KAK Sayembara COE

16
KERANGKA ACUAN KERJA

description

KAK Sayembara COE

Transcript of KAK Sayembara COE

Page 1: KAK Sayembara COE

KERANGKA ACUAN KERJA

Page 2: KAK Sayembara COE

BAB I PENDAHULUAN

I. Pendahuluan

I. A. Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa besar, termasuk batu bara, minyak bumi, gas alam, dan mineral lainnya. Matahari bersinar sepanjang tahun, keanekaragaman hayati di hutan dan laut, dan jajaran gunung api aktif terpanjang di dunia dalam lintasan Cincin Api Pasifik. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, kita lebih banyak mengeksploitasi sumber daya yang punya keterbatasan, padahal potensi sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan sangat banyak dan belum dijadikan sumber energi utama, mulai dari sinar matahari, angin, panas bumi, ombak, hingga ganggang. Pola produksi dan konsumsi yang boros dan terpusat pada sumber energi tidak terbarukan harus mulai dialihkan kesumber energi baru dan terbarukan.

Perubahan kebijakan perlu dikeluarkan pemerintah untuk memastikan ketersediaan akses listrik bagi seluruh rakyat Indonesia dan memperkuat ketahanan energi Indonesia. Caranya adalah dengan menggalakkan konservasi energi dan memperbesar kontribusi sumber energi baru dan terbarukan pada bauran energi nasional yang sesuai dengan kondisi dan kapasitas lokal, seperti sinar matahari, air, angin, panas bumi, dan bioenergi. Hingga tahun 2025, pemerintah menargetkan sumber energi baru dan terbarukan dalam total bauran energi nasional mencapai 23 persen, atau empat kali lipat dari target yang berhasil dicapai saat ini. Terobosan baru yang masif dan nyata di pemerintah dan semua pemangku kepentingan perlu dilakukan, baik dari sisi kebijakan, pendanaan, teknologi, dan peningkatan kapasitas.

I. B. Membangun Pusat Riset dan Teknologi: New & Renewable Energy Center of Excellence (CoE)

Terkait dengan terobosan baru di bidang teknologi dan peningkatan kapasitas, dibutuhkan infrastruktur yang inspiratifsebagai pusat riset dan teknologi energi baru dan terbarukan, dan konservasi energi, untuk memfasilitasi upaya pengembangan dan pembangunan sumber-sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia. Selain itu, infrastruktur ini diharapkan dapat menjadi simbol visienergibarudanterbarukan Indonesia denganmengangkat dan memperlihatkan (showcase) contoh langsung dan cara kerja teknologi terkini yang dikembangkan, bagaimana mereka diaplikasikan di lapangan sesuai dengan kondisi dan kapasitas masing-masing daerah.

Fungsi sebagai infrastruktur fisik yang diharapkan dapat difasilitasi CoE ini:

1. Memajukan riset dan pengembangan teknologi sumber energi baru dan terbarukan, dan konservasi energi

2. Melakukan koordinasi dan transfer pengetahuan dengan berbagai pusat riset dan teknologi energi baru dan terbarukan, dan konservasi energi, di lapangan di berbagai lokasi di Indonesia

3. Melakukan koordinasi dan transfer pengetahuan dengan berbagai pusat riset dan teknologi energi baru dan terbarukan, dan konservasi energi, di kawasan regional Asia Tenggara atau Asia Pasifik, seperti yang dilakukan jaringan “Sustainable Energi For All” atau negara-negara G20

Page 3: KAK Sayembara COE

4. Melakukan pemantauan terkini melalui satelit dan evaluasi perkembangan sumber energi baru dan terbarukan, dan konservasi energi seperti melakukan groundtruthing tutupan lahan, data sementara dan spasial, pemetaan, dan perizinan; pemantauan dan evaluasi terhadap kerangka pengaman (safeguards) khususnya terkait masyarakat dan lingkungannya

5. Melakukan peningkatan kapasitas atau pelatihan terkait sumber energi baru dan terbarukan dengan berbagai pemangku kepentingan yang relevan dari seluruh Indonesia

6. Memfasilitasi kebutuhan transformasi pasar dan investasi yang dibutuhkan dalam upaya pengembangan teknologi sumber energi baru dan terbarukan, dan konservasi energi, di Indonesia, seperti memfasilitasi proyek dan pelibatan para pemangku kepentingan termasuk investor, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal

