6.Dda_teknik Budidaya Tan

download 6.Dda_teknik Budidaya Tan

of 31

Transcript of 6.Dda_teknik Budidaya Tan

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    1/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 1

    VII. TEKNIK BUDIDAYA

    Agronomi merupakan istilah yang tidak asing lagi di bidang pertanian (telahdibahas di Bab I). Istilah tersebut belakangan ini diartikan sebagai usaha dalam

    membudidayakan tanaman-tanaman pertanian atau sering disebut denganbudidaya pertanian. Tujuan utama dari membudidayakan tanaman adalahmencapai produksi yang tinggi baik mutu maupun jumlahnya (kualitas dankuantitas).

    Banyak faktor yang menjadi pembatas atau penghambat pertumbuhan, dikenaldengan faktor pembatas (limiting factors), yang berpotensi mengurangi

    produksi. Faktor tsb a.l. serangga hama, patogen penyebab penyakit,tumbuhan pengganggu (gulma) sebagai kompetitor. Faktor lain adalahkesuburan tanah (unsur hara), kerapatan tanaman, arah tumbuh daun

    terhadap matahari, dan varietas. Tindakan pengelolaan tanaman umumnyadiarahkan pada keseimbangan antara kedua faktor tsb agar hasil yang optimumdapat tercapai. Faktor pertama harus diatasi, dan faktor ke dua harusdioptimalkan.

    Dalam rangka mendapatkan produksi tinggi perlu penerapan teknik budidayayang merupakan sejumlah tindakan yang harus dilakukan agar produksi tinggitercapai. Di Indonesia dikenal dengan istilah panca usaha tani yang meliputi:

    1.Penyiapan bahan tanaman atau benih yang bermutu tinggi yang berasaldari klon/kultivar unggul

    2.Persiapan / pengolahan lahan3.Pemilihan waktu tanam yang tepat4.

    Penanaman dan pengaturan jarak tanam yang optimal dan teratur5.

    Pemeliharaan tanaman:a.

    pemupukan

    b.pengairanc.pengendalian organisme pengganggu / perlindungan tanaman

    Gambar 1: Perencanaan yang perlu dilakukan sebelum penanaman

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    2/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 2

    1. Penyediaan Bahan Tanaman Bermutu Tinggi

    Bahan tanam merupakan suatu awal keberhasilan suatu proses produksi. Untukmendapatkan hasil tanaman yang baik dari segi kualitas dan kuantitas maka

    harus digunakan benih yang unggul serta bermutu tinggi, artinya sifat-sifatagronomi lebih bagus dibandingkan varietas lain. Mis.: dari segi potensiproduksi, ketahanan terhadap hama dan penyakit tertentu serta kekeringan,umur genjah, indah (eksotik), dll. Tidak ada gunanya kita memupuk, menyiangidan menyiram apabila bahan tanamannya tidak bermutu karena tidak akandapat diperoleh hasil panen yang optimum. Bahan tanaman (benih) dapatberupa biji atau bagian tanaman selain biji (akar, batang, daun, jaringantanaman).

    Sifat unggul umumnya tidak muncul semua, misalnya, produksi tinggi tetapi

    rasa kurang enak; tahan terhadap kekeringan tetapi rasa kurang enak. Untukmerakit karakter unggul diperlukan syarat budidaya yang khusus, dan sifat

    unggul ini umumnya tidak melekat selamanya terutama pada tanaman yangmenyerbuk silang. Untuk itu perlu ada pemurnian varietas a.l. dengan isolasitempat (fisik), dan setelah beberapa generasi sebaiknya mencari benih baru

    yang masih murni dan bersertifikat.

    Benih unggul pada saat ini sudah banyak tersedia di pasaran karena sudahbanyak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perbenihan, seperti :BISI, PANAH MERAH yang produknya dipasarkan di toko-toko sarana produksipertanian, sehingga petani tidak perlu lagi menyiapkan benih sendiri. Benihunggul yang siap dipasarkan adalah benih sebar, yang diperoleh setelahmelalui beberapa tahap sbb:

    a. benih penjenis/tetua (breeder seeds), disingkat BS

    b.

    benih dasar (foundation seeds), disingkat SSc. benih pokok (stock seeds), disingkat SSd. benih sebar(extension seeds),disingkat ES

    Kultivar unggul diperoleh dengan cara seleksi mutasi maupun persilanganantara tetua yang mempunyai sifat-sifat genetik unggul. Jika benih kultivarunggul yang digunakan merupakan introduksi dari luar negeri, maka perludiperhatikan kemampuan adaptasinya. Yang ideal adalah sifat-sifat unggul dariluar negeri dikombinasikan dengan sifat unggul nasional/lokal, karakter baruhasil kombinasi ini akan memperkaya plasma nutfah di dalam negeri.Pemanfaatan kultivar unggul lokal yang sudah teruji daya adaptasinya, akan

    mendukung pelestarian dan pengembangan plasma nutfah dan merupakan

    salah satu faktor pendukung terwujudnya pertanian berkelanjutan (sustainableagriculture). Kultivar unggul pada umumnya memerlukan unsur hara yangbanyak agar dapat memberikan hasil sesuai potensinya. Yang perlu segeradikembangkan adalah kultivar-kultivar unggul hemat unsur hara (tidak manja).Dengan demikian akan menghemat sumber daya alam bahan pupuk.

    Untuk tanaman tahunan/tanaman keras, disamping pemilihan benih, perlu jugadilakukan pemilihan pohon induk serta pemilihan bibit untuk tanaman-tanaman

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    3/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 3

    yang benihnya harus disemaikan terlebih dahulu. Adapun pohon induk yangbaik harus memenuhi syarat sbb:

    1. berproduksi tinggi2. hasil berkualitas baik

    3. tanaman sehat, tidak terserang hama dan penyakit4. memiliki umur optimum, mis. pohon induk kelapa dipilih yang sudah

    cukup tua5. sifat-sifat baik pohon induk diturunkan pada generasi berikutnya.

    Selain dengan biji, bahan tanaman juga dapat berupa bagian-bagian lain daritanaman, seperti: akar, batang, daun maupun jaringan tanaman. Perbanyakantanaman dengan bagian-bagian tersebut dikenal dengan perbanyakan vegetatif.Perbanyakan tanaman secara vegetatif memiliki keunggulan dan kelemahan(akan dibahas pada Bab berikutnya).

    Benih bermutu/berkualitas adalah yang mempunyai sifat-sifat antara lain:

    1.

    berdaya kecambah tinggi (>80 %)2. mempunyai vigor yang tinggi (tumbuh serentak, sehat, cepat)3. tingkat kemurnian genetik dan fisik yang tinggi (tidak tercampur dengan

    varietas lain)4.

    bersih (tidak tercampur dengan kotoran misalnya pasir, krikil, biji-bijigulma)

    5. bernas, sehat, tidak keriput, tidak luka dan kadar air aman dalampenyimpanan

    6. masih baru (< 6 bulan sejak panen)

    Dengan demikian, sebelum penanaman harus dilakukan pengujian gayakecambah atau daya tumbuh benih. Apabila persentase perkecambahan kurang

    dari 80%, sebaiknya biji tersebut tidak digunakan untuk benih, kecuali kalaudigunakan untuk perpanjangan varietas keperluan penelitian.

