air

55
PAMSIMAS 2011 PETUNJUK TEKNIS PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT i DAFTAR ISI Hal BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 1.1 Tujuan ......................................................................................................... 1 1.2 Definisi ........................................................................................................ 1 1.3 Sasaran dan Manfaat .................................................................................. 2 1.4 Pengguna Petunjuk Teknis.......................................................................... 3 BAB 2. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN ........................................................... 4 2.1 Organisasi Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP-SPAMS) ............................................................................................... 4 2.1.1 Ketentuan Umum .............................................................................. 4 2.1.2 Struktur Organisasi BP SPAMS ........................................................ 6 2.1.3 Prosedur Pembentukan BP SPAMS ................................................. 9 2.1.4 Pembinaan BP-SPAMS ................................................................. 12 2.2 Tata Kelola Pengoperasian dan Pemeliharaan.......................................... 12 2.2.1 Ketentuan Umum ............................................................................ 12 2.2.2 Pemanfaatan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi .................... 13 2.2.3 Pengelolaan Sarana ....................................................................... 15 2.2.4 Pengembangan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi ................ 20 BAB 3. KEBERLANJUTAN ............................................................................................... 22 3.1 Pengukuran Capaian dan Penyusunan Rencana Kerja Penguatan ........... 22 3.1.1 Ketentuan Umum ............................................................................ 22 3.1.2 Prosedur Pengukuran Capaian ....................................................... 23 3.1.3 Prosedur Penyusunan Rencana Kerja Penguatan .......................... 28 3.2 Sinkronisasi PJM Proaksi dengan RPJM/RKP Desa/Kelurahan ................ 30 3.2.1 Ketentuan Umum ............................................................................ 30 3.2.2 Prosedur Sinkronisasi PJM Proaksi dengan RPJM/RKP Desa/Kelurahan .............................................................................. 31 3.3 Penguatan Kapasitas Untuk Kemitraan ..................................................... 33 3.3.1 Ketentuan Umum ............................................................................ 33 3.3.2 Prosedur Pengembangan Kemitraan .............................................. 34 LAMPIRAN: CONTOH AD/ART BADAN PENGELOLA SPAMS

Transcript of air

Page 1: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKATi

DAFTAR ISI

Hal

BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

1.1 Tujuan ......................................................................................................... 1

1.2 Definisi ........................................................................................................ 1

1.3 Sasaran dan Manfaat .................................................................................. 2

1.4 Pengguna Petunjuk Teknis.......................................................................... 3

BAB 2. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN ........................................................... 4

2.1 Organisasi Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi(BP-SPAMS) ............................................................................................... 4

2.1.1 Ketentuan Umum.............................................................................. 4

2.1.2 Struktur Organisasi BP SPAMS ........................................................ 6

2.1.3 Prosedur Pembentukan BP SPAMS ................................................. 9

2.1.4 Pembinaan BP-SPAMS ................................................................. 12

2.2 Tata Kelola Pengoperasian dan Pemeliharaan.......................................... 12

2.2.1 Ketentuan Umum............................................................................ 12

2.2.2 Pemanfaatan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi .................... 13

2.2.3 Pengelolaan Sarana ....................................................................... 15

2.2.4 Pengembangan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi ................ 20

BAB 3. KEBERLANJUTAN............................................................................................... 22

3.1 Pengukuran Capaian dan Penyusunan Rencana Kerja Penguatan........... 22

3.1.1 Ketentuan Umum............................................................................ 22

3.1.2 Prosedur Pengukuran Capaian....................................................... 23

3.1.3 Prosedur Penyusunan Rencana Kerja Penguatan .......................... 28

3.2 Sinkronisasi PJM Proaksi dengan RPJM/RKP Desa/Kelurahan ................ 30

3.2.1 Ketentuan Umum............................................................................ 30

3.2.2 Prosedur Sinkronisasi PJM Proaksi dengan RPJM/RKPDesa/Kelurahan .............................................................................. 31

3.3 Penguatan Kapasitas Untuk Kemitraan ..................................................... 33

3.3.1 Ketentuan Umum............................................................................ 33

3.3.2 Prosedur Pengembangan Kemitraan .............................................. 34

LAMPIRAN:

CONTOH AD/ART BADAN PENGELOLA SPAMS

Page 2: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKATii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Pengguna dan Manfaat Penggunaan Pedoman..................................................... 3

Tabel 2.1 Tugas Masing-masing Posisi BP SPAMS .............................................................. 8

Tabel 2.2 Prosedur Pembentukan Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi................................................................................................................ 10

Tabel 2.3 Pemanfaatan Sarana Air Minum dan Sanitasi...................................................... 13

Tabel 2.4 Prosedur Penetapan Iuran ................................................................................... 16

Tabel 2.5 Perlindungan Sumber Air dan Lingkungan........................................................... 18

Tabel 3.1 Prosedur Pengukuran Capaian/Monitoring Keberlanjutan Tahap 2...................... 24

Page 3: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN

Buku Petunjuk Teknis Pemeliharaan dan Keberlanjutan ini disusun untuk tujuan

sebagai berikut:

Menjamin keberlanjutan pelayanan air minum, sanitasi dan kesehatan di

lingkungan masyarakat.

Terjadi pemerataan dan meningkatnya mutu pelayanan air minum dan sanitasi

kepada masyarakat secara lebih luas.

Masyarakat mampu mengelola dan memanfaatkan sarana air minum dan sanitasi

secara efektif dan efisien (tepat dan berguna).

Menjaga dan meningkatkan kulitas dan kuantitas sarana yang telah dibangun.

1.2 DEFINISI

Pemeliharaan adalah upaya masyarakat melakukan operasi dan perawatan prasarana

dan sarana air minum dan sanitasi yang telah terbangun agar mencapai usia

penggunaan yang maksimal sesuai dengan umur perencanaannya. Sedangkan

keberlanjutan adalah upaya yang dilakukan masyarakat dalam menjamin dan

mengembangkan prasarana dan sarana yang sudah ada menjadi berkembang, tidak

hanya dari kuantias fisik dan penerima manfaat namun juga dari sisi kualitas pelayanan

dan peningkatan kulitas hidup masyarakat.

Pemeliharaan dan keberlanjutan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi dapat

memberikan manfaat besar bagi masyarakat dengan melakukan upaya yang

menyeluruh melalui berbagai kegiatan yang mendukung pemeliharaan dan

keberlanjutan tersebut. Pembangunan dan pengelolaan air yang berdasarkan

pendekatan partisipatif, menyertakan seluruh lapisan masyarakat, baik kaya-miskin,

laki-perempuan dan masyarakat terpinggirkan menjadi acuan juga dalam pelibatan

upaya pemeliharaan dan keberlanjutan.

Dalam kaitannya dengan pemeliharaan dan keberlanjutan sarana air minum dan

sanitasi di program Pamsimas, terdapat beberapa penekanan dibawah ini:

Page 4: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT2

Perempuan memegang peran utama dalam penyediaan, pengelolaan, dan

perlindungan air dalam rumah tangga. Semakin besar keterlibatan perempuan

dalam pengambilan keputusan, semakin terjamin keberlanjutan pelayanan air.

Air memiliki nilai sosial dan ekonomi dalam seluruh penggunaannya, dan harus

dianggap sebagai benda sosial dan juga ekonomi. Air mempunyai nilai, untuk

memilikinya orang harus menyumbangkan/mengkontribusikan sesuatu.

Aspek teknis dan sosial dalam pemeliharaan dan keberlajutan adalah sama

pentingnya.

1.3 SASARAN DAN MANFAAT

Adapun sasaran dan manfaat dari kegiatan pemeliharaan dan keberlanjutan adalah

sebagai berikut:

Perempuan mendapat manfaat langsung dari pelayanan sarana berupa

kemudahan dan penghematan waktu dalam mendapatkan air minum yang

selanjutnya menghasilkan beberapa keuntungan ekonomis seperti tersedianya

lebih banyak waktu untuk mengurus anak, kebun dan juga kegiatan yang bersifat

kerajinan tangan.

Lebih berdayanya lembaga masyarakat dalam pengelolaan sarana termasuk

berperannya perempuan dalam kegiatan.

Berkurangnya penyakit yang disebabkan oleh air.

Meningkatnya penggunaan jamban.

Masyarakat memberikan konstribusi untuk biaya konstruksi.

Masyarakat merasa puas dengan kualitas dan kuantitas air minum dari sarana

yang dibangun sehingga masyarakat menjadi merasa bertanggung jawab untuk

melakukan pemeliharaan dan keberlanjutan.

Masyarakat memperlihatkan rasa memiliki dan tanggung jawab yang besar

terhadap sarana serta mampu untuk melestarikannya.

Sarana dioperasikan dan dipelihara dengan baik secara berkelanjutan oleh

masyarakat.

Mengoptimalkan prasarana dan sarana yang telah dibangun sehingga tidak ada

sarana yang tidak difungsikan.

Menjamin seluruh sistem prasarana dan sarana yang dibangun berfungsi secara

efektif sesuai dengan umur perencanaan sejak pekerjaan konstruksi selesai.

Terbentuknya kerjasama yang sangat baik dengan pemerintah daerah dan

pemerintah desa setempat.

Page 5: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT3

1.4 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS

Secara umum petunjuk teknis ini diperuntukkan untuk para pelaku pelaksana

Pamsimas, terutama Fasilitator Masyarakat, LKM dan BP SPAMS. Secara rinci

pengguna pedoman dan manfaat masing-masing dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 Pengguna dan Manfaat Penggunaan Pedoman

Pengguna Manfaat

Warga masyarakat danKelompok-Kelompok Masyarakat

Memahami arti pengelolaan air minum dan sanitasi, termasuk didalamnyamengenai operasi, pemeliharaan dan keberlanjutan.

Sebagai acuan pelaksanaan pemeliharaan dan keberlanjutan .

Organisasi masyarakat (LKM,Satlak Pamsimas, BP SPAMS,dan sebagainya.)

Memahami arti pengelolaan air minum dan sanitasi, termasuk didalamnyamengenai operasi, pemeliharaan dan keberlanjutan.

Memberikan pelayanan yang lebih baik dan seimbang kepada seluruhmasyarakat dengan menerapkan pelaksanaan pemeliharaan dan kegiatankeberlanjutan.

Memiliki acuan cara menyusun kegiatan pemeliharaan dan keberlanjutanseperti: penentuan tarif, administrasi dan pembukuan, perlindungan sumberair, pengembangan jaringan, dan sebagainya.

Pengelola Program (Pimpinandan Staf)

Sebagai bahan acuan dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadappelaksanaan kegiatan dan program sejenis.

Mengendalikan program termasuk penilaian kinerja pelaksanaanpengamanan lingkungan dan sosial.

Konsultan Pelaksana (CMAC,PMAC dan DMAC)

Panduan kerja pengendalian mutu pelaksanaan kegiatan terkait denganpemeliharaan dan keberlanjutan.

Memantau dan evaluasi kemajuan program terkait dengan pelaksanaanpemeliharaan dan keberlanjutan dari satu desa ke desa lainnya denganmelihat pola keberhasilan

Fasilitator Masyarakat Fasilitasi dalam menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatan khususnyapemeliharaan dan keberlanjutan.

Panduan kerja pendampingan masyarakat dan para pemangku kepentingandi desa/kelurahan terkait pemeliharaan dan keberlanjutan

Pengendalian mutu/kualitas

Pemerintah

(Pusat, Provinsi,Kota/Kabupaten,Desa/Kelurahan)

Memahami secara menyeluruh Konsep Pemeliharaan dan Keberlanjutanprogram Pamsimas

Masukan kebijakan dalam rangka integrasi dan koordinasi sertamengembangkan kebijakan penanggulangan kemiskinan pada umumnyadan khususnya pengembangan layanan air minum dan sanitasiberkelanjutan

Memastikan kebijakan untuk membuat program serupa dengan pendekatanyang sama

Para Pemeduli Melakukan kontrol sosial

Melakukan advokasi

Page 6: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT4

BAB 2. PENGOPERASIAN DANPEMELIHARAAN

2.1 ORGANISASI BADAN PENGELOLA SARANA PENYEDIAAN AIR MINUM

DAN SANITASI (BP-SPAMS)

2.1.1 Ketentuan Umum

Pembangunan sarana air minum dan sanitasi harus memenuhi kebutuhan

masyarakat dengan menyediakan biaya operasi dan pemeliharaan yang realistis

agar menghasilkan efektivitas dan pelayanan yang berkelanjutan.

Operasi dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi harus terorganisasi

dengan baik dan ditunjang dengan tertib administrasi untuk menciptakan

pelayanan yang berkelanjutan.

Pengelolaan sarana air minum dan sanitasi harus melibatkan seluruh lapisan

masyarakat pengguna dalam kelembagaan dan pengambilan keputusan agar

menghasilkan partisipasi yang lebih tinggi dalam operasi dan pemeliharaan.

Pengurus BP-SPAMS dapat dipilih dari Satuan Pelaksana (Satlak) Program

Pamsimas yang akan berakhir masa tugasnya setelah Pamsimas selesai ataupun

melalui proses pemilihan pengurus baru.

Kriteria pengurus BP-SPAMS adalah:

Memiliki pemahaman terhadap PJM ProAksi.

Warga/penduduk desa.

Berusia minimal 20 tahun, dan berpendidikan minimal SMP/Kejuruan atau

yang setara dan memiliki pengetahuan pengelolaan sarana air minum dan

sanitasi.

Mempunyai sifat jujur, adil dan bertanggungjawab.

Tidak merangkap sebagai pengurus inti pada badan/organisasi lain.

Tidak sedang menjabat sebagai perangkat pemerintah desa/kelurahan.

Untuk tenaga teknis, diutamakan yang mempunyai pendidikan atau

pengalaman dengan latar belakang Teknik.

Page 7: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT5

Badan Pengelola (BP) yang telah dibentuk dari dan oleh masyarakat, ditetapkan

secara resmi melalui Keputusan Kepala Desa/Lurah melalui Peraturan

Desa/Kelurahan. Peraturan Desa/Kelurahan dibuat sedemikian rupa untuk

menjamin keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan tentang

pengelolaan SPAMS.

Keterlibatan aktif dari perempuan dalam pengambilan keputusan, operasi dan

pemeliharaan menghasilkan efektivitas penggunaan dan pelayanan yang

berkelanjutan.