Secarafisik, fungsi yang diharapkandariCoEadalah:

1. Memfasilitasi penerapan teknologi energi baru dan terbarukan, dan konservasi energi, di sektor domestik dan sektor industri

2. Memperlihatkancontohlangsungdancarakerjateknologi yang telahdikembangkan, danbagaimanamarekadiaplikasikan di lapangansesuaidengankondisidankapasitasmasing-masingdaerah. Perluada "etalase" berbagaiminiatursumberenergibarudanterbarukan di Indonesia

3. Menjadi target destinasiwisataalam, lingkunganhidup, danpengetahuansumberenergibarudanterbarukan, dankonservasienergi, di Indonesia, berdasarkanlansekapdarilahanpusatrisetdanteknologiini.

Dari sisi fisik, bangunan CoE mempraktikkan prinsip-prinsip bangunan ramah lingkungan dan hemat energi yang memanfaatkan sumber daya alam lokal. Oleh karena itu, proses perencanaan, pembangunan, pengoperasian, hingga pemeliharaannya harus memperhatikan efisiensi penggunaan sumber daya alam namun tetap menjaga mutu bangunan berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam menjalankan pengelolaan air dan limbahnya. Sesuai dengan kondisi Indonesia yang memiliki kekayaan alam berbeda-beda di setiap kawasannya, namun sekaligus rawan terhadap bencana alam, bangunan CoE hendaknya selaras dengan kondisi lokal dan tahan terhadap gempa atau potensi bencana lain di sekitar lokasi tersebut.

Page 4: KAK Sayembara COE

I. C. Bali sebagai Kawasan Nasional Pengembangan Energi Bersih dan Rumah bagi CoE

Selain sebagai wilayah percontohan untuk pengembangan sektor pariwisata, Bali juga ditetapkan sebagai wilayah percontohan energi bersih atau Kawasan Nasional Pengembangan Energi Bersih. Berdasarkan Kepmen no 3573.K/70/MEM/2015 tentang penetapan Provinsi Bali sebagai Kawasan Nasional Energi Bersih oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 14 Agustus 2015 lalu. Penetapan ini dikaitkan dengan pencanangan Bali sebagai Provinsi Hijau oleh Gubernur Bali pada Global Environment Forum ke-11 di Nusa Dua tahun 2010 silam dan perumusan Peta Jalan Bali Bersih dan Hijau (Bali Clean and Green Road Map).

Visi Bali ini diwujudkan dengan adanya Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengolahan Sampah; pengembangan Desa Sadar Lingkungan di seluruh Kabupaten/Kota Bali; penyiapan dan penanaman bibit tanaman hutan, tanaman langka, dan tanaman bambu; gerakan kebersihan sampah plastik di kawasan sekitar danau, sungai, dan laut; pembangunan unit pengolahan limbah ramah lingkungan; dan pengembangan sistem pertanian terintegrasi (Simantri). Terkait pengembangan sumber energi baru dan terbarukan, yang hendak dikembangkan Bali lebih lanjut adalah memaksimalkan pengembangan sumber energi baru dan terbarukan karena hingga saat ini Bali masih sangat tergantung batu bara dan diesel dengan rasio elektrifikasi di bawah 80 persen.

Pengembangan CoE di Bali adalah langkah awal yang baik untuk menjadi sumber inspirasi dalam mendukung Bali mencapai visinya dan sebagai wilayah percontohan energi bersih.

II. Kompetisi Konsep Desain Bangunan Hijau: Pusat Riset dan Teknologi Energi Baru dan Terbarukan (New & Renewable Energy Center of Excellence/CoE)

Page 5: KAK Sayembara COE

II. A. Tujuan Kompetisi:

Terdapat dua aspek tujuan yang hendak dicapai dari kompetisi ini, yaitu:

1. Aspek sebagai pusat riset dan teknologi energi baru dan terbarukan di Indonesia: Agar Indonesia memiliki pusat riset dan teknologi yang dapat mengarahkan percepatan pembangunan energi baru dan terbarukan, baik dari sisi teknologi yang inovatif ataupun pengetahuan lansekap. Dan, memberikan kontribusi ilmiah terkait energi bersih di tingkat nasional dan kepada dunia internasional;

2. Aspek sebagai bangunan hijau sebagai contoh praktik ramah lingkungan dan hemat energi: Agar bangunan pusat riset dan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat energi ini mampu menjadi contoh pengembangan energi baru dan terbarukan, dan konservasi energi, baik secara nasional maupun internasional, baik dari sisi konsep desain bangunan yang inovatif dan mutakhir dalam menjalankan siklusnya.