    Manfaat penggunaan benih bemutu a.l.:1. sifat unggul dari varietas yang digunakan (ditanam) dapat dipertahankan2.jumlah / pemakain benih per satuan luas lahan lebih terukur sehingga

    dapat lebih hemat3. pertumbuhan tanaman dan tingkat kemasakan di lapangan lebih merata

    dan seragam, sehingga memudahkan pemanenan4.

    rendeman dan mutu produksi tinggi

    Daya tumbuh atau gaya kecambah benih dapat berkurang atau menurun

    karena beberapa sebab, antara lain:1. dipanen sebelum mencapai masak fisiologis optimal

    2.

    biji masak pada keadaan yang tidak baik (berbuah terlalu banyak, hujanbanyak, masak darurat)

    3. penyimpanan atau pengiriman benih kurang baik. Biji yang rekalsitranbila disimpan pada keadaan kering (kadar air < 25 %) akan mati, tetapibila disimpan pada keadaan lembab dengan kadar air > 40 % biji akanberkecambah

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    4/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 4

    4.

    disimpan terlalu lama (mis. coklat, jeruk, karet) gaya kecambah cepatmenurun dan dapat mengakibatkan kematian

    5.

    fumigasi dengan gas-gas tertentu (mis. CS2untuk mematikan hama)

    Kebutuhan benih per hektar dapat ditaksir dengan menggunakan rumus sbb :

    100 100 100 sB = 10.000 x ------ x ----- x ----- x ------ x t x 1 gram

    P q r 100

    Dimana :B = kebutuhan benih per hektar (10.000 m2)p = jarak antar baris (cm)q = daya kecambah benihr = jarak dalam baris (cm)s = bobot 100 butir biji (gram)

    t = jumlah benih per lubang tanamBenih tanaman budidaya umumnya disukai oleh serangga hama maupunpatogen penyebab penyakit. Benih tanaman yang termasuk kategori tsbbiasanya diberi perlakuan benih (seed treatment) terlebih dahulu sebelumditanam untuk mengatasi gangguan agen pengganggu tanaman. Seedtreatment ini berupa perlakuan fungisida atau agen biokontrol untuk mengatasipenyakit tular benih (seed born diseases). Seed treatmentjuga dilakukan untuktujuan mematahkan masa dormansi benih ataupun memberi kekuatan padabenih agar tahan pada kondisi kering. Pada benih kapas, seed treatmentdilakukan untuk menghilangkan serat halusnya. Seed treatmentjuga diterapkanuntuk inokulasi biofertilizers.

    Beberapa tindakan seed treatmentyang umum dilakukan:a. Seed treatmentdengan fungisida: penting untuk mengatasi infeksi

    penyakit tular biji dan untuk melindungi biji yang berkecambah darimikroorganisme patogenik yang ada di tanah. Seed treatment ini

    dilakukan setidaknya 24 jam sebelum tanam. Fungisida yang umumdigunakan untuk seed treatment a.l. captan atau thiram @4 g/kg benih;carbendazim 2 g/ kg benih.

    b.

    Seed treatment dengan bahan kimia: ada beberapa tipe bahankimia yaitu berupa dis-infektan biji (seed disinfectants) dan pelindung biji

    (seed protectants). Seed disinfectants bekerja sebagai eradicants,mematikan atau meng-inaktif-kan patogen yang terdapat di dalam biji

    (jaringan embryo), tetapi tidak lama masa aktifnya. Seed protectantsmematikan patogen yang terdapat pada permukaan biji, umumnyamampu bertahan lebih lama di kulit biji.

    c.

    Pellet biji: merupakan teknik lain untuk seed treatment denganfungisida. Fungisida dilarutkan ke dalam air dan ditambahkan zat perekat

    yang aman (1 g/100 ml air) sebagai agen adhesive. Biji dimasukkan kedalam larutan kemudian dicampur rata hingga biji terselimuti oleh

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    5/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 5

    fungisida dan benih menyerupai pellet. Perlakuan ini cocok untuk benihyang ditanam di daerah kering. Sebelum ditanam, benih yang telahberupa pellet ini dikering anginkan beberapa saat untuk kebertahananpellet lebih lama.

    d.

    Seed treatment dengan biokontrol: biokontrol sebagai agenpelindung biji dari gangguan hama ataupun patogen merupakanalternatif seed traetmen yang aman. Contohnya, jamur Trichodermaviridi sebagai agen biokontrol digunakan dengan dosis 4 g/kg benih,perlakuan pada saat tanam. Perlakuan ini mampu menurunkan infestasipatogen tular benih, selain itu meningkatkan persentase perkecambahanbenih dan vigoritasnya.

    e. Seed traement dengan biofertilizers: misalnya penggunaanRhizobium dan Azospirillium. Kultur Rhizobium digunakan untuk seedtreatment benih tanaman kacang-kacangan (legum) sedangkanAzospirilliumdigunakan untuk benih tanaman sereal, kapas dan lainnya.

    Kultur biofertilizers tsb dilarutkan dengan sedikit air kemudian benihdimasukkan dan dicampur hingga rata dengan larutan biofertilizers,dikering anginkan sekitar 15 menit sebalum benih ditanam.

    2. Persiapan / Pengolahan Lahan

    Tanah sebagai media tumbuh merupakan faktor lingkungan yang mempunyaihubungan timbal balik dengan tanaman yang tumbuh di situ.

    Faktor lingkungan tanah meliputi: Faktor fisik (air, udara, struktur tanah serta suhu)

    Faktor kimiawi (kemampuan tanah dalam menyediakan nutrisi)

    Faktor biologis (makro/mikro flora dan makro/mikro fauna)

    Pelaksanaan pengolahan tanah pada prinsipnya adalah tindakan pembalikan,pemotongan, penghancuran dan perataan tanah. Pengolahan tsb dapatdilakukan dengan mencangkul, membajak, menggaru sedalam lapisan olah (15 25 cm). Struktur tanah yang semula padat diubah menjadi gembur sehinggamendukung berlangsungnya perkecambahan benih dan perkembangan akar

    tanaman. Persiapan tanah dilakukan sesuai dengan kebutuhan/syarat hiduptanaman yang diusahakan serta sumber irigasi. Pengolahan lahan basah,sasaran yang ingin dicapai adalah terciptanya lumpur halus, karena keadaan ini

    sesuai bagi perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman yangmemang menghendaki kondisi tsb. Alat pengolahan tanah mulai yang

    tradisional sampai modern (mekanisasi).

    Persiapan/pengolahan lahan (tanah) bertujuan untuk:1. Menyediakan lahan sebagai media tumbuh benih / tanaman yang serasi

    dan baik2.

