AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL ... - …eprints.ums.ac.id/33413/21/09 NASKAH PUBLIKASI...

15
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL SIRUP UBI UNGU DENGAN PENAMBAHAN DAUN PERISA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh: ERLINDA ANISA WARDANI A 420 110 047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL ... - …eprints.ums.ac.id/33413/21/09 NASKAH PUBLIKASI...

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL SIRUP UBI UNGU

DENGAN PENAMBAHAN DAUN PERISA YANG BERBEDA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh:

ERLINDA ANISA WARDANI

A 420 110 047

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang berttanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Dr. Nanik Suhartatik, STP.MP

NIK : 0601017801

Telah membaca dan mencermati naskah publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:

Nama : Erlinda Anisa Wardani

NIM : A420110047

Program studi : Pendidikan Biologi

Judul skripsi : “AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL

FENOL SIRUP UBI UNGU DENGAN PENAMBAHAN

DAUN PERISA YANG BERBEDA”

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Dengan persetujuan di buat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Surakarta, 18 Maret 2015

Pembimbing

Dr. Nanik Suhartatik, STP.MP

NIK. 0601017801

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrohmanirorrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Erlinda Anisa Wardani

NIM : A420110047

Fakultas/jurusan : FKIP Biologi

Jenis : Skripsi

Judul : “AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL

FENOL SIRUP UBI UNGU DENGAN PENAMBAHAN

DAUN PERISA YANG BERBEDA”

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalty kepada UMS atas penulisan karya ilmiah saya,

dengan mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, serta

menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada

perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis penciptanya.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan

pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas

pelanggaran hak cipta dalam karya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 18 Maret 2015

Yang menyatakan

ERLINDA ANISA WARDANI

A420110047

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL SIRUP UBI UNGU

DENGAN PENAMBAHAN DAUN PERISA YANG BERBEDA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:

ERLINDA ANISA WARDANI

A 420 110 047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL SIRUP UBI UNGU

DENGAN PENAMBAHAN DAUN PERISA YANG BERBEDA

Erlinda Anisa Wardani, A420110047. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Maret, 2015.

ABSTRAK

Ubi ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang memiliki kandungan

antosianin yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Ubi ungu dapat

dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sirup. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas antioksidan dan total fenol sirup

ubi ungu dengan penambahan daun perisa yang berbeda. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan

Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor tersebut yaitu konsentrasi ubi ungu (80 g,

100 g,dan 120 g) dan penambahan daun perisa (mint 0,3%, daun, rosemary 0,1%,

dan cengkeh 0,5%). Analisis data secara deskriptif kuantitatif pada aktivitas

antioksidan dan total fenol. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

ada pengaruh aktivitas antioksidan sirup ubi ungu dengan penambahan daun

perisa yang berbeda dan tidak ada pengaruh total fenol sirup ubi ungu dengan

penambahan daun perisa yang berbeda. Hasil penelitian yang telah dilakukan

aktivitas antioksidan tertinggi pada perlakuan P2Q3 yaitu 27,90% sedangkan,

aktivitas antioksidan terendah pada P1Q1 yaitu 13,62%. Total fenol tertinggi pada

perlakuan P3Q2 yaitu 43,23 mg as.galat/100 ml sedangkan, total fenol terendah

terdapat pada P1Q2 hasil 19,84 mg as.galat/100 ml.

Kata kunci : sirup, ubi ungu, antioksidan, dan total fenol

A. PENDAHULUAN

Minuman dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan cairan di dalam

tubuh manusia. Hal ini dikarenakan hampir 60% dari total berat badan orang

dewasa terdiri dari cairan (Irawan, 2007), dengan demikian minuman

merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan manusia selalu berinovasi untuk

menciptakan variasi minuman. Beberapa varian minuman yang favorit

dikalangan masyarakat diantaranya susu, teh, kopi, dan sirup. Pada penelitian

ini penulis membuat satu minuman dalam bentuk sirup, hal ini dikarenakan

sirup merupakan minuman yang mudah dibuat, mempunyai variasi rasa yang

beraneka ragam, dan bisa disajikan dalam bentuk panas maupun dingin.

Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain

dalam kadar tinggi (Syamsuni, 2007). Sirup dapat dibuat dari bahan dasar

buah, daun, biji, akar dan bagian lain dari tumbuhan (Margono et al., 2000).

Sirup bukan hanya untuk menghilangkan rasa haus dan memenuhan

kebutuhan cairan dalam tubuh manusia, beberapa jenis sirup mampu memberi

manfaat antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai penangkal radikal

bebas. Pembuatan sirup dengan memanfaatkan bahan dasar dari alam yang

mudah didapat oleh masyarakat sebagai antioksidan alami sangat dibutuhkan,

hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat pentingnya

antioksidan. Salah satu bahan dasar yang mudah didapat adalah ubi ungu.

Ubi ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang banyak ditemui di

Indonesia, selain berwarna putih, kuning, dan merah. Ubi ungu merupakan

jenis Ipomoea batatas L yang memiliki warna ungu cukup pekat. Menurut

Pakorny et al., (2001) dan Timberlake dan Bridle (1982) warna ungu pada ubi

jalar disebabkan adanya pigmen ungu antosianin yang menyebar dari bagian

kulit sampai dengan daging umbinya. Antosianin merupakan pigmen yang

dapat digunakan sebagai pewarna alami, disamping itu berdasarkan hasil

penelitian menyebutkan bahwa antosianin mempunyai aktivitas biologis

seperti antioksidan (Khotimah, 2013). Jadi, ubi ungu mempunyai potensi besar

sebagai sumber antioksidan alami sekaligus sebagai pewarna ungu alami.

Guna meningkatkan kadar antioksidan pada ubi ungu dibutuhkan

penambahan bahan yang sama-sama memiliki potensi antioksidan. Beberapa

bahan penambahan diantaranya adalah daun perisa. Beberapa tanaman yang

termasuk daun perisa yaitu daun cengkeh, rosemary, dan mint. Daun perisa

memiliki senyawa perasa (flavor) merupakan senyawa yang berperan sangat

penting pada aroma suatu makanan. Flavor merupakan komponen yang

merupakan gabungan dari rasa dan bau. Penggunaan senyawa flavor mengarah

kepada eksplorasi penggunaan senyawa flavor alami. Flavor alami bisa

berupa: (1) hasil ekstraksi dari tanaman yang memiliki flavor yang khas atau

sering dikenal dengan istilah minyak atsiri, atau (2) kumpulan komponen

volatil/flavor yang diperoleh dari pemurnian minyak atsiri. Senyawa flavor

alami memiliki fungsi penting, di antaranya: (1) sebagai zat antimikroba, (2)

sebagai antioksidan, dan (3) melawan penyakit degeneratif (Ningrum dan

Fitri, 2014).

Daun mint merupakan salah satu jenis rempah yang cukup popular.

Daun mint memiliki sensasi dingin serta aroma yang segar. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan Aziza et al., (2013), hasil analisis komponen

penyusun minyak mint menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa

(KG-SM) menunjukkan bahwa terdapat 37 komponen, dan terdapat 3

komponen utama dalam minyak mint yaitu karvon (30,89%), piperitenon

oksida (14,58%), dan bornilen (12,75%).

Rosemary merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam

tanaman aromatik, karena mempunyai aroma yang khas. Berdasarkan hasil

penelitian dari Graber, et.al. (2010) menyebutkan kandungan utama dari

minyak atsiri rosemary adalah β-mirsen, kampor, α-pinene, dan 1,8-cineole.

Lebih jauh Derrida (2002) mengemukakan bahwa daun rosemary merupakan

salah satu sumber antioksidan aktif kelompok diterpen. Dewasa ini rosemary

banyak digunakan sebagai bumbu masak, pengempuk daging, penghilang bau

amis dan sebagai penyedap atau meningkatkan cira rasa.

Cengkeh adalah salah satu jenis tanaman rempah yang memiliki

aktivitas antioksidan karena adanya kandungan eugenol yang cukup tinggi.

