AKUNTABILITAS

12
1 AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA Konsep Akuntabilitas: The Oxford Advance Learner’s Dictionary: “required or expected to give an explanation for one’s action” (Sesuatu yang dibutuhkan atau diharapkan untuk memberikan penjelasan/jawaban mengenai suatu tindakan) J.B. Ghartey: “Akuntabilitas ditujukan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang berhubungan dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik siapa, yang mana, dan bagaimana.” Ledvina V. Carino: “Akuntabilitas merupakan suatu evolusi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang petugas, baik masih berada pada jalur otoritasnya atau sudah berada jauh di (Modul 1- LAN)

description

pim 3

Transcript of AKUNTABILITAS

Page 1: AKUNTABILITAS

11

AKUNTABILITAS KINERJAAKUNTABILITAS KINERJA

Konsep Akuntabilitas:The Oxford Advance Learner’s Dictionary:“required or expected to give an explanation for one’s action”(Sesuatu yang dibutuhkan atau diharapkan untuk memberikan penjelasan/jawaban mengenai suatu tindakan)

J.B. Ghartey:“Akuntabilitas ditujukan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang berhubungan dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik siapa, yang mana, dan bagaimana.”

Ledvina V. Carino:“Akuntabilitas merupakan suatu evolusi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang petugas, baik masih berada pada jalur otoritasnya atau sudah berada jauh di luar tanggung jawab dan kewenangannya.” (Modul 1- LAN)

Page 2: AKUNTABILITAS

22

Deklarasi Tokyo (1985):“Akuntabilitas merupakan kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggung jawaban fiskal, manajerial, dan program”.

Pedoman LAN (No. 589/IX/6/Y/1999):“Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban”.

Page 3: AKUNTABILITAS

33

Empat Dimensi Akuntabilitas:

1. Siapa yang melaksanakan;2. Kepada siapa disampaikan/diserahkan;

3. Standar apa yang digunakan untuk penilaiannya;4. Bagaimana Nilai akuntabilitasnya.

Pihak yang berkepentingan (Stakeholders) dalam akuntabilitas:

1. Publik dan Konsumen;2. Pemimpin dan Pengawas;

3. Petugas pelaksana Kegiatan

Page 4: AKUNTABILITAS

44

JENIS-JENIS AKUNTABILTASJENIS-JENIS AKUNTABILTAS

Sirajudin H. Salleh dan Aslam Iqbal:

1. Akuntabilitas Intern, ----- Kepada Tuhannya;2. Akuntabilitas Ekstern, ----- Kepada lingkungannya.

Akuntabilitas Eksternal Meliputi:1. Internal Accountability to the publik servant’s own organization. Akuntabel kepada atasan dan kepada pihak yang mengontrol pekerjaannya.

2. External Accountability to the individuals and organization outside public servant’s own organization.

Akuntabel kepada pihak-pihak di luar organisasi.

Page 5: AKUNTABILITAS

55

Mario D. Yango:1. Traditional atau Regularity Accountability; Fokus: Transaksi reguler atau transaksi-transaksi fiskal termasuk kepatuhannya pada peraturan.2. Managerial Accountability; Fokus: Pada efisiensi dan kehematan penggunaan sumber daya. Pejabat dan pegawai tidak hanya menjawab pertanyaan yang diajukan, tetapi juga harus mampu menetapkan rencana kelanjutannya dari sebuah kegiatan3. Program Accountability. Fokus: Pada pencapaian hasil kerja (kinerja)4. Process Accountability. Fokus: Pada informasi mengenai tingkat pencapaian kinerja sebagai dampak dari pelaksanaan suatu kebijakan dan aktivitas organisasi.

(Modul 1 - LAN-RI)

Page 6: AKUNTABILITAS

66

Samuel Paul (1991):1. Democratic Accountability (political and administrative) Political : Antar lembaga negara dan publik; Administrative: Internal organisasi.

2. Professional Accountability Para pakar, profesional, teknokrat ------ harus dilandasi oleh norma-norma dan standar profesinya.

3. Legal Accountability Pemenuhan Public goods dan public services harus diimbangi dengan pelaksanaan ketentuan hukum yang adil.

