AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI...

119
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 DEPUTI BIDANG SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER LAPAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JL. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, Telp (021) 4892802, Fax (021) 4894815 Prayoga Sala

Transcript of AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI...

Page 1: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

TAHUN ANGGARAN 2018

DEPUTI BIDANG

SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER

LAPAN

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JL. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, Telp (021) 4892802, Fax (021) 4894815

Prayoga Sala

Page 2: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 i

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

Alhmadulillah Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Deputi

Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer - LAPAN tahun

anggaran 2018 telah selesai disusun. LAKIN ini sebagai

laporan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

dalam menjalankan tupoksinya.

LAKIN ini disusun berdasarkan atas Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, serta Permenpan nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis penyusunan

perjanjian kinerja, Pelaporan kinerja dan reviu atas laporan kinerja.

LAKIN Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer tahun anggaran 2018 ini

berisikan atas uraian : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, cara pencapaian tujuan dan sasaran,

serta pencapaian target tahun 2018 yang telah direncanakan dan ditetapkan, serta

perbandingan capaian antar tahun dan analisis capaian dan kegagagalan dalam pencapaian

target selama tahun anggaran 2018.

kepada seluruh pejabat struktural, pejabat fungsional dan

seluruh staff Pusat Sains Antariksa, Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer serta seluruh Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmosfer atas dukungan dalam

pelaksanaan tugas Deputi Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer-LAPAN dan dalam mendukung pencapaian

Visi dan Misi LAPAN 2015 – 2019.

Jakarta, Februari 2019

Penyusun

Drs. Afif Budiyono. MT

NIP. 195910271987021001

Kata Pengantar

Page 3: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 ii

LAKIN 2018 Deputi Bidang Sains Antriksa dan Atmosfer merupakan dokumen

laporan pertangungjawaban deputi didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

dalam pelaksanaan pencapaian perjanjian kinerjanya kepada Kepala LAPAN.

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer telah melaksanakan bagian dari

Program LAPAN, yaitu : Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa

dengan fokus kegiatan “Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan

(DSS) Cuaca Antariksa dan Pengembangan Sistem Pendukung

Keputusan (DSS) Dinamika Atmosfer Equator Indonesia”, dalam mencapai

Visi menjadi “Pusat Unggulan Sains Antariksa dan Atmosfer”, juga

pelaksanaan “Pembangunan Observatorium Nasional” yang merupakan program

prioritas di Pusat Sains Antariksa. Secara operasional kegiatan pengembangan sistem

pendukung keputusan Cuaca Antariksa dan Dinamika Atmosfer Equatorial Indonesia

dilakukan oleh dua pusat yang berada di Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer, yaitu : Pusat Sains Antariksa dan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, serta

Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam, Sumedang, Pasuruan dan Pontianak.

Dengan kegiatan-kegiatannya sebagaimana tabel i. berikut :

Tabel. i. Program dan Kegiatan di Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

No Program Kegiatan

1. Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa

1 Pengembangan Sains Antariksa, dengan Fokus pada pengembangan DSS Cuaca Antariksa serta program Prioritas Pembangunan Observatorium Nasional.

2 Pengembangan Sains Atmosfer, dengan prioritas pengembangan DSS dinamika atmosfer ekuatorial Indonesia

LAKIN Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ini disusun mengacu pada

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Permenpan nomor 53 tahun 2014 tentang

petunjuk teknis penyusunan perjanjian kinerja, Pelaporan kinerja dan reviu atas laporan

Ringkasan Eksekutif

Page 4: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 iii

kinerja. Dengan telah dilakukannya reorganisasi LAPAN melalui PP no : 49 tahun 2015

tangal 29 April 2015, maka telah disusun Rencana Strategis LAPAN tahun 2015 – 2019

dengan visi-misi yang disesuaikan dengan struktur organisasi baru, yaitu :

VISI DAN MISI LAPAN :

VISI : MENJADI PUSAT UNGGULAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI

VISI : MENJADI PUSAT UNGGULAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI

Visi ini telah di disingkat menjadi sebuah slogan untuk lebih mudah dipahami

oleh seluruh karyawan LAPAN, yaitu “LAPAN unggul Indonesia Maju -

LAPAN melayani Indonesia Mandiri “

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, maka misi yang diemban adalah:

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS :

VISI : (2015 – 2019)

MENJADI PUSAT UNGGULAN

PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA

YANG MAJU DAN MANDIRI

MISI

1. Meningkatkan kualitas litbang penerbangan dan antariksa bertaraf internasional

2. Meningkatkan kualitas produk teknologi dan informasi di bidang penerbangan dan antariksa dalam memecahkan permasalahan nasional

3. Melaksanakan dan mengatur penyelenggaraan keantariksaan untuk kepentingan nasional

TUJUAN :

1. Terwujudnya Layanan Prima di bidang penerbangan dan antariksa bagi masyarakat ;

2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan keantariksaan yang aman dan selamat

Sasaran :

1. Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek penerbangan dan antariksa.

2. Meningkatnya layanan Iptek penerbangan dan antariksa yang prima.

3. Terlaksananya penyelenggaraan keantariksaan yang sesuai standard.

Page 5: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 iv

Sistem Nilai :

VISI & MISI DEPUTI BIDANG SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER :

Melalui Visi tersebut, Deputi Bidang Sains antariksa dan atmosfer mampu menjadi

organisasi yang menyelenggerakan kegiatan penelitan dan pengembangan sains antariksa

dan atmosfer serta penyelenggaraan keantariksaan di tingkat nasional yang bertaraf

internasional dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan

pengguna, dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.

SISTEM NILAI

1. Pembelajar Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan hal-hal yang

baru.

2. Rasional Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

3. Akuntabel Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi.

4. Konsisten Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek,

menengah dan panjang yang sudah ditetapkan.

5. Berorientasi kepada layanan publik Berupaya memberikan layanan prima sesuai dengan kebutuhan publik.

VISI : (2015 – 2019)

Menjadi Pusat Unggulan Sains Antariksa dan

Atmosfer untuk mewujudkan

Indonesia yang maju dan mandiri

MISI

1. Meningkatkan kualitas litbang sains antariksa dan atmosfer

2. Meningkatkan kualitas produk informasi di bidang sains antariksa dan atmosfer

3. Melaksanakan dan mengatur penyelenggaraan litbang dibidang sains antariks dan atmosfer

Page 6: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 v

Guna mengukur keberhasilan sasaran dan target yang telah ditetapkan di Deputi

Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer, maka telah disusun indikator kinerja utama (IKU)

tahun anggaran 2018 sebagai target yang telah dijanjikan kepada atasan langsungnya,

yaitu Kepala LAPAN sebagaimana tabel ii yaitu :

Tabel ii. Penetapan Kinerja 2018

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Sasaran Strategis IKU / Indikator Kinerja Utama Target

2018

Meningkatnya

penguasaan iptek

dibidang sains antariksa

dan atmosfer yang maju

1. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang

sains antariksa dan atmosfer yang operasional

untuk pemantauan SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan perubahan iklim

2. Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang

sains antariksa dan atmosfer.

3. Jumlah publikasi internasional yang terindeks di

bidang sains antariksa dan atmosfer.

4. Jumlah HKI yang terdaftar di Men-Kum & HAM

di bidang sains antariksa dan atmosfer.

10

29

15

2

Meningkatnya layanan

data dan informasi sains

antariksa dan atmosfer

yang prima

5. Jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan

IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer. 75

6. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan IPTEK

di bidang sains antariksa dan atmosfer. 80

Hasil capaian target indikator kinerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

taun 2018 sebagaimana tabel iii. berikut :

Tujuan :

1. Terwujudnya layanan prima di

bidang sains antariksa dan atmosfer bagi masyarakat

2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan litbang sains antariksa dan atmosfer yang memenuhi standard dan prosdur.

Sasaran Strategis :

1. Meningkatnya penguasaan iptek dibidang sains antariksa dan atmosfer yang maju

2. Meningkatnya Layanan publik sains antariksa dan atmosfer yang prima

Page 7: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 vi

Secara rata-rata capaian target IKU Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

tahun 2018 diperoleh sebesar 186 % dari target indikator kinrja utama yang telah

dijanjikan, sebagaimana ditunjukkan pada tabel iii tersebut diatas, Untuk capaian

indikator kinerja model pemanfaatan iptek dibidang sains antariksa dan atmosfer adalah

100 %, jumlah publikasi nasional pada jurnal nasional terakreditasi di bidang sains

antariksa dan atmosfer tidak tercapai sebagaimana target yang telah ditetapkan, yaitu

sebesar 44 %, karena beberapa kendala yang akan dijelaskan pada bab III. Sementara

capaian target jumlah publikasi internasional pada jurnal internasional terindek

diperolah sebesar 260 % atau jauh dari target yang telah ditetapkan. Sementara untuk terget

HKI telah diperoleh target 2 HKI, telah diperoleh capai HKI yang telah terdaftar di

Kementerian Hukum dan HAM sebesar 10 atau sebesar 500 % , untuk capaian jumlah

pengguna yang memanfaatkan layanan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer

sebesar 102 % dan capaian indek kepuasan masyarakat diperoleh sebesar 107 %.

Keberhasilan pencapaian target Indikator Kinerja Utama tersebut adalah atas

dukungan dan kerja keras para pejabat struktural dan pejabat peneliti, perekayasa serta

seluruh staff di lingkungan Deputi Bidang sains Antariksa dan Atmosfer, dengan

mamanfaat seluruh sarana dan prasarana yang ada, meskipun masih banyak kendala yang

dihadapi.

Tabel iii. Capaian Target Kinerja Tahun Anggaran 2018

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Capaian Jum

Capaian (%)

1. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim

Model / modul

10 10 100

2. Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa dan atmosfer

Publikasi 29 13 45

3. Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Publikasi 15 39 260

4. Jumlah HKI yang terdaftar di Men-Kum dan HAM di bidang sains antariksa dan atmosfer.

HKI 2 10 500

5. Jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Pengguna 75 77 102

6. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer.

% 80 86 107

Rata - Rata Capaian Target Indikator Kinerja 186

Page 8: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 vii

halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... vii

DFTAR GAMBAR ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................................. xii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................. 1

1.2 TUGAS DAN FUNGSI ........................................................................... 1

1.3 STRUKTUR ORGANISASI ................................................................... 2

1.4 ANGGARAN .......................................................................................... 6

1.5 SUMBER DAYA MANUSIA ............................................................... 7

1.6 SISTIMATIKA PENYAJIAN LAPORAN.............................................. 8

BAB 2 PERENCANAAN KINRJA ............................................................................. 10

2.1 VISI MISI DEPUTI BIDANG SAINS ANTARIKSA DAN

ATMOSFER ............................................................................................

10

2.2 TUJUAN & SASARAN STRATEGIS ................................................... 11

2.3 TARGET UTAMA................................................................................... 11

2.4 PETA STRATEGIS DEPUTI SAINS ANTARIKSA DAN

ATMOSFER ............................................................................................

11

2.5 KAITAN SASARAN STRATEGIS DAN IKU....................................... 13

2.6 KEBIJAKAN............................................................................................ 14

2.7 PERJANJIAN KINERJA 2018................................................................ 14

2.8 MEKANISME PENGUMPULAN DATA KINERJA 16

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................ 17

3.1 PENGUKURAN DAN PENCAPAIAN SASARAN KINERA 2018.... 17

3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA............................................................ 19

Daftar Isi

Page 9: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 viii

3.3 CAPAIAN LAIN DILUAR IKU ............................................................ 66

3.4 EVALUASI KINERJA 2018 TERHADAP 2017.................................... 77

3.5 AKUNTABILITAS KEUANGAN.......................................................... 78

3.6 EFFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA ................................. 79

3.7 TINDAK LANJUT REKOMENDASI EVALUASI IMPLEMENTASI

SAKIP......................................................................................................

82

BAB 4 PENUTUP........................................................................................................... 84

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... 86

Page 10: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 ix

No Daftar

Gambar Keterangan Gambar Hal

1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa dan

Atmosfer 2

2. Gambar 1.2 Struktur Organisasi Deputi Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer 3

3. Gambar 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Sains Antariksa 4

4. Gambar 1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer 5

5. Gambar 1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Balai Pengamatan Antariksa dan

Atmosfer 6

6. Gambar 1.6 Distribusi Anggaran DIPA di Kedeputian Bidang Sains

Antariksa dan Atmosfer Tahun Anggaran 2018

7

7. Gambar 1.7 Distribusi SDM-ASN di Kedeputian Sains Antariksa dan

Atmosfer 7

8. Gambar 1.8 Distribusi Fungsional dan Struktural SDM-ASN di

Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer 8

9. Gambar 2.1 Peta Strategis BSC Level -1 Deputi Bidang Sains antariksa

dan atmosfer 12

10. Gambar 2.2 Standar Opersional Prosedur mekanisme pengumpulan

data LAKIN di Kedeputian Sains Antariksa dan

Atmosfer

16

11. Gambar 3.1 Kopling Matahari-medium antar planet-magnetosfer ketika

terjadi lontaran massa corona (Gonzales, et.al. 1994) 21

12. Gambar 3.2 Plot Model hubungan antara Dst dengan gangguan

geomagnet dari stasiun pengamatan lokal di Indonesia 21

13. Gambar 3.3 Gangguan geomagnet regional Indonesia dari 44 kejadian

yang terkait dengan lontaran massa korona dan lubang

korona dibandingkan dengan indeks Dst.

23

14. Gambar 3.4 Arsitektur Radial Basis Function Neural Network 24

15. Gambar 3.5 Perbandingan hasil model dan pengamatan Juli-Desember. 25

16. Gambar 3.6 Tampilan GUI model Spread F untuk Ionosfer 25

17. Gambar 3.7 Pembagian wilayah pengelolaan informasi penerbangan di

Indonesia 26

18. Gambar 3.8 Tampilan file template evaluasi-prediksi kondisi ionosfer 28

19. Gambar 3.9 Tampilan hasil evaluasi-prediksi kondisi ionosfer

menggunakan file template 28

20. Gambar 3.10 Tampilan hasil evaluasi jarak daerah bisu (Skip Distance)

menggunakan file template. 28

DAFTAR GAMBAR

Page 11: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 x

21. Gambar 3.11 Grafik prediksi foF2 menggunakan metode LAPAN Time

Series. 29

22. Gambar 3.12 Berbagai teknik yang dapat digunakan dalam metode

machine learning. 32

23. Gambar 3.13 Diagram alur kerja secara umum dalam menggunakan

machine learning untuk pemodelan prediksi. (Sumber: A

roadmap for building machine learning systems)

32

24. Gambar 3.14

Kontribusi tiap parameter daerah aktif terhadap prakiraan

flare menggunakan algoritma RF dengan konfigurasi 500

’pohon’ dengan 150 ’daun’ di masing-masing ’pohon’, data

latih 70% dan data uji 30%. EW, NS, f, dan McIn masing-

masing adalah posisi bujur, posisi lintang, jumlah bintik,

dan kelas McIntosh. Indeks 1, 2, dan 3 masing-masing

mengindikasikan nilai parameter daerah aktif dalam 24, 48,

dan 72 jam menjelang flare sinar-X kelas ≥ C.

33

25. Gambar 3.15 Interface Satellite Disaster Early Warning System

(SADEWA) versi 5.0 yang telah dilengkapi dengan fiture

AWS dan Radar Santanu.

34

26. Gambar 3.16 Interface Dasboard Sistem Embaran Maritim (Semar)

Versi.2.0. 37

27. Gambar 3.17 Interface SRIKANDI (Sistem Informasi Komposisi

Atmosfer Indonesia) 38

28. Gambar 3.18 Tampilan Dasboard Online Model SRIRAMA V.2.0 38

29. Gambar 3.19 Interface SRIRAMA (Sistem Informasi Perubahan Iklim)

Avg Latent Heat Flux, Proyeksi Januari tahun 2019 39

30. Gambar 3.20 Tampilan Interface Online Model DSS SANTANU Lokasi

pemantauan di Bandung 41

31. Gambar 3.21 Merk Hak Kekayaan Intelektual (HKI), untuk terbitan

“Bulletin Cuaca Antariksa” dari Pusat Sains Antariksa 55

32. Gambar 3.22.a. Kunjungan Universitas Ma Chung Malang di Pussainsa 62

33. Gambar 3.22.b. Kunjungan Pasis Dikrek Sesko TNI 62

34. Gambar 3.22.c. Pelaksanaan bimbingan Teknis di Pontianak (17 April

2018) 62

35. Gambar 3.22.d. Kunjungan PT. Quadran Energi Rekayasa ke PSTA (28

Nov 2018) 62

36. Gambar 3.23 Proses Assesmen dan Konsinyering Dokumen KNAPPP

(PUI) pada bulan September dan Oktober 2017 65

37. Gambar 3.24 Penyerahan Sertifikat Akreditasi KNAPPP, tanggal 13

Desember 2018 66

38. Gambar 3.25 Penyerahan Anugerah Prayoga Sala peringkat 1 (pertama)

kepada Ka. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN

oleh Bpk. Menteri Ristek-Dikti.

67

39. Gambar 3.26 Acara serah terima Sertifikasi Managemen Mutu ISO

9001-2015 Untuk DSS Cuaca Antariksa SWIFtS 68

40. Gambar 3.27 Pemberian Apresiasi dan Penganugerahan Zone Integritas

menuju WBK/WBBM tahun 2018 69

41. Gambar 3.28 Penandatanganan PUI Cuaca Antariksa (Pussiansa) tahun

2018 70

Page 12: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 xi

42. Gambar 3.29.

Penganugerahan Penghargaan atas Komitmen yang tinggi

Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer terhadap

pembangunan Pusat Unggulan IPTEK

70

43. Gambar 3.30. Interface tampilan Online DSS Radar SANTANU. 71

44. Gambar 3.31. High Performance Computing 73

45. Gambar 3.32. Storage Big Data (Hadoop) 73

46. Gambar 3.33. Stiker hemat energi di PSTA dan Pussainsa 79

47. Gambar 3.4.

Stiker hemat energi di Balai Pengamatan Antariksa dan

Atmosfer

79

Page 13: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 xii

No Daftar Tabel Keterangan Tabel Hal

1. Tabel.i. Program dan Kegiatan di Kedeputi Bidang Sains Antariksa

dan Atmosfer ii

2. Tabel.ii. Penetapan Kinerja 2018 Deputi Bidang Sains Antariksa

dan Atmosfer v

3. Tabel.iii. Capaian Target Kinerja Tahun Anggaran 2018 Deputi

Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer vi

4. Tabel 2.1. Program dan Kegiatan di Kedeputi Bidang Sains Antariksa

dan Atmosfer 13

5. Tebel 2.2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama 2018

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 13

6. Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer Tahun Anggaran 2018 15

7. Tabel 3.1. Pengukuran Capaian Terget Indikator Kinerja

Tahun Anggaran 2018 18

8. Tabel 3.2.

Target Capaian Jumlah model pemanfaatan IPTEK di

bidang sains Antariksa yang operasional untuk

pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan

perubahan iklim Pusat Sains Antariksa

20

9. Tabel 3.3. Keluaran (output) kegiatan dan Targetnya (Pussainsa) 27

10. Tabel 3.4. Korelasi antara level badai magnetik dan tingkat depresi

MUF. 30

11. Tabel 3.5. Estimasi Capaian Target Output Riset Tahun 2018. Pusat

Sains Antariksa 30

12. Tabel 3.6.

Target Capaian Jumlah model pemanfaatan IPTEK di

bidang sains Atmosfer yang operasional untuk

pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan

perubahan iklim

33

13. Tabel 3.7. Publikasi Ilmiah pada jurnal Nasional Terakreditasi (2018) 42

14. Tabel 3.8. Publikasi Ilmiah pada jurnal Internasional Terindeks

(2018) 43

15. Tabel 3.9. Capaian Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tahun 2018. 48

16. Tabel 3.10 Capaian Target Jumlah Pengguna yang memanfaatkan

Layanan IPTEK Sains Antariksa dan Atmosfer 56

17. Tabel 3.11.a. Layanan Kepada Pengguna berupa Internasional School

dan Bimbingan Teknis yang dilakukan oleh Pusat Sains

Antariksa

57

18. Tabel 3.11. b Layanan kunjungan Tamu di Pusat Sains Antariksa 57

19. Tabel 3.11.c. Layanan Paraktek Kerja dan Tugas Akhir di Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer. 59

DAFTAR TABEL

Page 14: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIN– Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN 2018 xiii

20. Tabel 3.11.d. Layanan Permohonan Data di Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer 60

21. Tabel 3.11.e. Layanan Kunjungan Tamu di Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer 60

22. Tabel 3.11.f. Layanan Nara Sumber 61

23. Tabel 3.12. Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) di Lingkungan Deputi

Sains Antariksa dan Atmosfer Tahun 2018 63

24. Tabel 3.13. Capaian diluar IKU pada tahun 2018 64

25. Tabel 3.14. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2018

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmoser 75

26. Tebel 3.15. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 s/d 2018

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmoser 75

27 Tabel 3.16. Daya serap anggaran di Kedeputi Bidang Sains Antariksa

dan Atmosfer 77

28. Tabel 3.17

Perbandingan Capaian Daya serap anggaran (%)

di Kedeputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer TA

2015 – 2018

77

29. Tabel 3. 18 Evaluasi Kinerja Anggaran (PMK nomor 214 tahun

2017) 81

30 Tabel 3. 19 Kegiatan Bimtek Teknis dan Administrasi di Lingkungan

Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer 2018 81

Page 15: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 1

BAB.1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Laporan Akuntabiltas Kinerja ini disusun sebagai laporan dan gambaran serta

pertanggungjawaban atas hasil kinerja kegiatan Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer tahun 2018 dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Laporan akuntabilitas kinerja ini disusun mengacu pada Peraturan Presiden nomor 29

tahun 2014 tentang Sistem Auktabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan nomor 53

tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, Pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas

laporan kinerja Instansi Pemerintah, lampiran I, Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian

Kinerja Instansi Pemerintah dan lampiran II, Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, serta Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

nomor 3 tahun 2015 tentang Rencana Strategis 2015 – 2019 dan Keputusan Kepala nomor 151

tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Unit Organisasi Eselon I.

Laporan akuntabiltas kinerja ini juga menyajikan capian target indikator kinerja utama

yang telah direncanakan dalam dokumen rencana kinerja tahun 2018 (RKT-2018) serta telah

dijanjikan dalam penetapan kinerja tahun anggaran 2018 (PK-2018)

1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan atas Peraturan Presiden nomor 49 tahun 2015, bab II, pasal 12, Deputi

Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer mempeunyai tugas melaksanakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan serta

penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains antariksa dan atmosfer .

Didalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 12, PerPres nomor 49 tahun

2015, Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer menyelenggarakan fungsi :

Page 16: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 2

Gambar 1.1. Tugas Pokok dan Fungsi Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer

1.3. STRUKTUR ORGANISASI

Kepala LAPAN didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di bantu oleh 1 (satu)

Sekretaris utama dan 3 (tiga) Deputi, yaitu Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer,

Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antrariksa dan Deputi Bidang Penginderaan Jauh.

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer merupakan salah satu kedeputian yang

mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang sains

Antariksa dan Atmosfer, dalam menjalankan tugas pokoknya Deputi Bidang Sains Antariksa

dan Atmosfer dibantu oleh 2 (dua) satuan kerja dibawahnya, yaitu Pusat Sains Antariksa dan

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer. Selain membawahi 2 satuan kerja sebagaimana di

jelaskan tersebut, Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer juga membawahi 4 balai, yaitu Balai

Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer

DEP

UTI

BID

AN

G S

AIN

S A

NTA

RIK

SA D

AN

A

TMO

SFER

a. perumusan kebijakan

teknis di bidang

penelitian dan

pengembangan dan

pemanfaatan sains

antariksa dan

atmosfer;

b. pelaksanaan kegiatan

penelitian dan

pengembangan sains

antariksa serta

pemanfaatannya;

c. pelaksanaan kegiatan

penelitian dan

pengembangan sains

atmosfer serta

pemanfaatannya;

d. pemberian informasi

khusus tentang cuaca

antariksa dan benda jatuh

antariksa serta peringatan

dini, mitigasi dan

penanganan bencana

akibat cuaca antariksa dan

benda jatuh antariksa;

e. Pembinaan dan pemberian

bimbingan dibidang

penelitian dan

pengembangan sasin

antariksa dan atmosfer ;

f. pelaksanaan tugas lain

yang diberikan oleh

Kepala.

Page 17: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 3

Sumedang, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pasuruan dan Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmosfer Pontianak, sebagaimana terlihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.2. Struktur Organisasi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

1. PUSAT SAINS ANTARIKSA

Berdasarkan organisasi dan tata kerja

LAPAN yang telah ditetapkan berdasarkan

Peraturan Kepala LAPAN nomor 8 tahun 2015

pasal 64, maka Pusat Sains Antariksa

mempunyai tugas meleaksanakan penelitian,

pengembangan perekayasaan, dan

pemanfaatannya serta penyelenggaraan

keantariksaan di bidang sains antariksa. Dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam pasal 64, Pusat Sains Antariksa

menyelenggarakan fungsi :

Page 18: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 4

Gambar 1.3. Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Sains Antariksa

Pusat Sains Antariksa terdiri atas : Bagian Admnistrasi, Bidang Program dan Fasilitas,

Bidang Diseminasi dan Kelompok Jabatan Fungsional.

2. PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER .

Berdasarkan organisasi dan tata kerja LAPAN yang

telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN

nomor 8 tahun 2015 pasal 73, maka Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer (PSTA) mempunyai tugas

meleaksanakan penelitian, pengembangan

perekayasaan, dan pemanfaatannya serta

penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains dan

teknologi atmosfer. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam pasal 64 PSTA

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana,

program, kegiatan dan

anggaran di bidang sains

antariksa;

b. penyiapan bahan rumusan

kebijakan teknis di bidang

sains antariksa;

c. penelitian, pengembangan,

perekayasaan dan

pemanfaatan sains

antariksa;

d. Pengelolaan fasilitas

penelitian, pengebangan,

perekayasaan dan

pemanfaatan di bidang sains

antariksa;

e. Pelaksanaan kegiatan diseminasi

hasil penelitian, pengembangan,

perekayasaan dan pemanfaatan di

bidang sains antariksa ;

f. pemberian informasi

khusu dan bantuan

teknis tentang sains

antariksa;

g. pemberian peringatan dini,

mitigasi dan penanganan

bencana akibat cuaca antariksa

dan benda jatuh antariksa;

h. Pembinaan dan pemberian

bimbingan di bidang

penelitian, pengembangan,

perekayasaan dan

pemanfaatan antariksa’

i. Pelaksanaan kerjasama teknis

di bidang sains antariksa;

j. Pelaksanaan administrasi keuangan, penatausahaan

BMN, pengelolaan rumah tangga, Sumber daya

aparatur, dan tata usaha pusat .