II. B. Dampak yang diharapkan:

1. Meningkatkan kontribusi industri rancang bangun dan desain interior dalam mengangkat bangunan ramah lingkungan dan hemat energi, dan penggunaan sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia, dimulai dari memberikan penghargaan bagi mereka yang mendukung dan telah melakukan perubahan dalam menghasilkan karya

2. Terbangunnya diskusi yang luas di berbagai kalangan, terkait a.) desain bangunan ramah lingkungan dan hemat energi dan b.) pengembangan sumber energi baru dan terbarukan. Tidak hanya di kalangan desainer hijau saja, tetap juga pemerintah, sektor swasta, komunitas akademisi, dan publik;

3. Terbangunnya wacana yang intensif di berbagai media, terkait a.) desain bangunan ramah lingkungan dan hemat energi dan b.) pengembangan sumber energi baru dan terbarukan. Tidak hanya media massa konvensional, tetapi juga menjangkau komunitas media sosial;

4. Makin mendorong gerakan perubahan paradigma menuju Indonesia yang lebih ramah lingkungan, dimulai dari kebijakan penggunaan energinya yang lebih efisien dan peralihan ke sumber energi baru dan terbarukan yang sesuai dengan kearifan lokal

II. C. Tema:

Pusat Riset dan Teknologi Energi Baru dan Terbarukan

New & Renewable Energy Center of Excellence (CoE)

II. D. Proyeksi Lahan dan Karakteristik:

Candi Kusuma, Melaya, Jembrana, 106 hektar.

Dari luasan 106 hektar, lahan yang diolah sebesar 30 hektar dengan pengembangan kawasan dikemudian hari.

Page 6: KAK Sayembara COE

Keterangan foto: salah satu area pantai yang ada di Candi Kusuma

Keterangan foto: Rencana lokasi penempatan Gedung CoE di Candi Kusuma

Hasil survei lapangan terhadap lokasi ini:

• Punya karakter lanskap lengkap (laut, bukit, kebun) • Berpotensi melakukan riset sesuai dengan sumber daya lokal (kebun kelapa, pisang, dan

kakao + ternak sapi + sinar matahari) • Ada pagar yang jelas dan punya peluang berkontribusi pada pengembangan komunitas lokal • Luas lahan memenuhi semua fasilitasi yang diharapkan • Pasokan air bersih memadai (air tanah) dengan debit air sungai tidak terlalu besar • Mudah diakses oleh berbagai moda transportasi karena kondisi jalan bagus dari arah

Denpasar (walaupun agak macet) • Lokasinya strategis karena dekat dengan pusat pemerintahan Negare, dekat dari CoE untuk

Marine & Fisheries di Perancak, 12 km dari Gilimanuk, dan 15 km dari Taman Nasional Bali Barat.

Page 7: KAK Sayembara COE

PERKIRAAN KEBUTUHAN RUANGAN GEDUNG CoE

NO RUANGAN UTAMA YANG DIPERLUKAN

FUNGSI PERKIRAAN LUAS (M2)

KET

1 Ruang Tunggu Sebagai tempat untuk tamu menunggu sebelum mendapat izin bertemu personil yang dituju

100 m2

2 Ruang Pameran Tempat untuk memamerkan teknologi-teknologi terkini dan hal-hal yang telah serta akan dilakukan dalam rangka pengembangan KNEB

700 m2

3 Ruang Rapat Pelaksanaan rapat-rapat kecil 100 m2 2 RUANG

4 Ruang Pertemuan Pelaksanaan pertemuan, sosialisasi atau pelatihan dalam jumlah yang besar

400 m2 300 ORANG

6 Ruang Informasi Ruang untuk memperoleh semua informasi tentang KNEB (termasuk Pustaka)

100 m2

7 Ruang Kerja Pegawai Ruang tempat bekerja seluruh karyawan dan personil yang ada dengan prediksi untuk 50-100 orang

900 m2

8 Ruang penunjang lainnya

Ruang untuk mendukung kegiatan perkantoran (seperti : toilet, pentry, mosholla, olah raga, gudang dan lain sebagainya)

