alat berat 2D

32
Pada gambar diperlihatkan bentuk dari SQUARE DESIGN VANE MOTOR. Rotor berputar didalam cincin penghubung (canring) dan antara body dan pressure plate . Rocker arm ditahan oleh rotor dan memberikan gaya pada yang untuk keluar dab bersinggungan dengan can-ring. Pada waktu operasi, tekanan dibawah vane juga mengangkat vane tersebut untuk berhubungan dengan cincin penghubung tersebut (cam-ring). Sliding vane motor dapat beroperasi sampai tekanan 2500 psi dan mempunyai kecepatan putar maximum 2000 rpm dan dapat memberikan output hp sampai 125 HP. Operating efficiencynya 80% sampai 85%. Piston motor Piston motor dapat merupakan fixed atau variable displacement unit. Ada 3 type dari piston motor yaitu : Axial, Radial dan rotary. Axial dan radial motor mempunyai kecepatan yang sangat kecil, beberapa perencanaanya dapat beroperasi pada kecepatan dibawah

description

doc

Transcript of alat berat 2D

ANALISA BEBAN DAN TENAGA

Pada gambar diperlihatkan bentuk dari SQUARE DESIGN VANE MOTOR. Rotor berputar didalam cincin penghubung (canring) dan antara body dan pressure plate. Rocker arm ditahan oleh rotor dan memberikan gaya pada yang untuk keluar dab bersinggungan dengan can-ring. Pada waktu operasi, tekanan dibawah vane juga mengangkat vane tersebut untuk berhubungan dengan cincin penghubung tersebut (cam-ring).

Sliding vane motor dapat beroperasi sampai tekanan 2500 psi dan mempunyai kecepatan putar maximum 2000 rpm dan dapat memberikan output hp sampai 125 HP. Operating efficiencynya 80% sampai 85%.

Piston motor

Piston motor dapat merupakan fixed atau variable displacement unit. Ada 3 type dari piston motor yaitu : Axial, Radial dan rotary. Axial dan radial motor mempunyai kecepatan yang sangat kecil, beberapa perencanaanya dapat beroperasi pada kecepatan dibawah 10 rpm, dimana gear dan vane motor biasanya beroperasi pada kecepatan diatas 100 rpm.

Perubahan kecepatan dari axial dan radial piston motor ini dapat bervariasi lebih kurang sama dengan type dari control yang digunakan untuk pump unit. Pada variable displacement motor, kapasitas torque akan berubah pada semua kecepatan untuk suatu tekanan kerja tertentu.

Axial dan radial unit dapat didesign untuk maximum speed ( 5000 rpm, dan tekanan kerja diatas 5000 psi, dan output horsepower sampai 300 hp. Motor-motor tersebut mempunyai operating efficiency antara 90 sampai 95 %. Stalled Torque untuk radial dan axial motor ini pada umumnya 90 % dari torque teoritis.Rotating piston motor adalah unit yang sama dengan piston pump. Merupakan fixed-displacement unit dan sebagai pengganti dari piston yang bergerak bolak balik yang diakibatkan oleh tekan yang diberikan padanya adalah piston yang berbentuk plunger (lihat gambar dibawah). Motor Rotary piston motor ini dapat menghasilkan horsepower sampai 300 HP pada 2800 rpm dengan maximum torque 21.000 lb-in.

Inline Piston Motor Operation

Two Configuration of Inline Piston Motors

Moses (slang karet)

Untuk aliran dari fluids digunakan pipa-pipa/tube atau slang-slang karet/hose. Dalam hal ini akan kita bahas tentang hoses/slang karet. Maksud utama dari pemakaian hoses ini adalah untuk :

1. Meredam getaran-getaran dari komponen-komponen penggerak/control dari system fluid power tersebut.

2. Merupakan sambungan yang flexible, sehingga memungkinkan componen tersebut bergerak tanpa merusak saluran fluids tersebut.

3. Pemasangan sambungan aliran yang praktis.

Type/Serial dari hoses

Untuk keperluan mengalirkan fluids tersebut, maka hose-hose ini dibuat untuk bermacam-macam kebutuhan yang ditinjau dari beberapa factor yaitu :

1. Macam dari fluids yang dialirkan : misalnya hydraulic oil, fuel, pelumas, udara, air fron dan sebagainya.

2. Tekanan dari fluids yang dialirkan : apakah untuk tekanan tinggi, sedang atau rendah.

3. Temperature dari fluids yang dialirkan

4. Diameter/penampang dari saluran yang diperlukan untuk mengalirkan fluids tersebut. Untuk hose ukuran diameternya selalu yang dimaksud adalah diameter dalam (I.D).

