Aktivitas Pembagunan Bandara Di Daerah Pantai

8
Bab Pembahasan Pembahasan Studi Kasus Pembangunan Bumi siliwangi International Airport,di daerah pantai Pakis Haji Kabupaten Karawang Aktivitas pembagunan bandara di daerah pantai, bukan hanya sekadar mengeruk, kemudian memunculkan daratan baru atau untuk kepentingan komersial semata. Lebih dari itu, yang harus dipikirkan adalah bagaimana dampak ekologis kawasan pantai dengan pembangunan bandara udara tersebut. Dampak yang yang sudah jelas nampak di depan mata akibat proyek pembangunan Bandara Bumi Siliwangi yang berada di pesisir pantai Pakis Haji Karawang adalah kehancuran ekosistem berupa hilangnya keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati yang diperkirakan akan punah akibat pembangunan bandara antara lain berupa hilangnya berbagai spesies mangrove,seperti pohon-pohon mangrove yang tumbuh di kawasan ini menjadi rusak, punahnya spesies ikan, kerang, kepiting, burung,batu-batu karang yang biasanya terlihat di pinggir pantai pun sudah tidak tampak lagi,dan hilangnya berbagai keanekaragaman hayati lainnya. Dampak lingkungan lainnya dari pembangunan bandara di daerah pantai adalah meningkatkan potensi banjir. Hal itu dikarenakan proyek tersebut dapat mengubah bentang alam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di kawasan pembangunan bandara tersebut. Perubahan itu antara lain berupa tingkat kelandaian, komposisi sedimen sungai, pola pasang surut, pola arus laut sepanjang pantai dan merusak kawasan tata air. Potensi banjir akibat pembangunan bandara itu akan semakin meningkat bila