    Menghindarkan saingan terhadap tumbuhan pengganggu3.

    Memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

    Berdasarkan tingkat intensifitasnya ada beberapa kategori pengolahan tanah:

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    6/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 6

    1.

    Pengolahan tanah O (Zero Tillage) sering disebut Tanpa Olah Tanah(TOT). Pada sistem tanam tertentu atau pada kondisi tertentu,pengolahan tanah tidak perlu dilakukan, misalnya pada:

    a. Penanaman sistem tanam benih langsung (TABELA)

    b.

    Lahan bekas padi sawah untuk penanaman kedelai di daerah yangpengairan sulit (curah hujan kurang). Tujuannya adalah:

    - Mengejar musim tanam dan efisiensi waktu- Mengefisiensikan pemanfaatan air terutama pada lahan-

    lahan yang tidak berpengairan teknis. Jika dilakukan

    pengolahan tanah akan meningkatkan penguapan air tanah(evaporasi). Setelah panen padi lahan tidak diolah, benihkedelai segera ditanam atau disebar pada lahan sawah untuk

    memanfaatkan kelembaban tanah yang tersisa. Umumnyajerami padi tidak dikeluarkan melainkan disebar dipermukaan lahan sebagai mulsa.

    2.

    Pengolahan tanah minimum (Mimimum Tillage). Bagian tanah yangdiolah hanya pada calon zona perakaran, yang sesuai untukpertumbuhan dan perkembangan tanaman.

    3.

    Pengolahan tanah optimum (Optimum Tillage). Pengolahan hanyadilakukan pada lajur tanaman saja (sistem Reynoso untuk tanamantebu).

    4.Pengolahan tanah maksimum (Maximum Tillage). Pengolahan secaraintensif seluruh areal pertanahan sehingga menjadi gembur danpermukaan tanah rata.

    Pengolahan tanah sawah dan tanah darat (kering) berbeda disebabkan oleh

    kondisi dan struktur tanahnya yang berbeda:a. Tanah Sawah

    - Mencangkul atau membajak sedalam 20 30 cm dan bisa mulaidilakukan 30 hari sebelum tanam.

    - Pengolahan tanah sebelum tanam umumnya dilakukan sebanyak2x. Frekuensi pengolahan tanah akan menentukan intensif tidaknyapengerjaan tanah.

    - Pengolahan tanah ke dua dilakukan selang waktu 1 2 minggusebelum tanam

    - Pengolahan tanah sawah diutamakan untuk membentuk lumpursebagai media tumbuh padi.

    -Pengolahan tanah sawah disesuaikan dengan tingginya genanganair, penggenangan mempunyai tujuan tertentu, misalnya untukmemudahkan proses pelumpuran serta menekan pertumbuhangulma.

    b. Tanah Darat (Kering)- Pengolahan tanah darat adalah untuk membentuk media tumbuh

    yang gembur

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    7/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 7

    - Pengolahan tanah yang sempurna akan meningkatkan proses kimiadan bilogi yang erat kaitannya dengan ketersediaan hara, sehinggadapat mengurangi gas-gas racun dari dalam tanah seperti gas asamsulfida.

    -Hal penting harus diperhatikan dalam mengolah tanah adalahkehilangan bahan organik. Bahan organik perlu dipertahankan,

    karena merupakan komponen tanah yang penting dalammenyediakan unsur hara dan air.

    Makin minim (tidak intensif) cara pengolahan tanah, akan semakin rendahtingkat erosi yang dapat terjadi, dengan demikian makin mendukungkelestarian kesuburan tanah disamping lebih menghemat biaya dan waktu.

    Gambar 2 a: Persiapan lahan tanam(membajak)

    Gambar 2 b: Persiapan lahan tanam

    3.

    Pemilihan Waktu Tanam Yang Tepat

    Pemilihan waktu tanam yang tepat untuk setiap daerah penting dilakukandalam kaitannya dengan:

    - Ketersedian air- Keberadan dan perkembangan populasi hama penyakit

    - Curah hujan saat panen- Menghindari perbedaan (fluktuasi) suhu yang besar antara siang dan

    malam untuk tanaman-tanaman yang peka. Misalnya kacang kedelai dantomat pada bulan Juni, karena buah akan pecah-pecah.

    4.Penanaman Dan Pengaturan Jarak Tanam

    Penanaman sebaiknya dalam jarak tanam dan barisan yang teratur agarpenyiangan, pemupukan dan tindakan proteksi lainnya mudah dilakukan. Jaraktanam juga mempengaruhi populasi tanaman yang kemudian sangatmenentukan tingkat penangkapan cahaya oleh daun. Jarak tanam yang terlalurapat dapat mengakibatkan tanaman saling ternaungi sehingga terjadikompetisi untuk mendapatkan cahaya. Selain itu dapat memicu terjadinyakompetisi antar tanaman untuk memperoleh air dan unsur hara dari dalamtanah. Pengaturan tanaman dilakukan sedemikian rupa agar penggunaan

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    8/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 8

    faktor tumbuh (a.l. air, hara, cahaya) lebih efisien dengan memperhatikankeadaan temperatur dan kondisi tanah. Semua itu akan mempengaruhipertumbuhan dan produksi tanaman.

    Contoh pengaturan jarak dan barisan tanaman:

    Gambar 3: Berbagai pengaturan barisan dan jarak tanaman

    Gambar 4: Cara menanam dan jarak penanaman benih: disebar (scattering), dalambarisan yang kontinyu (continues line), dalam barisan terputus-putus(intermittently) dan dalam lubang-lubang yang terlebih dahulu disiapkan ( inholes).

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    9/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 9

    Gambar 5: Contoh pengaturan jarak tanam dan jarak saluran antar petakan

    Populasi tanaman per satuan luas lahan sangat penting menjadi bahan

    pertimbangan agar tanaman dapat memanfaatkan faktor lingkungan dengan

    efisien, tanaman sehat, perawatan mudah dsb. Populasi tanaman yang akanditanam bergantung pada kondisi tanah, iklim dan jenis/tipe tanaman.

    Misalnya, pada kondisi yang cukup ekstrim, tanah yang miskin hara, daerahkering tanpa irigasi yang memadai (tanpa irigasi teknis), sangatdirekomendasikan populasi tanaman yang ditanam rendah (jumlah tanamansedikit). Jika tidak, maka tanaman akan tumbuh kecil dan lemah, sehinggaproduksinya rendah, selain itu selama pertumbuhannya sangat rentan terhadap

    gangguan hama dan penyakit tanaman.

    Secara umum populasi tanaman pada berbagai keadan tanah dan irigasi dapatdiatur sbb:

    tanah subur, pengairan cukup < kesuburan tanah sedang,pengairan cukup < kesuburan tanah rendah, pengairan

    kurang

    Populasi tanaman per hektar bergantung pada beberapa faktor berikut ini:1. Tingkat kesuburan tanah. Pada tanah yang miskin kandungan hara,

    populasi tanaman haruslah lebih rendah dibandingkan pada tanah yangkaya kandungan hara.

