UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE...

98
UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU Scurrula ferruginea (Jack) Danser pada TANAMAN Tabebuia aurea (Manso) Benth. & Hook. f. Ex S. Moore SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Yonathan Pura Hama Nganggu NIM : 118114024 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE...

Page 1: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

i

UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL

DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR

FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN

BENALU Scurrula ferruginea (Jack) Danser pada TANAMAN Tabebuia aurea

(Manso) Benth. & Hook. f. Ex S. Moore

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Yonathan Pura Hama Nganggu

NIM : 118114024

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

ii

UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL

DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR

FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN

BENALU Scurrula ferruginea (Jack) Danser pada TANAMAN Tabebuia aurea

(Manso) Benth. & Hook. f. Ex S. Moore

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Yonathan Pura Hama Nganggu

NIM : 118114024

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kasih adalah sebuah kata sifat dan juga sebuah kata kerja……

Kasih adalah pengorbanan tanpa syarat…………………

Kasih adalah segenap hati, segenap jiwa, dan segenap kekuatan…

Kasih adalah bukan sebuah pengetahuan namun kenyataan…….

Kasih adalah lebih banyak bertindak dari pada berkata-kata…….

Jika dunia hilang kasih maka dunia akan seperti kuburan….

Jika hidup tanpa kasih, maka kebahagianmu akan hilang….

Jika kasih itu hilang maka hancurlah dunia………………….

Jika kasih itu hidup maka damai itu mulai timbul…………..

Kasih itu harus di pelihara agar semakin lama damai itu..

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

vi

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN

MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-

PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU Scurrula ferruginea

(Jack) Danser pada TANAMAN Tabebuia aurea (Manso) Benth. & Hook. f. Ex

S. Moore”sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penelitian dan penyususnan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

dan dukungan dari semua pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Yohanes Dwiatmaka M.Si. sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan serta ilmu dalam penelitian dan penyususnan skripsi ini.

2. Prof. Dr. CJ. Soegihardjo sebagai Dosen Penguji atas pengarahan dan

kesediaannya menguji skripsi.

3. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt sebagai Dosen Penguji atas pengarahan dan

kesediaannya menguji skripsi.

4. Aris Widayati M.Si., Ph.D., Apt sebagai Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

5. Agustina Setiawati, M.Sc., Apt sebagai Dosen Pembimbing Akademik Farmasi

Universitas Santa Dharma

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

vii

7. Segenap laboran Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma khususnya

laboratorium Farmakognosi-Fitokimia dan Biokimia.

8. Teman-teman Farmasi Angkatan 2011 dan khususnya FKK 2011, atas semangat,

canda tawa, kebersamaan, dan perhatiannya.

9. Yonas Sinseng sebagai teman skripsi DPPH atas bantuan dan kejasamanya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak kekurangan dan jauh

sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan

kritik guna perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga

penelitian dan penyusunan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang Farmasi

Yogyakarta, 20 November 2015

Penulis

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

viii

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

ix

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. iv

PRAKATA……………………………………………………………….. v

PERYATAAN KEASLIHAN KARYA…………………………………. vii

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA……. viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………... ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………... xiv

INTISARI……………………………………………………………….... xv

ABSTRACT…………………………………………………………….... xvi

BAB I PENGANTAR ………………………………………………….... 1

A. Latar Belakang………………………………………………………... 1

B. Keaslian penelitian…………………………………………………..... 3

C. Perumusan masalah………………………………………………….... 4

D. Tujuan penelitian……………………………………………………... 4

E. Manfaat penelitian…………………………………………………….. 5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………………………. 6

A. Benalu Scurrula ferruginea…………………………………………... 6

B. Tebebuia aurea ( pohon bunga terompet )…………………………..... 8

C. Radikal bebas ……………………………………………………........ 10

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

xi

D. Antioksidan…………………………………………………………... 11

E. Ekstrak………………………………………………………………... 12

F. Etanol…………………………………………………………………. 12

G. Senyawa fenolik............................................................................ ........ 13

H. Metode DPPH………………………………………………………... 13

I. Metode spektrofotometri……………………………………………..... 14

J. Landasan teori…………………………………………………………. 14

K. Hipotesis……………………………………………………………… 15

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………… 16

A. Jenis Rancangan Penelitian…………………………………………... 16

B. Variabel................................................................................................. 16

C. Defenisi Operasional……………………………………………......... 16

D. Bahan Penelitian……………………………………………………… 17

E. Alat Penelitian………………………………………………………… 17

F. Tata Pelaksanaan Penelitian…………………………………………... 18

1. Determinasi tanaman………………………………………….. 18

2. Pengumpulan bahan………………………………………….... 18

3. Preparasi sampel………………………………………………. 18

4. Uji kandungan fenolik……………………………………….... 20

5. Uji aktivitas antioksidan………………………………………. 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………... 26

A.Hasil Determinasi Tumbuhan………………………………………… 26

B.Hasil Pengumpulan Bahan………………………………………......... 26

C. Hasil Preparasi……………………………………………………....... 27

D.Hasil Ekstraksi………………………………………………………... 27

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

xii

E. Hasil Fraksinasi Ekstrak……………………………………………….. 29

F.Hasil Uji Pendahuluan…………………………………………………. 30

1.Uji pendahuluan aktivitas antioksidan………………………...... 30

2.Uji keberadaan senyawa fenolik………………………………... 32

G. Hasil Optimasi Metode Uji Fenolik Total……………………………... 34

1. Penentuan operating time………………………………............. 34

2. Penentuan panjang gelombang maksimum…………………….. 36

H. Estimasi Kandungan Fenolik Total……………………………………. 36

I. Validasi Metode Analisis Penetapan Kandungan Fenolik Total…….... 38

1. Presisi………………………………………………………....... 38

2. Linearitas……………………………………………………….. 39

J. Hasil Optimasi Metode Uji Antioksidan……………………………….. 40

1. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum ( mak )…. 40

2. Penentuan operating time………………………………………. 41

K. Estimasi Akitivitas Antioksidan dengan Radikal Bebas DPPH……….. 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………....... 50

A. Kesimpulan …………………………………………………................. 50

B. Saran …………………………………………………………………... 50

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..... 51

LAMPIRAN………………………………………………………………. 56

BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………….. 81

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Hasil scanning panjang gelombang maksimum asam galat

yang direaksikan dengan Folin-Ciocalteu………….............. 36

Tabel II. Hasil penetuan jumlah kandungan fenolik total fraksi etil

asetat ekstrak etanolik daun benalu ………………………... 38

Tabel III. Nilai presisi seri kurva baku asam galat dalam penetapan

kandungan fenolik total…………………………………….. 39

Tabel IV. Hasil scanningpanjang gelombang serapan maksimum

pada berbagai konsentrasi…………………………………... 41

Tabel V. Hasil uji aktivitas antioksdan kuersetin dengan metode

DPPH..................................................................................... 45

Tabel VI. Hasil uji aktivitas antioksdian fraksi daun benalu dengan

metode DPPH……………………………………………..... 47

Tabel VII. Hasil Perhitungan IC50 Kuersetin dan Fraksi etil asetat daun

benalu………………………………………………………... 48

Tabel VIII . Kekuatan antioksidan dengan metode DPPH……………….. 48

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Hasil Uji Pendahuluan Aktivitas Antioksidan (A= DPPH +

Metanol; B = DPPH+Fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun benalu

Scurrula ferruginea + Metanol; C = DPPH + Kuersetin +

Metanol; D = Metanol + Fraksi etil asetat ekstrak etanolik

benaluScurrula ferruginea; E = Kuersetin +

Metanol)………........................................................................ 31

Gambar 2. Hasil Uji Pendahuluan Keberadaan Senyawa Fenolik dalam fraksietil

asetat ekstrak etanolik daun benalu Scurrula ferruginea(A =

kontrol positif [asam galat+reagen

Folin-Ciocalteu+ Na2CO3 +metanol]; B = larutan uji fraksi+reagen

Folin-Ciocalteu+ Na2CO3 +metanol; C = Asam galat+

Metanol; D = Larutan blangko[air+metanol+reagen Folin

Ciocalteu+Na2CO3], E = Fraksi +metanol) .……................... 33

Gambar 3. Grafik penentuan operating timeasam galat..………………... 35

Gambar 4. Grafik penentuan operating time fraksi etil asetat................. ... 35

Gambar 5. Kurva baku asam galat dalam penetapan fenolik total……….. 37

Gambar 6. Grafik penentuan operating time kuersetin…………………… 42

Gambar 7. Grafik penentuan operating time fraksi etil asetat…………..... 42

Gambar 8. Kurva persamaan regresi linier aktivitas antioksidan

Kuersetin ………………………………………………......... 46

Gambar 9. Kurva persamaan regresi linier aktivitas antioksidan fraksi

daun benalu…………………………………………………... 46

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil determinasi tumbuhan benalu………………………… 56

Lampiran 2. Gambar (foto) tumbuhan benalu dan tanaman T. aurea.......... 57

Lampiran 3. Perhitungan penimbangan dan rendemen ekstrak dan fraksi

Daun benalu…………………………………………………. 58

Lampiran 4. Penetapan kandungan kandungan fenolik total…………...... 59

a. Asam galat………………………………………………… 59

b. Fraksi etil asetat…………………………………………… 60

Lampiran 5. Optimasi penentuan kandungan fenolik total……………….. 62

a. Penentuan operating time asam galat…………………….. 62

b. Penentuan operating time fraksi………………………….. 63

c. Penentuan maksimun asam galat……………………….. 64

Lampiran 6. Penimbangan DPPH uji aktivitas antioksidan……………… 66

Lampiran 7. Uji aktivitas antioksidan kuersetin…………………………... 67

1. Penimbangan Kuersetin ………………………………….. 67

2. Konsentrasi larutan induk………………………………… 67

3. Perhitungan nilai IC50kuersetin ………………………….. 69

4. Penentuan operating time Kuersetin…………………….... 70

Lampiran 8. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan…………………... 73

Lampiran 9. Uji aktivitas antioksidan fraksi……………………………... 75

1. Penimbangan fraksi etil asetal……………………………. 75

2. Konsentrasi fraksi etil asetat……………………………… 75

3. Perhitungan nilai IC50 fraksi etil asetat…………………... 77

4. Penentuan Opertating time fraksi etil asetat……………… 78

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

xvi

INTISARI

Tumbuhan dalam dunia kesehatan dapat digunakan sebagai salah satu

pendekatan terapi bahan alam yang ampuh untuk pengobatan berbagai

penyakit.Pengobatan menggunakan tumbuhan Scurrula ferruginea (Jack) Danser

dapat diterapkan untuk mengobati beberapa gangguan kesehatan pada tubuh manusia

yang disebabkan oleh radikal bebas. Scurrula ferruginea (Jack) Danser tersebut

mengandung kuersetin yang merupakan salah satu senyawa antioksidan.Penelitian ini

bertujuan untukmengetahui aktivitas antioksidanmenggunakan metode DPPH (1,1-

difenil-2-pikrilhidazil)berdasarkan nilai IC50dan jugamelakukan penetapan kadar

fenolik total menggunakan metode reagen Folin-Ciocalteu yang dinyatakan dengan

milligram (mg) ekuivalen asam galat per gram (g) fraksi. Penentuan aktivitas

antioksidan dan penetapan kadar fenolik total tersebut menggunakan fraksi etil asetat

ekstrak etanol daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser yang tumbuh pada tanaman

(Tabebuia aurea (Manso) Benth. & Hook. f. Ex S. Moore).

Penentuan aktivitas antioksidan menggunakan spetrofotometer Uv-Vis pada

panjang gelombang maksimum 515 nm dan penetapan kadar fenolik total dari fraksi

etil asetat menggunakan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang

maksimum 739 nm.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol daun

benalu S.ferruginea(Jack) Danser pada tanaman (Tabebuia aurea (Manso) Benth. &

Hook. f. Ex S. Moore) memilik nilai IC50 sebesar(60,44 ± 2,16) µg/mL dan tergolong

memiliki aktivitas antioksidan aktif atau kuat. Kemudian kadar fenolik total sebesar

(49,87 ± 0,1838)mg ekuivalen asam galat per gram fraksi.

Kata kunci: Scurrula ferruginea (Jack) Danser, Tabebuia aurea Manso) Benth. &

Hook. f. Ex S. Moore, DPPH, IC50, antioksidan, fenolik, spetrofotometri Uv-Vis,

Folin-Ciocalte, ekstraksi dan fraksinasi.

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

xvii

ABSTRACT

The plants in the world of health can using as one therapeutic approach potent

natural ingredients for the treatment of various diseases. Treatment using Scurrula

ferruginea (Jack) Danser plants can be applied to treat some health problems in the

human body caused by free radicals. Scurrula ferruginea (Jack) Danser contains

quercetin which is one antioxidant compound.This study aims to determine

antioxidant activity using DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidazil) method based on IC50

values and also determination of total phenolic content using the Folin-Ciocalteu

reagent method to expressed by milligrams (mg) of gallic acid equivalents per gram

(g) fraction.Determination of antioxidant activity and total phenolic assay using ethyl

acetate fraction of ethanol extract of leaves mistletoes S. ferruginea (Jack) Danserthat

grows on theTabebuia aurea (Manso) Benth. & Hook. f. Ex S. Moore.

The determination of antioxidant activity using spetrofotometer Uv-Vis at

maximum wavelength 515 nm and the assay of the total phenolic fraction of ethyl

acetate using Uv-Vis spectrophotometer at a wavelength of 739 nm maximum.

The results showed that the ethyl acetate fraction of ethanol extract of the

leaves on the plant mistletoes S. ferruginea (Jack) Danser of Tabebuia aurea (Manso)

Benth. & Hook. f. Ex S. Moore having an IC50 value of (60.44 ± 2.16) mg/mL and

classified as having active or strong antioxidant activity. Then the total phenolic

content was (49.87 ± 0.1838) mg gallic acid equivalents per gram fractions.

Keywords: Scurrula ferruginea (Jack) Danser, Tabebuia aurea (Manso) Benth. &

Hook. f. Ex S. Moore, DPPH, IC50, antioxidants, phenolic, spetrofotometri Uv-Vis,

Folin-Ciocalte, extraction and fractionation.

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Antioksidan adalah senyawa pemberi elektron (elektron donor) atau reduktan

yang mampu menangkap senyawa asing yang bersifat sebagai radikal bebas (senyawa

yang memiliki elektron tidak berpasangan) (Winarsi, 2007). Antioksidan tersebut

bekerja dengan mendonorkan atom hidrogen ke radikal yang memiliki gugus

hidroksil sehingga terbentuk sebuah molekul yang tidak berbahaya yaitu air

(Youngson, 2005).

