AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman...

53
AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN MANGROVE (Avicennia alba DAN Sonneratia alba) DI KAWASAN MANGROVE KETAPANG, KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN JURUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN Oleh: MOCHAMMAD IRVAN FIRMAN SYAH NIM.135080100111006 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman...

Page 1: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

1

AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN MANGROVE

(Avicennia alba DAN Sonneratia alba) DI KAWASAN MANGROVE KETAPANG, KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR

SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

Oleh: MOCHAMMAD IRVAN FIRMAN SYAH

NIM.135080100111006

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 2: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

2

AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN MANGROVE (Avicennia alba DAN Sonneratia alba) DI KAWASAN MANGROVE

KETAPANG, KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR

SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

Sebagai salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh: MOCHAMMAD IRVAN FIRMAN SYAH

NIM.135080100111006

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 3: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

i

SKRIPSI

AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN MANGROVE

(Avicennia alba DAN Sonneratia alba) DI KAWASAN MANGROVE

KETAPANG, KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR

Oleh:

MOCHAMMAD IRVAN FIRMAN SYAH NIM.135080100111006

Telah dipertahankan di depan penguji Pada Tanggal 27 Juli 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Mulyanto, M.Si Dr. Ir. Muhammad Musa, MS NIP. 19600317 198602 1 001 NIP. 19570507 198602 1 002

Tanggal: Tanggal:

Mengetahui, Ketua Jurusan MSP

Dr. Ir. Arning Wilujeng Ekawati, MS NIP. 19620805 198603 2 001

Tanggal :

Page 4: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

ii

IDENTITAS TIM PENGUJI

Judul : AKUMULASI KADAR GARAM (Nacl) PADA AKAR DAN DAUN MANGROVE (Avicennia Alba Dan Sonneratia Alba) DI KAWASAN MANGROVE KETAPANG, KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR

Nama Mahasiswa : MOCHAMMAD IRVAN FIRMAN SYAH

NIM : 135080100111006

Program Study : Manajemen Sumber Daya Perairan

PENGUJI PEMBIMBING

Pembimbing 1 : DR. IR. MULYANTO, M.Si

Pembimbing 2 : DR. IR. MUHAMMAD MUSA, MS

PENGUJI BUKAN PEMBIMBING

Penguji 1 : DR. UUN YANUAR, S.Pi, M.Si

Penguji 2 : PROF. IR. YENNY RISJANI, DEA, Ph.D

Tanggal Ujian : 27 Juli 2017

Page 5: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Laporan Skripsi yang berjudul

Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia

alba dan Sonneratia alba) di Kawasan Mangrove Ketapang, Kademangan

Kota Probolinggo benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan oleh orang kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa laporan

Skripsi ini hasil penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia

Malang, Juli 2017

Mochammad Irvan Firman Syah

Page 6: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam membantu kelancaran hingga penulisan laporan Skripsi ini

dapat terselesaikan.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kelancaran, dan petunjuk

hingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Ayahanda Poniran dan Ibunda Mardiyah serta kedua kakakku atas

dorongan yang kuat, memberi semangat, serta restunya serta doa yang

tiada hentinya.

3. Bapak Dr. Ir. Mulyanto, M.Si dan Bapak Dr. Ir. Muhammad Musa, MS, selaku

dosen pembimbing atas kesediaan waktunya untuk membimbing penulis

hingga laporan skripsi ini selesai.

4. Ibu Dr. Uun Yanuar, S.Pi, M.Si dan Ibu Prof. Ir. Yenny Risjani, DEA, Ph.D

selaku dosen penguji atas kesediaan waktunya untuk memberi arahan dan

masukan dalam pelaksanaan ujian skripsi ini.

5. Yuliant yang selalu memberikan semangat dan setia menemani dalam

menyelesaikan Laporan ini.

6. Teman-teman seperjuang yaitu Diaz, Sisil, Niken, Robby, Kokom dan Afrah

terima kasih atas segala bantuan selama ini.

7. Teman-teman Keluarga besar PESIAR atas segala bentuk supportnya.

8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung dan baik

sengaja maupun tidak sengaja telah berperan dalam terselesaikannya

laporan ini.

Malang, Juli 2017 Mochammad Irvan Firman Syah

Page 7: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

v

RINGKASAN

MOCHAMMAD IRVAN FIRMAN SYAH. Akumulasi Kadar Garam (NaCl) pada

Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba dan Sonneratia alba) di Kawasan

Mangrove Ketapang, Kademangan Kota Probolinggo., Dosen Pembimbing. DR.

IR. MULYANTO, M.SI dan DR. IR. MUHAMMAD MUSA, MS

Kemampuan akumulasi kadar garam pada mangrove terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu mangrove secreter dan mangrove non-secreter. Mangrove secreter merupakan mangrove yang mempunyai kelenjar garam pada daunnya. Akumulasi garam dari akar akan dikeluarkan melalui kelenjar garam yang berada pada daunnya, sehingga daun tampak seperti ditaburi kristal garam dan terasa asin, seperti Avicennia alba. Mangrove non-secreter merupakan mangrove yang tidak mempunyai kelenjar garam pada daunnya. NaCl yang terserap oleh akar mangrove akan diendapkan pada batang dan daun. Mangrove non-secreter akan menggugurkan daun setelah daun tua dan batang secara alami untuk melepas kelebihan garam, seperti Sonneratia alba. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan akumulasi garam pada akar dan daun mangrove secreter (Avicennia alba) dan mangrove non-secreter (Sonneratia alba).

Penelitian menggunakan metode survey. Sampel berupa akar pada permukaan hingga kedalaman ± 10 cm disekitar pohon sebanyak 100 g dan daun tua dipangkal ranting sebanyak ± 100 g, serta sedimen yang berada disekeliling pohon serta pengukuran pH tanah dan salinitas. Analisis kadar garam dilakukan dengan menggunakan metode titrasi argentometri Volhard (Volhard titrimetri), serta menganalisa data menggunakan rumus BCF (Bio-concentration factor) dan TF (Translocation factor).

Kandungan garam pada sedimen 6,354 g/kg, pada Avicennia alba di akar 0,668 g/kg dan di daun 0,043 g/kg. Persentase nilai kadar garam yang masuk ke akar yaitu 10,5 %, sedangkan yang ditraslokasikan ke daun 6,5 %. Kandungan garam (NaCl) pada Sonneratia alba di akar 0,622 g/kg, dan di daun 0,036 g/kg. Persentase nilai kadar garam yang masuk ke akar yaitu 9,8 %, sedangkan yang ditraslokasikan ke daun 5,8 %. Nilai BCF Avicennia alba sebesar 0,105 (akumulkator sedang) sedangkan Sonneratia alba 0,098 (akumulkator rendah). Nilai TF pada Avicennia alba 0,065 dan Sonneratia alba 0,058 dan kedua mangrove termasuk fitostabilisasi karena nilai TF < 1. Nilai parameter pendukung didapatkan hasil untuk pH tanah berkisar antara 7,83 – 7,96 dan kadar salinitas perairan berkisar antara 4 - 5 ppt.

Kesimpulan dari penelitian ini yakni kemampuan penyerapan garam oleh Avicennia alba lebih tinggi dibandingkan Sonneratia alba. Saran untuk penelitian ini yakni perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan akumulasi garam (NaCl) pada jenis spesies yang berbeda dan pada bagian tubuh mangrove yang lain serta jenis garam lain yang terserap oleh mangrove.

Page 8: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan Judul “Akumulasi Kadar

Garam (NaCl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba dan Sonneratia

alba) di Kawasan Mangrove Ketapang, Kademangan Kota Probolinggo”. Laporan

skripsi dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih Sarjana

Perikanan program Strata Satu (S-1) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Brawijaya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari

ketelitian pada penulisan, kekurangtepatan ataupun kesalahan penyampaian

kata, karena semua itu tidak lepas dari keterbatasan kemampuan yang dimiliki

oleh penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun agar usulan skripsi ini untuk selanjutnya lebih sempurna dan

bermanfaat bagi para pembaca dan yang membutuhkan.

Malang, Juli 2017

Mochammad Irvan Firman Syah

Page 9: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

IDENTITAS TIM PENGUJI .................................................................................. ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................... iv

RINGKASAN ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3 Tujuan ................................................................................................... 5

1.4 Kegunaan .............................................................................................. 5

1.5 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 6

2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 7

2.1 Salinitas ................................................................................................. 7

2.2 Ekosistem Mangrove ............................................................................. 8

2.3 Adaptasi Mangrove pada Lingkungan Salin ........................................... 9

2.4 Akumulasi Garam (NaCl) pada Mangrove ........................................... 11

2.5 Mangrove Secreter (Avicennia alba) .................................................... 12

2.6 Mangrove Non-Secreter (Sonneratia alba) .......................................... 13

2.7 Mekanisme Garam (NaCl) Masuk pada Mangrove .............................. 14

2.8 Sedimen (Tanah) ................................................................................. 17

3. MATERI DAN METODE ............................................................................. 18

Page 10: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

viii

3.1 Materi Penelitian .................................................................................. 18

3.2 Alat dan Bahan .................................................................................... 18

3.3 Metode Penelitian ................................................................................ 19

3.4 Penentuan Lokasi Pengambilan Sample ............................................. 19

3.5 Metode Pengambilan Sample .............................................................. 20

3.5.1 Akar Mangrove ......................................................................... 21 3.5.2 Daun Mangrove ........................................................................ 21 3.5.3 Sedimen Mangrove ................................................................... 22

3.6 Analisis Sample ................................................................................... 22

3.6.1 Analisis Kadar Garam (NaCl) .................................................... 22 3.6.2 Derajad Keasaman (pH) Tanah ................................................ 23 3.6.3 Salinitas .................................................................................... 24

3.7 Analisis Data ....................................................................................... 24

3.7.1 Faktor Biokonsentrasi (BCF) ..................................................... 24 3.7.2 Faktor Translokasi (TF)............................................................. 25

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 26

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian ....................................................... 26

4.2 Deskripsi Titik Pengambilan Sample .................................................... 27

4.3 Kandungan Garam (NaCl) ................................................................... 27

4.3.1 Kandungan Garam (NaCl) pada Sedimen ................................ 28 4.3.2 Kandungan Garam (NaCl) pada Mangrove Secreter

