Air Tan Ah

download Air Tan Ah

of 17

Transcript of Air Tan Ah

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    1/17

    AIR TANAH

    A. PENDAHULUAN

    Studi tentang air dirasakan semakin penting, terutama di negara-negara

    berkembang yang masih masalah budaya dan teknologi dalam penelolaan air

    yang sesuai dengan lingkungannya. Cabang ilmu yang mempelajari tentang air

    tersebut adalah Hidrologi. Secara etimologi, berasal dari dua kata, yaitu hidro =

    air, dan logos = ilmu. Dengan demikian secara umum hidrologi dapat berarti ilmu

    yang mempelajari tentang air.

    Konsep yang umum itu, kini telah berkembang sehingga cakupan obyek

    hidrologi menjadi lebih jelas. Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa

    hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan

    distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah permukaan bumi, tentang

    sifat fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya

    dengan kehidupan.

    Gambar 2.1 Obyek Maretial Hidrologi

    Berdasarkan konsep tersebut, hidrologi memiliki ruang lingkup atau cakupan

    yang luas. Secara substansial, cakupan bidang ilmu itu meliputi:

    1. asal mula dan proses terjadinya air

    2. pergerakan dan penyebaran air

    3. sifat-sifat air

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    2/17

    4. keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan

    Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan

    air di alam. Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut

    perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam

    atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya,

    gerakannya dan lain sebagainya. Secara meteorologis, air merupakan unsur

    pokok paling penting dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian

    12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di

    atas beberapa gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan

    laut. Bila seluruh uap air berkondensasi (atau mengembun) menjadi cairan,

    maka seluruh permukaan bumi akan tertutup dengan curah hujan kira-kira

    sebanyak 2,5 cm.

    Akibat panas yang bersumber pada matahari, maka terjadilah:

    1. Evaporasi yaitu penguapan pada permukaan air terbuka (open water) dan

    permukaan tanah.

    2. Transpirasi yaitu penguapan dari permukaan tanaman.

    Gambar 2.2. Siklus Hidrologi

    Uap air hasil penguapan ini pada ketinggian tertentu akan menjadi awan,

    kemudian beberapa sebab awan akan berkondensasi menjadi presipitasi

    (presipitasi = yang diendapkan atau dijatuhkan), bisa dalam bentuk salju, hujan

    http://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-kondensasi.htmhttp://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-kondensasi.htm
  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    3/17

    es, hujan, dan embun. Air hujan yang jatuh kadang-kadang tertahan oleh tajuk

    (ujung-ujung daun), oleh daunnya sendiri atau oleh bangunan dan sebagainya.

    Hal ini diberi istilah intersepsi. Besarnya intersepsi pada tanaman, tergantung

    dari jenis tanaman, tingkat pertumbuhan, tetapi biasanya berkisar 1 mm pada

    hujan-hujan pertama. Kemudian sekitar 20% pada hujan-hujan berikutnya.

    Air hujan yang mencapai tanah, sebagian berinfiltrasi (menembus permukaan

    tanah), sebagian lagi menjadi aliran air di atas permukaan (over land flor)

    kemudian terkumpul pada saluran. Aliran air ini disebut surface run off.

    Hasil infiltrasi sebagian besar menjadi aliran air bawah permukaan (interflow/sub

    surface flor/through flor). Dan sebagian lagi akan mebasahi tanah. Air yangmenjadi bagian dari tanah dan berada dalam pori-pori tanah disebut air soil.

    Apabila kapasitas kebasahan tanah/soil moisture ini terlampaui, maka kelebihan

    airnya akan berperkolasi (mengalir vertical) mencapai air tanah. Aliran air tanah

    (ground water flow) akan menjadi sesuai dengan hokum-hukum fisika. Air yang

    mengalir itu pada suatu situasi dan kondisi tertentu akan mencapai danau,

    sungai, laut menjadi depression storage (simpanan air yang disebabkan oleh

    kubangan/cekungan), saluran dan sebagainya, mencari tempat lebih rendah.

    Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi

    dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan

    transpirasi.Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci

    proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi,

    kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan

    es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumibeberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh

    yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah

    mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara

    yang berbeda:

    http://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-kondensasi.htmhttp://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-presipitasi.htmhttp://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-evapo.htmhttp://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-kondensasi.htmhttp://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-presipitasi.htmhttp://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-evapo.htm
  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    4/17

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    5/17

    Gambar 2.4 Infiltrasi Air

    3. Air permukaan

    Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau;

    makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran

    permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya

    pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan

    membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar

    daerah aliran sungai menuju laut.

    Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,

    rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir

    membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu

    terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten

    Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumisecara keseluruhan relatif

    tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

    http://www.lablink.or.id/Hidro/air-quant.htmhttp://www.lablink.or.id/Hidro/air-quant.htmhttp://www.lablink.or.id/Hidro/air-quant.htm
  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    6/17

    B. PENGERTIAN AIR TANAH

    Air tanah adalah salah satu sumber air bersih yang tersedia untuk memenuhi

    kebutuhan air yang terus meningkat khususnya didaerah perkotaan dan industri.

    Menurut Herlambang (1996:5) air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah

    yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam

    tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Lapisan

    yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan

    yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air

    tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh.

    Cakupan sebaran air tanah atau akifer yang cukup luas dan sifatnya yang relatiflebih sulit terkontaminasi oleh polutan permukaan, membuat sumber air tanah

    menjadi sumber air yang penting dan strategis. Disamping itu, air tanah juga

    berfungsi sebagai media penopang beban permukaan.

    Lebih dari 98 persen dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan

    tanah dalam pori-pori batuan dan bahan-bahan butiran. Dua persen sisanya

    terlihat sebagai air di sungai, danau dan reservoir. Setengah dari dua persen ini

    disimpan di reservoir buatan. Sembilan puluh delapan persen dari air di bawah

    permukaan disebut air tanah dan digambarkan sebagai air yang terdapat pada

    bahan yang jenuh di bawah muka air tanah. Dua persen sisanya adalah

    kelembaban tanah.

    C. JENIS AIR TANAH

    Air tanah dapat dibedakan atas air tanah yang tertekan dan yang tidak tertekan.

    Airtanah bebas (water table) yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisioleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini

    disebut dengan water table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai

    tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer. Memiliki karakter berfluktuasi

    terhadap iklim sekitar, mudah tercemar dan cenderung memiliki kesamaan

    karakter kimia dengan air hujan. Kemudahannya untuk didapatkan membuat

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    7/17

    kecenderungan disebut sebagai air tanah dangkal (Padahal dangkal atau dalam

    itu sangat relatif).

    Air tanah tertekan adalah airtanah terhalang inilah yang seringkali disebut

    sebagai air sumur artesis (artesian well). Pola pergerakannya yang

    menghasilkan gradient potensial, mengakibatkan adanya istilah artesis positif ;

    kejadian dimana potensial airtanah ini berada diatas permukaan tanah sehingga

    airtanah akan mengalir vertikal secara alami menuju kestimbangan garis

    potensial khayal ini. Artesis nol ; kejadian dimana garis potensial khayal ini sama

    dengan permukaan tanah sehingga muka airtanah akan sama dengan muka

    tanah. Terakhir artesis negatif ; kejadian dimana garis potensial khayal ini

    dibawah permukaan tanah sehingga muka airtanah akan berada di bawah

    permukaan tanah.

    Tolman (1937) dalam Wiwoho (1999:26) mengemukakan bahwa air tanah

    dangkal pada akifer dengan material yang belum termampatkan di daerah

    beriklim kering menunjukan konsentrasi unsur-unsur kimia yang tinggi terutama

    musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh adanya gerakan kapiler air tanah dan

    tingkat evaporasi yang cukup besar. Besar kecilnya material terlarut tergantungpada lamanya air kontak dengan batuan. Semakin lama air kontak dengan

    batuan semakin tinggi unsur-unsur yang terlarut di dalamnya. Disamping itu

    umur batuan juga mempengaruhi tingkat kegaraman air, sebab semakin tua

    umur batuan, maka semakin tinggi pula kadar garam-garam yang terlarut di

    dalamnya.