Pengawasan BP-SPAMS dilakukan oleh Badan Pengawas yang memegang fungsi

pengawasan terhadap jalannya pengelolaan air minum dan sanitasi yang

dilakukan BP-SPAMS sesuai AD/ART.Yang melakukan pengawasan adalah LKM

dan Pemerintah Desa.

Kepala Desa atau Lurah sebagai Kepala Pemerintahan Desa/Kelurahan bertindak

sebagai penanggung jawab kelangsungan pengelolaan air minum dan sanitasi

yang dikelola oleh BP-SPAMS. Bertindak sebagai penasehat BP-SPAMS adalah :

BPD,LKM

Pengawas tidak berhak untuk memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan

organisasi (AD) dan peraturan pelaksanaan (ART). Sanksi terhadap pelanggaran

dimaksud akan diputuskan dalam rembug/musyawarah waga penerima

pemanfaat.

Semua informasi yang berkaitan dengan kebijakan/keputusan, penerima bantuan,

kegiatan dan keuangan wajib dipublikasikan dan disebarluaskan oleh BP-SPAMS

kepada masyarakat luas serta pihak-pihak terkait lainnya secara terbuka

(transparan).

Prinsip akuntabilitas harus ditaati secara konsisten oleh semua pelaku tanpa

terkecuali, dengan membuka diri terhadap audit, pertanyaan dan/atau gugatan

terhadap pengambil keputusan yang terkait dengan kepentingan umum.

Page 8: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT6

2.1.2 Struktur Organisasi BP SPAMS

Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP SPAMS) merupakan

unit otonom (mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengelola organisasi

secara intern) namun tetap dibawah koordinasi Pemerintah Desa/Kelurahan, dapat

digambarkan dalam bagan struktur dibawah ini.

SEKSI LAINNYASEKSI SANITASI

DAN KESEHATAN

SEKSI TEKNIK

AIR MINUM

KPS KPSKPSKPS

PENASEHAT(BPD,

PEMDES, LKM)

BENDAHARA

KETUA

SEKRETARIS

Page 9: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT7

Adapun tugas dan fungsi BP-SPAMS adalah:

BP SPAMS

FUNGSI Merealisasikan kegiatan yang tertuang dalam RKM yang berkaitan dengan tahapPascakonstruksi dan PJM Pro-Aksi

Bersama masyarakat menetapkan tarif/iuran pemanfaatan sarana air minum dansanitasi untuk pengoperasian dan pemeliharaan.

Mengelola pelayanan air minum dan sanitasi sesuai kesepakatan masyarakat.

Mengorganisasi masyarakat untuk pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan jikadalam jumlah dan volume yang besar.

Mengorganisasi kegiatan pelestarian sumber daya air, termasuk pengetahuanmasyarakat tentang kelestarian sumber air.

Mengidentifikasi cara-cara unuk meningkatkan pendanaan atau pengembangansarana.

Mengorganisasi kegiatan peningkatan praktek hidup bersih-sehat di masyarakat dansekolah.

Mengembangkan jaringan kerja dengan pihak-pihak lain.

TUGAS Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga termasuk hal-hal lainyang ditetapkan oleh rapat anggota.

Menghimpun, mengadministrasikan dan mengelola keuangan yang berasal dariiuran bulanan masyarakat atas pemanfaatan sarana air minum dan sanitasi ataudana APBD Kabupaten maupun dana lain yang tidak mengikat.

Menyelengagarakan rapat pengurus dan rapat anggota masyarakat penggunamanfaat sarana dan prasarana air minum dan sanitasi secara berkala, menyusunpelaporan dan pertanggungjawaban pengurus BP-SPAMS

Memberikan laporan pelaksanaan laporan pertanggungjawaban kepada LKM danPemerintah Desa secara berkala (1 kali 6 bulan).

Mengelola pemakaian air sesuai kesepakatan masyarakat.

Mengelola pengembangan sanitasi sesuai kesepakatan masyarakat.

Mengorganisasi masyarakat untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana.

Menginventarisasi permasalahan dan menyelesaikan permasalahan.

Mengidentifikasi sumber potensi kerusakan sarana air minum dan sanitasi, antaralain :

1. Menginventarisasi sarana dan prasarana sarana air minum dan sanitasi desa.

2. Menyusun rencana kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sarana airminum dan sanitasi.

3. Mengoperasikan dan memelihara sarana air minum dan sanitasi desa.

Mengorganisasi kegiatan: pelestarian sumber air minum, peningkatan Perilaku HidupBersih dan Sehat (di masyarakat dan sekolah), kegiatan kesehatan lingkungan (dimasyarakat dan sekolah) termasuk meningkatkan penggunaan jamban.

Page 10: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT8

Tabel 2.1 Tugas Masing-masing Posisi BP SPAMS

No Posisi Tugas

1. Ketua Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanan pengoperasian danpemeliharaan kepada semua pengurus.

Mengkoordinasikan pelaksanaan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan

Mencatat segala pengaduan dari pemakai sarana air minum dan dibahas dalamrapat anggota.

Melakukan pertemuan/rapat rutin secara berkala (2 kali dalam 1 tahun) denganpenduduk penerima manfaat sarana air minum.

Menyusun rencana kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana air minumdan sanitasi selama periode kepengurusannya.

Membangun jaringan kerja BP-SPAMS dengan pemerintah desa, lembaga lainyang sejenis, dan pihak-pihak lain yang dapat memberi dukungan teknis danpembiayaan.

Memverifikasi dan memberi persetujuan atas usulan dan hasil pengamatan,pengoperasian dan pemeliharan yang dilakukan oleh tenaga teknis.

Membuat laporan pertanggungjawaban secara berkala (bulanan, semester, dantahunan).

2. Seketaris/Pelaksana Administrasi

Membuat Berita Acara/Notulen Rapat dari rapat anggota dan rapat pengurus.

Mengelola kegiatan surat menyurat, melakukan pencatatan danpengadministrasian secara tertib.

Membantu ketua BP-SPAMS menyusun laporan pertanggungjawaban.

Mendata jumlah masyarakat pengguna sarana air minum dan sanitasi.

Mendata sarana air minum dan sanitasi yang terbangun.

Membuat dokumentasi proses dan hasil kegiatan operasional dan pemeliharaan.

Bertanggung jawab atas pemberitahuan/ undangan kepada anggota sebelumrapat diadakan.

3. Bendahara Mencatat dan menyimpan semua bukti keuangan, barang-barang/jaminan, suratberharga.

Menyusun laporan keuangan (pembukuan) dan pertanggung jawaban keuanganpada waktu yang ditentukan.

Menerima semua pembayaran iuran penduduk atas pemanfaatan sarana airminum dan sanitasi atas nama organisasi dan menyimpan ditempat aman yangtelah ditentukan pengurus.

Melakukan tindakan yang diperlukan apabila terjadi penunggakan atau hal-halyang akan mengganggu keuangan.

Melakukan pembayaran atau pengeluaran uang dengan sepengetahuan Ketua.

Membuat laporan keuangan.

4. Seksi Teknis Mengoperasikan sistem pelayanan air minum, mengontrol kuantitas dan kualitasair yang dihasilkan, serta melakukan tindakan apabila terjadi gangguan padasistem (misal terjadi kebocoran, genset rusak, aliran balik, pencurian air, danlain-lain)

Mengontrol tingkat persediaan bahan/material untuk keperluan operasional danpemeliharaan (kebutuhan BBM untuk genset, kaporit, dan lain-lain).

Memelihara secara rutin dan berkala seluruh sistem dan memperbaiki kerusakansarana yang menjadi tanggung jawabnya.

Membuat laporan tertulis secara rutin tiap bulan.

Menyusun Rincian Anggaran Biaya kegiatan operasional dan pemeliharaan, baikharian maupun periodik (bulanan dan triwulan).

Page 11: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT9

No Posisi Tugas

Membantu Ketua dalam menyusun laporan pertanggungjawaban.

Mengatur pemasangan jaringan untuk pengembangan sarana.

5. Seksi Sanitasi danKesehatan

Memeriksa kualitas air secara periodik.

Mendata sarana dan prasarana sanitasi dan kesehatan terbangun.

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkanpenggunaan jamban dengan menitikberatkan pada perubahan perilakumasyarakat.

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan PHBS.

Mengkoordinasikan kegiatan pembangunan sarana sanitasi dan kegiatan lainyang berkaitan dengan sanitasi dan PHBS.

Memonitor PHBS dan STOP BABS.

6. KelompokPengguna Sarana(KU, HU, SGL,PAH dan lain-lainsarana yangdimanfaatkansecara bersama-sama dalam suatukelompok)

Mengatur penggunaan air dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi.

Melaporkan kepada seksi teknis apabila terjadi kerusakan pada sarana umumyang dikelola.

Mengorganisasi pembayaran iuran pemakai sarana umum (misal KU,HU) danmenyetor iuran bulanan dari para pengguna sarana air minum kepadaBendahara BP-SPAMS.

Mengorganisir anggota pada kegiatan kesehatan lingkungan dan promosiPHBS.

Mengorganisasi kegiatan gotong royong yang berkaitan dengan kegiatan airminum dan sanitasi.

Secara berkala mengadakan pertemuan dengan anggota pemakai saranaumum.

Melakukan pemeliharaan sarana umum yang menjadi tanggung jawabpengelolaannya.

Memantau pelaksanaan pembangunan jamban melalui pendekatan CLTS untukmeningkatkan penggunaan jamban pada masyarakat.

2.1.3 Prosedur Pembentukan BP SPAMS

Berikut adalah prosedur dalam pembentukan BP SPAMS:

Page 12: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT10

Tabel 2.2 Prosedur Pembentukan Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

No Langkah-langkah Tujuan Hasil yang Diharapkan Pelaku

1. Pertemuan/rembug warga desa Melakukan musyawarah bersama dan memberikanpenjelasan mengenai maksud dan tujuan organisasipengelola.

Menjelaskan perlunya dibentuk organisasi pengelolasebagai bagian dari keberlanjutan program.

Bagian dari upaya keterbukaan terhadap pengelolaansarana air minum dan sanitasi pasca program

Adanya kesepakatan bersama bentukorganisasi, siapa saja pengurusnya, danpenjelasan tata kelola mengenaioraganisasi.

Kesepakatan didokumentasikan dalambentuk Berita Acara Musyawarah wargasebagai pegangan bersama pengambilankeputusan

Fasilitator : TFM

Penanggung jawab : Kepala Desa

Peserta :

Pengurus dan Anggota LKM,masyarakat laki-laki dan perem dengansyarat semua kepentingan terwakili

2. Rembug Warga FasilitasiPembentukan Badan PengelolaSPAM Desa

LKM menjelaskan mengenai keterlibatannya selamaini dalam proses pelaksanaan pekerjaan Pamsimasdan apa saja hasil yg telah dicapai.

Masyarakat memahami segala bentuk aset/sarana,pembukuan dan pemeliharaan

Pemerintah menjelaskan mengenai kebijakan yangmendukung keberlanjutan program dan dukungan kedepan

Memilih pengurus Badan Pengelola berikut strukturorganisasinya

Adanya kesepakatan bersama bentukorganisasi, siapa saja pengurusnya, danpenjelasan tata kelola mengenaioraganisasi.

Kesepakatan didokumentasikan dalambentuk Berita Acara Musyawarah wargasebagai pegangan bersama pengambilankeputusan (Buku Kumpulan Format: PT.4-01)

Terpilihnya pengurus Badan Pengelola,Struktur Organisasi BP dan suratkeputusan bersama

Fasilitator : TFM

Penanggung jawab : Kepala Desa

Peserta :

Aparat Pemda (perwakilan DPMU,aparat kecamatan atau kelurahan),Pengurus dan Anggota LKM,masyarakat (laki-laki dan perempuan)

3. Menyusun kelengkapanorganisasi: Anggaran Dasar (AD)dan Anggaran Rumah Tangga(ART).

Musyawarah untuk menyusun Anggaran Dasar danRumah Tangga Badan Pengelola yang disepakatibersama. Dalam mekanisme pengambilan keputusanberdasarkan musyawarah dan mufakat seluruhanggta BP-SPAMS. Dalam hal tidak tercapaimufakat, keputusan ditentukan berdasarkan suaraterbanyak. Dalam hal yang bersifat mendesak,anggota dapat mengusulkan untuk mengadakan rapatanggota

Fasilitasi pengurus BP dalam menyusun AD/ART

Adanya kesepakatan substansi materi dariAD/RT yang telah disepakati bersama

Fasilitator : TFM

Penanggung jawab : Kepala Desa

Peserta :

Pengurus Badan Pengelola,Pemerintahan Desa, TFM

Page 13: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT11

No Langkah-langkah Tujuan Hasil yang Diharapkan Pelaku

4. Menyusun Peraturandesa/kelurahan tentang BPSPAMS

Sebagai legalitas BP-SPAMS untuk melakukankegiatan operasi dan pengelolaan sarana air minumdan sanitasi.

Peraturan Desa Tentang Pembentukan BP-SPAMS

BDP, Kepala Desa, LKM

5. Menerbitkan SK Kepala Desatentang Pembentukan BP-SPAMS

Sebagai legalitas Badan Pengelola Sarana Air Minumdan Sanitasi dalam melakukan tugas dan fungsinyauntuk melakukan pengelolaan dan pemeliharaanSPAMS

SK Kepala Desa/Kelurahan TentangPembentukan BP-SPAMS, SK yangdikeluarkan harus sesuai hasil keputusanrembug masyarakat tentang pembentukanBP-SPAMS

Kepala Desa/Lurah

6. Sosialisasi Pelaksanaanpengelolaan sesuai AD/ART

Sosialisasi Anggaran Dasar dan Rumah TanggaBadan Pengelola untuk segera dilaksanakan

Kesepakatan kebijakan penyelenggaraanlayanan air minum dan sanitasi

BP-SPAMS, Kepala Desa didampingiFasilitator

Dihadiri :

Seluruh anggota BP-SPAMS,Pemerintahan desa, dan masyrakatpengguna layanan air minum dansanitasi

Page 14: air

PAMSIMAS 2011

2.1.4 Pembinaan BP-SPAMS

Pembinaan terhadap BP-SPAMS dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui

instansi terkait di Tingkat Kabupaten dan Kecamatan dalam membentuk dan

meningkatkan kemampuan fungsionaris BPSPAMS untuk melaksanakan fungsi dan

tugasnya dalam mengelola layanan air minum dan sanitasi. Peran yang diharapkan

dari Pemerintah Kabupaten/Kota:

1. Kantor/Dinas/Badan/Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kasi

Pemberdayaan Masyarakat Desa, memberikan dampingan dan bimbingan

teknis yang berkaitan kelembagaan dan pengembangan bagi anggota BP-

SPAMS serta merupakan wadah konsultasi untuk bidang kelembagaan dan

partisipasi masyarakat.

