Akne Vulgaris
description
Transcript of Akne Vulgaris
AKNE VULGARISHylwel C Williams, Robert P Dellavalle, Sarah Garner
Jerawat adalah penyakit inflamasi kronik dari bagian pilosebasea yang dihasilkan dari
peningkatan produksi sebum akibat androgen, perubahan keratinisasi, inflamasi, dan
kolonisasi backteri pada folikel rambut di wajah, leher, dada, dan punggung oleh
Propionibacterium acnes. Walaupun kolonisasi awal dengan P acnes dan riwayat
keluarga mungkin memiliki peran penting dalam penyakit ini, apa yang memicu
jerawat dan bagaimana pengobatan mempengaruhi perjalanan penyakit masih tidak
jelas. Faktor-faktor lain seperti diet telah terlibat, namun tidak terbukti. Jaringan
parut wajah akibat jerawat mempengaruhi hingga 20% dari remaja. Jerawat dapat
bertahan sampai dewasa, dengan efek merugikan kepercayaan diri. Tidak ada
pengobatan yang ideal untuk jerawat, meskipun rejimen yang sesuai untuk mengurangi
lesi dapat ditemukan untuk sebagian besar pasien. Bukti kualitas yang baik pada
perbandingan efektivitas terapi jerawat topikal dan sistemik umum langka. Terapi
topikal termasuk benzoil peroksida, retinoid, dan antibiotik bila digunakan dalam
kombinasi biasanya meningkatkan kontrol jerawat ringan hingga sedang. Pengobatan
dengan kombinasi kontrasepsi oral dapat membantu wanita dengan jerawat. Pasien
dengan inflamasi jerawat lebih parah biasanya perlu antibiotik oral dikombinasikan
dengan topikal benzoil peroksida untuk mengurangi organisme resisten antibiotik.
Isotretinoin oral merupakan terapi yang paling efektif dan digunakan pada awal
penyakit yang parah, meskipun penggunaannya dibatasi oleh teratogenitas dan efek
samping lainnya. Availabilitas, efek samping, dan biaya, membatasi penggunaan terapi
fotodinamik. Penelitian baru diperlukan ke dalam terapi membandingkan efektifitas
dan keselamatan dari banyak produk yang tersedia, dan lebih memahami riwayat awal,
subtipe, dan pemicu jerawat.
Pendahuluan
Jerawat adalah penyakit dari bagian pilosebaseus folikel rambut pada kulit yang berhubungan
dengan kelenjar minyak (Gambar 1).2 Gambaran klinis jerawat termasuk seborrhoea
(kelebihan minyak), lesi non inflamasi (komedo terbuka dan tertutup), lesi inflamasi (papula
dan pustula), dan berbagai tingkat jaringan parut. Distribusi jerawat sesuai dengan kepadatan
tertinggi bagian pilosebaceous (wajah, leher, dada, bahu, dan punggung). Nodul dan kista
terdiri jerawat nodulokistik yang berat. Seminar ini merangkum informasi yang berkaitan
1
dengan aspek-aspek klinis jerawat umum (akne vulgaris). Klasifikasi jerawat, jaringan parut,
jerawat rosacea, chloracne, jerawat terkait dengan sindrom polikistik ovarium, infantile acne,
jerawat inversa, dan jerawat akibat obat telah ditinjau di tempat lain.3-10
Prevalensi dan riwayat alami
Beberapa derajat jerawat mengenai hampir semua orang berusia 15 sampai 17 tahun,11-13 dari
sedang sampai berat sekitar 15-20%.8,12,14 Perkiraan prevalensi sulit untuk membandingkan
karena definisi jerawat dan keparahan jerawat memiliki perbedaan yang banyak antara
penelitian, dan karena perkiraan dikacaukan oleh ketersediaan dan penggunaan pengobatan
jerawat.15 Survei yang dilaporkan sendiri tentang jerawat telah terbukti tidak dapat
diandalkan.16 Meskipun dianggap sebagai penyakit remaja, jerawat sering berlanjut ke
dewasa.17,18 Satu populasi penelitian di Jerman menemukan bahwa 64% dari mereka yang
berusia 20 sampai 29 tahun dan 43% dari mereka yang berusia 30 sampai 39 tahun memiliki
jerawat.19 Penelitian lain lebih dari 2000 orang dewasa menunjukkan bahwa 3% dari laki-laki
dan 5% wanita masih memiliki jerawat ringan pada usia 40-49 tahun.20
Jerawat biasanya dimulai pada masa awal pubertas dengan peningkatan produksi
minyak wajah, dan komedo midfasial8 diikuti oleh lesi inflamasi. Awal serangan jerawat
(sebelum usia 12 tahun) biasanya lebih banyak komedo daripada inflamasi, mungkin karena
individu tersebut belum mulai memproduksi cukup sebum untuk mendukung sejumlah besar
Propionibacterium acnes.21 Satu studi prospektif dari 133 anak-anak berusia 5,5 sampai 12
tahun, ditindaklanjuti selama rata-rata 2,5 tahun, ditemukan ketidaksamaan produksi sebum
wajah, dengan peningkatan jumlah kelenjar beralih pada produksi sebum produksi dari waktu
ke waktu.22 Ekspansi berikutnya dari flora kulit propionibacterium (pada hidung dan
kemudian kulit wajah) terjadi sebelumnya pada anak-anak yang timbul jerawat dibandingkan
pada anak-anak usia sama dan status purbetas yang tidak timbulk jerawat, menunjukkan
bahwa penundaan produksi sebum atau ekspansi dari flora kulit propionibacterium sampai
setelah pubertas dapat mencegah jerawat atau meminimalkan keparahan penyakit. Prediktor
keparahan jerawat termasuk awal serangan jerawat komedo8, dan peningkatan jumlah
anggota keluarga dengan riwayat jerawat.14 Faktor-faktor yang dapat menyebabkan jerawat
berkembang mencakup siklus menstruasi, mengorek, dan stres emosional.23,24 Anggapan
tentang faktor eksternal yang mempengaruhi jerawat bervariasi sesuai dengan kelompok
etnis.25 Akne vulgaris adalah penyakit kronis yang sering bertahan selama bertahun-tahun.26
Ada sedikit penelitian tentang faktor apa yang mungkin memprediksi apakah jerawat akan
bertahan sampai dewasa.27 Kami tidak bisa menemukan penelitian kohort yang bagus dalam
2
meringkas riwayat alami jerawat. Survei prevalensi berurutan pada populasi yang berbeda
menunjukkan penurunan bertahap dalam prevalensi jerawat setelah usia 20 tahun tidak kuat
mendukung pemahaman kita tentang riwayat alami jerawat. Jerawat inflamasi ringan
menurun atau menghilang di sebagian besar dari mereka dengan jerawat di usia remaja.