(Avicennia alba) dan Mangrove Non-Secreter (Sonneratia alba) ...................................................................... 30

4.4 Faktor Biokonsentrasi (BCF) dan Faktor Translokasi (TF) ................... 32

4.5 Parameter Pendukung ......................................................................... 34

4.5.1 pH Tanah .................................................................................. 34 4.5.2 Salinitas .................................................................................... 35

5. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 36

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 36

5.2 Saran ................................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 37

LAMPIRAN ........................................................................................................ 41

Page 11: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan Bahan ............................................................................................. 18

2. Nilai Faktor Biokonsentrasi (BCF) dan Faktor Translokasi (TF) Garam (NaCl) pada Mangrove Secreter dan Non-Secreter ....................................... 32

3. Data Pengukuran Parameter Pendukung ...................................................... 34

Page 12: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Alir Rumusan Masalah .......................................................................... 4

2. Bentuk-bentuk akar pohon mangrove ............................................................ 10

3. Denah titik pengambilan sample .................................................................... 20

4. Grafik Kandungan Garam (NaCl) pada Sedimen ........................................... 28

5. Grafik Perbandingan Kandungan Garam (NaCl) pada akar dan daun Avicennia alba dan Sonneratia alba .............................................................. 30

Page 13: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lokasi Penelitian ............................................................................................ 41

2. Kandungan Garam (NaCl) pada Akar, Daun dan Sedimen Mangrove Secreter (Avicennia alba) dan mangrove Non-Secreter (Sonneratia alba). ............................................................................................................. 42

3. Contoh Perhitungan ....................................................................................... 43

4. Laporan Hasil Analisa Garam (NaCl) ............................................................. 45

5. Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 48

Page 14: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salinitas adalah jumlah garam yang terkandung didalam satu kilogram air

laut. Air laut sendiri merupakan campuran dari 96,5 % air murni dan 3,5 %

garam. Artinya dalam 1 kilogram air laut terdapat 35 gram garam dan material

lainnya seperti gas-gas terlarut, bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut.

Air laut memiliki unsur-unsur pokok yang terlarut didalamnya, diperkirakan

hampir sebesar 48.000 triliun ton garam yang larut dalam air laut. Garam

tersebut terdiri dari sodium chloride 38.000 triliun ton, sulphates 3000 triliun ton,

magnesium 1600 triliun ton, potassium 480 triliun ton dan bromide 83 triliun ton.

Chlorida merupakan zat paling banyak terkandung dalam air laut, sedangkan zat

sodium (NaCl) atau garam dapur yang persentasenya paling besar (Lyman dan

Fleming, 1940 dalam Duedall dan Peter, 1997). Persentase kadar garam dalam

air laut sebagian besar berupa garam dapur (NaCl) sebanyak 85%, garam inggris

(MgSO4) sebanyak 10%, dan inilah yang membuat air laut terasa agak pahit.

Adapun 5% lainnya terdiri dari berbagai mineral antara lain Calsium, Kalium,

Bromida dan lain-lain (Rompas dan Rumampuk, 2014).

Mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan

khas, terdapat di daerah pasang surut di wilayah pesisir, pantai, dan pulau-pulau

kecil serta merupakan sumber daya alam yang sangat potensial (Dahuri et al.,

1996). Mangrove memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi. Secara

ekologis mangrove mempunyai nilai penting yakni sebagai stabilisator tepian

sungai dan pesisir serta memberikan dinamika pertumbuhan dikawasan pesisir,

seperti pengendalian erosi pantai, menjaga stabilitas sedimen dan bahkan turut

berperan dalam menambah perluasan daratan dan perlindungan garis pantai.

Page 15: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

2

Selain itu mangrove juga mempunyai peran penting dalam memfungsikan

ekosistem disekitarnya termasuk tanah-tanah basah pesisir, terumbu karang dan

lamun (Saputro et al., 2009).

Menurut Saputro et al. (2009) Mangrove adalah sekelompok tumbuhan,

terutama golongan halopit yang terdiri dari beragam jenis, dari suku tumbuhan

yang berbeda-beda tetapi mempunyai persamaan dalam hal adapasi morfologi

dan fisiologi terhadap habitat tumbuhnya dan genangan pasang-surut air laut

yang mempengaruhinya. Memperhatikan tempat tumbuhnya, dimana mangrove

berada di lingkungan laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang-surut air

laut sehingga mangrove mampu beradaptasi pada berbagai lingkungan ekstrim

diantaranya lingkungan salin, tanah jenuh air, radiasi matahari dan suhu yang

tinggi akan menyebabkan terganggunya metabolisme tumbuhan dan akan

menyebabkan rendahnya poduktivitas atau laju pertumbuhan tumbuhan.

Ekosistem mangrove yang berada pada lingkungan salin menyebabkan

terjadi 2 (dua) bentuk tekanan / tekanan pada mangrove diantaranya tekanan

osmotik (Osmotic stress) dan tekanan keracunan (Toxicity stress) (Jacoby, 1999

dalam Onrizal, 2005). Selain menyebabkan kedua hal diatas, akar tumbuhan

halopita, termasuk vegetasi mangrove, juga akan mengalami tekanan oksigen

yang sedikit (Low Oxygen Pressure Stress). Tekanan oksigen yang dialami akar

tumbuhan mangrove terjadi karena tanahnya secara periodik digenangi oleh

pasang surut air laut (Poljakoff-Mayber dan Lerner, 1999 dalam Onrizal, 2005).

Oleh karena itu mangrove memiliki daya adaptasi yang berbeda dalam

mengatasi kondisi ekstrim tersebut terutama dalam megorganisir masuknya

garam sehingga tidak mempengaruhi produktivitas dan laju pertumbuhan

mangrove (Onrizal, 2005).

Dari sifat halopit mangrove mempunyai cara untuk beradaptasi dengan

lingkungan salin yakni dengan cara mengakumulasi garam secara aktif dari akar

Page 16: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

3

ke daun. Dalam kemampuan menyerap garam, mangrove dibagi menjadi dua

jenis yakni jenis pertama adalah mangrove yang memiliki struktur kelenjar garam

(Secreter), akumulasi garam (NaCl) dari akar dikeluarkan melalui kelenjar garam

yang berada pada daunnya. Garam yang tetap terserap ke dalam tubuh dengan

cepat disekresikan kedalam tubuh oleh kelenjar garam pada daun, sehingga

daun tampak seperti ditaburi oleh kristal garam, seperti Avicennia sp, Aegiceras

sp, dan Aegialitis sp. Dan jenis kedua adalah mangrove yang tidak memiliki

struktur kelenjar garam (non-secreter), NaCl diendapkan pada batang dan daun,

setelah daun tua maka akan menggugurkan daun dan batang serta kulit pohon

yang mati secara alami untuk melepaskan kelebihan garam, seperti Sonneratia

sp, Rhizophora sp, Bruguiera sp, dan Lumnitzera sp. (Scholander, 1968 dalam

Onrizal, 2005).

Ekosistem mangrove di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan

Kota Probolinggo, Jawa Timur dipengaruhi oleh adanya pasang surut air.

Dengan adanya percampuran antara air sungai dan air laut menyebabkan

perubahan tingkat konsentrasi salinitas yang tinggi. Komposisi dan kerapatan

vegetasi mangrove juga menyumbang perbedaan kadar garam (NaCl) yang

tinggi pada mangrove. Sedimen juga dapat berpengaruh terhadap kadar garam

yang terakumulasi dalam akar dan daun mangrove. Hal ini dikarenakan sebagian

besar kadar garam berada pada sedimen dan secara langsung dapat diserap

oleh akar dan terakumulasi pada akar dan daun mangrove. Ekosistem mangrove

yang tumbuh di kelurahan Ketapang terdiri dari 4 jenis mangrove diantaranya

Aviccennia sp., Sonneratia sp., Rhizophora sp. dan Bruguiera sp. Namun jenis

mangrove yang mendominasi dengan kategori tegakan jenis tiang yakni spesies

Avicennia alba dan Sonneratia alba. Selain itu Avicennia alba merupakan tipe

vegetasi mangrove terbuka yang mampu tumbuh di daerah yang paling dekat

Page 17: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

4

dengan laut dengan substrat agak berpasir dan berasosiasi Sonneratia alba yang

dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan organic (Bengen, 2009).

. 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Bagan Alir Rumusan Masalah

Keterangan :

Mangrove dapat hidup dan berkembang dengan baik di lingkungan

estuaria (payau) yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan dengan kadar

garam yang tinggi. Mangrove memiliki kemampuan adaptasi anatomi yang

mampu merespon berbagai kondisi ekstrim seperti kualitas air dan salinitas yang

Adaptasi Mangrove pada lingkungan

Perairan dengan kadar garam tinggi

Mangrove Secreter

(Avicennia alba)

Mangrove Non-Secreter

(Sonneratia alba)

Memiliki Kelenjar garam

pada bagian daun

Tidak memiliki Kelenjar

garam

Mengeluarkan garam

(NaCl) melalui permukaan

daun Mengakumulasi Garam (NaCl)

pada bagian akar dan daun

a

b

Mengeluarkan garam (NaCl)

dengan menggugurkan daun tua,

batang dan melepaskan kulit mati

Page 18: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

5

berubah-ubah. Dalam mensekresi garam di lingkungan hidupnya, mangrove

terbagi menjadi dua golongan yakni :

a. Golongan pertama yaitu mangrove jenis secreter (Avicennia alba). Golongan

mangrove secreter mampu mengakumulasi garam pada tubuhnya karena

memiliki kelenjar garam pada bagian daun. Garam yang terserap / masuk

kedalam tubuh mangrove secreter diakumulasi didalam akar dan daun

menggunakan kelenjar garam. Kemudian disekresikan oleh kelenjar garam di

daun sehingga permukaan daun tampak ditaburi oleh kristal garam.

b. Dan golongan kedua yaitu mangrove jenis Non-secreter (Sonneratia alba).

Dimana golongan mangrove Non-secreter tidak memiliki kelenjar garam

karena tidak memiliki kelenjar garam pada bagian daun. Sehingga akumulasi

garam pada akar dan daun tidak menggunakan mekanisme seperti golongan

mangrove secreter. Garam yang terserap ke dalam tubuh akan diekskresikan

dengan mekanisme menggugurkan daun yang sudah tua dan melepaskan

kulit batang yang mati.