    2.

    Struktur tanah. Umumnya tanaman akan tumbuh lebih baik pada tipetanah ringan, sehingga pada tanah ringan populasi tanaman dapatdipertimbangkan lebih rendah dibandingkan pada tanah berat.

    3. Ketersediaan air. Pada daerah dengan ketersediaan air terbatassebaiknya populasi tanaman dikurangi.

    4. Kapasitas produksi anakan tanaman. Tanaman-tanaman berbiji kecil dantanaman sereal ditanam dalam kerapatan rendah jika jumlah anakanatau bulir yang berkembang banyak.

    Pada tanaman padi, faktor kapasitas produksi anakan tiap varietas perludiperhitungkan. Misalnya, varietas dengan produksi anakan yang tinggi akan

    lebih baik ditanam dalam jarak tanam cukup renggang. Beberapa cara

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    10/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 10

    pengaturan penanaman a.l.: baris tunggal (single row), baris rangkap (doublerow), bujur sangkar (on the square), dan jarak sama segala arah (equidistant)(Gambar 3). Arah barisan tanaman menentukan tingkat penerimaan cahayamatahari oleh tanaman. Tanaman dengan arah barisan Timur Barat akan

    dapat menggunakan cahaya lebih efisien daripada yang arahnya Utara Selatan. Namun untuk daerah di lereng, pengaturan arah barisan sangat

    ditentukan oleh arah lereng atau terasering-nya. Umumnya populasi /kerapatan optimum ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomidalam menentukan keuntungan optimum.

    Kedalaman penananaman benih disesuaikan dengan ukuran (besar) benih(Gambar 6). Misalnya, benih gandum, barley dan oat ditanam sedalam 2 cm,beberapa jenis kacang seperti kacang polong dan buncis dapat ditanamsedalam 3 cm, dan benih jagung, kacang tanah dan kedelai ditanam sedalam 4cm. Benih yang ukurannya lebih besar memiliki cadangan energy yang lebihbanyak untuk pertumbuhan plumula ke atas permukaan tanah sehingga letak

    benih yang agak lebih dalam lebih baik karena lebih aman dari pemangsa.

    Gambar 6: Kedalaman peletakan/penanaman benih

    Gambar 7: Bedengan dan barisan tanaman Gambar 8: Barisan tanaman kapas

    yang siap dipanen

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    11/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 11

    5.

    Pemeliharaan Tanaman

    Pemeliharaan tanaman sangat perlu untuk menjamin berlangsungnyapertumbuhan yang baik sehingga hasil panenpun tinggi dan memuaskan.

    Banyak faktor yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (Gambar 9),misalnya tidak terpenuhinya kebutuhan hara dan air untuk pertumbuhanoptimum, adanya gangguan organisme penganggu tanaman yang dapatmenekan pertumbuhan, varietas tanaman yang tidak toleran ataupun tidaktahan gangguan faktor biotik maupun abiotik, serta vigor tanaman yang kurangbagus akibat benih yang tidak berkualitas bagus. Hal-hal tsb harus diatasi dantindakan untuk itu tercakup dalam pemeliharaan tanaman.

    Gambar 9: Beberapa faktor pembatas dalam produksi tanaman

    a.Pemberian Pupuk

    Tanah sebenarnya sudah mengandung sejumlah unsur hara dengan kadartertentu. Tetapi karena penanaman dan pemanenan yang terus menerusdilakukan pada suatu areal maka unsur hara alami mengalami penurunankadar. Suatu hasil panen tanaman yang tinggi akan mengangkut keluarunsur lebih banyak daripada tanaman yang berdaya hasil rendah. Olehkarena itu unsur hara perlu ditambahkan melalui tindakan pemupukanagar

    kebutuhan hara tanaman terpenuhi. Pupuk merupakan bahan yang memberinutrisi bagi tanaman. Pemupukan sebaiknya diberikan pada saat tanamanmenunjukkan gejala kebutuhan unsur hara agar diperoleh efisiensi yangmaksimal.

    Unsur-unsur esensial bagi tanaman yaitu unsur penting yang bila ditiadakanmaka pertumbuhan tanaman dapat terhenti. Pada saat kekurangan unsurtersebut maka akan tampak gejala defisiensi(kekurangan hara), dan fungsi

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    12/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 12

    unsur tertentu tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Unsur esensial makroialah unsur penting yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak agarsiklus hidupnya tidak terhenti, seperti unsur N, P, K, Ca, Mg, H dan O, akantetapi unsur H dan O tidak termasuk unsur pupuk. Sedangkan unsur esensial

    mikro ialah unsur penting yang dibutuhkan tanaman namun dalam jumlahsedikit agar siklus hidupnya tidak terhenti, meliputi Fe, Mn, Zn, Cu, Cl, Modan B.

    Hubungan antara tingkat hara dan pertumbuhan tanaman terbagi atasempat kategori, yaitu :

    1.Defisiensi: kebutuhan hara tanaman sangat tidak terpenuhi danpertumbuhannya buruk, jika diberi hara akan menunjukkanpeningkatan pertumbuhan.

    2.

    Cukup: kebutuhan hara tanaman cukup terpenuhi dan pertumbuhanbagus.

    3.Luxury: suplai hara sudah melebihi kebutuhan tanaman dan tidakmemberi peningkatan pada pertumbuhan dan produksinya,pemborosan biaya.

    4.

    Keracunan: suplai hara sudah sangat jauh melampaui kebutuhanoptimal dan akibatnya tanaman menunjukkan gejala keracunan(pertumbuhan terganggu bahkan mati).

    Gambar 10: Hubungan antara kadar hara dalam

    bahan kering (dry matter) tanamandengan pertumbuhan atau hasiltanaman Gambar 11: Hukum Liebig

    Pemupukan bertujuan untuk :

    1.

    Menambahkan atau menggantikan unsur hara yang telah berkurangatau hilang dari tanah karena terbawa oleh tanaman ketika panen.

    2.Menjaga kesinambungan unsur hara dalam tanah, karena setiappemupukan tidak semua unsur hara hilang dari tanah tersebut.

    3.Mengurangi bahaya erosi, karena akibat dari pemupukan terjadipertumbuhan vegetatif yang baik sehingga bahaya erosi pada lahan tsbdapat diturunkan.

    4.

    Meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    13/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 13

    Ada beberapa penggolongan pupuk, sbb.1.

    Berdasarkan proses pembentukan: pupuk alam dan pupuk buatan(pabrik).

    2. Berdasarkan asal bahan (senyawa kimia) penyusunnya:

    a.

    Organik (alami): berasal dari sisa-sisa tumbuhan, hewan danmanusia, serta mengandung kerangka unsur C (karbon), mis.

    pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, bokashi.b.

    Anorganik (buatan): hasil sintesa dari bahan kimia, dan tidakmengandung kerangka unsur C, mis. Urea, , ZA, KCl, TSP,

    superfosfat (SP36), Nitrolin (CaCN2).3.