Sitokin yang menginduksi perubahan komedogenik di folikel infundibulum mungkin juga
menghambat sekresi lipid dari kelenjar sebaceous, menghasilkan pengurangan lesi pada
individu.28 Namun, seborrhoea terus berlanjut sepanjang kehidupan dewasa, lama setelah lesi
inflamasi selesai.29 Jerawat dewasa yang berkaitan dengan sirkulasi androgen berlalu
beberapa nama, termasuk pasca remaja atau akhir serangan jerawat, dan paling sering terjadi
pada wanita di luar usia 25 tahun.30
Penyebab
Faktor risiko dan genetik yang berhubungan dengan prognosis jerawat dan pengobatan masih
belum jelas.31,32 Dua penelitian yang sama menekankan pentingnya faktor genetik untuk
jaringan parut jerawat yang lebih berat.33 Riwayat keluarga yang positif jerawat memiliki
risiko dua kali lipat peningakatan jerawat pada penelitian 1002 anak Iranian usia 16 tahun,14
dan heretabilitas jerawat 78% pada keturunan pertama dengan jerawat pada penelitian besar
mahasiswa di Cina.34 Jerawat muncul lebih awal dari perempuan tapi lebih berefek pada laki-
laki selam usia pertengahan remaja.35 Jerawat bisa muncul pada usia lebih muda dan lebih
banyak komedo pada anak-anak berkulit hitam dibandingkan anak-anak berkulit putih,
kemungkinan dari awal muncul pubertas.36 Penelitian dari 1394 anak sekolah Ghanaian
ditemukan bahwa jerawat lebih sedikit pada lokasi pedesaan, tapi alasan ini masih belum
jelas.37
3
Walaupun awal penelitian observasi menunjukkan hubungan berbanding terbalik antara
merokok dan jerawat,38 penelitian berikutnya menunjukkan bahwa jerawat yang lebih berat
meningkat dengan merokok.19,39 Peningkatan resisten insulin dan tingginya serum
dehidroepiandrosteron mungkin menjelaskan timbulnya jerawat pada sindrom polikistik
ovarium.40,41 Oklusi pada permukaan kulit dengan produksi minyak (pomade acne),42 pakaian,
dan berkeringat bisa memperparah jerawat. Obat-obatan seperti anti epilepsi biasanya
menghasilkan jerawat monomorfik, dan erupsi acneiform telah dikaitkan dengan obat anti
kanker seperti gefitinib.10 Penggunaan steroid anabolik untuk meningkatkan volume otot
masih dianggap remeh, dan dapat menimbulkan bentuk parah dari jerawat.43 Jerawat tropis
dapat terjadi pada personil militer yang ditugaskan di daerah panas, kondisi lembab.44 Paparan
dioksin dapat menyebabkan jerawat komedo berat (chloracne), tetapi tidak terkait dengan
jerawat umum.
Asupan makanan, sinar matahari, dan kebersihan kulit semuanya telah terlibat dalam
jerawat,45 tapi sedikit bukti yang mendukung atau menyangkal anggapan tersebut.46 Satu
ulasan sistematis menyarankan bahwa produk susu (terutama susu) meningkatkan risiko
jerawat, tapi semua termasuk studi observasional memiliki kekurangan yang signifikan.47
Penelitian sebelumnya memberi orang-orang muda dalam jumlah besar coklat untuk
mencoba dan memprovokasi jerawat terlalu kecil dan terlalu pendek untuk mengklaim tidak
ada efek.48 Tidak adanya jerawat pada orang asli di Papua New Guinea dan Paraguay49
mengusulkan bahwa yang beban glikemik tinggi dalam diet Barat bisa memiliki peran dalam
jerawat, mungkin melalui hiperinsulinemia menyebabkan peningkatan androgen, peningkatan
insulin-like growth factor-1, dan perubahan sinyal retinoid.50,51 Sebuah uji coba terkontrol
secara acak yang menunjukkan bahwa diet glikemik rendah dapat meningkatkan jerawat
untuk mengeliminasi teori ini.52 Meskipun jerawat telah dikaitkan dengan peningkatan massa
tubuh,53 tidak ada bukti menunjukkan bahwa menempatkan orang pada diet ketat untuk
mengurangi jerawat.
Mekanisme penyakit
Empat proses memiliki peran penting dalam pembentukan lesi jerawat: mediator inflamasi
dilepaskan ke kulit; perubahan proses keratinisasi menyebabkan komedo; peningkatan dan
perubahan produksi sebum di bawah kontrol androgen (atau sensitivitas reseptor androgen
meningkat); dan kolonisasi folikel oleh P acnes.27 Urutan kejadian dan bagaimana mereka
dan faktor lainnya berinteraksi masih belum jelas.