PUSAT

SAINS ANTARIKSA

Page 19: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 5

Gambar 1.4. Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer terdiri atas : Bagian Admnistrasi, Bidang Program

dan Fasilitas, Bidang Diseminasi dan Kelompok Jabatan Fungsional.

3. BALAI PENGAMATAN ANTRAIKSA DAN ATMOSFER (BPAA) :

Berdasarkan atas Peraturan Kepala LAPAN

nomor 15 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Balai Pengamtan Antariksa dan Atmosfer

(BPAA), BPAA mempunyai tugas melaksanakan

pengamatan , perekaman, pengolahan, dan

pengelolaan data antariksa dan atmosfer, dan dalam

melaksanakan tugasnya BPAA mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana,

program, kegiatan dan

anggaran di bidang sains

dan teknologi atmosfer;

b. penyiapan bahan rumusan

kebijakan teknis di bidang

sains dan teknologi

atmosfer

c. penelitian, pengembangan,

perekayasaan dan

pemanfaatan sains dan

teknologi atmosfer;

d. Pengelolaan fasilitas penelitian,

pengebangan, perekayasaan dan

pemanfaatan di bidang sains dan

teknologi atmosfer;

e. Pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil

penelitian, pengembangan,

perekayasaan dan pemanfaatan di

bidang sains dan teknologi atmosfer ;

f. Pembinaan dan

pemberian bimbingan di

bidang penelitian,

pengembangan,

perekayasaan dan

pemanfaatan sains dan

teknologi atmosfer

g. Pelaksanaan kerjasama

teknis di bidang sains

dan teknologi;

atmosfer;

h. Pelaksanaan administrasi keuangan,

penatausahaan BMN, pengelolaan rumah

tangga, Sumber daya aparatur, dan tata

usaha pusat .

PUSAT

SAINS DAN TEKNOLOGI

ATMOSFER

Page 20: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 6

Gambar 1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer

1.4. ANGGARAN

Alokasi total Anggaran di Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer sebesar Rp.

207.092.871.000,- (Dua ratus tujuh milyar sembilan puluh dua juta delapan ratus tujuh puluh

satu ribu rupiah). Pengelolaan anggaran di Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer

dilaksanakan dan pertanggungjawabannya oleh satuan kerja yang berada dibawah Deputi

Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer, yaitu : Pusat Sains Antariksa, Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer, Balai Pengamat Antariksa dan Atmosfer Agam, Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmosfer Sumedang, Balai Pengamat Antariksa dan Atmosfer Pasuruan dan

Balai Pengamat Antariksa dan Atmosfer Pontianak. Rincian anggaran Deputi Bidang Sains

Antariksa dan Atmosfer TA. 2018, sebagaimana gambar 1.2

a. Penyusunan rencana

program, kegiatan dan

anggaran;

b. pelaksanaan pengamatan,

perekaman, pengolahan,

dan pengelolaan data

antariksa dan atmosfer;

c. pengembangan,

pengopersian dan

pemeliharaan peralatan

pengamatan antariksa dan

atmosfer;

d. Pelaksanaan kerjasama teknis dibidang

antariksa dan atmosfer;

e. pemberiaan layanan

publik penerbangan

dan antariksa;

f. evaluasi dan

penyusunan

laporan kegiatan,

g. Pelaksanaan ususn

keungan, SDM

apatur, tata usaha,

penatausahaan

MBN dan Rumah

tangga

BALAI PENGAMATAN

ANTARIKSA DAN

ATMOSFER

Page 21: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 7

Gambar 1.6 Distribusi Anggaran DIPA di Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer Tahun Anggaran 2018

1.5. SUMBER DAYA MANUSIA

Berdasarkan organisasi dan tata kerja LAPAN yang telah ditetapkan berdasarkan

keputusan Kepala LAPAN nomor 8 tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional, jumlah personil dibawah Deputi Bidang Sains Antariksa

dan Atmosfer tahun 2018 sebanyak 231 orang dengan distribusi sebagaimana gambar 1.3 dan

gambar 1.4.

Gambar 1.7. Distribusi SDM-ASN di Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer

Page 22: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 8

Gambar 1.8. Distribusi Fungsional dan Struktural SDM-ASN di Kedeputian Sains

Antariksa dan Atmosfer

1.6. SISTIMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Laporan Akuntabilitas kinerja (LAKIN) ini digunakan untuk mengkomunikasikan

pencapaian kinerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer selama tahun 2018. Rasio

perbandingan capaian kinerja (performance results) terhadap target penetapan kinerja (PK-

performance agreement) 2018 yang telah ditetapkan, merupakan tolok ukur capaian

keberhasilan kinreja.

Analisis atas realisasi kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan

teridentifikasinya adanya pencapaian kinerja dan sejumlah celah kinerja (performance gap)

yang perlu untuk perbaiakan.

Sistematika penyajian LAKIN Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer tahun

2018 adalah sebagaimana penjelasan berikut :

Page 23: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 9

Page 24: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 10

Rencanaan kinerja tahun 2018 Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer disusun

mengacu pada peraturan Kepala LAPAN nomor 3 tahun 2015 tentang Rencana Strategis

LAPAN 2015 – 2019, serta Keputusan Kepala nomor 151 tahun 2015 tentang Indikator Kinerja

Utama Unit Organisasi Eselon I.

2.1. VISI MISI DEPUTI BIDANG SAINS ANTARIKSA DAN

ATMOSFER :

Melalui Visi tersebut, Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer diharapkan

mampu menjadi organisasi yang menyelenggerakan kegiatan penelitan dan pengembangan

sains antariksa dan atmosfer serta penyelenggaraan keantariksaan di tingkat nasional yang

bertaraf internasional dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan

pengguna, dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.

BAB. 2 PERENCANAAN KINERJA

VISI :

(2015 – 2019)

Menjadi Pusat Unggulan Sains Antariksa dan

Atmosfer untuk mewujudkan

Indonesia yang maju dan mandiri

MISI

1. Meningkatkan kualitas litbang sains antariksa dan

atmosfer ;

2. Meningkatkan kualitas produk informasi di bidang

sains antariksa dan atmosfer

3. Melaksanakan dan mengatur penyelenggaraan

litbang dibidang sains antariks dan atmosfer

Page 25: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 11

2.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.3. TARGET UTAMA :

2.4. PETA STRATEGIS DEPUTI BIDANG SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER

Peta strategis Deputi Bidang Sains Bidang Antariksa dan Atmosfer, yang digambarkan

dalam “Balanced Scorcard” level 1, (gambar 2.1), merupakan casecading atau turunan dari

Peta Strategis BSC level 0 atau peta strategis LAPAN. Peta strategis ini menggambarkan

proses-proses kerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer didalam mencapai target-

Tujuan :

1. Terwujudnya layanan

prima di bidang sains antariksa dan atmosfer bagi masyarakat

2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan litbang sains antariksa dan atmosfer yang memenuhi standard dan prosdur.

Sasaran Strategis :

1. Meningkatnya penguasaan iptek dibidang sains antariksa dan atmosfer yang maju

2. Meningkatnya Layanan publik sains antariksa dan atmosfer yang prima

Page 26: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 12

target sasaran strategisnya, mulai dari prespektif pembelajaran, internal proses , prespektif

customer dan prespektif stakeholder.

Didalam pelaksanaan pencapaian sasaran strategis, peta strategis ini dijabarkan atau

diturunkan menjadi peta strategis level 2 dan level-level berikutnya disetiap satuan kerja yang

ada dibawah Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer guna melaksanakan program dan

kegiatan yang telah ditugaskan, sebagaimana Peraturan Kepala LAPAN nomor 8 tahun 2015

tentang organisasi dan tata kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Gambar 2.1. Peta Strategis BSC Level -1 Deputi Bidang Sains antariksa dan atmosfer

Dalam pencapaian tujuan dan sasaran startegis di Deputi Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagamana berikut (Tabel 2.1.) :

Page 27: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 13

Tabel 2.1 Program dan Kegiatan di Deputi Bidang Sains Antaraiksa dan Atmosfer

2.5. KAITAN SASARAN STRATEGIS DAN IKU :

Kaitan sasaran strategis dan Indikator Kinerja Deputi Bidang Sains Anatariksa dan

Atmosfer adalah sebagaimana tabel 2.2. (Keputusan Kepala Lapan nomor 115 tahun 2015,

tentang indikator kinerja utama unit organisasi eselon I di Lingkungan LAPAN) :

Tabel 2.2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama 2018

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Sasaran Strategis IKU / Indikator Kinerja Utama

Meningkatnya penguasaan dan kemandirian iptek dibidang sains antariksa dan atmosfer yang maju

1. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim

2. Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa dan atmosfer.

3. Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa dan atmosfer.

4. Jumlah HKI yang terdaftar di KemenKum dan HAM di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Meningkatnya layanan data dan informasi sains antariksa dan atmosfer yang prima

5. Jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer.

6. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer.

No Program Kegiatan

1.

Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa

1

Pengembangan Sains Antariksa, dengan Fokus pada pengembangan DSS Cuaca Antariksa serta program Prioritas Pembangunan Observatorium Nasional

2 Pengembangan Sains Atmosfer, dengan prioritas pengembangan DSS dinamika atmosfer ekuatorial

Page 28: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 14

2.6. KEBIJAKAN

Empat kompetensi utama LAPAN didalam program pengembangan penerbangan dan

antariksa yaitu : sains antariksa dan atmosfer, penginderaan jauh, teknologi penerbangan

dan antariksa serta kajian kebijakan penerbangan dan antariksa.

Khusus untuk arah kebijakan peningkatan kompetensi bidang sains antariksa dan

atmosfer tahun 2015 – 2019, diarahkan pada mitigasi bencana dan perubahan iklim melalui

peningkatan pemantuan kualitas lingkungan, pengurangan resiko bencana serta memperkuat

kapasitas mitigasi bencana. Di bidang mitigasi perubahan iklim diarahkan pada penelitian

dan pengkajian teknologi perubahan iklim serta riset/penelitian antariksa dan atmosfer.

Riset antariksa dan atmosfer bertujuan untuk menyediakan informasi tentang dinamika

lingkungan antariksa dan atmosfer ekuatorial Indonesia, dengan fokus pada : pengembangan

sistem pendukung keputusan (DSS) cuaca antariksa, benda jatuh antariksa dan

Pembangunan Observatorium Nasional serta pengembangan sistem pendukung

keputusan (DSS) dinamika atmosfer ekuatorial Indonesia .

Dua kebijakan peningkatan kompetensi sains antariksa dan atmosfer adalah :

1. Penguatan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) khususnya

sains antariksa dan atmosfer bagi peningkatan kemandirian dan daya saing nasional,

sehingga iptek penerbangan dan antariksa dapat dijadikan sebagai penggerak untuk

kemajuan pembangunan nasional.

2. Peningkatan kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan signifikan dari iklim/

lingkungan bumi dan antariksa melalui pengembangan dan penguatan sistem

informasi dini (sistem pendukung keputusan, DSS) sains antariksa dan atmosfer.

2.7. PERJANJIAN KINERJA 2018

Mengacu pada Peraturan Presiden nomo 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis

penyusunan perjanjian kinerja, Pelaporan kinerja dan reviu atas laporan kinerja, yang mana

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad

Page 29: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 15

dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu tertentu misalnya

1 tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya, maka telah disusun

perjanjian konerja 2018.

Tujuan khusus perjanjian kinerja ini adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,

transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah

dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer tahun 2018, berdasarkan

Perka nomor 115 tahun 2015, sebagaimana tabel 2.3. berikut :

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer Tahun Anggaran 2018

Sasaran Strategis IKU / Indikator Kinerja Utama Target

2018

Meningkatnya penguasaan

dan kemandirian iptek

dibidang sains antariksa dan

atmosfer yang maju

1. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di

bidang sains antariksa dan atmosfer

yang operasional untuk pemantauan

SDA, lingkungan serta mitigasi

bencana dan perubahan iklim

10

2. Jumlah publikasi nasional terakreditasi

di bidang sains antariksa dan atmosfer. 29

3. Jumlah publikasi internasional yang

terindeks di bidang sains antariksa dan

atmosfer. 15

4. Jumlah HKI yang terdaftar di Men-Kum

& HAM di bidang sains antariksa dan

atmosfer. 2

Meningkatnya layanan data

dan informasi sains

antariksa dan atmosfer yang

prima

5. Jumlah pengguna yang memanfaatkan

layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer. 75

6. Indeks kepuasan masyarakat atas

layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer. 80

Page 30: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 16

2.8. MEKANISME PENGUMPULAN DATA KINERJA

Makanisme pengumpulan data kinerja di Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer

dilakukan secara bottom-up dari satuan kerja yang berada di bawah kedeputian Sains. Data

kinerja dari masing-masing satuan kinerja dikumpulkan setiap bulan dan capaian triwulan

melalui aplikasi “kinerja.lapan.go.id” (siforenmonev) sebagai aplikasi monitoring dan

evaluasi dari kinerja masing masing satuan kerja di LAPAN yang di koordinasikan oleh Biro

Perencanaan dan Keuangan (Biro Renkeu). Sebagai penanggung jawab pengumpul

data/informasi unit kerja PSTA dan Pussainsa adalah Ka. Bidang Program dan Fasilitas,

sementara untuk unit kerja BPAA adalah Ka. Balai. Beberapa koordinasi satuan kerja PSTA

dan Pussainsa terkait dengan pengajuan Hak Kekayaan Intelektual kepada Kementerian

Hukun dan HAM di koordinasikan oleh Pusat Inovasi dan Standarisasi Penerbangan dan

Antariksa (PUSISPAN). Dari seluruh proses pelaksanaan pelaporan kinerja masing masing

satker, maka disususn laporan kinerja kedeputian sains anatriksa dan atmosfer dengan

mempertimbangkan pula data-data kelengkapan dari satuan kerja lain terkait (Biro Renkeu

dan PUSISPAN) sebagai pelangkap data-data yang belum terekam (terlaporkan) pada sautan

kerja Pusat Sains Antariksa dan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer serta balai.

Draft Laporan Akuntabilitas Kineja Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer

sebelum sebagai laporan LAKIN final disampaikan kepada team LAKIN Biro Perencanaan

dan Keuangan untuk dilakukan review guna penyempurnaan LAKIN final.

Hasil LAKIN review untuk diperbaikan dan disempurnakan menjdi LAKIN final untuk

disampaikan kembali kepada Biro Perencanaan dan Keuangan untuk ditindak lanjuti sebagai

dokumen laporan LAKIN, Proses standar operasional prosedur (SOP) mekanisme

pengumpulan data LAKIN seperti terlihat pada gambar 2.2 berikut :

Gambar 2.2. Standar Opersional Prosedur mekanisme pengumpulan data LAKIN

di Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer

Page 31: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 17

3.1. PENGUKURAN DAN PENCAPAIAN SASARAN KINERJA

2018

Berdasarkan atas hasil-hasil yang telah diperoleh dari pengukuran kinerja kegiatan,

selanjutnya dilakukan pengukuran kinerjas sasaran melalui indikator indikator kinerja

pencapaian sasaran sebagaimana telah ditetapkan target dalam rencana kinerja atau penetapan

kinerja 2018, seperti ditunjukkan pada tabel 2.3.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja (performance

plan) yang telah ditetapkan dengan capaian realisasinya (performance result) . Dari hasil

perbandingan tersebut maka dapat diketahui perbedaan celah atau delta capaian dengan target

yang telah ditetapkan (performance gap), yang kemudian dilakukan analisis untuk

memperbaiki performance gap tersebut, yang kemudian merubah strategi atau memperbaiki

strategi untuk meningkatkan kinerja pada tahun mendatang.

Secara umum target capaian indikator kinerja utama 2018 di kedeputian sains antariksa

dan atmofer dapat dicapai, kecuali untuk target capaian indikator kinerja : “Jumlah publikasi

nasional terakreditasi di bidang sains antariksa dan atmosfer”.

Hasil nilai capaian kinerja Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer pada tahun

anggaran 2018, sebagaimana ditunjukkan pada tabel 3.1. Pengukuran Capaian Target Indikator

Kinerja Utama.

Pengukuran kinerja kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer mengacu pada Penetapan

Kinerja 2018, diperoleh nilai capaian rata-rata sebesar 186 %, dari beberapa indikator yang

telah ditetapkan, yaitu : 100 % untuk indikator Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang

sains antariksa dan atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan perubahan iklim, 45 % untuk capaian idikator Jumlah publikasi nasional

terakreditasi di bidang sains antariksa dan atmosfer, 260 % untuk capaian indikator Jumlah

publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa dan atmosfer, 500 % untuk

capaian indikator Jumlah HKI berstatus terdaftar di Men-Kum & HAM dibidang sains

antariksa dan atmosfer, 102 % untuk capaian indikator Jumlah pengguna yang memanfaatkan

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA

Page 32: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 18

layanan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer dan 107 % untuk capaian indikator

Indeks kepuasan masyarakat atas layanan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Untuk capaian daya serap penggunaan anggaran DIPA 2018 rata-rata mencapai 96,33

% atau sebesar Rp. 196.717.616.096,- (Seratus sembilan puluh enam milyar tujuh ratus tujuh

belas juta enam ratus enam belas ribu lima sembilan puluh enam rupiah), dari nilai pagu Rp.

207.092.871.000,- (dua ratus tujuh milyar sembilan puluh dua juta delapan ratus tujuh puluh

satu ribu rupiah).

Tabel 3.1. Pengukuran Capaian Terget Indikator Kinerja

Tahun Anggaran 2018

Sasaran

Strategis IKU / Indikator Kinerja Utama Satuan

Target

2018

Capaian 2018

Jum %

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian

iptek dibidang

sains antariksa

dan atmosfer

yang maju.

1. Jumlah model pemanfaatan

IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer yang

operasional untuk pemantauan

SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan

perubahan iklim

Model 10 10 100

2. Jumlah publikasi nasional

terakreditasi di bidang sains

antariksa dan atmosfer.

Publikasi 29 13 45

3. Jumlah publikasi internasional

yang terindeks di bidang sains

antariksa dan atmosfer.

Pullikasi 15 39 260

4. Jumlah HKI berstatus terdaftar

di Men-Kum & HAM dibidang

sains antariksa dan atmosfer.

HKI 2 10 500

Meningkatnya

layanan data dan

informasi sains

antariksa dan

atmosfer yang

prima

5. Jumlah pengguna yang

memanfaatkan layanan IPTEK

di bidang sains antariksa dan

atmosfer.

Pengguna 75 77 102

6. Indeks kepuasan masyarakat

atas layanan IPTEK di bidang

sains antariksa dan atmosfer.

% 80 86 107

Rata-rata capaian Target Indikator kinerja 186

Page 33: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 19

3.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Sasaran Strtegis pertama : Meningkatnya Penguasaan dan Kemandirian Iptek dibidang Sains Antariksa dan Atmosfer yang maju

Pada sasaran strategis pertama, yaitu : Meningkatnya Penguasaan dan Kemandirian Iptek

dibidang Sains Antariksa dan Atmosfer terdapat 4 (empat) dikator kinerja utama yang harus

diselesaikan pencapaian target dalam kurun waktu tahun anggaran 2018, yaitu :

a. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang sains antariksa dan

atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan perubahan iklim,

b. Jumlah publikasi nasional terakreditasi dibidang sains antariksa dan

atmosfer,

c. Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa

dan atmosfer

d. Jumlah HKI berstatus terdaftar di kementerian hukum dan HAM di

bidang sains antariksa dan atmosfer.

Capaian empat indikator kinerja utama sebagaimana tersebut diatas dijelaskan

sebagaimana berikut :

a. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang sains antariks dan atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim.

10 (sepuluh) capaian target model pemanfaatan iptek di bidang sains antariksa dan

atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA serta mitigasi bencana dan perubahan iklim,

secara kuantitas (jumlah) dapat tercapai 100 %, namun demikian secara kualitas model masih

harus terus dikembangkan dan di tingkatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, 10

(sepuluh) model pemanfaatan iptek tersebut sebagaimana ditunjukkan pada tabel. 3.2.1. dan

Page 34: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 20

tabel 3.2.2. Target Capaian Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang sains antariksa dan

atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan

perubahan iklim.

Hasil model-model tersebut sebagian telah diaplikasikan guna mendukung/memperkuat

sistem pendukung keputusan (DSS) dinamika atmosfer ekuatorial dan Sistem Pendukung

Keputusan (DSS) cuaca antariksa, sebagian model masih dilakukan pengembangan guna

memperbaiki kualitas dari model yang telah dipakai/diaplikasikan. Indikator model

pemanfaatan iptek dibidang sains antariksa dan atmosfer ini merupakan model-model yang

terus tumbuh dan berkembang yang telah diintegrasikan dalam satu sistem aplikasi datau

sistem pendukung keputusan, tabel 3.2.1 dan tabel 3.2.2. menunjukkan pengembangan model-

model untuk pemanfaatan IPTEK di bidang sains Antariksa dan Atmosfer yang sebagaian

sudah dioperasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan

iklim.

1. Model Pemanfaatan Iptek Di Bidang Sains Antariksa :

Tabel. 3. 2. Target Capaian Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang sains

Antariksa yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana

dan perubahan iklim Pusat Sains Antariksa

NO NAMA MODEL FUNGSI

a) Model Prediksi Badai Geomagnet Informasi predikis badai

geomagnet

b) Model Gangguan Geomagnet

Regional Indonesia

Informasi tingkat gangguan

Geomagnet regional Indonesia

c) Model Kopling Spread F Informasi gangguan Ionosfer

d) Model Prediksi dan Evaluasi

Kondisi Ionosfer

Informasi evaluasi kondisi

Ionosfer

e) Model Prakiraan Flare

berdasarkan Klasifikasi Mcintosh

dan Hale Daerah Aktif

Informasi prakiraan kejadian

Flare Matahari .

a) Model Prediksi Badai Geomagnet :

Hingga saat ini peristiwa badai geomagnet belum dapat diprediksi secara tepat, baik itu

waktu terjadinya, durasinya ataupun intensitasnya. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya

parameter yang mempengaruhi peristiwa badai geomagnet. Prediksi mengenai kapan dan

seberapa besar level badai geomagnet yang akan terjadi sangat diperlukan selain karena

Page 35: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 21

dampaknya yang dapat mempengaruhi kinerja satelit/teknologi berbasis antariksa, navigasi dan

surveyor geofisika yang memanfaatkan metoda geomagnet, juga menjadi salah satu masukan

untuk memprediksi kondisi ionosfer. Permasalahan utama dari prediksi badai geomagnet adalah

penentuan waktu terjadi dan kekuatan badai geomagnetnya sendiri. Dengan melakukan

penelitian mengenai kondisi di ruang antar palnet, terutama terkait dengan parameter parameter

angin surya dan medan magnet anatar planet diharapkan waktu terjadinya dan seberapa besar

energi yang ditransfer memasuki sistem bumi dapat diketahui

Gambar 3. 1 Kopling Matahari-medium antar planet-magnetosfer ketika terjadi

lontaran massa corona (Gonzales, et.al. 1994)

Berdasarkan 12 peristiwa badai geomagnet sepanjang tahun 2013 yang dianalisis tampak

bahwa gangguan geomagnet dari stasiun lokal memiliki karakteristik yang hampir sama,

perbedaan hanya tampak pada intensitas gangguannya. Gambar 3.2. menunjukkan model

korelasi antara Indeks Dst dengan nilai gangguan geomagnet dibeberapa stasiun di Indonesia

selama tahun 2013, dengan faktor korelasi model sebesar 0,7202.

Gambar 3. 2 Plot Model hubungan antara Dst dengan gangguan geomagnet dari stasiun

pengamatan lokal di Indonesia

-200

-150

-100

-50

0

-150 -100 -50 0

dH

(n

T)

Dst (nT)

CC = 0.7202

Page 36: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 22

Hasil Model gangguan geomagnet tersebut diatas memiliki korelasi yang baik dengan

indek Dst nya. Pola pergerakan gangguan gangguan geomagnet dari Timur ke Barat. Untuk

badai yang didahului dengan adanya gelombang kejut dari tumbukan angin surya dengan

magnetosfer (sudden commencement:SC) tidak tampak adanya jeda waktu antara Dst dengan

gangguan geomagnet Indonesia dan jeda waktu antara interplanetary shock dengan SC di

rekaman data landas bumi berkisar antara 1-1.5 jam. Sedangkan untuk badai geomagnet tipe

gradual lebih sulit untuk menentukan karakteristiknya. Karakteristik badai geomagnet

berdasarkan aktivitas Pc5 memperlihatkan bahwa untuk tipe badai geomagnet yang didahului

oleh SC, peningkatan aktivitas Pc5 cukup signifikan terjadi pada fasa utama badai geomagnet.

Intensitas Pc5 terbesar tampak pada saat terjadi SC.

b) Model Gangguan Geomagnet Regional Indonesia

Untuk kepentingan SWIFtS tersebut tentunya diperlukan beberapa model matematis ataupun

empiris yang harus dibangun sehingga dapat menterjemahkan fenomena cuaca antariksa yang

akan terjadi dimasa yang akan datang. Salah satunya model gangguan geomagnet yang

dibangun berdasarkan fenomena di Matahari yaitu lontaran massa korona dan lubang korona.

Bila terjadi peristiwa CME atau lubang korona di matahari seberapa besar mengganggu

geomagnet dan berapa lama gangguan itu sampai di bumi. Hal ini yang akan dijawab dari

pembuatan model ini.

Untuk membangun model diperlukan data pendukung baik data primer maupun data

sekunder. Data lontaran massa korona dan lubang korona di ambil dari

https://cdaw.gsfc.nasa.gov/CME_list/ dan http://www.solen.info/solar/coronal_holes.html. Data

angin surya dan medan antarplanet dari Goddard Space Flight Cente di http:

omniweb.gsfc.nasa.gov/form/dx1.html. Sedangkan data geomagnet diperoleh dari pengukuran

variasi harian geomagnet di Kototabang, Pontianak, Sumedang, Manado, Kupang, Biak untuk

periode waktu tahun 2007-2016.

Metode yang digunakan dalam mengetahui karakteristik gangguan geomagnet yang terkait

dengan fenomena di matahari yaitu dengan menggunakan model empiric dengan regresi linier

multivariate dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

dengan = gangguan geomagnet di masing-masing stasiun

Lintang geomagnet stasiun yang bersangkutan

Page 37: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 23

Dari hasil model gangguan masing-masing stasiun dapat diperoleh gangguan geomagnet

regional Indonesia berdasarkan lontaran massa korona dan lubang korona seperti yang

ditunjukkan dalam Gambar 3-3. Model gangguan geomagnet regional ini diperoleh dengan

menggunakan persamaan (1) yaitu perata rataan dari ketujuh stasiun geomagnet yang dikoreksi

dengan lintang geomagnetnya. Dari 44 kejadian berdasarkan model gangguan geomagnet

regional Indonesia bila dibandingkan dengan indeks Dst memiliki nilai yang sangat berbeda dan

fluktuatif antara nilai rendah sampai tinggi. Nilai gangguan geomagnet akan memiliki nilai

rendah apabila hanya terkait peristiwa lontaran massa korona saja, sedangkan nilainya tinggi

jika terkait dengan peristiwa lontaran massa korona dan kejadian lubang korona.