2. Bappeda ikut serta membina BP-SPAMS dalam kaitan PJM-proAksi melalui

mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah dalam forum Musrenbang

(Musyawarah Pembangunan Daerah) dan sinkronisasi PJM-proAksi dengan

RPJMD

3. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya atau Dinas terkait dan Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM), dapat memberikan dampingan dan bimbingan

teknis berkaitan dengan aspek fisik sarana air minum dan sanitasi serta

merupakan wadah konsultasi untuk bidang fisik sarana.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten dan Tenaga Sanitasi (PUSKESMAS) dapat

memberikan dampingan dan bimbingan teknis yang berkaitan dengan kualitas

air, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan kegiatan pelayanan kesehatan

lingkungan di masyarakatdan sekolah.

2.2 TATA KELOLA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

2.2.1 Ketentuan Umum

Operasional dan pemeliharaan yang baik dan benar mengacu pada jenis dan

kegunaan sarana yang dibangun. Masing-masing bangunan sarana atau fasilitas

yang dibangun mempunyai fungsi dan kegunaan yang berbeda. Sebagai contoh:

penggunaan kran umum harusnya dapat digunakan secara bersama-sama

dengan mengambil atau memanfaatkan secukupnya, tidak digunakan untuk

mencuci dan menyiram sesuatu yang tidak perlu, dan sebagainya.

Semakin mudah penggunaan sarana air minum, maka semakin tinggi efektivitas

penggunaan dan keberlanjutan pelayanan sarana.

Kemudahan teknologi dan ketersediaan material (untuk penggantian jika ada

kerusakan) maka akan membantu masyarakat mudah melakukan operasi dan

pemeliharaan

Pemanfaatan sarana air minum dan sanitasi terkait dengan bagaimana melakukan

operasi dan pemeliharaan, sehingga masyarakat perlu memperoleh pengetahuan

bagaimana tata cara pengoperasian dan pemeliharaan baik dan benar.Detail mengenai Pemeliharaan dan Pengoperasian dapat dilihat pada: Manual

Teknis Pemeliharaan dan Pengoperasian Sarana Air Minum dan Sarana

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT12

Sanitasi

Page 15: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT13

2.2.2 Pemanfaatan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi

Tabel 2.3 Pemanfaatan Sarana Air Minum dan Sanitasi

No Jenis Sarana Pemanfaatan Pemeliharaan

1. Penangkap MataAir (PMA)Setempat

Penangkapan mata air denganmenggunakan metode atau bangunanyang sesuai untuk penangkapan mataair

Pengambilan air tidak bolehdieksploitasi secara keseluruhanhingga tidak menyisakanpenggunaannya untuk kehidupanekosistem lain diseputar lokasi mataair

Melakukan pengecekan rutin kelokasi MA untuk upaya pemeliharaan(pembersihan, pencucian, dan lain-lain) Lestarikan lingkungan disekitarsumber air (penghijauan danpenanaman pohon-pohon baru yangberguna)

2. Sumur Gali Menggunakan 2 ember yangdigantung pada kerekan yangterdapat pada tiang sumur gali

Perawatan SPAL secara teratur

Pengecekan sambungan antar buisbeton atau dinding sumur yangberpotensi bocor

Perbaikan kerusakan lantai sumur

3. Penampung AirHujan

Konstruksi talang dibuat sedemikianrupa, sehingga dapat memasukandan membuang air hujan. Hali iniuntuk menghindari masuknya kotoranpada saat awal hujan. Membuang airyang ada di talang pada saat hujanpertama setelah musim kemarau

Pengambilan air melalui kranpengambilan

Bersihkan talang dari kotoran yangada, agar talang tidak tersumbat

Bersihkan lantai dasar reservoir(PAH) dari tanah dan kotoran

Bersihkan saluran drainase daridaun-daun dan kotoran agar saluransekitar PAH tidak tersumbat

Periksa apakah ada kebocoran padatalang, sambungan talang, saringandan kran pengambilan

4. Saringan PasirLambat/SaringanHorizontal/SaringanKasar

Media penyaring air harus dalamkeadaan terendam air terus, padawaktu dioperasikan atau dalamkeadaan diam

Lakukan pencucian media, bila airyang keluar mengecil atau air keluardari saluran pelimpah bak saringan

Ganti media saringan jika dirasasudah tidak efektif melakukanpenyaringan

5. Sumur Bor danpompa

Diperlukan penjadwalan saatpemakaian pompa, agar tidakmelebihi beban kerja pompa yangsemestinya dan pemborosan listrik

Penggunaan HU/Bak Penampungmenjadi penting, berkaitan denganeffisiensi pompa

Memasang indicator level otomatic(pelampung) untuk menghematkinerja pompa dan terbuangnya airsecara percuma

Perbaikan sumur dalam diperlukanbila kemampuan sumur untukmengeluarkan air mengecil, bahkankering sama sekali,hal ini disebabkankarena pada konstruksi sumursaringannya tersumbat kotoran ataulempung, atau sumur tertutup olehpasir halus

Melakukan perawatan dengan caramengangkat pompa untuk mengecekdan mengganti beberapa segel(seal), gear, dan lain-lain yang rusak.

Page 16: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT14

No Jenis Sarana Pemanfaatan Pemeliharaan

6. Pompa Hidupkan motor penggerak danperhatikan tekanan air yang dapatdibaca pada manometer

Memelihara sekeliling pompa agartetap bersih

Sumber listrik tetap stabil

Perhatikan jadwal penggantianpelumas

Ikuti petunjuk dari pabrik

Pastikan dudukan pompa kokoh dankuat sehingga tidak menyebabkanterjadinya getaran. Getaran pompaakan mempercapat terjadinyakerusakan

7. Motor diesel Cukup air dalam radiator

Solar cukup

Olie di generator cukup

Saringan udara (filter) kondisinya baik

Membersihkan mesin setiap hari

Membersihkan dan menggantisaringan

Mengganti minyak pelumas

Mengencangkan baut-baut dan mur

8. Perpipaan Pengoperasian katup-katup (valve)pengatur aliran air

Pengecekan tekanan pada daerahkritis

Pengoperasian katup pelepas udara(pada saat udara masuk dalamjaringan perpipaan, yangmenghambat aliran air)

Bersihkan rumput-rumputpenghalang

Periksa dan beri tanda bila terjadikelongsoran tanah dan kebocoranpipa dan untuk mempermudahperbaikan

Lakukan pengurasan pipa denganmembuka pipa penguras pada saatjam pemakaian minimal

Perawatan perlengkapan perpipaan

9. Kran Umum Gunakan KU secara bergantian,setelah digunakan kran harus ditutupkembali dan jangan biarkan kranterbuka dan air menetes

Tidak diperkenankan menutup kransekeras-kerasnya, untuk menghindarikran cepat aus dan rusak

Tidak diperkenankan melakukanpenyambungan dengan selang darikran umum

Jika terjadi kerusakan, segeralakukan perbaikan

Lantai KU harus selalu dibersihkanagar tidak licin dan berlumut

10. Hidran Umum Tidak diperkenankan memasukkanbenda apapun kedalam bakpenampung, yang dapatmenyebabkan air nya tercemar.

Periksa dan pastikan bak telah penuhatau sekurang-kurangnya ¾ bagiantelah penuh

Perlunya dipasang pelampung ataukontrol level muka air untuk menjagaketersediaan air dan terbuangnya airjika tidak ada penggunaan

Periksa dan pastikan apakah meterair dan aliran berjalan dengan baik

Periksa dan bersihkan keadaansekeliling HU seperti saluran air, bakHU, lantai HU dan lain-lain

Periksa keadaan air dalam bak HUapabila kualitas air menunjukkanperubahan dari keadaan yangbiasanya terjadi

Kuras bak bagian dalam darikemungkinan kotoran, endapan didinding dan dasar bak yangdilakukan pada saat tidak adapemakaian air

Page 17: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT15

No Jenis Sarana Pemanfaatan Pemeliharaan

Tidak diperkenankan melakukanpenyambungan dengan selang darikran umum

11. Jamban Komunal

Lubang Jongkok/Kloset

Sarana lubang pembuangankotoran(tinja/urine)

Tidak diperkenankan memasukkanbenda padat karena akan menyumbatsaluran

Hindari air sabun dari mandi maupuncuci masuk ke dalam kloset

Tidak diperkenankan membuangbahan kimia karena akan mematikanbakteri

Setiap hari bersihkan lubangjongkok/kloset menggunakan sikatkloset

Lantai/dindingjamban

Tidak diperkenankan coret-coret didinding jamban

Setiap hari bersihkan lantai dandinding jamban denganmenggunakan sikat (gunakan bahanpembersih jika sangat kotor saja)

Setiap hari bersihkan saringan dilantai jamban dari kotoranpadat/sampah

Bak air Untuk menampung air bersihkeperluan jamban

Setiap hari kuras bak denganmenggunakan sikat (gunakan bahanpembersih jika sangat kotor saja)

2.2.3 Pengelolaan Sarana

A. Prosedur dan Penetapan Iuran

Berikut adalah prosedur penetapan iuran:

Page 18: air

PAMSIMAS 2011

Tabel 2.4 Prosedur Penetapan Iuran

No Langkah-langkah Tujuan Hasil yang Diharapkan Pelaku

1. Inventaris kebutuhan pembiayaan pengelolaansarana air minum dan sanitasi

Identifikasi inventaris air minum dan sanitasisebagai biaya investasi.

Menentukan besarnya pembiayaan untukpengoperasian dan pemeliharaan

Terkumpulnya seluruh data inventarissarana dan prasana air minum dansanitasi sebagai dasar melakukanperhitungan melakukan pengoperasiandan pemeliharaan.

Fasilitator : TFM ,BP SPAMS

Penanggung jawab : Kepala Desa

Peserta :

Pemerintahan Desa, Masyarakatpengguna layanan air minum dansanitasi

2. Rembug bersama menentukan besarnya iuran Menentukan iuran yang disepakati Keluarnya besaran nilai iuran yangdisepakati oleh masyarakat

(cara menentukan besaran iuran dapatdilihat: Manual Pengoperasian &Pemeliharaan Sistem SAM & SaranaSanitasi seri Penentuan Iuran))

Fasilitator : TFM ,BP SPAMS

Penanggung jawab : Kepala Desa

Peserta :

Pemerintahan Desa, masyarakatdesa pengguna layanan air minumdan sanitasi

3. Sosialisasi besaran nilai iuran Menginformasikan besaran iuran yang harusdibayar pada periode tertentu dan kegunaannyakepada masyarakat penerima manfaat

Masyarakat sepakat dan maumenerima usulan besaran biaya/nilaiiuran

Fasilitator : TFM ,BP SPAMS

Penanggung jawab : Kepala Desa

Dihadiri oleh :

Masyarakat desa pengguna layananair minum dan sanitasi

4. Pemberlakuan iuran yang diperkuat dengan SKKepala Desa/Kelurahan (atau Perdes)

Menetapkan nilai besaran yang telah disepakatibersama yang akan digunakan sebagai pungutanbulanan

Menetapkan tata cara pengumpulan (waktu,pengumpul, dan lain-lain)

Menetapkan pengelolaan iuran (pemanfaatan,penyimpanan, pelaporan, dan lain-lain)

Sanksi keterlambatan

Adanya pemasukan dana bulanan yangdigunakan untuk biaya operasi danpemeliharaan

Masyarakat desa pengguna layananair minum dan sanitasi

Detail mengenai Perhitungan Iuran dapat dilihat di Manual Pengoperasian & Pemeliharaan SAM & Sarana Sanitasi tentang

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT16

Penetapan Iuran

Page 19: air

PAMSIMAS 2011

B. Administrasi dan Keuangan

Sesuai dengan prinsip-prinsip pembukuan dan pelaporan, maka pembukuan

BP-SPAMS sewaktu-waktu harus dapat dilihat oleh masyarakat maupun

pihak-pihak lain.

C.

Teknis mengenai administrasi dan keuangan secara rinci dapat dilihat

Prosedur Operasi Baku Administrasi dan

Keuangan Badan Pengelola SPAMS.

Perlindungan Sumber Air dan Lingkungan

Perlunya dilakukan perlindungan sumber air dan lingkungan adalah sebagai

berikut:

Mencegah terjadinya permasalahan kelangkaan air pada musim kemarau.

Mengatasi banjir pada musim hujan.

Mencegah kerusakan bangunan perlindungan mata air (PMA).

Mengurangi volume limpasan air permukaan larian (run-off water).

Menjaga kelestarian lingkungan di sumber mata air.

Mengacu pada ketentuan umum kriteria teknis dalam perencanaan sarana air

minum dan sanitasi, maka perlu dibuat ketentuan-ketentuan untuk menjaga

keberadaan sumber air dan lingkungan.

Ketentuan umum tentang kriteria untuk menjaga keberadaan sumber air

minum dan lingkungan dapat dilihat secara rinci di Petunjuk Teknis

Pengamanan Lingkungan dan Sosial dan

Manual Teknis Perlindungan Mata Air

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT17

Pemerintah kabupaten/kota sebagai pembina atau fasilitator kegiatan

Pamsimas diharapkan dapat meneruskan bantuannya pada tahap pelestarian

dan perlindungan terhadap sumber air dan lingkungan. Bentuk pembinaan

dan bantuan yang diberikan dapat berupa bantuan teknis, penyuluhan,

pelatihan, dan sebagainya.