4
Proses peradangan dimediasi imunitas mungkin melibatkan CD4+ limfosit dan makrofag
yang merangsang pembuluh darah pilosebaceous mengawali hiperkeratinisasi folikel.54
Diferensiasi keratinosit terminal yang rusak menyebabkan pembentukan komedo di bawah
pengaruh androgen dan perubahan kualitatif dalam lipid sebum yang menginduksi sekresi
interleukin 1 (IL1).55 Kelenjar sebasea adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh
bawaan, memproduksi berbagai peptida antimikroba, neuropeptida, dan lipid antibakteri
seperti asam sapienic. Setiap fungsi kelenjar sebasea seperti organ endokrin independen
dipengaruhi oleh pelepasan hormon kortikotropin, yang mungkin memediasi hubungan antara
stres dan eksaserbasi jerawat.56 Vitamin D juga mengatur produksi sebum, dan faktor insulin
like growth-1 mungkin meningkatkan sebum melalui respon elemen sterol mengikat
proteins.57 Dioksidasi lipid seperti squalene dapat merangsang proliferasi keratinosit dan
respon inflamasi lainnya yang dimediasi oleh leukotrien proinflamasi B4.58 Matrix
metalloproteinases pada sebum memiliki peran penting dalam peradangan, proliferasi sel,
degradasi matriks dermal, dan respon pengobatan.59
Folikel sebaceous mengandung microcomedone sebuah menyediakan lingkungan
anaerobik dan kaya lipid untuk P acnes berkembang.60 Lipogenesis langsung ditambah oleh P
acnes.61 Kolonisasi folikel wajah dengan P acnes mengikuti awal ketidaksamaan produksi
sebum,22 yang mungkin menjelaskan mengapa pengobatan dengan pengobatan isotretinoin
terlalu dini dapat perlu ditindaklanjuti dengan program berikutnya, seperti baru sebelumnya
folikel P acnes naif menjadi terkolonisasi dan meradang. Strain P acnes yang unik dengan
berbagai resistensi profil koloni bakteri yang berbeda pada bagian pilosebaceous dan
menginduksi peradangan yang disebabkan oleh aktivasi reseptor toll seperti di keratinosit dan
makrofag.62 Penelitian in-vitro menunjukkan bahwa P acnes bisa berperilaku seperti biofilm
dalam folikel, yang menyebabkan penurunan respon untuk agen antimikroba.63 Resistensi P
acnes terhadap antibiotik oral yang umum digunakan untuk jerawat mempengaruhi respon
pengobatan, menunjukkan bahwa efek langsung antimikroba mungkin penting selain
tindakan anti-inflamasi antibiotik.64
Bagaimana jerawat bisa mempengaruhi orang?
Hasil jerawat pada gejala fisik seperti nyeri, gatal, dan nyeri, tetapi efek utamanya adalah
pada kualitas hidup. Morbiditas psikologis bukan masalah sepele,65 dan itu diperberat oleh
beberapa faktor: jerawat mempengaruhi kulit-organ vital yang sangat terlihat dari tampilan
sosial; budaya populer dan tekanan sosial mendikte kulit cacat; jerawat dapat diatasi oleh
5
tenaga kesehatan sebagai kondisi yang dapat pulih sendiri; dan puncak jerawat di masa
remaja, waktu yang penting untuk membangun kepercayaan diri dan harga diri.
Kasus-kontrol dan penelitian cross-sectional menilai efek jerawat pada kesehatan
psikologis menemukan berbagai kelainan termasuk depresi, keinginan bunuh diri, kecemasan,
gejala psikosomatik, aib, malu, dan penghambatan sosial,66 yang membaik dengan
pengobatan efektif.67 Kemarahan terbalik berkorelasi dengan kualitas hidup pada jerawat dan
kepuasan dengan pengobatan jerawat.68 Pasien mungkin tidak sengaja mengalami gejala
depresi dan butuh dorongan selama konsultasi. Remaja Inggris dengan jerawat dua kali lebih
sering dinilai dalam rentang batas normal atau abnormal pada kuesioner tervalidasi sesuai
dengan usia dari kesejahteraan emosional daripada mereka yang tidak memiliki jerawat, dan
memiliki tingkat kesulitan dalam berperilaku.69 Kehadiran jerawat dikaitkan dengan
pengangguran dalam penelitian kasus-kontrol laki-laki dan wanita muda.70 Satu studi
komunitas mahasiswa Australia berusia 14-17 tahun dilaporkan tidak ada hubungan antara
jerawat dan morbiditas psikologis atau kejiwaan berikutnya, temuan yang mengejutkan
mungkin dijelaskan oleh pengobatan yang efektif atau sifat personaliti.71
Keparahan jerawat dan derajat kerusakan psikologis tidak selalu sesuai-ringan penyakit
pada satu orang dapat menyebabkan derajat tinggi kecacatan psikologis, sedangkan yang lain
dengan penyakit yang lebih parah bisa kurang terganggu oleh jerawat mereka.12 Kebanyakan
penelitian menilai morbiditas psikologis jerawat secara cross-sectional, dan karena itu tidak
dapat menetapkan arah kausal. Beberapa penelitian melaporkan biaya langsung dan tidak
langsung dari acne.72,73
Bagaimana jerawat bisa di atasi?