Gambar 3. 3 Gangguan geomagnet regional Indonesia dari 44 kejadian yang terkait

dengan lontaran massa korona dan lubang korona dibandingkan dengan indeks Dst.

c) Model Kopling Spread F :

Penelitian pemodelan spread F untuk wilayah Indonesia telah dimulai dengan studi

karakteristik spread F dan validasi model IRI untuk probabiltas spread F menggunakan data

stasiun Kototabang dan Tanjungsari periode 2007-2013 yang dilakukan pada program

penelitian sebelumya. Pengembangan model spread F dimaksudkan agar dapat mendukung

layanan informasi gangguan ionosfer pada system pendukung keputusan DSS (Decision

Supporting System) informasi cuaca antariksa SWIFtS LAPAN, yaitu informasi gangguan

fading akibat kemunculan spread F. Spread F adalah fenomena gangguan kerapatan elektron

ionosfer yang merupakan komponen penting cuaca antariksa. Fenomena spread F di lintang

ekuator kemunculannya cukup tinggi dan dikenal sebagai equatorial spread F, (ESF) yang

masih terus dikaji karena efeknya pada gelombang radio yang dapat menyebabkan fading pada

komunikasi pita frekuensi tinggi (band frequency HF) dan loss of lock pada sinyal GNSS.

Page 38: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 24

Model spread F dan sintilasi ionosfer perlu dibangun untuk mendukung SWIFtS.

Kegiatan penelitian terkait pengembangan model perlu dilakukan dengan dukungan data runtun

waktu yang tersedia, meskipun belum mencukupi untuk satu siklus matahari sebelas tahun.

Dengan pilihan metode data runtun waktu, maka pemodelan tahap awal dilakukan dengan

teknik neural network radial basis fungsional RBFNN. Sesuai dengan perumusan masalah

tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan prosedur model RBFNN untuk

memprediksi probabilitas spread F. Sasarannya diperoleh model spread F

Metodelogi yang digunakan adalah menggunakan metode neural network radial basis

fungsional (NNRBF). Pertimbangan penggunaan metode, secara umum jenis mudah

mendisainnya, tetapi memiliki toleransi yang kuat pada noise input dan fleksibel pada sistem

kontrol serta efisien dalam proses training. Lazimnya dalam metode NN maka data dibagi

menjadi dua, yaitu data untuk training dan data untuk testing. Dalam proses training, maka

proses iterarif dimulai dengan pemilihan pembobot (w), selanjutnya pembobot akan terus

diperbaharui dan terus diulang untuk mencari perbedaan terkecil antara pengukuran dan

perediksi pada outputnya hingga stabil. Input model spreaf F Indonesia (MsFI) didisain pada

faktor yang mempengaruhi kemunculan spread F, yaitu waktu (pukul 18:00 hingga pukul

06:00), solar fluks F10.7, indeks Dst dan musim bulanan.

Gambar 3. 4 Arsitektur Radial Basis Function Neural Network

Dari analisis input model dengan fluks radio matahari F10.7, indeks Kp, Bulan dan

Waktu, maka model Neural Network (gambar 3.4) Radial basis menggunakan data Uji dari

Januari hingga Desember, dapat dilihat pada Gambar 3-5, dimana warna biru adalah data dan

merah adalah model. Hasil model masih kurang baik terutama saat bulan-bulan soltise Juni dan

Desember, yaitu saat kemunculan spread paling tinggi setelah tengah malam. Sedangkan untuk

bulan ekuinoks trend model dapat mengikuti data, namun akurasi masih rendah.

Page 39: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 25

Gambar 3. 5 . Perbandingan hasil model dan pengamatan Juli-Desember.

Tampilan GUI format seperti ditampilkan dalam Gambar 3-6 berikut ini:

Gambar 3. 6 Tampilan GUI model Spread F untuk Ionosfer

d) Model Prediksi dan Evaluasi Kondisi Ionosfer

Space Weather Information and Forecast Services (SWIFtS) adalah sebuah sistem

layanan informasi tentang kondisi cuaca antariksa telah dibangun dan diperasikan oleh Pusat

Sains Antariksa, LAPAN. Sistem informasi yang telah menjadi anggota Internasional Space

Environment Services (ISES) sejak tahun 2015 itu menyediakan informasi evaluasi kondisi

cuaca antariksa yang sudah terjadi dan prakiraan kondisinya yang akan terjadi. Informasi cuaca

antariksa disediakan untuk pengguna komunikasi radio, komunikasi satelit, dan navigasi

berbasis satelit, operator satelit, serta pengguna sistem teknologi antariksa lainnya.

Page 40: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 26

SWIFtS telah menyediakan informasi kondisi ionosfer, baik yang sudah terjadi (evaluasi)

maupun yang akan terjadi (prediksi). Namun demikian, informasi tersebut masih berbentuk

indeks Informasi tentang ionosfer dan aplikasinya yang disediakan SWIFtS belum memenuhi

kebutuhan pengguna. Informasi SWIFtS belum bisa digunakan sebagai materi pembinaan

teknis komunikasi radio, belum bisa memenuhi kebutuhan operator satelit, dan belum bisa

memberikan informasi untuk pengguna navigasi.

Ruang lingkup kegiatan Model Prediksi dan Evaluasi Kondisi Ionosfer meliputi

perencanaan kegiatan, pengembangan metode evaluasi (termasuk software dan file template),

pengembangan metode prediksi (software dan file template), pengembangan

informasi/kemasan tambahan khusus berupa prediksi LUF-OWF-MUF, implementasi kedalam

sistem layanan SWIFtS.

Metode prediksi-evaluasi untuk kondisi ionosfer diperoleh melalui langkah-langkah: (i)

melakukan kajian, (ii) membangun metode evaluasi ionosfer berdasarkan parameter ionosfer

(fmin, foEs, foF2, persentase kejadian Spread F dalam 1 malam), (iii) membangun metode

prediksi ionosfer, (iv) membuat software pendukung, (v) melakukan ujicoba, dan (vi)

implementasi pada SWIFtS.

Informasi ionosfer untuk komunikasi radio dimaksudkan sebagai rentang frekuensi yang

dapat digunakan dengan optimal (persentase keberhasilannya tinggi) untuk komunikasi pada

sirkit (pemancar-penerima) tertentu, selama selang waktu tertentu. Rentang frekuensi tersebut

adalah dari frekuensi minimum (Lowest Usable Frequency, LUF) hingga frekuensi maksimum

(Maximum Usable Frequency, MUF). Selain itu juga disediakan pilihan rentang frekuensi LUF

hingga frekuensi optimum (Optimum Working Frequency, OWF).

Mengacu kepada pembagian wilayah pengelolaan informasi penerbangan (Flight Information

Region, FIR) dari AirNav Indonesia (Gambar 3-7), maka stasiun pusat yang digunakan dalam

membuat prediksi adalah Jakarta dan Makasar sebagai cabang utama dan pusat pengendalian

untuk wilayah barat dan wilayah timur.

Gambar 3. 7 Pembagian wilayah pengelolaan informasi penerbangan di Indonesia

(http://www.airnavindonesia.co.id/)

Page 41: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 27

Keluaran (output) kegiatan dan targetnya (Pussainsa) :

Tabel. 3.3. Keluaran (output) kegiatan dan Targetnya (Pussainsa)

No

. Keluaran

Target Pencapaian

2018 2019 2020

1 Metode evaluasi

Depresi MUF secara

otomatis

Pengembangan &

uji coba metode

Implementasi pada

SWIFtS

Implementasi

pada SWIFtS

Metode prediksi

Depresi MUF secara

otomatis

Pengembangan

metode prediksi

Uji coba metode &

implementasi

Implementasi

pada SWIFtS

2 Metode evaluasi SWF

secara otomatis

Pengembangan &

uji coba metode

Implementasi pada

SWIFtS

Implementasi

pada SWIFtS

3 Metode prediksi SWF

secara otomatis

Pengembangan

metode prediksi

Uji coba metode &

implementasi

Implementasi

pada SWIFtS

4 Metode evaluasi

Kondisi Ionosfer secara

otomatis

Uji coba metode Implementasi pada

SWIFtS

Implementasi

pada SWIFtS

5 Metode evaluasi %

Kemunculan ESF

secara otomatis

Kajian metode

evaluasi

Uji coba metode &

implementasi

Implementasi

pada SWIFtS

6 Metode evaluasi level

& % kejadian sintilasi

secara otomatis

Kajian metode

evaluasi

Uji coba metode &

implementasi

Implementasi

pada SWIFtS

7 Metode evaluasi

Simpangan Pengukuran

Posisi secara otomatis

Pengembangan

sistem pemantau

Implementasi pada

SWIFtS

Implementasi

pada SWIFtS

8 Kemasan informasi

Prediksi LUF-OWF-

MUF

Pengembangan &

implementasi pada

SWIFtS

Implementasi pada

SWIFtS

Implementasi

pada SWIFtS

9 Kemasan informasi

Indeks T Regional

Kajian &

implementasi pada

SWIFtS

Implementasi pada

SWIFtS

Implementasi

pada SWIFtS

10 Metode Prediksi indeks

T Regional

Pengembangan

metode

Implementasi

pada SWIFtS

11 Metode Prediksi foF2 Pengembangan

metode

Uji coba metode

& implementasi

Hasil yang diperoleh atau sudah tersedia adalah sebagai berikut :

(1) File template untuk mengevaluasi kondisi ionosfer secara cepat (otomatis). File template

dituliskan dalam Wicrosoft Excel dan merupakan file yang digunakan oleh TSID untuk

menyimpan hasil scaling khusus untuk SWIFtS. Sejak Juli 2018, file template ini sudah

digunakan untuk mengevaluasi kondisi ionosfer pada sidang SWIFtS setiap hari dan terus

diperbaiki. Hasil evaluasi, prediksi, kemasan informasi tambahan secara otomatis

ditampilkan oleh file ini. Tampilan file template ini seperti ditunjukkan oleh Gambar 3-8

Page 42: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 28

dan hasilnya seperti pada Gambar 3-9. Pada tahapan ini, informasi tentang jarak radius

daerah bisu (Skip Distance) telah ditambahkan (Gambar 3-10). File Excel hasil kerja TSID

mengggunakan metode ini tersedia pada server SWIFtS.

Gambar 3. 8 Tampilan file template evaluasi-prediksi kondisi ionosfer

menggunakan file template.

Gambar 3.9: Tampilan hasil evaluasi-prediksi kondisi ionosfer menggunakan file

template.

Gambar 3.10: Tampilan hasil evaluasi jarak daerah bisu (Skip Distance)

menggunakan file template.

UT+7 foF2 hpF2

Ion. Loc. Index = 19 - Ion. Loc. Index = 28 11:00 8.51 372

12:00 10.4 359

13:00 10.5 388

14:00 10.5 372

15:00 10.3 367

16:00 10.3 351

17:00 10 336

18:00 9.47 294

19:00 8.13 346

20:00 8.01 349

21:00 7.23 325

22:00 7.16 286

23:00 8.09 228

0:00 4.67 281

1:00 4.58 262

2:00 4.35 286

3:00 3.22 262

4:00 2.24 359

5:00 2.22 336

6:00 4.01 286

7:00 5.12 344

8:00 6.57 294

9:00 6.47 409

10:00 7.34 427

EVALUATION fmin Enhancement Quiet (15 minutes) PREDICTION fmin Enhancement 0

foF2 / MUF Depression Moderate (60 minutes) foF2 / MUF Depression 0

Ionospheric Condition Minor Ionospheric Condition 0

Spread F Duration 0 (minutes) Spread F Duration 0 (minutes)

E s Duration 1245 (minutes) E s Duration 0 (minutes)

Sumedang2 December 20181 December 2018

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

11:0

0

11:3

0

12:0

0

12:3

0

13:0

0

13:3

0

14:0

0

14:3

0

15:0

0

15:3

0

16:0

0

16:3

0

17:0

0

17:3

0

18:0

0

18:3

0

19:0

0

19:3

0

20:0

0

20:3

0

21:0

0

21:3

0

22:0

0

22:3

0

23:0

0

23:3

0

0:0

0

0:3

0

1:0

0

1:3

0

2:0

0

2:3

0

3:0

0

3:3

0

4:0

0

4:3

0

5:0

0

5:3

0

6:0

0

6:3

0

7:0

0

7:3

0

8:0

0

8:3

0

9:0

0

9:3

0

10:0

0

10:3

0

11:0

0

Freq

uen

cy (

MH

z)

Local Time (UT+7)

Spread-F Med-foF2 Med-fmin fmin foES foF2

Saturday, December 1, 2018 0:00 5.3 260 #NUM! 85 157 260 357 452

1:00 4.42 286 68 159 263 420 571 720

2:00 3.89 268 111 206 326 513 695 875

3:00 4.26 289 83 177 288 458 622 785

4:00 2.78 299 322 497 743 1,141 1,533 1,922

5:00 2.72 278 315 485 723 1,109 1,489 1,868

6:00 4.11 241 81 162 260 412 559 704

7:00 4.55 310 62 159 267 428 583 736

8:00 5.04 388 #NUM! 148 264 432 591 748

9:00 5.5 446 #NUM! 128 246 412 567 719

10:00 6.77 417 #NUM! 32 134 244 342 438

11:00 8.51 372 #NUM! #NUM! 54 127 186 241

12:00 10.4 359 #NUM! #NUM! #NUM! 72 113 151

13:00 10.5 388 #NUM! #NUM! #NUM! 75 120 160

14:00 10.5 372 #NUM! #NUM! #NUM! 72 115 153

15:00 10.3 367 #NUM! #NUM! #NUM! 75 119 158

16:00 10.3 351 #NUM! #NUM! #NUM! 72 113 151

17:00 10 336 #NUM! #NUM! - 75 116 154

18:00 9.47 294 #NUM! #NUM! 21 76 115 152

19:00 8.13 346 #NUM! #NUM! 61 132 191 248

Sumedang Saturday, December 1, 2018

0

250

500

750

1,000

1,250

1,500

1,750

2,000

0:0

0

1:0

0

2:0

0

3:0

0

4:0

0

5:0

0

6:0

0

7:0

0

8:0

0

9:0

0

10:0

0

11:0

0

12:0

0

13:0

0

14:0

0

15:0

0

16:0

0

17:0

0

18:0

0

19:0

0

20:0

0

21:0

0

22:0

0

23:0

0

Sk

ip D

ista

nce (

km

)

LST (UT+7)

5 MHz 7 MHz 10 MHz 15 MHz 20 MHz 25 MHz

Page 43: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 29

(2) Prediksi Ionosfer

Meskipun titik fokus target dari riset pada tahun 2018 ini adalah metode evaluasi, namun tahun

ini juga dihasilkan metode prediksi depresi MUF berdasarkan model time series dari foF2.

Metodenya telah dikemas dalam program Matlab dan diberikan nama LAPAN Time Series

Method, yang telah diimpementasikan dalam layanan SWIFtS sejak Oktober 2018. Contoh

tampilan garfik foF2 hasil prediksi menggunakan metode ini ditunjukkan pada Gambar 3-11.

Dari grafik ini kemudian ditentukan durasi waktu foF2 < 70% mediannya, sehingga diperoleh

level Depresi MUF pada hari tersebut.

Gambar 3. 11 Grafik prediksi foF2 menggunakan metode LAPAN Time Series.

Sebelumnya untuk memprakirakan Depresi MUF digunakan metode korelasional yang

mengacu kepada prediksi aktivitas geomagnet (level badai magnetik). Hubungannya

seperti pada Tabel 3. 3 berikut ini. Berdasarkan korelasi pada tabel tersebut, jika prediksi

level badai magnetik telah ditentukan, maka prakiraan level Depresi MUF yang akan

terjadi dapat ditentukan.

Tabel 3. 4 Korelasi antara level badai magnetik dan tingkat depresi MUF.

Level

Badai

Magnetik

Level Depresi

MUF Uraian Gangguan Depresi MUF

Quiet Quiet

Dalam 24 jam tidak terjadi penurunan MUF. Nilai

frekuensi kritis lapisan F2 (foF2) > 70% nilai

mediannya.

Active Minor

Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama

kurang dari 30 menit. Nilai foF2 < 70% nilai

mediannya dengan durasi < 30 menit.

Minor Moderate Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama 30

Page 44: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 30

Storm menit hingga 2 jam. Nilai foF2 < 70% nilai

mediannya dengan durasi 30 menit - 2 jam.

Moderate

Storm Strong

Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama 2

jam - 6 jam. Nilai foF2 < 70% nilai mediannya

dengan durasi 2 jam - 6 jam.

Major

Storm Severe

Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama 6

jam - 12 jam. Nilai foF2 < 70% nilai mediannya

dengan durasi 6 jam - 12 jam.

Severe

Storm Extreme

Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama

lebih dari 12 jam. Nilai foF2 < 70% nilai

mediannya dengan durasi > 12 jam.

Tabel 3. 5 Estimasi Capaian Target Output Riset Tahun 2018.

Pusat Sains Antariksa

No Keluaran Target 2018 Pencapaian

1 Metode evaluasi

Depresi MUF secara

otomatis

Pengembangan

& uji coba

metode

Metode dikemas dalam format Ms. Excel

dan sudah diterapkan mulai bulan Agustus

2018.

2 Metode prediksi

Depresi MUF secara

otomatis

Pengembangan

metode prediksi

Metode dikemas dalam bahasa

pemrograman dan telah diuji-cobakan

selama bulan Oktober 2018. Metode

menyatu dengan output No.1.

3 Metode evaluasi

SWF secara otomatis

Pengembangan

& uji coba

metode

Metode dikemas dalam format Ms. Excel,

menyatu dengan output No. 1 dan sudah

diterapkan mulai bulan Agustus 2018.

4 Metode prediksi

SWF secara otomatis Pengembangan

metode prediksi

Dalam tahap telaah metode prediksi.

5 Metode evaluasi

Kondisi Ionosfer

secara otomatis Uji coba metode

Metode menyatu dengan output No. 1. Sudah diterapkan mulai bulan Agustus

2018.

6 Metode evaluasi %

Kemunculan ESF

secara otomatis

Kajian metode

evaluasi

Metode dikemas dalam format Ms. Excel

dan sudah diterapkan mulai bulan Agustus

2018.

7 Metode evaluasi

%kejadian Sintilasi

secara otomatis

Kajian metode

evaluasi

Masih dalam tahap pengembangan metode.

8

Metode evaluasi

Kesalahan

Pengukuran Posisi

secara otomatis

Pengembangan

sistem

pemantau

Sistem pemantau telah dioperasikan di

Bandung dan Pameungpeuk. Metode

evaluasi masih dalam tahap pengembangan.

9 Kemasan informasi

Prediksi LUF-OWF-

MUF

Pengembangan

& implementasi

pada SWIFtS

Sudah dipublikasikan melalui web SWIFtS

mulai bulan November 2018. Informasi ini

khusus untuk mendukung komunikasi

penerbangan.

10 Kemasan informasi

Indeks T Regional

Kajian &

implementasi

pada SWIFtS

Metode telah dikembangkan dan diterapkan

mulai bulan Agustus 2018, menyatu dengan

output No. 1. Publikasi makalah.

Page 45: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 31

11 Metode Prediksi

indeks T Regional

Pengembangan

metode

penentuan

indeks T lokal.

Telaah tentang indeks T telah dilakukan

dan telah menghasilkan 1 makalah yang

sudah di submit ke Majalah Sains dan

Teknologi Dirgantara. Satu makalah lagi

sedang dalam penyusunan.

12 Metode Prediksi

foF2 Telaah metode

prediksi

Satu metode untuk memprakirakan foF2

telah diperoleh dan menyatu dengan output

No. 2. Telaah tentang foF2 (dan parameter

ionosfer lainnya) sudah dilakukan dan akan

dilanjutkan. Satu makalah tentang telaah

scaling otomatis menggunakan ESIR-CADI

sudah di-submit ke Jurnal Sains Dirgantara

(terakreditasi).Dalam tahap uji coba.

e) Model Prakiraan Flare berdasarkan Klasifikasi Mcintosh dan Hale Daerah Aktif

Flare Matahari adalah peristiwa peningkatan intensitas radiasi pada berbagai gelombang

yang berlangsung sangat kuat dan cepat di lapisan kromosfer Matahari. Berdasarkan keluaran

daya sinar-X maksimum, flare dibagi menjadi kelas B, C, M, dan X dengan fluks minimum saat

intensitas puncak masing-masing sebesar 10−7, 10−6, 10−5, dan 10−4Wm−2. Salah satu

dampak flare terhadap atmosfer bumi adalah radiasi yang dapat mengakibatkan atmosfer atas

bumi terionisasi dan mengembang sehingga mengganggu komunikasi radio yang

memanfaatkan lapisan ionosfer bumi. LAPAN telah membangun sebuah perangkat lunak yang

diberi nama SOLARe (Solar Flare Prediction) yang mampu memprakirakan kejadian flare

sinar-X untuk 24 jam ke depan berdasarkan parameter fisis bintik Matahari pada saat itu dengan

akurasi sekitar 75%. SOLARe pada awalnya dirancang untuk memprakirakan kejadian flare

berdasarkan parameter fisis yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan di Pusat Sains

Antariksa, Balai Pengamat Antariksa dan Atmosfer Sumedang, dan Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmosfer Pasuruan. Namun dengan mulai beroperasinya system layanan

informasi cuaca antariksa, SWIFtS (Space Weather Information and Prediction Services), pada

tahun 2015, SOLARe belum dapat memenuhi kebutuhan para forecaster dalam memprakirakan

flare.

Kelas McIntosh dan Hale dapat digunakan sebagai proxy bagi daerah aktif dalam menghasilkan

flare. Prakiraan flare menggunakan metode machine learning dapat menunjang kegiatan

SWIFtS dalam menyediakan informasi mengenai aktivitas Matahari dan potensi dampaknya

terhadap cuaca antariksa. Metode machine learning memerlukan empat proses. Pertama,

preprosesing data (prediktor dan target) yang ada dan membaginya menjadi set data latih dan

set data uji. Selanjutnya adalah proses pembelajaran, dalam hal ini menggunakan random forest

Page 46: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 32

(RF) untuk membangun model prediksi berdasarkan set data latih. Hasil dari proses

pembelajaran ini berupa model yang kemudian diuji tingkat akurasinya dalam proses evaluasi

menggunakan set data uji. Model yang ada dapat digunakan untuk prediksi dengan

menggunakan data baru di luar set data pelatihan dan pengujian. Alur kerja penggunaan ML

ditunjukkan pada Gambar 3-13.

Gambar 3. 12 Berbagai teknik

yang dapat digunakan dalam

metode machine learning.

(https://au.mathworks.com/discovery/ma

chine-learning.html)

Gambar 3. 13 Diagram alur kerja

secara umum dalam menggunakan

machine learning untuk pemodelan

prediksi. (Sumber: A roadmap for

building machine learning systems)

Dengan menggunakan data Januari 1998-Juni 2018, telah diperoleh model prakiraan

flare sinar-X yang dihasilkan suatu daerah aktif untuk 24 jam ke depan berdasarkan masukan

posisi, klasifikasi Hale, klasifikasi McIntosh, jumlah bintik, dan luas grup bintik Matahari

dalam rentang waktu 72 jam terakhir menggunakan algoritma RF. Model ini belum

diaplikasikan berupa antarmuka seperti SOLARe. Model ini sangat baik (akurasi > 75%) dalam

memprakirakan kondisi tanpa-flare dan flare kelas X, tetapi masih kurang baik (akurasi sekitar

40%) dalam memprakirakan flare kelas C dan M. Evolusi daerah aktif yang ditunjukkan

sebagai perubahan parameter fisik harian saja belum memadai untuk digunakan sebagai

masukan dalam prakiraan flare. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan pengembangan lebih

lanjut, misalnya dengan mempertimbangkan perubahan medan magnet daerah aktif dengan

resolusi waktu yang lebih tinggi untuk menghasilkan model prakiraan flare yang komprehensif.

Page 47: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 33

Gambar 3. 14 Kontribusi tiap parameter daerah aktif terhadap prakiraan flare

menggunakan algoritma RF dengan konfigurasi 500 ’pohon’ dengan 150 ’daun’ di

masing-masing ’pohon’, data latih 70% dan data uji 30%. EW, NS, f, dan McIn

masing-masing adalah posisi bujur, posisi lintang, jumlah bintik, dan kelas McIntosh.

Indeks 1, 2, dan 3 masing-masing mengindikasikan nilai parameter daerah aktif

dalam 24, 48, dan 72 jam menjelang flare sinar-X kelas ≥ C.

2. Model Pemanfaatan Iptek Di Bidang Sains Atmosfer :

Tabel. 3. 6. Target Capaian Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang sains

Atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana

dan perubahan iklim

NO NAMA MODEL VERSI FUNGSI

f) Model Peringatan

Dini Bencana

Sadewa

versi 5.0

Memberikan informasi pengamatan dan

prediksi hujan ekstrim yang berpotensi

menimbulkan bencana seperti banjir dan

longsor di seluruh wilayah Indonesia

g) Model Kemaritiman

(Sistem Embaran

Maritim)

Semar

versi 3.0

Memberikan informasi pengamatan dan

prediksi kondisi atmosfer, lautan, zona potensi

penangkapan ikan, posisi kapal, dan

komunikasi radio untuk wilayah pantai selatan

DIY

h) Model Lingkungan

Atmosfer

Srikandi

versi 3.0

Memberikan informasi pengamatan dan

prediksi komposisi atmosfer di seluruh

wilayah Indonesia

i) Model Perubahan

Iklim

Srirama

Versi 2.0

Memberikan informasi proyeksi perubahan

iklim di seluruh wilayah Indonesia hingga

Tahun 2099.

j) Model Pemantauan

Hujan Spasial

Santanu

Versi 1.0

Memberikan informasi hujan sapsial berbasis

radar secara near real time dan online

f. Model Peringatan Dini Bencana SADEWA Versi 5.0 :

Page 48: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 34

Satellite Disaster Early Warning System (Sadewa V. 5.0) atau Sistem Peringatan

Dini Bencana Berbasis Satelit merupakan salah satu produk litbang di satuan kerja Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer, berupa Sistem Pendukung Keputusan (DSS) untuk mendukung

pengelolaan resiko bencana hidrometeorologis, yang dibangun berbasiskan satelit dan model

atmosfer, seseperti terlihat pada gambar 3. 14. Interface SADEWA versi 5.0, merupakan

aplikasi berbasis web yang terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8,

hasil migrasi dari satelit MTSAT, 2016), sistem prediksi atmosfer berbasis model WRF, dan

sistem peringatan dini hujan ekstrim. Sadewa berfungsi untuk memantau kondisi atmosfer

secara real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan ekstrim, dan memberikan

informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait dalam penanggulangan bencana.