    Berdasarkan jenis kandungan hara: misalnya pupuk hara N, P, K, S danMg

    4. Berdasarkan jumlah jenis hara yang dikandungnya:a.pupuk tunggal : N saja, P saja, atau K saja.b.

    pupuk majemuk : NPK

    Pupuk dengan label mis. 5 15 24, artinya mengandung 5 kg N,15 kg P (P2O5) dan 24 kg K (K2O) dalam tiap 100 kg. Pupuk

    dikategorikan beranalisis rendah jika kandungan haranya atau = 30%.

    5.

    Berdasarkan kelarutan dari hara : Larut cepat (NO3), larutan sedang (ZA,

    ZK, NP, NK, NPK), larut lambat (FA, DS).6. Berdasarkan reaksi atau pH pupuk : Pupuk masam, pupuk netral dan

    alkalik.7.

    Berdasarkan penempatan pupuk : Pupuk akar (diberikan lewat tanah,media tumbuh) dan pupuk daun (aplikasi melalui daun).

    8.

    Berdasarkan sasaran / tujuan : Pupuk daun (untuk organ vegetatif) dan

    Pupuk bunga, buah dan biji (untuk organ generatif).Wujud pupuk:

    Padat, diaplikasi ke tanah

    Cair dan gas, diaplikasi ke tanah dan bagian aerial (organ tanamandi udara)

    N (Urea granule) N (Urea tablet) N (ZA=Amonium Sulfat)

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    14/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 14

    K (KCl) K (KCl MOP) P (SP 36=Super PlusPosfat 36)

    P (TSP) Pupuk LengkapMakro:N, P, K, Mg, Ca, S

    Mg (MgO)

    Gambar 12: Beberapa jenis pupuk anorganik

    Kotoran sapi Kotoran ayam

    Mempersiapkan pupukkandang

    Kotoran kuda Kotoran kambing

    Gambar 13: Bahan dasar pupuk organik (pupuk kandang) dan carapembuatannya

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    15/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 15

    Peletakan pupuk

    Aplikasi pupuk dapat melalui tanah untuk diserap akar, dapat pula melaluidaun dan batang. Pemberian pupuk padat dilakukan dengan cara ditugal,

    disebar di atas tanah atau di sebelah tanaman, sedangkan pemberianpupuk daun dilakukan dengan cara menyemprotkan pupuk yang telahdiencerkan/dilarutkan di air ke daun-daun tanaman, sebagai pupuktambahan. Pemupukan secara disebar mempunyai kelemahan yaitu pupukmudah menguap ataupun terikat dalam tanah.

    Pupuk Nitrogen yang dalam bentuk mudah larut, perlu diletakkan dekat

    dengan biji yang ditanam sebagai pemacu tumbuh. Bila pemberian secarasebar maka kemungkinan penguapan cukup besar dan dapatmenyebabkan peningkatan pertumbuhan gulma. Pada tanah basah yang

    memudahkan pupuk N mudah menguap atau larut dan hilang maka dapatdiatasi dengan peletakan pupuk yang agak dalam.

    Pupuk Fosfor, yang diberikan dalam bentuk fosfat dapat larut dalam airtanah yang masam merupakan pemupukan yang cukup efisien biladiberikan secara jalur.

    Pupuk Kalium, peletakan yang terlalu dekat dengan biji akanmenyebabkan kerusakan osmotik pada biji tanaman.

    Pupuk Daun, pada umumnya pupuk yang mengandung unsur mikroseperti Fe, Cu dan Mn, selain tiga unsur makro utama. Namunpenyemprotan pupuk N juga dilakukan pada tanaman yang sudah tumbuhlanjut.

    Untuk efektif dan efisiennya aplikasi pupuk, dapat dilakukandengan beberapa cara:1.

    Broadcast, dengan menebar pupuk secara merata pada permukaan

    tanah, umumnya dilakukan sebelum penanaman benih, namunkadang juga setelah penanaman benih.

    2.Top dressing, dengan menebarkan pupuk di atas hamparan

    tanaman yang telah berkecambah / tumbuh.3.

    Side dressing, dengan menempatkan pupuk di sepanjang sisitanaman.

    4.

    Band placement, dengan menempatkan pupuk dalam jalur takterputus di antara barisan.

    Jumlah / banyaknya pupuk yang diberikan ke tanamantergantung pada:

    1.

    Kadar hara tersedia dalam tanah, jika kadar suatu hara rendahmaka pupuk yang sesuai diberikan dalam takaran lebih banyak.

    2.Jenis tanaman dan fase pertumbuhannya. Tanaman yangsedang pada fase vegetatif aktif umumnya membutuhkan hara yanglebih banyak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembanganaktif tsb.

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    16/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 16

    3.

    Bagian tanaman yang akan dipanen. Jika daun (bagianvegetatif) yang akan dipanen, maka pemupukan N harus lebihbanyak dibandingkan pemupukan P dan K. Sebaliknya, jika bagiangeneratif yang dipanen diperlukan pemupukan yang agak banyak

    karena unsur P dibutuhkan untuk formasi dan perkembanganbuah/biji.

    4.

    Adanya asosiasi atau simbiosis akar tanaman denganmikroorganisme tertentu yang membantu akar tanaman dalammemperoleh hara tertentu. Tanaman legum yang mampu

    bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium penfiksasi N, tidakmemerlukan pemupukan N banyak, hanya di awal tanam untukmemenuhi kebutuhan pertumbuhan fase vegetatif hingga bintil akar

    tanaman mampu bekerja. Kadar N tanah yang tinggi akan menekanaktivitas fiksasi N dari bakteri Rhizobium. Tanaman yang dapatberasosiasi dengan jamur Mikorizae tidak perlu dipupuk P yang

    banyak karena Mikorizamembantu tanaman inangnya memperolehhara P. Selain itu kadar P tanah yang tinggi akan menurunkan

    aktivitas Mikoriza.

    Dari 6 jenis unsur makro yang dibutuhkan tanaman, 3 diantaranyadibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak dari yang lain dan seringmudah hilang atau sulit tersedia dalam larutan tanah, secara berurutberdasarkan kemudahan tingkat defisiensinya: N, P dan K. Untuk pupuknitrogen, perlu diaplikasi > 1 x karena mudah hilang akibat menguap,tercuci ataupun terbawa air aliran permukaan (run off).

    Gambar14: Cara memupuktanaman keras (pohon)

    Gambar 15: Cara memupuk tanamankeras

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    17/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 17

    Gambar 16: Lahan pada daerah lereng, dibuat

    dengan sistem Terasering untukmengurangi erosi; Lahan ditanami bawang,

    petani sedang memupuk.

    Gambar 17: Memupuk tanaman padi

    Gambar 18: Pemupukan dengan menggunakan mesin (mekanisasi)

    Pemupukan tiga unsur utama dan fungsinya:

    Pupuk Nitrogen :

    1.

    Mempertinggi pertumbuhan vegetatif2.

