BANDARA PENDAHULUAN

28
BAB 1 PENDAHULUAN JASA LABORATORIUM DAN PENGAWASAN PADA PEKERJAAN REKONSTRUKSI TAXIWAY C & D DI BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN PENDAHULUAN 1.1 Umum 1.2 Sistematika Usulan Teknis 1.3 Latar Belakang Pekerjaan 1.4 Maksud dan Tujuan 1.5 Sasaran 1.6 Lokasi Pekerjaan 1.7 Waktu Pelaksaan Pekerjaan 1.8 Latar belakang dan Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Umum Berdasarkan Surat Undangan Lelang Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi PT. Angkasa Pura I (persero) kantor cabang Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin Nomor P4.64/PL.02/2010-B. tertanggal 30 April 2010 dan setelah menerima dokumen lelang untuk pekerjaan : JASA LABORATORIUM DAN PENGAWASAN PADA PEKERJAAN REKONSTRUKSI TAXIWAY C & D DI BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN 2010 Dan setelah mengikuti rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan Berita Acara Aanwijzing pada tanggal 3 Mei 2010, bersama ini kami mengajukan Dokumen Penawaran Teknis. Dokumen Usulan Teknis ini merupakan salah satu persyaratan dalam penawaran yang kami ajukan dan disusun berdasarkan persyaratan CV. CANDRA DIMUKA 1

Transcript of BANDARA PENDAHULUAN

Page 1: BANDARA PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

JASA LABORATORIUM DAN PENGAWASANPADA PEKERJAAN REKONSTRUKSI

TAXIWAY C & DDI BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR

BANJARMASIN

PENDAHULUAN1.1 Umum1.2 Sistematika Usulan Teknis1.3 Latar Belakang Pekerjaan1.4 Maksud dan Tujuan1.5 Sasaran1.6 Lokasi Pekerjaan1.7 Waktu Pelaksaan Pekerjaan1.8 Latar belakang dan Gambaran Umum

Perusahaan

1.1 Umum

Berdasarkan Surat Undangan Lelang Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi PT. Angkasa Pura I (persero) kantor cabang Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin Nomor P4.64/PL.02/2010-B. tertanggal 30 April 2010 dan setelah menerima dokumen lelang untuk pekerjaan :

JASA LABORATORIUM DAN PENGAWASAN PADA PEKERJAAN REKONSTRUKSI TAXIWAY C & DDI BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR

BANJARMASINPROVINSI KALIMANTAN SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2010

Dan setelah mengikuti rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan Berita Acara Aanwijzing pada tanggal 3 Mei 2010, bersama ini kami mengajukan Dokumen Penawaran Teknis.

Dokumen Usulan Teknis ini merupakan salah satu persyaratan dalam penawaran yang kami ajukan dan disusun berdasarkan persyaratan teknis seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Terms of Reference (TOR).

Usulan Teknis ini berisikan uraian tahapan pelaksaan pekerjaan dan metode penanganan pekerjaan dengan menyatakan perkiraan volume pekerjaan dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap tahapan pekerjaan, kebutuhan personil pelaksana dan peralatan yang akan digunakan. Dengan demikian diharapkan pekerjaan dapat dilaksanakan secara efekktif dan efisien, sehingga penyelesaian pekerjaan dapat berjalan secara tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

CV. CANDRA DIMUKA 1

Page 2: BANDARA PENDAHULUAN

1.2 Sistematika Usulan Teknis

Pada penyusunan Usulan Teknis ini disusun dengan menggunakan sistematika laporan yang dapat secara mudah dipahami dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Sistematika Dokumen Usulan Teknis disusun sebagai berikut:

Bab I. PendahuluanBab ini berisi uraian mengenai latar belakang perusahaan dan gambaran umum keadaan perusahaan yang meliputi organisasi perusahaan, lingkup layanan jasa konsultan serta pengalaman perusahaan yang menggambarkan kemampuan perusahaan menangani pekerjaan sejenis.

Bab II. Metode dan Pemahaman terhadap Lingkup PekerjaanBab ini menguraikan tentang kemampuan konsultan dalam memahami lingkup pekerjaan dan metode pelaksanaan yang akan dilaksanakn konsultan seta mengulas tentang lingkup pekerjaan fisik yang akan diawasi.

Bab III. Lingkup Layanan KonsultanBerisi uraian pemahaman konsultan terhadap pekerjaan ini terutama mengenai bidang layanan dan tangungjawab yang ditawarkan oleh konsultan pengawas.

Bab IV. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja Konsultan PengawasBerisi uraian mengenai kondisi daerah proyek menurut pemahaman konsultan serta tanggapan konsultan terhadap pekerjaan dan dokumen pengadaan jasa konsultan pengawas.Dalam bab ini juga menguraikan konsep dasar pendekatan pelaksanaan pekerjaan, meliputi pendekatan operasional dan penekatan teknis. Selain itu diuraikan juga secara rinci metode pelaksaan pekerjaan, baik menyangkut aspek teknis maupun administratif.

Bab V. Pemahaman dan Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja KontraktorPada bab ini akan diuraikan mengenai tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja Kontraktor, rencana kerja pada masing-masing tahapan, langkah-langkah yang akan ditempuh dalam menghadapi persoalan dilapangan yang kemungkinan timbul.

LAMPIRAN

1. DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN2. DAFTAR PERSONIL YANG AKAN DITUGASKAN3. DAFTAR PERALATAN4. STRUKTUR OGRANISASI PROYEK

CV. CANDRA DIMUKA 2

Page 3: BANDARA PENDAHULUAN

5. JADWAL PELAKSANAAN DAN JADWAL PENUGASAN PERSONIL1.3 Latar Belakang Pekerjaan

Dalam rangka menunjang keselamatan, keamanan dan kelancaran angkutan udara, landasan mempunyai peranan yang sangat penting dalam operasional penerbangan. Sebagai prasarana bandara, landasan mempunyai peranan penting dalam menunjang keselamatan penerbangan dengan cara menyediakan fasilitas landasan yang memnuhi persyaratan teknis.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka PT. (Persero) Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan saran dan prasaran angkutan udara dengan memperhatikan aspek-aspek penting yaitu pelayanan dan keselamatan penerbangan.