Sehingga untuk pemilihan yang tepat dalam suatu pemakaian hoses haruslah kita perhatikan faktor-faktor tersebut diatas.

Hose untuk Hydraulic System

Pada hydraulic system yang mempunyai tekanan relatif lebih tinggi, maka hose-hose yang digunakan adalah hose yang mempunyai lapisan kawat baja didalamnya.

Sehingga apabila kita melihat penampang dari hose untuk hydraulic akan terlihat lapisan-lapisan sebagai berikut :

Lapisan dalam :biasanya dari bahan karet syntetis yang disesuaikan/tahan terhadap hydraulic oil yang dialiri (sesuai untuk bermacam-macam hose hydraulic oil).

Lapisan kawat baja :murapakan anyaman kawat baja yang mempunyai tegangan perpanjangan yang tinggi. Apabila terdapat beberapa lapisan kawat baja, maka diantaranya ada yang dibatasi oleh lapisan karet dan ada pula tumpukan beberapa lapisan anyaman kawat baja sesuai untuk kebutuhan tertentu.

Lapisan luar : dibuat untuk bermacam-macam kebutuhan. Ada yang dibuat dengan bahan karet syntetis, nylon atau textile.

Yang umum/populer digunakan pada suatu hydraulic system adalah hose-hose sebagai berikut :

Hose dengan 1 lapisan kawat :

Standard SAE 100RI Type T Standard PARKER 421 hose.

Part No.Hose

I.DHose

O.DRecommended Working Pressure P.S.IMinimum Burst Pressure P.S.IMinimum Bend Radius (Inches)

421-33/100,473.00012.0003

421-40,532.75011.0004

421-55/160,592.50010.0004

421-63/80,692.2509.0005

421-6.513/320,722.2509.0005

421-80,812.0008.0007

421-121,081.2505.0009

421-1611,411.0004.00012

Konstruksi :

Lapisan dalam dari karet syntetis, satu lapisan anyaman kawat baja yang mempunyai tegangan perpanjangan yang tinggi dan lapisan luar dari karet syntetis yang tahan terhadap oil, cuaca dan pengaruh negatif.

Pemakaian :

Untuk tekanan sedang dengan fluids aliran dari :

Petroleum base hydraulic fluids

Water glycol dan water oil fire resistant hydraulic fluid

Hot oil

Crease

Lubricants

Grade dan fuel oils

Gasoline, air, water

Temperature :

40oF sampai 200oF (40oC sampai 93oC)

Tekanan kerja :

Pada table diatas dapat dibaca tekanan kerja yang diizinkan untuk tiap-tiap meter hose dapat dilihat bahwa semakin besar diameter dari hose tersebut semakin kecil tekanan kerja yang diizinkan ini, mengingat prinsip tekanan yaitu :

bahwa tekanan adalah gaya dibagi luas penampang, sehingga semakin besar maka semakin kecil p.

Radius kelengkungan

Pada tabel diatas juga bisa dibaca minimum bend Radius yaitu kelengkungan terkecil yang diizinkan, sehingga bila angka tersebut dilewati maka aliran fluids tersebut sudah tidak normal.

Hose dengan 2 lapisan kawat

Standard SAE 100R2 Type AT

Standard PARKER 301 hose

Part No.Hose

I.DHose

O.DRecommended Working Pressure P.S.IMinimum Burst Pressure P.S.IMinimum Bend Radius (Inches)

301-33/160,535.00020.0003

301-40,595.00020.0004

301-63/80,754.00016.0005

301-8 0,873.50014.0007

301-12 1,172.2509.0009

301-1611,502.0008.00011

301-201 1,871.6256.50016

301-241 2,131.2505.00020

301-3222,631.1254.50025

Konstruksi :

Lapisan dalam dari karet syntetis, dua lapisan anynman kawat baja yang mempunyai tegangan perpanjangan yang tinggi yang dipisahkan oleh lapisan tipis karet syntetis.

Lapisan luar dari karet syntetis yang tahan terhadap oli, cuaca dan pengaruh abrasif.