Kebersihan kulit
Tidak ada bukti yang baik bahwa jerawat disebabkan atau disembuhkan dengan mencuci.46
Pembersih kulit antibakteri mungkin bermanfaat bagi jerawat ringan, dan sabun pembersih
asam mungkin lebih baik dari sabun alkali standar. Namun, mencuci berlebihan dan
menggosok menghilangkan minyak dari permukaan kulit, pengeringan dan merangsang
produksi minyak berlebih. Pembersih kulit antibakteri tidak memberikan manfaat tambahan
untuk pasien yang sudah menggunakan lainnya, berpotensi membuat perih pada pengobatan
topikal.46
6
Konseling dan dukunngan
Menghabiskan waktu menghilangkan mitos dan menjelaskan bahwa sebagian besar
perawatan tidak akan menyembuhkan dan mungkin meningkatkan kepatuhan.74 Karena
perawatan jerawat bekerja dengan mencegah lesi baru daripada mengobati yang sudah ada,
respon awal mungkin tidak muncul selama beberapa minggu. Kebanyakan pengobatan yang
efektif dapat memerlukan berbulan-bulan untuk bekerja.75 Penyedia layanan kesehatan harus
menilai hilangnya harga diri, kurang percaya diri, dan gejala depresi termasuk pikiran untuk
bunuh diri. Efek emosional dari jerawat mungkin tidak segera jelas atau tiba-tiba, tapi bahkan
jerawat ringan dapat menyebabkan penderitaan yang signifikan. Pasien juga harus diberitahu
bahwa informasi jerawat secara online, termasuk dari beberapa kelompok pendukung,
bervariasi dalam kualitas dan dapat mencerminkan prasangka sponsor, dan dokter memiliki
peran dalam membimbing mereka untuk mendapatkan sumber yang terpercaya.
Pedoman pengobatan
Banyak di seluruh dunia dan resep pengobatan untuk jerawat memungkinkan untuk sejumlah
besar perawatan kombinasi potensial. Sebuah tinjauan sistematis yang komprehensif pada
tahun 1999 mengidentifikasi 274 percobaan dari 140 perawatan di 250 kombinasi.76 Sebagian
besar penelitian plasebo terkontrol mencoba sebuah produk, dan penulis menemukan ada
dasar dari percobaan terkontrol untuk menilai efektivitas pengobatan apapun dalam kaitannya
dengan orang lain, maupun dalam urutan terapi. Tabel menunjukkan bagaimana pengobatan
obat yang berbeda menargetkan aspek yang berbeda dari patologi jerawat. Banyaknya produk
dan kombinasi produk, dan kelangkaan studi banding, telah menyebabkan pedoman yang
berbeda dengan beberapa rekomendasi yang berbasis bukti. Pedoman jerawat baru-baru ini
termasuk yang dari the Global Alliance to Improve Outcomes in acne,77 American Academy
of Dermatology / American Academy of Dermatology Association,78 dan kelompok ahli Eropa
pada antibiotik oral pada jerawat.79 Karena kurangnya bukti, panduan ini bergantung pada
pendapat para ahli, banyak di antaranya menyatakan potensi konflik kepentingan yang
signifikan. Saran praktis tentang bagaimana mengelola jerawat berdasarkan pencarian
sistematis bukti oleh tim independen tersedia online dalam Clinical UK Knowledge
Summary.75 Semua pedoman ini menggambarkan pendekatan terapi awal harus berbasis
pada, tingkat keparahan jerawat dan apakah jerawat didominasi non-inflamasi atau inflamasi.
Kami mengusulkan sebuah algoritma untuk mengobati jerawat pada gambar 2 atas dasar
penafsiran kita tentang bukti klinis. Interpretasi ini berbeda sedikit dari rekomendasi Aliansi
Global dengan menyarankan penggunaan awal dari benzoil peroksida topikal lebih sedikit
7
dari retinoid topikal dengan alasan biaya dan pada rekam jejak dari efikasi dan keamanan.
Penilaian tanggapan pengobatan dalam kondisi polimorfik tersebut dapat menjadi sulit dan
harus mencakup penilaian pengurangan lesi inflamasi dan peradangan dalam kaitannya
dengan foto dasar, ditambah penilaian kesejahteraan psikologis.
Pengobatan topikal
Agen topikal bila digunakan sendiri atau dalam kombinasi efektif mengobati jerawat ringan
yang terdiri dari komedo terbuka dan tertutup dengan beberapa lesi inflamasi.77 Banyak
pilihan pengobatan menawarkan berbagai mode tindakan. Meskipun semua lebih efektif
daripada plasebo, membangun strategi yang paling tepat untuk pengobatan awal dan
pemeliharaan membutuhkan penelitian lebih lanjut.77,80 Perawatan topikal hanya bekerja di
mana diterapkan. Karena terapi topikal mengurangi perkembangan lesi baru mereka
memerlukan aplikasi ke daerah-daerah yang terkena dampak, bukan tempat individu.
Kebanyakan menyebabkan iritasi kulit awal, dan beberapa orang berhenti menggunakannya
karena ini. Iritasi ini dapat diminimalisir dengan memulai dengan preparat dosis rendah dan
secara bertahap ditingkatkan frekuensi atau dosis. Dimana terjadi iritasi, perubahan formulasi
dari solusi alkohol untuk mencuci atau gel untuk krim pelembab atau losion mungkin bisa
membantu.
8
Benzoil peroksida
Benzoil peroksida aman dan efektif81 preparat di seluruh negeri yang memiliki beberapa
mekanisme aksi, dan harus diterapkan untuk semua daerah yang terkena dampak.82 Agen
single benzoil peroksida bekerja sebaik antibiotik oral atau kombinasi antibiotik topikal yang
termasuk benzoil peroksida untuk orang dengan jerawat ringan sampai sedang.64 Ini memiliki
aktivitas lebih besar dari topikal (iso) tretinoin terhadap lesi inflamasi;83,84 hasil dua uji coba
diragukan.85,86 Penelitian lebih lanjut diperlukan, terutama sebagai terapi kombinasi mungkin
lebih baik.86 Benzoil peroksida menyebabkan iritasi lokal awal. Pasien harus dinasihati akan
iritasi tapi hentikan pengobatan jika itu menjadi berat. Iritasi akan menurun dalam banyak
kasus, terutama jika pasien mulai menerapkannya setiap hari dan kemudian meningkatkan
frekuensi. Dosis rendah (2,5% atau 5%) benzoil peroksida dianjurkan, karena kurang
mengiritasi dan tidak ada bukti yang jelas bahwa preparat lebih kuat lebih efektif.87
Retinoid topikal
Pengobatan dengan tretinoin, adapalene, dan isotretinoin memerlukan resep dokter.
