Al Islam Modul 1

51
BAB I 1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang “Sakaratul Maut”. Tujuan Instruktional Khusus (TIK). Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan perubahan dari “Kondisi hidup menuju kondisi mati” 2. Menjelaskan tentang “Makna Sakaratul Maut” 3. Menjelaskan tentang “Kematian hubungannya dengan pencabutan nyawa” 4. Menjelaskan tentang cara membimbing “Talqin dan Istirja” 5. Menjelaskan tentang “Doa Takziah” 1.2 STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Diskusi kelompok yang difasilitasi tutor. 2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor. 3. Konsultasi pada narasumber ahli (pakar). 4. Tatap muka dalam kelas 5. Aktivitas pembelajaran individual dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape 6. Literature searching melalui media cetak, audio-video, internet dan lain-lain 1.3 SKENARIO Seorang laki – laki berusia 75 tahun diantar keluarganya kerumah sakit dengan penurunan kesadaran, sebelumnya pasien 1

description

al islam

Transcript of Al Islam Modul 1

Page 1: Al Islam Modul 1

BAB I

1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang “Sakaratul Maut”.

Tujuan Instruktional Khusus (TIK).

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan perubahan dari “Kondisi hidup menuju kondisi mati”2. Menjelaskan tentang “Makna Sakaratul Maut”3. Menjelaskan tentang “Kematian hubungannya dengan pencabutan nyawa”4. Menjelaskan tentang cara membimbing “Talqin dan Istirja”5. Menjelaskan tentang “Doa Takziah”

1.2 STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang difasilitasi tutor.2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor.3. Konsultasi pada narasumber ahli (pakar).4. Tatap muka dalam kelas5. Aktivitas pembelajaran individual dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape 6. Literature searching melalui media cetak, audio-video, internet dan lain-lain

1.3 SKENARIO

Seorang laki – laki berusia 75 tahun diantar keluarganya kerumah sakit dengan penurunan kesadaran, sebelumnya pasien mempunyai riwayat hipertensi. Pasien mengalami sakit berat sejak 3 hari yang lalu, dalam proses perawatan pasien tidak mengalami perbaiakan, hari ke 4 mengalami proses sakaratul maut. Secara medis pasien dinyatakan sudah akan meninggal. Sakaratul maut ini diselesaikan dalam keadaan islami oleh orang yang kompenten.

1

Page 2: Al Islam Modul 1

1.4 KATA SULIT DAN KATA KUNCI

Kata sulit :

Sakaratul maut

Kata kunci :

Laki – laki berusia 75 tahun Tidak Diantar keluarga kerumah sakit dengan penurunan kesadaran Riwayat hipertensi Mengalami sakit berat sejak 3 hari yang lalu Proses perawatan tidak mengalami perbaikan Hari ke 4 mengalami proses sakaratul maut Medis pasien dinyatakan sudah akan meninggal. Sakaratul maut ini diselesaikan dalam

keadaan islami oleh orang yang kompenten.

1.5 PROBLEM TREE

2

Page 3: Al Islam Modul 1

1.6 PERTANYAAN

1. Jelaskan mengenai definisi? 2. Jelaskan proses terjadinya sakaratul maut!3. Jelaskan tanda-tanda sakaratul maut!4. Jelaskan dalil mengenai sakaratul maut (berdasarkan Al-qur’an)!5. Jelaskan dalil mengenai sakaratul maut (berdasarkan Hadis)! 6. Jelaskan pengertian dan tatacara membimbing Talqin dan Istirja!7. Jelaskan cara membimbing orang yang sedang sakaratul maut!

8. Jelaskan ciri-ciri wafat dalam keadaan khusnul khotimah!9. Jelaskan ciri-ciri wafat dalam keadaan suul khotimah!

10. Jelaskan ciri-ciri wafat dalam keadaan Islam!11. Jelaskan ciri-ciri wafat dalam keadaan mutmainnah!

3

Page 4: Al Islam Modul 1

BAB II

PEMBAHASAN

Nama : Harishal AryaputraNim : 2013730147

1. Jelaskan mengenai definisi dan proses terjadi nya sakaratul maut?

Istilah sakaratul maut berasal dari bahasa arab, yaitu “sakarat” dan “maut”. Sakarat dapat

diartikan dengan “mabuk” sedangkan “maut” berarti kematian. Dengan demikian, sakaratul

maut berarti orang yang sedang dimabuk dengan masa-masa kematiannya.

Sakaratul maut merupakan kondisi seseorang yang sedang menghadapi kematian, yang

memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian merupakan kondisi

terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus

eksternal, ditandai dengan terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru

secara menetap. Sakartul maut dan kematian merupakan dua istilah yang sulit untuk

dipisahkan, serta merupakan suatu fenomena tersendiri. kematian lebih kearah suatu proses,

sedangkan sakaratul maut merupakan akhir dari hidup.

Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi

perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah: 

ة� و�ج�آء�ت� �ر� ك �م�و�ت س� �ح�ق� ال ال ك� ب �نت� ذ�ل �ه� م�اك يد� م ن �ح ت"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari

darinya". [Qaaf: 19]

Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang

mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar)

adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang

berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul

maut dengan kematian.

4

Page 5: Al Islam Modul 1

Juga ayat: 

{28} } اق الس" ب اق� الس" �ف"ت �ت اق�} {27و�ال �ف ر� ال "ه� �ن أ م�ن�} 26و�ظ�ن" و�ق يل�

اق ي� "ر� الت �غ�ت �ل ب ذ�ا إ �آل ك اق1 ر�

اق� {29} �م�س� ال ذ1 �و�م�ئ ي �ك� ب ر� ل�ى  إ

"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan

dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan". Dan dia yakin bahwa

sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan

kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau". [Al Qiyamah: 26-30]

Makna sakaratul maut

1. Mengingat kematian dapat melebur dosa dan zuhud. Hal ini tercermin dalam sebuah

hadist Rasulullah SAW yang berbunyi :"Perbanyaklah mengingati kematian, sebab yang

demikian itu akan menghapus dosa dan menyebabkan timbulnya kezuhudan di dunia."

( HR. Ibnu Abiddunya )

2. Orang cerdik ialah orang yang banyak mengingati mati Hal ini tersirat dalam sebuah

hadist yang berbunyi : "Secerdik-cerdik manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada

kematian serta yang terbanyak persiapannya uantuk menghadapi kematian itu. Mereka

itulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan

membawa kemuliaan dunia dan akhirat." ( HR. Ibnu Majah ).

5

Page 6: Al Islam Modul 1

Nama : Mutiara Putri CameliaNim : 2013730157

2. Jelaskan proses terjadinya sakaratul maut!

A. PROSES SAKARATUL MAUT

Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang berbeda akan memiliki kecepatan kematian yang berbeda pula, sehingga panjangnya proses seseorang sekarat tergantung pada sel-sel yang kekurangan oksigen ini.

Sedangkan otak memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar dan hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Sehingga jika asupan oksigen berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel dalam waktu 3-7 menit saja.

Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa sedikit di tubuh.

Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum.

Proses menelan pun menjadi sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat untuk minum akan membuatnya tersedak.

Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol.

Orang akan merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur.

Ketika sel-sel di dalam tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot.

Kematian akan semakin mendekat jika kaki dan tangan terasa dingin dan mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah tersebut. Tapi lama-kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas seperti lengan, bibir dan kuku.

Selain itu orang menjadi tidak responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong atau tidak melihat sekelilingnya.

Setelah itu pernapasan akan terhenti sama sekali dan diikuti oleh berhentinya kerja jantung, maka secara klinis orang tersebut sudah mati karena tidak ada sirkulasi dan cadangan oksigen untuk bisa mencapai sel-sel di tubuh.

6

Page 7: Al Islam Modul 1

Namun kematian klinis bisa dikembalikan melalui proses CPR (napas bantuan), transfusi atau ventilator. Tapi jika 4-6 menit setelah kematian klinis tidak ada perubahan, maka itu artinya jantung sudah tidak bisa bekerja lagi. Karena jantung sudah tidak bekerja, maka secara otomatis aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh dan otak juga akan terhenti.

