakan tegangan 500 volt, karena dianggap lebih efesien, dan
dengan perkiraan bahwa ada penurunan tgangan pada akhir jaringan.
Lokomotif ini berukuran antara 2 – 30 ton dapat memberikan
tenaga maximum 10 PK per ton beratnya dengan kecepatan berkisar 9-
10km per jam, tetapi bila diperlukan dan keadaan lapangan serta peralatan
menijinkan dapat mencapai kecepatan 30 km per jam.
Keutungan-keuntungan lokomotif listrik ini adalah sebagai
berikut :
a. Dapat dipergunakan untuk mengatasi kemiringan yang besar, yaitu
sampai 15 %
b. Untuk produksi yang besar ongkos pengangkutan per ton-kan lebih
rendah dibandingkan dengan lokomotif jenis lainnya
c. Ventilasi tidak terganggu, karena tidak menghasilkan gas-gas sisa
pembakaran
d. Dapat mengangkut orang maupun barang dengan efisiensi tinggi
e. Mudah dan praktis cara menjalankannya
Kerugiannya adalah :
a. Biaya investasi awal besar terutama untuk instalasi listriknya, tetapi
masa pakainya yang ekonomis pada umumnya hanya lima tahun
b. Bahaya yang dapat timbul karena adanya prcikan api listrik
c. Tinggi ruangan jalan kereta api paling rendah harus 9 ft
Lokomotif jenis ini biasanya dipergunakan pada jalan-jalan
pengangkutan utama. Tetapi dapat juga dipergunakan untuk tugas
mengumpulkan lori-lori yang berada di daerah yang tak memiliki arus
listrik
(6). Lokomotif batere (storage battery locomotives).
Tenaga listrik untuk lokomotif jenis ini diperoleh dari sejumlah
batere berkekuatan tinggi yang khusus dibawahnya. Oleh karena itu
kemampuan jelajahnya tergantung pada kapasitas atau kekuatan batere
yang digunakan
Lokomotif batere ini biasanya dapat memberikan tenaga
maksimum 4 pk per ton berat dan kecepatannya kira-kira 5 km per jam
mengangkut 100 ton beban dengan jarak angkut 1 km dengan jarak angkut
1/10 km untuk tiap tonnya. Hal ini dapat dipahami, karena pengangkutan
jarak jauh dengan lokomotif lebih efesien dari pada pengangkutan jarak
dekat.
Keutungan lokomotif batere
a. Tak ada bahaya kebakaran yang berasal dari loncatan bunga api listrik
b. Mudah dijalankan, sedangkan pemeriksaan dan perawatan
peralatannya relatif mudah dan sederhana
c. Batere dapat diisi pada gilir kerja (Shift) yang berikutnya
d. Kehilangan tenaga listrik seperti pada kawat pengantar untuk
lokomotif listrik tidak ada
e. Dapat bekerja pada tambang-tambang bawah tanah yang ventilasinya
tidak baik
f. Cocok untuk pengangkutan jarak dekat
Kerugiannya yaitu :
a. Tidak cocok untuk pengangkutan pada jalur rel yang menanjak
kemiringan agak besar
b. Diperlukan pengawasan yang teratur dan teliti terhadap batere
c. Diperlukan waktu khusus untuk penggantian batere secara berkala
d. Biaya investasi awal dan biaya penggantian batere besar
Lori
Berdasarkan pada cara pengosongan muatannya, maka lori dapat dibagi
menjadi empat macam, yaitu :
(1) Pengosongan muatan kearah belakang (rear dumper)
Contoh lori jenis ini hinged body mine car (lihat gambar 35) dan scoop
mine can (lihat gambar 36). Kontruksi lori ini adalah sebagai berikut :
bak lori dilengkapi dengan kunci jungkit dibagian sisi depan dan
engsel dibagian sisi belakang. Bak lori bertumpu pada kerangka baja
(chasis) yang dipasang pada lori. Penumpahan atau pengosongan
muatan dapat dilakukan dengan cara membuka kunci jungkit pada sisi
depan, maka lori akan terjungkit ke belakang dengan sendirinya karena
adanya gaya berat, dan material akan mendorong pintu penutup lori
pada gigi belakang.
Gambar 35
Hinged Body Mine Car
(2) Pengosongan muatan kearah bawah (bottom dumper)
Contoh lori dengan pengosongan muatan ke arah bawah adalah
Grangsbergs car system” (lihat gambar 37) dan Stanford Day
Automatic drop Bottom mine car” (lihat Gambar 38)
Pengosongan ini dapat terjadi karena dasar dari lori dapat membuka
dan menutup. Membuka dan menutupnya dasar lori ini dapat terjadi
dengan adanya roda bantu pada lori dan rel bantu penumpahan pada
tempat penumpahan. Pada saat dasar lori membuka, bak lori bertumpu
pada roda-roda yang dipasang pada kanan-kiri tempat penumpahan.
Untuk memperlambat gerak lori pada saat penumpahan, sehingga
penumpahan dapat sempurna, maka pada kanan-kiri tempat
penumpuhan juga dipasang rem. (Lihat Gambar 37)
(3) Pengosongan muatan ke arah samping (side number)
Adalah salah satu contoh lori dengan pengosongan muatan ke arah
samping adalah Grandby mine car (lihat Gambar 39). Bak lori jenis ini
bertumpu pada kerangka baja yang dipasang pada roda lori. Sisi
samping dari bak lori dapat membuka dan menutup, sedangkan sisi
samping lainnya dipasangkan roda bantu yang berguna dalam
menumpahkan material. Penumpahan material dapat terjadi jika roda
bantu pada sisi samping bak lori yang melewati rel kayu yang
diletakkan di samping rel ditempat penumpahan, sehingga bak lori
akan terdorong miring dan terbuka oleh adanya rantai yang
menghubungkan badan lori dnegan plat
Pembuka dan penutup sisi samping bak lori tersebut, dengan melalui
sheave yang dipasang pada kerangka tempat bertumpunya lori.
Contoh lain lori jenis ini adalah v body atau rocker mine car (lihat
gambar 40. Prinsip kerjanya hampir sama dengan yang di atas. Tetapi
untuk lori jenis ini cara menumpahkan muatannya dilakukan dengan
tenaga manusia, yaitu dengan jalan melepaskan kunci penahan bak
lori, sehingga bak lori dapat didorong ke smaping untuk menumpahkan
muatannya.
(4) Pengosongan muatan dengan membalikkan lori (overturned dumper)
Pada umumnya berbentuk kotak dan tidak dapat membuang muatan
dengans endirinya sehingga perlu alat-alat bantu, yaitu sebuah cippler.
Contoh lori jenis ini adalah box type mine car (lihat gambar 41