Disamping itu diperlukannya adanya penataan ruang di daerah sumber air,

upaya perlindungan yang dilakukan masyarakat dari potensi untuk tidak

melakukan perusakan sumber air, dan penataan lingkungan. Ketentuan ini

bertujuan untuk:

Tidak terganggunya fungsi sumber air oleh aktivitas yang berkembang di

sekitarnya;

Page 20: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT18

Daya rusak air pada sumber air dan lingkungannya dapat dibatasi dan

dikendalikan;

Kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber air

dapat memberikan hasil secara optimal, sekaligus menjaga kelestarian

fisik dan kelangsungan fungsi sumber air;

Pembangunan dan/atau bangunan di pinggir sumber air wajib

memerhatikan kaidah-kaidah ketertiban, keamanan, keserasian,

kebersihan dan keindahan daerah sempadan sumber air;

Para penghuni dan/atau pemanfaat bangunan serta lahan di pinggir

sumber air, wajib berperan aktif dalam memelihara kelestarian sumber air.

Ketentuan-ketentuan ini nantinya akan dicantumkan dalam Peraturan Desa

(Perdes) dimana ruang lingkup Perdes ini bersifat lintas kabupaten/kota yang

dikelola oleh pemerintah daerah, meliputi, pembinaan dan pengawasan,

penataan dan pemanfaatan. Dalam hal pengelolaan sumber air tersebut,

pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota di

wilayahnya.

Daerah-daerah sumber air tersebut dilarang untuk dimanfaatkan sebagai

tempat membuang sampah domestik, sampah industri, limbah padat dan

limbah cair, mendirikan bangunan semipermanen dan permanen, serta

mengeksploitasi dan mengeksplorasi di luar kepentingan konservasi sumber

daya air.

Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut merupakan tindak pidana yang

diancam dengan pidana kurungan. Apabila tindak pidana tersebut

mengakibatkan rusaknya sumber air dan prasarana, mengganggu upaya

pelestarian sumber air dan/atau mengakibatkan pencemaran lingkungan,

maka akan dikenakan ancaman pidana sesuai dengan peraturan perundang-

undangan (Perdes) yang berlaku.

Tabel 2.5 Perlindungan Sumber Air dan Lingkungan

No. Jenis SaranaPilihan Kegiatan Perlindungan

Sumber Air & LingkunganPelaku

1. Mata Air Pelestarian disekitar tangkapan airdengan penanaman pohon untukmenunjang keseimbangan air.

Usahakan agar air tidak tercemardengan melindungi daerah disekitartangkapan air

Melakukan perlindungan sumber mataair dengan mengkategorikanberdasarkan jarak daerah yangdilindungi dengan sumber mata air, sbb:

<20 M: memasang pagardisekeliling sumber air

Masyarakat dan anggota

BP SPAMS difasilitasi

Kepala Desa

Page 21: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT19

No. Jenis SaranaPilihan Kegiatan Perlindungan

Sumber Air & LingkunganPelaku

20 – 200 M: melakukan penghijauandan mencegah upayapenggundulan

>200 M: jika diperlukan, kerjasamaantar desa untuk upaya pelestarianhutan dan daerah aliran sungai

2. Air Tanah Mengendalikan penggunaaan air tanah

secara bebas, pemeliharaan fungsi resapan

dan daerah tangkapan air

Masyarakat dan anggota

BP SPAMS difasilitasi

Kepala Desa

D. Peraturan Desa

Peraturan Desa (Perdes) merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masing-

masing desa. Proses pembentukan Peraturan Desa membutuhkan partisipasi

masyarakat agar hasil akhir dari Peraturan Desa dapat memenuhi aspek

keberlakuan hukum dan dapat dilaksanakan sesuai tujuan pembentukannya.

Hal-hal yang perlu diatur di dalam Perdes yang terkait dengan Program Pamsimas

antara lain adalah:

No Materi Peraturan Desa Hal-hal yang Diatur

1 Pemanfaatan lokasi di sekitar sumber air danupaya konservasinya

Tata guna lahan di sekitar sumber air

Kegiatan konservasi (Pembuatan tanggul,penanaman bibit, pencegahan penggundulan, danlain-lain)

Peruntukan sumber air, bila penggunaannya tidakhanya untuk air minum

Sanksi terhadap pelanggaran terkait tata gunalahan

2 Pengelolaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Peruntukan sarana (misal bila air terbatas, hanyaboleh untuk mencukupi kebutuhan Rumah Tangga)

3. Penetapan iuran Nilai besaran yang telah disepakati bersama yang

akan digunakan sebagai pungutan bulanan

Tata cara pengumpulan (waktu, pengumpul, danlain-lain)

Tata cara pengelolaan iuran (pemanfaatan,penyimpanan, pelaporan, dan lain-lain)

Sanksi keterlambatan

Page 22: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT20

2.2.4 Pengembangan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi

A. Sasaran

Keberpihakan pada masyarakat miskin, artinya orientasi kegiatan

dalam proses pengembangan maupun pemanfaatan berguna bagi

seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin. Beberapa hal yang

perlu diperhatikan terkait dengan pengembangan sarana air minum

adalah:

Lokasi: lokasi yang dimaksud tidak hanya dari aspek jarak tetapi juga

dari aspek kenyaman dan keamanan. Jarak yang dimaksudnya

adalah tidak terlalu jauh untuk dijangkau. Maksimal jarak antara

sarana air minum dengan pemukiman adalah 100 meter.

Kenyamanan/keamanan yang dimaksud adalah sarana air minum

yang direncanakan tidak membuat masyarakat miskin merasa tidak

aman/tidak nyaman. Letak sarana air minum yang dikembangkan

yang berada di lingkungan masyarakat kaya adalah sebuah contoh

yang dapat membuat masyarakat miskin merasa tidak nyaman.

Jumlah: terkait kecukupan sarana air minum yang direncanakan. Hal

yang perlu dihindari misalnya adalah masyarakat miskin harus antri

dalam waktu yang lama karena jumlah keran air pada HU terbatas.

Kesetaraan gender, artinya program Pamsimas memberikan

kesempatan yang sama kepada perempuan dan laki-laki untuk

berpartisipasi dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan pemeliharaan/ pengelolaan program di masyarakat.

Khusus untuk kegiatan pengembangan sarana air minum dan sanitasi,

pihak perempuan harus dilibatkan dalam perencanaan dan

pengembangannya. Perempuan paling tahu dan paham atas sarana

yang sudah dibangun dan bagaimana sebaiknya melakukan

pengembangan ke depan..

B. Pendanaaan

Salah satu faktor penting untuk dapat mengembankan sarana air minum

dan sanitasi adalah adanya pendanaan BP-SPAMS dapat diperoleh dari

sumber-sumber pendanaan antara lain sebagai berikut:

1. Iuran/Swadaya Masyarakat

Biaya untuk pengembangan dapat dimasukkan dalam porsi iuran

pemakaian air atau swadaya masyarakat dalam bentuk biaya untuk

mendapatkan layanan atau penyambungan. Struktur biaya untuk

mendapatkan layanan harus memperhatikan keterjangkauan

masyarakat miskin, agar mereka juga mempunyai kesempatan yang

sama dalam mendapatkan akses atau layanan.

Page 23: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT21

2. Dana Hibah Insentif

Dana hibah insentif diberikan melalui program Pamsimas kepada

desa/kelurahan yang dapat mencapai bahkan melebihi target

pencapain program.

3. Bantuan Pemerintah desa/kelurahan dan/atau kabupaten/kota

Kegiatan pengembangan dapat dialokasikan dari dana pemerintah

desa/kelurahan dan/atau kabupaten/kota, baik pengembangan dari

sistem yang telah terbangun maupun perluasan layanan secara luas

yang telah direncanakan dalam PJM ProAKSi.

4. Kerjasama dengan Mitra yang peduli

Saat ini banyak pihak yang peduli pada peningkatan akses air minum

dan sanitasi, seperti misalnya lembaga donor, LSM dan juga swasta.

Lembaga-lembaga tersebut dapat dijadikan mitra untuk kerja sama

upaya pengembangan.

C. Aspek Teknik

Pengembangan sarana air minum dan sanitasi harus mengacu pada PJM

ProAKSi yang telah dikembangkan pada tahap perencanaan.

Pengembangan tersebut sebaiknya tetap mengacu pada ketentuan umum

yang berlaku pada pelaksanaan program Pamsimas.

Page 24: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT22

BAB 3. KEBERLANJUTAN

3.1 PENGUKURAN CAPAIAN DAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA

PENGUATAN

3.1.1 Ketentuan Umum

Pengukuran capaian RKM dilakukan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan

kegiatan program dengan cara mengevaluasi kesesuaian antara rencana

masyarakat dengan realisasi pelaksanaan.

Pelayanan sarana air minum dan sanitasi yang berkelanjutan adalah sarana

yang dapat berfungsi terus menerus, sehingga pengguna mendapat kepuasan

yang tinggi dan bersedia untuk mengunakan dan memelihara sarana, serta

sebagian besar masyarakat mempunyai akses.

Pelayanan sarana air minum dan sanitasi yang digunakan secara efektif

adalah sarana yang oleh sebagian besar masyarakat digunakan dengan

tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan melestarikan lingkungan.

Lima aspek yang akan mempengaruhi keberlanjutan pelayanan sarana air

minum dan sanitasi adalah:

Keberlanjutan Teknis

Keberlanjutan Finansial

Keberlanjutan Kelembagaan

Keberlanjutan Sosial

Keberlanjutan Lingkungan

Pelaksanaan pengukuran capaian menggunakan metode monitoring

keberlanjutan tahap 2 yang bertumpu pada kegiatan MPA/PHAST di

masyarakat.

Kegiatan refleksi capaian dilakukan oleh masyarakat sendiri, dengan

didampingi oleh tim fasilitator keberlanjutan.

Pengukuran capaian kegiatan atau monitoring keberlanjutan tahap 2 akan

ditinjau dari 6 (enam) aspek keberlanjutan yang meliputi1:

a. Efektivitas Keberlanjutan (Effectively Sustained Service);

1Penjelasan lebih lanjut mengenai monitoring keberlanjutan dan apa saja yang dimonitor/ direfleksikan

dapat dilihat dalam Petunjuk Teknis Pemantauan dan Evaluasi, pada bagian Monitoring Keberlanjutan

Page 25: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT23

b. Efektivitas Penggunaan (Effectively Used Service);

c. Ketanggapan program terhadap kebutuhan masyarakat (Demand-

responsive service);

d. Kesetaraan dalam pengelolaan pelayanan (Equitable sharing of burdens

and benefits);

e. Partisipasi melalui pemberdayaan (Participation with empowerment); dan

f. Perilaku Hidup Sehat.

Pengukuran capaian akan menghasilkan Rencana Kegiatan Penguatan, yang

bertujuan untuk memenuhi target pencapaian kegiatan program dan

memperkuat aspek-aspek yang mempengaruhi keberlanjutan layanan dan

perubahan perilaku.

Rencana Kegiatan Penguatan difokuskan pada kegiatan penguatan

kapasitas, tidak akan ada dana BLM (bantuan langsung masyarakat) untuk

pekerjaan fisik. Jika karena kemendesakan diperlukan pekerjaan fisik, maka

kegiatan sebaiknya dibiayai oleh swadaya masyarakat, pemasukan BP

SPMAS dari iuran atau dikoordinasikan dengan instansi terkait.

Rencana Kegiatan Penguatan dilaksanakan oleh LKM dan Badan Pengelola

dengan difasilitasi oleh fasilitator keberlanjutan, dalam kurun waktu 6-12

bulan.

3.1.2 Prosedur Pengukuran Capaian

Proses pengukuran capaian dengan metoda monitoring keberlanjutan tahap 2

terdiri dari berbagai kegiatan diskusi dengan menggunakan instrumen MPA dan

PHAST2. Prosedur pengukuran capaian/monitoring keberlanjutan tahap 2 dilihat

pada Tabel 3.1 berikut.

Proses pelaksanaan pengukuran capaian/monitoring keberlanjutan tahap 2

secara lebih rinci dapat dilihat pada “Buku Panduan Proses Monitoring

Keberlanjutan Tahap 2” sedangkan hasil proses dan analisis temuannya dicatat

dalam “Buku Catatan Proses Monitoring Keberlanjutan Tahap 2“. Kedua Buku

tersebut merupakan suplemen terhadap Petunjuk Teknis Pemeliharaan dan

Keberlanjutan Perencanaan dan juga Petunjuk Teknis Pemantauan dan

Evaluasi3.