Akibat tidak adanya asupan oksigen dan darah ke otak, maka dalam hitungan beberapa detik otak juga akan mati dan disitulah akhir dari perjalanan hidup seorang manusia.

Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut. 

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya". 

Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah: 

يد� �ح ت �ه� م ن �نت� م�اك ك� ذ�ل �ح�ق� ال ب �م�و�ت ال ة� �ر� ك س� و�ج�آء�ت�

"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". [Qaaf: 19]

Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian. 

Juga ayat: 

اق ي� { "ر� الت �غ�ت �ل ب ذ�ا إ �آل اق1} {26ك ر� م�ن� "ه�} 27و�ق يل� �ن أ و�ظ�ن" اق� { �ف ر� اق } {28ال الس" ب اق� الس" �ف"ت �ت ذ1} 29و�ال �و�م�ئ ي �ك� ب ر� ل�ى إ

اق� { �م�س� }30ال

"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan.

7

Page 8: Al Islam Modul 1

Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan". Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau". [Al Qiyamah: 26-30]

Syaikh Sa'di menjelaskan: "Allah mengingatkan para hamba-Nya dengan keadan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika ruh sampai pada taraqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (kerongkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat, (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan. Karena itu Allah berfiman: "Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang akan menyembuhkan?" artinya siapa yang akan meruqyahnya dari kata ruqyah. Pasalnya, mereka telah kehilangan segala terapi umum yang mereka pikirkan, sehingga mereka bergantung sekali pada terapi ilahi. Namun qadha dan qadar jika datang dan tiba, maka tidak dapat ditolak. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), maksudnya kesengsaraan jadi satu dan berkumpul. Urusan menjadi berbahaya, penderitaan semakin sulit, nyawa diharapkan keluar dari badan yang telah ia huni dan masih bersamanya. Maka dihalau menuju Allah Ta'ala untuk dibalasi amalannya, dan mengakui perbuatannya. Peringatan yang Allah sebutkan ini akan dapat mendorong hati-hati untuk bergegas menuju keselamatannya, dan menahannya dari perkara yang menjadi kebinasaannya. Tetapi, orang yang menantang, orang yang tidak mendapat manfaat dari ayat-ayat, senantiasa berbuat sesat dan kekufuran dan penentangan".

Sedangkan beberapa hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut: Imam Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anhuma, ia bercerita (menjelang ajal menjemput Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) 

و� � أ �و�ة7 ك ر� �ه �د�ي ي �ن� �ي ب �ان� ك "م� ل و�س� �ه �ي ع�ل "ه� الل ص�ل"ى "ه الل س�ول� ر� ن" إ

ه�ه� و�ج� ه م�ا ب ح� �م�س� ف�ي �م�اء ال ف ي �ه �د�ي ي �د�خ ل� ي ف�ج�ع�ل� م�اء7 ف يه�ا �ة7 �ب ع�لف�ج�ع�ل� �د�ه� ي �ص�ب� ن �م" ث ات1 �ر� ك س� �م�و�ت ل ل ن" إ "ه� الل ال" إ �ه� ل إ ال� �ق�ول� و�ي

و الموت سكرات باب الرقاق ك البخاري أخرجه ف ي �ق�ول� ي . ح�ت"ى �ع�ل�ى األ� ف يق الر" ووفاته النبي مرض باب المغازي في

�ت� و�م�ال ض� ق�ب

"Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: "Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut". Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: "Menuju Rafiqil A'la". Sampai akhirnya nyawa

8

Page 9: Al Islam Modul 1

beliau tercabut dan tangannya melemas"

Dari Anas Radhiyallahu anhu, berkata:

ج�ع�ل� "م� ل و�س� �ه �ي ع�ل "ه� الل ص�ل"ى Tي "ب الن �ق�ل� ث �م"ا ل ق�ال� �س1 �ن أ ع�ن�في البخاري أخرجه و�ا م الس"ال� �ه�ا �ي ع�ل ف�اط م�ة� ف�ق�ال�ت� اه� �غ�ش" �ت ي . �س� �ي ل �ه�ا ل ف�ق�ال� �اه� �ب أ ب� ر� �و�م الي ووفاته النبي مرض باب المغازي

�ع�د� ب ب7 �ر� ك يك ب� أ ع�ل�ى

"Tatkala kondisi Nabi makin memburuk, Fathimah berkata: "Alangkah berat penderitaanmu ayahku". Beliau menjawab: "Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini…[al hadits]"

Dalam riwayat Tirmidzi dengan, 'Aisyah menceritakan: 

م ن� �ت� �ي أ ر� "ذ ي ال �ع�د� ب م�و�ت1 ه�و�ن ب �ح�د]ا أ ط� غ�ب� أ م�ا ق�ال�ت� ة� ش� ع�ائ ع�ن�

الترمذي أخرجه "م� ل و�س� �ه �ي ع�ل "ه� الل ص�ل"ى "ه الل س�ول ر� م�و�ت د"ة شوصححه الموت عند التشديد في جاء ما باب الجنائز ك

 األلباني

"Aku tidak iri kepada siapapun atas kemudahan kematian(nya), sesudah aku melihat kepedihan kematian pada Rasulullah".

Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan nyawa akan dialami setiap makhluk. Dalil penguatnya, keumuman firman Allah: "Setiap jiwa akan merasakan mati". (Ali 'Imran: 185). Dan sabda Nabi: "Sesungguhnya kematian ada kepedihannya". Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda.

9

Page 10: Al Islam Modul 1

Nama : Putri Desti J SNim : 2013730164

3. Jelaskan tanda-tanda sakaratul maut!

Tanda-Tanda Sakaratul Maut

"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan". Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau".[Al-Qiyamah:26-30]

Syaikh Sa'di menjelaskan: "Allah mengingatkan para hamba-Nya dengan keadan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika ruh sampai pada taraqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (kerongkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat, (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan. Karena itu Allah berfiman: "Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang akan menyembuhkan?" artinya siapa yang akan meruqyahnya dari kata ruqyah. Pasalnya, mereka telah kehilangan segala terapi umum yang mereka pikirkan, sehingga mereka bergantung sekali pada terapi ilahi. Namun qadha dan qadar jika datang dan tiba, maka tidak dapat ditolak. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), maksudnya kesengsaraan jadi satu dan berkumpul. Urusan menjadi berbahaya, penderitaan semakin sulit, nyawa diharapkan keluar dari badan yang telah ia huni dan masih bersamanya. Maka dihalau menuju Allah Ta'ala untuk dibalasi amalannya, dan mengakui perbuatannya. Peringatan yang Allah sebutkan ini akan dapat mendorong hati-hati untuk bergegas menuju keselamatannya, dan menahannya dari perkara yang menjadi kebinasaannya. Tetapi, orang yang menantang, orang yang tidak mendapat manfaat dari ayat-ayat, senantiasa berbuat sesat dan kekufuran dan penentangan” (Taisir Al Karimi Ar Rahman Fi Tafsiri Kalami Al Mannan hlm. 833)

Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa sedikit di tubuh. Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum. Proses menelan pun menjadi sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat untuk minum akan membuatnya tersedak. Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol.

10

Page 11: Al Islam Modul 1

Orang akan merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur. Ketika sel-sel di dalam tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot. Kematian akan semakin mendekat jika kaki dan tangan terasa dingin dan mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah tersebut. Tapi lama-kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas seperti lengan, bibir dan kuku. Selain itu orang menjadi tidak responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong atau tidak melihat sekelilingnya.

Nama : Sonia Irene ElsyahNim : 2013730180

4. Jelaskan dalil mengenai sakaratul maut (berdasarkan Al-qur’an)!

Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut. Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah: 

يد� �ح ت �ه� م ن �نت� م�اك ذ�ل ك� �ح�ق� ال ب �م�و�ت ال ة� �ر� ك س� و�ج�آء�ت�

"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". [Qaaf: 19]

Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian.

Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan rahmah-Nya telah memberitahukan sebagian gambaran sakaratul maut yang akan dirasakan setiap orang, sebagaimana diadakan firman-Nya:

. . �ه �ي ل إ ب� �ق�ر� أ �ح�ن� و�ن ون� �ظ�ر� �ن ت ذ1 �ئ ين ح �م� �ت �ن و�أ �ق�وم� ل �ح� ال �غ�ت �ل ب ذ�ا إ �و�ال� ف�ل . . ن� إ �ه�ا ج ع�ون �ر� ت ين� م�د ين �ر� غ�ي �م� �ت �ن ك ن� إ �و�ال� ف�ل ون� �ص ر� �ب ت ال� �ك ن� و�ل �م� �ك م ن

ص�اد ق ين� �م� �ت �ن ك

11

Page 12: Al Islam Modul 1

“Maka mengapa ketika nyawa sampai di tenggorokan, padahal kamu ketika itu melihat, sedangkan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?” (Al-Waqi’ah: 83-87)

Juga ayat: 

اق ي� { "ر� الت �غ�ت �ل ب ذ�ا إ �آل اق1} {26ك ر� م�ن� اق�} 27و�ق يل� �ف ر� ال "ه� �ن أ و�ظ�ن" }28} { اق الس" ب اق� الس" �ف"ت �ت اق�} {29و�ال �م�س� ال ذ1 �و�م�ئ ي �ك� ب ر� ل�ى }30إ

"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan". Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau". [Al Qiyamah: 26-30]

Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan nyawa akan dialami setiap makhluk. firman Allah: "Setiap jiwa akan merasakan mati". (Ali 'Imran: 185). Dan sabda Nabi: "Sesungguhnya kematian ada kepedihannya". Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda.

Malaikat yang Bertugas Mencabut Ruh

Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kekuasaan yang sempurna menciptakan malakul maut (malaikat pencabut nyawa) yang diberi tugas untuk mencabut ruh-ruh, dan dia memiliki para pembantu sebagaimana firman-Nya:

ج�ع�ون� ق �ر� ت �م� �ك ب ر� ل�ى إ �م" ث �م� ك ب �ل� و�ك "ذ ي ال �م�و�ت ال م�ل�ك� �م� �و�ف"اك �ت ي �ل�

“Katakanlah: ‘Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu’ kemudian hanya kepada Rabbmulah kamu akan dikembalikan.” (As-Sajdah: 11)

12

Page 13: Al Islam Modul 1

. دTوا ر� �م" ث ط�ون� �ف�ر� ي ال� و�ه�م� �ا �ن ل س� ر� �ه� �و�ف"ت ت �م�و�ت� ال �م� �ح�د�ك أ اء� ج� ذ�ا إ "ى ت ح� ين� ب �ح�اس ال ع� ر� س�

� أ و�ه�و� �م� �ح�ك ال �ه� ل �ال� أ �ح�ق� ال ه�م� م�و�ال� الله ل�ى إ

“Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat.” (Al-An’am: 61-62)

Untuk orang-orang yang beriman

Malaikat memberi kabar gembira kepada insan mukmin dengan ampunan dengan ridha Allah untuknya. Secara tegas dalam kitab-Nya, Allah menyatakan bahwa para malaikat menghampiri orang-orang yang beriman, dengan mengatakan janganlah takut dan sedih serta membawa berita gembira tentang syurga. Allah berfirman:

�ة� ك �ئ �م�ال ال �ه م� �ي ع�ل ل� �ز" �ن �ت ت �ق�ام�وا ت اس� �م" ث الله� �ا Tن ب ر� �وا ق�ال "ذ ين� ال ن" إ�وع�د�ون� { ت �م� �نت ك ي "ت ال "ة ن �ج� ال ب وا ر� �ش �ب و�أ �وا ن �ح�ز� �ت و�ال �خ�اف�وا �آلت �ح�ن�} 30أ ن

�ه ي ت �ش� م�ات ف يه�ا �م� �ك و�ل ة �خ ر� �أل ا و�ف ي �ا �ي الدTن �اة ي �ح� ال ف ي �م� �اؤ�ك ي و�ل� أ

�د"ع�ون� م�ات ف يه�ا �م� �ك و�ل �م� ك �نف�س� أ

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: "Rabb kami adalah Allah kemudian mereka beristiqomah, maka para malaikat turun kepada mereka (sembari berkata):" Janganlah kamu bersedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [Fushshilat: 30]

Dalam ayat lain, Allah mengabarkan kondisi kematian orang mukmin dalam keadaan baik dengan firman-Nya:

13

Page 14: Al Islam Modul 1

"ة� ن �ج� ال �وا ل اد�خ� �م� �ك �ي ع�ل �م7 ال س� �ق�ول�ون� ي ين� �ب ط�ي �ة� ك �ئ �م�ال ال �و�ف"اه�م� �ت ت "ذ ين� ال�ون� �ع�م�ل ت �م� �نت ك م�ا ب

"(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salamun 'alaikum (keselamatan sejahtera bagimu)", masuklah ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [An Nahl: 32]

Untuk orang-orang kafir

Sedangkan orang kafir, maka ruhnya akan keluar dengan susah payah, ia tersiksa dengannya. Nabi menceritakan kondisi sakaratul maut orang kafir atau orang yang jahat dengan sabdanya:

Secara ekspilisit, Al Quran telah menjelaskan bahwa para malaikat akan memberi kabar buruk kepada orang kafir dengan siksa. Allah berfirman: "

�اس ط�و ب �ة� ك ئ �م�ال� و�ال �م�و�ت ال ات غ�م�ر� ف ي م�ون� الظ"ال ذ إ hى �ر� ت �و� و�ل�م� �ت �ن ك م�ا ب �ه�ون ال ع�ذ�اب� و�ن� �ج�ز� ت �و�م� �ي ال �م� ك �ف�س� �ن �خ�ر ج�واأ أ �د يه م� �ي �أ

ون� ر� �ب �ك ت �س� ت ه �ات آي ع�ن� �م� �ت �ن و�ك �ح�ق� ال �ر� غ�ي "ه الل ع�ل�ى �ون� �ق�ول ت

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat mumukul dengan tangannya, (Sambil berkata): "Keluarkan nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya". [Al An'am: 93]

Saat detik-detik kematian datang, orang kafir mintai dikembalikan agar bisa masuk Islam. Sedangkan orang yang jahat mohon dikembalikan ke dunia untuk bertaubat, dan beramal sholeh. Namun sudah tentu, permintaan mereka tidak akan terkabulkan. Allah berfirman:

} ج ع�ون ار� ب� ر� ق�ال� �م�و�ت� ال �ح�د�ه�م� أ آء� ج� ذ�ا إ "ى ت �ع�م�ل�} 99ح� أ �ع�ل�ي ل

14

Page 15: Al Islam Modul 1

ل�ى إ خ7 ز� �ر� ب ه م آئ و�ر� و�م ن �ه�ا ل ق�آئ ه�و� م�ة7 �ل ك "ه�ا ن إ �آل ك �ت� ك �ر� ت ف يم�ا ح]ا ص�ال�ون� �ع�ث �ب ي �و�م ي

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Rabbi kembalikan aku ke dunia. Agar aku berbuat amal sholeh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan". [Al Mukminun: 99-100].

Nama : Citra AnestyaNim : 201373032

5. Jelaskan dalil mengenai sakaratul maut (berdasarkan Hadis)!

Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut. 

Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian. 

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata:

"Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air

15

Page 16: Al Islam Modul 1

mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya". 

Tatkala ajal seorang hamba telah sampai pada waktu yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tentukan, dengan sebab yang Allah Subhanahu wa Ta’ala takdirkan, pasti dia akan merasakan dahsyat, ngeri, dan sakit yang luar biasa karena sakaratul maut, kecuali hamba-hamba-Nya yang Allah Subhanahu wa Ta’ala istimewakan. Mereka tidak akan merasakan sakaratul maut kecuali sangat ringan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ات �ر� ك س� �م�و�ت ل ل ن" إ الله�، ال" إ �ه� ل إ � ال

“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya kematian ada masa sekaratnya.” (HR. Al-Bukhari)

Syaikh Sa'di menjelaskan:

"Allah mengingatkan para hamba-Nya dengan keadan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika ruh sampai pada taraqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (kerongkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat, (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullahu berkata:

“Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Maka ketika nyawa sampai di tenggorokan’, hal itu terjadi tatkala sudah dekat waktu dicabutnya. ‘Padahal kamu ketika itu melihat’, dan menyaksikan apa yang dia rasakan karena sakaratul maut itu. ‘Sedangkan Kami (para malaikat) lebih dekat terhadapnya (orang yang akan meninggal tersebut) daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat mereka’ (para malaikat).