Pada saat ini Bandar Udara Syamsudin Noor sudah dilakukan penambahan airside antara lain Taxiway Charlie dan Delta. Guna menunjang pelayanan dan keselamatan penerbangan maka kondisi fasilitas Bandara senantiasa harus dalam keadaan konsidi baik.

Dalam upaya memnuhi aspek pelayanan dan keselamatan penerbangan tersebut, PT. (Persero) Angkasa Pura I akan melaksanakan Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta yang membutuhkan perbaikan. Sebagai control kualitas hasil pelaksanaan pekerjaan rekonstruksi taxiway tersebut maka disetiap tahap yang akan dilaksanakan memerlukan tindakan koordinasi penendalian dan pengawasan agar proses berlangsung baik sesuai dengan susunan dan persyaratan yang ditetapkan.

Konsultan pengawas akan melakukan koordinasi pengendalian baik intern maupun ekstern pengawasan pekerjaan dalam tahap proses pelaksanaan pekerjaan, yang merupakan satu system terpadu dan menyeluruh untuk mencapai hasil optimal dalam aspek biaya, mutu serta waktu pelaksanaan dan pemeliharaan.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dan kegiatan ini adalah tersusunnya suatu organisasi pengawasan proyek dengan beban tugas membantu Pengguan Jasa dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta, dan secara periodic memberikan masukan kepada Pengguna Jasa, baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik.

Sedangkan tujuannya adalah untuk mengindahkan kelancaran pelaksanaan pekerjaan Kontraktor sehingga idapat hasil kerja yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dalam waktu dan biaya yang telah ditentukan.

CV. CANDRA DIMUKA 3

Page 4: BANDARA PENDAHULUAN

1.5 Sasaran

Secara garis besar sasaran Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin ini meliputi:

a. Jasa Laboratorium pada pekerjaan :- Penelitian Pendahuluan- Penelitian selama Pleaksanaan

b. Pengawasan pada saat Pelaksanaanc. Pelaporan

1.6 Lokasi Pekerjaan

Lokasi Proyek terletak di Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan.

1.7 Waktu Pelaksaan Pekerjaan

Seleruh pekerjaan seperti yang telah disebutkan dan diuraikan diatas dilaksanakan sesuai dengan waktu pelaksaan fisik oleh Kontraktor dan harus diselesaikan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung sejak Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani.

1.8 Latar belakang dan Gambaran Umum Perusahaan

CV. CANDRA DIMUKA adalah suatu badan usaha yang dibentuk dengan maksud menyediakan jasa-jasa pekerjaan Konsultan Perencanaan, Perancangan & Pengawasan serta aspek manajemen dalam pendayagunaan volume Pembangunan Negara maupun Swasta.

CV. CANDRA DIMUKA dibentuk atas ikrar bersama tenaga muda putera Indonesia yang bergabung dengan landasan kemampuan dan keahlian yang terdidik dan terlatih dibidang Arsitektur, Struktur, Mekanikal & Elektrikal, Landscape, Interior/Furniture dan bidang keahlian lainnya.

Sarana kemampuan serta lingkup usaha yang kami miliki meliputi Survey, Study Kelayakan, perencanaan & Perancangan, Pengawasan Pelaksaan yang dapat membantu sebagian tugas yang harus diselesaikan oleh Instansi Pemerintah maupun Swasta yang memerlukannya.

Pada usia yang muda serta pengalaman-pengalaman yang didapat dari penerapan teori kedalam pekerjaan-pekerjaan fisik yang nyata merupakan bekal yang menunjang kegiatan selanjutnya.

CV. CANDRA DIMUKA 4

Page 5: BANDARA PENDAHULUAN

CV. CANDRA DIMUKA berdiri pada tahun 2004, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Komanditer CV. CANDRA DIMUKA oleh Notaris Heru Ismadi, SH dengan Akte Notaris No. 5, tanggal 16 Maret 2004, berkedudukan di Kota Banyuwangi.

Perusahaan ini sejak berdirinya sampai dengan saat ini selalu aktif dalam penanganan pekerjaan dibeberapa lingkungan Departem yang ada di Indonesia. Dalam melaksanakan pekerjaan CV. CANDRA DIMUKA telah beberapa kali bekerjasama dengan konsultan-konsultan lain terutama konsultan Anggota Inkindo, baik sebagai Konsultan Utama maupun sebagai Asosiasi.

Dalam menjalankan pekerjaannya CV. CANDRA DIMUKA didukung kurang lebih 20 orang tenaga ahli, yang terdiri dati Tenaga Ahli Teknik Sipil Struktur, Ahli Sipil Transportasi, Ahli Pengairan, Ahli Mekanika Tanah, Ahli Geodesi, Ahli Sosial dan Ekonomi, Ahli Hukum, Ahli Lingkungan dan Tenaga Penunjang. Tenaga tersebut adalah tenaga tetap dan tenaga tidak tetap yang akan selalu mendukung semua kegiatan pekerjaan perusahaan.