Radikal bebas itu sendiri merupakan atom atau molekul yang memiliki

elektron tidak berpasangan (unpaired electron). Radikal bebas memiliki dua sifat

yaitu reaktivitas tinggi, karena kecenderungan menarik elektron dan dapat mengubah

suatu molekul menjadi radikal baru lagi sehingga terjadi reaksi rantai (chain

reaction). Reaksi rantai tersebut baru berhenti apabila radikal bebas dapat diredam

(quenched) oleh senyawa yang bersifat antioksidan (Suryohudoyo, 1993).

Berdasarkan sumbernya antioksdan dibedakan menjadi 2 yaitu antiosidan

alami dan sintetik. Antioksidan alami berasal dari tumbuhan yaitu senyawa fenolik

dan polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid (golongan fenol alami

terbesar), turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organil

polifunsional (Suranto, 2011). Sedangkan antioksidan sintetik berupa butil

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

2

hodroksilanisol, butil hidrositoluen, propil gallat, dan etoksiquin (Rahmawati et al.,

cit Cahyadi, 2006).

Dewasa ini, diantara berbagai jenis tumbuhan didunia, tumbuhan benalu

adalah salah satu jenis tumbuhan yang sering dilakukan penelitiannya mengeni sifat

aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik total. Salah satu contoh penelitian yang

dilakukan oleh Marvibaigia et al., (2014) dari Malaysia tentang kandungan fenolik

total, antibakterial dan aktivitas antioksidan dari benalu Scurrula ferruginea (Jack)

Danser. Hasil penelitian tersebut menyatakan benalu memiliki aktivitas antioksidan

dan kandungan fenolik totalnya dengan hasil 144,217±0,66 mg ekivalen asam galat

per gram ekstrak benalu, namun tidak menyatakan inang S. ferruginea (Jack) Danser

itu hidup. Karena menurut Adler (2002), setiap inang yang berbeda memilik kualitas

senyawa aktif atau nutrisi yang berbeda.

Benalu dikenal sebagai tumbuhan penggangu yang kehidupannya bergantung

pada inang yang masih hidup atau dikenal dengan istilah parasit dan bersifat

merugikan sehingga jarang dianggap berguna oleh berbagai kalangan masyarakat,

tetapi dengan berbagai penelitian yang dilakukan telah menyatakan bahwa benalu

sangat bermanfaat sebagai obat. Benalu juga memiliki keunikan tersendiri yaitu

benalu yang sama dapat tumbuh pada inang yang berbeda dan sebaliknya benalu yang

berbeda dapat tumbuh pada inang yang sama (Soejono, 1995).

Benalu biasanya hidup dan tumbuh pada batang atau dahan pohon dan dapat

dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis seperti di

Indonesia. Benalu itu sendiri memiliki kandungan senyawa aktif yang berbeda baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

3

jenis senyawa maupun jumlah kadar senyawa yang ada di dalamnya, itu semua

tergantung pada iklim, cuaca, dan inangnya.

Pada penelitian ini akan dilakukan uji aktivitas antioksidan menggunakan

metode DPPH yang dinyatakan dengan nilai IC50 dan penetapan kadar fenolik total

dari fraksi etil asetat ekstrak etanol benalu S. ferruginea (Jack) Danser pada tanaman

T. aurea (sebagai inang benalu). Scurrula ferruginea (Jack) Danser juga merupakan

salah satu tumbuhan benalu yang mengandung senyawa antioksidan terbesar yaitu

fenolik (Marvibaigia et al., (2014) dan tumbuhan T. aurea mengandung sterol,

alkaloid dan flavonoid (senyawa fenol) (Kambampati et al., 2015).

B. Keaslian penelitian

Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang benalu S. ferruginea (Jack)

Danser pernah dilakukan oleh Marvibaigia et al., (2014) yaitu mengetahui kadar

fenolik total, antioksidan dan sifat antibakterial dari ekstrak aseton bunga, daun dan

batang S. ferruginea (Jack) Danser. Kapasitas antioksidan, dan kandungan total

fenolik dari ekstrak dievaluasi menggunakan metode DPPH dan uji Folin Ciocalteu.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Marvibaigia et al., (2014),

adalah pelarut yang digunakan pada proses ekstraksi yaitu pada Marvibaigia et al.,

(2014) menggunakan aseton dan sedangkan pada penelitian ini ekstraksinya

menggunakan etanol dan difraksinasi menggunakan etil asetat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

4

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Berapakah kadar fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu S.

ferruginea (Jack) Danser di tanaman T. aurea dinyatakan dengan berat

ekivalen asam galat?

2. Berapakah nilai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol daun

benalu S. ferruginea (Jack) Danser di tanaman T. aurea menggunakan metode

radikal DPPH yang dinyatakan dengan IC50?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum :

Menguji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu S.

ferruginea (Jack) Danser di tanaman T. aurea dengan menggunakan metode

radikal DPPH.

2. Tujuan khusus:

a. Melakukan penetapan kadar fenolik total dari fraksi etil asetat ekstrak

etanol daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser di tanaman T. aurea

menggunakan metode Folin-ciocalteu.

b. Mengetahui nilai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol

daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser di tanaman T. aurea dengan

menggunakan metode radikal DPPH yang dinyatakan dengan nilai IC50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

5

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis :

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang

adanya aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu S.

ferruginea (Jack) Danser pada inang T. aurea menggunakan metode radikal

DPPH yang dinyatakan dengan nilai IC50.

2. Manfaat praktis :

Hasil dari penelitian ini diharapkan bagi peneliiti selanjutnya dan masyarakat

bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser

pada inang T. aurea dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Benalu Scurrula ferruginea (Jack) Danser

Scurrula ferruginea (Jack) Danser dikenal sebagai salah satu tanaman obat

yang telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk terapi herbal.

Simplisia dari daun, batang dan bunga dari S. ferruginea (Jack) Danser digunakan

oleh masyarakat untuk pengobatan tekanan darah tinggi, hipertensi dan kerusakan

gastrointestinal (Dévéhat, 2002).

Ekstrak daun dan bunganya berdasarkan nilai IC50 memiliki aktivitas

antioksidan yang terbaik dibandingkan batang. Berdasarkan aktivitas radikal DPPH

semua ekstrak mentah benalu dari S. ferruginea (Jack) Danser merepresentasikan

aktivitas antioksidan (Marvibaigia, 2014).

Scurrula ferruginea (Jack) Danser, termasuk anggota suku Loranthaceae dan

memiliki sinonim yaitu Loranthus ferrugineus Jack, L. crysanthus DC, Dendrophthoe

ferrugineus G. Don., Dendrophthoe crysanthus G. Don., Etubila ferrugineus Rafin.,

Loranthus crysanthoides Korth., Dendrophthoe crysanthoides Miq., S.

chrysanthoides Danser (Scurrula ferruginea (Jack) Danser, 2003). Scurrula

ferruginea Danser memiliki nama daerah Jawa: Kemladean, pasilan, benalu, ambai-

ambai (Lemmens et al, 1999 dan Anonim, 1995).

Deskripsi tanaman; berupa terna, parasit obligat dengan batang menggantung

berkayu silindris berbintik-bintik coklat. Bunganya; majemuk, berbentuk payung,

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

7

terdiri dari 4-6 bunga di ketiak daun atau di ruas batang, tangkainya pendek, kelopak

berbentuk kerucut terbalik, panjangnya kurang lebih 3 mm bergigi empat, benang

sarinya memilki panjang 2-3 mm, kepala putik bentuk tombol, tabung mahkota

panjang 1-2 cm, tajuk mahkota melengkung ke dalam dan berwarna merah. Daun

tunggal, berhadapan, lonjong, ujung agak meruncing, pangkal membulat tepi rata,

panjang 5-9 cm, lebar 2-4 cm, permukaan atas hijau, permukaan bawah coklat.

Buahnya; berbentuk kerucut terbalik, panjang kurang lebih 8 mm dan berwarna

coklat. Bijinya berbentuk bulat kecil dan berwarna hitam. Akar; menempel pada

pohon inang, berfungsi sebagai penghisap, yang berwarna kuning kecoklatan.

Simplisia S. ferruginea (Jack) Danser memiliki helaian daun berwarna hijau keabu-

abuan sampai hijau kecoklatan dengan permukaan bawah dipenuhi seperti rambut-

rambut daun yang berwarna kecoklatan, berkerut, berbentuk bulat telur sampai

lonjong, ujung meruncing, tepinya rata danmenggulung, panjang 3-6 cm, dan lebar 1-

3 cm. Tangkai daunnya pendek,dan berkerut ; ranting berwarna coklat kehitaman, dan

berkerut. Bau simplisianya khas, dan rasanya pahit (Scurrula ferruginea (Jack)

Danser, 2003).

Habitat alami dari tanaman ini terdapat di Malaysia, Sumatera, India,

Australia, dan Selandia Baru (Ameer et al., 2010). Herba Scurrula mengandung

senyawa asam lemak: asam oleat, asamlinoleat, asam linolenat, asam oktadeka-8-10-

dinoat, asam (Z)-oktade-12-ena-8-10-dioat dan asam oktadeka-8-10-12-trinoat;

kuersitrin, kuersetin, rutin, ikarisid B2, avikulin, (+)-katekin, (-)-epikatekin, (-)-

epikatekin3-O-galat dan (-) epigalokatekin-3-O-galat (Devehat et a.l, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

8

Tumbuhan Scurrula ferruginea (Jack) Danser diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta (Vascular plants/Piante vascolari)

Division : Magnoliophyta

Superdivison : Spermatophyta

Class : Magnoliopsida

Subclass : Rosidae

Order : Santalales

Family : Loranthaceae

Genus : Scurrula L.

Species : Scurrula ferruginea (Jack) Danser

(China checklist of higher plants, 2015).

B. Tabebuia aurea ( Pohon bunga terompet/lonceng )

Tabebuia aurea yang berasal dari Paraguay umumnya dikenal sebagai

lonceng emas (golden bell) atau pohon trompet Karibia, dan merupakan genus

terbesar darikeluarga bignoniaceae dengan 293 spesies (Agarwal dan Chauhan,

2015).

Tabebuia aurea merupakan salah satu pohon berbunga yang spektakuler

diantara pohon-pohon berbunga lainnya dikarenakan bunga dari T. aurea mulai

bermekaran ketika pohon mulai kehilangan daunnya atau berbunga tanpa daun. Daun

T. aurea memiliki dua warna daun yang berbeda; hijau dan abu-abu keperakan

(Silverygray). Bunganya berbentuk corong, berwarna kuning cerah dengan panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

9

tiga setengah inci dan diameter inci. Dan memiliki buah berbentuk seperti kapsul,

lonjong, warnya keabu-abuan coklat, sedikit berkayu dan panjangnya kurang lebih

enam inci. Pohon T. aurea pada usia tua akan kekuatan untuk bertahan walapun

diterpa angin topan dan dapat tumbuh dengan baik diberbagai tanah dan

membutuhkan sedikit perawatan (Brown, 2000).

Ekstrak etanol daun T. aurea mengandung sterol, alkaloid dan flavonoid.

Penggunakan metode diet lemak tinggi aterosklerosis dengan menginduksikan

ekstrak etanol daun T. aurea pada tikus Wistar, menyatakan bahwa ekstrak etanol

daun T. aurea berpotensi sebagai anti-aterosklerosis (Kambampati et al., 2015).

Tanaman Tabebuia aurea diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Divison : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Subclass : Asteridae

Order : Scrophulariales

Family : Bignoniaceae – Trumpet-creeper family

Genus : Tabebuia Gomes ex DC, - trumpet-tree

Species : Tabebuia aurea (Silva Manso) Benth. & Hook. f. Ex S. Moore

(Hogan, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

10

C. Radikal Bebas

Para ahli biokimia menyebutkan bahwa radikal bebas merupakan salah satu

bentuk senyawa oksigen reaktif, yang secara umum diketahui sebagai senyawa yang

memiliki elektron yang tidak berpasangan. Senyawa ini terbentuk di dalam tubuh,

dipicu oleh bermacam-macam faktor, misalnya ketika komponen makanan diubah

menjadi bentuk energi melalui proses metabolisme. Pada proses metabolisme ini,

sering kali terjadi kebocoran elektron. Dalam kondisi demikian, mudah sekali

terbentuk radikal bebas, seperti anion superoksida, hidroksil dan lain-lain(Youngson,

2005).

Radikal bebas juga terbentuk terus-menerus di dalam tubuh secara tanpa

disadari, tidak hanya melalui proses metabolisme sel normal, namun juga oleh

peradangan, kekurangan gizi, dan akibat respon terhadap pengaruh diluar tubuh.

Seperti halnya polusi udara, ultraviolet (UV), dan lain-lain (Winarsi, 2007). Radikal

bebas yang terbentuk berlebihan akan menyebabkan antioksidan seluler tidak dapat

menetralkannya sehingga berakibat kerusakan pada sel. Radikal bebas ini dapat

dinetralisir oleh senyawa antioksidan seperti flavonoid, fenolat, dan alkaloid.

Senyawa antioksidan ini akan menyerahkan satu atau lebih elektron kepada radikal

bebas sehingga menjadi molekul yang normal kembali dan mampu menghentikan

beberapa kerusakan sel (Erawati, cit Agarwal et al., 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

11

D. Antioksidan

Konsumsi antioksidan dalam jumlah memadai dilaporkan dapat menurunkan

kejadian penyakit degeneratif, seperti kardiovaskuler, kanker, aterosklerosis,

osteoporosis, dan lain-lain. Konsumsi makanan yang mengandung antioksidan juga

disebut-sebut dapat meningkatkan status imunologis dan menghambat timbulnya

penyakit degeneratif akibat penuaan. Oleh sebab itu, kecukupan asupan antioksidan

secara optimal diperlukan pada semua kelompok umur (Winarsi, 2007).

Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (elektron donor) atau

reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu menginaktivasi

atau menghambat berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah

terbentuknya radikal. Akibatnya, kerusakan sel akan dihambat (Winarsi, 2011).

Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu

antioksidan alami dan antioksidan sintetik. Antioksidan alami dapat ditemukan pada

tanaman seperti biji-bijian, buah dan sayur-sayuran yang diantaranya mengandung

senyawa turunan fenol yaitu koumarin, hidroksdinamat, tokoferol, difenol, flavonoid,

dihidroflavon, kathekin dan asam askorbat (Suranto, 2011). Sedangkan antioksidan

sintetik berupa butil hodroksilanisol, butil hidrositoluen, propil gallat, dan etoksiquin

(Rahmawati et al., cit Cahyadi, 2006).

Antioksidan yang alami lebih banyak diminati sebagai antioksidan tambahan

bagi tubuh dibandingkan antioksidan sintetik, karena antioksidan sintetik seperti butil

hidrositoluen (BHT) diketahui dapat meningkatkan terjadi efek karsinogenesis

(Umemura, et al., 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

12

E. Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif

dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,

kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang

tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan

(Depkes RI, 2014).