Setiap orang yang beriman akan merasakan kengerian dan sakitnya sakaratul maut sesuai dengan kadar keimanan mereka. Sehingga para Nabi ‘alaihimussalam adalah golongan yang paling dahsyat dan pedih tatkala menghadapi sakaratul maut, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

16

Page 17: Al Islam Modul 1

ع�ل�ى إ ج�ل� الر" �ل�ى �ت �ب ي ، �ل� �م�ث ف�األ� �ل� �م�ث األ� �م" ث �اء� ي �ب �ن األ� ء] �ال� ب "اس الن د" �ش� أ ن" ه �ن د ي ح�س�ب

“Sesungguhnya manusia yang berat cobaannya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian yang semisalnya. Seseorang diuji sesuai kadar agamanya.”

Sedangkan beberapa hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut: 

Imam Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anhuma, ia bercerita (menjelang ajal menjemput Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) 

و� � أ �و�ة7 ك ر� �ه �د�ي ي �ن� �ي ب �ان� ك "م� ل و�س� �ه �ي ع�ل "ه� الل ص�ل"ى "ه الل س�ول� ر� ن" إ

ه�ه� و�ج� ه م�ا ب ح� �م�س� ف�ي �م�اء ال ف ي �ه �د�ي ي �د�خ ل� ي ف�ج�ع�ل� م�اء7 ف يه�ا �ة7 �ب ع�لف�ج�ع�ل� �د�ه� ي �ص�ب� ن �م" ث ات1 �ر� ك س� �م�و�ت ل ل ن" إ "ه� الل ال" إ �ه� ل إ ال� �ق�ول� و�ي

في و الموت سكرات باب الرقاق ك البخاري أخرجه ف ي �ق�ول� ي . ض� ق�ب "ى ح�ت �ع�ل�ى األ� ف يق الر" ووفاته النبي مرض باب المغازي

�ت� و�م�ال"Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: "Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut". Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: "Menuju Rafiqil A'la". Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas"

Dari Anas Radhiyallahu anhu, berkata:

اه� �غ�ش" �ت ي ج�ع�ل� "م� ل و�س� �ه �ي ع�ل "ه� الل ص�ل"ى Tي "ب الن �ق�ل� ث �م"ا ل ق�ال� �س1 �ن أ ع�ن�المغازي في البخاري أخرجه و�ا م الس"ال� �ه�ا �ي ع�ل ف�اط م�ة� ف�ق�ال�ت�

. يك ب� أ ع�ل�ى �س� �ي ل �ه�ا ل ف�ق�ال� �اه� �ب أ ب� ر� �و�م الي ووفاته النبي مرض باب

�ع�د� ب ب7 �ر� ك

"Tatkala kondisi Nabi makin memburuk, Fathimah berkata: "Alangkah berat

17

Page 18: Al Islam Modul 1

penderitaanmu ayahku". Beliau menjawab: "Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini"

Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan nyawa akan dialami setiap makhluk. Dalil penguatnya, keumuman firman Allah: "Setiap jiwa akan merasakan mati". (Ali 'Imran: 185). Dan sabda Nabi: "Sesungguhnya kematian ada kepedihannya". Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda.

Kabar Gembira Untuk Orang-orang Yang Beriman

Orang yang beriman, ruhnya akan lepas dengan mudah dan ringan. Malaikat yang mendatangi orang yang beriman untuk mengambil nyawanya dengan kesan yang baik lagi menggembirakan. Dalilnya, hadits Al Bara` bin 'Azib Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata tentang proses kematian seorang mukmin: 

م ن� �ال1 ق�ب و�إ �ا �ي الدTن م ن� �ق ط�اع1 ان ف ي �ان� ك ذ�ا إ �م�ؤ�م ن� ال �د� �ع�ب ال ن" إو�ج�وه�ه�م� ن"

� �أ ك �و�ج�وه ال يض� ب م�اء الس" م ن� �ة7 ك ئ م�ال� �ه �ي ل إ ل� �ز� ن ة خ ر� اآل� "ة ن �ج� ال �وط ن ح� م ن� �وط7 ن و�ح� "ة ن �ج� ال �ف�ان �ك أ م ن� �ف�ن7 ك م�ع�ه�م� م�س� الش"

م الس"ال� �ه �ي ع�ل �م�و�ت ال م�ل�ك� �ج يء� ي �م" ث �ص�ر �ب ال م�د" �ه� م ن وا ل س� �ج� ي "ى ت ح� ل�ى إ ج ي اخ�ر� �ة� �ب الط"ي "ف�س� الن �ه�ا "ت ي

� أ �ق�ول� ف�ي ه �س أ ر� �د� ن ع �ج�ل س� ي "ى ت ح�ة� �ق�ط�ر� ال يل� �س ت �م�ا ك يل� �س ت ج� �خ�ر� ف�ت ق�ال� و�ر ض�و�ان1 "ه الل م ن� ة1 م�غ�ف ر�

ف�ة� ط�ر� �د ه ي ف ي �د�ع�وه�ا ي �م� ل �خ�ذ�ه�ا أ ذ�ا ف�إ �خ�ذ�ه�ا �أ ف�ي ق�اء الس� ف ي م ن� �وط ن �ح� ال ك� ذ�ل و�ف ي �ف�ن �ك ال ك� ذ�ل ف ي �وه�ا ع�ل �ج� ف�ي �خ�ذ�وه�ا �أ ي "ى ت ح� �ن1 ع�ي

ض ر�� األ� و�ج�ه ع�ل�ى و�ج د�ت� م س�ك1 �ف�ح�ة ن �ب ط�ي

� �أ ك �ه�ا م ن ج� �خ�ر� و�ي

"Seorang hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona muka mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari syurga, serta hanuth (wewangian) dari syurga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Berikutnya, malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari berkata: "Wahai jiwa yang baik –dalam riwayat- jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya". Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, maka setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, untuk mereka ambil dan

18

Page 19: Al Islam Modul 1

diletakkan di kafan dan hanuth tadi. Dari jenazah, semerbak aroma misk terwangi yang ada di bumi.."[al hadits].

Malaikat memberi kabar gembira kepada insan mukmin dengan ampunan dengan ridla Allah untuknya.

Ibnu Katsir mengatakan:

"Sesungguhnya orang-orang yang ikhlas dalam amalannya untuk Allah semata dan mengamalkan ketaatan-Nya berdasarkan syariat Allah niscaya para malaikat akan menghampiri mereka tatkala kematian menyongsong mereka dengan berkata "janganlah kalian takut atas amalan yang kalian persembahkan untuk akhirat dan jangan bersedih atas perkara dunia yang akan kalian tinggalkan, baik itu anak, istri, harta atau agama sebab kami akan mewakili kalian dalam perkara itu. Mereka (para malaikat) memberi kabar gembira berupa sirnanya kejelekan dan turunnya kebaikan". 

Kemudian Ibnu Katsir menukil perkataan Zaid bin Aslam:

"Kabar gembira akan terjadi pada saat kematian, di alam kubur, dan pada hari Kebangkitan". Dan mengomentarinya dengan: "Tafsiran ini menghimpun seluruh tafsiran, sebuah tafsiran yang bagus sekali dan memang demikian kenyataannya".

Kondisi umum proses pencabutan nyawa seorang mukmin mudah lagi ringan. Namun kadang-kadang derita sakarul maut juga mendera sebagian orang sholeh. Tujuannya untuk menghapus dosa-dosa dan juga mengangkat kedudukannya. Sebagaimana yang dialami Rasulullah. Beliau Shallallallahu 'alaihi wa sallam merasakan pedihnya sakaratul maut seperti diungkapkan Bukhari dalam hadits 'Aisyah di atas.

