AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call...

56
LAPORAN TAHUN KETIGA COMPACT (APRIL 2015 – MARET 2016) AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI Millennium Challenge Account - Indonesia Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Transcript of AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call...

Page 1: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

LAPORAN TAHUN KETIGA COMPACT (APRIL 2015 – MARET 2016)

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI

Millennium Challenge Account - IndonesiaMengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Page 2: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Page 3: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 3

www.mca-indonesia.go.id

SINGKATAN | 2DAFTAR TABEL | 5KATA PENGANTAR DIREKTUR EKSEKUTIF MCA - INDONESIA | 6RINGKASAN EKSEKUTIF | 7

BAGIAN SATUTENTANG COMPACT DAN MCA-INDONESIA | 11

1.1. TENTANG PROGRAM COMPACT | 121.2. TENTANG MILLENNIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | 13

BAGIAN DUA PROYEK KEMAKMURAN HIJAU | 14

2.1. PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN PARTISIPATIF | 162.2. HIBAH KEMITRAAN KAKAO LESTARI DAN KEMITRAAN HIJAU | 182.3. HIBAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERBASIS MASYARAKAT | 212.4. HIBAH ENERGI TERBARUKAN UNTUK KOMUNITAS | 232.5. HIBAH PENDANAANAN BERSAMA ENERGI TERBARUKAN | 262.6. HIBAH PENGETAHUAN HIJAU | 29

BAGIAN TIGA PROYEK KESEHATAN DAN GIZI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENGURANGI STANTING | 32

3.1. KEGIATAN PENCEGAHAN STANTING DARI SISI PERMINTAAN | 343.2. KEGIATAN PENCEGAHAN STANTING DARI SISI SUPLAI | 353.3. KOMUNIKASI, PENGELOLAAN DAN EVALUASI | 38

BAGIAN EMPAT PROYEK MODERNISASI PENGADAAN | 40

4.1. KEGIATAN PROFESIONALISASI PENGADAAN | 424.2. KEGIATAN PROSEDURAL DAN KEBIJAKAN | 44

BAGIAN LIMA KINERJA ORGANISASI | 46

5.1. AUDIT INDEPENDEN | 485.2. KOMITE ANTI-PENIPUAN DAN KORUPSI | 495.3. MEKANISME PENGADUAN | 505.4. MONITORING DAN EVALUASI | 525.5. PENYERAPAN KEUANGAN | 54

DAFTAR ISI

Page 4: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 4

www.mca-indonesia.go.id

ADD Anggaran Dana Desa AMPL Air Minum dan Penyehatan Lingkungan BLM Bantuan Langsung Masyarakat BPOM Badan Pengawas Obat dan MakananCfP Call for ProposalCOE Center Of ExcellenceCTR Click True Rate EOI Expression of InterestERR Economic Rate of ReturnESMS Economic And Social Management SystemGAST Grant Assistance Support TeamGIS Geospatial Information SystemGPM Grant Program ManagementKPBU Kerja sama Pemerintah dan Badan UsahaKPPU Komisi Pengawas Persaingan UsahaLKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahLLA Landscape and Lifescape Analysis MCA - Indonesia Millennium Challenge Account - IndonesiaMCC Millennium Challenge CorporationMoU Memorandum of UnderstandingPerbup Peraturan BupatiPerka Peraturan KepalaPermenkes Peraturan Menteri Kesehatan Perpres Peraturan Presiden PKGBM Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi StantingPLS Pembangkit Listrik SwastaPLUP Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif PMBA Pemberian Makanan Bayi dan AnakPMC Konsultan Manajemen ProyekPMaP Pemetaan dan Perencanaan PartisipatifPNPM GSC Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan CerdasPPA Perjanjian Pembelian Listrik PSDABM Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis MasyarakatPTO Petunjuk Teknis Operasional RDRA Kajian Cepat Kesiapan KabupatenRPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa SGIP Rencana Integrasi Sosial dan Gender STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat TARP Total Akumulasi Angka Rating TAP Panel Penilai Teknis TAPP Hibah Bantuan Teknis dan Persiapan ProyekTOT Pelatihan untuk PelatihULP Unit Layanan Pengadaan

SINGKATAN

Page 5: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 5

www.mca-indonesia.go.id

Tabel 1 Deskripsi Proyek Penerima Hibah Kemitraan Kakao Lestari | 19

Tabel 2 Deskripsi Proyek Penerima Hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau | 20

Tabel 3 Deskripsi Proyek Penerima Hibah Energi Terbarukan Untuk Komunitas | 25

Tabel 4 Deskripsi Proyek Penerima Hibah Pendanaan Bersama Energi Terbarukan | 28

Tabel 5 Deskripsi Proyek Penerima Hibah Pengetahuan Hijau | 39

Tabel 6 Alokasi Hibah Melalui GSC hingga Akhir 2015 | 34

Tabel 7 Pelatihan Konseling PMBA hingga Triwulan Pertama 2016 | 36

Tabel 8 Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan hingga Triwulan Pertama 2016 | 36

Tabel 9 Pelatihan Pemicuan Sanitasi hingga Triwulan Pertama 2016 | 37

Tabel 10 Penyerapan Anggaran Komponen Program Compact hingga Triwulan Pertama 2016 | 54

Tabel 11 Perkembangan Penyerapan Anggaran Program Compact Dibandingkan Total Hibah | 55

DAFTAR TABEL

Page 6: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 6

www.mca-indonesia.go.id

KATA PENGANTAR

Setelah dua tahun konsolidasi dan membangun kemitraan, di tahun ketiga ini, MCA-Indonesia melakukan berbagai upaya akselerasi dalam implementasi Program Compact. Padatnya akselerasi dan implementasi tercermin di seluruh proyek dan kegiatan MCA - Indonesia, yang rincian prosesnya dipaparkan dalam laporan ini. Koordinasi intensif dengan para pemangku kepentingan pun dilakukan, dengan harapan program akan berjalan berkesinambungan meskipun Compact usai pada 2018.

Dikerahkannya semua daya dan upaya tersebut bertujuan agar Compact dapat memberikan manfaat nyata dalam peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan di negeri ini. Model pembangunan Compact yang melibatkan pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan lainnya pun terus disempurnakan dan diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut agar manfaatnya terus terasa bagi rakyat Indonesia.

Melalui ketiga proyek kami, MCA - Indonesia melaksanakan deretan kegiatan yang mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian hijau, mengurangi prevalensi stanting, dan mendorong modernisasi pengadaan. Adapun kegiatan lintas proyek, yakni Kinerja Lingkungan dan Sosial, Keterlibatan Sosial dan Gender, serta Pemantauan dan Evaluasi memastikan implementasi Compact ramah lingkungan, mengoptimalkan keterlibatan perempuan dan kelompok rentan lainnya, dan mematuhi standar nasional dan internasional.

Pada tahun ketiga ini, MCA - Indonesia telah dua kali diaudit secara independen, dan keduanya menyatakan pengelolaan keuangan lembaga wajar dalam semua hal yang material. Mekanisme pengaduan dan pelaporan pun telah diberlakukan, sehingga masyarakat dapat lebih mudah memberi umpan balik untuk ditindaklanjuti MCA - Indonesia.

MCA-Indonesia mendapatkan dukungan besar dari Majelis Wali Amanat, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupaten, Millennium Challenge Corporation, serta lembaga terkait lainnya dalam menjalankan Compact.

Kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak tersebut atas dukungan dan arahannya. Mari bekerja sama lebih erat dalam menghadapi tahun-tahun mendatang.

Bonaria SiahaanDirektur EksekutifMCA - Indonesia

Page 7: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 7

www.mca-indonesia.go.id

RINGKASAN EKSEKUTIF

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI

Jika pada dua tahun pertama MCA - Indonesia berupaya melakukan konsolidasi dan membangun kemitraan untuk kemajuan program, maka di tahun ketiga berbagai upaya akselerasi dilakukan demi tercapainya tujuan program Compact. Ini terlihat dalam keseluruhan pelaksanaan proyek dan kegiatan Compact.

Proyek Kemakmuran Hijau yang bertujuan meningkatkan produktivitas ekonomi dan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui perbaikan tata guna lahan dan pengelolaan sumber daya alam, mencatatkan sejumlah perkembangan positif.

Antara lain dalam kegiatan Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif (PLUP), yang berupaya memastikan seluruh Proyek Kemakmuran Hijau dirancang berdasarkan akurasi data spasial dan penggunaan lahan. Di tahun ketiga Compact, PLUP telah berhasil meneken Nota Kesepahaman dengan 33 kabupaten, dimana dokumen ini menjadi basis untuk diadakannya kegiatan PLUP. Keterlibatan Pemerintah Daerah dalam proses ini tampak dengan diterbitkannya 4 Peraturan Bupati (Perbup) dan 4 Surat Keputusan (SK) Bupati guna memfasilitasi kegiatan PLUP. Melalui Perbup dan SK tersebut, Bupati secara eksplisit menyusun Panduan Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa serta membentuk Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa yang terdiri dari unsur instansi teknis terkait. Hingga Maret 2016, sebanyak 23 desa telah memulai penetapan dan penegasan batas desanya melalui proses partisipatif, geolokasi dan demarkasi fisik. Di beberapa kabupaten, kegiatan yang melibatkan berbagai elemen kunci masyarakat ini sekaligus berhasil menjadi ajang mediasi bagi penyelesaian konflik batas desa.

Kegiatan Fasilitas Kemakmuran Hijau pun telah memberi perkembangan signifikan dalam penyaluran sejumlah hibah. Swisscontact dan Rainforest Alliance, penerima Hibah Kemitraan Kakao Lestari, memulai implementasinya di tahun ketiga Compact. Di awal tahun 2016, kedua organisasi tersebut telah tuntas melakukan Analisis Bentang Alam dan Kehidupan. Informasi ini berguna dalam merancang strategi pelatihan yang tepat bagi para petani di area program. Kedua penerima hibah

juga mulai memberikan pelatihan praktik pertanian berkelanjutan bagi para petani di wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau berhasil menjaring 91 kertas konsep dan di tahun ketiga Compact sebanyak 6 pelamar dinyatakan lolos mendapatkan hibah ini. Hibah ini bertujuan untuk memancing investasi yang lebih besar dari sektor swasta dalam memperbaiki tata kelola lahan, manajemen sumber daya serta pengembangan energi terbarukan. Sesuai target, kertas-kertas konsep tersebut berasal dari sektor swasta dan organisasi non-pemerintah, baik lokal maupun internasional. Untuk mengakselerasi proyek hibah ini, MCA-Indonesia menyediakan fasilitas pendampingan teknis dan persiapan bagi pelamar-pelamar yang membutuhkan.

Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) melakukan upaya akselerasi besar dengan memilih Yayasan KEHATI dan Euroconsult Mott MacDonald (EMM) sebagai Manajer Program Hibah proyek ini. Kedua organisasi yang berpengalaman ini bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh siklus hibah, mulai dari panggilan proposal, pendampingan teknis, pengawasan implementasi program hingga penutupan proyek. Yayasan KEHATI menangani wilayah Sumatera dan Kalimantan, sementara EMM mengelola wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Sebuah manual operasional juga disusun guna mempercepat pelaksanaan hibah, yang antara lain menjelaskan kelayakan penerima hibah, kriteria penilaian, prosedur seleksi, hingga administrasi hibah.

Hibah Energi Terbarukan untuk Komunitas dirancang untuk mempercepat pembangunan fasilitas tenaga listrik berkapasitas kecil yang dikelola oleh masyarakat dan menggunakan energi terbarukan. Inisiatif ini berhasil menarik 95 kertas konsep dari berbagai organisasi dan perusahaan. Untuk mempercepat laju proyek, MCA-Indonesia memberikan hibah dampingan kepada pengaju yang lolos dalam seleksi tahap pertama. Dana dampingan digunakan untuk melalukan berbagai studi. Hingga akhir tahun ketiga, sebanyak 8 pelamar lolos ke

Page 8: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 8

www.mca-indonesia.go.id

Komite Investasi dan masih perlu melakukan revisi lebih lanjut sebelum diputuskan memperoleh hibah ini.

Hibah Pendanaan Bersama Energi Terbarukan bertujuan meningkatkan investasi proyek energi terbarukan swasta yang terkoneksi ke jaringan PLN. Tipe proyek ini antara lain meliputi pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya dan energi dari biomassa. Berbeda dengan skema hibah lainnya, proyek ini tidak mensyaratkan pengajuan kertas konsep. Calon proponen hanya perlu mengajukan proposal penuh disertai studi kelayakan. Ada dua gelombang pengajuan proposal dan gelombang pertama telah berhasil diselesaikan. Sebanyak 8 proposal lolos dari seleksi gelombang pertama dan menandatangani kontrak hibah di tahun ketiga Compact. Gelombang kedua telah dimulai dan hingga Maret 2016, berhasil menjaring 50 proposal.

Hibah Pengetahuan Hijau dirancang untuk meningkatkan kapasitas sumber daya lokal, provinsi dan nasional guna mendorong strategi pembangunan rendah karbon. Secara umum, hibah ini bergerak pada dua area. Pertama, pengumpulan dan penyebaran hasil serta pembelajaran Proyek Kemakmuran Hijau; dan kedua, berupaya meningkatkan keterampilan hijau dalam inisiatif-inisiatif rendah karbon. Pada tanggal 18 September 2015, sebanyak 7 penerima hibah menandatangani Nota Kesepahaman dengan MCA-Indonesia. Salah satu kegiatan yang didorong melalui hibah ini adalah pengembangan pusat-pusat keunggulan yang berhubungan dengan konsep pembangunan rendah karbon dengan fokus pada energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam, dan pembangunan berkelanjutan.

Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stanting (PKGBM), yang menerapkan kemitraan publik dan swasta sebagai struktur utama proyek, juga mengakselerasi pelaksanaannya.

Selama tahun ketiga Compact, PKGBM telah mendanai 23.177 kegiatan perencanaan partisipatif terkait gizi dan stanting. Kegiatan tersebut dilakukan bekerjasama dengan Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC, kelanjutan dari PNPM Generasi Sehat Cerdas) di bawah Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

PKGBM juga telah mengadakan pelatihan-pelatihan bagi penyedia jasa kesehatan yang melibatkan pemangku kepentingan di level pusat hingga daerah. Sebanyak 4.749 orang atau 27 persen dari target mengikuti pelatihan konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) hingga Maret 2016. Peserta pelatihan terdiri dari kader posyandu, bidan, petugas Puskesmas, staf dinas kesehatan kabupaten dan provinsi, dan fasilitator nasional.

Tim PKGBM juga mengadakan serangkaian pelatihan pemantauan pertumbuhan yang telah mengikutsertakan 727 staf Puskesmas dari total target 1.280 staf. Pelatihan melibatkan pula elemen dari dinas kesehatan kabupaten dan provinsi. Secara keseluruhan pelatihan telah melibatkan 900 partisipan dari berbagai elemen atau 87,25 persen dari total target peserta hingga Maret 2016. MCA-Indonesia merintis kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mewajibkan aktivitas pemantauan pertumbuhan balita setidaknya di lokasi-lokasi target Program Compact. Untuk itu MCA-Indonesia telah membantu menyusun kerangka acuan (TOR) implementasi kebijakan

Page 9: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 9

www.mca-indonesia.go.id

tersebut. Guna mendukung kebijakan ini, tim PKGBM melakukan akselerasi pengadaan alat ukur balita (alat antropometri) agar kewajiban melakukan pengukuran dapat ditunjang oleh ketersediaan alat.

MCA-Indonesia juga berhasil menetapkan mekanisme pembayaran kegiatan PKGBM yang efisien melalui kerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Mekanisme pembayaran akan melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, yang memungkinkan sistem transfer dana lebih praktis dan akuntabel. Penetapan mekanisme ini akan mendukung akselerasi pelatihan bagi penyedia jasa.

Serangkaian pertemuan terkait program sanitasi telah diadakan tim PKGBM dengan para pimpinan daerah di area target. Aktivitas tersebut merupakan bagian dari advokasi untuk menumbuhkan kesadaran sekaligus menggalang komitmen para pimpinan daerah di berbagai level.

Kampanye nasional untuk pencegahan stanting berhasil diluncurkan pada Desember 2015 dalam perayaan Hari Kesehatan Nasional yang diresmikan oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Duta Besar Amerika Serikat Robert O. Blake Jr. Kementerian Kesehatan sangat terlibat dalam penyusunan strategi kampanye ini. Uji pendahuluan (pre-test) dilakukan guna menghasilkan konten kampanye yang dapat diterima semua pihak. Aktivitas meliputi diskusi publik, lokakarya perencanaan kampanye kabupaten oleh pemangku kepentingan terkait dalam pencegahan stanting, pelatihan bagi jurnalis, pelatihan bagi tokoh komunitas dan agama, pelatihan komunikasi intrapersonal, dan pertemuan koordinasi caturbulanan tingkat kabupaten. Ini

ditujukan untuk membangun rasa kepemilikan (ownership) seluruh pemangku kepentingan.

Proyek Modernisasi Pengadaan berjalan dengan baik selama tahun ketiga Compact. Kemitraan MCA - Indonesia dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) semakin kuat.

Melalui asistensi MCA - Indonesia, sebanyak 17 ULP percontohan yang semula berstatus ad hoc telah menjadi permanen, yang akan memberikan sejumlah keuntungan strategis bagi ULP.

MCA-Indonesia juga berkontribusi terhadap terciptanya 109 jabatan fungsional ahli pengadaan dalam struktur 29 Unit Layanan Pengadaan (ULP) percontohan. Dengan status pejabat fungsional, staf ULP bisa fokus bekerja dan menjadi profesional di bidang pengadaan.

Sebanyak 398 staf dan non-staf di ULP percontohan telah memperoleh pelatihan keterampilan pengadaan tingkat dasar, dan 217 di antaranya telah dapat memperoleh sertifikat. Selain itu sebanyak 324 orang staf ULP dan non staf ULP telah memperoleh pelatihan pengembangan organisasi. Seiring dengan kian banyaknya staf yang dilatih pengembangan organisasi, ULP makin mampu meningkatkan jumlah indikator kinerja yang dilaporkan.

MCA-Indonesia juga melakukan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) yang dimiliki LKPP dengan menambah 5 modul dari semula hanya 3 modul. MCA-Indonesia mendampingi LKPP dalam penyusunan dan rencana implementasi 5 dari 10

Page 10: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 10

www.mca-indonesia.go.id

target kontrak katalog di fase pertama. Satu kontrak katalog di antaranya berhasil difasilitasi hingga ke penandatanganan kerja sama, yakni kontrak katalog tingkat nasional untuk pengadaan teknologi informasi dan komunikasi di Kementerian Keuangan. Empat kontrak katalog lainnya merupakan kontrak katalog tingkat lokal yang kini dalam proses pendampingan teknis.