Ekstrak cair adalah sediaan cair simplisia nabati, yang mengandung etanol

sebagai pelarut atau sebagai pengawet. Ekstrak cair yang cenderung membentuk

endapan, yang didiamkan dan disaring atau bagian yang bening diendapkan

(DepkesRI, 2014).

F. Etanol

Etanol dihasilkan secara biologis melalui fermentasi gula atau pati.Enzim

yang ada dalam ragi atau kultur bakteri mengkatalisis reaksi dengan tanpa oksigen.

C6H12C6(aq) + H2O(aq) enzim 2CH3CH2OH (aq) + 2CO2 (g)

(etanol)

Etanol mempunyai penyerapan tidak terbilang sebagai pelarut untuk bahan

kimia organik dan sebagai senyawa awal untuk pembuatan zat warna, obat-batan

sintetis, kosmetik, dan bahan-bahan peledak. Etanol merupakan bagian dari minuman

beralkohol dan satu-satunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun (lebih

tepatnya, paling sedikit beracun); dan badan kita juga menghasilkan suatu enzim,

yang disebut alkohol dehidrogenase, yang membantu metabolisme etanol dengan

mengoksidasinya menjadi asetaldehida (Chang, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

13

G. Senyawa Fenolik

Fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada berbagai tumbuhan

dan memiliki cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi (OH). Senyawa

ini diberi nama berdasarkan senyawa induknya yaitu fenol. Senyawa fenolik

diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu tidak larut seperti lignin dan yang larut

seperti asam fenolik, phenylpropanoids, flavonoid, dan kuinon. Beberapa penelitian

telah membuktikan bahwa senyawa fenolik memiliki berbagai efek biologis seperti

memiliki aktivitas antioksidan (Indrawati dan Razimin, 2013).

H. Metode DPPH

DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidazil) adalah suatu radikal yang memiliki

kemampuan untuk direduksi oleh suatu antioksidan dan dapat diukur dengan melihat

penurunan nilai absorbansi pada panjang gelombang 517 nm sehingga DPPH dapat

digunakan untuk mengukur kapasitas penangkapan senyawa radikal (Rosida et al., cit

Duh, 1999). Parameter aktivitas antioksidan dilihat dari nilai IC50. IC50 merupakan

konsentrasi yang menyebabkan penurunan 50% dari konsentrasi DPPH awal

(Molyneux, 2004).

Metode radikal bebas DPPH merupakan metode pengukuran antioksidan

yang sederhana, cepat, peka, memerlukan sedikit sampel dan tidak membutuhkan

banyak pelarut seperti halnya uji lain (xantin-xantin oksidase, metode tiosianat,

antioksidan total). Hasil pengukuran menunjukkan kemampuan antioksidan sampel

secara umum dalam menghambat radikal bebas (Juniarti et al., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

14

I. Metode Spetrofotometri

Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotometri adalah

berdasarkan absorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu melalui suatu larutan

yang mengandung kontaminan yang akan ditentukan konsentrasinya. Proses ini

disebut absorpsi spektrofotometri, dan jika panjang gelombang yang digunakan

adalah gelombang cahaya tampak, maka disebut kolorimetri karena memberikan

warna. Selain gelombang cahaya tampak, spektrofotometri juga menggunakan

panjang gelombang pada gelombang ultraviolet dan inframerah. Prinsip kerja dari

metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan sebanding dengan

konsentrasi kontaminasi dalam larutan. Prinsip ini biasanya dijabarkan dalam rumus

Hukum Lambert-Beer, yang menghubungkan antara absorbansi cahaya dengan

konsentrasi pada suatu bahan yang mengabsorpsi (Lestari, 2010).

J. Landasan Teori

Scurrula ferruginea (Jack) Danser merupakan benalu yang dapat tumbuh

pada berbagai tanaman inang. Inang yang berbeda dapat menyebabkan kandungan

kimia pada benalu berbeda pula, khususnya kandungan senyawa yang berfungsi

sebagai antioksidan yaitu fenolik. Tingginya kandungan fenolik menentukan daya

aktivitas antioksidan semakin tinggi. Oleh sebab itu untuk mengetahui aktivitas

antioksidan dan kandungan fenoliknya dari sebuah benalu perlu dilakukan metode-

metode pengujian yang sesuia.

Metode yang dilakukan untuk mengetahui adanya senyawa antioksidan dan

aktivitasnya menggunakan metode DPPH sedangkan untuk mengetahui keberadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

15

dan penetapan kandungan fenolik totalnya adalah menggunakan metode Folin-

ciocalteu. Kedua metode tersebut akan digunakan lagi dengan bantuan alat

spektrofometer UV-vis untuk mengetahui aktivitas antioksadan pada panjang

gelombang 517 nm dan penetapan kadar total fenolik pada panjang gelombang 750

nm.

K. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu fraksi etil asetat dari ekstrak etanoldaun S.

ferruginea (Jack) Danser pada tanaman T. aurea memiliki kandungan fenolik yang

dinyatakan dengan masaa ekivalen asam galat per gram fraksi dan memiliki daya

antioksidan yang dinyatakan dengan nilai IC50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak sederhana.

B. Variabel

1. Variabel bebas berupa konsentrasi fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun S.

ferruginea (Jack) Danser.

2. Variabel tergantung berupa aktivitas antioksidan (%IC) fraksi etil asetat ekstrak

etanol daun S. ferruginea (Jack) Danser.

3. Variabel pengacau terkendali berupa waktu pemanenan, cara dipanen, dan jumlah

(g) serbuk daun yang digunakan.

4. Variabel pengacau tak terkendali berupa cuaca atau musim, dan kemlembapan.

C. Definisi Operasional

1. Simplisia herba S. ferruginea (Jack) Danser adalah simplisia yang dibuat dari

tumbuhan S. ferruginea (Jack) Danser pada tanaman inang T. aurea yang berada di

komplek Universitas Sanata Dharma Kampus III Yogyakarta.

2. Ekstrak etanol adalah ekstrak benalu S. ferruginea (Jack) Danser yang diperoleh

dengan cara maserasi dengan pelarut etanol : air (9:1) dan (1:1) kemudian

dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator.

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

17

3. Fraksi etil asaetat adalah hasil fraksinasi ekstrak etanol daun benalu S. ferruginea

(Jack) Danser yang telah diekstraksi cair-cair dengan air : washbensin (1:1) dan

kemudian difraksinasi menggunakan etil asetat.

4. IC50 adalah persen konsentrasi fraksi etil asetat yang mampu menghambat 50%

aktivitas radikal bebas menggunakan spektrofotometer Uv-vis.

D. BahanPenelitian

1. Bahan Utama : Benalu S. ferruginea (Jack) Danser dari T. aurea di lingkungan

Universitas Sanata Dharma Kampus 3 Paingan, Maguoharjo, Sleman, Yogyakarta.

2. Bahan Kimia : Bahan kualitas p.a. E. Merck, yaitu metanol p.a ; bahan kualitas

p.a. Sigma Chem. Co., USA, yaitu Larutan DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil),

reagen Folin-Ciocalteu, asam galat dan kuarsetin ; bahan kualitas teknis Brataco

Chemica di antaranya: etil asetat, etanol dan alumunium foil

E. Alat Penelitian

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah: neraca

analitik (Scaltec SBC 22, BP 160p), vacum rotary evaporator (Junke dan Kunkel),

waterbath (labo-tech, Heraeus), vortex (Janke dan Kunkel), spektrofotometer UV-vis

(Perkin Elmer Lamda 20), blender, corong Bucher, oven, mikropipet 10-1000µL; 1-

10 mL (Acura 835, Socorex), tabung reaksi bertutup, alat-alat gelas yang lazim

digunakan di laboratorium analisis (Pyrex-Germany dan Iwaki).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

18

F. Tata Pelaksanaan Penelitian

1. Determinasi tanaman

Determinasi dilakukan adalah pada benalu S. ferruginea (Jack) Danser dari

inang tanaman pohon bunga terompet (Tabebuia aurea) dilakukan di Laboratorium

Kebun Tanaman Obat Fakultas Farmasi Kampus III Universitas Sanata Dharma,

Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta oleh Yohanes Dwiatmaka, M.Si.

determinasi dilakukan dengan cara membandingkan cirri dan sifat berdasarkan Flora

of China.

2. Pengumpulan bahan

Benalu S. ferruginea (Jack) Danser dari tanaman T. aurea diperoleh dari

Kampus III Universitas Sanata Dharma Paingan, Maguoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Waktu panen tanaman benalu dilakukan pada musim penghujantanggal 9 bulan

November 2014. Pemanenan yang dilakukan adalah memanen semua benalu S.

ferruginea (Jack) Danser yang tumbuh pada T. aurea.

3. Preparasi sampel

Bagian benalu S. ferruginea (Jack) Danser yang dikumpulkan yaitu daunnya.

Selesai daun benalu tersebut dikumpulkan dilakukan pembersihan dengan pencucian

menggunakan air bersih mengalir. Selanjutnya dilakukan proses pengeringan pada

sinar matahari dengan ditutupi kain hitam hingga benalu menjadi sangat kering agar

kadar air dalam daun tidak terlalu banyak karena jika kadar airnya banyak maka bisa

menggangu dalam kualitas penetapan kadar fenoliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

19

Setelah daun benalu tersebut dikeringkan kemudian dihancurkan menjadi

serbuk menggunakan blender lalu diayak dan dipindahkan pada wadah tertutup yang

tidak mudah mengalami kelembaban. Serbuk dari sampel ditimbang 50 gram lalu

dimasukkan dalam labu Erlenmeyer 500ml dilakukan menggunakan tiga labu

Erlenmeyer dengan masing-masing labu 50 gram serbuk daun benalu.

Labu Erlenmeyer yang terisi serbuk dimaserasi selama 3 hari menggunakan

pelarut etanol 70% dengan bantuan shaker. Lalu maserat disaring menggunakan

kertas saring melalui corong buchner sehingga menghasilkan filtrat, kemudianampas

dimaserasi kembali dengan etanol selama 1hari, hingga filtrat hampir tidak berwarna.

Semua filtrat disatukan dan dipekatkan dengan menggunakan vacuum

rotatary evaporator sampai tidak ada lagi cairan yang menetes pada kondensor

sehingga diperoleh ekstrak etanol daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser. Ekstrak

etanolik daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser dipanaskan pada waterbath hingga

bobot tetap kemudian diekstraski cair-cair menggunakan air hangat + washbensin

(1:1v/v). Fase air diambil lalu diekstraksi cair-cair menggunakan etil asetat dengan

perbandingan fraksi air-etil asetat (1:1 v/v). Lalu dipisahkan antara fraksi air dan etil-

asetat. Fraksi etil-asetat pelarutnya diuapkan menggunakan vacuum rotatary

evaporator. Hasil fraksi tersebut ditampung dalam cawan porselen yang telah

dihitung bobot tetap dan kemudian fraksinya dipanaskan hingga mendapat bobot

tetap lalu ditutup dengan alumunium foil lalu disimpan didalam desikator untuk

digunakan pada analisis lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

20

4. Ujikandungan fenolik

a) Pembuatan larutan baku asam galat

Asam galat ditimbang sebanyak 10,0 mg dilarutkan dalam campuran 10 mL

akuades:metanol (1:1) sehingga diperoleh konsentrasi larutan asam galat 1000,0

µg/mL. Diambil sebanyak 0,5; 0,75; 1,0; 1,25; 1,5 mL larutan tersebut

laluditambahkan metanol p.a sampai batas sehingga diperoleh konsentrasi larutan

baku asam galat sebesar 50; 75; 100; 125; 150 µg/mL.

b) Pembuatan larutan uji untuk penentuan kandungan fenolik

Fraksi etil asetat ditimbang sebanyak 10,0 mg, lalu ditambahkan metanol p.a

sampai 10,0 mL sehingga diperoleh konsentrasi sebesar 1000,0 µg/mL. Kemudian

diambil 1,0 mL larutan tersebut dan ditambahkan 10,0 mL metanol p.a sehingga

diperoleh konsentrasi larutan uji sebesar 100 µg/mL.

c) Uji pendahuluan keberadaan senyawa fenolik

Sejumlah 0,5 mL larutan uji 100,0 µg/mL dan larutan pembanding asam galat

150,0 µg/mL masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambah 2,5 mL

peraksi fenol Folin-Ciocalteu yang telah diencerkan dengan aquades (1:10 v/v).

Larutan didiamkan selama 10 menit, lalu ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat

1M, kemudian dihomogenkan dengan vortex selama 30 detik. Perubahan warna

larutan menjadi biru menunjukkan keberadaan golongan senyawa fenolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

21

d) Optimasi metode penetapan kandungan fenolik total

1. Penentuan Operating time

Sebanyak 0,5 mL larutan asam galat 50; 100; 150 µg/mL ditambah dengan 5

mL reagen Folin-Ciocalteu yang telah diencerkan dengan air (1:10 v/v). Larutan

selanjutnyaditambah dengan 4,0 mL natrium karbonat 1 M. Setelah itu absorbansinya

dibaca menggunakan spetrofotometer Uv-vis pada panjang gelombang 750 nm setiap

selang waktu 5 menit selama 30 menit. Kemudian dilakukan juga untuk larutan uji

setiap selang waktu 5 menit selama 60 menit menggunakan konsentrasi 100 µg/mL

2.Penentuan panjang gelombang serapan maksimum

Sebanyak 0,5 mL larutan asam galat 50; 100; 150 µg/mL ditambah dengan 5

mL reagen Folin-Ciocalteu yang telah diencerkan dengan air (1:10 v/v). Larutan

selanjutnyaditambah dengan 4,0 mL natrium karbonat 1 M. Kemudian didiamkan

selama operating time, dibaca panjang gelombang pada serapan maksimum

menggunakan spektrofotometri visibel dengan range panjang gelombang 600-800

nm.

3. Pembuatan kurva baku asam galat

Sebanyak 0,5 mL larutan asam galat 50; 75; 100; 125; 150 µg/mL

ditambahdengan 5 mL reagen Folin-Ciocalteu yang telah diencerkan dengan air (1:10

v/v). Larutan selanjutnya ditambah dengan 4,0 mL natrium karbonat 1 M. Setelah

OT, absorbansinya dibaca λ max terhadap blanko yang terdiri atas aquades;metanol

p.a (1:1), reagen Folin-Ciocalteu dan larutan natrium karbonat 1M. Pengerjaannya

dilakukakan 3 kali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

22

4. Estimasi kandungan fenolik total larutan uji

Sebanyak 0,5 mL larutan uji 100µg/mL, dimasukkan kedalam labu takar 10,0

mL dan dilanjutkan sebagaimana perlakuam pada pembuatan kurva baku asam galat.

