Akuisisi Dan Disposisi Properti

3
AKUISISI DAN DISPOSISI PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN (Bab 10) 1. AKUISISI 1.1 Biaya Akuisisi : Biaya tanah, Biaya bangunan, Biaya peralatan a. Biaya Tanah Biaya Tanah merupakan biaya yang mencakup semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh tanah dan untuk mempersiapkannya hingga dapat dipergunakan. Biaya Tanah biasanya mencakup (1) harga beli, (2) biaya penutupan ( sertifikat tanah, honor pengacara dan honor pencatatan), (3) biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan tanah hingga siap digunakan (meratakan, menimbun, mongosongkan dan membersihkan), (4) asumsi mengenai hak gadai atau hipotik, dan (5) setiap perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas. b. Biaya Bangunan Biaya Bangunan merupakan biaya yang mencakup semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan akuisisi atau kontruksi. Biaya ini mencakup (1) bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead yang terjadi selama kontruksi, dan (2) honor profesional serta ijin mendirikan bangunan. c. Biaya Peralatan Biaya Peralatan mencakup harga beli, ongkos angkut dan beban penanganan yang dikeluarkan, asuransi peralatan selama dalam perjalanan, biaya fondasi khusus jika diperlukan, biaya pemasangan dan perakitan, dan biaya melaksanakan uji coba. 1.2 Aktiva yang dibuat sendiri Pembebanan biaya manufaktur tidak langsung akan menimbulkan masalah khusus karena biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung ke pekerjaan dan pemesanan bahan yang berhubungan dengan aktiva tetap yang dibuat. Perusahaan dapat menangani biaya tidak langsung dengan salah satu dari dua cara berikut : - Tidak membebankan overhead tetap ke biaya pembuatan aktiva Pendekatan ini mengasumsikan bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya yang sama tanpa memperhatikan apakah perusahaan membuat aktiva atau tidak. - Membebankan bagian dari total overhead ke proses kontruksi Pendekatan ini membebankan bagian dari total biaya overhead ke proses kontruksi seperti pada produksi normal. 1.3 Biaya bunga 1

description

Akuisisi Dan Disposisi Properti

Transcript of Akuisisi Dan Disposisi Properti

AKUISISI DAN DISPOSISI PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN(Bab 10)

1. AKUISISI1.1 Biaya Akuisisi : Biaya tanah, Biaya bangunan, Biaya peralatana. Biaya TanahBiaya Tanah merupakan biaya yang mencakup semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh tanah dan untuk mempersiapkannya hingga dapat dipergunakan. Biaya Tanah biasanya mencakup (1) harga beli, (2) biaya penutupan ( sertifikat tanah, honor pengacara dan honor pencatatan), (3) biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan tanah hingga siap digunakan (meratakan, menimbun, mongosongkan dan membersihkan), (4) asumsi mengenai hak gadai atau hipotik, dan (5) setiap perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas.b. Biaya BangunanBiaya Bangunan merupakan biaya yang mencakup semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan akuisisi atau kontruksi. Biaya ini mencakup (1) bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead yang terjadi selama kontruksi, dan (2) honor profesional serta ijin mendirikan bangunan.c. Biaya PeralatanBiaya Peralatan mencakup harga beli, ongkos angkut dan beban penanganan yang dikeluarkan, asuransi peralatan selama dalam perjalanan, biaya fondasi khusus jika diperlukan, biaya pemasangan dan perakitan, dan biaya melaksanakan uji coba.1.2 Aktiva yang dibuat sendiriPembebanan biaya manufaktur tidak langsung akan menimbulkan masalah khusus karena biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung ke pekerjaan dan pemesanan bahan yang berhubungan dengan aktiva tetap yang dibuat. Perusahaan dapat menangani biaya tidak langsung dengan salah satu dari dua cara berikut : Tidak membebankan overhead tetap ke biaya pembuatan aktivaPendekatan ini mengasumsikan bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya yang sama tanpa memperhatikan apakah perusahaan membuat aktiva atau tidak. Membebankan bagian dari total overhead ke proses kontruksiPendekatan ini membebankan bagian dari total biaya overhead ke proses kontruksi seperti pada produksi normal.1.3 Biaya bungaHanya bunga aktual (dengan modifikasi) yang harus dikapitalisasi. Dasar pemikiran untuk pendekatan ini adalah bahwa selama kontruksi, aktiva tidak menghasilkan pendapatan dan oleh karena itu biaya bunga harus ditangguhkan (dikapitalisasi). Setelah kontruksi diselesaikan, aktiva siap untuk digunakan dan pendapatan dapat dihasilkan. Biaya bunga yang muncul dalam pembelian suatu aktiva yang siap digunakan harus dianggap sebagai beban.1.4 ObservasiDari sudut pandang konseptual, banyak yang meyakini bahwa karena alasan-alasan yang telah disebutkan sebelum perusahaan seharusnya tidak mengkapitalisasi biaya bunga atau seluruh biaya bunga, aktual maupun tertangguh.

2. PENILAIAN2.1 Diskon tunaiDiskon baik diambil atau tidak dianggap sebagai pengurang biaya aktiva karena biaya riil dari aktiva merupakan kas atau harga ekuivalen kas aktiva. 2.2 Kontrak pembayaran yang ditangguhkanHal ini diperhitungkan berdasarkan nilai sekarang dengan mempertimbangkan pertukaran diantara pihak yang melakukan kontrak.2.3 Pembelian Lump sumPermasalahan khusus dalam penentuan harga aktiva tetap muncul ketika perusahaan membeli sekelompok aktiva tetap pada harga lump sum tunggal. Apabila hal ini terjadi, perusahaan mengalokasikan total biaya diantara berbagai aktiva atas dasar nilai pasar wajar relatifnya.2.4 Penerbitah sahamJika saham diperdagangkan secara aktif, maka nilai pasar saham yang diterbitkan merupakan petunjuk yang wajar atas biaya properti yang diperoleh. Saham merupakan ukuran yang baik atas harga ekuivalen kas berjalan. 2.5 Pertukaran nonmoneterAkuntansi untuk pertukaran aktiva nonmoneter harus didasarkan atas nilai wajar aktiva yang yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, dengan mengakui suatu keuntungan atau kerugian.2.6 Akuntansi untuk kontribusiPerusahaan kadang-kadang dapat menjadi penerima atau pemberi kontribusi (donasi atau hadiah). Kontribusi semacam itu disebut transfer tanpa timbal balik karena mereka mentransfer aktiva pada satu arah. Kontribusi ini selain dapat berupa berbagai jenis aktiva (kas,sekuritas,tanah,bangunan atau penggunaan fasilitas), tetapi juga dapat berupa penghapusan hutang.

3. BIAYA SETELAH AKUISISI3.1 PenambahanPenambahan (additional) umumnya tidak menimbulkan masalah akuntansi yang besar. Menurut definisinya setiap penambahan pada aktiva tetap akan dikapitalisasi karena aktiva baru telah diciptakan.3.2 Perbaikan dan penggantianPerbaikan (betterment) adalah penggantian aktiva yang sekarang sedang digunakan dengan aktiva lain yang lebih baik. Dan penggantian (replacement) adalah substitusi dari aktiva yang sama.3.3 Penyusunan dan pemasangan kembaliBiaya penyusunan dan pemasangan kembali merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memberikan manfaat di periode masa depan.3.4 ReparasiReparasi adalah pengeluaran yang dilakukan untuk mempertahankan aktiva tetap berada dalam kondisi siap operasi. Biaya ini dapat dibebankan ke akun beban selama periode terjadinya, atas dasar bahwa periode tersebut meurpakan periode yang paling banyak menerima manfaat.

4. DISPOSISI4.1 PenjualanPenyusutan harus dicatat selama periode waktu antara tanggal ayat jurnal penyusutan terakhir dibuat dan tanggal penjualan. Tanpa memperhatikan waktu pelepasan, penyusutan harus dihitung hingga tanggal disposisi dan semua kaun yang berhubungan dengan aktiva yang ditarik harus dihilangkan.4.2 Konversi secara paksaTerkadang pelayanan suatu aktiva berakhir karena konveksi terpaksa seperti kebakaran, kebanjiran, pencurian atau pembebasan. Keuntungan atau kerugian sering kali dilaporkan dalam bagian pos luar biasa pada laporan laba rugi, jika kondisi disposisi itu bersifat tidak biasa atau jarang terjadi.4.3 Masalah lainnyaJika suatu aktiva dibuang tanpa ada pemulihan kas, maka kerugian harus diakui dalam jumlah yang sama dengan nilai buku aktiva. Pengungkapan aktiva yang telah sepenuhnya disusutkan harus dibuat dalam catatan atas laporan keuangan.1