Cengkeh mengandung beberapa komponen fenol, yaitu eugenol (C18H12O3),

asetil eugenol, a dan b kariofelin, eugenol (isomer eugenol), vanillin, dan asam

galotanin. Eugenol memiliki aktivitas antioksidan yang efeknya sama dengan

tokoferol dalam menghambat lipid peroksidasi, oksidasi LDL, dan lipoprotein

berkepadatan sangat rendah (VLDL) (Ogata et al., 2000). Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Mu’nisa et al., (2012) menunjukkan bahwa

pengujian daun cengkeh dengan berbagai pelarut mempunyai aktivitas

antioksidan dan daya reduksi yang berbeda.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas

antioksidan dan total fenol.

B. METODE PENELITIAN

Penelian ini dilakukan di laboratorium KIMIA Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode yang digunakan pada

penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan

Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, yaitu konsentrasi ubi ungu (80 g, 100 g, dan

120 g) dan penambahan daun perisa (mint 0,3%, rosemary 0,1%, dan cengkeh

0,5%) dengan taraf sembilan perlakuan.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: air, gula pasir,

asam sitrat, ubi ungu, daun mint, daun rosemary, dan daun cengkeh. aquades,

larutan DPPH 0,1 mM, Methanol 70%, Follin, Na2CO3. Alat yang digunakan

dalam penelitian ini adalah : timbangan digital, parutan, panci, baskom, gelas

ukur, pisau, saringan, sendok, pengaduk, freezer, kamera, alat tulis, tabung

reaksi, tabung takar 100 cc, rak tabung reaksi kapasitas 12, pipet ukur 10 ml,

ball pipet, spektrofotometer, kuvet, gelas piala 250 cc, sendok tanduk,

erlenmeyer 100 cc, dan erlenmeyer 250 cc.

Pelaksanaan penelitian dengan mencuci ubi ungu, daun cengkeh,

rosemary, dan cengkeh yang telah di sortir. Kemudian bahan ditimbang sesuai

perlakuan, P1Q1 (Ubi ungu 80 g + daun mint 0,3%), P1Q2 (Ubi ungu 80 g +

daun rosemary 0,1%), P1Q3 (Ubi ungu 80 g + daun cengkeh 0,5%), P2Q1 (Ubi

ungu 100 g + daun mint 0,3%), P2Q2 (Ubi ungu 100 g + daun rosemary 0,1%),

P2Q3 (Ubi ungu 100 g + daun cengkeh 0,5%), P3Q1 (Ubi ungu 120 g + daun

mint 0,3%), P3Q2 (Ubi ungu 120 g + daun rosemary 0,1%), P3Q3 (Ubi ungu

120 g + daun cengkeh 0,5%). Ubi ungu diparut, kemudian diekstrak bersama

daun perisa. Kemudian direbus dalam total ekstrak 200 ml ekstrak + gula 120

g. Memasukan Ekstrak daun mint, rosemary, dan cengkeh pada setiap

perlakuan. Diaduk sampai tercampur kemudian tambah asam sitrat 0,1%.

Analisis kadar antioksidan sirup menggunakan DPPH dengan

mengambil 0,2 ml sampel, ditambah larutan uji 3,8 ml DPPH at 5 ml,

methanol 70% dalam labu takar 5 ml. Kemudian difortex selama 30detik,

operating time 15 menit, lalu sampai di masukan pada spektrofotometer UV-

Vis, diset panjang gelombang (λ) 520 nm, kemudian dibaca absorbansinya.

Analisis total fenol yaitu dengan mengambil 9 ml follin ditambah 90

ml aquades, larutan asam galat 0,010 g ditambah 100 ml aquades, larutan

Na2CO3 6 g ditambah 100 ml aquades. Semua larutan dihomogenkan.