Dalam hal Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), MCA - Indonesia turut memberikan masukan dalam penyusunan dua peraturan strategis, yakni Peraturan Presiden (Perpres) nomor 38 Tahun 2015 tentang KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur, serta Peraturan Kepala (Perka) LKPP nomor 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur.

Tim MCA - Indonesia juga telah menyiapkan rancangan model dokumen pengadaan KPBU, sebagai panduan teknis resmi KPBU yang kini belum tersedia. Selain itu, telah ditetapkan tiga proyek percontohan untuk menguji implementasi model dokumen pengadaan KPBU tersebut. Sebagai lembaga baru, LKPP masih memerlukan lebih banyak staf yang menguasai secara khusus praktik KPBU. Pada September 2015 tim MCA-Indonesia mengadakan pelatihan dasar KPBU bagi

22 staf LKPP selama tiga hari. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pelatihan tingkat menengah untuk 15 staf LKPP selama 3 hari. Pelatihan telah mengindikasikan peningkatan pengetahuan untuk melanjutkan praktik KPBU.

Berkenaan dengan kinerja organisasi, MCA - Indonesia telah menunjukkan sejumlah pencapaian yang baik. Sepanjang tahun ketiga, MCA - Indonesia telah melalui dua kali audit independen dan keduanya menyatakan pengelolaan keuangan organisasi dilakukan dengan ‘’wajar dalam semua hal yang material’’. MCA - Indonesia juga telah memfasilitasi dibentuknya kanal untuk pelaporan dugaan kasus penipuan dan korupsi. Mekanisme penanganan pengaduan diluncurkan di bulan Januari 2016 dan sudah menjaring serta menindaklanjuti keluhan yang masuk.

Dari sisi kinerja keuangan, hingga Maret 2016, penyerapan anggaran Compact telah mencapai 20 persen. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan tingkat penyerapan yang signifikan dibandingkan dua tahun pertama Compact.

Page 11: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 11

www.mca-indonesia.go.id

TENTANG COMPACT DAN MCA-INDONESIA01

Page 12: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 12

www.mca-indonesia.go.id

1.1. TENTANG PROGRAM COMPACT

Pemerintah Amerika Serikat melalui Millennium Challenge Corporation (MCC), lembaga bantuan luar negeri Amerika Serikat yang inovatif dan independen, mengalokasikan hibah bagi negara-negara berkembang guna mengatasi kemiskinan global. Hibah Compact merupakan jenis hibah bersaing. Agar terpilih sebagai penerima hibah tersebut, suatu negara harus menunjukkan komitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang adil dan demokratis, investasi bagi masyarakatnya dan perekonomian yang terbuka, yang diukur berdasarkan indikator-indikator kebijakan yang berbeda.

Dewan Direktur MCC memilih negara-negara kandidat penerima Hibah Compact melalui proses dan kriteria yang transparan, yang menjadi ciri khas model MCC. Terdapat sedikitnya empat fase dalam proses seleksi dengan menerapkan berbagai indikator penilaian, mulai dari kinerja ekonomi hingga keterbukaan masyarakat.

Pada Desember 2008 Indonesia menjadi salah satu dari 67 negara kandidat penerima Hibah Compact. Setelah melalui seleksi yang kompetitif, pada tahun 2011, Dewan Direktur Millennium Challenge Corporation (MCC) menetapkan Indonesia layak memperoleh Hibah Compact dengan nilai 600 juta dolar AS. Ini merupakan kerjasama hibah terbesar yang pernah diadakan Pemerintah Amerika Serikat untuk Indonesia dalam tiga puluh tahun terakhir.

Perjanjian Compact yang ditandatangani pada November 2011 memberi mandat kepada Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan Hibah Compact selama lima tahun, dari 2 April 2013 hingga 1 April 2018. MCC menerapkan pendekatan yang berbeda (distinctive) dan inovatif dalam pengelolaan hibah. Pertama, negara penerima Hibah Compact diberi kewenangan untuk mengimplementasikan dan mengawasi program usulan mereka sendiri (country-led implementation) melalui kendaraan Millennium Challenge Account (MCA) yang dibentuk MCC dan dinakhodai staf lokal. Kedua, negara penerima Hibah Compact diberi keleluasaan untuk mengidentifikasi prioritas-prioritas mereka sendiri dan merumuskan program untuk mengurangi kemiskinan dan mencapai pertumbuhan berkesinambungan (country-led solutions).

Setelah Indonesia menjadi kandidat penerima Hibah Compact, pemerintah melalui Bappenas menunjuk koordinator program nasional dan membentuk Komite Pengarah guna memandu proses pengembangan ide-ide proyek hibah ini.

Ada tiga proyek yang saat ini berada di bawah Program Compact: Kemakmuran Hijau, Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stanting, dan Modernisasi Pengadaan. Tiga proyek tersebut dinilai strategis karena mampu merespons tantangan-tantangan pelik dalam pertumbuhan ekonomi melalui pendekatan inovatif, juga sejalan dengan prioritas pembangunan nasional.

Proyek Kemakmuran Hijau. Proyek senilai 332,5 juta dolar AS ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dengan cara memperluas penggunaan energi terbarukan dan mengurangi emisi gas-gas rumah kaca melalui perbaikan tata guna lahan dan pengelolaan sumber daya alam.

Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stanting (PKGBM). Proyek senilai 129,5 juta dolar AS ini bertujuan untuk mengurangi dan mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) berat badan kurang saat kelahiran, serta anak pendek dan anak kurang gizi di wilayah sasaran. Lebih dari sepertiga anak usia bawah lima tahun di Indonesia mengalami stanting atau pertumbuhan badan yang tidak sesuai ukuran standar internasional untuk tinggi badan berbanding usia. Selain itu diperkirakan terdapat 3,3 juta anak Indonesia yang mengalami gizi buruk. Proyek Modernisasi Pengadaan. Proyek senilai 50 juta dolar AS ini dirancang untuk mempercepat reformasi dan transformasi operasional sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah. Tujuan proyek ini adalah untuk menghemat biaya dan mencapai efisiensi dalam pengadaan barang dan jasa, memastikan kualitasnya sesuai dengan kepentingan publik dan sesuai waktu yang direncanakan. Penghematan ini akan bermuara pada layanan pembelian barang dan jasa yang lebih baik demi peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Page 13: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 13

www.mca-indonesia.go.id

Millennium Challenge Account - Indonesia (MCA - Indonesia) adalah lembaga pelaksana hibah Compact dari Millennium Challenge Corporation (MCC). MCA - Indonesia mulai berjalan pada 2 April 2013. Mengacu pada dokumen Millennium Challenge Compact, Annex-1 Program Description, C. Implementation Framework, MCA - Indonesia adalah lembaga wali amanat yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan dana, serta merupakan lembaga utama untuk melaksanakan hak dan kewajiban Pemerintah Indonesia untuk mengawasi, mengelola, dan melaksanakan hibah Compact.

Lembaga ini dibentuk sesuai Pasal 5 ayat (3) Perpres No. 80/2011 tentang Dana Perwalian, dan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) No. 2/2012 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No.5/2012, tentang Pembentukan Lembaga Wali Amanat MCA-Indonesia. Dalam pengelolaan hibah Compact, MCA-Indonesia berbagi tugas dengan Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas dan MCC.

Struktur organisasi MCA - Indonesia terdiri:• Majelis Wali Amanat (MWA). MWA MCA -

Indonesia ditetapkan oleh SK Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 82/2012. Anggota MWA berasal dari perwakilan Kementerian Keuangan, Kementerian Negara PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, wakil Organisasi Masyarakat Sipil, wakil kalangan akademisi, wakil dari dunia usaha, dan MCC. Tugas dan peran MWA MCA - Indonesia adalah memberikan arahan dan keputusan strategis untuk dijalankan oleh Tim Pelaksana.

• Tim Pelaksana. Tim Pelaksana MCA-Indonesia terdiri dari Unit Pelaksana Proyek yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pelaksanaan proyek sehari-hari dan Unit Pendukung KPA (Satker Pelaksana Hibah MCC Bappenas) yang bertanggung jawab mengelola pelaksanaan proyek ke dalam sistem administrasi pelaksanaan proyek pemerintah.

Dalam pelaksanaan proyek, MCA - Indonesia didukung oleh:• Kelompok pemangku kepentingan adalah

wadah bagi masyarakat penerima manfaat dan pengelola dana hibah untuk berkomunikasi sehingga MCA - Indonesia mendapatkan masukan demi perbaikan pelaksanaan kegiatan. Kelompok ini juga menjadi wadah untuk menyampaikan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat.

• Dalam pelaksanaan proyek, MCA-Indonesia bekerja erat dengan mitra entitas pelaksana, yaitu: Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stanting dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk melaksanakan Proyek Modernisasi Pengadaan. Selain itu MCA - Indonesia bekerja dengan pemerintah provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan proyek di lapangan.

1.2. TENTANG MILLENNIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA

Page 14: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 14

www.mca-indonesia.go.id

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU02

Page 15: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 15

www.mca-indonesia.go.id

Proyek ini bertujuan meningkatkan produktivitas ekonomi dan mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara memperluas penggunaan energi terbarukan dan melalui perbaikan tata guna lahan dan pengelolaan sumber daya alam.

Proyek ini berupaya mengatasi tantangan-tantangan lingkungan yang dihadapi Indonesia. Masifnya penggundulan hutan, degradasi sumber mata air, atau pembakaran lahan gambut, adalah segelintir dari segudang tantangan yang menjadikan Indonesia berada di peringkat 134 dari 163 negara dengan tingkat keberlanjutan lingkungan terburuk di dunia.

Tantangan-tantangan lingkungan ini bukan saja berimplikasi terhadap degradasi ketahanan ekologis yang serius, tetapi juga terhadap ketidaksinambungan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Proyek Kemakmuran Hijau didisain untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang rendah karbon.

Proyek Kemakmuran Hijau akan menanamkan investasi untuk memperluas akses terhadap energi terbarukan, meningkatkan produktivitas dan praktik-praktik tata guna lahan, memperbaiki pengelolaan lingkungan dan memperkuat perencanaan tata ruang tingkat daerah.

Intervensi-intervensi tersebut sejalan dengan strategi dan program nasional yang ditetapkan pemerintah, seperti rencana menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 29 persen pada tahun 2030, rencana meningkatkan pangsa energi baru dan terbarukan ke angka 17 persen pada 2025, program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MegaWatt, Kebijakan Satu Peta (One Map Policy), serta kebijakan restorasi lahan gambut.

Page 16: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 16

www.mca-indonesia.go.id

Program Tata Guna Lahan Partisipatif (PLUP) berupaya untuk memastikan seluruh proyek Kemakmuran Hijau dirancang berdasarkan data spasial dan penggunaan lahan yang akurat. PLUP memberikan bantuan teknis kepada pemerintah-pemerintah kebupaten terpilih dan masyarakat dalam memperbarui tata ruang dan inventarisasi tata guna lahan. Program ini juga berupaya meminimalisir berbagai resiko terkait dengan tata kelola lahan. Program ini akan turut memberikan kontribusi pada Kebijakan Satu Peta Pemerintah Indonesia. Hingga triwulan ke-12 Program Compact sebanyak 33 dari 41 kabupaten target telah meneken MoU untuk investasi proyek Kemakmuran Hijau, dimana Nota Kesepahaman ini menjadi basis untuk dapat diadakannya kegiatan PLUP. Kabupaten target yang direkomendasikan Komite Investasi untuk menandatangani MoU telah melalui proses Kajian Cepat Kesiapan Kabupaten (RDRA) dan seluruhnya lolos dengan skor bervariasi serta dengan sejumlah rekomendasi perbaikan. RDRA ditujukan untuk melihat tingkat komitmen dan kesiapan kabupaten menerima investasi proyek Kemakmuran Hijau. RDRA secara spesifik melakukan tinjauan atas situasi politik, kapasitas kelembagaan, kerangka kerja regulasi, analisis sosial dan gender, kesiapan PLUP, persyaratan proyek Compact, dan kondisi sektor energi terbarukan. MCA-Indonesia mengawal pembentukan empat Peraturan Bupati (Perbup) dan empat Surat Keputusan (SK) Bupati guna memfasilitasi kegiatan PLUP. Empat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Mamasa dan Mamuju (Sulawesi Barat), Kabupaten Merangin dan Muaro Jambi (Jambi). Keempat kabupaten itu juga telah menerbitkan SK Bupati tentang pembentukan Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Regulasi ini merupakan pengejewantahan dari MoU tentang investasi proyek Kemakmuran Hijau di kabupaten-kabupaten tersebut, dan menjadi dasar hukum sekaligus panduan teknis untuk implementasi PLUP. MCA-Indonesia juga memberikan beberapa pendampingan antara lain dengan memperkenalkan Panduan Teknis Umum Penetapan Batas Desa hingga

membantu menuangkan konsep-konsep penetapan batas desa ke dalam rancangan Perbup. Sebanyak 23 desa telah memulai penetapan dan penegasan batas desanya. Kegiatan PLUP di empat kabupaten target dimulai melalui paket kegiatan Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif (PMaP) tahap pertama. Kontrak konsultansi PMaP tahap pertama diteken pada 1 Juli 2015. Kegiatan PMaP tahap pertama menargetkan total 115 desa di empat kabupaten tersebut dan direncanakan tuntas pada Juli 2016. Hingga Maret 2016 sebanyak 23 desa telah memulai penetapan batas melalui proses partisipatoris, geolokasi dan demarkasi fisik. Selain penetapan batas desa, aktivitas PMaP juga meliputi pemetaan sumber daya alam dan budaya di desa-desa tersebut, serta penyusunan basis data geospasial. Ke-23 desa itu terdiri dari 14 desa di Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin dan 9 desa di Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju. Terdapat 35 desa lain di Kecamatan Kumpeh dan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi yang tengah dilakukan penetapan dan penegasan batas desa.

PLUP telah menjembatani penyelesaian kasus sengketa lahan. Kegiatan penetapan batas desa sekaligus telah menjadi ajang mediasi bagi penyelesaian konflik batas desa sebagaimana terjadi di tiga desa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Pada Desember 2015, bersamaan dengan dilangsungkannya kegiatan PMaP tahap pertama di kabupaten tersebut, tiga desa—Desa Mappu, Desa Salutiwo, dan Desa Bonehau—meneken kesepakatan terkait tapal batas dan tata guna lahan. Resolusi yang dicapai ketiga desa berdampingan tersebut antara lain mencakup batas dan peruntukan wilayah ulayat dan situs bersejarah, serta pemanfaatan lahan kosong untuk usaha pertanian atau perkebunan. PLUP melalui kegiatan penetapan dan penegasan batas desa memberikan kepastian ruang guna mengurangi risiko seputar tata guna lahan, seperti sengketa lahan dan tumpang tindih peruntukan lahan. Kegiatan penetapan batas desa PLUP menggunakan standar dan metodologi yang ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri no 27

2.1. PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN PARTISIPATIF

Page 17: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 17

www.mca-indonesia.go.id

Tahun 2006 dengan membasiskan pada verifikasi aktual di lapangan, bukan pemetaan imajiner di atas kertas. Konflik batas desa sebagaimana terjadi di tiga desa di Kabupaten Mamuju salah satunya dipicu oleh ketiadaan tapal batas aktual.

Desa merasa memperoleh potensi keuntungan ekonomi menyusul telah adanya penetapan dan penegasan tapal batas. Telah tersedianya peta batas desa, didukung oleh pemasangan patok-patok tapal batas di lapangan, membuat para pengambil kebijakan lebih mantap dan fokus dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) serta perencanaan Anggaran Dana Desa (ADD). Hal tersebut diungkapkan sejumlah kepala desa dalam pertemuan kecil di lokasi-lokasi yang telah selesai diadakan kegiatan PMaP tahap pertama, antara lain di Kabupaten Merangin dan Muaro Jambi, Jambi. Adanya kepastian ruang membuat para kepala desa mampu menyusun perencanaan yang lebih terukur, misalnya, terkait perencanaan jasa lingkungan berkenaan dengan potensi ekowisata di wilayahnya. PLUP secara umum juga memberikan keuntungan kepada kabupaten target melalui penyediaan data geospasial termutakhir yang dapat digunakan, antara lain, untuk pembuatan peraturan terkait lahan dan tata ruang. Melalui data-data tersebut tumpang tindih perizinan yang berpotensi menimbulkan konflik dapat dicegah. Adanya kepastian ruang pada gilirannya meningkatkan daya tawar kabupaten terhadap penanam modal.

Awal tahun 2016, PMaP tahap kedua telah dimulai di 9 kabupaten target di Jambi, NTB, dan NTT. Data-data geospasial yang dikumpulkan dari rangkaian kegiatan PMaP—yang direncanakan berjumlah 8 tahap—akan diintegrasikan dengan basis data nasional dan berkontribusi terhadap Kebijakan Satu Peta yang dikoordinasikan oleh Badan Informasi dan Geospasial.

Tim PLUP telah merilis Sistem Informasi Geografis (GIS) online untuk proyek-proyek Compact. GIS online telah bermanfaat antara lain dalam merencanakan dan menginventarisasi lokasi proyek. Sebuah portal khusus yang memuat peta geospasial proyek-proyek Compact telah diluncurkan tim PLUP, yang memungkinkan pelaksana program mengetahui titik koordinat proyek yang akan dikerjakan termasuk mengetahui sebaran proyek-proyek lainnya di lokasi yang sama.

GIS online telah menunjukkan daya guna, salah satunya dalam proses seleksi calon proponen hibah Proyek Kemakmuran Hijau. Rapat Komite Investasi menggunakan GIS online untuk mengetahui lokasi detail secara keruangan dari proyek yang diusulkan dan ketepatan lokasinya. Ditemukan misalnya lokasi proyek yang ternyata beririsan dengan taman nasional sehingga direkomendasikan untuk dipindah.

GIS online juga telah digunakan untuk mengidentifikasi sebaran proyek-proyek Kemakmuran Hijau. Melalui paparan peta geospasial, ditemukan konsentrasi atau tumpang tindih proyek beberapa jendela hibah di satu wilayah. Pelaksana program menindaklanjuti informasi ini dengan memindahkan lokasi proyek ke area lain yang masih kosong agar terjadi pemerataan kemanfaatan proyek.

Pemetaan geospasial juga dilakukan untuk mengetahui sebaran desa-desa yang tergabung dalam Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stanting (PKGBM) dan sebaran Unit Layanan Pengadaan (ULP) dalam Proyek Modernisasi Pengadaan. Peta geospasial dari ketiga proyek Compact ini pada gilirannya menjadi rujukan penting bagi manajemen program dalam perencanaan kebijakan, serta memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat karena informasi telah berbasis wilayah.