Kandungan fenolik total dinyatakan sebagai miligram ekivalen asam galat per gram

fraksi etil asetat, dilakukan 3 kali replikasi.

5. Uji aktivitas antioksidan

1) Pembuatan larutan DPPH

Sebanyak 15,8 mg DPPH dilarutkan dengan metanol p.a hingga 100,0 mL,

sehingga diperoleh larutan DPPH dengan konsentrasi 0,4 mM. Larutan tersebut

ditutup dengan aluminum foil dan harus selalu dibuta baru.

2) Pembuatan larutan stok kuersetin

Kuersetin ditimbang sebanyak 10,0 mg dilarutkan dengan metanol p.a 10,0

mL hingga tanda batas.

3) Pembuatan larutan intermediet dan larutan baku pembanding (kuersetin)

Larutan stok kuersetin diambil sebanyak 1,0 ml kemudian diencerkan dengan

metanol p.a hingga 10,0 mL sehingga diperoleh konsentrasi larutan intermediet

standar kuersetin sebesar 100 µg/mL. Kemudian larutan intermediet dengan

konsentrasi 100 µg/mL diambil 0,5; 0,75; 1,0; 1,25 dan 1,5 mL larutan tersebut

ditambah metanol p.a 10,0 mL sehingga diperoleh konsentrasi larutan baku

pembanding kuersetin sebesar 5,0; 7,5; 10,0; 12,5 dan 15,0 µg/mL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

23

4) Pembuatan larutan uji untuk aktivitas antioksidan

Fraksi etil asetat ditimbang sebanyak 10,0 mg dan ditambahkan 10 mL

metanol p.a sampai tanda batas sebagai stok larutan uji. Kemudian diambil 1,0 mL

larutan stok larutan uji dan ditambahkan metanol p.a sampai 10,0 mL sebagai larutan

intermdiet sehingga diperoleh konsentrasi 100,0 µg/mL. Lalu diambil sebanyak 6;

6,25; 6,50; 6,75; 7,0 mL larutan tersebut, kemudian masing-masing

ditambahkanmetanol p.a sampai 10,0 mL, sehingga diperoleh konsentrasi sebesar

60,0; 62,5; 65,0; 67,5; 70,0µg/mL.

5) Uji pendahuluan aktivitas antioksidan

Sebanyak 1 mL larutan DPPH masing-masing dimasukkan ke dalam tiga buah

tabung reaksi. Selanjutnya masing-masing ditambah 1 mL metanol, larutan

pembanding kuerstin 37,5 µg/mL, dan larutan uji 200 µg/mL. Selajutnya larutan

ditambah dengan 3 mL metanol. Kemudian larutan dihomogenkan dengan vortex

selama 30 detik. Perubahan warna larutan menjadi kekuningan menunjukkan adanya

aktivitas antioksidan.

6) Optimasi metode uji aktivitas antioksidan

a. Penetuan panjang gelombang

Pada tiga labu ukur 10,0 mL, dimasukan masing-masing 0,5; 1,0; 1,5 mL

larutan DPPH. Larutan tersebut ditambahkan dengan metanol p.a hingga tanda

batassehingga konsentrasi DPPH menjadi 0,20; 0,040; dan 0,060 mM. Larutan

tersebut kemudian digojok dengan vortex selama 30 detik. Diamkan selama operating

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

24

time, lalu dilakukan scaning panjang gelombang serapan maksimum

spektrofotometer Uv-visibel pada panjang gelombang 400-600 nm.

b. Penentuan operating time

Sebanyak 2,0 mL larutan DPPH dimasukan kedalam masing-masing tiga labu

ukur 10,0 mL, ditambahkan masing-masing dengan 2,0 mL larutan pembanding

kuersetin 5,0; 10,0; 15,0 µg/mL. Selanjutnya larutan tersebut ditambahkan dengan

metanol p.a hingga tanda batas labu ukur 10,0 mL. Larutan tersebut kemudian

digojok dengan vortex selama 30 detik. Setelah itu dibaca absorbansinya dengan

spetrofotometer pada panjang gelombang 515 nm selama 1 jam.Kemudian dilakukan

juga untuk larutan uji 6,0 ; 65; 70µg/mL.

7) Uji aktivitas antioksidan

1. Pengukuran absobansi larutan DPPH (kontrol)

Pada labu ukur 10 mL, dimasukkan sebanyak 2 mL larutan DPPH dan larutan

tersebut ditambahkan dengan metanol hingga batas. Kemudian larutan dibaca

absorbansinya pada saat OT (35 menit) dan panjang gelombang serapan maskimum

yaitu 515 nm. Pengerjaan dilakukan sebanyak 3 kali.

2. Pengukuran absorbansi larutan pembanding dan larutan uji

Sebanyak 2 ml larutan DPPH dimasukkan ke dalam masing-masing labu ukur

10 mL yang sudah tersedia 5 labu ukur untuk larutan penbanding dan 5 labu ukur

untuk larutan uji dengan konsentrasi berbeda-beda. Kemudian ditambah dengan 2 mL

larutan pembanding pada labu ukur untuk larutan pembanding dan 2 ml larutan uji

pada labu ukur untuk larutan uji. Selanjutnya campuran larutan tersebut masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

25

masing ditambah dengan metanol hingga tanda batas. Masing-masing larutan tersebut

kemudian dihomogenkan dengan vortex selama 30 detik dan didiamkan selama OT

(30 menit). Larutan dibaca aborbansinya dengan spektrofotometer Uv-visibel pada

panjang gelombang serapan maksimum hasil optimasi, yaitu 516 nm. Pengujian

dilakukan dengan 3 kali replikasi.

3. Estimasi aktivitas antioksidan

Data hasil pengukuran absorbansi larutan uji (fraksi etil asetat S. ferruginea

senyawa pembanding larutan rutin) digunakan untuk menghitung nilai %IC dan IC50.

Aktivitas penagkapan radikal DPPH (%IC) dihitung dengan rumus :

Nilai aktivitas antioksidan yang dinyatakan dengan IC50 ditentukan dengan

persamaan garis regresi linear antara konsentrasi larutan uji (sumbu X) dengan %IC

(sumbu Y).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tumbuhan

Determinasi bertujuan untuk mengetahui dan memastikan kebenaran

taksonomi dari suatu tumbuhan berdasarkan struktur tumbuhan yang dilihat dari

bentuk batang, daun, akar, dan bunga yang dilakukan sespesifik mungkin dan tepat

sasaran karena tumbuhan mempunyai kemiripanvarietas yang terkadang

membingungkan untuk berbagai penelitian. Determinasi tumbuhan benalu dilakukan

di Laboratorium Kebun Tanaman Obat (Lampiran 1) dengan acuan dari web

efloras.org. Hasil determinasinya menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut bernama

Scurrula ferruginea (Jack) Danser.

B. Hasil Pengumpulan Bahan

Daun benalu diperoleh dari tanaman inang pohon bunga terompet yang berada

dikomplek kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Maguwoharjo, Sleman,

Yogyakarta. Pemanenan dilakukan pada tiga pohon yang sama dilokasi yang

berdekatan dikarenakan jumlah daun benalu yang didapat terbatas sehingga diambil

pada ketiga pohon yang ada tumbuhan benalu S. ferruginea (Jack) Danser.

Waktu pemanenan dilakukanpada pukul 10.00 pagi tanggal 9 November 2014

pada saat tanaman inang selesai berbungadan daun yang digunakan adalah daun yang

tidak rusak atau tidak kering. Pemanenan dilakukan pada pagi hari untukmemperoleh

kandungan metabolitsekunder yang maksimal. Sebab jika dilakukan pada siang atau

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

27

sore hari metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan akan berkurang

ketika sudah terpapar sinar UV dari matahari.

C. Hasil Preparasi

Preparasi sampel dilakukan untuk mendapat fraksi etil asetat dari ekstrak

etanolik daun benalu yang diduga dalam fraksi tersebut mengandung senyawa

fenolik. Setelah pemanenan, dilakukan sortasi basah dan pencucian dengan air

mengalir bersih untuk memisahkan daun dari pengotor-pengotor seperti debu atau

batu-batuan kecil yang menempel pada daun. Daun tersebut kemudian dirajang dan

dikeringkan pada udara terbuka yang terlindung dari cahaya matahari langsung, agar

komponen senyawa yang dinginkan terdapat didalam daun tidak mengalami

kerusakan.

Pengeringan atau penjemuran dilakukan selama dua belas haridan dihentikan

ketika daun benalu sudah rapuh. Kemudian daun disortasi kering untuk memisahkan

lagi pengotor yang tercampur setelah pengeringan. Daun yang telah kering

diserbukan menggunakan blender dan diayak untuk memperkecil ukuran partikel

sehingga memperbesar luas permukaan serbuk agar mudah terbasahi oleh penyari

secara merata.

D. Hasil Ekstraksi

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah ekstraksi menggunakan pelarut

etanol yang berfungsi untuk menyari senyawa penting yang terkandung dalam

tumbuhan benalu S. feruguinea (Jack) Danser. Menurut Laporniket al., (2005),

pelarut yang digunakan adalah etanol dikarenakan mampu memisahkan senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

28

polifenol dengan lebih banyak dalam proses ekstraksi dibandingkan dengan pelarut

air saja dan juga lebih efektif menembus dinding sel untuk menarik keluar senyawa

polifenol dari dalam sel.

Pada penelitian ini menggunakan etanol 70% yang bersifat polar karena

antioksidan alami atau senyawa fenolik pada umumnya bersifat polar sehingga sangat

efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal, danjuga bahan pengotor

hanya dalam skala kecil turut dalam cairan pengekstraski. menurut Suryanto et al

(2011), ekstrak dengan menggunakan pelarut etanol memiliki kandungan flavonoid

lebih tinggi dibandingkan ekstrak metanol dan aseton.

Ekstraksi yang dilakukan menggunakan metode maserasi yaitu sampel

direndam dalam etanol 70% dan aquadest (9:1) selama 3 hari pada temperature

kamar. Maserasi dilakukan dengan bantuan shaker sebagai alat penggojokan untuk

mengoptimalkan kontak antara pelarut dengan serbuk sampel agar tidak terjadi

pengendapan. Setelah maserasi dilakukan remaserasi menggunakan pelarut atau

larutan penyari yang sama untuk memaksimalkan proses penyarian supaya

memperoleh lebih banyak senyawa fenolik. Selama proses maserasi dan remaserasi

menggunakan labu erlenmeyer yang dibungkus menggunakan alumunium foil yang

bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan senyawa.

Pada proses penyaringanmenggunakan bantuan pompa vaccum dan corong

buchner untuk mempercepat proses dan mendapat hasil yang lebih banyak

dibandingkan penyaringan secara biasa. Hasil penyaringan tersebutdiuapkan pelarut

etanolnya dengan menggunakan alat vaccum rotary evaporator sehingga diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

29

ekstrak etanolik pekat. Penguapan menggunakan rotary evaporator itu dikarenakan

alat ini mampu menguapkan pelarut dibawah titik didih agar senyawa yang

terkandung dalam ekstrak tidak mengalami kerusakan oleh suhu yang tinggi.

Ekstrak pekat tersebut di tampung dalam cawan kosong yang sudah

ditimbangsebelumnya agar dapat dihitung bobot ekstrak. Kemudian ekstrak yang

terdapat dalam cawan tersebut dipanaskan menggunakan waterbath untuk diuapkan

lagi agar memperoleh ekstrak etanolik kering hingga mencapai bobot tetap. Bobot

ekstrak kering yang diperoleh 14,33 gram dan rendemen yang didapat dari ekstrak

daun benalu 9,5557%.

E. Hasil Fraksinasi Ekstrak

Menurut Devehat et a.l, 2002, daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser

mengandung senyawa asam lemak; asam oleat, asam linoleat, dan asam oktadeka.

Sehingga ekstrak etanolik kering tersebut diberi perlakuan ekstraksi cair-cair

menggunakan washbensin dan berbanding air hangat, sehingga dapat dilihat pada

corong pisah washbensin berada dibagian atas sedangkan air hangat berada dibagian

bawah karena berat jenis air lebih besar dibandingkan washbensin. Wasbensin

berfungsi menghilangkan senyawa-senyawa nonpolar yang tidak diharapkan seperti

lipid dan klorofil karena washbensin juga bersifat nonpolar. Ekstraksi ini dilakukan

sampai fase washbensin terlihat bersih atau tidak terlihat senyawa lipid dan klorofil.

Setelah itu fase airnya diambil untuk difraksinasi cair-cair menggunakan etil asetat.

Pada tahap fraksinasi menggunakan etil asetat karena sifat senyawa etil asetat

adalah polaryang bertujuan untuk menarik senyawa-senyawa fenolik yang juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

30

bersifat polar dan menurut Devehat et a.l, 2002, menyatakan bahwa daun benalu S.

ferruginea (Jack) Danser mengandung senyawa fenolik seperti ikarisid B2, avikulin,

katekin, epikatekin, epikatekin3-O-galat dan epikgalokatekin-3-0-galat.Saat pelarut

etil asetat dicampurkan bersama fase air maka yang terlihat bahwa fase etil asetat

berada pada bagian atas dan fase air berada pada bagian bawah dikarenakan air

memiliki berat jenis lebih besar dari etil asetat. Fraksinasi dilakukan sebanyak tiga

kali.

Fase etil asetat dikumpulkan untuk dilakukan penguapan menggunakan

vacuum rotary evaporator hingga tidak lagi terlihat tetesan etil asetat pada kondensor

(pendingin) yang diembunkan tertampung pada labu alas bulat. Setelah dirotary,

fraksi ditampung pada cawan porselin yang sebelumnya sudah ditimbang agar dapat

dihitung berat fraksi tersebut lalu dikeringkan pada waterbath sampai memperoleh

bobot tetap, kemudian ditutup menggunakan alumunium foil agar tidak terpapar sinar

uv yang dapat merusak senyawa didalamnya dan disimpan dalam deksikator agar

tidak lembab dan tahan lama sehingga sampel fraksi etil asetat ekstrak etanolikdaun

benalu S. ferruginea (Jack) Danser untuk bisa digunakan pada rentang waktu yang

lama. Bobot total fraksi yang diperoleh 1,8567 g dengan rendemen 1,2378%.

F. Hasil Uji Pendahuluan

1. Uji pendahuluan aktivitas antioksidan

Uji ini sebagai uji kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas

antioksidan dari fraksi etil asetat ekstrak etanol benalu S. ferruginea (Jack) Danser.

Uji ini dilakukan dengan mencampurkan antara larutan DPPH dan larutan fraksi lalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

31

diamati perubahan warnanya. Metode DPPH memiliki prinsip yaitu setiap senyawa

yang dapat menangkap radikal bebas DPPH akan terlihat dengan mengamati

perubahan warna dari warna ungu menjadi kuning akibat senyawa antioksidan

bereaksi dengan DPPH.

Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dilakukan berdasarkan

senyawa antioksidan mampu menghambat radikal bebas dengan mendonorkan atom-

atom hidrogen kepada DPPH dan DPPH dikenal sebagai radikal bebas yang stabil

pada suhu ruangan. Reaksi DPPH dengan antioksidan akan menetralkan radikal bebas

dari DPPH dan membentuk DPPH tereduksi.

Gambar 1. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan

A = DPPH + Metanol;

B = DPPH+Larutan fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu S. ferruginea (Jack)

Danser+ Metanol;

C = DPPH + Kuersetin + Metanol;

D = Metanol + Larutan Fraksi etil asetat ekstrak etanolik benalu S. ferruginea (Jack)

Danser;

E = Kuersetin + Metanol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

32

Pengujian menggunakan fraksi etil asetat benalu ekstrak etanol daun benalu S.

ferruginea (Jack) Danser yang dicampur DPPH, telah menunjukkan perubahan warna

dari ungu menjadi kuning sehingga dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat benalu

ekstrak etanol daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser dari inang tanaman T. aurea

(Pohon bunga terompet) memiliki aktivitas antioksidan. (Gambar 1)

2. Uji pendahuluan keberadaan senyawa fenolik

Uji ini merupakan uji kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui

keberadaansenyawa fenolik dari fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu S.

ferruginea (Jack) Danser. Uji ini dilakukan dengan mencampurkan antara larutan

fraksi bersama reagen Folin-Ciocalteu dan natrium karbonat. Reagen Folin-Ciocalteu

digunakan karena senyawa fenolik dapat bereaksi dengan Folin yang akan

membentuk larutan berwarna biru. Senyawa fenolik bereaksi dengan reagen Folin-

Ciocalteu hanya dalam suasana basa agar terjadi disosiasi proton pada senyawa

menjadi ion fenolat. Menurut Susanti et.al., (2012) untuk membuat kondisi basa

digunakan Na2CO3.Folin-Ciocalteu akan mengoksidasi asam fenolat (garam alkali)

atau gugus fenolik yang terdapat didalam fraksi daun benalu yang mereduksi asam

heteropoli (fosfomolibdat-fosfotungstat) yang terdapat dalam pereaksi Folin-

Ciocalteu menjadi suatu kompleks molybdenum-tungsten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

33

Gambar 2. Hasil Uji pendahuluan keberadaan senyawa fenolik dalam fraksi etil asetat ekstrak

etanolik daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser

A = kontrol positif [asam galat + reagen Folin-Ciocalteu+ Na2CO3 + metanol];

B = larutan uji fraksi + reagen Folin-Ciocalteu + Na2CO3+metanol;

C = Asam galat + Metanol;

D = Larutan blangko [air + metanol + reagen Folin Ciocalteu + Na2CO3] ,

E = Fraksi + metanol.

Pengujian dengan mencampurkan antara larutan fraksi dengan reagen Folin-

Ciocalteu dan natrium karbonat menunjukkan warna biru muda sehingga dapat

disimpulkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu S. ferruginea (Jack)

Danser mengandung senyawa fenolik. Semakin tinggi konsentrasi senyawa fenolik

maka semakin banyak ion fenolat yang mereduksi fosfomolibdat-fosfotungstat

padareagen Folin-Ciocalteu menjadi kompleks molybdenum-tungsten sehingga

warna biru akan semakin pekat. (Gambar 2).

Penggunaan metanol dalam penelitian ini dikarenakan metanol merupakan

pelarut yang bersifat universal sehingga dapat melarutkan analit yang bersifat polar

dan nonpolar. Metanol dapat menarik alkaloid, steroid, saponin, dan flavonoid dari

tanaman (Thompson, 1985).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

34

G. Hasil Optimasi Metode Uji Fenolik Total

Penentuan kandungan fenolik total bertujuan untuk melihat korelasi antara

aktivitas antioksidan dengan kandungan fenolik totalnya karena semakin tinggi

kandunagan fenolik maka semakin kuat aktivitas antioksidan.Oleh sebab itu perlu

untuk dilakukan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol

total daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser agar dapat diketahui apakah besarnya

aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol total daun benalu S. ferruginea

(Jack) Danser sebanding dengan semakin banyak kandungan fenolik total.

1. Penentuan operating time (OT)

Penentuan operating time (OT) pada penetapan kandungan fenolik adalah

untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil yaitu saat sampel bereaksi sempurna

dengan reagen warna. Reagen warna yang digunakan yaitu Folin-Ciocalteu sebagai

pereaksi. Sampel yang digunakan yaitu asam galat sebagai sampel pembanding dan

fraksi etil asetat ekstrak etanolik total daun benalu S. ferruginea (Jack) Danser

sebagai sampel uji.

Waktu kerja operating time ditentukan dengan mengukur hubungan antara

waktu pengukuran dengan absorbansi larutan sampel uji dan pembanding dimana

absorbansi dari larutan uji dan pembanding mulai stabil dan selisihnya mulai kecil

antara selang waktu yang diujikan. Waktu operating time untuk asam galat selama

tiga puluh menit dalam selang lima menit absorbansinya diukur karena dalam rentang

waktu 30 menit nilai absorbansi asam galat sudah stabil sedangkan sampel larutan uji

fraksi selama 60 menit karena dalam rentang waktu 60 menit larutan uji fraksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

35

memilik nilai absorbansi yang stabil dan waktu mulai dihitung ketika sampel

dicampurkan dengan reagen Folin-Ciocalteu. Panjang gelombang yang digunakan

adalah panjang gelombang teoritis 750 nm menurut Julyasih et al., (2005).

Gambar 3. Grafik penentuan OT asam galat (replikasi 2)

Gambar 4. Grafik penentuan OT larutan uji fraksi etil asetat

Hasil yang diperoleh adalah operating time asam galat adalah pada menit ke-

20-35 yang cukup diwakilkan dengan replikasi dua sedangkan pada fraksi etil asetat

adalah pada menit ke-35-50 (Gambar 4).

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 10 20 30 40

Ab

sorb

ansi

Waktu (menit)

Operating time asam galat

51,0 µg/mL

102 µg/mL

153,0 µg/mL

0.150.2

0.250.3

0.350.4

0.45

0 20 40 60 80

Ab

sorb

ansi

waktu (time)

Penentuan ot larutan uji fraksi etil asetat

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

36

2. Penentuan panjang gelombang maksimum

Tujuan penentuan panjang gelombang maksimum adalah untuk memperoleh

daerah serapan maksimum atau absorbansi maksimum antara campuran reagen

dengan senyawa fenol. Panjang gelombang maksimum yang didapat akan digunakan

pengukuran absorbansi kurva baku asam galat dan uji fenolik total pada laru fraksi S.

ferruginea (Jack) Danser.

Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan tiga konsentrasi

asam galat 50; 100; dan 150 µg/mL. Tujuan menggunakan tiga konsentrasi ini adalah

untuk mempresentasikan panjang gelombang maksimum dan absorbansi maksimum

dengan konsentrasi rendah, sendang dan tinggi. Hasil yang diperoleh panjang

gelombang maksimum rata-rata antara tiga konsentrasi asam galat yang diuji yaitu

739 nm. (Tabel I).

Tabel I. Hasil scanning panjang gelombang maksimum asam galat yang

direaksikan dengan Folin-Ciocalteu

Konsentrasi asam

galat (µg/mL) maksimum hasil

scanning

Rata-rata

maksimum yang

digunakan

maksimum

teoritis

50 739

739 nm 750 nm 100 738,5

150 739,5

H. Estimasi Kandungan Fenolik Total

Estimasi bertujuan untuk mengetahui berapa kadar fenolik total yang terdapat

dalam fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu. Untuk mengetahui kadar fenolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

37

total, dapat menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Folin Ciocalteu digunakan

sebagai pereaksi pengkompleks warna dimana reaksi yang terjadi antara senyawa uji

dan Folin-Ciocalteu yang dapat membentuk kompleks yang stabil berwarna biru jika

senyawa uji mengandung senyawa fenol. Semakin pekat warna biru campuran berarti

semakin banyak kandungan fenolat yang terdapat dalam larutan senyawa uji.

Menurut Singleton dan Rossi (1965), bahwaprinsip metode Folin-Ciocalteu

adalah oksidasi gugus fenolik hidroksil. Pereaksi ini mengoksidasi fenolat (garam

alkali), mereduksi asam heteropoli menjadi suatu kompleks molidenum-tungsten

(Mo-W). Folin dan Ciocalteu (1944), menyatakan bahwa reagen Folin-Ciocalteu

terbuat dari air, natrium tungsten, natrium molibdat, asam fosfat, asam klorida, litium

sulfat, dan bromine.

Gambar 5. Kurva baku asam galat dalam penetapan fenolik total (replikasi 3)

Dalam menentukan kurva baku, perlu dilakukan minimal tiga replikasi untuk

menentukan mana yang terbaik dari ketiga replikasi dengan memiliki persamaan

regresi yang paling linier. Ternyata, dari ketiga replikasi yang memilki persamaan

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Ab

sorb

ansi

Konsentrasi (µg/ml)

Absorbansi asam galat

y=0,0039x+0, 08601

r = 0,99983

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

38

regresi yang paling linier adalah replikasi ke tiga dengan y = 0,0039x + 0,0860 dan r

= 0,9998 lebih mendekati angka 1 dibandingkan replikasi lainnya. (Gambar 5).

Tabel II. Hasil penentuan jumlah kandungan fenolik total fraksi etil asetat

ekstrak etanolik daun benalu

Replikasi

Fenolik total

Rata-rata (mg) SD (mg ekuivalen asam

galat)

I 49,74 49,87 0,1838

II 50,00

Berdasarkan perhitungan intrapolasi persamaan regresi linier y = 0,0039x +

0,0834; maka didapatkan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun

benalu sebesar 49,87± 0,1838 mg ekivalen asam galat per g fraksi etil asetat (Tabel

II).

I. Validasi Metode Analisis Penetapan Kandungan Fenolik Total

Tujuan dilakukan validasi metode analisis adalah untuk membuktikan bahwa

karakteristik metode analisis memenuhi persyaratan sesuai dengan penggunaannya

dan dapat dipercaya. Dalam penetapan kadungan fenolik total ini, parameter yang

digunakan untuk validasi metode adalah presisi, dan linearitas.

1. Presisi

Menurut Harmita (2004), presisi (keseksamaan) adalah ukuran yang

menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual yang diukur melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

39

penyebaran hasil individual dari rata-rata jika produser diterapkan secara berulang

pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen.

Presisi ditunjukkan dengan besarnya koefesien variansi (CV), semakin kecil

CV artinya metode semakin teliti yaitu dibawah 2% (Harmita, 2004).

Tabel III. Nilai presisi seri kurva baku asam galatdalam penetapan kandungan

fenolik total

Absorbansi

replikasi 1

Absorbansi

replikasi 2

Absorbansi

replikasi 3

Rerata

Absorbansi SD CV

0,283 0,287 0,291 0,287 0,00400 1,393

0,385 0,385 0,389 0,386 0,00231 0,598

0,470 0,479 0,488 0,479 0,00900 1,8789

0,577 0,576 0,589 0,581 0,01625 1,2451

0,685 0,695 0,696 0,692 0,00608 0,8786

Berdasarkan hasil pengukuran rata-rata SD (standar deviasi) yang diperoleh

dari ketiga replikasi yaitu 0,007528 danrerata CV (koefeisen variansi) yang diperoleh

adalah 1,19692 (Tabel III). Sehingga dapat disimpulkan presisinya bagus yaitu

CVnya dibawah 2 %.

2. Linearitas

Menurut Harmita (2004), linearitas adalah kemampuan metode analisis yang

memberikan respon secara langsung dengan bantuan transformasi matematika yang

baik, dan proposional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Transformasi

matematika dalam pengujian linearitas melalui garis lurus dengan metode kuadrat

terkecil antara hasil analisis pengukuran dengan konsentrasi analit. Sebagai parameter

adanya hubungan linier digunakan koefesien kolerasi r pada analisis regresi linier .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

40

Hubungan linier yang ideal dicapai jika nilai b = 0 dan r = + 1 atau – 1 bergantung

pada arah garis sedangkan nilai a menunujukkan kepekaan analisis terutama

instrumenyang digunakan.

Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan, persamaan regresi dari ketiga

replikasi yang baik adalah replikasi tiga dengan persamaan y = 0,0039x+0,0860

dengan nilai r yang paling mendekati + 1 atau – 1 yaitu r = 0,99983. (Lampiran 4 dan

gambar 5).

J. Hasil optimasi metode uji aktivitas antioksidan

1. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum ( maks )

Tujuan menentukan panjang gelombang maksimum yaitu untuk memperoleh

daerah serapan maksimum dari DPPH supaya mendapat hasil yang lineritas pada

kurva baku dalam pengukuran aktivitas antioksidan. Pengukuran absorbansi

dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimal. Karena pada panjang

gelombang tersebut perubahan serapan untuk setiap satuan konsentrasi adalah paling

besar, sehingga akan diperoleh kepekaan analisis yang maksimal. Menurut Suryanto

et al (2003), DPPH merupakan senyawa yang memiliki warna violet dengan memiliki

panjang gelombang teoritis 515-517 nm.

Penentuan penjang gelombang menggunakan tiga konsentrasi DPPH yang

berbeda yaitu konsentrasi 0,020; 0,040, dan 0,06 mM agar dapat mengetahui apakah

dengan konsentrasi yang berbeda-beda DPPH memiliki kepekaan yang sama atau

tidak. Tetapi dalam pengujiannya mencapai panjang gelombang teoritis dengan nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

41

rata-rata 514,67 nm kemudian dibulatkan menjadi 515 nm untuk digunakan untuk

pengujian aktivitas antioksidan.(Tabel IV).

Tabel IV. Hasil scanningpanjang gelombang serapan maksimum pada

berbagai konsentrasi

Konsentrasi

larutan DPPH

maksimum

hasil scanning

(nm)

maksimum

yang digunakan

untuk pengukuran

(nm)

maksimum untuk

teoritis (nm)

0,02 mM 514

515 515-517 0,04 mM 515

0,06 mM 515

2. Penentuan operating time (OT)

Tujuan dilakukan operating time adalah untuk mendapat waktu optimum dari

reaksi antar larutan pembanding (kuersetin) dan larutan uji (fraksi etil asetat) bereaksi

dengan radikal bebas (DPPH) sampai memperoleh absorbansi yang stabil dan selisih

absorbansi kecil antara selang waktu lima menit selama satu jam.