CV. CANDRA DIMUKA, sesuai dengan kapasitasnya menyajikan layanan yang cukup luas dalam setiap bidang pekerjaan yang melitputi antara lain:

a. Perencanaan Konstruksi- Jasa Survey- Jasa Testing Laboratorium- Studi Perencanaan Umum- Studi Kelayakan Lingkungan- Jasa Perencanaan Teknik, Operasi dan Pemeliharaan- Jasa Bantuan dan Nasehat Teknis

b. Pengawasan Konstruksi- Inspeksi/Supervisi Pekerjaan Fisik

CV. CANDRA DIMUKA yang sejak berdirinya tahun 1996 dan dalam kurun waktu 13 (tiga belas) tahun terakhir telah banyak melaksanakan konsultasi pada berbagai proyek dari berbagai instansi pemerintah antara lain:

Direktorat jenderal Bina Marga Direktorat Jenderal Pengairan Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Jenderal Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen perdagangan Lingkungan Dinas di Pemerintahan Kabupaten/Kota

CV. CANDRA DIMUKA 5

Page 6: BANDARA PENDAHULUAN

Pekerjaan-pekerjaan yang telah dan sedang ditangai oleh CV. CANDRA DIMUKA dalam waktu 13 (tiga belas) tahun terakhir dapat diperiksa pada Tabel (terlampir). CV. CANDRA DIMUKA telah melaksanakan beberapa/berbagai proyek diseluruh wilayah Indonesia dan pada khususnya di daerah Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Bali.

Pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan, sesuai dengan bidang keahliannya, disajikan sebagai berikut:Bidang layanan pekerjaan dibagi menjadi 5 (lima) kelompok bidang, antara lain:

Bidang Perhubungan dan Transportasi Bidang Sumber Daya Air Bidang Perumahan dan Pemukiman Bidang Manajemen Konstruksi Bidang Tata Lingkungan

Di dalam menajalankan perusahaan, maka seluruh unit manager dan coordinator-koordinator proyek yang mengkoordinator seluruh staf di perusahaan ini bertanggung jawab terhadap Dewan Direksi.

CV. CANDRA DIMUKA 6

Page 7: BANDARA PENDAHULUAN

BAB II METODE DAN PEMAHAMAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN

JASA LABORATORIUM DAN PENGAWASAN PADA PEKERJAAN REKONSTRUKSI

TAXIWAY C & DDI BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR

BANJARMASIN

METODE DAN PEMAHAMAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN

2.1.Pemahaman Latar Belakang2.2.Pemahaman Lingkup Kegiatan Lingkup

Pekerjaan dan Lingkup Tugas2.3.Metodologi Pelaksanaan Pengawasan2.4.Pemahaman Lingkup Pkerjaan Fisik

2.1. Pemahaman Latar Belakang

Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway C dan D ini bertujuan untuk memperbaiki Konstruksi Taxiway C & D di Bandara Syamsudin NOOr Banjarmasin, agar mampu dilewati oleh pesawat denga CAN sebesar 57 (sekelas pesawat B 767 300ER) dengan PCN sebesar PCN 58/R/X/T.

Lapangan terbang adalah salah satu faisilitas umum yang cukup penting. Oleh karena itu perawatan terhadap kondisi taxiway, apron dan terutama landasan pacu dari sebuah lapangan terbang adalah harus selalu diperhatikan dengan baik. Curah hujan yang cenderung meyebabkan terjadinya genangan harus selalu diperhatikan. Kondisi taxiway, apron dan terutama landasan pacu harus selalu bebas dari adanya genangan atau dengan kata lain genangan yang diijinkan sama dengan nol. Lapangan terbang yang tidaka nyaman akibat adanya genangan pada daerah taxiway , apron dan terutama landasan pacu akan sangat mengganggu.

Genangan yang terjadi akibat curah hujan akan dapat segera ditanggulangi jika system buangan (drainase system) dari lapar gan terbang tersebut masih baik. Untuk itu setiap perencanaan struktur lapagan terbag perlu selalu memperhatikan kondisi system drainase bawah tanah (sub surfaccce drainage).

Sebagai control kualitas hasil pelaksanaan pekerjaan rekonstruksi taxiway tersebut, maka disetiap proses/tahap yang dilaksanakan memerlukan tindakan koordinasi pengendalian dan pengawasan agar proses berlangsung baik sesuai dengan susunan dan persyaratan yang ditetapkan. Konsultan Pengawas akan melakukan koordinasi pengendalian baik intern maupun ekstern dan pengawasan pekerjaan dalam tahapan proses pelaksanaan yang merupakan satu system terpadu dan menyeluruh untuk mencapai hasil optimal dalam aspek biaya mutu serta waktu selama pelaksanaan penataan dan masa pemeliharaan.

CV. CANDRA DIMUKA 7

Page 8: BANDARA PENDAHULUAN

2.2.Pemahaman Lingkup Kegiatan Lingkup Pekerjaan dan Lingkup Tugas

Lingkup Kegiatan.pekerjaan Konsultan Pengawas secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:a. Memeriksa dan mempelajari dokumen kontrak yang akan dijadikan dasar dalam

pengawasan pekerjaan.b. Melakukan koordinasi dengan Perencana dan Pelaksana (Pemborong_ di lapangan, agar

diperoleh keserasian antara perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan.c. Menyusun suatu system dan prosedur administrasi yang menyangkut hubungan antara

Pemberi Tugas (Bouwheer), Perencana dan Kontraktor serta menjalankan/menerrapkan prosedur yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas (Bouwheer).

d. Menentukan tahapan pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan waktu dan kulifikasi.sifat dari pekerjaan yang telah ditetapkan.

e. Mengawasi pekerja, pemakaian bahan, peralatan serta metoda pelaksanaan, mengawwasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan.

f. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan fisik kualitas, kuantitas & laju pencapaian volume.g. Menginventarisasi perubahannnn serta penyesuaian di lapangan untuk memecahkan

persoalan-persoalan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan fisik.h. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dan membuat laporan mingguan

dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan fisik yang dibuat oleh Kontraktor.

i. Menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serta Serah Terima I (ST I) dan II (ST II) pekerjaan fisik.

j. Mengkoordinasikan Dokumentasi Proyek serta meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As built drawings) sebelum ST I.

k. Menyusun manual proyek yang menyangkut prosedur administrasi maupun teknis.l. Meneliti biaya dan memproses pekerjaan tambah/kurang akibat adanya perubahan

pekerjaan setelah ada persetujuan dari Bouwheer.