Ibnu Hajar mengatakan:

"Dalam hadits tersebut, kesengsaran (dalam) sakaratul maut bukan petunjuk atas kehinaan martabat (seseorang). Dalam konteks orang yang beriman bisa untuk menambah kebaikannya atau menghapus kesalahan-kesalahannya"

Kondisi Orang Orang yang Celaka Saat Sakaratul Maut

Malaikat pencabut nyawa datang kepada orang kafir dan munafik dalam bentuk yang menakutkan. Dalam hadits al-Bara’ bin ‘Azib, sesungguhnya Rasulullah bersabda:

19

Page 20: Al Islam Modul 1

“sesungguhnya hamba yang kafir (dalam satu riwayat: yang fasik), apabila akan berpisah dari dunia dan menghadap negeri akhirat, turunlah kepadanya dari langit langit malaikat-malaikat yang kasar, keras, bermuka hitam, bersama mereka ada kain dari api, lalu mereka mendudukannya darinya sejauh pandangan mata. Kemudian, datanglah malaikat pencabut nyawa hingga duduk di sisi kepalanya, lalu berkata: wahai jiwa yang kotor, keluarlah kepada kemurkaan dan kemarahan dari Allah SWT. Ia berkata, maka terpisahlah di jasadnya, lalu ia mencabutnya seperti tercabutnya tusuk daging yang bercabang-cabang dari bulu yang dibasahi, lalu terputuslah bersamanya pembuluh darah dan sel saraf”

Nama : Bayu Setyo NugrohoNim : 2013730130

6. Jelaskan mengenai talqin dan istirja?

Talqin

Talqin adalah mengajari orang yang sedang mengalami sakarotulmaut dengan ucapan Laa ilaaha illallah (tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah)

Dari Abu Sa’id al-khudri r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda:

20

Page 21: Al Islam Modul 1

إال" �ه� إل ال� �م� �اك م�و�ت �وا �ق�ن ل "م� ل و�س� �ه �ي ع�ل "ه� الل ص�ل"ى "ه الل س�ول� ر� ق�ال�

"ه� �ع�ة�   الل ب ر�� و�األ� م7 ل م�س� و�اه� ر�

“Ajarilah orang-orang yang hendak meninggal dunia di antara kalian ucapan laa ilah illallah”.

Dari Mu’adz bin Jabal r.a. juga meriwayatkan bahwa rasulullah Saw. bersabda,

"ة� ن �ج� ال د�خ�ل� "الله� ال إ �ه� ل �إ ال �م ه �ال ك آخ ر� �ن� كا .م�ن�

“Barang siapa yang akhir perkataannya (sebelum meninggal) adalah ucapan tiada tuhan selain Allah, maka ia akan masuk surga.”

Talqin dilakukan ketika orang yang mengalami sakratulmaut tidak melafalkan kalimat syahadat. Jika ia telah melafalkan kalimat syahadat, maka talqin tidak perlu dilakukan. Talqin juga ditujukan kepada orang yang sadar dan mampu berbicara; karena orang yang akalnya hilang tidak mungkin ditalqin. Sementara itu, orang yang tidak mampu berkata, hendaknya mengulang-ulang kalimat syahadat di dalam hatinya.

Para ulama mengatakan “hendaklah seseorang tidak memaksa orang yang sedang sakaratulmaut dengan talqin dan tidak mengatakan, “ucapkanlah kalimat Laa ilaaha illallah karena dikhawatirkan membuatnya bosan, sehingga ia mengucapkan kata-kata yang tidak layak. Orang yang menalqin hendaknya mengucapkan kalimat itu hingga kira-kira ucapannya dapat didengar dan dipahami oleh orang-orang yang sakaratulmaut, lalu orang yang sakaratulmaut itu dapat mengucapkannya sendiri. Apabila ia telah mengucapkan kalimat syahadat sekali, maka talqin tidak perlu diulangi lagi selama tidak mengucapkan kata-kata yang lain setelah itu. Jika memang ia mengucapkan kata-kata yang lain setelah itu, maka pembaca kalimat Laa ilaaha illallah perlu diulangi lagi agar kalimat itu menjadi akhir perkataannya.”

Mayoritas ulama berpendapat bahwa orang yang mengalami sakraratulmaut ditalqin dengan ucapan Laa ilaaha illallah, sesuai dengan zahir hadits. Sementara itu, segolongan ulama lain berpendapat bahwa orang yang sedang mengalami sakratulmaut ditalqin dengan dua kalimat syahadat: karena tujuan dari talqin adalah agar ia mengingat tauhid dan hal itu tidak dapat tercapai kecuali dengan dua kalimat syahadat.

Adapun apa yang dilakukan oleh sebagian orang jahil (bodoh) yang mentalqin mayit ketika dimasukan ke liang lahat dan ketika dikuburkan adalah kesalahan dan bid’ah dalam agama Allah.

Istirja

21

Page 22: Al Islam Modul 1

Apabila seseorang mengetahui kabar kematian seseorang yang dekat dengannya maka wajib atasnya bersabar, mengaharap pahala, dan ber-istirja (mengucapkan: innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un) bahkan setiap musibah yang menimpa maka disunahkan baginya istirja.

Shahabiyah Ummu Salamah menyebutkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

: �ه �ي ل إ "ا ن و�إ "ه ل ل "ا ن إ الله� ه� م�ر�� أ م�ا �ق�و�ل� ف�ي �ة7 �ب م�ص ي �ه� �ب �ص ي ت 1 م ل م�س� م ن� م�ا

" ال إ �ه�ا؛ م ن ا �ر] ي خ� ل ي ل�ف� و�اخ� ي �ت �ب م�ص ي ف ي ي ن �ج�ر� أ "ه�م" الل اج ع�و�ن� ر��ه�ا م ن ا �ر] ي خ� �ه� ل الله� ل�ف� �خ� أ

“Tiada seorang muslim yang ditimpa musibah lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah (yaitu): ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, wahai Allah, berilah aku pahala pada (musibah) yang menimpaku dan berilah ganti bagiku yang lebih baik darinya’; kecuali Allah memberikan kepadanya yang lebih baik darinya”

Abu Musa Asy’ari r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Jika anak dari seorang hamba meninggal, maka Allah bertaya kepada para malikat, ‘Apakah kalian mengambil nyawa anak hamba-Ku?’ para malaikat berkata “Ya Allah bertanya “Apakahyang diucapkan oleh hamba-Ku?’ para malaikat menjawab ‘Dia memuji-Mu dan membaca istirja’ Maka Allah berkata ‘Bangunkanlah rumah di surge untuk hamba-Ku dan berilah nama baitul-hamdi (rumah pujian) untuk rumah itu.”

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Allah swt. Berfirman ‘Tiada (balasan) selain surge, bagi hamba Ku yang mukmin ketika Aku mengambil roh orang yang dicintainya di dunia, kemudian ia bersabar atas hal itu”

Ibnu Abbas berkata mengenai firman Allah swt

“(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (al-Baqarah [2]: 156-157)

Ibnu Abbas r.a. berkata “Allah memberi tahu bahwa orang mukmin yang menyerahkan urusannya kepada Allah, kembali ke pada-Nya dan membaca istirja ketika ditimpa musibah, ditulis tiga kebaikan baginya: yaitu keberkahan, rahmat, dan petunjuk”

22

Page 23: Al Islam Modul 1

Nama : Rafhani FayyadhNim : 2013730167

7. Jelaskan cara membimbing orang yang sedang sakaratul maut!

Sakit dan lelah merupakan hal yang akan dialami seseorang pada saat menghadapi sakaratul mautnya. Karena itu sangat dianjurkan untuk berdoa agar diringankan sakaratul mautnya.Sakitnya sakaratul maut dapat digambarkan melalui hadist berikut :

1.    “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi).

23

Page 24: Al Islam Modul 1

2.    “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari).

3.    “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”. (Ka’b al-Ahbar, sahabat Rasulullah saw)

Terdapat beberapa sunnah yang dilakukan kepada orang yang sedang dalam keadaan sakaratul maut yaitu :

1. Menalqin (menuntun)

Sesuai sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Talqinilah orang yang akan wafat di antara kalian dengan, “Laa illaaha illallaah”. Barangsiapa yang pada akhir ucapannya, ketika hendak wafat, ‘Laa illaaha illallaah’, maka ia akan masuk surga suatu masa kelak, kendatipun akan mengalami sebelum itu musibah yang akan menimpanya.” 

Talqin dilakukan ketika orang yang mengalami sakaratul maut tidak melafalkan kalimat syahadat. Jika ia telah melafalkan kalimat syahadat, maka Talqin tidak perlu dilakukan. Talqin juga ditujukan bagi orang yang sadar dan mampu berbicara; karena orang yang hilang akalnya tidak mungkin di-Talqin. Sementara itu, orang yang tidak dapat berbicara hendakya mengulang-ulang kalimat syahadat.