2MPA: Methodology for Participatory Asessment dan PHAST: Partcipatory Hygiene and Sanitation

Transformation3

Proses MPA-PHAST tahap 2 dilakukan sekali, hasilnya dipergunakan untuk pengukuran capaian dan jugamonitoring keberlanjutan

Page 26: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT24

Tabel 3.1 Prosedur Pengukuran Capaian/Monitoring Keberlanjutan Tahap 2

Langkah Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku

Rembug Warga Menjelaskan mengenaikegiatan tahapankeberlanjutan secara umum

Menjelaskan mengenaiproses pengukuran capaiandan penyusunan rencanakerja penguatan

Masyarakat memahamitujuan dan manfaattahapan keberlanjutan

Masyarakatberkomitmen untukmelakukan prosespengukuran capaiandan menyusun rencanakerja penguatan

Fasilitator: Timfasilitator dan LKM

Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayah desa/kelurahan danaparatdesa/kelurahan

Pemutahiran PetaSosial

Memperbaharui informasidalam peta sosial dengan hasildan keluaran dari program :akses masyarakat terhadapsarana air minum dan sanitasidan perilaku CTPS

Peta Sosialtermutakhirkan oleh hasilkegiatan programPamsimas, yangmencakup: penambahanakses, perilaku BAB danCTPS, dan lain-lain

Fasilitator: Timfasilitator dan LKM

Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan

Tinjauan PengelolaanSarana

Mengetahui komposisiorganisasi pengelola yangterbentuk khususnya terkaitkesetaraan gender danstatus sosial

Mengetahui pelaksanaanorganisasi badan pengelolayang dibentuk terkaitdengan aturan yang dibuat

Informasi yang akurattentang kesetaraangender dan status sosialdalam kelembagaanbadan pengelola sertapelaksanaannya sebagaibahan dalam rencanapenguatan

Fasilitator: Timfasilitator dan LKM

Peserta: BPS

Penilaian Pelatihan Untuk mengetahui siapa dimasyarakat yang mengikutipelatihan,

Untuk mengetahui aksesbagi perempuan dankelompok miskin dalamkegiatan pelatihan

Untuk mengetahui apa topikpelatihan (teknis,manajemen/organisasimasyarakat, manajemenfinansial,kesehatan/kebersihan,pelatihan untukpenyegaran) yang diberikan

Informasi yang akurattentang pelaksanaanpelatihan yang telahdilaksanakan sebagaibahan dalam rencanakegiatan penguatankhususnya dalampenguatan kapasitasmasyarakat untukmelakukan kegiatankeberlanjutan

Fasilitator: Timfasilitator dan LKM

Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan

Page 27: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT25

Langkah Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku

PenelusuranWilayah/TransectWalk

Memeriksa ulang kembaliinformasi pada peta sosialyang telah diperbaharuioleh masyarakat

Mempelajari aksesmasyarakat miskin, kayadan menengah terhadapsarana air minum dansanitasi yang dibangun

Mengidentifikasi kualitaspengelolaan sumber airyang digunakan sebagai airbaku sarana air minumyang telah dibangun

Mendapatkan penilaiankepuasan masyarakatpengguna terhadap kualitasdari sarana air minum dansarana sanitasi yang sudahdibangun

Melihat keberfungsian darisarana sanitasi termasukketersediaan sabun padajamban masyarakat

Informasi yang akurattentang sarana air minumdan sanitasi yang telahdibangun dan sebagaibahan untuk rencanakegiatan penguatan

Fasilitator: Timfasilitator dan LKM

Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan

Hak Suara danPilihan dalamPengambilanKeputusan

Mengidentifikasi danmenganalisa akses masyarakat(terutama perempuan dan dankelompok miskin) dalampengambilan keputusan padapembangunan saran air minumyang telah dilakukan

Akses masyarakat untukbersuara dan memilihdalam pengembilankeputusan padapembangunan sarana airminum yang telahdilakukan dan sebagaibahan untuk rencanakegiatan penguatan

Fasilitator: Timfasilitator dan LKM

Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan

Pleno hasilpengukurancapaian/monitoringkeberlanjutan tahap 2

Semua elemen masyarakatterinformasikan tentanghasil pengukuran capaian/monitoring keberlanjutantahap 2

Masyarakat dapatmemberikan pendapatterhadap hasil pengukurancapaian

Kesepakatanmasyarakat terhadaphasil pengukurancapaian

Berita Acara PlenoPengukuran Capaian(Buku KumpulanFormat: PT.4-02)

Fasilitator: Timfasilitator dan LKM

Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam Pertemuan Pleno masyarakat untuk

membahas hasil pengukuran capaian yaitu:

Page 28: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT26

1. Masyarakat bersama Tim Fasilitator Keberlanjutan mempersiapkan bahan-

bahan pertemuan, yaitu:

Peta Sosial yang telah diperbaharui

Hasil proses pengukuran capaian dengan instrumen MPA yang disajikan

dalam bentuk kesimpulan umum dan diagram batang, yang mengacu pada

tabel berikut:

TAHAP 2 : SETELAH PROGRAM SELESAI

ASPEK YANG

DIMONITOR

AIR MINUM

Sarana yg baru dibangun

SANITASI (JAMBAN)

Sarana yg baru dibangun

A. EfektivitasKesinambungan

Skor A = A1+A2 Skor A = A1+A2

A1) Kualitas system Skor A1= Skor Pengelolaan sumber air(SM1+SM2)/2 dan Skor Tingkat kualitaskerja(WR6+WR7+WR8+WR12+WR15+16) / 6

Skor A1= Tingkat kualitas kerja ={∑ WR 18S(3+4+5+6+7)/5 X jml sarana yg diamati}

A2) Efektivitaskeberfungsian

Skor A2= Skor Penilaian oleh kelompokpengguna mengenai kualitas air(TW11+TW12+TW13)/3

Skor A2= Efektivitas keberfungsian ={∑ WR18S(1+2)/2 x jml.sarana yg diamati }

A3) Efektivitaskeuangan

A3 = Apakah sistem iuran yg telahdirencanakan dalam RKM sudah jalan ?(Ya/Tidak)

EfektivitasPenggunaan

(Pertambahan akses,khususnya akses orangmiskin)

Tambahan akses aktual pada air minum ygdicapai dihitung dari peta sosial :

%kk Miskin yg akan dapat akses =(M1.3/P3)x100%

%kk Sedang yg akan dapat akses =(M1.2/P2)x100%

%kk Kaya yg akan dapat akses =(M1.1/P1)x100%

Bandingkan setiapnya dgn % aksesbaseline dari tahap–1 dan aksesdirencanamakan dari tahap–2

Tambahan akses aktual sanitasi yg dicapaidihitung dari peta sosial :

%kk Miskin yg akan dapat akses =(M7.3/P3)x100%

%kk Sedang yg akan dapat akses =(M7.2/P3)x100%

%kk Kaya yg akan dapat akses =(M7.1/P1)x100%

Bandingkan setiapnya dgn % akses baselinedari tahap–1 dan akses direncanamakandari tahap–2

C. KetanggapanProgram terhadapKebutuhanMasyarakat

(Bukti suara danpilihan masyarakatdlm RKM)

Hak suara dan pilihan masyarakat dlmpengambilan keputusan mengenai airminum :

Skor initiative Pamsimas masuk desa =VC2

Skor akses masyarakat pada informasiproyek = VC3

Skor pilihan jenis teknologi sarana olehmasyarakat = VC4

Skor pilihan tingkat pelayanan = VC5

Skor pilihan lokasi SAM = VC6

Skor pilihan anggota BPS = VC7

Skor pilihan iuran (pola pembayaran danbesarnya iuran)=VC9

Hak suara dan pilihan masyarakat dlmpengambilan keputusan mengenai sanitasi :

Skor initiative Pamsimas masuk desa =VC2

Skor akses masyarakat Pada informasiproyek = VC3

Skor pilihan jenis teknologi sarana olehmasyarakat = VC4 S

Skor pilihan tingkat pelayanan = VC5 S

Skor pilihan lokasi jamban = VC6 S

Skor pilihan iuran (pola pembayaran danbesarnya iuran)=VC9 S

Skor pilihan pelatihan (jenis dancalon)=VC11

Page 29: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT27

TAHAP 2 : SETELAH PROGRAM SELESAI

ASPEK YANG

DIMONITOR

AIR MINUM

Sarana yg baru dibangun

SANITASI (JAMBAN)

Sarana yg baru dibangun

Skor pilihan pelatihan (jenis dancalon)=VC11

Skor C2 (Ketanggapan programterhadap kebutuhan masyarakat) padatahap–3 =

(VC2+VC3+VC4+VC5+VC6+VC7+VC9+VC11)/ 8

Skor Ketanggapan program terhadapkebutuhan masyarakat =

(VC2+VC3+VC4S +VC5S+VC6S+VC9S+VC11)/ 7

D. Kesetaraan dalamPengelolaan

(Kesetaraan dlmkomposisi BPS dankesesuaianpelatihan)

D = Kesetaraan dlm komposisi BPS +Pelatihan yg diterima disesuaikan

(Skor Y/N, berdasarkan tabel CM1 danTR4):

Apakah komposisi BPS telah sesuaidgn RKM ?

Apakah telah ada keseimbangangender dlm BPS ?

Apakah telah ada perlibatan orangmiskin dlm BPS ?

Apakah orang yg dilatih sesuai dgnfungsinya ?

Tidak ada skor yg diambil

E. PartisipasiMasyarakat melaluiPemberdayaan

(Kesetaraan dlmpelatihan ygditerima,Kesepakatan masytentang aturan /sanksi penggunaansarana.

Skor E pada tahap–3 = Skor kesetaraandlm pelatihan dan Skor kesepakatanaturan /sanksi penggunaan sarana

Skor kesetaraan dlm pelatihan =

(TR2+TR3+TR6+TR7)/4

Skor kesepakatan aturan /sanksipenggunaan sarana = CM9

Sama dengan TR untuk air minum

Tak ada skor yg diambil

Perilaku Hidup Bersihdan Sehat

(Monitoringpelaksanaan rencanaperbaikan PHBSmasyarakat)

Checklist

Apakah perencanaan PHBS dalam RKM telah mulai dilaksanakan ?

Siapa yg bertanggungjawab pelaksanaan, disekolah ? di masyarakat ?

Apakah penanggung jawab pelaksanaan sudah terima pelatihan ?

Apakah dana disediakan sesuai dengan RKM untuk menerima kegiatan PHBSdisekolah ? Dimasyarakat ?

Stop BABS dan CTPS

2. Tim fasilitator memfasilitasi diskusi tentang hasil di atas dan membantu

masyarakat untuk memperhatikan hal-hal penting yang berhubungan dengan

hasil pengukuran capaian sebagai bahan untuk menusun Rencana Kerja

Penguatan.

Page 30: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT28

3.1.3 Prosedur Penyusunan Rencana Kerja Penguatan

Langkah-Langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku

Persiapan Mempersiapkan hal-hal yang terkaitdengan pertemuan penyusunan rencanakerja penguatan

Persiapan meliputi:

Menentukan siapa yang akan diundangdan cara mengundang

Menentukan waktu dan tempatpelaksanaan yang memungkinkankelompok perempuan dan masyarakatmiskin hadir

Semua elemen masyarakat, termasukkelompok perempuan dan wargamiskin, hadir dalam pertemuan

Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan, LKM dan aparatDesa/Kelurahan

Identifikasi faktorpendukung dan faktorpenghambat

Masyarakat mampu mengidentifikasifaktor pendukung dan penghambatpencapaian kegiatan

Dari hasil pengukuran capaian, maka akandiperoleh skor di atas atau di bawah 50.Untuk skor yang bernilai di bawah 50,diskusikan apa yang menyebabkan nilaiyang diberikan rendah serta tindakan apayang dapat merubah hal tersebut menjadilebih baik. Sebaliknya bila skor di atas 50,diskusikan pula mengapa hal tersebutdapat terjadi dan bagaimana cara untukmempertahankan atau bahkanmeningkatkan

Faktor-faktor pendukung penghambatpencapaian kegiatan

Pemandu:

Tim Fasilitator Keberlanjutan

LKM

Kepala/Aparat Desa/ Kelurahan

Peserta:

Semua kelompok masyarakat,termasuk warga miskin danperempuan

Mewakili semua dusun/RW yangmenerima program Pamsimas

Penyusunan rencanatindak lanjut/rencana kerjapenguatan

Masyarakat mampu menyusun rencanatindak lanjut/rencana kerja pengutan

Rencana kerja penguatan meliputi 2kelompok kegiatan utama:

1. Mengejar target pencapaian RKM

2. Penguatan fase pemeliharaan dankeberlanjutan sarana

Rencana kegiatan tindak lanjut untukmengejar target pencapaian danpenguatan, yang memuat:

Jadwal pelaksanaan

Penanggung jawab

Kebutuhan dan potensi sumberdaya

Pemandu:

Tim Fasilitator Keberlanjutan

LKM

Kepala/Aparat Desa/ Kelurahan

Peserta:

Semua kelompok masyarakat,termasuk warga miskin danperempuan

Mewakili semua dusun/RW yangmenerima program Pamsimas

Page 31: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT29

Langkah-Langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku

Pleno Rencana KerjaPenguatan

Menyepakati rencana kerja penguatan Rencana Kerja Penguatan dibahas dandisepakati dalam pertemuan tingkatDesa/Kelurahan

Rencana Kerja Penguatan

Berita Acara Pleno Rencana KerjaPenguatan (Buku KumpulanFormat: PT.4-03)

Pemandu:

Tim Fasilitator Keberlanjutan

LKM

Kepala/Aparat Desa/ Kelurahan

Peserta:

Semua kelompok masyarakat,termasuk

Mewakili semua dusun/RW

TKKc dan DPMU/Pokja AMPL,sebagai nara sumber

Pelaksanaan kegiatan Masyarakat mampu melakukan upayaperbaikan target capaian dan penguatanuntuk memastikan keberlanjutanlayanan

Pelaksanaan kegiatan sesuai denganupaya tindak lanjut yang telah dirumuskandan disepakati

Peningkatan pencapaian target RKMdan kapasitas pelayanan yangberkelanjutan

Penanggung jawab:

LKM, BP SPAMS & Masyarakatsesuai dengan tanggung jawabkegiatan

Page 32: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT30

3.2 SINKRONISASI PJM PROAKSI DENGAN RPJM/RKP DESA/KELURAHAN

3.2.1 Ketentuan Umum

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) adalah dokumen

perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan

pembangunan Desa dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana

kerja

Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan

untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang

memuat program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan,

baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh

dengan mendorong partisipasi masyarakat

Sinkronisasi adalah proses untuk memastikan prioritas dan porsi kegiatan air

minum, kesehatan dan sanitasi (AMPL) dalam RPJM atau RKP Desa/Kelurahan

sesuai dengan kebutuhan nyata yang dihasilkan dari proses partisipatif.

Sinkronikasi PJM ProAKSI dilakukan terhadap RPJM Desa/Kelurahan jika

bertepatan dengan proses penyusunan RPJM Desa, atau terhadap RKP Desa/

Kelurahan jika RPJM sudah terbentuk dan disahkan.

Proses sinkronisasi PJM ProAKSI dengan RPJM/RKP Desa/Kelurahan dilakukan

secara partisipatif dan memberikan kesempatan dan ruang bagi seluruh elemen

masyarakat (termasuk perempuan dan warga miskin) untuk menyampaikan

pendapat.

Page 33: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT31

3.2.2 Prosedur Sinkronisasi PJM Proaksi dengan RPJM/RKP Desa/Kelurahan

Langkah-Langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku

Rembug/pertemuan awal Memperoleh komitmen untukmelakukan sikronisasi

Menyepakati sinkronisasi dilakukanterhadap RPJM atau RKP Desa

Sinkronisasi dapat dilakukan terhadapRPJM jika memungkinkan (RPJMDesa sedang dalam prosespenyusunan), atau terhadap RKP jikaRPJM Desa sudah disahkan

Komitmen pemerintahan desa danperwakilan masyarakat untuk melakukansinkronisasi terhadap RPJM atau RKPDesa

Pemandu

Tim Fasilitator Keberlanjutan

LKM

Penanggung jawab : Kepala Desa

Peserta:

Pemerintahan desa/ kelurahan

Perwakilan/tokoh masyarakat

Pembentukan timsinkronisasi RPJM/RKPDesa

Adanya tim yang bertanggung jawabterhadap proses sinkronisasi RPJM/RKPDesa

Tim sinkronisasi dibentuk melaluimusyawarah. Sebelum dibentukdiskusikan dan sepakati kriteria danjumlah anggota tim.