1.3 Tujuan

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

perbedaan kemampuan akumulasi garam pada akar dan daun mangrove

secreter (Avicennia alba) dan mangrove non-secreter (Sonneratia alba).

1.4 Kegunaan

Adapun kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

menambah pengetahuan yang lebih mengenai akumulasi kandungan garam

(NaCl) pada akar dan daun mangrove secreter dan non-secreter serta dapat

menjadi dasar untuk penulisan dan penelitian lebih lanjut.

Page 19: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

6

1.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2017 di Kawasan

Mangrove Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Probolinggo Jawa

Timur dan untuk analisis kadar garam pada akar, daun dan sedimen dilakukan di

Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 20: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

7

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Salinitas

Air laut adalah air murni yang didalamnya terlarut berbagai zat padat dan

gas. Satu contoh air laut sebesar 1000 gram terdapat kurang lebih 35 gram

senyawa-senyawa terlarut yang disebut garam. Dengan kata lain air laut

merupakan campuran dari 96,5 % air murni dan 3,5 % zat terlarut / garam.

Banyaknya zat terlarut disebut dengan salinitas atau kadar garam yang

dinyatakan dalam satuan perseribu (‰) atau ppt (part per thousantd). Sebaran

salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya yakni pola sirkulasi

air, penguapan, curah hujan dan air sungai (Nontji, 1987).

Zat yang terlarut dalam air laut meliputi garam-garam anorganik,

senyawa-senyawa organik yang berasal dari organisme hidup dan gas-gas

terlarut. Fraksi terbesar dari bahan-bahan terlarut atas garam-garam anorganik

berwujud ion-ion. Enam ion anorganik membentuk 99,29 % berat dari bahan

anorganik padat diantaranya yakni klor, natrium, belerang (sulfat), magnesium,

kalsium dan kalium. Lima ion berikutnya menambah berat yaitu bikarbonat,

bromida, asam borat, stronsium dan pottasium. Dan sisanya 0,01 % diantaranya

adalah nutrien yaitu fosfat dan nitrat yang dibutuhkan oleh tanaman untuk

mensintesiszat organik dalam proses fotosintesis serta silikon dioksida yang

dimanfaatkan oleh diatom dan radiolaria untuk pembentukan cangkangnya

(Kordi, 2008).

NaCl merupakan garam yang memiliki persentase paling besar di laut.

Persentase kadar garam dalam air laut sebagian besar berupa garam dapur

(NaCl) sebanyak 85%. Garam yang terserap oleh mangrove berupa ion Na+ dan

Cl-. Ion natrium dan clorida yang diambil oleh tanaman digunakan untuk proses

Page 21: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

8

fisiologi. Ion clorida terlibat dalam proses fotosintesis, dan sebagai pengendalian

tekanan osmosis, sedangkan ion natrium terlibat didalam proses fotosintesis dan

pertukaran kation khususnya dengan kalium (Onrizal, 2005).

. 2.2 Ekosistem Mangrove

Mangrove merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat potensial

dan mempunyai ekosistem yang unik. Karena terdapat unsur biologis yang

penting yakni daratan, air, flora dan fauna. Letak mangrove ini berada di

perbatasan antara darat dan laut, tepatnya didaerah muara sungai yang

dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Wilayah mangrove mempunyai ekosistem

yang rumit dimana mempunyai keterkaitan antara ekosistem darat dengan

ekosistem laut (Wibowo dan Handayani, 2006).

Menurut Saputro et. al. (2009) Mangrove adalah sekelompok tumbuhan,

terutama golongan halopit yang terdiri dari beragam jenis, dari suku tumbuhan

yang berbeda-beda tetapi mempunyai persamaan dalam hal adapasi morfologi

dan fisiologi terhadap habitat tumbuhnya dan genangan pasang-surut air laut

yang mempengaruhinya. Memperhatikan tempat tumbuhnya, dimana mangrove

berada di lingkungan laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang-surut air

laut sehingga mangrove mampu beradaptasi pada lingkungan ekstrim.

Kemampuan toleransi pohon mangrove terhadap lingkungan yang ekstrim

sehingga mempengaruhi adanya zonasi pada kawasan hutan mangrove.

Berbagai pettnelitian ada waktu dan tempat yang berbeda menyebukan bahwa

komposisi penyusun mangrove berada pada zonasi yang berbeda-beda (Kolinug

et al., 2014). Menurut Begen (2003) dalam Kolinug et. al (2014) menyatakan

bahwa pohon-pohon mangrove dapat beradaptasi terhadap kadar oksigen

rendah, dapat mentolerir kadar garam yang tinggi, serat dapat beradaptasi

terhadap tanah yang kurang stabil dan adanya pengaruh pasang surut air laut.

Page 22: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

9

Mangrove merupakan tumbuhan yang mempunyai tingkat adaptasi

terhadap lingkungan yang ekstrim, dimana mangrove mampu tumbuh didaerah

pasang surut yang dipengaruhi oleh kondisi salinintas yang tinggi. Tedapat

sedikit informasi menjelaskan bahwa tanaman mangrove dapat tumbuh

dilingkungan dengan salinitas tinggi, terutama mangrove di Indonesia. Menurut

karakteristik morfologi dalam memanjemen garam, mangrove dibagi menjadi dua

kelompok besar. Kelompok pertama adalah spesies mangrove yang dapat

mensekresi garam (secreting species) yang memiliki kelenjar garam didaun atau

rambut garam untuk menghilangkan kelebihan garam. Dan kelomopok kedua

yaitu spesies mangrove non-sekresi (non-secreting species) yang tidak memiliki

kemampuan morfologi untuk mensekresi kelebihan garam didalam tubuhnya

(Scholander et al., 1962 dalam Ramayani et al., 2012)

2.3 Adaptasi Mangrove pada Lingkungan Salin

Adaptasi merupakan suatu kemampuan organisme untuk mengatasi

tekanan lingkungan sekitarnya untuk dapat bertahan hidup. Mangrove

merupakan organisme yang mamiliki kemampuan adaptasi yang khas untuk

dapat hidup dan berkembang pada substrat berlumpur yang sering bersifat asam

dan anoksik. Kemampuan adaptasi anatomi mangrove meliputi :

1) Adaptasi terhadap kadar oksigen rendah, dimana pohon mangrove memiliki

sistem perakaran yang khas dan berbeda-beda untuk mendapatkan oksigen.

Sistem perakaran pada mangrove bertipe cakar ayam, penyangga, papan

dan lutut. Bentuk akar pohon mangrove dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 23: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

10

Gambar 2. Bentuk-bentuk akar pohon mangrove (Bengen, 2009)

2) Adaptasi terhadap kadar garam tinggi, dengan memiliki daun yang tebal dan

kuat yang mengandung kelenjar-kelenjar garam untuk menyekresi garam

dengan jaringan internal penyimpanan air untuk mengatur keseimbangan

garam. Daunnya memiiki struktur stomata khusus untuk mengurangi laju

penguapan.

3) Adaptasi terhadap tanah yang kurang stabil dan adanya pasang surut,

dengan mengembangkan struktur akar yang sangat ekstensif dan

membentuk jaringan horizontal yang lebar. Disamping itu untuk

memperkokoh pohon, akar tersebut juga berfungsi untuk mengambil unsur

hara dan menahan sedimen (Bengen, 2009).

Secara fisiologis mangrove sebagai kelompok khusus dari halofita dimana

mempunyai kapasitas dalam menahan air yang tinggi dari substrat yang

beragam. Mangrove juga dapat mempertahankan keseimbangan air yang baik

karena adanya mekanisme pengaturan yang beragam, seperti perilaku stomata,

penyesuaian osmotik, tingkat kesekulenan dan pengeluaran garam (Tomlinson,

1986 dalam Onrizal, 2005). Selain itu pada umumnya transpirasi dari jenis-jenis

mangrove rendah, sedangkan akarnya terus-menerus mengabsorbsi air garam.

Page 24: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

11

Hal ini menyebabkan terjadinya akumulasi garam pada daun. Untuk mengatasi

hal ini beberapa jenis mangrove mempunyai kelenjar pengeluaran garam

(excretion gland) pada daunnya, sedangkan jenis mangrove yang tidak memiliki

kelenjar pengeluaran garam dilakukan dengan cara mengalirkan garam ke daun-

daun muda yang baru terbentuk (Scholander, 1968 dalam Onrizal, 2005).

Mekanisme penting yang dilakukan oleh tumbuhan mangrove dalam pengaturan

mempertahankan keseimbangan garam meliputi : (1) kapasitas akar untuk

melawan NaCl yang berbeda, (2) pemilihan kelenjar-kelenjar khas sekresi garam

dari beberapa jenis daunnya, (3) akumulasi garam pada berbagai bagian

tumbuhan dan (4) hilangnya garam ketika daun dan bagian tumbuhan lainnya

gugur ( Clought et al., 1982).

2.4 Akumulasi Garam (NaCl) pada Mangrove

Tingginya kosentrasi garam dalam jaringan mangrove menyebabkan

adanya endapan atau akumulasi garam pada jaringan mangrove terutama pada

akar dan daun sebagai tempat penyerapan garam, mangrove yang hidup pada

lingkungan salin yang tinggi memiliki daya adaptasi yang pada penyerapan

garam yang masuk pada jaringan tubuhnya, garam yang terserap oleh akar di

bawa masuk melalui xylem menuju jaringan daun dan ditimbun dalam vacuola

sel daun, sedangkan dalam sitoplasma dan organel garam tetap rendah,

sehingga tidak mengganggu aktivitas enzim dan metabolisme (Shannon et al.,

1994).

Mangrove merupakan tumbuhan yang bersifat halophyt yaitu sifat

tumbuhan yang bisa beradaptasi dengan air asin, karena didalam cairan selnya

mempunyai tekanan osmosis yang tinggi. Dari sifat halophyt mangrove

mempunyai cara-cara untuk beradaptasi di lingkungan dengan kadar garam yang

tinggi yaitu :

Page 25: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

12

1. Mangrove bisa memindahkan garam dengan cara menyimpan garam dalam

daun yang lebih tua. Oleh karena itu konsentrasi garam dalam daun yang

lebih tua relatif lebih tinggi.

2. Mangrove mereduksi akumulasi dari garam-garam internal dengan cara aktif

memproses sekresi garam dari akar ke daun.