Sadewa meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan resolusi spasial 5 km, resolusi waktu

1 jam, dengan jangkauan prediksi 48 jam ke depan, dengan update secara

otomatis setiap jam (untuk pengamatan Satelit) dan setiap 6 jam (untuk

prediksi), dapat dilihat di alamat website http://sadewa.sains.lapan.go.id.

Gambar 3. 15. Interface Satellite Disaster Early Warning System

(SADEWA) versi 5.0 yang telah dilengkapi dengan fiture AWS

dan Radar Santanu

Informasi SADEWA V.50 terdiri atas :

Bebrapa fitur overlay baru dalam SADEWA V.5.0 telah ditambahkan seperti : Indek

Atmosfer, Automatik Wethaer Station (AWS), Daerah Potensi Bencana dan Informasi hujan

spasial berbasiskan radar SANTANU dibeberapa titik pantauan.

Page 49: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 35

a. Informasi Pengamatan near real time Himawari-8, wilayah Indonesia.

Suhu puncak awan

Uap Air

Visible

Near Infra Red

Awan tumbuh

Pusat wilayah konveksi

b. Indeks Atmosfer

Indeks Monsoons

Indeks IOD

MJO

c. Informasi Prediksi (Model WRF, wilayah Indonesia resolusi 5 km)

Model Weather and Research Forcasting (WRF)

Hujan lebat (>10 mm/jam)

Hujan

Liputan Awan

uap Air kolom Total

Suhu Permukaan

Tekanan Pertubasi

Angin 850 mb

Angin 200 mb

Angin 10 m

d. Daerah Potensi Bencana

Banjir

Gerakan Tanah

Selama Periode tahun 2018, SADEWA sebagai model sistem peringatan dini bencana

hidrometeorologi telah dilakukan beberapa pengembangan diantaranya :

Pengembangan versi menjadi HIMAWARI V. 5.0

Integrasi data Himawari-8 dan model WRF secara otomatis stabil dan berkelanjutan

dengan ketersediaan data mencapai 90 %

Peringatan dini hujan ekstrem yang terintegrasi ke dalam aplikasi SDEWA

Data AWS yang terintegrasi ke dalam aplikasi SADEWA untuk kebutuhan uji validasi

Page 50: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 36

Jangkauan waktu prediksi WRF SADEWA adalah 48 jam kedepan

Fitur untuk melihat data sebelumnya sehingga dapat melihat-lihta data yang sudah lewat

serta menganimasikannya

Skema varifikasi prediksi WRF dengan pengamatan insitu (AWS)

Penamaan parameter pengamatan satelit yang lebih informatif, serta penambahan

keterangan-keterangan masing-masing parameter pengamatan dan rediksi

Adanya informasi pengamatan turunan satelit Himawari-8, yaitu : Awan Tumbuh dan

Pusat Wilayah Konveksi, informasi hujan dan sistem DSS (sistem pemantau hujan)

SANTANU dan informasi indeks moonsun.

Pilhan menu login untuk informasi terbatas bedasarkan hasil kerjasama dengan PSTA.

g) Model Kemaritiman Semar (Sistem Embaran Maritim - Semar) Versi 3.0 :

Model Kemaritiman Semar (Model Kemaritiman) merupakan sistem pendukung

keputusan dibidang kemaritiman yang dibangun untuk mendukung pengambilan keputusan

oleh stakeholder terkait dalam rangka keselamatan dan keamanan pelayaran dan peningkatan

produsi ikan tangkap.

Model Kemaritiman Semar (sistem Embaran Maritim) versi 3.0 terdiri atas dua

komponen input, yaitu : 1. Sistem pemantauan dan pengukuran dari satelit, sensor-sensor

dilautan dan 2. Model Atmosfer dan lautan yang merupakan kepanjangan dari sistem

pengamatan untuk memprediksi kondisi kedepan. Output sistem ini berupa data observasi

secara near real time dan prediksi ke depan, ini merupakan komponen utama dari Sistem

Embaran Maritim (Semar V.3.0).

Informasi dari Sistem Embaran Maritim (Semar) ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja

disektor keselamatan dan keamanan pelayaran serta peningkatan produksi ikan tangkap sebagai

outcome untuk nelayan.

Pilot project Model Kemaritiman (Sistem Embaran Maritim-Semar) ini dilakukan berkerjasama

dengan pemerintah daerah istimewa Yogyakarta, untuk wilayah perairan selatan Yogyakarta.

Gambar 3. 15 Menunjukkan inerface sistem embaran maritim :

Page 51: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 37

Gambar 3. 16. Interface Dasboard Sistem Embaran Maritim (Semar) Versi.2.0

Pada tahun 2018, Model DSS SEMAR V.30 telah mengalami perkembangan penambahan

fitur antara lain:

Integrasi informasi prediksi suhu permukaan laut dan arus laut pada beberapa

kedalaman.

Informasi prediksi hujan dan angin mencakup 48 jam kedepan

Peningkatan tampilan aplikasi web SEMAR yang lebih ramah pengguna, misalnya

pemilihan tipe kapal bisa langsung pilih semua (tidak harus diklik satu persatu dari

setiap jenis kapal yang ingin dipantau lokasi keberadaannya.

h) Model Lingkungan Atmosfer (Srikandi Versi 2.0) :

Model Lingkungan atmosfer merupakan salah satu model Sistem Pendukung Keputusan

(DSS) yang dibangun di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer. Model ini memberikan informasi

komposisi kimia lingkungan atmosfer berbasiskan pengamatan satelit, pengukuran insitu dan

prediksi berbasis model transport kimia, untuk mendukung pengambilan keputusan terutama

terkait dampak aktivitas manusia dan kebakaran hutan terhadap kualitas udara.

Model DSS ini diberi nama “SRIKANDI : Sistem Informasi Komposisi Atmosfer Indonesia”,

seperti terlihat pada tampilan gambar 3. 16.

Fitur SRIKANDI berupa pemantauan harian komposisi atmosfer (CO, O3, CH4,

SO2,NO2, Aerosol) dari sensor satelit yaitu AIRS-Aqua, OMI-Aura, MODIS-Aqua, VIIRS-

SNPP, dan Himawari. Prediksi setiap jam selama 24 jam komposisi atmosfer (CO, O3, SO2,

NO2, PM10, PM2,5) menggunakan WRF-Chem versi 3.6.1 yang di-overlay terhadap arah angin

dalam bentuk online di : http://srikandi.sains.lapan.go.id

Page 52: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 38

Gambar 3. 17 Interface SRIKANDI (Sistem Informasi Komposisi Atmosfer Indonesia)

Pada tahun 2018, model DSS SRIKANDI Versi 2.0 telah mengalami beberapa

perkembangan, seperti memuat pemantauan parameter penyusun indek kualitas udata (IKU),

yaitu PM 2,5 , NO2, dan SO2

i) Model Perubahan Iklim SRIRAMA Versi 2.0 :

Model Perubuhan Iklim SRIRAMA V.2.0 merupakan sebuah Sistem Pendukung

Keputusan (DSS) di bidang Perubahan Iklim. Model Perubahan Iklim SRIRAMA mulai

dilanuching tahun 2017, (versi 1.0), SRIRAMA memberikan informasi proyeksi perubahan

iklim di seluruh wilayah Indonesia berbasis hasil simulasi dan skenario model iklim Cubic

Conformal Atmospheric Model (CCAM). SRIRAMA secara online dapat di akses melalui

website, dengan alamat http://srirama.sains.lapan.go.id , seperti terlihat pada gambar 3. 17 dan

3. 18.

Gambar 3. 18 Tampilan Dasboard Online Model SRIRAMA V.2.0

Page 53: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 39

Gambar 3. 19 Interface SRIRAMA (Sistem Informasi Perubahan Iklim)

Avg Latent Heat Flux, Proyeksi Januari tahun 2019

Model CCAM tersebut dijalankan dengan host model GFDL3-CR, skenario perubahan

iklim IPCC RCP4.5, resolusi 14 km, untuk waktu 1949-2005 dan 2006-2099. SRIRAMA dapat

memberikan informasi dan analisis iklim pada:

Suatu lokasi pada waktu yang berbeda-beda

Beberapa lokasi pada waktu yang berbeda-beda

Suatu wilayah pada waktu yang berbeda-beda

SRIRAMA dapat menampilkan variabel iklim seperti:

Albedo

Angin Zonal 200hPa

Angin Zonal 850hPa

Curah Hujan

Dust Dry Deposition

Dust Wet Deposition

Kecepatan Angin 10m

Kelembaban

Latent Heat Flux

Radiasi Matahari

Runoff

Sea Level Pressure

Sea Surface Temperature

Sensible Heat Flux

Temperatur

Total Cloud

Page 54: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 40

Pada tahun 2018, pengembangan fiture SRIRAMA dapat menampilkan gambaran analisis

suatu wilayah mengenai parameter iklim dalam konteks spasial (keruangan) maupun secara

temporal (waktu) hingga tahun 2099. SRIRAMA juga mendukung overlay atau melapisi dua

para meter dalam satu tampilan.

Overlay Animasi :

Angin 10 m

Angin 200hPa

Angin 850 hPa

Aplikasi SRIRAMA dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pembangunan di

berbagai sektor yang membutuhkan informasi iklim jangka panjang seperti pengelolaan tata

ruang, pertanian, kelautan dan perikanan, energi, lingkungan hidup dan kehutanan, kesehatan,

dan sebagainya. Beberapa kementrian yang menjadi stakeholder SRIRAMA antara lain

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (Bappenas), dan sebagainya.

j) Model Pemantauan Hujan Spasial SANTANU

Sistem pemantauan hujan spasial (SANTANU) merupakan sistem informasi deteksi

hujan berbasis teknologi radar X-BAND yang dikembangkan oleh Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer (PSTA) LAPAN, Informasi yang didapat dari SANTANU merupakan informasi

deteksi hujan dalam bentuk data posisi dan intensitas hujan secara psasial. SANTANU mampu

menghasilkan peta terjadinya hujan secara berkelanjutan (contibues) per 2 menit near real

time. Sistem ini relatif terjangkau/relatif murah, handal, dimensi yang relatif effisien serta

mudah perawatan dan instalasinya. SANTANU dapat ditempatkan pada daerah terpencil atau

rural, sehingga dapat melengkapu area yang tidak dapat terjangkau oleh jaringan radar cusca

yang sudah ada di Indonesia. Proses pengujian dan potensi komersialisasi sedang dilakukan

berkerjasama dengan PT. INTI sebagai mitra Industri dan BMKG sebagai salah satu mitra user

operasional yang didukung oleh kementerian Ristek-Dikti.

Hingga tahun 2018, Model Pemantauan hujan spasial SANTANU telah terpasang di beberapa

lokasi pemantauan seperti : Bandung, Sumedang, Lembang, Pontianak, Agam, Yogyakarta,

Page 55: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 41

Gambar 3. 20 Tampilan Interface Online Model DSS SANTANU

Lokasi pemantauan di Bandung

b. Jumlah publikasi nasional terakreditasi dibidang sains Antariksa dan atmosfer :

Capaian terget jumlah publikasi nasional terakreditasi dibidang sains antarika dan

atmosfer sebesar 44,8 % atau sebanyak 13 buah publikasi nasional terakreditasi dari target 29

publikasi jurnal nasional terakreditasi (terbit), seperti telihat pada tabel 3.7.

Tidak tercapaianya target capaian sebesar 55,2 % dari target jumlah publikasi ini dikarenakan

beberapa kendala, seperti kurang intensnya kontrol pada proses – proses review penulisan dan

proses keterlambatan penerbitan pada jurnal Sains Dirgantara, beberapa hasil karya ilmiah yang

disusulkan untuk diterbitkan pada jurnal terakriditasi mengalami penolakan karena masih

kurang memenuhi standard/kualitas yang telah ditetapkan pada persyaratan jurnal Sains

Dirgantara, selain kendala sebagaimana disebutkan diatas, beberapa peneliti mengejar target

dan peningkatan kualitas untuk diterbitkan pada jurnal internasional dalam rangaka capaian

peningakatan nilai kredit jabatan fungsionalnya . Tentunya kendala – kendala ini menjadi hal

yang sangat penting untuk menjadikan evaluasi untuk pelaksanaan berikutnya, Jika diandingkan

dengan capaian tahun 2017, maka terjadi penurunan kuantitas /jumlah terbit sebesar 14 % dari

tahun 2017. .

Page 56: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 42

Tabel. 3. 7. Publikasi Ilmiah pada jurnal Nasional Terakreditasi (2018) NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET

1 Dinamika lapisan stratosfer

di belahan bumi utara dan

dampaknya terhadap wilayah

tropis : studi kasus musim

dingin 2012-2013

Noersaomadi Jurnal Sains Dirgantara,

Vol 15 No 1 Desember

2017, terbit pada 2018

Terbit

2018

2 Variasi Trace Gases Selama

10 Tahun Dan Pencampuran

Di Sekitar Lapisan

Tropopause Di Indonesia

Berbasis Satelit

Novita Ambarsari,

Ninong Komala,

Fanny Aditya

Putri

Jurnal Sains Dirgantara Vol

15 No 1 Desember 2017,

terbit pada 2018

Terbit

2018

3 Karakteristik angin zonal

selama upwelling di perairan

selatan Jawa pada kondisi

normal dan ENSO

Martono Jurnal Meteorlogi dan

Geofisika Vol 18. No. 3

Tahun 2017, 125 – 132.

(terbit 2018)

Terbit

2018

4 Characteristics of daily

rainfall over the Maritime

Continent,

Suaydhi Terbit di Journal of Science

and Science Education, Vol

2 No 1 pp. 29-39, (2018)

Terbit

2018

5 Penentuan Musim Tanam,

Jenis Varietas, dan Teknik

Budidaya Tanaman Padi

Terkait Mitigasi Emisi

Metana (CH4)

Lilik S. Supriatin Jurnal Manusia dan

Lingkungan UGM, p-ISSN

: 0854-5510, e-ISSN No :

2460-5727, Vol.24(1)

Terbit

2018

6 Kondisi Konsentrasi Karbon

Dioksida di Bukittinggi

Selama Kejadian EL NINO

2015

Martono dan

Ninong Komala

Jurnal Kima dan

Pendidikan Kimia, Vol. 3,

No.3 Tahun 2108, , p.118-

125.

Terbit

2018

7 USIA DAN KEGANDAAN

OGLE-LMC 316/317 Rhorom

Priyatikanto

Jurnal Sains Dirgantara Vol

15 No 1 Desember 2017),

terbit 2018

Terbit

8 Model Badai Ionosfer

Indonesia terkait Badai

Geomagnet

Anwar Santoso,

Mira Juangsih, Sri

Ekawati, Iyus Edi

Rusnadi, Anton

Winarko, Siska

Filawati, dan

Dadang Nurmali

Jurnal Sains Dirgantara Vol

15 No 1 Desember 2017)

terbit 2018

Terbit

2018

9 Analisis Kondisi Fluks

Elektron di Sabuk Radiasi

Elektron Luar Berdasarkan

Medan Magnet Antar Planet

(BZ) dan Kecepatan Angin

Matahari

Siska Filawati Jurnal Sains Dirgantara Vol

15 No 1 Desember 2017)

terbit 2018

Terbit

2018

10 Efek CME Halo Penuh pada

Ionosfer Lintang Rendah dari

Data GPS BAKO di

Cibinong

Fakhrizal

Muttaqien, Buldan

Muslim

Jurnal Sains Dirgantara Vol

15 No 1 Desember 2017)

terbit 2018

Terbit

2018

11 Model Dasar Kala Hidup

Untuk rediksi Waktu Jatuh

Benda Antariksa Buatan

Abdul Rachman,

Rhorom

Priyatikanto

Jurnal Sains Dirgantara

Vol 15, No.2 Juni 2018, pp

: 107 – 115.

Terbit

2018

12 Penggunaan data TEC Suar

Satelit dari Pengamatan Timbul Manik,

Mario Batubara,

, Jurnal Sains Dirgantara

Vol 15, No.2 Juni 2018, pp

Terbit

2018

Page 57: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 43

GRBR Berbasis Kampanye

untuk Tomografi Ionosfer

diata Jawa Barat

Musthofa Latief,

Paberlin

Sitompul, Yana

Robiana, Mamoru

Yamamoto

: 85 – 98.

13 Variasi Gas Radon dan

Aktivitas Kegempaan di

sekitar patahan Opak

Bambang Sunardi,

Supriyanto Rohadi,

Buldan Muslim,

Drajat Ngadmanto,

Pupung Susilanto

Journal of

Environment and Geology

Hazard, ISSN : 2086-7794,

e-ISSN, : 2502-8804

Terbit

2018

c. Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Capaian terget jumlah publikasi pada jurnal Internasional terindek dibidang sains

antarika dan atmosfer adalah 260 % atau sebanyak 39 buah tebitan dari target 15 buah terbitan

pada jurnal internasional terindek, Capaian lebih tinggi dari target yang telah ditentukan ini,

pada dasarnya didorong untuk meningkatkan kualitas guna persyaratan didalam pencapaian dan

mempertahankan penghargaan sebagau Pusat Unggulan Iptek (PUI). Judul dan jumlah capaian

jumlah publikasi Internasional seperti terlihat pada tabel 3. 8 berikut.

Tabel. 3. 8. Publikasi Ilmiah pada jurnal Internasional Terindeks (2018)

No Judul Publikasi Ilmiah

Internasional

Penulis Jurnal

Internasional Ket

1.

Retrieval of temperature

profiles using radio acoustic

sounding system (RASS) with

the equatorial atmosphere

radar (EAR) in West Sumatra,

Indonesia

Ina Juaeni, Hiraku

Tabata, Noersomadi,

Halimurrahman,

Hiroyuki Hashiguchi and

Toshitaka Tsuda

Earth, Planets and

Space, Springer Open

Journal, 2018

Terbit

2018

2.

Foundamental Investigation of

Generation of Guerilla-Heavy

Rainfall Using Himawari-8

and X-Rain Information in

Kinki Region

Wendy Harjupa

Journal of Japan

Society of Civil

Engineers, Ser.B1

(Hydraulic

Engineering), Vol. 74,

No. 4, I_283-I_288,

2018.

Terbit

2018

3. Age and gravitational

separation of the stratospheric

air over Indonesia

Satoshi Sugawara,

Shigeyuki Ishidoya, Shuji

Aoki, Shinji Morimoto,

Takakiyo Nakazawa,

Sakae Toyoda, Yoichi

Inai, Fumio Hasebe,

Chusaku Ikeda, Hideyuki

Honda, Daisuke Goto, and

Fanny A. Putri

Journal of Atmospheric

Chemistry and Physics,

18, 1819-1833, 2018.

Terbit

2018

4. Relationship between MODIS-

based Aerosol Optical Depth Safrijon, Marzuki,

Emriadi, and Ridho

Oriental Journal of

Chemistry, An

Terbit

2018

Page 58: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 44

and PM10 over Sumatra to

Overcome the Limitation of

Air Quality Monitoring Data

Availability

Pratama International Research

Journal of Pure &

Applied Chemistry,

Vol. 34, No. 4, ISSN :

0970-020 X, pp. 2163-

2169, 26 July 2018

5.

Equilateral triangular slot

antenna for communication

system and GNSS RO sensor

of GAIA-I microsatellite

Asif Awaludin, Josaphat

TETUKO SRI

SUMANTYO, Koichi

ITO, Steven GAO,

Achmad Munir, Mohd

ZAFRI BAHARUDDIN,

Cahya EDI SANTOSA

IEICE Transactions on

Communications

Vol.E101-B, No. 3, pp

835 – 846, 01 March

2018

Terbit

2018

6. Coordinated Uppertroposphere

to Stratosphere Balloon

Experiment in Biak

F. Hasebe, S. Aoki, S.

Morimoto, Y. Inai, T.

Nakazawa, S. Sugawara,

C. Ikeda, H. Honda, H.

Yamazaki, Halimur

rahman, N. Komala, F.

A. Putri, A. Budiyono, M.

Soedjarwo, S. Ishidoya, S.

Toyoda, T. Shibata, M.

Hayashi, N. Eguchi, N.

Nishi, M. Fujiwara, S.-Y.

Ogino, M. Shiotani, and

T. Sugidac

Journal of American

Meteorological Society,

2018

Terbit

2018

7.

Implementation of Generalized

Space Time Autoregressive

(GSTAR)-Kriging Model for

Predicting Rainfall Data at

Unobserved Locations in West

Java

Abdullah, A. S., Matoha,

S., Lubis, D. A., Falah, A.

N., Jaya, I. M.,

Hermawan, E., &

Ruchjana, B. N

Applied Mathematics

& Information Sciences

An International

Journal, 12, No. 3 607

– 615 (2018) publish

online 1 May 2018.

Terbit

2018

8.

Trial Utilization of Rapid Scan

Observation of Himawari-9 for

Obtaining Information on

Comulus Life Stage

Wendi HARJUPA,

Eiichi NAKAKITA,

Yasuhiko SUMIDA, and

Aristoshi MASUDA

Journal of JAPAN

Society of Civil

Engineers, Ser.

B1(Hydraulic

Engineer), V.74, No. 5,

1_283 – 1 _288, 2018

Terbit

2018

9.

Mini Automatic Weather

Station Development for

Android Weather Parameters

Monitoring

Anwar Budianto, Yoiko

Rashaki, and Ginaldi Ari

Nugroho

Research Article,

Advanced Science

Letters, Vol.24, 9509-

9515, 2018, Copyright

© 2018 American

Scientific Publishers.

Terbit

2018

10

Implementation of Generalized

Space Time Autoregressive

(GSTAR)-Kriging Model to

Predict Rainfall Data at

Unobserved Locations in West

Java

Eddy Hermawan

Appl. Math. Inf. Sci.

12, No. 3, 607-615

(2018).

Terbit

2018

11.

Vertical Profile Virtual

Temperature Based On Radio

Acoustic Sounding System

(RASS) In Kototabang

Soni Aulia Rahayu, Edy

Maryadi, Ina Juaeni,

Ginaldi Ari Nugroho,

and Syafrizon

The 1st International

Conference on Science,

Mathematics,

Environtment, and

Terbit

2018

Page 59: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 45

Education (ICoSMEE),

Proceeding, ISBN :

978-602-51856-0-1,

April 2018, pp 166 –

173.

12.

Diagnosing low earth orbit

satellite anomalies using

NOAA-15 electron data

associated with geomagnetic

perturbations Earth

Nizam Ahmad, Dhani

Herdiwijaya, Thomas

Djamaluddin, Hideyuki

Usui and Yohei Miyake

Earth, Planets and

Space (2018) pp. 70-91,

https://doi.org/

10.1186/s40623-018-

0852-2.

Terbit

2018

13.

Analysis of the Regional

Ionosphere at Low Latitudes in

Support of the Biomass ESA

Mission

Marco Pini , Vinh La The,

Hieu Tran Trung, Asnawi

Husin, Sri Ekawati, et.al

Journal & Megazine

IEEE Transactions on

Geoscience and

Remote Sensing, Vol

56 Issue 11 Nov 2018,

Terbit

2018

14.

Short Term Single Station

GNSS TEC Prediction Using

Radial Basis Function Neural

Network

Buldan Muslim, Asnawi

Husin, Joni Efendy

IOP Conf. Series:

Journal of Physics:

Conf. Series 1005

(2018) 011001, doi

:10.1088/1742-

6596/1005/1/011001

Terbit

2018

15.

Ionospheric earthquake effects

detection based on Total

Electron Content (TEC) GPS

Correlation

Bambang Sunardi,

Buldan Muslim, Andi

Eka Sakya, Supriyanto

Rohadi, Sulastri, Jaya

Murjaya

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 132 (2018)

012014

Terbit

2018

16.

Ocean heat budget analysis on

sea surface temperature

anomaly in western Indian

Ocean during strong-weak

Asian summer monsoon.

Ibnu Fathrio, Atsuyoshi

Manda, Satoshi Iizuka,

Yasu-Masa Kodama and

Sachinobu Ishida

IOP Conf. Series :

Earth and

Environmental Science

149 (2018) 012014,

doi :10.1088/1755-

1315/149/1/012014.

Terbit

2018

17.

Monthly variations of diurnal

rainfall in north coast of West

Java Indonesia during boreal

winter periods

E Yulihastin and

Trismidianto

IOP Conf. Series :

Earth and

Environmental Science

149 (2018) 012014,

doi :10.1088/1755-

1315/149/1/012009

Terbit

2018

18.

Characteristics of the oceanic

MCC, continental MCC, and

coastal MCC over the

Indonesian maritime continent

Trismidianto

IOP Conf. Series :

Earth and

Environmental Science

149 (2018) 012014,

doi :10.1088/1755-

1315/149/1/012024.

Terbit

2018

19.

Mesoscale Convective

Complexes (MCCs) over the

Indonesian Maritime

Continent during the ENSO

events

Trismidianto and H

Satyawardhana

IOP Conf. Series :

Earth and

Environmental Science

149 (2018) 012014,

doi :10.1088/1755-

1315/149/1/012025.

Terbit

2018

20

Application of rain scanner

SANTANU and transportable

weather radar in analyze of

Mesoscale Convective System

G A Nugroho, T Sinatra,

Trismidianto and I.

Fathrio

IOP Conf. Series :

Earth and

Environmental Science

149 (2018) 012014doi

Terbit

2018

Page 60: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 46

(MCS) events over Bandung,

West Java

:10.1088/1755-

1315/149/1/012058.

