Ajaran Tauhid

9
Ajaran Tauhid Secara terminologis, tauhid adalah kata benda verbal dari kata wahhada (menyatukan, membuat jadi satu). Tarmizi Taher (2002:57) mengatakan bahwa agama Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW. adalah agama tauhid, yaitu meyakini keesaan Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dalam memahami dan menanamkan tauhid pada seorang insan, bagian terpenting yang harus lekat pada dirinya adalah menetapkan sifat wahid atau keesaan bagi Allah dalam segala hal, baik itu dalam zat-Nya maupun perbuatan-Nya. Pun, hanya Allah yang pantas untuk disembah dan menjadi tempat serta tujuan akhir bagi semua insan manusia. Mengesakan Allah atau tauhid adalah nilai dasar agama yang pas dan sesuai dengan akal (rasional) serta sesuai dengan ilmu pengetahuan. Dalam tauhid secara logis dapat diartikan bahwa penciptaan Tuhan adalah esa (tunggal). Mengesakan Allah dalam zat-Nya maupun perbuatan-Nya artinya beriman atau percaya kepada nama-nama dan sifat Allah seperti yang telah tertera di Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keesaan Allah : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, malainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan

description

lalallalal

Transcript of Ajaran Tauhid

Page 1: Ajaran Tauhid

Ajaran Tauhid

Secara terminologis, tauhid adalah kata benda verbal dari kata wahhada (menyatukan,

membuat jadi satu). Tarmizi Taher (2002:57) mengatakan bahwa agama Islam yang dibawa

Rasulullah Muhammad SAW. adalah agama tauhid, yaitu meyakini keesaan Allah dan tidak

ada sekutu bagi-Nya. Dalam memahami dan menanamkan tauhid pada seorang insan, bagian

terpenting yang harus lekat pada dirinya adalah menetapkan sifat wahid atau keesaan bagi

Allah dalam segala hal, baik itu dalam zat-Nya maupun perbuatan-Nya. Pun, hanya Allah

yang pantas untuk disembah dan menjadi tempat serta tujuan akhir bagi semua insan

manusia. Mengesakan Allah atau tauhid adalah nilai dasar agama yang pas dan sesuai

dengan akal (rasional) serta sesuai dengan ilmu pengetahuan. Dalam tauhid secara logis dapat

diartikan bahwa penciptaan Tuhan adalah esa (tunggal).

Mengesakan Allah dalam zat-Nya maupun perbuatan-Nya artinya beriman atau percaya

kepada nama-nama dan sifat Allah seperti yang telah tertera di Al-Qur’an dan Sunnah

Rasulullah.

Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keesaan Allah :

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, malainkan Kami wahyukan

kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah

olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya’:25)

Page 2: Ajaran Tauhid

“Allah berfirman: ‘Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan

Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut’.” (QS. An-Nahl : 51)

Adapun macam-macam tauhid dapat diuraikan sebagai berikut (Ilyas, 1992) :

1. Tauhid rububiyah

Tauhid rububiyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala perbuatan-

Nya, seperti menciptakan dan mengatur alam semesta, menghidupkan dan

mematikan, mendatangkan bahaya dan manfaat, memberi rizqi dan

semisalnya. Dia adalah wujud yang tidak bergantung pada apa dan siapa pun

dalam bentuk apa pun. Dalam bahasa Al-Qur'an, Dia adalah Ghani (Absolut).

Segala sesuatu bergantung pada-Nya dan membutuhkan pertolongan-Nya. Dia

tidak membutuhkan segala sesuatu.

2. Tauhid uluhiyah

Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam ibadah, seperti

berdoa, bernadzar, berkurban, shalat, puasa, zakat, haji dan semisalnya. Dan

Nabi Muhammad bersabda, “Maka hendaklah apa yang kamu dakwahkan

kepada mereka pertama kali adalah syahadat bahwa tiada Tuhan yang berhak

diibadahi kecuali Allah” (Mutafaqqun ‘Alaih). 