Tazarotene tidak berlisensi di Inggris untuk jerawat. Semua retinoid dikontraindikasikan pada
kehamilan, dan wanita usia subur harus menggunakan kontrasepsi yang efektif. Retinoid
topikal bertindak atas keratinisasi abnormal dan juga anti-inflamasi, sehingga mereka bekerja
untuk komedo dan peradangan jerawat. Banyak penelitian plasebo terkontrol atau non-
inferioritas mengutip tolerabilitas yang lebih baik, tapi beberapa panduan praktek. Percobaan
lainnya membandingkan retinoid terhadap satu sama lain dan terhadap terapi lain yang
diperlukan. Percobaan acak terkontrol (RCT) telah menunjukkan bahwa preparat yang
kekuatan lebih tinggi mungkin memiliki aktivitas yang lebih besar daripada yang kekuatan
lebih rendah, tetapi dengan iritasi lebih berat. Semua retinoid topikal menyebabkan reaksi
lokal, dan harus dihentikan jika parah. Mereka tampaknya tidak menyebabkan sementara
memburuknya lesi jerawat,88 tetapi dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar
ultraviolet.
Antibiotik topikal
Bagaimana antibiotik topikal memperbaiki jerawat belum jelas terdefinisi, tapi mereka
tampaknya bertindak langsung pada P acnes dan mengurangi peradangan. Antibiotik topikal
memiliki aktivitas kurang dari agen lain terhadap lesi non inflamasi. Untuk jerawat lebih
parah, antibiotik topikal biasanya dikombinasikan dengan produk lain seperti retinoid topikal
dan benzoil peroksida. Pasien dengan jerawat di punggung mungkin merespon lebih baik
9
terhadap terapi antibiotik oral karena kesulitan menerapkan perawatan untuk daerah besar
yang sulit dijangkau. Antibiotik topikal termasuk klindamisin, eritromisin, dan tetrasiklin.
Antibiotik topikal juga tersedia dalam kombinasi dengan benzoil peroksida dan zinc asetat.
Preparat berbasis alkohol lebih kering, dan karena itu lebih cocok untuk kulit berminyak.
Khasiat eritromisin mungkin menurun karena resistensi bakteri.89
10
Terapi topikal lain
Asam salisilat adalah exfoliant dan merupakan komponen dari banyak preparat di seluruh
negeri. Tidak ada penelitian yang mendukung penggunaan rutin asam salisilat dalam
preferensi untuk terapi topikal lainnya. Pedoman Amerika menyatakan bahwa data dari
literatur meningtip ulasan mengenai keampuhan sulfur, resorsinol, natrium sulfacetamide,
aluminium klorida, dan zinc dibatasi.78 Demikian pula tidak ada bukti yang dapat diandalkan
untuk mendukung penggunaan nicotinamide atau kombinasi trietil sitrat dan etil linoleate.90
Meskipun minat baru dalam dapson topikal91 dan taurin bromamine,92 tidak ada izin di
Inggris, dan bukti komparatif saat ini tidak mendukung perubahan praktek. Sebuah sarana
baru, busa emolien, yang mengandung sodium sulfacetamide 10% dan sulfur 5% sekarang
tersedia untuk pengobatan jerawat di USA.93 Asam azelaic memiliki kedua sifat antimikroba
dan anti komedo tetapi dapat menyebabkan hipopigmentasi, dan pasien berkulit gelap karena
itu harus dipantau untuk tanda tersebut. Laporan anekdotal menunjukkan bahwa asam azelaic
dapat mengurangi hiperpigmentasi pasca inflamasi, yang mungkin disebabkan aktivitas pada
melanosit normal. Pedoman Amerika mencatat bahwa penggunaan klinis, dibandingkan
dengan agen lain, telah khasiat terbatas menurut para ahli.78
Topikal kombinasi
Ada kumpulan informasi bahwa kombinasi pengobatan topikal dengan mekanisme aksi yang
berbeda bekeja lebih baik dari agen tunggal.94 Beberapa kombinasi agen telah diuji dengan
baik terhadap monoterapi relevan. Uji coba cenderung akan cacat secara metodologis oleh
faktor-faktor seperti dosis suboptimal atau frekuensi monoterapi.82 Kepatuhan dapat
ditingkatkan dengan produk kombinasi sekali sehari karena kenyamanan mereka dan
kecepatan dari onset,95,96 meskipun preparat generik individu digunakan bersamaan mungkin
biaya lebih efektif.64 Benzoil peroksida mengaktivasi tretinoin, dan dua agen tidak diterapkan
secara bersamaan; jika digunakan dalam kombinasi diterapkan pada pagi hari dan satu di
malam hari.
Pengobatan oral
Antibiotik oral
Antibiotik oral biasanya disediakan untuk jerawat yang lebih parah, jerawat terutama di
bagian badan, jerawat yang tidak responsif terhadap terapi topikal, dan pada pasien dengan
risiko jaringan parut lebih besar. Meskipun antibiotik telah menunjukkan efektivitas dalam
hal mengurangi jumlah lesi inflamasi, tidak ada jerawat yang sembuh sepenuhnya.