    Agar pengisian biji berjalan lebih baik, yaitu pada tanaman yangdipanen bijinya

    3.

    Mempertinggi kandungan protein biji

    4.Mempertinggi kemampuan tanaman mengabsorpsi unsur hara lainseperti kalium, fofor, dll.

    5.Merangsang pertunasan

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    18/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 18

    Kelebihan nitrogen akan menyebabkan:

    1.

    Pertumbuhan vegetatif terlalu giat sehingga memperlambat

    mulainya fase generatif, akibatnya pemasakan buah atau bijimenjadi terlambat

    2.

    Tanaman menjadi sukulen (lemah, mudah rebah)3.Tanaman peka terhadap gangguan patogen

    Kekurangan nitrogen akan menyebabkan:

    1.

    Tanaman kerdil2.

    Perkembangan akar terhambat3.

    Daun kekuningan dan mudah rontok

    Range (kisaran) kadar nitrogen dalam tanah:

    1.Rendah: < 0,2%2.Sedang: 0,2% - 0,5%3.

    Tinggi : > 0,5%

    Pupuk Fosfat :

    1.Mempertinggi pembentukan sel-sel, lemak dan albumin

    2.Memperbaiki pembungaan, pembuahan dan pembentukan biji3.Mempercepat pemasakan buah sehingga dapat mengurangi

    pengaruh negatif pupuk nitrogen4.

    Memperbaiki perkembangan perakaran sekunder dan lateral5.

    Menambah ketahanan terhadap gangguan patogen6.

    Memperbaiki kualitas khusunya tanaman familia rumputan(Graminae) dan sayuran

    Range (kisaran) kadar fosfor (P2O5) dalam tanah:

    1.

    Rendah: < 140 ppm2.

    Sedang: 140 ppm 180 ppm3.

    Tinggi : > 180 ppm1

    Pupuk Kalium :

    1.Mempertinggi vigoritas tanaman (kuat)

    2.

    Lebih tahan terhadap gangguan patogen3.

    Perkembangan perakaran lebih baik4.

    Mengurangi efek negatif pupuk nitrogen5.

    Penting bagi pembentukan karbohidrat dan proses translokasi guladalam tanaman

    6.Penting dalam pembentukan klorofil7.

    Menambah bobot biji tanaman serealia dan menambah bernas biji8.Penting dalam pembentukan umbi, mis. kentang

    Range kadar fosfor (P2O5) dalam tanah:

    1.

    Rendah: < 0,38 me/100 g

    2.Sedang: 0,38 0,64 me/100 g3.Tinggi : > 0,64me/100 g

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    19/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 19

    Pupuk Organik

    Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, makro maupunmikro hanya saja kadarnya kecil sehingga penambahan mandiri ke mediatanam harus dalam jumlah yang banyak. Pupuk organik dapatmemperbaiki (1) sifat kimia tanah, meliputi kesuburan tanah, kapasitastukar kation tanah, mengurangi pencucian (leaching) hara dari tanah; (2)memperbaiki sifat fisik tanah, meliputi peningkatan daya pegang air tanah,granulasi tanah; dan (3) memperbaiki sifat biologi tanah sepertimenggiatkan aktivitas mikrobia tanah terutama yang menguntungkanseperti dekompositor sehingga unsur yang ada dalam jaringan bahanorganik dapat terurai, terlepas dan tersedi untuk dibsorpsi tanaman, yangpada gilirannya akan memperbaiki pertumbuhan tanaman.

    Konsekuensi penggunaan kultivar unggul berpotensi hasil tinggi (terutamakultivar manja) adalah pemberian pupuk dalam jumlah banyak. Apabilayang digunakan pupuk anorganik dan diberikan terus-menerus tanpadiimbangi pupuk organik, maka akan menyebabkan kerusakan fisik dankeseimbangan hayati tanah. Kesehatan dan produktivitas tanah cenderungmenurun sehingga menjadi kendala terwujudnya pertanian berkelanjutan.

    Dalam rangka melestarikan kesuburan tanah (kimiawi, fisik dan hayati)

    dan mencegah pencemaran air tanah, maka pemupukan dengan pupukorganik dan pupuk hayati perlu ditingkatkan dan dikembangkan karenaefeknya yang ramah lingkungan. Pendekatannya dengan pemanfaataninput lokal (pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos, pupuk kascing,pupuk guano, dll) dan input luar yang ramah lingkungan misalnyapemanfaatan bakteri Rhizobium (pada kacang-kacangan), jamur

    mikorhizae(pada padi-padian) dan pupuk organik cair.Waktu Pemupukan

    1.Pemupukan Awal (Pre Dressing), dikerjakan sebelum bibit bijitanaman, atau bibit benih dipindah tanam

    2.Pemupukan Dasar (Basic Dressing), dilakutkan sesaat sebelum ataupada waktu atau segera setelah penanaman

    3.Pemupukan Susulan, dilakukan beberapa waktu setelah

    penanaman, sesudah tanaman tumbuh dapat dikerjakan satu ataubeberapa kali.

    4.

    Pemupukan Tambahan, adalah pemupukan susulan yang dilakukan

    dengan perubahan dosis pupuk dibandingkan sebelumnya.

    5.

    Pemupukan Pemeliharaan, dilakukan pada tanaman tahunansetelah tanaman tumbuh dapat dilakukan beberapa kali.

    b. Pengairan(Irigasi)

    Air sangat vital bagi tanaman karena merupakan >90% penyusun tubuh.

    Jika kekurangan air akan terganggu proses fisiologinya sehinggapertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman akan terganggu pula.

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    20/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 20

    Berdasarkan kebutuhan airnya, tanaman dapat dikelompokkan atas tiga:

    - tanaman hidrofit : hidup dalam air- tanaman mesofit : kebutuhan air sedang- tanaman xerofit : hidup dan telah beradaptasi pada habitat kering

    Kegiatan irigasi menyangkut :a)

    Penampungan airb)

    Penyaluran air ke lahanc)

    Pembuangan kelebihan air (drainase) agar tidak mengganggukehidupan tanaman

    d) Menjaga kontinuitas air

    Dalam pemberian air perlu diperhatikan kebutuhan air tiap jenis tanaman,kapan waktu (fase) yang perlu banyak air ataupun kurang air dalam siklus

    hidupnya. Umumnya tanaman butuh banyak air pada awal pertumbuhanatau selama fase vegetatif aktif, dan berkurang saat fase generatif.

    Pengairan harus teratur agar tidak terjadi fluktusi yang besar, jangansampai tanaman kekeringan hingga pada keadaan titik layu permanenkarena tidak akan dapat diperbaiki lagi walaupun disuplai air cukup.

    Kebutuhan air tanaman adalah banyaknya air yang hilang dari arealpertanaman tiap satuan luas dan satuan waktu, yang digunakan untukpertumbuhan, evapotranspirasi (transpirasi dan evaporasi).

    Evapotranspirasi dipengaruhi oleh kelembaban tanah, temperatur tanah,temperatur udara, cahaya matahari, angin, dll.

