Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun,...

21
RESEARCH TEAM Mei 2017

Transcript of Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun,...

Page 1: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

RESEARCH TEAM

Mei 2017

Page 2: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

1

RINGKASAN

Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan

PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92% (yoy).

Pada kuartal pertama 2017 ini, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh kinerja perdagangan ekspor

dan impor yang berhasil mencatatkan surplus dalam tiga bulan berturut-turut.

Pada bulan Mei 2017 terjadi inflasi sebesar 0,39% (mom), lebih tinggi dari inflasi April 2017 sebesar

0,09% (mom). Seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga, namun inflasi pada

bulan Mei ini utamanya disebabkan oleh kenaikan harga pangan menjelang lebaran yang memiliki

andil sebesar 0,17% terhadap inflasi.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17 dan 18 Mei 2017 memutuskan untuk

mempertahankan BI 7-days Repo Rate di level 4,75%, dengan suku bunga Deposit Facility dan

Lending Facility masing-masing sebesar 4,00% dan 5,50%.

Rupiah tercatat terapresiasi tipis sebesar 0,04% dari level Rp13.329/US$ pada akhir bulan April

2017 ke level Rp13.323/US$ pada Mei 2017.

Pergerakan yield SUN selama bulan Mei 2017 diwarnai fase bullish, ditandai dengan penurunan

yield rata-rata sebesar 3,43bps dibandingkan bulan lalu. Penguatan yield obligasi lebih disebabkan

oleh kenaikan rating Indonesia oleh S&P menjadi investment grade yang diikuti oleh meningkatnya

arus modal asing.

Pergerakan yield obligasi perseroan mengalami fase bullish dengan penurunan yield rata-rata

sebesar 11,08bps mom.

Sementara EBA yang penerbitannya difasilitasi Perseroan berpola bullish, ditandai dengan

penurunan yield rata-rata sebesar 6,1bps mom. Penurunan yield terdalam dicatatkan oleh DBTN02

sebesar -16bps mom.

Pada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari

12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to maturity mendekati 1

tahun.

Per 31 Mei 2017, pemegang EBA terbesar adalah Perusahan Terbatas NPWP (36,67%),

kemudian Taspen (32,34%), dan Dana Pensiun (16,04%). Sementara pemegang surat utang

(obligasi) Perseroan terbesar adalah Taspen (17,41%) sebesar Rp1,08 triliun. Porsi terbesar

selanjutnya adalah Bank Domestik (16,30%) dan Dana Pensiun (16,19%).

Pada Mei 2017, rata-rata suku bunga dasar (SBDK) KPR dari 10 besar Bank Penyalur KPR di

Indonesia mencapai 10,33%, mengalami penurunan dari rata-rata SBDK bulan lalu. SBD KPR

Page 3: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

2

tertinggi adalah Bank Permata sebesar 10,6%, sedangkan SBD KPR terendah sebesar 9,75%

yaitu Maybank. Suku bunga dasar KPR diproyeksikan mencapai 9,8 – 10,2% di tahun 2017.

Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan outstanding KPR per bulan Maret 2017 sebesar

Rp360,37 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 2,05% (mom). Outstanding

KPR Maret 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 8,69% dibandingkan periode yang sama tahun

2016 (yoy). Porsi KPR terbesar adalah bank pemerintah sebesar 56%. Sedangkan total

outstanding KPR dan KPA per bulan Maret 2017 sebesar Rp373,46 triliun. Pertumbuhan KPR

dan KPA diproyeksikan berada di kisaran 6,0%-8,3% yoy di tahun 2017. (Sumber: Statistik

Perbankan Indonesia).

Outstanding KPR Syariah per bulan Maret 2017 sebesar Rp53,37 triliun, mengalami kenaikan

dari bulan sebelumnya sebesar 4,28% (mom), dengan pertumbuhan tahunannya meningkat

menjadi sebesar 19,39% dari bulan sebelumnya sebesar 15,9% yoy. Total outstanding KPR dan

KPA Syariah per bulan Maret 2017 sebesar Rp54,91 triliun. Rasio NPL KPR Syariah pada Maret

2017 mengalami penurunan menjadi 2,37% dibandingkan periode sebelumnya sebesar 2,48%.

SMF Building Permit Index (SMF-BPI) Total menunjukkan sinyal perbaikan. Pada bulan April

2017, SMF-BPI Total meningkat sebesar 2,1% mom (-4,9% yoy) dari level 279,2 ke level 285,2.