21

Analysis of climate change

impact on rainfall pattern of

Sambas district, West

Kalimantan

Sinta Berliana Sipayung,

Amalia Nurlatifah,

Bambang Siswanto and

Lilik Slamet S

IOP Conf. Series :

Earth and

Environmental Science

149 (2018) 012014,

doi :10.1088/1755-

1315/149/1/012029

Terbit

2018

22

Simulation and prediction the

impact of climate change into

water resources in Bengawan

Solo watershed based on

CCAM (Conformal Cubic

Atmospheric Model) data

Sinta Berliana Sipayung

IOP Conf. Series:

Journal of Physics:

Conf. Series 1022

(2018) 012042 doi

:10.1088/1742-

6596/1022/1/012042

Terbit

2018

23

An Application of spectral

analysis method investigating

the anomalous change in the

QBO for period of 1997 to

2017, especially at 50 hPa

related to the ozone's

concentration

Eddy Hermawan

IOP Conf. Series :

Earth and

Environmental Science

149 (2018) 012014,

doi : 10.1088/1755-

1315/149/1/012064

Terbit

2018

24

Madden Julian Oscillation

(MJO) Signal over

Kototabang, West Sumatra

based on the Mini Automatic

Weather Station (MAWS)

Data Analysis using the

Wavelet Technique

Eddy Hermawan

IOP Conf. Series:

Journal of Physics:

Conf. Series 1005

(2018) 012047 doi

:10.1088/1742-

6596/1005/1/012047

Terbit

2018

25

Combination of the Equatorial

Atmosphere Radar – Radio

Acoustic Sounding System

(EAR-RASS) in Determining a

Fine Structure of Total

Precipitable Water (TPW) over

Kototabang

Eddy Hermawan, F.M.A.

Wahab

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 166 (2018)

012029 , doi

:10.1088/1755-

1315/166/1/012029

Terbit

2018

26

Influence of ENSO on

Deviation of The Season Onset

in Java Based on CCAM

Downscaling Data

Haries Satyawardhana

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 166 (2018)

012030 , doi

:10.1088/1755-

1315/166/1/012030.

Terbit

2018

26

Analysis of Rainfall Data

based on GSMaP and

TRMM towards

Observations Data in

Yogyakarta

Iis Sofiati & Lely

Qodrita Avia

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 166 (2018)

012031 doi

:10.1088/1755-

315/166/1/012031

Terbit

2018

27

Observation of Temperature

Profiles of Kototabang

(Bukittinggi-West Sumatera

Indonesia) Using

Radiosonde and Rain Event

Identification

I Juaeni, G. A Nugroho,

S. A Rahayu, Safrijon

and Halimurrahman

, IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental Science

166 (2018) 012032 doi

:10.1088/1755-

1315/166/1/012032

Terbit

2018

Page 61: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 47

28

Analysis of El Niño and

IOD Phenomenon

2015/2016 and Their Impact

on Rainfall Variability in

Indonesia

L. Q Avia and Iis Sofiati

Analysis of El Niño

and IOD Phenomenon

2015/2016 and Their

Impact on Rainfall

Variability in Indonesia

Terbit

2018

29

Seasonal Variability Of

Ozone Vertical Profiles in

Indonesia Based on AQUA-

AIRS Data

N Komala and N

Ambarsari

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 166 (2018)

012037 doi :

10.1088/1755-

1315/166/1/012037

Terbit

2018

30

Vertical profile variations of

ozone in lower stratosphere

in Indonesia and influence

to upper troposphere ozone

based on satellite

N Ambarsari and N

Komala

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 166 (2018)

012038 doi

:10.1088/1755-

1315/166/1/012038

Terbit

2018

31

Analysis of Heavy Rainfall

with Hail using Reflectivity

and Radial Velocity Derived

from X-Band Radar in

Bandung (Study Case:

March 17, 2017)

T Sinatra and G. A

Nugroho

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 166 (2018)

012039 doi

:10.1088/1755-

1315/166/1/012039

Terbit

2018

32

The Global Population of

Mesoscale Convective

Complexes (MCCs) over

Indonesian Maritime

Continent during 15 Years

Trismidianto

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 166 (2018) 0

Terbit

2018

33 Carbon Emission from Peat

Fire in 2015. W Setyawati and

Suwarsono

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 166 (2018)

012041 doi

:10.1088/1755-

1315/166/1/012041

Terbit

2018

34

ENSO and PDO Influence

to Climate Variability in

Monsoon Region of

Indonesia

E Yulihastin, N

Cholianawati, G. A

Nugroho, T Sinatra and

H Satyawardhana

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 166 (2018)

012044, doi

:10.1088/1755-

1315/166/1/012044

Terbit

2018

35

Multiwavelenght Fibril

Dynamics and Oscilations

Above Sunspot-II wave

Propogations Signature

Emmanuel Sungging

Mumpuni, Dhani W,

Mitra Djamal, Thomas

Djamaluddin

J. Math. Fund.Sci.,

Vol.50, No. 3, 2018,

273-289

Terbit

2018

36

Comparation of Gravity

Wave Propogation

directions Observed by

Meshospheric airglow

Imaging at Three Different

Latitudes Using The M-

Transform

Septi Perwitasari, Takuji

Nakamaura, Masaru

Kogure, Yoshihiro

Tomikawa, Mitsumu K.

Ejiri and Kazuo Shiokawa

Ann. Geophys.,

36,1597-1605, 2018,

http://doi.org/10.5194/a

ngeo-36-1597-2018

Terbit

2018

Page 62: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 48

37

Particle in Cell Simulation

to Study the Charging and

Evolution of Wake

Strukture of LEO Spacecraf

Nizam Ahmad, Hideyuki

Usui and Yohei Miyake

AsiaSim 2018, CCIS

946, pp. 255-268,

http://doi.org/10.1007/9

78-981-13-2853_20

Terbit

2018

38

Long-Term Distribution of

Meteors in a Solar Cycle

Period Observed by VHF

Meteor Radars at Near-

Equatorial Latitudes

M. Batubara,

M.Yamaoto, W. Madkour

and T. Manik

Journal of Geophysical

Research : Space

physics

10.1029/2018JA025906

Terbit

2018

39

Meredional March of

Diurnal Rainfall over

Jakarta Indonesia, Observed

with a C-Band Doppler

Radar : an overview of the

HARIMAU 2010 Campaign

Shuichi Mori, Junichi

Hamada, Miki Hattori, T.

Manik, Pei- Ming Wu,

et.al

Earth and Planetary

Science (2018) 5:47,

htpp://doi.org/10.1186/

s40645-018-0202-9 (in

progress)

Terbit

2018

d. Jumlah HKI berstatus terdaftar di kementerian hukum dan HAM di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Tahun 2018, target jumlah HKI yang diusulkan ke Kementerian Hukum dan Ham dalam

bidang sains antariksa dan atmosfer sebanyak 2 buah. Capaian HKI yang diperoleh pada akhir

tahun 2018 sebanyak 10 buah. Capaian ini didorong untuk dukungan dalam pencapaian nilai

tambah dalam penilaian Pusat Unggulan Iptek (PUI) di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

(PSTA) sebgai Pusat Unggulan Pemodelan Atmosfer Indonesia.

Ke sepuluh capaian HKI ini sebagaimana ditunjukkkan pada tabel 3. 9. Capaian Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) tahun 2018.

Tabel 3. 9. Capaian Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tahun 2018.

NO Ajuan HKI Status No Pendaftaran

1. Alat Uji Tekanan Atmosfer untuk

Modul Radiosonde (PSTA) Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (21 Nov 2018)

P00201809462

2. Algoritma untuk menampilkan

informasi observasi Awan Tumbuh dari

data Satelit Himawari- 8 (PSTA)

Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (21 Nov 2018)

P00201809472

3. Algoritma unutk mengukur estimasi

CH dg radar Kapal (PSTA) Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (21 Nov 2018)

P00201809468

Page 63: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 49

1. Alat Uji Tekanan Atmosfer untuk Modul Radiosonde.

Gambaran singkat :

Invensi ini berhubungan dengan radisosonda. Lebih khususnya dengan alat yang

digunakan untuk peralatan bantu dalam proses pengujian ketahanan sensor-sensor radiosonda

terhadap perubahan tekanan udara atmosfer yang dapat mengubah kondisi fisik komponen dan

data yang akan dikirimkan ke penerima. Namun pengiriman data radiosonda pada

operasionalnya terkadang kehilangan data pada ketinggian dimana tekanan atmosfer rendah,

salah satu dugaan sementara adalah komponen pada modul radiosonda ada yang rusak karena

tekanan atmosfer rendah. Untuk menangani hal ini pada pembuatan modul radiosonda perlu

diuji dahulu sebelum diterbangkan. Semantara itu, radiosonda adalah suatu paket instrumen

yang ditempatkan dibawah balon atmosfer dan diterbangkan untuk mengukur parameter

meteorologi, temperature, humidity, tekanan, arah angin dan kecepatan angin yang

4. Sistem Pintar alat pemutus senar

parasut pada sistem Balonsonde

(PSTA)

Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (21 Nov 2018)

P00201809466

5. Adapter Selang untuk sensor Airflow

pada Roketsonde RX320 (PSTA dan

Pustekroket)

Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (21 Nov 2018)

P00201809460

6. Proses Olah Data Satelit Berorbit

Polar untuk Estimasi Indek

Kenyamanan (PSTA)

Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (21 Nov 2018)

P00201809465

7. Algoritma untuk menampilkan

Informasi Observasi Spasial Pusat

Wilayah Konfeksi dari data Satelit

Himawari 8 (PSTA)

Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (21 Nov 2018)

P00201809459

8. Desain Antena OMNI 5/8 λ

terintegrasi LNA 433 Hz.(PSTA) Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (21 Nov 2018)

P00201809463

9. Pemutus Tali dan Peletus Balon

Atmosfer berbasis Kawat Nichrome

yang terprogram (PSTA)

Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (21 Nov 2018)

P00201809469

10. CUACA ANTARIKSA (Merek)

(Pussainsa) Terdaftar di Kemen-

Kum dan Ham (07 Ags 2018)

Page 64: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 50

digabungkan ke pemancar radio dan dirangkai kedalam sebuah kotak. Dalam dunia

penerbangan data parameter atmosfer sangat diperlukan, salah satunya adalah dari data yang

dikirimkan oleh radiosonda. Namun pengiriman data radiosonda ini pada operasionalnya

terkadang kehilangan data pada ketinggian dimana tekanan atmosfer rendah, salah satu dugaan

sementara adalah komponen pada modul radiosonda ada yang rusak karena tekanan atmosfer

rendah. Untuk menangani hal ini pada pembuatan modul radiosonda diuji dahulu sebelum

diterbangkan. Alat uji tekanan atmosfer ini sederhana dan portabel yang merupakan sebuah

wadah dari bahan stainless steel dengan volume 3 liter, ditepiannya dilekatkan silikon dari

selang yang dimodifikasi kemudian tutup wadah ini ditekan menggunakan acrylic tebal 1 cm

ditengah tutup acrylic ini mempunyai konektor dari motor vakum, sebuah katup dan alat ukur

tekanan, katup terbuka untuk menyedot udara dari luar dan katup tertutup untuk membuat

ruangan didalam wadah tersebut menjadi hampa udara. Tutup acrylic ini tembus pandang untuk

monitor benda yang akan diuji.

Inventor : Rahmat Sunarya, ST, Ir.Halimurrahman, MT, Dr. Asif Awaludin, Ginaldi Ari

Nugroho ST, M.SI, Soni Aulia Rahayu, MT

2. Algoritma untuk menampilkan informasi observasi Awan Tumbuh dari data Satelit Himawari 8.

Gambaran singkat :

Invensi ini berhubungan dengan pemanfaatan data satelit Himawari-8, yang secara

khusus adalah menerapkan metode untuk menemukan awan yang berpotensi hujan (awan

tumbuh) dari Japan Meteorological Agency (JMA) untuk ditampilkan secara spasial dan real

time pada situs web Sistem Pendukung Keputusan SADEWA (Aatelitte Disaster Early Warning

System) . Dalam proses ini, data dari kanal IR1, IR2 dan IR3 dari satelit Himawari-8 dihitung

untuk menemukan awan tumbuh dan data ditampilkan secara spasial dan perjam dalam bentuk

gambar yang dapat diakses publik sewaktu-waktu.

Algoritma dasar metode tersebut adalah dengan menggunakan suhu kecerahan dari 3

band IR (6.2 μm (T6.2)/band 8, 10.4 μm (T10.4)/band 13 and 12.4 μm (T12.4)/band 15) untuk

mendeteksi awan konvektif tinggi, yaitu:

T6.2< T10.4 dan T6.2< T12.4 = Awan tumbuh yang puncaknya belum mencapai tropopaus

T6.2 ≈ T10.4 ≈ T12.4 = Puncak awan konveksi mencapai tropopaus

T6.2 > T10.4 = Puncak awan melewati stratosper

Penggunaan metode ini umumnya hanya digunakan sebagai referensi dalam karya tulis

ilmiah (sebagai penelitian) dan belum diterapkan untuk diseminasi informasi tersebut untuk

Page 65: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 51

publik secara spasial, bahkan real-time.

Inventor : Risyanto, M.Sc, Dr. Teguh Harjana, Hilmy Purnama, S.Kom

3. Algoritma unutk mengukur estimasi CH dg radar Kapal.

Gambaran singkat :

Invensi ini berhubungan dengan algoritma radar cuaca. Secara khusus invensi ini

berhubungan dengan perekayasaan pengolahan data radar navigasi kapal yang diubah menjadi

radar untuk deteksi hujan secara spasial. Algoritma pengolahan data terdiri dari beberapa

tahapan dalam mengolah sinyal-sinyal navigasi dari radar kapal.

Tahapan-tahapan pengolahan data terdiri dari digitasi sinyal, pengecekan kualitas sinyal, filter

sinyal, proses data polar, konversi data kartesian, aplikasi peta clutter, konversi adccount ke

dbz, koreksi volume, grid data, simpan dan tampilan data.. Tujuan utama dari invensi ini

adalah untuk mengkonversi sinyal-sinyal radar kapal menjadi data deteksi hujan secara spasial.

Inventor : Dr. Asif Awaludin, Tiin Sinatra, M.Si, Candra Nur Ihsan, ST Soni Aulia Rahayu,

MT, Halimurrhman, MT.

4. Sistem Pintar alat pemutus senar parasut pada sistem Balonsonde.

Gambaran singkat :

Invensi ini berhubungan dengan alat pemutus senar parasut pada sistem balon sonda

untuk pengamatan atmosfer. Secara khusus invesi ini berhubungan dengan alat deteksi pintar

pemutus senar parasut pada sistem balon sonda. Invensi ini berhubungan dengan

pengembangan perekayasaan alat pemutus senar parasut balon paten sebelumnya

(P00201403344) dimana dibuat invensi baru berupa sistem pintar yang ditanam pada paten

sebelumnya untuk meningkatkan akurasi putus-tidak putusnya senar parasut balon. Sistem

pintar alat pemutus senar parasut balonsonda yang terdiri dari : sensor photodiode dan sumber

cahaya LED Infra merah; Gulungan kawat dengan bahan menjadi satu untaian kawat yang

dialiri listrik; balon atmosfer yang berbahan karet latex; parasut yang berbahan kain atau

plastik; alat pemutus yang meliputi pembungkus (casing) atau pelindung alat pemutus; inti

dudukan (substrat) Teflon; tali pengikat gondola dan parasut; sensor tekanan; sensor penentu

titik koordinat; baterai catu daya; gondola; mikrokontroler dengan program yang ditanam di

dalamnya, alat pemutus tersebut diletakkan antara gondola dan parasut, dimana alat pemutus

tersebut dialiri arus listrik sehingga dapat memanaskan senar untuk memutuskan antara balon

atmosfer dengan parasut dan gondola. Sistem pintar yang tertanam pada mikrokontroller akan

Page 66: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 52

mengetahui apakah senar sudah benar terputus, dan jika belum akan memanaskan senar

kembali.

Inventor : Ginaldi Ari Nugroho, ST, MT, Dr. Asif Awaludin, Edy Maryadi, ST, Rachmat

Sunarya, ST, Agit Zulharman, S.Kom.

5. Adapter Selang untuk sensor Airflow pada Roketsonde RX320.

Gambaran singkat :

Invensi ini membuat suatu alat yang menghubungkan antara selang udara ke sensor

airflow pada system gas sensor pada roketsonda RX320. Apabila tanpa alat ini antara selang

dihubungkan langsung ke sensor airflow maka akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh

pemasangan karena pada sensor tidak ada dudukan pengunci selang, dan kebocoran karena

getaran ketika roket beroperasi. Alat ini sering disebut adapter, alat ini memiliki tiga bagian,

yaitu dua buah dudukan lubang yang akan dihubungkan ke selang, yaitu satu ke selang udara

keluaran dan satu lagi ke selang udara masukan, dan satu bagian lagi adalah dudukan yang akan

ditempel ke permukaan sensor airflow dimana saluran udara masuk dan keluar sesuai dengan

arah ke selang masuk dan keluarnya. Ketika adapter ini dipasang ke sistem aliran udara maka

udara akan masuk melalui selang, adapter dan ke sensor airflow, kemudian udara ini dideteksi

oleh sensor airflow dan udara keluar melalui adapter dan ke selang keluaran. Adapter ini

terletak didalam bagian Gas Sensor Suite (GSS) pada payload roketsonda RX320.

Inventor : Endro Artono, Hendra Gantina, Wely Pasadena, Halimurrhman, MT, Lilis Mariani,

Ginaldi Ari Nugroho, ST, M.Si, Dr. Asif Awaludin, Agit Zulherman, S.Kom

6. Proses Olah Data Stelit Orbit Polar untuk Estimasi Indek Kenyamanan

Gambaran singkat :

Invensi ini berhubungan dengan pengolahan data satelit berorbit polar untuk

menghitung variabel iklim, lebih khusus lagi,invensi ini berhubungan dengan metode pengolah

data untuk mengkonversi band-band satelit berorbit polar menjadi informasi Indeks

Kenyamanan di daerah kajian secara spasial. Dalam pengolahan data ini dibutuhkan tahapan

proses koreksi atmosferik dan geometrik, Image Enhancement, croping wilayah kajian,

pemisahan band-band, klasifikasi penutup lahan, menghitung spectral radiance, menghitung

temperatur permukaan, radiasi, temperatur udara, indeks kenyamanan, simpan dan tampilan

data dalam bentuk spasial dan numerik. Tujuan utama dari invensi ini adalah untuk

mendapatkan informasi Indeks Kenyamanan di suatu daerah.

Page 67: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 53

Inventor : Dr.Rr. Laras Toersilowati, M.Si, Drs. Bambang Siswanto, M.SI, Edy Maryadi, ST,

Indah Susanti, Erwin Hermawan, S.SI, M.Sc, Andri Susanto, S.Si.

7. Algoritma untuk menampilkan Informasi Observasi Spasial Pusat Wilayah Konfeksi dari

data Satelit Himawari 8

Gambaran singkat :

Invensi ini berhubungan dengan pemanfaatan data satelit Himawari-8, yang secara

khusus adalah memantau aktivitas konveksi yang berpotensi hujan deras untuk ditampilkan

secara spasial dan real time pada situs web. Dalam proses ini, data dari kanal IR1 dari satelit

Himawari-8 dihitung untuk menemukan koordinat lintang dengan Temperature Black Body

(TBB) minimum dan rata-rata bergerak posisi tersebut untuk bulan lalu dan bulan berjalan, dan

menampilkan hasilnya secara spasial dan perjam dalam bentuk gambar yang dapat diakses

publik sewaktu-waktu.

Inventor : Risyanto, M.Sc, Dr. Teguh Harjana, Hilmy Purnama, S.Kom.

8. Desain Antena OMNI 5/8 λ terintegrasi LNA 433 Hz.

Gambaran singkat :

Sistem komunikasi pada balon sonda membutuhkan antena sebagai transdusernya,

dimana antena yang dibutuhkan harus memenuhi spesifikasi tertentu. Sehingga dapat menerima

data secara near real time sesuai dengan posisi muatan berada. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut dirancanglah antena omni 5/8 λ dengan 6 buah elemen folded reflektor yang

terintegrasi dengan LNA yang bekerja pada frekuensi 433 MHz. Adapun prinsip kerjanya,

antena akan menerima data yang dikirimkan oleh muatan yang dibawa terbang dengan

menggunakan wahana balon yang sesuai dengan posisi balon berada secara near real time.

Dengan mengintegrasikan LNA ke antena diperoleh performa antena yang lebih baik. Antena

omni akan terhubung ke LNA yang telah menggunakan power yang dapat berasal dari sumber

listrik, baterai atau solar cell.

Inventor : Soni Aulia Rahayu, MT, Ginaldi Ari Nugroho, ST, M.Si, Asif Awaludin, M,Si, Edy

Maryadi, ST, Listi Restu Triani, ST.

Page 68: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 54

9. Pemutus Tali dan Peletus Balon Atmosfer berbasis Kawat Nichrome yang terprogram.

Gambaran singkat :

Pembuatan pemutus tali dan peletus balon atmosfer dengan muatan (payload) sangat

diperlukan untuk menentukan ketinggian capaian muatan ke atmosfer yang digunakan sebagai

muatan pengukur besaran atmosfer yang telah ditentukan. Muatan diputus sesuai dengan

ketinggian yang diprogram menggunakan software berbasis mikrokontroler melalui pendeteksi

pewaktu (timer), tekakan dan GPS sebagai masukan yang memberikan komando ke kawat

Nichrome melalui transistor, kawat Nichrome ini akan menimbulkan panas yang mampu

memutus tali dan meletuskan balon atmosfer. Dalam desain ini kawat Nicrome dibuat menjadi

dua bagian yaitu satu bagian sebagai pemutus tali dan satu lagi sebagai peletus balon. Untuk

desain pemutus tali ini terintegrasi kedalam satu papan rangkaian elektroniknya (PCB), pada

papan elektronik ini mempunyai dua buah slot untuk memasukan tali yang sekaligus mengunci

posisi papan elektronik pemutus apabila tali telah tegak lurus karena beban antara balon

atmosfer dan muatan, posisi papan elektronik ini bisa diubah-ubah dan tali yang akan diputus

ditempelkan ke dudukan kawat Nichrome, sedangkan untuk peletus balon mempunyai dudukan

kawat Nichrome terpisah dengan ukuran yang cukup kecil untuk dapat ditempelkan pada balon

atmosfer yang terkoneksi menggunakan kabel ke papan rangkaian elektroniknya. Diameter tali

yang akan diputus bisa sampai diameter 1 mm. Sistem pemutus tali ada di bagian tengah pada

papan rangkaian elektroniknya dengan tahanan kawat Nichrome 5 -25 Ω untuk 10 cm, kawat

Nichrome yang dipasang hanya menyerupai kawat penghubung biasa atau jumper yang

ditempelkan pada dudukan pemutus pada bagian tengah papan rangkaian elektronik. Pemberian

tegangan 7,4 V DC/850 mAh, dibutuhkan putusnya tali yang terpanaskan 3 - 10 detik pada

beban muatan 1000 gr.

Inventor : Dr.Rr. Laras Toersilowati, M.Si, Dr. Asif Awaludin, Ginaldi Ari Nugroho, St, M.Si,

Soni Aulia Rahayu, ST, MT, Agit Zulharman, S.Kom.

10. Cuaca Antariksa (merk)

Pada tahun 2018, Pusat Sains Antariksa telah mengajukan hak kekayaan ilmiah (HKI)

berupa Merk, yaitu logo khusus terkait dengan identitas sebuah terbitan buletin cuaca antariksa,

sebagai terbitan khusus terkait dengan informasi antariksa.

Page 69: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 55

Gambar 3. 21 Merk Hak Kekayaan Intelektual (HKI), untuk terbitan

“Bulletin Cuaca Antariksa” dari Pusat Sains Antariksa

Sasaran Strategis kedua : Meningkatnya layanan data dan informasi sains antariksa dan atmosfer yang prima

Pada sasaran ke dua yaitu : “Meningkatnya layanan data dan informasi sains antariksa

dan atmosfer yang prima” terdapat 2 indikator kinerja utama yang harus diselesaikan dalam

kurun waktu 1 tahun anggaran 2018, yaitu :

a. Jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer,

b. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan IPTEK di bidang sains

antariks dan atmosfer.

a. Jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Mengacu pada Perjanjian Kinerja 2018, target “jumlah pengguna yang memanfaatkan

layanan iptek sains antariksa dan atmosfer” sebanyak 75 pengguna layanan. Capaian target

jumlah pengguna layanan iptek sains antariksa dan atmosfer dalam 3 jenis kategori layanan,

yaitu : 1. Layanan bimbingan teknis dan data, 2. Kunjungan tamu instansi/kunjungan ilmiah,

dan 3 Layanan Narasumber dan Informasi.

Dari target yang telah ditetapkan sebanyak 75 pengguna layanan, maka diperoleh nilai

rata-rata jumlah penggguna layanan dari Satuan Kerja Pusat Sains Antariksa, Pusat Sains dan

Page 70: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 56

Teknologi Atmosfer dan rata-rata dari 4 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, diperoleh

jumlah pengguna yang memanfaatakan Layanan sebanyah 115 pengguna, sebagaimana terlihat

pada tabel 3.10 menunjukkan rekapitulasi isntansi pengguna yang memanfaatkan layanan

IPTEK di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer. Capaian target pengguna yang memanfaatkan

layanan iptek di bidang sains antariksa dan atmosfer ini merupakan nilai bagian dari layanan

dari 6 Satuan Kerja yang berada di kedeputian bidang sains antariksa dan atmosfer, yaitu Pusat

Sains Antarika, Pusat Sans dan Teknologi Atmosfer, Balai Pengamatan Antariksa dan atmosfer

(BPAA) Agam, BPAA Sumedang, BPAA Pasuruan dan BPAA Pontianak.

Tabel 3.10 Capaian Target Jumlah Pengguna yang memanfaatkan Layanan

IPTEK Sains Antariksa dan Atmosfer

NO Satuan Kerja Capaian

1. Pusat Sains Antariksa 117

2. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer 75

3. Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (Agam,

Sumedang, Pasuruan dan Pontianak)

39 *)

Rata-Rata 77

*) rata-rata

Peningkatan kebutuhan stakeholder dan masyarakat terkait dengan data dan informasi

sains antariksa dan atmosfer menjadi bagian yang sangat penting dan memerlukan penangan

khusus, juga merupakan bagian yang sangat penting dalam penilaian dan peningkatan

akuntabilitas kegiatan penelitian dan pengembangan dalam menjawab permasalahan yang

dibutuhkan pengguna, baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta atau kalangan

pendidikan dan masyarakat umum.

Berbagai jenis layanan, seperti layanan data, informasi serta bimbingan teknis tentang

Sains Antriksa dan Atmosfer telah banyak dilakukan oleh Pusat Sains Antariksa, Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer dan Balai yang berada di lingkungan kedeputian sains antariksa dan

atmosfer, baik yang dilakukan peneliti maupun pejabat struktural kepada stakeholder melalui

berbagai metode. Layanan diberikan kepada instansi pemerintah baik pemerintah pusat dan

daerah, serta lembaga dan perguruan tinggi, seperti : BMKG, Departemen Pertanian,

Pemerintah daerah, swasta serta kepada dunia pendidikan baik Perguruan Tinggi, Sekolah

Menengah dan dasar, swasta serta masyarakat umum.