Spektrofotometri dihidupkan, tunggu 30 menit. Labu takar ke-1 diisi dengan

10 ml aquades, labu takar ke-2 diisi dengan 2 ml asam galat dan 8 ml aquades,

labu takar ke-3 diisi dengan 4 ml asam galat dan 6 ml aquades, labu takar ke-4

diisi dengan 6 ml asam galat dan 4 ml aquades, labu takar ke-5 diisi dengan 8

ml asam galat dan 2 ml aquades, dan labu takar ke-6 diisi dengan 10 ml asam

galat kemudian setiap labu takar divortex selama 10 menit. Lalu di masukan

pada spektrofotometer UV-Vis, diset panjang gelombang (λ) 760 nm,

kemudian dibaca absorbansinya. Kemudian sampel sirup diambil 0,2 ml

menggunakan mikropipet dimasukkan ke dalam labu takar 5 ml yang sudah

ditutup dengan alumunium foil kemudian ditambah 1,8 ml folin dan 1,8

Na2CO3 kemudian divortex selama 10 detik. Tentukan operating time mulai

dari larutan DPPH ditambahkan ke dalam sampel selama 3 menit. Sampel

dimasukkan ke spektrfotometer UV-Vis, diset panjang gelombang 760 nm.

Kemudian dibaca absorbansinya.

Analisis menggunakan Two Way ANOVA dengan uji Duncan Multiple

Range Test (DMRT) dengan taraf signifikansi 5%. Analisis data dilakukan

dengan mengaplikasikan SPSS versi 16.0.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Tabel 1 Rata-rata Aktivitas Antioksidan dan Total Fenol Sirup Ubi Ungu

dengan Penambahan Daun Perisa.

NO Perlakuan Rata-rata aktivitas

Antioksidan (%)

Rata-Rata Total Fenol

(mg am.galat/100 ml)

1 P1Qmint 13,62* 21,07

2 P1Qrosemary 18,93 19,59*

3 P1Qcengkeh 23,19 38,50

4 P2Qmint 17,96 24,50

5 P2Qrosemary 22,56 25,74

6 P2Qcengkeh 27,90** 39,36

7 P3Qmint 15,76 41,56

8 P3Qrosemary 19,71 43,23**

9 P3Qcengkeh 23,72 30,13

Keterangan : *)Kadar Antioksidan dan Total Fenol Terendah.

**)Kadar Antioksidan dan Total Fenol Tertinggi.

Berdasarkan tabel 1 di atas menuntukan aktivitas antioksiadan dan

total fenol sirup ubi ungu dengan penambahan daun perisa hasilnya

berbeda pada setiap perlakuan. Aktivitas antioksidan sirup ubi ungu

tertinggi terdapat pada perlakuan (P2Qcengkeh) yaitu ubi ungu 100 g

penambahan daun cengkeh 0,5% dengan prosentase 27,90%, sedangkan

aktivitas antioksidan terendah terdapat pada perlakuan (P1Qmint) yaitu ubi

ungu 80 g penambahan daun mint 0,3%. Hasil uji total fenol sirup ubi

ungu tertinggi terdapat pada perlakuan (P3Qrosemary) yaitu ubi ungu 110 g

penambahan daun rosemary 0,1% dengan total fenol 43,23 mg

am.galat/100 ml, sedangkan total fenol terendah terdapat pada perlakuan

(P1Qrosemary) yaitu ubi ungu 80 g penambahan rosemary 0,1%.

2. Pembahasan

a. Aktivitas Antioksidan

Hasil analisis uji Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi 5% atau

0,05 menunjukan bahwa besar probabilitas (Sig) sebesar 0.274 > 0,05,

H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh konsentrasi ubi ungu

terhadap aktivitas antioksidan sirup ubi ungu, sehingga tidak dilakukan

uji lanjut.

Hasil analisis Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi 5% atau

0,05 menunjukan bahwa besar probabilitas (Sig) sebesar 0,000 < 0,05,

maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh yang nyata penambahan

daun perisa yang berbeda terhadap aktivitas antioksidan sirup ubi

ungu, sehingga perlu di lakukan uji lanjut dengan uji Duncan Multiple

Range Test (DMRT) dengan taraf signifikansi 5%.