11
Kebanyakan pasien mencari pembersihan jerawat daripada pengurangan jumlah lesi. Tidak
ada bukti yang meyakinkan bahwa satu antibiotik lebih efektif daripada yang lain (termasuk
generasi pertama dan kedua tetrasiklin) atau antibiotik oral lebih efektif daripada preparat
topikal untuk jerawat ringan sampai sedang pada wajah.64 Terdapat bukti bahwa dosis yang
lebih tinggi lebih efektif daripada dosis yang lebih rendah atau bahwa preparat yang
dikendalikan pengeluaran sesuai kebutuhan.64,76,82,97
Pilihan antibiotik harus berdasarkan preferensi pasien, profilefek samping, dan biaya.
Tetrasiklin (tetrasiklin, oksitetrasiklin, doksisiklin, atau limesiklin) adalah pilihan yang lebih
disukai; minosiklin memiliki efek samping yang merugikan.98 Kotrimoksazol harus dihindari
karena komponen sulfametoksazol memiliki efek samping yang signifikan. Kuinolon tidak
dianjurkan pada remaja karena risiko artropati dan karena ciprofloxacin oral menunjukkan
selektivitas yang cepat yang mendorong resistensi.99 Aminoglikosida dan kloramfenikol
memiliki efek yang sangat terbatas79 dan klindamisin oral, meskipun efektif, memiliki potensi
untuk efek samping yang merugikan seperti pseudomembran kolitis. Ada peningkatan
resistensi terhadap makrolida (eritromisin dan azitromisin) dan trimetoprim yang
menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Penggunaan antibiotik untuk jerawat telah dipertanyakan karena kekhawatiran
resistensi, terutama karena mereka digunakan untuk waktu yang lama pada dosis rendah.100
Seiring dengan benzoil peroksida dapat mengurangi masalah dengan resistensi bakteri,101
sedangkan pengobatan bersamaan dengan antibiotik oral dan topikal yang berbeda harus
dihindari. Data dari laporan besar RCT menunjukkan bahwa 6-8 minggu adalah waktu yang
tepat untuk menilai respon.64 Jika seorang individu tidak merespon terhadap antibiotik atau
berhenti merespon, tidak ada bukti bahwa peningkatan frekuensi atau dosis dapat membantu.
Strategi seperti peningkatan tekanan selektif tanpa meningkatkan efikasi.82 Antibiotik harus
dihentikan jika tidak ada perbaikan jelas lebih lanjut. Antibiotik tidak harus secara rutin
digunakan untuk pemeliharaan karena ada alternatif dengan kesamaan khasiat dan aksi
pencegahan.79,82 Benzoil peroksida melindungi terhadap resistensi dengan menghilangkan
resistensi bakteri: the Global Alliance to Improve Outcomes in acne (2003)
merekomendasikan bahwa jika antibiotik harus digunakan selama lebih dari 2 bulan, benzoil
peroksida harus digunakan untuk minimal 5-7 hari antara program antibiotik untuk
mengurangi organisme resisten dari kulit.77
12
Kontrasepsi oral
Kontrasepsi oral kombinasi (COC) mengandung estrogen (etinilestradiol) dan progestogen.
COC sering diresepkan untuk wanita dengan jerawat karena estrogen menekan aktivitas
kelenjar sebasea dan mengurangi pembentukan ovarium dan androgen adrenal. Kontrasepsi
progestogen sering memperburuk jerawat dan harus dihindari pada wanita yang
tidak memiliki kontraindikasi untuk preparat yang mengandung estrogen.102 Progesteron
mengikat reseptor progesteron dan reseptor androgen dan efek androgeniknya tergantung
pada jenis dan dosis progestogen. Progestogen generasi ketiga seperti desogestrel,
norgestimat, dan gestoden mengikat lebih selektif untuk reseptor progesteron dibandingkan
dengan generasi kedua progestogen (misalnya, levonorgestrel dan noretisteron), tetapi
terdapat peningkatan risiko tromboemboli.
The Global Alliance Guidelines menyatakan terapi hormonal adalah pilihan yang
sangat baik bagi wanita yang membutuhkan kontrasepsi oral dan bahwa itu harus digunakan
sebagai komponen untuk terapi kombinasi pada wanita dengan atau tanpa gangguan
endokrin.77 Terapi hormonal harus digunakan awal pada wanita dengan jerawat sedang
sampai berat, atau pada mereka dengan gejala seborrhoea, jerawat, hirsutisme, dan alopesia.
Sebuah tinjauan Cochrane menemukan beberapa hal penting perbedaan yang berbeda antara
jenis kontrasepsi oral kombinasi dalam efektivitas mereka untuk mengobati jerawat, dan
bagaimana mereka membandingkan dengan pengobatan jerawat alternatif tidak jelas.102
Meskipun preparat mengandung siproteron asetat telah digunakan secara tradisional untuk
pengobatan jerawat, ada sedikit bukti untuk menunjukkan keunggulannya lainnya atas
progestin. Hal yang sama berlaku untuk tindakan antiandrogen dari spironolakton.103
Isotretinoin oral
Ketika diberikan untuk sekitar 20 minggu, isotretinoin oral adalah paling obat yang efektif
sehingga penyembuhan klinis di sekitar 85% kasus.76,94,104 Angka kekambuhan sekitar 21%
dan tergantung dosis, respon terbaik dilihat dengan dosis harian 1 mg / kg per hari atau total
150 mg / kg selama durasi pengobatan. Isotretinoin biasanya disediakan untuk jaringan parut
jerawat nodulokistik yang parah atau jerawat resisten terhadap terapi lain (Gambar 3).