Pemakaian :

Untuk tekanan tinggi dngan fluids-fluids aliran seperti pada 421 hose.

Temperature :

40F sampai 200o F ( 40oC sampai 93C)

Tekanan kerja :

Tekanan kerja yang diizinkan untuk hose ini dapat dibaca pada table diatas.

Radius kelengkungan :

Sesuai tabel.

Hose dengan 4 lapisan kawat :

Standard SAE 100R9 Type AT

Standard PARKER 341 Hose

Part No.Hose

I.DHose

O.DRecommended Working Pressure P.S.IMinimum Burst Pressure P.S.IMinimum Bend Radius (Inches)

341-63/8 0,814.50018.0005

341-8 0,924.00016.0007

341-12 1,223.00012.0009

341-2611,582.50010.00012

Konstruksi :

Lapisan dalam dari karet syntetis, empat lapisan kawatt baja yang mempunyai tegangan perpanjangan yang tinggi dan dipisahkan oleh lapisan tipis karet syntetis.

Lapisan luar dari karet syntetis yang tahan terhadap oil, cuaca, dan pengaruh abrasif.

Pemakaian :

Untuk tekanan tinggi dengan fluids-fluids aliran seperti pada 421 hose.

Temperature :

40o F sampai 200o F ( 40o C sampai 93o C )

Tekanan kerja :

Tekanan kerja yang dizinkan untuk hose ini dapat dibaca pada table diatas.

Radius kelengkungan :

Sesuai dengan tabel.

Fitting dan Connector dalam System Hydraulic

Pompa relief valve, control valve regulator cylinder atau motor dan 1ain-lain komponen dari fluid power di design untuk digunakan bersama-sama merupakan suatu system pada fluid power system. Penghantar fluids dari suatu komponen ke komponen lainnya atau dari suatu hydraulic equipment ke equipment lainnya secara sederhana dikenal 3 type yaitu : pipe, tubing dan hose.

Pipe/Pipa

Pipa suatu penghantar fluids yang rigid tidak dapat dibengkokkan atau dibentuk-bentuk dapat dibuat dari bahan-bahan seperti : besi tuang, baja, copper, aluminium, kuningan dan stainless steel. Pada hydraulic system biasanya digunakan pipa dari baja/stee1pipe. Sedangkan untuk pneumatic dibutuhkan pipa-pipa yang tahan terhadap pengaruh korosi.

Pipa Galvanized tidak diizinkan untuk digunakan pada hydraulic system, karena lapisan seng dari pipa menimbulkan interaksi yang tidak baik dengan hydraulic oilnya.

Ketebalan dari pipa

Setiap tubular material seperti pipa mempunyai outside diameter/diameter luar, inside diameter/diameter dalam dan ketabalan.

Inside diameter dari suatu pipa atau penghantar aliran yang lain merupakan suatu besaran yang penting. Karena jika inside diameter ini terlalu kecil maka hasil gesekan yang besar yang timbul akan berubah menjadi efficiency system yang tidak diinginkan dan menimbulkan energi panas yang hilang /percuma.

Ketebalan dari pipa pada suatu penghantar fluids tergantung dari tekanan fluids yang dialirkan. Ketebalan pipa diidentifikasikan oleh schedule numbernya yang merupakan design dari American National Standard Institute (ANSI).

Hydraulic fluid power system umumnya menggunaknn schedule 40 steel pipe untuk pump suction, schedule 80 untuk return line/aliran kembali dan 160 untuk aliran tekanan/kerja.

Ukuran dan pipa

Pertama-tama pipa itu dibuat hanya dalam 1 ukuran ketebalan dan ukuran dari pipa dinyatakan dengan ukuran dalamnya. Ujung dari pipa diberi drat untuk hubungan dan ukuran drat dari pipa dinyatakan dengan ukuran pipanya. Sehingga bukanlah ukuran yang nyata dan untuk drat pipa mempunyai ukuran yang sedikit lebih besar dari ".

Kemudian terjadi perubahan-perubahan dan ketebalan dari pipa dibuat lebih tebal untuk menjaga kenaikan tekanan kerja yang dibutuhkan. Ukuran dari pipa dinyatakan dengan diameter luarnya, dan ukuran ini adalah tetap, sehingga bertambahnya ketebalan pipa berarti memperkecil diameter dalamnya.