Page 18: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 18

www.mca-indonesia.go.id

2.2. HIBAH KEMITRAAN KAKAO LESTARI DAN KEMITRAAN KEMAKMURAN HIJAU

Hibah Kakao Lestari dirancang untuk membantu petani meningkatkan produksi kakao dan memperbaiki penghasilan mereka. Pertanian kakao telah menjadi penggerak ekonomi inti di sejumlah area target program Kemakmuran Hijau, namun sayangnya kapasitas produksi kakao terus merosot. Ketiadaan insentif membuat petani mulai meninggalkan sektor tersebut. Hibah ini akan berkontribusi bagi keberlanjutan sektor kakao, dengan meningkatkan produksi kakao, sehingga petani tidak beralih ke tanaman lain. Sementara Hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap energi bersih, yang dilakukan dengan mendorong pengembangan energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam oleh sektor swasta.

Hibah Kemitraan Kakao Lestari telah memasuki tahap kajian pra-implementasi. Hibah Proyek Kemakmuran Hijau pertama diteken pada triwulan pertama 2015 setelah Swisscontact dan Rainforest Alliance ditetapkan sebagai penerima Hibah Kemitraan Kakao Lestari. Kedua lembaga lolos dalam seleksi kompetitif berjenjang yang dimulai sejak pertengahan 2014, dimulai dari penyusunan Kertas Konsep hingga penilaian proposal penuh.

Hingga awal tahun 2016, baik Swisscontact maupun Rainforest Alliance telah tuntas melakukan Landscape and Lifescape Analysis atau Analisis Bentang Alam dan Kehidupan (LLA). LLA merupakan syarat dalam implementasi hibah Proyek Kemakmuran Hijau, ditujukan guna memberi pemahaman menyeluruh bagi mitra hibah tentang area investasi proyek. Dalam konteks hibah kakao, LLA selain memberi informasi mengenai kondisi bentang alam, topografi atau cuaca, juga menjelaskan hubungan antara pemangku kepentingan di lokasi proyek dengan petani kakao. Informasi ini berguna misalnya dalam merancang strategi pelatihan yang tepat bagi para petani di area program.

Kini kedua penerima hibah, baik Swisscontact maupun Rainforest Alliance, telah melakukan pelatihan praktik pertanian berkelanjutan kepada petani di wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Selain pelatihan pertanian, banyak juga program suplemen yang diberikan, seperti manajemen keuangan, rantai suplai, dan juga peningkatan gizi keluarga petani.

Penerimaan Kertas Konsep3 Juli-29 Agustus 2014Kertas Konsep yang diterima: 5

Pengiriman Proposal Penuh12 Desember 2014. Proposal Penuh yang diterima: 2

Seleksi Kertas Konsep2-4 September 2014 Kertas Konsep yang lolos seleksi: 3

Seleksi Komite Investasi7 Maret 2015. Pelamar yang ditetapkan Komite Investasi menerima hibah: 2

Seleksi Pra-Komite Investasi24 Februari 2015Proposal Penuh yang lolos ke Komite Investasi: 2

Penandatanganan Perjanjian31 Maret dan 25 Juni 2015Penerima hibah: 2

PROSES SELEKSI HIBAH KEMITRAAN KAKAO LESTARI

Page 19: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 19

www.mca-indonesia.go.id

No Penerima Hibah Deskripsi Proyek

1. Swisscontact Proyek Produksi Kakao Berkelanjutan untuk Kemakmuran Hijau (GP-SCPP) bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan rumah tangga melalui perbaikan tata guna lahan dan sumber daya alam. Proyek ini akan bekerja sama dengan sektor publik dan swasta untuk menyediakan dukungan jangka panjang dan layanan yang diperlukan untuk merawat produksi kakao yang tinggi, berkualitas baik, dan lestari. Proyek ini dilaksanakan di 4 provinsi dan 14 kabupaten, yakni Sulawesi Selatan (Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur), Sulawesi Barat (Mamuju, Mamasa, Majene, Polewali Mandar), Sulawesi Tenggara (Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur), dan Nusa Tenggara Timur (Sikka, Ende, Flores Timur, Sumba Barat Daya).

2. Rainforest Alliance Proyek Cocoa Revolution dirancang untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga lebih dari 8.000 petani penggarap kakao di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, dan Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Proyek diharapkan berkontribusi terhadap tujuan Proyek Kemakmuran Hijau guna mengurangi kemiskinan. Hal ini dilakukan melalui kolaborasi para pemain utama di sektor ini, yang merepresentasikan rantai nilai kakao, baik di tingkat lokal maupun nasional, dan bekerjasama langsung dengan petani penggarap kakao di lokasi target.

Tabel 1. Deskripsi Proyek Penerima Hibah Kemitraan Kakao Lestari

Sebanyak 91 Kertas Konsep untuk Hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau berhasil dijaring. Sesuai target, ke-91 pemohon terdiri dari sektor swasta dan organisasi non-pemerintah, baik lokal maupun internasional, serta konsorsium. Panel Penilai Teknis (TAP) menetapkan sebanyak 36 dari 91 ajuan dokumen dapat memenuhi standar minimum kelayakan dalam tahap Undangan Pernyataan Minat (EOI) dan lolos ke tahap pembuatan proposal penuh. Seleksi dokumen EOI didasarkan atas tiga kriteria, yakni kelayakan organisasi, kelayakan proyek, dan kelayakan isi Kertas Konsep. Pada Kertas Konsep, calon mitra perlu menjelaskan alasan pemangku kepentingan dari sektor swasta untuk tertarik berinvestasi dalam proyek yang diusulkan. Hal ini penting mengingat tujuan Hibah Kemitraan adalah memancing investasi yang lebih besar dari sektor swasta dalam memperbaiki tata kelola lahan, manajemen sumber daya serta pengembangan energi terbarukan.

Sebagai aksi afirmatif, Hibah Kemitraan menyediakan fasilitas pendampingan pembuatan proposal. Hibah Bantuan Teknis dan Persiapan Proyek (TAPP) ini bersifat selektif, sehingga hanya enam pelamar yang memperoleh hibah tersebut. Hibah ditujukan untuk meningkatkan daya saing organisasi dan perusahaan lokal yang memiliki ide-ide cemerlang, namun mempunyai kapasitas finansial dan pengalaman terbatas, khususnya dalam mengembangkan proposal proyek. Hibah TAPP mampu menunjukkan daya guna. Dari enam penerima hibah TAPP, dua di

antaranya direkomendasikan Komite Investasi untuk memperoleh hibah penuh—menunjukkan proposal dari lembaga-lembaga lokal dapat berkompetisi dengan proposal dari organisasi-organisasi internasional. Setelah proposal penuh diseleksi Panel Penilai Teknis dan dinilai oleh Komite Investasi, delapan proponen dinyatakan layak memperoleh Hibah Kemitraan. Berbeda dengan Kertas Konsep, proposal penuh memuat informasi proyek yang lebih rinci dan memiliki kriteria penilaian tambahan yang lebih spesifik, seperti analisis Tingkat Pengembalian Ekonomi (ERR). Setelah melakukan seleksi terhadap proposal penuh, Panel Penilai Teknis merekomendasikan 11 proposal untuk dibahas dalam rapat Komite Investasi.

Sebelum ke-11 proposal masuk ke meja Komite Investasi, tim Hibah Kemitraan menggelar uji tuntas (due dilligence) ke lokasi proyek pemohon. Temuan uji tuntas antara lain menunjukkan adanya usulan proyek yang, meski tampak meyakinkan di atas kertas, kurang realistis secara kerangka waktu karena ternyata izin proyek belum keluar dan pembebasan lahan masih harus dilakukan. Catatan dari Panel Penilai Teknis dan hasil uji tuntas menjadi masukan bagi Komite Investasi dalam mengambil keputusan. Setelah melalui proses diskusi di tingkat Komite Investasi, sebanyak 8 pemohon ditetapkan layak memperoleh hibah.

Page 20: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 20

www.mca-indonesia.go.id

No Penerima Hibah Deskripsi Proyek

1. Euroconsult Mott MacDonald

Proyek KeHIJAU Berbak berlokasi di Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur, Jambi. Proyek terfokus pada isu-isu terkait bentang alam Berbak, lahan gambut, kabut asap dan banjir, pertanian skala kecil, serta rehabilitasi Tahura. Proyek dirancang untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga, mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembabatan hutan dan kebakaran lahan gambut melalui pertumbuhan ekonomi rendah karbon yang inklusif di bentang alam Berbak serta area kelapa sawit.

2. Yayasan WWF Indonesia

Proyek RIMBA yang diusung WWF Indonesia ini bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan meningkatkan cadangan karbon di bentang alam kritis di Sumatera dengan meningkatkan konektivitas ekosistem hutan melalui pembangunan ekonomi hijau. Keluaran yang diharapkan adalah adanya perbaikan mata pencaharian, kesinambungan bisnis, dan pengelolaan tiga pilar pembangunan berkelanjutan oleh komunitas. Proyek berlokasi di 3 provinsi meliputi 8 Kabupaten yaitu, Jambi: Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Kerinci, Merangin, dan Tebo; Riau: Kampar dan Kuantan Sengingi; Sumatera Barat: Dharmasraya.

3. PT Eco Solutions Lombok

Proyek yang dirancang PT Eco Solution ini akan membidik peluang bisnis dari pembangunan eco-turisme skala besar di Tanjung Ringgit, Lombok Timur, dan Pulau Delapan, Sumbawa Barat, sebagai motor ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran hijau bagi masyarakat setempat. Proyek akan memfasilitasi terciptanya bisnis berkelanjutan yang akan dikelola oleh warga, baik secara penuh maupun melalui kerjasama, untuk menyediakan barang dan jasa bagi eco-resort tersebut.

4. Yayasan Kalla Proyek Yayasan Kalla ini terfokus pada tanaman kakao di Kolaka Timur, Konawe, dan Konawe Selatan, provinsi Sulawesi Tenggara. Proyek bertujuan untuk meningkatkan produktifitas petani kakao dan kualitas biji kakao yang dihasilkan petani penggarap, serta mempromosikan kesinambungan kakao bersertifikasi. Proyek ini dirancang sebagai solusi bagi kian merosotnya produktifitas pertanian kakao di area target akibat wabah penyakit dan penuaan tanaman, yang berdampak pada menurunnya pendapatan rumah tangga petani kecil.

5. HiVOS Proyek ini menindaklanjuti sukses dua proyek HiVOS sebelumnya, yakni Pulau Ikonik Sumba dan Biogas Domestik Indonesia. HiVOS akan mereplikasi pendekatan dan model bisnis dua program tersebut, yang memungkinkan perluasan akses energi terbarukan dan peningkatan pendapatan 61 ribu penerima manfaat. Proyek bertujuan untuk memperbaiki penghidupan masyarakat desa melalui pemanfaatan energi terbarukan dan penciptaan model bisnis berkelanjutan untuk membangun pasar energi non-jaringan. Proyek berlokasi di 3 provinsi meliputi 9 kabupaten yaitu, Sulawesi Selatan: Luwu Utara dan Luwu Timur; Nusa Tenggara Barat: Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Timur; Nusa Tenggara Timur: Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

6. Carbon Tropic Group

Proyek yang berlokasi di Provinsi Jambi ini bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan ekonomi dan ekologi bentang alam Renah Pemetik di kabupaten Kerinci melalui manajemen sumberdaya alam terintegrasi dan intervensi energi terbarukan pada berbagai tingkatan. Hal ini akan dicapai melalui tiga komponen intervensi: pengelolaan bentang alam untuk mempertahankan penghidupan, pengembangan perkebunan kopi berkelanjutan untuk komunitas, dan suplai listrik berkesinambungan.

Tabel 2. Deskripsi Proyek Penerima Hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau

Penerimaan Kertas Konsep11 Oktober-19 Desember 2014. Kertas Konsep yang diterima: 91

Penandatanganan Perjanjian Hibah TAPP10 Juli 2015. Penerima Hibah TAPP: 6

Seleksi Kertas Konsep9-23 Januari 2015. Kertas Konsep yang lolos seleksi: 36

Seleksi Komite Investasi19 Agustus-18 September 2015. Proposal Penuh yang lolos ke Komite Investasi: 11

Penandatanganan Perjanjian4 Desember 2015-12 Februari 2016Penerima hibah penuh: 6

Pengiriman Proposal Penuh19 Mei-13 Agustus 2015Proposal Penuh yang diterima: 21

Seleksi Komite Investasi2 November 2015. Pelamar yang ditetapkan Komite Investasi menerima hibah penuh: 6

PROSES SELEKSI HIBAH KEMITRAAN KEMAKMURAN HIJAU

Page 21: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 21

www.mca-indonesia.go.id

2.3. HIBAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERBASIS MASYARAKAT

Hibah ini bertujuan mendukung proyek berskala kecil yang mempromosikan perbaikan pengelolaan sumber daya alam pada tingkat komunitas, dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan oleh masyarakat. Hibah ini karenanya membidik LSM lokal, organisasi kemasyarakatan, atau organisasi perempuan di wilayah target Program Compact. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa aktor pembangunan lokal memperoleh manfaat dari investasi Proyek Kemakmuran Hijau, serta memastikan pembangunan rendah karbon dan produktivitas masyarakat lokal dapat terjadi secara berkesinambungan di daerah-daerah tersebut. Yayasan KEHATI dan Euroconsult Mott MacDonald (EMM) terpilih menjadi Manajer Program Hibah (Grant Program Manager, GPM) dan Manual Operasional Hibah Pengolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) selesai disusun. Dua pencapaian ini merupakan simpul penting bagi dimulainya hibah ini. Yayasan KEHATI dan EMM dianggap memiliki pengalaman dan sumber daya yang memadai di dalam menangani proyek-proyek sumber daya alam berbasis komunitas.

Berbeda dengan hibah Proyek Kemakmuran Hijau lainnya, hibah PSDABM mensyaratkan keberadaan GPM sebagai perpanjangan tangan MCA-Indonesia di lapangan. KEHATI dan EMM bertanggungjawab atas pelaksanaan seluruh siklus hibah ini, mulai dari melakukan panggilan proposal, pendampingan teknis, pengawasan implementasi program hingga penutupan proyek. KEHATI menangani wilayah Sumatera dan Kalimantan, sementara EMM mengelola wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Juga, berbeda dengan jendela hibah lain, hibah PSDABM menyaratkan adanya sebuah manual operasional sebelum implementasi hibah dimulai. Manual setebal 100 halaman ini antara lain menjelaskan tentang kelayakan penerima hibah dan jenis proyek, kriteria penilaian, prosedur aplikasi hibah, prosedur seleksi, hingga administrasi hibah.

Panggilan untuk proposal direspons sangat baik: sebanyak 321 Kertas Konsep diterima. Antusiasme

calon penerima hibah tidak terlepas dari strategi sosialisasi yang efektif yang dilakukan GPM serta adanya dukungan-dukungan lain yang memudahkan peserta untuk mendaftar. Untuk menggalang aplikasi Kertas Konsep, GPM terjun langsung ke kabupaten-kabupaten target dan menggelar serangkaian forum sosialisasi terhadap pemangku kepentingan terkait. Sosialisasi dilakukan untuk membangun kesadaran, ketertarikan dan pemahaman tentang hibah PSDABM. Selain itu MCA - Indonesia dan GPM melakukan diseminasi informasi mengenai hibah PDSABM di media massa nasional dan lokal, melalui advetorial, serta di media sosial, salah satunya melalui ilustrasi video. Hibah PSDABM membidik organisasi lokal di daerah sebagai calon penerima hibah. Mengingat kapasitas yang boleh jadi belum memadai, organisasi lokal didukung untuk berkonsorsium dengan lembaga lain yang lebih mapan dari luar daerah. Karenanya, salah satu syarat pemberian hibah PDSABM adalah adanya organisasi lokal di kabupaten target yang menjadi bagian dari konsorsium guna memastikan keuntungan dari hibah dapat dinikmati langsung oleh penggiat PSDABM di daerah tersebut.

Grant Program Manager memfasilitasi peningkatan kapasitas organisasi lokal melalui workshop. Dari 321 ajuan Kertas Konsep, Panel Penilai Teknis menilai hanya 92 di antaranya (28 persen) yang layak maju ke tahap berikutnya. Sebagian besar pelamar gagal dalam mempresentaskan pendekatan teknis dan kerangka logis yang meyakinkan, keberlanjutan dan dampak ekonomi proyek, termasuk kapasitas organisasi dan manajemen keuangan. Sebanyak 92 pengaju Kertas Konsep kemudian memperoleh asistensi teknis untuk pembuatan proposal penuh. Dukungan teknis ini penting mengingat belum memadainya kapasitas kebanyakan organisasi lokal. Asistensi teknis, yang dikoordinir oleh GPM, membantu para proponen memahami khususnya aspek ekonomi dan teknis, serta isu-isu lintas sektor, yang menjadi kriteria penilaian proposal seperti Tingkat Pengembalian Ekonomi (ERR), Sistem Manajemen Lingkungan dan Sosial (ESMS), Rencana Integrasi Sosial dan Gender (SGIP), serta Analisis Bentang Alam dan Kehidupan (LLA).

Page 22: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 22

www.mca-indonesia.go.id

Asistensi teknis dilakukan melalui dua pendekatan, pertama, mengadakan workshop penulisan proposal. Kegiatan ini meliputi presentasi, diskusi, konsultasi dan praktik menulis proposal; kedua, mengadakan klinik pelatihan proposal selama 1 hingga 6 hari, yang diikuti konsultasi pasca klinik seperti konsultasi via email dan ponsel.

Hingga akhir Maret 2016, sebanyak 58 proposal terpilih untuk dibahas pada rapat Komite Investasi. Ke-58 proposal tersebut meliputi 27 proposal dari Sumatera dan Kalimantan oleh KEHATI dan sebanyak 31 proposal dari Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat oleh Euroconsult Mott MacDonald.

Tingkat kelulusan proposal penuh yang berasal dari LSM lokal, bukan konsorsium, cukup tinggi. Sebagian besar pelamar yang gagal mengalami kesulitan dalam memformulasikan ERR minimal 10 persen dan menyusun LLA. Sebagian lainnya mengusulkan proyek dengan kerangka waktu yang tidak pas dengan kerangka waktu program Compact, misalnya untuk proyek pembangunan mikrohidro. Direncanakan penandatanganan Perjanjian Hibah PSDABM akan dapat dilakukan pada pertengahan tahun 2016, dan program dapat mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2016.

Organisasi lokal dipertimbangkan untuk mendapatkan Hibah Pemberdayaan Ekonomi Perempuan. MCA - Indonesia membuka kesempatan bagi organisasi perempuan, termasuk diantaranya organisasi non-pemerintah, asosiasi pengusaha, koperasi dan jaringan organisasi perempuan untuk memperoleh pendanaan proyek dari hibah PSDAM secara khusus melalui Hibah Pemberdayaan Ekonomi Perempuan. Hibah ini mencari model proyek yang mendukung kegiatan pemberdayaan ekonomi perempuan untuk meningkatkan produktivitas, kewirausahaan dan pengembangan rantai nilai produsen perempuan; serta mengintegrasikan pertanian berkelanjutan dan energi terbarukan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan memperbaiki keamanan gizi anak-anak.