700 m2

TOTAL LUAS 3000 m2

Page 8: KAK Sayembara COE
Page 9: KAK Sayembara COE

BAB II

PERIHAL SAYEMBARA

II.1. Judul Sayembara

Sayembara Konsep Desain Bangunan Ramah Lingkungan Pusat Riset dan Teknologi Energi Baru dan Terbarukan New & Renewable Energy Center of Excellence (CoE)

II.2. Lingkup Sayembara

Sayembara ini bersifat nasional dan merupakan sayembara desain skematik. Dari para peserta, pihak penyelenggara sayembara ini mengharapkan masukan berupa :

1. Konsep gagasan perancangan dan Pengembangan pada tahap skematik. 2. Rancangan bangunan yang mempertimbangkan kondisi eksisting dan sekitarnya 3. Mencakup kriteria nyaman, aman, efisien, namun tetap memiliki nilai estetika. 4. Penggunaan bahan yang mudah didapatkan di Indonesia dan mudah dalam perawatan. 5. Rancangan mudah diaplikasikan dan selaras dengan kondisi alam lokal. 6. Bangunan ini setidaknya mampu menyediakan fungsi-fungsi yang diharapkan tersedia di

bangunan. 7. Diharapkan bangunan mampu menjadi contoh secara nasional dan internasional, baik

dari sisi inovasi desain termutakhir maupun bangunan yang mampu menjalankan siklusnya dengan baik.

II. 3. KriteriaPenjurian:

1. Muatan Lokal (”Beyond Architechture”) 2. Muatan desain berwawasan lingkungan (”Green Design”) 3. Estetika Desain (”Design Aesthethics”) 4. Keterbangunan/kemudahan untuk direalisasikan/dibangun (“Constructability”) 5. Kepraktisan Operasional (“Operational Practicality”) 6. Kemudahan untuk dipromosikan dan berorientasi pada pengalaman pengguna (“Marketability

&Experience”) 7. Kelayakan Ekonomi (“Economically Feasibility”) 8. Menjadi bisnis berkelanjutan secara finansial, sosial, dan lingkungan (“Sustainable as Business

Unit in the Triple Bottom Line”).

II. 4. Ruang Lingkup Desain Sebagai Pertimbangan

1. Melestarikanarsitektur nusantara sebagai bagian dari kearifan lokal Indonesia, terkait bentuk, posisi, pola, pembagian ruang, peran setiap ruang (di dalam dan di luar bangunan), dan lainnya

2. Mengembangkan potensi Bali, baik melalui pemanfaatan kondisi lahan untuk fasilitas bangunan hingga penggunaan material lokal. Perlu dilakukan analisa potensi lahan agar dapat menjaga kelestarian flora dan fauna, mendukung kesuburan, keindahan, udara sejuk, hidrologis, dan kegiatan dengan masyarakat yang sudah ada sebelumnya

Page 10: KAK Sayembara COE

3. Memiliki peluang untuk dapat dikembangkan, baik dalam hal prasarana dan sarana, pola sirkulasi, sistem utilitas, pola penghijauan dan lain-lain

4. Memperhatikan faktor topologis (jauh dari daerah urban/padat penduduk) 5. Desain yang bisa bermanfaat banyak bagi masyarakat lokal agar mereka dapat turut

terlibat/berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di Center of Excellence (pemerataan pendapatan)

6. Menyediakan daerah steril dan jalur evakuasi bila terjadi bencana alam.

II. 5. Hemat Energi:

1. Desain bangunan dan kawasan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan 2. Mengutamakan penggunaan ventilasi alami 3. Mengutamakan penggunaan pencahayaan alami 4. Memperhatikan desain selubung bangunan dan orientasi bangunan untuk mengefisienkan

penggunaan mesin pendingin ruangan (apabila diperlukan) 5. Menggunakan alat penerang ruangan atau lampu yang hemat energi 6. Penggunaan sumber energi baru dan terbarukan, contoh: tenaga air, solarcell, atau tenaga

angin sebagai sumber listrik alternatif untuk penerangan atau lainnya 7. Melakukan pemeliharaan peralatan listrik secara rutin.