Proses tersebut berfungsi untuk mereduksi konsentrasi garam dalam

keaktifan pertumbuhan yang cepat. Dari proses sekresi dan pengasinan garam

yang dilakukan oleh mangrove dibagi menjadi dua kelas yang berbeda yakni :

a. Jenis-jenis seperti Avicennia spp, Aegialitis spp dan Aegiceras spp

mengabsorbsi air kedalam akar dalam jumlah yang kecil dari garam-garam.

Garam ini kemudian berkumpul dan secara aktif berpindah karena sekresi

melalui kelenjar garam. Kelas ini disebut Salt-secretors (pengeluar garam)

dimana kelebihan garam dikeluarkan melalui sel-sel kelenjar.

b. Jenis-jenis Rhizophora dan Sonneratia membiarkan sedikit garam masuk

pada sistem perakaran mereka melalui akar karena garam yang masuk

sangat kecil disekresikan dan kelebihan garam dihubungkan dengan

penyimpanan dalam daun. Kelas ini disebut Salt-exludes dimana kelebihan

garam disimpan dalam daun yang sudah tua (Soeroyo, 1992)

2.5 Mangrove Secreter (Avicennia alba)

Avicennia alba memiliki nama lokal seperti api-api, mangi-mangi, boak,

koak, sia-sia. Mangrove jenis ini tumbuh menyebar dengan ketinggian yang

mencapai 25 m, dengan akar nafas tipis dan berbentuk jari yang ditutupi oleh

lentisel. Memiliki permukaan daun yang halus dan berwarna hijau mengkilat pada

bagian atas daun dan warna pucat pada bagian bawah daun dengan ukuran

16x5 cm. Dengan bentuk bunga seperti trisula yang memiliki gerombolan bunga

hampir di sepajang ruas tandan dan buah seperti kerucut berwarna hijau muda

Page 26: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

13

kekuningan dengan ukuran 4x2 cm. Pohon ini dapat tumbuh pada daerah

dengan kadar salinitas yang tinggi yakni disepanjang pinggiran sungai dan garis

pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut (Noor et al., 1999).

Menurut Plantamor (2017), Klasifikasi taksonomi Avicennia alba adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionata

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Asteridae

Ordo : Lamiales

Famili : Verbenaceae

Genus : Avicennia

Spesies : Avicennia alba

Nama Lokal : Api-api Putih.

2.6 Mangrove Non-Secreter (Sonneratia alba)

Sonneratia alba memiliki nama lokal seperti bogem dan bidada. Pohon ini

selalu berwarna hijau tumbuh tersebar dengan ketinggian mencapai 15 m

dengan akar berbentuk kabel di bawah tanah dan akar nafas yang berbentuk

kerucut tumpul dan tingginya mencapai 25 cm. Memiliki daun berkulit dengan

kelenjar yang tidak berkembang pada bagian pangkal ganggang daun, dengan

ukuran daun 5-12,5 x 3-9 cm. Bunga pohon ini biseksual dengan ganggang

bunga tumpul panjangnya 1 cm. Buah berbentuk seperti bola dengan ujung

bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga yang memiliki

Page 27: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

14

diameter buah 3,5-4,5 cm. Pohon ini tidak toleran terhadap air tawar dengan

periode yang lama dan biasanya hidup didaerah garis pantai (Noor et al., 1999).

Menurut Plantamor (2017), Klasifikasi taksonomi Sonneratia alba adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionata

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Sonneratiaceae

Genus : Sonneratia

Spesies : Sonneratia alba

Nama Lokal : Bogem

2.7 Mekanisme Garam (NaCl) Masuk pada Mangrove

Mangrove merupakan tumbuhan halofita, dimana konsentrasi garam

(NaCl) yang tinggi pada jaringan mangrove dapat menghambat kinerja dari enzim

pada tumbuhan mangrove. Hampir sebagian besar NaCl pada jaringan

mangrove seolah-olah terbagi dalam sel vakuola. Sementara itu, ion-ion tersebut

tampak bersifat responsif untuk mengatur osmotik pada vakuola. Penyesuaian

pada sitoplasma sel-sel mangrove memungkinkan dikelola secara harmonis oleh

larutan organik, seperti kolina dan betania. Meskipun telah diketahui bahwa

kebutuhan tumbuhan mangrove akan garam (NaCl) dipergunakan untuk

mengatur osmosis, namun harus mengontrol pengambilan dan distribusi Na+ dan

Page 28: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

15

Cl- serta ion lainnya untuk menghindari ion-ion toksik. Mekanisme penting dalam

pengaturan keseimbangan garam pada mangrove meliputi :

a) Kapasitas akar untuk melawan NaCl yang berbeda

b) Pemeliharaan kelenjar-kelenjar khas sekresi garam dari beberapa jenis pada

daunnya

c) Akumulasi garam pada berbagai bagian tumbuhan, dan

d) Hilangnya garam ketika daun dan bagian tumbuhan lainnya gugur (Clough et

al., 1982).

Proses penyerapan garam pada tanaman mangrove merupakan sistem

transport pasif. Sistem transport pasif merupakan transport yang oleh kekuatan

fisik, dalam hal ini dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah yang terdapat

dalam sel. Proses fisikokimiawi dalam transport materi dalam sel yakni difusi dan

osmosis. Sel-sel akar mempunyai isi yang berkonsentrasi tinggi. Semakin masuk

kedalam akar, konsentrasi sel-selnya semakin tinggi, hal ini berarti semakin

masuk kedalam akar defisit tekanan difusi semakin besar dan air berdifusi dari

konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Pemasukan air dari tanah ke dalam sel-

sel akar dengan jalan difusi dan osmosis berdasarkan hukum gas yang berlaku

juga untuk zat cair dan zat padat. Air berdifusi dari suatu larutan yang encer /

tekanan rendah ke larutan yang lebih pekat / tekanan tinggi. Pada umumnya

larutan tanah merupakan larutan yang konsentrasinya jauh lebih rendah dari

pada konsentrasi larutan yang ada dalam sel-sel akar. Hasil beberapa penelitian

menunjukkan bahwa nilai osmosis sel-sel tanaman mengalami perubahan sesuai

dengan keadaan air didalam tanah (Dwidjiseputro, 1994).

Absorbsi air beserta ion-ion dilakukan terutama oleh ujung-ujung akar /

rambut akar yang memiliki permukaan yang luas. Proses pengangkutan /

penyerapan garam sebagian besar akan terjadi pada epidermis akar. Ion-ion

yang terserap oleh sel epidermis akan bergerak menuji xilem melalui implas,

Page 29: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

16

kemudian menembus epidermis, eksodermis, beberapa sel korteks, endodermis

dan terakhir perisiklus. Walaupun lintasan ion menuju akar beragam, ion harus

selalu menerobos membran plasma sel akar yang hidup, bahkan juga saat

diserap pertama kali. Meskipun demikian, membran plasma merupakan

penghalang bagi penyerapan ion. Air tanah memiliki kepekatan larutan lebih

encer dibandingkan dengan cairan sel sehingga air tanah dapat masuk kedalam

akar. Air didorong keluar dari satu sel ke sel berikutnya sampai ke pembuluh

kayu. Selanjutnya, air diangkut oleh pembuluh kayu melalui batang sampai ke

daun. Naiknya air ke daun dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tekanan

akar, kapilaritas batang dan daya isap daun (Salisbury dan Ross, 1995).

Kadar ion Na+ dan Cl- yang paling besar pada vakuola ditemukan dalam

hypodermis dan ada penurunan pada lapisan bagian dalam dari sel korteks akar.

Kadar ion pada daun yang aktif saat proses fotosintesis diatur oleh (a) filtrasi

ujung yang melingkar korteks akar, (b) pertukaran dari sel parenkim xylem, dan

(c) penyerapan Na+ dan Cl- didalam kantong air hipodermal dari daun. Dengan

adanya timbunan garam menyebabkan kadar ion didalam sel akan lebih banyak

dari pada di luar sel. Penimbunan garam dipengaruhi oleh oksigen, proses

transpirasi dan suhu. Kemampuan untuk menimbun garam tersebut berkurang

pada sel-sel yang telah mencapai dewasa (Onrizal, 2005).

Tumbuhan halofita seperti mangrove mempunyai mekanisme

pengeluaran garam yang kurang kuat pada sistem akar, seringkali terjadi proses

desalinasi pada parenkim daun melalui pengeluaran yang aktif. Pengeluaran

garam pada umumnya dalam jumlah kecil saja sudah dapat memeperbesar

kelangsungan hidup dari tumbuhan yang keberadaanya stress pada garam.

Sementara salt-excretion secara normal sangat selektif terhadap ion Na+ dan Cl-,

tetapi berlawanan dengan ion-ion hara (Shannon et al., 1994). Sedangkan pada

jenis mangrove non-secreter akan kehilangan garam terjadi ketika daun atau

Page 30: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

17

bagian tumbuhan lain gugur. Selain itu jenis-jenis mangrove non-secreter

memiliki kulit luar yang mati jauh lebih tebal dibandingkan jenis-jenis mangrove

yang memiliki kelenjar garam (Clogh et al., 1982).

2.8 Sedimen (Tanah)

Jenis mangrove mampu tumbuh dengan baik pada tanah berlumpur,

terutama di daerah endapan lumpur terakumulasi. Karakteristik tanah mangrove

yang selalu basah, mengandung garam, mempunyai sedikit oksigen, dan kaya

akan bahan organik, biasanya berasal dari sisa tumbuhan yang diproduksi oleh

mangrove. Bahan organik tersebut berupa serasah yang dihancurkan oleh

mikroorgaisme, seperti bakteri dan jamur, sedimen halus, partikel pasir, bahan

kasar, potongan batu, koral, pecahan kulit kerang, dan siput. Tanah mangrove

yang berlempung menentukan warna yang bervariasi dari abu-abu muda dan

hitam. Jenis tanah yang mendekomposisi kawasan mengrove biasanya adalah

fraksi lempung berdebu. Akibat rapatnya bentuk perakaran yang ada, fraksi

lempung berpasir hanya terdapat di bagian depan ke arah pantai (Sianipar et al.,

1989).

