Aktifitas Siswa Supinah 2
-
Upload
sahlan-tuah-harahap -
Category
Documents
-
view
38 -
download
4
description
Transcript of Aktifitas Siswa Supinah 2
BAGAIMANA MENGUKUR AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN?Oleh: Dr. Supinah
(Widyaiswara PPPPTK Matematika)
A. PENDAHULUAN
Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah
harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
(Permendiknas RI No. 41,
2007: 6). Apabila dicermati apa yang dikemukakan dalam Permen
tersebut menunjukkan bahwa peran aktif siswa dalam pembelajaran
merupakan suatu keharusan. Hal ini menunjukkan bahwa mengajar yang
Menurut As’ari (2000) perilaku pembelajaran yang diharapkan seharusnya
adalah sebagai berikut: (1) pemberian informasi, perintah, dan
pertanyaan oleh guru mestinya hanya sekitar 10 sampai dengan 30
%, selebihnya sebaiknya berasal dari siswa; (2) siswa mencari
informasi, mencari dan memilih serta menggunakan sumber informasi
(3) siswa mengambil inisiatif lebih banyak; (4) siswa mengajukan
pertanyaan; (5) siswa berpartisipasi dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran; (6)
1
Untuk mengetahui kadar aktifitas siswa didalam pembelajaran, tentunya perlu
bagi seorang guru mengetahui tentang penertian aktifitas dan
bagaimana cara mengukurnya.
B. PENGERTIAN AKTIVITAS BELAJAR
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan
siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik
dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam
proses pembelajaran tersebut. Menurut Sriyono, aktivitas adalah segala
kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas
siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator
adanya keinginanterjadi selama proses belajar mengajar.
adalah kegiatan yang mengarah pada
Kegiatan-kegiatan yang dimaksud
proses belajar seperti bertanya,
pertanyaan guru dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta tanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan (h t t p :/ / i po t e s. w o r d p r e ss.c o m / 2008 /
Aktifnya siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar.
Siswa dikatakan memiliki keaktivan apabila ditemukan ciri–ciri perilaku
seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan, senang
diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Semua ciri perilaku tersebut
pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses
dan dari segi hasil
(. h tt p :/ / i p o t e s. w o r dp r e ss.c o m / 2008 / 05 / 24 / p r e s t a si - b e l a j a r /, diakses tanggal
2
Trinandita (1984) menyatakan bahwa ”hal yang paling mendasar yang
dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktivan siswa”.
Keaktivan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi
yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri.
Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif,
dimana masing– masing siswa dapat
melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin.
Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula
terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah
pada peningkatan prestasi ( h t t p :/ / i po t e s. w o r dp r e ss.c o m /
Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut.
a. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi
oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan
pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang
dibahas,
Siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi
mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah,
Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan
dengan materi kuliah,
Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa
dan melakukan evaluasi,
b.
c.
d.
e.
Menurut Streibel, aktivitas belajar siswa terutama di kelas lebih ditekankan
kepada interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa
atau antara siswa dengan media instruksional. Aktivitas belajar siswa
yang baik dapat terjadi apabila guru mengupayakan situasi dan kondisi
pembelajaran
3
berorientasi pada kepada aktivitas siswa; (b) memuat perencanaan
komunikasi tatap muka; (c) memutuskan pilihan jika terjadi suatu dilema;
(d) mengembangkan situasi agar siswa terlibat dalam percakapan
praktis (Anglin, 1995: 154).
