Akupunktur di Indonesia - luqmanprabowo.files.wordpress.com file · Web viewBaru pada tahun 1963...

19
Perkembangan Akupunktur di Indonesia Akupunktur di Indonesia Perkembangan akupunktur di Negara kita bilamana dibandingkan dengan perkembangan di Negara lain, tidaklah tertinggal. Hidupnya cara pengobatan akupunktur di Indonesia setua adanya perantau Cina yang tiba dari Cina. Mereka membawa kebiaasaan dan kebudayaan juga ilmu pengobatannya ke Indonesia. Hanya saja ilmu akupunktur itu terbatas dalam lingkungan mereka dan sekitarnya, juga hanya sinse yang melakukan praktek itu. Baru pada tahun 1963 Departemen Kesehatan dalam rangka penelitian dan pengembangan cara pengobatan Timur, termasuk Ilmu Akupunktur, atas instruksi Mentri Kesehatan waktu itu, Prof. Dr. Satrio telah membentuk sebuah Tim Riset Ilmu Pengobatan Tradisional Timur. Maka mulai

Transcript of Akupunktur di Indonesia - luqmanprabowo.files.wordpress.com file · Web viewBaru pada tahun 1963...

Perkembangan Akupunktur di Indonesia

Akupunktur di IndonesiaPerkembangan akupunktur di Negara kita bilamana dibandingkan dengan

perkembangan di Negara lain, tidaklah tertinggal. Hidupnya cara pengobatan akupunktur

di Indonesia setua adanya perantau Cina yang tiba dari Cina. Mereka membawa

kebiaasaan dan kebudayaan juga ilmu pengobatannya ke Indonesia. Hanya saja ilmu

akupunktur itu terbatas dalam lingkungan mereka dan sekitarnya, juga hanya sinse yang

melakukan praktek itu. Baru pada tahun 1963 Departemen Kesehatan dalam rangka

penelitian dan pengembangan cara pengobatan Timur, termasuk Ilmu Akupunktur, atas

instruksi Mentri Kesehatan waktu itu, Prof. Dr. Satrio telah membentuk sebuah Tim Riset

Ilmu Pengobatan Tradisional Timur. Maka mulai saat ini praktek akupunktur diadakan

secara resmi di Rumah Sakit Umum Pusat, Jakarta yang kemudian berkembang menjadi

subbagian di bawah Bagian Penyakit Dalam, dan selanjutnya menjadi Unit Akupunktur

Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada masa kini. Di samping memberi pelayanan

poliklinis terhadap pengunjung/penderita, Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto

Mangunkusumo juga menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan dokter ahli

akupunktur baru.

Sumber : Ilmu Akupunktur, Unit Akupunktur RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, 1985

Pekembngan Akupunktur di Indonesia

Di Indonesia, akupunktur mulai dikenal pada institusi kesehatan formal dengan

ditetapkannya RS Dr. Cipto Mangunkusumo oleh Menteri Kesehatan Republik

Indonesia sebagai Pilot Proyek Penelitian dan Pengembangan Ilmu Akupunktur

oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1963. Pendidikan

Ilmu Akupunktur diberikan oleh tim pengajar Dokter Ahli Akupunktur RRC

yang pada waktu itu mengobati Presiden Sukarno kepada para dokter dari

berbagai bagian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto

Mangunkusumo, antara lain Penyakit Dalam, Saraf, Anak, THT, dll.

Untuk memberikan pelayanan akupunktur kepada masyarakat kemudian dibentuk

Sub Bagian Akupunktur Bagian Penyakit Dalam FKUI/RSCM dengan dipimpin

oleh Prof. Dr. Oei Eng Tie. Selanjutnya berkembang menjadi Bagian

Akupunktur, saat ini menjadi Departemen Medik Akupunktur. Sebagai salah satu

Departemen Medik di RS Cipto Mangunkusumo, Departemen Medik Akupunktur

memberikan pelayanan maupun konsultasi dengan berdasarkan prinsip medik dan

evidence based.

Sejak tahun 1967, Departemen Kesehatan mengirimkan dokter-dokter dari

instansi pemerintah dan swasta untuk mengikuti pendidikan keahllian akupunktur

di RSCM. Pada tahun 2003 dalam Muktamar IDI XXV di Balikpapan ditetapkan

bahwa Dokter Ahli Akupunktur lulusan RSCM setara dengan dokter spesialis

lainnya.