Penelitian diperlukan untuk menyelidiki apakah isotretinoin dapat bermanfaat jika digunakan
cepat untuk kasus sedang. Isotretinoin menyebabkan cheilitis, kulit kering, pendarahan
hidung, infeksi sekunder, lesi memburuk sementara, fotosensitivitas, dan peningkatan serum
lipid, tetapi ini jarang yang parah untuk menyebabkan penarikan pengobatan.105 Sisi lain dari
efek samping termasuk peningkatan risiko kolitis ulseratif.106 Karena teratogenisitas,
13
isotretinoin harus diberikan dengan kontrasepsi yang memadai bagi perempuan usia subur.
Peraturan ketat di Amerika Serikat menurunkan hukum resep isotretinoin dan peningkatan
beli ilegal di internet.107 Kemungkinan hubungan antara isotretinoin dan depresi dibahas
kemudian.
Obat komplementer dan alternatif (CAM)
Penggunaan CAM untuk jerawat yang tersebar luas. Sebuah ulasan sistematis perawatan
CAM untuk jerawat pada tahun 2006 diidentifikasi 15 RCT meliputi pendekatan yang
beragam seperti lidah buaya, pyridoxine, turunan asam buah, kampo (obat herbal Jepang),
dan perawatan herbal ayurveda.108 Meskipun potensi manfaat mekanisme untuk beberapa
terapi CAM yang biologis masuk akal, termasuk penelitian yang umumnya berkualitas buruk
dan tidak meyakinkan. Tinjauan sistematis lain menemukan beberapa manfaat bagi
akupunktur dengan moksibusi, tetapi kualitas termasuk penelitian terbatas.109 Sebuah tinjauan
sistematis empat RCT dari tea-tree oil pada tahun 2000 tidak menemukan konklusi dari bukti
manfaat,110 meskipun baru-baru ini juga dilaporkan penelitian 60 orang di Iran dengan jerawat
ringan sampai sedang menunjukkan penurunan sederhana dalam hitungan lesi dan beberapa
efek samping lokal jika dibandingkan dengan plasebo, menunjukkan bahwa uji coba yang
lebih besar mungkin bermanfaat.111 CAM tidak dapat direkomendasikan untuk pengobatan
jerawat karena tidak didukung oleh bukti-bukti bahwaCAM mungkin bekerja, tetapi
penelitian kunci belum dilakukan, atau bila dilakukan, mereka telah meyakinkan atau
dilaporkan buruk. Terapi CAM untuk jerawat adalah kesenjangan penelitian yang perlu
ditujukan kepada kepentingan publik tingkat tinggi dan pendekatan CAM.
14
Masalah klinis khusus
Kedalaman dan luasnya jaringan parut jerawat bervariasi dan dapat ditingkatkan dengan
beberapa prosedur, termasuk subcision, punch excision, laser resurfacing, dermabrasion, dan
chemical peels.27,112 Peningkatan jaringan parut jerawat sedang diobati dengan perawatan
laser yang difraksinasi-teknik yang menghasilkan ribuan daerah mikrotermal dari ablasi kulit
dipisahkan oleh daerah kulit yang tidak diobati, dengan sedikit efek samping dan periode
penyembuhan lebih cepat penyembuhan dari laser ablasi.113
Sedangkan komedo terbuka sering dapat diekstraksi dengan trauma kulit minimal, kista
dan komedo tertutup memberikan target yang lebih menantang untuk operasi jerawat.
Komedo tertutup dapat di insisi dengan jarum sebelum dikeluarkan dengan ekstraktor
komedo, dan komedo tertutp yang besar dapat diobati dengan elektrokauter atau laser.114,115
Injeksi steroid intralesi (0,1 mL dari 5 mg / mL triamsinolon acetonide) secara cepat
memperbaiki kista tanpa ekstrusi.116
Gangguan dismorfik tubuh (dysmorphophobia) didefinisikan sebagai gangguan
psikosomatik yang disebabkan oleh membayangkan atau cacat kecil dalam penampilan
seseorang. Sekitar 14% dari pasien dengan jerawat memiliki gangguan yang cukup terkait
untuk penampilan wajah mereka untuk dapat didiagnosis dengan dysmorphophobia.117 Hal ini
sangat sulit untuk diobati, tetapi pengobatan agresif mengurangi jerawat dan terapi kognitif
perilaku dapat membantu.118,119
Jerawat yang parah dengan demam yang menetap merupakan entitas penting untuk
mengenali dan mengobati dini untuk mencegah jaringan parut ekstrim dan
penderitaan pasien.120,121
Dengan pengecualian menghindari tetrasiklin, isotretinoin, dan perawatan hormon,
manajemen jerawat prapubertas mirip dengan manajemen jerawat dewasa dan ditinjau di
tempat lain.8,122
Mencoba membujuk remaja untuk bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun
dengan perawatan topikal yang berpotensi mengiritasi yang hanya mencegah proporsi lesi
baru terjadi adalah sebuah tantangan. Banyak remaja lebih disibukkan dengan berurusan
dengan bintik-bintik besar seperti yang muncul, mendorong berbagai pengobatan rumah,
seperti pasta gigi, diterbitkan di situs internet sosial seperti YouTube. Penggunaan situs
internet sebagai sarana sosial menargetkan pengobatan untuk jerawat yang berpotensi
menarik.123 Ini kemungkinan bahwa fotografi digital akan semakin digunakan oleh dokter
untuk mengelola konkordansi jerawat pasien dari rumah.124
Area kontroversi dan ketidakpastian
15
Keamanan retinol
Retinoid topikal, terapi jerawat lini pertama di Amerika Serikat, telah dikaitkan dengan
peningkatan kematian pada pasien laki-laki veteran usia lebih tua dalam uji coba terkontrol