Berbeda dengan SMF-BPI Total, SMF Building Permit Index Residential (SMF-BPI Residential)

justru menunjukkan perlambatan. Pada bulan April 2017, SMF-BPI Residential melambat

sebesar 12,5% (mom) (70,6% yoy) ke level 539,4.

Harga properti residensial pada triwulan I-2017 meningkat dari triwulan sebelumnya, baik secara triwulanan maupun tahunan. Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-2017 berada pada level 196,94 atau tumbuh 1,23% (qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (0,37%, qtq). Secara tahunan, harga properti residensial tumbuh di level 2,62% (yoy), meningkat dibandingkan 2,38% (yoy) pada triwulan IV-2016.

Data Survey Harga Properti Residensial BI menyebutkan bahwa pada triwulan I-2017, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Sebagian besar konsumen (74,31%) memilih fasilitas KPR dalam transaksi pembelian properti, kemudian berturut-turut adalah tunai bertahap (16,74%) dan tunai (8,95%).

Page 4: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

3

DAFTAR ISI

RINGKASAN ........................................................................................................... 1 

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3 

MAKROEKONOMI ......................................................................................................... 4 

Produk Domestik Bruto ............................................................................................................... 4 

Inflasi ............................................................................................................................ 5 

BI 7-days Reverse Repo Rate .................................................................................................... 6 

NilaiTukar USD-IDR ................................................................................................................... 7 

PASAR SURAT UTANG ................................................................................................... 8 

Pergerakan Yield Obligasi dan EBA Perseroan ....................................................................... 10 

Pergerakan Premium Obligasi Perseroan ................................................................................ 12 

Daftar Transaksi dan Pemegang Surat Utang & EBA Perseroan ............................................ 13 

INFORMASI PEMBIAYAAN PERUMAHAN .............................................................................. 14 

Outstanding KPR ...................................................................................................................... 14 

Non Performing Loan (NPL) KPR ............................................................................................. 15 

Outstanding KPR Syariah ......................................................................................................... 16 

Loan to Funding Ratio Perbankan ............................................................................................ 17 

Suku Bunga Dasar KPR ........................................................................................................... 18 

SMF BUILDING PERMIT INDEX (SMF-BPI) ............................................................................ 19 

INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL ............................................................................. 20 

Pertumbuhan Harga Properti Residensial ................................................................................ 20 

Page 5: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

4

MAKROEKONOMI

Produk Domestik Bruto

Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)

Ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% di Q1 2017

Market Comment

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi

Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01%

yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada

kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan

kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92% (yoy). Pada

kuartal pertama 2017 ini, pertumbuhan ekonomi

ditopang oleh kinerja perdagangan ekspor dan

impor yang berhasil mencatatkan surplus dalam

tiga bulan berturut-turut. Surplus perdagangan

Indonesia terjadi karena adanya sentimen positif

dari perbaikan harga sejumlah komoditas dunia.

Selain dari perdagangan ekspor impor, konsumsi

rumah tangga juga cukup baik meskipun dari sisi

inflasi cukup tertekan. Sisi investasi juga mengalai

peningkatan sebesar 4% (qoq).

Prospek:

Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan

meningkat pada triwulan II 2017 ditopang oleh

perbaikan investasi dan ekspor serta konsumsi

yang relatif stabil.

Page 6: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

5

Inflasi

Mei 2017: (0,39% mom, 4,33% yoy)

Inflasi 2012 4,36%

Inflasi 2013 8,08%

Inflasi2014 8,36%

Inflasi 2015 3,35%

Inflasi 2016 3,02%

Grafik Inflasi

Sumber : Badan Pusat Statistik (2017)

Bulan Mei 2017 terjadi inflasi sebesar 0,39% mom

dari bulan sebelumnya, meningkat dari kondisi

April 2017 yang terjadi inflasi sebesar 0,09% mom.

Inflasi tahunan juga mengalami kenaikan menjadi

4,33%(yoy) dari 4,17% (yoy) pada bulan April.

Sumbangan inflasi paling besar diberikan oleh

kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar

0,17%. Hal ini disebabkan karena kenaikan harga

bahan pangan menjelang bulan puasa. Selain itu,

penyumbang inflasi terbesar setelah bahan

pangan adalah kelompok pengeluaran

perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta

transportasi masing-masing dengan andil inflasi

sebesar 0,09% dan 0,04%.