Nilai pH tanah di kawasan mangrove berbeda-beda. Tergantung pada

tingkat kerapatan vegetasi yang tumbuh di kawasan tersebut. Jika kerapatan

tanah rendah, tanah akan mempunyai nilai pH yang tinggi (Arief, 2003).

Mangrove dapat tumbuh dengan baik pada tipe substrat lumpur yang relatif tebal,

dengan pH tanah berkisar antara 6,6 – 8,2 (Aksomkoae, 1993 dalam Talib,

2008). Selain itu salinitas air dan salinitas tanah rembesan merupakan faktor

penting dalam pertumbuhan, daya tahan dan zonasi spesies mangrove. Menurut

Kusmana (2005), tumbuhan mangrove tumbuh subur di daerah estuaria dengan

salinitas 10-30 ppt,

Page 31: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

18

3. MATERI DAN METODE

3.1 Materi Penelitian

Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah ekosistem mangrove

dengan fokus pembahasan yaitu mangrove jenis secreter (Avicennia alba) dan

non-secreter (Sonneratia alba) dalam mengakumulasi garam (NaCl) pada akar,

daun dan sedimen di kawasan mangrove kelurahan Ketapang kecamatan

Kademangan Probolinggo. Parameter pendukung yang digunakan meliputi pH

Tanah dan Salinitas.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan dalam penelitian merupakan sebagai sarana pendukung

yang digunakan dalam pengambilan sampel dan menganalisis sample. Sampel

yang diambil yaitu akar, daun dan sedimen mangrove jenis secreter (Avicennia

alba) dan non-secreter (Sonneratia alba), kemudian analisis sampel yaitu

pengukuran kadar garam (NaCl) dan parameter pendukung (pH tanah, Salinitas

dan sedimen). Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Bahan

No. Variabel Alat Bahan

1. pH

pH meter

Beaker glass

Timbangan

Aquades

Tissue

Larutan buffer pH 7,0 dan pH 4,0

2. Salinitas Refraktometer Aquades

Tissue

3. Akar, daun dan sedimen

Pisau

Cetok

Timbangan digital

Coolbox

Pisau

Kertas label

Plastik

Alat tulis

Page 32: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

19

No. Variabel Alat Bahan

4. NaCl

Timbangan digital

Oven

Cawan pengabuan

Gelas ukur

Labu takar

Bola hisap

Pipet volum

Erlenmeyer

Buret

Statif

Klem

Aquades

AgNO3 0,1 n

KSCN 0,1 n

HNO3 1:1

K2Cr2O7 5%

Indikator

aluminium ferri

Tissue

Kertas label

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

Metode survei dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk mendapatkan

keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam

penelitian. Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil yang

segera dapat digunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif yaitu

melukiskan hal-hal yang mengandung fakta yang fungsinya merumuskan dan

melukiskan apa yang terjadi (Raharjo, 2010). Pada penelitian dengan metode

survei ini yaitu melakukan pengamatan akumulasi garam pada akar, daun dan

sedimen mangrove secreter (Avicennia alba) dan mangrove non-secreter

(Sonneratia alba) kategori tiang, kemudian dibuat kesimpulan berdasarkan hasil

yang di dapat.

3.4 Penentuan Lokasi Pengambilan Sample

Penentuan titik pengambilan sample dalam penelitian ini penelitian

dilakukan dengan mengetahui sifat adaptasi pada setiap jenis mangrove. Pada

penelitian ini mengambil 2 jenis mangrove yang berbeda yaitu mangrove secreter

(Avicennia alba) dan mangrove non-secreter (Sonneratia alba). Penentuan

mangrove yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan karakteristik dari

kedua jenis mangrove dalam mengakumuasi garam (NaCl) dan dominan dengan

Page 33: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba
Page 34: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

21

melakukan penebangan pohon. Teknik ini memiliki efisiensi yang baik jika

dibandingkan dengan teknik sampling destruktif.

Jenis tegakan yang digunakan dalam peneltian ini yaitu kategori tiang

dengan diameter pohon antara 10 - 19 cm. Jenis Avicennia alba da Sonneratia

alba digunakan karena jenis mangrove tersebut dengan kategori tiang paling

mendominasi di kawasan ini. Pengambilan sample dilakukan pada saat kondisi

perairan di kawasan tersebut surut. Bagian-bagian yang digunakan untuk

pengukuran kadar garam (NaCl) pada penelitian ini yakni sebagai berikut :

3.5.1 Akar Mangrove

Akar mangrove berfungsi untuk menyaring garam yang terkandung dalam

air, dan menangkap partikel tanah yang tersuspensi dalam air serta meretensi

unsur hara dalam sedimen yang terakumulasi. Sample akar yang digunakan

adalah akar yang berada didekat batang mangrove. Pengambilan sample akar

mangrove diambil pada bagian yang berada di permukaan dan dalam sedimen

sampai dengan kedalaman ± 10 cm dari permukaan. Sampel akar diambil

sebanyak ±100 gram dan dimasukkan kedalam kantong plastik yang sudah

disiapkan dan diberi tanda lalu dimasukkan ke dalam coolbox kemudian sample

dibawa ke laboratorium untuk dioven, dihancurkan, dicampur, dan diambil 20

gram untuk selanjutnya dianalisis kadar garam (NaCl).

3.5.2 Daun Mangrove

Daun merupakan bagian organ tanaman yang memiliki peran

mengakumuasi garam (NaCl) yang diserap oleh akar. Sample daun mangrove

yang digunakan adalah daun tua / daun yang berada pada bagian pangkal dekat

dengan percabangan sebanyak ± 100 gram. Sample daun yang sudah diambil,

dimasukkan kedalam kantong plastik yang sudah disiapkan dan diberi tanda lalu

dimasukkan ke dalam coolbox kemudian sample dibawa ke laboratorium untuk

Page 35: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

22

dioven, dihancurkan, dicampur, dan diambil 20 gram untuk selanjutnya

dianalisis kadar garam (NaCl).

3.5.3 Sedimen Mangrove

Sampel sedimen yang digunakan yaitu yang berada di dekat batang

pohon mangrove tersebut. Sampel sedimen diambil secara acak sebanyak 4 kali

(mengelilingi pohon) menggunakan cetok dengan kedalaman ± 10 cm dari

permukaan yang kemudian dimasukkan kedalam plastik klip untuk masing-

masing titik pengambilan sample. Selanjutnya sample dimasukkan ke dalam

coolbox, kemudian sample dibawa ke laboratorium untuk dioven, dihancurkan,

dicampur, dan diambil 10 gram untuk selanjutnya dianalisis kadar garam (NaCl).

3.6 Analisis Sample

Analisis sampel yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap meliputi

analisis kadar garam (NaCl), analisis nilai pH tanah dan analisis kadar saliitas air.

3.6.1 Analisis Kadar Garam (NaCl)

Metode yang digunakan dalam pengukuran kadar garam (NaCl) pada

akar, daun dan sedimen mangrove secreter dan non-secreter adalah Titrasi

Argentometri dengan metode Volhard (Volhard titrimetri). Analisis kadar garam

(NaCl) pada akar, daun dan sedimen terdiri dari beberapa tahap meliputi

standarisasi larutan AgNO3, standarisasi larutan KSCN preparasi sampel dan

penentuan kadar garam (NaCl).

a) Standarisasi Larutan AgNO3

Timbang 0,25 g KCl, tempatkan pada erlenmeyer dan larutkan dengan

40 ml akuades

Tambahkan 1 ml indikator K2Cr2O7

Page 36: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

23

( (

(

Lakukan titrasi dengan larutan AgNO3 sampai terbentuk warna coklat

muda (warna salmon) sebagai titik akhir titrasi

Tentukan N AgNO3 sebenarnya dengan rumus

b) Standarisasi Larutan KSCN

Pipet 25 ml larutan AgNO3 dan letakkan pada labu erlenmeyer

Tambahkan 80 ml akuades

Tambahkan 15 ml HNO3 (1:1)

Tambahkan 2 ml indikator aluminium ferri

Titrasi dengan larutan KSCN sampai berwarna coklat muda. Rasio

volum KSCN dan volum AgNO3 seharusnya 1:1

c) Preparasi Sampel

Di timbang 10-20 gram bahan, bergantung estimasi kadar NaCl pada

sampel kemudian lakukan pengabuan sebelum analisis, hingga

didapatkan abu putih. Larutkan abu putih pada larutan HCl 0,1 N

sebanyak 50 ml aduk hingga homogen, larutan siap digunakan.

d) Penentuan Kadar Garam (NaCl)

Ambil larutan sebanyak 50 ml, tambahkan 25 ml larutan AgNO3, aduk

hingga homogen kemudian, tambahkan 15 ml HNO3 (1:1)

Tambahkan 2 ml indikator aluminium ferri

Titrasi dengan KSCN sampai terbentuk warna coklat permanen

Tentukan kadar NaCl dengan rumus :

3.6.2 Derajad Keasaman (pH) Tanah

Pengukuran nilai derajad keasaman (pH) tanah dilakukan dengan metode

sebagai berikut :

Page 37: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

24

1) Menimbang 10 gram sample tanah dan dimasukkan kedalam botol kocok.

2) Menambahkan 50 ml aquades ke botol (pH H2O). Kocok dengan mesin

pengocok selama 30 menit. Suspensi tanah diukur dengan pH meter yang

telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer pH 7,0 dan pH 4,0 dan

didapatan hasil nilai pH Tanah.

3.6.3 Salinitas

Menurut Effendi (2003), pengukuran salinitas dapat dilakukan dengan

menggunakan refraktometer dengan cara refraktometer dikalibrasi menggunakan

aquades terlebih dahulu untuk menetapkan garis horizontal (pada lensa) pada

angka Nol. Penutup kaca prisma diangkat dan diletakkan 1-2 tetes air sample

yang akan diukur kadar salinitasnya, kemudian menutup kembali dengan hati-

hati agar tidak muncul gelembung udara dipermukaan kaca prisma. Melihat skala

melalui kaca pengintai dan akan terlihat pada lensa nilai salinitas dari sample air

yang diukur. Mencatat hasil pengukuran salinitas dengan satuan ppt.