Aktivitas belajar siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas
dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: (a) interaksi aktif dengan
guru (avtive interaction with teacher); (b) bekerja selagi siswa duduk
(working at the student’s seat); (c) partisipasi mental (mental
participation) (Mudhofir,
1999: 119-121). Beberapa prinsip belajar yang harus dilakukan siswa
terkait dengan aktivitas belajarnya, yaitu: (a) persiapan belajar (pre
learning preparation); (b) memotivasi diri agar aktivitas belajarnya
meningkat; (c) berpartisipasi aktif (active participation); (d) pengetahuan
Sementara itu, Pannen dan Sekarwinahyu mengemukakan belajar aktif
ditandai bukan hanya keaktifan siswa yang belajar secara fisik, namun
juga keaktifan mental (1997: 6-1). Jenjang keterampilan
belajar aktif juga menunjukkan secara implikasi kemampuan siswa untuk
belajar mandiri dan menggunakan strategi kognitif dalam proses
pembelajaran. Seorang siswa sudah melalui proses belajar aktif jika ia
mampu menunjukkan keterampilan berpikir kompleks, memroses informasi,
berkomunikasi efektif, bekerja sama, berkolaborasi, dan berdaya nalar
yang efektif (Marzano dkk., 1994) dalam Pannen dan Sekarwinahyu
(1997, 6-14 s.d. 6-17)).Setiap jenjang
keterampilan tersebut, mempunyai indikator-indikator secara khusus
1. Berpikir Kompleks (Complex Thinking)
a. Menggunakan berbagai strategi berfikir kompleks dengan efektif.
4
b. Menerjemahkan isu dan situasi menjadi langkah kerja dengan tujuan
yang jelas.2. Memroses informasi (Information Processing)
a. Menggunakan berbagai strategi teknik pengumpulan informasi
dan berbagai sumber informasi dengan efektif.
b. Menginterpretasikan dan mensintesiskan informasi dengan efektif.
c. Mengevaluasi informasi dengan tepat.
d. Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan perolehan manfaat
tambahan dari informasi.
3. Berkomunikasi Efektif (Effective Communication)
a. Menyatakan/menyampaikan ide dengan jelas.
b. Secara efektif dapat mengomunikasikan ide dengan berbagai
jenis pemirsa, dengan berbagai cara untuk berbagai tujuan.
c. Menghasilkan hasil karya yang berkualitas.
4. Bekerja sama (Cooperation/Collaboration)
a. Berusaha untuk mencapai tujuan kelompok.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal dengan efektif.
c. Berusaha untuk memelihara kekompakan kelompok.
d. Menunjukkan kemampuan untuk berperan dalam berbagai peran
secara efektif.
5. Berdaya nalar efektif (Effective Habits of Mind)
a. Disiplin Diri (Self Regulation)
1) Mengerti akan pola pikirnya sendiri
2) Membuat rencana yang efektif
3) Membuat dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan
4) Sangat peka terhadap umpan balik
5
b. Berpikir Kritis (Critical Thinking)
1) Tepat dan selalu berusaha agar tepat
2) Jelas dan akan selalu berusaha agar jelas
3) Berpikir terbuka
4) Menahan diri agar tidak impulsif
5) Memperlihatkan prinsip/warna jika memang diperlukan
6) Peka terhadap perasaan dan tingkat pengetahuan orang lain
c. Berfikir Kreatif (Creative Thinking)
1) Tetap melaksanakan tugas walaupun hasilnya belum jelas benar
2) Berusaha sekuat tenaga dan semampunya
3) Selalu mempunyai (dan berusaha mencapai) standar yang ideal
yang ditetapkan untuk dirinya
4) Mempunyai cara-cara untuk melihat situasi dari perspektif lain selain yang ada.
Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses
pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal.
Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan
menimbulkan positive interdependence dimana konsolidasi pengetahuan
yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui
eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu harus terlibat aktif
dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan
penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat individual accountability.
Ketiga, proses pembelajaran aktif
ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama
Senada dengan Pannen dan Sekarwinahyu, Sanjaya mengemukakan bahwa
keaktivan siswa itu ada yang secara langsung dapat diamati dan ada
yang tidak dapat diamati. Keaktivan yang secara langsung dapat diamati,
seperti
6
memecahkan masalah, dan lain sebagainya, sedangkan yang tidak bisa
diamati, seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak (2007:141).