Tim sinkronisasi RPJM/RKP Desa Pemandu:

Tim Fasilitator Keberlanjutan

Penanggung jawab : Kepala Desa

Peserta:

LKM

Pemerintahan desa/ kelurahan

Perwakilan/tokoh masyarakat

FGD sinkronisasi PJMProAKSi denganRPJM/RKP Desa

Melakukan analisa ‘gap/kesesuaian’program AMPL dalam RPJM/RKP Desa

Mendapatkan gambaran porsiprogram/kegiatan AMPL yang akanmasuk dalam RPJM/ RKP Desa

FGD sinkronisasi meliputi:

1. Identifikasi keberadaan programAMPL dalam RPJM/RKP Desa

2. Analisa kesesuaian kebutuhannyata kegiatan AMPL denganprogram yang tercantum dalamRPJM/RKP Desa

3. Identifikasi kegiatan PJM ProAKSIyang akan masuk dalamRPJM/RKP Desa

Daftar prioritas kegiatan air minum,kesehatan dan sanitasi dari PJMProAKSI yang diusulkan masuk dalamRPJM/RKP Desa

Pemandu:

Tim Fasilitator Keberlanjutan dan Timsinkronisasi

Penanggung jawab : Kepala Desa

Peserta:

LKM

Pemerintahan desa/ kelurahan

Perwakilan/tokoh masyarakat

Page 34: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT32

Langkah-Langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku

Pleno hasil FGDSinkronisasi

Masyarakat mengetahui prioritaskegiatan AMPL yang akan masukdalam RPJM/ RKP Desa

Menyepakati kegiatan AMPL yang akanmasuk dalam RPJM/ RKP Desa

Pleno hasil FGD sinkronisasi harusmemberikan tempat bagi masyarakatuntuk menyampaikan pendapatterhadap prioritas kegiatan AMPLyang diusulkan masuk dalamRPJM/RKP Desa yang dihasilkan dariFGD Sinkronisasi, untuk kemudiandisepakati bersama

Kesepakatan kegiatan-kegiatan airminum, kesehatan dan sanitasi yangakan masuk dalam RPJM/RKP Desa

Berita Acara Pleno Sinkronisasi PJMProAKSi dengan RPJM/RKP Desa(Buku Kumpulan Format: PT.4-04)

Pemandu:

Tim Fasilitator Keberlanjutan dan Timsinkronisasi

Penanggung jawab : Kepala Desa

Peserta:

LKM

Pemerintahan desa/ kelurahan

Perwakilan masyarakat dari tingkatDusun/RW, termasuk perempuandan warga miskin

Perbaikan/validasi RPJMDesa dengan memasukankegiatan AMPL

(jika sinkronisasi dilakukanterhadap RPJM Desa)

Memastikan porsi program/ kegiatanAMPL masuk dalam RPJM/RKP Desa

Tim sinkronisasi bertanggung jawabuntuk melakukan perbaikan atauvalidasi dokumen RPJM Desa sesuaidengan hasil pertemuan pleno, untukkemudian disahkan oleh PemerintahDesa

RPJM Desa dengan porsi AMPL yangberimbang (sesuai dengan kebutuhannyata masyarakat)

Pemandu:

Tim Fasilitator Keberlanjutan

Penanggungjawab:

Tim sinkronisasi RPJM Desa, KepalaDesa

Pembahasan dalamMusrengbang Desa (untuksinkronisasi terhadap RKPDesa)

Memastikan program/kegiatan AMPLmasuk dalam RKP Desa tahun anggaranyang akan berjalan

Musrenbang Desa adalah forummusyawarah tahunan masyarakatdesa untuk menyepakati RencanaPembangunan Tahunan Desa tahunanggaran yang direncanakan.Pembahasan meliputi seluruh sektorkegiatan, termasuk AMPL

Rencana Pembangunan Tahunan (RKP)Desa yg memuat program/kegiatanAMPL

Peserta:

LKM, Pemerintahan desa/ kelurahan,Tim sinkronisasi, Perwakilanmasyarakat dari tingkat Dusun/RW,termasuk perempuan dan warga miskin

Page 35: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT33

3.3 PENGUATAN KAPASITAS UNTUK KEMITRAAN

3.3.1 Ketentuan Umum

Khusus untuk kegiatan pengembangan pengelolaan sistem penyediaan sarana

air minum dan sanitasi menjadi tanggungjawab BP SPAMS. Sementara untuk

pengembangan kegiatan lain menjadi tanggungjawab LKM

Kegiataan kemitraan adalah upaya untuk membangun kapasitas LKM dan BP

SPAMS dalam mengembangkan kerjasama/kemitraan dengan pihak-pihak yang

peduli pada pengembangan bidang air minum, kesehatan dan sanitasi. Pihak-

pihak peduli yaitu: lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah seperti

lembaga donor/pemberi bantuan, lembaga swadaya masyarakat/NGO dan

swasta.

Tahapan ini mencakup beberapa kegiatan peningkatan kapasitas/pelatihan

seperti: teknik menilai kelayakan kegiatan yang akan diusulkan, identifikasi

pelaku/pihak peduli, teknik membuat proposal/usulan kegiatan dan teknik

negosiasi.

Keluaran utama dari kegiatan ini adalah LKM dan BP SPAMS memiliki

kemampuan untuk membangun kemitraan. Agar jika ada peluang dan

kesempatan kemitraan dengan pihak lain atas dasar sukarela dan keseimbangan

manfaat, dapat dikembangkan, sebagai penerapan dari pelatihan yang telah

diberikan.

Kegiatan yang akan diusulkan untuk dikerjasamakan mengacu pada PJM

ProAKSI atau RPJM/RKP Desa, jika proses sinkronisasi PJM ProAKSI dengan

RPJM/RKP Desa telah selesai dilakukan.

Syarat utama untuk membangun kemitraan adalah kepercayaan. Pihak-pihak lain

bersedia memberikan dukungan, bantuan dan kerja-sama dengan kelompok atau

masyarakat apabila kelompok tersebut mampu menunjukkan sikap dan perilaku

dapat dipercaya.

Page 36: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT34

3.3.2 Prosedur Pengembangan Kemitraan

Langkah/Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku

A. Pengembangan Kapasitas/Pelatihan

Rembug/pertemuan awal Membangun kesepahaman tentangmaksud dan tujuan kemitraan

Kemitraan dapat dilakukan dengan pihak-pihak yangpeduli pada pengembangan bidang air minum,kesehatan dan sanitasi seperti pemerintah, lembagadonor/pemberi bantuan, lembaga swada masyarakat/NGO dan swasta.

Kemitraan dalam bidang air minum, kesehatan dansanitasi dapat dilakukan dengan landasan:

- Sesuai peraturan (Permendagri 66/2007),pembiayaan pembangunan desa dimungkinkanuntuk dibiayai oleh sumber lain yang sah dantidak mengikat

- Sukarela dan keseimbangan atas manfaat yangdiperoleh kedua belah pihak

Pemerintah Desa dan LKM pahamprinsip, landasan dan tujuankemitraan

Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan

Peserta: LKM, BP SPAMdan Pemerintah Desa

Tinjauan terhadapRPJM/RKP Desa atau PJMProAKSI

Masyarakat mampu menilai danmengidentifikasi kegiatan-kegiatanyang layak untukdikerjasamakan/dibiayai pihak lain

Penilaian kelayakan kegiatan dilakukan melalui prosesberikut:

Memilah kegiatan yang sudah berhasil dibangundan/atau sudah mendapatkan kepastian pendanaan

Menyepakati kegiatan yang akan dilaksanakansecara swadaya atau dibiayai sendiri olehmasyarakat

Menyepakati kriteria ‘layak untuk dikerjasamakan’,misalnya:

- Penerima manfaat (pada umumnya pihak2 pedulimengutamakan penerima manfaat berasal dariwarga miskin atau rentan)

Daftar kegiatan-kegiatan yanglayak untukdikerjasamakan/dibiayai pihak lain

Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan

Peserta:

LKM, BP SPAM danPemerintah Desa

Perwakilan masyarakat

Page 37: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT35

Langkah/Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku

- Mempunyai nilai tambah bagi kualitas hiduppenerima manfaat

- Berskala sedang sampai besar (pada umumnyapihak2 peduli mengharapkan kerjasamamemberikan manfaat luas bagi masyarakat)

- Dan lain-lain

Identifikasi Pelaku dan pihakyang peduli padapengembangan bidang airminum, kesehatan dansanitasi

Masyarakat mengetahui pelaku danpihak peduli di bidangpengembanganbidang air minum,kesehatan dan sanitasi di wilayahmereka

Berbagai rembug warga untuk identifikasi, menyepakatidan memetakan pihak mana saja yang potensial ataubisa diajak bermitra dengan masyarakat atau LKM.Informasi ringkas mengenai pihak-pihak terkait tersebutdicatat sebagai acuan bagi pemerintah Desa dan LKMpada saat akan melakukan kemitraan.

Informasi tersebut, mis.:

Nama lembaga/perusahaan atau program

Tujuan atau visi dan misi lembaga/perusahaan atauprogram

Sasaran kegiatan dari lembaga/perusahaan atauprogram

Alamat, no. kontak dan pihak penanggung jawablembaga/perusahaan atau program yang bisadihubungi

dan lain-lain yang diperlukan

Daftar pelaku dan pihak peduliyang punya potensi kerjasama,beserta informasi terkait

Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan

Peserta:

LKM, BP SPAM danPemerintah Desa

DPMU, TKK/Pokja AMPLsebagai nara sumber

Teknik membuatproposal/usulan kegiatan

Masyarakat mampumengembangkan dan menyusunproposal/usulan kegiatan denganbaik

Proposal merupakan media untuk mengkomunikasikanusulan kegiatan kepada para pihak peduli. Sehingga,proposal yang baik harus bisa menjelaskan latarbelakang, maksud tujuan, kegiatan yang akan dilakukandan yang paling utama manfaat yang akan diperoleholeh masyarakat secara gamblang dan runut.

Kemampuan masyarakat dalammembuat proposal yang baikmeningkat

Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan

Peserta: LKM, BP SPAMdan Pemerintah Desa

Page 38: air

PAMSIMAS 2011

PETUNJUK TEKNIS

PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT36

Langkah/Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku

B. Pengembangan Kemitraan/Kerjasama

Pertemuan/lokakarya denganpemangkukepentingan/sumber daya

Mempertemukan pemerintah desadan LKM dengan pihak-pihak peduliyang punya potensi kerjasama

Pemerintah Desa dan LKM, dengan difasilitasi timfasilitator, DMAC, DPMU dan TKK/Pokja AMPL,bekerjasama mengundang para pemangku kepentingandan pihak peduli baik pemerintah, lembaga non-pemerintah dan swasta untuk lokakarya penyediaan airminum dan sanitasi dengan agenda utama, yaitu:

Menjelaskan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,dan

Menjelaskan apa yang dapat diperankan olehlembaga terkait

Mencari peluang kerjasama antara lembaga terkaitdan masyarakat

Ada minat dari berbagai pihak dlmbentuk daftar pihak yang bersediakerjasama dan ditandatanganibersama

Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan dan DMAC

Peserta:

LKM, BP SPAM danPemerintah Desa

DPMU, TKK/Pokja AMPL

Para pemangkukepentingan dan pihakpeduli baik pemerintah,lembaga non-pemerintahdan swasta

Pengembangankerjasama/kemitraan

Mendorong upaya kerjasama pihak-pihak peduli dengan masyarakatuntuk pengembangan pelayanan airminum, kesehatan dan sanitasi

Pengembangan kerjasama dilakukan dengan mengikutiprosedur dan persyaratan yang disepakati dengan pihaklain (pemerintah, lembaga non-pemerintah dan swasta),dengan tetap memperhatikan prinsip sukarela dankeseimbangan manfaat

Komitmen untuk bekerjasamaantara pemerintah desa/LKM danpihak peduli

Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan, DMAC, PokjaAMPL

Penanggungjawab:

LKM, BP SPAM danPemerintah Desa

Para pemangkukepentingan dan pihakpeduli

Page 39: air

LAMPIRAN

Page 40: air

1

Contoh AD/ART

ANGGARAN DASAR

BADAN PENGELOLA SARANA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI

DASAR PENDIRIAN, NAMA, KEDUDUKAN, JANGKA WAKTU DAN LINGKUP KERJA

Pasal 1

1. Dasar Pendirian Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Desa

………………………. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, daya produksi

dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui :

a. Perubahan perilaku

b. Pelayanan kesehatan berbasis lingkungan

c. Penyediaan air minum dan sanitasi, yang aman, cukup dan terjangkau.

d. Kesinambungan dan berhasil guna (efektifitas) kegiatan melalui partisipasi

masyarakat.

Desa………………………, Kegiatan Pamsimas pada tahun anggaran

…………………. telah memberikan bantuan hibah desa sebesar Rp. ………………

kepada masyarakat desa tersebut yang antara lain digunakan untuk pembangunan

sarana air minum berupa ……………………..

2. Agar tujuan masyarakat desa……………………. tercapai maka sarana air minum yang

telah dibangun dipelihara dan diperbaiki oleh masyarakat secara swadaya agar

mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan kesadaran masyarakat untuk

berperilaku hidup sehat termasuk pembangunan jamban keluarga.

3. Agar pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum dan usaha mendorong perubahan

perilaku yang dilaksanakan masyarakat secara terkoordinir, dilaksanakan secara efektif

(berhasil guna) efisien (berdaya guna) dengan pembiayaan yang murah maka dibentuk

Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi desa……………..dengan nama Badan

Pengelola Air Minum dan Sanitasi Desa …………………….

4. Kelompok ini bernama Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi yaitu Lembaga

Pengelola Sarana Air Minum, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan).

5. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi, ini berkedudukan di :

Desa : ………………………

Kecamatan : ………………………

Kabupaten: ………………………

6. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas

terhitung mulai disahkan.