Prospek:

Proyeksi inflasi pada Juni 2017 diperkirakan akan

ada kenaikan inflasi mengingat pada hari raya

lebaran terdapat sejumlah kenaikan harga pada

bahan pangan, transportasi, sandang. Namun,

karena sifatnya musiman, inflasi tahun 2017

diperkirakan masih tetap stabil di kisaran 4%.

Page 7: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

6

BI 7-days Reverse Repo Rate Data 7-days Reverse Repo

Desember 2016 4,75%

Januari 2017 4,75%

Februari 2017 4,75%

Maret 2017 4,75%

April 2017 4,75%

Mei 2017 4,75%

Sumber : Bank Indonesia (2017)

Rilis siaran pers Bank Indonesia (BI) pada Mei

2017 mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur

menyatakan bahwa BI 7-day Repo Rate (7-day

RR) dipertahankan pada level 4,75%, dengan

suku bunga Deposit Facility tetap sebesar

4,00% dan Lending Facility tetap sebesar

5,50%.

Prospek:

Pada bulan berikutnya, diperkirakan akan ada

kenaikan suku bunga acuan 7-days reverse

repo seiring dengan rencana kenaikan Fed

Fund Rate pada Juni mendatang, tekanan inflasi

dalam negeri, dan tekanan likuiditas akibat

defisit APBN

Page 8: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

7

Nilai Tukar USD-IDR

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar

(Sumber: Bloomberg)

Pada Mei 2017, rupiah mengalami apresiasi tipis

sebesar 0,05% (mom) dari Rp13.329/US$ pada

akhir April 2017 menjadi sebesar Rp13.323/US$

pada akhir Mei 2017. Secara year to date (ytd),

nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 1,14% dari

level Rp13.476/US$ di awal tahun 2017.

Penguatan rupiah di bulan Mei utamanya

didorong oleh kenaikan rating Indonesia oleh

S&P menjadi level BBB- dengan outlook stabil

pada tanggal 19 Mei 2017. Sehingga, Indonesia

telah memperoleh level investment grade dari 3

lembaga pemeringkat Internasional. Kondisi

tersebut memicu aliran dana asing masuk ke

Indonesia.

Prospek:

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS diperkirakan

akan cenderung stabil dengan tren menguat

didasari oleh fundamental perekonomian yang

membaik.

Page 9: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

8

PASAR SURAT UTANG Pergerakan yield SUN bulan Mei 2017 diwarnai fase bullish

dengan penurunan rata-rata sebesar 3,43bps (mom) dibanding

bulan sebelumnya.

Rata-rata Mei 2017

Tenor SUN Premium Pasar

CB AAA CB AA+

1 5,86 161 175

2 6,42 160 181

3 6,65 160 187

5 6,82 162 197

7 6,97 163 200

10 7,27 164 197

*CB : CorporateBonds (Obligasi Korporasi)

Sumber : IBPA, diolah

Pergerakan yield SUN selama bulan Mei 2017

diwarnai fase bullish, ditandai dengan penurunan

yield rata-rata sebesar 3,43bps dibandingkan

bulan lalu.

Pasar obligasi di bulan Mei 2017 berlanjut positif

ditopang oleh kenaikan peringkat Indonesia ke

level investment grade oleh S&P. Kondisi

tersebut memicu asing untuk masuk ke pasar

obligasi Indonesia, tercatat net buy oleh asing

sebesar Rp13,18 triliun paska kenaikan rating

pada 19 Mei 2017. Meskipun demikian, terdapat

tekanan dari global yang perlu diantisipasi seperti

isu politik di AS, volatilitas harga minyak mentah

dunia, dan penurunan peringkat China ke level

Aa3 outlook stabil oleh Moody’s.

Prospek:

Pasar obligasi di bulan Juni masih berpeluang

bergerak positif meskipun tidak setinggi di bulan

Mei. Hal ini disebabkan karena antisipasi risiko

kenaikan FFR. Selain itu, adanya libur hari raya

lebaran juga turut mempengaruhi transaksi dan

kinerja pasar obligasi.

