Ais sofskil

13
Penyusun : FAHRIZ YUDHISAR (12412658) Dosen Pembimbing : INA HELIANY, SH., MM

Transcript of Ais sofskil

Page 1: Ais sofskil

Penyusun :

FAHRIZ YUDHISAR

(12412658)

Dosen Pembimbing :

INA HELIANY, SH., MM

Page 2: Ais sofskil

DAFTAR ISI

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tinjauan Pustaka

BAB II PERMASALAHAN

2.1 Tujuan Utama Pendidikan Kewarganegaraan

BAB III POKOK PERMASALAHAN

3.1 Bangsa

3.2 Negara

3.3 Warga Negara

3.4 Penduduk

3.5 Asas-Asas Kewarganegaraan

3.6 Status Kewarganegaraan

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Page 3: Ais sofskil

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap suatu bangsa mempunyai sejarah perjuangan dari para orang-orang terdahulu yang

dimana terdapat banyak nilai-nilai nasionalis, patriolis dan lain sebagainya yang pada saat itu

mengikat erat pada setiap jiwa warga negaranya. Seiring perkembangan zaman dan

kemajuan teknologi yang makin pesat, nilai-nilai tersebut makin lama makin hilang dari diri

seseorang di dalam suatu bangsa, oleh karena itu perlu adanya pembelajaran untuk

mempertahankan nilai-nilai tersebut agar terus menyatu dalam setiap warga negara agar

setiap warga negara tahu hak dan kewajiban dalam menjalankan kehidupan berbangasa dan

bernegara. Pada hakekatnya pendidikan merupakan upaya sadar dari suatu masyarakat dan

pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi

penerusnya.

1.2 Tinjauan Pustaka

Memberikan penyadaran terhadap apa yang diketahuinya, kemudian pengetahuan tersebut

harus direalisasikan sendiri dan selanjutnya mengadakan penelitian serta mengetahui kausal,

yaitu alasan dan alur pikirannya.

1) Aristoteles, mengatakan tujuan pendidikan adalah penyadaran terhadap self realization yaitu

kekuatan efektif (virtue) kekuatan untuk menghasilkan (efficacy) dan potensi untuk mencapai

kebahagiaan hidup melalui kebiasaan dan kemampuan berfikir rasional.

2) Menurut John Dewey, tujuan pendidikan adalah mengembangkan seluruh potensi yang

dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat berfungsi secara individual dan berfungsi sebagai

anggota masyarakat melalui penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang bersifat aktif,

ilmiah, dan masyarakat serta berdasarkan kehidupan nyata yang dapat mengembangkan jiwa,

pengetahuan, rasa tanggung jawab, keterampilan, kemauan, dan kehalusan budi pekerti. Seluruh

Page 4: Ais sofskil

pendidikan Dewey itu didasarkan atas filsafat pragmatisme, artinya sesuatu pengetahuan

berdasarkan atas berguna atau tidak berguna dalam kehidupan manusia. Apa yang tidak berguna

tidak perlu diajarkan disekolah. Sebaliknya apa yang menguntungkan bagi hidupnyalah yang

diajarkan.

Page 5: Ais sofskil

BAB II

PERMASALAHAN

2.1 Tujuan Utama Pendidikan Kewarganegaraan

Peradaban manusia semakin hari berkembang, dari masa ke-masa terus mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Hampir setiap sudut kehidupan manusia, sudah mengalami

perubahan yang sangat signifikan. Dengan berbagai perkembangan tersebut, menuntut manusia

untuk bisa mengembangkan dimensi potensial yang dimiliki.

Berkembangnya peradaban manusia, ini artinya bahwa masalah baru pun muncul, berbagai

tindakan yang tidak selaras dengan pola kehidupan bermunculan dimana-mana. Kekerasan

terjadi diberbagai tempat, pemaksaan kekuasaan atas pihak lain merupakan suatu hal yang sangat

nyata dalam kehidupan sehari-hari sekarang ini, dan berbagai pelanggaran moral lainnya pun

ikut serta mewarnai pola kehidupan yang sekarang dikatakan sebagai pola kehidupan yang sudah

moderen.

TUJUAN

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran

bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,

wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang

sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni.

Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur,

berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta

sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh

rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai perilaku yang:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa serta menghayati nilai-nilai

falsafah bangsa.

2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masnyarakat berbangsa dan bernegara.

3. Rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga negara.

4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.

5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan

kemanusiaan, bangsa dan negara.

Melalui pendidikan Kewarganegaraan , warga negara Republik indonesia diharapkan mampu

“memahami”, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat ,

bangsa dan negaranya secra konsisten dan berkesinambungan dalam cita-cita dan tujuan nasional

seperti yang di gariskan dalam pembukaan UUD 1945.

Page 6: Ais sofskil

BAB III

POKOK PERMASALAH

3.1 Bangsa

Pengertian Bangsa

Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu yang memiliki

persatuan senasib dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa budaya yang sama, mitos leluhur

bersama. Pengertian bangsa menurut para ahli :

Ernest Renant, bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal yang terjadi dari dua hal yaitu rakyat

yang harus menjalankan satu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus memilikim kemauan,

keinginan untuk hidup menjadi satu.

Otto Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang memiliki kesamaan karakter yang tumbuh

karena kesamaan nasib.

Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa

Menurut Hans Kohn, kebanyakan bangsa terbentuk karena unsur atau faktor

objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain, seperti:

1. Unsur nasionalisme yaitu kesamaan keturunan.

2. Wilayah.

3. Bahasa.

4. Adat-istiadat

5. Kesamaan politik.

6. Perasaan.

7. Agama.

Menurut Joseph Stalin, unsur terbentuknya bangsa adalah adanya:

1. Persamaan sejarah.

2. Persamaan cita-cita.

3. Kondisi objektif seperti bahasa, ras, agama, dan adat-istiadat.

Menurut Hans Kohn (Kaelan, 2002: 212-213) bahwa bangsa terbentuk oleh persamaan

bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. Sedangkan Ernest Renan

menyatakan bahwa bangsa (nation) adalah suatu solidaritas, suatu jiwa, suatu asas spiritual, suatu

solidaritas yang dapat tercipta oleh perasaan pengorbanan yang telah lampau dan bersedia dibuat

di masa yang akan datang. Meskipun dikalangan pakar kenegaraan belum terdapat persamaan

pengertian bangsa, namun faktor objektif yang terpenting dari suatu Bangsa adalah kehendak

atau kemauan bersama yang lebih dikenal dengan nasionalisme

Page 7: Ais sofskil

3.2 Negara

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,

militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah

tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang

berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer

sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang

berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.

Kata "negara" dipakai beberapa ahli untuk merujuk pada negara berdaulat. Tidak ada

kesepakatan khusus mengenai jumlah negara di dunia, karena ada beberapa negara yang masih

diperdebatkan kedaulatannya. Ada total 206 negara, dengan 193 negara anggota Perserikatan

Bangsa-Bangsa dan 13 lainnya yang kedaulatannya diperdebatkan. Meskipun bukan negara

berdaulat, Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara (yang tergabung dalam Britania Raya)

adalah contoh entitas yang disepakati dan dirujuk sebagai negara. Bekas negara lainnya seperti

Bavaria (kini bagian dari Jerman) dan Piedmont (kini bagian dari Italia) tidak akan dirujuk

sebagai "negara" dalam kondisi normal, walaupun mereka pernah menjadi sebuah negara yang

berdiri sendiri di masa lalu.

Berikut pengertian Negara yang di pakai oleh para pendapat Ahli :

- Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan

persoalan bersama atas nama masyarakat.

- Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah

berdiam di suatu wilayah tertentu.

- Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang

berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

Fungsi Negara :

Fungsi Negara pada pokoknya adalah fungsi perlindungan yang pada awal negaranya

dibentuk oleh individu – individu yang membutuhkan perlindungan . Dan negara akan tetap

dipelihara untuk mempertahankan fungsi perlindungan terhadap individu – individu didalamnya ,

dan pada akhirnya perlindungan mempunyai hubungan kausalitas dengan terhadap pembentukan

Negara

Page 8: Ais sofskil

Perlindungan yang dimaksudkan tidak hanya perlindungan secara fisik saja. Namun

karna sifat manusia dengan kepemilikan dengan factor ekonomi yang sangat mempunyai

pengaruh , dan itu juga memerlukan perlindungan dari Negara. Maka dari itu Negara haruslah

membentuk ketertiban melalui perlindungan itu agar individu – individu didalamnya dapat

menjalankan usaha usahanya secara bebas tanpa adanya gangguan. Namun dengan jalannya

kedua fungsi Negara tersebut harus didasari dengan keadilan. Maksudnya adalah fungsi Negara

mengalami pergseran dan perkembangan dari pemberian perlindungan dan pemeliharaan

ketertiban yang berdasarkan keadilan.