Dari sejumlah usulan proyek yang masuk, terpilih lima proposal yang dinilai memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Proposal-proposal ini berasal dari dua organisasi wanita di wilayah Sumatera dan Kalimantan, serta dari tiga organisasi wanita di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Kelima proposal ini merupakan bagian dari 58 proposal penuh yang akan dibahas pada rapat Komite Investasi untuk persetujuan pemberian hibah.

Penerimaan Kertas Konsep6 Oktober-15 November 2015. Kertas Konsep yang diterima: 321

Pengiriman Proposal Penuh18 Desember 2015-10 Februari 2016. Proposal Penuh yang diterima: 90

Seleksi Kertas Konsep18 November-3 Desember 2015. Kertas Konsep yang lolos seleksi: 92

Seleksi Kertas Konsep18 November-3 Desember 2015. Kertas Konsep yang lolos seleksi: 92

PROSES SELEKSI HIBAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERBASIS MASYARAKAT

Page 23: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 23

www.mca-indonesia.go.id

Hibah ini dirancang untuk mempercepat pembangunan fasilitas tenaga listrik berkapasitas kecil menggunakan energi terbarukan, yang akan dimiliki dan dikelola oleh masyarakat untuk konsumsi lokal di wilayah pedesaan. Hibah ini diluncurkan menimbang fakta belum tersedianya listrik PLN di sebagian besar daerah terpencil, dan masih bergantungnya masyarakat pedesaan terhadap bahan bakar solar yang mahal dan tidak ramah lingkungan untuk menghasilkan listrik.

Keterlibatan masyarakat menjadi indikator penilaian penting di fase Panggilan untuk Proposal. Fase Panggilan untuk Proposal (CfP) selama 2,5 bulan telah menjaring sebanyak 95 Kertas Konsep dari berbagai organisasi dan perusahaan. Panel Penilai Teknis kemudian meloloskan 21 pelamar ke tahap pembuatan proposal lengkap setelah melakukan tiga tahap seleksi yang terdiri dari seleksi administrasi dan kepatuhan, kelayakan peserta dan proyek, serta Kertas Konsep.

Hibah bertujuan mempercepat pembangunan fasilitas tenaga listrik berkapasitas kecil yang akan dimiliki dan dikelola oleh masyarakat untuk konsumsi lokal di wilayah pedesaan. Karena itulah salah satu indikator penilaian dalam tahap seleksi awal adalah keberadaan struktur kepemilikan proyek melalui Perusahaan Proyek atau lebih dikenal dengan Special Purpose Vehicle, SPV. SPV memungkinkan masyarakat memiliki ekuitas saham mayoritas di proyek tersebut. Usulan proyek juga harus memiliki struktur modal dengan minimum kontribusi masyarakat sebesar 4 persen dari total biaya proyek, disamping mampu menunjukkan bahwa masyarakat menjadi penerima dari manfaat ekonomi yang dapat terukur.

Hibah pendampingan diberikan kepada pengaju Kertas Konsep yang lolos seleksi tahap pertama. Ke-21 calon proponen diputuskan Komite Investasi memperoleh fasilitas Hibah Bantuan Teknis dan Persiapan Proyek (TAPP) senilai total 7,6 juta dolar AS. Hibah telah digunakan oleh calon mitra untuk melakukan berbagai kajian antara lain studi kelayakan (lengkap), studi perancangan, survei rumah tangga, analisis ekonomi dan finansial, kajian lingkungan, sosial dan gender, serta analisis ruang lingkup

kehidupan—kesemuanya guna mendukung persiapan proyek berkualitas tinggi. TAPP terbilang krusial mengingat sifat proyek-proyek pada jendela hibah ini bergantung pada atau didorong oleh dana hibah. Proyek bersifat non-komersial dan berlokasi di daerah-daerah terpencil yang secara kalkulasi logistik kurang menguntungkan. Pendampingan persiapan proyek, melalui penyusunan kajian-kajian yang lengkap dan tajam, penting guna menutupi kesenjangan yang ada—ini supaya proyek kelak dapat berkelanjutan. Kegiatan studi untuk proposal ini berlangsung selama 5 bulan. Studi dilakukan mengingat hibah untuk komunitas bukan proyek singkat (single year), juga untuk memenuhi persyaratan proyek Compact terkait keharusan adanya sejumlah studi pra-implementasi. Pada masa studi ini kontraktor dilibatkan sejak awal untuk turut melakukan kajian. Pendekatan ini diterapkan agar studi yang dilakukan konsultan dapat langsung sinkron dengan kebutuhan kontraktor selaku pengembang proyek.

Ke-21 calon mitra diharuskan mengirim dokumen proyek sebanyak tiga tahap pada masa pendampingan persiapan proyek. Dokumen-dokumen tersebut antara lain meliputi laporan awal, rencana mobilisasi, studi kelayakan detail (DFS), desain enjineering awal (FEED), termasuk kajian-kajian lain seperti analisis lingkungan, sosial dan gender. Tiga pelamar gugur dalam masa TAPP karena hasil kajian tidak memuaskan. Delapan proponen dipersiapkan memperoleh hibah penuh. Panel Penilai Teknis melakukan evaluasi terhadap proposal penuh yang telah disusun melalui Hibah Bantuan Teknis dan Persiapan Proyek (Hibah TAPP). Dari 18 proposal penuh yang masuk, diputuskan hanya 8 yang layak maju ke meja rapat Komite Investasi.

Uji tuntas dilakukan tim MCA - Indonesia terhadap sejumlah calon proponen sebelum proposal dibahas pada rapat Komite Investasi. Tinjauan terhadap lokasi proyek ini menargetkan pemohon dengan rangking menengah pada seleksi oleh Panel Penilai Teknis, dan ditujukan antara lain untuk melihat kesesuaian

2.4. HIBAH ENERGI TERBARUKAN UNTUK KOMUNITAS

Page 24: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 24

www.mca-indonesia.go.id

antara usulan proyek di atas kertas dengan realita di lapangan.

Rapat Komite Investasi menetapkan sebanyak 8 pengaju proposal perlu memperoleh perpanjangan hibah TAPP. Sejumlah perbaikan krusial dianggap masih perlu dilakukan calon proponen. Ke-8 calon

proponen mengusulkan proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro, biomassa, dan sel surya dengan total kapasitas 7,2 MW yang akan memberi manfaat bagi 11,000 rumah tangga.

Penerimaan Kertas Konsep29 November 2014-27 Februari 2015. Kertas Konsep yang diterima: 95

Penandatanganan Perjanjian Hibah TAPP26 Juni dan 2 Juli 2015Penerima Hibah TAPP: 21

Seleksi Kertas Konsep27 Februari-18 Mei 2015. Kertas Konsep yang lolos seleksi: 21

Penilaian Proposal Penuh dan Uji Tuntas19 Agustus-18 September 2015 Proposal Penuh yang lolos ke Komite Investasi: 11

Penilaian Proposal Penuh dan Uji Tuntas19 Mei-13 Agustus 2015Proposal Penuh yang diterima: 21

PROSES SELEKSI HIBAH ENERGI TERBARUKAN UNTUK KOMUNITAS

Page 25: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 25

www.mca-indonesia.go.id

No Penerima Hibah Deskripsi Proyek

1. Konsorsium Lombok Utara Hijau

Proyek yang diusulkan Konsorsium Lombok Utara ini berupa pembangkit listrik tenaga mini hidro berlokasi di Desa Bayan dan Desa Santong di Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Proyek energi terbarukan tersebut memiliki total kapasitas 1.120 kW yang tersebar di empat titik. Listrik yang dihasilkan pembangkit ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi sekitar 1.633 rumah tangga di kedua desa target.

2. PT Akuo Energy Indonesia

Proyek PT Akuo Energy Indonesia ini ditujukan untuk memberi akses listrik bagi 463 rumah tangga di Desa Merabu, Desa Long Beliu, dan Desa Teluk Sumbang, di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Proyek merupakan kombinasi antara Pembangkit Listrik Tenaga Matahari baru berkapasitas 1.205 kW dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro berkapasitas 30 KW yang telah direvitalisasi.

3. PT Charta Putra Indonesia

Proyek bertajuk ''Pembangkit Listrik Biomassa Agregat Siberut'' ini berlokasi di Desa Madobag, Desa Matotonan, dan Desa Saliguma, di Pulau Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Proyek ini bertujuan mendirikan pembangkit listrik gasifikasi biomassa berkapasitas 700 kW dengan bahan baku bambu. Diharapkan listrik dari ketiga pembangkit tersebut dapat menerangi sekitar 1.204 rumah tangga di lokasi proyek.

4. Konsorsium Imaji Ini merupakan proyek Hibah Energi Terbarukan Skala Komunitas dengan kapasitas listrik terbesar yakni 2.500 kW. Proyek ini akan membangun pembangkit listrik tenaga mini hidro di 19 desa di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Terdapat tiga desa utama untuk pembangunan proyek ini, yakni Rantau Suli, Tanjung Mudo dan Tanjung Alam, sementara 16 desa lainnya merupakan area pendukung. Listrik dari pembangkit ini akan memberi manfaat bagi 4.846 rumah tangga di seluruh desa yang terlibat.

5. PT Anekatek and Castlerock Consulting

Proyek berlokasi di lima desa di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yakni Desa Praiwitu, Desa Tandula Jangga, Desa Praimadita Katunda, Desa Lailunggi, dan Desa Tawui. Proyek bertujuan untuk membangun pembangkit listrik dengan sel surya terdistribusi berkapasitas 300 kW yang akan mengaliri lebih dari 840 rumah tangga di area target.

6. Konsorsium Puriver Proyek dirancang untuk membangun pembangkit listrik tenaga sel surya tersentralisasi berkapasitas 520 kW. Proyek dengan tajuk ''Listrik Sel Surya untuk Pulau Tomia'' ini berlokasi di lima desa di Pulau Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Desa Kahianga, Desa Wawotimu, Desa Kulati, Desa Dete, dan Desa Lamanggau. Listrik dari tenaga matahari ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi 987 rumah tangga di ke-5 desa.

7. Konsorsium Sky Energy

Proyek ditujukan untuk memberi akses listrik bagi sekitar 784 rumah tangga di Pulau Karampuang, Provinsi Sulawesi Barat. Konsorsium Sky selaku pengembang program akan melakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga sel surya berkapasitas 598 kW yang tersebar di empat titik. Proyek terkonsentrasi di satu desa, namun melibatkan 11 dusun.

8. PT Gasification Prima Energy dan Yayasan De Rosa

Proyek yang diusulkan berlokasi di Desa Garanta dan Desa Polewali, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Proyek bertujuan membangun pembangkit listrik gasifikasi biomassa berkapasitas 400 kW yang terintegrasi dengan pemenuhan pasokan air untuk komunitas sekitar. Bahan baku pembangkit listrik ini adalah sekam padi yang berasal dari fasilitas penggilingan padi di lokasi proyek. Listrik yang dihasilkan akan memberi manfaat bagi 87 rumah tangga dan 8 penggilingan padi di area target.

Tabel 3. Deskripsi Proyek Penerima Hibah Bantuan Teknis dan Persiapan Proyek

Page 26: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 26

www.mca-indonesia.go.id

2.5. HIBAH PENDANAAN BERSAMA ENERGI TERBARUKAN

Hibah ini bertujuan untuk meningkatkan investasi proyek energi terbarukan swasta yang terkoneksi ke jaringan PLN. Hibah menargetkan Pembangkit Listrik Swasta (PLS) yang merupakan perusahaan proyek, atau sponsor dari PLS, atau kelompok entitas yang memenuhi syarat. Hibah ini akan mengurangi biaya investasi untuk belanja modal proyek dari pembangkit listrik baru, atau yang diperluas, yang dilaksanakan oleh pengembang komersial. Tipe proyek antara lain meliputi pembangkit listrik dari tenaga air, tenaga surya, energi dari biomassa, penangkapan gas metana, atau sistem energi angin.

Gelombang pertama hibah menjaring 50 proposal, hampir separuhnya lolos ke tahap Komite Investasi. Berbeda dengan skema hibah proyek Kemakmuran Hijau lainnya, Hibah Pembiayaan Bersama Energi Terbarukan tidak menyaratkan ajuan Kertas Konsep. Calon proponen diminta mengajukan proposal penuh disertai studi kelayakan (feasibility study). Sebanyak 50 proposal diterima MCA-Indonesia hingga batas akhir aplikasi gelombang pertama, dimana 21 diantaranya dinyatakan lolos ke tahap berikutnya.

Ke-21 proposal tersebut dinilai mampu memenuhi skor minimum atas tiga kelayakan: kelayakan pelamar, kelayakan teknis dan operasional serta kelayakan secara komersial dan ekonomi. Sebagai sebuah stimulus untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia, hibah ini memberi prioritas bagi proyek-proyek energi terbarukan—baik yang sedang atau akan berlangsung—yang mengalami kesenjangan pembiayaan (financial gap), misalnya akibat kenaikan tarif listrik. Prioritas juga diberikan terhadap proyek-proyek prospektus yang memerlukan penguatan kinerja keuangan (financial performance) agar menarik di mata bank. Ke-21 proposal juga dinilai memenuhi kriteria tersebut.

Uji tuntas dilakukan ke lokasi proyek ke-21 calon proponen, Ini dilakukanantara lain untuk mengkaji kepastian hukum pada struktur proyek yang diusulkan, mengkaji kecukupan pembagian risiko dalam kontrak proyek, serta memastikan keberlanjutan Pembangkit Listrik tersebut. Aspek lain yang diinvestigasi adalah ekuitas calon

proponen dan status pembebasan lahan proyek. Hasil uji tuntas menunjukkan ke-21 pelamar lolos kriteria-kriteria tersebut dan direkomendasikan untuk melaju ke tahap rapat Komite Investasi. Sebanyak 8 proponen telah meneken kontrak hibah penuh, sebagian lainnya masih perlu mengikuti pendampingan. Usai dibahas dalam rapat Komite Investasi dan ditindaklanjuti dengan proses negosiasi oleh tim jendela hibah, sebanyak 8 proponen diputuskan layak mendapatkan pendanaan penuh dari Hibah Pembiayaan Bersama Energi Terbarukan. Sementara 8 pemohon lainnya dinilai masih harus memperkuat studi teknis dan kajian pendukung proyek—untuk itu mereka ditetapkan memperoleh Hibah Bantuan Teknis dan Persiapan Proyek (TAPP).

Ke-8 proposal yang lolos dinilai telah memiliki studi kelayakan yang baik, dari sisi teknis maupun lingkungan. Seluruhnya juga telah menunjukkan keabsahan dokumen proyek. Sebagian proponen bahkan sudah mengantungi Perjanjian Jual Beli Listrik (PPA). Hibah penuh diprioritaskan bagi proyek-proyek yang lebih memiliki kepastian untuk implementasi. MCA - Indonesia perlu memastikan bahwa investasi yang ditanamkan akan berbuah bagus untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan yang lebih besar di Indonesia.

Hibah TAPP merupakan bagian dari upaya mempersiapkan investasi yang bagus. Penguatan studi dalam fase TAPP dilakukan selama sekitar 6 bulan. Terdapat empat tahap studi, dimulai dari analisis dokumen, investigasi ke lapangan, usulan improvisasi, dan pengajuan laporan akhir—kesemuanya untuk membangun proyek pembangkit yang layak secara teknis dan meminimalisir risiko kegagalan (failed) saat diimplementasikan. Studi juga krusial untuk memastikan kesinambungan proyek.

Banyak dijumpai misalnya kasus pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang berumur pendek karena hulu sungai telah berubah jadi pemukiman atau industri. Analisis Bentang Alam dan Kehidupan (LLA) perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal semacam itu.

Page 27: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 27

www.mca-indonesia.go.id

Gelombang kedua hibah menjaring proposal di area yang lebih luas. Hibah Pembiayaan Bersama Energi Terbarukan telah melakukan gelombang kedua Panggilan untuk Proposal (CfP) dan menjaring sebanyak 50 proposal hingga Maret 2016. Lokasi proyek diperluas dari semula 13 provinsi

menjadi 21 provinsi guna meningkatkan penyerapan dana hibah. Namun sejumlah persyaratan diperketat, misalnya keharusan adanya PPA bagi proyek energi terbarukan bertenaga air.

Penerimaan Proposal Gelombang Pertama16 Januari-27 April 2015Kertas Konsep yang diterima: 50

Penerimaan Proposal Gelombang Kedua5 November 2015-15 Februari 2016Kertas Konsep yang diterima: 50

Seleksi Kertas Konsep22 Agustus 2015. Penerima hibah TAPP: 8Penerima hibah Penuh: 8

Seleksi Kertas Konsep24 Juni 2015 Kertas Konsep yang lolos seleksi: 21

Seleksi Kertas KonsepFebruari-April 2016. Pelamar yang ditetapkan Komite Investasi menerima hibah: 19

Seleksi Komite InvestasiApril-Juni 2016Penerima hibah TAPP: 1Penerima hibah Penuh: 11

PROSES SELEKSI HIBAH PENDANAAN BERSAMA ENERGI TERBARUKAN

Page 28: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 28

www.mca-indonesia.go.id

Tabel 4. Deskripsi Proyek Penerima Hibah Pembiayaan Bersama Energi Terbarukan Komersial

No Penerima Hibah Deskripsi Proyek

1. PT Tombolo Energy Proyek PT Tombolo Energy ini bertujuan membangun pembangkit listrik mini hidro berkapasitas 2.4 MW untuk komunitas Tombolo Pao di Gowa, Sulawesi Selatan. Proyek ini telah beroperasi secara komersial, namun membutuhkan investasi tambahan untuk mengoptimalisasi produksi listrik. Hibah MCA - Indonesia akan memitigasi risiko operasi pembangkit listrik, meningkatkan ketersediaan pembangkit, dan mengadakan program pengembangan masyarakat di sekitar area proyek melalui mekanisme pembagian keuntungan.

2. PT Sinar Agro Raya Proyek berada di wilayah Pabrik Kelapa Sawit Sinar Agro Raya. Proyek berkapasitas 1 MW ini bertujuan untuk menangkap gas methan yang dilepaskan kolam Pengelolaan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan membangun penutup pada kolam tersebut. Gas methan yang ditangkap kemudian digunakan sebagai bahan bakar mesin gas untuk menghasilkan listrik yang akan didistribusikan oleh PT PLN ke warga Dusun Pangkalan Kerinci, Desa Rantau Baru/Sekijang, Kabupaten Pelawan, Provinsi Riau.

3. PT Indomakmur Sawit Berjaya

Proyek berlokasi di Dusun Rambah Hilir, Desa Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau dan ditujukan untuk menghasilkan listrik bagi masyarakat sekitar yang akan dialirkan oleh PT PLN. Proyek berkapasitas 1 MW ini dirancang untuk menangkap gas methan yang dilepaskan oleh kolam Pengelolaan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan menggunakannya sebagai bahan bakar mesin gas guna menghasilkan listrik.