(Modul 1 - LAN-RI)

Page 7: AKUNTABILITAS

7

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT AKUNTABILITAS:1. Low Literacy Precentage (tingkat kesadaran hukum yg rendah);

2. Poor Standard of Living (standar hidup rendah);3. General Decline in the moral values (penurunan nilai moral);

4. A policy of live and let live (tidak peduli thd kebjk pem);5. Cultural faktors (faktor budaya);

6. Government monopoly (sentralisasi pemerintahan);7. Deficiencies in the accounting system (buruknya sistem akuntabilitas);

8. Lack of will in enforcing accountability (penegakan hk. Lemah);9. Birocratic secrecy (birokrasi tdk terbuka/ terlalu ketat);

10. Conflict in perspective and inadequate institutional linkage (tidak adastandar kejelasan mengenai program pemerintah);

11. Quality of officers (kualitas pejabat yang rendah);12. Technological obsolescence and inadequate surveillance system

Tidak ada teknologi yang mendukung);13. Colonial herritage (akibat peninggalan penjajah);

14. Defects in the laws concerning accountability (Lemahnya sistem hukum/ asas praduga tak bersalah);

15. Crisis environment (lingkungan yang tidak stabil);

Page 8: AKUNTABILITAS

88

Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban secara periodik. (Modul 1 AKIP)

Akuntabilitas memvisualisasikan:- Ketaatan kepada peraturan dan prosedur yang berlaku;- Kemampuan untuk melakukan evaluasi kinerja;- Keterbukaan dalam pembuatan keputusan;- Mengacu pada jadual yang telah ditetapkan;- Menerapkan efisiensi dan efektivitas biaya pelaksnaan.

Page 9: AKUNTABILITAS

99

PRINSIP-PRINSIP AKUNTABILITAS

1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh pegawai2. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundangan yang berlaku;3. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh;5. Harus jujur, obyektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen (agent of change)

Page 10: AKUNTABILITAS

1010

LINGKUNGAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITASYANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS

1. Falsafah dan Konstitusi Negara;2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Nasional;3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;4. Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Pertahanan Keamanan;5. Ketentuan dan peraturan perundangan yang mengatur Akuntabilitas serta penegakan hukum yang memadai;6. Tingkat keterbukaan (transparansi) pengelolaan;7. Sistem Manajemen Birokrasi;8. Misi, tugas pokok dan fungsi serta program pembangunan yang terkait;9. Jangkauan pengendalian dan kompleksitas program instansi.

(Modul 1 AKIP)

Page 11: AKUNTABILITAS

1111

CIRI AKUNTABILITAS YANG EFEKTIFCIRI AKUNTABILITAS YANG EFEKTIF

1. Akuntabilitas harus utuh dan menyeluruh (dalam arti tanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsi instansi, serta program pembangunan yang dipercaya- kan kepadanya, termasuk pengelolaan BUMN/D yang berada di bawah kewenangannya).2. Mencakup aspek yang menyeluruh mengenai aspek integritas keuangan, ekonomis, efisien, efektivitas, dan prosedur.3. Akuntabilitas merupakan bagian dari sistem manaje- men untuk menilai kinerja individu maupun unit organisasi.4. Akuntabilitas harus dibangun berdasarkan sistem informasi yang handal, untuk menjamin keabsahan, akurasi, obyektivitas, dan ketepatan waktu penyam- paian informasi.5. Adanya penilaian yang obyektif dan independen terha- dap akuntabilitas suatu instansi.6. Adanya tindak lanjut terhadap laporan penilaian atas akuntabilitas. (Modul 1 AKIP)

Page 12: AKUNTABILITAS

12

SYARAT KEBERHASILAN AKUNTABILITASSYARAT KEBERHASILAN AKUNTABILITAS(Plumptre T. - 1981)(Plumptre T. - 1981)

Perspective Accountability in The Public SectorPerspective Accountability in The Public Sector

1. Exemplary Leadership (keterbukaan dan respon pimpinan)2. Public Debate (Untuk menjaring informasi/masukan dari publik)3. Coordination (Membangun koordinasi antar instansi pemerintah)4. Autonomy (Adanya keleluasaan dalam pelaksanaan teknis kebijakan)5. Explicitness and Clarify (Ada kejelasan mengenai standar yang

digunakan)6. Legitimacy and Acceptance (Tujuan dan standar yang ditetapkan harus

dikomunikasikan kepada publik agar dapat diakui dan diterima)

7. Negotiation (Adanya negosiasi antar pihak yang terkait dengan akuntabilitas instansi)

8. Educational Campaign and Publicity (Adanya model percontohan yang dipublikasikan kepada masyarakat)

9. Feedback and Evaluation ( Adanya informasi sebagai umpan balik untuk perbaikan)

10. Adaptation and Recycling ( Tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi di dalam masyarakat/lingkungan)