    Kegunaan air irigasi adalah :1. Mempermudah pengolahan tanah2. Mengatur suhu tanah dan iklim mikro

    3.

    Membersihkan tanah dari kotoran, unsur-unsur racun, garam danasam yang berlebihan

    4.

    Menekan pertumbuhan gulma, hama dan penyakit tanaman

    Tanggapan tanaman terhadap kekeringan beragam, tergantung pada:jumlah dan luas sistem perakaran, potensi pertumbuhan akar, modifikasidaun, sikap stomata, ada tidaknya asosiasi dengan mikorhizae. Tanamanyang memiliki akar besar tetapi sedikit cabang memiliki bidang absorpsi airkurang. Bila tanaman memiliki cadangan makanan cukup, akar dapattumbuh terus pada periode kering untuk mengeksplorasi air dari tanah.Bila tanaman mampu berasosiasi dengan mikorhizae, tanaman dapat

    tertolong pada keadaan kering dimana akar tidak mampu mengekstraksi

    air tapi mikorhizae mampu dan disalurkan ke tanaman inangnya.Tanaman dapat juga mengalami kekeringan fisiologis, mis. padakeadaan tergenang (CO2 banyak, O2 kurang) akar terganggu fungsiabsorpsinya. Pada keadaan demikian sangat diperlukan sistem drainase(sistem pembuangan air yang lebih) agar aerasi (sistem udara) baik,perakaran baik, unfavourableuntuk perkembangan patogen. Pada kondisiair tanah yang tinggi (permukaan air tanah letaknya cukup dekat dengan

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    21/31

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    22/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 22

    Gambar 21: pengairan dengan penggenangan untuk persiapan tanam padi

    Gambar 22: Desain penggenangan tepi (border flooding)

    Gambar 23: Pengairan penggenangan tepi (border flooding) pada

    tanaman pohonan

    Irigasi Furrow denganpemotongan pinggir (Cutting

    the Ridge)

    Irigasi Furrow denganpipa Siphons untukmemasukkan air

    Irigasi Furrow dengan pipamenembus pematang

    (spiles)

    Gambar 24: Beberapa desain irigasi sistem selokan-selokan (Furrow irrigation system)

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    23/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 23

    Gambar 25: Irigasi sistem selokan (Furrow) dengan bantuan pipa-pipa

    Gambar 26: Pemberian air di antara barisan tanaman (corrigationirrigarion)

    Gambar 27: penggenangan dengan metode galengan (check flooding)

    Aliran Air

    Barisan tanaman

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    24/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 24

    3. Sub-irigasi yaitu dengan mendistribusikan air di bawah permukaantanah / di dalam profil tanah (sub surface irrigation = seepageirrigation) untuk memberi kelembaban pada tanaman dengan gayakapiler ke atas. Air diberikan melalui semacam pipa-pipa saluran yang

    dibenamkan di bawah permukaan tanah.Beberapa jenis tanaman yangtelah dibudidayakan dengan pengairan sistim sub-irigasi ini adalah

    tomat, cabai dan tebu.

    Gambar 28 a, b, c: Pengairan sistem Sub-irigasi (sub surface irrigation)

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    25/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 25

    Gambar 32: Pengairan dengan cara irigasi tetes

    Gambar 29: Bendungan, pengatur air untuk sistem irigasi teknis

    Gambar 30: Pintu air ke saluran sekunder Gambar 31: Pintu air ke salurantersier

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    26/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 26

    Gambar 33: Saluran irigasi tersier

    Gambar 34: Irigasi lorong (furrow) padapertanaman ubi jalar

    Mengingat makin terbatasnya sumber air, maka langkah-langkah

    penghematan (peningkatan keefisienan) penggunaan air dalam budidayatanaman perlu dilakukan secara simultan dan terus menerus. Langkah-langkah tersebut antara lain melalui pergiliran tanaman (padi danpalawija/sayuran di lahan sawah), pemanfaatan mulsa (diutamakan mulsaorganik) di lahan kering pada musim kemarau, sistem tanpa olah tanah(TOT) di akhir musim hujan, pemanfaatan air tanah, penerapan pengairantetes, dll. Dengan langkah-langkah tersebut kelestarian sumber daya alamair akan lebih terjamin.

    c.

    Proteksi tanaman

    Pada budidaya tanaman faktor organisme pengganggu tanaman (OPT) baikberupa hama (serangga, tikus, burung jenis tertentu, dll) dan

    mikroorganisme penyebab penyakit (jamur, bakteri, virus, nematoda)sebagai perusak (secara fisik, kimiawi, dan biologik) maupun gulma sebagaikompetitor tanaman (persaingan dalam mendapatkan unsur hara, air,energi cahaya matahari, CO2, O2, ruang hidup) disertai zat allelopati yangdikeluarkannya, sangat menentukan tingkat produksi dalam jumlah maupunmutu. Tingkat dampak gangguan pada tanaman adalah dari yang palingringan berupa hambatan pertumbuhan/perkembangan, penurunan produk

    (jumlah dan mutu), kerusakan fatal sehingga gagal panen (ledakan hamatikus di era enam puluhan dan hama wereng di era tahun tujuh puluhanpada tanaman padi) bahkan hingga kematian total tanaman (ledakan hama

    kutu loncat pada lamtoro lokal di era tahun delapan puluhan).

    Kejadian tersebut di atas minimal suatu ilustrasi tentang besarnya tingkatgangguan pada keseimbangan hayati di alam, sehingga populasi musuhalami (antara lain predator dan parasit) sudah tidak seimbang lagi denganpopulasi hama-hama tersebut di atas. Kondisi tersebut dipicu terutama olehpenggunaan pestisida kimia murni yang tidak terkendali, sehinggapencemaran atmosfer akan menekan kehidupan musuh-musuh alami hama.

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    27/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 27

    Proteksi tanaman merupakan suatu usaha untuk menekan keberadaan danefek dari organisme pengganggu tanaman yaitu hama, patogen penyebabpenyakit, dan gulma.

    Gangguan organisme pengganggu tanaman ini dapat:1.

    Menurunkan produksi tanaman, karena beberapa hal, sbb:

    - Turunnya jumlah tanaman- Rendahnya vigoritas tanaman- Rusaknya bagian tanaman yang akan dipanen / yang bernilai

    ekonomi2. Menurunkan mutu produksi3. Meningkatkan biaya produksi karena biaya pengadaan bahan

    pembasmi/penekan hama,penyakit, gulma dan biaya tenaga kerja4.

    Menurunnya nilai lahan terutama karena invasi gulma

    Pengendalian organisme pengganggu tanaman tergolong atas dua kategori

    utama, yaitu: perlindungan tanaman dengan cara preventif (pencegahan)dan kuratif (penyembuhan).