MKKI (Majelis Konsil Kedokteran Indonesia) pada tahun 2006

menetapkan bahwa dokter yang mengikuti pendidikan akupunktur di

RSCM sebagai Dokter Spesialis Akupunktur Medik dengan gelar SpAK

dan mengesahkan Kolegium Akupunktur Indonesia.

KKI (Konsil Kedokteran Indonesia) pada tahun 2007 mengeluarkan STR

Dokter Spesialis Akupunktur Medik (SpAK) dan pada tahun 2008

mengesahkan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur Medik dan

Standar Kompetensi Dokter Spesialis Akupunktur Medik yang disusun

oleh Kolegium Akupunktur Indonesia.

Dalam sosialisasinya kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan

Direktur Rumah Sakit se-Indonesia pada tahun 2008, Direktorat Bina

Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik

Departemen Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa praktek

akupunktur medik di Indonesia dilakukan oleh :

1. Dokter Spesialis Akupunktur Medik yang mendapat Sertifikat

Kompetensi dari Kolegium Akupunktur Indonesia (KAI) dan STR Dokter

Spesialis Akupunktur Medik dari KKI.

2. Dokter Umum dengan Pelatihan Akupunktur Medik Dasar yang

mendapatkan kompetensi dari Kolegium Akupunktur Indonesia (KAI).

(Disadur dari Website Departemen Medik Akupunktur RSCM dan Akupunktur Medik dan Perkembangannya, KAI, Jakarta, 2009)

Perkembangan Metode Pengobatan

Akupunktur di Indonesia

Akupunktur masuk ke Indonesia melalui para pedagang Cina, dimana akupunktur melekat pada kehidupan sehariu-hari mereka. Pada tahun 1962, Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, dirawat oleh tim ahli akupunktur dari Cina dan kemudian presiden merekomendasikannya pada dokter-dokter Indonesia untuk mempelajari ilmu akupunktur. Kemudian beberapa dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menindaklanjutinya.

Pada tahun 1973 mulai menjamurnya pendidikan dan pelayanan kesehatan melalui akupunktur, maka dikeluarkanlah Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 038/BIRHUB/1973 pada tanggal 12 Juli 1973, yang pada waktu itu dijabat oleh Prof. G.A. Swabessy, yang berisi tentang wajib daftar akupunktur.

Tahun 1974 Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengeluarkan keputusan tentang anjuran mengikuti pembakuan dan penataran akupunktur.

Tahun 1975, Prof. dr. H. Herman Susilo menyarankan untuk mendirikan organisasi akupunktur walaupun sifatnya masih dibawah Dinas Kesehatan DKI. Pada 6 Desember 1986 di Jakarta, atas saran, bimbingan, dan pengarahan DIRJEN DIKLUSPORA, DEPDIKBUD, DEPKES, DEPDAGRI, mengenai penggabungan organisasi sejenis, maka berdirilah PAKSI (Persatuan Akupunktur Seluruh Indonesia). Pada 17 Maret 1990, ditandatangani nota kerjasama laboratorium penelitian dan pengembangan pelayanan akupunktur, dengan pusat penelitian DEPKES RI dan DPD PAKSI di Surabaya, Jawa Timur.

Pada tahun 1996, PAKSI resmi menjadi anggota WFAS (World Federation of Accupuncture and Moxibation Society) yang beranggotakan 135 negara yang berpusat di Beijing, Cina. Pada tanggal 22 s/d 26 Nopember 2006 telah terselenggara WFAS International Symposium of Accupuncture di Sanur Paradise Plaza Hotel, Bali yang dihadiri oleh 23 negara.

Dan sekarang banyak berkembang tempat kursus akupunktur dengan tenaga profesional. kursus akupunktur ini harus terdaftar secara resmi dan harus mendapat izin. www.terapibiofisik.com

Perkembangan Akupunktur di Indonesia   

Akupunktur masuk ke Indonesia melalui para pedagang Cina, dimana akupunktur melekat pada kehidupan sehariu-hari mereka. Pada tahun 1962, Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, dirawat oleh tim ahli akupunktur dari Cina dan kemudian presiden merekomendasikannya pada dokter-dokter Indonesia untuk mempelajari ilmu akupunktur. Kemudian beberapa dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menindaklanjutinya. 