Seorang muslim dalam mentalkinkan kalimat “Laa illaaha illallaah” dapat dilakukan pada pasien muslim menjelang ajalnya terutama saat pasien akan melepaskan nafasnya yang terakhir sehingga diupayakan pasien meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. 

Para ulama berpendapat, ”Apabila telah membimbing orang yang akan meninggal dengan satu bacaan talqin, maka jangan diulangi lagi. Kecuali apabila ia berbicara dengan bacaan-bacaan atau materi pembicaraan lain. Setelah itu barulah diulang kembali, agar bacaan La Ilaha Illallha menjadi ucapan terakhir ketika menghadapi kematian. Para ulama mengarahkan pada pentingnya menjenguk orang sakaratul maut, untuk mengingatkan, mengasihi, menutup kedua matanya dan memberikan hak-haknya." (Syarhu An-nawawi Ala Shahih Muslim : 6/458)

2.  Menghadapkan orang yang sakaratul maut ke arah kiblat 

Di dalam sebuah riwayat dari Imam Syafi’i disebutkan bahwa orang yang akan meninggal hendaknya tidur telentang dengan tengkuk dan kedua kakinya diarahkan ke kiblat. Lalu wajahnya sedikit diangkat agar menghadap arah kiblat.

24

Page 25: Al Islam Modul 1

Kemudian disunnahkan untuk menghadapkan orang yang tengah sakaratul maut kearah kiblat. Sebenarnya ketentuan ini tidak mendapatkan penegasan dari hadits Rasulullah Saw., hanya saja dalam beberapa atsar yang shahih disebutkan bahwa para salafus shalih melakukan hal tersebut. Para Ulama sendiri telah menyebutkan dua cara bagaimana menghadap kiblat:

Berbaring terlentang diatas punggungnya, sedangkan kedua telapak kakinya dihadapkan kearah kiblat. Setelah itu, kepala orang tersebut diangkat sedikit agar ia menghadap kearah kiblat.

Mengarahkan bagian kanan tubuh orang yang tengah sakaratul maut menghadap ke kiblat. Dan Imam Syaukai menganggap bentuk seperti ini sebagai tata cara yang paling benar. Seandainya posisi ini menimbulkan sakit atau sesak, maka biarkanlah orang tersebut berbaring kearah manapun yang membuatnya selesai.

3. Membacakan Surah Yasin

Ma’qil bin Yasar meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : “Surah Yasin adalah jantung Al-Qura, tiada (balasan bagi) seseorang yang mengharapkan (ridho) Allah dan negri akhirat yang membaca surah ini, kecuali dosa-dosanya diampuni. Bacakanlah surah ini kepada orang-orang yang sedang sekarat”

Ibnu Hibban mengatakan makna sabda Nabi ini adalah orang yang hampir meninggal bukan orang yang telah meninggal. Hal ini diperkuat oleh Ahmad di dalam Musnad-nya dari Shafwan bahwa ia berkata “Para Syekh berkata apabila surah Yasin dibacakan kepada orang sakaratul maut, maka sakaratul mautnya itu dimudahkan oleh Allah”

Sebagian orang terbiasa membaca Al-Qur’an didekat orang yang sedang menghadapi sakaratul maut dengan berdasarkan pada hadits : “bacalah surat Yasin untuk orang-orang yang meninggal dunia” dan hadits : “tidak ada seorang manusia yang mati, kemudian dibacakan surat yasin untuknya, kecuali Allah mempermudah segala urusannya”

Padahal kedua hadits tersebut dianggap sebagai hadits dha’if, tidak boleh memasukkannya kedalam kitab Hadits. Bahkan, Imam Malik telah mengatakan bahwa hukum membaca Al-Qur’an disisi mayat adalah makruh. Dalam Kitabnya ‘Syarhu As-Syaghiir’ (1/220):, ”Dimakruhkan membaca salah satu ayat dalam al-qur’an ketika datang kematian. Karena, tindakan tersebut tidak pernah dilakukan oleh para salafus shalih. Sekalipun, semua itu diniatkan sebagai do’a, memohon ampun, kasih sayang dan mengambil pelajaran,”

4. Hendaklah mendo’akannya dan janganlah mengucapkan dihadapannya kecuali kata-kata yang baik

Berdasarkan hadits yang diberitakan oleh Ummu Salamah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, Artinya : “Apabila kalian mendatangi orang yang sedang

25

Page 26: Al Islam Modul 1

sakit atau orang yang hampir mati, maka hendaklah kalian mengucapkan perkataan yang baik-baik karena para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.”  Maka para penjenguk atau pendamping harus berupaya memberikan support mental agar pasien merasa yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya, mendoakan dan menutupkan kedua matanya yang terbuka saat roh terlepas dari jasadnya.

5. Memejamkan mata mayat

Hal ini nerdasarkan keterangan bahwa Nabi Muhammad SAW mendatangi Abu Salamah. Ketika itu pandangan mata Abu Salamah telat tertuju ke suatu arah. Maka beliau memejamkannya lalu bersabda “ Sesungguhnya apabila roh dicabut dari jasad, diikuti oleh pandangan mata mayat”

6. Menutupi seluruh tubuh jenazah untuk menjaga auratnya dan agar perubbahan bentuk tubuhnya tidak terlihat

Aisyah r.a meriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, jenazah beliau diselimuti dengan pakaian hibarah (pakaian khas Yaman). Mencium jenazah diperbolehkan menurut kesepakatan ulama. Rasulullah SAW telah mencium Ustman bin Mazh’un ketika Ustman meninggal dunnia. Ketika Rasulullah meningggal, Abu Bakar r.a terus berada di sisi beliau dan mencium dahi tengah beliau seraya berkata “Wahai Nabi Allah, wahai pilihan Allah”

7. Bersegera membereskan jenazah setelah benar-benar meninggal.

Dalam hal ini, segera memandikan, menshalatkan dan menguburnya karena dikhawatirkan jasadnya membusuk. Hendaknya pengurusan jenazah jangan ditunda karena menunggu datangnya seseorang kecuali wali. Pengurusan jenazah boleh ditunda karena menunggu kehadiran wali selama keadaan jenazah tidak dikhawatirkan membusuk.

Hushain bin Wahwah meriwayatkan bahwa Thalhah bin Bara’ sedang sakit lalu Nabi Muhammad SAW datang menjenguk dan bersabda : “Sesungguhnya aku melihat Thalhah meninggal. Beri taku aku keadaannya dan segeralah mengurusnya; karena sesungguhnya mayat seorang muslim tidak patut ditahan ditengah-tengah keluarganya”

8. Membayarkan utang almarhum/ah

Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : “Jiwa seorang mukmin digantungkan dengan utangnya hingga terbayar”

Maksud dari hadist ini adalah perkara selamat dan celakanya jiwa seorang mukmin, tidak diputuskan hingga utangnya terbayar. Dengan kata lain, jiwanya ditahan untuk masuk surge hingga utangnya dilunasi. Hal ini berlaku bagi orang yang telah wafat dan meninggalkan

26

Page 27: Al Islam Modul 1

harta warisan yanf dapat dipergunakan untuk melunasi utang. Adapun orang yang tidak memiliki harta kemudian meninggal dunia, sementara dirinya telah berazam untuk melunasinya. Maka sesuai agama Islam, Allah yang akan membayarkan utangnya. Hal itu juga berlaku bagi orang yang memiliki harta dan berkehendak untuk membayar utangnya, namun ahli warisnya tidak membayarkannya ketika ia meninggal.

Nama : M Hakam Al HasbiNim : 2013730150

8. Jelaskan ciri-ciri wafat dalam keadaan khusnul khotimah!

1. Mereka yang dapat mengucapkan syahadah menjelang kematian sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis sahih, antaranya Rasulullah SAW bersabda yang

27

Page 28: Al Islam Modul 1

bermaksud: “Barang siapa yang ucapan terakhirnya ‘Laa ilaaha illallah’, maka dia masuk syurga.” (Hadis Hasan)

2. Kematian yang disertai dengan basahnya kening dengan keringat atau peluh berdasarkan hadis Buraidah bin Hushaib r.a: Dari Buraidah bin Khusaib RA bahawa ketika dia berada di Khurasan sedang membesuk seorang sahabatnya yang sakit dia mendapatinya sudah meninggal tiba-tiba keningnya berkeringat maka dia berkata: “Allahu Akbar!, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Kematian seorang mukmin disertai keringat di keningnya.” (Hadis Sahih)

3. Mereka yang (baik-baik dan soleh) meninggal dunia pada malam Jumaat atau siangnya berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Tidaklah seorang Muslim yang meninggal pada hari Jumaat atau malam Jumaat melainkan Allah melindunginya daripada seksa kubur.”