Pada masing-masing tahapan pelaksanaan fisik, lingkup tugas Konsultan Pengawas adalah sebagai berikut:a. Tahap Persiapan

1) Konsultan bertugas meneliti dan mengevaluasi rencan kerja dan syarat-syarat (RKS), Bill of Quantity (BQ), gambar-gambar serta dokumen lainnya, risalah Aanwijzing yang berkaitan dengan:

Persyaratan Teknis yang berlaku Kemantapan asumsi yang diambil dan ketelitian dalam perhitungan. Kemudahan dalam pelaksanaan, pemelihraaan dan fasilitas penunjangnya. Penggunaan bahan-bahan terutama ditinjau dari segi biaya, kualitas, standarisasi,

kemudahan dalam pengadaan dan pemelihraan. Kelengkapan, kejelasan dan konsistensi gambar-gambar rencana. Kejelasan spesifikasi teknis, serrta Bill of Quantity.

CV. CANDRA DIMUKA 8

Page 9: BANDARA PENDAHULUAN

b. Tahap Pelaksanaan Fisik

1) Melakukan evaluasi, koordinasi dan pengendalian program kegiatan secara terpadu untuk seluruh paket pekerjaan yang disusun oleh Kontraktor, yang terdiri atas:

Program pencapaian sasaran pelaksanaan fisik dan waktu Program peneyediaan dan pengguanaan tenaga kerja, peralatan, material dan

informasi2) Mengadakan rapat pra pelaksanaan, melaksanakan penetapan koreksi teknis bila

terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan di lapangan.3) Memeriksa dan selanjutnya melaporkan kepada Bouwheer untuk disetujui, menggenai

jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan untuk Kontraktor yang terdiri dari Time Schedule / Barchart, S Curve serta network planning.

4) Mengendalikan kegiatan pelaksanaan fisik agara sesuai dokumen Kontrak dan RKS serta laju pencapaian volume dan waktu.

5) Melakukan monitoring dan pengendalian terhadap pemesanan berbagai peralatan penting agar kedatangannya di proyek tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian pelaksanaan pekerjaan dan melaporkan hasilnya kepada Direksi Pekerjaan.

6) Menyiapkan prosedur uji coba serta membuat evaluasi atas hasil test yang didapat di dalam percobaan dann melaporkan hasilnya kepada Direksi Pekerjaan.

7) Mengkoordinasikan dengan aktif pelaksanaan di lapangan yang meliputi kualitas tenaga kerja, material dan peralatan dari Kontraktor.

8) Merekomendasikan bahwa tahapan pembayaran kepada Kontraktor telah dapat dilaksankan dan selanjutnya dituangkan dalam berita acara pemeriksaan pekerjaan.

9) Menyusun program K3 (Keselamtan & Kesehatan Kerja dengan mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku, memproses tuntutan (claim) dan force majeure jika ada.

c. Tahap Pengetesan / Pengujian

d. Tahap Pemeliharaan

Selama masa pemeliharaan proyek yang ditetapkan selama 6 bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kerja sejak tanggal berlakunya Berita Acara Penyerahan I, Konsultan pengawas berkewajiban mengawasi, mengendalikan, mengkoordinasikan dan memerintahkan kepada Kontraktor, hal-hal sebagai berikut:1) Menjaga keamanan dan keselamatan beserta sarana penunjang dan lingkungannya2) Mengawasi hasil pelaksanaan secara berkesinambungan3) Memperbaiki dan menyempurnakan bagian-bagian yang cacat dan kurang sempurna

dalam pelaksanaannya4) Mencegah segala hal yang dapat menimbulkan kerusakan hasil pekerjaan serta

fasilitas pendukungnya5) Memperbaiki kerusakan jalan, bangunan dan prasaran lainnya akibat pelaksanaan

pekerjaan ke kondisi semula

CV. CANDRA DIMUKA 9

Page 10: BANDARA PENDAHULUAN

6) Melaksanakan dan melaporkan pengecekan periodic setiap fasilitas sesuai dengan prosedur pemeliharaan

7) Membuat evaluasi terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan dan memberikan rekomendasi

e. Pembuatan Laporan

1) Meneliti dan mengevaluasi laporan perkembangan plaksanaan pekerjaan (progress report) harian yang dibuat Kontraktor, membuat laporan mingguan dan bulanan dilengkapi foto dokumentasi.

2) Memberikan laporan keterlambatan yang terjadi di lapangan secara dini dan memberikan jalan keluar dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menanggulangi keterlambatan tersebut

3) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang tela disetujui

4) Membuat daftar kekurangan dan cacat selama masa pemelihraaan serta mengawasi perbaikan / rehabilitas atas cacat / kekurangan yang telah dilaksanakan

5) Membuat lapran perbaikan / rehabilitasi atas perbaikan terhadap cacat / kekurangan yang telah dilaksanakan

Lingkup tugas konsultan pengawas sebagaimana diuraikan dalam lingkup pekerjaan diatas, merupakan tugas pokok konsultan.

Sedang uraian teknis tugas konsultan meliputi 4 (empat) pokok pekerjaan yaitu:

a. Pengawasan Pekerjaan PengukuranKonsultan pengawas bertugas untuk mengawasi dan mendampingi pekerjaan pengukuran yang dilaksanakan oleh Kontraktor. Pengukuran awal bertujuan untuk menggetahui ukuran atau batas-batas pekerjaan yang akan dilaksanakan, berikut elevasinya seta data lain yang akan dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan fisik maupun control pekerjaan. Pengukuran akhir bertujuan untuk mengetahui ukuran atau batas-batas pekerjaan yang sudah dilaksanakan, berikut elevasinya, sebagai bahan pembuatan as built drawing.

b. Penelitian/Pengujian AwalSebelum pelaksanaan fisik pekerjaan dilaksanakan, Konsultan Pengawas mempunyai kewajiban melaksanakan pemeriksaan terhadap material-material yang akan dipakai dalam pelaksanaan fisik pekerjaan. Prosuder/metode pelaksanaan pemeriksaan maupun penelitian material ini harus mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku (AASHTO,ASTM,BINA MARGA, FAA dan ICAO).