Pada tahun 1973 mulai menjamurnya pendidikan dan pelayanan kesehatan melalui akupunktur, maka dikeluarkanlah Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 038/BIRHUB/1973 pada tanggal 12 Juli 1973, yang pada waktu itu dijabat oleh Prof. G.A. Swabessy, yang berisi tentang wajib daftar akupunktur. 

Tahun 1974 Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengeluarkan keputusan tentang anjuran mengikuti pembakuan dan penataran akupunktur

Tahun 1975, Prof. dr. H. Herman Susilo menyarankan untuk mendirikan organisasi akupunktur walaupun sifatnya masih dibawah Dinas Kesehatan DKI. Pada 6 Desember 1986 di Jakarta, atas saran, bimbingan, dan pengarahan DIRJEN DIKLUSPORA, DEPDIKBUD, DEPKES, DEPDAGRI, mengenai penggabungan organisasi sejenis, maka berdirilah PAKSI (Persatuan Akupunktur Seluruh Indonesia). Pada 17 Maret 1990, ditandatangani nota kerjasama laboratorium penelitian dan pengembangan pelayanan akupunktur, dengan pusat

Pada tahun 1996, PAKSI resmi menjadi anggota WFAS (World Federation of Accupuncture and Moxibation Society) yang beranggotakan 135 negara yang berpusat di Beijing, Cina. Pada tanggal 22 s/d 26 Nopember 2006 telah terselenggara WFAS International Symposium of Accupuncture di Sanur Paradise Plaza Hotel, Bali yang dihadiri oleh 23 negara. 

Dan sekarang banyak berkembang tempat kursus akupunktur dengan tenaga profesional. kursus akupunktur ini harus terdaftar secara resmi dan harus mendapat izin. Apakah Anda tertarik? 

www.terapibiofisik.com

AKUPUNKTUR DI INDONESIA

Perkembangan akupunktur di negara kita bilamana dibandingkan dengan

perkembangan di negara lain, tidaklah tertinggal. Hidupnya cara pengobatan akupunktur di

Indonesia setua adanya perantau Cina yang tiba dari Cina. Mereka membawa kebiaasaan dan

kebudayaan juga ilmu pengobatannya ke Indonesia. Hanya saja ilmu akupunktur itu terbatas

dalam lingkungan mereka dan sekitarnya, juga hanya sinse yang melakukan praktek itu. Baru

pada tahun 1963 Departemen Kesehatan dalam rangka penelitian dan pengembangan cara

pengobatan Timur, termasuk Ilmu Akupunktur, atas instruksi Menteri Kesehatan waktu itu,

Prof. Dr. Satrio telah membentuk sebuah Tim Riset Ilmu Pengobatan Tradisional Timur. Maka

mulai saat ini praktek akupunktur diadakan secara resmi di Rumah Sakit Umum Pusat, Jakarta

yang kemudian berkembang menjadi sub bagian di bawah Bagian Penyakit Dalam, dan

selanjutnya menjadi Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada masa kini.

Di samping memberi pelayanan poliklinis terhadap pengunjung/penderita, Unit Akupunktur

Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo juga menyelenggarakan pendidikan untuk

menghasilkan dokter ahli akupunktur baru.

Pada tahun 1975 di Jakarta telah berdiri organisasi profesi akupunktur dengan nama

Ikatan Naturopati Indonesia (IKNI), Ikatan Akupunkturis Indonesia (IAI), dan Persatuan

Akupunkturis Indonesia (PAI). Sedangkan di Bandung telah berdiri Ikatan Shinshe

Akupunkturis (ISA).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bersama Departemen Kesehatan pada tanggal 10

– 13 November 1982 menyelenggarakan Lokakarya Nasional Pendidikan Akupunktur di

Indonesia guna menyeragamkan pendidikan di Indonesia. Hasil dari lokakarya tersebut antara

lain:

Membuat buku petunjuk teknis, kurikulum jenis akupunktur

Dibentuk satu wadah profesi akupunktur

Pemutihan para akupunkturis yang telah berpraktek, guru akupunktur dan penguji

praktek

Tanggal 5 – 6 Desember 1985 di laksanakan Musyawarah Nasional Akupunkturis Seluruh

Indonesia yang pertama di Jakarta. Musyawarah Nasional I tersebut menghasilkan peleburan

organisasi profesi akupunktur di Indonesia. Yaitu peleburan IAI dan PAI menjadi PAKSI

(Persatuan Akupunkturis Seluruh Indonesia), adapun IKNI tidak mau bersatu dengan PAKSI,

sedangkan ISA melebur ke dalam IKNI.

Selanjutnya pengawasan, kontrol dan pembinaan akupunturis di Indonesia di bawah

Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan. Pengawasan dan kontrol praktek

akupunktur berada di Depatemen Kesehatan, pembinaan pendidikan calon akupunkturis berada

di Depatemen .

SEJARAH AKUPUNKTUR

Ceritakan Perkembangan Akupunktur di Negara Asalnya?

Akupunktur berasal dari Cina, mulai dikenal sejak zaman batu yaitu sekitar

4000-5000 tahun yang lalu. Saat itu orang-orang menggunakan alat yang terbuat

dari batu untuk kehidupan sehari-hari. Secara tidak sengaja, luka yang terkena

alat batu ternyata mengakibatkan penyembuhan penyakit. Kemudian mereka

mencoba untuk menggoreskan kulit atau menekan dengan batu runcing dan

kemudian dapat menyembuhkan penyakit.

Buku apa yang dikenal sebagai buku Internal Medicine yang pertama di Negara Cina?

“Huang Ti Nei Ching” atau “The Yellow Emperor’s Classic of Internal

Medicine”. Diterbitkan pada zaman Cun Ciu Can Kuo tahun 770-221 SM.

Perkembangan Akupunktur di Indonesia

Akupunktur diperkirakan masuk ke Indonesia sejak abad ke 18 pada saat

imigran dari daratan Cina masuk ke Indonesia. Awalnya akupunktur di Indonesia

merupakan kegiatan yang sangat tertutup di kalangan masyarakat Cina sampai

akhirnya pada tahun 1962, tim ahli akupunktur dari RRC datang ke Indonesia

untuk mengobati presiden Dr. Ir. Soekarn. Saat itu sejumlah dokter dari RSCM

langsung menyerap ilmu akupunktur dari tim ahli akupunktur RRC.

Pada tahun 1963, RSCM dicatat menjadi rumah sakit pertama di Indonesia

yang membuka pelayanan kesehatan dengan akupunktur.

Untuk melakukan pengawasan terhadap praktek akupunktur, Menkes saat

itu Prof. G.A. Siwabessy mengeluarkan Permenkes RI No. 037/Birhub/1973

tentang Wajib Daftar Akupunktur.

Pada tanggal 7 Februari 1975 dibentuk organisasi Ikatan Akupunkturis

Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi yang bersifat nasional. Karena IAI tidak

berhasil menjadi wadah tunggal profesi, maka dikeluarkanlah UU No. 8 tahun

1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan, yang membuka kesempatan untuk

menyatukan kegiatan sejenis dalam 1 wadah Organisasi Profesi Akupunktur.

Tanggl 6 Desember 1986 terjadi penggabungan IAI dan PAI (Persatuan

Akupunktur Indonesia) menjadi PAKSI (Persatuan Akupunkturis Seluruh

Indonesia).

Sebutkan Surat Keputusan dan Peraturan Pemerintah yang berhubungan

dengan Akupunktur.Sebutkan dan Jelaskan masing-masing.

SK / PP :

1. Permenkes RI No. 037/Birhub/1973 tentang wajib daftar akupunkturis

2. Kepmenkes 0584/Permenkes/VIII/1994 tentang pembinaan pengobatan

tradisional oleh Depkes melalui Sentra Pengembangan dan Penerapan

Pengobatan Tradisional (SP3T).

3. Permenkes No. 1186/Permenkes/XI/1996 tentang pemanfaatan akupunktur

di sarana pelayanan kesehatan

4. Kepmenkes RI No. 1076/Menkes/SK/VII/2003 tanggal 24 Juli 2003 tentang

penyelenggaraan pengobatan tradisional.