Tabel 3. 11 menujukkan beberapa contoh layanan teknis kepada pengguna berupa bimbingan

teknis dan kunjungan ilmiah (kunjungan tamu)

Page 71: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 57

Tabel 3. 11 a. Layanan Kepada Pengguna berupa Internasional School dan Bimbingan

Teknis yang dilakukan oleh Pusat Sains Antariksa

No Instansi Waktu Keterangan

1 Universiti Teknologi Malaysia 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

2 Universiti Kebangsaan Malaysia 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

3 National Institute Of Technology,

Surat- 395007, Gujarat, India

5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

4 Universitas Pendidikan Indonesia 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

5 Universiti Tun Hussein Onn

Malaysia

5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

6 Mapua University 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

7 National University Of Malaysia 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

8 Hasanuddin University 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

9 Vietnam Academy Of Science

And Technology

5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

10 Researcher At Space Weather

Monitoring Center, And Teacher

Assistant At Canadian

International College

5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

11 Tribhuvan University 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

12 UIN Sunan Gunung Djati

Bandung

5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

13 Institute Teknologi Bandung 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

14 Nusa Cendana University 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

15 STKIP Citra Bina Nusantara

Kupang

5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

16 University of Andalas 5- 9 Maret 2018 ISELION 2018

17 Diskomlek TNI AL 19-23 Maret 2018 Bimtek MFTKR

19 Diskominfo Prov Papua 23 s/d 26 Juli 2018 Bimtek MTKR Tk.Dasar

20 Kantor camat Amfoang Barat

Laut

23 s/d 26 Juli 2018 Bimtek MTKR Tk.Dasar

21 Diskominfo Kab Jayapura 23 s/d 26 Juli 2018 Bimtek MTKR Tk.Dasar

22 Setda Kab Puncak Jaya 23 s/d 26 Juli 2018 Bimtek MTKR Tk.Dasar

23 Kominfo Kab. Yalimo Papua 23 s/d 26 Juli 2018 Bimtek MTKR Tk.Dasar

24 Kominfo Kab Belu 23 s/d 26 Juli 2018 Bimtek MTKR Tk.Dasar

25 Diskominfo Kota Jayapura 23 s/d 26 Juli 2018 Bimtek MTKR Tk.Dasar

Tabel 3. 11.b Layanan kunjungan Tamu di Pusat Sains Antariksa

No Instansi Tanggal Jenis Layanan

1 Universitas Ma Chung Malang 18 Januari 2018

Kunjungan Ilmiah

2 Universitas Bina Darma Palembang 24 Januari 2018

Kunjungan Ilmiah

3 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

31 Januari 2018

Kunjungan Ilmiah

4 NICT Jepang 5 April 2018 Kunjungan ke SWIFtS

5 Institut Teknologi Sumatera 22 April 2018 Kunjungan Ilmiah

6 Univeristas Kristen Emanuel Yogyakarta

23 April 2018 Kunjungan Ilmiah

7 Universitas Sriwijaya Palembang 25 April 2018 Kunjungan Ilmiah

8 Universitas Jambi 27 Mei 2018 Kunjungan Ilmiah

Page 72: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 58

9 Dinas Pariwisata dan Bappeda Kabupaten Siak Riau

6 Juni 2018 Kunjungan Ilmiah

10 UIN Walisongo Semarang 11 Juli 2018 Kunjungan Ilmiah

11 TNI AU Lanud Sulaiman Bandung 19 Juli 2018 Kunjungan Ilmiah

12 Universitas Muhamadiyah Surakarta 25 Juli 2018 Kunjungan Ilmiah

13 Pasis Dikreg Sesko TNI Bandung 14 Agus 2018 Kunjungan Ilmiah

14 Politeknik Elektro Negeri Surabaya (PENS)

15 Agus 2018 Kunjungan Ilmiah

15 STMIK Pranata Indonesia 29 Agus 2018 Kunjungan Ilmiah

16 UGM 15 Nope 2018 Kunjungan Ilmiah, Pembimbing Skripsi

17 Nagoya University 5-9 Maret 2018

SCOSTEP, ISEE: International School

18 Metro TV 27 Jan 2018 NS Gerhana Bulan Total, Benda Jatuh Antariksa

19 GISDA 1-2 Feb 2018 NS Thailand Space Science and Eploration Forum

20 BSCM 2-4 Maret 2018

NS Sains Antariksa dan Planetarium

21 PP Iptek 20-22 April 2018

NS Indonesia Science Day 2018

22 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

NS Edukasi Planetarium, Kecerahan Langit

23 RRI 27 Juli 2018 NS Gerhana Bulan

24 PUSPITEK 27-30 Sept 2018

NS Sains Antariksa pada Workshop

25 Kedutaan Amerika di Jakarta 23 Okt 2018 NS Mars Generation

26 PD DI Bandung 26 Des 2018 NS Pengetahuan Sains Antariksa dan Planetarium

27 UPI Bandung Jan-Feb 2018 Pembimbing PKL

28 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Okt-Des 2018 Pembimbing PKL

29 TNI Jakarta 6 Agus 2018 Data Komunikasi Radio

30 ITS Surabaya 27 Nop2018 Data Komunikasi Radio untuk Skripsi

31 Universitas Islam Negri Sultan Syarif Ksim Riau

01-Feb s/d 01-Mar 2018

Praktek Kerja

32 Politeknik Pos Indonesia 26-feb s/d 02 Mei 2018

Praktek Kerja

33 Universitas LAmpung 28-Jan s/d 28 Feb 2018

Praktek Kerja

34 Universitas Jendral Soedirman 15-jan s/d 15 feb 2018

Praktek Kerja

35 Telkom University 04-juni s/d 27 juli 2018

Praktek Kerja

36 Universits Diponogoro 14 Feb 2018 Permohonan Data Tugas Akhir

37 Universitas Katolik Widya Mandiri Praktek Kerja

38 Universitas Komputer Indonesia Sept/ Okt 2018

Praktek Kerja

Page 73: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 59

39 Institue Sains dan Teknologi Nasional Juli s/d Agus 2018

Praktek Kerja

40 Universitas Siliwngi Juli s/d Agus 2018

Praktek Kerja

41 Universitas Udayana Juli s/d Agus 2018

Praktek Kerja

42 Universitas Riau 7 Juni 2018 Penguji Ujian Sarjana

43 Sekda Kab. Sinjai 2 Nov 2018 Buletin Cuaca Antariksa

44 Setum Polda SUmut 1 Nov 2018 Buletin Cuaca Antariksa

45 Setda Kota Balikpapan 1 Nov 2018 Buletin Cuaca Antariksa

46 Sekretaris Daerah Pessel 2 Nov 2018 Buletin Cuaca Antariksa

47 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan

Buletin Cuaca Antariksa

48 Direktorat Jendral Bea dan Cukai c,q Direktorat Penindakan dan Penyidikan

Buletin Cuaca Antariksa

49 Mabes TNI Staf Kominikasi dan Elektronika

Permohonan Rekomendasi HF di PALU

50 BMKG Feb 2018 Narasumber

Tabel 3. 11.c Layanan Paraktek Kerja dan Tugas Akhir di Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer

NO INSTANSI WAKTU Pembimbing

1. Jurusan Statistika FMIPA Unpad

Januari – Februari Rosida, Indah S, Wiwiek S

2. Fak. Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI

Januari – Februari Lilik Slamet S, Tirnawati

3. FMIPA IPB Januari – Februari Haries S, Gammamerdianti, Trismidianto

4. FMIPA Unhas Januari – Februari Eddy Hermawan, Haries S, Trismidianto

5. FMIPA UNY Februari – Maret Eddy Hermawan

6. FMIPA UNS Februari Saipul Hamdi

7. STMGK Maret Trismidianto

8. Fak. Teknik Itenas Juni – Juli Edi Maryadi

9. Fakultas Sains jurusan Kimia UIN

Juli – Agustus Dessy G, Asri I, Fanny A.P

10. FMIPA Fisika Universitas Udayana

Juli – Agustus Lilik Slamet S

11. Fak. Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD

Juli – Agustus Martono

12. FMIPA Unisba Juli – Agustus Sinta B. Sipayung

13. Fak. Komunikasi dan Bisnis Telkom University

Juli – Agustus Sudirman

14. Teknik elektro Fak. Teknik Universitas Garut

Juli – Agustus Soni Aulia R, Listi R.T, Rahmat S

15. Prodi Meteorologi Fak. Ilmu & Teknologi Kebumian ITB

Juli – Agustus Trismidianto, Haries S

16. Akademi Pos Juli – Agustus Edi Maryadi

17. Fakultas Manajemen Informatika UNIKOM

Agustus – Sept. Nani Cholianawati

Page 74: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 60

Tabel 3. 11.d Layanan Permohonan Data di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

NO ISNTANSI KEBUTUHAN DATA

1. Fak. Teknik Sipil dan Lingkungan ITB Data kualitas air hujan, AWS 2. Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan

Pengembangan Kebijakan ITB AWS

3. FMIPA ITB Aerosol 4. Fakultas Kehutanan IPB AWS 5. Geografi Fak. IPS UPI AWS 6. FMIPA Statistika Unpad AWS 7. FMIPA Unhas Data Scenario Perubahan Iklim Model

CCAM Wilayah Makassar 8. LAPI ITB Atmosfer 9. FMIPA UNSRI AWS

Tabel 3. 11.e Layanan Kunjungan Tamu di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

NO INSTANSI WAKTU Ket.

1. Fak. Teknik Universitas Garut 8 Jan 2018 10 orang

2. Fak. Teknik Universitas Bangka Belitung 22 jan 2018 35 orang

3. Badan Nasional Penanggulangan Bencana 23 Jan 2018 2 orang

4. Telkom University 22 Feb 2018 1 orang

5. Pustekbang (bench marking KNAPPP) 6 Mar 2018 4 orang

6. Pusteksat (bench marking KNAPPP) 6 Mar 2018 6 orang

7. Dinas Kelautan dan Perikanan DIY 13 Mar 2018 3 orang

8. Pustekdata (studi narada) 15 Mar 2018 3 orang

9. PT. Timah 16 Mar 2018 2 orang

10. STMIK Bani Saleh 5 April 2018 18 orang

11. STT Pagar Alam 24 April 2018 157 orang

12. FMIPA UNY 27 April 2018 59 orang

13. FMIPA UNJ 8 Mei 2018 38 orang

14. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 12 Mei 2018 1 orang

15. Diskominfo Kota Bandung 30 Mei 2018 12 orang

16. Dinas Pekerjaan Umum kota Bandung 30 Mei 2018 3 orang

17. Dinas Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kota Bandung

30 Mei 2018 3 orang

18. FMIPA Ilmu Komputer UNJ 4 Juli 2018 37 orang

19. Dosen FMIPA Unhas 10-11 Juli 2018 1 orang

20. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut 11 Juli 2018 2 orang

21. BAPETEN 16 Juli 2018 4 orang

22. Pusdiklat TNI AU Pangkalan Udara Suleman 19 Juli 2018 6 orang

23. SESKO AU Lembang 14 Agt 2018 96 orang

24 Fakultas Teknik Universitas Muria, Kudus 4 Sept 2018 89 orang

25. Badan Pusat Statistik Kota Bandung 12 Okt 2018 5 orang

26. Pustekdata LAPAN 12 Okt 2018 3 orang

27. BSN 16 Okt 2018 2 orang

28. Graha Teknologi Sriwijaya 16 Okt 2018 1 orang

29. Politeknik Negeri Bandung 16 Okt 2018 1 orang

30. Fakultas Teknik UNHAS 24 Okt 2018 4 orang

31. PT. Quadran Energi Rekayasa 28 Nov 2018 4 orang

32. Badan Informasi Geospasial 26 Nov 2016 1 orang

33. BPPT 10 Des 2018 7 orang

Page 75: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 61

Tabel 3. 11.f Layanan Nara Sumber

NO INSTANSI WAKTU PERSONIL NS PSTA

1. Fak. Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Juli-Agus 2018

Ginaldi Ari (pembimbing)

2. Fak. Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Juli-Agustus 2018

Tiin Sinatra (pembimbing)

3. FMIPA IPB 2 Mei 2018 Trismidianto (penguji S3)

4. BMKG: Pertemuan NCOF 22 Agt 2018 Haries Satyawardhana, Suaydhi (NCOF)

5. Kementerian Komunikasi dan Informasi 16 Juli 2018 Didi Satiadi, Suaydhi

6. Pustekbang LAPAN (KNAPPP) 8 Mei 2018 Lilik Slamet S, Fanny Aditya Putri, Asri Indrawati

7. BMKG: Pembukaan Sekolah Nelayan di Yogyakarta

14 Agt 2018 Halimurrahman

8. Puslitbang BMKG (KNAPPP) 16 Agt 2018 Lilik Slamet S, Fanny Aditya Putri

9. Bappenas tentang Mitigasi Gas Rumah Kaca

24 Okt 2018 Sri Kaloka Prabotosari

10. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan 28 Nov 2018 Waluyo E. Cahyono

11. Walhi tentang Perubahan Iklim 10 Des 2018 Waluyo E. Cahyono, Indah Susanti

Gambar. 3.21. menunjukkan beberapa contoh kegiatan layanan yang dilakukan :

layanan bimbingan teknis, layanan bimbingan tugas akhir perguruan tinggi dan layanan secara

umum hasil-hasil libang sains antariksa dan atmosfer kepada stakeholder/pengguna.

Pemberian layanan informasi secara online juga telah dilakukan, sebagai inovasi pemberian

layanan yang cepat akurat dan near real time, yaitu dengan memberikan open akses melalui

website “Layanan Satu LAPAN” melalui beberapa aplikasi sistem pendukung keputusan

(DSS), seperti : sistem informasi potensi bencana hidrometeorologi melalui aplikasi DSS

SADEWA dan SANTANU, informasi tentang cuaca antariksa melalui aplikasi DSS SWIFtS

dan informasi tentang berubahan iklim melalui aplikasi DSS SriRama, serta informasi tentang

kimia atmosfer memalui aplikasi DSS Srikandi.

Sistem layanan informasi secara online telah banyak diakses oleh stkaholder, pemerintah

daerah, LSM dan masyarakat serta beberapa stake holder luar negeri (yang dapat dilihat dari

counter pengunjung).

Page 76: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 62

a. Kunjungan Universitas Ma Chung

Malang di Pussainsa

b. Kunjungan Pasis Dikrek Sesko TNI

c. Pelaksanaan bimbingan Teknis di

Pontianak (17 April 2018)

d. Kunjungan PT. Quadran Energi

Rekayasa ke PSTA (28 Nov 2018)

Gambar 3.22. Contoh Kegiatan Layanan & Bimtek Sains Antariksa dan Atmosfer

b. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer

Pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM) di lingkungan kedeputian Sains

Antariksa dan Atmosfer telah dilakukan di masing-masing satuan kerja untuk periode tahun

2018, baik dengan cara kuantitatif dan kualitatif dengan memberikan kuisioner pada setiap

kegiatan pelayanan yang dilakukan di masing masing satuan kerja. Berbagai layanan IPTEK

dibidang sains Antariksa dan Atmosfer telah banyak diberikan kepada stakeholder baik yang

sifatnya layanan bimbingan teknis, kerja praktek mahasiswa dan siswa sekolah menengah

keahlian (SMK), bimbingan tugas akhir mahasiswa, layanan kunjungan tamu untuk

mengetahui aktifitas/kegiatan litbang di kedeputian sains Antariksa dan Atmosfer.

Pengukuran indek kepuasan masyarakat (IKM) ini diperlukan untuk mengetahui tingkat

kepuasan masyarakat didalam menerima layanan yang diberikan, juga untuk mengetahui

Page 77: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 63

kecenderungan kinerja layanan disetiap satuan kinerja dibawah Deputi Bidang Sains Antariksa

dan Atmosfer secara berkala.

Unsur indek layanan yang dinilia meliputi : prosedur layanan, persyaratan layanan,

petugas layanan kedisplinan layanan, tanggung jawab layanan, kemampuan petugas layanan,

kecepatan layanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas,

kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal pelayanan,

kenyamanan lingkungan dan keamanan pelayanan sebagamana telah ditetapkan dalam

keputusan Menteri PAN nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003,

Nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang disajikan pada laporan ini merupakan

nilai rata-rata unsur dari masing-masing unit pelayanan satuan kerja di bawah Deputi Bidang

Sains Antariksa dan Atmosfer yang pelaksanaan dilakukan mengacu pada PerMen PAN-RB

nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap

Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Nilai rata-rata IKM dari hasil survey yang telah dilakukan

di masing-masing satuan kerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer adalah 85,90 atau

107,40 %, nilai ini telah melebihi dari target yang telah ditetapkan sebesar 80 sebagaimana

terlihat pada tabel 3.12. menunjukkan nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) di Lingkungan

Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer.

Tabel 3. 12. Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)

di Lingkungan Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer Tahun 2018

No Satuan Kerja Target IKM Capaian IKM

1. Pusat Sains Antariksa 80 83,89

2. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer 80 86,50

3. BPAA Agam 80 83,92

4. BPAA Sumedang 80 88,69

5. BPAA Pasuruan 80 92,00

6. BPAA Pontianak 80 80,39

Kedeputian Sains (rata-rata) 80 85.90

3.3. CAPAIAN LAIN DILUAR IKU :

Capaian lain diluar indikator kinerja utama dan merupakan capaian yang signifikan

terhadap dukungan sasaran strategis dan integral terhadap VISI dan MISI LAPAN, yaitu :

Menjadi Pusat Unggulan Penerbangan dan Antariksa Untuk mewujudkan Indonesia yang

Maju dan Mandiri, sudah nampak tingkat capaiannya dan diharapkan dapat tercapai pada

akhir tahun rencana srtategis 2015 – 2019. Pada tahun 2018 ini Pusat Sains Antariksa telah

ditetapkan untuk dibina menjadi Pusat Unggulan Iptek Cuaca Antariksa, menyusul Pusat Sains

Page 78: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 64

dan Teknologi Atmosfer yang lebih dahulu ditetapkan menjadi Pusat Unggulan Iptek

Pemodelan Atmosfer Ekuatorial Indonesia. Tabel 3. 13 berikut menunjukkan capaian diluar

IKU pada tahun 2018, yaitu :

Tebel. 3. 13. Capaian diluar IKU pada tahun 2018

NO

CAPAIAN

KETERANGAN

1. Akreditasi Pranata Litbang (KNAPPP) PSTA

2. Apresiasi Prayoga Sala dari Ristek-Dikti PSTA

3. ISO 9001-2015, 16 00 C 19038 Manegemen DSS SWIFtS Pussainsa

4. Apresiasi / Penghargaan Zone Integritas menuju

WBK/WBBM PSTA dan Pussainsa

5. Pusat Unggulan Iptek Cuaca Antariksa (dibina) Pussainsa

6. Apresiasi sebagai Lembaga Induk yang berkomitmen

dalam mendukung pengembangan PUI

Depputi Sains antariksa

dan Atmosfer

7. Proses hilirisasi produk litbang Radar Santanu dan

Radiosonde dg PT. INTI. Serta Standarisasi RSNI untuk

Radar Santanu.

PSTA

8. Pengembangan HPC dan Stotage BIG DATA PSTA

(1). AKREDITASI PRANATA LITBANG (KNAPPP)

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer pada tanggal 13 Desember 2018 telah menerima

sertifikasi akreditasi KNAPPP pada acara deklarasi Pusat Unggulan IPTEK di Serpong, sebagai

organisasi litbang yang telah memenuhi kriteria standar nasional oleh Komite Nasional

Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan, yang merupakan pengakuan formal secara

Nasional atas kemampuan melaksanakan litbang sesuai dengan tugas dan fungsi, Visi dan Misi,

mutu keluaran hasil litbang yang effiseian dan berkinerja. PSTA telah memenuhi persyaratan

kompetensi sebagai lembaga litbang mencakup : WADAH : Organisasinya dapat diidentifikasi,

memiliki kelengkapan pranata litbang dan memiliki wawasan kedepan. SISTEM : Organisasi

memiliki sistem pengelolaan yang menjamin mutu hasil litbangnya, memiliki jaringan kerja

sama, dan memiliki perencanaan progran dan kegiatan. SUMBER DAYA : Organisasinya

memiliki sumber daya manusia, peralatan, sarana dan prasarana serta dana untuk melkakukan

litbang. KELUARAN : Kegiatan litbangnya memiliki keluaran yang memiliki akibat dan

dampak dalam pembangunan Indonesia.

Proses pencapaian KNAPPP memerlukan proses yang panjang, dimulai sejak Juli 2017

dengan pendaftaran awal pranata litbang PSTA ke Kementerian Ristek-Dikti pada tanggal 13

Juli 2017, yang selanjutmya dilakukan beberapa kali penilaian dan ferifikasi dokumen dan

lapangan oleh assesor KNAPPP ke PSTA, hingga diperoleh keputusan akreditasi KNAPPP

Page 79: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 65

pada tanggal 27 September 2018, dengan runag linkup Ilmu Atmosfer, Meteorologi dan

Klimatologi.

Keberhasilan PSTA memperoleh akreditasi KNAPPP merupakan simbol keberhasilan

kerjasama menagemen, staf dan seluruh parangkat litbang. Masa keberlakuan KNAPPP mulai

31 Mei 2018 sampai dengan 30 Mei 2021.

Gambar 3. 23 Proses Assesmen dan Konsinyering Dokumen KNAPPP (PUI) pada

bulan September dan Oktober 2017

Gambar 3. 24 Penyerahan Sertifikat Akreditasi KNAPPP, tanggal 13

Desember 2018

Setelah mendapat sertifikat akreditasi KNAPPP, maka kegiatan managemen di PSTA

mengikuti aturan seperti yang tertuang dalam “Sistem Manegemen Mutu KNAPPP”. PSTA

saat ini menjadi tempat rujukan dan study banding oleh instansi lain dalam penyusunan

dokumen KNAPPP, yaitu Pusat Teknologi Penerbangan – LAPAN, Pusat Teknologi Satelit –

LAPAN, Puslitbang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika- BMKG, Pusat Penelitian

Material BPPT.

Page 80: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 66

(2) APRESIASI PRAYOGA SALA DARI KEMEN. RISTEK-DIKTI

Prayoga Sala merupakan anugerah yang diberikan untuk mengapresiasi prestasi lembaga

pemerintah non-kementerian, Pusat Unggulan IPTEK dan Lembaga Penelitian dan

Pengembangan didalam membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan,

kelembagaan, sumber daya dan jaringan Inovasi untuk menghasilkan Ibnovasi.

Penganugerahan penghargaan karya inovasi nasional dilakasanakan dalam rangka mewujudkan

dukungan IPTEK bagi peningkatan daya saing menuju kemandirian, penguatan Inovasi

diarahkan untuk percepatan difusi dan pemanfaatan teknologi dan hasil inovasi untuk

penciptaan nilai tambah komersil, ekonomi dan atau sosial budaya yang dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat dangsa dan negara. Penganugerahan penghargaan karya inovasi

nasional ini dileksanakan dengan azas kebebasan akademik, partisipatif, keterbukaan,

akuntabilitas, manfaat (komersil, ekonomi dan atau sosial budaya), serta berkelanjutan.

Sedangkan tujuan dari penganugerahan penghargaan karya inovasi nasional, antara lain :

1. Mendorong peningkatan kemampuan IPTEK, yang diikuti dengan penguatan inovasi

nasional untuk mendukung kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia

2. Membangun iklim kondusif penguatan dan pengembangan inovasi sebai outreach dari

riset Iptek dalam penciptaan nilai tambah komersil, ekonomi dan atau sosial budaya

secara berkelanjutan.

3. Memberikan dorongan kepada para pelaku inovasi (seluruh lembaga, daerah, dunia

usaha dan masyarakat) agar dapat terpacu dalam mewujudkan ide kreatif dalam

penciptaan nilai tambah, baik sebagai individu maupun melalui kemitraan dan kerja

sama antar unsur inovasi.

Dalam pemberian penghargaan Prayoga Sala tahun 2018, Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer – LAPAN ditetapkan sebagai peringkat 1 (pertama), pemberian penghargaan ini

disampaikan pada saat peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke -23 di Riau, pada

tanggal 10 Agustus 2018, yang diberikan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi dan

Perguruan Tinggi

Page 81: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 67

Gambar 3. 25. Penyerahan Anugerah Prayoga Sala peringkat 1 (pertama) kepada

Ka. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN oleh Bpk. Menteri Ristek-Dikti.

(3) ISO 9001-2015, 16 00 C 1903 MANAGEMEN DSS SWIFtS.

SWIFtS (Space Wheather Information and Forcating Service) yang merupakan Sistem

Pendukung Keputusan Cuaca Antariksa, pada tahun 2018 telah menerima serifikasi

Managaemen Mutu ISO 9001-2015 dari TUV NORD Indonesia., SWIFtS telah memnuhi

kriteria managemen mutu ISO 9001 – 2015 yang meliputi 7 Prinsip Menegemen Mutu, Yaitu

: Customer Focus, Leadhership, Engagement of People, Process Approach, Improvement,

Eviden Based Decision Making, dan Relationship Management.

Customer Focus, merupakan prioritas utama dalam sistem menegemen mutu, SWIFtS telah

memenuhi kategori customer focus, dimana aplikasi SWIFtS telah memberikan kebutuhan yang

melebihi harapan customer untuk ketercapaian kepuasan pelanggan didalam memberikan

layanan informasi Cuaca Antariksa, Sistem Informasi Cuaca Antariksa melalui aplikasi Sistem

DSS Cuaca Antariksa SWIFtS akan terjamin didalam jangka waktu yang panjang.

Leadership, Pimpinan lembaga (dalam hal ini : Ka. Pussat Sains Antariksa) memeiliki peran

sebagai leadership (pelatih) dalam memberdayakan seluruh komponen sumber daya, SDM,

pembuatan keputusan berdasarkan data dan fakta (decesion makaer) serta sustainable

manageman dalam pengelolaan SWIFtS.

Engagement of People, SWIFtS telah memberikan nilai lebih kepada customer, yang juga

didukung oleh personal yang berkompeten, memberdayakan dan melibatkan seluruh komponen

disemua tingkat, aplikasi SWIFtS mempromosikan pendekatan proses dan pentingnya

kontribusi disetiap tingkat managemen.

Process Approach, Sistem managemen mutu SWIFtS yang ditetapkan bukan dibuat

berdasarkan atas pendekatan organisasi akan tetapi berdasarkan atas proses murni yang

melibatkan seluruh komponen dan pihak yang terkait.

Page 82: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 68

Improvement, Aplikasi SWFtS selalu dilakukan fokus pengembangan / peningkatan aplikasi

yang berkelanjutan sesuai dengan perubahan terkini, kebutuhan stake holder Nasional dan

perkembangan secara internasional sebagai branch making dan atau kompetitor.