3.7 Analisis Data

3.7.1 Faktor Biokonsentrasi (BCF)

Faktor Biokonsentrasi ini biasa digunakan untuk mengetahui tingkat

akumulasi garam pada mangrove, namun dapat memungkinkan digunakan untuk

mengetahui konsentrasi akumulasi kadar garam (NaCl) pada akar dan daun

mangrove serta sedimen. Perbandingan antara konsentrasi garam diakar dengan

konsentrasi disedimen dikenal dengan bio-concentration factor (BCF). Menurut

Yoon et al., (2006) perhitungan nilai BCF dapat dilakukan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Page 38: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

25

Dimana, jika nilai BCF > 1000 = kemampuan tinggi

1000 > BCF > 250 = Kemampuan sedang

BCF < 250 = Kemampuan rendah

BCF pada akar dihitung untuk mengetahui seberapa besar konsentrasi

garam pada akar dan daun yang berasal dari lingkungan (MacFarlane et. al.,

2003)

3.7.2 Faktor Translokasi (TF)

Menurut Yoon et al., (2006), setelah nilai dari BCF diketahui maka perlu

menghitung nilai TF untuk menentukan kemampuan tanaman mangrove secreter

dan non-secreter dalam mengakumulasi garam sehingga dapat dikatakan

sebagai hyperaccumulator kadar garam, dan dapat dihitung menggunakan

rumus sebagai berikut :

Nilai TF dihitung untuk mengetahui perpindahan akumulasi garam (NaCl) dari

akar ke daun.

Page 39: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

26

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Kota Probolinggo merupakan salah satu daerah kota di wilayah bagian

Utara Propinsi Jawa Timur. Kota Probolingo memiliki 5 kecamatan yakni

Kecamatan Mayangan, Kecamatan Kanigaran, Kecamatan Kademangan,

Kecamatan Wonoasih dan Kecamatan Kedopok. Secara geografis daerah ini

terletak antara 7°43’41” – 7°49’04” LS dan 113°10’ – 113°15’ BT dan terletak

pada ketinggian 0 hingga kurang dari 50 meter diatas permukaan air laut.

Dengan batas wiayah sebelah Utara Selat Madura, sebelah Timur Kecapamatan

Dringu (Kabupaten Probolinggo), sebelah selatan Kecamatan Leces,

Wonomerto, Bantaran dan Sumberasih (Kabupaten Probolinggo) dan sebelah

Barat Kecamatasn Sumberasih (Kabupaten probolinggo). Lokasi penelitian ini

dilakukan di kawasan mangrove Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan

yang secara administratif memiliki luas wilayah 205,1 Ha (Bappeda Kota

Probolinggo, 2010).

Jenis mangrove yang berada di kawasan mangrove Kelurahan Ketapang

Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo yakni mangrove dari genus

Avicennia sp., Sonneratia sp., Rhizophora sp., dan Brugueira sp. Dari beberapa

genus tersebut, Rhizophora sp. merupakan genus yang mendominasi di wilayah

Ketapang. Namun yang banyak ditemukan pohon dengan ukuran diameter > 10

cm (ttegakan jenis tiang) yakni Avicennia alba. dan Sonneratia alba. Keberadaan

dari jenis Avicennia dan Sonneratia yang berdampingan dan berada disekitar

bibir pantai sehingga akan lebih sering digenangi dengan air laut yang dapat

mengakibatkan spesies dari jenis tersebut mampu hidup dengan kondisi ekstrim

dengan kandungan garam yang tinggi. Meskipun mangrove jenis tersebut

Page 40: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

27

memiliki tipe yang berbeda dalam kemampuan mengakumulasi garam yang

berbeda yakni dengan jenis Avicennia alba memiliki kelenjar garam pada bagian

daun sedangkan jenis Sonneratia alba tidak memiliki kelenjar garam. Dalam

penelitian ini diambil 5 titik pengambilan sample yang masing-masing berjarak

kurang lebih 5 meter sebagai pengulangan. Jarak antara spesies Avicennia alba

dan Sonneratia alba masing-masing titik tidak terlalu jauh dikarenakan

keberadaan spesies ini yang berdampingan.

4.2 Deskripsi Titik Pengambilan Sample

Titik pengambilan sample mangrove secreter (Avicennia alba) dan

mangrove non-secreter (Sonneratia alba) diambil sesuai dengan kriteria yang

sudah ditentukan sebanyak 5 titik yang berbeda dengan dengan jarak kurang

lebih 5 meter dari antar titik pengambilan sample. Kondisi fisik pada setiap titik

pengambilan sample hampir sama dengan tipe sedimen substrat lumpur

berpasir. Pohon yang digunakan sebagai sample yakni dengan ukuran diameter

10 - 19 cm kriteria tegakan tiang dengan kerapatan 6-8 individu/m2.

4.3 Kandungan Garam (NaCl)

Hasil uji laboratorium mengenai kandungan garam NaCl pada mangrove

secreter Avicennia alba dan mangrove non-secreter Sonneratia alba, didapatkan

hasil yang dapat dilihat pada Lampiran 2, dan grafik perbandingan jumlah garam

dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Penelitian mengenai pengukuran kandungan garam pada mangrove

masih belum banyak dilakukan dan belum ada jurnal serta buku sebagai

pendukung penelitian yang mencantumkan secara jelas mengenai seberapa

besar kemampuan mangrove dalam mengakumulasi garam pada tubuhnya pada

masing-masing jenis mangrove. Avicennia alba dan Sonneratia alba memiliki

sistem perakaran yakni akar nafas dimana akar percabangannya tumbuh dengan

Page 41: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

28

Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 5

Sedimen 6,720 6,544 6,374 6,217 5,912

5,400

5,600

5,800

6,000

6,200

6,400

6,600

6,800

Na

Cl (g

/g)

jarak teratur secara vertikal dari akar horizontal yang terbenam di dalam tanah.

Sebagai tumbuhan halopita, mangrove mengandung konsentrasi garam yang

tinggi pada sistem jaringannya. Pada salinitas yang tinggi ion-ion Na+ dan Cl-

mendominasi komposisi ion yang ada pada jaringan mangrove. Namun tidak

semua jenis mangrove dapat mentolerir kondisi lingkungan yang ekstrim karena

mangrove memiliki dua tipe kemampuan dalam mengakumulasi garam pada

tubuhya yakni mangrove secreter merupakan mangrove yang dilengkapi kelenjar

garam pada daunnya sehingga mampu mengakumulasi garam lebih banyak

sedangkan mangrove non-secreter yang tidak memiliki kelenjar garam pada

daunnya sehingga kemampuan mengakumulasi garam pada tubuhnya lebih

rendah dari pada mangrove secreter.

4.3.1 Kandungan Garam (NaCl) pada Sedimen

Dari hasil pengukuran kadar garam (NaCl) pada sample sedimen

mangrove menunjukkan hasil bahwa kadar garam yang ada pada sedimen

mangrove secara bertahap menurun dari stasiun 1 hingga stasiun 5. Dengan

hasil masing-masing stasiun yakni antara 5,912 - 6,720 g/kg. Perbandingan

jumlah kandungan garam yang terakumulasi pada sedimen mangrove dapat

dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Grafik Kandungan Garam (NaCl) pada Sedimen

Page 42: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

29

Penurunan kadar garam pada sedimen mangrove dari stasiun 1 hingga

stasiun 5 yakni dikarenakan kadar garam pada sedimen akan berturut-turut

terserap oleh akar mangrove dan terakumulasi pada daun mangrove sehingga

menggurangi kandungan garam yang ada pada sedimen. Selain itu adanya air

tawar yang masuk dari darat menuju ke laut mampu mempengaruhi penurunan

kadar garam (NaCl) pada sedimen pada wilayah mangrove yang mendekati

daratan.

Budiasih, et al (2015), menyatakan bahwa kisaran salinitas tanah saat

pasang yaitu 6,20 – 7,90 ‰ dan saat surut memiliki kisaran 6,29 – 8,33 ‰

sedangkan salinitas air laut saat pasan dan surut berkisar antara 20 – 29 ‰.

Kandungan salinitas tanah lebih rendah jika dibandingkan dengan salinitas

perairan, hal ini dikarenakan mangrove merupakan tumbuhan air tawar yang

mampu menyerap kadar garam yang terdapat dalam tanah menjadi tawar untuk

melakukan proses metabolismenya yang membutuhkan air tawar (Chrisyariati, et

al., 2014).

Salinitas tanah yang tinggi dapat menyebabkan tumbuhan terdehidrasi.

Kondisi ini menyebabkan tumbuhan akan mengalami hiperosmotik yang

ditandain dengan hilangnya air pada jaringan tumbuhan. Berlimpahnya Na dan

Cl dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ion sehingga aktivitas metabolisme

tumbuhan terganggu (Boudsocq dan Lauriere 2005 dalam Djukri, 2009).

Menurut Kushartono (2009), Kenaikan konsentrasi salinitas tanah dipengaruhi

oleh air yang masuk kedalam tanah yang berasal dari intrusi air laut yang datang

pada saat pasang surutdimana air laut meresap kedalam tanah.

Page 43: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

30

Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 5

Akar Aa 0,714 0,692 0,659 0,643 0,633

Akar Sa 0,648 0,633 0,619 0,618 0,589

Daun Aa 0,050 0,047 0,042 0,040 0,038

Daun Sa 0,041 0,038 0,036 0,034 0,032

0,0000,1000,2000,3000,4000,5000,6000,7000,800

Na

Cl (g

/kg

)

4.3.2 Kandungan Garam (NaCl) pada Mangrove Secreter (Avicennia alba)

dan Mangrove Non-Secreter (Sonneratia alba)

Dari hasil uji laboratorium kadar garam yang terkandung pada akar dan

daun mangrove secreter (Avicennia alba) dan mangrove non-secreter

(Sonneratia alba) berturut-turut menurun dari stasiun 1 hingga stasiun 5. Hal ini

dikarenakan posisi dari stasiun 1 berturut-turut berada di dekat pantai yang lebih

banyak dipengaruhi oleh air laut hingga stasiun 5 yang lebih dekat dengan

daratan yang lebih banyak dipengaruhi oleh air darat, sehingga tingkat akumulasi

garam yang rendah terjadi pada wilayah yang lebih banyak dipengaruhi oleh air

darat. Perbandingan jumlah kandungan garam yang terakumulasi pada akar dan

daun dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik Perbandingan Kandungan Garam (NaCl) pada akar dan daun

Avicennia alba dan Sonneratia alba

Keterangan :

Aa : Avicennia alba

Sa : Sonneratia alba

Kandungan garam mangrove secreter (Avicennia alba) pada sampel akar

di masing-masing stasiun berkisar antara 0,633 - 0,714 g/kg dengan prersentase

serapan garam dari sedimen ke akar sebesar 10,3 - 10,7 % dan pada sample

daun dari masing-masing stasiun yakni berkisar antara 0,038 - 0,050 g/kg

Page 44: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

31

dengan prersentase serapan garam dari sedimen ke daun sebesar 0,5 – 0,7 %.