CV. CANDRA DIMUKA 10

Page 11: BANDARA PENDAHULUAN

Pemeriksaan material tersebut termasuk pemilihan lokasi/Quary material yang memadai baik kualitas maupun kuantitas, yang dilaksanakan 2 (dua) test per sample/duplo yang meliputi:

1) Uji Properties Tanah Dasar: Water Content Density Atterberg Limit Compaction (modified) CBR laboratorium

2) Sound Equivalent Pasir3) Abrasi batu pecah untuk CTB4) Abrasi batu pecah untuk beton K-4005) Job Mix Subbase Course6) Job Mix Design CTB7) Job Mix Desgn Beton K-400

c. Pengawasan terhadap PelaksanaanPekerjaan pengawasn pada pekerjaan ini meliputi:

1) Pekerjaan Persiapan2) Pengawasan pekerjaan Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta di Bandara

Syamsuddin Noor Banjarmasin

Detail pekerjaan maupun persyaratan teknis terhdap mutu material dan prosedur pelaksanaan dapat dilihat pada persyaratan teknis pekerjaan fisik kontraktor. Konsultan bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan fisik yang diawasinya.

d. Pemeriksaan selama Pelaksanaan (Quality Control):1) CBR Lapangan:

Subgrade Subbase course CTB

2) Sand Cone: Subgrade Subbase course CTB

3) Slump Test4) Kuat Tekan Beton5) Flexural Test6) Uji Tarik Baja (Besi Dowel)

CV. CANDRA DIMUKA 11

Page 12: BANDARA PENDAHULUAN

e. PelaporanPelaporan diserahkan sebanyak 4 (empat) copy, meliputi:1) Laporan Pendahuluan

Laporan pendddahuluan ini meliputi: Prosedur serta metode pengujian atau penelitian bahan baku Prosedur dan metode perencanaan Job Mix Design Subbase course, CTB dan

Beton K-400 Hasil pengujian bahan baku Data dan grafik hasil perencanaan Job Mix Design

2) Laporan Mingguan/BulananLaporan ini berisi: Tahapan Pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan pada minggu/bulan terkait

beserta laporan prestasi. Hasil uji dan hasil pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan pada

minggu/bulan terkait. Gambar situasi yang memuat lokasi pelaksanaan tehapan pekerjaan yang

sudah dilaksanakan.

3) Laporan AkhirLaporan Akhir ini berisi: Laporan pelaksanaan pekerjaanyang sudah dilaksanakan Resume atau risalah pelaksanaan maupun pengukukuran/pemeriksaan

pekerjaan Evaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan, serta

memberikan saran perbaikan kepada pemberi tugas/Bouwheer untuk pelaksanaan pekerjaan sejenis.

4) Laporan Serah Terima ILaporan Serah Terima ini Berisi: Laporan pelaksanaan pekerjaan fisik yang sudah dilaksanakan oleh Kontraktor. Saran untuk perbaikan-perbaikan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam

masa pemelihraan pekerjaan.

5) DokumentasiFoto-foto mengenai lokasi, proses pengujian maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan (kontraktor maupun konsultan).

Kegiatan tersebut kami pahami sebagai rangkaian kegiatan yang akan diselenggaran di dalam bentuk Pengawssan Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway C dan D Bandar Udara Syamsudin Noor

CV. CANDRA DIMUKA 12

Page 13: BANDARA PENDAHULUAN

Banjarmasin. Didalam tujuan kegiatan Supervisi sangat jelas yaitu melakukan evaluasi perencanaan yang dilakukan melalui survey dan pengujian awal sebagai bagian dari pekerjaan persiapan, pelaksanaan, koordinasi, monitoring supervise pembangunan, dan pelaporan seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan.

Memperhatikan hal tersebut diatas, dapat konsultan pahami bahwa lingkup pekerjaan tersebut sangat kompleks dan tidak sederhana. Dengan demikian, agar keseluruhan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik harus memnuhi sasaran sebagai berikut:

a. Ketepatan Mutu sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Pemberi Tugas, baik yang bertalian dengan jenis & luasan ruangan-ruangan maupun dengan kualitas penggunaan & pengerjaan bahan-bahan bangunan serta berbagai instalasi elektrikal dan mekanikal yang ditetapkan dan lain-lain.

b. Ketepatan Biaya, yang besarnya ditetapkan oleh Pmeberi Tugas yang telah mendapatkan pengkajian professional dari Konsultan (Konsultan Perencana) serta merupakan besaran biaya yang paling ekonomis.

c. Ketepatan Waktu Penyelesaian Pembengunan sesuai dengan ketetapan Pemberi Tugas yang mendapatkan pengkajian professional dari Konsultan (Konsultan Supervisi dan Konsultan Perencana).

Lingkup pekerjaan dan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh konsultan Pengawas adalah sebagai berikut:1. Memberikan pendapat terhadap dokumen perencanaan untuk pekerjaan yang akan

diawasi.2. Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pekerjaan Rekonstruksi

Taxiway C dan D Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana selama pekerjaan berlangsung.

3. Melakukan pengawasan terhadap kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana sehingga dapat memenuhi jadwal yang sudah ditentukan.

4. Melakukan pengawsan terhadap material yang digunakan termasuk kualitas dan kuantitas serta kebenaran penggunaan ukuran, tenaga dan peralatan disesuaikan dengan spesifikasi yang ada.

5. Mengevaluasi metode pelaksanaan dari Kontraktor Pelaksana, serta merekomendasikan ke Pejabat Pembuat Komitmen agar Kontraktor Pelaksana mengganti metode kerja yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan keamanan dan kualitas konstruksi yang akan dihasilkan.

6. Memberitahukan kepada Pemilik Pekerjaan apabila ada perencanaan pekerjaan yang tidak memungkinkan dapat dikerjakan akibat kondisi lapangan yang mungkin sudah berubah untuk dikoordinasikan dengan konsultan perencana.

7. Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala (laporan mingguan dan bulanan) dan laporan akhir dari hasil pengawasan yang meliputi kemajuan pekerjaan fisik, status

CV. CANDRA DIMUKA 13

Page 14: BANDARA PENDAHULUAN

keuangan proyek, serta melaporkan jadwal pelaksanaan dan masalah-masalah yang ada di lapangan.

8. Membantu Pemilik Pekerjaan dalam menyiapkan format-format laporan harian yang harus dibuat oleh kontraktor Pelaksana.

9. Memeriksa dan mengevaluasi laporan harian dan mingguan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

10. Memeriksa mengevaluasi dan merekomendasikan gambar-gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor serta memberikan saran-saran metode pelaksanaan yang tepat.

11. Memeriksa As built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana, yang merupakan gambar hasil akhir dari pekerjaan yang telah dilakukan.

12. Memeriksa dan memberikan persetujuan serta bertanggung jawab atas kebenaran atas progress fisik yang dicapai di lapangan dalam rangka penagihan setiap termyn oleh kontraktor pelaksana.

2.3.Metodologi Pelaksanaan Pengawasan2.3.1. Bagian Alir Pelaksanaan Supervisi

Pada intinya tahapan kegiatan penanganan Sistem Supervisi Konstruksi terbagi dalam tahapan kerja yang berurutan dan lsaling ketergantungan proses satu dan yang lainnya, artinya bila proses awal/pertama belum berakhir akan dapat menghambat peneyelesaian tahap kegiatan selanjutnya.

2.3.2. Metode Penanganan PekerjaanA. Pada Tahap Konstruksi

Kegiatan konstruksi dilaksanakan oleh Kontraktor yang ditunjuk berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pemborongan. Metode Penyelesaian Pekerjaan (delivery method) terdapat 3 (tiga) Metode Penyelesaian Pekerjaan sebagai berikut:

a. Traditional Linear Delivery Methood. Metode ini memproses seluruh tahapan pekerjaan pembangunan, sejak penyelenggaraan pekerjaan Survei & Investigasi oleh Konsultan Perencana sampai dengan Penyelessaian dan Penyerahan Hasil Pekerjaan oleh Kontraktor secara linear. Metode ini hanya dipergunakan dalam pelaksanaan pembangunanBanunan Sederhana, karena membutuhkan waktu penyelesaian pembangunan yang panjang.

b. Fast Track delivery Method.Metode ini cocok dipergunakan pada pelaksanaan pembangunan Pekerjaan Tidak Sederhana dengan waktu yang mendesak.

c. Design Build Delivery Method.

CV. CANDRA DIMUKA 14

Page 15: BANDARA PENDAHULUAN

Penggunaan metode ini menghasilkan waktu penyelesaian pembangunan yang cepat namun menuntut persyaratan administrasi dan professional yang amat ketat, sehingga tidak diusulkan untuk digunakan pada Proyek ini.

Gambaran sekematis alur kegiatan pelaksanaan pembangunan dengan membergunakan ketiga metode ini dapat dilihat pada gambar di halaman sebelah. Untuk itu digunakan Metode Traditional Linear Delivery Method khususnya pada masa perencanaan, dikombinasikan dengan Fast Track Delivery Method pada saat masa pelaksanaan konstruksi. Metode tersebut harus diterapkan secara menyeluruh dan komprehensid mengingat kultur tingkat kesulitan pekerjaan cenderung didominasi pekerjaan fisik. Dengan catatan tidak terjadi proses yang berulang untuk untuk suatu tahapan kegiatan dengan tujuan yang sama. Oleh karenanya dimuka kami sampaiakan penerapan Sistem Supervisi Konstruksi yang kondusif dan intens sangat dibuthkan demi kelancaran penyelenggaraan proses konstruksi.

Untuk itu maka pengguanaan metode tersebut menuntut aktualisasi system manajemen Konstruksi yang kondusif dan intens di dalam setiap langkahnya sehingga tidak terjadi proses berulang yang akan memakan waktu. Untuk itu dibutuhkan beberapa prasayat kondisi sebagai berikut:

a. Kerja sama yang baik antara unsure pelaku yang terlibat di lapangan, baik konsultan supervise konstruksi, kontraktor pelaksanaan yang berada dalam koordinasinya maupun pemberi tugas yang diwakili Tim Teknis Proyek, dalam hal:

Pelaksanaan prosedur pekerjaan yang benar Mentaati dan menjalankan peraturan dan standar teknis maupun administrasi dan

biaya yang telah tetuang dalam kontrak, dokumen pelaksanaan maupun peraturan lainnya.

Memberikan keterangan dan informasi teknis secara benar dan bertanggung jawab.Kondisi kerja sama yang baik tersebut dilakukan melalui system komunikasi antar pelaku yang terlibat di lapangan melalui koordinasi-koordinasi teknis di lapangan.

b. Performa Personil (SDM) pelaku pekerjaan baik dari sisi konsultan MK dan Konsultan Supervisi, kontraktor pelaksana termasuk sub-sub Kontraktor/specialist yang beradda dalam koordinasinya maupun pemberi tugas yang diwakili Tim Teknis Proyek. Kesemua personil yang terlibat di lapangan harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara professional sesuai tugas dan tanggun jawabnya dan sesuai bidang keahlian yang ditangani.

2.3.3. Organisasi ProyekTerdapat 2 (dua) alternative organisasi Proyek yaitu:a. Posisi Konsultan Supervisi Konstruksi sebagai Manajer Lini dari Pemimpin Proyek (Kuasa

Pengguna Anggaran Project Administrator).