II. 6. Konservasi Air:

1. Desain bangunan dan kawasan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan 2. Mengutamakan pemakaian air bersih hanya untuk keperluan makan/minum dan cuci,

sedangkan flush dan penyiraman tanaman memakai recycle water/grey water 3. Memakai fitur yang hemat air 4. Melakukan pemeliharaan perpipaan secara rutin 5. Desain bioengineering untuk pemurnian air limbah.

II. 7. Rain Harvesting:

1. Desain bangunan dan lansekap yang bisa menampung air hujan dan/atau mengembalikannya ke dalam tanah supaya diserap tanpa ada yang terbuang ke drainase

2. Desain harus mengutamakan keselamatan dengan memperhatikan dampak lingkungan, seperti tanah longsor, banjir, atau kekeringan apabila ketersediaan air tanah tidak dijaga

3. Meminimalkan pengerasan untuk memaksimalkan penyerapan air tanah.

II. 8. Material Bangunan:

1. Desain bangunan dan kawasan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan memakai kembali material bekas, daur ulang, dan berasal dari lokal (meminimalkan jejak karbon)

2. Penggunaan material alami harus memperhatikan keberlangsungan kehidupan hayati 3. Menggunakan material bangunan dengan daya reflektan tinggi 4. Dapat mengangkat warna lokal sebagai aplikasi warna nusantara dalam bangunan.

Page 11: KAK Sayembara COE

II. 9. Pengolahan Sampah:

1. Pemilahan sampah 2. Mengurangi sampah anorganik, terutama plastik, kaleng, sachets, karet dan jenis lainnya 3. Memakai kembali bahan yang bisa dipakai ulang 4. Melakukan daur ulang sampah organik dan/atau anorganik 5. Melakukan upaya pengurangan limbah yang berbahaya buat lingkungan.

II. 10. Kearifan Lokal:

1. Memberi kesempatan masyarakat menggali, memelihara, dan mengembangkan keanekaragaman seni budaya setempat

2. Masyarakat diajak berpartisipasi dalam membuat keputusan mengenai pengembangan Center of Excellence

3. Center of Excellence diharapkan dapat berkontribusi pada kualitas hidup masyarakat setempat 4. Diperlukan kajian sosiologis terhadap pemodelan/desain Center of Excellence untuk mencegah

konflik 5. Mempertimbangkan daya dukung lingkungan dan ketahanan lingkungan 6. Melakukan survei terhadap penduduk untuk mengetahui kesadaran mereka terhadap manfaat

Center of Excellence 7. Kerjasama dengan pemerintah atau dinas lain yang terkait, untuk memaksimalkan potensi

Center of Excellence bagi masyarakat lokal.

II. 11. Kualitas Lingkungan:

1. Penempatan lahan parkir yang terisolir untuk mengurangi polusi udara dan kebisingan 2. Memberlakukan daerah bebas rokok 3. Ada petunjuk/tanda yang jelas dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing 4. Menyediakan toilet umum yang memenuhi standar 5. Pencahayaan yang cukup dan efisien 6. Tingkat kelembaban dipertahankan antara 45 – 44 persen. Untuk ruang dikondisikan (AC) sesuai

SNI 6390-2011 60% +/- 5% 7. Ventilasi udara yang memadai 8. Sistem sanitasi dengan perbandingan kloset jongkok dan duduk sebesar 1 : 3 9. Ketersediaan urinoir 10. Kamar mandi dan toilet yang terpisah 11. Ketersediaan sistem pemilahan sampah 12. Ketersediaan saluran air yang baik 13. Ketersediaan kamar mandi sehat dan dapur sehat Standar kesehatan sesuai standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Page 12: KAK Sayembara COE

BAB III TEKNIS PENYELENGGARAAN

III.1. Sifat Sayembara

Sayembara ini bersifat terbuka bagi semua masyarakat Indonesia, mahasiswa arsitektur,

maupun anggota IAI perorangan/ kelompok.

Dilangsungkan dalam Satu Tahap yang langsung dipilih pemenangnya serta bersifat Rahasia; dalam hal ini penjurian tertutup. Pemenang dari hasil penjurian tersebut kemudian akan dipublikasikan ke media website www.iai.or.id maupun milis arsitek, website yang ditentukan panitia dan media cetak.