Perhitungan waktu dimulai setelah senyawa uji dicampurkan dengan reagen

(DPPH) dan absorbansi dihitung setelah lima menit pertama lalu kedua sampai ke dua

belas. Pengukuran dilakuakn pada panjang gelmobang maksimum yang didapatkan

yaitu 515 nm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

42

Gambar 6. Grafik penentuan operating time (OT) kuersetin (replikasi 2)

Berdasarkan grafik operating time kuersetin (gambar 6) replikasi dua

menunjukkan absorbansi kuersetin mulai stabil atau selisih absorbansi kecil pada

rentang waktu 35-45 menit, sehingga pengukuran larutan pembanding kuersetin dapat

diukur pada rentang waktu 35-45 menit untuk memperoleh hasil linier. Operating

time menggunakan replikasi dua karena grafiknya lebih stabil dan linier dibandingkan

replikasi yang lainnya dilihat dari nilai R lebih mendekati angka 1.

Gambar 7. Grafik penentuan operating time fraksi etil asetat (replikasi 2)

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0 20 40 60 80

Ab

sorb

ansi

Waktu (menit)

Penentuan operating time kuersetin

5 µg/ml

10 µg/ml

15 µg/ml

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

Ab

sorb

ansi

Waktu (menit)

Penentuan operating time fraksi etil asetat

61,2 µg/ml

66,3 µg/ml

71,4 µg/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

43

Berdasarkan grafik operating time fraksi etil asetat (gambar 7) pada replikasi

kedua menunjukkan absorbansi mulai stabil dan selisih absorbansi mulai kecil pada

rentang waktu 25-50menit, sehingga pengukuran fraksi etil asetat menggunakan OT

25 menit. Digunakan dua kali replikasi disebabkan keterbatasan sampel fraksi etil

asetat.

K. Estimasi Akitivitas Antioksidan dengan Radikal Bebas DPPH

Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode penangkapan

radikal bebas DPPH. Akitvitas penangkapan radikal bebas DPPH berdasarkan

kemampuan bahan uji dalam mereduksi atau menangkap radikal DPPH yang dapat

dilihat dari berkurangnnya warna ungu pada larutan DPPH. Pengurangan intensitas

warna larutan DPPH tersebut dihasilkan oleh bereaksinya molekul radikal DPPH

dengansatu atom hidrogen yang dilepaskan oleh kompenen bahan uji sehingga

terbentuk senyawa yang berwarna kuning. Menurut Nurani (2013), berkurangnya

intensitas warna ungu dari larutan DPPH menunjukkan potensi fraksi etil asetat

dalam menangkap radikal DPPH. Semakin besar konsentrasi larutan bahan uji maka

absorbansi yang dihasilkan semakin kecil, berarti aktivitasnya sebagai penangkap

radikal bebas semakin besar. Kovela et.al., (2002), menyatakan metode DPPH

merupakan metode yang mudah, cepat, dan sensitive untuk pengujian aktivitas

antioksdan senyawa tertentu atau ekstrak tanaman.

Penentuan nilai aktivitas antioksidan menggunakan perhitungan nilai IC50

yaitu konsentrasi (µg/ml) tertentu yang dapat memberikan 50% efek penghambatan

atau meredam radikal bebas yang dibandingkan dengan kontrol melalui suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

44

persamaan garis linier. Nilai IC50 diperoleh dari perpotongan garis antara daya

hambatan dan sumbu konsentrasi, kemudian dimasukan ke dalam persamaan y = a +

bx, dengan y = 50 dan nilai x menunjukan IC50. Menurut Molyneux (2004), ekstrak

dinyatakan sebagai antioksidan bila nilai IC50 kurang dari 200 µg/ml. Daya hambat

terhadap radikal bebas DPPH diukur secara spektrofotometri Uv-vis berdasarkan

perubahan warna yang terjadi.

Penggunaan kuersetin sebagai pembanding karena kuersetin merupakan

golongan flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan (Syofyan et al, 2008) dan

terkandung dalam benalu S. ferruginea (Jack) Danser serta larut dalam pelarut

metanol. Dalam penelitian ini kuersetin bertujuan untuk melihat apakah potensi

aktivitas antioksidan fraksi etil asetat lebih kuat atau tidak jika dibandingkan dengan

kuersetin. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa pembanding kuersetin lebih

kuat antioksidannya dibandingkan fraksi etil asetat ekstrak daun benalu.

Menurut Lukman cit Resi dan Sugarni (2009), menyatakan kuersetin sendiri

adalah senyawa kelompok flavonol terbesar, kuersetin dan glikosidanya berada dalam

jumlah sekitar 60-75% dari flavonoid. Ketika flavonoid kuersetin bereaksi dengan

radikal bebas, kuersetin mendonorkan protonnya dan menjadi senyawa radikal, tapi

elektron tidak berpasangan yang dihasilkan didelokaslisasi oleh resonansi, hal ini

membuat senyawa kuersetin radikal memiliki energi yang sangat rendah untuk

menjadi radikal yang reaktif. Kuesetin diperoleh dari berbagai sumber yaitu apel,

gandum, bawang, dan buah jeruk. Kuersetin juga dikenal sebagai antioksidan yang

kuat dalam uji DPPH.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

45

Tabel V. Hasil uji aktivitas antioksdan kuersetin dengan metode DPPH

Replikasi Konsentrasi

(µg/mL)

Absorbansi

kontrol

Absorbansi

kuersetin % IC

Persamaan regresi

linier

1

5,05

0,710

0,495 30,28

y=2,8896x+16,1909

r = 0,9973

7,58 0,431 39,30

10,1 0,395 44,37

12,63 0,333 53,10

15,15 0,285 59,86

Replikasi Konsentrasi

(µg/mL)

Absorbansi

kontrol

Absorbansi

kuersetin % IC

Persamaan regresi

linier

2

5,10

0,733

0,505 31,11

y = 4,2078x+9,286

r = 0,9855

7,65 0,455 37,93

10,2 0,320 56,34

12,75 0,265 63,85

15,3 0,206 71,8

Replikasi Konsentrasi

(µg/mL)

Absorbansi

kontrol

Absorbansi

kuersetin % IC

Persamaan regresi

linier

3

5,0

0,761

0,590 22,47

y = 4,0628x+4,524

r = 0,9907

7,5 0,485 36,27

10,0 0,401 47,31

12,5 0,330 56,64

15,0 0,281 63,07

Tabel V menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi kuersetin

absorbansinya semakin kecil namun %IC semakin besar. Pengukuran aktivitas

antioksidan kuersetin dilakukan tiga kali replikasi, dan masing-masing replikasi

memiliki persamaan regresi linier yang akan digunakan untuk menentukannilai IC50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

46

Gambar 8. Kurva persamaan regresi aktivitas antioksidan kuersetin (replikasi 1)

Gambar 8 menunjukkan grafik kurva antara konsentrasi kuersetin dan %IC

dengan persamaan regresi linier y = 2,8896x + 16,1909 r = 0, 9973 menggunakan

metode radikal bebas DPPH.

Gambar 9. Kurva persamaan regresi aktivitas antioksidan fraksi daun benalu (replikasi 3)

Gambar 9 menunjukkan grafik antara konsentrasi fraksi dan % IC dengan

metode radikal bebas DPPH yang memiliki persamaan y = 0, 2606x+34,098 dan r =

0,9988. Namun dalam menggunakan larutan uji fraksi konsentrasi yang digunakan

49.5

50

50.5

51

51.5

52

52.5

53

60 62 64 66 68 70 72

% IC

Konsentrasi (µg/mL)

Kurva konsentrasi fraksi VS %IC

y = 0, 2606x+34,098 r = 0,9988

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

47

jauh lebih besar atau diatas rentang konsentrasi kuersetin dikarenakan dalam

konsentrasi dalam rentang yang pada kuersetin, % IC fraksi daun benalu tidak

mencapai 50% sehingga untuk mencapai dan melewati 50% (% IC) maka konsentrasi

dinaikan hingga 60 µg/mL – 71,5 µg/mL. (Tabel VI).

Tabel VI. Hasil uji aktivitas antioksidan fraksi ekstrak daun benalu S.

ferruguinea (Jack) Danser dengan metode DPPH

Replikasi Konsentrasi

(µg/mL)

Absorbansi

kontrol

Absorbansi

fraksi % IC

Persamaan regresi

linier

1

60

0,890

0,447 49,77

y=0,1988,x+37,796

r = 0,9908

62,5 0,443 50,22

65 0,440 50,56

67,5 0,433 51,35

70 0,430 51,69

Replikasi Konsentrasi

(µg/mL)

Absorbansi

kontrol

Absorbansi

fraksi % IC

Persamaan regresi

linier

2

61,2

0,885

0,437 50,62

y=0,1855x+39,2460

r=0,9985

63,75 0,433 51,07

66,3 0,429 51,52

68,95 0,425 51,98

71,4 0,420 52,54

Replikasi Konsentrasi

(µg/mL)

Absorbansi

kontrol

Absorbansi

fraksi % IC

Persamaan regresi

linier

3

60,6

0,880

0,441 49,89

y=0,2606x+34,098

r = 0,9988

63,125 0,435 50,57

65,65 0,430 51,14

68,175 0,423 51,93

70,7 0,418 52,5

TabelVI menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi fraksi etil asetat

maka semakin kecil absorbansi dan semakin besar % IC. Pengukuran aktivitas

antioksidan fraksi etil asetat dilakukan tiga kali replikasi, dan masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

48

replikasi memiliki persamaan regresi linier yang akan digunakan untuk menentukan

nilai IC50.

Tabel VII. Hasil Perhitungan IC50 Kuersetin dan Fraksi etil asetat daun benalu

S. ferruginea (Jack) Danser

Kuesetin

Replikasi IC50 (µg/mL) Rerata (µg/mL) SD

1 11,70 10,86 1,05 2 9,68

3 11,19

Fraksi etil asetat daun benalu

Replikasi IC50 (µg/mL) Rerata (µg/mL) SD

1 61,39

60,44 2,16 2 57,97

3 61,97

Tabel VIII. Tingkat Kekuatan antioksidan (Blois, 1958).

Intensitas Nilai IC50

Sangat kuat <50 µg/mL

Kuat 50-100 µg/mL

Sedang 101-150 µg/mL

Lemah >150 µg/mL

Tabel VII menunjukkan hasil pengukuran aktivitas antioksidan kuersetin dan

fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun benalu. Dilihat dari rata-ratanya kuersetin

memiliki rata-rata (10,86 ± 1,05) µg/mL dan fraksi etil asetat memiliki rata-rata

(60,44 ± 2,16) µg/mL. Hal ini berarti nilai IC50 kuersetin lebih kecil dibandingkan

fraksi etil asetat sehingga dapat dinyatakan bahwa aktivitas antioksidan kuersetin

lebih baik dari pada fraksi etil asetat ekstrak daun benalu. Dari tabel VII

menunjukkan bahwa kuersetin memiliki intensitas yang sangat kuat (aktif) sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

49

fraksi etil asetat memiliki intensitas hanya kuat (aktif) saja. Hasil keduanya

menunjukkan perbedaan yang sangat jauh sehingga tidak perlu untuk dilakukan uji

statistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu S. ferruguinea (Jack) Danser

memiliki kadar fenolik total sebesar (49,87 ± 0,1838) mg ekuivalen asam

galat per gram fraksi.

2. Fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu S. ferruguinea (Jack) Danser

memiliki aktivitas antioksidan dalam intensitas kuat dengan nilai IC50 sebesar

(60,44 ± 2,16) µg/mL menggunakan metode radikal bebas DPPH.

B. Saran

Perlu dilakukan pemanenan pada musim kemarau, setelah berbunganya

tanaman inang Tabebuia aurea dan dua jam setelah matahari terbit agar memperoleh

kandungan metabolit sekunder lebih maksimal.

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

51

DAFTAR PUSTAKA

Adler, L.S., 2002, Host Effect On Herbivory and Pollination in A Hemiparasitic

Plant, vol.88

Agarwal, A., Thompson, A., Kothari, S., Plessis, Stefan, S du., 2010, Free Radicals;

Their beneficial and Detrimental Effect on Sperm Function, Indian Journal of

Experimental Biology, 48, 425-435.

Agarwal, M., Chauhan S., 2015, Anty-Mycobacterial potential of Tabebuia aurea

(Manso) Benth & Hook (Bignoniaceae),Journal of Medicinal Plants Studies,

India, 3 (6): 63-68.

Ameer, O.Z., Salman, I.M., Siddiqui, M.J.A., Yam, M.F.,

Sriramaneni,R.N.,SadikunA., Ismail, Z., Shah, A.M. and Asmawi, M.Z.,

2010, Cardiovascularactivity of the n-butanol fraction of the methanol

extract ofLoranthusferrugineus Roxb., BrazilianJournal of Medical and

BiologicalResearch43:186-194.

Anonim, 1995, Indeks Tumbuh-Tumbuhan Obat di Indonesia, Edisi kedua, PT Eisai

Indonesia, Indonesia, pp. 151

BADAN POM RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Volume kelima, Edisi

Pertama,Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, pp.

129,130.

Binarjo A., Nugroho K. A., 2013, STUDI PENETAPAN KADAR LOSARTAN

DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN HIGHPERFORMANCE

LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)SERTA APLIKASINYA PADA

TRANSPOR TRANSDERMAL in vitro,Jurnal Ilmuah Kefarmasian,Fakultas

Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Vol. 3, No. 1: 31-48

Blois, M. S., 1958, Antioxidant Determination by the Use of State Free Radical,

Nature Publishing Group 181 : 1999-2000

Brown H.S., 2000, Tabebuia aurea,Topical Flowering Tree Specialist, Lee County

Extension Fort Myers, University of Florida, Florida.

Cahyadi, Wisnu, 2006, Analsis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. PT

Bumi Aksara, Jakarta, pp.120-121

Chang , R., 2005, Kimia Dasar konsep-konsep inti, Edisi 3, Jilid 1, Erlangga,

Jakarta, pp. 350.

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

52

China checklist of higher plants, 2015, Catalogue of life China,

http://base.sp2000.cn/colchina_e15/show_species_details.php?name_code=c4

50256-9c48-4926-b2c7-3e1b40e97e16, diakses18 agustus 2015

Depkes RI, 2014, Farmkope Indonesia, edisi IV, depkes RI, Jakarta, pp. 47

Devehat F.L., A. Bakhtiar, C. Bezivin, M. Amores, J. Boustie,2002, Antiviral and

Cytotoxic Activity of Some Indonesian Plants,Fitoterapia, 73 (5): 400-

405.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12165336

Devehat, F.L., Tomasi, S., Fontanel, D., Boustie, J., 2002, Flavonolsfrom Scurrula

ferruginea Danser (Loranthaceae), Z.Naturforsch., 57c:1092-1095,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12562100

Don W.S, Threes Emir, Cherry H, 2006, Rahasia Kebun Asri,

GramediaPustakaUtama, Jakarta, pp. 28

Duh P.,Tu Y., Yen G., 1999, Antioxidant activity of water extract of harng lyur

(Chrysanthemum morifolium ramat), Lebesin Wiss U Technol.32: 269;277

Erawati, 2012, Uji Aktivitas Antioksdan Ekstrak Daun Garciniadaedalanthera

Pierre dengan Metode DPPH (1,1- DIFENIL PIKRILHIDRAZIL) dan

Identifikasi Golongan Senyawa Kimia dari Fraksi Paling Aktif, FMIPA UI,

Depok, pp. 1,2

Flora of China, Scurrulaferruginea (Jack) Danser, 2014, http://efloras.org/ – Bull.

