Ajaran Tauhid
-
Upload
viqri-putra -
Category
Documents
-
view
217 -
download
2
description
Transcript of Ajaran Tauhid
Ajaran Tauhid
Secara terminologis, tauhid adalah kata benda verbal dari kata wahhada (menyatukan,
membuat jadi satu). Tarmizi Taher (2002:57) mengatakan bahwa agama Islam yang dibawa
Rasulullah Muhammad SAW. adalah agama tauhid, yaitu meyakini keesaan Allah dan tidak
ada sekutu bagi-Nya. Dalam memahami dan menanamkan tauhid pada seorang insan, bagian
terpenting yang harus lekat pada dirinya adalah menetapkan sifat wahid atau keesaan bagi
Allah dalam segala hal, baik itu dalam zat-Nya maupun perbuatan-Nya. Pun, hanya Allah
yang pantas untuk disembah dan menjadi tempat serta tujuan akhir bagi semua insan
manusia. Mengesakan Allah atau tauhid adalah nilai dasar agama yang pas dan sesuai
dengan akal (rasional) serta sesuai dengan ilmu pengetahuan. Dalam tauhid secara logis dapat
diartikan bahwa penciptaan Tuhan adalah esa (tunggal).
Mengesakan Allah dalam zat-Nya maupun perbuatan-Nya artinya beriman atau percaya
kepada nama-nama dan sifat Allah seperti yang telah tertera di Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah.
Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keesaan Allah :
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, malainkan Kami wahyukan
kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya’:25)
“Allah berfirman: ‘Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan
Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut’.” (QS. An-Nahl : 51)
Adapun macam-macam tauhid dapat diuraikan sebagai berikut (Ilyas, 1992) :
1. Tauhid rububiyah
Tauhid rububiyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala perbuatan-
Nya, seperti menciptakan dan mengatur alam semesta, menghidupkan dan
mematikan, mendatangkan bahaya dan manfaat, memberi rizqi dan
semisalnya. Dia adalah wujud yang tidak bergantung pada apa dan siapa pun
dalam bentuk apa pun. Dalam bahasa Al-Qur'an, Dia adalah Ghani (Absolut).
Segala sesuatu bergantung pada-Nya dan membutuhkan pertolongan-Nya. Dia
tidak membutuhkan segala sesuatu.
2. Tauhid uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam ibadah, seperti
berdoa, bernadzar, berkurban, shalat, puasa, zakat, haji dan semisalnya. Dan
Nabi Muhammad bersabda, “Maka hendaklah apa yang kamu dakwahkan
kepada mereka pertama kali adalah syahadat bahwa tiada Tuhan yang berhak
diibadahi kecuali Allah” (Mutafaqqun ‘Alaih).
3. Tauhid asma’ was shifat
Tauhid asma’ was shifat adalah menetapkan nama-nama dan sifat-sifat
Allah sesuai dengan apa yang telah disifati oleh Allah untuk diri-Nya di dalam
Al-Quran atau yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam di dalam As-Sunnah yang shahih tanpa takwil (menyelewengkan
makna), tanpa tafwidh (menyerahkan makna), tanpa tamtsil (menyamakan
dengan makhluk) dan tanpa ta’thil. Allah memiliki segala sifat yang
menunjukkan kesempurnaan, keperkasaan dan ke-indahan, namun dalam
Sifat-sifat-Nya tak ada segi yang benar-benar terpisah dari-Nya. Keterpisahan
zat dari sifat-sifat dan keterpisahan sifat-sifat dari satu sama lain merupakan
ciri khas keterbatasan eksistensi, dan tak mungkin terjadi pada eksistensi yang
tak terbatas. Pluralitas, perpaduan dan keterpisahan zat dan sifat-sifat tak
mungkin terjadi pada Wujud Mutlak. Di sini turunnya Allah tidak sama
dengan turunnya makhluk-Nya, namun turunnya Allah sesuai dengan
kebesaran dan keagungan dzat Allah. Ahlussunnah hanya mengimani bahwa
Allah memang turun ke langit dunia. Tapi tidak membahas hakikat bagaimana
Allah turun apalagi menyamakan turunnya Allah dengan turunnya makhluk.
4. Tauhid Ubudiyah
Yang dimaksud dengan ubudiyah adalah hal penyembahan kepada
Allah. Tidak ada yang lain yang berhak disembah kecuali hanya Allah yang
wajib disembah (dipuja), tanpa sekutu dalam pemujaan-Nya. Selain itu,
mengakui bahwa alam semesta dengan segenap sistemnya, jalannya, sebab dan
akibatnya, merupakan perbuatan Allah saja, dan terwujud karena kehendak-
Nya. Di alam semesta ini tak satu pun yang ada sendiri. Segala sesuatu
bergantung pada-Nya. Dalam bahasa Al-Qur'an, Dia adalah pemelihara alam
semesta. Dalam hal sebab-akibat, segala yang ada di alam semesta ini
bergantung.
Adapun lawan dari tauhid adalah syirik, yaitu suatu perbuatan yang
mempersekutukan Tuhan. Suatu kepercayaan dimana terdapat Tuhan lain selain
Allah. Lawan tauhid selain syirik adalah paham yang meyakini bahwa Tuhan itu tidak
ada sama sekali, yang biasa disebut paham Atheisme. Begitu juga kelumpuhan Tuhan
yang diyakini oleh kaum Deisme. Deisme sendiri merupakan suatu paham yang dapat
membuktikan aanyaTuhan secara pengetahuan, akal, dan pikiran manusia. Tuhan
kaum Deisme sendiri hanya dianggap sebagai Tuhan pasif yang tidak aktif dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga ia tidak perlu disembah.