Lebih lanjut dikemukan bahwa kadar pembelajaran berorientasi aktivitas
siswa (PBAS) tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, akan
tetapi juga ditentukan oleh aktivitas nonfisik seperti mental, intelektual
dan emosional. Oleh sebab itu, sebetulnya aktif dan tidaknya siswa
dalam belajar hanya siswa yang mengetahuinya secara pasti. Untuk
mengetahui apakah suatu proses pembelajaran memiliki kadar PBAS yang
tinggi, sedang, atau lemah, salah satunya dapat dilihat dari kriteria
penerapan PBAS dalam proses pembelajaran. Kriteria tersebut
menggambarkan sejauhmana keterlibatan siswa dalam pembelajaran
baik dalam perencanaan pembelajaran, proses
Sementara itu, menurut Sanjaya kadar PBAS dilihat dari proses
pembelajaran meliputi berikut ini.
(1) Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional maupun
intelektual dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat
dari tingginya perhatian serta motivasi siswa untuk menyelesaikan
setiap tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Siswa belajar secara langsung (experimental learning).
Pengalaman nyata, seperti merasakan, meraba, mengoperasikan,
melakukan sendiri, dan lain sebagainya bisa dilakukan dalam
bentuk kerja sama dan interaksi dalam kelompok.
Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap
sumber belajar yang tersedia yang dianggap
relevandengan tujuan
(2)
(3)
(4)
7
(5) Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti menjawab
dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan masalah
yang diajukan atau yang timbul selama proses pembelajaran
berlangsung.
Terjadinya interaksi yang multi arah, baik antara siswa dengan siswa
atau antara guru dengan siswa. Interaksi ini juga ditandai dengan
keterlibatan semua siswa secara merata, artinya pembelajaran atau
(6)
C. MENGUKUR AKTIFITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Untuk dapat mengukur aktifitas siswa dalam pembelajaran, perlu kiranya bagi
kita mengetahui terlebih dahulu komponen-komponen aktifitas dan
menentukan indikatornya terlebih dahulu. Tentunya dari uraian tentang
pengertian aktifitas di atas, dapat disimpulkan yang dimaksudkan aktivitas
belajar adalah respon atau keterlibatan siswa baik secara fisik,
mental, emosional, maupun intelektual dalam setiap proses pembelajaran,
meliputi: (1) aktivitas siswa dalam mempersiapkan diri sebelum mengikuti
proses pembelajaran, (2) aktivitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran di kelas, dan (3) aktivitas siswa dalam evaluasi dan
pemantapan pembelajaran yang dilakukan setelah mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Dengan demikian yang dimaksud dengan aktivitas
belajar, adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran,
perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang
keberhasilan proses belajar mengajar dan
Dengan mengacu pada karakteristik aktivitas belajar, yaitu respon atau
keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional, maupun
intelektual dalam setiap proses pembelajaran, dapat
disimpulkan bahwa untuk mengetahui aktivitas belajar
8
aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran di kelas. Identifikasi
tersebut dapat dilakukan dengan melihat dimensi-dimensi yang
merupakan indikator dari aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses
pembelajaran di kelas, yaitu keterampilan berpikir
kompleks, memroses informasi,
berkomunikasi efektif, bekerja sama, berkolaborasi, dan berdaya nalar
Masing-masing dimensi aktivitas belajar siswa dapat diuraikan sebagai
berikut: (1) berpikir kompleks, artinya bagaimana siswa menggunakan
berbagai strategi berfikir kompleks dengan efektif dan menerjemahkan
suatu tugas menjadi langkah kerja dengan tujuan yang jelas.