4. Meninggal dalam keadaan syahid di medan perang sebagaimana artinya: “Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahawa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah mati, tetapi mereka hidup diberi rezeki di sisi Tuhan mereka. Mereka bergembira dengan kurnia yang diberikan Allah kepada mereka dan memberi khabar gembira kepada orang yang belum mengikuti mereka di belakang janganlah mereka takut dan sedih. Mereka memberi khabar gembira dengan kenikmatan dari Allah dan kurniaNya dan bahawa Allah tidak mensia-siakan balasan bagi orang-orang beriman.” (QS Ali Imran:169-171)

Rasulullah SAW juga pernah bersabda: “Orang yang syahid mendapatkan enam perkara: Diampuni dosanya sejak titisan darahnya yang pertama; diperlihatkan tempatnya dalam syurga; dijauhkan dari seksa kubur; diberi keamanan dari goncangan yang dahsyat di hari kiamat; dipakaikan mahkota keimanan; dinikahkan dengan bidadari syurga; diizinkan memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya.”

5. Mereka yang meninggal dunia ketika berjuang di jalan Allah, berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Apa yang kalian nilai sebagai syahid antara kalian? Mereka berkata: Ya Rasulullah, siapa yang terbunuh di jalan Allah, maka dia syahid. Beliau berkata: Jadi sesungguhnya syuhada’ umatku sedikit.” Mereka berkata: “Lalu siapa mereka Ya Rasulullah?” Baginda bersabda: “Barang siapa yang terbunuh di jalan Allah syahid, barang siapa yang mati di jalan Allah syahid.

6. Matinya seorang wanita dalam nifasnya disebabkan melahirkan anaknya: Dari Ubadah bin Shamit RA bahawa Rasulullah SAW menjenguk Abdullah bin Rawahah RA dan berkata: Beliau tidak berpindah dari tempat tidurnya lalu berkata: “Tahukah kamu siapa syuhada’ dari umatku?” Mereka berkata: “Terbunuhnya seorang Muslim adalah syahid.” Baginda berkata: “Jadi sesungguhnya para syuhada’ umatku, terbunuhnya seorang Muslim syahid, mati kerana wabak taun syahid, wanita yang mati kerana janinnya syahid (ditarik oleh anaknya dengan tali arinya ke syurga).”

28

Page 29: Al Islam Modul 1

7. Mereka yang mati kerana mempertahankan agama dan dirinya: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang terbunuh kerana hartanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana keluarganya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana agamanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana darahnya syahid.”

8. Mati ketika melakukan amal soleh berdasarkan hadis Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Barang siapa yang mengucapkan: ‘Laa ilaaha illallah’ mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia masuk syurga, barang siapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk syurga, barang siapa yang bersedekah dengan satu sedekah mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk syurga.”

9. Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim kerana memberi nasihat kepadanya: Rasulullah SAW bersabda: “Penghulu para syuhada’ adalah Hamzah bin Abdul Mutalib dan seseorang yang mendatangi penguasa yang zalim, lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang dari yang mungkar lalu dia dibunuhnya.” Hadis dikeluarkan oleh Al-Hakim dan disahihkannya, dan Al Khatib.

Nama : Deni NelissaNim : 2013730133

9. Jelaskan ciri-ciri wafat dalam keadaan suul khotimah!

Kisah yang dibawakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya, al Jawaabul Kaafi,

bahwa ada seseorang saat sakaratul maut, dia diingatkan, “Ucapkanlah : الله� " ال إ �ه� ل إ � Lalu “ ال

29

Page 30: Al Islam Modul 1

orang itu menjawab: “Apa gunanya bagiku. Aku pun tidak pernah mengerjakan shalat karena

Allah, meskipun sekali,” akhirnya ia pun tidak mengucapkannya

.

Al Hafizh Rajab rahimahullah dalam kitab Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, menukil dari salah

satu ulama, ‘Abdul ‘Aziz bin Abu Rawwad, beliau berkata: “Aku menyaksikan seseorang,

yang ketika hendak meninggal ditalqin (diajari) الله� " ال إ �ه� ل إ � Akan tetapi, ia mengingkarinya . ال

pada akhir ucapannya. 

Kemudian Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bertanya kepadanya tentang orang ini. Ternyata ia seorang

pecandu khamr (minuman keras). Selanjutnya Syaikh ‘Abdul ‘Aziz berkata: “Takutlah kalian

terhadap perbuatan-perbuatan dosa, karena perbuatan dosa itu yang telah

menjerumuskannya”. 

TANDA – TANDA  AKHIR  KEHIDUPAN  YANG  BURUK

( SU’UL KHOTIMAH)

1.    Meninggal dunia karena murtad (keluar dari agama islam)

Telah dijelaskan bahwa orang yang meninggal dunia dalam kondisi keluar dari agama

islam (murtad), maka kematiannya dianggap sebagai orang kafir. Alloh Ta’ala berfirman

"  ط�ت� ب ح� ك� �ئ �ول ف�أ �اف ر7 ك و�ه�و� �م�ت� ف�ي ه د ين ع�ن� �م� �ك م ن �د د� ت �ر� ي و�م�ن� ة و�اآلخ ر� �ا �ي الدTن ف ي �ه�م� �ع�م�ال �ئ ك  أ �ول و�أ

�x د�ون� ال خ� ف يه�ا ه�م� "ار الن ص�ح�اب�� . " أ

Artinya: “Barangsiapa yang murtad diantara kalian dari agamanya, maka dia

meninggal dalam kekafiran, mereka itulah yang amalannya sia-sia di dunia dan di

akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di neraka”. [Qs:Al-Baqoroh:

217].

Pengertian ayat diatas adalah bahwa  Alloh Ta’ala telah memberitahukan, siapa saja

yang murtad atau keluar  dari islam menuju kekafiran, maka rusaklah atau hapuslah

segala amalannya di dunia maupun di akhirat, dan apabila dia meninggal tetap diatas

kekafirannya dan tidak bertaubat, sungguh dia kekal di neraka selama-lamanya.

30

Page 31: Al Islam Modul 1

2.    Meninggal dunia karena berbuat kekafiran, kesyirikan, dan kemunafikan

Telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang ancaman orang yang

meninggal dunia membawa amal yang membatalkan keislamannya, antara lain firman

Alloh:

ه�م� �ار� �د�ب و�أ و�ج�وه�ه�م� �ون� �ض�ر ب ي �ة� ك �م�الئ ال �ه�م� �و�ف"ت ت ذ�ا إ �ف� �ي .“ " ف�كArtinya: “Bagaimanakah keadaan mereka ( yaitu orang-orang kafir), apabila malaikat

maut telah mencabut nyawa mereka sambil memukul muka dan punggung mereka?”.

[Qs:Muhammad: 27].

Dan juga dijelaskan dalam ayat yang lain:

"  و�ج�وه�ه�م� �ون� �ض�ر ب ي �ة� ك �م�الئ ال وا �ف�ر� ك "ذ ين� ال �و�ف"ى �ت ي ذ� إ ى �ر� ت �و� و�ل �ح�ر يق ال ع�ذ�اب� و�ذ�وق�وا ه�م� �ار� �د�ب . " و�أ

Artinya: “Seandainya kalian melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-

orang kafir itu, sambil memukul muka dan punggung mereka, para malaikat berkata:”

Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar “, tentulah kalian akan merasa

ngeri”. [Qs:Al-Anfal:50].