Sedangkan pada mangrove non-secreter (Sonneratia alba) kandungan garam

(NaCl) pada sample akar di masing-masing stasiun berkisar antara 0,589 - 0,648

g/kg dengan prersentase serapan garam dari sedimen ke akar sebesar 9,6 - 10

% dan pada sample daun di masing-masing stasiun berkisar antara 0,032 - 0,041

g/kg dengan prersentase serapan garam dari sedimen ke daun sebesar 0,5 - 0,6

%.

Penyerapan garam terbesar yakni pada bagian akar mangrove

dibandingkan dengan daunnya, hal ini dikarenakan bagian tumbuhan yang

berinteraksi secara langsung pada sedimen yakni akar kemudian diteruskan dan

diakumulasi pada daun. Scholander et al., (1962) dalam Onrizal (2005),

menyatakan bahwa pada umumnya kemampuan transpirasi dari jenis-jenis

mangrove rendah, sedangkan akar mangrove akan terus-menerus mengabsorbsi

air garam. Sehingga menyebabkan terjadinya akumulasi garam pada daun.

Untuk mengatasi hal ini beberapa jenis mangrove mempunyai kelenjar

pengeluaran garam pada daunnya seperti spesies Avicennia alba, sedangkan

bagi jenis mangrove yang tidak memiliki kelenjar pengeluaran garam seperti

spesies Sonneratia alba dilakukan dengan cara mengalirkan garam yang

terakumulasi ke daun-daun muda yang baru terbentuk serta menggugurkan daun

yang sudah tua dan bagian tubuh yang lain.

Pada jenis mangrove secreter atau mangrove yang mempunyai kelenjar

garam, akumulasi garam (NaCl) dari akar akan dikeluarkan melalui kelenjar

garam yang berada pada daun mangrove. Garam yang terserap kedalam tubuh

mangrove secara cepat akan disekresikan oleh kelenjar garam yang ada pada

daun, sehingga daun akan tampak seperti ditaburi kristal garam dan terasa asin

(Kalesaran, 2011). Sedangkan pada jenis mangrove yang tidak memiliki kelenjar

garam (non-secreter) kehilangan garam terjadi ketika daun atau bagian

Page 45: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

32

tumbuhan lain gugur (Clough et al., 1982). Jenis-jenis mangrove non-secreter

memiliki kulit luar yang mati jauh lebih tebal dibandingkan jenis mangrove

secreter. Mekanisme hilangnya kulit yang mati pada jenis mangrove non-secreter

merupakan salah satu mekanisme hilangnya garam dari tumbuhan tersebut

(Onrizal, 2005).

4.4 Faktor Biokonsentrasi (BCF) dan Faktor Translokasi (TF)

Tumbuhan seperti mangrove yang mempunyai tolesansi dalam menyerap

garam, hal ini berkaitan dengan tujuan fitostabilisasi. Bioconcentration factor

(BCF) dan Translocation factors (TF) bisa digunakan untuk menduga tumbuhan

yang bisa dijadikan sebagai fitoremidiasi (Hamzah dan Setiawan, 2010). Nilai

Bioconcentration factor (BCF) dan Translocation factors (TF) dari mangrove

Avicennia alba dan Sonneratia alba dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Faktor Biokonsentrasi (BCF) dan Faktor Translokasi (TF) Garam (NaCl) pada Mangrove Secreter dan Non-Secreter

Spesies BCF TF

Avicennia alba (Secreter)

0,105 0,065

Sonneratia alba (Non-Secreter)

0,098 0,058

Keterangan : BCF : Bioconcentration Factor yaitu perbandingan kandungan garam

(NaCl) antara akar dan sedimen. TF : Translocation Factor yaitu perbandingan kandungan garam

(NaCl) antara daun dan akar.

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh perbandingan nilai BCF dan TF pada

mangrove secreter (Avicennia alba) dan mangrove non-secreter (Sonneratia

alba). Nilai BCF dari mangrove Avicennia alba sebesar 0,105 dan pada

Sonneratia alba sebesar 0,098. Sedangkan nilai TF dari mangrove Avicennia

alba sebesar 0,065 dengan kemampuan translokasi kadar garam dari akar ke

daun yakni sebesar 6,1 – 7,0 % pada masing-masing stasiun dan pada

Sonneratia alba sebesar 0,058 dengan kemampuan translokasi kadar garam dari

Page 46: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

33

akar ke daun yakni sebesar 5,4 – 6,3 % pada masing-masing stasiun. Hasil dan

contoh perhitungan persentase kemampuan translokasi dari akar ke daun dapat

dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.

Nilai BCF dan TF dari mangrove Secreter (Avicennia alba) lebih besar

dibandingkan dengan nilai BCF dari mangrove non-secreter (Sonneratia alba).

Hal ini dikarenakan mangrove secreter (Avicennia alba) memiliki kelenjar garam

pada bagian daun sedangkan mangrove non-secreter (Sonneratia alba) tidak

memiliki kelenjar garam pada bagian daunnya. Sesuai dengan pendapat Onrizal

(2005), bahwa akumulasi mangrove pada jenis secreter yang memiliki struktur

kelenjar garam (salt gland), salah satu jenisnya antara lain yaitu Avicennia alba.

Mangrove jenis ini dapat menyerap air dengan kadar salinitas yang tinggi dan

memiliki salt gland pada daunnya yang memungkinkan untuk mensekresi cairan

Na+ dan Cl-.

Nilai BCF digunakan untuk mengetahui perbandingan kandungan garam

pada akar dan sedimen mangrove, menurut Kr’bek et al. (2007), mangrove

merupakan hyperaccumulators yang baik, mangrove bukan saja mampu hidup

pada tanah yang mengandung bermacam-macam unsur didalamnya, namun

mangrove juga mengakumulasi unsur tersebut didalam organnya. Ekosistem

mangrove memainkan peranan penting sebagai filter dan pengendali polusi alami

karena kekhasan sistem akarnya yang berhasil mengendalikan kualitas air dan

merupakan perangkap sedimen serta partikel yang diangkut oleh arus kelautan.

Nilai BCF 1-10 menunjukan tumbuahan tergolong akumulator tinggi, 0,1- 1

menunjukan akumulator sedang, 0.01- 0.1 menunjukan tumbuhan tergolong

akumulator rendah, dan <0.01 tanaman tergolong non-akumulator (Malayeri et

al., 2008). Hal ini menunjukan bahwa nilai BCF mangrove Avicennia alba

termasuk kedalam golongan akumulator sedang dan Sonneratia alba termasuk

kedalam golongan akumulator rendah.

Page 47: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

34

Nilai TF digunakan untuk mengetahui perbandingan kandungan garam

pada akar dan daun mangrove. Pada dasarnya faktor translokasi (TF)

merupakan indikator yang dapat membedakan mekanisme antara fitostabilisasi

dan fito ekstraksi. Jika nilai TF < 1 maka disebut mekanisme fitostabilisasi dan

sebaliknya, jika nilai TF > 1 disebut mekanisme fitoekstraksi (Hyperakumulator)

(Liong, 2010 dalam Sopyan et al., 2014). Menurut Fitriyah, et al (2013) dalam

Caroline dan Moa (2015), fitoekstraksi (Hyperakumulator) adalah penyerapan

senyawa kimia oleh akar tanaman dan mengakumulasi senyawa kimia tersebut

ke dalam bagian-bagian tanaman seperti akar, batang dan daun. Sedangkan

fitostabilisasi adalah kemampuan tanaman dalam mensekresikan

(mengeluarkan) suatu senyawa kimia tertentu untuk mengimobilisasi senyawa

kimia di daerah rizosfer (perakaran).

4.5 Parameter Pendukung

Pengamatan dan pengukuran parameter pendukung yang mempengaruhi

akumulasi garam pada mangrove yakni seperti pH tanah dan salinitas. Data hasil

pengukuran parameter tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Pengukuran Parameter Pendukung

Stasiun Parameter

pH Tanah Salinitas (ppt)

Stasiun 1 7,96 5

Stasiun 2 7,87 5

Stasiun 3 7,94 5

Stasiun 4 7,84 5

Stasiun 5 7,83 4

4.5.1 pH Tanah

Nilai pH tanah pada stasiun pengambilan sample diperoleh hasil berkisar

antara 7,83 hingga 7,96 dengan kondisi substrat lumpur berpasir. Dengan nilai

Page 48: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

35

pH tertinggi pada stasiun 1 dan nilai pH terendah pada stasiun 5. Menurut

Aksomkoae (1993) dalam Talib (2008) menyatakan bahwa mangrove dapat

tumbuh dengan baik pada tipe substrat lumpur yang relatif tebal, dengan pH

tanah berkisar antara 6,6 – 8,2. Sehingga dari hasil pengamatan maka dapat

dikatakan pH tanah dari seluruh stasiun pengambilan sample masih berada pada

nilai optimal sesuai pendapat Aksomkoae (1993) dalam Talib (2008).

4.5.2 Salinitas

Nilai Salinitas pada stasiun pengambilan sample diperoleh hasil berkisar

antara 4-5 ppt. Nilai tersebut termasuk kadar salinitas yang rendah, hal ini

dikarenakan pada saat pengambilan sample kondisi perairan tersebut surut.

Sebab air di kawasan mangrove dipengaruhi oleh masukan air tawar dari aliran

sungai sehingga kadar salinitas perairan tersebut rendah. Menurut Supriharyono

(2000) dalam Halidah dan Kama (2013), vegetasi mangrove dapat tumbuh subur

pada daerah intertidal dengan salinitas antara 10-30 ppt. Namun perbedaan

salinitas diperairan disebabkan karena adanya perbedaan musim dan aliran

sungai. Pramudji (2001) menyatakan bahwa spesies Avicennia sp. dan

Sonneratia sp mampu tumbuh pada salinitas rendah hingga pada salinitas tinggi

sesuai dengan habitatnya yakni berada disekitar muara sungai hingga pada bibir

pantai.