Pemenang yang memiliki persyaratan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, akan dilibatkan dalam pelaksanaan pengembangan rancangan (DED- Detail Engineering Desain) pada tahap selanjutnya, dan akan mendapatkan kompensasi atau jasa perencanaan sesuai dengan porsi keterlibatannya dalam tim, yang ketentuannya diatur kemudian oleh pihak pemberi tugas.

III.2. Persyaratan Peserta

1. Warga Negara Indonesia

2. Bagi peserta kelompok; terbuka bagi profesi arsitek dan non –arsitek, maupun

mahasiswa arsitektur.

3. Dalam sayembara ini tidak diperkenankan untuk diikuti oleh para pihak-pihak yang

terkait dengan dewan juri maupun panitia penyelenggara baik secara pribadi maupun

profesional (saudara / rekan kerja satu biro) guna menghindari konflik kepentingan

didalam proses penilaian. Apabila terjadi hal demikian, maka panitia penyelenggara dapat

membatalkan kepesertaannya (diskualifikasi).

III.3. Pendaftaran Sayembara 1. Pendaftaran dilakukan atas nama peserta yang bersangkutan dan peserta tersebut

menjadi ketua tim/penanggung jawab atas hasil perancangan. 2. BUKTI PENDAFTARAN dikirim via email kepada panitia penyelenggara ke

[email protected] alamat lain yang tetapkan oleh panitia dan melengkapi FORMULIR PENDAFTARAN yang tersedia (tercantum pada halaman Lampiran).

3. Peserta tidak dikenakan biaya pendaftaran. Namun wajib mendaftar ke panitia sayembara.

4. Pengambilan TOR/KAK dan form data identitas dapat mengunduh/download dari website www.iai.or.id atau permohonan melalui email [email protected] 5. Batas waktu Pendaftaran paling lambat adalah 14 Desember 2015

Page 13: KAK Sayembara COE

III.4. Penjurian Sayembara Penjurian bersifat tertutup dan rahasia. Dewan Juri Sayembara ini adalah terdiri dari unsur :

1. Ir. Gregorius Antar, IAI (Arsitek) 2. Naning Adiwoso (Chair Person Green Building Council Indonesia) 3. Ir. Priandono, MM (Majalah Asri) 4. Titovianto Widyantoro (Konservasi Energi) 5. Nyoman Popo Priyatna Danes (Arsitek) 6. Prof. DR. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si., IAI (Arsitek dan akademisi) 7. Ketut Rana Wiarcha, IAI (Arsitek)

III.5. Hadiah Sayembara

Pemenang Pertama 75 juta rupiah Pemenang Kedua 50 juta rupiah Pemenang Ketiga 25 juta rupiah

*pajak ditanggung oleh pihak pemenang 1. Desain terbaik akan direalisasikan menjadi Center of Excellence di lokasi target yang proses

pembangunannya diharapkan dapat terlaksana pada awal tahun 2016 dan tim desainer akan masuk menjadi tim pembangunan Center of Excellence

2. Enam (6) desain terbaik akan didokumentasikan dalam bentuk buku supaya desain yang dihasilkan tim dan ceritanya dapat berguna menjadi materi pembelajaran bagi perkembangan desain bangunan ramah lingkungan dan hemat energi di Indonesia, serta ditampilkan dalam situs web ESDM.

3. Panitia memiliki hak untuk melakukan publikasi atas karya peserta dalam bentuk media cetak, digital, siaran televisi/radio, pameran, dan bentuk publikasi lainnya

III.6. Jadwal Sayembara

Pengumuman Resmi Lewat IAI 06 November 2015

Pendaftaran 06 November – 14 Desember 2015

Aanwijzing 11 November 2015

Pemasukan Materi 15 Desember 2015

Penjurian 17 Desember 2015

Pengumuman Pemenang 18 Desember 2015

Page 14: KAK Sayembara COE

BAB V PEMASUKAN KARYA V.1. Tata Cara Pemasukan Karya

1. Peserta sayembara diminta untuk memasukkan gambar-gambar maksimal 6(tiga) lembar kertas ukuran A1 LANDSCAPE, bukan kalkir (tracing paper) dengan dilekatkan pada panel impraboard hitam dengan offset border 3cm Tidak diperkenankan mencantumkan identitas apapun pada panel gambar. Peserta wajib mengikuti format kertas yang sudah disediakan oleh panitia.