Rata – rata Yield SUN pada Mei 2017 mengalami penurunan

sebesar 3,43bps mom

Page 10: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

9

Credit Spread Obligasi rating AAA dan AA+ mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya

Sumber: IBPA, diolah

Page 11: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

10

Pergerakan Yield Obligasi dan EBA Perseroan

Posisi akhir bulan

Obligasi Perseroan April 2017 Mei 2017

SMFP02BCN1 7,36 7,16

SMFP02CCN1 8,23 8,19

SMFP02CCN2 7,43 7,35

SMFP02DCN2 8,28 8,23

SMFP02BCN5 7,16 6,94

SMFP03BCN1 7,65 7,59

SMFP03BCN4 7,99 7,96

SMFP03ACN5 6,68 6,40

SMFP03BCN5 8,09 8,06

SMFP03CN6 8,48 8,27

SMFP03ACN7 7,42 7,23

SMFP03BCN7 8,14 8,20

EBA Perseroan April 2017 Mei 2017

DBTN02 6,88 6,72

DBTN03 7,63 7,57

DBTN04A2 8,01 7,98

DBTN05A1 7,51 7,44

DBTN05A2 8,40 8,33

SPSBTN01 8,01 8,01

SPSMFMRI01A1 8,38 8,32

SPSMFMRI01A2 8,54 8,48

SPSMFBTN02A1 8,19 8,15

SPSMFBTN02A2 8,46 8,40

SPSMFBTN03A1 - 8,03

SPSMFBTN03A2 - 8,40

Sumber: IBPA, diolah

Pergerakan yield obligasi perseroan mengalami

fase bullish dengan penurunan yield rata-rata

sebesar 11,08bps mom.

Penurunan yield terdalam adalah obligasi seri

SMFP03ACN5 (TTM 0,06 tahun) dengan

penurunan sebesar 40bps mom. Sementara EBA

yang penerbitannya difasilitasi Perseroan juga

berpola bullish, ditandai dengan penurunan yield

rata-rata sebesar 28bps mom. Penurunan yield

terdalam dicatatkan oleh DBTN02 sebesar 16bps

mom.

Pada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat

hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari

12 surat utang yang beredar terdapat enam

diantaranya memiliki time to maturity mendekati 1

tahun.

Posisi Yield Obligasi Perseroan dan EBA Perseroan

Page 12: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

11

Page 13: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

12

Pergerakan Premium Obligasi Perseroan

Years 1 2 3 4 5

SUN 5,86 6,42 6,64 6,74 6,82

PUB2B1 130

PUB2C1 154

PUB2C2 149

PUB2D2 158

PUB1C2 47

PUB3A7 136

PUB2B5 107

PUB3B1 173

PUB3B7 155

PUB3B4 154

PUB3A5 54

PUB3B5 164

PUB3CN6 145

CB AAA 161 160 160 161 162

Premium Obligasi Perseroan dan Obligasi Korporasi AAA terhadap SUN (Mei 2017)

Pada periode Mei 2017, premium obligasi

Perseroan dapat dilihat pada tabel disamping.

Tabel berikut menunjukkan posisi premium obligasi

Perseroan dan obligasi korporasi dengan rating

AAA. Dari tabel disamping terlihat bahwa beberapa

premium obligasi Perseroan lebih rendah bila

dibandingkan obligasi korporasi dengan rating

AAA.

Sumber: IBPA, diolah

Page 14: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

13

Daftar Transaksi dan Pemegang Surat Utang & EBA

Perseroan

Posisi 31 Mei 2017

Pemegang EBA

Sumber: KSEI (diolah)

Pemegang Surat Utang

Sumber: KSEI (diolah)

Per 31 Mei 2017, pemegang EBA terbesar

adalah Perusahan Terbatas NPWP (36,67%),

kemudian Taspen (32,34%), dan Dana

Pensiun (16,04%). Sementara pemegang

surat utang (obligasi) Perseroan terbesar

adalah Taspen (17,41%) sebesar Rp1,08

triliun. Porsi terbesar selanjutnya adalah Bank

Domestik (16,30%) dan Dana Pensiun

(16,19%).

Selama bulan Mei 2017, berdasarkan catatan

PLTE (Penerima Laporan Transaksi Efek)

Bursa melalui data IBPA (Indonesia Bond

Pricing Agency), tercatat terjadi 32 kali

transaksi dengan volume Rp788 miliar.