Dan juga secara tegas dalam firman-Nya disebutkan:

"  �اس ط�و ب �ة� ك �م�الئ و�ال �م�و�ت ال ات غ�م�ر� ف ي م�ون� الظ"ال ذ إ ى �ر� ت �و و�ل�م� �ت �ن ك م�ا ب �ه�ون ال ع�ذ�اب� و�ن� �ج�ز� ت �و�م� �ي ال �م� ك �ف�س� �ن أ �خ�ر ج�وا أ �د يه م� �ي أ

ون� ر� �ب �ك ت �س� ت ه �ات آي ع�ن� �م� �ت �ن و�ك �ح�ق� ال �ر� غ�ي "ه الل ع�ل�ى �ون� �ق�ول .  " تArtinya:“Alangkah dahsyatnya sekira kalian melihat di waktu orang-orang yang dzolim

(musyrik) itu dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan

tangannya,sambil berkata: “Di hari ini kalian dibalas dengan siksaan yang sangat

menghinakan disebabkan kalian mengatakan terhadap Alloh suatu perkataan yang tidak

benar (berdusta terhadap Alloh), dan karena kalian selalu menyombongkan diri

terhadap ayat-ayat-Nya”. [Qs:Al-An’am:93].

31

Page 32: Al Islam Modul 1

Keterangan ayat-ayat diatas menerangkan tentang berita berupa ancaman, siksaan dan

balasan ketika mengalami kematian ( sakaratul maut) bagi orang-orang semasa hidupnya

selalu mengingkari (menolak), mendustakan, dan menentang kebenaran yang dibawa

oleh para Rosul-Nya dan orang-orang yang mengikutinya”.

3. Meninggal dunia karena kefasikan berupa dosa-dosa besar dan bid’ah

Bahwa yang dimaksud dosa-dosa besar atau bid’ah tersebut adalah suatu perbuatan yang

dilarang ( diharamkan ) oleh Alloh Ta’ala yang dilanggar, akan tetapi bukan termasuk

pembatal keislaman ( keimanan), contohnya: minum khomer, mencuri, berzina, makan

riba, durhaka kepada orangtua, membunuh, homoseksual, berjudi dan lain-lain.

Sebagaimana diterangkan dalam hadits, bahwa Rosululloh Saw bersabda:

"  ، يوما أربعين صالته تقبل لم شربها فمن ، الخبائث الخمرأمفي وهي مات جاهلية            فإن ميتة مات بطنه  " .

Artinya:“Barangsiapa yang minum minuman keras (khomer) di dunia kemudian dia

mati dalam keadaan kecanduan dan tidak bertaubat, maka dia tidak akan meminumnya

nanti di akhirat”. [Hr: Muslim & Ahmad].

Keterangan hadits diatas mengandung peringatan keras sekaligus ancaman bagi yang

suka meminum minuman keras yaitu minuman yang mengandung alkohol baik sedikit

maupun banyak hingga datang kematiannya dan belum bertaubat, maka sholatnya

selama empat puluh hari tidak diterima, serta kematiannya disebut sebagai orang yang

mati diatas jahiliyah (belum berislam).

Nama : Virni Tiana AprieliaNim : 2013730186

10. Jelaskan ciri-ciri wafat dalam keadaan Islam!

Memaknai ayat :”Janganlah kamu mati kecuali kamu dalam keadaan muslim”“Maka, janganlah kita mati kecuali dalam keadaan muslim”. Pesan ini berarti jangan kita meninggalkan agama itu walau sesaat pun. Sehingga dengan demikian, kapanpun saatnya kematian datang kepada kita semua, kita semua tetap menganutnya. Kematian tidak dapat

32

Page 33: Al Islam Modul 1

diduga datangnya. Jika kita melepaskan ajaran ini dalam salah satu detik kehidupan kita, maka jangan sampai pada detik itu kematian datang merenggut nyawa kita, sehingga kita mati tidak dalam keadaan berserah diri.

Nabi Muhammad Saw pun mengajarkan hal yang sama.

“Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa-Nya; yakni jauhi seluruh larangan-Nya dan ikuti perintah-Nya sampai pada batas akhir kemampuan kamu, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berserah diri kepada Allah yakni memeluk agama Islam”. (QS.Ali ‘Imrân 3:102).

Islam adalah penyerahan diri dan kepatuhan, kepatuhan lahir dari adanya keyakinan, keyakinan adalah pembenaran, dan pembenaran adalah pengakuan yang tulus, dan pengakuan tulus membuahkan amal kebiasaan. Amal kebiasaan yang berguna adalah yang lahir dari ketakwaan.

Selanjutnya, kematian dalam keadaan berserah diri kepada Allah antara lain ditandai dengan pengakuan akan keesaan Nya. Dalam konteks ini Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Siapa yang akhir ucapannya adalah Lâ Ilâha Illâ Allâh, maka ia akan masuk ke surga.”

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai “.(QS. Ali Imran [3] : (103)

33

Page 34: Al Islam Modul 1

Artinya melaksanakan ittaqullaha haqqa tuqatihi itu adalah dengan berpegang teguh kepada hablullah (agama Allah), secara bersama-sama. Rasulullah SAW menyatakan yang dimaksud hablullah adalah Al-Quran. Al-Quran itu seolah-olah seutas tali yang amat kuat diapakai pegangan seorang, dua orang, bahkan seluruh manusia, tidak akan putus. Dan tali itulah yang akan menyampaikan manusia ke surga, tidak ada tali yang lain. kemudia wala tafarraqu (janganlah kalian berpisah). Bukan dari partai, bukan perkumpulan, bukan organisasi, tapi usahakan selama kamu hidup, umur itu terisi dengan tidak terpisah dari pada hablullah.

Jadi seharusnya kita semua meninggal harus dalam keadaan islam.

Nama : Carissa Gayatri PutriNim : 2013730131

11. Jelaskan ciri-ciri wafat dalam keadaan mutmainnah!

JIWA YANG MUTMAINAH

Apa bila jiwa seseorang merasa tenang tatkala kembali dan ingat akan Allah وتعالى , سبحانهsejuk disaat menyebut Nya, rindu akan bertemu Nya, bahagia dan ridho disaat berhadapan dengan Nya, maka jiwa ini adalah jiwa yang Mutmainah.

34

Page 35: Al Islam Modul 1

Allah وتعالى berfirman, ” Wahai jiwa yang mutmainah (tenang) , kembalilah kepada سبحانهtuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoi Nya. Masuklah kedalam golongan hamba-hamba Ku. Dan masuklah kedalam surga Ku “. (QS Al-Fajr 27-30)

Berkata Ibnu Abbas, “Mutmainah artinya jiwa yang senantiasa jujur terhadap Tuhannya.”

Berkata Qotadah, “Mutmainah adalah jiwa seorang mukmin yang senantiasa merasa tenang terhadap apa yang Allah janjikan kelak, dan senantiasa bahagia mengenal nama dan sifat-sifat Nya yang dikhabarkan olih Nya dan olih rosul Nya, senantiasa yakin akan datangnya perkara setelah kematian dari alam barzah dan kejadian kiamat, dan iman akan taqdir Allah bahkan pasrah dan ridho, hingga tidak berkeluh dan kesah, tdk terpengaruh apa yg datang dan terlewatkan, memahami betul kandungan dari firman Allah وتعالى Tidaklah ”, سبحانهsuatu musibah yg menimpa hamba kecuali atas ijin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah atas musibah tersebut niscaya hati nya akan mendapat petunjuk “. (QS At-Taghobun 11)

DAFTAR PUSTAKA

Bisyri Syakur,Ahmad.2011.The pocket FIQH.Bandung; Salamadani Al-qur’an dan terjemahan http://almanhaj.or.id/content/2570/slash/0/sakaratul-maut-detik-detik-yang-

menegangkan-dan-menyakitkan. http://almanhaj.or.id/

35

Page 36: Al Islam Modul 1

Sayyid Sabiq, Muhammad, 2010, Terjemahan Fiqih Sunnah, Jilid II, Jakarta: PT. Pena Fiqih Sunnah http://saracenmilitans.blogspot.com/2012/10/tanda-tanda-akhir-hidup-khusnul.html http://almanhaj.or.id/content/2701/slash/0/bahagia-dengan-husnul-khatimah-sengsara-

dengan-suul-khatimah/ Disunting dari buku “Menjemput Maut” karya M. Quraish Shiha http://bbg-alilmu.com/archives/967 Ust. Rochmad Supriyadi, Lc

36