    1.Cara preventif, umumnya dilakukan sekaligus melalui penerapanteknik budidaya, misalnya:

    membersihkan alat pertanian menanam benih bersertifikat karena terjamin lebih bebas

    organisme pengganggu tanaman (OPT) yang terikut

    karantina tanaman yang berasal dari daerah lain dan memeriksabebas atau tidaknya dari OPT, jika bebas maka boleh ditanam

    dengan membuang tanaman atau benih sakit atau terserang,

    dan membuang sisa-sisa tanaman yang dapat merupakan

    tempat pembiakan/perkembangan organisme penyebab hama-penyakit tanaman.

    pergiliran tanaman agar mata rantai/siklus hidup OPT terganggu

    cara fisik yaitu dengan memberi hambatan (barier) fisik,perangkap, dan perlakuan panas pada biji untuk memusnahkanpatogen-patogen tular biji.

    pengaturan populasi tanaman

    pananaman campuran

    2. Cara kuratif: cara fisik, dengan menghilangkan binatang hama dari tanaman,

    pencabutan gulma, penggunaan zat penarik, penggunaan

    penangkap hama, perlakuan panas untuk penyebab penyakit cara kimia, yaitu dengan menggunakan bahan kimia seperti

    fungisida untuk jamur, bakterisida untuk bakteri, nematisidauntuk nematoda, rodentisida untuk tikus, insektisida untukserangga, dan herbisida untuk gulma. Pengendalian OPT secarakimia efeknya lebih cepat terlihat dan praktis dalam penanganan.Tetapi aplikasi yang tidak tepat (takaran, cara, intensitas dan

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    28/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 28

    saat) justru dampak negatifnya akan dirasakan jangka panjangdalam bentuk pencemaran (atmosfer, tanah dan air), residupada produk tanaman, keracunan pada manusia dan hewan,resistensi pada hama dan penyebab penyakit. Cara pengendalian

    inilah yang sangat mengancam kelestarian sumber daya alamdan keseimbangan hayati di alam. Penggunaan cara kimia

    tersebut sebaiknya dilakukan apabila cara lain yang lebih ramahlingkungan kurang berhasil. Penggunaan dan pengembanganpestisida hayati dianggap dapat menutup kelemahan pestisida

    kimia murni. cara biologi/hayati, yaitu dengan memanipulasi faktor-faktor

    biologi misalnya dengan mengintroduksi parasit atau predatoralami dari organisme pengganggu atau dengan menggunakanvarietas tanaman yang resisten terhadap organisme pengganggu

    tertentu.

    eradikatif, yaitu menghancurkan dan memusnahkan hama,penyakit dan tanaman yang terserang pada suatu daerah, jugagulma yang sangat mengganggu.

    Namun demikian, prinsip bijaksana pengendalian OPT adalah tidakmemusnahkan melainkan menekan/mengelola populasi OPT hingga dibawah ambang ekonomi (economic treshold). Ambang ekonomi (AE) suatuOPT adalah tingkat kerugian yang dapat ditimbulkan oleh populasi tertentudari suatu jenis OPT (jika tak dikendalikan) melewati biaya pengendalianOPT tsb (jika dikendalikan).

    Time

    Pest

    Density

    Economic Injury Level

    Economic Threshold

    Pest Population

    Gambar 35: Ambang Ekonomi hama tanaman

    AE dinyatakan dalam beberapa kriteria, misalnya jumlah serangga hamaper tanaman atau per m2, jumlah luas area daun yang rusak per tanamanatau per m2, populasi suatu jenis maupun komunitas gulma per m2, dll.Ambang ekonomi ini tidak berlaku umum pada semua OPT, sangat spesifikuntuk masing-masing jenis tanaman terhadap species OPT baik darikelompok hama, patogen dan gulma.

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    29/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 29

    Gambar 36: Menyemprot pestisida pada tanaman padi

    Gambar 37: Menyemprot pestisida

    Gambar 38: Menyemprot pestisida

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    30/31

    DDA_TEKNIK BUDIDAYA_Gnp 2014-2015 30

    Gambar 39: Penyiangan gulma dengan tangan (hand weeding)

    Gambar 40: Penyiangan gulma secara mekanik

    Setiap teknik pengendalian OPT harus mempertimbangkan keselamatanlingkungan (environmentaly sound), resiko vs keuntungan serta sesuaidengan tujuan produser. Pengelolaan ataupun pengendalian yang tergolongideal adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip Pengelolaan OPT Terpadu(Integrated Pest management= IPM) yaitu dengan memadukan beberapateknik pengendalian yang serasi serta membertimbangkan resiko terhadap

    lingkungan, biaya pengendalian serta kuantitas dan kualitas hasil panenyang dapat dicapai.

    Dalam penerapan IPM, beberapa kajian/disiplin ilmu menjadi dasar, yaitu:

    Serangga (Entomology) Penyakit tanaman (Plant Pathology) Nematoda (Nematology)

    Gulma (Weed Science)

  • 7/25/2019 6.Dda_teknik Budidaya Tan

    31/31

    Tanaman (Crop Sciences= Hortikultua/Agronomi)

    Tanah (Soil Science) Ekologi (Ecology)

    Ada empat Prinsip Dasar IPM:1.

    Memahami karakter tanaman, OPT, lingkungan dan hubungan antaraketiganya

    2.Membutuhkan perencanaan yang matang3.Seimbang antara biaya/keuntungan untuk semua teknik pengendalian

    yang digunakan (Balances cost/benefits of all control practices)4.Membutuhkan monitoring rutin terhadap kondisi tanaman dan OPT

    Karakter tanaman yang perlu diketahui, misalnya:1.

    Bagaimana menumbuhkan suatu tanaman agar sehat

    2. Kapan dalam siklus hidupnya (fase) tanaman sangat rentan terhadapgangguan OPT

    3.

    Kapan tanaman dalam kondisi stresKarakter OPT yang perlu diketahui, misalnya:

    1. Identifikasi yang seksama terhadap setiap OPT yanghadir/mengganggu

    2. Memahami siklus hidup OPT, yaitu:a. kapan waktu biasanya hadir di pertanamanb.

    kapan fase hidupnya yang rentan terhadap pengendalian

    Keadaan lingkungan yang perlu menjadi catatan, a.l.:1. Bagaimana lingkungan mempengaruhi pertumbuhan tanaman,

    misalnya: stress dan waktu yang sangat rentan terhadap kondisilingkungan yang buruk

    2.

    Bagaimana keadaan lingkungan mempengaruhi perkembangan OPT,yaitu menyebabkan:a. tingkat kematian tinggib. tingkat hidup/bertahan tinggi

    Keuntungan dari implementasi IPM:1.

    Melindungi lingkungan melalui eliminasi aplikasi pestisida yang takperlu

    2. Meningkatkan peluang keuntungan (Improves Profitability)3. Menurunkan resiko kehilangan hasil akibat OPT4. Pikiran yang damai (Peace of Mind)

    Kekurangan dari implementasi IPM:1.

    Membutuhkan managemen tingkat tinggi2. Membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak3. Tingkat keberhasilan sering bergantung pada cuaca