3.3 Warga Negara

Pengertian Warga Negara

Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk

yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya

sebagaiorang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara karena warga

negara mengandung arti peserta, anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta darisuatu

persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara

mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak,

privasi, dan tanggung jawab.

a.warga

Definisi warga Negara. Warga Negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan

rakyat tertentu dalam hubungannya dengan Negara. Dalam hubungan antara warga Negara dan

Negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap Negara dan sebaliknya warga

Negara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh Negara.

Dalam hubungan internasional di setiap wilayah Negara selalu ada warga Negara dan orang

asing yang semuanya disebut penduduk. Setiap warga Negara adalah penduduk suatu Negara,

sedangkan setiap penduduk belum tentu warga Negara, karena mungkin seorang asing.

Sedangkan seorang asing hanya mempunyai hubungan selama dia bertempat tinggal di wilayah

Negara tersebut.

b.Negara

1.Pengertian Negara

Secara etimologis, “Negara” berasal dari bahasa asing Staat (Belanda, Jerman), atau State

(Inggris). Kata Staat atau State pun berasal dari bahasa Latin, yaitu status atau statum yang

berarti “menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan menempatkan”. Kata status

juga diartikan sebagai tegak dan tetap. Dan Niccolo Machiavelli memperkenalkan istilah La

Page 9: Ais sofskil

Stato yang mengartikan Negara sebagai kekuasaan.

Beberapa pengertian Negara menurut pakar kenegaraan.

George Jellinek = Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang mendiami

wilayah tertentu.

G.W.F Hegel = Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari

kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.

Logeman = Negara adalah organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan

untuk mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.

Karl Marx = Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum borjuis/kapitalis) untuk menindas

atau mengeksploitasi kelas yang lain (ploretariat/buruh).

Jadi dari pengertian diatas, Negara adalah Satu kesatuan organisasi yang didalam nya ada

sekelompok manusia (rakyat), wilayah yang permanent (tetap) dan memiliki kekuasaan yang

mana di atur oleh pemerintahan yang berdaulat serta memiliki ikatan kerja yang mempunyai

tujuan untuk mengatur dan memelihara segala instrument-instrumen yang ada didalam nya

dengan kekuasaan yang ada.

Perkataan “asli” di atas mengandung syarat biologis bahwa asal usul atau turunan

menentukan kedudukan sosial seseorang itu “asli” atau “tidak asli”. Keaslian ditentukan oleh

turunan atau adanya hubungan darah antara yang melahirkan dan yang dilahirkan. Dengan

demikian penentuan keaslian bisa didasarkan atas tiga alternatif, yaitu:

a) turunan atau pertalian darah (geneologis)

b) ikatan pada tanah atau wilayahnya (territorial)

c) turunan atau pertalian darah dan ikatan pada tanah atau wilayah (geneologis- territorial)

3.4 Penduduk

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

Orang yang tinggal di daerah tersebut

Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang

yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan,

tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan

ruang tertentu.

Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku

menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam

Page 10: Ais sofskil

pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan

potensial.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi penduduk :

JONNY PURBA

Penduduk adalah orang yang matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota

masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam

batas wilayah negara pada waktu tertentu

SRIJANTI & A. RAHMAN

Penduduk adalah orang yang mendiamisuatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa

melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut

AHMAD YANI & MAMAT RAHMAT

Penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara

WALUYO, SUWARDI, AGUNG FERYANTO, TRI HARHANTO

Penduduk merupakan potensi, tetapi sekaligus beban bagi suatu daerah.