Akhirnya ukuran pipa lebih dinormalisasikan dan sebagai ukurannya dikenal dengan ukuran nominal/nominal size. Pada daftar terlampir ditunjukkan ukuran-ukuran dan ketebalan dari pipa-pipa untuk system hydraulic.

HYDRAULIC PIPE SPECIFICATION (Dimensions)

Nominal SizePipe ODINSIDE DIAMETER

Schedule 40Schedule 80Schedule 160

1/9

3/8

1

1

1

2

2

3.405

.540

.675

.840

1.050

1.315

1.660

1.000

2.125

2.875

3.500.289

.364

.493

.622

.824

1.040

1.300

1.010

2.067

2.469

3.068.215

.302

.423

.584

.742

.957

1.278

1.500

1.930

2.125

2.900.468

.587

.815

1.160

1.338

1.689

2.125

2.624

Drat pipa

Hubungan dari pipa dibuat dengan sambungan drat untuk menghubungkan/menyambung suatu pipa suatu komponen atau pipe fitting, ujung drat dari pipa (laki-laki) didratkan ke drat perempuan dari komponen atau fitting.

Selain untuk menyambung ini, drat pipe ini berfungsi pula sebagai kedap, untuk fungsi tersebut maka drat pipa ini diberi bentuk conis 1/16" diameter per 1 panjang, tetapi untuk pengaruh-pengaruh vibrasi, shock dan perubahan termol maka system kedap antara metal dengan metal ini tidak dapat digunakan.

Fitting pipa/pipe fitting

Sebagaimana diketahui bahwa pipa mempunyai ketebalan ynng besar dan merupakan penghantar yang rigid, tidak diizinkan untuk dibengkokkan/dibentuk tanpa mesin khusus. Untuk keperluan ini digunakal pipe fittings. Ada bermacam-macam pipe fitting yang diperdagangkan, misalnya yang berbentuk T, X, elbow dsb.

Tubing

Tubing adalah penghantar fluid yang semi rigid, dapat dibengkokkan menurut bentuk yang dibutuhkan. Pemakaian tubing sebagai suatu penghantar memberikan hal baru, system ini kelihatan rapi dan tidak mempunyai sambungan-sambungan yang dengan mudah dapat mengakibatkan kebocoran serta mudah dalam penanganan penggatian dan perawatan.

Material dari tubing dibuat dari bermacam-macam material a.l : baja, tembaga, kuningan, aluminium, stainles steel dan plastic. Untuk keperluan hydraulic system biasanya digunakan steel tubing.

Ukuran Tubing.

Seperti juga pada tubular material yang lain, tubing mempunyai ukuran-ukuran outside diameter, inside diameter dan ketebalan. Ukuran diameter dalam/inside diameter menunjukkan berapa banyak fluids yang dapat 1ewat dan ketebalan menunjukkan tekanan maximum yang diizinkan pada material dan inside diameter yang tertentu.

Ukuran dari tubing ditunjukkan dengan ukuran diameter luar dari tubing tersebut sebagai contoh tubing 1/8 mempunyai ukuran diameter luar (OD) 1/8 dan diameter dalamnya (ID) tergantung dari ketebalannya. Ukuran-ukuran ini dapat dilihat pada daftar dibawah ini.

Tube ODKetebalanTube ID

1/80,028

0,032

0,0350,069

0,061

0,055

3/160,032

0,0350,1235

0,1175

Tube Fitting

Tube dihubungkan kekomponen dari system dan ke penghantar fluids 1ainnya dengan tube fitting. Ada 2 type pokok dari tube fitting yang biasa digunakan pada fluid power system, yaitu : FLARED TUBE FITTING DAN FLARELESS TUBE FITTING.

FLARED TUBE FITTING

Suatu flared tube fitting terdiri dari body sleeve dan nut. Pada penggunaan suatu flared fitting, nut dan sleeve disisipkan keujung tubing dan kemudian ujung tubing tersebut diflare (dlilebarkan dengan alat khus/flaring tool) (di U.S.A. biasanya flaring tersebut mempunyai sudut 57o atau 45o tergantung dari fitting yang digunakan). Bila nut di dratkan kepada body, maka ia akan membentuk suatu sambungan antara body dan sleeve yang tahu terhadap kebocoran (lihat gambar) .