Jard. Bot. Buitenzorg, ser. 3.10:350.1929,Vol 5, pp. 231 diakses pada

tanggal 14 ferbeuari 2015

Hogan, M.C., 2013, Spescies 2000 & IT IS Catalogue of Life, Encyclopedia of Life,

di akses april 2015 eol.org/pages/484657/0verview

Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya,

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No. 3, pp. 117-135

Indrawati L. N., Razimin, 2013, Bawang dayak si umbi Ajaib Penakluk Aneka

Penyakit, AgroMedia Pustaka Cianjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pp. 48, 49

Julyasih M. S. K., Wirawan P. G. I., Harijani S. W., Widajati W., 2009, Aktivitas

Antioksidan Beberapa Jenis Rumput Laut (Seaweeds) Komersial Di Bali,

Fakultas UPN Veteran Jawa Timur

Jun M., H. Y., Hong, J., Wang., X., C. S., 2006, Comparison of Antioxidant

Activities of Isoflavones from Kudzu Root (Pueraria lobate ohwi),The

Journal of Food Science.,Institute of Technologist, pp.2117-2122.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

53

Juniarti, O.D., Yuhernita, (2009),Kandungan senyawa kimia, uji toksisitas (BSLT)

dan antioksidan (1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl) dari ekstrak daun saga.

Makara Sains. 13(1):50-54.

Kambampati B.A.L.B.V.N., Rao S.A., Chandra R.S.M., Kodhumuri S., Candrika U.,

2015, Evaluation of AntiAtherosclerotic Activity of Ethanolic Extract of

Tabebuia aurea On High Fat Diet Induced Atherosclerosis, Departement of

Phrmacology, Bhaskar Pharmacy College, Yenkapally village, Moinabad,

Rangareddy-501504, International Journal of Trends in Pharmacy and Life

Sciences, Vol. 1, Issue: 5, 2015: 546-552

Kovela, I.I., Van Beel, T.A., Linssen, J.P.H., de Groot, A., Evsatieve, L.N., 2002,

Screening of Plant Ekstract For Antioxidant Activity : A Comparative Study

on Three Testing Methods, Phytochemical Analysis, pp.13 dapat diakses

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11899609

Kurniasih N., Kusmiyati M., Nurhasanah, Sari P. R., Wafdan R., 2015, Potensi Daun

Sirsak (Annona muricata Linn), Daun Binahong (Anredera cordiofolia (Ten)

Steenis), Dan Daun Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra) sebagai

Antioksidan Pencegah Kanker, Volume IX No.1, Jurusan Kimia, Fakultas

Sain dan Teknologi, UIN Sunan Gunun Djati, Bandung, pp.173

Lapornik, B., Prosek, M., Wondra, A. G., 2005,Comparison of Extract Prepared

From Plant by-Products Using Different Solvents and Extraction Time,J.

Food Eng., 214-222.

Lemmens, RHMJ., Bunyapraphatsara, N., 1999, Plant Resourcesof South-East Asia

No12(3): Medicinal and Poisonous Plants3, Prosea Foundation, Bogor, 371.

Lestari F., 2010, Bahaya Kimia Sampling dan Pengukuran Kontaminan Kimia di

Udara, Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, pp. 189.

Lohézic-Le Dévéhat, F., S .Tomasi, D. Fontanel and J. Boustie. 2002. Flavonols from

Scurrula ferruginea Danser (Loranthaceae). Z Naturforsch C. 57: 1092–1095.

Lukman H., 2015, Penentuan Kadar Flavonoid pada Ekstrask Daun Tanaman

Menggunakan Metode Spektroskopi Inframerah dan Kemometrik, Fakultas

Farmasi Universitas Jember, pp. 38

Marvibaigi, M., Amini N., Jamil S., Majid A.A.F., Khangoli S., 2014, TotalPhenolic

Content, Antioxidant and Antibacterial Properties of Scurrula ferruginea

Extracts, Jurnal Teknologi, Faculty of Biosciences and MedicalEngineering,

Universiti Teknologi Malaysia, 81310 UTM Johor Bahru, Johor,Malaysia,

70:5 (2014) 65–72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

54

Meier, dan Zund, 2000, Statistical Methods in Analytical Chemistry, ed 2, John

Wiley & Sons Inc., New York, pp. 9

Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable Free Radical Diphenyl Picrylhidrazil

(DPPH) for Estimating Antioxidant Activity,Songklankarin J., Sci. Technol.,

26 (2), pp. 211-219

Nurani, H. L., 2013, Isolasi dan Uji penangkapan Radikal bebas DPPH oleh Isolat-1,

Fraksi etil Asetat, dan Ekstrak Etanol akar Pasak Bumi,Jurnal Ilmiah

Kefarmasian, Fakultas Farmasi Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Vol.3,

No.1,2013,95-104

Paramawati, R., 2010, Dasyatnya Manggis untuk Menumpas Penyakit, Argomedia

Pustaka, Jakarta Selatan, pp. 50

Prakash, A., Rigelhof, F., dan Miller, E., 2001, Antioxidan Activity,

http://www.medallionlabs.com/Download/Antiox_acti_.pdf., diakses pada 29

Agustus 2015

Prakash, A.,2001,Antioxidant Activity, Medallion Laboratories Analitical Progress

19:2, 1-3

Rahmawan, Y.B.J., 2013, Penetapan Kandungan Fenolat Total dan Uji

AktivitasAntioksidan Menggunakan Radikal DPPH Fraksi Etil Asetat Sari

Buah ApelBeludru, Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta, Jurnal

Farmasi Sainsdan Komunitas. Vol. 10. 2, pp. 101-110.

Rahmawati Y. A., Sutrisno A., 2015, Hidrolisis Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomea

batatas L.), Secara Enzimatis Menjadi Glukosa Fungsional: Kajian Pustaka,

Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 3 p. 1152-1159

Resi A. W. and Sugarni A., 2009, Flavonoida (Quercetin) dalam Makalah Kimia

Organik, Program S2 Kimia, Makasar, Universitas Hasanudin Indonesia

Rosida F. D., H. C. Wijaya., A. Apriyatono, R. F. Zakaria., 2013, Efektivitas Metode

Aktivitas Antioksidan Pada Fraksi Kecap Manis dan Model Glukosa-Glisisn

Sistein, Program Studi Teknologi Pangan, UPN Veteran Jawa Timur, pp. 5.

Scurrula ferruginea (Jack) Danser, 2003, Flora of China, 5:227-231.

Singleton, V.L., and Rossi, J.A., 1965, Colorimetry of Total Phenolic with

Phosphomolybdic-Phosphotungtic Acid Reagent, Am. J. Enol. Vitic, pp. 16,

147.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

55

Soejono, 1995, Inventarisasi Pohon Inang Benalu di Kebun Raya Purwodadi,

Makalah Seminar Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia, IX

21-22 sepetember 1995, Universitas Gadjah Mada.

Suranto, A., 2011, Terbukti Pome Tumpas Penyakit, Puspa Swara, pp.11-12.

Suryanto E., Momuat I. L., Taroreh M., Wehantouw F., 2011, Potensi Senyawa

Polifenol Antioksidan dari Pisang Goroho (Musa sapien sp.), Fakultas

Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Sam Ratulangi,

Manado, Agritech, vol. 31, No.4.

Suryohudoyo, P., 1993, Oksidan, Antioksidan, dan Radikal Bebas, Laboratorium

Biokimia Fakultas Kedokteran Unair, pp. 2-9

Susanti H., Alfian R., 2012, Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak

MetanolKelopak Bungan Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa Linn) Dengan

Variasi tempat Tumbuhan secara Spektrofotometri,Jurnal Ilmiah

Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Vol.2, No. 1,2012; 73-80.

Syofyan, Lucida,H., Bakhtiar, Amri, 2008, Peningkatan Kelarutan Kuersetin Melalui

Pembentukan Kompeks Inklusi dengan β-Siklodekstrin, Jurnal Sains dan

Teknologi Farmasi, 13, 43-48

T. Kent Kirk, 2009, Tropical Tress of Florida and The Virgin Islands, Pineapple

Press, Saratosa Florida, pp. 183.

Thompson, E. B., 1985, Drug Bioscreening, Graceway Publishing Company, Inc, America,

40: 118.

Umemura T., Kodama Y., Hioki K., Inoue T., Nomura T., Kurokawa Y., 2001,

Butylhydroxytoluene (BHT) Increases Susceptibility of Transgenic rasH2

Mice to Lung Carcinogenesis,http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11599794

, J Cancer Res Clin Oncol, 127(10): 583-590.

United States Departement of Agriculture, Natural Resources Conservation

Service, 2010, The Plants Database, National Plant Data Center, Baton

Rouge, LA, USA,http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=TAAU2 diakses

tanggal 12 Januari 2016

Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Kanisius, deresan,

Yogyakarta, pp. 19-20.

Youngson R., 2005, Antioksidan Manfaat Vitamin C dan E bagi kesehatan,cetakan

ke 5, Sheldom press, London, pp. 9, 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

56

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi tumbuhan benalu (Scurrula

ferruginea (Jack) Danser pada inang Tabebuia aurea

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

57

Lampiran 2. Foto tanaman inang Tebebuia aurea dan benalu S.ferruginea (Jack)

Danser.

Benalu dan Inang

Benalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

58

Lampiran 3. Perhitungan rendemen fraksi etil asetat

Bobot serbuk daun benalu = 150 gram

Ekstrak Etanolik

Penimbangan I II III

Cawan 47,3069 g 24,5100 g 50.7750 g

Cawan + ekstrak 52,3454 g 29,2347 g 55,3456 g

Bobot ekstrak 5,0385 g 4,7245 g 4,5706 g

Total bobot Ekstrak 14,3336 g

Rendemen ekstrak etanolik = x 100 %

= x 100 % = 9,5557%

Fraksi Etil Asetat

Penimbangan

Cawan Porselin 50,7750 g

Cawan porselin + fraksi etil asetat 52,6317 g

1,8567 g

Rendemen fraksi etil asetat = X 100 %

= X 100 % = 1,2378%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

59

Lampiran 4. Penetapan kandungan kandungan fenolik total

a. Asam galat

1. Penimbangan Asam galat

Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi (g)

Bobot kertas kosong 0,2590 0,2621 0,2590

Bobot kertas + asam galat 0,2690 0,2723 0,2695

Bobot kertas + sisa 0,2590 0,2621 0,2592

Bobot asam galat 0,0100 0,0102 0,0103

2. Konsentrasi larutan induk

Repliasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

= 1000µg/ml = 1020 µg/ml = 1030 µg/ml

3. Konsentrasi seri larutan asam galat (Kurva Baku)

Contoh perhitungan konsentrasi seri larutan asam galat

Larutan induk = 1000µg/ml

Konsentrasi larutan induk

Seri larutan asam

galat

Konsentrasi larutan asam galat

Replikasi 1

(µg/mL)

Replikasi 2

(µg/mL)

Replikasi 3

(µg/mL)

Seri 1 50,0 51,0 51,5

Seri 2 75,0 76,5 77,5

Seri 3 100,0 102,0 103,0

Seri 4 125,0 127,5 128,75

Seri 5 150,0 153,0 154,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

60

V 1 X C 1 = V 2 X C 2

0,5 mL x 1000 µg/mL = 10 mL x C 2

C 2 = 50 µg/mL

b. Fraksi etil asetat

Penimbagan Fraksi etil asetat.

Replikasi 1 (g) Replikasi 2(g)

Bobot gelas arloji 14,2926 14,2921

Bobot gelas arloji + fraksi 14,3027 14,3023

Bobot gelas arloji + sisa 14,2927 14,2922

Bobot fraksi 0,0100 0,0101

Replikasi Konsentrasi

(µg/ml)

Absorbansi asam

galat Persamaan regresi linier

1

50,0 0,283

y = 0,0040x + 0,0816

r=0,9992

75,0 0,385

100,0 0,470

125,0 0,577

150,0 0,685

Replikasi Konsentrasi

(µg/ml)

Absorbansi asam

galat Persamaan regresi linier

2

51,0 0,287

y = 0,0039x-0,0816

r = 0,9989

76,5 0,385

102,0 0,479

127,5 0,576

153,0 0,695

Replikasi Konsentrasi

(µg/ml)

Absorbansi asam

galat Persamaan regresi linier

3

51,5 0,291

y = 0,0039x+0,0860

r = 0,9998

77,5 0,389

103,0 0,488

128,75 0,589

154,5 0,696

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

61

Digunakan persamaan sampel y = 0,0039x+0,0834

Sampel replikasi 1

Bobot sampel = 10,0 mg

Absorbansi = 0,288

Volume = 10 mL

y = 0,0039x+0,0860

0,280 = 0,0039x+0,0860

x =

x = 49,74 µg/mL

Kandungan fenolik total

X. = 0,04974 mg/mL = 49,74 mg ekuivalen asam galat per g fraksi.

Sampel replikasi 2

Bobot sampel = 10,1 mg

Absorbansi = 0,281

Volume = 10 mL

y = 0,0039x+0,0860

0,281 = 0,0039x+0,0860

x =

x = 50,00 µg/mL

Kandungan fenolik total

X. = 0,050 mg/mL =50,00 mg ekuivalen asam galat per g fraksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

62

Lampiran 5. Optimasi penentuan kandungan fenolik total

a. Penentuan operating time asam galat

Waktu(menit)

Absorbansi konsentrasi Asam galat replikasi 1 panjang gelombang

750,0nm

50 µg/mL 100 µg/mL 150 µg/mL

5 0,229 0,313 0,589

10 0,251 0,328 0,611

15 0,261 0,340 0,635

20 0,270 0,350 0,643

25 0,271 0,352 0,645

30 0,273 0,353 0,646

OT menit 20

Waktu(menit)

Absorbansi konsentrasi Asam galat replikasi 2 panjang gelombang

750,0nm

51,0 µg/mL 102 µg/mL 153,0 µg/mL

5 0,263 0,452 0,701

10 0,284 0,484 0,711

15 0,295 0,536 0,722

20 0,300 0,539 0,730

25 0,302 0,540 0,732

30 0,303 0,543 0,734

OT menit 20

Waktu(menit)