Obligasi

April 2017 Mei 2017

Jumlah

Transak

si

Volum

Transaksi

(RpMiliar)

Jumlah

Transa

ksi

Volum

Transaksi

(RpMiliar)

SMFP02BCN1 0 0 0 0

SMFP02CCN1 0 0 4 332

SMFP02CCN2 0 0 0 0

SMFP02DCN2 0 0 0 0

SMFP03CN2 0 0 0 0

SMFP02BCN5 10 76 10 156

SMFP03BCN1 0 0 0 0

SMFP03CN6 11 65 8 100

SMFP03BCN4 0 0 0 0

SMFP03ACN5 2 10 2 10

SMFP03BCN5 10 76 2 60

SMFP03ACN7 6 70 2 20

SMFP03BCN7 0 0 4 110

Total 29 221 32 788

Page 15: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

14

INFORMASI PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Outstanding KPR

Outstanding KPR mengalami kenaikan

Volume outstanding KPR mengalami kenaikan pada Maret 2017

Proporsi Penyaluran KPR (Maret 2017)

Porsi KPR terbesar adalah Bank Pemerintah sebesar 56%

Data statistik perbankan Indonesia

mencatatkan outstanding KPR per bulan Maret

2017 sebesar Rp360,37 triliun, mengalami

kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar

2,05% (mom). Outstanding KPR Maret 2017

mengalami pertumbuhan sebesar 8,69%

dibandingkan periode yang sama tahun 2016

(yoy). Porsi KPR terbesar adalah bank

pemerintah sebesar 56%. Sedangkan total

outstanding KPR dan KPA per bulan Maret

2017 sebesar Rp373,46 triliun. Pertumbuhan

KPR dan KPA diproyeksikan berada di kisaran

6,0%-8,3% yoy di tahun 2017. (Sumber: Statistik

Perbankan Indonesia).

Proyeksi Outstanding KPR & KPA 2017

Periode Proyeksi KPR & KPA

(Rp Miliar)

Q2-2017 373.219,35

Q3-2017 383.109,26

Q4-2017 390.650,78

Page 16: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

15

Non Performing Loan (NPL) KPR

Persentase NPL KPR mengalami penurunan dari bulan sebelumnya

Kelompok BPD mengalami kenaikan NPL terbesar

Bank Indonesia mencatat persentase NPL

KPR pada Maret 2017 mengalami penurunan

dari periode sebelumnya, yakni dari 2,86%

menjadi sebesar 2,78%. Secara volume, NPL

KPR Maret 2017 turun sebesar Rp71 miliar.

Kelompok BPD masih memiliki NPL terbesar

sebesar 6,17%. Dengan asumsi

pertumbuhan ekonomi mencapai 5,24% dan

pertumbuhan likuiditas M0 mencapai 9,0-

12%, rasio NPL diprediksi melandai dengan

kisaran 2,51 – 2,67% di tahun 2017.

(Sumber: Statistik Perbankan Indonesia)

Proyeksi Rasio NPL KPR

Periode Proyeksi RasioNPL KPR (%)

Q2-2017 2,51

Q3-2017 2,58

Q4-2017 2,51

Page 17: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

16

Outstanding KPR Syariah

Outstanding KPR Syariah mengalami penurunan

Volume outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan pada Maret 2017

Persentase NPL KPR Syariah sedikit menurun dibandingkan dengan

bulan sebelumnya

Outstanding KPR Syariah per bulan Maret

2017 sebesar Rp53,37 triliun, mengalami

kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar

4,28% (mom) atau tumbuh sebesar 19,39%

dibandingkan periode yang sama tahun 2016

(yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah

per bulan Maret 2017 sebesar Rp54,91 triliun.

Persentase NPL KPR Syariah pada Maret

2017 mengalami penurunan menjadi 2,37%

dibandingkan periode Februari 2017 yakni

sebesar 2,48%.

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah).

Page 18: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

17

Loan to Funding Ratio Perbankan

Tabel Loan to Funding Ratio

Penyalur KPR LFR

Bank BTN 99,61%

Bank Danamon 93,52%

Bank CIMB Niaga 95,07%

Bank Permata 74,58%

Bank BRI 90,06%

Bank Panin 82,13%

Bank Maybank 86,20%

Bank BNI 87,94%

Bank Mandiri 88,78%

Bank BCA 76,41%

Average 87,43%

Posisi LFR (Loan to Funding Ratio) per Maret 2017 menunjukkan rata-

rata posisi di bawah batas atas LFR yang ditetapkan Bank Indonesia

Posisi rata-rata LFR 10 (sepuluh) bank

penyalur KPR per Maret 2017 adalah sebesar

87,43%. Dilihat dari tabel menunjukan bahwa

Bank BTN (99,61%), Bank CIMB Niaga

(95,07%), dan Bank Danamon (93,52%)

memiliki LFR yang melewati batas atas dari

LFR yang ditetapkan BI, yaitu 92%.