description

Teknik Sipil

Transcript of Aktivitas Pembagunan Bandara Di Daerah Pantai

Bab Pembahasan Pembahasan Studi Kasus Pembangunan Bumi siliwangi International Airport,di daerah pantai Pakis Haji Kabupaten KarawangAktivitas pembagunan bandara di daerah pantai, bukan hanya sekadar mengeruk, kemudian memunculkan daratan baru atau untuk kepentingan komersial semata. Lebih dari itu, yang harus dipikirkan adalah bagaimana dampak ekologis kawasan pantai dengan pembangunan bandara udara tersebut. Dampak yang yang sudah jelas nampak di depan mata akibat proyek pembangunan Bandara Bumi Siliwangi yang berada di pesisir pantai Pakis Haji Karawang adalah kehancuran ekosistem berupa hilangnya keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati yang diperkirakan akan punah akibat pembangunan bandara antara lain berupa hilangnya berbagai spesies mangrove,seperti pohon-pohon mangrove yang tumbuh di kawasan ini menjadi rusak, punahnya spesies ikan, kerang, kepiting, burung,batu-batu karang yang biasanya terlihat di pinggir pantai pun sudah tidak tampak lagi,dan hilangnya berbagai keanekaragaman hayati lainnya.Dampak lingkungan lainnya dari pembangunan bandara di daerah pantai adalah meningkatkan potensi banjir. Hal itu dikarenakan proyek tersebut dapat mengubah bentang alam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di kawasan pembangunan bandara tersebut. Perubahan itu antara lain berupa tingkat kelandaian, komposisi sedimen sungai, pola pasang surut, pola arus laut sepanjang pantai dan merusak kawasan tata air. Potensi banjir akibat pembangunan bandara itu akan semakin meningkat bila dikaitkan dengan adanya kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pemanasan global.Sementara itu, secara sosial rencana pembangunan bandara itu dipastikan juga dapat menyebabkan nelayan tradisional tergusur dari sumber-sumber kehidupannya. Dampak yang dirasakan oleh nelayan laut,berupa hilangnya beberapa jenis ikan tangkapan karena terumbu karang tersedimentasi oleh lumpur, semakin jauhnya wilayah tangkapan, , dan usaha menangkap ikan tidak dapat dilakukan lagi. Akibat dari hal tersebut menurunkan hasil tangkap nelayan yang akhirnya berdampak terhadap kesejahteraan nelayan.Penggusuran itu dilakukan karena kawasan komersial yang akan dibangun mensyaratkan pantai sekitarnya bersih dari berbagai fasilitas penangkapan ikan milik nelayan.Adanya pembangunan bandara sebagai alternatif untuk mengurangi kepadatan di bandara soekarno-hatta tersebut,mengakibatkan perubahan wajah kota pada daerah pesisir pantai. Perkembangan penduduk Kota Karawang yang notabenya daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi,menyebabkan aktivitas masyarakat banyak terserap pada kawasan tersebut, baik untuk menikmati keindahan pantai ataupun dimanfaatkan oleh sektor informal untuk mencari nafkah. Kondisi seperti yang disebutkan di atas membawa pengaruh terhadap keberadaan ruang publik di Kawasan pesisir.Pembangunan bandaradi sekitar kawasan tersebut memperlihatkan gejala mulai hilangnya ruang publik yang ada. Akses masyarakat terhadap view pantai dan pesisirnya mulai berkurang seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan di wilayah tersebut.Dampak pembangunan bandara di pesisir telah mengakibatkan berkurangnya aksesibilitas ruang publik, ketidakberlanjutan fungsi ruang publik, terciptanya pola penataan ruang publik yang tidak memberikan keleluasaan akses bagi masyarakat dan munculnya pola penguasaan ruang publik yang tertutup dan berkesan private-domain.Sebuah ekosistem pantai yang sudah lama terbentuk dan tertata sebagaimana mestinya dapat hancur atau hilang akibat pembangunan bandara. Akibatnya adalah kerusakan wilayah pantai dan laut yang pada akhirnya akan berimbas pada ekonomi nelayan. Matinya biota laut dapat membuat ikan yang dulunya mempunyai sumber pangan menjadi lebih sedikit sehingga ikan tersebut akan melakukan migrasi ke daerah lain atau kearah laut yang lebih dalam, hal ini tentu saja akan mempengaruhi pendapatan para nelayan setempat.Bukan itu saja, sudah mejadi hukum alam, kegiatan pembangunan bandara akan menyebabkan penaikan masa air dan memicu terjadinya abrasi yang secara perlahan-lahan akan menggeser dan menenggelamkan kawasan sepanjang pantai bukan hanya di kawasan dimana pembangunan bandara itu dilakukan, namun juga dikawasan lain yang dalam satu kesatuan ekosistim alamiahnya, saat ini di beberapa kawasan, air pasang yang naik bahkan telah memasuki kawasan pemukiman.Di satu sisi pembangunan bandara mempunyai dampak positif yaitu menyelesaikan dua permasalahan secara bersamaan yaitu mengurangi kepadatan di bandara Soekarno Hatta sekaligus menyediakan transportasi udara bagi kawasan industri di Jawa Barat,dimana hal tersebut dapat meningkatkan mobilitas daerah industri Bekasi ,Karawang,Purwakarta.Namun di sisi lain jika tidak diperhitungkan dengan matang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Di sinilah diperlukan kepedulian dan kerja sama sinergis dari semua komponen stakeholders.Proyek pembangunan bandara di sekitar kawasan pantai seharusnya terlebih dahulu diperhitungkan kelayakannya secara transparan dan ilmiah melalui sebuah kajian teknis terhadap seberapa besar kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkannya lalu disampaikan secara terbuka kepada publik. Penting diingat pembangunan bandara adalah bentuk campur tangan (intervensi) manusia terhadap keseimbangan lingkungan alamiah pantai yang selalu dalam keadaan seimbang dan dinamis, hal ini tentunya akan melahirkan perubahan ekosistem seperti perubahan pola arus, erosi, sedimentasi pantai, serta kerusakan biota laut dan sebagainya.Jadi pembangunan bandara di daerah pantai masih diperlukan selama dilakukan dengan kajian yang komprehensif. Simulasi prediksi perubahan pola arus hidrodinamika laut secara teknis dapat dilakukan dengan model fisik (laboratorium) atau model matematik. Dari pemodelan ini dapat diperkirakan dampak negatif yang terjadi dan cara penanggulangannya.

gambar lokasi rencana pembangunan bandara bumi siliwangu di pakis haji karawang

http://thepresidentpostindonesia.com/2014/10/10/haryono-solusi-terbaik-bangun-bandara-baru/

Berilkut illustrasi beberapa Bandara atau landasan pacu berlokasi di pesisir pantai yang sudah diterapkan di berbagai daerah baik di Indonesia maupun luar negeri

Landasan Pacu di Kaimana Airport Papua

Bandara Prince Juana di Kepulauan Karibia

Gambar Landing Pesawat di Bandara Prince Juana di Kepulauan Karibia