2. Materi gambar yang dimasukkan antara lain berisi : x Lembar 1 Gagasan dan konsep perancangan (tanpa skala), x Lembar 2 Site plan Bangunan CoE (skala proporsi), x Lembar 3 Rencana tapak yang memperlihatkan hubungan ruang, sistem sirkulasi

yang memperlihatkan akses internal, akses publik, dan akses darurat di dalam keseluruhan komplek, dan penataan lansekap keseluruhan kompleks (skala proporsi)

x Lembar 4 Denah lantai-lantai bangunan yang memperlihatkan hubungan antar- ruangan dan sirkulasi di dalam gedung CoE (1:100)

x Lembar 5 Tampak dan potongan gedung CoE yang memperlihatkan hubungan vertikal lantai-lantai bangunan dalam gedung CoE (1:100)

x Lembar 6, Perspektif exterior,interior, dan detail yang dianggap perlu untuk ditampilkan dalam rangka menjelaskan konsep rancangan

Materi tertulis perhitungan kasar anggaran biaya gedung CoE dalam kertas A4

3. Seluruh materi Gambar Karya diminta juga untuk : a. Menyertakan data soft copy filenya untuk keperluan dokumentasi dan publikasi

Penyelenggara serta Promotor, ke dalam CD-R maksimum sebesar 5 MB / per halaman gambar dengan bentuk format jpeg. Format penamaan :

x Label CD-R adalah sbb : judul sayembara, yaitu Center of Excellence x File Gambar adalah sbb : inisial judul sayembara – nomor lembar

Contoh : CoE- 01, CoE-02, dst.. b. Selain menyertakan softcopy, peserta juga diminta Mengirimkan format jpeg file

gambar karya tersebut ke email [email protected] maksimum 2Mb per File Gambar.

4. Menyertakan Formulir Nama Peserta dan anggota Kelompoknya dengan lengkap, untuk keperluan identitas pada pembuatan Sertifikat.

Page 15: KAK Sayembara COE

V.2. Kerahasiaan Karya

Untuk menjaga kerahasiaan dalam proses penjurian, peserta harus memasukkan materi karya dan identitas didalam 2 amplop terpisah dengan cara, 1. Amplop Besar dengan ukuran A1, untuk memasukkan seluruh materi Gambar Karya, 2. Amplop Coklat dengan ukuran A4 berisi,

� Formulir identitas Peserta dan anggota Kelompok. � CD-R rekaman karya. � Fotokopi Kartu Anggota IAI tahun terakhir yang dimiliki atau Kartu Mahasiswa

Arsitek yang masih aktif � Perhitungan kasar anggaran Biaya gedung CoE

V.3. Batas Pemasukan Karya

Karya sayembara dimasukkan pada tanggal 15 Desember 2015, selambat-lambatnya pukul 19.00 WIB kepada Sekretariat Panitia Pelaksana Penyelenggaraan Sayembara dengan alamat sebagai berikut: Sekretariat Panitia Pelaksana Penyelenggaraan Sayembara Konsep Desain Bangunan Ramah Lingkungan

BADAN PENGHARGAAN DAN SAYEMBARA ARSITEKTUR IKATAN ARSITEK INDONESIA Gedung Jakarta Design Center, lantai 7 Jl. Gatot Subroto, kavling 53 Jakarta 10260 Telp : 021-5304715 021-5304623 Contact Person: Putri Christine

Page 16: KAK Sayembara COE

L A M P I R A N

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA

SAYEMBARA KONSEP DESAIN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN PUSAT RISET DAN TEKNOLOGI ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

NEW & RENEWABLE ENERGY CENTER OF EXCELLENCE (COE) MENDAFTAR SEBAGAI: PERSEORANGAN; NAMA (NO ANGGOTA IAI jika ada)____________________ KELOMPOK : NAMA KETUA KELOMPOK

_______________________________ NAMA ANGGOTA KELOMPOK (Sertakan NO ANGGOTA IAI jika ada): Nama Anggota : Email : ALAMAT : _______________________________________________________ NO.TELP/HP : __________________________________________________________ E-MAIL : _________________________________________________________ FOTOCOPY/SCAN KARTU ANGGOTA IAI FOTOCOPY KTP,NPWP (Jika ada)

KIRIM KEMBALI FORMULIR PENDAFTARAN INI KE [email protected]