CV. CANDRA DIMUKA 15

Page 16: BANDARA PENDAHULUAN

Dalam Posisi seperti ini Konsultan Pengawas Konstruksi bertanggung jawab penuh atas keseluruhan kegiatan pembangunan dan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Pemimpin Proyek. Alternatif ini dipergunakan pproyek dengan sifat khusus dimana konsultan supervise konstruksi dibutuhkan berperan secara penuh.

b. Posisi Konsultan Supervisi Konstruksi sebagai staf dari Pejabat Pembuat Komitmen / Pimpinan Proyek. Dalam posisi seperti ini Konsultan Supervisi Konstruksi mampu member dukungan penuh dalam penyelenggaraan Proyek (complete staf support), namun pengambilan keputusan dalam berbagai permasalahan Proyek yang bersifat penting tetap dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/ Pimpinan Proyek.

2.3.4. Metode Pengendalian MutuPada tahap pelaksanaan konstruksi Konsultan Pengawas senantiasa mengawasi pelaksanaan setiap bagian pekerjaan serta melakukan prosedur-proosedur pelaksanaan pekerjaan maupun pengujian-pengujian yang diperlukan (sesuai kebutuhan yang diminta). Prosedur tersebut dijalankan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis dan peraturan-peraturan yang berlaku meliputi:

Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrok, Gambar Pelaksanaan, RKS, Spesifiasi Teknis, bill off Quantity)

Perhitungan-perhitungan Konstruksi Peraturan dan Standarisasi Pelaksanaan Pekerjaan Peraturan-peraturan lain dan Standart-standart Teknis yang Berlaku

Didalam pengendalian mutu, setiap proses pelaksanaan pekerjaan maupun pengujian dari awal sampai akhir harus memenuhi prosedur pelaksanaan sebagai contoh pada pelaksanaan pekerjaan tertentu yang dianggap khusus, Kontraktor dapat diminta mempersiapkan terlebih dahulu contoh dari pekerjaan penyelesaian yang akan dilakukan (mock up).

Monitoring untuk pengendalian mutu tersebut antara lain adalah:

Monitoring prosedur suitset (setting out awal pekerjaan konstruksi) Monitoring prosedur pekerjaan pondasi Monitoring prosedur pekerjaan pembesian Monitoring prosedur pekerjaan penulangan besi & pemeriksaannya Monitoring prosedur pekerjaan beton Monitoring prosedur pekerjaan pemeliharaan beton Monitoring prosedur Joint Sealent Monitoring prosedur pengetesan PCN Taxiway C dan D.

CV. CANDRA DIMUKA 16

Page 17: BANDARA PENDAHULUAN

2.3.5. Metode Pengendalian BiayaKegiatan Penggendalian Biaya dilakukan oleh Konsultan Supervisi Konstruksi secara berkesinambungan sampai dengan penyelesaian keseluruhan kegiatan Konstruksi, dimana pada setiap tahap pelaksanaan pekerjaan dilakukan perhitungan biaya yang dibutuhkan.

Pengendalian biaya sudah dapat dilakukan pada waktu tahap perancangan. Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah dimensi-dimensi rancangan bangunan yang dipilih oleh konsultan perancang. Karena ketida-telitian dalam penentuan dimensi dapat mengakibatkan banyak “waste of material”, yang berujung pada mahalnya bangunan.

Disamping itu dapat pula bentuk rancangan yang keliru menyebabkan sulitnya pelaksanaan di lapangan yang juga mempunyai implikasi pada biaya pelaksanaan. Secara garis besar pengendalian biaya meliputi antara lain:a. Pengendalian timbulnya pekerjaan tambah kuran / variation order (V.O).b. Mengurangi kemungkinan adanya perubahan perancangan yang dapat mengakibatkan

pekerjaan tambahan.

Beberapa kasus dalam pelaksanaan kegiatan supervise terkait manajemen pengendalian biaya ini langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:

Mengadakan evaluasi terhadap estimasi biaya, alokasi dan cash flow untuk semua kegiatan proyek serta memberikan rekomendasi berupa koreksi-koreksi sehubungan dengan program pencapaian sasaran secara efisien yaitu: Memberikan batasan biaya pelaksanaan proyek. Memberikan patokan terhadap biaya pelaksanaan proyek. Realistik terhadap kenyataan yang diharapkan.

Menekan seminimal mungkin penyimpangan-penyimpangan pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas bahan pada tahapan kegiatan konstruksi.

Mengendalikan waktu pelaksanaan dan melakukan usaha untuk mengembalikan penyimpangan waktu sehingga sesuai dengan jadwal rencana induk (master schedule).

Melaksanakan survey harga bahan bangunan setiap bulan dan membuat analisa perkiraan atas pengendalian harga yang ada.

Melaksanakan pemantauan atas kebutuhan hidup dan tujuh bahan pokok yang mungkin dapat mempengaruhi upah harian yang akan disampaikan kepada para pekerja.

Membuat laporan keuangan proyek yang dilengkapi dengan “cash disbursement” secara periodic serta mengevaluasinya terhadap “S Curve”.

2.3.6. Metode Pengendalian Waktu

CV. CANDRA DIMUKA 17

Page 18: BANDARA PENDAHULUAN

Terdapat 4 (empat) alternative metode pengendalian Waktu yang sering dipergunakan, sebagai berikut:a. Bar Chart

Metode Pengendalian waktu yang paling mudah dan banyak dioergunakan, namun tidak dapat dipergunakan untuk menunjukkan lintasan kritis. Bar Chart hanya dapat dipergunakan untuk perencanaan dan penyesuaian waktu pembangunan.

b. Program Evaluation and Review Technique (PERT)Metode ini banyak dipergunakan pada proyek=proyek rintisan yang tidak memiliki data-data proyek sebelumnya yang biasa dimanfaatkan. Dapat menunjukkan lintasan kritis.

c. Crithical Path MethodMetode ini banyak dipergunakan pada proyek-proyek konstruksi. CPM menunjukan lintasan kritis yang dapat dipergunakan untuk mengejar ketinggalan waktu pembangunan. Paling banyak dipergunakan dalam proyek-proyek konstruksi.

d. Precedence Diagram Methon (PDM)PDM adalah metode yang dapat menunjukkan lintasan kiritis serta mudah dipahami dan dijalankan. Program computer pengendalian waktu pembangunan yang cukup baik (misalnya Microsoft Project) mempergunakan metode ini.Pada penyelenggaraan proyek ini Konsultan mengusulkan penggunaan metode PDM bersama-sama dengan metode Path Chart.