Termasuk di dalamnya tentang tingginya perhatian serta
motivasi siswauntuk menyelesaikan setiap tugas yang
diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; (2) memroses
informasi, artinya bagaimana siswa menggunakan berbagai strategi
teknik pengumpulan informasi dan berbagai sumber informasi
dengan efektif, bagaimana siswa menginterpretasikan dan
mensintesiskan informasi dengan efektif, bagaimana siswa
mengevaluasi informasi dengan tepat dan bagaimana siswa
mengidentifikasi kemungkinan- kemungkinan perolehan manfaat tambahan
dari informasi; (3) berkomunikasi efektif, artinya bagaimana siswa
menyatakan/ menyampaikan ide dengan jelas, bagaimana siswa secara
efektif dapat mengomunikasikan ide dengan orang/siswa lain dengan
berbagai cara untuk berbagai tujuan, bagaimana siswa menghasilkan
hasil karya yang berkualitas; bagaimana keterlibatan siswa dalam
melakukanprakarsa seperti menjawabdan mengajukan pertanyaan,
berusaha memecahkan masalah yang diajukan atau yang timbul selama
proses pembelajaran berlangsung. Termasuk di dalamnya adalah
terjadinya interaksi yang multi arah, baik antara siswa dengan siswa
9
tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu; (4) bekerja sama atau
berkolaborasi, artinya apakah siswa berusaha untuk mencapai tujuan
kelompok, apakah siswa menggunakan keterampilan interpersonal
dengan efektif, apakah siswa berusaha untuk memelihara kekompakan
kelompok, apakah siswa menunjukkan kemampuan untuk berperan
dalam berbagai peran secara efektif; apakah pengalaman nyata, seperti
merasakan, meraba, mengoperasikan, melakukan sendiri, dan lain
sebagainya bisa dilakukan dalam bentuk kerja sama dan interaksi
dalam kelompok; dan apakah siswa memiliki keinginan untuk
menciptakan iklim belajar yang kondusif; (5) berdaya nalar yang
efektif, artinya apakah siswa mengerti akan pola pikirnya sendiri, apakah
siswa membuat rencana yang efektif, apakah siswa mencari, membuat dan
menggunakan sumber-sumber yang diperlukan, dan apakah siswa sangat
peka terhadap umpan balik. Termasuk apakah siswa tepat dan selalu
berusaha agar tepat, apakah siswa jelas dan akan selalu
berusaha agar jelas, apakah siswa berpikir terbuka, apakah siswa
menahan diri agar tidak impulsif, apakah siswa memperlihatkan
prinsip/warna jika memang diperlukan, apakah siswa peka terhadap
perasaan dan tingkat pengetahuan orang lain, apakah siswa tetap
melaksanakan tugas walaupun hasilnya belum jelas benar, apakah siswa
berusaha sekuat tenaga dan semampunya, apakah siswa selalu
mempunyai (dan berusaha mencapai) standar yang ideal yang ditetapkan
untuk dirinya, dan apakah siswa mempunyai cara-cara
D. ALTERNATIF INSTRUMEN YANG DAPAT DIBUAT
Berilah tanggapan sesuai dengan apa yang biasa Anda lakukan atau alami
dengan memberi tanda cek (√) pada kolom pilihan. Ketentuan (√)
adalah sebagai berikut:
10
5 = selalu muncul
4= sering muncul
3 = kadang-kadang muncul 1= tidak pernah muncul
2 = jarang muncul
11
No Pernyataan 5 4 3 2 1
1 Siswa pada umumnya menggunakan
berbagai strategi berpikir kompleks
dengan efektif.
2 Siswa pada umumnya menerjemahkan
suatu tugas menjadi langkah kerja dengan
tujuan yang jelas.
3 Pada umumnya perhatian siswa dalam
menyelesaikan setiap tugas yang
diberikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.4 Siswa pada umumnya menggunakan
berbagai strategi pengumpulan informasi
dan berbagai sumber informasi dengan
efektif.5 Siswa pada umumnya menginterpretasikan
dan menyintesiskan informasi dengan efektif.
6 Siswa pada umumnya mengevaluasi
informasi dengan tepat.
7 Siswa pada umumnya mengidentifikasi
kemungkinan-kemungkinan perolehan
manfaat tambahan dari informasi.
8 Siswa pada umumnya
menyatakan/menyampai-kan ide dengan
jelas.
9 Siswa pada umumnya secara efektif dapat
mengomunikasikan ide dengan siswa
lain
12
No Pernyataan 5 4 3 2 1
dengan berbagai cara untuk berbagai tujuan.