3. Tauhid asma’ was shifat

Tauhid asma’ was shifat adalah menetapkan nama-nama dan sifat-sifat

Allah sesuai dengan apa yang telah disifati oleh Allah untuk diri-Nya di dalam

Al-Quran atau yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa

Sallam di dalam As-Sunnah yang shahih tanpa takwil (menyelewengkan

makna), tanpa tafwidh (menyerahkan makna), tanpa tamtsil (menyamakan

dengan makhluk) dan tanpa ta’thil. Allah memiliki segala sifat yang

menunjukkan kesempurnaan, keperkasaan dan ke-indahan, namun dalam

Sifat-sifat-Nya tak ada segi yang benar-benar terpisah dari-Nya. Keterpisahan

zat dari sifat-sifat dan keterpisahan sifat-sifat dari satu sama lain merupakan

ciri khas keterbatasan eksistensi, dan tak mungkin terjadi pada eksistensi yang

tak terbatas. Pluralitas, perpaduan dan keterpisahan zat dan sifat-sifat tak

Page 3: Ajaran Tauhid

mungkin terjadi pada Wujud Mutlak. Di sini turunnya Allah tidak sama

dengan turunnya makhluk-Nya, namun turunnya Allah sesuai dengan

kebesaran dan keagungan dzat Allah. Ahlussunnah hanya mengimani bahwa

Allah memang turun ke langit dunia. Tapi tidak membahas hakikat bagaimana

Allah turun apalagi menyamakan turunnya Allah dengan turunnya makhluk.

4. Tauhid Ubudiyah

Yang dimaksud dengan ubudiyah adalah hal penyembahan kepada

Allah. Tidak ada yang lain yang berhak disembah kecuali hanya Allah yang

wajib disembah (dipuja), tanpa sekutu dalam pemujaan-Nya. Selain itu,

mengakui bahwa alam semesta dengan segenap sistemnya, jalannya, sebab dan

akibatnya, merupakan perbuatan Allah saja, dan terwujud karena kehendak-

Nya. Di alam semesta ini tak satu pun yang ada sendiri. Segala sesuatu

bergantung pada-Nya. Dalam bahasa Al-Qur'an, Dia adalah pemelihara alam

semesta. Dalam hal sebab-akibat, segala yang ada di alam semesta ini

bergantung.

Adapun lawan dari tauhid adalah syirik, yaitu suatu perbuatan yang

mempersekutukan Tuhan. Suatu kepercayaan dimana terdapat Tuhan lain selain

Allah. Lawan tauhid selain syirik adalah paham yang meyakini bahwa Tuhan itu tidak

ada sama sekali, yang biasa disebut paham Atheisme. Begitu juga kelumpuhan Tuhan

yang diyakini oleh kaum Deisme. Deisme sendiri merupakan suatu paham yang dapat

membuktikan aanyaTuhan secara pengetahuan, akal, dan pikiran manusia. Tuhan

kaum Deisme sendiri hanya dianggap sebagai Tuhan pasif yang tidak aktif dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga ia tidak perlu disembah.

Islam mengajarkan bahwa kepercayaan atau keimanan seseorang, haruslah dibuktikan

dengan perbuatan yang konkrit seperti menjalankan penyembahan (ibadah) dan menaati

segala hukum-hukum Tuhan yang telah digariskan lewat wahyu-wahyuNya yang diturunkan

lewat Rasulullah SAW. Dengan tauhid, manusia diharapkan memiliki Allah sebagai tujuan

hidup dan harapan yang dikejarnya adalah keridhaan Allah.

Tauhid juga akan membebaskan manusia dari berbagai macam belenggu kejahatan duniawi.

Karena dengan tauhid, manusia hanya akan bergantung kepada Allah semata dan dengan

Page 4: Ajaran Tauhid

memiliki jiwa tauhid yang tinggi, maka manusia akan terbebas dari belenggu-belenggu

ketakutan dan dukacita dalam kemiskinan.

Daftar Pustaka :

Taher, Tarmizi. 2002. Menyegarkan Akidah Tauhid Insan. Jakarta: Gema Insani Press.

Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah Islam. Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI): Yogyakarta.