Hasil Uji Duncan menunjukan bahwa P1Q1, P1Q2, P1Q3, P2Q1,

P2Q2, P2Q3, P3Q1, P3Q2, P3Q3 memiliki perbedaan yang nyata. Aktivitas

antioksidan dengan penambahan daun perisa yang berbeda tertinggi

pada sampel P2Q3 (ubi ungu 100 g : daun mint 0,5%) dengan hasil

27,9033 sedangkan hasil terendah terdapat pada sampel P1Q1 (ubi ungu

80 g : daun mint 0,3%) dengan hasil 13,6200. Jika dilihat dari rata-rata,

ternyata konsentrasi ubi ungu dan penambahan daun perisa

mempengaruhi hasil. Konsentrasi ubi ungu 100 g lebih bagus dari pada

ubi ungu 80 g dan 110 g. Penambahan perisa daun cengkeh 0,5% lebih

bagus dari pada penambahan daun mint 0,3% dan rosemary 0,1%.

Penambahan daun perisa mempengaruhi aktivitas antioksidan

sirup ubi ungu. Hal ini di karenakan bahwa daun yang digunakan

untuk penelitian sama-sama memiliki sifat antioksidan. Penambahan

daun perisa cengkeh memiki aktifitas antioksidan tertinggi karena daun

cengkeh terdiri atas eugenol, asetil eugenol dan kariofilen (Guenther,

2006). Menurut Rorong (2008) tentang uji aktivitas antioksidan dari

daun cengkeh (Eugenia carryophyllus) dengan metode DPPH

menunjukan bahwa semua ekstrak daun cengkeh memiliki aktivitas

sebagai penangkap radikal bebas atau antioksidan.

Hasil penelitian Zuhra (2009) tentang aktivitas antioksidan

senyawa flavonoid dari daun katuk Katuk (Sauropus androgunus (L)

Merr.), menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi sampel yang

digunakan maka nilai absorbansi DPPH semakin menurun, ini

menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dari sampel.

b. Total Fenol

Hasil analisis analisis Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi

5% atau 0,05 menunjukan bahwa besar probabilitas (Sig) sebesar

0.003 > 0,05, H0 ditolak yang artinya ada pengaruh yang nyata

penambahan konsentrasi ubi ungu terhadap total fenol sirup ubi ungu,

sehingga perlu dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan Multiple Range

Test (DMRT) dengan taraf signifikansi 5%.

Hasil analisis analisis Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi

5% atau 0,05 menunjukan bahwa besar probabilitas (Sig) sebesar

0.310 > 0,05, H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh

penambahan daun perisa yang berbeda terhadap total fenol sirup ubi

ungu, sehingga tidak dilakukan uji lanjut.

Hasil Uji Duncan menunjukan bahwa P1Q1, P1Q2, P1Q3, P2Q1,

P2Q2, P2Q3, P3Q1, P3Q2, P3Q3 memiliki perbedaan yang nyata. Total

fenol tertinggi terdapat pada sampel P3Q2 (ubi ungu 120 g : daun

rosemary 0,1%) dengan hasil 43,2300 sedangkan hasil yang terendah

yaitu sampel P1Q2 ( ubi ungu 80 g : daun rosemary 0,1%) dengan hasil

19,8400. Jika dilihat dari rata-rata, konsentrasi ubi ungu berpengaruh

terhadap hasil. Konsentrasi ubi ungu 120 g lebih bagus dari pada

konsentrasi ubi ungu 80 g dan 100 g.