4. PT Bahana Nusa Interindo

Proyek berkapasitas 1 MW ini juga ditujukan untuk menangkap gas methan dari kolam Pengelolaan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit guna menghasilkan listrik khususnya bagi masyarakat Dusun Bangko Pusako, Desa Kepenghuluan Bangko Sempurna, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Proyek ini akan menjadi model percontohan di Indonesia dengan Perjanjian Jual Beli Listrik di bawah skema Pembangkit Listrik Milik Swasta.

5. PT Selo Kencana Energi

Proyek mini hidro Lubuk Gadang yang dikelola PT Selo Kencana ini berlokasi di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Meski telah beroperasi secara komersial, kondisi pembangkit listrik berkapasitas 8 MW ini tidak optimal. Hibah MCA - Indonesia akan meningkatkan faktor ketersediaan dan kapasitas pembangkit listrik untuk mencapai level minimum yang disyaratkan Perjanjian Jual Beli Listrik. Proyek bermanfaat untuk mengurangi gangguan listrik, meningkatkan aktivitas ekonomi, dan membuka lapangan kerja baru.

6. PT Citra Metro Biccon Energi

Proyek yang akan dibangun adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas sebagai sumber listrik bagi warga Dusun Sungai Gelam, Desa Petaling Jaya, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Pembangkit berkapasitas 1 MW ini akan menangkap gas metan dari kolam Pengelolaan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit untuk menghasilkan listrik yang akan didistribusikan ke masyarakat oleh PT PLN. Pembangkit ini berlokasi di Pabrik Kelapa Sawit PT Biccon Agro Makmur.

7. PT Sumber Daya Investasi

Proyek mini hidro Koko Babak yang diusung PT Sumber Daya Investasi berlokasi di Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pembangkit berkapasitas 0.9 MW tersebut ditargetkan beroperasi pada 2015, namun gagal karena kerusakan waterway akibat banjir. Hibah MCA - Indonesia bermanfaat untuk memastikan kelanjutan proyek tersebut. Pemilik proyek akan membuat program untuk membantu wanita dan kelompok miskin bercocok tanam.

8. PT Sumber Daya Investasi

Pembangkit listrik tenaga mini hidro Koko Kumbi ini tengah melangsungkan konstruksi ketika banjir melanda dan memicu kerusakan. Proyek berkapasitas 1.3 MW ini berlokasi di Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara. Hibah MCA - Indonesia membantu pelaksana program merenovasi pembangkit guna mencapai target operasi komersial. Ketersediaan listrik akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi komunitas lokal.

Page 29: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 29

www.mca-indonesia.go.id

2.6. HIBAH PENGETAHUAN HIJAU

Hibah ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas sumber daya lokal, provinsi dan nasional guna mendorong strategi pembangunan rendah karbon. Secara umum hibah ini bergerak pada dua area, pertama, pengumpulan dan penyebaran hasil serta pembelajaran Proyek Kemakmuran Hijau; kedua, peningkatan keterampilan hijau (green skills), antara lain untuk mendukung profesi atau keahlian yang menerapkan prinsip rendah karbon. Termasuk yang didorong melalui hibah ini adalah pengembangan pusat-pusat keunggulan yang berhubungan dengan konsep pembangunan rendah karbon dengan fokus pada energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam, dan pembangunan berkelanjutan.

Undangan Pernyataan Minat (EOI) menggalang 165 Kertas Konsep. Panel Penilai Teknis kemudian meninjau kelayakan ke-165 Kertas Konsep tersebut dan hanya meloloskan 16 pelamar ke tahap selanjutnya. Ke-16 Kertas Konsep terpilih dinilai mampu memenuhi syarat kelayakan proyek terkait tujuan kegiatan Pengetahuan Hijau, kesinambungan proyek setelah berakhirnya hibah MCA - Indonesia, adanya pendekatan-pendekatan inovatif, serta syarat kelayakan organisasi antara lain kapasitas penyediaan dana padanan 10 persen dari total biaya proyek. Pelamar yang lolos diminta menyusun proposal penuh.

7 proposal melaju ke rapat Komite Investasi. Satu kandidat mengundurkan diri, sehingga hanya 15 proposal yang turut serta ke tahap evaluasi oleh Panel Penilai Teknis. Tahap penilaian proposal ini juga melibatkan Tim Pendukung Administrasi Hibah (GAST) serta enam penasihat teknis dan pemantau.

Indikator kelayakan antara lain konsistensi proposal dengan Kertas Konsep, pemenuhan persyaratan pendanaan bersama, serta adanya keterkaitan proyek dengan tujuan proyek hibah Pengetahuan Hijau. Tahap terakhir adalah fase penilaian kriteria evaluasi. Fase paling krusial ini mengkaji usulan proyek atas lima komponen, yakni relevansi proyek dengan prioritas nasional dan lokal, kapasitas proponen dalam implementasi, pendekatan teknis

yang diusulkan, kejelasan alokasi bujet, serta dampak dan kesinambungan proyek. Panel Penilai Teknis menetapkan 7 proposal dengan ranking tertinggi untuk melaju ke tahap rapat Komite Investasi.

Calon proponen diwajibkan melakukan kajian tambahan. Melalui evaluasi yang menyeluruh, rapat Komite Investasi menetapkan ke-7 calon proponen layak untuk menerima hibah. Namun calon proponen diminta untuk memperbaiki aspek-aspek yang masih meragukan terkait keterlaksanaan (feasibility) dan kesinambungan proyek. Untuk itu calon proponen diharuskan mengadakan kajian pasar dan kajian tingkat kematangan sebagai prasyarat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).

Kajian pasar dilakukan untuk memastikan bahwa usulan proyek didasarkan atas adanya permintaan dari masyarakat atau pemangku kepentingan terkait sehingga keluaran (output) proyek dapat diserap oleh pengguna akhir. Sementara kajian tingkat kematangan ditujukan untuk mengukur kapasitas organisasi saat ini sebagai rujukan untuk menakar kemampuan organisasi dalam mencapai target yang diusulkan proyek.

Sejumlah penyesuaian terhadap konten proposal dilakukan guna mengakomodir hasil kajian itu antara lain berupa revisi rencana mitigasi, bujet indikatif, kerangka waktu, bahkan lokasi proyek. Guna membantu proponen dalam mengadaptasi hasil kajian ke dalam proposal, MCA - Indonesia membuka klinik penyusunan proposal pada Agustus hingga September 2015. Pada tanggal 18 September 2015, ke-7 calon penerima hibah menandatangani Nota Kesepahaman setelah permintaan kajian dipenuhi dan revisi proposal dinilai mencukupi. Pelibatan Pemerintah Daerah dirintis guna menjaga kesinambungan proyek. Pasca penandatanganan Nota Kesepahaman, MCA - Indonesia memfasilitasi serangkaian pertemuan awal program dan pertemuan koordinasi antara proponen hibah dengan pemda di 4 provinsi proyek, yaitu NTB, NTT, Jambi, dan Sulawesi Barat. Pertemuan ini

Page 30: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 30

www.mca-indonesia.go.id

ditujukan untuk menjembatani hubungan baik antara pelaksana hibah dengan pemda. Pertemuan menjadi ajang bertukar pikiran, dimana proponen kembali memaparkan detail program dan meminta masukan pemda. Lebih jauh pertemuan semacam ini

diarahkan untuk menumbuhkan kepemilikan pemda terhadap proyek hibah Pengetahuan Hijau. Ini krusial guna memastikan kesinambungan proyek di masa mendatang.

Tabel 5. Deskripsi Proyek Penerima Hibah Pengetahuan Hijau

No Penerima Hibah Deskripsi Proyek

1. Konsorsium PETUAH

Proyek yang diusulkan konsorsium tujuh universitas negeri ini bertujuan untuk membangun pusat-pusat keunggulan pengetahuan hijau. Selain di Institut Pertanian Bogor sebagai pusat utama, sebanyak 6 pusat keunggulan dengan beragam tema akan didirikan di Universitas Jambi, Universitas Sriwijaya, Universitas Udayana, Universitas Mataram, Universitas Nusa Cendana, dan Universitas Hasanuddin: mulai dari pusat pengetahuan tentang pertanian tanah kering, energi terbarukan berbasis komunitas, manajemen penggunaan lahan yang cerdas, hingga konservasi lahan gambut.

2. Konsorsium Hijau Proyek dirancang untuk meningkatkan kapasitas anak muda di daerah pedesaan guna menangkap pengetahuan hijau dan mengatasi krisis sosio-ekologis di berbagai bentang alam dan praktik spasial di wilayah target. Keluaran yang akan dicapai antara lain dibangunnya pusat pembelajaran komunitas yang memasukkan program literasi ekologi, terciptanya keahlian baru di desa yang berbasis pengetahuan hijau, serta adanya kodifikasi dan diseminasi pengetahuan lokal guna mengatasi isu lingkungan.

3. Yayasan BaKTI Melalui proyek ini Yayasan BaKTI akan berperan sebagai manajer pengetahuan bagi aktivitas proyek Pengetahuan Hijau dan proyek Kemakmuran Hijau lainnya. BaKTI akan melakukan pengumpulan dan pendokumentasian pengetahuan hijau di seluruh proyek-proyek tersebut, dilanjutkan dengan diseminasi pengetahuan melalui berbagai jaringan, event, dan kanal media guna memudahkan pemangku kepentingan dan penerima manfaat menjangkau dan mengadopsi pengetahuan itu.

4. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Proyek yang diusung LPEM UI ini bertujuan untuk menyusun kerangka rujukan dari sistem anggaran jangka menengah menggunakan pendekatan penganggaran hijau (green budgeting). Proyek akan memperbaiki praktik-praktik pemrograman, perencanaan keuangan dan penganggaran pemda. Keluaran yang ingin dicapai antara lain peningkatan kapasitas pemda dalam mengimplementasikan penganggaran hijau dan pengadopsian green budgeting oleh provinsi.

Penerimaan Pernyataan Minat19 Desember 2014-17 Februari 2015. Pernyataan minat yang diterima: 165

Penerimaan Proposal Penuh7 Mei-9 Juni 2015Proposal penuh yang diterima: 15

Seleksi Pernyataan Minat18 Februari-31 Maret 2015Pernyataan minat yang lolos seleksi: 16

Seleksi Komite Investasi29 Juli 2015. Pelamar yang ditetapkan Komite Investasi menerima hibah: 7

Penandatanganan Perjanjian18 September 2015. Penerima hibah: 7

Seleksi Pra-Komite Investasi10 Juni-29 Juli 2015Proposal Penuh yang lolos ke Komite Investasi: 15

Negosiasi dan Revisi Proposal 30 Juli-17 September 2015

PROSES SELEKSI HIBAH PENGETAHUAN HIJAU

Page 31: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 31

www.mca-indonesia.go.id

No Penerima Hibah Deskripsi Proyek

5. Konsorsium HiVOS Proyek bertajuk GADING ini akan meningkatkan keterampilan para petani dalam memanfaatkan lemna dan bio-slurry agar masyarakat desa dapat memperoleh pendapatan dari bisnis-bisnis terkait seperti produksi pupuk organik, gulma, budi daya perikanan, sayur mayur dan buah-buahan. Salah satu keluaran proyek adalah sistem pertanian dan manajemen sampah terintegrasi berbasis pemanfaatan bio-digest dan gulma sebagai pakan ternak organk dan pupuk alami.

6. Konsorsium JetPro-KM Utama

Proyek ini bertujuan membangun pelatihan sertifikasi bagi operator energi baru terbarukan di bidang sinar matahari, biomassa, tenaga angin dan air mini, bekerja sama dengan sejumlah industri dan diakreditasi oleh Kementerian Tenaga Kerja. Keluaran proyek ini antara lain didirikannya lembaga sertifikasi profesional dan dilatihnya para penguji untuk teknologi energi terbarukan.

7. Konsorsium PKSPL Institut Pertanian Bogor

Proyek ini terfokus pada upaya manajemen pengetahuan terhadap pembangunan rendah karbon di wilayah pesisir Nusa Tenggara. Keluaran utama proyek ini adalah tersedia dan terjangkaunya data spasial dan non-spasial untuk pengembangan SEA-LEDS atau Strategi Penaksiran Lingkungan dan Pembangunan Rendah Karbon di fasilitas-fasilitas manajemen pengetahuan di lokasi target. SEA-LEDS dapat digunakan untuk perencanaan dan praktik pembangunan wilayah pesisir.

Page 32: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 32

www.mca-indonesia.go.id

PROYEK KESEHATAN DAN GIZI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENGURANGI STANTING (PKGBM)

03

Page 33: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 33

www.mca-indonesia.go.id

Proyek Ini bertujuan mengurangi dan mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR), serta anak pendek dan anak kurang gizi di wilayah sasaran. PKGBM dirancang karena tingginya jumlah anak yang pertumbuhannya tidak maksimal di Indonesia, yakni 9 juta anak atau yang terbesar keempat di dunia. Lebih dari sepertiga anak usia bawah lima tahun di Indonesia mengalami stanting atau tinggi badan di bawah rata-rata umurnya. Selain itu, diperkirakan terdapat 3,3 juta anak Indonesia yang kurus.

Stanting ialah masalah kurang gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama. Indikator utama anak stanting ialah badan yang pendek. Kekurangan gizi pada usia dini juga meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan mudah infeksi dan sakit, postur tubuh tidak maksimal saat dewasa, serta berkurangnya kemampuan kognitif. Semua ini akan berdampak pada kerugian ekonomi jangka panjang bagi Indonesia.

PKGBM sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk mengurangi prevalensi stanting menjadi 28 persen pada 2019. Untuk itu PKGBM menerapkan kemitraan publik dan swasta sebagai struktur utama proyek dan melibatkan sejumlah kementerian termasuk Bank Dunia sebagai mitra pelaksana.

PKGBM melakukan intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak guna mencegah dampak negatif jangka panjang dari anak pendek akibat kekurangan gizi. Dalam implementasinya PKGBM menerapkan tiga pendekatan yang saling bersinergi: pertama, dari sisi permintaan; kedua, dari sisi suplai; dan ketiga, kegiatan komunikasi, pengelolaan proyek, serta monitoring dan evaluasi.

Page 34: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 34

www.mca-indonesia.go.id

3.1. KEGIATAN PENCEGAHAN STANTING DARI SISI PERMINTAAN

Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan permintaan masyarakat secara berkelanjutan terhadap layanan kesehatan dan gizi. Komponen kegiatan ini adalah ketersediaan pendamping, perencanaan partisipatif, dan hibah. Pendamping berperan meningkatkan kapasitas masyarakat dan aparat pemerintah, serta memfasilitasi proses perencanaan partisipatif masyarakat. Adapun hibah diwujudkan melalui Bantuan Langsung Masyarakat bagi kecamatan lokasi proyek untuk membiayai kegiatan hasil perencanaan partisipatif.

Jumlah usulan dari masyarakat untuk kegiatan pencegahan stanting sangat tinggi. Melalui perencanaan partisipatif dalam Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC), masyarakat

mengidentifikasi masalah dan merumuskan proposal untuk mengatasinya. Pada 2015 lebih dari separuh (53 persen) proposal yang diajukan masyarakat merupakan proposal kegiatan gizi dan stanting (lihat tabel). Total hibah yang disalurkan MCA-Indonesia untuk mendanai 23.177 kegiatan tersebut adalah sekitar 655,5 miliar rupiah. Kegiatan GSC yang didukung oleh MCA-Indonesia dilaksanakan di 5.753 desa, 499 kecamatan, 66 kabupaten, dan 11 provinsi. Guna menjalankan program tersebut telah direkrut dan ditempatkan sebanyak 22 konsultan nasional, 44 konsultan provinsi, 198 konsultan kabupaten, dan 618 fasilitator kecamatan, serta 11.506 fasilitator desa yang secara khusus turut dibiayai Anggaran Dana Desa.

Tabel 6. Alokasi Hibah Melalui GSC hingga Akhir 2015

Penggunaan block grant Jumlah kegiatan tahun 2014 Jumlah kegiatan tahun 2015

Jumlah desa yang melaporkan 4.492 4.965

Kegiatan bidang kesehatan 37.069 43.094

Kegiatan bidang pendidikan 12.739 13.026

Kegiatan lainnya 398 52

Kegiatan gizi dan stanting 20.157 23.177

Page 35: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 35

www.mca-indonesia.go.id

3.2. KEGIATAN PENCEGAHAN STANTING DARI SISI SUPLAI

Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan serta intervensi sektor swasta agar mampu memberikan pelayanan kesehatan dan gizi yang lebih baik. Kegiatan ini terdiri dari pelatihan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA), pelatihan pemantauan pertumbuhan, serta pelatihan pemicuan sanitasi. Kegiatan lainnya ialah pengembangan sanitasi dan kebersihan, pemberian suplemen zat gizi mikro bagi ibu hamil dan anak-anak, penyediaan alat pengukur tinggi badan anak, serta memfasilitasi intervensi sektor swasta dalam perbaikan sanitasi masyarakat.

Hampir sepertiga target peserta pelatihan PMBA telah dilatih. Pelatihan ini membidik 17.661 orang di 64 kabupaten, terdiri dari elemen kader Posyandu, bidan, petugas Puskesmas, staf dinas kesehatan kabupaten dan provinsi, dan fasilitator nasional. Hingga triwulan ke-12 Program Compact, 4.749 orang telah mengikuti pelatihan konseling PMBA atau 27 persen dari target (lihat tabel). Menimbang besarnya jumlah target peserta, pelatihan PMBA dilakukan secara berjenjang. Jenjang pertama yang telah tuntas ialah pelatihan bagi 31 orang fasilitator tingkat nasional. Fasilitator nasional kemudian melatih staf dinas kesehatan provinsi. Secara estafet provinsi melatih staf dinas kesehatan kabupaten, dan seterusnya. Staf Puskesmas menjadi garda terdepan untuk melatih dua elemen yang paling intensif bersinggungan dengan ibu hamil, yakni bidan desa dan kader Posyandu.

Mekanisme pembayaran disepakati, pelatihan konseling PMBA diakselerasi. Lokasi PKGBM yang luas dan cakupan aktivitas hingga ke level desa menuntut mekanisme pembiayaan yang efisien. Mekanisme ini disepakati sekitar Agustus 2015. Setelah itu pelatihan PMBA di berbagai daerah dapat dieksekusi dengan baik dan diakselerasi. Seluruh pelatihan ditargetkan tuntas pada pertengahan 2016.