FLARELESS TUBE FITTING

Suatu flareless fitting terdiri dari body, sleeve dan nut. Untuk pemakaian suatu flareless fitting, nut dun sleeve dilsisipkan ke ujng tubing kemuudian tubing tersebut dimasukkan ke ujung dari body dimana ujung dari tube tersebut akan duduk dengan baiit pada body. Bila nut didratkan dengan body fitting tersebut, maka sleeve akan menggigit ujung dari tube, dan bila nut tersebut diputar lebih jauh, maka ujung tube tersebut akan tertekan sehingga mengakibatkan sleeve tersebut tertekan dan sleeve ini berfungsi sebagai spring bila nut menerima getaran.

Pemasangan tubing yang benar

Biasanya penghantar fluids pada fluid power system diusahakan pendek dan selurus mungkin, ini merupakan salah satu faktor effisiensi dari system. Walaupun begitu, jalannya tubing tidak dapat dipasang lurus. Pembengkokan pada tubing meredam getaran dan mencegah tekanan pada waktu perpanjangan panas.

Contoh-contoh yang benar dan salah dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Hose

Untuk hose ini telah kita bicarakan tersendiri pada bab terdahulu.

Hose fitting

Hose dihubungkan ke komponen dari system dan penghantar fluids lainnya dengan hose fittings.

Hose fitting di klasifikasikan menurut :

1. Permanent hose fittings

2. Reusable hose fittings

a.d 1. Permanent hose fitting

Dengan suatu permanent hose fittings, hose disisipkan antara socket dan neaple. Socket mengikat lapisan luar dari hose dengan cara di press, sedangkan neaplenya dengan alur-alur seperti drat menahan bagian dalam dari hose, sehingga hose tersebut tercekam antara socket dan neaple.

a.d.2. Reusable hose fitting

Reusable hose fitting pada pemasangannya didratkan atau dipress ke ujung hose. Fitting tersebut dapat dibuka dari hosenya yang telah rusak dan digunakan kembali pada hose yang baru dengan type yang sama yang akan mengganikan hose lama tersebut. Untuk hydraulic system biasanya digunakan SKTVE, NO SKTVE dan CLAMP FITTING. SKIVE TYPE FITTING

Pada pemasangannya didratkan pada hosesnya dengan lapisan luar yang lebih tebal, karet lapisan luar dari hosenya disobek terlebih dahulu pada waktu pemasangan dengan fittingnya.

NO SKIVE TYPE FITTINGPada pemasangannya didratkan pada ujung hosesnya dangan lapisan yang lebih tipis, lapisan luar ini tidak perlu disobek pada pemasangan fitting tersebut.

CLAMP TYPE FITTING

Di design dengan neaple pengikat yang disisipkan pada hoses dan dua buah clamp diikat dengan baut yang mana clamp tersebut menahan hoses tersebut antara neaple dan clampnya.

System drat dari Fitting

Untuk menyambungkan hoses dengan komponen-komponen hydraulic ataupun penghantar fluids lainnya digunakan fitting dan untuk mengikat f'itting tersebut digunakan system drat atau flange.

Ada bermacam-macam system drat yang dikenal, dan secara umum dibagi atas 3 standard thread :

1. Whiteworth standard thread

2. British association standard thread.

3. Metric standard thread.

Ad. 1. Whitworth : System drat ini kebanyakan digunakan di Amerika.

Ad. 2. British : System drat ini biasanya digunakan di United Kingdom dan koloninya (Australia).

Ad. 3.. Metric: Digunakan oleh Jerman, Perancis dan negara-negara Eropa lainnya.

Pada system untuk hydraulic fitting dikenal lagi type-type lain yang disesuaikan dengan kebutuhnn dari system tersebut misalnya untuk fungsi kedap/tahan kebocoran dan sebagainya untuk fitting-fitting dari U.S.A. kita kenal antara type-type sebagai berikut :

1. J.I.C. 37o Flare thread

2. O-Ring style straight thread

3. S.A.E. Flarless thread

4. S.A.E. 45o Flare thread

5. N.P.T.F. dan N.P.S.M pipe thread

6. P.T.T. 30o Flare

7. S.A.E. Flange.

HYDRAULIC SEAL

Seal dan packing merupakan componen yang sangat penting dalam fluid power. Sebelum seal dan packing ini dibuat untuk hydraulic piston didalam cylinder, pemakaian dari hydraulic power menjadi tidak mungkin karena kebocoran dari fluids yang besar sekali mengakibatkan operasi dari pemakaian fluid power tidak effisien.

