Ahad 30 Mei P. Riba.ppt

9
II. Riba Menurut Istilah: Ulama Fiqh “Kelebihan harta dalam suatu muamalah dengan tidak ada imbalan/gantinya. Muhammad Abduh “riba ialah penambahan-penambahan yang yang diisyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam harta (uangnya) karena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah ditentukan

Transcript of Ahad 30 Mei P. Riba.ppt

  • R I B A Pengertian: Bhs: a. al-ziyadah (bertambah) meminta sesuatu dari yang dihutangkan.b.An-numu (berkembang, berbunga) membungakan harta uang atau yang lainnya yang dipinjamkan kepada orang lain.

    Q.S. as Sajdah (41) ayat 39, Q.S. an Nahl (16) ayat 92, Q.S. al- Haj ayat 5.

  • Riba Menurut Istilah: Ulama Fiqh Kelebihan harta dalam suatu muamalah dengan tidak ada imbalan/gantinya.Muhammad Abduh riba ialah penambahan-penambahan yang yang diisyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam harta (uangnya) karena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah ditentukan

  • TAHAPAN PENGHARAMAN RIBATahap pertama dlm Q.S. ar- Rum ( 30) : 39. (riba bersifat negative). Surat ar- Rum termasuk ayat Makkiyyah.

    Tahap Kedua dlm Q.S. an- Nisa (4) : 161. (Allah telah memberi isyarat akan keharaman riba melalui kecaman terhadap praktik riba di kalangan masyarakat Yahudi. Ayat ini termasuk madaniyyah.

    Tahap Ketiga dlm Q.S. al-Imran (3): 130. Dalam ayat ini Allah mengharamkan riba yang berlipat.

    Tahap Keempat (terakhir) dlm Q.S. al-Baqarah (2): 275,276,278. Dlm ayat ini Allah menyatakan bahwa jual beli berbeda dengan riba.

  • MACAM-MACAM RIBA Riba Nasiah (riba duyun): Tambahan yang dipersyaratkan dengan imbalan waktu tangguh Riba Fadhl (riba buyu): Pertukaran barang ribawi dengan barang ribawi Riba Qord (Riba Jahiliyah ): hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang ditetapkan.

  • PENDAPAT ULAMA KLASIK TTG RIBA

    Mazhab Hanafi dan satu riwayat dlm mazhab Ahmad:Riba fadl hanya berlaku dam timbangan/takaran harta yang sejenis, bukan terhadap nilai harta. Sebagaimana sabda Rasulullah: Jangan kamu memperjualbelikan emas ( kecuali jika seimbang (sama beratnya) dan jangan kamu melebihkan yang satu dari yang lainnya, dan jangan pula kamu jual sesuatu yang ada dengan yang belum ada ( HR. al-Bukhari dan Muslim dari Abu Said al-Khudri). Dasar keharaman riba fadl dititik beratkan kepada sadd az-zariah (az-Zariah) yaitu menutup segala kemungkinan yang membawa kepada riba yang berakibat mudarat bagi umat manusia.

    Riba nasiah adalah kelebihan pembayaran dari harga barang yang ditunda pembayarannya pada waktu tertentu. Unsur kelebihan pembayaran yang bisa berlipat ganda merupakan kelaliman dalam muamalah. Kelaliman apapun bentuknya menurut mazhab ini adalah haram.

  • Mazhab Maliki dan Syafii Keharaman Riba fadl pada emas dan perak disebabkan keduanya merupakan harga dari sesuatu, baik emas dan perak itu telah dibentuk menjadi cincin atau kalung, tidak boleh dilebihkan harga yang satu atas yang lain.

    Illat riba fadl menurut Mazhab Maliki adalah makanan pokok dan tahan lama. Tujuannya agar manusia tidak tertipu dan harta mereka terpelihara dari tindakan spekulan.

    Illat riba fadl menurut Mazhab Syafii adalah semata-mata karena benda itu bersifat makanan, baik makanan pokok, makanan ringan (buah-buahan dsb), maupun makanan untuk obat yang semuanya bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh. Kelebihan harga dari salah satu benda sejenis yang diperjual belikan menjadi riba fadl. Apabila kelebihan pembayaran pada jenis makanan ini dibarengi dengan tenggang waktu, maka menjadi riba an-nasiah.Seluruh jenis makanan apabila diperjualbelikan secara barter harus seimbang dan tunai. Dalam mazhab ini menjadikan makanan sebagai illat terjadinya riba fadl lebih tepat daripada mengaitkannya dengan makanan pokok dan tahan lama, atau jenis benda yang ditimbang atau dikilo.

  • Dalam Mazhab Hanbali bhw illat riba terdapat tiga riwayat, yaitu:Al-wazn dan al-kail seperti yang dikemukakan ulama Mazhab Hanafi.Untuk jenis makanan sama dengan pendapat ulama Mazhab Syafii, yaitu karena sifat makanannya, sedangkan untuk emas dan perak karena keduanya merupakan harga dari sesuatu.Sifat al-wazn dan al-kail untuk jenis makanan dan harga dari sesuatu bagi emas dan perak. Alasan menjadikan kedua sifat tersebut sebagai illat riba fadl maupun riba nasiah sejalan dengan sabda Rasulullah: Tidak (ada) riba terhadap sesuatu yang dimakan atau diminum, kecuali pada sesuatu yang dikiloi (kail) dan ditimbang (wazn) ( HR. ad-Daruqutni dari Said bin Musayyab)

  • Mazhab az-Zahiri Riba itu tidak ada illatnya. Hal ini sejalan dengan prinsip mereka yang menolak mencari-cari ilat ( at-talil ) terhadap suatu hukum yang ditetapkan Allah SWT dan Rasul Nya

  • PENDAPAT ULAMA MODERN TTG RIBAMuhammad Rasyid Rida Tidak termasuk dlm pengertian riba jika seseorang memberikan kpd orang lain harta (uang) untuk diinvestasikan sambil menetapkan kadar tertentu (persentase) baginya dari hasil usaha tersebut dan menguntungkan bagi pengelola dan pemilik harta.Quraish Shihab Ilat kehraman riba adalah sifat aniaya yang diharamkan adalah kelebihan yang dipungut bersama jumlah utang yang mengandung unsur penganiayaan dan penindasan bukan sekedar kelebihan atau penambahan jumlah utangMuhammad Abduh riba ialah penambahan-penambahan yang diisyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya (uangnya), karena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah ditentukan.

  • PENDAPAT ULAMA TTG BUNGA BANKMajma al-Buhus al-Islamiyyah di Kairo Bunga bank termasuk riba yang diharamkanAhmad Hassan (tokoh Persis) Bunga bank yang ada di Indonesia tidak termasuk riba yang diharamkanAngku Mudo * Abdul Hamid Hakim ( tokoh pembaru dari Sumbar Bunga bank termasuk dalam kategori riba fadl dan dibolehkan apabila dalam keadaan darurat karena menurutnya riba fadl menuju jalan ke riba an- nasiahMustafa ahmad az- Zarqa (guru besar ilmu hukum di Yordania) Pendapatnya sama dengan Abdul Hamid Hakim yaitu termasuk riba fadl dan menganjurkan agar umat Islam mencari jalan keluar dengan cara mendirikan Bank Islam untuk menghilangkan keraguan terhadap bank konvensional.Fatwa MUI mengharamkan bunga bank konvensional baik swasta maupun pemerintah karena bunga bank termasuk ribaBunga Bank termasuk Riba dalam pengertian tambahan yang positif. Bunga bank haram bukan berdasarkan al-Quran/Hadis, melainkan karena kaidah Tafsir: .