Mekanisme pembiayaan semula diujicobakan melalui salah satu bank, namun kurang efektif. Akhirnya disepakati mekanisme pembayaran kegiatan PKGBM melalui kerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Dalam hal ini dana kegiatan MCA - Indonesia akan diestafetkan oleh Kementerian Kesehatan ke dinas kesehatan provinsi, kabupaten, hingga ke lokasi kegiatan PKGBM. Mekanisme ini dinilai akuntabel sebab telah seizin Kementerian Keuangandan lebih berkesinambungan karena dana dikelola langsung oleh pemangku kepentingan di kabupaten. Pasca kesepakatan tersebut, Panduan Manajemen Keuangan PKGBM disusun. Pembukaan 84 rekening untuk mendanai pelatihan di lokasi proyek PKGBM terealisasi pada September 2015. Uji coba mekanisme ini dilakukan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Pelatihan dapat secara efektif memberikan penambahan pengetahuan PMBA bagi peserta. Hasil ujian prapelatihan (pre-test) memperlihatkan masih ada peserta memperoleh skor 1 dari total skor 15, indikasi rendahnya pengetahuan tentang PMBA. Namun, setelah pelatihan, skor minimal yang diperoleh peserta adalah 6. Dalam ujian prapelatihan, peserta yang memperoleh skor sempurna hanya 7 orang, sementara pascapelatihan melejit menjadi 680 orang. Ini mengindikasikan metode pelatihan PMBA cukup efektif meski dilakukan secara berjenjang.

Peninjauan singkat ke lokasi target (spot check) menunjukkan kinerja kader Posyandu meningkat pasca pelatihan PMBA. Pemantauan acak oleh MCA-Indonesia ke lokasi PKGBM di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Desember 2015 menunjukkan dua hal: pertama, kader lebih percaya diri dalam menjelaskan PMBA dan memberi masukan kepada ibu hamil; kedua, kader lebih fleksibel—mereka bisa ditanya kapan saja dan di mana saja, tidak hanya di Posyandu.

Skor minimal yang diperoleh peserta (skala 1-15)

Pre-test Post-test

1 6

Jumlah peserta yang memperoleh nilai sempurna(total peserta: 4.749)

Pre-test Post-test

7 680

Page 36: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 36

www.mca-indonesia.go.id

Tabel 7. Pelatihan Konseling PMBA hingga Triwulan Pertama 2016

Pencapaian Target Presentase

Kader Posyandu 3.226 10.800 30

Bidan 656 5.400 12

Staf Puskesmas 739 1.280 58

Staf Dinkes Kabupaten 80 128 63

Staf Dinkes Provinsi 17 22 77

Fasilitator nasional 31 31 100

Pencapaian Target Presentase

Staf Puskesmas 727 1.280 57

Staf Dinkes Kabupaten 100 128 78

Staf Dinkes Provinsi 25 22 114

Fasilitator Nasional 48 48 100

Tabel 8. Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan hingga Triwulan Pertama 2016

MCA-Indonesia juga akan mengadakan pelatihan pemantauan dukungan (supporting supervision) untuk meningkatkan keterampilan staf Puskesmas dalam memantau kader Posyandu. Staf Puskesmas akan memonitor apakah kader melakukan konseling, dan apakah kader melakukan konseling dengan benar. Pemantauan terhadap kinerja kader penting mengingat pelatihan konseling PMBA hanya diberikan satu kali dan menimbang posisi strategis kader dalam menjangkau ibu hamil. Petunjuk Teknis Operasional pelatihan tersebut tengah disusun.

Distribusi gizi mikro belum dapat paralel dengan tuntasnya pelatihan PMBA. Pengadaan dan distribusi Taburia, gizi mikro untuk anak, tertunda akibat masih adanya serangkaian diskusi antara MCA-Indonesia, MCC dan Kemenkes tentang mekanisme kontrol kualitas. Proses ini bertujuan memastikan gizi mikro tidak menimbulkan efek negatif bagi anak. Guna menerapkan prinsip kehati-hatian, ditetapkan Taburia akan terlebih dahulu didistribusikan di tiga daerah percontohan, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan, lantas dievaluasi. Sementara pengadaan tablet zat besi untuk ibu hamil dilakukan setelah dirilisnya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang formula tablet yang baru pada Desember 2014. Namun pengadaan tablet tersebut masih menunggu disusunnya Petunjuk Teknis Operasional dan dokumen lelang yang cukup menyita waktu.

Lebih dari separuh staf Puskesmas di lokasi sasaran telah dilatih untuk memantau pertumbuhan. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan

staf Puskesmas mendeteksi kurang gizi pada balita dan melakukan intervensi dini terhadapnya. Hingga triwulan ke-12 Program Compact, sebanyak 727 staf Puskesmas, dari total target 1.280 staf, di area proyek PKGBM telah memperoleh pelatihan (lihat tabel). Pelatihan juga melibatkan elemen dari Dinkes kabupaten dan provinsi. Hingga Maret 2016 pelatihan telah melibatkan 900 partisipan dari berbagai elemen atau 87,25 persen dari total target peserta.

Serupa dengan pelatihan konseling PMBA, pelatihan pemantauan pertumbuhan semula ditargetkan tuntas pada 2015, namun tertunda karena belum disepakatinya mekanisme pembayaran kegiatan PKGBM. Pelatihan pemantauan pertumbuhan dieksekusi dengan cepat setelah disepakatinya mekanisme tersebut. Jumlah target peserta yang jauh lebih sedikit (1.478 orang) membuat pelatihan pemantauan pertumbuhan yang juga dilakukan secara berjenjang ini lebih cepat tuntas ketimbang pelatihan PMBA (17.661 orang).

MCA-Indonesia mendorong agar pemantauan pertumbuhan bersifat wajib. Seiring dengan itu, pengadaan alat ukur disiapkan. Meski pelatihan telah diberikan, kegiatan pemantauan pertumbuhan balita oleh staf Puskesmas masih bersifat sukarela. Padahal pengukuran tinggi balita penting untuk mengetahui efektivitas program pencegahan stanting. Untuk itu MCA-Indonesia merintis kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mewajibkan aktivitas pemantauan pertumbuhan balita setidaknya di lokasi target Program Compact. MCA-Indonesia turut membantu menyusun kerangka acuan implementasi

Page 37: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 37

www.mca-indonesia.go.id

kebijakan itu dan akan mempercepat pengadaan alat ukur balita (alat antropometri) sebagai penunjang kewajiban tersebut.

Pengadaan alat antropometri yang direncanakan didistribusikan tahun 2015 terganjal oleh sejumlah kendala, yakni lamanya proses untuk menetapkan standar alat antropometri, batalnya proses lelang karena ketiadaan perusahaan yang memenuhi syarat, serta sulitnya menemukan mekanisme transfer aset yang efektif. Ketiga kendala kini telah teratasi.

Akselerasi pelatihan pemicuan sanitasi telah dimulai. Pelatihan pemicuan sanitasi baru menjangkau 448 orang dari target 8.058 peserta, atau 5,5 persen, hingga triwulan pertama 2016. Seiring dengan telah tuntasnya sejumlah Pelatihan untuk Pelatih (ToT) dan disepakatinya mekanisme pembiayaan, penyelesaian pelatihan akan dipercepat dengan target finalisasi pada pertengahan 2016.

ToT pelatihan sanitasi telah dimulai Maret 2015, namun sempat terhenti beberapa bulan sehubungan dengan belum disepakatinya mekanisme pembiayaan pelatihan PKGBM dan keengganan sejumlah daerah untuk menggelar pelatihan pemicuan sanitasi tanpa ketersediaan insentif. Setelah mekanisme pembiayaan disepakati, pelatihan di tingkat pelatih, khususnya untuk staf Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, dimulai kembali dan telah menjangkau seperlima dari total target.

Pelatihan sanitasi merupakan bagian dari strategi penciptaan permintaan dalam pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) PKGBM. Pelatihan dengan mekanisme berjenjang ini memberikan keterampilan kepada pemangku kepentingan untuk memicu masyarakat menggunakan dan memiliki jamban sehat.

Koordinasi dengan pengambil kebijakan di daerah terus dilakukan guna menciptakan ‘’lingkungan yang mendukung’’ (enabling environment). Serangkaian pertemuan terkait sanitasi diadakan

tim PKGBM dengan para pemangku kepentingan di daerah target. Hingga triwulan ke-12 Program Compact, kegiatan yang telah dilakukan meliputi rapat koordinasi kelompok kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) di 4 kabupaten, sosialisasi dan lokakarya perencanaan teknis tingkat kabupaten di 9 kabupaten, serta rapat perdana dan lokakarya perencanaan tingkat kecamatan di 11 kabupaten. Aktivitas tersebut merupakan bagian dari advokasi untuk menumbuhkan kesadaran dan menggalang komitmen para pimpinan daerah di berbagai level, sebagai enabling environment, bagi terlaksananya pemicuan sanitasi di masyarakat. Enabling environment merupakan salah satu pilar dari tiga komponen pendekatan STBM. Advokasi terhadap pimpinan daerah menjadi krusial mengingat di banyak daerah, migrasi masyarakat ke jamban sehat masih tergantung pada inisiatif pimpinan daerah.

Kendati kegiatan pemicuan masih terbatas, masyarakat telah mulai memesan jamban. Jumlah staf Puskesmas dan kader yang telah dilatih masih minim, baru 3 persen dari target, menyusul belum dilatihnya seluruh trainer di level provinsi dan kabupaten. Namun staf Puskesmas dan kader tersebut sudah langsung melakukan pemicuan sanitasi dan mulai membuahkan hasil. Enam unit jamban sehat telah dipesan masyarakat ke wirausaha sanitasi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Wirausaha sanitasi di kabupaten tersebut merupakan bagian dari total 83 wirausaha sanitasi yang telah memperoleh mentoring sanitasi hingga triwulan pertama 2016. Pelatihan wirausaha sanitasi adalah bagian dari komponen ketiga STBM, yakni penguatan pasokan fasilitas sanitasi. Pelatihan ini membidik pemilik toko atau tukang bangunan di wilayah target untuk diajarkan cara membuat jamban sehat. Penciptaan wirausaha sanitasi bertujuan memastikan ketika perubahan perilaku terjadi dan masyarakat ingin bermigrasi ke jamban sehat, jamban sudah tersedia dan terjangkau.

Pencapaian Target Presentase

Kader 4 4.368 0,1

Staf Puskesmas 204 2.560 8

Staf Dinkes Kabupaten 129 499 26

Staf Dinkes Provinsi 24 128 18,7

Pengusaha 83 499 17

Fasilitator nasional 4 4 100

Tabel 9. Pelatihan Pemicuan Sanitasi hingga Triwulan Pertama 2016

Page 38: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 38

www.mca-indonesia.go.id

Kegiatan ini terdiri dari kampanye komunikasi gizi nasional, pengelolaan proyek, serta pemantauan dan evaluasi. Kampanye bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tentang isu stanting, penyebab, dampak, dan pencegahannya. Kegiatan ini juga bertujuan menggalang komitmen para pemangku kepentingan dalam mengatasi stanting, serta mendorong perubahan perilaku masyarakat di bidang kesehatan dan gizi. Kampanye nasional direncanakan diadakan selama 39 bulan.

Kampanye nasional untuk pencegahan stanting diluncurkan pada Desember 2015. Diperlukan waktu hampir satu tahun sejak strategi kampanye mulai dirancang hingga kampanye memasuki tahap implementasi. Implementasi didahului oleh riset formatif, perancangan kampanye, dan penyusunan kerangka kerja monitoring dan evaluasi. Perancangan kampanye melibatkan proses konsultansi nasional dan perancangan bersama yang intensif.

Sebagai sebuah kampanye nasional, strategi dan konten kampanye perlu memperoleh masukan dan persetujuan Kementerian Kesehatan. MCC turut terlibat aktif dalam proses konsultansi, termasuk UNICEF, WFP, Bank Dunia, dan lembaga terkait lainnya. Setelah rancangan awal diperoleh dan disetujui pemerintah, diadakan uji pendahuluan yang melibatkan 30 diskusi grup terfokus di enam lokasi untuk mengetahui preferensi, pemahaman, dan kenyamanan masyarakat terhadap pesan kampanye. Umpan balik ini menjadi referensi disain akhir materi kampanye. Kampanye media massa telah dilakukan melalui berbagai kanal. Penjangkauan via televisi tercatat paling agresif. Mengacu temuan riset formatif, untuk menjangkau audiens yang beragam secara nasional, televisi ditetapkan sebagai medium utama kampanye via media massa. Kampanye via televisi menargetkan Total Akumulasi Angka Rating (TARP) sebanyak 1.885 hingga proyek Compact berakhir, atau menjangkau sekitar 5 juta pemirsa nasional. Sejak dimulai akhir 2015 rating kampanye via televisi mampu melampaui target. Pada November-Desember 2015 kampanye mencapai angka TARP 634,9 atau 44 persen lebih besar dari target. Sementara pada Januari-Februari 2016 kampanye

mencapai angka TARP 579,9 atau 73 persen di atas target. Kampanye media massa juga dilakukan lewat iklan media cetak, yang masih menjadi sumber referensi berpengaruh di kabupaten dan provinsi. Hingga Februari 2016 iklan pencegahan stanting telah dipublikasikan di tiga koran daerah, yakni Kalteng Pos (Kalimantan Tengah), Sumatera Ekspres (Sumatera Selatan), dan Tribun Pontianak (Kalimantan Barat), dan diperkirakan menjangkau 188 ribu pembaca. Iklan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang stanting, khususnya di kalangan pengambil kebijakan di daerah.

Strategi kampanye juga meliputi acara bincang-bincang (talkshow) dan peliputan media. Sebanyak 4 talkshow di televisi nasional dan lokal, serta 2 talkshow di radio lokal, telah digelar hingga Februari 2016. Talkshow menghadirkan pejabat dinas kesehatan provinsi dan kabupaten serta pakar stanting. Talkshow bertujuan mengadvokasi para pengambil kebijakan: melalui talkshow, mereka diberi medium untuk menjelaskan program pencegahan stanting, sekaligus dibuat akuntabel terhadap masyarakat guna memperkuat komitmen mereka. Hubungan dengan media lokal juga dijalin untuk kepentingan peliputan aktivitas kampanye. Kegiatan ini meliputi undangan liputan dan sirkulasi siaran pers. Dari aktivitas relasi media ini telah dipublikasikan 26 artikel terkait stanting di media lokal, meliputi 19 portal berita online dan 8 koran lokal. Menggunakan kanal media online untuk menjangkau publik. Kampanye via media online dilansir sebagai pendukung kampanye melalui media massa. Tim kampanye menargetkan 100 ribu paparan terkait stanting di media online yang difasilitasi melalui laman kampanye www.gizitinggi.org, Facebook, kanal YouTube, dan portal berita. Sepanjang Februari-Maret 2016 video tentang stanting ditayangkan secara advertorial di kanal YouTube dan berhasil menjangkau 241.846 orang (impressions). Dari jumlah itu 68.332 orang melanjutkan menonton video tersebut dan 209 orang tergerak mengunjungi laman kampanye stanting.

3.3. KOMUNIKASI, PENGELOLAAN DAN EVALUASI

Page 39: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 39

www.mca-indonesia.go.id

Untuk menjangkau pemirsa yang lebih luas, advertorial stanting juga ditayangkan di portal berita kompas.com, okezone.com, serta detik.com. Iklan di detik.com menjangkau 2.699.827 pemirsa, 18.384 diantaranya masuk ke tautan iklan (0,68 persen). Dari 207.409 pemirsa yang terjangkau iklan di kompas.com, 517 masuk ke tautan iklan (0,25 persen). Sementara 219 orang (0,03 persen) masuk ke tautan iklan dari 742.469 pemirsa yang terjangkau iklan di okezone.com. Meski demikian Click True Rate (CTR) dari iklan di tiga portal tersebut melampaui benchmark CTR 0,1 persen. Sosialisasi melalui laman stanting (www.gizitinggi.com) juga terus memperlihatkan kemajuan. Sepanjang Januari-Februari 2016 situs tersebut dikunjungi sedikitnya 1.140 pengguna internet, 71,5 persen diantaranya pengunjung baru. Kunjungan-kunjungan ini terkait dengan lalu lintas konten yang kian aktif: sebanyak 376 konten informasi seperti berita, ficer, dan foto diunggah ke www.gizitinggi.com dan halaman Facebook Gizi Tinggi Prestasi sepanjang periode tersebut. Ini lebih besar dari periode Oktober-Desember 2015 saat hanya terdapat 188 unggahan konten.

Sekitar 900 orang telah terlibat dalam kampanye tingkat kabupaten, yang difokuskan di tiga kabupaten, yakni Ogan Komeling Ilir (Sumatera Selatan), Kapuas (Kalimantan Tengah), dan Landak (Kalimantan Barat). Kampanye ini melibatkan lima kegiatan, yaitu diskusi publik, lokakarya perencanaan kampanye kabupaten, pelatihan bagi jurnalis, pelatihan bagi tokoh komunitas dan agama, pelatihan komunikasi intrapersonal, serta koordinasi caturwulanan tingkat kabupaten.

Diskusi publik bertujuan memperkenalkan isu stanting kepada berbagai pemangku kepentingan dengan menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk pakar gizi. Lokakarya perencanaan

pencegahan stanting dirancang sebagai ruang diskusi terbuka dan partisipatif untuk mengidentifikasi isu terkait kampanye stanting dan menghasilkan poin-poin aksi.

Adapun pelatihan untuk tokoh agama dan masyarakat memberi pemahaman tentang stanting, mengingat peran strategis keduanya dalam mendorong perubahan norma dan perilaku masyarakat. Dalam pelatihan jurnalis, para awak media diperkenalkan mengenai stanting dan efek multidimensionalnya, serta diajak berdialog tentang kode etik jurnalistik terkait pemberitaan isu gizi anak.

Sementara pelatihan komunikasi intrapersonal menargetkan staf Puskesmas dan kader Posyandu agar lebih persuasif dalam mengubah perilaku ibu terkait gizi dan kebersihan. Mengingat pencegahan stanting merupakan kerja lintas sektor, dibentuklah forum koordinasi caturwulanan tingkat kabupaten, sebagai forum antarpemangku kepentingan strategis untuk membahas berbagai isu stanting termasuk soal kampanye.

Sejumlah tantangan menyebabkan jadwal kampanye mundur. Mundurnya pelaksanaan kampanye dari rencana semula pada Juli 2015 menjadi Desember 2015 dipicu antara lain oleh: pertama, perubahan kandidat pelaksana kampanye di tingkat kabupaten dan komunitas dari organisasi agama dengan massa akar rumput menjadi petugas kesehatan dan kader Puskesmas, Posyandu, serta fasilitator PNPM GSC; kedua, perubahan jadwal peluncuran kampanye menjadi saat puncak Hari Kesehatan Nasional 6 Desember 2015; ketiga, adanya perubahan struktur tim kampanye di kontraktor MCA-Indonesia. Tertundanya peluncuran kampanye berimplikasi terhadap mundurnya sejumlah aktivitas yang sebelumnya direncanakan tuntas pada akhir 2015.