Evident Based Making, Seluruh informasi SWIFtS berdasarkan atas data dan fakta dan hasil

analisis data pemantauan, sehingga keputusan informasi yang diberikan menghasilkan

informasi produktif dan tepat sasaran.

Relationship Managemen, SWIFtS dibangun dalam sebuah komponen sistem yang

terintegrasi, antar kepentingan (interested parties), sistem data (managemen data), mitra kerja

(Balai Pengamatan Antriksa dan Atmosfer), stasion pengamamatan di luar balai, para peneliti,

perekayasa, teknisi, stake holder dan masyarakat pengguna.

Gambar 3. 26 Acara serah terima Sertifikasi Managemen Mutu ISO 9001-

2015 Untuk DSS Cuaca Antariksa SWIFtS

(4) APRESIASI ZONE INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

Zone Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat yang diberikan kepada K/L dan

Pemda yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan

Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBK). Pada tahun

2018 2 (dua) satuan kerja yang berada di kedeputian sains antariksa dan atmosfer, yaitu Pusat

Sains Antariksa dan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer telah ditetapkan dan memperoleh

“Apresiasi Zone Integritas menuju WBK/WBBM”. Penghargaan ini diberikan bertepatan

dengan Hari Anti Korupsi oleh Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Men-PANRB) Syarifudin di Ballroom Hotel The Sultan, Jl. Gatot Subroto Jakarta,

pada tanggal 10 Desember 2018.

Zona Integritas merupakan predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang

pimpinan/jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui

reformasi birokrasi, khusunya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas layanan

Page 83: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 69

publik. Ada 6 aspek yang dinilai, yaitu managemen perubahan, managemen SDM, Pelayanan

Publik, Tata Laksana, Akuntabilitas serta Pengawasan.

Proses untuk mencapai predikat WBK/WBBM dikedua satusan kerjas PSTA dan Pussainsa,

dimulai dari tahap koordinasi dan penyiapan verifikasi untuk memperisapkan survey oleh tim

surveyor, pada bulan oktober 2018 dilakukan pengawsan, pendataan survei hasil pelaksanaan

reformasi birokrasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kota Bandung, dan pada bulan berikutnya

November 2018 dilakukan penilaian dan verifikasi Lapangan Wilayah Bebas Korupsi oleh

Kemanpan RB.

Gambar 3.27 Pemberian Apresiasi dan Penganugerahan Zone Integritas menuju

WBK/WBBM tahun 2018

(5). PUSAT UNGGULAN IPTEK CUACA ANTARIKSA (DIBINA)

Pada tahun 2018, Pusat Sains Antariksa bersama sama dengan Pusat Teknologi Roket,

Pussainsa telah ditetapkan dan memperoleh status menjadi Pusat Unggulan IPTEK Cuaca

Antariksa dari Kemenristek-Dikti (dalam ketgori dibina). Diharapkan pada tahun berikutnya,

2019 Pusat Sains Antarika bisa ditetapkan menjadi Pusat Unggulan IPTEK Cuaca Antariks

sebagaimana diharapkan bahwa seluruh satuan kerja teknis di LAPAN dapat ditetapkan

menjadi Pusat Unggulan IPTEK. Pada akhir tahun 2019.

Dalam masa pembinaan sebagai Pusat Unggulan IPTEK, maka Pussainsa sebagai PUI harus

mengembangkan 3 (tiga) kapasitas kelembagaan yang mencakup kapasitas lembaga mengakses

informasi (sourching Capacity), Kapasitas Riset (Reseatch dan development Capacity) dan

Kapasitas Diseminasi (Dissemination Capacity). Dengan ditetapkannya Pussainsa menjadi PUI

(dibina) diharapkan tujuan sebagai PUI segera terwujud, yaitu peningkatan kapaisitas dan

kapabilitas kelembagaan, sumber daya dan jaringan IPTEK dari lembaga litbang bidang

prioritas spesifik dan terjadi peningkatan relevansi dan produktifitas serta pendayagunaan

Page 84: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 70

IPTEK dalam sektor produksi dalam menumbuhkan perekonomian nasional yang pada

gilirannya dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Gambar 3. 28 Penandatanganan PUI Cuaca Antariksa (Pussiansa)

tahun 2018

(6). APRESIASI SEBAGAI LEMBAGA INDUK YANG BEKOMITMEN DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PUI.

Pada tahun 2018, bersama sama kedeputian Teknologi Penerbangan dan Antariksa,

Deputi Penginderaan jauh, Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer telah menerima penghargaan

sebaga sabagai salah satu Lembaga Induk Pembina Lembaga Litbang terbaik, pada acara

penganugerahan Apresiasi Lembaga Litbang 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian

Ristek-Dikti bertempat di ICE Serpong pada bulan Desember 2018. Pengakuan yang diberikan

oleh Kementerian Ristek-Dikti merupakan bagian dari upaya memperkuat kapiasta Lembaga

didalam peningkatan Kompetensinya.

Gambar 3. 29 Penganugerahan Penghargaan atas Komitmen yang tinggi

Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer terhadap pembangunan Pusat

Unggulan IPTEK

Page 85: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 71

(7) PROSES HILIRISASI PRODUK LITBANG RADAR SANTANU DAN RADISONDE DENGAN PT INTI SERTA PROSES RSNI RADAR SANTANU

Sistem Pemantauan Hujan Spasial (SANTANU) merupakan sistem informasi deteksi hujan

berbasis teknologi radar X-Band yang dikembangkan oleh Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

(PSTA), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Informasi yang didapat dari

SANTANU berupa informasi deteksi hujan dalam bentuk data posisi dan intensitas hujan.

SANTANU mampu menghasilkan peta terjadinya hujan secara berkelanjutan (continuous) per 2

menit near real time. Sistem ini relatif terjangkau, handal, dimensi yang relatif lebih efisien,

serta mudah untuk perawatan dan instalasi. SANTANU dapat ditempatkan di daerah terpencil

sehingga dapat melengkapi area yang tidak dapat terjangkau oleh jaringan radar cuaca yang

sudah ada di Indonesia. Proses hilirisasi, pengujian dan komersialisasi telah dilakukan

bekerjasama dengan PT. INTI sebagai mitra industri serta BMKG sebagai mitra operasional

didukung oleh Kemenristekdikti, sementara untuk standarisasi nasional, secara paralel RSNI

(Rancangan Standar Nasional Indonesia) Radar SANTANU sedang dalam proses pengajuan di

Badan Standardisasi Nasional. Selain Radar SANTANU produk litbang lain yangsedang dalam

proses hilirisasi bersama PT. INTI adalah Radionsonde “DADALI”.

Gambar 3. 30 Interface tampilan Online DSS Radar SANTANU.

Page 86: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 72

(8) PENGEMBANGAN HPC DAN STORAGE BIG DATA

Pada Tahun 2018 Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mengembangangkan

infrasturktur perangkat keras untuk mendukung Sistem Pendukung Keputusan. Perangkat keras

tersebut yaitu High Performance Computing (HPC) untuk mendukung Sistem Prediksi Numerik

Atmosfer dan Distribute Storage System (DFS) sebagai sistem storage big data PSTA.

Pengembangan HPC dilakukan dengan penambahan server node untuk memenuhi kebutuhan

pemodelan dinamik dengan resolusi yang lebih tinggi. Resolusi yang lebih tinggi untuk wilayah

Indonesia dibutuhkan terutama untuk simulasi dan prediksi curah hujan yang sangat sensitif

terhadap presisi model karena pola strukturnya yang halus, dan untuk menangkap modulasi

orografis akibat pegunungan serta pengaruh siklon tropis.

Pengembangan HPC yang dilakukan adalah dengan menambahkan 1 master dan 18 server

node. Dengan spesifikasi master adalah 48 core, 128 G memory dan kapasitas penyimpanan daa

120 T. Sedangkan spesifikasi setiap server node adalah 64 core, 128 G, sehingga total core

untuk HPC baru adalah 1152 core. Dan jumlah total keseluruhan HPC adalah 2552 core.

Keselurah sistem HPC didukung oleh infiniband untuk interkoneksi antar node, yang memiliki

kecapatan tingg dan bandwidth yang besar. Pengembangan HPC sampai dengan 2018 terlihat

pada Gambar 3.39. HPC yang dimiliki PSTA didukung untuk litbang dan mendukung DSS

PSTA. Pengembangan dilakukan untuk meningkatkan resolusi temporal maupun spasial, dan

mendungkung ekpserimen dikegiatan penelitan dan pengembangan model atmosfer Indonesia.

Selain HPC, komponen penting lainnya dari DSS adalah sistem Basis Data Atmosfer Indonesia

(BISMA) yang berfungsi untuk mengelola data atmosfer di Indonesia yang kemudian akan

diproses menjadi informasi dan digunakan oleh DSS. Sistem Basis data ini membutuhkan

media penyimpanan data (storage) yang cukup besar dan selalu tersedia untuk menyimpan data

pengamatan maupun prediksi atmosfer secara real time.

Dengan demikian, sistem storage yang dibutuhkan adalah yang memiliki kapasitas besar, dapat

dikembangkan, dapat diakses oleh lebih dari satu server, selain itu mudah dalam

penggunaannya serta pemeliharaannya. Sistem storage Hadoop merupakan salah satu teknologi

Big Data yang dapat memenuhi kebutuhan penyimpanan data sebagai sistem khusus (dedicated

system) untuk penyimpanan yang terhubung dengan jaringan komputer sehingga dapat diakses

oleh server atau pengguna, serta mudah untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Gambar

3.40 memperlihatkan server stotrage hadoop untuk big data dalam rak server.

Page 87: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 73

(a) 2016 (b)2017 (c) 2018

Gambar 3. 31 High Performance Computing

Hadoop adalah framework sistem penyimpan dan pemroses data terdistribusi. Sebagai

sistem penyimpan, hadoop memiliki sistem file tersendiri yang dikenal dengan HDFS (Hadoop

Distributed File System). Sebagai pemroses, hadoop memiliki mekanisme yang dikenal dengan

MapReduce. Hadoop adalah framework yang dapat memenuhi kebutuhan big data baik sebagai

sistem penyimpan maupun pemroses.

Gambar 3. 32. Storage Big Data

(Hadoop)

Page 88: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 74

Sebagai framework open source dan gratis, hadoop berkembang dan memiliki fitur-fitur

tambahan seperti Hbase, Hive, Impala. Fitur-fitur tersebut melengkapi fungsi standar hadoop

sebagai framework dalam bentuk perangkat lunak penyimpan dan pemroses data.

Hadoop merupakan sistem terdistribusi, yaitu sistem yang terdiri dari beberapa node. Node

mengacu pada perangkat keras dengan level server. Setiap node memiliki fungsi tertentu dan

terintergrasi. Fungsi-fungsi yang ada pada hadoop untuk node-node tersebut yaitu Namenode,

Standby Namenode Jobtracker, Datanode dan Hadoop Gateway. Namenode, Standby

Namenode dan Jobtracker berfungsi sebagai master yang mengkoordinasikan dan menyimpan

metadata Datanode. Datanode adalah node yang berfungsi sebagai penyimpan data dan

pemroses data, sering dikenal sebagai worker. Gateway berfungsi sebagai jembatan antara

hadoop dan client. Sebagai sistem yang terdistribusi hadoop bersifat scale out, yaitu dapat

dikembangkan dengan menambah node pada hadoop yang sudah ada.

Pada tahun 2018, PSTA mengembangkan storage server hadoop, dengan menambahkan

datanode server sebanyak 15 unit server, dengan spesifikasi masing-masing 24 core CPU,

12x32 Gb Memory, dan 10x12 T kapasitas storage. Sehingga total kapasitas penyimpanan

adalah 1.6 P.

3.4 EVALUASI KINERJA TAHUN 2018 TERHADAP 2017.

Perbandingan capaian target indikator kinerja tahun 2018 terhadap 2017 seperti terlihat

pada tabel 3.14. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2018 dan 2017 Deputi Bidang Sains

Antariksa dan Atmosfer. Secara total rata-tata terlihat terjadi peningkatan capaian target dari

tahun 2017 sebesar 123 % menjadi 186 % pada tahun 2018. Hal ini kontribusi terbesar

peningkatan prosentase berada pada jumlah capaian HKI di bidang sains antariksa dan

atmosfer sebesar 500 %, dan jumlah publikasi internasional yang terindek di bidang sains

antariksa dan atmosfer sebesar 260 %, dan capaian jumlah pengguna yang memanfaatkan

layanan IPTEK sebesar 102 %, sementara pada indek kepuasan masyarakat atas layanan

IPTEK dibidang sains antariksa dan atmosfer (IKM), prosentase pada tahun 2018 sebesar 107

%, mengalami penurunan sedikit dibandingkan capaian prosentase pada tahun 2017.

Page 89: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 75

Tabel 3.14. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2018

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmoser

Sasaran

Strategis IKU / Indikator Kinerja Utama

Capaian Target

Ket 2017 2018

Jum % Jum % Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian

iptek dibidang

sains antariksa

dan atmosfer

yang maju

1. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di

bidang sains antariksa dan atmosfer

yang operasional untuk pemantauan

SDA, lingkungan serta mitigasi

bencana dan perubahan iklim

9 100 10 100 --

2. Jumlah publikasi nasional terakreditasi

di bidang sains antariksa dan atmosfer. 15 94 13 44,8 -

3. Jumlah publikasi internasional yang

terindeks di bidang sains antariksa dan

atmosfer.

22 157 39 260 -

4. Jumlah HKI berstatus terdaftar di Men-

Kum & HAM dibidang sains antariksa

dan atmosfer. 1 100 10 500 -

Meningkatnya

layanan data

dan informasi

sains antariksa

dan atmosfer

yang prima

5. Jumlah pengguna yang memanfaatkan

layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer. 86 172 77 102 -

6. Indeks kepuasan masyarakat atas

layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer. 89,0

5 113 86 107 -

Rata-rata 123 186

Tabel 3.15. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 S/D 2018

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmoser

Sasaran

Strategis IKU / Indikator Kinerja Utama

Capaian Target Ket

2015 (%)

2016 (%)

2017 (%)

2018 (%)

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian

iptek dibidang

sains antariksa

dan atmosfer

yang maju

1. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di

bidang sains antariksa dan atmosfer

yang operasional untuk pemantauan

SDA, lingkungan serta mitigasi

bencana dan perubahan iklim

114 100 100 100

2. Jumlah publikasi nasional terakreditasi

di bidang sains antariksa dan atmosfer. 75 71 94 44,8

3. Jumlah publikasi internasional yang

terindeks di bidang sains antariksa dan

atmosfer.

100 283 157 260

Page 90: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 76

3.5 AKUNTABILITAS KEUANGAN

Akuntabilitas penggunaan anggaran dihitung dari perbandingan rasio antara dana ABPN

DIPA 2018 dibagi dengan tingkat penyerapan anggarannya. Seluruh kegiatan dan sub kegiatan

di lingkungan Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer pendanaan berasal dari dana

ke-DIPA-an 2018. Dana APBN dipergunakan untuk mendukung percepatan pencapaian

sasaran program dan kegiatan berupa kegiatan penelitian dan pengembangan, perekayasaan,

soasilaisasi/diseminasi, pengadaan barang modal, peralatan dan mesin, pengadaan bahan-bahan

penelitian,seta pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana.

Pengelolaan Keuangan DIPA 2018 pada umumnya dilaksanakan relatif dengan baik,

penyerapan dana yang disediakan pada tahun 2018 ini, secara umum selain digunakan untuk

gaji upah, perjalanan dinas, belanja bahan. Dominan terbesar digunakan untuk belanja dan

barang modal. Dana DIPA 2018 Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer sebesar

207.092.871.000,- dengan daya serap anggaran sebesar Rp. 196.717.616.096,- (96,33 %).

Secara rinci tingkat penyerapan dana DIPA 2018 di Keeputian Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer sebagaimana terlihat pada tabel 3.16, sementara tabel 3.17 menunjukkan

perbandingan tingkat daya serap anggaran di lingkungan deputi sains antariksa dan atmosfer

dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018.

4. Jumlah HKI berstatus terdaftar di Men-

Kum & HAM dibidang sains antariksa

dan atmosfer. - 60 100 500

Meningkatnya

layanan data

dan informasi

sains antariksa

dan atmosfer

yang prima

5. Jumlah pengguna yang memanfaatkan

layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer. 130 103 172 102

6. Indeks kepuasan masyarakat atas

layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer. 107 115 113 107

Page 91: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 77

3.6 ANALISIS EFFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

1. EFFISIENSI SUMBER DAYA LISTRIK DAN AIR

Arahan dan intruksi effisiensi penggunaan sumber daya pada sutuan kerja di bawah

kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer selalu disampaikan dan diingatkan kepada tiap satuan

kerja baik untuk effisiensi pelaksanaan penggunaan anggaran maupun effisensi penggunaan

sumber daya lain, khususnya terkait dengan penggunaan sumber daya anggaran pada pos

Tabel 3. 16. Daya serap anggaran di Kedeputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Tahun Anggaran 2018

No Nama Satker Pagu Anggaran

Rp.

Realisasi

Rp.

Penyerapan

%

1. Pussainsa 148.866.000.000,- 140.036.020.742,- 94,07 %

2. PSTA 33.894.471.000,- 33.170.631.325,- 97,86 %

3. Balai PAA Agam 5.346.500.000,- 5.104.533.746,- 95,47 %

4. Balai PAA Sumedang 4.569.500.000,- 4.414.639.625,- 96,61 %

5. Balai PAA

Pasuruan 7.597.600.000,- 7.392.643.309,- 97,30 %

6. Balai PAA Pontianak 6.818.800.000,- 6.599.147.349,- 96,78 %

Jumlah / Rata-rata 207.092.871.000,- 196.717.616.096,- 96,33 %

Tabel 3. 17. Perbandingan Capaian Daya serap anggaran (%)

di Kedeputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer TA 2015 – 2018

No Nama Satker 2015 2016 2017 2018

1. Pussainsa 88,55 93.90 74,64 94,07

2. PSTA 93,18 96.41 96,19 97,86

3. Balai PAA Agam 85,14 93.18 96,80 95,47

4. Balai PAA Sumedang 97,39 96.30 96,36 96,61

5. Balai PAA Pasuruan 93,49 98.41 97,12 97,30

6. Balai PAA Pontianak 93,08 92.84 98,17 96,78

Jumlah / Rata-rata 91,81 94,75 82,07 96,33

Page 92: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 78

anggaran perjalanan dinas dan belanja barang. Arahan dilakukan pada setiap rapat koordinasi

maupun pada kesempatan koordinasi lapangan, berikut contoh pelaksanaan effisensi

penggunaan sumber daya listrik dengan himbuan melalui beberapa pemasangan sticker agar

untuk melaksanaan sumber daya listrik dan air.

Upaya/Inovasi dan langkah langah dalam penghematan energi dalam rangka

mendukung gerakan nasional penghematan energi yang dilakukan Satuan kerja dilinkungan

kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer melalui :

1. Membentuk Satuan Tugas Penghematan Energi dan Air di Lingkungan Satuan Kerja

LAPAN Bandung, sesuai dengan Surat Keputusan Kepala LAPAN No.196 Tahun 2016

tentang Satuan Tugas Penghematan Energi dan Air di Lingkungan LAPAN.

2. Membentuk Gugus Tugas Penghematan Energi dan Air di Lingkungan Satuan Kerja

LAPAN Bandung sesuai dengan Surat Keputusan Kepala LAPAN No.197 Tahun 2016

tentang Gugus Tugas Penghematan Energi dan Air di Lingkungan LAPAN.

3. Penghematan Energi dan Air dengan cara sebagai berikut :

Penggantian dan pemasangan dengan lampu LED di setiap ruangan di lingkungan

satuan kerja LAPAN-Bandung

Pemasangan meteran air untuk upaya pengontrolan penggunaan air dan pengecekan

secara berkala terhadap alat - alat (meteran, keran air, saluran air dll)

Pemasangan tirai vertikal blind pengganti tirai biasa untuk mengoptimalkan cahaya

matahari pada siang hari untuk penerangan ruangan.

Pemasangan atribut/sticker gerakan hemat energi (pemasangan stiker dan baner)

Sosialisasi dan himbauan hemat energi dan air biasa dilakukan pada saat coffee

morning, rapat koordinasi dan pada even even nonformal lainnya .

Page 93: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 79

Gambar. 3.33 Stiker hemat energi di PSTA dan Pussainsa

Gambar. 3.33 Stiker hemat energi di Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmosfer

Langkah dan inovasi yang telah dilakukan oleh Satuan Kerja di lingkungan kedeputian

Sains Antariksa dan Atmosfer dab BPAA untuk mendukung gerakan nasional penghematan

energi mengantarkan Satuan Kerja di Bandung sebagai Satuan Organisasi Terbaik dalam

Penghematan Energi dan Air di Lingkungan LAPAN (2017), Effisensi dan pengehamatan

sumber daya terus dilakukan secara kontinyu dan menerus.

Page 94: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 80

2. EFISIENSI ANGGARAN

Mengacu pada PMK-RI nomor 214 tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja

Anggaran Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lemabaga,

maka penilaian evaluasi kinerja anggaran atas aspek implmentasi pengukuran didasarkan atas

indikator : penyerapan anggaran, konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan,

pencapaian keluaran dan efisiensi, dari ke empat variabel pengukuran tersebut variabel efisiensi

tidak memiliki skala 0 % - 100 %, maka nilai efisiensi diperoleh dengan mensumsikan bahwa

minimal yang dicapai Kementerian/Lembaga dalam rumus efisiesi sebesar – 20 % dan dilai

paling tinggi 20 %, oleh kerena itu perlu dialkukan transformasi skala efisiensi agar diperoleh

skala nilai yang berkisar antara 0 % sampai dengan 100 %, dengan perumusan (2)

(1)

E= Efisiensi

PAKi = Pagu Anggaran keluaran i

RAKi = Realisasi anggaran keluaran i

Cki = Capaian keluaran i

Nilai Efisiensi

(2)

NE = Nilai Efisiensi

E = Efisiensi

Dengan menggunakan aplikasi SMART yang telah tersedia (DJA) Kementerian Keuangan,

maka diperoleh efisiensi (E ) % , nilai efisiensi (NE) % dan Pencapaian Kinerja % dari setiap

satuan kerja dilingkungan kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer dan BPAA sebagaimana

tabel 3.17.

Page 95: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 81

Tabel 3. 18 Evaluasi Kinerja Anggaran (PMK nomor 214 tahun 2017)

NO SATUAN KERJA EFFISIESNI

(E)

NILIA EFISIENSI

(NE)

PENCAPAIAN

KINERJA

1. PUSSAINSA 5,93 64,83 78,13

2. PSTA 8,41 71,03 88,72

3. BPAA Agam 19,78 99,45 98,10

4. BPAA Sumedang 7,78 69,45 97,09

5. BPAA Pasuruan 2,98 57,45 93,52

6. BPAA Pontianak 7,47 68,68 92,77

Nilai Rata-Rata Deputi Sains

Antariksa dan Atmosfer 8,73 71,81 91,39

3. Efisiensi Sumber Daya Manusia

Pelatihan kerja (Diklat) merupakan kegiatan pembekalan, memberi, meningkatkan serta

mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin sikap dan etos kerja pada tingkat

trampil dan ahli sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan. Pelatihan kerja

diberikan kepada personil di satuan kerja Pusat Sains Antariksa, Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer dan di BPAA Agam, Sumedang, Pasuruan dan Pontianak.

Berbagai pelatihan kerja (Diklat) teknis maupun administrasi telah dilaksanan

diseluruh satuan kerja di lingkungan Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer. Tabel 3.18

menunjukkan beberapa kegiatan pelatihan kerja (diklat yang telah dilakukan sepanjang tahun

2018). Kegiatan Pelatihan / Bimbingan teknis sangat berpengaruh terhadap efisiensi Sumber

Daya Manusia dalam mempercepat peningkatan kapasitas dan kemampuan sumber daya

manusia/pegawai.

Tabel 3. 19 Kegiatan Bimtek Teknis dan Administrasi di Lingkungan Deputi Sains

Anatriksa dan Atmosfer 2018

No Jenis Pelatihan / Diklat Peserta

1. Diklat Fungsional Perekayasa PSTA

2. Diklat Paramater Dirgantara PSTA, Pussainsa,

BPAA

3. Internasional School on Equatorial dan Low Latitude

Ionsphere 2018

PSTA, Pussainsa,

BPAA

4. Satelit Remote Sensing of Air Quality In – Person

Training

PSTA

5. Pelatihan Asesor Lab. Penguji ISO/IOC 17025:2017 PSTA

6. Bimtek Pengolahan Data Penginderaan jauh dan GIS PSTA

7. Bimtek hasil penelitian bidang sains atmosfer PSTA, BPAA

8. Pelatihan Pembentukan Jabatan fungsional Peneliti PSTA, Pussainsa,

Page 96: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 82

Tingkat Pertama BPAA

9. Diklat Jabatan fungsional Peneliti TK. Lanjutan PSTA, Pussainsa

10. Bimtek Teknis Pengopersian dan Pemeliharaan Peralatan BPAA

11. Bimtek Pengamatan Antariksa Pussainsa, BPAA

12. Pelatihan Network Admisnitrasi System PSTA, Pussainsa,

BPAA

13. Bimtek Penyusunan, pengisian dan Pengumuman

Rencana Umum Pengadaan B/J

PSTA, Pussainsa,

BPAA

14. Pelatihan Dasar Angkatan ke I CPNS 2017 PSTA, Pussainsa,

BPAA

15. Bimtek Validasi akhir draft SOP Generik Bidang

Adminstrasi

PSTA, Pussainsa,

BPAA

16. Bimtek Implementasi pengadaan B/J secara Elektronik

dg aplikasi SPSE V.4.3

PSTA, Pussainsa,

BPAA

17. Diklat Aplikasi SILABI dan pengelolaan PNBP PSTA, Pussainsa

BPAA

18. Bimtek Kearsipan “peningkatan Kompetensi SDM

Kearsipan LAPAN”

PSTA, Pussainsa,

BPAA

19. Seminar dan Bimtek Kehumasan PSTA, Pussainsa

20. Bimtek Penggunaan Aplikasi SIMPEG PSTA,

PussainsaBPAA

21. Bimtek Program Kerja PPID LAPAN PSTA, Pussainsa

BPAA

22. Bimtek Penyusunan Laporan Anggaran dan Rekonsiliasi

SAI

PSTA, Pussainsa ,

BPAA

23. Bimtek Penilaian Mandiri dan Maturitas SPIP LAPAN PSTA, Pussainsa,

BPAA

3.7 TINDAK LANJUT REKOMENDASI EVALUASI IMPLEMENTASI SAKIP

Tindak lanjut rekomendasi evaluasi implementasi Sakip Deputi Bidang Sainsa Antariksa

dan Atmosfer, beberapa permasalahan terkait dengan 5 (lima) komponen besar managemen

kinerja sperti Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja

dan Capaian Kinerja, beberapa telah dilakukan tindak lanjut perbaikan pada setiap jajaran

satuan kerja di lingkungan Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer. B ebrapa revisi telah

dilakukan dalam sasaran kinerja. Indikator Kinerja Utama unit eselon 1 sebenarnya telah

sesuai dengan Kepka Ka. LAPAN nomor 151 tahun 2015, dimana IKU Eselon 1 merupakan

bagian dan turunan dari IKU LAPAN yang akan berkontribusi dalam pencapaian IKU LAPAN.