Sumber: Laporan Triwulan (Q1) 2017 masing-masing bank,

diolah

Page 19: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

18

Suku Bunga Dasar KPR

Tabel Suku bunga dasar KPR

Penyalur KPR SBDK (KPR)

Bank BRI 10,25%

Bank BCA 10,00%

Bank CIMB Niaga 10,50%

Bank Mandiri 10,25%

Bank BNI 10,50%

Bank Maybank 9,75%

Bank Panin 10,69%

Bank BTN 10,25%

Bank Danamon 10,50%

Bank Permata 10,60%

Average 10,34%

Sumber: Website masing-masing bank, Mei 2017

Pada Mei 2017, rata-rata suku bunga dasar

(SBDK) KPR dari 10 besar Bank Penyalur

KPR di Indonesia mencapai 10,33%,

mengalami penurunan dari rata-rata SBDK

bulan lalu. SBD KPR tertinggi adalah Bank

Permata sebesar 10,6%, sedangkan SBD

KPR terendah sebesar 9,75% yaitu Maybank.

Dengan asumsi BI 7-Day RR tetap pada level

4,75% dan pertumbuhan likuiditas M2

mencapai 8,0 – 10,1%, maka suku bunga

dasar KPR diproyeksikan mencapai 9,8 –

10,2% di tahun 2017.

Proyeksi Suku Bunga Dasar KPR

Periode Proyeksi Suku Bunga Dasar

KPR (%)

Q2-2017 10,02

Q3-2017 9,87

Q4-2017 9,85

Page 20: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

19

SMF BUILDING PERMIT INDEX (SMF-BPI)

SMF Building Permit Index

Source: PTSP Kota & Kanupaten, diolah

SMF Building Permit Index Residential

Source: PTSP Kota & Kanupaten, diolah

SMF Building Permit Index (SMF-BPI) Total

menunjukkan sinyal perbaikan. Pada bulan

April 2017, SMF-BPI meningkat sebesar 2,1%

mom (-4,9% yoy) dari level 279,2 ke level

285,2.

Berbeda dengan SMF-BPI Total, SMF

Building Permit Index Residential (SMF-BPI

Residential) justru menunjukkan perlambatan.

Pada bulan April 2017, SMF-BPI Residential

melambat sebesar 12,5% (mom) (70,6% yoy)

ke level 539,4. Hal ini menginterpretasikan

bahwa pertumbuhan residensial nasional

meningkat 5,4 kali daripada posisi awal tahun

2009.

SMF Building Permit Index (SMF-BPI)

dibangun berdasarkan data IMB dari 22

wilayah kota/kabupaten di Indonesia, dan

diolah secara statistik. SMF-BPI merupakan

salah satu leading indicator penting yang

bermanfaat untuk memonitor arah

perkembangan ekonomi Indonesia, termasuk

sektor perumahan. Cepatnya pertumbuhan

IMB nasional, menjadi salah satu indikasi

akselerasi permintaan domestik dan ekonomi

dalam 6-12 bulan mendatang.

Page 21: Mei2017 filePada akhir bulan Mei 2017 rata–rata tenor surat hutang perseroan adalah 1,67 tahun, dimana dari 12 surat hutang yang beredar terdapat enam diantaranya memiliki time to

Market Update Mei 2017

20

INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

Pertumbuhan Harga Properti Residensial

Harga properti residensial pada triwulan I-2017 meningkat dari triwulan sebelumnya, baik secara triwulanan maupun tahunan. Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-2017 berada pada level 196,94 atau tumbuh 1,23% (qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (0,37%, qtq). Secara tahunan, harga properti residensial tumbuh di level 2,62% (yoy), meningkat dibandingkan 2,38% (yoy) pada triwulan IV-2016. Peningkatan harga properti residensial terjadi pada seluruh tipe rumah, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tipe rumah kecil sebesar 3,86% yoy. Data Survey Harga Properti Residensial BI menyebutkan bahwa pada triwulan I-2017, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Sebagian besar konsumen (74,31%) memilih fasilitas KPR dalam transaksi pembelian properti, kemudian berturut-turut adalah tunai bertahap (16,74%) dan tunai (8,95%). (Sumber: Survey Harga Properti Residensial)

Pertumbuhan indeks harga properti residensial pada

triwulan I-2017 mengalami peningkatan dari triwulanan

sebelumnya