Page 40: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 40

www.mca-indonesia.go.id

PROYEK MODERNISASI PENGADAAN04

Page 41: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 41

www.mca-indonesia.go.id

Proyek ini dirancang untuk mempercepat reformasi dan transformasi operasional sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah. Tujuan proyek ini adalah menghemat biaya dan mencapai efisiensi pengadaan barang dan jasa, memastikan kualitasnya sesuai dengan kepentingan publik dan sesuai waktu yang direncanakan. Penghematan ini akan bermuara pada layanan pembelian barang dan jasa yang lebih baik demi peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Proyek ini diselenggarakan MCA - Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) di 45 dari sekitar 600 Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Indonesia. Proyek ini terdiri dari kegiatan profesionalisasi pengadaan dan kegiatan prosedural dan kebijakan.

Proyek Modernisasi Pengadaan mendukung realisasi Rencana Strategi Nasional LKPP 2015-2019, yakni mewujudkan tersedianya sistem informasi pengadaan yang andal, mengurangi dan mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta meningkatkan kemudahan dalam pelaksanaan pengadaan.

Page 42: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 42

www.mca-indonesia.go.id

Kegiatan ini bertujuan memperbaiki fungsi pengadaan dengan meningkatkan kapasitas dan profesionalisme pengadaan. Hal tersebut dilakukan dengan dua cara, pertama, menciptakan tenaga kerja pengadaan yang profesional melalui pelatihan, serta membangun struktur kelembagaan yang memberi kewenangan cukup dan jenjang karir sebagai insentif; kedua, mengoptimalkan aplikasi teknologi informasi termutakhir dalam proses pengadaan guna meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kontrol.

Lebih dari separuh ULP percontohan telah menjadi permanen. Fase pertama Proyek Modernisasi Pengadaan melibatkan 29 ULP percontohan di berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan instansi lainnya (K/L/D/I). Salah satu poin yang disepakati para pimpinan K/L/D/I saat penandatanganan Peta Jalan pengembangan organisasi adalah komitmen menciptakan ULP permanen. Hingga triwulan ke-12 Program Compact, melalui asistensi dan dukungan MCA-Indonesia, sebanyak 16 ULP percontohan yang semula berstatus ad hoc telah menjadi permanen.

Status permanen memberi sejumlah keuntungan strategis bagi ULP. Dari sisi sumber daya manusia, ULP permanen memiliki staf penuh waktu, sehingga staf bisa bekerja lebih fokus dan memiliki sistem penilaian kerja yang lebih terarah. Dari sisi kelembagaan, status permanen memungkinkan proses pengadaan lebih efisien, cepat, dan berdaya guna.

MCA-Indonesia mengawal transformasi ULP dari ad hoc menuju permanen dengan membantu ULP mengetahui kondisi kelembagaan saat ini melalui kajian akademis dan kelembagaan. Kajian tersebut bermanfaat untuk mengidentifikasi beban kerja ULP sehingga, ketika ULP akan berpindah status ke permanen, bentuk kelembagaan yang tepat telah diketahui. MCA - Indonesia juga mendampingi penyusunan regulasi terkait peningkatan status ULP ke permanen, serta turut memantau perkembangan persetujuan rancangan tersebut di DPRD. Lebih dari seratus jabatan fungsional di ULP terbentuk. MCA - Indonesia berkontribusi terhadap terciptanya 106 jabatan fungsional ahli pengadaan

di 29 ULP percontohan. Ini jumlah yang signifikan mengingat hingga kini hanya terdapat 230 jabatan fungsional secara nasional di 550 ULP. Proyek Modernisasi Pengadaan menargetkan membentuk 217 jabatan fungsional hingga akhir tahun 2016 di seluruh ULP percontohan.

Keberadaan pejabat fungsional penting guna meningkatkan kinerja ULP. Sebelumnya staf ULP bersifat struktural sehingga rentan mengalami rotasi tugas. Status pejabat fungsional memastikan penyandangnya akan menjadi pegawai tetap di bidang pengadaan, mempunyai sistem penilaian kinerja tersendiri, memperoleh insentif khusus, serta memiliki jenjang karier. Pendampingan MCA - Indonesia untuk mendorong terbentuknya jabatan fungsional di ULP dilakukan melalui mentoring. Tim mentoring membantu menginventarisir kesenjangan persyaratan menuju jabatan fungsional dan mencarikan solusi. Solusi yang diberikan antara lain memenuhi ketersediaan Tim Penilai, membantu menyusun perhitungan insentif pejabat fungsional dan mengawal ULP menghadap ke kepala daerah terkait insentif.

Lebih dari 200 staf dan non-staf ULP percontohan telah memperoleh sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa tingkat dasar. Hingga triwulan ke-12 program Compact, 398 staf dan non-staf di ULP percontohan telah memperoleh pelatihan keterampilan pengadaan tingkat dasar dan 217 di antaranya telah dapat memperoleh sertifikat. Pelatihan dilakukan oleh lembaga konsultan internasional berpengalaman untuk memberi kepastian kualitas.

LKPP dan MCA - Indonesia meninjau modul pelatihan sebelum pelatihan digelar. Pelatih terdiri dari pakar pengadaan nasional dan internasional agar peserta bukan saja mengetahui studi kasus atau praktik baik di luar negeri, tetapi juga memahami cara pelaksanaannya dalam konteks lokal. Hingga Program Compact berakhir, ditargetkan telah dilatih sebanyak 1.000 orang meliputi 500 staf ULP, 450 non-staf ULP, dan 50 auditor. Guna memastikan peserta dapat mempraktikkan materi

4.1. KEGIATAN PROFESIONALISASI PENGADAAN

Page 43: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 43

www.mca-indonesia.go.id

pelatihan, MCA-Indonesia mengadakan mentoring melalui kunjungan langsung ke ULP percontohan. Hingga kini telah dilakukan 254 kali mentoring atau 96 persen dari target. Seiring kian banyaknya staf yang dilatih pengembangan organisasi, ULP mampu meningkatkan jumlah indikator kinerja yang dilaporkan. Sebelum program Compact, hanya ada 3 dari 29 ULP percontohan yang membuat laporan kinerja tahunan dan terbatas pada 2 indikator kinerja. Ketika fase pertama Proyek Modernisasi Pengadaan berakhir, terjadi peningkatan drastis: telah ada 18 ULP percontohan membuat laporan kinerja tahunan dan dengan jumlah indikator tertinggi, yakni 9 indikator, untuk hasil kerja tahun 2015.

Pelaporan kinerja tahunan merupakan tindak lanjut pelatihan pengembangan organisasi. Hingga triwulan ke-12 Program Compact, 324 orang, terdiri dari 216 staf ULP dan 108 non-staf ULP, telah memperoleh pelatihan ini. Pelatihan pengembangan institusi ini dirancang untuk meningkatkan kematangan ULP percontohan. Tingkat kematangan direfleksikan oleh 9 indikator kinerja – semakin banyak indikator kinerja terpenuhi, semakin dewasa ULP tersebut.

Karena itulah pelaporan indikator kinerja tahunan merupakan bagian dari identifikasi kematangan organisasi, sekaligus bagian dari pengawasan internal ULP percontohan terhadap performa mereka sendiri. Guna memastikan pengawasan internal tersebut berlangsung sesuai kaidah, tiap bulan MCA-Indonesia melakukan mentoring rutin.

Uji coba modul proses pengadaan secara elektronik sudah dilakukan. Pendampingan sistem manajemen informasi pengadaan (PMIS) bertujuan meningkatkan kapasitas Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) LKPP. Pada akhir program Compact, MCA - Indonesia menargetkan dapat mengembangkan dan menambah 5 modul dalam SPSE LKPP, yang kini hanya mempunyai 3 modul. Penambahan 5 modul akan meningkatkan SPSE LKPP dari versi 3.6 ke versi termuktahir 4.0 yang akan memberikan banyak keuntungan antara lain adanya efisiensi, transparansi, dan kontrol yang lebih baik dalam proses pengadaan barang dan jasa. Peningkatan kapasitas SPSE diharapkan berdampak terhadap penghematan anggaran negara.

Kelima modul yang tengah dikembangkan dan diuji coba meliputi e-katalog, Data Warehouse, Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP), pengelolaan kontrak elektronik, dan modul lanjutan. Modul-modul tersebut akan dikonsolidasikan secara terpusat di LKPP kemudian diperkenalkan secara bertahap kepada ULP percontohan.

Hingga triwulan ke-12 Program Compact, e-katalog telah melewati tahap uji penerimaan (acceptance testing). Jika dapat diaplikasikan, e-katalog akan memudahkan proses pengadaan karena memuat semua jenis, harga dan jumlah barang/jasa para vendor yang telah terikat kontrak jangka panjang dengan LKPP. Status ketersediaan barang/jasa dapat diketahui jauh-jauh hari, dan tanpa harus melakukan proses penawaran (bidding) yang panjang, LKPP dapat memfasilitasi pembelian barang dan jasa secara online (e-purchasing). Dengan asistensi MCA-Indonesia, LKPP juga berhasil menyusun Peta Jalan untuk Data Warehouse. Data Warehouse merupakan ‘’gudang’’ di server pusat LKPP yang menyimpan semua informasi pengadaan, mulai informasi tentang katalog, pembelian barang dan jasa, lelang, proses tender, hingga evaluasi kinerja. Data Warehouse memungkinkan semua informasi terakses hanya dalam satu sentuhan jari, kontras dengan pencarian data secara manual yang menghabiskan waktu. Data Warehouse akan membuat pengadaan lebih akuntabel dan transparan sebagai antisipasi terhadap praktik korupsi dan penipuan.

MCA-Indonesia dan LKPP juga tengah mengembangkan manajemen pengelolaan kontrak secara elektronik. Ditargetkan pada pertengahan 2016, seluruh kontrak yang diteken LKPP telah diintegrasikan ke dalam modul e-kontrak ini. E-kontrak memungkinkan pengelolaan kontrak dilakukan secara terpusat, terjangkau dan transparan. Salah satu keuntungan e-kontrak ialah proses kontrak dengan vendor dapat terus berjalan meski terjadi pergantian staf. Satu kontrak katalog nasional telah diteken. Hingga triwulan ke-12 Program Compact, MCA - Indonesia telah mendampingi LKPP menyusun dan merencanakan implementasi 5 kontrak katalog. Satu kontrak katalog berhasil didorong hingga penandatanganan kerja sama, yakni kontrak katalog tingkat nasional pengadaan teknologi komunikasi dan informatika (ICT) Kementerian Keuangan. Empat kontrak katalog lainnya merupakan kontrak katalog tingkat lokal yang kini dalam proses asistensi teknis. Ditargetkan 25 kontrak katalog digolkan hingga Program Compact berakhir, terdiri dari 5 kontrak tingkat nasional dan 20 kontrak tingkat lokal. Ke-25 kontrak katalog ini akan menjadi model bagi replikasi kontrak katalog lainnya ke depan. Kontrak katalog merupakan terobosan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kontrak katalog memungkinkan efisiensi: melalui kontrak jangka panjang selama maksimal tiga tahun, LKPP tidak harus melewati proses administrasi dari nol setiap kali ada permintaan pengadaan. Tenaga, waktu, dan biaya dapat dihemat.

Page 44: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 44

www.mca-indonesia.go.id

4.2. KEGIATAN PROSEDURAL DAN KEBIJAKAN

Kegiatan ini bertujuan mendukung pengembangan kebijakan dan prosedur pengadaan yang akan meningkatkan hasil pengadaan, kesuksesan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan keberlanjutan lingkungan. Sebagai model pembiayaan inovatif, KPBU merupakan solusi strategis dalam pengadaan publik. Salah satu target kegiatan ini adalah disusunnya panduan dan standar dokumen lelang kompetitif untuk proyek KPBU serta adanya proyek percontohan. Kegiatan ini juga akan mengembangkan prosedur pengadaan barang dan jasa berkelanjutan.

Telah dilakukan asistensi untuk penyusunan regulasi KPBU. MCA-Indonesia turut memberikan masukan dalam penyusunan dua peraturan strategis, yakni Peraturan Presiden (Perpres) nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, serta Peraturan Kepala (Perka) LKPP nomor 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Tim Modernisasi Pengadaan juga akan mengembangkan model dokumen pengadaan KPBU.

Sebagai masukan dalam penyusunan Perpres 38/2015, MCA - Indonesia menerbitkan laporan analisis kesenjangan (gap analysis) tentang penerapan KPBU di Indonesia. Laporan tersebut mendokumentasikan kondisi implementasi KPBU di Indonesia saat ini dan membandingkannya dengan praktik-praktik baik KPBU. Laporan yang menilai pengelolaan KPBU masih terfragmentasi itu telah disampaikan kepada LKPP dan Bappenas.

MCA-Indonesia juga turut mengawal penyusunan Perka LKPP 19/2015 sebagai aturan penerapan Perpres 38/2015. Tim memberi sejumlah masukan penting untuk rancangan Perka LKPP, antara lain, terkait mekanisme pengelolaan konflik kepentingan dan mekanisme pengadaan dua tahap sebagai praktik baik pengadaan KPBU di Eropa kontinental. Selain itu MCA-Indonesia mengembangkan model dokumen teknis pelaksanaan pengadaan KPBU. Dokumen tersebut bersama-sama dikembangkan oleh LKPP, MCA-Indonesia, dan proyek percontohan KPBU. Dokumen ini bersifat spesifik bagi sektor,

menyediakan skema lelang yang kompetitif, transparan, serta menarik dan implementatif bagi calon investor.

MCA-Indonesia mengidentifikasi tiga percontohan KPBU untuk pengembangan model dokumen pengadaan KPBU. Dengan mengacu pada PPP Book Kementerian PPN/Bappenas, tim MCA - Indonesia mengidentifikasi proyek infrastuktur yang sudah siap melakukan pengadaan dan bersedia menerima bantuan teknis penyusunan dokumen pengadaan KPBU. Kerja sama ini akan menjadi sarana untuk menerapkan Perka LKPP 19/2015. Tiga proyek tersebut adalah sistem penyediaan air minum di Bekasi, Jawa Barat, serta penerangan jalan umum dan rumah sakit di Bandung, Jawa Barat. Ditargetkan hingga program Compact berakhir, percontohan KPBU menghasilkan enam model dokumen pengadaan bagi beberapa sektor. Dokumen pengadaan KPBU dirancang untuk menghadirkan skema lelang yang andal mengacu pada peraturan serta praktik baik KPBU. Proses percontohan di sejumlah proyek akan mendemonstrasikan bagaimana konsep dan regulasi KPBU Pemerintah Indonesia serta praktik baik KPBU internasional dapat diimplementasikan di lapangan. Salah satu indikator keberhasilannya adalah respons positif calon investor terhadap proses dan dokumen pengadaan proyek percontohan tersebut. Melalui kegiatan percontohan, LKPP juga akan memperoleh umpan balik mengenai efektivitas Perka LKPP 19/2015 sebagai masukan untuk menyusun kebijakan, regulasi, dan peta jalan (road map) pengadaan proyek KPBU. Pelatihan tingkat dasar KPBU diadakan bagi 22 staf LKPP dan telah memperlihatkan sinyal daya guna. Sebagai sebuah institusi yang diberikan mandat dalam proses KPBU melalui Perpres 38/2015, LKPP membutuhkan dukungan untuk meningkatkan kapasitas implementasi KPBU. Pada September 2015 tim MCA - Indonesia mengadakan pelatihan dasar KPBU bagi 22 staf LKPP selama tiga hari dengan penekanan pada aspek praktik (70 persen). Sebanyak 20 orang lolos pelatihan tingkat dasar tersebut dan akan mengikuti pelatihan KPBU tingkat selanjutnya pada April 2016.

Page 45: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 45

www.mca-indonesia.go.id

Pelatihan dinilai menjadi sarana peningkatan kapasitas yang efektif, ditunjukkan oleh hasil ujian pasca pelatihan dan kinerja peserta dalam pelatihan. Peserta pelatihan kini lebih mampu merespons dan berkomunikasi dengan baik saat berdiskusi atau menangani tugas terkait KPBU. Para peserta pelatihan tersebut dipersiapkan untuk mampu mendampingi proyek percontohan dan menerapkan KPBU. Selain diberikan kepada staf LKPP, pelatihan KPBU juga akan membidik partisipan di lokasi proyek

percontohan KPBU. Calon peserta yang akan dilatih meliputi panitia pengadaan proyek sebagai pelaksana teknis dan para pengambil kebijakan di lembaga terkait.

Page 46: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 46

www.mca-indonesia.go.id

KINERJA ORGANISASI05

Page 47: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 47

www.mca-indonesia.go.id

Dokumen Kesepakatan Pelaksanaan Program yang ditandatangani MCC dan Pemerintah Indonesia pada tahun 2012 menetapkan MCA - Indonesia akan menyusun dan bekerja berdasarkan kerangka kerja implementasi. Kerangka kerja ini adalah fondasi pelaksanaan Program Compact dan menjadi panduan manajemen untuk mengukur kinerja, akuntabilitas, dan transparansi organisasi.

MCA - Indonesia menyusun kerangka kerja tersebut dengan dukungan teknis berbagai kementerian terkait, gugus tugas dan mitra MCC, serta staf profesional MCA - Indonesia. Komponen kerangka kerja meliputi audit independen, kebijakan antipenipuan dan antikorupsi, mekanisme pengaduan, monitoring dan evaluasi, serta penyerapan keuangan.

Page 48: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 48

www.mca-indonesia.go.id

Sebagai bagian dari akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana hibah MCC, MCA - Indonesia wajib menjalani proses audit independen dua kali setahun. MCA - Indonesia harus memberi akses bagi auditor pemerintah Republik Indonesia terhadap semua berkas terkait transaksi dan entitas yang didanai hibah MCC. Akses juga diberikan kepada MCC, Kantor Inspektur Jenderal (OIG) USAID, dan Kantor Akuntabilitas Pemerintah Amerika Serikat. Hasil audit menunjukkan pengelolaan keuangan yang baik. Hingga Maret 2016 MCA - Indonesia telah menjalani tiga kali proses audit independen oleh auditor yang disetujui Inspektur Jenderal MCC. Laporan dua audit yang telah ditandatangani oleh MCC dan/atau OIG USAID (hingga periode September 2014) dan yang telah dapat diumumkan

secara resmi menunjukkan hasil ‘’wajar dalam semua hal yang material (fairly in all material respects)’’ untuk MCA-Indonesia. Audit terakhir untuk periode Oktober 2014 hingga September 2015 telah dilakukan pada Februari 2016 dengan hasil yang belum dapat diumumkan secara resmi. Audit yang dilakukan meliputi audit keuangan dan audit kepatuhan. Audit keuangan bertujuan memastikan laporan keuangan MCA-Indonesia menunjukkan posisi keuangan program yang wajar serta sejalan dengan prinsip dan standar akuntansi umum. Sementara audit kepatuhan ialah untuk memastikan prosedur manajemen keuangan dan akuntansi telah dijalankan dengan baik oleh MCA-Indonesia.