5. Kepmenkes RI No. 1277/Menkes/SK/VIII/2003 tentang tenaga akupunktur.

Dengan adanya peraturan ini maka tenaga akupunktur telah diakui menjadi

salah satu tenaga kesehatan dalam kelompok keterapian fisik, bersama

fisioterapis, terapi okupasi dan terapi wicara.

6. Surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No.D.III.C.9/1/5/1973 tanggal 6

Mei 1973. Isinya tentang kewajiban bagi akupunkturis untuk mendaftarkan

diri apabila akan membuka praktek.

7. Surat keputusan Dinas Kesehatan Jakarta No.53.DKK-UM/1973 tanggal 16

Mei 1973. Isinya tentang keharusan bagi akupunkturis untuk mengikuti

penataran dan ujian akupunktur untuk mendapatkan ijin praktek sebagai

akupunkturis di wilayah DKI Jakarta.

8. UU No.8/1985 tentang organisasi Kemasyarakatan. Pemerintah

menghimbau dibentuknya wadah tunggal bagi organisasi-organisasi profesi

atau yang sejenis (termasuk akupunktur)

9. SK Menteri Kesehatan RI No.0584/MenKes/SK/VI/1995 tanggal 2 Juni

1995. Membuat perincian mengenai operasi Sentra Pengembangan dan

Penerapan Pengobatan Tradisional (Sentral P3T) untuk sementara di 6

Propinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta,

Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara & Sumatera Selatan.

10. SK MenKes RI No.1186/MenKes/Per/XI/1996 tanggal 12 November 1996

mengenai pemanfaatan akupunktur dalam sarana pelayanan kesehatan.

Pertama dan Satu-satunya di Indonesia

Meskipun berasal  dari negeri Timur, akupunktur merupakan cara pengobatan yang

relatif baru di kalangan medis Indonesia.  Secara resmi,  akupunktur mulai dikenal sekitar 40

tahun silam. Saat itu pemerintah mendatangkan beberapa dokter dari luar negeri, termasuk dari

Cina untuk mengobati presiden Soekarno. Kesembuhan presiden mendorong pemerintah untuk

membentuk tim riset ilmu kedokteran timur. Maka pada 1963 terbentuklah tim dibawah

komando Dr. Satrio, menteri kesehatan yang menjabat saat itu. Dr. Satrio kemudian

membentuk tim akupunkturis yang pimpinan Prof.Dr.Oei Eng Tie.

Pada awal kegiatannya, tim akupunkturis tersebut mulai membuka klinik akupunktur.

Sebagai pilot project dipilihlah bagian penyakit dalam FKUI/RSCM Jakarta. Seorang ahli

akupunktur, Huang Hsieng Ming, sengaja didatangkan dari Cina untuk memberikan kursus

akupunktur, kepada 20 dokter Indonesia pada bulan Mei-Desember 1964. Para dokter

Indonesia yang telah dibekali ilmu akupunktur ini akhirnya menjadi tenaga inti di unit

akupunktur RSCM.

Sejak itu, unit akupunktur RSCM sampai sekarang menjadi pusat pendidikan pertama

dan satu-satunya bagi para dokter Indonesia yang berminat mengambil pendidikan di bidang

ilmu akupunktur. Bermula pada 1966, Direktur RSCM memberikan kesempatan kepada calon

dokter lulusan FKUI untuk menjadi asisten ahli akupunktur. Pada tahun 1970 Bagian

Akupunktur RSCM memberikan Surat Keterangan Keahlian dalam Ilmu Akupunktur kepada

beberapa dokter. Dua tahun kemudian, Depkes mengirimkan dokter setiap secara rutin tiap

tahun untuk mengikuti pendidikan ilmu akupunktur di RSCM, sampai dengan saat ini.

Karena telah banyak dokter yang mendalami akupunktur, maka dibentuklah suatu

wadah untuk pengembangan ilmu ini. Tepat pada 1978 berdirilah Perkumpulan Dokter

Akupunktur Indonesia (PDAI), dan menjadi anggota Majelis Dokter Ahli (MDA) Ikatan

Dokter Indonesia (IDI).  PDAI beranggotakan para dokter ahli akupunktur dan dokter lainnya

yang berminat dalam ilmu akupunktur. Pada 2002 PDAI diubah menjadi Perhimpunan Dokter

Ahli Akupunktur Indonesia.