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    8/17

    Todd (1980) dalam Hartono (1999:7) menyatakan tidak semua formasi litologi

    dan kondisi geomorfologi merupakan akifer yang baik. Berdasarkan pengamatan

    lapangan, akifer dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut:

    a. Lintasan air(water course), materialnya terdiri dari aluvium yang mengendap

    di sepanjang alur sungai sebagai bentuk lahan dataran banjir serta tanggul

    alam. Bahan aluvium itu biasanya berupa pasir dan karikil.

    b. Lembah yang terkubur (burried valley) atau lembah yang ditinggalkan

    (abandoned valley), tersusun oleh materi lepas-lepas yang berupa pasir

    halus sampai kasar.

    c. Dataran (plain), ialah bentuk lahan berstruktur datar dan tersusun atas bahan

    aluvium yang berasal dari berbagai bahan induk sehingga merupakan akifer

    yang baik.

    d. Lembah antar pegunungan (intermontane valley), yaitu lembah yang berada

    diantara dua pegunungan, materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak

    massa batuan dari pegunungan di sekitarnya.

    e. Batu gamping (limestone), air tanah terperangkap dalam retakan-retakan

    atau diaklas-diaklas. Porositas batu gamping ini bersifat sekunder.

    f. Batuan vulkanik, terutama yang bersifat basal. Sewaktu aliran basal ini

    mengalir , ia mengeluarkan gas-gas. Bekas-bekas gas keluar itulah yang

    merupakan lubang atau pori-pori dapat terisi air.

    D. MODEL ALIRAN AIR TANAH

    Model aliran airtanah itu sendiri akan dimulai pada daerah resapan airtanah atau

    sering juga disebut sebagai daerah imbuhan airtanah (recharge zone).

    Daerah ini adalah wilayah dimana air yang berada di permukaan tanah baik air

    hujan ataupun air permukaan mengalami proses penyusupan (infiltrasi) secara

    gravitasi melalui lubang pori tanah/batuan atau celah/rekahan pada

    tanah/batuan.

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    9/17

    (Model siklus hidrologi, dimodifikasi dari konsep Gunung Merapi-GunungKidul)

    Proses penyusupan ini akan berakumulasi pada satu titik dimana air tersebut

    menemui suatu lapisan atau struktur batuan yang bersifat kedap air(impermeabel). Titik akumulasi ini akan membentuk suatu zona jenuh air

    (saturated zone) yang seringkali disebut sebagai daerah luahan airtanah

    (discharge zone). Perbedaan kondisi fisik secara alami akan mengakibatkan air

    dalam zonasi ini akan bergerak/mengalir baik secara gravitasi, perbedaan

    tekanan, kontrol struktur batuan dan parameter lainnya. Kondisi inilah yang

    disebut sebagai aliran airtanah. Daerah aliran airtanah ini selanjutnya disebut

    sebagai daerah aliran (flow zone).

    Dalam perjalananya aliran airtanah ini seringkali melewati suatu lapisan akifer

    yang diatasnya memiliki lapisan penutup yang bersifat kedap air (impermeabel)

    hal ini mengakibatkan perubahan tekanan antara airtanah yang berada di bawah

    lapisan penutup dan airtanah yang berada diatasnya.

    Disamping air tanah bergerak dari atas ke bawah, air tanah juga bergerak dari

    bawah ke atas (gaya kapiler). Air bergerak horisontal pada dasarnya mengikuti

    hukum hidrolika, air bergerak horisontal karena adanya perbedaan gradien

    hidrolik. Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy yang berbunyi volume air

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    10/17

    tanah yang melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan berbanding

    terbalik dengan tebal lapisan (Utaya, 1990:35).

    E. ASAL-USUL DAN SIFAT AIR TANAH

    Adalah hal yang mutlak bagi para birokrat pengelola sumber daya air (tanah),

    untuk memahami asal-usul (origin) dan sifat-sifat (nature) air tanah, agar tidak

    terjadi kesalah-pengertian tentang sumberdaya yang dikelola. Kesalah-

    pengertian tersebut akan menjadikan tujuan mewujudkan kemanfaatan air tanah

    terutama bagi kaum miskin pengelolaan tidak mencapai sasarannya, bahkanjustru akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi keterdapatan air tanah

    itu sendiri serta kaum miskin tersebut.

    Hal-hal pokok yang perlu dipahami tentang asal-usul dan sifat-sifat air tanah

    adalah :

    1. Pembentukan air tanah

    Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada

    lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air

    hujan dan air permukan , yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak

    jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate)

    hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.

    Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa

    yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi

    dan kembali ke atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air

    pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan

    dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi,

    1987). Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah

    berinteraksi dengan air permukaan serta komponen-komponen lain yang

    terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk topografi, jenis batuan

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    11/17

    penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta manusia yang

    berada di permiukaan.

    Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi

    (pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi

    terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.

    2. Wadah air tanah

    Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan

    melalukan air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air

    mata air disebut akuifer. Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu formasi

    geologi yang dapat bertindak sebagai akuifer. Wadah air tanah yang disebut

    akuifer tersebut dialasi oleh lapisan lapisan batuan dengan daya meluluskan

    air yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai akuitard. Lapisan yang

    sama dapat juga menutupi akuifer, yang menjadikan air tanah dalam akuifer

    tersebut di bawah tekanan (confined aquifer). Di beberapa daerah yang

    sesuai, pengeboran yang menyadap air tanah tertekan tersebut menjadikan

    air tanah muncul ke permukaan tanpa membutuhkan pemompaan.

    Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di atasnya, air tanah di dalamnya

    tanpa tekanan (unconfined aquifer), sama dengan tekanan udara luar.

    Semua akuifer mempunyai dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas

    menyimpan air tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air tanah. Namun

    demikaian sebagai hasil dari keragaman geologinya, akuifer sangat

    beragam dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan dan simpanan) dan volume

    tandoannya (ketebalan dan sebaran geografinya). Berdasarkan sifat-sifattersebut akuifer dapat mengandung air tanah dalam jumlah yang sangat

    besar dengan sebaran yang luas hingga ribuan km2 atau sebaliknya.

    Ditinjau dari kedudukannya terhadap permukaan, air tanah dapat disebut (i)

    air tanah dangkal (phreatic), umumnya berasosiasi dengan akuifer tak

    tertekan, yakni yang tersimpan dalam akuifer dekat permukaan hingga

    kedalaman tergantung kesepakatan 15 sampai 40 m. (ii) air tanah

    dalam, umumnya berasosiasi dengan akuifer tertekan, yakni tersimpan

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    12/17

    dalam akuifer pada kedalaman lebih dari 40 m (apabila kesepakatan air

    tanah dangkal hingga kedalaman 40 m). Air tanah dangkal umumnya

    dimanfaatkan oleh masyarakat (miskin) dengan membuat sumur gali,

    sementara air tanah dalam dimanfaatkan oleh kalangan industri dan

    masyarakat berpunya.

    Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah tidak mengenal batas-batas

    kewenangan administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang dibatasi oleh

    batasan-batasan geologis yang mengandung satu akuifer atau lebih dengan

    penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.

    3. Pengalihan dan imbuhan air tanah

    Air tanah dapat terbentuk atau mengalir (terutama secara horisontal), dari

    titik /daerah imbuh (recharge), seketika itu juga pada saat hujan turun,

    hingga membutuhkan waktu harian, mingguan, bulanan, tahunan, puluhan

    tahun, ratusan tahun, bahkan ribuan tahun,, tinggal di dalam akuifer sebelum

    muncul kembali secara alami di titik/daerah luah (discahrge), tergantung dari

    kedudukan zona jenuh air, topografi, kondisi iklim dan sifat-sifat hidrolika

    akuifer. Oleh sebab itu, kalau dibandingkan dalam kerangka waktu umur

    rata-rata manusia, air tanah sesungguhnya adalah salah satu sumber daya

    alam yang tak terbarukan.

    Saat ini di daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah dalamnya

    sudah sangat intensif, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar,

    dan Medan, muka air tanah dalam (piezometic head) umumnya sudah

    berada di bawah muka air tanah dangkal (phreatic head). Akibatnya terjadiperubahan pola imbuhan, yang sebelumnya air tanah dalam memasok air

    tanah dangkal (karenapiezometic headlebih tinggi dariphreatic head), saat

    ini justru sebaliknya air tanah dangkal memasok air tanah dalam.

    Jika jumlah total pengambilan air tanah dari suatu sistem akuifer melampaui

    jumlah rata-rata imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka air tanah

    secara menerus serta pengurangan cadangan air tanah dalam akuifer.