7. Lingkup kerja Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini meliputi Desa …..….

Kecamatan ……………

Page 41: air

2

STATUS, ASAS DAN PRINSIP

Pasal 2

1. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini bersatus Otonomi dan Non Formal

2. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini berazaskan kebersamaan dan

kesetiakawanan

3. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini melaksanakan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

PERAN, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 3

1. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini berperan :

a. Mewujudkan tercapainya tujuan Bantuan Hibah desa Kegiatan Pamsimas tahun

anggaran ………………. kepada Desa ……………….. yaitu melalui pengelolaan

pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum agar mempunyai manfaat yang

berkesinambungan dan mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat.

b. Dengan tersedianya air minum sampai ke pemukiman, dan adanya dana perbaikan

sarana yang belum digunakan dapat mendorong daya produksi dan menumbuhkan

usaha baru dalam rangka meningkatkan daya produksi masyarakat desa

……………… terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Air

Minum dan Sanitasi

d. Sebagai lembaga pemberdayaan yang merupakan wahana kesatuan sosial dan

menjembatani kesenjangan sosial – ekonomi masyarakat pedesaan

e. Sebagai mitra lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pemerintah dan Swasta dalam

upaya pelayanan masyarakat berpenghasilan rendah melalui pelayanan air minum

dan Sanitasi

2. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan

kesehatan, cakupan air minum, taraf hidup sosial dan ekonomi para anggotanya, yaitu

dengan:

a. Mempelajari bersama serta menanamkan pengertian dan tatalaksana mengenai

pemanfaatan dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi, kegiatan ekonomi

sebagai bagian dari pemanfaatan saldo dana per bulan sarana air minum yang belum

dimanfaatkan dan air limbah, serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan perilaku

hidup bersih dan sehat.

b. Mengembangkan sikap produktif diantara para anggota agar lebih sadar diri dan

bertanggung jawab terhadap kelompoknya.

Page 42: air

3

c. Membina pengembangan usaha pemanfaatan air, memberikan pinjaman dari dana

perbaikan sarana yang belum digunakan untuk kegiatan produktif (bernilai ekonomi)

dan usaha lainnya.

3. Untuk mencapai tujuan yaitu peningkatan kesehatan, daya produksi dan kualitas hidup

masyarakat yang berpenghasilan rendah, lembaga ini menyelenggarakan usaha-usaha

sebagai berikut :

a. Mendorong kesadaran kepada masyarakat bahwa pemeliharaan sarana air minum

menjadi tanggung jawab bersama.

b. Menanam pohon untuk penghijauan disekitar sumber air/mata air.

c. Mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat antara lain dengan membangun

jamban keluarga.

d. Agar tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa………………..

tercapai, maka setelah air sampai ke rumah-rumah, masyarakat membangun jamban

keluarga dan berperilaku hidup sehat.

e. Menyelenggaraan kegiatan peningkatan kemampuan masyarakat (perempuan dan

laki-laki).

f. Menertibkan sambungan rumah dan sambungan kran umum dan perluasan

sambungan terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

g. Menghitung harga pokok air yang diproduksi dan yang dapat dijual kepada

masyarakat dengan memperhitungkan kehilangan air.

h. Harga pokok air dihitung dengan membagi rencana biaya pemeliharaan, perbaikan

dan rehabilitasi serta biaya Badan Pengelola air termasuk pemeliharaan kecil dengan

jumlah produksi air atau jumlah air yang dapat dijual kepada masyarakat.

i. Melaksanakan pemeliharaan,perbaikan dan rehabilitasi sarana air minum dan biaya

pengelolaan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi secara efisien (berdaya guna),

efektif (berhasil guna), ekonomis (biaya relative murah) agar harga air yang

disalurkan kepada masyarakat tidak memberatkan bagi masyarakat terutama bagi

masyarakat yang berpenghasilan rendah.

j. Dengan mengelola aktiva tetap bantuan Pamsimas berupa sarana air minum secara

efisien, efektif dan ekonomis diharapkan terdapat sisa dana khususnya dana

pemeliharaan yang belum atau tidak terpakai.

k. Sisa dana tersebut dapat digunakan untuk usaha, antara lain dipergunakan kepada

masyarakat untuk kegiatan produktif (menghasilkan uang) sehingga dapat

meningkatkan daya produksi masyarakat terutama bagi masyarakat yang

berpenghasilan rendah.

KEANGGOTAAN

Pasal 4

1. Yang dapat menjadi anggota Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini adalah seluruh

masyarakat pemanfaat sarana air minum desa …………… yang :

Page 43: air

4

a. Telah mampu melaksanakan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam perwalian)

b. Mempunyai sumber penghidupan sendiri, atau sekurang-kurangnya hidup tidak lagi

menjadi tanggungan orang lain

c. Setuju dan bersedia melaksanakan semua ketentuan/peraturan Badan Pengelola Air

Minum dan Sanitasi.

d. Sanggup/bersedia memenuhi kewajiban sebagai anggota Badan Pengelola Air

Minum dan Sanitasi.

2. Setiap anggota mempunyai hak :

a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam pertemuan

anggota atas dasar satu anggota satu suara

b. Dalam pengambilan keputusan, agar berpihak pada kepentingan masyarakat yang

berpenghasilan rendah

c. Memilih dan atau dipilih menjadi Pengurus Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi

d. Meminta diadakan pertemuan anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar

e. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Badan Pengelola Air Minum dan

Sanitasi diluar pertemuan baik diminta atau tidak

f. Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama

g. Melakukan pengawasan atas jalannya Badan Pengelola Air Minum dan sanitasi.

h. Menikmati pelayanan air minum dan hasil-hasil usaha seperti yang diatur dalam

anggaran dasar.

3. Setiap anggota mempunyai kewajiban :

a. Secara aktif ikut memelihara sarana air minum agar memberikan manfaat yang

berkesinambungan

b. Menjaga lingkungan kesehatan, termasuk untuk lingkungan kesehatan sumur gali

c. Memelihara sumber air dengan melakukan penghijauan disekitar mata air

d. Berperilaku hidup bersih dan sehat termasuk kesediaan membangun jamban

keluarga karena kesadarannya sendiri

e. Mentaati dan melaksanakan AD-ART

f. Membela kepentingan dan nama baik Unit Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi

Ikut hadir dan aktif mengambil peranan dalam pembuatan AD-ART serta mentaati

keputusan-keputusannya. Usulan dari masyarakat kurang mampu agar lebih

mendapat perhatian

g. Membayar uang langganan air tepat waktu

h. Ikut menanggung resiko apabila dana yang terkumpul tidak cukup untuk

memperbaiki/merehabilitasi sarana air minum.

4. Keanggotaan lembaga ini mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan

dalam Buku Daftar Anggota.

Page 44: air

5

5. Semua warga masyarakat desa ………. dapat menjadi anggota Badan Pengelola Air

Minum dan Sanitasi.

6. Keanggotaan berakhir bilamana anggota :

a. Meninggal dunia

b. Berhenti atas permintaan sendiri

c. Tidak membayar uang langganan air selama 6 bulan berturut-turut tanpa alasan

d. Melakukan perbuatan yang bertentangan atau menyimpang dari usaha agar sarana

air minum mempunyai manfaat yang berkesinambungan

e. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan

f. Pindah ke daerah lain sehingga tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-kewajiban

sebagai anggota sebagaimana mestinya.

7. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan

dalam Buku Daftar Anggota

8. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat

Anggota berikutnya

9. Warga masyarakat desa …………… yang karena sesuatu hal belum menjadi anggota

dapat mengajukan sebagai anggota baru.

PENGURUS

Pasal 5

Untuk mengatur dan menyelenggarakan kegiatan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi

perlu diadakan organisasi pengurus yang menjalankan tata laksana lembaga masyarakat ;

10. Pengurus Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi dipilih Dari, Oleh dan dalam Rapat

Anggota (Pleno Masyarakat)

11. Yang dapat dipilih menjadi pengurus lembaga ini adalah mereka yang memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

a. Memiliki sifat jujur, aktif, trampil bekerja dan berdedikasi terhadap lembaga ini

b. Semua tindakan yang berhubungan dengan pemeliharaan air minum meletakkan

kepentingan organisasi (lembaga) diatas kepentingan pribadi

c. Mempunyai pengertian dan wawasan yang cukup terhadap kondisi, kemampuan

masyarakat desa dan tata laksana lembaga ini.

Page 45: air

6

Pasal 6

1. Masa jabatan pengurus yaitu selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali

2. Bilamana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya

dapat ditempati oleh anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus

3. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi Teknik

Air Minum, Seksi Sanitasi dan Kesehatan, dan Seksi lain sesuai kebutuhan.

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 7

12. Pengurus bertugas untuk :

a. Mengelola organisasi dan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi

b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Badan Pengelola Air

Minum dan Sanitasi ini

c. Mewakili Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini diluar dan dihadapan

pengadilan.

13. Pengurus wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya.

14. Setiap anggota pengurus diwajibkan menanggung segala kerugian yang diderita oleh

Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi yang diakibatkan kelalaiannya dalam

melakukan tugas.

Pasal 8

Dengan persetujuan rapat anggota, pengurus selama memegang jabatannya bisa mendapat

imbalan yang sesuai dengan beban tugasnya dan kemampuan keuangan Badan Pengelola

Air Minum dan Sanitasi.

RAPAT ANGGOTA

Pasal 9

1. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi, dimana setiap anggota wajib

menghadirinya dengan memperhatikan keterwakilan perempuan dan laki-laki.

2. Rapat Anggota (pleno masyarakat) yang pertama yang bertujuan membentuk lembaga

ini mempunyai kekuatan yang sama tingginya dengan Rapat Anggota

3. Rapat Anggota (pleno masyarakat) dilakukan secara teratur pada setiap bulan

4. Setiap keputusan yang diambil dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) sejauh

mungkin diambil secara musyawarah untuk mufakat dan lebih mengutamakan usulan

dari kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah. Jika tidak dapat diambil secara

mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak yang diambil dari

anggota yang memiliki hak suara didalam rapat

Page 46: air

7

5. Pengambilan suara dilakukan secara tertulis jika hal ini dikehendaki sekurang-

kurangnya 5 (lima) orang anggota yang memiliki hak suara. Jika tidak, maka suara

diambil dengan cara mengacungkan tangan.

Pasal 10

1. Rapat Anggota (pleno masyarakat) sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh anggota

yang memiliki hak suara, diantaranya sebesar 50% dari kelompok berpenghasilan

rendah dan memperhatikan keterwakilan perempuan.

2. Jika Rapat Anggota (pleno masyarakat) tidak dapat berlangsung karena tidak

memenuhi kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka Rapat

Anggota ditunda untuk paling lama 10 (sepuluh) hari

3. Bilamana hal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini juga tidak dapat dicapai maka

setelah dilakukan penundaan selama satu jam rapat dapat dilaksanakan dan dianggap

sah adanya. Keputusan rapat lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat yang

berpenghasilan rendah

4. Anggota yang tidak hadir dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) suaranya tidak

dapat diwakilkan kepada anggota lain.

MODAL

Pasal 11

Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi desa …………… tugas pokoknya adalah

mengelola Bantuan Sarana air minum kepada desa …………. yang diberikan Kegiatan

Pamsimas tahun anggaran …..

Pasal 12

Besarnya nilai bantuan hibah desa dari Kegiatan Pamsimas sebesar nilai dalam RKM atau

realisasi RKM, dengan dibulatkan dalam ratusan ribu rupiah.

Pasal 13

Nilai bantuan sarana air minum diberikan sebagai aktiva tetap yang diusahakan dengan

lawan rekening bantuan hibah desa Kegiatan Pamsimas (sesuai RKM/ realisasi RKM).

Pasal 14

1. Pengelolaan sarana air minum bantuan Kegiatan Pamsimas tidak boleh untuk tujuan lain

2. Pemilikan dan pengelolaan sarana air minum desa ………………..tidak dapat dipindah

tangankan kepada pihak lain.

Page 47: air

8

Pasal 15

1. Pemeliharaan sarana air minum dan biaya Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi

dilakukan dengan efisien, efektif dan ekonomis sehingga pembebanan uang iuran/

langganan air tidak memberatkan masyarakat disamping itu masih dapat terkumpul dana

yang belum digunakan untuk perbaikan/ rehabilitasi/penggantian akhir yang rusak. Dana

tersebut dapat menambah modal usaha.

2. Untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum sejauh mungkin dibiayai dari uang

iuran/langganan dari masyarakat.

Pasal 16

1. Atas dasar keputusan rapat anggota, lembaga dapat menarik iuran pokok dari

masyarakat sebagai tambahan modal kerja.

2. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi dapat menerima bantuan dari pihak lain yang

sifatnya tidak mengikat dan atau dapat mempengaruhi tujuan terutama pengelolaan

sarana air minum oleh Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi.

USAHA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT

YANG BERPENGHASILAN RENDAH

Pasal 17

Tujuan hibah desa Kegiatan Pamsimas kepada Desa…………………………. adalah untuk

meningkatkan derajat kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup masyarakat yang

berpenghasilan rendah desa………………….

Pasal 18

Sepanjang tidak mengganggu likuiditas lembaga/ Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi

untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum, lembaga/ Badan Pengelola Air Minum

dan Sanitasi dapat memberikan pinjaman untuk kegitan produktif atau peningkatan kualitas

hidup kepada masyarakat terutama kepada mayarakat yang berpenghasilan rendah.

Pasal 19

Waktu pengembalian/angsuran pengembalian dan bunga diatur sedemikian rupa sehingga

tidak terlalu memberatkan peminjam. Prosedur pinjaman, jadwal pengembalian dan bunga

akan diatur tersendiri.

PENGEMBANGAN USAHA LEMBAGA

Pasal 20

Sepanjang seluruh masyarakat desa ……………… telah mendapatkan sarana air minum

secara berkesinambungan, dan telah dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan

Page 48: air

9

produktivitas dan kualitas hidup masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah,

Lembaga atas persetujuan rapat anggota dapat memperluas usaha sepanjang perluasan

usaha tidak mengganggu usaha utama Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi.

Pasal 21

Pengembangan usaha yang dilakukan bertitik tolak dari kondisi alam desa …………… , hasil

pertanian, sayuran, buah-buahan dan perkebunan, atau hal-hal lain yang berpengaruh

terhadap perekonomian masyarakat. Usaha yang dapat dilakukan antara lain peningkatan

hasil pertanian, sayur-sayuran, buah-buahan maupun pengolahan/ pemasarannya.

Pasal 22

Pengembangan usaha yang dilakukan dapat pula berupa kerajinan/industri kecil yang

memerlukan air seperti pembuatan batu merah, bataco, buis beton, genting, leher jamban

keluarga dan lain-lain dengan banyak melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah.

PERHITUNGAN HARGA JUAL AIR KEPADA MASYARAKAT

Pasal 23

1. Perhitungan harga jual air atau disebut juga penentuan tarif didasarkan kepada

perhitungan pada kondisi sarana air minum berfungsi maksimum sesuai perencanaan.

2. Dalam penerapannya diperlukan penyesuaian tergantung tingkat perkembangan

pengelolaan sehingga sarana dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan harga

jual atau tarif yang telah ditetapkan.

3. Air yang dijual kepada masyarakat adalah air yang diproduksi melalui sarana penyediaan

air minum yang dikelola termasuk didalamnya adalah perkiraan kebocoran dan

penggunaan air yang tebuang pada unit pengolahan.

4. Produksi air yang dijual kepada masyarakat adalah air yang disalurkan melalui kran

umum,hidran umum dan sambungan rumah yang banyaknya dapat diukur melalui

pemasangan alat meter air maupun alat ukur lain yang keabsahannya disepakati

bersama.

5. Penjualan air kepada masyarakat harus mempertimbangkan faktor keperpihakan kepada

kelompok miskin yaitu dengan memberikan harga yang lebih murah dari harga yang

dibebankan kepada kelompok menengah dan kaya. Demikian halnya penjualan air atau

tarif melalui kran umum harus lebih murah dari penjualan air atau tarif menggunakan

sambungan rumah.

6. Penentuan tarif progresif perlu diterapkan untuk menghindari pemakaian air yang

berlebihan dan dikenakan baik terhadap sambungan rumah maupun pemakaian melalui

kran umum.

7. Untuk memperluas dan meningkatkan pelayanan, dilakukan dengan memperbanyak

sambungan rumah dengan beban biaya yang serendah mungkin dari masyarakat.

8. Harga produksi air yang dijual dihitung dengan cara membagi produksi air dengan biaya

pengelolaan menurut satuan waktu tertentu.

Page 49: air

10

9. Biaya pengelolaan merupakan penjumlahan antara biaya penyusutan, biaya operasi,

biaya pemeliharaan serta biaya pengembangan.

10. Biaya penyusutan memperhitungkan umur teknis dari unit-unit bangunan utama sarana

air minum yang dianggap penting. Untuk umur teknis kran umum/hidran umum, pompa

diperkirakan 4-5 tahun, untuk bangunan lainnya berkisar antara 10 sampai dengan 15

tahun. Perhitungan biaya penyusutan menggunakan cara sederhana metode garis lurus

dengan anggapan tidak ada nilai sisa.

11. Dalam menentukan biaya pemelihaaan dan biaya pengembangan adalah dengan

mempertimbangkan perkembangan yang terjadi sejalan beroperasinya sarana. Pada

tahap awal beroperasi, besarnya biaya pemeliharaan dan pengembangan ditetapkan

berdasarkan prosentase terhadap nilai investasi. Selanjutnya dapat ditetapkan

berdasarkan kebutuhan nyata setelah 1 – 2 tahun pengalaman mengelola sarana.

SISA HASIL USAHA

Pasal 24

1. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi termasuk lembaga yang bertujuan

meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat sehingga tujuan pemberian

bantuan hibah desa dari Kegiatan Pamsimas kepada desa…………………. segera dapat

tercapai

2. Sisa hasil usaha diperkirakan baru diperoleh setelah Unit Pengelola Air minum dan

Sanitasi melakukan pengembangan usaha sebagaimana dimaksud pada pasal 21 dan

22.

Pasal 25

Setelah dilakukan pemeriksaan, sisa hasil usaha Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi ini

dikelola sebagai berikut:

1. Sisa usaha yang terkumpul (pendapatan iuran air dikurangi honor pengurus, biaya

kantor, biaya promosi/penyuluhan PHBS, biaya peningkatan kemampuan dan biaya

pemeliharaan kecil) disimpan di Bank digunakan untuk menganti atau rehabilitasi sarana

yang rusak.

2. Dana di Bank tersebut dapat digunakan untuk simpan pinjam kegiatan yang produktif

untuk meningkatkan produktifitas masyarakat.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 26

1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan apabila mendapat

setidak-tidaknya 2/3 (dua pertiga) suara dari jumlah anggota yang hadir dan memiliki

suara dalam Rapat Anggota

Page 50: air

11

2. Bilamana terjadi perubahan-perubahan terhadap Anggaran Dasar ini maka perlu dibuat

catatan perubahan Anggaran Dasar dan disampaikan kepada seluruh anggota selambat-

lambatnya satu minggu setelah terjadinya perubahan.

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 27

Apabila ada keputusan-keputusan baru yang disepakati oleh Rapat Anggota maka

keputusan-keputusan tersebut dapat dimasukkan sebagai aturan tambahan yang juga harus

dipatuhi oleh seluruh anggota Uni Pengelola Air minum dan sanitasi.

PENUTUP

Pasal 28

1. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan oleh

Rapat Anggota

2. Hal-hal yang lebih operasional akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Unit

Pengelola Air minum dan Sanitasi.

Page 51: air

12

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN PENGELOLA AIR MINUM DAN SANITASI

Desa …………………………

Kecamatan ………………..

Kabupaten …………………

KEANGGOTAAN

Pasal 1

1. Permohonan untuk menjadi anggota Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi diajukan

olah calon anggota kepada pengurus secara tertulis dengan menggunakan formulir yang

sudah disediakan untuk keperluan itu. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari

sejak diterimanya permohonan calon anggota, pengurus harus memberi jawaban tentang

penerimaan atau penolakan permohonan tersebut, sebagaimana termaksud dalam

Anggaran Dasar

2. Seorang calon anggota baru bisa dianggap menjadi anggota penuh, dengan segala hak

dan kewajibannya.

PENGURUS

Pasal 2

Pengurus lembaga yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 7, yaitu :

1. a. Jumlah pengurus disesuaikan dengan perkembangan Unit Pengelola Air minum &

Sanitasi dan ada keterwakilan perempuan dan laki-laki secara proporsional.

Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi

Teknik Air minum, Seksi Sanitasi dan Kesehatan serta seksi lain sesuai kebutuhan

b. Penasehat berjumlah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang

2. Pengunduran diri Anggota Pengurus setiap tahun adalah berdasarkan yang sudah paling

lama memegang jabatan, tetapi bila diantara mereka ada yang diangkat menjadi Anggota

Pengurus pada hari yang sama maka pengunduran diri akan dilakukan dengan undian,

kecuali ada kesepakatan diantara mereka sendiri

3. Rapat Anggota Tahunan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi akan mengisi

lowongan jabatan Anggota Pengurus yang mengundurkan diri tersebut dengan memilih

diantara para angota lainnya.

Page 52: air

13

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 3

1. Setiap Anggota Pengurus yang secara berturut-turut tidak hadir dalam 3 (tiga) kali rapat

rutin Pengurus tanpa memberikan alasan yang dapat diterima, maka Pengurus yang

bersangkutan dianggap telah meninggalkan jabatannya.

2. Setiap lowongan dalam keanggotaan pengurus akan diisi oleh anggota pengurus baru

dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya lowongan

tersebut, dimana Anggota baru dipilih dengan jumlah suara lebih dari separuh Anggota

Pengurus yang masih ada, untuk selanjutnya disahkan oleh Rapat Anggota. Apabila

pengangkatan dilakukan bukan untuk tujuan pengisian lowongan sementara, maka

Anggota Pengurus itu berhenti pada saat jabatan Anggota Pengurus yang digantikannya

itu selesai.

Pasal 4

Pengurus berkewajiaban menyusun dan menggariskan Pola Kebijakan Umum Badan

Pengelola Air Minum dan Sanitasi. Secara khusus Pengurus bertindak atas nama dan

bertanggung jawab kepada Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi atas pelaksanaan

kebijakan-kebijakan yang telah digariskannya, yang meliputi :

1. Kebijakan dalam pengelolaan air agar tujuan Kegiatan Pamsimas dan tujuan masyarakat

terutama masyarakat berpenghasilan rendah tercapai

2. Kebijakan dan usul mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dan saran-saran

amandemen perubahan terhadap Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga kepada

Rapat Anggota Tahunan/Khusus.

3. Kebijakan mengenai kegiatan kegiatan promosi PHBS dan peningkatan kemampuan

masyarakat

4. Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh Rapat Anggota untuk

disusun dan digariskan oleh pengurus

Pengurus mengusahakan agar dalam kantor Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi selalu

ditempelkan sehelai tembusan Laporan Keuangan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi

yang terakhir.

Pasal 5

5. Peningkatan kemampuan dan promosi sanitasi dan kesehatan bagi para anggota

kelompok dilakukan oleh pengurus

6. Bentuk-bentuk peningkatan kemampuan dan promosi sanitasi dan kesehatan yang harus

diberikan meliputi :

a. Memberikan promosi PHBS bagi calon-calon anggota Unit Pengelola Air minum dan

Sanitasi

Page 53: air

14

b. Memberikan promosi PHBS bagi anggota-anggota Unit Pengelola Air minum dan

Sanitasi

c. Mengusahakan bahan-bahan bacaan dan peningkatan kemampuan bagi para

anggota dan pengurus kelompok

d. Memberikan penyuluhan PHBS kepada masyarakat umum

e. Meningkatkan jumlah anggota kelompok

f. Meningkatkan promosi PHBS, penyuluhan PHBS dengan demonstrasi bagi para

anggota Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi dan masyarakat di lingkungan

wilayah kerja Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi.

PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 6

1. Lembaga Keswadayaan Masyarakat (atau sebutan lainnya, contoh : Panitia Desa)

sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum musyawarah pembentukan Badan

Pengelola Air Minum dan Sanitasi mengusulkan rencana dan agenda pembentukan Unit

Pengelola Air minum dan Sanitasi, diantaranya pemilihan pengurus Unit Pengelola Air

minum dan Sanitasi.

2. LKM melakukan koordinasi dengan pemerintah desa. Kepala Desa sebagai penanggung

jawab Pemerintah Desa mengadakan sosialisasi, mengundang untuk hadir kepada

masyarakat, pemanfaat sarana/pengguna air dan pihak terkait pembentukan Unit

Pengelola termasuk calon pengurus dan penasehat yang diusulkan oleh masyarakat.

3. Pelaksanaan rapat anggota (musyawarah masyarakat) difasilitasi oleh Kepala Desa

dibantu pendamping (atau sebutan lain : CFT, TPL). Musyawarah dihadiri oleh calon

pengurus, calon penasehat, pemanfaatan sarana/pengguna air minum sebagaimana

ketentuan rapat anggota (musyawarah masyarakat) dengan membahas agenda

musyawarah, diantaranya pemilihan pengurus.

4. Pada agenda pemilihan pengurus, Kepala Desa selaku fasilitator menawarkan dan

menyepakati dengan peserta tentang prosedur pemilihan, hasil perolehan suara dengan

posisi yang dijabat.

5. Kepala Desa memfasilitasi pelaksanaan pemilihan pengurus, setelah prosedur dan

ketentuan rapat anggota (musyawarah masyarakat) disepakati oleh peserta pertemuan.

6. Kepengurusan Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi yang terbentuk disahkan dengan

Surat Keputusan kepala Desa (atau sebutan lain).

JABATAN DALAM KEPENGURUSAN

Pasal 7

Jabatan dan kewajiban para pengurus adalah sebagai berikut :

Page 54: air

15

Ketua

Menjalankan tugas-tugas memimpin Rapat Anggota dan Rapat Pengurus, ikut

menandatangani surat-surat berharga serta surat-surat lain yang bertalian dengan

penyelenggaraan keuangan Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi, menjalankan tugas-

tugas lain yang lazim dikerjakan oleh seorang Ketua dan atau tugas-tugas, menurut

ketentuan AD/ART.

Sekretaris

Bertugas membuat serta memelihara Berita Acara/Notulen Rapat yang asli dan lengkap dari

rapat-rapat anggota dan rapat pengurus. Bertanggung jawab atas permberitahuan/undangan

kepada anggota sebelum rapat diadakan, sesuai dengan ketentuan didalam AD/ART.

Menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan keputusan pengurus yang

tidak menyimpang dari ketentuan AD/ART.

Bendahara

Bertugas sebagai pelaksana sehari-hari Lembaga dibawah bimbingan dan pengawasan

pengurus. Tanpa mengurangi pembatasan dan pengawasan yang ditetapkan oleh Pengurus,

Bendahara berkewajiban melakukan tugas-tugas sebagai berikut :

1. Memelihara semua bukti keuangan, barang-barang/jaminan, surat-surat berharga

2. Bersama ketua menandatangani surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan dan

dipindah tangankan

3. Menyimpan dan memelihara semua arsip yang lengkap mengenai segala transaksi

keuangan

4. Membuat laporan keuangan selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah

akhir bulan

5. Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan dan statistik dalam waktu selambat-

lambatnya 15 hari setelah akhir bulan

6. Menerima semua pembayaran atas nama lembaga, dan menyimpannya di tempat yang

aman yang ditentukan pengurus, selambat-lambatnya 28 jam setelah menerimanya

7. Melakukan semua tugas lain seperti membuat surat perjanjian pinjaman

PINJAMAN/PENGEMBALIAN USAHA

Pasal 8

Apabila kondisi keuangan lembaga memungkinkan, lembaga dapat memberikan pinjaman

untuk kegiatan produktif atau pengembangan usaha bagi masyarakat untuk meningkatkan

produktivitas masyarakat berpenghasilan rendah.

Page 55: air

16

SISA HASIL USAHA

Pasal 9

Sisa hasil usaha / laba yang berasal dari penerimaan iuran air dikurangi biaya operasional,

biaya penyusutan dapat digunakan berdasarkan musyawarah desa.

Ditetapkan di ……………………….

Pada tanggal ……………………….

Atas nama seluruh anggota Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Ketua Sekretaris

( ) ( )