Page 49: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

36

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan

penyerapan garam (NaCl) pada akar dan daun mangrove secreter (Avicennia

alba) lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan penyerapan garam (NaCl)

pada akar dan daun mangrove non-secreter (Sonneratia alba). Kandungan

garam pada Avicennia alba di akar 0,668 g/kg dan di daun 0,043 g/kg.

Persentase nilai kadar garam yang masuk ke akar yaitu 10,5 %, sedangkan

yang ditraslokasikan ke daun 6,5 %. Kandungan garam (NaCl) pada Sonneratia

alba di akar 0,622 g/kg, dan di daun 0,036 g/kg. Persentase nilai kadar garam

yang masuk ke akar yaitu 9,8 %, sedangkan yang ditraslokasikan ke daun 5,8

%. Berdasarkan nilai BCF mangrove Avicennia alba termasuk kedalam golongan

akumulator sedang dan Sonneratia alba termasuk kedalam golongan akumulator

rendah. Sedangkan dari nilai TF yang didapat < 1 dan dikatakan sebagai

fitostabilisator.

5.2 Saran

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan

mangrove dalam mengakumulasi garam (NaCl) baik jenis mangrove secreter

maupun mangrove non-secreter pada spesies yang berbeda atau pada bagian

tubuh yang lain seperti daun mangrove yang masih muda atau kulit luar pohon

mangrove. Selain itu sebaiknya jangan hanya mengukur garam NaCl saja, tapi

garam-garam lain yang terserap oleh mangrove dan perlu adanya penelitian

lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme mangrove untuk melepaskan /

mengeluarkan kelebihan garam pada jaringan tubuhnya.

Page 50: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

37

DAFTAR PUSTAKA

Arief, A. 2003. Hutan Mangrove. Jakarta: Kanisius. Bappeda Kota Probolinggo. 2010. Buku Putih Sanitasi Kota Probolinggo. Bengen. D. G. 2009. Ekosistem Sumberdaya Pesisir dan Laut Serta Pengelolaan

Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor : Bogor.

Budiasih, R., Supriharyono, dan M. R. Muskananfola. 2015. Analisis Kandungan

Bahan Organik, Nitrat, Fosfat Pada Sedimen di Kawasan Mangrove Jenis Rhizophora dan Avicennia di Desa Tumbulsloko, Demak. Diponegoro Journal of Maquares Management of Aquatic Resources. 4 (3) : 66 – 75.

Caroline, J dan G. A. Moa. 2015. Fitoremediasi Logam Timbal (Pb)

Menggunakan Tanaman Melati Air (Echinodorus palaefolius) Pada Limbah Industri Peleburan Tembaga dan Kuningan. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III 2015 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.

Chrisyariati, I., B. Hendrarto, dan Suryanti. 2014. Kandungan Nitrogen Total dan

Fosfat Sedimen Mangrove Pada Umur Yang Berbeda di Lingkungan Pertambakan Mangunharjo, Semarang. Diponegoro Journal of Maquares Management of Aquatic Resources. 3 (3) : 65 – 72.

Clough, B. F. dan P. M. Attiwill. 1982. Primary Productivity of Mangroves. In B. F.

Clough (Ed.). Mangrove ecosystem in Australian : structure, fungtion and management. Australian University Press, Canberra. Pp. 213 – 222.

Dahuri, R., J. Rais, S. P. Ginting, dan M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan

Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita : Jakarta.

Djukri. 2009. Cekaman Salinitas Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Prosiding

Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

Duedall I. W dan Peter K.W. 1997. The Partial Equivalent Volumes Of Salts In

Seawater1. Oregon State University. Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka Utama :

Jakarta. Effendi, H . 2003. Telaah Kualitas Air. Cetakan Pertama. Kanisius. Yogyakarta. Halidah dan Kama, H. 2013. Penyebaran Alami Avicennia marina (Forks) dan

Sonneratia alba (Smith) pada Substrat Pasir. Journal Indonesian Forest Rehabilitation. 1 (1) : 51-58

Page 51: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

38

Hamzah, T dan Setiawan. 2010. Akumulasi Logam Berat pB, Cu, dan Zn, di Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara, Jurnal Utara, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2 (20): 41 – 52.

Karuniastuti, N. 2016. Peranan Hutan Mangrove Bagi Lingkungan Hidup. Forum

Manajemen. 8 (1). Kalesaran, P. 2011. Mangrove. Universitas Negeri Manado. Manado Kolinug, KH., M. A. Langi., S. P. Ratag, dan W. Nurmawan. 2014. Zonasi

Tumbuhan Utama Penyusun Mangrove Berdasarkan Tingkat Salinitas Air Laut di DesaTeling Kecamatan Tombariri. Program Studi Ilmu Kehutanan Universitas Sam Ratulangi : Manado.

Kordi K., M. G. H. 2008. Budi Daya Perairan Buku Kesatu. PT. Citra Aditya Bakti

: Bandung. Kr’bek, B, Mihaljevic, M, Sracek, O., Kne’sl. I., Ettler, V. dan Nyambe, I. 2011.

The Extent of Arsenic and of Metal Uptake by Aboveground Tissues of Pteris vittata and Cyperus involutracus Growing in Copper- and Cobalt- Rich Tailing of The Zambian Copperbelt. Arch Environ Contam Toxicol. 61:228-242.

Kushartono, E. W. 2009. Beberapa Aspek Bio-Fisik Kimia Tanah di Daerah

Mangrove Pada Pasar Banggi Kabupaten Rembang. Ilmu Kelautan . 14 (3) : 76 – 83.

Malayeri, Rosalina dan B. Jack. 2008. Kosentrasi Logam Berat Hg dan Pb pada

Sedimen dan Tanaman. 32 (1): 21-39. MacFarlane, G. R., Pulkownik, and M. D. Burchett. 2003. Accumulation and

Distribution of Heavy Metals in Grey Mangrove, Avicennia marina (Forsk) Vierh : Biological Indication Potential. Environmental Pollution. 123 : 139-151.

Nontji, A. 1987. Laut nusantara. Djambatan : Jakarta. Noor, Y. R., M. Khazali, dan I. N. N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan

Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP : Bogor. Noor, L. F., A. D. Astika, dan A. Sanjaya. 2015. State of Forest And Community’s

in Aru Island, Maluku, Indonesia. Forest Watch Indonesia : Bogor. Onrizal. 2005. Adaptasi Tumbuhan Mangrove Pada Lingkungan Salin dan Jenuh

Air. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara : Medan.

Plantamor. 2017. Api-api Putih (Avicennia alba blume) dan Bogem (Sonneratia

alba smith) www.plantamor.com. Diakses tanggal 17 Mei 2017. Pramudji. 2001. Ekosistem Hutan Mangrove dan Peranannya Sebagai Habitat

Berbagai Fauna Aquatik. Jurnal Oseana. 26 (4).

Page 52: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

39

Raharjo, W. T. 2010. Strategi Meningkatkan Metodologi. Fakultas Teknik. Universitas Indonesia.

Ramayani., M. Basyuni, dan L. Agustina. 2012. Pengaruh Salinitas Terhadap

Pertumbuhan Dan Biomassa Semai dan Kandungan Lipida Pohon Non-Sekresi Ceriops tagal.

Rompas, R. M, dan N. D. C. Rumampuk. 2014. Geokimia Laut. Unsrat Press :

Manado. Rudyawan, A. P dan I. D. N. Badera. 2009. Opini Audit Going Concern: Kajian

Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor. Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis. 4 (2): 1-20.

Salisbury, M. S. Dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Terjemahan

Lukman, D. R dan Sumaryono. Penerbit ITB : Bandung. Saputro, G. B., S. Sukardjo., S. Hartini., Niendyawati., Al. Susanto., Al. Sumarso.,

I. N. Edrus., P. Maesarrah., D. Suhendra, dan C. Syah. 2009. Peta Mangrove Indonesia. Pusat Survey Sumberdaya Alam Laut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) : Cibinong.

Selviana, V. 2012. Pendugaan Potensi Volume, Biomassa, Dan Cadangan

Karbon Tegakan Di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Sianipar. 1989. Telaah Beberapa Faktor Ekologi Tambak Muara Angke Jakarta

Utara, DKI Jaya. Prosiding Temu Karya Ilmiah Dukungan Penelitian bagi Program Nasional Pengembang Udang. Jakarta : Pusat Penelitian Pengembangan Pertanian Badan Penelitian Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Shannon, M. C., C. M. Grieve dan L. E. Francois. 1994. Whole Plant Response

to Salinity. In. Wilkinson, R. E. (Ed.). Plant environment intgeraction. Marcel Dracker, Inc., New York. Pp. 199 – 228.

Soeroyo. 1992. Sifat, Fungsi dan Peranan Hutan Mangrove. Bahan Kursus

Pelatihan Dasar Metodologi Penelitian Sumberdaya Hayati dan Lingkungan Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Sopyan., R. Sikanna, dan N. K. Sumarmi. 2014. Fitoakumulasi Merkuri Oleh Akar

Tanaman Bayam Duri (Aamarantus spinosus Linn) Pada Tanah Tercemar. Online Journal of Natural Science. 3 (1) : 31 – 39.

Talib, M. F. 2008. Struktur Dan Pola Zonasi (Sebaran) Mangrove Serta

Makrozoobenthos Berdasarkan Kerapatan Mngrove di Kawasan Konservasi Mangrove Dan Bekantan Kota Tarakan, Kalimantan Timur. Tesis. Universitas Diponegoro : Semarang.

Page 53: AKUMULASI KADAR GARAM (NaCl) PADA AKAR DAN DAUN …repository.ub.ac.id/6381/1/Moch Irvan Firman Syah.pdf · Akumulasi Kadar Garam (Nacl) pada Akar dan Daun Mangrove (Avicennia alba

40

Wibowo, K dan T. Handayani. 2006. Pelestarian Hutan Mangrove Melalui Pendekatan Mina Hutan (Silvofishery). J.Tek.Ling. 7 (3) : 227-233.

Yoon, J., C. Xinde., Z Qixing, and L. Q. Ma. 2006. Accumulation of Pb, Cu, and

Zn in Native Plants Growing on a Contaminated Florida Site. Science of the Total Environment : 456-464.