10 Siswa pada umumnya menghasilkan hasil
karya yang berkualitas.
11 Selama proses pembelajaran
berlangsung, pada umumnya siswa
terlibat dalam mengajukan
pertanyaan.12 Selama proses pembelajaran
berlangsung, pada umumnya siswa
terlibat dalam menjawab
pertanyaan.13 Siswa pada umumnya berusaha
memecahkan masalah yang diajukan
atau yang timbul selama proses
pembelajaran berlangsung.
14 Pada umumnya terjadi interaksi antara
siswa dengan siswa atau antara
siswa dengan guru.
15 Interaksi atau proses tanya jawab
selama pembelajaran berlangsung pada
umumnya melibatkan semua siswa secara
merata atau tidak didominasi oleh siswa-
siswa tertentu. (*)16 Siswa pada umumnya berusaha untuk
mencapai tujuan kelompok.
17 Siswa pada umumnya menggunakan
keterampilan interpersonal dengan efektif.
18 Siswa pada umumnya berusaha untuk
memelihara kekompakan kelompok.
19 Siswa pada umumnya menunjukkan
13
No Pernyataan 5 4 3 2 1
kemampuan untuk terlibat dalam berbagai
peran secara efektif.
20 Pengalaman nyata pada umumnya
dilakukan siswa dalam bentuk kerja sama
dan interaksi dalam kelompok.
21 Siswa pada umumnya memiliki
keinginan untuk menciptakan iklim
belajar yang kondusif.
22 Siswa pada umumnya mengerti akan pola
pikirnya sendiri.
23 Siswa pada umumnya membuat rencana
yang efektif.
24 Siswa pada umumnya mencari,
membuat, dan menggunakan
sumber-sumber yang diperlukan.
25 Siswa pada umumnya sangat peka terhadap
umpan balik.
26 Siswa pada umumnya tepat menyelesaikan
tugas dan selalu berusaha agar tepat.
27 Siswa pada umumnya menerima
informasi dengan jelas dan akan selalu
berusaha agar jelas.
28 Siswa pada umumnya berpikir terbuka.
29 Siswa pada umumnya menahan diri agar
tidak impulsif.
30 Siswa pada umumnya memperlihatkan
prinsip jika memang diperlukan.
E. KESIMPULAN
Untuk mengukur atau mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran guru
dapat mengidentifikasi aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran
di kelas dengan menggunakan instrumen yang dibuat berdasarkan
dimensi- dimensi yang merupakan indikator dari aktivitas belajar
siswa selama mengikuti proses pembelajaran di kelas. Dimensi tersebut
antara lain adalah: keterampilan berpikir kompleks, memroses informasi,
14
No Pernyataan 5 4 3 2 1
31 Siswa pada umumnya peka terhadap tingkat
pengetahuan siswa lain.
32 Siswa pada umumnya peka terhadap
perasaan siswa lain.
33 Siswa pada umumnya tetap melaksanakan
tugas walaupun hasilnya belum jelas benar.
34 Siswa pada umumnya berusaha sekuat
tenaga dan semampunya untuk mengikuti
jalannya pembela-jaran.
35 Siswa pada umumnya selalu
mempunyai (dan berusaha mencapai)
standar ideal yang ditetapkan untuk dirinya.
36 Siswa pada umumnya mempunyai cara-
cara untuk melihat situasi dari
perspektif lain selain yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S Sadiman Dr., dkk. 1986. Media Pendidikan (Jakarta: CV.
Rajawali).Ari Samadhi T.M.A. Pembelajaran Aktif (Active Learning).
h t t p : // e n g . un r i . c.id/download/teaching-improvement/BK2_Teach& Learn_2/Active%20 learning_5.doc. Diakses tanggal 19Desember 2008.
Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta:
BSNP.Sumadi Suryabrata, Pengembangan Alat Ukur Psikologis (Jakarta: Andi,
2000), h.177.
15