In terminologis , tauhid is verbal noun of a word wahhada ( unite , making it one ) .Taher tarmizi ( 2002: 57

islamic ) said that brought of rasulullah muhammad saw . Tauhid is a religion , namely believe keesaan god and

no ally to him .In understanding and planting tauhid on a insan , the most important part that must be attaching to

himself is setting of the nature of wahid or keesaan to god in everything , both in zat-nya and his doings .Was ,

that was worth only god worshipped and becoming the place as well as the ultimate goal for all human

insan .Mengesakan god or tauhid is of core values that is close-fitting and in accordance with religious sense

( rational ) and in accordance with science .In tauhid in a logical manner means that the creation of the lord is

only one ( singular ) .Mengesakan zat-nya and god in his doings it means faith or believing in the names and the

nature of god as has already been stated in the � � � an and sunna rasulu ~

In terminological, monotheism is the verbal noun of the word wahhada (unite, create your

own one). Tarmizi Taher (2002: 57) says that the religion of Islam that brought the Prophet

Muhammad. is the religion of monotheism, which believes the oneness of Allah and no

partner to Him. In understanding and instill monotheism in a man, the most important part

that must be attached to him is established the bully or the oneness of God in all things, be it

in his substance and his deeds. Also, only God is worthy of worship and a place as well as the

final destination for all human beings. Oneness of God or monotheism is the basic religious

values that fit and in accordance with reason (rational) and in accordance with the science. In

monotheism logically means that the creation of God is one (single).

Oneness of God in His substance and His deeds means faith or trust in the names and

attributes of God as it has been stated in the Qur'an and Sunnah.

The kinds of monotheism can be described as follows (Elias, 1992):

1. Tawheed rububiyah

Page 5: Ajaran Tauhid

Mentauhidkan rububiyah Tawheed is God in all of His actions, such as creating and

governing the universe, turning on and off, bringing the dangers and benefits, give rizqi and

semisalnya. He is a form that does not rely on anything and anyone in any form. In the

language of the Qur'an, he was Ghani (Absolute). Everything depends on Him and need His

help. He does not need anything.

2. Tawheed uluhiyah

Uluhiyah Tauhid is the Oneness of Allah in worship, such as prayer, bernadzar, sacrifice,

prayer, fasting, zakat, hajj and semisalnya. And the Prophet Muhammad said, "Then let what

you preach to them the first time is the creed that there is no god except Allah entitled

diibadahi" (Mutafaqqun 'Alaih).

 

3. monotheism asthma 'was shifat

Tawhid asthma 'was shifat is set names and attributes of Allah in accordance with what has

been attributed by God to Himself in the Quran or established by the Prophet sallallaahu'

alaihi wa sallam in a saheeh Sunnah without takwil (distort the meaning), without tafwidh

(handing meaning), without tamtsil (equating to creatures) and without ta'thil. God has all the

properties that demonstrate excellence, courage and all the beauty, but in his properties in

terms that no one really separate from Him. Separation of the properties of substances and

separation properties of each other are characteristic limitations of existence, and can not be

happening to the existence of the infinite. Plurality, fusion and separation of substances and

properties may not occur in the Absolute Being. Here God is not the same as the decline and

fall of His creatures, but the decline of God according to the greatness and majesty of the One

God. Ahl just believe that God did fall into the sky world. But do not discuss the nature of

how God came down let alone equate God with the decline and fall beings.

4. Tawheed Ubudiyah

What is meant by ubudiyah is worship to God. No one else has the right to be worshiped

except Allah that must be worshiped (revered), without allies in the worship of Him. In

addition, recognizing that the universe with all its systems, the course, cause and effect, an

act of God alone, and realized because his will. In this universe there is none that alone.

Page 6: Ajaran Tauhid

Everything depends on him. In the language of the Qur'an, He is the preserver of the

universe. In terms of causation, everything in the universe depend.

The opposite of the unity is shirk, ie an act of Allah. A trust where there are other gods

besides Allah. Opponents of monotheism besides shirk is understood that believes that God

does not exist at all, which is commonly referred to understand atheism. Likewise paralysis of

God which is believed by the Deism. Deism itself is an understanding that can prove

aanyaTuhan in knowledge, reason, and the human mind. The Lord of the Deism itself only

considered a passive God who is not active in daily life, so that he does not need to be

worshiped.

Islam teaches that belief or faith in someone, it must be proven with concrete actions such as

running worship (worship) and to obey all the laws of God that has been outlined through His

revelation revelation is revealed through the Prophet Muhammad. With monotheism, humans

are expected to have God as life goals and expectations with the bow is the pleasure of Allah.

Tawhid also will liberate humanity from the shackles of various kinds of worldly evil. Due to

monotheism, man will only depend on God alone and to have a high monotheism soul, then

the man will be free from the shackles of fear and sorrow in poverty.