5.1. AUDIT INDEPENDEN

Page 49: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 49

www.mca-indonesia.go.id

Kebijakan Pencegahan, Pendeteksian, dan Perbaikan Tindakan Penipuan dan Korupsi MCC menetapkan MCA - Indonesia dan stafnya bertanggung jawab mencegah, mendeteksi, dan memitigasi praktik penipuan dan korupsi. Kedua praktik itu dinilai mengikis manfaat bagi penerima bantuan, menghambat pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan, serta mencederai prinsip MCA-Indonesia.

MCA - Indonesia telah memfasilitasi kanal pelaporan dugaan kasus penipuan dan korupsi. Mengacu kebijakan anti penipuan dan korupsi MCC, staf atau pihak yang bekerja untuk MCA-Indonesia diharuskan melaporkan dugaan penipuan dan korupsi di internal organisasi atau dalam pelaksanaan Program Compact. Untuk itu, tiga kanal pelaporan tersedia.

Pertama, staf atau kontraktor MCA-Indonesia dapat melaporkan dugaan kasus secara online melalui tautan (link) Pelaporan Penipuan yang tersedia pada laman MCA - Indonesia. Tautan ini menghubungkan pelapor ke laman formulir pelaporan kepada MCC dan/atau OIG USAID. Formulir tersebut memfasilitasi pelapor untuk menuangkan perincian kasus dugaan penyelewengan dengan lengkap, sistematis, dan mudah. Kanal ini memungkinkan pelaporan dilakukan secara anonim guna menjamin kerahasiaan identitas

pelapor. Sebagai pengungkap kasus penyelewengan (whistleblower), pelapor dilindungi oleh Kebijakan Perlindungan bagi Whistleblower Pemerintah Amerika Serikat.

Kedua, pengungkap dapat melapor langsung ke OIG USAID melalui saluran telepon, email, surat, atau faksimil yang tercantum pada laman MCC dan/atau OIG USAID.

Ketiga, pelaporan dapat dilayangkan melalui saluran mekanisme penanganan pengaduan MCA-Indonesia, melalui email khusus yang isinya hanya dapat diakses oleh Direktur Sumber Daya Manusia (HRD) dan Direktur Eksekutif MCA-Indonesia. Tanpa harus menyebut identitas, pelapor juga dapat menyampaikan dugaan penyelewengan melalui pernyataan tertulis ke Kotak Pengaduan/Umpan Balik di ruangan Divisi Sumber Daya Manusia (HRD) yang diperiksa secara rutin oleh Deputi Direktur Eksekutif (DED) untuk Dukungan Operasional MCA-Indonesia. Semua laporan diperiksa dan ditindaklanjuti oleh Komite Mekanisme Pengaduan. Komite ini beranggotakan Direktur HRD, DED untuk Dukungan Operasional, serta Direktur Eksekutif MCA - Indonesia yang mengadakan rapat minimal sebulan sekali untuk meninjau dan merumuskan tanggapan atas pengaduan.

5.2. KEBIJAKAN ANTIPENIPUAN DAN ANTIKORUPSI

Page 50: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 50

www.mca-indonesia.go.id

Kebijakan dan Tata Cara Mekanisme Pengaduan disusun MCA-Indonesia untuk membantu berbagai pihak guna menyalurkan dan menyelesaikan keluhan yang mungkin timbul dari kegiatan MCA-Indonesia. Keluhan harus disampaikan secara resmi dan terdaftar. Keluhan yang dinilai layak akan diteruskan ke Komite Mekanisme Pengaduan dan ditindaklanjuti guna menghindarkan eskalasi masalah. Mekanisme pengaduan ini dirancang secara berjenjang, baik di tingkat organisasi MCA-Indonesia maupun di tingkat implementasi proyek-proyek Compact. Mekanisme pengaduan telah menjaring sejumlah keluhan dan sudah ditindaklanjuti. Sosialisasi telah dilakukan oleh tim Kinerja Sosial dan Lingkungan MCA-Indonesia dalam berbagai kesempatan, baik secara internal maupun eksternal, guna memastikan pemangku kepentingan dan penerima manfaat mengetahui adanya mekanisme tersebut.

Tim juga telah merancang mekanisme penyampaian keluhan yang mudah, terjangkau, cepat dan tercatat, yakni melalui kanal pengaduan online pada laman MCA-Indonesia. Melalui kanal ini pengadu dapat mengunduh formulir pengaduan, mengisikan keluhan dan melampirkan bukti atau dokumen pendukung, kemudian mengirimkannya melalui surat elektronik kepada MCA-Indonesia. Keluhan yang akan ditanggapi hanyalah keluhan resmi atau yang terdaftar dalam kanal pengaduan online tersebut. Keluhan melalui saluran lain seperti surat, layanan pesan singkat (SMS), atau telepon tidak dilayani.

Sejauh ini MCA-Indonesia telah menerima sejumlah keluhan resmi dan menindaklanjuti informasi tersebut untuk dibahas di Komite Mekanisme Pengaduan. Proses penanganan pengaduan dilakukan dengan pertama-tama memeriksa validitas laporan, mengkaji substansi masalah dan mengidentifikasi pihak-pihak terkait isi pengaduan, kemudian membentuk tim independen untuk menuntaskan persoalan tersebut.

Pengadu memperoleh umpan balik atas keluhan yang disampaikan. Prinsip mekanisme pengaduan MCA-Indonesia adalah transparansi dan komunikasi dua arah. Pengadu mendapat tanggapan sejak

keluhan dilayangkan dan memperoleh update hingga keluhan dituntaskan. Dalam tempo maksimal 2x24 jam pengadu akan mendapatkan konfirmasi bahwa keluhan mereka telah diterima. Secara bersamaan pengadu memperoleh nomor pengaduan dan salinan formulir pengaduan yang diteken tim pengaduan MCA-Indonesia. Pengadu dapat melacak status keluhan mereka dengan nomor tersebut dan/atau akan memperoleh kabar dari tim MCA - Indonesia ketika pengaduan telah dituntaskan.

Keluhan yang telah diproses melalui kanal pengaduan ini terkait MCA - Indonesia dan Program Compact secara umum, bukan pengaduan tentang pelaksanaan proyek Compact. Mekanisme pengaduan juga tersedia pada masing-masing proyek. Kanal pengaduan online MCA-Indonesia tidak mengakomodir pengaduan atas persoalan yang timbul dari implementasi tiga proyek Compact. Tiap proyek telah merancang atau memiliki mekanisme pengaduan tersendiri. Dalam Proyek Kemakmuran Hijau keluhan dapat disampaikan kepada Tim Pendukung Administrasi Hibah (GAST), Manajer Program Hibah (GPM), atau langsung ke pelaksana hibah atau kontraktor—tergantung dari jenis isu yang dikeluhkan.

Adapun PKGBM dan Proyek Modernisasi Pengadaan memanfaatkan mekanisme pengaduan yang telah eksis. PKGBM yang bermitra dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menggunakan mekanisme penanganan pengaduan yang sudah berjalan di dua kementerian tersebut, misalnya, melalui mekanisme penyampaian keluhan dalam GSC. Proyek Modernisasi Pengadaan juga memanfaatkan mekanisme penanganan pengaduan yang telah ada di LKPP.

Guna menjamin adanya penyelesaian pengaduan, tim Kinerja Sosial dan Lingkungan MCA-Indonesia menetapkan pengadu yang tidak puas atau tidak memperoleh tanggapan memadai dari mekanisme yang sudah ada di lembaga-lembaga tersebut dapat melayangkan keluhannya kembali melalui kanal pengaduan online MCA-Indonesia. Tim dapat

5.3. MEKANISME PENGADUAN

Page 51: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 51

www.mca-indonesia.go.id

berperan sebagai mediator untuk menindaklanjuti keluhan mereka. Ini dilakukan dengan catatan pengadu telah menyampaikan keluhan melalui kanal di kementerian dan lembaga tersebut, juga setelah tim mengkaji dan memutuskan substansi pengaduan layak ditindaklanjuti.

Page 52: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 52

www.mca-indonesia.go.id

Kegiatan monitoring dan evaluasi ditujukan untuk memberi panduan bagi pengelola program dan pemangku kepentingan untuk memahami status pencapaian aktual serta perkembangan pencapaian tujuan Program Compact. MCA - Indonesia memiliki Rencana Monitoring dan Evaluasi yang mencakup pengumpulan data, penggambaran realisasi logika program Compact, serta penyusunan mekanisme pengontrolan kualitas data dan rencana evaluasi program. Informasi yang terkumpul dianalisis dan disajikan agar pengelola program dan MCC dapat melakukan penyesuaian secara terencana.

Tim Monitoring dan Evaluasi (M &E) telah melakukan peninjauan dan penajaman logika program (program logic) bagi ketiga proyek Compact. Sejumlah indikator tambahan dihasilkan. Pantauan lapangan oleh tim M & E menemukan kesenjangan antara disain logika program dengan implementasi. Sejumlah perubahan konteks dalam implementasi program membuat asumsi awal tidak lagi dapat diandalkan. Tim juga mendapati kesenjangan antara target awal dengan pencapaian, indikasi kurang terujinya asumsi tersebut.

Kondisi-kondisi ini mendorong diadakannya sejumlah penyesuaian, meski tidak dalam derajat yang besar. Penyesuaian yang direkomendasikan dan telah dilakukan tim M & E meliputi antara lain: penguatan logika program, perubahan target, serta perbaikan dan penambahan indikator baru dalam Tabel Pemantauan Indikator.

Sejauh ini pemantauan atas Program Compact dilakukan secara sistematis melalui Tabel Pemantauan Indikator dan dilaporkan secara berkala. Tim M & E menyajikannya dalam bentuk laporan bulanan dan triwulanan yang diserahkan kepada MCC dan pemangku kepentingan terkait seperti Bappenas dan Kementerian Luar Negeri. Indikator-indikator yang dipantau ditetapkan sesuai dengan kerangka kerja logika program, agar pelaksana proyek memahami sejauh mana aktivitas MCA-Indonesia berada dalam koridor yang tepat (on track) untuk mencapai, atau mengarah pada, tujuan yang diharapkan. Penajaman logika program dan/atau perbaikan indikator dilakukan berdasarkan kondisi tersebut.

Telah dilakukan survei data dasar (baseline data) PKGBM. Dua proyek Compact lainnya masih pada tahap penyusunan disain survei. Kebijakan M & E MCC mewajibkan evaluasi independen menyeluruh setiap proyek Compact sebagai instrumen pelengkap untuk memahami efektivitas program secara lebih baik. Evaluasi independen yang akan dilakukan mengacu Rencana M & E MCA - Indonesia 2014 meliputi studi data dasar (baseline data), studi data pertengahan (midline data) dan studi data akhir (endline data) terhadap ketiga proyek. Hingga Maret 2016 evaluasi yang telah tuntas dilakukan adalah studi dasar PKGBM.

Studi data dasar PKGBM dilakukan oleh kontraktor di 3 dari 11 provinsi target. Survei dengan metodologi randomized control trial ini bertujuan menjelaskan kondisi-kondisi awal di wilayah target sebelum intervensi PKGBM dilakukan. Kondisi yang dikaji meliputi antara lain kondisi sanitasi, praktik pemberian makanan bayi dan anak, fasilitas kesehatan dan kesiapan sumber daya manusia, serta antropometrik bayi dan anak. Hasilnya dapat menjadi rujukan bagi MCC dan MCA - Indonesia untuk memperbaiki disain dan implementasi proyek. Survei data dasar Proyek Modernisasi Pengadaan memasuki finalisasi rancangan studi. Selain itu MCC telah menyetujui kontraktor pelaksana. Rancangan kuesioner telah disusun kontraktor dengan mengakomodir masukan LKPP. Survei dengan metode quasi-experimental ini akan dimulai pada Juni 2016 dan direncanakan tuntas pada Agustus 2016. Adapun survei data dasar Proyek Kemakmuran Hijau berada pada tahap rancangan studi dan akan dilakukan terhadap setiap kegiatan proyek tersebut secara terpisah. Tim M & E menjembatani kerja sama pemangku kepentingan lintas sektor pada PKGBM dengan mengadakan kegiatan Analisis Data Terpadu. PKGBM dikelola secara kompleks, melibatkan berbagai unit di sektor kesehatan dengan tanggung jawab berbeda, serta mempunyai jalur pencatatan dan pelaporan yang terpisah. Data gizi, kesehatan ibu dan anak, serta imunisasi dan sanitasi yang dikumpulkan unit-unit tadi

5.4. MONITORING DAN EVALUASI

Page 53: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 53

www.mca-indonesia.go.id

belum dicatat dan dianalisa secara terpadu untuk pengambilan keputusan programatik di berbagai tingkatan. Tim M & E MCA - Indonesia berupaya mengatasi kesenjangan ini dengan memfasilitasi kegiatan Analisis Data PKGBM Terpadu. Kegiatan ini mempertemukan para pemangku kepentingan PKGBM, seperti Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi, serta fasilitator GSC, untuk bersama-sama melakukan integrasi dan analisis data PKGBM.

Analisis Data PKGBM Terpadu dilakukan melalui lokakarya di 22 kabupaten di 3 provinsi target (Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah). Keluaran utama dari lokakarya adalah hasil analisis data berbentuk diagram sederhana yang menghubungkan pencapaian berbagai kegiatan

PKGBM dan memberi gambaran utuh mengenai implementasi program di tingkat kabupaten. Analisis ini bermanfaat membuka mata pelaksana program yang sebelumnya bekerja tersekat-sekat. Hasil analisis data ini diharapkan menjadi rujukan yang mendorong pelaksana program dari berbagai unit untuk membangun aksi korektif terpadu.

Kegiatan ini dimulai dengan memfasilitasi kesepakatan antara mitra-mitra MCA - Indonesia di tingkat nasional (yakni Kementerian Kesehatan, GSC, dan Satker Bappenas) terkait metode triangulasi analisis data kuantitatif. Agenda tim M & E berikutnya terkait analisis data terpadu adalah mengadakan uji coba di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, sebagai prototipe implementasi Analisis Data PKGBM Terpadu untuk kabupaten-kabupaten lainnya.

Page 54: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI | MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA 54

www.mca-indonesia.go.id

Dana Hibah Compact senilai 600 juta dolar AS dialokasikan untuk membiayai tiga proyek utama, yaitu Kemakmuran Hijau (332,5 juta dolar AS), PKGBM (131,5 juta dolar AS), dan Modernisasi Pengadaan (50 juta dolar AS). Selain itu anggaran juga dialokasikan untuk mendukung kegiatan monitoring dan evaluasi program (12,2 juta dolar AS) serta kegiatan administrasi dan operasional (75,8 juta dolar AS).

Hingga Maret 2016 total anggaran yang telah diserap adalah sebesar 121.350.614 dolar AS atau sekitar 20 persen dari total hibah. Tingkat serapan untuk masing-masing program dan bidang dapat dilihat pada tabel berikut.

Ini menunjukkan peningkatan penyerapan anggaran. Sepanjang periode April 2013 hingga Desember 2014, dalam 20 bulan pertama Program Compact, jumlah dana yang didistribusikan 54.254.355 dolar AS atau 9 persen dari total hibah. Pada Januari 2015 hingga Maret 2016, dalam kurun waktu 15 bulan, terjadi penyerapan anggaran tambahan sebesar 67.096.259 dolar AS, setara dengan 11 persen dana hibah.

Peningkatan penyerapan terjadi karena proyek mulai memasuki tahap implementasi. Kegiatan Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif Proyek Kemakmuran Hijau, misalnya, telah meneken kontrak 3,7 juta dolar AS untuk implementasi Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif tahap pertama. Sejumlah jendela hibah pada kegiatan Fasilitas Kemakmuran Hijau juga mulai mendistribusikan dana untuk penerima hibah, termasuk dana untuk kegiatan pendampingan dan persiapan proyek pada tahap seleksi. Penyerapan anggaran Proyek Kemakmuran Hijau melesat dari semula 1.182.494 dolar AS pada periode 2013-2014 menjadi 24.417.603 dolar AS pada akhir Maret 2016.

Peningkatan cukup pesat juga terjadi pada Proyek Modernisasi Pengadaan, dari semula 3.996.762 dolar AS pada periode 2013-2014 menjadi 17.742.490 dolar AS pada akhir Maret 2016. Peningkatan ini seiring makin intensifnya kegiatan mentoring dan bimbingan teknis bagi ULP untuk membentuk jabatan fungsional dan status permanen, penyusunan kontrak katalog dan regulasi KPBU, serta pelatihan-pelatihan bagi staf dan non-staf ULP.

5.5. PENYERAPAN KEUANGAN

Proyek Penyerapan Dana Hingga Maret 2016 (Dolar AS)

Proyek Kemakmuran Hijau 24.417.603

Proyek PKGBM 53.685.803

Proyek Modernisasi Pengadaan 17.742.490

Monitoring dan Evaluasi 1.462.824

Biaya Operasional 24.041.893

TOTAL 121.350.614

Tabel 10. Penyerapan Anggaran Komponen Program Compact hingga Triwulan Pertama 2016

Page 55: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

MILLENIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA | AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI 55

www.mca-indonesia.go.id

Penyerapan anggaran hibah sebesar 20 persen terkesan masih cukup jauh dari komitmen alokasi yang telah disepakati, terlebih mengingat sisa waktu dua tahun Program Compact. Namun akselerasi distribusi dana hibah justru akan terjadi dalam dua tahun ke depan, saat implementasi ketiga proyek Compact kian intensif. Disepakatinya mekanisme pembayaran pada PKGBM memungkinkan

percepatan penuntasan pelatihan, sedangkan rampungnya proses seleksi jendela hibah Fasilitas Kemakmuran Hijau juga memungkinkan distribusi dana cukup masif bagi para penerima hibah.

Tabel 11. Perkembangan Penyerapan Anggaran Program Compact Dibandingkan Total Hibah

PROYEKANGGARAN COMPACT (Dolar AS)

PENYERAPAN PERIODE 2013-2014(Dolar AS)

PENYERAPAN HINGGA MARET 2016

(Dolar AS)

Kemakmuran Hijau 332.500.000 1.182.494 24.417.603

PKGBM 129.500.000 34.759.317 53.685.803

Modernisasi Pengadaan 50.000.000 3.996.762 17.742.490

Monitoring dan Evaluasi 12.200.000 720.664 1.462.824

Biaya Operasional 75.800.000 13.595.118 24.041.893

TOTAL 600.000.000 54.254.355 121.350.614

Page 56: AKSELERASI DAN IMPLEMENTASI - mca- · PDF fileBPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan CfP Call for Proposal COE Center Of Excellence CTR ... LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Gedung MR21, Lantai 11. Jl. Menteng Raya No. 21, Jakarta 10340Tel. +6221 39831971 | Fax: +6221 39831970