Islam mengajarkan bahwa kepercayaan atau keimanan seseorang, haruslah dibuktikan
dengan perbuatan yang konkrit seperti menjalankan penyembahan (ibadah) dan menaati
segala hukum-hukum Tuhan yang telah digariskan lewat wahyu-wahyuNya yang diturunkan
lewat Rasulullah SAW. Dengan tauhid, manusia diharapkan memiliki Allah sebagai tujuan
hidup dan harapan yang dikejarnya adalah keridhaan Allah.
Tauhid juga akan membebaskan manusia dari berbagai macam belenggu kejahatan duniawi.
Karena dengan tauhid, manusia hanya akan bergantung kepada Allah semata dan dengan
memiliki jiwa tauhid yang tinggi, maka manusia akan terbebas dari belenggu-belenggu
ketakutan dan dukacita dalam kemiskinan.
Daftar Pustaka :
Taher, Tarmizi. 2002. Menyegarkan Akidah Tauhid Insan. Jakarta: Gema Insani Press.
Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah Islam. Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI): Yogyakarta.
In terminologis , tauhid is verbal noun of a word wahhada ( unite , making it one ) .Taher tarmizi ( 2002: 57
islamic ) said that brought of rasulullah muhammad saw . Tauhid is a religion , namely believe keesaan god and
no ally to him .In understanding and planting tauhid on a insan , the most important part that must be attaching to
himself is setting of the nature of wahid or keesaan to god in everything , both in zat-nya and his doings .Was ,
that was worth only god worshipped and becoming the place as well as the ultimate goal for all human
insan .Mengesakan god or tauhid is of core values that is close-fitting and in accordance with religious sense
( rational ) and in accordance with science .In tauhid in a logical manner means that the creation of the lord is
only one ( singular ) .Mengesakan zat-nya and god in his doings it means faith or believing in the names and the
nature of god as has already been stated in the � � � an and sunna rasulu ~
In terminological, monotheism is the verbal noun of the word wahhada (unite, create your
own one). Tarmizi Taher (2002: 57) says that the religion of Islam that brought the Prophet
Muhammad. is the religion of monotheism, which believes the oneness of Allah and no
partner to Him. In understanding and instill monotheism in a man, the most important part
that must be attached to him is established the bully or the oneness of God in all things, be it
in his substance and his deeds. Also, only God is worthy of worship and a place as well as the
final destination for all human beings. Oneness of God or monotheism is the basic religious
values that fit and in accordance with reason (rational) and in accordance with the science. In
monotheism logically means that the creation of God is one (single).
Oneness of God in His substance and His deeds means faith or trust in the names and
attributes of God as it has been stated in the Qur'an and Sunnah.
The kinds of monotheism can be described as follows (Elias, 1992):
1. Tawheed rububiyah
Mentauhidkan rububiyah Tawheed is God in all of His actions, such as creating and
governing the universe, turning on and off, bringing the dangers and benefits, give rizqi and
semisalnya. He is a form that does not rely on anything and anyone in any form. In the
language of the Qur'an, he was Ghani (Absolute). Everything depends on Him and need His
help. He does not need anything.
2. Tawheed uluhiyah
Uluhiyah Tauhid is the Oneness of Allah in worship, such as prayer, bernadzar, sacrifice,
prayer, fasting, zakat, hajj and semisalnya. And the Prophet Muhammad said, "Then let what
you preach to them the first time is the creed that there is no god except Allah entitled
diibadahi" (Mutafaqqun 'Alaih).
3. monotheism asthma 'was shifat
Tawhid asthma 'was shifat is set names and attributes of Allah in accordance with what has
been attributed by God to Himself in the Quran or established by the Prophet sallallaahu'
alaihi wa sallam in a saheeh Sunnah without takwil (distort the meaning), without tafwidh
(handing meaning), without tamtsil (equating to creatures) and without ta'thil. God has all the
properties that demonstrate excellence, courage and all the beauty, but in his properties in
terms that no one really separate from Him. Separation of the properties of substances and
separation properties of each other are characteristic limitations of existence, and can not be
happening to the existence of the infinite. Plurality, fusion and separation of substances and
properties may not occur in the Absolute Being. Here God is not the same as the decline and
fall of His creatures, but the decline of God according to the greatness and majesty of the One
God. Ahl just believe that God did fall into the sky world. But do not discuss the nature of
how God came down let alone equate God with the decline and fall beings.
4. Tawheed Ubudiyah
What is meant by ubudiyah is worship to God. No one else has the right to be worshiped
except Allah that must be worshiped (revered), without allies in the worship of Him. In
addition, recognizing that the universe with all its systems, the course, cause and effect, an
act of God alone, and realized because his will. In this universe there is none that alone.
Everything depends on him. In the language of the Qur'an, He is the preserver of the
universe. In terms of causation, everything in the universe depend.
The opposite of the unity is shirk, ie an act of Allah. A trust where there are other gods
besides Allah. Opponents of monotheism besides shirk is understood that believes that God
does not exist at all, which is commonly referred to understand atheism. Likewise paralysis of
God which is believed by the Deism. Deism itself is an understanding that can prove
aanyaTuhan in knowledge, reason, and the human mind. The Lord of the Deism itself only
considered a passive God who is not active in daily life, so that he does not need to be
worshiped.
Islam teaches that belief or faith in someone, it must be proven with concrete actions such as
running worship (worship) and to obey all the laws of God that has been outlined through His
revelation revelation is revealed through the Prophet Muhammad. With monotheism, humans
are expected to have God as life goals and expectations with the bow is the pleasure of Allah.
Tawhid also will liberate humanity from the shackles of various kinds of worldly evil. Due to
monotheism, man will only depend on God alone and to have a high monotheism soul, then
the man will be free from the shackles of fear and sorrow in poverty.