Salah satu tugas PDAI adalah menyusun kurikulum pendidikan ahli akupunktur. Sesuai

panduan WHO, kurikulum disusun untuk 6 semester (3 tahun). Adapun peserta adalah dokter yang telah

menyelesaikan wajib sarjana, yang dikirim oleh Biro Personil Depkes RI dan Instansi pemerintah

lainnya. Kurikulum terus disempurnakan hingga menjadi 110 SKS pada 2002. 

Seiring perbaikan pendidikan tersebut, pengakuan ahli akupunktur di lingkungan dunia

kedokteran semakin nyata. Muktamar IDI XXV di Balikpapan pada 2003 lalu akhirnya memutuskan,

Pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur setara dengan spesialis kedokteran lainnya. Sejak itu,

Kolegium Ilmu Akupunktur PDAI menentukan gelar yang disandang lulusan sebagai Spesialis

Akupunktur dengan singkatan Sp.Akp. Bagian Akupunktur ini yang berkembang menjadi Departemen

Akupunktur RSCM pada tahun 2004.  

Meski belum begitu banyak peminatnya, namun setiap tahun ajaran baru selalu ada yang

mendaftar untuk mengikuti pendidikan ahli akupunktur. Menurut Dr.Dharma K.Widya, Ketua

Departemen Akupunktur FKUI RSUPNCM, hingga sekarang departemen akupunktur FKUI telah

melahirkan 60 dokter ahli akupunktur. ”Memang jumlah peserta yang mengikuti pendidikan setiap

tahun masih berkisar belasan. Dan kini, PPDS yang sedang mengikuti pendidikan ada sekitar 28 orang.”

Lebih lanjut Dharma mengatakan, keberadaan dokter ahli akupunktur sangat penting untuk

dapat mengikuti dan berperan serta dalam perkembangan ilmu akupunktur. Di samping itu ahli

akupunktur juga diperlukan untuk bekerja sama dengan para ahli lainnya dalam pelayanan kesehatan

dan memberikan penerangan yang benar tentang ilmu akupunktur kepada fihak yang membutuhkan.

Untuk menjalankan fungsi pelayanan, Departemen Akupunktur melakukan di poliklinik

akupunktur RSCM. Berbekal dengan 11 tempat tidur, alat pemanas (TDP), stimulator listrik,

ultrasound, laser, serta alat diagnostik semisal neurometer dan voll, ahli akupunktur memberikan

layanan kesehatan pada pasien.

http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=351

Perkembangan Akupunktur di Indonesia

Praktek Akupunktur di Indonesia diduga telah ada sejak zaman penjajahan

yang dibawa oleh pendatang dari Cina dan hanya dipraktekkan di lingkungan

penduduk Cina saja. Sampai tahun 1963 Pemerintah RI mendatangkan ahli

akupunktur dari Cina, Huang Hsien Ming untuk memberikan kursus dan

bimbingan kepada 20 dokter Indonesia. Tanggal 7 Februari 1975 berdirilah Ikatan

Akupunktur Indonesia ( IAI ) yang kemudian diikuti berdirinya organisasi-

organisasi akupunktur lainnya seperti Ikatan Sinshe & Akupunktur ( ISA ),

Persatuan Akupunkturis Indonesia ( PAI ). Tanggal 6 Des.1986 lahirlah Persatuan

Akupunkturis Seluruh Indonesia ( PAKSI ) hasil peleburan IAI dan PAI yang saat

ini dianggap sebagai organisasi profesi formal yang mewakili kepentingan

akupunkturis di Indonesia. Dalam Repelita VI terdapat program tentang system

pengobatan tradisional kemudian sesuai SK MenKes RI

No.1186/MenKes/Per/XI/1996 tanggal 12 November 1996 keberadaan akupunktur

secara formal telah diakui oleh pemerintah.

http://kesehatanvegan.com/2010/07/17/perkembangan-

akupunktur-di-indonesia/