Absorbansi konsentrasi Asam galat replikasi 3 panjang gelombang

750,0nm

51,5 µg/mL 103,0 µg/mL 154,5 µg/mL

5 0,220 0,420 0,816

10 0,224 0,427 0,820

15 0,226 0,464 0,826

20 0,229 0,471 0,829

25 0,230 0,473 0,831

30 0,232 0,474 0,832

OT menit 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

63

b. Penentuan operating time fraksi etil asetat

Waktu (menit)

Absorbansi Konsentrasi 100 µg/mL pada panjang gelombang

739,5 nm

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

5 0,169 0,254 0,217

10 0,255 0,345 0,433

15 0,300 0,370 0,398

20 0,302 0,389 0,34

25 0,296 0,394 0,315

30 0,291 0,396 0,293

35 0,280 0,395 0,281

40 0,279 0,395 0,278

45 0,276 0,395 0,275

50 0,268 0,394 0,257

55 0,261 0,392 0,251

60 0,254 0,391 0,245

Operating time menit 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

64

c. Penentuan maksimun asam galat

1. spektra asam galat 50 µg/ml

2. spektra asam galat 100 µg/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

65

3. spektra asam galat 150 µg/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

66

Lampiran6. Penimbangan DPPH uji aktivitas antioksidan

a. Penimbangan DPPH untuk penentuan OT dan konsentrasi larutan seri

kuersetin

Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi (g)

Bobot kertas kosong 0,2760 0,2506 0,2623

Bobot kertas + DPPH 0,2920 0,2664 0,2783

Bobot kertas + sisa 0,2761 0,2506 0,2623

Bobot DPPH 0,0159 0,0158 0,0160

b. Penimbangan DPPH untuk penentuan OT dan konsentrasi larutan seri fraksi

etil asetat

Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi (g)

Bobot kertas kosong 0,2553 0,2785 0,2590

Bobot kertas + DPPH 0,2713 0,2945 0,2749

Bobot kertas + sisa 0,2555 0,2786 0,2592

Bobot DPPH 0,0158 0,0159 0,0157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

67

Lampiran 7. Uji aktivitas antioksidan untuk kuersetin

1.Penimbangan Kuersetin sebagai pembanding

Replikasi 1

(g)

Replikasi 2 (g) Replikasi (g)

Bobot kertas kosong 0,2633 0,2667 0,2546

Bobot kertas + kuersetin 0,2736 0,2769 0,2647

Bobot kertas + sisa 0,2635 0,2667 0,2547

Bobot kuersetin 0,0101 0,0102 0,0100

2. Konsentrasi larutan induk

Repliasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

= 1010µg/ml = 1020 µg/ml = 1000 µg/ml

Seri larutan

kuersetin

Konsentrasi larutan pembanding kueraetin

Replikasi 1

(µg/mL)

Replikasi 2

(µg/mL)

Replikasi 3

(µg/mL)

Seri 1 5,05 51 5

Seri 2 7,58 7,65 7,5

Seri 3 10,1 10,2 10

Seri 4 12,63 12,75 12,5

Seri 5 15,15 15,3 15

Contoh perhitungan konsentrasi seri larutan kuersetin Replikasi 1

Larutan induk = 1010 µg/ml

Konsentrasi larutan induk intermediet

V 1 X C 1 = V 2 X C 2

1 mL x 1010 µg/mL = 10 mL x C 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

68

C 2 = 101 µg/mL

Konsentrasi larutan pembanding seri 1

V 1 X C 1 = V 2 X C 2

0,5 mL x 101 µg/mL = 10 mL x C 2

C 2 = 5,05 µg/mL

Replikasi Konsentrasi Absorbansi

kontrol

Absorbansi

kuersetin % IC

Persamaan regresi

linier (µg/mL)

1

5,05

0,71

0,495 30,28 y = 2,8896x+16,1909

7,58 0,431 39,3 r = 0,9973

10,1 0,395 44,37

12,63 0,333 53,1

15,15 0,285 59,86

Replikasi Konsentrasi Absorbansi

kontrol

Absorbansi

kuersetin % IC

Persamaan regresi

linier (µg/mL)

2

5,1

0,733

0,505 31,11 y = 4,2078x+9,286

7,65 0,455 37,93 r = 0,9855

10,2 0,32 56,34

12,75 0,265 63,85

15,3 0,206 71,80

Replikasi Konsentrasi Absorbansi

kontrol

Absorbansi

kuersetin % IC

Persamaan regresi

linier (µg/mL)

3

5

0,761

0,696 8,54 y = 4,0628x+4,524

7,5 0,589 22,60 r = 0,9907

10 0,488 35,87

12,5 0,389 48,88

15 0,291 61,76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

69

Contoh hitungan % IC replikasi 1

% IC konsentrasi 5,05 µg/mL = x100 % = 30,28 %

% IC konsentrasi 10 µg/mL = x 100 % = 39,30 %

% IC konsentrasi 12,5 µg/mL = x 100 % = 44,37 %

% IC konsentrasi 15,5µg/mL = x 100 % =53,10 %

% IC konsentrasi 17,5 µg/mL = x 100 % = 59,86 %

3. Perhitungan nilai IC50 kuersetin

Replikasi 1

Persamaan regresi linier: y = 2,8896x+16,1909

(y = aktivitas antioksidan, x = kadar kuersetin dalam µg/mL)

IC50 adalah nilai x saat y = 50

50 = 2,8896x+16,1909

x = = 11,70µg/mL

Replikasi Persamaan IC50

I y = 2,8896x+16,1909 11,70 µg/mL

II y = 4,2078x+9,286 9,68 µg/mL

III y = 4,0628x+4,524 11,19µg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

70

4. Penentuan operating time Kuersetin

Waktu

(menit)

Absorbansi OT kuersetin Replikasi 1 pada panjang gelombang 515 nm

5 µg/ml 10 µg/ml 15 µg/ml

5 0,508 0,462 0,354

10 0,506 0,452 0,341

15 0,503 0,443 0,330

20 0,499 0,434 0,316

25 0,494 0,426 0,313

30 0,491 0,399 0,300

35 0,491 0,398 0,300

40 0,489 0,397 0,298

45 0,488 0,396 0,296

50 0,486 0,394 0,295

55 0,484 0,391 0,293

60 0,481 0,388 0,290

OT replikasi 1 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

71

Waktu

(menit)

Absorbansi OT kuersetin Replikasi 2 pada panjang gelombang 515 nm

5 µg/ml 10 µg/ml 15 µg/ml

5 0,511 0,342 0,219

10 0,508 0,331 0,218

15 0,505 0,327 0,217

20 0,501 0,324 0,216

25 0,501 0,320 0,215

30 0,501 0,317 0,213

35 0,502 0,314 0,209

40 0,502 0,313 0,209

45 0,502 0,311 0,208

50 0,501 0,308 0,208

55 0,501 0,306 0,207

60 0,501 0,304 0,206

OT replikasi II menit 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

72

Waktu

(menit)

Absorbansi OT kuersetin Replikasi 3 pada panjang gelombang 515 nm

5 µg/ml 10 µg/ml 15 µg/ml

5 0,607 0,333 0,244

10 0,596 0,332 0,242

15 0,591 0,330 0,239

20 0,588 0,329 0,236

25 0,585 0,328 0,231

30 0,582 0,315 0,227

35 0,581 0,314 0,222

40 0,579 0,313 0,222

45 0,577 0,311 0,220

50 0,576 0,308 0,219

55 0,573 0,308 0,219

60 0,571 0,307 0,217

OT Replikasi III menit 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

73

Lampiran 8. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan

a. Penentuan panjang gelombang maksimum

1. Scanning DPPH 0,020 mM

2. Scanning DPPH 0,040 mM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

74

3. Scanning DPPH 0,060 mM

4. Plot scanning panjang gelombang maksimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

75

Lampiran 9. untuk uji aktivitas antioksidan fraksi

1. Penimbangan fraksi etil asetal ekstrak etanolik benalu Scurrula ferruginea

Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi (g)

Bobot gelas arloji 14,2926 14,2926 14,2921

Bobot gelas arloji + fraksi 14,3027 14,3029 14,3023

Bobot gelas arloji + sisa 14,2927 14,2927 14,2922

Bobot fraksi 0,0100 0,0102 0,0101

2. Konsentrasi fraksi etil asetat ekstrak etanolik benalu Scurrula ferruginea

a. Konsentrasi larutan induk

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

= 1000 µg/mL = 1020 µg/mL = 1010µg/mL

b. Konsentrasi seri larutan uji

Seri larutan uji

Konsentrasi larutan uji

Replikasi 1

(µg/mL)

Replikasi 2

(µg/mL)

Replikasi 3

(µg/mL)

Seri 1 60 61,2 60,6

Seri 2 62,5 63,75 63,125

Seri 3 65 66,3 65,65

Seri 4 67,5 68,95 68,175

Seri 5 70 71,4 70,7

Contoh perhitungan konsentrasi seri larutan uji (Replikasi 1)

Larutan Induk = 10000 µg/mL

Intermediet (Replikasi 1)

V1 X C1 = V2 X C2

1 mL X 10000 µg/mL = 10 mL X C2

C2 = 100 µg/mL

Larutan uji (Seri 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

76

V1 X C1 = V2 X C2

6 mL X 100 µg/mL = 10 mL X C2

C2 = 60 µg/mL

Replikasi Konsentrasi Absorbansi

kontrol

Absorbansi

fraksi % IC

Persamaan regresi

linier (µg/mL)

1

60

0,89

0,447 49,77 y=0,1988,x+37,796

62,5 0,443 50,22 r = 0,9908

65 0,44 50,56

67,5 0,433 51,35

70 0,43 51,69

Replikasi Konsentrasi Absorbansi

kontrol

Absorbansi

fraksi % IC

Persamaan regresi

linier (µg/mL)

61,2

0,885

0,437 50,62 y=0,1855x+39,2460

63,75 0,433 51,07 r=0,9985

2 66,3 0,429 51,52

68,95 0,425 51,98

71,4 0,42 52,54

Replikasi Konsentrasi Absorbansi

kontrol

Absorbansi

fraksi % IC

Persamaan regresi

linier (µg/mL)

60,6

0,88

0,441 49,89 y=0,2606x+34,098

63,125 0,435 50,57 r = 0,9988

3 65,65 0,43 51,14

68,175 0,423 51,93

70,7 0,418 52,5

Contoh hitungan % IC replikasi 1

% IC konsentrasi 60 µg/mL = x 100 % = 49,77%

% IC konsentrasi 62,5 µg/mL = x 100 % =50,22%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

77

% IC konsentrasi 65 µg/mL = x 100 % = 50,56%

% IC konsentrasi 67,5µg/mL = x100 % = 51,35%

% IC konsentrasi 70 µg/mL = x 100 % =51,69%

3. Perhitungan nilai IC50 fraksi etil asetat ekstrak etanolik benalu Scurrula

ferruginea

Fraksi etil asetat ekstrak etanolik benalu Scurrula ferruginea

Replikasi 1

Persamaan regresi linier: y=0,1988,x+37,796

(y = aktivitas antioksidan, x = kadar fraksi dalam µg/mL)

IC50 adalah nilai x saat y = 50

50 = ,1988,x+37,796

x = = 61,39 µg/mL

Replikasi Persamaan IC50

I y =0,1988,x+37,796 61,39 µg/mL

II y =0,1855x+39,2460 57,97µg/mL

III y =0,2606x+34,098 61,97µg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

78

4. Penentuan Operating time fraksi etil asetat

Waktu (menit)

Absorbansi OT fraksi Replikasi 1 pada panjang gelombang 515 nm

60, µg/ml 65 µg/ml 70 µg/ml

5 0,494 0,449 0,426

10 0,483 0,432 0,436

15 0,478 0,422 0,493

20 0,475 0,415 0,485

25 0,474 0,410 0,480

30 0,473 0,408 0,477

35 0,472 0,405 0,478

40 0,474 0,404 0,476

45 0,474 0,404 0,476

50 0,476 0,406 0,477

55 0,480 0,407 0,478

60 0,481 0,409 0,478

OT = menit 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

79

Waktu (menit)

Absorbansi OT fraksi Replikasi 2 pada panjang gelombang 515 nm

61,2 µg/ml 66,3 µg/ml 71,4 µg/ml

5 0,436 0.437 0,422

10 0,435 0.434 0,420

15 0,434 0.432 0,429

20 0,434 0.430 0,425

25 0,437 0.422 0,423

30 0,437 0.423 0,423

35 0,439 0.423 0,423

40 0,438 0.424 0,422

45 0,438 0.423 0,421

50 0,440 0.422 0,420

55 0,439 0.418 0,418

60 0,438 0.414 0,416

OT = menit 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

80

Waktu (menit)

Absorbansi OT fraksi Replikasi 3 pada panjang gelombang 515 nm

60,6 µg/ml 65,65 µg/ml 70,7 µg/ml

5 0,488 0,475 0,465

10 0,485 0,474 0,464

15 0,485 0,475 0,464

20 0,483 0,470 0,462

25 0,480 0,462 0,463

30 0,480 0,461 0,460

35 0,479 0,460 0,459

40 0,477 0,462 0,457

45 0,477 0,462 0,456

50 0,475 0,461 0,452

55 0,473 0,458 0,451

60 0,467 0,459 0,444

OT = menit 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE … fileUJI AKITIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE RADIKAL DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL FRAKSI

81

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Antioksidan

Menggunakn Metode Radikal 1,1-Difenil -2-

Pikrilhidrazil (DPPH) dan Penetapan Kadar Fenolik

Total Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Daun Benalu

Scurrula ferruginea (Jack) Danser Pada Tanaman

Tabebuia aurea (Manso) Benth. & Hook. f. Ex S.

Moore” memiliki nama lengkap Yonathan Pura Hama

Nganggu. Dilahirkan di kota Waingapu, Kabupaten Sumba

Timur, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 19 Januari

1993 dari pasangan Hama Nganggu dan Yohana Olindima.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan di TK Payeti

Waingapu pada tahun 1997 hingga 1999 lalu melanjutkan

pendidikan dasar di SD Negeri Inpres Oetete 3 Kota Kupang pada tahun 1999 hingga

2005. Penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 2 Kota Kupang pada

tahun 2005 hingga 2008 dan SMAN 3 Kota Kupang pada tahun 2008 hingga 2011.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2011 hingga 2016. Selama

menjadi mahasisiwa di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

penulis cukup aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, kepanitiaan dan kegiatan lain

yang terdapat di dalam maupun diluar Universitas Sanata Dharma antara lain; dalam

UKF sepak bola Squadra (2011-2013); panitia Titrasi (2013); dan panitia Pelaksanaan

Aksi Hari Kesehatan dan Lingkungan Hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI