Aku Mah Apa Atuh

1
AKU MAH APA ATUH Aku mah apa atuh, hanya segelintir upil yang kau tempelkan di bawah mejaRakyat bagaikan upil yang telah di cari ke semua penjuru hidung, setelah ditemukan ia ditempelkan di bawah meja kemudian ditinggalkan begitu saja. Mungkin begitulah ilsutrasi ungkapan rakyat Indonesia untuk pemerintah sekarang. Pada masa kampanye mereka para wakil rakyat dan pemimpin bangsa ini mencari, tebar pesona, memberikan janji-janji manis kepada rakyat namun setelah terpilih dimana mereka? Bagai di PHPin gebetan pas lagi PDKT udah diberi harapan namun ujung-ujungnya digantungin juga. aish gue ngomong apaan sih Jujur gue merasa miris melihat keadaan bangsa ini, mau marah tapi ke siapa gue harus marah, mau nangis tapi gue seorang laki-laki kata bapak gue pantang bagi seorang laki-laki untuk menangis dan gue bakal berasa gagal menjadi laki-laki sejati kalau gue sampai nangis puk puk puk , mau menyalahkan tapi siapa yang harus gue salahkan mereka yang terpilih yang sedang duduk di atas juga merupakan pilihan rakyat sendiri. Mereka yang di atas saling senggol bacok berebut kekuasaan, di bawah rakyat menangis tercekik oleh kebijakan pemerintah. Harga beras, bbm, tarif listrik, gas lpg naik dan rupiah melemah. Mau sampai kapan negeriku tercinta seperti ini? Apa perlu gue yang harus jadi presiden, tapi gue sadar belum mampu karena sekali lagi aku mah apa atuh hanya manusia biasa yang malah terlalu biasa untuk membawa perubahan di negeriku, mungkin untuk saat ini belum bisa tapi suatu saat nanti pasti bisa entah itu dengan cara dan jalan yang lain.

description

suara rakyat biasa

Transcript of Aku Mah Apa Atuh

AKU MAH APA ATUH

Aku mah apa atuh, hanya segelintir upil yang kau tempelkan di bawah mejaRakyat bagaikan upil yang telah di cari ke semua penjuru hidung, setelah ditemukan ia ditempelkan di bawah meja kemudian ditinggalkan begitu saja. Mungkin begitulah ilsutrasi ungkapan rakyat Indonesia untuk pemerintah sekarang. Pada masa kampanye mereka para wakil rakyat dan pemimpin bangsa ini mencari, tebar pesona, memberikan janji-janji manis kepada rakyat namun setelah terpilih dimana mereka? Bagai di PHPin gebetan pas lagi PDKT udah diberi harapan namun ujung-ujungnya digantungin juga. aish gue ngomong apaan sihJujur gue merasa miris melihat keadaan bangsa ini, mau marah tapi ke siapa gue harus marah, mau nangis tapi gue seorang laki-laki kata bapak gue pantang bagi seorang laki-laki untuk menangis dan gue bakal berasa gagal menjadi laki-laki sejati kalau gue sampai nangis puk puk puk , mau menyalahkan tapi siapa yang harus gue salahkan mereka yang terpilih yang sedang duduk di atas juga merupakan pilihan rakyat sendiri.Mereka yang di atas saling senggol bacok berebut kekuasaan, di bawah rakyat menangis tercekik oleh kebijakan pemerintah. Harga beras, bbm, tarif listrik, gas lpg naik dan rupiah melemah. Mau sampai kapan negeriku tercinta seperti ini? Apa perlu gue yang harus jadi presiden, tapi gue sadar belum mampu karena sekali lagi aku mah apa atuh hanya manusia biasa yang malah terlalu biasa untuk membawa perubahan di negeriku, mungkin untuk saat ini belum bisa tapi suatu saat nanti pasti bisa entah itu dengan cara dan jalan yang lain.