Akuntansi Manajemen - Metode Penetapan Harga Jual.docx

5
METODE PENETAPAN HARGA JUAL 1. Metode Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method) Pada metode ini, cara penentuan harga jual per unit dari suatu produk adalah dengan menghitung jumlah seluruh biaya per-unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang di inginkan pada unit produk tersebut, atau disebut marjin. Rumusnya: Biaya Total + Marjin = Harga Jual PT. SN Kreatif memproduksi produk celengan. PT. SN Kreatif pada bulan April mendapatkan order sebanyak 300 buah celengan. Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi celengan tersebut diperkirakan sebanyak Rp 3.945.000 dengan rincian sebagai berikut : Bahan Baku: 100 lembar Duplex @Rp. 4.000 = Rp 400.000 Bahan Penolong: Cat Minyak 30 Kaleng @Rp.20.000 = Rp. 600.000 Lem Cair 30 Buah @Rp.10.000 = Rp. 300.000 Lem Kayu 3 kaleng @Rp.15.000 = Rp. 45.000 Biaya Gaji Karyawan = Rp 2.000.000 Biaya Listrik dan Air = Rp 300.000

Transcript of Akuntansi Manajemen - Metode Penetapan Harga Jual.docx

Page 1: Akuntansi Manajemen - Metode Penetapan Harga Jual.docx

METODE PENETAPAN HARGA JUAL

1. Metode Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)

Pada metode ini, cara penentuan harga jual per unit dari suatu produk adalah dengan

menghitung jumlah seluruh biaya per-unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang

di inginkan pada unit produk tersebut, atau disebut marjin.

Rumusnya:

Biaya Total + Marjin = Harga Jual

PT. SN Kreatif memproduksi produk celengan. PT. SN Kreatif pada bulan April

mendapatkan order sebanyak 300 buah celengan. Biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi celengan tersebut diperkirakan sebanyak Rp 3.945.000 dengan rincian sebagai

berikut :

Bahan Baku:

100 lembar Duplex @Rp. 4.000 = Rp 400.000

Bahan Penolong:

Cat Minyak 30 Kaleng @Rp.20.000 = Rp. 600.000

Lem Cair 30 Buah @Rp.10.000 = Rp. 300.000

Lem Kayu 3 kaleng @Rp.15.000 = Rp. 45.000

Biaya Gaji Karyawan = Rp 2.000.000

Biaya Listrik dan Air = Rp 300.000

Biaya Lain-lain = Rp 300.000

Total Biaya Produksi = Rp.3.945.000

Jika presentasi yang diinginkan adalah sebesar 20% dari biaya total maka:

Rp.3.945.000 + (20% x Rp.3.945.000) = Rp.4.734.000

Harga Jual untuk satu buah celengan adalah:

Rp.4.734.000/300 = Rp 15.780

2. Metode Penetapan Harga Mark Up

Metode penetapan harga Mark Up adalah variasi dari metode cost plus.

Perhitungannya hampir sama, tetapi perbedaannya, metode ini diterapkan pada produk yang

dibeli untuk dijual kembali tanpa memerlukan proses lebih lanjut. Metode mark up banyak

dipakai oleh pedagang perantara sedangkan cost plus, produk dibuat sendiri dan kemudian

dijual. Mark up merupakan kelebihan harga jual produk di atas harga beli. Keuntungan

Page 2: Akuntansi Manajemen - Metode Penetapan Harga Jual.docx

diperoleh dari sebagian mark up. Selain itu pedagang juga harus mengeluarkan sejumlah

biaya eksploitas yang diambilkan dari sebagian mark up.

Rumusnya:

Harga Beli + Mark Up = Harga Jual

PT. SN KREATIF memproduksi celengan. PT. SN KREATIF pada bulan ini

mendapatkan order sebanyak 300 buah celengan dari salah satu perusahaan dagang yaitu

“Toko Pernak-Pernik”. Jumlah biaya yang dibayarkan untuk 300 celengan adalah Rp

4.734.000, dengan harga per unit adalah Rp.15.780. Jika “Pernak-pernik” menentukan

keuntungan yang ingin diperoleh adalah Rp.1.220, Maka penentuan harga jual kembali oleh

“Toko Pernak-pernik” adalah sebagai berikut:

Rp 15.780 + 1.220 = Rp.17.000

Jadi, harga jual kembali gantungan kunci oleh “Toko Mufidah” adalah Rp.17.000 per

celengan.

3. Metode Penetapan Harga target Pricing

Rumusnya :

Target Pricing = Harga Kompetitif – Laba Target

Target Pricing = 16.000 – 20% x 16.000

= 16.000 – 3.200

= 12.800

4. BEP (Break Even Point)

Jenis Break Event Point (BEP):

a. BEP Unit adalah titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah penjualan

produk di nilai tertentu.

b. BEP Rupiah adalah BEP atau titik pulang pokok yang dinyatakan dalam jumlah

penjualan atau harga penjualan (P) tertentu.

Rumus/Cara Menghitung BEP :

a. BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)

b. BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

Keterangan :

BEP Unit / Rupiah = BEP dalam unit (Q) dan BEP dalam Rupiah (P)

Biaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang

berproduksi.

Biaya Variable = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan peningkatan jumlah

produksi seperti bahan baku,

Page 3: Akuntansi Manajemen - Metode Penetapan Harga Jual.docx

bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain

Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.

Biaya Variable per unit = total biaya variable perunit (TVC/Q)

Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit - biaya variable per unit (selisih)

PT. SN KREATIF memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini :

a. Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.2.000.000 yaitu terdiri dari :

Biaya Gaji Pegawai = Rp.2.000,000

b. Biaya Variable per Unit Rp. 5.333 yaitu terdiri dari :

Biaya Bahan Baku = Rp.1.333

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 2.000

Biaya Listrik dan Air = Rp. 1.000

Biaya Lain = Rp.1.000

c. Harga Jual per Unit Rp.15.780

Cara Menghitung BEP dalam Rupiahnya

= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)

= Rp.2.000.000 / (Rp.10.447* : Rp. 15.780)

*15.780-5.333

= Rp.2.000.000 / 0.66

= Rp.3.030.303 Rp. 3.030.303/300 = 10.101

 

Cara Menghitung BEP dalam Unit

= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)

= Rp.2.000.000 / (Rp.15.780 – Rp.5.333)

= Rp.2.000.000 / Rp.10.447

= 191 unit

Artinya perusahaan perlu menjual 191 unit atau uang penjualan yang harus diterima

Rp 3.030.303 agar terjadi Break Event Point (BEP). Pada penjualan unit ke 192, maka mulai

memperoleh keuntungan.

5. MOS

Rumusnya :

Mos Penjualan % = Penjualan yang dianggarkan – Penjualan BEP x 100%

Penjualan yang dianggarkan

Page 4: Akuntansi Manajemen - Metode Penetapan Harga Jual.docx

= 350 – 191

350

= 0,454 x 100

= 45,4 x 191

= 86,714