Terkait dengan perencanaan kinerja untuk dijadikan dasar pemberian reward/punshimen

memang secara gradual/bertahap akan hal ini sebagaimana arahan Kepala LAPAN, namun

demikian hingga tahun 2018 terkait dengan reward/panishmen diseluruh satuan kerja

dilingkungan LAPAN pun belum diterapkan, diperlukannya surat edaran sebagai legal formal

Page 97: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 83

untuk pelaksanaan tersebut, punishmen terhadap kinerja untuk masing masing individu telah

dilakukan namun masih terbatas menggunakan dasar jam kehadiran atau keberadaan individu

bekerja di jam kantor, sehingga belum nampak adanya rangkaian dampak terhadap capaian

kinerja secara berjenjang hingga pada top managemen.

Terkait dengan Pengukuran Kinerja, bahwa SOP pengumpulan data kinerja untuk

tingkat eselon III dan eselon IV telah dilakukan perbaikan, dengan membangun sistem laporan

elektronik, seperti contoh yang telah dilakukan di satuan kerja Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer, sistem pelaporan (data hasil kerja) telah dilakukan secara elektronik dengan

dibuatkannya sistem pelaporan “Aplikasi NARADA” . Apliaksi NARADA merupakan

aplikasi perangkat lunak yang berfungsi membantu dalam pengelolaan informasi manegemen

pelaporan hasil hasil riset, laporan kegiatan/logbook bulanan untk para pejabat fungsional,

struktural dan staf.

Terkait dengan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Pada

LAKIN 2017 telah disampaikan bagaimana efisiensi penggunaan sumber daya di Kedeputian

Sains Antariksa dan Atmosfer telah dilakukan, bahkan penghargaan pada Satker di lingkungan

Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer telah mendapatkan penghargaan dalam

melaksanakan efisiensi penggunaan sumber daya.

Terkait dengan hasil pemantauan rencana aksi agar memberikan alternatif perbaikan,

secara teknis telah dilakukan dengan memanfaatkan peluang dan penggunaan anggaran PUI

dan peluang lain untuk pencapaian target yang telah ditetapkan misal untuk pencapaian

publikasi jurnal internasional dan pencapaian target lain terkait dengan HKI, standarisasi

laboratorium dan penghargaan penghargaan secara nasional, hingga ditetapkannya Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer menjadi Pusat Unggulan IPTEK Pemodelan Atmosfer Indonesia sejak

2017 dan yang pertama di LAPAN dan disusul Pusat Sains Antariksa ditetapkan untuk di Bina

menjadi Pusat Unggulan Iptek Cuaca Antariksa pada tahun 2018.

Terkait agar program/kegiatan dilakukan evaluasi/monitoring dan terdapat ukuran

untuk menilai program/kegiatan, hal ini telah dilakukan secara kontinyu triwulanan, dan telah

disampaikan dan di upload pada e-kinerja (siforenmonev) yang dikoordinasikan oleh Biro

Renkeu, meskipun secara riil pada sistem pelaporan pada e-kinerja belum sempurna dan masih

memerlukan perbaikan dan penyempurnaan bersama.

Page 98: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 84

1. Capaian kuantitas rata-rata indikator kinerja tahun anggaran 2018 sebagaimana telah di

tampilkan pada tabel 3.1. sebesar 185 % dari target capaian yang ditargetkan sebesar 100

% dari rata-rata seluruh komponen indikator kinerja yang ada.

2. Capaian target kinerja jumlah publikasi pada jurnal nasional yang terakreditasi di bidang

sains antariksa dan atmosfer sebanyak 13 jurnal dari target 29 jurnal atau 44,8 %, dari

target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi kerana beberapa sebab sebagaimana telah

dijelaskan pada bab analisis capaian kinerja dan bab evaluasi kinerja.

3. Capaian target jumlah pubikasi pada jurnal internasional terindek diperoleh sebesar 260 %

atau 39 publikasi pada jurnal internasional, dari target yang telah ditetapkan sebesar

15publikasi pada jurnal internasional.

4. Daya serap anggaran tahun 2018 di Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer adalah

sebesar 96,33 % dari rata-rata realisasi tiap satker Pussainsa, PSTA dan Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmsofer Agam, Sumedang, Pasuruan dan Pontianak. Saldo anggaran

sebesar 3,67 %, merupakan saldo/sisa belanja modal sisa kontrak dari belanja modal,

belanja bahan, belanja honor dan perjalanan dinas sampai periode 31 Desember Desember

2018.

5. Laporan akuntabilitas kinerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer tahun 2018 ini

di buat sebagai laporan pertanggung jawaban deputi didalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya, dengan harapan laporan kinerja ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi

akuntabilitas kinerja organisasi oleh pimpinan dan untuk penyempurnaan pelaksanaan

program dan kegiatan yang akan datang.

6. Capaian target diluar indikator kinerja utama, yang juga merupakan capaian signifikan

didalam mendukung , Visi dan Misi LAPAN adalah diperolehnya beberapa penghargaan

secara nasional seperti perolahan : Sertifikasi akreditasi Pranata Litbang untuk PSTA,

BAB 4. PENUTUP

Page 99: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 85

Anugerah Prayoga Sala, dari Menristek-Dikti, sebagai apreiasi untuk K/L yang melakukan

penguatan Inovasi pada PUI dan lembaga Litbang, diperolehnya ISO 9001-2015 untuk

managemen DSS SWIFtS, Apresiasi dan penghargaan Zone Integritas menuju

WBK/WBBM dari KemenPan-RB, Apresiasi PUI (dibina) untuk Pusat Sains antariksa dan

Apresiasi kepada keputian Sains Antariksa dan Atmosfer sebagai Lembaga Induk yang

berkomitmen tinggi dalam mendukung pengembangan PUI.

7. Pada akhir tahun 2019 diharapkan Pussainsa telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan

IPTEK, sebagaimana target Visi LAPAN, mejadi Pusat Unggulan Penerbangan dan

Antariksa, sehingga VISI sebagai Pusat Unggulan di lingkungan kedeputian Sains

Antariksa dan Atmosfer dapat tercapai pada akhir periode Renstra 2015-2019.

Page 100: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAKIP Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer -LAPAN TA- 2018 86

No Lampiran Judul Lampiran

1. Lampiran 1 Garis Besar Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmsofer.

2. Lampiran 2 Rencana Kinerja Tahunan Deputi Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer TA - 2018

3. Lampiran 3 Perjanjian kinerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer TA –

2018

4. Lampiran 4 Rencana Aksi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer Tahun

2018

5. Lampiran 5 Hasil Pengukuran Kinerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan

Atmosfer Tahun 2018

Daftar Lampiran

Page 101: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015 - 2019 1

LAMPIRAN 1

GARIS BESAR

RENCANA STRATGIS DEPUTI BIDANG SAIN ANTARIKSA DAN ATMOSFER

2015 – 2019

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dukungan pembangunan iptek LAPAN dalam wawasan pembangunan iptek secara nasional sebagaimana tersebut diatas, diarahkan pada peningkatan hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang mendukung pada daya saing sektor produksi barang dan jasa serta keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam. Pada Program Utama Nasional (PUNAS) Ristek RPJMN 2015 – 2019, kontribusi pembangunan iptek LAPAN berada pada PUNAS Riset Teknologi Transportasi, guna menjawab arah kebijakan nasional “Peningkatan dukungan nyata iptek terhadap peningkatan dayasaing sektor-sektor produksi barang dan jasa”, melalui kegiatan pengembangan teknologi penerbangan, yaitu : (1) melanjutkan pengembangan pesawat komutter N-2019, untuk menyelesiakan prototipe uji statik dan uji terbang, serta pengembangan pesawat N-250. Fokus pada pembangunan iptek yang mendukung pada “peningkatan keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam”, kontribusi pembangunan iptek LAPAN diarahkan pada 2 (dua) fokus program yaitu :

1. Penginderaan jauh : penelitian, pengembangan dan penerapan iptek untuk pengembangan penginderaan jauh, dibagi dalam tiga kegiatan, yaitu : pemanfaatan data penginderaan jauh, pengembangan satelit, dan pengembangan roket sipil.

2. Mitigasi Perubahan Iklim : dukungan iptek bagi pembangunan hijau diselenggarakan melalui kegiatan pengembangan teknologi hijau, pengembangan teknologi pengukuran emisi karbon, serta penelitian atmosfer. Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer yang merupakan bagian dari salah satu

Kedeputian LAPAN, pembangunan ipteknya diarahkan untuk mendukung pada “peningkatan keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam”, melalui kegiatan penelitian dan pengembangan antariksa dan atmosfer.

Dalam pembangunan iptek, program riset antariksa bertujuan untuk menyediakan informasi tentang cuaca antariksa, gangguan ionosfer terhadap penentuan posisi dan komunikasi transionosfer serta geomagnet dan penguatan sistem pemantau antariksa. Dalam RPJMN 2015-2019, riset antariksa dofokuskan pada pengembangan sistem pendukung keputusan cuaca antariksa berbasis informasi antariksa untuk wilayah ekuator Indonesia, serta penguatan kapasitas sistem pemantau antariksa, basis data antariksa, dan Pembangunan Observatorium Nasional di Nusa Tenggara Timur, sebagai wilayah yang sangat startegis dalam perkembangan ilmu astronomi, melalui pengamatan langit selatan

Page 102: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015 - 2019 2

(Southern hemisphere) guna mengetahui formasi benda langit atau peta langit belahan selatan. Para ilmuwan internasional telah menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang strategis dalam mempelajari gerak relatif, formasi dan dinamika benda-benda langit belahan bumi selatan.

Program riset atmosfir bertujuan untuk menyediakan informasi tentang dinamika atmosfer seperti penyebaran polusi udara, aplikasi luaran model atmosfer, kondisi lapisan ozon serta gas rumah kaca dan penguatan sistem pemantau atmosfer. Program utama riset atmosfer 2015 – 2019 difokuskan pada pengembangan sistem pendukung keputusan berbasis informasi atmosfer wilayah ekuator indonesia. Untuk itu perlu penguatan riset dinamika dan komposisi atmosfer di wilayah benua-maritim ekuator dan interaksinya dengan daratan, lautan dan biosfer; pengembangan model atmosfer dan prediksi kondisi atmosfer jangka pendek, menengah dan panjang; pengembangan teknologi sensor/instrument dan sistem pengamatan atmosfer berbasis satelit, airborne dan terrestrial; serta peningkatan kemampuan/metode pengamatan atmosfer berbasis satelit, airborne dan terrestrial serta manajemen basis data.

Renstra Deputi Sains 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan untuk 5 (lima) tahun kedepan dalam melaksanakan pembangunan nasional dalam sains keantariksaan dan atmosfer, renstra ini telah diselaraskan dengan rencana strategis LAPAN 2015-2019 dan untuk dijadikan acuan unit kerja eselon II serta unit kerja mandiri/balai di bawahnya dalam menyusun renstra sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Tugas, Fungsi dan Kewenangan Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer berdasarkan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional bahwa : Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi LAPAN di bidang sains antariksa dan atmosfer yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala, deputi bidang sains antariksa dan atmosfer dipimpin oleh Deputi. Deputi bidang sains antariksa dan atmosfer mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan serta penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di atas, Deputi Sains menyelenggarakan fungsi :

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian dan pengembangan dan pemanfaatan sains antariksa dan atmosfer;

b) Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sains antariksa serta pemanfaatannya;

c) Pelaksanaan kegiatan pnelitian dan pengembangan sains atmosfer serta pemanfaatannya;

d) Pemberian informasi khusus tentang cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa serta peringatan dini, mitigasi dan penanganan bencana akibat cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa

e) Pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer; dan

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Page 103: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015 - 2019 3

1.3. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja LAPAN, susunan organisasi LAPAN terdiri dari Kepala, Sekretariat Utama, Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer, Deputi Tenologi Penerbangan dan Antariksa, Deputi Peneginderaan Jauh, Inspektorat, Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa, Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara, dan Pusat Teknologi Informasi dan standar Penerbanagn dan Antariksa.

Deputi Sains Antariksa dan Atmosfe membwahkan 2 (dua) Pusat dan 4 Balai yaitu : a. Pusat Sains Antariksa, b. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, dan c. 4 Balai Pengamat Dirgantara ( Balai

Gambar 1. 1. Struktur Organisasi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

PUSAT SAINS ANTARIKSA PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI

ATMOSFER

BIDANG

DISEMINASI

BIDANG

PROGRAM DAN

FASILITAS

BAGIAN

ADMINISTRASI

Subbagian

Sumber Daya

Aparatur dan

Tata Usaha

Subbagian

Keuangan

dan Aset

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANG

DISEMINASI

BIDANG

PROGRAM DAN

FASILITAS

BAGIAN

ADMINISTRASI

Subbagian

Sumber Daya

Aparatur dan

Tata Usaha

Subbagian

Keuangan

dan Aset

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)

DEPUTI BIDANG SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER

SEKRETARIS UTAMA

Pusat Kajian Kebijakan

Penerbangan dan Antariksa

BALAI

Page 104: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015 - 2019 4

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN

2.1. Visi LAPAN Menjadi Pusat Unggulan Penerbangan dan Antariksa untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri 2.2. Misi LAPAN Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, maka misi yang diemban adalah:

1. Meningkatkan kualitas litbang penerbangan dan antariksa bertaraf internasional. 2. Meningkatkan kualitas produk teknologi dan informasi di bidang penerbangan dan

antariksa dalam memecahkan permasalahan nasional.

3. Melaksanakan dan mengatur penyelenggaraan keantariksaan untuk kepentingan nasional.

2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis : Tujuan LAPAN :

1. Terwujudnya layanan prima di bidang penerbangan dan antariksa bagi masyarakat; 2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan keantariksaan yang aman dan selamat;

Sasaran Strategis LAPAN : 1. Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek penerbangan dan antariksa. 2. Meningkatnya layanan Iptek penerbangan dan antariksa yang prima. 3. Meningkatnya hasil karya ilmiah Iptek penerbangan dan antariksa. 4. Terlaksananya penyelenggaraan keantariksaan yang sesuai standard. 5. Terlaksananya pemanfaatan dan layanan publik Iptek penerbangan dan antariksa 6. Meningkatnya kapasitas Iptek penerbangan dan antariksa. 7. Tersedianya rumusan kebijakan yang implementatif. 8. Tersedianya DSS lintas sektoral untuk mitigasi bencana alam dan perubahan iklim. 9. Meningkatnya penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur di lingkungan LAPAN. 10. Meningkatnya penataan tatalaksana di lingkungan LAPAN. 11. Meningkatnya penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan LAPAN.

12. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di lingkungan LAPAN. 2.4. Sistem Nilai

1. Pembelajar Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan hal-hal yang baru.

2. Rasional Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

3. Konsisten Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang yang sudah ditetapkan.

4. Akuntabel

Page 105: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015 - 2019 5

Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi.

5. Berorientasi kepada layanan publik Berupaya memberikan layanan prima sesuai dengan kebutuhan publik.

2.5. VISI, MISI Tujuan Deputi Sains Visi “Menjadi Pusat Unggulan Sains Antariksa dan Atmosfer

Melalui Visi tersebut, deputi Sains antariksa dan atmosfer mampu menjadi organisasi

yang menyelenggerakan kegiatan penelitan dan pengembangan sains antariksa dan

atmosfer serta penyelenggaraan keantariksaan di tingkat nasional yang bertaraf

internasional dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan

pengguna, dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.

Misi 1. Memperkuat penguasaan dan pemanfaatan iptek antariksa dan atmosfer. 2. Meningkatkan kualitas litbangyasa iptek antariksa dan atmosfer serta kajian

kebijakan kdirgantaraan

Tujuan & Sasaran Strategis : Tujuan

1. Terwujudnya sumber daya litbang sains antariksa dan atmosfer yang berkualitas dengan produk publikasi dan paten yang unggul serta memberi solusi permasalahan nasional

2. Terwujudnya sistem layanan publik sains antariksa dan atmosfer yang berkualitas dan memberikan manfaat bagi masyarakat;

Sasaran strategis

1. Meningkatnya penguasaan iptek dibidang sains antariksa dan atmosfer yang maju

2. Meningkatnya Layanan publik sains atmosfer dan antariksa yang prima 3. Meningkatnya publikasi nasional terakreditasi, publikasi internasional, dan HKI

dibidang sains atmosfer dan antariksa. 4. Meningkatnya kapasitas iptek dibidang sains atmosfer dan antariksa 5. Tersedianya DSS di bidang sains atmosfer dan antariksa untuk mitigasi bencana

dan perubahan iklim 6. Tersedianya pedoman dan standard pengolahan data serta pengelolaan data

dan informasi sains atmosfer dan antariksa 7. Terwujudnya reformasi birokrasi dilingkungan Deputi Sains Antariksa dan

Atmosfer sesuai dengan RB Nasional

Page 106: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015 - 2019 6

BAB III ARAH KEBIJAKAN

3.1. Arah Kebijakan

LAPAN memiliki 4 bidang kompetensi utama, yaitu sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, serta penginderaan jauh, dan kebijakan penerbangan dan antariksa (kedirgantaraan). Agenda prioritas LAPAN disusun berdasarkan target utama yang mengacu pada RPJMN, terutama pada buku II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Sebagai lembaga litbang, LAPAN diarahkan untuk menjadi pusat unggulan penerbangan dan antariksa. Pusat unggulan dicirikan dengan produk-produk litbang yang berkualitas internasional serta produk tenologi dan informasi yang dapat memecahkan permasalahan nasional.

Mengacu pada arah kebijakan dan strategi LAPAN periode 2015 -2019, maka arah kebijakan deputi Sains Anatriksa dan Atmosfer yang harus dilakukan selama periode 2015 – 2019 adalah :

1. Penguatan kompetensi litbang sains antariksa dan atmosfer 2. Penguatan kapasitas litbang sains antariksa dan atmosfer; 3. Penguatan sistem pendukung keputusan sains antariksa dan atmosfer sebagai

interface antara hasil litbang dan pengguna, serta 4. Penguatan networking litbang sains antariksa dan atmosfer dalam dan luar negeri.

Dengan target utama adalah tersedianya informasi tentang dinamika atmosfer dan

lingkungan antariksa seperti : penyebaran polusi udara, aplikasi luaran iklim, kondisi lapisan ozon serta gas rumah kaca, gangguan ionosfer terhadap penentuan posisi dan komunikasi transionosfer, data hasil pengamatan matahari, ionosfer, geomagnet, dan benda antariksa di wilayah Indonesia; peningkatan akurasi prakiraan cuaca antariksa, prediksi frekuensi komunikasi radio, dan pemantauan sampah antariksa serta pengembangan sistem informasi peringatan dini cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa, yang difokuskan pada pengembangan sistem pendukung keputusan berbasis informasi antariksa dan atmosfer untuk wilayah Indonesia, serta pengembangan kapasitas sistem pemantau antariksa dan atmosfer serta pembangunan observatrorium nasional. 3.2. Strategi

Dalam melaksanakan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka penerapan strategi yang dilakukan adealah :

1) Membangun pusat unggulan cuaca antariksa dan sains atmosfer 2) Pengembangan dan penguatan sistem pendukung keputusan (DSS : Decision

Support System) untuk mitigasi Cuaca Antariksa, Dinamika Atmosfer dan perubahan iklim.

Page 107: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015 - 2019 7

3) Meningkatkan kerjasama litbang atmosfer ekuator dan antariksa dengan lembaga nasional dan internasional.

4) Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam pembangunan observatorium nasional.

5) Persiapan, pembangunan laboratorium terbang untuk pemantauan atmosfer ekuator Indonesia.

6) Meningkatkan space awareness masyarakat Indonesia 7) Melanjutkan RB deputi bidang sainsa antariksa dan atmosfer sesuai dengan RB

Nasional.

Dalam pencapaian tujuan dan sasaran di Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer dilaksanakan melalui kegiatan sbb (lihat Tabel) :

Program dan Kegiatan di Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer

No PROGRAM KEGIATAN

1. Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa

1. Pengembangan Sains Antariksa 2. Pengembangan Sains Atmosfer

3.3. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kaitan sasaran strategis dan IKU dan target yang berupa output dan outcomes dari

Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer tahun 2015 adalah sbb. :

Program / Kegiatan

Sasaran Strategis Eselon-1 / Program

IKU / Indikator Kinerja Program

Target

2015 2016 2017 2018 2019

PR

OG

RA

M :

P

EN

GE

MB

AN

GA

N T

EK

NO

LO

GI

PE

NE

RB

AN

GA

N D

AN

AN

TA

RIK

SA

Keg

iata

n

:

a.

Pen

gem

ban

gan

Sai

ns

A

nta

riks

a

b.

Pen

gem

ban

gan

Sai

ns

Atm

osf

er Penguasaan iptek

dibidang sains

atmosfer dan

antariksa yang maju

1. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang sains atmosfer dan antariksa yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim

7 7 9 10 11

Layanan data dan

informasi sains

atmosfer dan

antariksa yang prima

2. Jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan IPTEK di bidang sains atmosfer dan antariksa.

20 30 45 75 120

3. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan IPTEK di bidang sains atmosfer dan antariksa.

78 78,5 79 80 80

Dihasilkannya

publikasi nasional

4. Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains atmosfer dan antariksa.

12 14 16 16 18

Page 108: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015 - 2019 8

Program / Kegiatan

Sasaran Strategis Eselon-1 / Program

IKU / Indikator Kinerja Program

Target

2015 2016 2017 2018 2019

terakreditasi,

publikasi

internasional, dan

HKI dibidang sains

atmosfer dan

antariksa

5. Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains atmosfer dan antariksa.

4 8 14 15 16

6. Jumlah HKI berstatus granted di bidang sains atmosfer dan antariksa.

0 1 1 2 2

Kerangka Pendanaan

Pendanaan sangat terkait dengan target kinerja yang ditetapkan sebagaimana

tertuang dalam RPJMN. Pendanaan meliputi program teknis dan program generik, sebagai

berikut:

Tabel Kerangka Pendanaan

Program, Bidang Kompetensi, Kegiatan

Kebutuhan Anggaran (Milyar Rupiah)

2015 2016 2017 2018 2019 Total

PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

1. Kompetensi Sains Antariksa dan Atmosfer

a. Pengembangan Sains Antariksa

33,02 64,59 70,85 75,60 87,35 331,41

b. Pengembangan Sains Atmosfer

24,45 54,68 55,72 44,52 47,40 226,77

Total 57,47 119,27 136,57 120,12 134,75 558,18

Selain anggaran sesuai target kinerja di atas, diusulkan pula anggaran tambahan

terkait target khusus sesuai usulan program quickwins, yaitu :

Tabel Kerangka Pendanaan Quick Wins

QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN/PERKUATAN

PRIORITAS LAINNYA

SASARAN 2015-2019

INDIKASI KEBUTUHAN TAMBAHAN ANGGARAN Target Kinerja

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

QUICK WINS

Quick Wins Pembangunan Observatorium Nasional kawasan Indonesia Timur (NTT)

Penguatan Sistem Inovasi Nasional melalui litbangyasa sains antariksa

16 65 86 135 302 1 Unit Observatorium Nasional di NTT pada tahun 2019

TOTAL QUICK WINS

TOTAL

Page 109: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015 - 2019 9

BAB IV PENUTUP

Renstra deputi bidang sains antariksa dan atmosfer 2015-2019 ini akan menjadi

acuan dalam penyusunan program kerja tahunan, satuan kerja di kedeputian sains antariksa

dan atmosfer serta balai, sehingga program kegiatan tetap terarah dan terencana dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta tetap efisien dalam pelaksanaannya, baik

dipandang dari aspek pengelolaan sumber pembiayaan maupun dalam percepatan waktu

realisasinya. Selain itu, Renstra deputi sains antariksa dan atmosfer 2015-2019 ini tetap

memberikan gambaran kuat bagi deputi bidang sains antariksa dan atmosfer dalam

meningkatkan pemanfaatan Iptek kedirgantaraan yang seluas-luasnya untuk mendukung

pembangunan nasional, setidaknya dalam memberikan pelayanan public kepada para

stakeholder, pengguna dari berbagai institusi pemerintah, swasta, dunia usaha, dan

masyarakat.

Perubahan yang sangat dinamis baik internal maupun eksternal yang terjadi di

deputi bidang sains antariksa dan atmosfer menuntut deputi sains antariksa dan atmosfer

untuk responsif dan akomodatif terhadap setiap perubahan yang dapat berpengaruh

terhadap kelangsungan proses kegiatan di deputi sains antariksa dan atmosfer. Perubahan

tersebut harus disikapi dengan bijaksana sehingga dampak negatif dapat diminimalisasi dan

jika bisa perubahan-perubahan tersebut dimanfaatkan guna memperkuat sistem yang

selama ini sudah dijalankan.

Page 110: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa
Page 111: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa
Page 112: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa
Page 113: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa
Page 114: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa
Page 115: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa
Page 116: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa
Page 117: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa
Page 118: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

LAMPIRAN 4

HASIL PENGUKURAN KINERJA

DEPUTI BIDANG SIANS ANTARIKSA DAN ATMOSFER

TAHUN ANGGARAN 2018

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Capaian Capaian

(%)

1. Jumlah model pemanfaatan IPTEK di bidang sains antariksa dan

atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan perubahan iklim

Model 10 10 100

2. Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa dan

atmosfer Publikasi 29 13 45

3. Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains

antariksa dan atmosfer. Publikasi 15 39 260

4. Jumlah HKI berstatus granted di bidang sains antariksa dan atmosfer. HKI 2 10 500

5. Jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer. Pengguna 75 77 102

6. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan IPTEK di bidang sains

antariksa dan atmosfer. % 80 86 107

Rata - Rata Capaian Kinerja Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2018 186

Page 119: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 · UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI VISI : ... Keterangan Gambar Hal 1. Gambar 1.1 Tugas Pook dan Fungsi Deputi Sains antariksa

DEPUTI BIDANG SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER

© 2019 Februari by Desains