Sekarang dengan kemajuan-kemajuan dari industri dibidang technologi seal, pompa, cylinder dan valve yang telah di rancang sejak 30 tahun yang lalu, maka dapatlah digunakan operasi dari fluid power dengan effisiensi yang tinggi. Ada bermacam-macam jenis seal yang dibuat menurut kebutuhan, misalnya untuk pemakaian-pemakaian yang statis, pemakaian-pemakaian pada gerak putar atau pada gerak bolak-balik.

Type-type dari seal yang banyak digunakan pada pemakaian yang biasa tergantung dari 4 (empat) factor utama :

1. Faktor tekanan

2. Faktor macam fluids yang digunakan

3. Faktor type dari gerak (statis, dinamis bolak-balik atau putar)

4. Faktor temperature

Sebagai contoh : Pada suatu valve fluids-nya karena dikedapkan dengan baik oleh karet atau campuran karet bagaimanapun, jika temperaturenya sangat tinggi, maka karat tersebut akan hangus sehingga manjadi pecah atau patah yang akan mengakibatkan kebocoran. Untuk itu maka digunakanlah suatu metal atau teflon plastic seal.TYPE DARI PACKING DAN SEAL

Ada 7 (tujuh) type umum dari packing dan seal yang sangat sering digunakan pada hydraulic system dewasa ini ialah :

O - Ring

Ring seal segi empat

V packing

Cup packing

U packing

Flange

Metallic

O - Ring Seal

O - Ring adalah salah satu seni yang sangat populer digunakan pada hydraulic system dewasa ini. Digunakan dimana system gerakan merupakan gerak bolak - balik, gerak putar atau gerakan statis. Pada shaft yang berputar, O-Ring seal dibatasi pemakaiannya untuk tekanan rendah (( 500 psi), dan kecepatan rendah (( 200 ft/menit).

Dengan back-up ring dapat digunakan untuk tekanan sampai 5. 000 psi. Pada kedapan yang statis, dimana tidak ada gerakan, seal ini dapat digunakan dengan baik sampai tekanan 15.000 psi. Gambar dibawah ini dapat menunjukkan bagaimana efek dari tekanan pada O - Ring.

Beberapa type yang penting dari bahan seal yang sering digunakan dan pemakaiannya adalah sebagai :

1. Buna N : Adalah type dari karet yang paling sering digunakan, troleum oil dan grease. Automative gasoline, alcohol, glycol, propan dan butan dan tidak dapat digunakan pada phosphate ester based nonflammable hydraulic oil. Mempunyai temperature kerja dari 40oF s/d 300oF.

2. Butyl: Adalah untuk digunakan bila penggunaan fluids dengan dasar phosphate ester.

3. Silicone : Untuk pekerjaan dengan temperature tinggi ( 100o F s/d 500o F ), digunakan untuk udara atau olie dengan persentase aniline yang tinggi. (bukan hydraulic oil).

4. Viton : Juga untuk temperature tinggi ( 20oF s/d 500F ) dan merupakan tahanan untuk banyak macam unsur-unsur kimia dan gas-gas.

5. Teflon : Adalah suatu thermoplastic material yang mempunyai tahanan terhadap temperature yang tinggi (sampai 500F) dan tidak terpengaruh oleh hampir semua unsur-unsur kimia, dan mempunyai coefficien gesek yang rendah.

Faktor lain yang mempengaruhi O-Ring seal adalah DUROMETER yaitu (kekerasan atau kelentingan) dari campuran karet yang digunakan. Batas dari DUROMETER ini adalah dari 10 s/d 90. Angka-angka DUROMETER yang selalu terdapat pada O-Ring adalah 70 untuk tekanan dibawah 1.000psi dan 90 untuk tekanan yang lebih besar dari 1.000 psi. Karet dengan angka DUROMETER 90 digunakan untuk tekanan yang tinggi ini karena mempunyai tahanan yang cukup tinggi terhadap kelekukan dan puntiran.

Ring seal segi empat

Ring seal dengan bentuk segi empat ini hampir sama dengan O-Ring seal. Pada komposisinya yaitu dari karet syntetis atau thermoplastic, tetapi mempunyai bentuk penampang yang berbeda. Ini digunakan untuk keprluan tekanan yang lebih luas dan khususnya digunakan untuk pelumasan-pelumasan yang sulit, juga dimana dibutuhkan faktor gesekan yang minim.