Penambahan daun perisa tidak mempengaruhi total fenol sirup

ubi ungu, ubi ungu dengan konsentrasi 80 g, 100 g, dan 120 g dengan

variasi penambahan daun perisa tidak mengalami peningkatan total

fenol. Peningkatan total fenol dipengaruhi oleh konsentrasi ubi ungu,

hal ini ditunjukan pada perlakuan P1Q1, P1Q2, P1Q3, P2Q1, P2Q2, P2Q3,

P3Q1, P3Q2, P3Q3. Pada perlakuan P1Q1, P2Q1, P3Q1 terjadi peningkatan

yaitu 21,36 mg as.galat/100 ml, 24,66 mg as.galat/100 ml, dan 41,21

mg as.galat/100 ml. Pada perlakuan P1Q2, P2Q2, P3Q2 terjadi

peningkatan yaitu 19,84 mg as.galat/100 ml, 52,98 mg as.galat/100 ml,

dan 43,23 mg as.galat/100 ml. Pada perlakuan P1Q3, P2Q3, P3Q3 terjadi

peningkatan yaitu 38,79 mg as.galat/100 ml, 40,11 mg as.galat/100 ml,

dan 30,20 mg as.galat/100 ml. Akan tetapi pada P3Q3 terjadi penurunan

total fenol dikarenakan aktivitas antioksidan ekstrak daun cengkeh

menunjukan bahwa komponen fenol total pada ekstrak metanol daun

cengkeh dianggap yang bertanggung jawab dalam menangkal radikal

bebas. Hal yang sama juga diperlihatkan pada daya reduksi, ekstrak

methanol daun cengkeh memiliki daya reduksi yang lebih tinggi

dibanding ekstrak lainnya. Aktivitas antioksidan total dan daya reduksi

yang tertinggi diperoleh dari ekstrak metanol dan keduanya berkaitan

erat dengan kadar total fenol daun cengkeh (Mu’nisa et al., 2012 ).

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

a. Ada pengaruh antioksidan sirup ubi ungu dengan penambahan daun perisa

yang berbeda.

b. Tidak ada pengaruh total fenol sirup ubi ungu dengan penambahan daun

perisa yang berbeda.

2. Saran

a. Perlu dilakukan penelitian tentang uji organoleptik sirup ubi ungu dengan

penambahan daun mint, rosemary, dan cengkeh.

b. Dilakukan pengujian daya simpan untuk mengukur kualitas sirup dengan

menggunakan pH indikator sirup yang di simpan di suhu ruang dan di

almari pendingin selama penyimpanan.

c. Sirup harus ditempatkan pada wadah yang berbahan dasar kaca.

DAFTAR PUSTAKA

Aziza S. Alfisyah Nur, Rurini Retnowati, Suratmo. 2013. Isolasi Dan

Karakterisasi Terhadap Minyak Mint Dari Daun Mint Segar Hasil Distilasi

Uap. Student Journal. Vol. 2, No. 2.

Derrida. 2006. Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) leaves extracts : highly

active antioxidants. Tersedia: http://www.m.didea.com.derrida©vip.163.

com.Diakses pada tanggal, 24 September 2014.

Graber MF, Perez-Correa JR, Verdugo G, Del Valle JM, Agosin E. 2010.

Spinning cone column isolation of rosemary essential oil. Food Control,

21, 615-619.

Irawan, M. Anwari. 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit & Mineral. Sports Science

Brief. Vol.01. No.01.

Khotimah, Khusnul. 2013. The Miracle of Colors. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Margono T, Detty S, Sri H. 2000. Buku Panduan Teknologi Pangan. Pusat

Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI. Dalam Jurnal TTG

pengolahan pangan hal 1-4.

Mu’nisa Andi, Tutik Wresdiyati, Nastiti Kusumorini, Wasmen Manalu. 2012.

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Cengkeh : Jurnal Veteriner, Vol. 13

No. 3.

Ningrum, Andriati dan Fitri Setyoningrum. 2014. Mengenal Senyawa Perasa

(Flavor). Tersedia: http://majalah1000guru.net/2014/02/senyawa-perasa/. Diakses pada tanggal, 31 Maret 2015.

Ogata M, Hoshin M, Hadi S . 2000. Antioxidant Activity of Eugenol and Related

Monomeric and Dimeric Compounds. Chem Pharm Bull 48: 147-149.

Pakorny J, Yanishlieva N, Gordon M. 2001. Antioxidant in Food : Practical and

Application. New York: CRC Press.

Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: EGC.

Timberlake CF, Bridle P. 1982. The Chemistry of Anthocyanins. Dalam:

Markakis, P (Ed), Anthocyanins as Food Colors. Harcourt Brace

Jovanovich: New York.