Pengendalian Waktu adalah menjaga agar laju pekerjaan proyek sesuai kecepatannya dengan yang telah ditetapkan pada Project Maste Schedule (jadwal utama proyek)> jadwal utama proyek ini disusun oleh Konsultan Supervisi Konstruksi, yang memiliki rentang dari tahap perizinan, pelaksanaan sampai dengan pemeliharaan.

Oleh karena itu jadwal utama proyek merupaakan gabungan dari beberapa jadwal yang disusun dari jadwal milik Kontraktor, Sub Kontraktor dan Supplier. Presentasi suatu schedule/jadwal dapat dibuat dalam bermacam-macam bentuk. Untuk keperluan analisa dianjurkan untuk memakai bentuk Network atau yang dikenal sebagai bentuk CPM (Crithical Path Method). Perlu disadari bagi mereka yang tidak biasa menganalisa secara detail bentuk Network agak rumit dan membingungkan. Dengan demikian diperlukan bentuk lain yaitu bar chart. Bentuk bar chart yang dibuat berdasarkan network dapaat pula dibuatkan, disebut Gantt Chart. Saat ini pembuatan network atau Gantt chart tidak sesulit dulu dan memakan waktu, karena saat ini sudah ada program computer (software) di pasaran umpamanya Adobe Acrobat, Primavera dan Microsoft Project.

CV. CANDRA DIMUKA 18

Page 19: BANDARA PENDAHULUAN

Secara garis besar kegiatan pengendalian jadwal (waktu) antara lain:

a. Memonitor dan evaluasi Master Schedule secara periodic.b. Pembandingan antara kinerja Schedule dengan Actual sebagai alat detector untuk

mengetahui bila terjadi keterlambatan dan ada upaya untuk mengejar keterlamabtan tersebut.

c. Menyiapkan progress report berdasarkan kemajuan actual sebagaimana diperlihatkan pada Master Schedule.

d. Master Schedule sebagai dasar untuk pembayaran periodic angsuran/termin kepada kontraktor.

2.3.7. Metode Pelaksanaan Pembangunan

Seringkali pada hasil perencanaan, timbul beberapa desain yang bila dilaksanakan akan menemui hambatan yaitu pada cara atau metoda pelaksanaan konstruksinya. Oleh sebab itu Konsultan Supervisi Konstruksi sedini mungkin memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada kontraktor pelaksana tentang segala kemungkinan tenang alternative metode pelaksanaan yang nantinya akan dipergunakan oleh kontraktor di lapangan. Selain itu konsultan Supervisi Konstruksi juga harus mengarhkan konstraktor dalam membuat penyajjian detail-detail konstruksi yang jelas dan lengkap. Hal ini dapat memberikan hasil yang komunikatif dan layak untuk dilaksanakan di lapangan. Hasil akhir dari hal tersebut adalah kemudahan-kemudahan untuk menentukan pilihan penggunaan metode pelaksanaan konstruksi yang lebih efisien dari segi biaya dan waktu, serta menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik dalam waktu yang terkendali.

2.3.8. Value EngineeringValue Engineering diharapkan dapat memberikan mutu hasil pekerjaan yang lebih baik dengan biaya dan waktu pelaksanaan yang sama. Sebaliknya dapat dihasilkan pekerjaan dengan mutu yang sama namun dengan mempergunakan biaya dan waktu pelaksanaan yang lebih sedikit. Melalui teknik penetapan sasaran, pengumpulan informasi dan perencanaan ulang, Value Engineering dapat diselenggarakan secara bersama-sama dengan pihak-pihak terkait.

Jadi perhatian utama dari Value Engineering adalah masalah pengendalian biaya akibat penggunaan sumber daya yang ada. Karen itu, siapapun yang melakukan Value Engineering harus mengetahu struktur biaya suatu proyek. Dan koreksi terhadap struktur biaya tidak akan dapat dilakukan dengan baik tanpa memahami teknis desain dari bangunan yang ada, kondisi lapangan, ktersediaan material, tenaga kerja yang diperlukan dan berbagai aspek penting lainnya.

CV. CANDRA DIMUKA 19

Page 20: BANDARA PENDAHULUAN

Karena itulah Value Engineering menggunakan banyak alat bantu agar efisiensi pemakaian sumberdaya bisa dilakukan. Alat bantu tersebut bisa berupa:

Teknik-teknik pelaksanaan/metode kerja yang baru yang lebih sederhana, murah dan menyelesaikan permasalahan

Peralatan/teknologi yang lebih murah System pengorganisasian proyek Pengaturan waktu kerja Control penggunaan SDM Pprosedur dan tata cara pengendalian operasi proyek Tindakan antisipasi atas berbagai masalah di lapangan yang langsng dan tepat

sasaran Dan lain-lainnya.

Untuk Pekerjaan Jasa Laboratorium dan Pengawasan Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta Bandar udara Syamsudin Noor Banjarmasin, Value Engineering akan sangat berperan penting. Biaya pembangunan yang kini telah disiapkan, bisa saja tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

2.4.Pemahaman Lingkup Pekerjaan Fisik

Pendahuluan:

Rendana pekerjaan Rekonstruksi taxiway C dan D Bandar Udara Syamsudin Noor pada tahun 2010 ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi struktur taxiway, dimana pekerjaan ini adalah untuk pengkatan kualitas dan kuantitaas pelayanan prasaran dan sarana transportasi udara dalam menunjang pengembangan ekonomi dan wilayah serta menunjang pengembangan kegiatan social dan ekonomi masyarakat.

Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway C dan D ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peraltan penghampar beton (concrete finisher) yaitu: Concrete Paver dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan Rigid Pavement yang telah ditetapkan.

CV. CANDRA DIMUKA 20