V packing seal

Vpacking sering digunakan pada hydraulic cylinder (seal untuk gerakan bolak balik) dan umumnya disediakan dalam 1 set. Biasanya dibuat dari kulit, tetapi material lainnya seperti karet atau syntetic yang dapat digunakan.

Cup packing seal

Cup packing seal digunakan pada banyak pemakaian ynng membutuhkan tekanan tinggi. Dan biasanya digunakan pada ujung dari piston rod.

U packing seal

U packing seal digunakan pada single unit seal tidak seperti v packing seal per yang digunakan per set.

Flange seal

Flange seal adalah single typr seal. Digunakan dimna bentuk dari permukaan yang bergerak membatasi type dari seal yang digunakan.

Metallic seal

Sebagai contoh dari metallic seal adalah piston ring pada prak mesin motor bakar. Metallic seal ini terutama digunakan dimana seal harus manahan temperatur yang sangat tinggi yang dapat mengakibatkan bahan-bahan lain seperti karet-karet syntetis atau campuran thermoplastic rusak.

Pemasangan dan umur dari seal

Dimana seal tersebut harus dipasang, baik pada suatu katub atau pada celah-celah dari shaft. Celah tersebut haruslah dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran atau sedimen. Pemasangan ynng hati-hati adalah sangat penting karena kebocoran untuk menjamin pelumasan dari seal dilengkapi pada konstruksi dari komponen. Sebagai contoh : Pada kasus dari O-Ring pelumasan harus dilengkapi, tanpa pelumasan ini maka seal akan berputar dan menjadi lecet/aus. Kekurangan pelumasan akan mengakibatkan faktor gesekan menjadi besar dan O-Ring yang dikenakan gesekan yang besar relatif akan cepat menjadi rusak. Banyak persoalan fluid yang dikedap akan dilengkapi dengan pelumasan yang cukup untuk Ring.

Sifat-sifat Fluida Hidrolis

Pada dasarnya fluida hidrolis mempunyai 4 (empat) fungsi :

1. Meneruskan daya (power)

2. Melunasi bagian-bagian yang bergerak/bergesekan

3. Menutup celah antar bagian (kekedapan antar bagian)

4. Membuang panas

Agar dapat memenuhi fungsi-fungsi tersebut, fluida kerja harus bersifat sebagai berikut :

1. Mampu melumasi bagian-bagian yang bergesekan

2. Mempunyai viskositas yang ideal

3. Mempunyai sifat kimia dan fisika yang stabil

4. Mempunyai bulk modulus yang besar

5. Tidak mudah terbakar

6. Mampu berperan sebagai media pendingin (good heat transfer)

7. Tidak beracun

8. Murah, mudah didapat, dan sebagainya

Tidak ada fluida yang memenuhi seluruh kriteria, perancang harus memilih yang paling mendekati dengan kebutuhan.

kebanyakan minyak hidrolis mempunyai berat jenis antara 55 lb/ft3 58 lb/ft3.

Bulk modulus ( ()

Ukuran incompresibilitas, semakin tinggi bulk modulus, semakin incompresible.

Contoh :

Minyak dalam sekunder sebanyak 20 m3 ditekan sampai tekanannya naik dari 200 psi ke 3000 psi. Jika bulk modulus 250.000 psi, berapa perubahan volume minyak tersebut ?

V = volume

P = tekanan

(V = 1,12 %

Viskositas (kekentalan) (()

Adalah kemampuan mengalirnya fluida pada suhu tertentu, semakin tinggi kekentalan, fluida semakin sukar mengalir. Viskositas yang terlalu tinggi menyebabkan :

sukar mengalir ( operasi lambat

mempertinggi konsumsi daya karena kehilangan ..(rugi-rugi) akibat gesekan)

mempertinggi pressure drop pada katup dan saluran

temperatur lebih tinggi akibat gesekan

Viskositas yang terlalu rendah

mudah melewati seal

mudah terjadi keausan (kurang berfungsi sebagai pelumas)

(ft2/s, cm2/s, Newt)

1 Newt = 1 ft2/s

1 Porse = 1 dyne.s/cm2

1 Stoke = 1 cm2/s

EMBED Word.Picture.8

_1092466001.unknown

_1092466476.unknown

_1092466789.unknown

_1092467373.unknown

_1092466135.unknown

_1092134485.unknown

_1092464158.doc