secara acak dari keratosis actinic.125 Meskipun temuan ini telah berkesempatan,
menginformasikan semua pengguna retinoid topikal dari hasil ini dapat dibenarkan sampai
data lebih lanjut didapatkan.126 Bentuk bermerek isotretinoin oral (Accutane) diperkenalkan di
Amerika Serikat pada tahun 1982 dan telah digunakan oleh lebih dari 13 juta pasien, tetapi
memiliki sekarang kehilangan lebih dari 95% dari pasar dan dberhentikan oleh produsen
Roche Pharmaceuticals.127 Keputusan bisnis didasarkan pada biaya tinggi membela pembuat
obat dari tuntutan pribadi hukum-awalnya menuduh bahwa Accutane dikaitkan dengan
depresi dan bunuh diri. Baru-baru ini setidaknya 500 rombongan telah menuduh bahwa
Accutane menyebabkan penyakit inflamasi usus.127 Asosiasi-asosiasi yang disengketakan
tetap daerah matang untuk penelitian masa depan.128
Sebuah tinjauan sistematis penggunaan isotretinoin dan depresi dan perilaku bunuh diri
yang diterbitkan pada tahun 2005 tidak menemukan bukti untuk mendukung gagasan bahwa
depresi memburuk setelah pengobatan, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa skor
depresi meningkat pada pengobatan, meskipun semua sembilan penelitian termasuk
penelitian ini terbatas.129 Hal ini masih mungkin bahwa reaksi psikologis istimewa jarang
terhadap isotretinoin tidak terjadi,130 terutama karena ada mekanisme biologis yang masuk
akal dimana retinoid mungkin menyebabkan psikopatologi.128 Keadaan kompleks sebagai
depresi dan bunuh diri terjadi dengan jerawat berat dengan tidak adanya perawatan
isotretinoin.131
Sebuah penelitian kohort retrospektif di Swedia menemukan bahwa mencoba bunuh
diri meningkat pada mereka yang menggunakan isotretinoin, meskipun peningkatan risiko
juga hadir sebelum pengobatan. Peningkatan risiko percobaan bunuh diri hadir 6 bulan
setelah isotretinoin, yang menunjukkan bahwa pasien harus dipantau untuk perilaku bunuh
diri setelah perawatan berakhir.132 Bentuk generik isotretinoin terus tersedia.
Laser, sumber cahaya, dan terapi fotodinamik
Dua tinjauan sistematis dari 16 dan 25 percobaan,133.134 masing-masing menilai berbagai
bentuk sumber cahaya termasuk terapi fotodinamik, laser inframerah, cahaya spektrum luas,
iulse dye lasers, intense pulse light, dan laser kalium titanil fosfat. Kedua ulasan
menyimpulkan bahwa perawatan optik dapat meningkatkan peradangan jerawat jangka
pendek, dengan hasil yang paling konsisten untuk terapi fotodinamik. Nyeri, kemerahan,
16
bengkak, dan peningkatan pigmentasi adalah efek samping yang umum. Meskipun beberapa
bentuk terapi cahaya dapat meningkatkan jerawat awalnya,135 hasil jangka panjang dan
perbandingan dengan terapi jerawat konvensional yang diperlukan.
Resistensi antibiotik dan terapi eksperimental lainnya
Kekhawatiran mengenai munculnya resistensi antibiotik telah meningkatkan kewaspadaan
untuk mengembangkan terapi efektif non antibiotik. Meskipun dua uji coba subantimicrobial
dosis (yaitu, resep dosis rendah yang anti-inflamasi tetapi tidak antimikroba) telah
menunjukkan keampuhan untuk dosis yang lebih rendah,136.137 penelitian yang terlalu kecil
untuk membuat estimasi resistensi bakteri yang bisa dipromosikan oleh penggunaan dosis
yang lebih rendah. Relatif murah hand-held lasers dan alat pemanas telah dikembangkan.
Percobaan secara acak kesetaraan dikendalikan perangkat baru menggunakan metrik berpusat
pada pasien sangat dibutuhkan. Dalam waktu yang lebih jauh, vaksinasi dengan membunuh P
acnes dan sialidase berbasis vaksin memegang beberapa janji.138
Riwayat alami
Penelitian longitudinal yang mendokumentasikan riwayat alami jerawat diperlukan, terutama
dengan maksud untuk mengidentifikasi faktor risiko untuk penyakit persisten. Tidak
diketahui apakah pengobatan dini (misalnya, pada tahun prapubertas) dapat mengubah
riwayat dari kolonisasi P acnes dan selanjutnya inflamasi jerawat.
Begitu banyak perawatan keberhasilan komparatif diketahui
Keputusan pengobatan untuk pasien dengan jerawat dan dokter diperparah oleh profesi
perawatan yang tersedia, sebagian besar yang telah diperkenalkan melalui uji coba terkontrol
plasebo. Meskipun pengecualian sesekali,64 tidak adanya uji coba dengan pembanding aktif
adalah cacat yang signifikan untuk bersama pengambilan keputusan klinis. Uji klinis dari
efektivitas biaya yang berbeda strategi untuk pengobatan awal dan terapi pemeliharaan
jerawat diperlukan. Hampir setengah dari baru-baru ini diterbitkan uji jerawat mengandung
kekurangan serius yang bisa diatasi oleh pelaporan yang lebih baik.139 Kurangnya
kesepakatan yang cocok untuk ukuran hasil juga menghambat penelitian sekunder.140
Ketidakpastian pengobatan untuk jerawat dirangkum dalam UK Database of Uncertainties
about the Effects of Treatments.141 Perbandingan efektivitas penelitian tentang terapi jerawat
telah ditargetkan sebagai 100 prioritas utama dalam USA oleh Institute of Medicine. Panel
merangkum perkembangan penting dalam memahami jerawat.
17
18