    (Seperti halnya aliran uang tunai ke dalam tabungan, kalau pengeluaran

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    13/17

    melebihi pemasukan, maka saldo tabungan akan terus berkurang). Jika ini

    hal ini terjadi, maka kondisi demikian disebut pengambilan berlebih (over

    exploitation) , dan penambangan air tanah terjadi.

    4. Mutu air tanah

    Sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah

    secara alami sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun akuifer, jenis

    tanah/batuan yang dilalui air tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu

    tersebut akan berubah manakala terjadi intervensi manusia terhadap air

    tanah, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, pembuangan libah, dll

    Air tanah dangkal rawan (vulnerable) terhadap pencemaran dari zat-zat

    pencemar dari permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat

    melemahkan zat-zat pencemar, maka tingkat pencemaran terhadap air

    tanah dangkal sangat tergantung dari kedudukan akuifer, besaran dan jenis

    zat pencemar, serta jenis tanah/batuan di zona takjenuh, serta batuan

    penyusun akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan, maka air

    tanah dalam di daerah-daerah perkotaan yang telah intensif pemanfaatan air

    tanahnya, menjadi sangat rawan pencemaran, apabila air tanah dangkalnya

    di daerah-daerah tersebut sudah tercemar. Air tanah yang tercemar adalah

    pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air (water born diseases).

    F. PENELITIAN TENTANG AIR TANAH

    Penentuan asal-usul air tanah

    Penentuan hubungan antara air tanah dengan air permukaan

    Garis muka dan mekanisme intrusi air laut

    Asal usul salinitas pada air tanah

    Penentuan arah gerakan air tanah

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    14/17

    Penelitian gerakan airtanah Jakarta berdasarkan usia airtanah

    Pendekatan Isotop Alam

    Dalam penelitian air tanah dengan pendekatan isotop alam, perlu dipasang

    beberapa alat penangkap curah hujan pada ketinggian yang berbeda dan

    mencakup daerah yang diteliti. Kemudian sampel air hujan dari alat terpasang

    dianalisis kandungan isotop alamnya khususnya O-18dan H-2. Dari hasil analisis

    ini akan dapat dibuat beberapa grafik linear sebagai grafik karakteristik basin air

    tanah tersebut. Diantara grafik linear yang sangat penting tersebut adalah:

    Grafik antara H-2 dengan O-18 (local meteoric water line)

    Grafik antara O-18 dengan elevasi

    Grafik antara H-2 dengan elevasi

    Dengan bantuan grafik ini, hasil analisis komposisi isotop alam dan kandungan

    unsur kimia dari contoh air tanah yang dikumpulkan dapat mengungkap antara

    lain: daerah resapan air tanah, asal usul air tanah, hubungan antara air tanah

    dengan air permukaan, garis muka dan mekanisme intrusi air laut. Jenis isotop

    alam yang paling penting dan sering digunakan adalah: O-18, H-2, H-3, dan C-

    14.

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    15/17

    Pendekatan Isotop Buatan

    Penentuan arah gerakan air tanah adalah salah satu jenis pekerjaan dalam air

    tanah yang dapat dilakukan dengan pendekatan isotop buatan.

    G. PENCEMARAN AIR TANAH

    Pencemaran air tanah dapat disebabkan oleh limbah domestik, limbah industri

    dan libah pertanian.

    1. Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;

    perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan

    misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa

    limbah padat dan cair.

    a. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat

    diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-tong

    plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.

    b. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah

    akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-

    organisme di dalam tanah.

    2. Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;

    perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan

    misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupalimbah padat dan cair.

    a. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan

    industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses

    pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon,

    plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    16/17

    b. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses

    produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan

    industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron

    adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam.

    3. Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan

    tanah/tanaman, misalnya pupuk urea. Pestisida pemberantas hama

    tanaman, misalnya DDT.

    H. DAMPAK PENCEMARAN AIR TANAH

    Limbah cair rumah tangga berupa; tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika meresap

    kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan zat-zat kimia yang

    terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

    Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang

    berasal dari proses pengolahan. Penimbunan limbah padat mengakibatkan

    pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya karena adanya reaksi kimia

    yang menghasilkan gas tertentu. Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka

    waktu lama, permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam

    tanah terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan turunnya

    kualitas air tanah pada musim kemarau.

  • 8/14/2019 Air Tan Ah

    17/17