P.N.H SIMANJUNTAK

Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara

Dr. KARTOMO

Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu,

terlepas dari warga negara atau bukan warga negara

AA NURDIMAN

Penduduk adalah mereka yang menetap dan berdomisili dalam suatu negara

SRI MURTONO, HASSAN SURYONO, MARTIYONO

Penduduk adalah setiap orang yang berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu

negara dalam waktu yang cukup lama

TIM MATRIX MEDIA LITERATA

Penduduk adalah sekumpulan orang yang hidup dalam suatu wilayah geografis

3.5 Asas - Asas Kewarganegaraan

Setiap negara yang berdaulat berhak untuk menentukan sendiri syarat – syarat untuk

menjadi warganegara. Terkait dengan syarat – syarat menjadi warganegara dalam ilmu tata

negara dikenal adanya dua asas kewarganegaraan, yaitu asas ius-sanguinis dan asas ius-soli.

Asas ius-sanguinis adalah asas keturunan dan hubungan darah, artinya bahwa

Kewarganegaraan seseorang adalah warga negara A karena orangtuanya adalah warganegara A.

Asas ius-soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status Kewarganegaraan

seseorang ditentukan oleh tempat kelahirannya di negara B tersebut.

Page 11: Ais sofskil

Bipatride dan Apatride

Dalam hubungannya antarnegara seseorang dapat pindah tempat dan berdomisili di

negara lain. Apabila seseorang atau keluarga yang bertempat tinggal di negara lain melahirkan

anak, maka status Kewarganegaraan anak ini tergantung pada asas yang berlaku di negara tempat

kelahirannya dan berlaku di negara orangtuanya. Perbedaan asas yang dianut oleh negara yang

lain, misalnya negara A mengenut asas ius-sanguinis sedangkan negara B mengenut asas ius-soli,

hal ini dapat menimbulkan status biptride atau apatride pada anak dari orang tua yang

berimigrasi diantara kedua negara tersebut.Bipatrid ( dwi Kewarganegaraan ) timbul apabila

menurut peraturan dari dua negara terkait seseorang dianggap sebagai warganegara kedua negara

itu.

3.6 Status Kewarganegaraan

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik

tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam

kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang

warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa Inggris:

citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga

kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi

daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan

hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.

Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (bahasa Inggris: nationality).

Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk

memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan

subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam

politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu

negara.

Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan

kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif", seorang warga negara disyaratkan untuk

menyumbangkan kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi,

layanan publik, kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki penghidupan

masyarakatnya. Dari dasar pemikiran ini muncul mata pelajaran Kewarganegaraan (bahasa

Inggris: Civics) yang diberikan di sekolah-sekolah.

Page 12: Ais sofskil

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tujuan utama pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk

menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara khususnya di Negara kita , Indonesia. Serta

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajarnya selalu

aktif untuk mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat,bangsa, dan Negara.

4.2 Saran

Untuk selalu jadilah warga Negara yang mencintai tanah air agar majunya Negara kita

sendiri tanpa selalu ada masalah – masalah

Sadar diri juga harus di tingkatkan untuk selalu melakukan ketertiban dunia khusunya di

Negara kita.

Jadilah calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu

pengetahuaan dan teknologi serta seni. Serta untuk bertujuan meningkatkan kualitas

manusia yang berada di Negara kita yang berkembang ini yaitu Negara INDONESIA

Page 13: Ais sofskil

DAFTAR PUSTAKA

(http://devalove.wordpress.com/2010/02/08/latar-belakangmaksud-dan-tujuan-pendidikan-

kewarnegaraan/)

(http://saepudinonline.wordpress.com/2010/07/02/pengertian-bangsa-dan-negara/)

http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/03/01/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-

kewarganegaraan-pegertian/

http://petanipengetahuan.blogspot.com/2013/04/t

http://retnopujiastuti3.blogspot.com/2013/04/pengertian-bangsa-dan-negara-serta.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Negara

http://www.slideshare.net/muhammadhidayatzf/tujuan-dan-fungsi-negara

http://komukblangsak.wordpress.com/2011/04/07/bab-1-pengertian-warga-negara/

http://carapedia.com/pengertian_definisi_penduduk_info2150.html

http://inisantoso.wordpress.com/2012/10/13/asas-asas-kewarganegaraan/